Global: Jurnal Politik Internasional
Global: Jurnal Politik Internasional
Volume 3 Number 0 Article 3
August 2021
RUSIA DAN PROBLEMA INTEGRASI POLITIK SOVIET
RUSIA DAN PROBLEMA INTEGRASI POLITIK SOVIET
Tri Nuke PujiastutiPuslitbang Politik dan Kewilayahaan, LIPI, humas@mail.lipi.go.id
Follow this and additional works at: https://scholarhub.ui.ac.id/global Recommended Citation
Recommended Citation
Pujiastuti, Tri Nuke (2021) "RUSIA DAN PROBLEMA INTEGRASI POLITIK SOVIET," Global: Jurnal Politik Internasional: Vol. 3 : No. 0 , Article 3.
DOI: 10.7454/global.v3i0.170
Available at: https://scholarhub.ui.ac.id/global/vol3/iss0/3
This Article is brought to you for free and open access by the Faculty of Social and Political Sciences at UI Scholars Hub. It has been accepted for inclusion in Global: Jurnal Politik Internasional by an authorized editor of UI Scholars Hub.
RUSIA
DAN
PROBLEMA
INTEGRASI
POLITIK
SOVIET
Tri
Nuke
Pujiastuti
Tri Nuke Pujiastuti adalah staf peneliti Puslitbang Politik dan Kewilayahan (PPW-LIPD untuk bidang kajian Uni Sooiet dau Eropa Timur. Ia lulusan sarjana
S'1, Jurusan Rusia pada Fakultas Sastra Utioersitas
Pajajman tahun7986.
Pendahuluan
PennaasatauAN yang timbul
di
dalam negeriUni
Soviet sangatlah kompleks. Walaupun setelah kudeta tiga hari bulan Agustus 1991vang
lalu,
pembenahan terjadi lebih cepatdan realistis. Namun krisis etnis yang telah menahun masih tetap merupakan perma-salahan tersendiri bagi
Uni
Soviet. Bahkan kudeta tersebut dapat dikatakanmerupa-kan
tonggak kesempatanbagi
kelompoketnis'
yang
tergabung
dalam
republik-republikuntuk
melepaskandiri
dari
kon-trol Kremlin dan memerdekakandiri.
Sebe-narnya bukan sekadar berhasil tidaknya
se-paratis, seperti yang telah dilakukan oleh republik-republik
Baltik
ataupun Georgia, tetapi yang lebih penting bagaimanamem-bina
hubunganbaik
antar-etnis yang adadalam
sistem federasi Sovietyang
lebih longgar ini.Bila
dilihat,
krisis derni krisis yang tim-bul selamaini
lcbih banyak disebabkanka-rena ketidakpuasan atas sistem
di
Uni
So-riet itu
sendiri; kosongnya janji-janji sccaramenyeluruh atas "jalan
hidup
Sovict" dan pemecahan masalah kchidupan bcrsama diantara
mereka. Bahkan
oleh
AleksandrZharnikov--dalam
tulisannya
di
Kom-munist
bulanJuni
1989-disebutkan per-masalahanetnis lebih
meruncing tatkalaada semacam sistem
di
Uni
Soviet yang membuatposisi etnis Rusia (tentu
yang beradadi
Republik Rusia) sebagai "Saudara Tua"r bagi masyarakat Soviet lainnya. Halitu
mengakibatkan sentimen anti-Rusiase-makin sulit diredam.
Walaupun beberapa tahun terakhir ini ke-adaan lebih menyerupai
api
dalam sekam, tetapi baranya cukup meluas di mana-mana. Keadaan semakin sulit, saat setelah kudeta tiga hari berakhir.Di
satu sisi, memang de-ngan berakhirnya kudeta berarti kemenang-an bagi perestroika dkemenang-an glasnost. Namun di Iain pihak, sedikit banyak menimbulkan ke-khawatiran kepada etnis-etnisyang
terga-bung dalam republik-republilg akan kembali terjadi dominasi Rusia.Kekhawatiran
itu
bukan
tanpa
alasan tentunya. Jasa Boris Yeltsin dan masyarakat Rusia dalam mengembalikan Gorbachev ke kursi kepresidenannya tidak dapatdipung-kiri.
