• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. siswa dapat mencapai hasil belajar yang sebaik-baiknya sesuai dengan. dapat mencapai hasil belajar sesuai dengan yang diharapkan.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. siswa dapat mencapai hasil belajar yang sebaik-baiknya sesuai dengan. dapat mencapai hasil belajar sesuai dengan yang diharapkan."

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

A. Latar Belakang Masalah

Kegiatan belajar mengajar merupakan kegiatan yang utama dalam proses pendidikan di sekolah. Salah satu keberhasilan pencapaian pendidikan di antaranya tergantung pada kualitas pelaksanaan proses belajar mengajar. Setiap orang yang berkepentingan dengan dunia pendidikan tentu berharap agar setiap siswa dapat mencapai hasil belajar yang sebaik-baiknya sesuai dengan kemampuan masing-masing. Namun dalam kenyataannya tidak semua siswa dapat mencapai hasil belajar sesuai dengan yang diharapkan.1

Untuk meningkatkan keberhasilan proses belajar mengajar, guru dituntut untuk memilih dan menentukan strategi belajar mengajar agar siswa dapat mengembangkan segala kemampuan belajarnya. Proses belajar mengajar dapat bermakna dan berdaya guna apabila guru dapat menciptakan suasana belajar yang merangsang aktivitas belajar, meningkatkan hasil-hasil yang dicapai oleh siswa dan memberikan penghargaan yang telah dicapai.2

Mengajar secara efektif sangat bergantung pada pemilihan dan penggunaan metode mengajar yang serasi dengan tujuan mengajar. Cara belajar mengajar yang lebih baik ialah mempergunakan kegiatan murid-murid sendiri

1

Nana Sudjana, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar (Bandung: Sinar Baru Algensindo, 2004), hlm. 56.

2

Roijakers AD, Mengajar Dengan Sukses (Jakarta: PT. Grafindo, 2001), hlm. 18.

(2)

secara efektif dalam kelas, merencanakan dan melaksanakan kegiatan-kegiatan sedemikian rupa serta kontinue dan juga melalui kerja kelompok. 3

Agar dapat mewujudkan hasil yang baik, maka salah satu yang dapat dilakukan oleh guru adalah dengan memberikan peluang belajar yang lebih besar kepada siswa yang berposisi sebagai subjek dalam belajar. Peranan guru tidak lagi hanya sebagai penyampai informasi, tetapi juga sebagai pengarah dan pemberi fasilitas agar proses belajar mengajar dapat berlangsung. Supaya siswa dapat memahami materi hendaknya guru memberikan kesempatan yang sebanyak-banyaknya kepada siswa sehingga siswa dapat mengungkapkan ide-idenya, berinterkasi dengan temannya, dan kegiatan praktis lainnya. Kegiatan yang dilakukan oleh siswa dapat mendukung untuk meningkatkan aktifitas belajar siswa, misalnya : berpikir, berdikusi, bertanya, menjawab pertanyaan, berpendapat dan sebagainya.4

Keberhasilan pembelajaran siswa dapat dilihat dari nilai raport atau prestasi siswa. Nilai raport belajar dapat dipakai sebagai barometer untuk menilai keberhasilan proses kegiatan pembelajaran di sekolah dan juga mengukur kinerja guru dalam melaksanakan proses pembelajaran. Oleh karena itu, peranan guru sangat penting dalam mencapai keberhasilan siswa untuk meningkatkan mutu pendidikan. Prestasi belajar siswa dapat dipengaruhi oleh faktor intern dan faktor ekstern. Faktor intern meliputi sikap terhadap belajar, motivasi belajar, konsentrasi belajar, mengolah bahan belajar, menggali hasil belajar yang tersimpan, kemampuan berprestasi dan cita-cita siswa. Sedangkan faktor ekstern

3

W. James Popham, Eva L. Baher, Teknik Mengajar Secara Sistematis (Jakarta: Rineka Cipta, 2002), hlm. 141.

4

(3)

meliputi guru sebagai pembina, siswa, sarana dan prasarana, lingkungan serta kurikulum. Guru yang profesional dan mempunyai semangat dalam bekerja harus mampu mengaplikasikan kemampuan kognitif, afektif dan psikomotorik pada siswa secara tepat. 5

Berdasarkan observasi di MIS Pakumbulan Buaran Pekalongan diketahui bahwa yang dilakukan oleh guru dalam proses belajar mengajar bersifat monoton, diperoleh pemahaman bahwa dalam mengikuti pelajaran peserta didik selalu dituntut mendengarkan informasi dari guru sehingga banyak di antara peserta didik yang merasa bosan. Akhirnya melakukan aktivitas di luar pelajaran seperti mencoret-coret buku, mengganggu temannya, menggambar dan lain sebagainya.6

Pada umumnya peserta didik sangat enggan atau malas mengikuti mata pelajaran dikarenakan peserta didik sudah bosan atau terbiasa dengan mata pelajaran dan metode yang digunakan. Selain itu, pada umumnya peserta didik kurang berminat terhadap pelajaran karena peserta didik sudah terbiasa dengan hal-hal yang menyangkut seperti mengucapkan salam jika bertemu dengan guru, membuang sampah pada tempatnya, bersikap toleransi sesama teman, dan lain sebagainya, sehingga peserta didik menganggap pelajaran fiqih yang mudah untuk dipahami serta mudah untuk diaplikasikan atau diterapkan pada kehidupan sehari-hari.7

5

Moh. Uzer Usman, Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar Mengajar (Bandung: Tarsito, 2003), hlm.9.

