401
PEMBENTUKAN POS UPAYA KESEHATAN KERJA DI GOA CEMARA
SANDEN KABUPATEN BANTUL
Suryani Hutomo¹, Mitra Andini Sigilipoe2, Guppianto Susilo3 3 Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul
1 Fakultas Kedokteran 2 Fakultas Kedokteran,
Universitas Kristen Duta Wacana E-mail: suryanihutomo_drg@yahoo.com
ABSTRAK
Dalam upaya mendekatkan pelayanan kesehatan kerja pada masyarakat pekerja, salah satu unsur yang diperlukan adalah Pos Upaya Kesehatan Kerja (Pos UKK). Pos UKK dikelola oleh Kader Kesehatan Kerja yang mempunyai kesadaran dan kemauan mengabdikan diri secara sukarela untuk meningkatkan dan memelihara kesehatan diri sendiri dan kelompoknya. Tujuannya adalah supaya semua anggota komunitas tempat kerja tersebut dapat bekerja dengan aman, sehat dan produktif. Tenaga kerja professional ini sebelumnya akan mendapatkan latihan/pendidikan dengan memberikan mereka pengetahuan dan keterampilan untuk melaksanakan upaya kesehatan kerja yang menggunakan pendekatan PKMD.
Kata kunci: pos UKK, Kader Kesehatan Kerja, sukarela. ABSTRACT
In an effort to achieve a health service that are close and within reach to worker society, one of the matter needed is a Center for Occupational Health located in or near the workplace. This center is to be managed by occupational health care workers from the society who are aware and willing to serve voluntarily to improve and maintain self and community health. The aim is to make a healthy, safe, and productive environment at the workplace community. These professional health care workers are to be trained beforehand by giving them knowledge and skill to provide health promotion, disease prevention, and first aid in workplace community, as have regulated by the government.
Keywords: Center for Occupational health, Occupational health care provider, voluntary.
LATAR BELAKANG
Undang-undang Kesehatan Republik Indonesia No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan pada BAB XII Pasal 164 ayat (1) menyatakan bahwa upaya kesehatan kerja ditujukan untuk melindungi pekerja agar hidup sehat dan terbatas dari gangguan kesehatan serta pengaruh buruk yang diakibatkan oleh pekerjaan. Pekerja dalam ayat tersebut termasuk tenaga kesehatan dan non kesehatan yang bekerja di Puskesmas, Puskesmas Pembantu, Polindes, dan Poskodes (Posyandu,Pos UKK, dan lain-lain). Mengingat tingginya resiko kesehatan dan keselamatan kerja bagi pekerja dan adanya amanat dalam Undang-undang untuk menerapkan kesehatan kerja ditempat kerja, maka perlu dilaksanakannya upaya Kesehatan kerja di wilayah kerja Puskesmas.
402
dikembangkan oleh Departemen Kesehatan dengan tujuan untuk meratakan dan memperluas jangkauan pelayanan kesehatan khususnya bagi masyarakat pekerja. Pelayanan kesehatan kerja adalah upaya pelayanan kesehatan yang diberikan kepada pekerja secara paripurna (promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif). Jenis pelayanan kesehatan kerja disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan institusi serta sumber daya manusianya.
Bentuk upaya kesehatan kerja puskesmas yang didukung pihak institusi pendidikan adalah dibentuknya Pos Upaya Kesehatan Kerja (Pos UKK) di daerah pemukiman penduduk atau di lokasi kelompok pekerja. Pos UKK merupakan bentuk upaya kesehatan bersumberdaya masyarakan (UKBM) yang memberikan pelayanan kesehatan dasar (primary health care) bagi masyarakat pekerja, terutama pekerja informal. Pos UKK diperlukan untuk memberikan pelayanan kesehatan yang meliputi peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit dan pengobatan sederhana bagi masyarakat pekerja yang beresiko terpajan oleh pekerjaan dan lingkungan kerja sehingga mereka mampu menolong dirinya sendiri.
Fungsi Pos UKK adalah melaksanakan komunikasi, informasi dan motivasi tentang kesehatan kerja, melaksanakan kerjasama dengan sektor terkait sesuai sifat dan lapangan pekerjaannya, mengadakan pelayanan kesehatan kerja dasar terbatas. Keberadaan pos UKK perlu ditunjang dengan adanya kader UKK. Adapun tugas kader antara lain: pembina dan penanggungjawab pelayanan kesehatan kerja, pelaksana Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) dan Pertolongan Pertama Pada Penyakit (P3P), serta koordinator kegiatan pencatatan dan pelaporan. Tujuan dari pembentukan Pos UKK di Goa Cemara kecamatan Sanden Kabupaten Bantul adalah terselenggaranya pelayanan kesehatan kerja dasar oleh Puskesmas di kawasan tempat wisata dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat pelaku industri pariwisata yang dibina bersama-sama oleh Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Duta Wacana dan Puskesmas Sanden.
METODE PELAKSANAAN
a. Workshop UKK- Workshop UKK telah dilaksanakan pada Hari Rabu, 03 Desember 2014 bertempat di Aula Perpustakaan Daerah Kabupaten Bantul. Peserta workshop adalah SKPD Lintas Sektor, Kepala Puskesmas/programmer UKK Puskesmas se Kabupaten Bantul, pemilik usaha dan karyawan perwakilan perusahaan di wilayah kerja Puskesmas se Kabupaten Bantul. Sebagai narasumber pada acara ini adalah Drg Siti Roikhana Munawaroh K.Kes dari Dinkes Kab Bantul, dr The Maria Meiwati Widagdo PhD dari FK UKDW dan Drs Sutarji dari BPJS Kabupaten Bantul. Tujuan workshop ini adalah untuk sosialisasi tentang pos UKK.
