• Tidak ada hasil yang ditemukan

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia"

Copied!
37
0
0

Teks penuh

(1)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 1 dari 37 hal. Put. Nomor 137 PK/Pdt.Sus-HKI/2017

P U T U S A N

Nomor 137 PK/Pdt.Sus-HKI/2017

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G

memeriksa perkara perdata khusus hak kekayaan intelektual desain industri pada pemeriksaan peninjauan kembali telah memutus sebagai berikut dalam perkara antara:

TUAN GUNAWAN, bertempat tinggal di Perum Citra Garden I

EXT Blok AB 6/7, RT 005 RW 015, Kelurahan Kalideres, Kecamatan Kalideres, Jakarta Barat, dalam hal ini memberi kuasa kepada: Gunawan Suryomurcito, S.H., M.H., dan kawan-kawan, Para Advokat, berkantor di Suite 702, Wisma Pondok Indah 2, Jalan Sultan Iskandar Muda Kav V-TA, Pondok Indah, Jakarta, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 9 Desember 2016; Pemohon Peninjauan Kembali dahulu Pemohon Kasasi/Penggugat;

L a w a n

TUAN TONI, bertempat tinggal di Duta Harapan Indah, Blok P/47,

RT 007 RW 002, Kelurahan Kapuk Muara, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, dalam hal ini memberi kuasa kepada: Turman M. Panggabean, S.H., M.H., dan kawan-kawan, Para Advokat, berkantor di Ruko Cempaka Mas Blok B-24, Jalan Letjend Suprapto, Jakarta Pusat, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 7 Juli 2017; Termohon Peninjauan Kembali dahulu Termohon Kasasi/Tergugat;

D a n

PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA cq KEMENTERIAN

HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA cq

DIREKTORAT JENDERAL KEKAYAAN INTELEKTUAL cq

DIREKTORAT HAK CIPTA, DESAIN INDUSTRI, DESAIN TATA

LETAK SIRKUIT TERPADU DAN RAHASIA DAGANG,

berkedudukan di Jalan HR. Rasuna Said Kav 8-9, Kuningan, Jakarta Selatan;

Turut Termohon Peninjauan Kembali dahulu Turut Termohon Kasasi/Turut Tergugat;

Mahkamah Agung tersebut;

Membaca surat-surat yang bersangkutan;

Menimbang, bahwa dari surat-surat tersebut ternyata Pemohon

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(2)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 2 dari 37 hal. Put. Nomor 137 PK/Pdt.Sus-HKI/2017

Peninjauan Kembali dahulu Pemohon Kasasi/Penggugat telah mengajukan permohonan peninjauan kembali terhadap Putusan Mahkamah Agung Nomor 445 K/Pdt.Sus-HKI/2016 tanggal 26 Juli 2016 yang telah berkekuatan hukum tetap, dalam perkaranya melawan Termohon Peninjauan Kembali dahulu Termohon Kasasi/Tergugat dan Turut Termohon Peninjauan Kembali dahulu Turut Termohon Kasasi/Turut Tergugat, pada pokoknya sebagai berikut:

A. Penggugat berkepentingan untuk mengajukan gugatan pembatalan pendaftaran Desain Industri atas nama Tergugat oleh karena Tergugat telah terlebih dahulu menuduh Penggugat melanggar hak Desain Industri terdaftar milik Tergugat dengan mengadukan Penggugat kepada Penyidik Kepolisian Negara Republik Indonesia di Polres Bogor Kota. Padahal telah menjadi fakta yang dikenal luas (notoir feiten) di antara pengusaha helm bahwa kaca helm yang didaftarkan sebagai desain industri oleh Tergugat itu berasal dari Malaysia dengan merek BOGO. Dengan demikian Penggugat berkepentingan untuk menggugat pembatalan pendaftaran Desain Industri untuk kaca helm yang terdaftar atas nama Tergugat, demi kepastian hukum, keadilan, dan kebenaran; B. Pendaftaran Desain Industri Nomor ID 0 012 832 D atas nama Tergugat tidak bisa dianggap baru pada tanggal penerimaan permohonan pendaftaran Desain Industri, karena Desain Industri tersebut ternyata sama dengan pengungkapan yang telah ada sebelumnya, yaitu:

a. kaca helm merek BOGO type BG 06 yang diperdagangkan terlebih dahulu di Malaysia oleh produsennya yaitu BO GO OpticaI Sdn. Bhd., sebelum diimpor ke Indonesia oleh Tergugat;

b. iklan Peringatan Desain Industri yang dimuat di Koran Bisnis Indonesia pada hari Senin, tanggal 13 April 2015 dengan foto kaca helm merek BO GO yang secara tidak langsung merupakan pengakuan Tergugat bahwa produk yang dilindungi pendaftaran Design Industri Nomor ID 0 012 832 D adalah produk yang berasal dari BO GO Optical Sdn., Bhd., Malaysia, sebagaimana tertera di bawah ini:

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(3)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 3 dari 37 hal. Put. Nomor 137 PK/Pdt.Sus-HKI/2017

c. pendaftaran Paten di Amerika Serikat Nomor 3,806,981 dengan Tanggal Penerimaan (filing date) tanggal 27 Desember 1971 dan Tanggal Pendaftaran (registration date) 30 April 1974;

d. penerbitan Majalah American Motorcycling bulan Oktober 1963, halaman 35 yang memuat iklan tentang kaca helm cembung (bubble type

shield/visor);

e. penerbitan Majalah American Motorcyclist bulan Februari 1972, halaman 33 yang memuat resensi tentang kaca helm cembung (bubble type

shield/visor);

A. Penggugat berkepentingan untuk mengajukan gugatan dalam perkara a quo; 1. Bahwa Penggugat harus mengalami bahwa Tergugat berdasarkan statusnya sebagai pemegang hak atas Desain Industri “Kaca Helm” Daftar Nomor ID 0 012 832 D telah mengadukan Penggugat ke Kepolisian Negara Republik Indonesia Daerah Jawa Barat, Resor Bogor Kota, yang tercatat dengan Laporan Polisi Nomor LP/384/V/2015/JBR/Polres Bogor Kota, tanggal 4 Mei 2015, dengan dugaan melakukan tindak pidana “Dengan sengaja dan tanpa hak membuat, memakai, menjual, mengimpor, mengekspor, dan/atau mengedarkan barang yang diberi Hak Desain Industri” sebagaimana dimaksud dalam Pasal 54 ayat (1) juncto Pasal 9 Undang Undang Nomor 31 Tahun 2000 Tentang Desain Industri;

2. Bahwa Penggugat sangat berkeberatan terhadap pengaduan oleh Tergugat itu oleh karena produk kaca helm yang dibuat, dijual dan/atau diedarkan oleh Penggugat berbeda atau tidak sama dengan kaca helm yang diberi hak Desain Industri atas nama Tergugat;

3. Bahwa Desain Industri yang didaftarkan atas nama Tergugat itu adalah tidak baru (not novel) pada saat diajukan permohonan pendaftarannya oleh Tergugat, setidaknya pada tanggal 3 Agustus 2007; karena pada kenyataannya Desain Industri yang didaftarkan oleh Tergugat tersebut adalah Desain Industri Kaca Helm yang telah diumumkan atau digunakan terlebih dahulu oleh pembuatnya di Malaysia, yaitu Bo Go Optical Sdn., Bhd. dan oleh karenanya telah diungkapkan sebelum tanggal penerimaan (3 Agustus 2007);

4. Bahwa dengan demikian Penggugat berkepentingan untuk mengajukan gugatan dalam perkara a quo, sebagaimana ditentukan pada Pasal 38 ayat (1) Undang Undang Desain Industri;

B. Desain Industri Tergugat tidak baru ketika diajukan permohonan pendaftaran desain industri:

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(4)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 4 dari 37 hal. Put. Nomor 137 PK/Pdt.Sus-HKI/2017