6

Observasi di MIS Pakumbulan Buaran Pekalongan pada tanggal 18 Agustus 2014.

7

S. Nasution, Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar (Jakarta: Bumi Aksara, 2005), hlm. 22.

(4)

Secara umum, peserta didik berasumsi bahwa pelajaran fiqih adalah pelajaran yang mudah sehingga menjadi mata pelajaran yang satu ini dianggap mata pelajaran yang sepele. Akan tetapi tanpa disadari oleh peserta didik bahwa pelajaran fiqih merupakan salah satu pelajaran yang mengajarkan tentang pendidikan agama. Di mana jika peserta didik kurang memahami atau menguasai pelajaran tersebut bisa berdampak kepada perilaku siswa, seperti suka mencontek, mencorat-coret tembok, meludah sembarang tempat, membuang sampah tidak pada tempatnya, suka mengejek, dan lain sebagainya. Dengan demikian, sudah barang tentu bahwa mata pelajaran fiqih berpengaruh terhadap perilaku siswa, meskipun disadari atau tanpa disadari.

Dari hasil observasi yang peneliti lakukan di MIS Pakumbulan Buaran Pekalongan, diketahui bahwa pembelajaran fiqih diajarkan di madrasah tersebut. Serta diketahui pula bahwa prestasi belajar di MIS tersebut tergolong baik, hal ini terlihat dari prestasi belajar yang didapatkan siswa MIS Pakumbulan Buaran Pekalongan khususnya siswa kelas VI yang mendapatkan rata-rata nilai ulangan harian mata pelajaran fiqih sebesar 70 dimana nilai tersebut di atas nilai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yang ditetapkan yakni 60. 8

Keberhasilan prestasi belajar ini tidak terlepas dari penggunaan metode pembelajaran berupa peta konsep pada mata pelajaran fiqih. Metode pembelajaran peta konsep adalah pembelajaran dengan menggunakan gamnbaran dari sesuatu yang dilukiskan dengan garis, gambar dan kata-kata, maksudnya

8

(5)

untuk memperagakan suatu pokok pelajaran yang menunjukkan adanya hubungan, perkembangan atau perbandingan tentang sesuatu.9

Dengan penggunaan metode pembelajaran peta konsep ini diharapkan dapat membantu meningkatkan prestasi belajar siswa MIS Pakumbulan Buaran Pekalongan khususnya pada mata pelajaran fiqih. Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti tertarik mengadakan penelitian dengan judul: “Pengaruh

Penggunaan Metode Pembelajaran Peta Konsep Terhadap Peningkatan Prestasi Belajar Pada Mata Pelajaran Fiqih Siswa Kelas III MIS Pakumbulan Buaran Pekalongan Tahun Pelajaran 2014/2015”, dengan alasan sebagai berikut:

1. Prestasi belajar dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yakni faktor yang berasal dari dalam diri siswa (internal) dan faktor yang berasal dari luar siswa (eksternal). Salah satu faktor ekternal yakni penggunaan alat peraga pembelajaran. Dengan menggunakan alat peraga oleh guru dan siswa dalam pembelajaran di kelas maka akan yang memberi variasi dalam cara-cara mengajar agar tercapai hasil yang diinginkan.

2. Metode pembelajaran peta konsep adalah salah satu metode pembelajaran yang digunakan untuk membantu pembelajaran dan menambah pemahaman siswa dalam mata pelajaran fiqih. Penggunaan metode pembelajaran peta konsep ini disesuaikan dengan kurikulum yang diajarkan. Penggunaan peta konsep dalam proses belajar mengajar dapat membantu siswa untuk mempermudah memahami suatu konsep atau prinsip yang diajarkan,

9

(6)

membantu guru dalam proses belajar mengajar, dan membuat siswa lebih aktif belajar.

3. Dalam penelitian ini peneliti memilih MIS Pakumbulan Buaran Pekalongan sebagai obyek penelitian karena madrasah tersebut merupakan madrasah yang favorit, sehingga tenaga pendidik yang ada merupakan tenaga pendidik unggulan dan menggunakan metode pembelajaran peta konsep dalam pembelajarannya.

B. Rumusan Masalah

Agar penelitian ini terfokus pada permasalahan, maka peneliti merumuskan pokok permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini, yaitu:

1. Bagaimana penggunaan metode pembelajaran peta konsep pada mata pelajaran fiqih siswa kelas III MIS Pakumbulan Buaran Pekalongan tahun pelajaran 2014/2015?

2. Bagaimana prestasi belajar pada mata pelajaran fiqih siswa kelas III MIS Pakumbulan Buaran Pekalongan tahun pelajaran 2014/2015?

3. Bagaimana pengaruh penggunaan metode pembelajaran peta konsep terhadap peningkatan prestasi belajar pada mata pelajaran fiqih siswa kelas III MIS Pakumbulan Buaran Pekalongan tahun pelajaran 2014/2015?

