• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PELATIHAN DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH PELATIHAN DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

1

PENGARUH PELATIHAN DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP

PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI

Luh Putu Ega Apriliyantini, I Wayan Bagia1, I Wayan Suwendra2,

Jurusan Manajemen

Universitas Pendidikan Ganesha

Singaraja, Indonesia

E-mail:

egha_apriliantini@yahoo.co.id, bagiaundiksha@yahoo.co.id, ycgeda@yahoo.co.id ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh temuan eksplanatif yang teruji tentang pengaruh (1) pelatihan dan kepuasan kerja terhadap produktivitas kerja karyawan, (2) pelatihan terhadap kepuasan kerja, (3) pelatihan terhadap produktivitas kerja karyawan, dan (4) kepuasan kerja terhadap produktivitas kerja karyawan pada PT Anugerah Merta Sari Sedana Di Desa Ketewel Gianyar. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif kausal.Subjek dalam penelitian ini adalah PT Anugerah Merta Sari Sedana, dan objeknya adalah pelatihan, kepuasan kerja, dan produktivitas kerja karyawan.Populasi dalam penelitian ini berjumlah 60 karyawan.Semua populasi ini dijadikan unit pengamatan, sehingga penelitian ini termasuk penelitian populasi.Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data pelatihan, kepuasan kerja, dan produktivitas kerja karyawan yang bersumber dari karyawan dan pimpinan PT Anugerah Merta Sari Sedana.Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah (1) kuesioner, dan (2) pencatatan dokumen, kemudian dianalisis menggunakan analisis jalur.

Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh positif dari (1) pelatihan dan kepuasan kerja terhadap produktivitas kerja karyawan, (2) pelatihan terhadap kepuasan kerja, (3) pelatihan terhadap produktivitas kerja karyawan, dan (4) kepuasan kerja terhadap produktivitas kerja karyawan pada PT Anugerah Merta Sari Sedana.

Kata Kunci: produktivitas kerja karyawan, pelatihan, dan kepuasan kerja ABSTRACT

This study aims at obtaining the explanative findings which are tested by the contribution of (1) the training and the job satisfaction on the employee’s productivity; (2) the training on the job satisfaction; (3) the training on the productivity of the staff; and (4) the job satisfaction on the productivity of the staff at PT Anugerah Merta Sari Sedana in Ketewel Village, Gianyar. The design that is used in this study is the causal quantitative. The subject of this study is PT Anugerah Merta Sari Sedana and the objects are the work training, satisfaction and the productivity of the staffs. The population in this study as much as 60 staffs in which the whole population used as the observation unit. Therefore, this study is categorized as the population study. The data collected in this study is the data regarding the work training, satisfaction and productivity of the staffs. The data comes from the staff themselves and the manager of human resources of PT Anugerah Merta Sari Sedana. The techniques of the data collection in this study are (1) questionnaire and (3) the written document, then analyzed by using the path analysis.

The result states that there are a positive contributions of (1) training and job satisfaction on the productivity of the staff; (2) the work training on the job satisfaction; (3) the work training on the employee’s productivity; and (4) the job satisfaction on the productivity of the staff of PT Anugerah Merta Sari Sedana.

(2)

