• Tidak ada hasil yang ditemukan

LANTING. Journal of Architecture DEWAN REDAKSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LANTING. Journal of Architecture DEWAN REDAKSI"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

LANTING

Journal of Architecture

Volume 6, Nomor 1, Februari 2017

ISSN 2089-8916

DEWAN REDAKSI

Pimpinan Redaksi

Naimatul Aufa, M.Sc.

Sekretaris Redaksi

Dila Nadya Andini, M.Sc.

Anggota:

J.C. Heldiansyah, M.Sc.

Reviewer:

Prof. Dr. Rusdi H. A., M.Sc.

Dr. Budi Prayitno, M.Eng.

Dr.-Ing. Ir. Gagoek Hardiman

Dr. Bani Noor Muchamad, MT.

Dr. Ira Mentayani, MT.

Desain Cover, Setting dan Tata Letak:

J.C. Heldiansyah, M.Sc.

Alamat Redaksi

Program Studi Teknik Arsitektur Universitas Lambung Mangkurat

Jl. Jalan A. Yani Km.36 Banjarbaru – Kalimantan Selatan 70714

Email: jurnallanting@gmail.com

http://ejournal.unlam.ac.id/index.php/lanting

DITERBITKAN OLEH:

Program Studi Teknik Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Lambung Mangkurat

Dekan:

Dr. –ing. Yulian Firmana Arifin, ST., MT.

Ketua Program:

Dr. Bani Noor Muchamad, MT.

LANTING Journal of Architecture terbit pertama kali bulan Februari 2012. Dewan Redaksi

menerima sumbangan artikel terpilih di bidang teknik arsitektur untuk dimuat pada

LANTING Journal of Architecture. LANTING Journal of Architecture diterbitkan 2 (dua) kali

dalam 1 (satu) tahun pada bulan Februari dan Agustus. Artikel yang diterbitkan bulan

Februari diterima Dewan Redaksi paling lambat akhir bulan Oktober dan yang diterbitkan

(3)

LANTING

Journal of Architecture

Volume 6, Nomor 1, Februari 2017

ISSN 2089-8916

DAFTAR ISI

Halaman

EDITORIAL

Pusat Perawatan Kucing di Banjarbaru

Adelia Puspita Sari dan Prima Widia Wastuty

1-12

Akademi Kuliner Banjarbaru

Annisa Wulandari dan M. Deddy Huzairin

13-22

Perpustakaan Pusat Universitas Lambung Mangkurat

Dewa Widhi Putra dan Indah Mutia

23-35

Gedung Olahraga Basket di Kabupaten Tabalong

Diah Purwaningsih dan Mohammad Ibnu Saud

36-41

Pusat Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Di Banjarbaru

Fahrina Supianida dan Gusti Novi Sarbini

42-52

Taman Kupu-Kupu Sultan Adam di Banjarbaru

Wardiyanti Sariwati dan Dila Nadya Andini

53-61

Zara Fashion Store Banjarbaru

Oneal Lony Laxmybay dan Ira Mentayani

62-70

Pusat Kecantikan Wanita di Banjarbaru

Winda Ayu Safitri dan Dila Nadya Andini

71-80

Pusat Kuliner Khas Banjar Di Martapura

Nisa Anasandi Noor dan Bani Noor Muchamad

81-90

Pusat Kerajinan Tangan di Banjarmasin

Hikmatus Silvia Harlina dan Ira Mentayani

91-100

Eiger Flagship Store Banjarbaru

Fauzi Alvi dan Mohammad Ibnu Saud

101-109

Pusat Kebugaran Dan Kecantikan di Banjarmasin

Agung Satriya dan Nurfansyah

110-118

Redesain Pusat Perbelanjaan Kandilo di Kabupaten Paser

Elda Fitrawati dan Anna Oktaviana

119-128

Pusat Rehabilitasi Penyandang Tuna Daksa di Banjarbaru

Faisal Roosandy dan Pakhri Anhar

(4)