(7)

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan sekaligus memberi jawaban terhadap pokok masalah seperti tersebut di atas, yaitu:

1. Untuk mengetahui penggunaan metode pembelajaran peta konsep pada mata pelajaran fiqih siswa kelas III MIS Pakumbulan Buaran Pekalongan tahun pelajaran 2014/2015.

2. Untuk mengetahui prestasi belajar pada mata pelajaran fiqih siswa kelas III MIS Pakumbulan Buaran Pekalongan tahun pelajaran 2014/2015.

3. Untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode pembelajaran peta konsep terhadap peningkatan prestasi belajar pada mata pelajaran fiqih siswa kelas III MIS Pakumbulan Buaran Pekalongan tahun pelajaran 2014/2015.

D. Kegunaan Penelitian

Adapun kegunaan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Secara Teoritis

Bahwa penelitian ini dapat dijadikan sebagai tambahan khasanah ilmu pengetahuan, khususnya bagi guru dalam meningkatkan dalam profesionalitasnya dalam mengajar.

2. Secara Praktis a. Bagi guru

Penelitian ini dapat menambah informasi tentang pentingnya meningkatkan kemampuannya dalam menggunakan metode pembelajaran peta konsep agar prestasi belajar siswa di MIS Pakumbulan Buaran Pekalongan bertambah.

(8)

b. Bagi siswa

Penelitian ini dapat membantu memberikan informasi tentang cara meningkatkan prestasi belajar siswa dengan menggunakan metode pembelajarna peta konsep di MIS Pakumbulan Buaran Pekalongan.

E. Tinjauan Pustaka

1. Analisis Teori a. Peta Konsep

Metode pembelajaran peta konsep adalah pembelajaran dengan menggunakan gamnbaran dari sesuatu yang dilukiskan dengan garis, gambar dan kata-kata, maksudnya untuk memperagakan suatu pokok pelajaran yang menunjukkan adanya hubungan, perkembangan atau perbandingan tentang sesuatu.10

Peta konsep merupakan suatu model belajar yang dapat menciptakan belajar bermakna. Dalam belajar bermakna siswa dapat menghubungkan / mengaitkan informasi pada pengetahuan (berupa konsep-konsep) yang telah dimilikinya. Model peta konsep mambantu siswa dalam memahami konsep yang akan dipelajari. Dengan memahami materi maka siswa akan termotivasi untuk belajar. Dengan demikian diharapkan hasil belajar siswa juga akan meningkat. Dengan kata lain peta konsep adalah suatu gambar yang tersusun atas konsep-konsep yang berkaitan sebagai hasil dari pemetaan konsep. Adapun yang dimaksud

10

(9)

dengan pemetaan konsep adalah suatu proses yang melibatkan identifikasi konsep-konsep dari suatu materi pelajaran dan pengaturan konsep-konsep tersebut.11

Peta konsep memegang peranan penting dalam belajar bermakna. Strategi belajar bermakna yang menggunakan peta konsep meliputi peta konsep yang disiapkan oleh guru dan siswa. Untuk menyusun peta konsep diperlukan pemahaman tentang ciri atau karakteristik peta konsep. Menurut Ratna Wilis Dahar terdapat beberapa ciri peta konsep :

1) Peta konsep adalah suatu cara untuk memperlihatkan konsep-konsep dan proposisi suatu mata pelajaran.

2) Peta konsep tidak hanya menggambarkan konsep-konsep yang penting melainkan juga hubungan antara konsep-konsep itu.

3) Pada peta konsep, konsep yang paling inklusif terdapat pada puncak, lalu menurun hingga sampai pada konsep-konsep yang lebih khusus.12

Penyusunan peta konsep mempunyai beberapa tujuan yaitu : 1) Menyelidiki konsep apa yang telah diketahui siswa.

2) Menolong siswa mempelajari cara belajar konsep. 3) Mengungkapkan konsepsi salah yang terjadi pada siswa. 4) Sebagai alat evaluasi.13

b. Prestasi Belajar

Prestasi belajar terdiri dari dua kata yaitu prestasi dan belajar, prestasi merupakan sebuah hasil yang telah dicapai dari suatu usaha yang

11

Ratna Wilis Dahar, Teori-Teori Belajar (Jakarta: Erlangga, 2006), hlm. 17.

12

Ibid., hlm. 125-126.

13

(10)

telah dilakukan atau dikerjakan oleh seseorang.14 Menurut M. Buchori, prestasi cenderung menunjukkan hasil yang nyata dari suatu usaha.15 Sedangkan belajar merupakan suatu kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam penyelenggaraan setiap jenis dan jenjang pendidikan. Ini berarti, bahwa berhasil atau gagalnya pencapaian tujuan pendidikan itu amat bergantung pada proses belajar yang dialami oleh siswa baik ketika ia berada di sekolah maupun di lingkungan rumah atau keluarganya sendiri. Menurut Muhibbin Syah pengertian prestasi belajar adalah suatu hasil nyata yang diperoleh siswa setelah mereka mengikuti pendidikan atau latihan-latihan tertentu. 16

M. Daryanto secara garis besar membagi prestasi belajar dalam 3 ranah, yaitu ranah kognitif, ranah afektif dan ranah psikomotorik. Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari aspek pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis dan evaluasi. Ranah afektif berkenaan dengan sikap yang terdiri atas 5 aspek, yaitu menerima, menjawab, menilai, organisasi, karakteristik dengan suatu nilai atua kompleks nilai. Ranah psikomotorik berhubungan dengan keterampilan, yang termasuk dalam ranah psikomotorik diantaranya adalah gerak reflek, gerak fundamental dasar, kemampuan perseptual, kemampuan fisik, gerakan ketrampilan kompleks, dan gerakan ekspresi.17

14

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka, 2001), hlm. 895.