5. Bahwa Desain Industri yang didaftarkan atas nama Tergugat itu telah tidak baru (not novel) pada saat diajukan permohonan pendaftarannya oleh Tergugat, karena ternyata gambar-gambar desain industri yang dilampirkan pada permohonan pendaftaran Desain Industri termaksud menggunakan Desain Industri Kaca Helm yang telah dipakai terlebih dahulu oleh pembuatnya di Malaysia, yaitu BO GO Optical Sdn., Bhd. sehingga Desain Industri Kaca Helm tersebut telah diungkapkan sebelum Tergugat mengajukan permohonan Pendaftaran Desain Industri, yaitu setidaknya sebelum tanggal 3 Agustus 2007;

6. Bahwa produk desain industri yang dijadikan dasar pengajuan permohonan pendaftaran Desain Industri yang tercatat dengan Nomor Agenda: A 00 2007 02871, Tanggal Penerimaan 3 Agustus 2007 adalah produk kaca helm buatan BO GO Optical Sdn., Bhd., yang diberi berkode BG 06 yang telah diumumkan dan digunakan di Malaysia sebelum tanggal 3 Agustus 2007; 7. Bahwa iklan Peringatan Desain Industri yang dimuat di koran Bisnis

Indonesia pada hari Senin, tanggal 13 April 2015 dengan foto kaca helm merek BO GO yang secara tidak langsung merupakan pengakuan Tergugat bahwa produk yang dilindungi pendaftaran Design Industri Nomor ID 0 012 832 D adalah produk yang berasal dari BO GO Optical Sdn., Bhd., Malaysia; sebagaimana tertera di bawah ini:

8. Bahwa telah ada terlebih dahulu sebelum Tergugat mengajukan permohonan pendaftaran Desain Industri pada tanggal 3 Agustus 2007, pendaftaran Paten di Amerika Serikat dengan Nomor 3,806,981 dengan Tanggal Penerimaan (filing date) 27 Desember 1971 dan Tanggal Pendaftaran (registration date) 30 April 1974;

9. Bahwa telah ada terlebih dahulu sebelum Tergugat mengajukan permohonan pendaftaran Desain Industri pada tanggal 3 Agustus 2007, penerbitan Majalah American Motorcycling bulan Oktober 1963, halaman

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(5)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 5 dari 37 hal. Put. Nomor 137 PK/Pdt.Sus-HKI/2017

35 yang memuat iklan tentang kaca helm cembung (bubble type

shield/visor);

10.Bahwa ada terlebih dahulu sebelum Tergugat mengajukan permohonan pendaftaran Desain Industri pada tanggal 3 Agustus 2007, penerbitan Majalah American Motorcyclist bulan Februari 1972, halaman 33 yang memuat resensi tentang kaca helm cembung (bubble type shield/visor); 11.Bahwa Undang Undang Desain Industri menganut asas “Kebaruan

Universal” (universal novelty) dalam menentukan kebaruan dari suatu kreasi desain industri yaitu pengumuman atau penggunaannya di Indonesia dan di luar Indonesia. [Lihat Pasal 2 ayat (3) Undang Undang Desain Industri];

12.Bahwa pendaftaran Desain Industri atas kreasi desain industri yang sama dengan pengungkapan sebelumnya, yaitu dengan cara telah diumumkan atau digunakan di Indonesia atau di luar Indonesia, haruslah dibatalkan; 13. Bahwa merupakan fakta yang tidak akan dapat dibantah kebenarannya

oleh Tergugat, bahwa Tergugat adalah distributor resmi di Indonesia dari BO GO Optical Sdn., Bhd., Malaysia. Adalah merupakan suatu keniscayaan bahwa produk yang dilindungi Desain Industri atas nama Tergugat itu diumumkan dan dipergunakan pertama kali di Malaysia oleh BO GO Optical Sdn., Bhd., sehingga kreasi desain industri yang diterapkan pada kaca helm termaksud telah tidak baru pada saat dimohonkan pendaftarannya oleh Tergugat, dan oleh karenanya haruslah dibatalkan;

14.Bahwa fakta-fakta tersebut di atas akan didukung dengan bukti-bukti yang akan disampaikan dalam Acara Pembuktian nanti;

15.Bahwa Turut Tergugat diikutsertakan dalam perkara ini adalah untuk memenuhi ketentuan Pasal 42 Undang Undang Desain Industri, yaitu untuk mencatat putusan atas gugatan pembatalan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap dalam Daftar Umum Desain Industri dan mengumumkannya dalam Berita Resmi Desain Industri;

Berdasarkan alasan-alasan tersebut di atas, Penggugat mohon kepada Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat agar memberikan putusan sebagai berikut:

1. Menerima dan mengabulkan gugatan Penggugat seluruhnya;

2. Menyatakan bahwa Penggugat berkepentingan untuk mengajukan gugatan dalam perkara a quo;

3. Menyatakan bahwa Desain Industri Tergugat Daftar Nomor ID 0 012 832 D untuk “Kaca Helm” adalah Desain Industri yang tidak baru pada saat

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(6)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 6 dari 37 hal. Put. Nomor 137 PK/Pdt.Sus-HKI/2017

diajukan permohonan pendaftarannya;

4. Membatalkan pendaftaran desain industri Daftar Nomor ID 0 012 832 D atas nama Tergugat dalam Daftar Umum Desain Industri dengan segala akibat hukumnya;

5. Memerintahkan kepada Turut Tergugat untuk tunduk dan taat pada putusan Pengadilan dalam perkara ini dengan mencatat putusan atas gugatan pembatalan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap dalam Daftar Umum Desain Industri dan mengumumkannya dalam Berita Resmi Desain Industri;

6. Menghukum Tergugat untuk membayar seluruh biaya yang timbul dalam perkara ini;

Atau:

Jika Ketua Pengadilan Niaga Jakarta Pusat cq Majelis Hakim yang akan mengadili perkara a quo berpendapat lain, maka Penggugat mohon agar Ketua Pengadilan Niaga Jakarta Pusat cq Majelis Hakim berkenan memberikan putusan yang seadil-adilnya (ex aequo et bono);

Bahwa terhadap gugatan tersebut di atas, Turut Tergugat mengajukan eksepsi yang pada pokoknya sebagai berikut:

1. Penggugat tidak mempunyai kualifikasi untuk menggugat (Disqualificatoire

exeptie) bahwa Penggugat merupakan pihak yang tidak berhak dan berwenang

untuk mengajukan gugatan dengan mengatas-namakan sebagai pihak yang telah memperdagangkan barang-barang atau produk Kaca Helm di Jakarta maupun di Indonesia yang memiliki persamaan dengan Desain Industri milik Tergugat I. Selain itu. Penggugat bukan pihak yang berkepentingan dalam mengajukan gugatan ini, karena tujuan Penggugat mengajukan gugatan ini adalah hanya sekedar dilandasi bahwa Tergugat I melakukan monopoli dan persaingan usaha yang tidak sehat (unfair competition), dimana dalam mengajukan gugatan ini Penggugat hanya beralasan yang tidak berdasar dengan menyatakan Hak Desain Industri “Kaca Helm” dengan Nomor Pendaftaran ID o 012 832-D-D bertentangan dengan ketertiban umum dan desain tersebut telah menjadi milik umum (public domain) dengan tujuan agar Penggugat terhindar dari tuntutan hukum atas pelanggaran hukum Hak Desain Industri milik Tergugat a quo, padahal Penggugat sudah mengetahui bahwa Desain Industri “Kaca Helm” dengan Nomor Pendaftaran ID o 012 832-D-D adalah Hak Eksklusif Tergugat I dan bukan public domain;