Pasar Seni Kerajinan di Banjarmasin

Gabriella Octaviria Noormalia Hetrani Putri dan Mohammad Ibnu Saud

140-146

Planetarium Siring Laut Kotabaru

Adiyat Nur dan Akbar Rahman

147-154

Resort Dan Wedding Venue di Pantai Rindu Alam Kabupaten Tanah Bumbu

Riesky Amalia dan Dila Nadya Andini

155-164

Sanggar Tari Tradisional di Amuntai

Ahmad Wahyuni dan J. C. Heldiansyah

165-177

Pusat Kecantikan dan Perawatan Tubuh di Desa Sungai Alang

Winda Trisnayanti dan Nurfansyah

178-185

E-Sport Community Center Banjarbaru

Bayu Nur Imam dan Bani Noor Muchamad

186-196

Kawasan Taman Wisata Kalsel Park

Reza Renaldi dan M. Tharziansyah

197-206

Pusat Kegiatan Mahasiswa Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin

Muhammad Rizki Hidayat dan Indah Mutia

(5)

LANTING

Journal of Architecture

Volume 6, Nomor 1, Februari 2017

ISSN 2089-8916

EDITORIAL

LANTING Journal of Architecture sudah memasuki tahun keenam penerbitan. Pada terbitan kali ini, LANTING Journal of Architecture khusus mewadahi artikel hasil perancangan 22 (dua puluh dua)

mahasiswa Tugas Akhir Mahasiswa Program Studi Arsitektur Universitas Lambung Mangkurat. Sehingga redaksi meminta maaf kepada rekan-rekan peneliti yang ingin menerbitkan artikelnya di jurnal ini. Namun, di tahun ini mulai dirintis jurnal khusus untuk Tugas Akhir Mahasiswa Program Studi Arsitektur Universitas Lambung Mangkurat, sehingga pada tahun depan LANTING Journal of

Architecture akan kembali fokus pada hasil penelitian rekan-rekan peneliti, khususnya penelitian

terkait lahan basah.

Semoga beberapa artikel yang dihadirkan LANTING Journal of Architecture kali ini dapat menambah referensi pembaca setia Jurnal Lanting. Demikian editorial LANTING Journal of Architecture kali ini. Terimakasih kami ucapkan kepada para kontributor dan pihak-pihak terkait. Sampai jumpa di

LANTING Journal of Architecture selanjutnya.

Banjarbaru, 1 Februari 2017 Ketua Redaksi

Konsep Deatil Arsitektural Kalsel Park (Sumber: Reinaldi, 2016)

(6)

36

LANTING Journal of Architecture, Volume 6, Nomor 1, Februari 2017, Halaman 36-41

ISSN 2089-8916

GEDUNG OLAHRAGA BASKET DI KABUPATEN TABALONG

Diah Purwaningsih

Program Studi Teknik Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Lambung Mangkurat Diahpurwaningsih95@yahoo.co.id

Mohammad Ibnu Saud

Program Studi Teknik Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Lambung Mangkurat isaud@unlam.ac.id

Abstrak

Gedung Olahraga Basket di Kabupaten Tabalong merupakan tempat untuk melakukan kegiatan pertandingan, event dan latihan olahraga basket prestasi. Gedung Olahraga Basket di Kabupaten Tabalong bertujuan untuk melahirkan para atlet basket yang berprestasi dengan standar gedung tipe A atau dengan tingkatan provinsi. Metode yang digunakan dalam proses perancangan Gedung Olahraga Basket di Kabupaten Tabalong meliputi pengumpalan data-data yang diperlukan melalui Standar SNI 03-3647-1994 “ Tata Cara Perencanaan Teknik Bangunan Gedung Olahraga” dan kemudian dilanjutkan pada proses perancangan berdasarkan pengolahan data sehingga menghasilkan konsep programatik, yang diharapkan dapat menyelesaikan permasalahan dalam desain

Kata kunci : Gedung Olahraga, Basket, Prestasis Abstract

Building Sport Basketball in Tabalong is a place to do games, events and exercise basketball accomplishments. Building Sport Basketball in Tabalong aimed at delivering a basketball athletes who excel at building standard type A or to the provincial level. The method used in designing the Sports Hall Basketball in Tabalong include pengumpalan data required by Standard SNI 03-3647-1994 "Planning Procedures Engineering Building Sport" and then continued in the design process based on the processing of data resulting programmatic concept, which is expected to solve the problems in the design.