Keberadaan itulah yang mengantar Bo-ris Yeltsin dan kawan-kawan mendapatkan peluang yang besar dalarn mempengaruhi kebijakan-kebijakanUni
Soviet. Setidaknya telah ada indikasi ke arahitu,
ketika Boris Yeltsin mengumumkan AngkatanBersenja-ta Uni
Soviet yang beradadi
Rusiadi
ba-wal"r komandonya dan
ia
mengangkatdiri
sebagai panglima angkatan bersenjatater-llstilah
"Saudara Tua" digunakan oleh Aleksandr Shar-nikov dalam majalah "Kon.rrriunist" Juni 1989 dan di-kutip oleh l{onran Sz"porluk, 'T)ilonrmas of Russian Na-tionalisnr", Ptnbletns ol C.)ntntLnisttl, Juli-Agustus 1989,
sebut.2 Kejadian
itu
memang sementara sifatnya, tetapitimbul
ketidaksetujuan dari etnis-etnis lainnya dan menyulut kebencian kembali kepadaetnis
Rusia.Timbul
per-tanyaan, akankahkrisis
etnis Rusia terus berlanjut hingga terjadi rusifikasi kembali atau akan segera ada penyelesaian? Timbulpula
pertanyaanlain,
dengan keberadaan Rusia seperti sekarangini,
dan masihsulit-nya
tercapai
kerja
sama
politik
antaraKremlin dengan
republik-republik
yang ada, walaupun kerja sama ekonomi sudahmulai
ada
titik
temu, maka akan sepertiapakah
pembentukanbangsa Soviet
di masa mendatang?Republik Rusia dan Dominasinya
Rusia merupakan republik terbesar
di
So-viet.
Area Rusiahampir dua
pertiga dariseluruh
Sovietdan
penduduknya kuranglebih
150juta jiwa.
Dengan keluasan dan besarnya pendudukyang dimilikinya
itumemberi
andil
yang cukup
besar dalam perekonomianSoviet
khususnya
dalam produksi minyak sebesar 90% dari seluruh Soviet serta 70% gas alamnya.Keragaman kelompok etnis yang tinggal
di
wilayahrepublik
tersebut mengakibat-kan banyak wilayah otonomi yangdimiliki
Rusia. Tetapi etnis Rusia tetap merupakan terbesar jumlahnyadalam republik
terse-but, yaitu hampir 83% dari seluruh jumlah penduduk Rusia.
Sebenarnya kuranglah
tepat
menyebut-kan etnis
Rusia
disamakan denganRe-publik Rusia, karena
di
dalam republik ter-sebut terdapat banyak bangsaatau
sukubangsa lainnya.
Namun
di
republik-republikdi
Uni
Soviet pada umumnyana-ma
republik
itu
diambil
dari
nama ma-yoritas etnis yang menempatinya. Dari datadi
bawahini
dapat terlihat jelas komposisi etnis yang dominandi
Soviet.Kelompok Etnis Chuvash Jahudi Baskhir Latvia Mordvina Polan Estonia Kelompok lainnya
Sumber: People of the V,:'c
Uni Soviet tergantung 1
daging mentega kulkas oa-suku ca;=; karbura:cr alat perc'a metera. s 3% s% 6% Kelompok Etnis Tabel 1
Komposisi Etnis Di Soviet
Dalam Ribuan Persentase
30% 100% 100% 100% Flusia Ukrainia Uzbek Bellorussia Kazakh Tartar Azeri Armenia Georgia Tadzhik Moldavia Lithuania Turkmen Kirghiz Jerman 143.500 43.500 '14.800 9,760 7.470 6.600 6.270 4.580 3.800 3.450 3.1 65 2.985 2.400 2.240 2.000 51,73 15,68 5,34 3,52 2,69 2,38 2,26 1,65 1,37 1,24 1 ,14 1,08 o,87 0,81 o,7? Lithuania terganhrng 3=:
3Wo
PUPUk58%
gula100%
bahan <::;100%
bahanla*
7A07o gas1007o batu ba'a
100%
logam1007o traktor
10070 mobil
Sumber: Time, April 30. '33:
2
Kelompok Etnis Dalam Ribuan Persentase Chuvash Jahudi Baskhir Latvia Mordvina Polan Estonia Kelompok lainnya 1.790 1.750 1,470 1.445 1.140 1 .140 1.030 11.115 0,65 0,63 0,53 o,52 o,41 o,41 o,37 4,OO
Sumber: People ol the World: a historical and ethnographic reference book, Moscow: Nauka, 1988, hlm. 543.