2. Bahwa Pasal 10 Undang Undang Nomor 31 Tahun 2000 tentang Desain Industri menyatakan bahwa Hak Desain Industri diberikan atas dasar

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(7)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 7 dari 37 hal. Put. Nomor 137 PK/Pdt.Sus-HKI/2017

permohonan. Selanjutnya dipertegas dalam Pasal 12 Undang Undang Nomor 31 Tahun 2000 tentang Desain Industri yang menyatakan bahwa Pihak yang untuk pertama kali mengajukan Permohonan dianggap sebagai pemegang Hak Desain Industri, kecuali jika terbukti sebaliknya. Berdasarkan hal tersebut, sepatutnya Penggugat mematuhi ketentuan peraturan perundang-undangan yang dalam hal ini adalah Undang Undang Nomor 31 Tahun 2000 tentang Desain Industri, dan menghormati segala keputusan yang dikeluarkan oleh institusi Pemerintah Republik Indonesia yang dalam hal ini adalah keputusan berupa Sertifikat Desain Industri dengan Nomor Pendaftaran ID o 012 832-D-D yang diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual, Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia (Turut Tergugat), yang memberikan hak eksklusif atas Desain Industri “Kaca Helm” dengan Nomor Pendaftaran ID o 012 832-D-D kepada Tergugat I, dimana dengan dikeluarkannya keputusan a quo, sudah sepatutnya Penggugat tidak dapat menggunakan, memakai, memproduksi, memperdagangkan, mengimpor, mengekspor dan/atau mengedarkan “Kaca Helm” yang Hak Desain Industrinya dimiliki oleh Tergugat I, kecuali ada izin dari Tergugat I atau adanya putusan yang berkekuatan hukum tetap (inkracht van gewijsde) yang menyatakan sebaliknya. Untuk itu karena gugatan ini diajukan dengan itikad tidak baik oleh Penggugat untuk mencari pembenaran atas pelanggaran hukum yang dilakukan oleh Penggugat terhadap Hak Desain Industri “Kaca Helm” dengan Nomor Pendaftaran ID o 012 832-D-D kepada Tergugat I, maka Penggugat dianggap bukan orang yang berkepentingan untuk mengajukan gugatan itu, dengan demikian gugatan ini harus ditolak atau setidak-tidaknya dinyatakan tidak dapat diterima sesuai dengan asas perlindungan hukum yang menyatakan “perlindungan hukum hanya diberikan kepada orang yang beritikad baik bukan terhadap orang yang beritikad tidak baik”;

3. Bahwa selanjutnya dalam Pasal 57 Undang Undang Nomor 31 tahun 2000 tentang Desain Industri “Undang Undang ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Undang Undang ini dengan penempatannya dalam Lembaran Negara Republik Indonesia.” Bahwa pasal tersebut mengartikan bahwa siapa saja dianggap mengetahui tentang Desain Industri, Bahwa Desain Industri yang dimiliki Tergugat I telah mendapat Perlindungan sejak 2007 dan memiliki masa perlindungan selama 10 tahun, selama jangka waktu tersebut Tergugat I telah Memproduksi dan memasarkan Desain Industrinya ke berbagai daerah sehingga produk Desain Industri tersebut telah dikenal masyarakat luas dan

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(8)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 8 dari 37 hal. Put. Nomor 137 PK/Pdt.Sus-HKI/2017

banyak diminati oleh masyrakat, namun Penggugat baru melakukan Gugatan tersebut setelah Perlindungan Hukum terhadap Desain memasuki tahun ke 8, hal tersebut mengindikasi bahwa Gugatan tersebut dilakukan semata-mata hanya untuk membenarkan atas perbuatan Penggugat yang telah meniru atau menggunakan Desain Industri milik Tergugat I yang mengakibatkan kerugian yang dialami oleh Tergugat I;

4. Bahwa karena perbuatan Penggugat tidak lagi tunduk pada hak-hak Tergugat I yang nota bene sebelum adanya gugatan Penggugat ini. Penggugat juga telah diancam tuntutan Pidana Melanggar Ketentuan Pidana Undang Undang Nomor 31 Tahun 2000 berdasarkan laporan Polisi Nomor LP/384/V/2015/JBR/Polres Bogor Kota, tanggal 4 Mei 2015 dan kantor Turut Tergugat telah memberikan keterangan ahli menyatakan, Penggugat telah melakukan perbuatan pelanggaran hak-hak Desain Industri milik Tergugat I yaitu: membuat mengedarkan, memasarkan Desain Industri “Kaca Helm” dengan nomor pendaftaran ID0012832-D, yang ironisnya lagi terbukti bahwa etiket tidak baik Penggugat telah mengajukan permohonan Desain Industri berupa “Kaca Helm” yang konon ada kemiripan dengan Desain Industri milik Tergugat I (ditemui pada data base milik Turut Tergugat pada saat memberikan keterangan Ahli). Perbuatan Penggugat akan berdampak buruknya sistim perlindungan Kekayaan Intelektual di Indonesia jika perbuatan Penggugat ini dibenarkan. Untuk itu Turut Tergugat sebagai pihak Pemerintah akan konsisten terhadap pemberian perlindungan hukum bagi masyarakat yang telah diberikan Hak-Hak Kekayaan Intelektualnya;

Bahwa terhadap gugatan tersebut, Tergugat mengajukan rekonvensi pada pokoknya sebagai berikut:

1. Bahwa apa yang telah dikemukakan dalam Konvensi mohon dianggap sebagai bagian dari gugatan Rekonvensi ini;

2. Bahwa Penggugat Rekonvensi berhak untuk memakai dan menggunakan desain industri yang diberikan hak eksklusif oleh negara sebagai mana diatur pada Pasal 9 Undang Undang Nomor 31 tahun 2000 tentang Desain Industri; 3. Bahwa Tergugat Rekonvensi telah menggunakan Desain Industri milik

Penggugat Rekonvensi secara tanpa hak atau secara tanpa ijin dari Penggugat Rekonvensi sehingga dengan demikian berdasarkan Pasal 46 Undang Undang Nomor 31 tahun 2000 tentang Desain Industri Penggugat Rekonvensi berhak mengajukan gugatan ganti rugi terhadap Tergugat Rekonvensi;

4. Bahwa akibat gugatan Tergugat Rekonvensi, Penggugat Rekonvensi mengalami kerugian materil sebesar Rp2.000.000.000,00 (dua miliar rupiah)

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(9)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 9 dari 37 hal. Put. Nomor 137 PK/Pdt.Sus-HKI/2017

dan kerugian immateril sebesar Rp5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah) yang akan dibuktikan dalam pembuktian;

Berdasarkan alasan-alasan tersebut di atas, Penggugat Rekonvensi mohon kepada Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat agar memberi putusan sebagai berikut:

- Mengabulkan gugatan Penggugat Rekonvensi untuk seluruhnya; - Menghukum Tergugat Rekonvensi untuk membayar biaya perkara;

Atau: Dalam peradilan yang baik, mohon putusan yang seadil adilnya (ex

aequo et bono);

Bahwa terhadap gugatan tersebut Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat telah memberi Putusan Nomor 73/Pdt.Sus/Desain Industri/2015/PN Niaga Jkt.Pst., tanggal 24 Februari 2016 yang amarnya sebagai berikut:

Dalam Konvensi: A. Dalam Eksepsi:

Menolak eksepsi dari Turut Tergugat; B. Dalam Pokok Perkara:

Menolak gugatan Penggugat untuk seluruhnya; Dalam Rekonvensi:

- Menolak gugatan Penggugat Rekonvensi/Tergugat Konvensi untuk seluruhnya;

Dalam Konvensi dan Dalam Rekonvensi:

- Menghukum Penggugat Konvensi/Tergugat Rekonvensi untuk membayar biaya perkara yang hingga kini ditaksir sebesar Rp716.000,00 (tujuh ratus enam belas ribu rupiah);

