• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II LANDASAN TEORI"

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

8 2.1. Konsep Dasar Sistem

Sistem mempunyai suatu konsep yang mendasari sebuah pengertian-pengertian yang dikemukakan oleh berbagai para ahli untuk mendefinisikan suatu sistem itu sendiri. Sebelum mendefinisikan suatu sistem menurut para ahli harus mempunyai konsep dasar untuk memperkuat pendefinisiannya.

A. Pengertian E-Government

Menurut (Suryadi dan Febrianti, 2018:125) mengatakan bahwa “E-Government adalah suatu mekanisme interaksi modern antara pemerintah dengan masyarakat dan kalangan lain yang berkepentingan yang melibatkan penggunaan teknologi informasi (terutama internet) dengan tujuan memperbaiki mutu pelayanan yang telah berjalan”. Kelebihan dari e-government yaitu agar meningkatkan hubungan antara pemerintah, pelaku bisnis, dan masyarakat umum, adanya keterbukaan (transparasi) maka diharapkan hubungan antara berbagai pihak menjadi lebih baik, keterbukaan ini menghilangkan saling curiga dan kekesalan dari semua pihak. Dan Fungsi nya yaitu untuk meningkatkan mutu layanan publik, dengan melalui pemanfaatan teknologi informasi dan juga komunikasi dalam proses penyelenggaraan pemerintahan yang bersih, transparan, dan juga supaya dapat menjawab tuntunan perubahan secara efektif.

(2)

B. Sistem

1. Pengertian Sistem

Menurut (Romney dan Steinbart, 2015:3) menjelaskan bahwa “Sistem (system) adalah serangkaian dua atau lebih komponen yang saling terkait dan berinteraksi untuk mencapai tujuan”.

Menurut Indra dalam (Muslihudin dan Oktafianto, 2016:2) mengemukakan bahwa “Sistem adalah sekumpulan elemen atau subsistem yang saling berhubungan satu dengan yang lain membentuk satu kesatuan untuk melaksanakan suatu fungsi guna mencapai suatu tujuan”.

Berdasarkan dari dua definisi diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian sistem adalah serangkaian dua atau lebih komponen yang saling terkait dan berinteraksi dengan yang lain membentuk satu kesatuan untuk melaksanakan suatu fungsi guna mencapai suatu tujuan.

2. Karakteristik Sistem

Menurut (Hutahaean, 2015:3) menjelaskan bahwa Sistem memiliki karakteristik atau sifat-sifat tertentu yaitu :

a. Komponen (components)

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen-komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen sistem terdiri dari komponen yang berupa subsistem atau bagian bagian dari sistem.

b. Batasan Sistem (Boundary)

Batasan sistem adalah merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lain atau dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini

(3)

memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. Batasan sistem menunjukan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.

c. Lingkungan Luar Sistem (Environment)

Lingkungan luar sistem adalah diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan dapat bersifat menguntungkan yang harus tetap dijaga dan yang merugikan yang harus dijaga dan dikendalikan, kalau tidak akan menggangu kelangsungan hidup dari sistem.

d. Penghubung Sistem (Interface)

Penghubung sistem merupakan media penghubung antara satu subsitem dengan subsistem lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari subsistem ke subsistem lain. Keluaran (output) dari subsistem lain melalui penghubung.

e. Masukan Sistem (Input)

Masukkan adalah energi yang dimasukan kedalam sistem, yang dapat berupa perawatan (maintenace input), dan masukan sinyal (signal input). Maintenace

input adalah energi yang dimasukan agar sistem dapat beroprasi. Signal input

adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran. Contoh dalam sistem komputer program adalah Maintenace input sedangkan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.

f. Keluaran Sistem (Output)

Keluaran sistem adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Contoh komputer menghasilkan panas yang merupakan sisa pembuangan, sedangkan informasi adalah keluaran yang dibutuhkan.

(4)

g. Pengolahan Sistem

Suatu sistem menjadi bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran. Sistem produksi akan mengolah bahan baku menjadi bahan jadi, sistem akuntansi akan mengolah data menjadi laporan-laporan keuangan. h. Sasaran Sistem

Sasaran sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective). Sasaran dari sistem sangat menentukan input yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem.

3. Klasifikasi sistem

Ada beberapa aspek dari sistem mengizinkan pengguna untuk mengklarifikasikan sistem berdasarkan sudut pandang. Menurut (Tyoso, 2016:5) menjelaskan bahwa klasifikasi sistem yang dimaksud, yaitu:

1) Sistem Alamiah (Natural System) dan Sistem Buatan Manusia (Artificial

System)

a) Sistem alamiah merupakan sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat oleh manusia, misalnya sistem tata surya, sistem galaksi, sistem reproduksi dan lain-lain.

b) Sistem buatan manusia merupakan sistem yang dirancang oleh manusia. Sistem buatan yang melibatkan interaksi manusia, misalnya sistem akuntansi, sistem informasi, dan lain-lain.