2

I. PENDAHULUAN

Pengelolaan sumber daya manusia merupakan suatu hal yang sangat penting dalam mencapai tujuan suatu perusahaan.Masalah sumber daya manusia saat ini masih tetap menjadi pusat perhatian bagi suatu perusahaan untuk bertahan di era globalisasi yang diiringi dengan tingkat persaingan yang semakin ketat. PT Anugerah Merta Sari Sedana yang terdapat di Ketewel Gianyar merupakan perusahaan yang menjadi subyek dalam penelitian ini, dimana PT Anugerah Merta Sari Sedana merupakan perusahaan yang memproduksi kain dengan berbagai motif, corak, dan desain yang berbagai jenis. PT Anugerah Merta Sari Sedana berdiri pada tahun 2008 dan masih beroperasi sampai saat ini sekaligus mampu bersaing dengan para pesaingnya yang bekerja di usaha yang sama. PT Anugerah Merta Sari Sedana mempunyai 85 karyawan dimana para karyawan ini dikelompokkan dalam tiga kategori yaitu karyawan bagian produksi 60 orang, karyawan bagian pemasaran 15 orang, karyawan bagian keuangan 10 orang. selama bulan Agustus sampai Desember tahun 2014 standar yang ditentukan perusahaan kepada masing-masing karyawan tidak tercapai dimana karyawan hanya mampu memproduksi rata-rata 4460 kain dan sekitar 45% tiap bulannya. Bulan Agustus tahun 2014 karyawan hanya mampu memproduksi kain sebanyak 4500 kain terealisasi sisanya belum dapat terealisasi.Selanjutnya prosentase mengalami penurunan pada bulan September 2014 sebanyak 3500 kain.Pada bulan Oktober mengalami peningkatan sebanyak 4600 kain.Bulan November 2014 mengalami peningkatan sedikit sekitar 4900 kain. Kemudian terjadi penurunan pada bulan Desember 2014 dimana prosentase realiasi produksi karyawan hanya mampu mencapai 48% saja atau sebanyak 4800 kain. (Wibowo, 2012), peningkatan produktivitas kerja ini harus dilakukan, dikarenakan adanya kesenjangan antara prestasi kerja yang diharapkan dengan kenyataan yang sebenarnya terjadi, melalui peningkatan produktivitas kerja karyawan diharapkan mendukung tercapainya tujuan organisasi

dan dapat menjaga kelangsungan hidup perusahaan. Hasil observasi awal menunjukakan selama bulan Agustus sampai Desember 2014 beberapa karyawan yang diamati sesudah mengikuti pelatihan hanya mampu memproduksi tidak jauh dari sebelum mengikuti pelatihan, hal ini mencerminkan bahwa karyawan kurang terlatih dalam hal menghasilkan kain akhir yang maksimal, padahal teori mengatakan bahwa pelaksanaan program pelatihan membentuk dan meningkatkan kemampuan dan pengetahuan karyawan, sehingga diharapkan jika semakin sering program pelatihan dilaksanakan maka semakin tinggi pula tingkat produktivitasnya (Hasibuan, 2002). Selain itu, kepuasan yang dirasakan karyawan dapat dikatakan masih rendah hal ini dilihat dari pengamatan yang dilakukan dengan menggunakan single rating scale bahwa masih adanya kesenjangan yang terdapat pada bagian produksi di PT Anugerah Merta Sari Sedana yang umumnya dilihat dari tiga aspek yaitu aspek penempatan kerja, alat kerja dan pemberian gaji. Padahal teori mengatakan bahwa produktivitas yang tinggi menyebabkan peningkatan dari kepuasan kerja, jika produktivitas tinggi maka akan berpengaruh terhadap kepuasan kerja karyawan (Sutrisno, 2009).

As’ad (2001), mengartikan pelatihan sebagai usaha-usaha yang berencana yang dilenggarakan agar dicapai penguasaan akan keterampilan, pengetahuan, dan sikap-sikap yang relevan terhadap pekerjaan.Berbed dengan itu,Adana, dkk. (2012), mejelaskan istilah latihan sebagai proses belajar untuk memperoleh dan meningkatkan keterampilan di luar sistem pendidikan yang berlaku dalam waktu yang relative singkat dan dengan mereka yang lebih mengutamakan praktik daripada teori. Berdasarkan jenis-jenis pelatihan yang ada bahwa Simamora (2006: 278), menyatakan ada lima jenis-jenis pelatihan yang dapat diselenggarakan meliputi: (1) pelatihan keahlian, (2) pelatihan ulang, (3) pelatihan lintas fungsional, (4) pelatihan tim, dan (5) pelatihan kreatifitas. Adapun dimensi dari pelatihan yaitu (1) pra pelatihan, (2) pelaksanaan pelatihan, dan (3) pasca