Menimbang, bahwa amar Putusan Mahkamah Agung Nomor 445 K/ Pdt.Sus-HKI/2016 tanggal 26 Juli 2016 sebagai berikut:

1. Menolak permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi: Tuan Gunawan tersebut; 2. Menghukum Pemohon Kasasi/Penggugat untuk membayar biaya perkara

dalam tingkat kasasi sejumlah Rp5.000.000,00 (lima juta rupiah);

Menimbang, bahwa sesudah Putusan Mahkamah Agung yang telah berkekuatan hukum tetap tersebut diberitahukan kepada Pemohon Kasasi dahulu Penggugat pada tanggal 30 November 2016, terhadap putusan tersebut, oleh Pemohon Kasasi dahulu Penggugat dengan perantaraan kuasanya berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 9 Desember 2016 mengajukan permohonan pemeriksaan peninjauan kembali di Kepaniteraan Pengadilan Negeri/Niaga Jakarta Pusat pada tanggal 3 Mei 2017 sebagaimana ternyata dari Akta Permohonan

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(10)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 10 dari 37 hal. Put. Nomor 137 PK/Pdt.Sus-HKI/2017

Peninjauan Kembali Nomor 06 PK/Pdt.Sus-HKI/2017/PN Niaga Jkt.Pst. juncto Nomor 445 K/Pdt.Sus-HKI/2016 juncto Nomor 73/Pdt.Sus-Desain Industri/ 2015/PN Niaga Jkt.Pst. tanggal 3 Mei 2017, permohonan tersebut disertai dengan alasan-alasannya yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri/Niaga Jakarta Pusat tersebut pada tanggal 3 Mei 2017;

Bahwa alasan-alasan peninjauan kembali telah diberitahukan kepada Termohon Peninjauan Kembali/Termohon Kasasi/Tergugat pada tanggal 7 Juli 2017, kemudian Termohon Peninjauan Kembali mengajukan jawaban alasan peninjauan kembali yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri/Niaga Jakarta Pusat pada tanggal 3 Agustus 2017;

Menimbang, bahwa oleh karena Undang Undang Nomor 31 Tahun 2000 tentang Desain Industri tidak mengatur mengenai pemeriksaan peninjauan kembali, maka Mahkamah Agung dalam mempertimbangkan perkara ini mengacu kepada ketentuan Pasal 67, 68, 69, 71, dan 72 Undang Undang Nomor 14 Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung sebagaimana yang telah diubah dengan Undang Undang Nomor 5 Tahun 2004 dan perubahan kedua dengan Undang Undang Nomor 3 Tahun 2009;

Menimbang, bahwa permohonan pemeriksaan peninjauan kembali a quo beserta alasan-alasannya telah diberitahukan kepada pihak lawan dengan saksama, diajukan dalam tenggang waktu dan dengan cara yang ditentukan dalam Undang Undang, maka oleh karena itu permohonan pemeriksaan peninjauan kembali tersebut secara formal dapat diterima;

Menimbang, bahwa Pemohon Peninjauan Kembali telah mengajukan alasan-alasan peninjauan kembali yang pada pokoknya sebagai berikut:

A. Dasar Pengajuan Permohonan Peninjauan Kembali:

1. Bahwa Permohonan Peninjauan Kembali dalam Perkara a quo diajukan atas dasar bahwa Putusan Judex Juris juncto Putusan Judex Facti telah memberikan putusan yang tidak benar dan keliru, karena putusan tersebut didasarkan pada:

a. adanya suatu kebohongan atau tipu muslihat dari Termohon Peninjauan Kembali dan;

b. adanya kekhilafan hakim atau suatu kekeliruan yang nyata dalam putusan tersebut;

2. Bahwa Undang Undang Mahkamah Agung memungkinkan Pemohon Peninjauan Kembali mengajukan Permohonan Peninjauan Kembali atas Putusan Judex Juris juncto Putusan Judex Facti yang telah berkekuatan hukum tetap dengan mendasarkan bahwa Putusan Judex Juris juncto

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(11)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 11 dari 37 hal. Put. Nomor 137 PK/Pdt.Sus-HKI/2017

Putusan Judex Facti tersebut didasarkan pada suatu kebohongan atau tipu muslihat pihak lawan yang diketahui setelah Perkara tersebut diputus, sebagaimana diatur dalam Pasal 67 huruf (a) Undang Undang Mahkamah Agung;

Bahwa perlu diperhatikan, Pemohon Peninjauan Kembali tidak mengajukan Permohonan Peninjauan Kembali berdasarkan alasan adanya bukti-bukti palsu yang dinyatakan oleh hakim pidana, sehingga Pemohon Peninjauan Kembali tidak memerlukan adanya suatu putusan pidana guna menentukan adanya bukti Palsu pada Putusan Judex Juris

juncto Putusan Judex Facti dalam pengajuan Permohonan Peninjauan

Kembali dalam perkara a quo;

3. Bahwa dalam membuktikan adanya suatu kebohongan atau tipu muslihat pihak Termohon Peninjauan Kembali, Pemohon Peninjauan Kembali akan menunjukkan dengan jelas dan rinci dimana letak kebohongan atau tipu muslihat yang dilakukan oleh Termohon Peninjauan Kembali dalam Putusan Judex Juris juncto Putusan Judex Facti;

Hal ini didasarkan kepada Pendapatan Hukum (Doktrin Hukum) dari Ahli Hukum dan Mantan Hakim Agung, M. Yahya Harahap, S.H. dalam bukunya yang berjudul “Kekuasaan Mahkamah Agung; Pemeriksaan Kasasi dan Peninjauan Kembali Perkara Perdata” yang memberikan penjelasan mengenai alasan Peninjauan Kembali yakni adanya Kebohongan atau Tipu Muslihat (terlampir - Lampiran 03);

“Kebohongan atau tipu muslihat itu baru diketahui setelah Perkara diputus. Selama pemeriksaan berlangsung mulai dari tingkat pertama, banding dan kasasi, kebohongan atau tipu muslihat itu tidak diketahui, dan baru diketahui setelah putusan BHT-Berkekuatan Hukum Tetap; ...

Sebaliknya alasan kebohongan dan tipu muslihat, sangat sulit mengkonstuksikan wujudnya secara konkret dan objektif. Oleh karena itu, agar alasan kebohongan atau tipu muslihat benar-benar efektif, pemohon harus mampu menunjukkan dengan jelas dan rinci dimana letak kebohongan atau tipu muslihat yang dilakukan oleh pihak Iawan dalam putusan tersebut”;

(Sumber: “Kekuasaan Mahkamah Agung: Pemeriksaan Kasasi dan Peninjauan Kembali Perkara Perdata”, Penulis M. Yahya Harahap, S.H., Penerbit Sinar Grafika 2009, Halaman 450 - 451);

Berdasarkan doktrin hukum tersebut, maka harus diperhatikan dalam

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(12)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 12 dari 37 hal. Put. Nomor 137 PK/Pdt.Sus-HKI/2017

pengajuan Permohonan Peninjauan Kembali dengan alasan adanya Kebohongan atau Tipu Muslihat adalah:

1. Putusan Judex Juris juncto Putusan Judex Facti yang akan diajukan Peninjauan Kembali haruslah telah Berkekuatan Hukum Tetap (BHT); dan;

2. Pemohon Peninjauan Kembali harus dapat menunjukkan dengan jelas dan rinci dimana letak kebohongan atau tipu muslihat yang dilakukan oleh Termohon Peninjauan Kembali dalam putusan Judex

Juris juncto Putusan Judex Facti tersebut;

4. Bahwa demikian halnya Undang Undang Mahkamah Agung mengatur bahwa Pemohon Peninjauan Kembali dapat mengajukan Permohonan Peninjauan Kembali atas Putusan Judex Juris juncto Putusan Judex