Keywords: Building Sports, Basketball, Achievements

PENDAHULUAN

Pengadaan sarana dan prasarana olahraga, khususnya yang menyangkut olahraga prestasi basket, baik untuk mendukung pembinaan dan pelatihan para atlet serta dapat melibatkan usaha fisik dan keterampilan bagi masyarakat umum di Kota Tanjung perlu diadakan, olahraga prestasi seperti bola kaki, futsal dan badminton dirasa sudah mencukupi dalam pengadaan sarana dan prasarananya, namun dalam olahraga basket dirasa kurang dalam penyediaan sarana dan prasarananya. Sebagai daerah yang berkembang, maka kebutuhan orang makin bertambah dalam bidang olahraga, salah satunya olahraga basket, kebutuhan akan sarana olahraga basket dirasa sangat kurang untuk

mengakomodasikan para penggemar

maupun para atlit yang ingin bermain basket. Seperti pertandingan basket antar pelajar, kabupaten dan bupati cup yang diselenggarakan setiap tahunnya serta Porprov yang akan dilaksanakan pada tahun 2017, di Kota Tanjung, harus dilaksanakan di lapangan basket outdoor yang tidak layak pakai serta pertandinganpun akan tertunda apabila ada kendala dalam musim penghujan dan hanya bisa dilaksanakan pada sore hari karena pada malam hari tidak terdapat penerangan yang memadai untuk pelaksaan pertandingan. (Sumber : Koni Tabalong, 2015). Bagi para penggemar bola basket yang berada di Kota Tanjung, hal ini

mengakibatkan munculnya beragam

masalah, misalnya kurang tersalurkannya minat dan bakat bagi para penggemar basket untuk mengembangkan potensi – potensi khususnya dalam bidang olahraga

(7)

37

basket prestasi.

Dari fasilitas olahraga basket yang ada, merupakan bukan wadah khusus sebagai tempat pelatihan dan pertandingan basket, baik bagi para atlet yang bertanding maupun masyarakat pada umumnya yang ikut menggunkan fasilitas olahraga tersebut atau hanya jadi penonton.

Tabel 1. Banyaknya Lapangan Basket terbuka Tersedia Dirinci berdasarkan prasaran Kabupaten

Nama Lapangan basket

Jumlah Lapangan Tersedia

Lap. Basket stadion 2 Lap. Basket pertamina 2

Jumlah 4

Berdasarkan data survey di Kabupaten Tabalong 2016 tersebut dapat dilihat bahwa sarana dan prasarana lapangan basket masih belum mencukupi untuk kegiatan – kegiatan pertandingan yang diadakan setiap eventnya. Maka dapat disimpulkan bahwa perlu dibangunnya sebuah gedung olahraga yang dapat menampung setiap event atau pertandingan yang sering diadakan yang juga dapat meningkatkan prestasi para pemain basket di Kabupaten Tabalong

TINJAUAN PUSTAKA

Tinjauan Arsitekural fungsi Gedung Olahraga basket adalah sebuah bangunan yang tidak hanya digunakan untuk berlatih, bermain dan bertanding akan tetapi dapat melahirkan atlet – atlet basket yang berprestasi yang dapat membawa nama kabupaten Tabalong sebagai lahirnya atlet – atlet terbaik.

Untuk acuan atau standart yang digunakan pada Gedung Olahraga Basket Tabalong adalah SNI, KONI dan data arsitek.

