• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB VI. ELEKTROFORESIS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB VI. ELEKTROFORESIS"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

BAB VI. ELEKTROFORESIS

A. PENDAHULUAN

Elektroforesis adalah teknik pemisahan yang didasarkan pada kemampuan analit bergerak melalui media konduktif sebagai akibat diaplikasikannya arus listrik. Media yang digunakan adalah larutan buffer. Jika tidak ada faktor lain, senyawa bermuatan positif (kation) akan bergerak ke katoda sedangkan senyawa bermuatan negatif akan bergerak ke anoda. Kecepatan gerakannya dipengaruhi oleh kondisi lingkungan di sekitar molekul yang dapat mempengaruhi muatannya (pH) dan hambatan fisik yang mempengaruhi gerakan molekul dalam medan listrik seperti ukuran pori fase diam. Elektroforesis dapat dimanfaatkan untuk pemisahan ion anorganik dan logam kation, protein, DNA, karbohidrat dan sampel-sampel biomedik lainnya.

Elektroforesis dapat dibedakan menjadi dua berdasarkan ada tidaknya bahan pendukung atau bahan penstabil media :

1. Metode bebas cairan (free solution method)

 Tidak ada bahan pendukung atau penstabil media

 Sampel dimasukkan dalam tabung U yang telah diisi dengan larutan bufer

 Medan listrik diaplikasikan dan analit akan bergerak sesuai dengan muatan

 Metode ini telah digunakan oleh Tiselius peraih hadiah Nobel tahun 1948 untuk memurnikan protein

2. Metode dengan penstabil media

 Terdapat bahan pendukung seperti kertas, kolom packing atau gel

 Mirip dengan metode kromatografi, hanya saja gerakan analit disebabkan oleh adanya medan listrik bukan krena fase gerak

 Sejumlah metode yang termasuk dalam kategori ini adalah electrochromatography, zone electrophoresis, electromigration dan ionophoresis.

Elektroforesis Kertas

Kertas dijenuhi dengan larutan buffer dan sampel diaplikasikan pada salah satu ujungnya, Arus listrik DC dengan kekuatan arus berkisar dalam mA

(2)

atau voltage sekitar 100 - 1000 Volt diaplikasikan. Analit akan bergerak ke titik spesifik sesuai muatannya. Setelah periode waktu tertentu, kertas diambil dan dikeringkan. Jika diperlukan, kertas dapat disemprot dengan perekasi warna agar pita pemisahan dapat dilihat.

Elektroforesis kapiler

Larutan buffer ditahan dalam tabung kapiler dengan diameter dalam berkisar 25 -75 µm. dengan menggunakan tabung kapiler maka resiko panas atau interaksi dan degradasi analit dengan bahan pendukung dapat diatasi. Metode ini termasuk metode bebas cairan. Sampel dimasukkan pada salah satu ujungnya dan akan bergerak ke ujung tabung yang lainnya. Seperti halnya kromatografi, akan dihasilkan elektrophoregram yang memberikan informasi baik kualitatif maupun kuantitatif.

B. TEORI

Ada dua faktor yang menyebabkan mobilitas solut dalam elektroforesis yaitu 1. Mobilitas elektroforetik (Electrophoretic mobility) Gerakan sebagai akibat dari

medan listrik

Kation akan bergerak ke katoda, anion ke anoda dan senyawa netral tidak bergerak.

2. Aliran elektroosmotik (Electroosmotic flovf)

Migrasi solut sebagai akibat gerakan larutan buffer dalam medan listrik. Dalam kondisi normal, larutan buffer akan bergerak ke katoda. Gerakan buffer akan membawa semua species yang ada termasuk anion dan senyawa netral.

Mobilitas elektroforetik (Electrophoretic mobility)

Kecepatan elektroforetik Vep adalah besaran yang menggambarkan bagaimana kecepatan solut bermigrasi.

Vep = µep E ……….………. VI.1

µep = 

 ………VI.2

µep = mobilitas elektroforetik solut E = kekuatan medan listrik

(3)

q = muatan solut

 = viskositas pelarut buffer r = ukuran partikel solut

dengan menaikkan muatan dan menurunkan ukuran partikel solut maka harga µep semakin besar.

Mobilitas elektroosmotik (electroosmotic mobility)

Dalam kondisi normal, baik anion dan spesies netral akan bermigrasi ke arah katoda. Ini terjadi karena dinding kapiler akan bermuatan listrik sebagai akibat banyaknya gugus silanol (Si-OH). Kation akan tertarik menuju dinding dan membentuk lapisan ganda (double layer) yang terdiri dari fixed layer di bagian dalam yang terbentuk dari kation-kation yang berikatan kuat dengan dinding kapiler. Lapisan kedua yaitu mobile /ayeraplsan yang dapat bergerak dengan kekuatan ikatan ion yang lemah. Kation di bagian terluar (di luar lapisan ganda) akan bergerak ke arah katoda seperti pada skema gambar VI. 1 berikut ini. Kecepatan aliran elektroosmotik dapat dituliskan dengan persamaan di bawah ini.