2) Sistem Deterministik (Deterministic System) dan Sistem Probabilistik (Probabilistic System)

a) Sistem deterministik merupakan sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Interaksi bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan,

(5)

misalnya sistem komputer, adalah contoh sistem yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program komputer yang dijalankan.

b) Sistem probabilistik merupakan sistem yang kondisi masa depanya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas, misalnya sistem manusia.

3) Sistem Terbuka (Opened System) dan Sistem Tertutup (Closed System)

a) Sistem terbuka merupakan sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Lebih sepesifik dikenal juga yang disebut dengan sistem terotomasi, yang merupakan bagian dari sistem buatan manusia dan berinteraksi dengan kontrol oleh satu atau lebih computer sebagai bagian dari sistem yang digunakan dalam masyarakat modern. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk subsistem lainnya, misalnya sistem kebudayaan manusia.

b) Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa danya campur tangan dari pihak luar. Secara teoritis sistem tersebut ada, tetapi kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup, yang ada hanyalah relatively closed system (secara relatif tertutup, tidak benar-benar tertutup).

4. Pengertian Informasi

Menurut (Romney dan Steinbart, 2015:4) menjelaskan bahwa “Informasi adalah data yang telah dikelola dan diproses untuk memberikan arti dalam memperbaiki proses pengambilan keputusan”.

Sedangkan menurut Sutanta dalam (Muslihudin dan Oktafianto, 2016:9) mengemukakan bahwa “Informasi merupakan hasil pengolahan data, sehingga

(6)

menjadi bentuk yang penting bagi penerimanya dan mempunyai kegunaan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan yang dapat dirasakan akibatnya secara langsung saat itu juga atau secara tidak langsung pada saat mendatang”.

Berdasarkan dari dua definisi diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian informasi adalah data yang telah dikelola dan diproses sebagai dasar dalam pengambilan keputusan yang dapat dirasakan akibatnya secara langsung saat itu juga atau secara tidak langsung pada saat mendatang.

5. Pengertian Sistem Informasi

Menurut (Krismaji, 2015:15) mengemukakan bahwa “Sistem informasi adalah cara-cara yang diorganisasi untuk mengumpulkan, memasukkan, dan mengolah serta menyimpan data, dan cara-cara yang diorganisasi untuk menyimpan, mengelola, mengendalikan, dan melaporkan informasi sedemikian rupa sehingga sebuah organisasi dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan”.

Sedangkan menurut (Hutahaean, 2015:13) mengemukakan bahwa “Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengelolaan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang dibutuhkan”.

Berdasarkan dari dua definisi diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian Sistem informasi adalah cara-cara yang diorganisasi untuk mengumpulkan, memasukkan, mengolah serta menyimpan data dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang dibutuhkan.

(7)

6. Pengertian Pelayanan

Menurut Brata dalam (Atmadjati, 2018:1) mengemukakan bahwa “Pelayanan adalah suatu kegiatan atau urutan kegiatan yang terjadi dalam interaksi langsung antara seseorang dengan orang lain atau mesin secara fisik, dan menyediakan kepuasan pelanggan”.

Sedangkan menurut Brata dalam (Jamaludin, 2017:127) mengatakan bahwa “Suatu pelayanan akan terbentuk karena adanya proses pemberian layanan tertentu dari pihak penyedia layanan kepada pihak yang dilayani”.

Berdasarkan dari dua definisi diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian pelayanan adalah suatu kegiatan atau urutan kegiatan yang terjadi dalam interaksi langsung antara seseorang dengan orang lain dengan proses pemberian layanan tertentu dari pihak penyedia layanan kepada pihak yang dilayani.

7. Pengertian Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan

Dalam peraturan Bupati Kabupaten Karawang No.20 Tahun 2014 tentang Pelaksanaan Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan di Lingkungan Kabupaten Karawang. Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan selanjutnya di singkat PATEN adalah penyelenggaraan pelayanan publik di kecamatan dari tahap permohonan sampai ketahap terbitnya dokumen dalam satu tempat.

8. Sistem Dasar Berorientasi Objek

Menurut (Sukamto dan Shalahuddin, 2018:104) menjelaskan bahwa “Sistem berorientasi objek merupakan sebuah sistem yang dibangun dengan berdasarkan metode berorientasi objek adalah sebuah sistem yang komponennya dibungkus (dienkapsulasi) menjadi kelompok data dan fungsi. Setiap komponen dalam sistem tersebut dapat mewarisi atribut dan sifat dan komponen lainnya dan dapat berinteraksi satu sama lain”.

(8)

Menurut (Andita dkk, 2016:22) menjelaskan bahwa “Berorientasi obyek atau objectoriented merupakan paradigma. Paradigma ini memandang sistem sebagai kumpulan obyekobyekdiskrit yang saling berinteraksi satu sama lain. Berorientasi obyek ini juga bermakna kegiatan mengorganisasikan perangkat lunak sebagi kumpulan-kumpulan obyek diskrit yang bekerja sama antara informasi dan perilaku yang mengaturnya”.

