• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 2 LANDASAN TEORI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 2 LANDASAN TEORI"

Copied!
38
0
0

Teks penuh

(1)

9

LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum

2.1.1 Pengertian Sistem Informasi

Menurut Satzinger, et al (2009, p6), An Information System is a correction of interrelated components that collect, process, store and provide as output the information needed to complete a business task, yang terjemahannya adalah kumpulan komponen-komponen yang saling berkaitan yang mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan menyediakan sebagai keluaran informasi yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas-tugas bisnis.

Menurut Hall (2011, p780), Information system is set of formal procedures by which data are collected, processed into information, and distributed to users, yang terjemahannya adalah Sistem informasi adalah set prosedur formal dimana data dikumpulkan, diproses menjadi informasi dan didistribusikan kepada pengguna.

Berdasarkan Definisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah beberapa komponen yang saling terorganisasi dan saling terhubung yang berfungsi untuk mengumpulkan, mengubah, menyimpan, memanipulasi, menghasilkan informasi, sehingga dapat mendukung satu atau lebih kerja system.

2.1.2 Pengertian Sistem Informasi Akutansi

MenurutHall (2011, p7), The Accounting Information System is System is composed of three main subsystems which are transaction processing system (TPS), general ledger or financial reporting system (GL or FRS), and management reporting system (MRS), yang terjemahannya adalah Sistem yang Tersusun dari tiga subsistem utama yang di antaranya adalah Transaction Processing System (TPS), General Ledger atau Financial Reporting (GL atau FRS), dan Management Reporting System (MRS).

(2)

Menurut Gelinas dan Dull (2012, p667), Accounting information system is a specialized subsystem of the IS that collects, processes, and reports information related to the financial aspects of business events, yang terjemahannya adalah Sistem informasi akuntansi adalah subsistem khusus dari sistem informasi yang mengumpulkan, memproses, dan melaporkan informasi yang berhubungan dengan aspek keuangan dari kejadian bisnis.

Berdasarkan Definisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa sistem informasi akutansi adalah beberapa komponen yang bertujuan untuk memproses data dan transaksi guna menghasilkan informasi yang bermanfaat dalam pengoperasian sebuah bisnis yang terdiri dari tiga subsistem utamanya yaitu Transaction Processing System (TPS), General Ledger atau Financial Reporting (GL atau FRS), dan Management Reporting System (MRS).

2.1.3 Komponen Sistem Informasi Akutansi

Menurut Hall (2011, p8), Usefulness of accounting information system is to make the financial statements and information required for decision-making such as budgets, reports the differences, and accountability reports, yang terjemahannya adalah kegunaan sistem informasi akutansi adalah membuat laporan keuangan dan informasi yang diperlukan untuk pembuatan keputusan seperti anggaran, laporan perbedaan, dan laporan pertanggung jawaban.

Menurut Romney dan Steinbart (2009, p28), An Accounting Information Accounting consists of six components :

1. The people, who operate the system and perform various function. 2. The procedures and Instruction, both manual and automated,

involved in collecting, processing, and storing data about the organization activities

3. The data about the organization and its business processes. 4. The software used to process the organization data.

(3)

5. The information technology infrastructure, including computers, peripheral devices, and network communications devices used to collect, store, process,and transmit data and information.

6. The Internal Control and security measures that safeguard the data in the accounting information system,

yang terjemahannya adalah : Sistem Informasi Akuntansi memiliki 6 komponen, yaitu :

1.1. Orang yang mengoperasikan sistem dan menjalankan berbagai fungsi.

1.2. Prosedur dan instruksi adalah baik secara manual dan otomatis, yang tergabung dalam pengumpulan, proses, dan penyimpanan data mengenai aktifitas organisasi.

1.3. Data mengenai organisasi dan proses bisnisnya.

1.4. Software yang digunakan untuk memproses data perusahaan. 1.5. Infrastruktur teknologi informasi termasuk computer,

peralatan tambahan, dan peralatan komunikasi jaringan yang digunakan untuk mengumpulkan, menyimpan, memproses, dan mengirimkan data dan informasi

1.6. Pengendalian internal dan keamanan yang diukur dari perlindungan data dalam sistem informasi akuntansi.

Berdasarkan definisi di atas maka dapat disimpulkan bahwa Sistem Informasi akutansi adalah Sistem informasi akutansi yang bertujuan membuat laporan keuangan dan informasi yang dibutuhkan untuk membuat keputusan dalam penentuan rencana produksi.

2.1.4. Kegunaan sistem informasi akuntansi

Menurut Jones dan Rama yang diterjemahkan oleh M. Slamet Wibobo (2008,p16), SIA digunakan untuk (1) menghasilkan laporan-laporan eksternal, (2) mendukung aktifitas operasi rutin, (3) mendukung ketentuan-ketentuan informasi untuk pengambilan keputusan, (4) mendukung perencanaan dan pengendalian, dan (5) menyediakan pengendalian internal.

(4)

2.1.5. Pengertian Analisis Sistem

Menurut Satzinger, et al (2009, p4), Systems Analysis is the process of understanding and specifying in detail what the information system should accomplish, yang terjemahannya adalah suatu proses untuk memahami dan menentukan secara rinci bagaimana system informasi tersebut harus mencapai tujuan yang di maksudkan.

Menurut Whitten dan Bentley (2009, p160), System analysis is a problem solving technique that decomposes a system into its component pieces for the purpose of studying how well those component part work and interact to accomplish their purpose, yang terjemahannya adalah Analisis sistem adalah teknik pemecahan masalah yang membagi sistem ke dalam potongan-potongan komponen untuk mempelajari seberapa baik bagian-bagian komponen bekerja dan berinteraksi untuk mencapai tujuan mereka.

Berdasarkan definisi di atas maka dapat disimpulkan bahwa system analisis adalah beberapa komponen yang tujuannya untuk menganalisis dan desain teknik untuk memecahkan masalah bisnis dengan menggunakan teknologi informasi untuk mencapai tujuan yang analisis system analisis yang di inginkan.

2.1.6. Pengertian Perancangan Sistem

Menurut Satzinger, et al (2009, p4), Systems Design means specifying in detail how the many components of the information systems should be physically implemented, Yang terjemahannya adalah proses dari menspesifikasikan secara detail mengenai beberapa banyak komponen dari system informasi yang harus diimplementasikan secara fisik.

