• Tidak ada hasil yang ditemukan

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH RESMI RAPAT KOMISI V DPR RI DENGAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH RESMI RAPAT KOMISI V DPR RI DENGAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

RISALAH RESMI RAPAT KOMISI V DPR RI

DENGAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA

Tahun Sidang : 2020-2021 Masa Persidangan : I

Rapat ke- : 22

Jenis Rapat : Rapat Kerja Sifat Rapat : Terbuka

Hari, Tanggal : Selasa, 22 September 2020 Waktu : Pukul 10.50 s.d. 12.10 WIB

Tempat : Ruang Rapat Komisi V DPR RI (KK V) Gedung Nusantara DPR RI, Jakarta

Ketua Rapat : Lasarus, S.Sos., M.Si. / Ketua Komisi V DPR RI / F-PDIP Sekretaris Rapat : Nanik Sulistyawati, S.A.P.

Acara : 1. Penyesuaian RKA K/L T.A. 2021 sesuai Hasil Pembahasan Badan Anggaran;

2. Sinkronisasi Fungsi dan Program K/L Mitra Kerja Komisi V DPR RI dalam RAPBN Tahun 2021 sesuai Masukan dan Usulan Komisi V DPR RI. Hadir MItra : Menteri Perhubungan RI

Hadir : ... 53 Anggota Komisi V DPR RI dengan rincian sebagai berikut:

A. Anggota DPR RI: PIMPINAN :

1. Lasarus, S.Sos, M.Si 2. Ir. Ridwan Bae

3. H. Syarif Abdullah Alkadrie.,SH.,MH

1. FRAKSI PARTAI DEMOKRASI INDONESIA PERJUANGAN:

9 orang Anggota dari 11 Anggota: 1. H. Herson Mayulu.,S.IP

2. Ir. Sudjadi 3. Sukur Nababan 4. Mochamad Herviano

5. Bob Andika Mamana Sitepu.,SH 6. H.M. Rifqinizamy Karyasuda 7. Jimmy Demianus Ijie

(2)

9. H. Irmadi Lubis

2. FRAKSI PARTAI GOLKAR: 4 orang Anggota dari 7 Anggota: 1. Drs. Hamka B Kady, MS

2. Dr. H. Gatot Sudjito.,M.Si

3. H. Daniel Mutaqien Syafiuddin.,ST 4. H. Hasan Basri Agus

3. FRAKSI PARTAI GERINDRA: 6 orang Anggota dari 6 Anggota: 1. Hj. Novita Wijayanti.,SE.,MM 2. Sudewo.,ST.,MT

3. Iis Edhy Prabowo.,S.Hum.,MM 4. Dr.H.Mulyadi.,M.MA

5. Ir.Eddy Santana Putra,MT 6. Ir.Sumail Abdullah

4. FRAKSI PARTAI NASIONAL DEMOKRAT:

2 orang Anggota dari 4 Anggota: 1. Sri Wahyuni

2. Roberth Rouw

5. FRAKSI PARTAI KEBANGKITAN BANGSA : 3 orang Anggota dari 6 Anggota:

1. Ruslan M.Daud

2. Sofyan Ali.,S.Ag.,SH.,M.Pd 3. H. Syafiuddin.,S.Sos

6. FRAKSI PARTAI DEMOKRAT: 5 orang Anggota dari 5 Anggota: 1. Willem Wandik.,S.Sos

2. Dr. H. Irwan.,S.IP.,MP

3. Drh.Jhonni Allen Marbun.,MM 4. Lasmi Indaryani.,SE

5. Ir.H. Ishak Mekki.,MM

7. FRAKSI PARTAI KEADILAN SEJAHTERA:

4 orang Anggota dari 4 Anggota: 1. Ahmad Syaikhu

2. Ir.H.Sigit Sosiantomo

3. H.Syahrul Aidi Maazat.,Lc.,MA 4. H. Suryadi Jaya Purnama.,ST

8. FRAKSI PARTAI AMANAT NASIONAL: 4 orang Anggota dari 5 Anggota:

1. H.A.Bakri.,H.M.,SE 2. H. Boyman Harun.,SH 3. Athari Gauthi Ardi

(3)