Berdasarkan dari dua definisi diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian sistem berorientasi objek merupakan sebuah sistem yang komponennya dibungkus (dienkapsulasi) menjadi kelompok data dan fungsi, Berorientasi obyek ini juga bermakna kegiatan mengorganisasikan perangkat lunak sebagi kumpulan-kumpulan obyek diskrit yang bekerja sama antara informasi dan perilaku yang mengaturnya.

C. Website / Program

Rancangan Website ada beberapa yaitu : 1. Pengertian Website

Menurut (Abdulloh, 2016:1) menjelaskan bahwa “Website atau disingkat web dapat diartikan sekumpulan halaman yang terdiri atas beberapa halaman yang berisi informasi dalam bentuk data digital, baik berupa teks, gambar, vidio, audio, dan animasi lainnya yang disediakan melalui jalur koneksi internet”.

Menurut (Oktavianus dan Kasmawaru, 2019:741) menjelaskan bahwa “Website atau yang biasa disingkat dengan web merupakan kumpulan halaman yang menampilkan berbagai informasi dalam bentuk teks dan gambar. Halaman website biasanya berupa dokumen yang ditulis dengan format Hyper Text Markup Language (HTML)”.

Berdasarkan dari dua definisi diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian

(9)

informasi dalam bentuk data digital, teks dan gambar sehingga menampilkan dokumen berupa tulisan format HTML.

2. Pengertian Web Browser

Menurut (Hastanti dkk, 2015:3) menjelaskan bahwa “Web browser adalah sebuah perangkat lunak atau software yang berfungsi untuk menampilkan dan melakukan interaksi dengan dokumen-dokumen yang disediakan oleh server web”.

Menurut (Solichin, 2016:9) menjelaskan bahwa “peramban web atau lebih dikenal dengan web browser merupakan perangkat lunak yang berfungsi untuk menerima dan menyajikan sumber informasi di internet”.

Berdasarkan dari dua definisi diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian web

browser adalah sebuah perangkat lunak atau software yang berfungsi untuk

menampilkan dan menerima dan menyajikan sumber informasi di internet. 3. Pengertian Web Server

Menurut (Hastanti dkk, 2015:3) menjelaskan bahwa “Web server adalah sistem komputer dan software yang menyimpan serta mendistribusikan data ke komputer lain lewat internet yang meminta informasi tersebut”.

Menurut Madcoms dalam (Ayu dan Permatasari, 2018:19) menjelaskan bahwa “Web server adalah suatu program komputer yang mempunyai tanggung jawab atau tugas menerima permintaan HTTP dari komputer klien, yang dikenal dengan nama web browser dan melayani mereka dengan menyediakan respon HTTP berupa konten data”.

Berdasarkan dari dua definisi diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian Web

server adalah suatu sistem komputer dan software yang menyimpan serta

mendistribusikan data ke komputer lain lewat internet yang meminta informasi dan melayani mereka dengan menyediakan respon HTTP berupa konten data.

(10)

4. Pengertian Internet

Menurut (Hastanti dkk, 2015:2) menjelaskan bahwa “Internet adalah sebagai jaringan komputer yang sangat luas dan besar dan mendunia, meghubungkan pemakai komputer dari satu negara ke negara lain di seluruh dunia”.

Menurut Hidayatullah dan Kawistara dalam (Ayu dan Permatasari, 2018:19) menjelaskan bahwa “Internet adalah jaringan global yang menghubungkan komputer-komputer seluruh dunia, dengan internet sebuah komputer bisa mengakses data yang terdapat pada komputer lain di benua yang berbeda”.

Berdasarkan dari dua definisi diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian Internet adalah sebagai jaringan komputer yang sangat luas, besar dan mendunia, sehingga bisa mengakses data yang terdapat pada komputer lain di benua yang berbeda.

Rancangan Program ada beberapa yaitu : 1. Program

Menurut Nugroho dalam (Fridayathie, 2015:144) mengemukakan bahwa “program dapat di artikan suatu cara baru dalam berfikir serta berlogika untuk menghadapi masalah-masalah yang dicoba atasi dengan bantuan komputer”.

2. Pengertian MYSQL (My Structured Query Language)

Menurut (Syifani dan Dores, 2018:26) mengemukakan bahwa “MySQL adalah sebuah implementasi dari sistem manajemen basis data relasional yang didistribusikan secara gratis dibawah lisensi GPL (General Public License)”.

Menurut Anhar dalam (Sutrisno dkk, 2020:27) menjelaskan bahwa “MYSQL (My Structured Query Language) adalah sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data SQL Database Management System atau DBMS dari sekian banyak DBMS seperti Oracle, MS SQL, Postagre SQL dan lainnya”.