Menurut Whitten & Bentley (2009, p160), System design is a complementary problem solving technique (to system analysis) that reassembles a system’s component pieces back into a complete system

(5)

– hopefully, an improved system. This may involve adding, deleting and changing pieces relative to the original system, yang terjemahannya adalah Perancangan sistem adalah teknik pemecahan masalah yang saling melengkapi (untuk analisis sistem) yang merakit kembali potongan komponen sistem menjadi sistem yang lengkap – dengan mengharapkan peningkatan sistem. Hal ini melibatkan penambahan, penghapusan dan pengubahan potongan secara relative terhadap sistem yang asli.

Berdasarkan definisi di atas maka dapat disimpulkan bahwa system design adalah sebuah proses untuk mengetahui komponen – komponen yang harus diimplementasikan kedalam sistem informasi dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana system tersebut bekerja.

2.2. Teori Khusus

2.2.1. Sistem Informasi Pembelian 2.2.1.1. Pengertian Pembelian

Menurut Hall (2011, p17), “purchasing is responsible for ordering for ordering inventory from vendors when inventory levels fall to their reorder points” yang terjemahannya adalah pembelian merupakan kewajiban untuk memesan barang kepada supplier ketika tingkat persediaan pada reorder point”.

Berdasarkan definisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa pembelian merupakan memesan barang kepada supplier ketika stok persediaan mencapai reoder point.

2.2.1.2. Tahapan Siklus Pembelian ( Purchasing Cycle )

Siklus pembelian mencakup proses pembelian, penerimaan barang maupun jasa. Setiap perusahaan memiliki tahapan siklus pembelian yang berbeda-beda. Namun, secara umum tahapan siklus pembelian pada perusahaan-perusahaan memiliki kemiripan satu sama lain. Menurut Jones dan Rama (2006, p20), siklus pembelian mencakup operasi-operasi sebagai berikut :

(6)

1. Proses rekuisisi

Dokumen permintaan pembeliaan disiapkan oleh karyawan dan harus disetujui oleh supervisor. Daftar permintaan pembelian ini kemudian akan diserahkan kepada bagian pembelian untuk melakukan transaksi pembelian dengan supplier.

2. Melakukan kesepakatan dengan supplier untuk membeli barang di masa mendatang

Kesepakatan dengan supplier mencakup purchaseorder dan kontrak dengan supplier.

3. Menerima barang atau jasa dari supplier

Perusahaan melalui bagian penerimaan harus memastikan bahwa barang yang diterima sesuai dengan pesanan dan dalam keadaan baik.

4. Menerima klaim atas barang atau jasa yang diterima

Setelah barang diterima, supplier akan mengirimkan tagihan dan akan dicatat oleh bagian piutang.

5. Memilih tagihan yang akan dibayar

Pemilihan tagihan yang akan dibayar umumnya dilakukan berdasarkan jadwal yang biasanya adalah jadwal mingguan.

6. Menulis cek

Setelah memilih tagihan yang akan dibayar, maka cek pembayaran akan ditulis dan dikirimkan kepada supplier.

(7)

2.2.1.3. Fungsi Pembelian

Menurut Mulyadi (2008, p300), dalam setiap siklus pembelian, terdapat fungsi-fungsi yang terlibat, yaitu :

1. Fungsi Gudang

Fungsi Gudang memiliki tugas untuk mengajukan permintaan pembelian berdasarkan jumlah stok barang di Gudang dan untuk menyimpan barang yang telah diterima oleh fungsi penerimaan.

2. Fungsi Pembelian

Fungsi pembelian bertanggung jawab untuk memperoleh informasi mengenai harga barang, menentukan pemasok yang dipilih dalam pengadaan barang, dan mengeluarkan order pembelian kepada pemasok yang dipilih.

3. Fungsi Penerimaan

Fungsi penerimaan memiliki tugas dan bertanggung jawab untuk melakukan pemeriksaan terhadap jenis, mutu, dan kuantitas barang yang diterima dari pemasok guna menentukan dapat atau tidaknya barang tersebut diterima oleh perusahaan.

4. Fungsi Akuntansi

Fungsi akuntansi yang terkait dalam transaksi pembelian adalah fungsi pencatat utang.

2.2.1.4.Dokumen Yang Terkait

Menurut Mulyadi (2008, p303),dokumen yang terkait pada sistem akuntansi pembelian adalah:

1. Surat order pembelian

Dokumen ini digunakan untuk memesan barang kepada pemasok yang telah dipilih.

(8)

2. Laporan penerimaan barang

Dokumen ini dibuat oleh fungsi penerimaan untuk menunjukan bahwa barang yang diterima pemasok telah memenuhi jenis, spesifikasi, mutu, dan kuantitas seperti yang tercantum dalam surat order pembelian.

3. Bukti kas keluar

Dokumen ini dibuat oleh fungsi akuntansi untuk dasar pencatatan traksaksi pembelian.

2.2.1.5. Retur Pembelian (Purchase Return)

Menurut Stice(2009,p.291), Purchase return is with a perpetual system, the return of unsatiscfactory merchandise to the supplier result in a decrease in inventory, yang terjemahannya adalah

Penerapan dengan sistem perpetual, kembalinya suatu barang dagangan yang tidak memuaskan bagi penerima dan meminta pengembalian barang yang rusak dengan barang yang baru.

Menurut mulyadi (2010: 335-336), barang yang sudah diterima dari pemasok adakalanya tidak sesuai dengan barang yang dipesan menurut surat order pembelian. Ketidak sesuaian tersebut terjadi kemungkinan karena barang yang tidak cocok dengan spesifikasi yang tercantum dalam surat order pembelian, barang mengalami kerusakan dalam pengiriman atau barang yang diterima melewati tanggal pengiriman yang dijanjikan oleh pemasok. Sistem retur pembelian digunakan dalam perusahaan untuk pengembalian barang yang sudah dibeli kepada pemasoknya.

Berdasarkan pengertian diatas maka dapat disimpulkan retur pembelian adalah dikembalikannya barang yang dipesan karena ketidak sesuaian atau kondisi barang rusak atau cacat.Dan meminta pengembalian barang yang rusak dengan yang baru.

(9)

2.2.2. Sistem Informasi Akutansi Persediaan 2.2.2.1.Pengertian Persediaan

Menurut Radhakrishnan, Prasad, Gopalan (2009, p234) “Inventories of goods isOptimizing Inventory using genetic algorithm for efficient supply chain management”, Yang terjemahannya adalah Mengoptimalkan Persediaan menggunakan algoritma genetika untuk manajemen rantai pasokan yang efisien.