403
b. Akselerasi UKK dan pembentukan pos UKK wilayah Goa Cemara
Kegiatan telah dilaksanakan pada hari Rabu, 11 Maret 2015 bertempat di Pantai Goa Cemara Sanden. Pesertanya adalah Muspika Kecamatan Sanden, Lurah di wilayah Sanden, programer UKK Puskesmas Sanden, kepala Puskesmas, pedagang dan pemilik kios di wilayah Goa Cemara, perwakilan karyawan/pedagang kios di wilayah Goa Cemara. Adapun acara yang berlangsung adalah sebagai berikut:
Waktu Kegiatan Narasumber /Fasilitator
08.00 – 08.30 Registrasi peserta Panitia
08.30 – 09.00 Pembukaan
1. Laporan Panitia
2. Sambutan Kepala Puskesmas Sanden 3. Sambutan dan pembukaan
Ka. Bidang PMS
Kepala Puskesmas Sanden Ka. Dinas Kesehatan Kab. Bantul
Dekan/perwakilan FK UKDW 09.00 – 09.45 Materi : Kebijakan dan Strategi UKK di
puskesmas Sanden
Kepala Pusk. Sanden Bantul 09.45 – 11.15 Materi : Sosialisasi Upaya Kesehatan Kerja
di Goa Cemara
Dr dr The Maria Meiwati Widagdo Ph.D
11.15 – 15.00 Konsultasi dan Pengobatan gratis Tim pengabdian masyarakat FK UKDW
404 c. Pelatihan Kader UKK
Pelatihan kader UKK bertujuan meningkatan pengetahuan dan kemampuan kader dalam pelaksanaan kegiatan program UKK. Peserta terdiri dari Kader Kesehatan Kerja sebanyak 25 orang yang terdiri dari Paguyuban Karyawan/ pengrajin / nelayan di wilayah Sanden Kabupaten Bantul. Kegiatan dilaksanakan selama 3 (tiga) hari pada tanggal 9 – 11 Juni 2015 di Puskesmas Sanden Bantul. Materi pelatihan berupa teori dan praktek dengan topik sistem pencatatan dan pelaporan Pos UKK, K3, Pertolongan Pertama Pada Penyakit/Kecelakaan Akibat Kerja, penyakit akibat kerja dan praktik pelayanan.
d. Monitoring dan Evaluasi
Kegiatan monitoring dilakukan oleh Puskesmas Sanden dan FK UKDW secara bergantian. Evaluasi kegiatan dilakukan dengan membandingkan rencana kegiatan dengan realisasi pelaksanaan kegiatan yang telah dilakukan. Hasil evaluasi ini akan ditampilkan pada laporan kegiatan yang akan dibuat setelah kegiatan dilaksanakan.
a. Monitoring 1 dilakukan minggu pertama bulan Juli 2015 oleh Puskesmas Sanden
b. Monitoring 2 dilakukan oleh mahasiswa stase IKM selama bulan Agustus 2015 setiap hari Minggu secara berturut-turut sebanyak 4 kali.
Dilaporkan bahwa kegiatan berjalan dengan baik. Para kader cukup aktif dan bisa menjalankan tugasnya meskipun mereka sambil berjualan.
405
c. Monitoring 6 bulanan, Pebruari 2016, dilakukan oleh mahasiswa stase IKM setiap hari Minggu sebanyak 4 kali. Mahasiswa memberikan refreshing materi penyuluhan pada kader. Kegiatan pos UKK berjalan dengan baik.
KESIMPULAN DAN SARAN
Adanya peran serta masyarakat secara langsung dalam menjaga kesehatan diri dan lingkungannya menjadikan pelayanan kesehatan semakin luas jangkauannya. Perlu adanya refreshing bagi para kader kesehatan supaya mereka dapat mengakses perkembangan ilmu dan teknologi. Ucapan Terimakasih disampaikan kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul dan Puskesmas Sanden Bantul.
DAFTAR PUSTAKA :
Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Direktorat Bina Kesehatan Kerja. (2007). Pedoman Pelayanan Kesehatan Kerja Pada Puskesmas Kawasan Sentra Industri
Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Direktorat Bina Kesehatan Kerja, (2009). Pedoman penyelenggaraan Upaya Kesehatan Kerja (UKK) Untuk Kader
SESI TANYA JAWAB
Nama Pemakalah
Nama Penanya
Asal
Institusi Isi Pertanyaan Jawaban
dr Mitra A. Sigilipoe Umi Proboyekti UKDW Yogyakart a
Kesehatan kerja yang spesifik terkait dengan pekerjaan mereka apa?
Beberapa hal yang diperoleh dari lapangan: 1) untuk usaha mebel (tukang kayu) cedera yang muncul spt cedera ringan dan iritasi saluran pernafasan untuk melindungi dari serbuk kayu (dalam industri mebel); 2) untuk daerah pesisir (kaum nelayan/pemilik/pegawai warung makan): sun burn, terkena sengat ubur-ubur, kena panas minyak goreng pada warung-warung/usaha makan)