(11)

Berdasarkan dari dua definisi diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian MYSQL (My Structured Query Language) adalah sebuah implementasi dari sistem manajemen basis data relasional yang didistribusikan secara gratis dibawah lisensi GPL (General Public License) atau DBMS dari sekian banyak DBMS seperti Oracle, MS SQL, Postagre SQL dan lainnya.

3. Pengertian XAMPP

Menurut Wicaksono dalam (Fridayanthie dan Mahdiati, 2016:129) menjelaskan bahwa “XAMPP adalah sebuah software yang berfungsi untuk menjalankan website berbasis PHP dan menggunakan pengolah data MYSQL di komputer lokal”.

Menurut (Wardana, 2016:4) menjelaskan bahwa “XAMPP adalah paket

software yang didalamnya sudah terkandung web server apache, database MySQL,

dan PHP Interpreter”.

Berdasarkan dari dua definisi diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian xampp adalah sebuah software yang berfungsi untuk menjalankan website berbasis PHP dan didalamnya sudah terkandung web server apache, database MySQL, dan PHP Interpreter.

Penulis menggunakan bahasa pemrograman berbasis web yang digunakan terdiri hypertext preprocessor (PHP), cascading style sheet (CSS), dan Bootstrap. Pembahasan dari bahasa pemrograman yang digunakan adalah sebagai berikut : 1. Hypertext Preprocessor (PHP)

Menurut (Syifani dan Dores, 2018:25) mengemukakan bahwa “PHP (Hypertext

Preprocessor) yaitu bahasa pemrograman berbasis web server-side yang bersifat

(12)

server (server side HTML embedded scripting). PHP adalah script yang digunakan untuk membuat halaman website yang dinamis”.

Menurut Madcoms dalam (Ayu dan Permatasari, 2018:20) menjelaskan bahwa “PHP (Hypertext Preprocessor) adalah bahasa script yang dapat ditanamkan atau disisipkan ke dalam HTML. PHP banyak dipakai untuk membuat program situs web dinamis”.

Berdasarkan dari dua definisi diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian PHP (Hypertext Preprocessor) adalah bahasa script yang dapat ditanamkan atau disisipkan ke dalam HTML dan berada pada server (server side HTML embedded

scripting). PHP adalah script yang digunakan untuk membuat halaman website yang

dinamis.

2. Cascading Style Sheet (CSS)

Menurut (Enterprise, 2016:94) mengemukakan bahwa “CSS (Cascading style

sheet) merupakan kumpulan kode untuk mendesain atau mempercantik tampilan

halaman website”.

Menurut Winarno dan Utomo dalam (Sutrisno dkk, 2020:27) menerangkan bahwa “CSS merupakan bahasa pemrograman web yang digunakan untuk mengatur

style-style yang ada di tag-tag HTML”.

Berdasarkan dari dua definisi diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian CSS adalah kumpulan kode untuk mendesain atau bahasa pemrograman web yang digunakan untuk mengatur style-style yang ada di tag-tag HTML.

3. Bootstrap

Menurut (Rachman, 2018:88) mendefinisikan bahwa “Bootstrap adalah sebuah alat yang membantu pengembangan website dalam mendesign sebuah tampilan

(13)

website. Bootstrap juga bisa disebut sebagai Framework CSS pembuatan website gratis dari Twitter”.

Menurut (Rozi dan Community, 2015:1) mendefinisikan bahwa “Bootstrap adalah template desain web dengan fitur plus”.

Berdasarkan dari dua definisi diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian bootstrap adalah sebuah alat yang membantu pengembangan website dalam mendesign sebuah tampilan website bererta template desain web dengan fitur plus. D. Pengertian Basis Data

Menurut (Sukamto dan Shalahuddin, 2018:43) mengemukakan bahwa “Basis data adalah sistem terkomputerisasi yang tujuan utamanya adalah memelihara data yang sudah diolah atau informasi dan membuat informasi tersedia saat dibutuhkan. Pada intinya basis data adalah media untuk menyimpan data agar dapat diakses dengan mudah dan cepat”.

Menurut Winarno dan Utomo dalam (Sutrisno dkk, 2020:27) menjelaskan bahwa “Database atau biasa disebut basis data merupakan kumpulan data yang saling berhubungan. Data tersebut biasanya terdapat dalam tabel-tabel yang saling berhubungan satu sama lain, dengan menggunakan field/kolom pada tabel yang ada”. Berdasarkan dari dua definisi diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian basis data adalah data yang sudah teratur agar mempermudah saat pencarian.

E. Model Pengembangan Perangkat Lunak

Menurut (Sukamto dan Shalahuddin, 2018:28) menjelaskan bahwa “Model SDLC air terjun (waterfall) sering juga disebut model sekuensial linier (sequential

linier) atau alur hidup klasik (classic life cycle). Model air terjun menyediakan

pendekatan alur hidup perangkat lunak secara sekuensial atau terurut dimulai dari analisis, desain, pengokodean, pengujian dan tahap pendukung (support)”.