Menurut Mulyadi (2008, p553), persediaan barang dagangan barang yang dibeli untuk tujuan dijual kembali.

Berdasarkan definisi di atas maka dapat disimpulkan bahwa pengertiaan persediaan adalah menunjuk pada barang yang dimiliki perusahaan untuk dijual kembali atau digunakan untuk keperluan perusahaan.

2.2.2.2. Prosedur Persediaan

Sistem yang terkait dalam prosedur persediaan yang bersangkutan dalam system akutansi persediaan menurut mulyadi (2008,p560) adalah;

Tipe Persediaan yaitu persediaan produk jadi, prosedur yang bersangkutan;

a. Prosedur pencatatan produk jadi

Mencatat tambahan kuantitas produk jadi dalam kartu gudang. b. Prosedur permintaan dan pengeluaran barang gudang

Dalam prosedur ini dokumen sumber yang digunakan adalah bukti permintaan dan pengeluaran barang. Bukti ini dipakai oleh bagian gudang untuk mencatat pengurangan persediaan karena pemakaian intern.

c. Sistem perhitungan fisik persediaan

Sistem perhitungan fisik persediaan umumnya digunakan oleh perusahaan untuk menghitung secara fisik persediaan yang disimpan di gudang yang hasilnya digunakan untuk meminta

(10)

pertanggungjawaban Bagian Gudang mengenai pelaksanaanfungsi penyimpanan, dan pertanggungjawabannya, serta untuk melakukan penyesuaian terhadap catatan persediaan dibagian kartu persediaan.

2.2.2.3. Fungsi Persediaan

Menurut Eddy Herjanto (2009, p238),persediaan memiliki fungsi penting dalam memenuhi kebutuhan perusahaan, yaitu:

1. Menghilangkan risiko keterlambatan pengiriman bahan baku atau barang yang dibutuhkan perusahaan.

2. Menghilangkan risiko jika material/barang yang dipesan tidak baik sehingga harus dikembalikan.

3. Menghilangkan risiko terhadap kenaikan harga barang atau inflasi.

4. Untuk menyimpan bahan baku atau barang yang dihasilkan secara musiman sehingga perusahaan tidak akan kesulitan jika bahan itu tidak tersedia di pasaran.

5. Mendapatkan keuntungan dari pembelian berdasarkan diskon kuantitas .

6. Memberikan pelayanan kepada pelanggan dengan tersedianya barang yang diperlukan.

2.2.2.4. Dokumen yang Terkait dengan Persediaan

Menurut Mulyadi (2009, p576) dokumen yang digunakan untuk merekam, meringkas dan membukukan hasil perhitungan fisik adalah, daftar hasil perhitungan fisik yaitu dokumen yang digunakan untuk meringkas data yang telah direkam. Dan juga bukti permintaan dan pengeluaran barang.

(11)

2.2.2.5. Metode Pencatatan Persediaan

Dalam siklus persediaan, dikenal ada dua metode pencatatan persediaan, yaitu :

1. Metode Mutasi (perpetual inventory method)

Pada metode mutasi persediaan, setiap perpindahan persediaan akan dicatat pada kartu persediaan.

2. Metode persediaan fisik (physical inventory method)

Pada metode persediaan fisik, yang dicatat pada kartu persediaan hanya pertambahan perediaan akibat adanya pembelian saja. Sedangkan, berkurangnya persediaan akibat pemakaian tidak dicatat pada kartu persediaan.

2.2.3. Pengertian UML (Unified Modeling Language)

Menurut Satzinger, et al (2012, p46), ”UML is the standard set of model constructs and notations defined by the Object Management Group (OMG), a standards organization for system development”, yang terjemahannya adalah UML merupakan kumpulan model standar konstruksi dan notasi yang didefinisikan oleh Object Management Group (OMG), sebuah standar organisasi untuk pengembangan sistem.

Menurut Shelly dan Rosenblatt (2012, p.151), “ Unified Modelling Language (UML) is a widely used method of visualizing and documenting software system design.”, yang terjemahannya adalah Unified Modeling Language (UML) adalah metode yang digunakan untuk memvisualisasikan dan mendokumentasikan perangkat lunak dan desain sistem.

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan Unified Modeling Language adalah metode yang digunakan untuk mengembangkan, memvisualisasikan dan mendokumentasikan sistem.

(12)

2.2.4. Pengertian Activity Diagram

Menurut Satzinger, et al (2012, p57),”Activity diagram describe the various user (or system) activities, the person who does each activity, and the sequential flow of these activities.”, yang terjemahannya adalah activity diagram menggambarkan beberapa aktifitas user (atau sistem), orang yang melakukan aktifitas, dan urutan arus dari aktifitas.

Menurut Shelly dan Rosenblatt (2012, p266), “An activity diagram resembles a horizontal flowchart that shows the action and events as they occur. Activity diagrams show the order in which the action take place and identify the outcomes.”, yang terjemahannya adalah activity diagram menyerupai horizontal flowchart yang menunjukan kegiatan dan kejadian yang terjadi. Activity diagram menunjukan perintah dari tindakan berlangsung dan mengidentifikasi hasil.

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan definisi activity diagram adalah diagram yang menggambarkan kegiatan yang terjadi, urutan arus aktifitas yang menunjukan perintah dari tindakan berlangsung dan mengidentifikasi hasil.

Simbol dalam activity diagram :

(13)

2.2.5. Event Table

2.2.5.1. Pengertian Event Table

Menurut Satzinger, et al (2009, p168), “An event table includes rows and columns, representing events and their details, respectively.”, yang terjemahannya adalah event table termasuk baris dan kolom, yang mewakili event dan detilnya, secara berturut-turut.

Gambar 2.2.Event Table

2.2.5.2. Pengertian Event

Menurut Satzinger, et al (2012, p71), Event occurs at a specific time and place, can be describe, and should be remembered by the system, yang terjemahannya adalah event terjadi pada waktu dan tempat tertentu, dapat digambarkan, dan harus diingat oleh sistem.

Menurut Whitten & Bentley (2009, p324), Event is a logical unit of work must be completed as a whole. Sometimes called a transaction, yang terjemahannya adalah Event adalah unit logis dari pekerjaan yang harus diselesaikan sebagai sebuah keseluruhan.Kadang-kadang disebut transaksi.