Persyaratan umum gedung olahraga basket :

 Lapangan basket

Gambar 1. Ukuran lengkap lapangan permainan (Sumber : Peraturan Resmi Bola Basket FIBA

2010)  Papan pantul

Gambar 2. Papan Pantul

(Sumber : Peraturan Resmi Bola Basket FIBA 2010)

 Tribun

Gambar 3. Pemisah Arena dan Tribun (Sumber : Departemen Pekerjaan Umum, Tata

Cara Perencanaan Teknik Bagunan Gedung Olah Raga, p.12, 13)

(8)

38

 Tempat duduk

Gambar 4. Tempat Duduk

(Sumber : Departemen Pekerjaan Umum, Tata

Cara Perencanaan Teknik Bagunan Gedung Olah Raga, p.14, 15)

 Tangga

Tangga harus memiliki ketenuan sebagai berikut :

 Jumlah anak tangga minimal 3 buah, maksimal 16 buah; bila anak tangga diambil lebih besar dari 16, harus diberi bordes dan anak tangga berikutnya harus berbelok terhadap anak tangga dibawahnya;

 Lebar tangga minimal 1,10 m, maksimal 1,80 m; bila lebar tangga diambil lebih besar dari 1,80 m, harus diberi pagar pemisah pada tengah bentang;

 Tinggi tanjakan tangga minimal diambil 15 cm, maksimal 17 cm;  Lebar injakan tangga minimal diambil

28 cm, maksimal 30 cm.

Tinjauan Struktural konstruksi bangunan Gedung Olahraga Basket menggunakan konstruksi bangunan dengan menggunakan baja sebagai konstruksi bangunannya dan degan menggunakan pondasi pancang dan pondasi setempat.

PERMASALAHAN

Bagaimana merancang sebuah

Gedung Olahraga Basket yang dapat memenuhi standard dan kapasitas Gedung Olahraga Basket tingkat Provinsi atau type A yang digunakan tidak hanya untuk bertanding akan tetapi dapat meningkatkan prestasi olahraga basket di kota Tanjung.

METODE Konsep Dasar Metode

Konsep dasar perancangan Gedung Olahraga Basket di Kabupaten Tabalong di Kota Tanjung adalah sebagai fasilitas olahraga yang mampu memberikan wadah untuk berolahraga bagi masyarakat khususnya olahraga prestasi basket untuk meningkatkan prestasi atlet yang dapat membawa nama Kabupaten Tabalong sebagai lahirnya para atlet basket terbaik dan berprestasi.

Perwujudan desain Gedung

Olahraga Basket di Kabupaten Tabalong ini diolah dengan pendekatan fungsi utama dari Gedung Olahraga Basket Tabalong yang menyangkut olahraga prestasi basket. Dari sebuah studi kasus Kindera Sport Center untuk diwujudkan dalam fungsi desain arsitektural. Maka dari itu metode “fungsi” digunakan untuk menganalisis olahraga prestasi terkandung dalam studi kasus yang dijadikan dasar perancangan gedung olahraga basket Tabalong.

Metode Perancangan

Metode perancangan yang dipakai dalam merancang Gedung Olahraga Basket

di Kabupaten Tabalong adalah

menggunakan metode “fungsi”, fungsi yang dimaksud dalam metode ini adalah fungsi utama dari sebuah Gedung Olahraga Basket di Kabupaten Tabalong yang tidak hanya digunakan untuk berlatih, bermain dan bertanding akan tetapi dapat melahirkan atlet – atlet basket yang berprestasi yang dapat membawa nama kabupaten Tabalong sebagai lahirnya atlet – atlet terbaik.

PEMBAHASAN Lokasi Site

Kabupaten Tabalong dengan

ibukotanya Tanjung terletak paling utara dari propinsi Kalimantan Selatan dengan batas-batas; sebelah utara dan timur dengan propinsi Kalimantan Timur, sebelah selatan dengan kabupaten Hulu Sungai Utara dan Kabupaten Balangan, kemudian sebelah barat dengan propinsi Kalimantan Tengah.