15

M. Bukhori, Teknik Evaluasi Pendidikan (Yogyakarta: Sumangsih Offset, 2001), hlm. 35.

16

Muhibbin Syah, Psikologi Belajar (Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 2001), hlm. 59.

17

(11)

Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono mengemukakan bahwa belajar merupakan suatu proses yang berlangsung secara kontinue. Dari proses itu akan diperoleh sesuatu hasil yang disebut prestasi belajar. Pengenalan faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar penting sekali artinya dalam rangka membantu seseorang mencapai prestasi yang sebaik-baiknya. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar adalah sebagai berikut:18

1) Faktor Internal, meliputi: Kecerdasan, Motivasi, Bakat, Kondisi Fisik, Konsentrasi, serta Ambisi dan Tekad.

2) Faktor Eksternal, meliputi: Lingkungan terdiri dari Lingkungan Alam, Lingkungan Sosial.

3) Faktor Instrumental, meliputi: Bahan Pelajaran, Guru/Pengajar serta Sarana dan Fasilitas.

2. Penelitian terdahulu yang relevan

Selain dari literatur di atas, peneliti juga menemukan skripsi yang relevan, antara lain :

Skripsi Leiza D.Y.A yang berjudul “Peranan Guru dalam

Meningkatkan Prestasi Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam (Studi Kasus Di MTs Negeri Slawi Tegal)” mengatakan bahwa guru mempunyai peranan

yang penting dalam meningkatkan prestasi hasil belajar siswa terutama Pendidikan Agama Islam. Penelitian ini menekankan pada peranan guru dalam meningkatkan prestasi hasil belajar Pendidikan Agama Islam, di mana

18

Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono, Psikologi Belajar (Jakarta: Rineka Cipta, 2001), hlm. 61.

(12)

guru menjadi tumpuan terhadap peningkatan prestasi hasil belajar siswa di MTs Negeri Slawi, Tegal. Penelitian kurang memberikan unsur peranan lain dari peningkatan prsetasi belajar siswa yang juga sangat dipengaruhi oleh faktor dalam diri individu siswa (faktor ekstern). Faktor dalam diri siswa juga menjadi penentu bagi peningkatan prestasi belajar diantaranya berupa kesehatan mental siswa. 19

Skripsi Kurniasih yang berjudul “Pengaruh Kedisiplinan Guru

terhadap Motivasi dan Prestasi Belajar Siswa MTs 45 Kauman Wiradesa Tahun Ajaran 2003 / 2004”. Penelitian ini menggunakan pendekatan

kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kedisiplinan guru memiliki pengaruh yang cukup atau sedang terhadap motivasi dan prestasi belajar siswa di MTs 45 Kauman Wiradesa tahun ajaran 2003 / 2004. Hal ini dibuktikan dengan taraf signifikan 5% rxy = 0,43 > rt = 0,195, sedangkan pada

taraf signifikan 1% rxy = 0,43 > rt = 0,256.20

Skripsi Rofiko yang berjudul “Pengaruh Minat Belajar Terhadap

Prestasi Belajar Siswa Dalam Bidang Studi PAI Di SD Negeri Karanganyar Batang”, mengatakan bahwa prestasi belajar mata pelajaran Pendidikan

Agama Islam dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya adalah minat belajar siswa terhadap mata pelajaran Pendidikan Agama Islam. Minat belajar harus selalu dikembangkan dari pusat-pusat minat anak, maka dengan

19

Leiza D.Y.A, “Peranan Guru Dalam Meningkatkan Prestasi Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam (Studi Kasus Di MTs Negeri Slawi –Tegal)”, Skripsi Pendidikan Agama Islam, (Pekalongan: STAIN Pekalongan, 2008), hlm. 81.

20

Kurniasih, “Pengaruh Kedisiplinan Guru terhadap Motivasi dan Prestasi Belajar Siswa MTs 45 Kauman Wiradesa Tahun Ajaran 2003 / 2004, Skripsi Pendidikan Agama Islam (Pekalongan: STAIN Pekalongan, 2009), hlm. 78.

(13)

sendirinya perhatian spontan akan timbul sehingga belajar akan berlangsung dengan baik.21

Skripsi Mokhamad Rizal yang berjudul “Pengaruh Penggunaan

Media Peraga terhadap Keberhasilan Belajar Santri di TPQ Al Mansyur Desa Milingan Kecamatan Batang”. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif

dengan menggunakan rumus product moment. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan media peraga mempunyai pengaruh 5 % yang signifikan terhadap keberhasilan belajar santri di TPQ Al Mansyur Desa Milingan Kecamatan Batang, hal ini dibuktikan dari hasil perhitungan phi=0,438 lebih besar dari pada rt (r tabel).22

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian di atas adalah penelitian ini menggunakan rumus regresi liniear sederhana dan memiliki dua variabel yakni variabel X (penggunaan metode pembelajaran peta konsep) dan variabel Y (prestasi belajar siswa). Penelitian ini akan memfokuskan pada permasalahan tentang bagaimana pengaruh penggunaan metode pembelajaran peta konsep terhadap peningkatan prestasi belajar pada mata pelajaran fiqih siswa kelas III MIS Pakumbulan Buaran Pekalongan tahun pelajaran 2014/2015.