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan pengertian event adalah kejadian yang terjadi pada waktu dan tempat tertentu yang harus diselesaikan, digambarkan, dan diingat oleh sistem.

(14)

2.2.5.3. Pengertian Trigger

Menurut Satzinger, et al (2009, p169), A signal that tells the system an event has occured is called trigger. For an external events, trigger is the arrival of data that the system must proces, yang terjemahannya adalah sebuah tanda yang memberitahukan sistem sebuah event telah terjadi disebut trigger. Untuk event eksternal, trigger merupakan datangnya data yang harus diproses oleh sistem.

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan pengertian bahwa trigger adalah sebuah tanda yang memberitahukan sistem sebuah event telah terjadi.

2.2.5.4. Pengertian Source

Pengertian Source menurut Satzinger, et al (2009, p169), an external agent or actor that supplies data to system, yang terjemahannya adalah agen eksternal atau aktor yang menyediakan data ke sistem.

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan pengertian bahwa source adalah agen eksternal atau aktor yang menyediakan data ke sistem.

2.2.5.5. Pengertian Use Case

Menurut Satzinger, et al (2009, p169), What the system does (the reaction to the event) is the use case, yang terjemahannya adalah apa yang sistem lakukan (reaksi terhadap event) adalah use case.

Menurut Shelly dan Rosenblatt (2012, p259), A use case represent the step in specific business function or process, yang terjemahannya adalah use case menunjukkan langkah dalam fungsi atau proses bisnis yang spesifik.

(15)

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian use case adalah yang sistem lakukan yang menunjukkan fungsi atau proses bisnis yang spesifik.

2.2.5.6. Pengertian Response

Menurut Satzinger, et al (2009, p169), Response is an output from the system. When the system produces transaction summary report, those reports are the output. One use case can generate several responses, yang terjemahannya adalah response adalah output dari sistem. Ketika sistem menghasilkan laporan ringkasan transaksi, laporan tersebut merupakan outputs. Satu use case dapat menghasilkan beberapa responses.

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa response adalah output dari sistem. Ketika sistem menghasilkan laporan ringkasan transaksi, laporan tersebut merupakan outputs. Satu use case dapat menghasilkan beberapa responses.

2.2.5.7. Pengertian Destination

Menurut Satzinger, et al (2009, p169), The destination is the place where any response (output) is sent, again an external agent. Sometimes a use case generate no response ada all, yang terjemahannya adalah destination adalah tempat dimana beberapa response (hasil) telah dikirim, kembali agen eksternal. Kadang-kadang use case tidak menghasilkan response sama sekali.

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa Destination adalah tempat dimana beberapa response (hasil) telah dikirim, kembali agen eksternal.

(16)

2.2.6. Domain Model Class Diagram

2.2.6.1. Pengertian UML Class Diagram

Menurut Satzinger,et al (2012, p101), The UML class diagram is used to show classes of object for a system, yang terjemahannya adalah UML class diagram digunakan untuk menunjukkan kelas dari objek untuk sebuah sistem.

Menurut Dennis, et al (2009, p510), The class diagram is a static model that supports the static view of evolving system, yang terjemahannya adalah class diagram adalah model statis dalam sistem yang menunjukan hubungan antar kelas yang tetap konstan dalam sistem dari waktu ke waktu.

Berdasarkan pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa class diagram adalah model statis yang digunakan untuk menunjukan hubungan antar kelas dalam sistem.

2.2.6.2. Pengertian Domain Model Class Diagram

Menurut Satzinger, et al (2012, p101), One type of UML class diagram that show the things in the users’ problem domain is called the domain model class diagram, yang terjemahannya adalah salah satu jenis UML class diagram yang menunjukan hal-hal dalam masalah domain user disebut domain class diagram.

Berdasarkan pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa Domain Model Class Diagram adalah salah satu jenis UML class diagram yang menunjukan hal-hal dalam masalah domain user disebut domain class diagram.

2.2.6.3. Pengertian Class

Menurut Satzinger ,et al (2012, p101), A class is a category or classification used to describe a collection of a object, yang

(17)

terjemahannya adalah class merupakan kategori atau klasifikasi yang digunakan untuk menggambarkan kumpulan dari objek.

Menurut Dennis, et al (2009, p511-516).Class is a specification that when initiated will result in an object and is at the coreof development and object-oriented design, yang terjemahannya adalah class merupakan sebuah spesifikasi yang jika diinisiasi akan menghasilkan suatu objek dan merupakan inti dari pengembangan dan desain berorientasi objek.

Berdasarkan pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa class merupakan kategori atau klasifikasi yang digunakan untuk menggambarkan kumpulan dari objek.

Notasi dalam class diagram :

Gambar 2.3. Notasi Class Diagram

2.2.6.4. Pengertian Attribute

Menurut Satzinger, et al (2012, p95), The specific pieces of informationare called attributes, yang terjemahannya adalah bagian spesifik dari informasi disebut attributes.

Menurut Shelly dan Rosenblatt (2012, p250), An object has certain attributes, which are characteristics that describe the object, yang terjemahannya adalah sebuah objek pasti memiliki atribut, yang merupakan karakteristik yang menjelaskan objek.

(18)

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan attribute adalah karakterisktik yang spesifik dari sebuah objek.

2.2.6.5. Pengertian Method

Menurut Satzinger, et al (2009, p205), Object are capable of behaviors (called methods) that allow them to interact with each other and with people using the system, yang terjemahannya adalah kesanggupan dari tingakah laku objek (disebut method) yang diperbolehkan untuk berinteraksi dengan satu sama lain dan dengan orang yang menggunakan sistem.

Menurut Shelly dan Rosenblatt (2012, p250), An object also has methods, which are tasks or functions that the object performs when it receives a message, or command, to do so, yang terjemahannya adalah sebuah objek juga memiliki method, yang merupakan task atau fungsi yang objek lakukan ketika menerima pesan, perintah, untuk melakukannya.

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan pengertian method adalah fungsi objek ketika berinteraksi dengan satu sama lain dan dengan user yang menggunakan sistem ketika menerima pesan, perintah.

2.2.6.6. Pengertian Assosiasi dalam Class Diagram

Menurut Satzinger, et al (2012, p96), ”association is a naturally occuring relationship between spesific things”, yang terjemahannya adalah association adalah relasi yang terjadi secara alami antar hal-hal yang spesifik.