Kota Tanjung merupakan salah satu kota berkembang yang ada di Kalimantan Selatan, kota Tanjung sendiri berada pada

(9)

39

perbatasan wilayah Kabupaten Barito Timur

Provinsi Kalimantan Tengah. Eksisting Tapak

Site terletak di Jl. Stadion, Pembataan, Tanjung, Tabalong. Dalam menentukan site, terdapat satu site yang telah ditetapkan sebagai pendukung perancangan. Ditinjau dari tata guna lahan, lokasi pada zona kawasan yang arah pengembangannya diperuntukan untuk kawasan fasiltas umum. Berikut data eksisting yang didapat dari lapangan, yaitu :

Batas – batas site :

 Sebelah timur:Berbatasan dengan permukiman rumah dinas

 Sebelah Barat:Berseberangan dengan stadion bola Tabalong

 Sebelah Selatan:Berbatasan dengan permukiman illegal.

 Sebelah Utara:Berbatasan dengan lapangan tenis outdoor

Konsep Program

Olahraga prestasi (olahraga kompetitif) yang menekankan pada pencapaian prestasi, kemenangan,atau keunggulan dalam perlombaan atau pertandingan Rusli lutan (1992 : 23).

Olahraga prestasi yang akan menjadi konsep utama dari Gedung Olahraga Basket di Kabupaten Tabalong dengan tipe gedung A yang dapat meningkatkan prestasi para atlet basket Tabalong.

Konsep Desain (Design Concept)

Konsep programatik merupakan penjabaran dari berbagai konsep penyelesaian dari tanggapan-tanggapan pada bab analisis secara programatik.

Tata Bangunan dan Sirkulasi

Konsep tata bangunan pada Gedung Olahraga Basket Tabalong dibagi menjadi 3 bagian, yaitu bangunan utama, fasiltas pendukung dan fasilitas penunjang. Bangunan utama terdiri dari 1 lapangan Internasional yang akan digunakan untuk pertandingan basket, fasiltas penunjang terdiri dari 3 lapangan basket

Gambar 8. Konsep sirkulasi

Sirkulasi pada Gedung Olahraga Basket di Kabupaten Tabalong memiliki dua buah pintu yang tidak menjadi satu, dengan

Gambar 6. Konsep Programatik Gambar 5. Eksisiting tapak

(10)

40

harapan mengurangi kekacauan pada saat

keluar dan masuk site.

Lansekap pada Gedung Olahraga Basket di Kabupaten Tabalong sangat diharapkan bisa dibuat semenarik mungkin agar pejalan kaki tidak merasa lelah dan panas terik pada siang hari karena jarak dari area parkir menuju bangunan gedung lumayan jauh. Perlu adanya pohon – pohon peneduh dan juga grass block untuk perkerasan pada area penghubung.

Struktur Bangunan

Sistem struktur dan konstruksi bangunan yang digunakan pada Gedung Olahraga Basket di Kabupaten Tabalong, yaitu :

Sub structure: Pondasi telapak dan pondasi dangkal

Super structure:Sistem rangka Baja dengan beton bertulang dan profil baja

Upper structure : Space frame dan sistem truss

Jaringan Air Bersih

Merupakan sistem pengadaan air bersih dalam bangunan yang distribusinya dirancang sesuai dengan kebutuhan. Pendistribusian air bersih menggunakan sistem down feet. Air dipompa kemudian didistribusikan melalui pipa dari lantai teratas bangunan untuk menghemat komsumsi energi.

Gambar 12. Jaringan air bersih Jaringan Air Kotor

Merupakan sistem pembuangan kotoran pada bangunan dimana distribusi pembuangannya dirancang sesuai jenis kotoran yang dibuang, yang meliputi drainase dan sanitasi. Air kotor bekas buangan dari dapur dan kamar mandi dikelompokkan menuju ke satu shaft dan disalurkan ke bak control sebelum manuju ke septictank. Air kotor dari dapur meliputi bak penyaring lemak, kemudian dialirkan ke sumur resapan. Air hujan dialirkan melalui talang menuju ke saluran terbuka di sepanjang sisi bangunan.