Tabel 2
Keterkaitan Ekonomi Uni Soviet-Lithuania
Uni Soviet tergantung pada Lithuania untuk:
3%
daging5%
mentega6%
kulkas dan pendingin30%
suku cadang traktor700%
karburator tank dan traktor700%
alat pengganti saluran TV100%
meteran listrik perumahan Lithuania tergantung pada Uni Soviet untuk:37%
pupuk58%
gula700%
bahan kotton100%
bahan bakar 7007o gas100%
batu bara 7007o logam 7007o traktor 7007o mobilBerdasarkan tabel
di
atas, dapat dirinci lebih lanjut seberapa besar komposisi etnis Rusia dibandingkan dengan etnis-etnis lain-nya yang tersebardi
republik-republikSo-viet. Dalam Tabel 2 dapat dilihat komposisi tersebut.
Dari
datadi
atas, tcrlihat jelas etnisRu-sia
tinggaldi
selurul-r Republik yang ada,Bahkan selain
di
Republik Rusia, dari segijumlah, Rusia cukup mendominasi
Repub-lik
Kazakhstan, Kirgistan, Latvia, danUk-rainia.
Kendati kompc'rsisidari
setiap re-publik cukup baik, tetapi pcmbauran antar-etnis ternyatatidak
dapat seperti yang di-harapkan.''Dan
permasalahan rusifikasi merupakan salahsatu
kendala yang kuat melekat dalam benak mercka.Walaupun istilah "rusifikasi" yang dicip-takan
oleh Stalin
telah ditinggalkan olch Corbachev, tetapi dalam praktck kchidupandi
Uni
Soviet masih merupakan masalah.Proses
rusifikasi
yang
telah
bcrjalan pu-luhan tahun, mempengaruhi eksistensina-sionalisme pluralistik Sovict. Scmentara itu, sejarah
Sovict
tcrlalu
mcnoniolkan Rusia.Bahkan Stalin mcngp;unakan legitimasi ko-munisme dalam mencapai kcmcnangan
Re-volusi
Bolshevik sebagai kckuatan pemcr-satu. Mulanya lcgitimasi Rcvolusi Bolshevikitu
disambut baik olch kelompok-kelompoketnis
non-Rusia scbagai pe mbe basan daridominasi Tsar Rusia. Nantun
mclalui
ke-kuasaan otoritcr Stalin,
ia
mcmaksakanba-hasa Rusia scbagai baba-hasa pcmersatu
So-3Lihnt T.i Nuke Pujiasruri, "Etnik I)an Dimonsi Et,
nopol i tik Dari Ke'bija lcsan.-ra n lvli kh a i I Gorbachev", Dwi
Susanto dan Zainudrlin D)aftar (cds.), Poulalttn Politik Nr3arrt'lrSrrra Erolt'l'irlur', l''l' Granrcdia Pustaka Utanra, 1990, hlm. 1(r9-175. Di mana rlijelaskan ada
lima kenclala sulitnya te-rjadi pc'nyatuan ctnis di Soviet. Selain rnasalah rusifikasi, empat hal lain yang, clominan yaitu: permasalahan demografi, kerusuhan antarke'lonr-pok etnis, mayoritas dtngan minoritas, rloportasi masa
Stalin dan permasalahan' wilayah Baltik.