(14)

Berikut ini penjelasannya :

1. Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak

Proses pengumpulan kebutuhan dilakukan secara intensif untuk mespesifikasikan kebutuhan perangkat lunak agar dapat dipahami perangkat lunak seperti yang dibutuhkan user. Spesifikasi kebutuhan perangkat lunak pada tahap ini perlu didokumentasikan.

2. Desain

Desain perangkat lunak adalah proses mutli langkah yang fokus pada desain pembuatan program perangkat lunak termasuk struktur data, arsitekstur perangkat lunak, representasi antarmuka, dan prosedur pengkodean. Tahap ini mentranslasi kebutuhan perangkat lunak dari tahap analisis kebutuhan ke representasi desain agar dapat diimplementasikan menjadi program pada tahap selanjutnya. Desain perangkat lunak yang dihasilkan pada tahap ini juga perlu didokumentasikan.

3. Pembuatan kode program

Desain harus ditranslasikan ke dalam program perangkat lunak. Hasil dari tahap ini adalah program komputer sesuai dengan desain yang telah dibuat pada tahap desain.

4. Pengujian

Pengujian fokus pada perangkat lunak secara dari segi lojik dan fungsional dan memastikan bahwa semua bagian sudah diuji. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir kesalahan (error) dan memastikan keluran yang dihasilkan sesuai dengan yang diinginkan.

(15)

5. Pendukung (support) dan pemeliharaan (maintenance)

Tidak menutup kemungkinan sebuah perangkat lunak mengalami perubahan ketika sudah dikirimkan ke user. Perubahan bisa terjadi karena adanya kesalahan yang muncul dan tidak terdeteksi saat pengujian atau perangkat lunak harus beradaptasi dengan lingkungan baru. Tahap pendukung atau pemeliharaan dapat mengulangi proses pengembangan mulai dari analisis spesifikasi untuk perubahan perangkat lunak yang sudah ada, tapi tidak untuk membuat perangkat lunak baru.

Berikut adalah contoh dari ilustrasi Model Waterfall

Sumber : (Sukamto dan Shalahuddin, 2018:29) Gambar II.1 Ilustrasi Model Waterfall F. Jurnal Terkait

1. Penelitian yang dilakukan oleh (A.H.Rahadian, Munir Saputra, M. Fauzi 2019:74) Yang berjudul ”Implementasi Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan Di Kecamatan Pancoran Mas Kota Depok". Dari hasil penelitian tentang implementasi kebijakan Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan (PATEN) yang telah dilakukan di Kecamatan Pancoran Mas Kota Depok. Meskipun implementasi kebijakan Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan

(16)

(PATEN) telah mengikuti prosedur penyelenggaraan PATEN sesuai dengan Keputusan Kementerian Dalam Negeri Nomor 4 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyelenggaraan Administrasi Terpadu Kecamatan (PATEN), tetapi dalam hal pelaksanaan secara empiris, masih terdapat permasalahan dalam implementasi kebijakan Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan (PATEN) di Kecamatan Pancoran Mas Kota Depok, yaitu: Fasilitas pendaftaran secara online belum tersedia, dan masih adanya petugas pelayanan yang belum mengikuti bimbingan teknis pelayanan prima. Adapun faktor penghambat implementasi kebijakan PATEN di Kecamatan Pancoran Mas, yaitu: masih adanya hambatan petugas pelayanan PATEN dalam menerima informasi dari atasan terkait dengan SDM Petugas Pelayanan. Penilaian kinerja pelayanan yang dirasakan masyarakat terhadap implementasi kebijakan PATEN di Kecamatan Pancoran Mas Kota Depok yaitu pelayanan lebih cepat, efisien, efektif, transparan, tidak merepotkan karena harus bolak-balik dan membuang waktu lama, dan ketepatan waktu pelayanan lebih jelas.

2. Penelitian yang dilakukan oleh (Leond Irawansah Effendi 2016:192) yang berjudul “Implementasi Kebijakan Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan (PATEN) Di Kecamatan Palu Barat Kota Palu”. Kantor Kecamatan Palu Barat Kota Palu telah melaksanakan prinsip sistem pelayanan terpadu dengan baik Namun hasil yang diharapkan masih kurang maksimal apabila dilihat dari potensi sumber daya yang ada. Kantor Kecamatan Palu Barat Kota Palu telah melaksanakan tugasnya denga baik Namun apabila diiringi dengan fasilitas yang memadai dan dengan jumlah karyawan yang lebih banyak dan berkompeten, kualitas pelayanan publik diharapkan bisa jauh lebih baik. disposisi atau sikap dari implementator pada dasarnya telah diimplementasikan

(17)

di Kantor Kecamatan Palu Barat Kota Palu, namun belum memperlihatkan sikap dan perilaku serta tanggung jawab sesuai tuntutan implementasi kebijakan tersebut.