(3)

3 pelatihan. Indikator dari pelatihan yaitu (1)

pra pelatihan terdiri dari (a) rekrutmen dan seleksi trainee dan trainer, (b) materi pelatihan dengan tuntutan pekerjaan, (c) ketepatan metode pelatihan/pembelajaran, (2) pelaksanaan pelatihan terdiri dari (a) proses dan pelaksanaan pelatihan dan (b) evaluasi pelaksanaan pelatiha, (3) pasca pelatihan yaitu (a) penempatan trainee pada pekerjaannya setelah pelatihan, (b) kompensasi karyawan setelah pelatihan, (c) pengukuran dampak pelatihan terhadap produktivitas kerja karyawan.

Martoyo (2000: 56), menyatakan bahwa kepuasan kerja merupakan keadaan emosional karyawan dimana terjadi ataupun tidak terjadi titik temu antara nilai balas jasa kerja karyawan dari perusahaan/organisasi dengan tingkat nilai balas jasa yang memang diinginkan oleh karyawan yang bersangkutan.Dimensi kepuasan kerja yaitu (1) kondisi kerja, (2) penempatan kerja, dan (3) gaji. Indikator dari kepuasan kerja yaitu (1) kondisi kerja terdiri dari (a) kondisi kerja yang menyenangkan, (b) peralatan yang memadai, (c) adanya hubungan kerja antar karyawan, (2) penempatan kerja terdiri dari (a) pengetahuan kerja, (b) keterampilan kerja, (c) pengalaman kerja, (3) gaji meliputi (a) keseuaian gaji, (b) ketepatan pemberian gaji.

Wibowo (2012: 109), produktivitas adalah hubungan antara keluaran atau hasil organisasi dengan masukan yang diperlukan.Produktivitas dapat dikuantifikasi

dengan membagi keluaran dengan masukan. Indikator dari produktivitas kerja yaitu mengukur produktivitas kerja karyawan dengan melihat jumlah keluaran (output) yang dihasilkan oleh karyawan.

METODE

Penelitian ini menggunakan desain kuantitatif kausal. Subjek dalam penelitian ini adalah PT Anugerah Merta Sari Sedana yang di dalamnya meliputi pemilik usaha, manajer operasional, serta karyawan, kemudian objek penelitiannya adalah pelatihan, kepuasan kerja serta produktivitas kerja karyawan bagian produksi PT Anugerah Merta Sari Sedana. Jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini berupa data pelatihan, kepuasan kerja dan produktivitas kerja yang bersumber dari PT Anugerah Merta Sari Sedana.Data dikumpulkan dengan teknik (1) kuesioner, (2) pencatatan dokumen, (3) wawancara, kemudian dianalisis dengan analisis jalur.

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil

Hasil dari analisis jalur pengaruh pelatihan dan kepuasan kerja terhadap produktivitas kerja karyawan PT Anugerah Merta Sari Sedana dengan bantuan aplikasi komputer Statistical Package for Social Sience (SPSS) 16.0 for Windows, maka diperoleh hasil penelitian seperti yang tampak pada Tabel 1 berikut ini.

(4)

4 Tabel 1 Hasil Uji Analisis Jalur

No Parameter Koefisien P-value Alpha (α)