21 Rofiko,“Pengaruh Minat Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Dalam Bidang Studi PAI

Di SD Negeri Karanganyar Batang”, Skripsi Pendidikan Agama Islam (Pekalongan: STAIN Pekalongan, 2008), hlm. 92.

22

Mokhamad Rizal, “Pengaruh Penggunaan Media Peraga terhadap Keberhasilan Belajar Santri di TPQ Al Mansyur Desa Milingan Kecamatan Batang, Skripsi Pendidikan Agama Islam, (Pekalongan: STAIN Pekalongan, 2008), hlm. 83.

(14)

3. Kerangka Berpikir

Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat disusun kerangka berpikir bahwa usaha menstimulasi kualitas proses pembelajaran dan hasil pembelajaran, tidak boleh melupakan satu hal yang sudah pasti kebenarannya yaitu bahwa peserta didik atau siswa harus banyak berinteraksi dengan sumber belajar. Tanpa sumber belajar yang memadai sulit diwujudkan proses pembelajaran yang mengarah kepada tercapainya hasil belajar yang optimal.

Pembelajaran dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu, kurikulum, alat peraga dan pengajar. Kurikulum yang baik ditunjang oleh adanya alat peraga yang baik, sedangkan alat peraga yang baik dapat digunakan oleh pendidik dalam menjelaskan materi kepada peserta didik. Kurikulum yang baik juga dapat ditunjang oleh adanya media pembelajaran yang baik, salah satunya adalah penggunakan alat peraga. Dengan menggunakan alat peraga yang tepat maka akan dapat meningkatkan pemahaman dan keaktifan siswa dalam belajar sehingga prestasi belajar siswa akan meningkat pula.

Berdasarkan kerangka berpikir di atas, maka dapat disusun bagan kerangka berpikir sebgai berikut:

Siswa memiliki prestasi belajar yang rendah Guru menggunakan Peta Konsep

Siswa belajar disertai dengan Peta Konsep

Merangsang pemahaman siswa

Prestasi belajar siswa meningkat

(15)

4. Hipotesis

Hipotesis adalah dugaan yang mungkin benar/mungkin salah, dia akan ditolak jika salah/palsu dan akan diterima jika fakta-fakta membenarkannya.23 Adapun hipotesis penelitian adalah jawaban sementara terhadap masalah yang diteliti yang dirumuskan atas dasar terkaan peneliti.24 Dalam skripsi ini yang hendak diuji kebenarannya adalah:

Hipotesa Alternatif (Ha) : Ada pengaruh yang signifikan antara penggunaan metode pembelajaran peta konsep terhadap peningkatan prestasi belajar pada mata pelajaran fiqih siswa kelas III MIS Pakumbulan Buaran Pekalongan tahun pelajaran 2014/2015. Hipotesa Nihil (Ho) : Tidak ada pengaruh yang signifikan antara

penggunaan metode pembelajaran peta konsep terhadap peningkatan prestasi belajar pada mata pelajaran fiqih siswa kelas III MIS Pakumbulan Buaran Pekalongan tahun pelajaran 2014/2015.

F. Metode Penelitiann

1. Desain Penelitian

Desain penelitian yang terdapat dalam penelitian ini meliputi pendekatan dan jenis penelitian.

23

Sutrisno Hadi, Metodologi Research (Yogyakarta: Yayasan Penerbitan Fak Psikologi UGM, 2004), hlm. 63

24

(16)

a. Pendekatan

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan kuantitatif, yaitu suatu pendekatan dalam melakukan penelitian yang menekankan analisa pada data-data numerical (angka) yang diolah dengan metode statistik.25 Dalam operasionalnya dilakukan perhitungan terhadap data yang diperoleh dari MIS Pakumbulan Buaran Pekalongan tahun pelajaran 2014/2015.

b. Jenis Penelitian

Adapun jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian lapangan, yaitu penyelidikan yang mendalam (indepth

studi) mengenai suatu unit sosial sedemikian rupa sehingga menghasilkan

gambaran yang terorganisi dengan baik dan lengkap mengenai unit sosial tersebut.26 Dalam operasionalnya peneliti melakukan tinjauan langsung di terhadap penggunaan metode pembelajaran peta konsep dan prestasi belajar pada mata pelajaran fiqih siswa kelas III MIS Pakumbulan Buaran Pekalongan tahun pelajaran 2014/2015.