4. H. Sungkono

9. FRAKSI PARTAI PERSATUAN PEMBANGUNAN:

1 orang Anggota dari 1 Anggota: 1. H. Muh Aras, S.Pd,MM

B. UNDANGAN:

1. Menteri Perhubungan (Budi Karya Sumadi) 2. Sekjen Kemhub (Djoko Sasono)

3. DRJD (Budi Setiyadi) 4. DKJA (Zulkifri)

5. DJPL (R. Agus.H.Purnomo) 6. DJPU (Novie Riyanto)

KETUA RAPAT/KETUA KOMISI V DPR RI (LASARUS, S.Sos., M.Si. / F-PDIP):

Kita mulai rapat kita pada siang hari ini Assalaamu'alaikum warrahmatullaahi wabarakatuh, Selamat siang dan salam sejahtera bagi kita semua,

Yang terhormat saudara Pimpinan dan Anggota Komisi V DPR RI.

Yang saya hormati saudara Menteri Perhubungan beserta seluruh jajarannya, Hadirin yang berbahagia.

Mengawali rapat kita pada siang hari ini, marilah kita panjatkan puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena berkat dan rahmatnya kita dapat hadir pada rapat siang hari ini sesuai dengan jadwal undangan yang sudah kami sampaikan. Baik yang hadir secara fisik maupun yang hadir secara virtual dari tempat masing-masing.

Berdasarkan informasi dari Sekretariat telah hadir 31 Anggota baik secara fisik maupun secara virtual dari 54 Anggota Komisi V DPR RI dari 9 unsur Fraksi yang berbeda, maka sesuai dengan ketentuan rapat ini sudah memenuhi kuorum.

Oleh karena itu sebagaimana ketentuan diatur Pasal 281 Peraturan DPR RI tentang Tata Tertib, izinkan kami membuka rapat pada siang hari ini dan sesuai dengan ketentuan rapat ketentuan Pasal 276 Ayat (1) Rapat Dengar Pendapat Komisi V DPR RI pada hari ini dengan Menteri Perhubungan beserta seluruh jajarannya saya nyatakan dibuka dan terbuka untuk umum.

(RAPAT DIBUKA PUKUL 10.50 WIB)

Kami sampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada saudara Menteri yang sudah hadir pada siang hari ini menghadiri undangan kami, dalam Rapat Kerja dan Rapat Dengar Pendapat Komisi V DPR RI dengan

(4)

seluruh mitra kerja tanggal 15 September 2020 yang lalu, telah disepakati antara lain sebagai berikut:

Komisi V DPR RI bersama Kementerian PUPR, Kementerian Perhubungan, Kementerian Desa PDT dan Transmigrasi, BMKG, Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan atau BASARNAS, Bapel-BPWS sepakat untuk melakukan sinkronisasi anggaran menurut fungsi dan program dalam RAPBN Tahun 2021 sesuai dengan saran masukan serta usulan Komisi V DPR RI.

Terkait dengan hasil keputusan atau kesimpulan rapat kesimpulan dalam Raker dan RDP tersebut, dalam kesempatan ini kami ingin mendapatkan penjelasan dari saudara Menteri Perhubungan sejauh mana saran, masukan dan usulan Anggota Komisi V DPR RI sebagaimana yang telah disampaikan pada saat Rapat Kerja dan Rapat Dengar Pendapat sebelumnya, serta hasil hasil kunjungan kerja dapat diakomodir dalam rincian program RAPBN Tahun 2021.

Sebagaimana surat Badan Anggaran Nomor AG/1022/DPRRI/IX/2020 perihal Penyampaian Hasil Pembahasan RUU APBN Tahun 2021 tertanggal 17 September 2020, sesuai hasil pembahasan di Banggar untuk Kementerian Perhubungan tidak mendapat tambahan belanja dalam RAPBN Tahun 2021.