Facti yang telah berkekuatan hukum tetap dengan alasan adanya

Kekhilafan Hakim atau suatu Kekeliruan yang Nyata dalam putusan tersebut, sebagaimana diatur dalam Pasal 67 huruf (f) Undang Undang Mahkamah Agung;

5. Bahwa Pendapatan Hukum (Doktrin Hukum) dari Ahli Hukum dan Mantan Hakim Agung, M. Yahya Harahap, S.H., dalam bukunya yang berjudul “Kekuasaan Mahkamah Agung: Pemeriksaan Kasasi dan Peninjauan Kembali Perkara Perdata” memberikan juga penjelasan mengenai Alasan Peninjauan Kembali yakni adanya Kekhilafan Hakim atau suatu Kekeliruan yang Nyata dalam putusan (terlampir- Lampiran 04);

“Putusan yang benar dan semestinya ditegakkan adalah putusan yang mengandung pertimbangan yang sesuai dengan ketentuan hukum (the

rule of law). Tidak dibenarkan pertimbangan putusan tidak sesuai dengan

ketentuan hukum. Apabila putusan mengandung pembenaran terhadap sesuatu hal yang tidak memenuhi syarat yang ditentukan peraturan perundang-undangan yang berlaku, maka putusan terdapat kekhilafan dan kekeliruan yang nyata karena dalam hal demikian putusan dianggap telah membenarkan yang tidak sah menurut hukum (onwettia, illegal) menjadi (wettia, legal).”;

(Sumber: “Kekuasaan Mahkamah Agung: Pemeriksaan Kasasi dan Peninjauan Kembali Perkara Perdata", Penulis M. Yahya Harahap, S.H., Penerbit Sinar Grafika 2009, Halaman 468);

Doktrin hukum ini menerangkan dalam menilai adanya Kekhilafan hakim atau adanya suatu kekeliruan yang nyata maka haruslah dilihat apakah putusan tersebut mengandung pembenaran terhadap sesuatu hal yang

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(13)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 13 dari 37 hal. Put. Nomor 137 PK/Pdt.Sus-HKI/2017

tidak memenuhi syarat yang ditentukan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dengan kata lain, putusan tersebut diambil dengan tanpa mengindahkan syarat dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

B. Putusan Judex Juris juncto Judex Facti didasarkan pada suatu kebohongan atau tipu muslihat Termohon Peninjauan Kembali yang diketahui setelah perkaranya diputus;

6. Bahwa dalam Putusannya, baik Majelis Hakim Agung pada tingkat Judex

Juris dan Majelis Hakim Agung pada tingkat Judex Facti diduga telah

mendasari dan mempertimbangkan kebohongan-kebohongan dan tipu muslihat yang terdapat dalam bukti-bukti yang diajukan oleh Termohon Peninjauan Kembali, yakni antara lain:

a. bukti TK/PR-2 - Surat dari BOGO Optical Sdn Bhd tertanggal 5 Februari 2007 yang ditandatangani oleh Tan Seeng Hong selaku Direktur BOGO Optical Sdn Bhd yang ditujukan kepada Termohon Peninjauan Kembali;

b. bukti TK/PR-4 - Surat dari BOGO Optical Sdn Bhd tertanggal 1 Juni 2009 yang ditandatangani oleh Tan Seeng Hong selaku Direktur BOGO Optical Sdn Bhd yang ditujukan kepada Termohon Peninjauan Kembali; bukti TK/PR-2 dan TK/PR-4 yang menjadi pertimbangan hukum dalam putusan Judex Juris juncto Putusan Judex Facti mengandung suatu kebohongan atau suatu tipu musihat;

7. Bahwa Pemohon Peninjauan Kembali sangat berkeberatan dengan bukti TK/PR-2 dan bukti TK/PR-4 yang diajukan oleh Termohon Peninjauan Kembali, karena kedua bukti tersebut diduga dan dapat dibuktikan mengandung Kebohongan dan Tipu Muslihat dari Termohon Peninjauan Kembali, dan kemudian Putusan Judex Juris maupun Putusan Judex

Facti menggunakan bukti-bukti tersebut sebagai fakta dalam pertimbangan hukumnya:

- Putusan Judex Juris dalam pertimbangan hukumnya pada paragraf 3 dan paragraf 4 halaman 23 putusan Judex Juris:

“Bahwa keberatan tersebut tidak dapat dibenarkan, oleh karena setelah meneliti secara saksama memori kasasi tanggal 24 Maret 2016 dan kontra memori kasasi tanggal 8 April 2016 dihubungkan dengan pertimbangan Judex Facti, dalam hal ini Pengadilan Niaga pada Pengadiian Negeri Jakarta Pusat tidak salah menerapkan hukum dengan pertimbangan sebagai berikut:

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(14)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 14 dari 37 hal. Put. Nomor 137 PK/Pdt.Sus-HKI/2017

Bahwa Desain industri dari Tergugat pada saat pendaftaran benar hasil kreasi sendiri, hal tersebut telah diakui oleh BOGO Optical Sdn Malaysia berdasarkan Surat BOGO Optical Sdn yang ditujukan kepada Tuan Toni tanggal 1 Juni 2009. Dan Desain Industri Tergugat telah lulus pengajuan substantif/administrasi di Direktorat Jenderal HaKI”;

- Putusan Judex Facti dalam pertimbangan hukumnya pada paragraf 6 halaman 63 Putusan;

“Menimbang, bahwa berdasarkan bukti TK/PR-2 fakta yang sesungguhnya Desain Industri yang berjudul Kaca Helm atas nama Tergugat yang diajukan pada saat permohonan pendaftaran benar-benar hasil kreasi dan/atau merupakan desain dari Tergugat sendiri. Hal tersebut pun telah diakui oleh BOGO Optical Sdn Bhd, Malaysia berdasarkan surat dari BOGO Optical Sdn Bhd yang ditujukan kepada Tuan Toni tertanggal 1 Juni 2009. (red - bukti TK/PR-4)”; 8. Bahwa Pemohon Peninjauan Kembali akan membuktikan dengan

menunjukkan dengan jelas dan rinci letak kebohongan atau tipu muslihat yang dilakukan oleh Termohon Peninjauan Kembali melalui bukti TK/PR-2:

No. bukti TK/PR-2 Kebohongan/Tipu Muslihat 1. Termohon Peninjauan Kembali

mengajukan Surat tertulis BOGO Optical Sdn Bhd tertanggal 5 Februari 2007 menunjukkan bahwa pada tanggal 5 Februari 2007, BOGO Optical Sdn Bhd telah membuat dan mengirimkan surat kepada Termohon Peninjauan Kembali. Menariknya, surat tersebut diketik dan ditulis di atas kop surat bernama BOGO Optical Sdn Bhd dengan Lambang Sertifikasi ISO 9001:2008; Perlu diketahui, Sertifikat ISO 9001:2008 sendiri baru diterbitkan pada bulan November 2008, atau 21 bulan setelah terhitung semenjak dari 5 Februari 2007;

Kebohongan dan Tipu Muslihat dapat dibuktikan bahwa bukti TK/PR-2 bukan dibuat pada tanggal 5 Februari 2007, melainkan setelah bulan November 2008; Melihat adanya lambang ISO 9001:2008, bukti TK/PR-2 diduga dibuat dan ditulis setelah bulan November 2008 atau setidak-tidak tepatnya setelah tanggal Termohon Peninjauan Kembali telah mendapatkan Sertifikasi ISO 9001:2008; Perlu diketahui, Sertifikasi ISO 9001:2008 merupakan suatu Sistem Manajemen Mutu bersyarat yang diterbitkan oleh ISO

(International Organization for Standardization), yaitu organisasi internasional pengembang standard yang beranggotakan 164 badan standarisasi nasional berbagai negara, termasuk Badan Standarisasi Nasional (BSN) dari Indonesia.;