Gambar 9. Konsep Lansekap

Gambar 10. Pondasi telapak

Gambar 11. Struktur balok dan kolom baja

(11)

41

Jaringan Pemadam Kebakaran

Gambar 13. Fire Sprinkler System

Merupakan upaya perlindungan dan pencegahan terhadap bangunan, terhadap bahaya kebakaran yang terdiri dari upaya preventif dan represif. Preventif merupakan upaya perlindungan terhadap bahaya kebakaran melalui perlindungan terhadap komponen struktur dan non-struktur bangunan. Sedangkan represif merupakan usaha untuk menanggulangi menjalarnya api dan usaha untuk pemadaman api dengan pengadaan alat pemadam dan alat penunjang.

Jaringan Listrik

Jaringan listrik merupakan daya atau energi berupa tenaga listrik yang digunakan untuk membangkitkan alat mekanikal yang dipakai dalam bangunan-bangunan yang berada pada tapak.

Gambar 14. Jaringan listrik KESIMPULAN

Perancangan Gedung Olahraga

Basket di Kabupaten Tabalong ini

merupakan suatu bangunan yang utamanya mewadahi kegiatan olahraga basket, konsep perancangan Gedung Olahraga basket ini lebih dititikberatkan untuk melahirkan para atlet-atlet basket yang berprestasi, yang mana bangunan tersebut tidak hanya digunakan saat pertandingan saja tetapi bisa dipakai berkelanjutan agar prestasi basket di Tabalong terus meningkat.

Konsep dengan mengutamakan fungsi dari bangunan Gedung Olahraga

Basket di Kabupaten Tabalong ini

diaplikasikan mealalui penataan ruang – ruang, yaitu ruang utama berfungsi sebagai arena basket yang digunakan untuk pertandingan dan event-event basket, ruang kedua yang berfungsi sebagai fasilitas penunjang yang digunakan sebagai ruang latihan basket untuk sehari-hari dan latihan kebugaran, ruang ketiga berfungsi sebagai fasilitas pendukung yang berfungsi sebagai food court dan sport shop. Perletakan fasilitas pendukung diantara ruang utama dan kedua untuk mencairkan suasana olahraga yang berkesan formal menjadi lebih santai.

Dengan penerapan konsep tersebut diharapkan Gedung Olahraga Basket di Kabupaten Tabalong ini akan menjadi fasilitas olahraga basket yang tidak hanya digunakan untuk pertandingan basket saja tetapi bisa mejadi wadah untuk latihan olahraga basket yang dapat meningkatkan prestasi olahraga basket Tabalong.

Kesimpulan dari alternatif ruang dan bentuk yang akan diterapkan pada Gedung Olahraga Basket di Kabupaten Tabalong yang telah di analisis pada bab sebelumnya adalah ruang yang saling berhubungan satu dengan yang lain serta bentuk yang dinamis.

DAFTAR PUSTAKA

FIBA. (2010). Peraturan Resmi Bola Basket. KAK. (2011). Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan

Peraturan Zonasi Kabupaten/Kota.

Tabalong: Peraturan Menteri Pekerjaan Umum.

Rahmanullah, F. (2005). Struktur dan

Konstruksi Bangunan. Struktur

Permukaan Bidang.

TABALONG, P. D. (2011). RETRIBUSI IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN. Tabalong. Umum, D. P. (1994). Tata Cara

Perencanaan Teknik Bangunan

Gedung Olahraga. Bandung: Yayasan LPMB.