Oleh karena itu acara Rapat Kerja pada hari ini akan melakukan pembahasan mengenai sinkronisasi fungsi dan program untuk Kementerian Perhubungan dalam RAPBN Tahun 2021 sesuai dengan saran, masukan dan usulan Komisi V DPR RI sebagaimana kesimpulan rapat yang tadi saya bacakan.

Dalam Rapat Kerja sebelumnya, kebijakan pembangunan infrastruktur Tahun 2021 untuk mempercepat pemulihan ekonomi adalah sebagai berikut:

Yang pertama memprioritaskan kegiatan infrastruktur yang mendukung pemulihan sektor riil seperti; sektor industri, pariwisata dan investasi serta mendukung penguatan kesehatan masyarakat.

Yang kedua, optimalisasi kegiatan yang menggunakan metode padat karya antara lain; pemeliharaan dan pembangunan terminal, bandara, pelabuhan, jalur kereta api dan fasilitas keselamatan transportasi.

Yang ketiga, memprioritaskan proyek infrastruktur yang dibiayai oleh belanja kementerian lembaga seperti; proyek yang telah dimulai pelaksanaannya dan proyek-proyek yang direncanakan akan dimulai Tahun 2021.

Kemudian dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Eselon I terdapat beberapa hal pokok yang mengemuka antara lain sebagai berikut:

Yang pertama, diperlukan penambahan titik alokasi untuk program padat karya dan program berbasis kerakyatan. Yang kedua, diperlukan

(5)

percepatan pembangunan bandara yang sedang dibangun dan memprioritaskan bandara yang dinilai strategis untuk konektivitas.

Yang ketiga, diperlukan pembangunan pelabuhan sebagai konektivitas kemaritiman di wilayah Indonesia bagian timur dan transportasi sungai yang menjadi urat nadi perekonomian masyarakat.

Yang keempat, melanjutkan kegiatan pembangunan prasarana perkeretaapian, dan yang kelima meningkatkan koordinasi lintas sektoral dalam pembangunan jalan akses menuju bandara dan pelabuhan.

Saudara Menteri Perhubungan dan Anggota Komisi V DPR RI yang kami hormati.

Demikian pengantar dari kami untuk membuka dalam rangka pembukaan rapat kita pada siang hari ini. Selanjutnya mari kita dengarkan penjelasan Menteri Perhubungan terkait dengan materi rapat kita pada siang hari ini. Waktu dan tempat saya persilakan kepada Menteri Perhubungan. MENTERI PERHUBUNGAN RI (Ir. BUDI KARYA SUMADI):

Terima kasih Pak Ketua Komisi V.

Assalaamu'alaikum warrahmatullaahi wabarakatuh, Shaloom,

Om Swastiastu, Namo buddhaya, Dan salam kebajikan.

Yang saya hormati Ketua Komisi V, Yang saya hormati Wakil Ketua Komisi V,

Yang saya hormati dan yang saya hormati Bapak Ibu Anggota Komisi V yang saya hormati.

Kita panjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa kita bisa hadir dalam acara rapat ini dan agendanya adalah menyesuaikan RKA-K/L TA 2021 sesuai dengan hasil pembahasan Badan Anggaran serta sinkronisasi fungsi dan program Kementerian Perhubungan sesuai dengan masukan dan usulan Komisi V DPR RI.

Bapak Ibu sekalian.

Selanjutnya saya mengucapkan terima kasih atas dukungan dan saya minta maaf ini terlambat 1 jam. Tadi ada Ratas dengan Presiden soal Patimban. Dan terima kasih saya khususnya berkaitan dengan dukungan dan saran dan masukan Pimpinan dan Anggota Komisi V terhadap Rencana Kerja dan Anggaran di Kementerian Perhubungan Tahun 2021.

Untuk itu izinkan kami menyampaikan pokok-pokok bahasan penyesuaian RKA Kementerian Perhubungan Tahun 2021 sesuai dengan

(6)

hasil sinkronisasi fungsi dan program berdasarkan masukan dan usulan Komisi V DPR RI dengan sistematika sebagai berikut.