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(15)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 15 dari 37 hal. Put. Nomor 137 PK/Pdt.Sus-HKI/2017

(Sumber: Hasil Cetak Artikel dari Halaman ISO 9001:2008 Quality management system-Requirements -CHECKLIST Magazine yang diunduh dari http://checklistmagazine.com/

iso90012008 management/) (terlampir – Lampiran 05);

Bahwa ISO 9001:2008 sendiri baru diperkenalkan dan dipublikasi pertama kali pada Bulan November (11) Tahun 2008 (Publication Date: 2008-11) oleh ISO sendiri;

(Sumber: Hasil Cetak Artikel dari Halaman ISO 9001:2008 Quality management systems Requirements yang diunduh dari https://www.iso.org/standard/46486.htmh (terlampir - Lampiran 06);

Perlu diperhatikan, dalam website resminya BOGO Optical Sdn Bhd menerangkan hanya mendapatkan sertifikasi ISO 9001:2000 yang diperoleh tahun 2001, BOGO Optical Sdn Bhd tidak sama sekali menerangkan pernah mendapatkan sertifikasi ISO 9001:2008, sebagaimana dimaksud dalam bukti TK/PR-2 (Sumber: Hasil Cetak website resminya BOGO Optical Sdn Bhd yang diunduh dari http://www.bogo-optical.com/about.html) (terlampir -Lampiran 07);

“Our strong and passionate dedication for

consistently high quality with systematic production processes in manufacturing and management has earned us recognition with an ISO 9001:2000 Certification from the prestigious Lloyd's Register of Quality of Assurance of UK in the year 2001 (Certificate Number 403616).”

Terjemahan Bebas Bahasa Indonesia: “Dedikasi kami yang kuat dan penuh semangat untuk kualitas yang tinggi secara konsisten dengan proses produksi yang sistematis di bidang manufaktur dan

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(16)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 16 dari 37 hal. Put. Nomor 137 PK/Pdt.Sus-HKI/2017

manajemen telah memberi kami pengakuan dengan Sertifikasi ISO 9001; 2000 dari Daftar Lloyd of Quality of Assurance of UK yang bergengsi di tahun 2001 (Sertifikat Nomor 403616).”

Dengan demikian, tanggal 5 Februari 2007 pada bukti TK/PR-2 diduga merupakan suatu Kebohongan dan Tipu Muslihat dari Termohon Peninjauan Kembali guna mengelabuhi Majelis Hakim pada tingkat Judex Juris dan tingkat

Judex Facti dan Pemohon Peninjauan

Kembali bahwa seakan- akan gambar desain “Kaca Helm” milik BOGO Optical Sdn Bhd adalah basil desain Termohon Peninjauan Kembali dan diajukan untuk didaftarkan dengan Nomor ID 0 012 832 D di Indonesia;

2. Surat BOGO Optical Sdn Bhd tertanggal 5 Februari 2007 tertulis

“We would like to confirm that the design of Heinjet visor model BG-06 is by yourself, Mr. Toni, in technical collaboration with our company BOGO Optical Sdn Bhd.”

Terjemahan Bebas Bahasa Indonesia:

“Kami ingin mengkonfirmasi bahwa desain Helm Model visor BG-06 adalah dengan diri Anda, Mr Toni, dalam kerjasama teknis dengan perusahaan kami BOGO Optical Sdn Bhd.”

Kebohongan dan Tipu Muslihat dapat dibuktikan bahwa Pernyataan tertulis dari BOGO Optical Sdn Bhd pada bukti TK/PR-2 jelas berbeda/ tidak sama dengan fakta bahwa BOGO Optical Sdn Bhd melakukan pendaftaran sendiri atas desain industri “Kaca Helm” yang sama di Malaysia tanggal 16 Februari 2006 dan terdaftar serta diumumkan dengan Nomor MY 06-00093-012 pada tanggal 24 Mei 2007 di Berita Negara Malaysia;

Selain itu, Kebohongan dan Tipu Muslihat dapat dibuktikan bahwa Pernyataan tertulis dari BOGO Optical Sdn Bhd pada bukti TK/PR- 2 jelas berbeda/tidak sama dengan fakta pengungkapan pendaftaran desain industri “Kaca Helm” milik BOGO Optical Sdn Bhd dengan Nomor MY 06-00093-012 pada tanggal 24 Mei 2007 di Berita Negara Malaysia yang menyebutkan bahwa nama Pendesain “Kaca Helm” tersebut adalah YEE SOW TIANG, bukan Termohon Peninjauan Kembali. Sumber: Malaysia IP Online yang diunduh dari http://onlineip.mvipo.gov.mv/index.cfm?ev

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(17)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 17 dari 37 hal. Put. Nomor 137 PK/Pdt.Sus-HKI/2017

ent=search.id.details&id=3206 (terlampir -Lampiran 08) dan bukti P-27;

Dengan demikian, Pernyataan dalam bukti TK/PR-2 diduga merupakan suatu Kebohongan dan Tipu Muslihat dari Termohon Peninjauan Kembali guna mengelabuhi Majelis Hakim pada tingkat

Judex Juris dan tingkat Judex Facti dan

Pemohon Peninjauan Kembali untuk: 1. Mengabaikan adanya fakta adanya

pendaftaran desain industry milik BOGO Optical Sdn Bhd yang sama di Malaysia, sebelum Termohon Peninjauan Kembali mendaftarkan desainnya;

2. Memberikan keterangan yang tidak benar mengenai nama pendesain desain industri “Kaca Helm” yang sebenarnya;

3. Surat BOGO Optical Sdn Bhd tertanggal 5 Februari 2007 menunjukkan adanya kerjasama yang terjalin antara Termohon Peninjauan Kembali dengan BOGO Optical Sdn Bhd sejak tanggal 5 Februari 2007, sebagaimana tertulis:

“We would like to confirm that the design of Helmet visor model BG-06 is by yourself, Mr. Toni, in technical collaboration with our company BOGO Optical Sdn Bhd.”

Terjemahan Bebas Bahasa Indonesia:

“Kami ingin mengkonfirmasi bahwa desain Helm Model visor BG-06 adalah dengan diri Anda, Mr Toni, dalam kerjasama teknis dengan perusahaan kami BOGO Optical Sdn Bhd”;

Kebohongan dan Tipu Muslihat dapat dibuktikan bahwa Pernyataan tertulis BOGO Optical Sdn Bhd pada bukti TK/PR-2 jelas berbeda/tidak sama dengan Pernyataan Termohon Peninjauan Kembali sendiri dalam Dalil Nomor 11 pada Halaman 3 Duplik Termohon Peninjauan Kembali pada tingkat Judex Facti bahwa kerjasama antara BOGO Optical Sdn Bhd dengan Termohon Peninjauan Kembali sudah dimulai sejak tahun 2009;

“..., karena faktanya desain industri kaca helm milik Tergugat sampai saat ini menggunakan merek BOGO dan Tergugat selaku Pemegang hak atas Desain Industri yang berjudul “Kaca Helm” telah bekerja sama dengan BOGO OPTICAL SDN BHD., Malaysia dan sejak tahun 2009 dan atas hasil kreasi Tergugat berupa bentuk dan konfigurasi kaca helm tersebut telah diakui oleh BO GO Optical SDN BHD., merupakan hasil desain Tergugat”;

Dengan demikian, Pernyataan dari BOGO Optical Sdn Bhd pada bukti TK/PR-2 diduga merupakan suatu Kebohongan