Pengertian association class menurut Satzinger, et al (2012, p102), “an association that is also treated as a class; often required in order to capture attributes for association” yang terjemahannya adalah sebuah asosiasi yang diperlakukan sebagai class; sering diperlukan untuk menangkap attribute untuk asosiasi.

(19)

Menurut Dennis, et al (2009, p511-516), “Association is a relationship between two or more class, which explains a lot of activities that can be performed by a class.”, yang terjemahannya adalah asosiasi adalah hubungan antara dua atau lebih class, yang menjelaskan banyak kegiatan yang dapat dilakukan oleh suatu kelas.

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan assosiasi dalam class adalah relasi yang terjadi secara alami antara dua atau lebih class.

2.2.7. State Chart Diagram

2.2.7.1. Pengertian State Chart Diagram

Menurut Satzinger, et al (2012, p134), a diagram showing life of an object in states and transitions, yang terjemahannya Pengertian state machine diagram adalah sebuah diagram yang menunjukan kehidupan objek dalam states dan transition.

Menurut Dennis, et al (2012, p535), A behavioral state machine diagram is a dynamic model that shows the different states that a single class passes through during its life in response to events, along with its responses and actions, yang terjemahannya adalah perilaku state machine diagram adalah model dinamik yang menunjukan perbedaan state single class melewati melalui selama penggerak respon ke event, serta dengan respon dan tindakan.

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan state machine diagram adalah diagram yang menunjukan kehidupan objek dalam state dan transition dengan model dinamik.

Notasi dalam State Chart Diagram : Simbol Nama Notasi Fungsi Notasi

Initial State Untuk memulai state chart.

(20)

State State yang berlangsung dalam satu state chart.

Transition Proses sebelum kegiatan berlangsung.

Transition State yang bisa dilakukan berulang-ulang

Tabel 2.1. Notasi State Chart

Gambar 2.4.Statechart Diagram

2.2.8. Pengertian Pseudostate

Menurut Satzinger, et al (2005, p237), The starting point of a state machine diagram is a black dot, which is called a pseudostate, yang terjemahannya adalah poin awal dari state machine diagram adalah dot hitam, yang disebut pseudostate.

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pseudostate adalah poin awal dari state machine diagram adalah dot hitam.

2.2.8.1. Pengertian State

Menurut Satzinger, et al (2012, p132), astate of an object is a condition that occurs during its life when it satisfied some criterion, performs some action, or waits for an event, yang terjemahannya

(21)

adalah state dari sebuah objek adalah kondisi yang terjadi selama dipenuhi oleh beberapa kriteria, menunjukan beberapa aksi, atau menunggu sebuah event.

Menurut Shelly dan Rosenblatt (2012, p254), Objects can have a specific attribute called a state. The state of an object is an adjective that describes the object’s current status, yang terjemahannya adalah objek dapat memiliki sebuah spesifik atribut yang disebut state. State dari sebuah objek merupakan keterangan yang menjelaskan status objek saat ini.

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan pengertian state adalah kondisi dari sebuah objek selama dipenuhi oleh beberapa kriteria.

2.2.8.2. Pengertian Transition

Menurut Satzinger, et al (2012, p134), A transition is the movement of an object from one state to another state, yang terjemahannya adalah transition merupakan pergerakan sebuah objek dari state satu ke state yang lain.

Menurut Dennis, et al (2012, p537), A transition is a relationship that represents the movement of an object from one state to another state, yang terjemahannya adalah transition merupakan relasi yang menunjukan pergerakan sebuah objek dari state satu ke state yang lain.

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa transition adalah pergerakan sebuah objek dari state satu ke state yang lain.

2.2.8.3. Pengertian Destination State

Menurut Satzinger, et al (2012, p134), after transition begins, it runs to completion by taking the object to the new state, called the

(22)

destination state, yang terjemahannya adalah ketika transition dimulai, berjalan sampai selesai dengan mengambil objek ke state baru, disebut dengan destination state.

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa destination state adalah ketika transition dimulai, berjalan sampai selesai dengan mengambil objek ke state baru.

2.2.8.4. Pengertian Origin State

Pengertian origin state menurut Satzinger, et al (2012, p134), for a particular transition,the original state of an object, from which a transition occurs, yang terjemahannya adalah untuk transisi tertentu, original state dari sebuah objek, dari transition terjadi.

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa Origin state adalah untuk transisi tertentu, original state dari sebuah objek, dari transition terjadi.

2.2.8.5. Pengertian Message Event

Menurut Satzinger, et al (2009, p261), Message Event isthe trigger for a transition, which causes the object to leave the origin state, yang terjemahannya adalah trigger untuk transition, yang menyebabkan object meninggalkan origin state.

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa Message Event adalah untuk transition, yang menyebabkan object meninggalkan origin state.

2.2.8.6. Pengertian Guard Condition

Menurut Satzinger, et al (2012, p134), “The guard condition is a qualifier or test on the transition, and it is simply a true/false condition that must be satisfied before the transition can fire”, yang terjemahannya adalah guard condition adalah kualifikasi atau

(23)

pengujian pada transition, dan hanya kondisi benar/salah yang harus di penuhi sebelum transition dapat dijalankan.

Menurut Dennis, et al (2012, p537), “A guard condition is a Boolean expression that includes attribute values, which allows a transition only if the condition is true.”, yang terjemahannya adalah guard condition adalah ungkapan Boolean yang termasuk nilai atribut, yang memungkinkan transition jika kondisi true.

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan guard condition adalah pengujian pada transition yang memberikan ungkapan boolean yang harus dipenuhi sebelum transition dijalankan.

2.2.8.7. Pengertian Action Expression

Menurut Satzinger, et al (2012, p135), Action Expression isA description of the activities performed as part of transition, yang terjemahannya adalah sebuah deskripsi dari aktifitas yang dijalankan sebagai bagian dari transisi.

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa action expression adalah sebuah deskripsi dari aktifitas yang dijalankan sebagai bagian dari transisi.

2.2.8.8. Pengertian Concurrency State

Menurut Satzinger, et al (2012, p135), The condition of being in more than one state at a time is called concurrency, or concurrent states, yang terjemahannya adalah kondisi yang terdapat lebih dari satu state dalam satu waktu disebut concurrency atau concurrent states.

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa concurrency state adalah kondisi yang terdapat lebih dari satu state dalam satu waktu disebut concurrency atau concurrent states.