1. Komposisi pagu anggaran Kementerian Perhubungan RI 2021 sesuai dengan surat pagu anggaran 2021 dan hasil Rapat Panja DPR Pemerintah Pusat RAPBN 2021;

2. Komposisi pagu anggaran 2021 berdasarkan jenis belanja dan sumber pendanaan;

3. Arah belanja Kemenhub 2021 untuk mendukung percepatan pemulihan ekonomi dan reformasi sosial.

Bapak Ibu yang saya hormati dan saya banggakan.

Selanjutnya adalah rekapitulasi dari usulan Komisi V dalam Rapat Kerja dan Dengar Pendapat dengan Komisi V.

Bapak Ketua, Bapak Wakil Ketua dan para Anggota Komisi V yang saya hormati.

Berdasarkan Rapat Panja belanja pemerintah pusat RAPBN 2021 tanggal 16 September 2020 telah ditetapkan bahwa pagu anggaran Kementerian Perhubungan tidak mengalami perubahan dari yang telah ditetapkan sebelumnya. Dalam surat pagu anggaran 2021 yaitu Rp.45,6 Triliun. Besaran pagu tersebut sebagaimana telah disampaikan dalam Rapat Kerja sebelumnya terbagi 4 program dengan rincian penganggaran per program sebagai berikut:

Program dukungan manajemen sebanyak Rp.9,5 Triliun; - Program infrastruktur dan konektivitas Rp.30 Triliun; - Program riset dan inovasi Rp.112 Triliun; dan

- Program pendidikan dan vokasi Rp.2 Triliun.

Namun demikian apa yang disampaikan oleh Pak Ketua tadi tentang harusnya kita untuk memprioritaskan padat karya dan pemulihan sektor riil itu akan menjadi satu stressing yang saya dan akan kita lakukan agar memang dana-dana pembangunan ini memang dirasakan oleh masyarakat.

Sejalan dengan hal itu alokasi unit per Eselon 1 pada Rencana Kerja Anggaran 2021 sampai saat ini tidak mengalami perubahan dengan rincian Setjen Rp.719 Miliar, Itjen Rp.121 Miliar, Ditjen Darat Rp.7,6 Triliun, Ditjen Laut Rp.11,4 Triliun, Ditjen Udara Rp.10,5 Triliun, kereta api Rp.11,1 Triliun, Litbang Rp.197 Miliar, BPSDM sebanyak Rp.3,5 Triliun dan BPTJ sebanyak Rp.350 Miliar.

Bapak Ketua,

Bapak Wakil Ketua dan para Anggota Komisi V yang saya banggakan.

Berdasarkan pengelompokan terhadap jenis belanja stuktur anggaran Kementerian Perhubungan dapat kami laporkan sebagai berikut belanja operasional sebanyak Rp.7,1 Triliun dengan rincian belanja pegawai.

(7)

KETUA RAPAT (LASARUS, S.Sos., M.Si) :

Pak Menteri sebentar Pak Menteri, mungkin saya melihat bahan ini saya rasa kita perlu ngobrol sebentar pak, nanti bapak cukup sampai di sini saja dulu, masuk ke Anggota kita skors dulu pak ya. Nanti bapak cukup sampai di umum saja dulu yang umum.

Ini kan masih umum ini, nanti sampai di umum selesai masuk ke lampiran ini kita skors dulu pak ya. Jadi nanti di lampirannya bapak tidak usah paparkan dulu, cukup sampai di umum saja. Ya silakan pak, nanti lampirannya ditutup dulu silakan.