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(18)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 18 dari 37 hal. Put. Nomor 137 PK/Pdt.Sus-HKI/2017

dan Tipu Muslihat dari Termohon Peninjauan Kembali guna mengelabuhi Majelis Hakim pada tingkat Judex Juris dan tingkat Judex Factie dan Pemohon Peninjauan Kembali bahwa seakan-akan hubungan kerjasama antara BOGO Optical Sdn Bhd dengan Termohon Peninjauan Kembali sudah terjalin sejak tanggal surat bukti TK/PR-2 yaitu tanggal 5 Februari 2007, padahal Termohon Peninjauan Kembali pernah mengakui bahwa hubungan kerjasama mereka baru terjalin sejak tahun 2009;

4. Surat BOGO Optical Sdn Bhd tertanggal 5 Februari 2007 ditandatangani oleh Tan Seeng Hong selaku Director (Direktur) BOGO Optical Sdn Bhd;

Kebohongan dan Tipu Muslihat dapat dibuktikan bahwa Keterangan tertulis pada bukti TK/PR-2 mengenai jabatan Tan Seeng Hong sebagai Director berbeda/tidak sama dengan keterangan perusahaan BOGO Optical Sdn Bhd pada Website Global Sources pada alamat tautan http://www.elobalsources.com/si/FL/BoGo /6008825390969/ContactUs.htm. Dalam hasil cetak website tersebut menyebutkan jabatan Tan Seeng Hong adalah sebagai Manager, bukan Direktur. (terlampir -Lampiran 09);

Dengan demikian, Pernyataan dari BOGO Optical Sdn Bhd pada bukti TK/PR-2 diduga merupakan suatu Kebohongan dan Tipu Muslihat dari Termohon Peninjauan Kembali guna mengelabuhi Majelis Hakim pada tingkat Judex Juris dan tingkat Judex Facti dan Pemohon Peninjauan Kembali bahwa Tan Seeng Hong menjabat sebagai Direktur BOGO Optical Sdn Bhd pada saat membuat pernyataan pengakuan atas desain industri “Kaca Helm” merupakan hasail desain dari Termohon Peninjauan Kembali, padahal Tan Seeng Hong hanya sebenarnya menjabat sebagai Manager dari BOGO Optical Sdn Bhd;

5. Surat BOGO Optical Sdn Bhd tertanggal 5 Februari 2007

Kebohongan dan Tipu Muslihat dapat dibuktikan bahwa Surat BOGO Optical

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(19)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 19 dari 37 hal. Put. Nomor 137 PK/Pdt.Sus-HKI/2017

diajukan pada persidangan pada tingkat Judex Facti tanggal 3 Februari 2016, dengan hanya melampirkan terjemahan Bahasa Indonesia yang diajukan sebagai bukti TK/PR-3, tanpa adanya legalisir dari Notaris Publik dan Pengesahan dari Konsulat Rl di Malaysia;

Sdn Bhd tertanggal 5 Februari 2007 tersebut secara Hukum Acara Perdata tidak dapat diajukan sebagai bukti di Pengadilan, karena tidak memperoleh Legalisir dari Notaris Publik di Malaysia dan Pengesahan dari Konsulat Rl di Malaysia, sebagaimana diatur dalam Surat Edaran Mahkamah Agung Nomor 7 Tahun 2012 (terlampir - Lampiran 10); “3. Bagaimana proses Legalisasi Dokumen Asing agar dapat diterima sebagai alat bukti pada peradilan Indonesia?;

3. Sertifikat dan dokumen asing sebagai alat bukti harus memenuhi syarat syarat legalisasi baik di negara asal dan di Indonesia, disamping itu juga harus diterjemahkan oleh seorang penterjemah resmi dan disumpah di Rl. Dokumen asing harus dilegalisir oleh Notaris Publik dan disahkan oleh Konsul Jenderal Rl di negara setempat....”;

Dengan demikian, surat BOGO Optical Sdn Bhd yang terdaftar dalam bukti TK/PR-2 diduga merupakan suatu Kebohongan dari Termohon Peninjauan Kembali dan Tipu Muslihat guna mengelabuhi Majelis Hakim pada tingkat

Judex Juris dan tingkat Judex Facti dan

Pemohon Peninjauan Kembali bahwa seakan-akan sebuah perusahaan bernama BOGO Optical Sdn Bhd telah benar- enar mengirimkan surat bukti TK/PR-2 tertanggal 5 Februari 2007 kepada Termohon Peninjauan Kembali. Padahal surat bukti TK/PR-2 tidak memiliki:

1. bukti pengiriman dari Malaysia ke Indonesia, berupa Amplop dengan Cap Pos;

2. bukti Notarial dari Notaris Publik di Malaysia;

3. bukti Legalisasi dari Konsulat Luar Negeri Rl di Malaysia;

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(20)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 20 dari 37 hal. Put. Nomor 137 PK/Pdt.Sus-HKI/2017

9. Bahwa demikian juga kemudian Pemohon Peninjauan Kembali akan membuktikan dengan menunjukkan dengan jelas dan rinci letak kebohongan atau tipu muslihat yang dilakukan oleh Termohon Peninjauan Kembali melalui bukti TK/PR-4:

No. bukti TK/PR-2 Kebohongan/Tipu Muslihat 1. Surat BOGO Optical Sdn Bhd

tertanggal 1 June 2009 dengan menggunakan kop surat BOGO Optical Sdn Bhd dengan cetak Lambang Sertifikasi ISO 9001:2008, sama persis seperti halnya bukti TK/PR-2, demikian halnya dengan bentuk tulisan, font dan tata susunan penyuratan kedua surat tersebut. Sehingga secara kualitas, Pemohon Peninjauan Kembali menduga kedua surat tersebut ditulis bersamaan waktunya dalam waktu yang tidak lama dan bukan pada tanggal 1 Juni 2009;

Kebohongan dan Tipu Muslihat dapat dibuktikan seperti halnya bukti TK/PR-2 dapat dibuktikan mengandung kebohongan dan tipu muslihat Termohon Peninjauan Kembali, maka demikian dengan bukti TK/PR-4, Pemohon Peninjauan Kembali meragukan kebenarannya kebenaran penyataan tertulis tanggal surat 1 Juni 2009. Pemohon Peninjauan Kembali menduga surat tersebut bukan dibuat dan ditulis pada tanggal surat 1 Juni 2009;

Dengan demikian, keterangan tanggal pada surat BOGO Optical Sdn Bhd pada bukti TK/PR-4 diduga merupakan suatu Kebohongan dan Tipu Muslihat dari Termohon Peninjauan Kembali guna mengelabuhi Majelis Hakim pada tingkat

Judex Juris dan tingkat Judex Facti dan

Pemohon Peninjauan Kembali bahwa seakan-akan gambar desain “Kaca Helm” milik BOGO Optical Sdn Bhd adalah basil desain Termohon Peninjauan Kembali dan diajukan untuk didaftarkan dengan Nomor ID 0 012 832 D di Indonesia;

2. Surat BOGO Optical Sdn Bhd tertanggal 1 June 2009 tertulis:

"Our company, BOGO Optical Sdn

Kebohongan dan Tipu Muslihat dapat dibuktikan bahwa Pernyataan BOGO Optical Sdn Bhd dalam bukti TK/PR-4

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(21)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 21 dari 37 hal. Put. Nomor 137 PK/Pdt.Sus-HKI/2017 Bhd would like to confirm that we are

the Contract Manufacture for visor model BG 06 Bubble (Indonesia Industrial Nomor ID 0 012 832 D) for you, Mr. Toni, Komplek Duta harapan Indah Blok P, No. 47, RT. 007 RW. 02, Kapuk Muara Kecamatan Penjaringan Kodya, Jakarta Utara, whom is the owner of industry design for BG 06 Bubble No. ID 0 012 832 D di Indonesia":