2. Definisi Operasional Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang menjad1i obyek pengamatan penelitian.27 Adapun variabel penelitian ini adalah:

a. Variabel bebas (Independent Variabel)

Variabel bebas berfungsi mempengaruhi variabel lain. Pada penelitian ini variabel bebasnya adalah penggunaan metode pembelajaran

25

Ibid, hlm. 159

26

Saifudin Azwar, Metode Penelitian (Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset, 2003), hlm. 8

27

(17)

peta konsep pada mata pelajaran fiqih siswa kelas III MIS Pakumbulan Buaran Pekalongan tahun pelajaran 2014/2015, dengan indikator pertanyaan:

1) Macam-Macam peta konsep yang digunakan

2) Kemampuan siswa dalam menggunakan peta konsep 3) Kemampuan guru dalam menggunakan peta konsep 4) Evaluasi penggunaan peta konsep

b. Variabel terikat (Dependent Variabel)

Variabel terikat ini terpengaruh oleh variabel lain. Pada penelitian ini variabel terikatnya adalah prestasi belajar siswa MIS Pakumbulan Buaran Pekalongan tahun pelajaran 2014/2015. variabel ini diambil dari nilai ulangan harian siswa kelas III MIS Pakumbulan Buaran Pekalongan tahun pelajaran 2014/2015 pada mata pelajaran fiqih pada semester I. 3. Populasi dan Sampel Penelitian

Yang dimaksud populasi adalah semua individu-individu atau siapa-siapa yang menjadi kenyataan-kenyataan yang diperoleh, sedangkan sampel itu adalah sebagaian populasi yang hendak digeneralisasikan.28 Yang menjadi populasi utama dalam penelitian ini adalah siswa kelas III MIS Pakumbulan Buaran Pekalongan tahun pelajaran 2014/2015 sebanyak 43 siswa.

Peneliti mengambil keseluruhannya karena berpedoman kepada pendapat Suharsimi Arikunto yang menyatakan bahwa bila yang menjadi subjek kurang dari 100, maka semua dapat dijadikan sebagai sampel

28

(18)

penelitian. Selanjutnya jika subjeknya besar atau lebih dari 100 orang, maka dapat diambil antara 10%-15% atau 20%-25% atau lebih besar.29 Karena jumlah populasi dalam penelitian ini lebih dari 100 orang maka, peneliti mengambil sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas III MIS Pakumbulan Buaran Pekalongan tahun pelajaran 2014/2015 sebanyak 43 siswa sehingga penelitian ini juga dinamakan penelitian populasi.

4. Teknik Pengumpulan Data a. Angket

Metode angket adalah penyelidikan suatu masalah yang banyak menyangkut kepentingan umum (orang banyak) dengan jalan melihat sesuatu daftar pertanyaan, beberapa formulir, diajukan secara tertulis untuk mendapat jawaban, rangsangan/tanggapan (respon) tertulis seperlunya.30 Angket tersebut diberikan kepada siswa kelas III MIS Pakumbulan Buaran Pekalongan tahun pelajaran 2014/2015 sebagai sampel penelitian yang menjadi obyek dalam penelitian ini. Metode ini digunakan untuk mengetahui tentang penggunaan metode pembelajaran peta konsep pada mata pelajaran fiqih siswa kelas III MIS Pakumbulan Buaran Pekalongan tahun pelajaran 2014/2015. Angket variabel X terdiri dari 20 item pertanyaan, dengan alternatif jawaban dengan bobot nilai yang berbeda.

29

Cholid Narbuko,op.cit, hlm. 107

30

Kartini Kartono, Pengantar Metodologi Research Sosial (Bandung: Alumni, 2002), hlm. 200

(19)

b. Dokumentasi

Dokumentasi berasal dari kata “dokumen” yang berarti barang-barang tertulis. Metode dokumentasi adalah pengumpulan data melalui laporan dari suatu peristiwa yang isinya terdiri dari penjelasan dan pemikiran terhadap peristiwa tersebut dan ditulis dengan sengaja untuk mengumpulkan dan meneruskan keterangan tersebut.31 Metode ini digunakan untuk memperoleh data tentang profil MIS Pakumbulan Buaran Pekalongan, meliputi: tinjauan historis, visi dan misi, struktur organisasi, keadaan guru dan karyawan, keadaan sarana dan prasarana, serta untuk memperoleh nilai ulangan harian siswa kelas III MIS Pakumbulan Buaran Pekalongan tahun pelajaran 2014/2015 pada mata pelajaran fiqih pada semester I.

5. Teknik Analisis Data

Analisis data adalah suatu usaha mengetahui tafsiran terhadap data yang terkumpul dari hasil penelitian. Data yang terkumpul tersebut kemudian diklasifikasikan dan disusun, selanjutnya diolah dan dianalisa. Analisa data tersebut merupakan temuan-temuan di lapangan.32 Dalam menganalisis data yang telah terkumpul peneliti menggunakan metode statistic dengan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Analisis pendahuluan

Data yang diperoleh dari angket disebarkan selama penelitian dimasukkan dalam tabel persiapan dan diberi skor bobot nilai pada setiap

31

Ibid, hlm. 136

32

Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2003), hlm. 192.