MENTERI PERHUBUNGAN RI (Ir. BUDI KARYA SUMADI):

Ya Pak Ketua saya lanjutkan, biaya non operasional sebanyak 84% dengan belanja barang tidak mengikat sebanyak Rp.14,7 Triliun dan belanja modal sebanyak Rp.23,6 Triliun, sedang komposisi anggaran menurut sumber pendanaan adalah sebagai berikut. Rupiah murni adalah Rp.33,8 Triliun, pinjaman luar negeri sebanyak Rp.807 Miliar, SBSN sebanyak Rp.5,6 Triliun, PNBP sebanyak Rp.3,7 Triliun dan BLU sebanyak Rp.1,5 Triliun. Bapak Ketua,

Bapak Wakil Ketua dan Anggota Komisi V yang saya hormati dan saya banggakan.

Lebih lanjut dapat kita sampaikan bahwa dalam penyusunan Rencana Kerja Anggaran 2021 telah dilakukan penajaman prioritas berdasarkan masukan dan usulan serta aspirasi Komisi V DPR RI dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

1. Kegiatan major project dalam RPJMN 2020-2024; 2. Kegiatan prioritas nasional dalam rancangan RKP 2021;

3. Kegiatan multiyears project baik bersumber dari SBSN, PHLN dan rupiah murni;

4. Kegiatan direktif Presiden dan dukungan terhadap sektor prioritas berupa; pengembangan SDM, dukungan daerah tertinggal, perbatasan dan pulau terluar, destinasi pariwisata dan dukungan terhadap kawasan industri;

5. Kegiatan strategis yang tertunda akibat pemotongan Tahun 2020 juga kita cover, pembayaran kegiatan tunggakan dan belanja pegawai dan belanja mengikat.

Sejalan dengan fokus kebijakan pembangunan dalam percepatan pemulihan ekonomi nasional, pemerintah juga menekankan agar arah belanja Kementerian Perhubungan ditekankan pada mendorong birokrasi dan layanan publik yang ideal, cepat dan tangkas, efektif serta produktif dengan menjaga tingkat kesejahteraan aparatur dan mengendalikan jumlah pegawai dengan menyusun proses bisnis yang efisien.

(8)

Dua, penajaman belanja barang dan melanjutkan efisiensi belanja barang melalui pembatasan perjalanan dinas, rapat luar kantor, penerapan kebijakan work from home dengan dukungan teknologi informasi. Serta efektivitas belanja barang diserahkan ke daerah, dukungan kegiatan belanja modal untuk digitalisasi dan program prioritas yang memberikan implikasi terhadap percepatan pemulihan ekonomi nasional.

Bapak Ketua,

Bapak Wakil Ketua dan para Anggota Komisi V yang saya hormati.

Dalam kesempatan ini perkenankan kami juga menyampaikan tanggapan kaitan dengan usulan kegiatan Rapat Kerja dan Dengar Pendapat dengan Komisi V sebagaimana juga diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan nomor 2008, 2019 bahwa kerangka penyusunan RKA-K/L kementerian lembaga dapat melakukan pembahasan dengan komisi terkait di DPR RI dengan rekap tanggapan sebagai berikut:

Ditjen Darat ada 103 jumlah usulan yang diakomodasi sebanyak 69 dengan alokasi sebanyak Lima Ratus Sembilan Delapan Miliar. Laut sebanyak 77 usulan, diakomodasi 59 usulan, dengan nilai Rp.586 Miliar. Udara 3,9 project, di akomodasi 34 proyek, dengan usulan senilai Rp.1,4 Triliun. Kereta api 34 usulan, diakomodasi 21 usulan, dengan nilai Rp4,3 Triliun. Badan Pengembangan 9 kegiatan usulan, diakomodasi alokasi Rp.6,5 Miliar dan yang terakhir BPSDM 6 usulan, diakomodasi 5 usulan, sebanyak Rp.23 Miliar.

Secara total hanya terdapat 71 usulan yang belum dapat diakomodasi, karena beberapa kondisi antara lain memerlukan evaluasi lebih lanjut untuk melengkapi readiness criteria dalam dokumen perencanaan pembangunan atau terkait dengan kewenangan pengelolaan infrastruktur.

Untuk rincian terhadap tanggapan pada masing-masing usulan kegiatan disampaikan lampiran.