Terjemahan Bebas Bahasa Indonesia: “Perusahaan kami, BOGO Optical Sdn Bhd ingin mengkonfirmasi bahwa kami adalah Pemegang Kontrak Pembuatan untuk kaca model BG 06 Bubble (Indonesia Industrial Nomor ID 0 012 832 D) untuk Anda, Mr. Toni, Komplek Duta Harapan Indah Blok P, Nomor 47, RT. 007 RW. 02, Kapuk Muara Kecamatan Penjaringan Kodya, Jakarta Utara, yang mana merupakan pemilik desain industri untuk BG 06 gelembung Nomor ID 0 012 832 D di Indonesia.”

berbeda/tidak sama dengan informasi data dalam Website Resmi BOGO Optical Sdn Bhd, dimana BOGO Optical Sdn Bhd menawarkan produk Kaca Helm yang dikenal model BG 06 Bubble sebagai Produk miliknya dengan merek BOGO, bukan sebagai Kontraktor Pembuat Kaca Helm bagi Termohon Peninjauan Kembali. Sumber: Website BOGO Optical Sdn Bhd yang diunduh dari http://www.boeo-optical.com/product.html (terlampir-Lampiran 11);

Dengan demikian, keterangan tertulis pada surat BOGO Optical Sdn Bhd pada bukti TK/PR-4 diduga merupakan suatu Kebohongan dan Tipu Muslihat dari Termohon Peninjauan Kembaii guna mengelabuhi Majelis Hakim pada tingkat

Judex Juris dan tingkat Judex Facti dan

Pemohon Peninjauan Kembali bahwa seakan-akan gambar desain “Kaca Helm” milik BOGO Optical Sdn Bhd adalah hasil desain Termohon Peninjauan Kembali dan diajukan untuk didaftarkan dengan Nomor ID 0 012 832 D di Indonesia;

3. Surat BOGO Optical Sdn Bhd tertanggal 1 June 2009 ditandatangani oleh Tan Seeng Hong selaku Director (Direktur) BOGO Optical Sdn Bhd yang ditujukan kepada Termohon Peninjauan Kembali;

Kebohongan dan Tipu Muslihat dapat dibuktikan bahwa Keterangan tertulis pada bukti TK/PR-4 mengenai jabatan Tan Seeng Hong sebagai Director berbeda/tidak sama dengan keterangan perusahaan BOGO Optical Sdn Bhd pada Website Global Sourcee, dimana Tan Seeng Hong hanya menjabat sebagai Manager, sebagaimana dibahas pada Angka 10 Memori Peninjauan Kembali a quo. (vide -Lampiran 09);

Dengan demikian, Pernyataan dari BOGO Optical Sdn Bhd pada bukti TK/PR-4 diduga merupakan suatu Kebohongan dan Tipu Muslihat dari Termohon Peninjauan Kembali guna mengelabuhi Majelis Hakim pada tingkat

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(22)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 22 dari 37 hal. Put. Nomor 137 PK/Pdt.Sus-HKI/2017 Judex Juris dan tingkat Judex Facti dan

Pemohon Peninjauan Kembali bahwa Tan Seeng Hong menjabat sebagai Direktur BOGO Opticai Sdn Bhd pada saat membuat pernyataan pengakuan atas desain industri “Kaca Helm” merupakan hasail desain dari Termohon Peninjauan Kembali, padahal Tan Seeng Hong hanya sebenarnya menjabat sebagai Manager dari BOGO Optical Sdn Bhd;

4. Surat BOGO Optical Sdn Bhd tertanggal 1 Juni 2009 diajukan pada persidangan pada tingkat Judex Facti tanggal 3 Februari 2016, dengan hanya melampirkan terjemahan Bahasa Indonesia yang diajukan sebagai bukti TK/PR-4. Surat tersebut diajukan tanpa adanya legalisir dari Notaris Publik dan Pengesahan dari Konsulat Rl di Malaysia;

Kebohongan dan Tipu Muslihat dapat dibuktikan Surat BOGO Optical Sdn Bhd tertanggal 1 Juni 2009 jelas tidak dapat diajukan sebagai bukti di Pengadilan, karena tidak memperoleh Legalisir dari Notaris Publik di Malaysia dan Pengesahan dari Konsulat Rl di Malaysia. Hal tersebut jelas diatur dalam Surat Edaran Mahkamah Agung Nomor 7 Tahun 2012 (vide - Lampiran 10); Dengan demikian, surat BOGO Optical Sdn Bhd yang terdaftar dalam bukti TK/PR-4 diduga merupakan suatu Kebohongan dari Termohon Peninjauan Kembali dan Tipu Muslihat guna mengelabuhi Majelis Hakim pada tingkat Judex Juris dan tingkat

Judex Facti dan Pemohon Peninjauan

Kembali bahwa seakan-akan sebuah perusahaan bernama BOGO Optical Sdn Bhd telah benar- benar mengirimkan surat bukti TK/PR-2 tertanggal 5 Februari 2007 kepada Termohon Peninjauan Kembali. Padahal surat bukti TK/PR-2 tidak memiliki: 1. bukti pengiriman dari Malaysia ke Indonesia, berupa Amplop dengan Cap Pos;

2. bukti Notarial dari Notaris Publik di Malaysia;

3. bukti Legalisasi dari Konsulat Luar Negeri Rl di Malaysia;

10.Bahwa berdasarkan uraian tersebut diatas, maka dapat dibuktikan bahwa bukti TK/PR-2 dan TK/PR-4 yang diajukan oleh Termohon Peninjauan Kemhali adalah untuk mengelabuhi Majelis Hakim pada tingkat Judex

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

Gambar

Gambar  Kaca  Helm  pada  Desain Industri  terdaftar  di  Malaysia  Nomor  MY 06-00093  dengan  permohonan  pada tanggal 16 Februari 2006 atas nama BO GO Optical Sdn
Gambar  Kaca  Helm  pada  Majalah American  Motorcycling  yang  terbit  pada bulan  Oktober  1963,  halaman  35  yang memuat  ikian  tentang  kaca  helm cembung  (bubble  type  shield/visor) (bukti P-10);
Gambar  Kaca  Helm  pada  Majalah American  Motorcyclist  yang  terbit  pada bulan  Mei  1962,  halaman  27  yang menampilkan kaca helm cembung (bukti P-12);
Gambar Desain Industri     Gambar Produk BG-06 di website Bo Go Optical Sdn Bhd

Referensi

Dokumen terkait

Pada siklus II aktivitas guru kembali mengalami peningkatan yaitu pada pertemuan pertama siklus II memperoleh skor 32 dengan persentase 89% berkategori amat baik,

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peran Pramuka dalam menumbuhkan karakter Toleransi dan serta bentuk-bentuk peran Pramuka dalam menumbuhkan karakter

Komoditi komponen Peralatan kamar mandi memiliki peluang yang menjanjikan di Perancis, hal ini dipengaruhi oleh kultur Perancis yang menempatkan kamar mandi sebagai

Dalam pilihan jawaban di atas, hal yang bukan merupakan langkah-langkah menyunting teks eksposisi adalah menyusun teks baru dari teks eksposisi yang sudah dibaca karena

Jenis Soal Soal 3.1 Mendiskusik anunsur- unsur tata letak berupa garis, ilustrasi, tipografi, warna, gelap- terang, tekstur, dan ruang 3.1.1 Menjelaskan unsur-unsur

Dengan penyelesaian pembiayaan Non Performing Financing (NPF) menggunakan metode penjadualan kembali bank tidak diperbolehkan menambah jumlah tagihan pembiayaan yang

Jika indeks bias adalah kecepatan cahaya di ruang hampa dibagi kecepatan dalam suatu medium, maka dapat didefinisikan indeks bias efektif (neff) yaitu perbandingan antara

Kesimpulan penelitian ini adalah (1) Profil capaian indikator Standar Penilaian menunjukkan hasil yang bervariasi dengan rata-rata capaian sebesar 78,8%; (2) Indikator yang