3. Penelitian yang dilakukan oleh (M. Adib Zata Ilmam 2017:33) yang berjudul “Pelaksanaan Sistem Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan (PATEN) di Kantor Kecamatan Gerung Kabupaten Lombok Barat”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pelaksananaan sistem Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan (PATEN) di Kantor Kecamatan Gerung Kabupaten Lombok Barat, serta apa saja hambatan yang dialami oleh petugas Kecamatan Kecamatan Gerung Kabupaten Lombok Barat. Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif yang menggunakan unit analisis informan dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam, dan studi dokumen. Analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa : pertama, pelaksanaan PATEN menggunakan sistem Komputerisasi, sedangkan penerimaan berkas dan registrasi menggunakan sistem manual. Kedua, hambatan-hambatan yang masih dialami oleh petugas atau pegawai dalam menerapkan PATEN adalah sarana prasarana pendukung yang masih kurang, listrik sering padam dan sering terjadi gangguan jaringan dan transfer data sering terganggu karena pihak Capil terlambat untuk merespon.

4. Penelitian yang dilakukan oleh (Romy Lesmana 2015:168) yang berjudul “Pelaksanaan Kebijakan Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan (PATEN)”. Pelaksanaan kebijakan pelayanan PATEN di kecamatan Tualang Kabupaten Siak sudah cukup baik, walaupun masih ditemukan persoalan dalam ketersediaan petugas lapangan yang masih belum maksimal dalam memberikan

(18)

pelayanan karena secara kuantitas dan kualitasnya masih belum memadai. Banyak faktor yang menjadi kendala dalam pelaksanaan kebijakan pelayanan PATEN di Kantor Kecamatan Tualang, seperti: Faktor kejelasan akan sosialisasi kebijakan itu sendiri, pada kelompok tertentu masyarakat masih belum mendapatkan informasi yang akurat. Faktor sumber daya, adalah keterbatasan petugas loket yang memberikan pelayanan sehingga pelayanan yang diberikan terkadang mengantri dan membuat masyarakat menunggu relatif lama di kantor. Faktor komunikasi, adalah komunikasi dijalin antara pimpinan dengan petugas lapangan, terkadang pelayanan yang membutuhkan pengesahan dari petugas sulit diperoleh karena pimpinan tidak berada di tempat. Faktor karateristik agen pelaksana, dimana petugas yang memberikan pelayanan masih ada yang honorer sehingga mereka dalam bekerja adanya kecemburuan sosial kepada petugas yang PNS, karena dengan pekerjaan yang sama mereka mendapatkan kompensasi yang berbeda. Faktor kondisi sosial ekonomi dan politik yakni berkaitan dengan masalah keadaan masyarakat di kecamatan Tualang yang didominasi pekerja sebagai karyawan yang membutuhkan pelayanan yang cepat dan tepat sesuai dengan jam kerja yang telah ditetapkan.

5. Penelitian yang dilakukan oleh (Abu Sammang, Aji Ratna Kusuma 2017:108) yang berjudul “Penerapan Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan Di Kantor Camat Teluk Pandan Kabupaten Kutai Timur”. Tujuan penelitian adalah untuk mendeskripsikan dan menganalisis Implementasi Standar Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan (PATEN) dI Kantor Camat Teluk Pandan Kabupaten Kutai Timur. Sumber data diambil dari informan dan key informan serta didukung data sekunder. Analisis data yang digunakan adalah

(19)

model Interaktif yang dikembangkan Milles, Huberman dan Saldana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kebijakan Pelayanan administrasi terpadu kecamatan (Paten), yang diatur melalui Peraturan Bupati Kutai Timar Nomor 100/k.632/2013, yang dilaksanakan Cantor Camat Teluk Pandan secara implementatif kurang optimal atau kurang sesuai stándar yang ditentukan. Meskipun demikian tindakan yang dilakukan pemerintah kecamatan menunjukkan indikasi cukup baik, dan hal tersebut dapat diketahui parameter atau standar pelayanan yang ditetapkan kurang memenuhi harapan meski demikian secara aplikatif pelayanan yang dilakukan lembaga penyelenggara termasuk cukup efektif, dan terindikasi oleh kemudahan akses yang dilakukan melalui pola pelayanan terpadu, sehingga masyarakat tidak lagi dihadapkan oleh pengorbanan yang tinggi. Kurang optimalnya implementasi pelayanan administrasi terpadu disebabkan oleh kurangmya aparatur yang kompeten, terbatasnya sarana dan prasarana yang berkualitas dan kecilnya anggaran operasional.

2.2. Teori Pendukung

Adapun teori pendukung yang digunakan untuk menjadi dasar penelitian tugas akhir ini sebagai referensi untuk memperdalam pemahaman terhadap informasi-informasi yang disajikan.

A. ERD (Entity Relationship Diagram)

Menurut (Rahman, 2016:130) menjelaskan bahwa “Entity Relationship Diagram (ERD) digunakan dalam membangun basis data untuk menggambarkan relasi atau hubungan dari dua file atau dua tabel”.