(24)

2.2.8.9. Pengertian Path

Menurut Satzinger, et al (2012, p135), A path is a sequential set of connected states and transitions, yang terjemahannya adalah path adalah sebuah set sequential state dan transisi yang terhubung.

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa Path adalah sebuah set sequential state dan transisi yang terhubung.

2.2.8.10 . Pengertiaan Composite State

Menurut Satzinger, et al (2012, p135), Composite Statea state containing other states and transition, yang terjemahannya adalah sebuah state yang berisi state lain dan transisi.

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa composite state adalah sebuah state yang berisi state lain dan transisi.

2.2.9. Uses Cases

2.2.9.1. Pengertian User Goals

Menurut Satzinger, et al (2012, p69), User Goals Technique isA technique to identify use cases by determining what specific goals or objectives must be completed by a user, yang terjemahannya adalah teknik untuk mengidentifikasi use case dengan menentukan tujuan yang spesifikasi atau objektif yang harus diselesaikan oleh user.

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa User Goals Technique adalah teknik untuk mengidentifikasi use case dengan menentukan tujuan yang spesifikasi atau objektif yang harus diselesaikan oleh user.

2.2.9.2. Pengertian Use Case

Menurut Satzinger, et al (2012, p69), A use case is an activity the system performs, usually in response to a request by a

(25)

user,yang terjemahannya adalah use case adalah aktifitas kinerja sistem, biasanya merespon untuk permintaan dari user.

Menurut Shelly dan Rosenblatt (2012, p259), A use case represent the step in specific business function or process, yang terjemahannya adalah use case menunjukkan langkah dalam fungsi atau proses bisnis yang spesifik.

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan use case adalah kinerja sistem yang menunjukan proses bisnis untuk merespon permintaan user.

2.2.9.3. Pengertian Use Case Diagram

Menurut Satzinger, et al (2012, p78), The use case diagram is the UML model used to graphically show the use cases and their relationship to users, yang terjemahannya adalah use case diagram adalah UML model yang digunakan untuk menunjukan use case secara grafik dan hubungannya dengan user.

Menurut Shelly dan Rosenblatt (2012, p151), A use case diagram visually represents the interaction between users and the information system, yang terjemahannya adalah use case diagram secara visual menunjukan interaksi antara user dan sistem informasi.

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan use case diagram adalah diagram yang menggambarkan hubungan antara beberapa use case dan actor untuk menunjukan berbagai macam peran dari user dan bagaimana peran mereka dalam penggunaan sistem.

2.2.9.4. Pengertian Use Case Description

Menurut Satzinger, et al (2012, p121), Use Case Description isA textual model that lists and describes the processing details

(26)

for a use case, yang terjemahannya adalah model tekstual yang berisi dan menjelaskan detil proses untuk sebuah use case.

Menurut Shelly dan Rosenblatt (2012, p260), A use case description documents the name of the use case, the actor, a description of the use case, a step-by-step list of the tasks and actions required for successful completion, a description of alternative courses of action, preconditions, postconditions, and assumptions, yang terjemahannya adalah use case description mendokumentasikan nama dari use case, actor, deskripsi dari use case, langkah demi langkah task dan tindakan yang dibutuhkan untuk memenuhi penyelesaian, deskripsi tujuan alternatif dari tindakan, precondition, postcondition, dan asumsi.

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan use case Description adalah deskripsi dari use case dengan model tekstual yang menjelaskan detail proses use case.

2.2.9.5. Pengertian Actor

Menurut Satzinger, et al (2012, p72), Actor isan external agent, a person or group that interacts with the system by supplying or receiving data, yang terjemahannya adalah agen eksternal, orang atau kelompok yang berinteraksi dengan sistem dengan menyediakan atau menerima data.

Menurut Shelly dan Rosenblatt (2012, p151), In a use case diagram, the user becomes an actor, with a specific role that describes how he or she interacts with the system, yang terjemahannya adalah dalam use case diagram, user menjadi actor, dengan peran spesifik yang menjelaskan bagaimana user berinteraksi dengan sistem.

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa actor adalah agen eksternal yang berinteraksi dengan sistem dengan menyediakan atau menerima data.

(27)

2.2.9.6. Pengertian Simbol Use Case Diagram

Menurut Satzinger, et al (2012, p81), A simple stick figure is used to represent an actor. The stick figure is given a name that characterizes the role the actor is playing. The use case itself is represented by an oval with the name of the use case inside. The connecting line between the actor and the use case indicates that the actor is involved with that use case. Finally, the automation boundary, which defines the border between the computerized portion of the application and the people operating the application, is shown as a rectangle containing the use case, yang terjemahannya adalah gambar simple stick digunakan untuk menampilkan actor. Gambar stick diberi nama yang mencirikan tugas actor. Use case sendiri ditampilkan dengan sebuah oval dengan nama didalam use case. Garis penghubung antara actor dan use case menunjukan actor terlibat dengan use case. Terakhir, automationboundary, yang mendefinisikan border antara bagian komputerisasi dari aplikasi dan orang yang mengoperasikan aplikasi, diperlihatkan dengan kotak berisi use case.

(28)

Menurut Satzinger, et al (2012, p83), “<<includes>> relationship is a relationship between use cases in which one use case is stereotypically included within the other use case”, yang terjemahannya adalah <<includes>>relationship adalah relasi antar use case yang use case satu secara stereotip termasuk dalam use case lain.

Gambar 2.6.Use Case Diagram

2.2.9.7. Pengertian Activity Diagram for Use Case

Menurut Satzinger, et al (2012, p125), Activity diagram are a standard UML diagram, and they are also an affective technique to document the flow of activites for each use case, yang terjemahannya adalah activity diagram merupakan sebuah standar UML diagram, dan juga merupakan teknik untuk mendokumen arus aktifitas untuk setiap use case.

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa activity diagram merupakan sebuah standar UML diagram, dan juga merupakan teknik untuk mendokumen arus aktifitas untuk setiap use case.

(29)

2.2.9.8. Pengertian CRUD Matrix

Menurut Satzinger, et al (2012, p77), “Another important technique used to validate and refine use cases is the CRUD technique. “CRUD” is an acronym for Create, Read or Report, Update, Delete, and it is often introduced with respect to database management”, yang terjemahannya adalah teknik lain yang penting yang digunakan untuk validasi dan memperhalus use case yaitu teknik CRUD. “CRUD” merupakan akronim dari Create, Read atau Report, Update, Delete, dan sering kali diperkenalkan dengan respek ke database management.