(20)

alternative jawaban responden yaitu menjadi data yang bersifat kuantitatif dengan ketentuan sebagai berikut:

1) Alternatif jawaban a dengan nilai 4 2) Alternatif jawaban b dengan nilai 3 3) Alternatif jawaban c dengan nilai 2 4) Alternatif jawaban d dengan nilai 1 b. Analisis Statistik Regresi

Dalam penelitian ini secara garis besar untuk menganalisis data yang diperoleh dari hasil pengukuran tentang pengaruh penggunaan metode pembelajaran peta konsep terhadap peningkatan prestasi belajar pada mata pelajaran fiqih siswa kelas III MIS Pakumbulan Buaran Pekalongan tahun pelajaran 2014/2015, sehingga peneliti menggunakan analisa data dengan rumus regresi linier sederahana dengan langkah-langkah sebagai berikut :

1) Menghitung persamaan regresi linier sederhana33

b =

 

  

 

2 2 x x n y x xy n        a = n y  - b n x

2) Menghitung kesalahan standar estimasi

se = 2 2       y a y b xy 33

Salafudin, Statistika Terapan Untuk Penelitian Sosial, (Pekalongan: STAIN Press, 2005), hlm. 147.

(21)

3) Menentukan nilai ttes (thitung) ttes = Sb b di mana : b : Koefisien regresi

 : 0 karena pada perumusan hipotesis nol (Ho)1 = 0

Sb : adalah kesalahan standar koefisien regresi ditentukan dengan rumus : Sb =

 

    2 2 Se c. Analisis Lanjut

1) Uji Hipotesis dengan membandingkan tb dengan tt

Sebelum dilakukan uji hipotesis, terlebih dahulu penulis merumuskan hipotesis alternatif dan hipotesis nolnya.

Ho : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara penggunaan metode pembelajaran peta konsep terhadap peningkatan prestasi belajar pada mata pelajaran fiqih siswa kelas III MIS Pakumbulan Buaran Pekalongan tahun pelajaran 2014/2015. Ha : Terdapat pengaruh yang signifikan antara penggunaan metode

pembelajaran peta konsep terhadap peningkatan prestasi belajar pada mata pelajaran fiqih siswa kelas III MIS Pakumbulan Buaran Pekalongan tahun pelajaran 2014/2015.

(22)

2) Menentukan nilai “ t “ dari tabel distribusi t pada taraf signifikan %. Untuk menentukan nilai t pada tabel, terlebih dahulu penulis tentukan niliai v atau dk, dengan rumus :

v = N – 2

3) Membandingkan tb dengan tt 34

Jika tb ≥ tt maka = menolak Ho / menerima Ha, maka hipotesis

diajukan diterima.

Jika tb ≤ tt maka = menerima Ho / menolak Ha, maka hipotesis yang

diajukan ditolak.

G. Sistematika Penulisan Skripsi

Untuk memudahkan penjelasan dan pemahaman pokok masalah yang akan dibahas, maka penulis menyusun sistematika penulisan sebagai berikut:

Bab I: Pendahuluan, dalm bab ini memuat tentang: latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, tinjauan pustaka, metode penelitian dan sistematika penulisan skripsi.

Bab II: Metode Pembelajaran Peta Konsep dan Prestasi Belajar. Bagian pertama tentang Metode Pembelajaran Peta Konsep, meliputi: pengertian metode pembelajaran peta konsep, sejarah lahirnya metode pembelajaran peta konsep, kegunaan metode pembelajaran peta konsep, ciri-ciri metode pembelajaran peta konsep, langkah-langkah menyusun metode pembelajaran peta konsep, kelebihan dan kekurangan metode pembelajaran peta konsep. Bagian kedua tentang prestasi belajar, meliputi: pengertian prestasi belajar, macam-macam prestasi

34

(23)

belajar, manfaat prestasi belajar, faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar, usaha-usaha meningkatkan prestasi belajar, dan cara evaluasi prestasi belajar.

Bab III: Gambaran Umum MIS Pakumbulan Buaran Pekalongan. Bagian pertama berisi tentang profil MIS Pakumbulan Buaran Pekalongan, meliputi: sejarah berdiri, letak geografis, visi dan misi, struktur organisasi, keadaan guru dan siswa, serta keadaan sarana dan prasarana. Bagian kedua data tentang penggunaan metode pembelajaran peta konsep pada mata pelajaran fiqih siswa kelas III MIS Pakumbulan Buaran Pekalongan tahun pelajaran 2014/2015. Bagian ketiga tentang prestasi belajar pada mata pelajaran fiqih siswa kelas III MIS Pakumbulan Buaran Pekalongan tahun pelajaran 2014/2015.

Bab IV: Pengaruh penggunaan metode pembelajaran peta konsep terhadap peningkatan prestasi belajar pada mata pelajaran fiqih siswa kelas III MIS Pakumbulan Buaran Pekalongan tahun pelajaran 2014/2015, meliputi: Analisis data tentang penggunaan metode pembelajaran peta konsep pada mata pelajaran fiqih siswa kelas III MIS Pakumbulan Buaran Pekalongan tahun pelajaran 2014/2015, analisis data tentang prestasi belajar pada mata pelajaran fiqih siswa kelas III MIS Pakumbulan Buaran Pekalongan tahun pelajaran 2014/2015, Pengaruh penggunaan metode pembelajaran peta konsep terhadap peningkatan prestasi belajar pada mata pelajaran fiqih siswa kelas III MIS Pakumbulan Buaran Pekalongan tahun pelajaran 2014/2015.

Bab V: Penutup, dalam bab ini memuat tentang: kesimpulan dan saran-saran.