Menurut Simarmata dalam (Fridayanthie dan Mahdiati, 2016:132) menjelaskan bahwa “Entity RelationShip Diagram (ERD) adalah alat pemodelan data utama dan

(20)

akan mambantu mengorganisasi data dalam suatu proyek ke dalam entitas-entitas dan menentukan hubungan antar entitas”.

Berdasarkan dari dua definisi diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian

Entity RelationShip Diagram (ERD) adalah alat pemodelan data utama yang

digunakan dalam membangun basis data untuk menggambarkan relasi atau hubungan dari dua file atau dua tabel.

1. Simbol-simbol dalam ERD (Entity Relationship Diagram) adalah sebagai berikut :

a. Entitas suatu yang nyata atau abstrak yang mempunyai karakteristik dimana kita akan menyimpan data.

b. Atribut ciri umum semua atau sebagian besar instansi pada entitas tertentu. c. Relasi hubungan alamiah yang terjadi antara satu atau lebih entitas.

d. Link garis penghubung atribut dengan kumpulan entitas dan kumpulan entitas dengan relasi.

2. Kardinalitas

Menurut (Yanto, 2016:40) menjelaskan bahwa “derajat kardinalitas merupakan penjabaran dari hubungan antara entitas ”.

Ada beberapa Kardinalitas Relasi yaitu : a. Satu ke Satu (One-To-One)

yang berarti setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan paling banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas B, dan begitu juga sebaliknya, setiap entitas pada himpunan entitas B. berhubungan dengan paling banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas A.

(21)

Kardinalitas relasi One-To-One

Sumber : (Muhbib, 2013:10)

Gambar II.2

Kardinalitas relasi satu ke satu b. Satu ke Banyak (One-To-Many)

Yang berarti setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas B, tetapi tidak sebaliknya, dimana setiap entitas pada himpunan entitas B berhubungan dengan paling banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas A.

Kardinalitas relasi One-To-Many

Sumber : (Muhbib, 2013:10)

Gambar II.3

(22)

c. Banyak ke Satu (Many To One)

Setiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan dengan paling banyak dengan satu entitas pada satu entitas himpunan entitas B, tetapi tidak sebaliknya, dimana setiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan dengan paling banyak satu entitas pada himpunan entitas B.

Kardinalitas relasi Many To One

Sumber : (Muhbib, 2013:11)

Gambar II.4

Kardinalitas relasi banyak ke satu d. Banyak ke Banyak (Many to Many)

Yang berarti setiap entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas B, dan demikian juga sebaliknya, dimana setiap entitas pada himpunan B dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas A.

Kardinalitas relasi Many to Many

Sumber : (Muhbib, 2013:11)

Gambar II.5

(23)

Contoh ERD (Entity Relasionship Diagram)

Sumber : (Basri dkk, 2019:72)

Gambar II.6

(24)

B. LRS (Logical Record Structured)

Menurut Fridayanthie dan Mahdiati dalam (Lestari dkk, 2018:16) menjelaskan bahwa “Logical Record Structured (LRS) adalah representasi dari struktur

record-record pada tabel-tabel yang terbentuk dari hasil relasi antar himpunan entitas.

Menentukan kardinalitas, jumlah tabel, dan ForeignKey (FK)”.

Menurut (Andriansyah, 2016:53) mengemukakan bahwa “LRS merupakan transformasi dari penggambaran ERD dalam bentuk yang lebih jelas dan mudah untuk dipahami”.

Berdasarkan dari dua definisi diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian LRS (Logical Record Structured) adalah transformasi dari penggambaran ERD dengan struktur record-record pada tabel-tabel yang terbentuk dari hasil relasi antar himpunan entitas. Menentukan kardinalitas, jumlah tabel, dan ForeignKey (FK).

Penggambaran LRS hampir mirip dengan penggambaran normalisasi file tidak digambarkan simbol asterix (*) sebagai simbol primary key (kunci utama) dan

foreign key (kunci tamu). Apabila dalam penggambaran ERD pada point sebelumnya

terdapat tabel yang dapat didetailkan, maka pada LRS dapat digambarkan secara jelas perincian tabel tersebut dengan tabel baru.

(25)

Contoh LRS (Logical Record Structured)

Sumber : (Basri dkk, 2019:72)

Gambar II.7

Contoh Logical Record Structure (LRS) C. UML (Unifed Modeling Language)

Menurut (Dedi dkk, 2019:309) menjelaskan bahwa “UML adalah teknik pengembangan sistem yang menggunakan bahasa grafis untuk pendokumentasian dan spesifikasi sistem”.

Menurut (Sukamto dan Shalahuddin, 2018:133) menjelaskan bahwa “UML (unifed modeling language) adalah salah satu standar bahasa yang banyak digunakan di dunia industri untuk mendefiniskan requitment, membuat analisis & desain, serta menggambarkan arsitektur dalam pemograman berorientasin objek”.

(26)

Berdasarkan dari dua definisi diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian UML (unifed modeling language) adalah teknik pengembangan sistem yang menggunakan bahasa grafis yang digunakan di dunia industri untuk mendefiniskan requitment, membuat analisis dan desain, serta menggambarkan arsitektur dalam pemograman berorientasin objek.