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa CRUD Matrix adalah teknik lain yang penting yang digunakan untuk validasi dan memperhalus use case.

2.2.10. System Sequence Diagram

2.2.10.1. Pengertian System Sequence Diagram

Menurut Satzinger,et al(2009,p255), An SSD is normally used in conjunction with the use case description to help document the detail of a single use case or scenario within a use case. Yang terjemahaannya adalah SSD digunakan yang berhubungan dengan deskripsi use case untuk membantu dokumen detail dari kasus atau skenario dalam use case.

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa System Sequence Diagram (SSD) adalah urutan pesan antara aktor ekternal dan sistem use case atau skenario.

2.2.10.2. Pengertian Domain Layer

Menurut Satzinger,et al(2012,p170),The part of a three-layer architecture that contains the programs that implement the business rules and processes. Yang terjemahaannya adalah Bagian dari arsitektur three-layer berisi pelaksanaan program peraturan bisnis dan proses.

(30)

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa domain layer adalah diagram untuk pelaksanaan pada suatu program untuk proses bisnis dalam perusahaan.

2.2.10.3. Pengertian View Layer

Menurut Satzinger,et al(2009,p344), The part of three-layer architecture that contains the user interface. Yang terjemahannya adalah Bagian dari arsitekture three-layer berisi user interface.

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa view layer adalah melibatkan interaksi manusian dengan komputer serta membutuhkan perancangan user interface untuk masing masing use case.

2.2.10.4. Data Layer

Menurut Satzinger,et al(2009,p344), Data layer is the part of three-layer architecture that interacts with the database. yang terjemahannya adalah bagian dari arsitektur three-layer yang berinteraksi dengan database.

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa data layer adalah diagram untuk mengakses ke database.

2.2.10.5. Pengertian First Cut Design Model Class Diagram

Menurut Satzinger,et al(2009,p413),” The first cut design model class diagram is developed by extending the domain model class diagram. Yang terjemahannta adalah the first cut model class diagram adalah pengembangan dari lanjuntan domain model class diagram.

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa First cut design model class diagram adalah elemen yang ada pada

(31)

SSD perbedaannya terdapat pada objek internal dan pesan dalam sistem.

2.2.10.6. Pengertian Communication Diagram

Menurut Satzinger,et al(2012,p332),” Communication diagram is type of interaction diagram that emphasizes the object that send and receive message for a specific use case”. Yang terjemahaannya adalah communication diagram adalah tipe dari interaksi diagram yang menekankan objek, mengirim dan menerima pesan untuk spesifik use case.

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa communication diagram adalah hubungan komunikasi antara system dengan user.

2.2.10.7. Pengertian Package Diagram

Menurut Satzinger,et al(2012,p353), A package diagram in UML is simply a high-level diagram that allow designers to associate of related groups. yang terjemahaannya adalah suatu diagram tingkat tinggi yang sederhana yang memungkinkan perancang untuk menghubungkan kelas-kelas dengan grup yang terelalisi.

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa Package diagram adalah paket yang berisi elemen elemen model untuk menggambarkan sifat hirarki.

2.2.11. Database

2.2.11.1. Pengertian Database

Menurut Satzinger, et al (2012,p345),A database is an integrated collection of stored data that is centrally managed and controlled, yang terjemahannya adalah koleksi terpadu dari data yang tersimpan yang terpusat dan dikendalikan.

(32)

Menurut Jeffrey A. Hoffer, et al (2009, p59), DatabaseAn organized collection of logically related data, usually designed to meet the information needs of multiple users in an organization. It is important to distinguish between the database and the repository. The repository contains definitions of data, whereas the database contains occurrences of data. Yang terjemahannya adalah sebuah koleksi data yang terorganisir dari data secara logis, yang biasanya dirancang untuk kebutuhan informasi dari beberapa pengguna dalam sebuah organisasi. Hal itu penting untuk membedakan antara database dan repositori. Repositori berisi definisi data sedangkan database berisi sebuah kejadian.

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa database adalah kumpulan data yang disimpan secara sistematis di dalam komputer dan dapat diolah atau dimanipulasi menggunakan perangkat lunak (program aplikasi) untuk menghasilkan informasi.

2.2.11.2. Pengertian Key dan Foreign Key

Menurut Satzinger, et al (2012,p347),”A key is an attribute or set of attributes, the values of which occur only once in all the rows of the table”, yang terjemahannya adalah : Key adalah atribut atau himpunan atribut, nilai-nilai yang terjadi hanya sekali dalam sebuah baris dari table.

Menurut Shelly-Rosenblatt (2012, p402), foreign key adalah bidang atau kombinasi dari bidang yang unik dan minimal mengidentifikasi anggota tertentu dari suatu entitas.

Menurut Satzinger, Jackson, dan Burd ( 2010, p491), foreign key adalah nilai bidang disimpan dalam satu table database relasional yang juga ada sebagai nilai kunci utama dalam table lain database relasional.

(33)

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa foreign key adalah nilai yang disimpan dalam satu table database relasional dan bersifat unik yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi dengan anggota tertentu dari suatu entitas.

2.2.11.3. Pengertian SQl

Menurut Deliana, et al (2009.p20), SQL (Structured Query Language ) adalah sebuah bahasa yang dipergunakan untuk mengakses data dalam basis data relasional, bahasa ini secara de facto merupakan bahasa standar yang dipergunakan dalam manajemen basis data relasional.

Menurut Connoly dan Begg (2010, p184), “SQL (Structured Query Language) is an example of a transfrom-oriented language or language that is designed to used the relationship to turn inputs into outputs desired”. Yang terjemahannya adalah SQL (Structured Query Language) adalah contoh dari transform-oriented language atau bahasa yang di desain dengan menggunakan relasi untuk mengubah input menjadi output yang diinginkan.

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa SQL adalah bahasa standar yang digunakan untuk mengubah input menjadi output yang diinginkan oleh user.

2.2.11.4. Pengertian Network Diagram

Menurut Satzinger, et al (2009,p337),” Network diagram is a model that show how application layers are distributed across locations and computer system”. Yang terjemahannya adalah netwok diagram adalah suatu model yang menunjukan bagaimana aplikasi layer menyalurkan jarak lokasi dan sistem komputer.

(34)

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa network diagram adalah jaringan kerja yang berisi lintasan lintasan kegiatan dan urutan urutan peristiwa yang ada selama penyelenggaraan suatu pekerjaan.