Bapak Ibu sekalian yang saya hormati.

Demikian secara umum ikhtisar kegiatan dalam penyusunan RKA dapat kami sampaikan. Akhir kata kami mohon dukungan dan saran dari Bapak Ibu sekalian guna menyempurnakan RKA Kementerian Perhubungan dalam rangka meningkatkan kinerja pelayanan transportasi untuk mendukung pemulihan ekonomi nasional.

Terima kasih.

Wassalaamu'alaikum warrahmatullaahi wabarakatuh, Shaloom,

Omswastiastu, Namo Buddhaya, Dan salam kebajikan.

(9)

KETUA RAPAT (LASARUS, S.Sos., M.Si) :

Baik, terima kasih Pak Menteri.

Saya minta Kapoksi ya Kapoksi dari semua Poksi nanti kita ngobrol sebentar. Ini saya skors dulu 10 menit ya pak ya? Jadi Kapoksi, Pak Menteri tunggu sebentar. Kami konsolidasi sebentar ya 5 sampai 10 menit di ruang makan saja ya.

Saya skors rapat dulu.

(RAPAT DISKORS 10 MENIT)

KETUA RAPAT (LASARUS, S.Sos., M.Si) :

Baik, skors saya cabut.

(SKORS RAPAT DICABUT)

Bapak Pak Menteri yang saya hormati dan seluruh jajarannya, Pimpinan dan Anggota Komisi V.

Karena keterbatasan waktu, kita tanggal 29 itu sudah Paripurna Pengesahan APBN. Jadi waktu untuk melakukan sinkronisasi atas kesimpulan rapat sebagaimana saya bacakan dalam sambutan saya tadi. Kesimpulan rapat tadi di kita kemarin adalah saya bacakan ulang ini Pak Menteri, ya ini kesimpulan rapat yang sudah kita sepakati di Raker kemarin.

Komisi V DPR RI ini poin penting untuk kita rapat hari ini, bersama Kementerian PUPR, Kementerian Desa PDT dan Transmigrasi, BMKG, Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan, Bapel-BPWS sepakat untuk melakukan sinkronisasi anggaran menurut fungsi dan program dalam RAPBN Tahun 2021 sesuai dengan saran masukan serta usulan Komisi V DPR RI. Saran, masukan dan usulan Komisi V DPR RI.

Kami sudah menerima bahan dari Pak Menteri, kalau Pak Menteri jelaskan satu per satu sampai besok pagi pun rapat kita tidak tutup ini. Oleh karenanya hasil tadi kita skors dengan Pak Sekjen, Pak Menteri silakan lampiran yang masih sangat perlu disinkronisasi dan perlu diperjelas ini, tolong nanti dibenahi kembali di internal kementerian sesuai dengan saran, pendapat dan masukan dari Anggota Komisi V DPR RI.

Rapat hari ini sebetulnya kita mengkhususkan untuk bicara sinkronisasi tadi. Oleh karenanya saya minta persetujuan teman-teman sekalian sesuai dengan tadi Rapat Konsultasi kita bersama Pak Sekjen karena ini teknis tadi, maka kami tidak membawa Pak Menteri. Ini teknis administratif saja sebetulnya. Kebijakan Pak Menteri sudah sampaikan dan ini teknik administratif saja dengan Pak Sekjen nanti yang menterjemahkannya mengacu kepada aturan dan ketentuan yang berlaku. Saya ikat kata-kata di

(10)

sini Pak Menteri mengacu kepada aturan dan ketentuan yang berlaku baik soal kewenangan dan seterusnya.

Oleh karenanya untuk mempersingkat waktu, kami tadi sepakat rapat hari ini kita nyatakan cukup ya, tidak perlu kita perpanjang. Kita kasih kesempatan kepada kementerian untuk menyempurnakan sinkronisasi itu. Saya minta persetujuan teman-teman setuju?

(RAPAT: SETUJU)

Baik Pak Menteri demikian setuju? F-PD (drh. JHONNI ALLEN MARBUN):

Sedikit Pimpinan.