(24)

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Abu dan Widodo Supriyono. 2001. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Ali, M. H. 2002. Strategi Penelitian Pendidikan. Bandung: PT. Angkasa. Arsyad, Azhar. 2006. Media Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Azwar, Saifudin. 2003. Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset. Badudu. 2001. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Pustaka Harapan. Bukhori, M. 2001. Teknik Evaluasi Pendidikan. Yogyakarta: Sumangsih Offset. Daryanto, M. 2001. Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 2001. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Diknas. 2004. Petujuk Pengembangan Media Pembelajaran. Jakarta: Dikdasmen Depdiknas.

Hadi, Sutrisno. 2004. Metodologi Research. Yogyakarta: Yayasan Penerbitan Fak Psikologi UGM.

Kartono, Kartini. 2002. Pengantar Metodologi Research Sosial. Bandung: Alumni. Kurniasih. 2009. “Pengaruh Kedisiplinan Guru terhadap Motivasi dan Prestasi

Belajar Siswa MTs 45 Kauman Wiradesa Tahun Ajaran 2003 / 2004, Skripsi

Pendidikan Agama Islam. Pekalongan: STAIN Pekalongan.

Rofiko. 2008. “Pengaruh Minat Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Dalam Bidang Studi PAI Di SD Negeri Karanganyar Batang”, Skripsi Pendidikan

Agama Islam. Pekalongan: STAIN Pekalongan.

Rizal, Mokhamad. 2008. “Pengaruh Penggunaan Media Peraga terhadap Keberhasilan Belajar Santri di TPQ Al Mansyur Desa Milingan Kecamatan Batang, Skripsi

Pendidikan Agama Islam. Pekalongan: STAIN Pekalongan.

Leiza D.Y.A. 2008. “Peranan Guru Dalam Meningkatkan Prestasi Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam (Studi Kasus Di MTs Negeri Slawi –Tegal)”, Skripsi

(25)

Moejadi. 2004. Model Pemanfaatan KIT IPA SD yang Efektif Untuk Peningkatan

Kualitas Pembelajaran IPA. Jakarta: Lembaga Penelitian IKIP Yogyakarta.

Narbuko, Cholid. 2001. Metodologi Penelitian. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Nasution, S. 2005. Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.

Popham, W. James, Eva L. Baher. 2002. Teknik Mengajar Secara Sistematis. Jakarta: Rineka Cipta.

Roijakers AD. 2001. Mengajar Dengan Sukses. Jakarta: PT. Grafindo.

Salafudin. 2005. Statistika Terapan Untuk Penelitian Sosial. Pekalongan: STAIN Press.

Singarimbun, Masri dan Sofyan Effendi. 2001. Metode Penelitian Survey. Jakarta: LP3ES.

Sudijono, Anas. 2003. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Sudjana, Nana. 2004. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo.

Sugiyono. 2003. Statistik Untuk Penelitian. Bandung: CV. Alfabeta.

______. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Syah, Muhibbin. 2001. Psikologi Belajar. Jakarta: Logos Wacana Ilmu.

Usman, Moh. Uzer. 2003. Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar Mengajar. Bandung: Tarsito.

(26)

PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN

PETA KONSEP TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI

BELAJAR PADA MATA PELAJARAN FIQIH SISWA

KELAS III MIS PAKUMBULAN BUARAN PEKALONGAN

TAHUN PELAJARAN 2014/2015

SKRIPSI

Diajukan untuk Menyelesaikan Tugas dan Memenuhi Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S1)

dalam Ilmu Tarbiyah

Disusun Oleh:

MAZIDATUL HIMMAH

NIM 2021311047

JURUSAN TARBIYAH

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

( STAIN ) PEKALONGAN

Referensi

Dokumen terkait

Setelah tahap analisis sistem lama selesai dilakukan dan mendapat kesimpulan bahwa sistem lama masih terdapat kelemahan-kelemahan, maka diperlukan pembangunan sistem baru

Tentang mereka yang enggan membayar jizyah, beliau menyatakan bahwa dalam menarik jizyah dari orang-orang non muslim tidak perlu dengan cara kekerasan tetapi dengan cara

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produksi Kedelai di Provinsi Jawa Timur dengan Metode Regresi Semiparametrik Spline... Agenda

Untuk menambah data transaksi pembayaran klik link tambah pembayaran mahasiswa sehingga akan tampil form untuk menginputkan data pembayaran mahasiswa seperti di bawah ini

Kinerja jaringan umumnya ditentukan dari berapa rata-rata dan persentase terjadinya tundaan (delay) terhadap aplikasi, jenis pembawa (carriers), laju bit

4 Jika persekutuan (koinoia, perichoresis) Sang Bapa dan Sang Anak di dalam Roh Kudus menjadi tujuan utama Kristiani, di mana Sang Jalan dan Sang Rumah bersatu,

Menurut survey dengan cara wawancara pada Pasangan Usia Subur, pada Pasangan Usia Subur yang berkunjung sebanyak 10 Pasangan Usia Subur, 8 diantaranya tidak mempunyai

1) Rapat oleh instansi yang termasuk dalam forum lalu lintas Kota Malang pada sebelum pelaksanaan uji rekayasa lalu lintas di kawasan Lingkar Universitas Brawijaya yang