Veof = Heof E ... VI.3 µeof =  /4  ………... VI.4

 = konstanta dielektrik larutan buffer

= zeta potensial

(4)

Gambar Vl.1

Zeta potensial adalah perubahan potensial sepanjang

zeta potensial proposional dengan muatan dinding kapiler. Bila pH dinaikkan, muatan meningkat dan zeta potensial

meningkat. Harga zeta potensial juga proporsional dengan ketebalan lapisan ganda (double layer),

akan diperoleh kation lebih banyak. Ini akan menurunkan ketebalan lapis ganda (double layer).

Mobilitas total dari solut dituliskan sebagai berikut. Vtot = Vep + V

µtot = µep + µ Pada kondisi normal, (V

sehingga kation akan terelusi pertama dan urut sesuai perbandingan muatan/ukuran ion, senyawa netral terelusi kemudian dan terakhir anion dengan urutan kebalikan dari

Waktu migrasi Vtot = L/Tm

Vtot = µtotE ... VI.8 Vtot = (µep

Tm = L/ (µ

E = V/l ... Tm = (LI) / (

Vl.1. Skema double layer dan aliran elektroosmotik Zeta potensial adalah perubahan potensial sepanjang double layer. zeta potensial proposional dengan muatan dinding kapiler. Bila pH dinaikkan, muatan meningkat dan zeta potensial meningkat. Harga neof juga akan meningkat. Harga zeta potensial juga proporsional dengan ketebalan lapisan (double layer), Bila kekuatan ionik dari larutan buffer meningkat, maka akan diperoleh kation lebih banyak. Ini akan menurunkan ketebalan lapis

(double layer).

Mobilitas total dari solut dituliskan sebagai berikut.

+ Veof ... VI.5 µeof ... VI.6 Pada kondisi normal, (Vtot) Ration > µeof; (Vtot)anion < Ueof; V

sehingga kation akan terelusi pertama dan urut sesuai perbandingan muatan/ukuran ion, senyawa netral terelusi kemudian dan terakhir anion dengan urutan kebalikan dari besarnya rasio muatan/ukuran ion.

m ...

E ... VI.8 + µeof) E ...

µep + µeof) E ... ... (LI) / (µep + µeof) V ...

Skema double layer dan aliran elektroosmotik

double layer. Harga zeta potensial proposional dengan muatan dinding kapiler. Bila pH dinaikkan, meningkat. Harga neof juga akan meningkat. Harga zeta potensial juga proporsional dengan ketebalan lapisan Bila kekuatan ionik dari larutan buffer meningkat, maka akan diperoleh kation lebih banyak. Ini akan menurunkan ketebalan lapisan

... VI.5 VI.6

)anion < Ueof; Vtot)netral = µeof, sehingga kation akan terelusi pertama dan urut sesuai perbandingan muatan/ukuran ion, senyawa netral terelusi kemudian dan terakhir anion dengan

... VI.7 E ... VI.8 ... VI.9 ) E ... VI.10 ... VI.11 ) V ... VI.12

(5)

Keterangan :

Vtot : kecepatan migrasi total

L : jarak antara tempat injeksi dan detektor Tm : waktu migrasi

V : voltage I : jarak tabung

Waktu elusi dapat diperpendek dengan menaikkan voltage atau menggunakan tabung yang lebih pendek.

Jumlah lempeng teoritik

N = (µep + µeof) V / 2D ... VI.13 D : koefisien difusi solut

Solut dengan harga µep yang besar akan memiliki efisiensi pemisahan yang besar. Efisiensi tidak tergantung pada panjang kolom. Harga N yang dapat diterima untuk analisis adalah 100.000 - 200.000.

Selektivitas

Selektivitas merupakan perbandingan antara faktor kapasitas dari dua solut, dirumuskan dengan

α = µep1 / µep2 ... VI. 14 harga α dapat diubah-ubah dengan mengubah pH buffer.

Resolusi

RS =

. /

/ ! ………. VI.15

harga Rs dapat ditingkatkan dengan menaikkan voltage dan menurunkan µeof. Tetapi dengan menurunkan µeof akan membawa konsekuensi waktu analisis menjadi lebih lama dan efisiensinya menurun.

C. INSTRUMENTASI ELEKTROFORESIS KAPILER

Alat elektroforesis terdiri dari sumber listrik, anoda dan katoda masing-masing ditempatkan dalam larutan buffer, tabung kapiler, detektor dan tempat sampel seperti pada gambar VI. 2 berikut ini.