Sumber : (Sukamto dan Shalahuddin, 2018:140) Gambar II.8 Diagram UML 1. Activity Diagram

Menurut (Sukamto dan Shalahuddin, 2018:161) mengemukakan bahwa “Activity Diagram merupakan Diagram aktivitas atau activity diagram

(27)

menggambarkan workflow (aliran kerja) atau aktivitas dari sebuah sistem atau proses bisnis atau menu yang ada diperangkat lunak”.

Contoh Activity Diagram

Sumber : (Oktavianus dan Kasmawaru, 2019:745) Gambar II.9 Contoh Activity Diagram

(28)

2. Use Case Diagram

Menurut (Sukamto dan Shalahuddin, 2018:155) mengemukakan bahwa “Use

Case atau diagram use case merupakan pemodelan untuk keluaran (behaviour)

sistem informasi yang akan dibuat. Use Case mendeskripsikan sebuah interaksi antara satu atau lebih aktor dengan sistem informasi yang akan dibuat”.

Contoh Use Case Diagram

Sumber : (Oktavianus dan Kasmawaru, 2019:745) Gambar II.10 Contoh Use Case Diagram

(29)

3. Class Diagram

Menurut (Sukamto dan Shalahuddin, 2018:141) menjelaskan bahwa “Diagram kelas atau class diagram menggambarkan struktur sistem dari segi pendefinisian kelas-kelas yang akan dibuat untuk membangun sistem”.

Contoh Class Diagram

Sumber : (Oktavianus dan Kasmawaru, 2019:746) Gambar II.11 Contoh Class Diagram

(30)

4. Sequence Diagram

Menurut (Sukamto dan Shalahuddin, 2018:165) menjelaskan bahwa “Diagram sekuen menggambarkan kelakuan objek pada use case dengan mendeskripsikan waktu hidup objek dan massage yang dikirimkan dan diterima antar objek”.

Contoh Sequence Diagram

Sumber : (Nurhadiyan danYulistiana, 2014:40) Gambar II.12

Contoh Sequence Diagram Pendaftaran Penduduk 5. Pengertian Black-Box Testing (pengujian kota hitam)

Menurut (Sukamto dan Shalahuddin, 2018:275) menjelaskan bahwa

“Black-Box Testing (pengujian kotak hitam) yaitu menguji perangkat lunak dari segi

(31)

dimaksudkan untuk mengetahui apakah fungsi-fungsi, masukan, dan keluaran dari perangkat lunak sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan”.

Menurut Mara dan Qadhli dalam (Abza, 2020:71) menjelaskan bahwa “Pengujian kotak hitam (black-box) dirancang untuk memvalidasi persyaratan fungsional tanpa perlu mengetahui kerja internal dari sebuah program. Teknik pengujian black box testing berfokus pada informasi dari perangkat lunak, menghasilkan test case dengan cara mempartisi masukan dan keluaran dari sebuah program dengan cara mencakup pengujian yang menyeluruh”.

Berdasarkan dari dua definisi diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian

Black-Box Testing (pengujian kotak hitam) adalah menguji perangkat lunak dari segi

spesifikasi fungsional tanpa menguji desain dan kode program, menghasilkan test case dengan cara mempartisi masukan dan keluaran dari sebuah program dengan cara mencakup pengujian yang menyeluruh.

Contoh Black-Box Testing Hasil Pengujian Cari Surat Masuk dan Surat Keluar Tabel II.1.

Hasil Pengujian Cari Surat Masuk dan Surat Keluar

Gambar

Gambar II.3
Gambar II.4
Gambar II.6
Gambar II.7

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan pengertian sistem, informasi, sistem informasi, dan pelayanan kesehatan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa sistem informasi pelayanan kesehatan

Berdasarkan pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa pengertian sistem informasi adalah sekumpulan komponen serta unsur yang saling berkaitan untuk mengumpulkan

Berdasarkan pengertian sistem, informasi, sistem informasi, penyewaan, gedung dan gedung serbaguna diatas, maka dapat disimpulkan bahwa sistem informasi penyewaan

Berdasarkan pengertian diatas Sistem Informasi yang dikemukakan oleh para ahli dapat disimpulkan bahwa pengertian sistem informasi adalah satuan komponen yang saling berkaitan

Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa sistem merupakan suatu proses yang terdiri dari gagasan-gagasan, unsur-unsur atau komponen komponen yang

Berdasarkan Definisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa sistem informasi akutansi adalah beberapa komponen yang bertujuan untuk memproses data dan transaksi guna

Berdasarkan kedua definisi diatas maka dapat disimpulkan pengertian pada Sistem Informasi Akuntansi adalah suatu kerangka pengkordinasian sumber daya (data, bahan,

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa definisi empati adalah kemampuan individu yang melibatkan komponen kognitif dan afektif untuk menempatkan diri dalam