Keputusan Kesimpulan

1 Ryx1x2 0,865 0,000 0,05 Menolak Ho Ada hubunganpengaruh X1 danX2 terhadap Y

2 R2yx1x2 0,748 0,000 0,05 Menolak Ho Besar sumbanganpengaruh X1 danX2 terhadap Y

3 Pyx1 0,308 0,000 0,05 Menolak Ho Ada hubunganpengaruh X1

terhadap Y

4 P2yx1 0,095 0,000 0,05 Menolak Ho Besar sumbanganpengaruh

X1terhadap Y

5 Pyx2 0,080 0,000 0,05 Menolak Ho Ada hubunganpengaruh X2

terhadap Y

6 P2yx2 0,64 0,000 0,05 Menolak Ho Besar sumbanganpengaruh

X2terhadap Y

7 Px2x1 0,517 0,000 0,05 Menolak Ho Ada hubunganpengaruh X1

terhadap X2

8 P2x2x1 0,267 0,000 0,05 Menolak Ho Besar sumbanganpengaruh

X1terhadap X2

9 PyԐ 0,135 - - - Ada hubungan pengaruh faktor lain

terhadap Y

10 Px2ɛ 0,733 - - - Ada hubungan pengaruh faktor lain

terhadap X2 Sumber: Pengolahan Data SPSS

Berdasarkan hasil perhitungan uji statistik Path Analysis pada Tabel 1 menunjukkan bahwa pelatihan dan kepuasan kerja secara bersama-sama berpengaruh secara positif terhadap produktivitas kerja karyawan PT Anugerah Merta Sari Sedana. Besar sumbangan pengaruh pelatihan dan kepuasan kerja

terhadap produktivitas kerja karyawan adalah 74,8 %, sedangkan besar hubungan pengaruh faktor lain terhadap produktivitas kerja karyawan adalah 13,5 %.

Pengaruh masing-masing variabel terhadap produktivitas kerja karyawan pada PT Anugerah Merta Sari Sedana dapat digambarkan pada Gambar.1.

PY = 0,135 P =0,517 PY = 0,308

PY = 0, 080 Ry = 0,865 P =0,733

Gambar 1 Struktur Pengaruh Variabel Pelatihan ( ) dan Kepuasan Kerja ( ) terhadap Produktivitas Kerja Karyawan (Y)

Besar sumbangan pengaruh langsung dan tidak langsung dari variabel pelatihan

( ) dan kepuasan kerja ( ) dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 2.

(5)

5 Tabel 2. Sumbangan Pengaruh Variabel Pelatihan ( ) dan Kepuasan Kerja ( )

terhadap Produktivitas Kerja Karyawan (Y)

Keterangan Besar

Sumbangan

Prosentase

Besar seacara langsung terhdap Y 0.095 9,5 % Besar secara tidak langsung melalui

terhadap Y 0,013 1,3 %

Besar secara total terhadap Y 0,108 10,8 %

Besar secara langsung terhadap Y 0,64 64 %

Besar pengaruh total dan terhadap Y 0,748 74,8 % Besar pengaruh faktor lain terhadap Y 0,135 13,5 %

Total 1,000 100,00 %

Pembahasan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh pelatihan dan kepuasan kerja terhadap produktivitas kerja karyawan pada PT Anugerah Merta Sari Sedana.Hasil penelitian ini sesuai dengan teori mengatakan bahwa semakin tinggi tingkat pelatihan dan kepuasan kerja, maka semakin tinggi tingkat produktivitasnya (Widodo, 2015). Hal ini juga didukung oleh Wahyudi (2008) yang menyatakan bahwa kepuasan kerja dan pelatihan kerja karyawan mempengaruhi produktivitas kerja karyawan, karena dengan mengetahui masalah rasa puas dan tidaknya serta pemberian pelatihan terhadap karyawan yang tinggi akan meningkatkan produktivitas kerja karyawan. Penelitian mengenai pengaruh dari variabel pelatihan terhadap kepuasan kerja menunjukkan bahwa pelatihan secara positif berpengaruh terhadap kepuasan kerja pada PT Anugerah Merta Sari Sedana, hal ini didukung oleh teori dari Hasibuan (2002), yang menyatakan bahwa jika kepuasan kerja yang dirasakan karyawan sudah sama dengan keinginan para karyawan maka persepsi terhadap kepuasan kerja akan semakin baik yang terwujud dalam tingkah laku karyawan seperti semakin bergairah dalam bekerja, adanya rasa senang lahir dan batin, dimana tanggung jawab sebagai karyawan akan mengikuti pelatihan dalam bekerja meningkat. Kajian empirik yang turut mendukung penelitian ini adalah penelitian Dadang Sukmawan (2011), yang menyatakan bahwa pelatihan karyawan yang tinggi akan diikuti dengan kepuasan kerja yang dirasakan seseorang. Semakin tinggi pelatihan yang dikuti maka semakin