Jadi sebelum apa diserahkan ke Pak Menteri, masih memungkinkan tidak kita rapat lanjutan? Sehingga kita bisa mencermati terhadap apa namanya sinkronisasi yang akan kita lakukan hari ini.

Terima kasih.

KETUA RAPAT (LASARUS, S.Sos., M.Si) :

Kalau dari segi jadwal pak, kita sudah tidak cukup lagi waktu ya, nanti kita sudah sampaikan tadi dengan Pak Sekjen ya. Nanti Pak Sekjen yang akan menghubungi semua Anggota ya menyampaikan apakah usulannya masuk apa tidak.

Kemudian bisa diterima apa tidak terkait dengan kewenangan dan seterusnya, sudah ada DED-nya apa belum. Masuk dalam Renstra atau tidak nanti dari kementerian yang akan menghubungi. Jadi saya rasa itu tidak perlu saya perjelas lagi di ruangan ini ya. Karena tadi semua Kapoksi-nya sudah hadir, nanti Kapoksi-nya yang akan menjelaskan dengan seluruh Anggotanya.

Demikian Rapat saya tutup dengan mengucap syukur Alhamdulillaah. Ya kesimpulannya silakan. Sudah, sudah, silakan. Baik, mana Sekretariat? Saya bacakan ya, nanti ditampilkan. Pak Jhonni tolong didengar baik-baik.

Draft Kesimpulan RDP Komisi V DPR RI dengan Kementerian Perhubungan, 22 September 2020.

Pertama, Komisi V DPR RI dapat menerima penjelasan Menteri Perhubungan terkait terhadap. Sorry saya ulangi, Komisi V DPR RI dapat menerima penjelasan Menteri Perhubungan terhadap alokasi anggaran sesuai fungsi dan program Kementerian Perhubungan dengan dalam RAPBN Tahun Anggaran 2021 sebagai berikut:

(11)

Kementerian Perhubungan Pagu RAPBN Tahun 2021 sesuai dengan Nota Keuangan Rp.45.664.041.141.000,- Pagu APBN Tahun 2021 Rp.45 Trilun karena tidak ada penambahan. Nah tadinya kan kalau misalnya ada penambahan ya forum ini yang kita gunakan untuk apa penambahan itu. Tapi karena tidak ada penambahan kita tegaskan lagi angkanya Pagu APBN Tahun 2021 Rp.45.664.041.141.000,-.

Poin yang kedua, Komisi V DPR RI meminta Kementerian Perhubungan untuk melakukan penajaman dan penyempurnaan terhadap hasil sinkronisasi fungsi dan program Kementerian Perhubungan di dalam RAPBN Tahun 2021 sesuai saran, masukan dan usulan Komisi V sesuai saran masukan dan usulan Komisi V DPR RI.

Cukup? Anggota cukup? Cukup saya ketok ini. (RAPAT: SETUJU)

Pak Menteri? Cukup.

(RAPAT: SETUJU)

Dengan disepakatinya kesimpulan rapat, maka selesailah rapat kita pada hari ini. Saya atas nama Pimpinan dan seluruh Anggota menyampaikan terima kasih dan permohonan maaf Pak Menteri manakala dalam rapat ini ada hal-hal yang kurang berkenan.

Sebelum saya tutup saya mohon izin Pak Menteri bisa menyampaikan mungkin kata-kata penutup. Silakan.

MENTERI PERHUBUNGAN RI (Ir. BUDI KARYA SUMADI):

Assalaamu'alaikum warrahmatullaahi wabarakatuh. Pak Ketua,

Pak Wakil Ketua dan para Anggota Komisi V yang saya hormati dan saya banggakan.

Saya ucapkan terima kasih atas koordinasi yang apik antara Komisi V dengan kami. Memang kita sama-sama memiliki tugas untuk menjalankan anggaran ini agar anggaran ini memang bermanfaat untuk masyarakat atau dengan kata lain outcome-nya memang diberikan untuk masyarakat.