(6)

Gambar VI.2. Skema alat elektroforesis kapiler

Tabung kapiler Diameter dalam 25

-timbul efek panas selama analisis, maka dapat digunakan diameter dalam yang kecil dengan tebal lapisan silika yang tipis.

Tempat memasukkan sampel

Tabung kapiler sebelumnya diisi dengan larutan buffer, sampel dimasukkan dengan jalan mencelupkan salah satu ujung tabung ke dalam larutan sampel. Dengan bantuan tekanan atau memberikan

terdorong masuk ke dalam tabung. Pengaturan voltage

Migrasi solut dapat terjadi bila diberikan medan listrik. Seberapa besar medan listrik yang diberikan tergantung pada :

 Waktu analisis yang dikehendaki

 Menmberikan

 Memperbaiki faktor resolusi

Bila digunakan tabung kapiler yang berdiameter sempit, maka voltage bisa sarnpai 40.000, dengan kekuatan arus berkisar mikroamper.

Detektor

Ada banyak jenis detektor yang dapat digunakan seperti tabel berik ambar VI.2. Skema alat elektroforesis kapiler

- 75 µm, panjang bervariasi sekitar 20-50 meter. Agar tidak timbul efek panas selama analisis, maka dapat digunakan diameter dalam yang kecil dengan tebal lapisan silika yang tipis.

Tempat memasukkan sampel

Tabung kapiler sebelumnya diisi dengan larutan buffer, sampel dimasukkan jalan mencelupkan salah satu ujung tabung ke dalam larutan sampel. bantuan tekanan atau memberikan beda potensial maka sampel dapat

masuk ke dalam tabung. Pengaturan voltage

Migrasi solut dapat terjadi bila diberikan medan listrik. Seberapa besar medan yang diberikan tergantung pada :

Waktu analisis yang dikehendaki Menmberikan pemisahan yang bagus Memperbaiki faktor resolusi

Bila digunakan tabung kapiler yang berdiameter sempit, maka voltage bisa sarnpai 40.000, dengan kekuatan arus berkisar mikroamper.

Ada banyak jenis detektor yang dapat digunakan seperti tabel berik ambar VI.2. Skema alat elektroforesis kapiler

50 meter. Agar tidak timbul efek panas selama analisis, maka dapat digunakan diameter dalam yang

Tabung kapiler sebelumnya diisi dengan larutan buffer, sampel dimasukkan jalan mencelupkan salah satu ujung tabung ke dalam larutan sampel. beda potensial maka sampel dapat

Migrasi solut dapat terjadi bila diberikan medan listrik. Seberapa besar medan

Bila digunakan tabung kapiler yang berdiameter sempit, maka voltage bisa

(7)

Tabel VI. 1. Jenis detektor yang dapat digunakan dalam elektrofbresis

Jenis detektor Spesifikasi

Spektrofotometer serapan ultraviolet-visibel

Solut dengan gugus kromofor

Fluorometer Solut harus berfluoresensi Laser fluorometer Solut harus berfluoresensi

Radiometer Solut harus mengandung radioaktif Spektrofotometer massa Umum

Amperemeter Solut harus tereduksi atau teroksidasi

Gambar

Gambar Vl.1
Gambar VI.2. Skema alat elektroforesis kapiler
Tabel VI. 1. Jenis detektor yang dapat digunakan dalam elektrofbresis

Referensi

Dokumen terkait

Pada saat berlakunya peraturan ini lampiran IV Peraturan Gubernur Riau Nomor 51 tahun 2014 tentang Sistem Akuntansi Pemerintah Provinsi Riau Berbasis Akrual (Berita Daerah

7) pengusaha yang melakukan hubungan penyerahan barang, 8) pedagang eceran (peritel). Pengusaha Kecil yang memilih untuk dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak.

Wujud nyata dari dukungan masyarakat setempat untuk menjadikan perkampungan adat sijunjung sebagai daerah tujuan wisata adalah seluruh ninik mamak yang berada di

Pada Gambar 5.3 dapat dilihat distribusi tegangan dan regangan yang timbul pada atau dekat keadaan pembebanan unlimit, dimana apabila kapasitas batas kekuatan beton

Salah satu faktor sosial yang perlu diperhatikan pada pemenuhan kebutuhan nutrisi pada lansia adalah adanya dukungan keluarga, karena sebagian

Apabila berkurangnya permintaan uang kuasi maka likuiditas lembaga keuangan (perbankan) rendah, sehingga tidak mampu memenuhi transaksi jangka pendek dan

Setelah penulis melakukan survey awal dengan mendata nilai Askeb IV patologi pada mahasiswa tingkat III semester IV Prodi DIII Kebidanan STIKes Prima Nusantara

Hasil analisis korelasi sederhana dapat dilihat pada output Model Summary dari hasil analisis regresi linier sederhana di atas R square adalah 0,030, R square