tinggi pula kepuasan kerja yang dirasakannya.Penelitian mengenai pengaruh dari variabel pelatihan terhadap produktivitas kerja karyawan, diperoleh hasil bahwa pelatihan berpengaruh positif terhadap produktivitas kerja karyawan PT Anugerah Merta Sari Sedana. Temuan ini didukung oleh teori Sirait (1990), yang mengatakan bahwa jika fokus pelatihan dapat ditingkatkan, maka persepsi terhadap pelatihan akan semakin baik yang terwujud dalam tingkah laku karyawan seperti bertanggung jawab dalam meningkatkan produktivitasnya. Hal ini didukung juga dengan penelitian yang dilakukan oleh Lestari (2013), yang menyatakan bahwa pelatihan berpengaruh positif terhadap produktivitas kerja karyawan pada PT TASPEN (PERSERO) Kantor Cabang Denpasar.

Hasil penelitian selanjutnya yang diperoleh adalah variabel kepuasan kerja berpengaruh positif terhadap produktivitas kerja karyawan pada PT Anugerah Merta Sari Sedana. Hasil penelitian ini sesuai dengan teori mengatakan bahwa produktivitas yang tinggi menyebabkan peningkatan dari kepuasan kerja, jika produktivitas tinggi maka akan berpengaruh terhadap kepuasan kerja karyawan (Sutrisno, 2009). Hal ini didukung juga dengan temuan penelitian yang dilakukan oleh Prasetyo (2012), yang menyatakan bahwa kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap produktivitas kerja pegawai di Riyadi Palace Hotel.

PENUTUP

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat ditarik beberapa simpulan sebagai berikut.

(6)

6 (1) Ada pengaruh positif dari pelatihan

dan kepuasan kerja terhadap produktivitas kerja karyawan bagian produksi PT Anugerah Merta Sari Sedana, (2) Ada pengaruh positif dari pelatihan terhadap kepuasan kerja karyawan bagian produksi PT Anugerah Merta Sari Sedana, (3) Ada pengaruh positif dari pelatihan terhadap produktivitas kerja karyawan bagian produksi PT Anugerah Merta Sari Sedana, (4) Ada pengaruh positif dari kepuasan kerja terhadap produktivitas kerja karyawan bagian produksi PT Anugerah Merta Sari Sedana

Berdasarkan simpulan yang telah dikemukakan, maka dapat diajukan beberapa saran yaitu (1) bagi perusahaan, diharapkan agar lebih meningkatkan produktivitas kerja karyawan melalui pelatihan, karena penelitian membuktikan bahwa pelatihan dapat mempengaruhi produktivitas kerja karyawan. Adapun cara agar dapat meningkatkan produktivitas kerja karyawan melalui peningkatan pelatihan yaitu memperhatikan kemampuan karyawan dengan kategori sesuai dengan permasalahan yang terjadi di perusahaan. Di samping pelatihan, faktor kepuasan kerja juga perlu mendapat perhatian.Adapun langkah penting dalam peningkatan kepuasan kerja dengan memperhatikan penentuan besar gaji yang diterima oleh karyawan agar sesuai dengan beban kerja, kondisi kerja yang mendukung, serta alat kerja yang digunakan dalam memproduksi kain.Hubungan antara karyawan dengan rekan sekerjanya perlu mendapatkan perhatian guna menghindari ketidakharmonisan hubungan dengan rekan sekerja, (2) bagi peneliti selanjutnya yang tertarik untuk mengkaji aspek yang serupa yaitu pelatihan, kepuasan kerja, serta produktivitas kerja karyawan diharapkan untuk mengembangkan penelitian ini dengan menggunakan subjek penelitian yang lebih luas. Disamping itu juga diharapkan untuk menguji variabel lain yang diduga kuat dapat mempengaruhi produktivitas kerja karyawan lingkungan kerja, motivasi, kepemimpinan, kemampuan kerja, dan semangat kerja