Neufert, Ernst, (Terjemahan, Ir. Sjamsu Amril). Data Asitek Edisi Kedua, Penerbit Erlangga : Jakarta, 1955. Amalia, D. (2012). Belajar Sipil. Sumber ilmu

(12)

PETUNJUK PENULISAN 

1. Setiap  artikel  yang  dikirimkan  dapat  berupa  'laporan'  suatu  penelitian  yang  telah  dilaksanakan  sebelumnya  atau  berasal  dari  hasil  review  sebuah  buku.  Artikel  minimal  mengandung  materi  dan  urutan:  1)  judul  artikel  dalam  bahasa  Indonesia  dan  bahasa  Inggris;  2)  nama  pengarang,  lembaga,  dan  alamat  untuk  dihubungi;  3)  abstrak dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris; 4) pendahuluan; 5) metodologi; 6) temuan dan kajian atas  temuan yang diperoleh; 7) kesimpulan dan atau rekomendasi; 8) ucapan terima kasih (jika diperlukan); dan 9)  kepustakaan. Artikel menggunakan bahasa ilmiah baku, baik dalam bahasa Inggris atau Indonesia. 

2. Naskah diketik dalam satu spasi, menggunakan font Arial; ukuran 11 inch; dan menggunakan program Word  for Windows, maksimal 15 halaman, dengan ukuran kertas A4 (210 x 297 mm). 

3. Judul  artikel  ditulis  dengan  huruf  kapital  rata  tengah,  menggunakan  font  Arial  ukuran  12  pt  bold.  Judul  dirangkai  dalam  13  kata  dalam  bahasa  Indonesia  dan  10  kata  dalam  bahasa  Inggris.  Nama  penulis  ditulis  di  bawah  judul  dengan  menggunakan  font  Arial  ukuran  11  pt  bold,  sedangkan  gelar  penulis  tidak  perlu  dicantumkan,  tetapi  harus  mencantumkan  instansi  tempat  penulis  bekerja  atau  melakukan  penelitian,  serta  alamat untuk dihubungi. 

4. Abstrak  merupakan  intisari  dari  isi  artikel,  sehingga  di  dalam  abstrak  harus  tercantum  secara  jelas  latar  belakang penelitian, tujuan penelitian, metodologi dan analisis, serta kesimpulan akhir. Abstrak dan keywords  ditulis  dengan  spasi  tunggal,  huruf  yang  digunakan  adalah  arial,  ukuran  huruf  10  pt  dan  ditulis  miring  atau  dengan format Italic dan ditulis dalam bahasa Inggris dan bahasa Indonesia. 

5. Sub  Judul  dan  artikel  menggunakan  format  dua  kolom  dengan  jarak  antar  kolom  0.5  cm.  Sub  judul  ditulis  dengan huruf kapital menggunakan font Arial ukuran 11 pt bold dengan format center. Artikel ditulis dengan  format  rata  kanan  kiri,  menggunakan  first  line  1  cm,  serta  menggunakan  font  Arial  ukuran  11  pt.  Format  margin  yang  digunakan  adalah  margin  atas  25,4  mm,  margin  bawah  25,4  mm,  margin  kanan  25,4  mm,  dan  margin kiri 25,4 mm. Spasi yang digunakan spasi satu dengan format dua kolom. 

6. Judul tabel/ gambar harus lengkap tetapi tidak boleh terlalu panjang, maksimal 13 kata. Judul tabel/gambar  harus mengandung beberapa unsur, yaitu: jenis, letak/ lokasi, dimensi waktu, serta rincian mengenai satuan,  wilayah,  serta  keterangan  lain.  Penulisan  judul  tabel/gambar  menggunakan  huruf  tebal  dan  besar,  dengan 

alignmen  rata  tengah.  Judul  tabel  diletakkan  di  atas  tabel,  sedangkan  Judul  Gambar  diletakkan  di  bawah 

gambar. Jarak antara tabel/ gambar dengan paragraf sebelumnya maupun sesudahnya adalah 1 spasi. Huruf di  dalam  tabel/gambar  berukuran  lebih  kecil  yaitu  10  pt.  Penulisan  sumber  pada  tabel/gambar  menggunakan  ukuran  huruf  yang  sama  yaitu  10  pt  diletakkan  di  bawah  tabel  pada  tepi  batas  kiri  tabel,  sedangkan  untuk  gambar diletakkan dibawah gambar sebelum judul gambar dengan alignmen tengah. Jenis font yang digunakan  tetap sama yaitu Arial. 