2.2.12. Pengertian Interface

2.2.12.1. Pengertian Perancangan Formulir

Menurut Puspitawati dan Anggadini (2011,p69). Formulir adalah secarik kertas atau media yang memiliki ruang untuk disi dengan berbagai informasi sebagai dasar pencatatan transaksi atau aktivitas ekonomi suatu unit organisasi.

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa formulir adalah dokumen terpola yang dapat diisi dengan data dari transaksi atau aktivitas ekonomi suatu organisasi

2.2.12.2. Pengertian User Interface

Menurut Satzinger, et al (2012,p173),”User Interfaces are inputs and outputs that more directly involve a system user , yang terjemahannya adalah User Interfaces adalah input dan output yang lebih langsung melibatkan pengguna system.

Menurut Jeffrey A. Hoffer, et al (2009, p59), User Interface is Language, menus, and other facilities by which users interact with various system component, such as CASE tools, application programs, the DBMS, and the repository. User interface are illustrated throughout this text”. Yang terjemahannya adalah bahasa, menu dan fasilitas lainnya yang digunakan untuk berinteraksi dengan berbagai macam komponen. Seperti Case tools, program aplikasi, DBMS dan reposirori. User interface diilustrasikan keseluruh text ini.

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa user interface adalah sistem operasi sebagai sarana untuk berinteraksi

(35)

antara pengguna dengan sistem operasi yang mana pengguna memberi perintah kepada sistem operasi kemudian diterima, dipproses dan ditampilkan oleh sistem operasi.

2.2.12.3. Pengertian Story Board

Menurut Satzinger, et al (2012,p184),Storyboarding is sequence of sketches of the display screen during a dialog, yang terjemahannya adalah : Storyboard adalah urutan sketsa dari tampilan layar saat dialog.

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa story board adalah sebuah sketsa untuk mengatur jalannya proses bisnis dalam perusahaan secara berurutan.

2.2.12.4. Pengertian Rancangan Laporan

Menurut Whitten dan Bentley (2009, p550),” The draft report is to describe the information for users of the system”, yang terjemahannya adalah : Rancangan laporan adalah menggambarkan informasi bagi pengguna sistem.

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa rancangan laporan adalah data data yang berisi informasi yang diolah untuk pengambilan keputusan dalam suatu organisasi.

2.2.12.5. Pengertian C#

Menurut Deitel (2010,p37), “ C# is an object-oriented approach to undertake the writing of the event into a program that will respond to user events such as mouse click at any time, keystrokes and time expirations”. Yang terjemahannya adalah C# adalah suatu pendekatan yang berorientasi objek untuk melakukan penulisan event kedalam program yang akan merespon kegiatan pengguna seperti saat mouse, keystrokes dan time expirations.

(36)

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa C# adalah pemrograman yang berorientasi objek untuk membantu menbuat program pada suatu perusahaan.

2.2.13. System Security dan Control 2.2.13.1. Pengertian Integraty Control

Menurut Satzinger, et al (2012, p364),”Intergrity Control is a control that rejects invalid data inputs, prevents unauthorized data outputs, and protects data and programs against accidental or malicious tampering”, yang terjemahannya adalah : Integrity Control adalah kontrol yang menolak input data yang tidak valid, mencegah output data yang tidak sah, dan melindungi program data dan melawan maupun disengaja atau gangguan.

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa intergraty control adalah penjagaan dari perubahan data yang tidak valid, untuk menjaga integeritas data.

2.2.13.2. Pengertian Security Control

Menurut Satzinger, et al (2012,p368), “Security control is to protect the assets of an organization from all threats, as indicated earlier, the primary focus is on external threats”, yang terjemahannya adalah : Kontrol keamanan adalah untuk melindungi aset dari suatu organisasi dari semua ancaman, seperti yang ditunjukkan sebelumnya, fokus utama adalah pada ancaman eksternal.

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa security control adalah kontrol keamanan yang ada dalam perusahaan untuk melindungi data atau aset dari ancaman eksternal.

(37)

2.2.14 Kerangka Pikir

KERANGKA PIKIR

Gambar 2.7 Kerangka Pikir 1.Perusahaan

“PT Tredny Jaya Indonesia”

2. Menentukan Ruang Lingkup, Tujuan dan manfaat, metodologi penelitian

3. Jadwal Survey “18 Juni 2014”

4. Melakukan Survey di PT

Trendy Jaya Indonesia 5.Perusahaan ini masih menerapkan sistem manual setiap menjalankan kegiatan perusahaannya

Wawancara pada pemilik perusahaan

Observasi

Hasil Data survey

6.Membuat design dan sistem yang diusulkan

7. Membuat aplikasi sistem

(38)

Gambar

Gambar 2.1.Simbol activity diagram
Gambar 2.2.Event Table
Gambar 2.3. Notasi Class Diagram
Tabel 2.1. Notasi State Chart
+4

Referensi

Dokumen terkait

N, maka dilanjutkan dengan evaluasi, dengan hasil evaluasi akhir dengan masalah perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan ketidakcukupan insulin

Kenaikan tegangan input akan berbanding lurus dengan tegangan output yang akan masuk sebagai data analog yang terbaca oleh arduino, untuk mendapatkan nilai pembacaan

Saat sebelum revolusi sosoial tahun1946, Taralamsyah Saragih pernah menjelaskan bahwa masih banyak jenis atau ciri khas lagu/musik Simalungun yang dahulu mereka

Pengertian ini sejalan dengan pendapat Doney dan Cannon (1997, p. 36) yang menyatakan bahwa rasa percaya timbul sebagai hasil dari kehandalan dan integritas mitra yang

Setiap orang yang memasukkan kendaraan bermotor, kereta gandengan, dan kereta tempelan ke dalam wilayah Republik Indonesia, membuat, merakit, atau memodifikasi kendaraan

Metode nettleton pada dasarnya adalah koreksi bouguer dan koreksi medan dimana densitas yang digunakan merupakan densitas yang berada di permukaan, sehingga profil anomali

POLARIS SAPTA MANGGALA memiliki service center di setiap distributor yang bekerjasama sehingga pelanggan dan calon pelanggan tidak kesulitan dalam mencari produk di kota-kota

Untuk menentukan energi potensial (Ep) dilakukan dengan menggunakan persamaan (11), setelah massa beban dan konstanta pegas (k) diketahui maka besar energi potensial