DAFTAR RUJUKAN

As’ad, M. 2001. Seri Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Liberty. Dadang, Sukmawan. 2011. Pengaruh

Pelatihan, Motivasi dan Kepuasan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Pada PT. Fujigenki Kagaku Tbk. Jurnal Manajemen. Vol. 1, Nomor 3 April. Hal.17-24. Fakultas Ekonomi Universitas Jember.

Hasibuan, Malayu, SP. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Lestari, Ayu. 2013. Pengaruh Pelatihan Kerja, Lingkungan Kerja Fisik, Serta Motivasi Terhadap Produktivitas Kerja Pegawai Pada PT. TASPEN (PERSERO) Kantor Cabang Denpasar. Jurnal Manajemen. Vol. 2, Nomor 9 September. Hal.12-14. Fakultas Ekonomi Universitas Udayana Bali. Martoyo, Susilo. 1987. Manajemen Sumber

Daya Manusia. Yogyakarta: BPFE. Prasetyo, Edhi dan Wahyudin M.

2012.Pengaruh Kepuasan dan Motivasi Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Riyadi Palace Hotel di Surakarta.Jurnal Manajemen. Vol. 1, Nomor 5 Mei. Edisi Khusus (halaman 13). Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Sutrisno, Edy. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia. Cetakan ke-1. Jakarta: Kencana.

Wahyu, Agung Handaru dan Nailul Muna.2012. Pengaruh Kepuasan Kerja dan Komitmen Organisasi Terhadap Intensi Turnover Pada Divisi PT Jamsostek.Jurnal Riset Manajemen Sains Indonesia.Vol. 3, Nomor 1 Januari.Hal.11-13. Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jakarta.

Widodo, Eko Suparno. 2015. Manajemen Pengembangan Sumber Daya

(7)

7 Manusia.Yogyakarta: Pustaka

Referensi

Dokumen terkait

miss-communication. Jika proses ini tetap dijalankan akan berdampak pada kesejahteraan masyarakat dimana pelayanan pemerintah yang lamban terhadap masalah kebersihan

AKB memiliki jumlah lenggek kokok 5,07 yang terbagi ke dalam tiga segmen: suara kokok depan (suku kata kokok pertama), suara kokok tengah (suku kata kokok kedua dan ketiga)

Dari Data Flow Diagram dan Entity Relationship Diagram yang sudah dibuat, maka dapat dibuat desain database yang digunakan untuk menyimpan data yang kemudian diolah

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran Hukum Tua dalam pendaftaran pertama kali hak atas tanah di Desa Tompaso II Kecamatan Tompaso Barat pada pelaksanaan pengukuran dan

Tujuan penelitian kolaboratif ini adalah (1) mendeskripsikan langkah- langkah penerapan model inkuiri terbimbing dengan media kertas lipat, (2) meningkatkan

kolum B boleh dijelaskan sebagai benar pada tingkat keyakinan (level of confidence) 95%. Nilai ‘sig’ perlulah sentiasa diterjemah terlebih dahulu sebelum melihat kepada

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di DAS (Daerah Aliran Sungai) Paneki, Kecamatan Biromaru Kabupaten Sigi tentang prediksi erosi pada tiap unit- unit

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan umur, paritas, pengetahuan, sikap, jarak puskesmas dan bimbingan tenaga kesehatan dengan perilaku penggunaan