7. Untuk  kutipan,  pada  akhir  kutipan  diberi  nomor  kutipan  sesuai  dengan  catatan  kaki  yang  berisi  referensi  kutipan (nama, judul, kota, penerbit, tahun dan halaman yang dikutip) 

8. Rumus‐rumus  hendaknya  ditulis  sesederhana  mungkin  untuk  menghindari  kesalahan  pengetikkan.  Ukuran  huruf dalam rumus paling kecil 10 pt. Definisi notasi dan satuan yang dipakai dalam rumus disatukan dalam  daftar notasi. Daftar notasi diletakkan sebelum daftar pustaka 

9. Daftar pustaka ditulis dengan spasi tunggal menggunakan font Arial dengan ukuran 10 pt. Jarak antara pustaka  yang  satu dengan  lainnya adalah  1  spasi.  Jika  satu  judul buku  penulisannya  lebih  dari  satu  baris,  maka  baris  kedua  dan  seterusnya  penulisannya  masuk  ke  dalam  (indent)  sebesar  1  centimeter.  Susunan  untuk  satu  referensi : Nama. (Tahun). Judul. Kota Terbit, Penerbit. 

10. Naskah yang dikirim sebanyak satu eksemplar dalam bentuk file digital dengan format *.doc atau *.docx  11. Naskah belum pernah dipublikasikan oleh media cetak lain. 

12. Redaksi  berhak  menolak  dan  mengedit  naskah  yang  diterima.  Naskah  yang  tidak  memenuhi  kriteria  yang  ditetapakan akan dikembalikan. 

(13)

Gambar

Gambar 1. Ukuran lengkap lapangan permainan  (Sumber : Peraturan Resmi Bola Basket FIBA
Gambar 8. Konsep sirkulasi
Gambar 12. Jaringan air bersih  Jaringan Air Kotor
Gambar 13. Fire Sprinkler System

Referensi

Dokumen terkait

TIDAK ADA Caleg perempuan Partai Persatuan Nahdlatul Ummah Indonesia.. TIDAK ADA Caleg perempuan PNI Marhaenisme TIDAK ADA Caleg perempuan Partai Patriot TIDAK ADA

Cahaya Ceria Laksanamega yang mengelola usaha toko eceran dengan konsep Modern house Warehouse Store dengan nama Mega Super Grosir yang merupakan toko perkulakan pertama di

a) Masyarakat golongan atas; b) Masyarakat golongan menengah; c) Masyarakat golongan bawah. Seorang calon jaringan dapat mempunyai akses langsung ke bahan keterangan atau

Pemeliharaan induk ikan mas dilakukan di kolam yg terpisah antara induk jantan dan induk betina jumlah induk betina yang ditebar kedalam kolam pemeliharaan 818 ekor dan

Formulasi krim tipe M/A ekstrak etanol buah takokak pada konsentrasi 0,5; 1,0; dan 2,0% menghasilkan krim yang homogen, tetapi daya lekat, daya sebar, viskositas dan

Pemberian Pandanus conoideus Lam selama tujuh hari dengan dosis 0,05 ml / hari tidak dapat mencegah penurunan jumlah eritrosit dan kadar hemoglobin pada mencit Swiss yang

a. Berwujud atau memiliki bentuk secara fisik. Aktiva tetap harus memiliki wujud yang nyata, sehingga jika ada harta yang dianggap memiliki masa manfaat lebih dari 1 tahun namun

Hal tersebut mungkin dapat disebabkan oleh ventilasi udara yang buruk dari lokasi I dan II (indoor parking), dimana di lokasi tersebut jumlah ventilasi udara hanya sedikit dan tidak