Saya yakin bahwa Komisi V dan seluruh Anggotanya memiliki visi yang sama dengan kami. Oleh karenanya justru kami minta tolong kepada bapak-bapak memberikan usulan usulan. Tentu kalau usulan-usulan itu relevan pasti kita berikan atau kita koordinasikan dan kita cari yang paling baik di satu daerah itu apa yang harus dilaksanakan.

Saya yakin bahwa masyarakat di masing-masing Dapil bapak-bapak memiliki concern tentang pembangunan di daerahnya. Nah oleh karenanya

(12)

apa yang diputuskan hari ini menjadi sinkron dengan apa yang menjadi pemikiran kita. Kami tetap minta saran-saran dari bapak ibu sekalian untuk sempurnanya penganggaran ini karena memang kami tidak luput dari hal-hal yang belum maksimal. Oleh karenanya nanti dengan masukkan bapak ibu sekalian menjadi lancar.

Terima kasih.

Wassalaamu'alaikum warrahmatullaahi wabarakatuh. KETUA RAPAT (LASARUS, S.Sos., M.Si) :

Saya rasa bahasa Pak Menteri Cukup jelas ya teman-teman sekalian ya cukup jelas dan tegas. Atas kejelasan dan ketegasan Pak Menteri kita kasih tepuk tanganlah dulu.

Terima kasih Pak Menteri, saya atas nama Pimpinan dan seluruh Anggota menyampaikan terima kasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Kementerian Perhubungan, atas diterimanya kesimpulan rapat kita pada hari ini dan perkenan dari kementerian untuk mengakomodir mendengar saran masukan dari teman-teman. Terutama dari daerah pemilihan masing-masing merupakan bagian tidak terpisahkan dalam proses pembahasan APBN ini sebagaimana diatur oleh ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Hak DPR itu ada terkait dengan budgeting pak jelas itu sesuai Undang-undang Dasar.

Dengan demikian rapat ini saya nyatakan selesai dengan mengucap syukur Alhamdulilah rapat ini saya tutup.

(RAPAT DITUTUP PUKUL 12.10 WIB)

Wassalaamu'alaikum warrahmatullaahi wabarakatuh. Selamat siang dan salam sejahtera bagi kita semua.

a.n Ketua Rapat SEKRETARIS RAPAT,

TTD

NANIK SULISTYAWATI, S.AP NIP. 197603091997032002

Referensi

Dokumen terkait

RAWATAN KANSER PESAKIT LUAR TAHUNAN Jika Orang Yang Diinsuranskan didiagnosis menghidap kanser seperti yang tertakluk di dalam Definasi Penyakit Kritikal, Syarikat akan

Pada penelitian ini hipotesis 1 dan 2 akan menggunakan model regresi linier sederhana untuk melakukan pengujian dengan memanfaatkan program SPSS 20.0, sedangkan

Setelah pembuatan dan pengujian produk, kemudian masing-masing kelompok melakukan pemasaran produk melalui media promosi yang telah ditentukan oleh masing-masing

Dari 28 industri batik, jenis produksi yang paling dominan di Kampung Batik Laweyan adalah batik tulis dengan prosentase 40%, sedangkan posisi kedua terdapat batik

Antuk sih Ida Shang Hyang Widi Wasa, Sekadi daging Pamidabdab semeton dadia sane sampun praside cumpu kayune sareng sami, Angganing Manggala Dadia lan Prawantaka Yadnya Pemerajan

Ada yang memandangnya sebagai suatu proses sosial, atau proses sejarah, atau proses alamiah yang akan membawa seluruh bangsa dan negara di dunia makin terikat satu sama

Perubahan terminologi atau istilah anak berkebutuhan khusus dari istilah anak luar biasa tidak lepas dari dinamika perubahan kehidupan masyarakat yang berkembang saat ini,

Setiap manusia memiliki hak dan kewajiban yang harus dilaksanakan secara seimbang. Setiap orang tidak bisa menggunakan haknya secara semena-mena karena dibatasi oleh hak