viet
dan halitu
pun
terjadi dalam bidang-bidang lainnya, seperti dalam pendidikan dan birokrasi wajib menggunakan polapi-kir
masyarakat Rusia.aMaka hilanglah hak kelompok-kelompok etnis non-Rusia menggunakan bahasa dan budaya mereka sendiri. Bahaga dan budaya Rusia yang merupakan
milik
salah satuet-nis
terbesardi
Soviet telah banyak dite-kankan dalam penggunaannyadalam
ke-hidupan sosial-budayadan
pendidikan di republik-republikdi
Soviet. Walaupunalas-an
mereka dapatlah dimengerti, bahwa di Soviet terdapat 130 bahasa dengan limaab-jad yang digunakan, namun menjadi suatu hal yang tidak mungkin dalam
melaksana-kan
pekerjaan, bisnis, pemerintahan, atau-pun informasi menggunakan bahasa-bahasarakyat Soviet tersebut, sehingga bahasa Ru-sia memainkan peranan penting dalam ber-komunikasi
di
antara
masyarakat Soviet yang bcrjumlah kurang lebih 262 juta jiwaitu.5
Penerapanyang
serba Rusia
padatahun
1945 mengakibatkan perpecahan di antara etnisdi
Soviet. Pembangunan bang-sa Soviet menjadi kabur pengertiannya.Maka dapatlah dimengerti kecemburuan
dan
rasatakut
itu
masih terjadi. Bahkan dengan naiknya Gorbachev, kelompok etnis non-Rusia merasa mendapat momentumdalam
mempe4uangkan hak-hak bangsa-nya. Maka tidak terelakkan untuk memper-juangkan kemerdckaan menjadi tujuan me-reka. Keributan menjadi lebih terbuka sejak 1(r Desember 1986,di
mana para pelajar, mahasiswa,dan buruh
di
Republik
Ka-zakstanturun
ke
jalan memprotes penco-potan tokoh etnis Kazakhs, Dinmukhamed Kunaev, dari jabatan Ketua Partai Komunisatluil W. Lapidus, "Corbachev's Nationalities
f,ttign Afuirs, Fall 1989. I
sl
/S-sR Y,rnl,,,o/r 79 89, hlm.28.
Problem",
republik tersebut iia
bin
yang
kebetulampula, adanya bebera
gagalan kudeta bul;
lalu,
di
mana masr'mornya dan para pe
Boris
Yelsin
menj.:d dalarn pemutusank
"chauvinisme" Rusiakekhawatiran beb.-ra
marahan Nursultan Republik Kazhastar:
yaitu
ketika tanggal bicara Yeltsin-Par eirendahkan
etnis
Carlainnya.T
Kemarahan
itu,
:e ucapan darijuru
t-i:;sia
yang
secara Ianlngan republik-repubi (Tabel
2)
terlihat Uk:merupakan
republik-liki
etnis terbesar ktrRusia, wilayah yang ,i
Rusia, khususnl'a di
Utara, yang
be rbat;nantinya akan
di.::riRusia.d
Kerusuha n-kerus u h
non-Rusia
dari
tahunjelas
merupakan lrtu bencian terhadapcr
punyai kcbiasaan br-n
ke
mana-mana, ir r-;mcnguasai perckon.-,n
daya
di
republik-rrpr bagai gambaran urnul Rcpublik Ukrainia,&
khususnya
Ukraini:
rkelompok etnis ma;,rr keempat tcrbcsar
d:
:
6Lihat Tri Nuke pujiastu:. l 7Fu, Eastctn Lcortomi: R.:.---tlbi,t.republik tersebut dan diganti Gennadi
Kol-bin
yang kebetulan etnis Rusia.6 Terbukti pula, adanya beberapa kejadian setelahke-gagalan kudeta
bulan
Agustus 1991 yanglalu,
di
mana masyarakat Rusianaik
pa-mornya dan para pemimpinnya, khususnya Boris Yeltsin menjadi banyak pengaruhnya dalarn pemutusan kebijakan Soviet. Bahkan "chauvinisme" Rusia sempat menimbulkan kekhawatiran beberapa RepublikUni.
Ke-marahanNursultan
Nazarbayev, presiden Republik Kazhastantidak
terbendung lagi,yaitu
ketika tanggal 26 Agustus 1991 jurubicara Yeltsin-Pavel Voshchavov yang
me-rendahkan
etnis
dan
RepublikUni
yangIainnya.T
Kemarahan
itu,
bermula dengan adanya ucapan darijuru
bicara Yeltsin, bahwaRu-sia
yanp; secara langsung bcrbatasan de-ngan republik-republik lainnya dan dalam (Tabcl2)
terlihat Ukrainia dan Kazakhstan merupakan republik-republikyang
memi-Iiki
etnis terbesar keempatdi
Soviet. Olch Rusia, wilayah yang ditempati banyak etnis Rusia, khususnyadi
wilayah
KazakhstanUtara, yang
berbatasandengan
Siberia,nantinya
akan
dianggap sebagai wilayahRusia.d
Kerusuhan-kerusuhan
kelompok
etnis non-Rusiadari
tahun 1986 sampai kemarinjelas
merupakan letupandari
gejolakke-bencian terhadap
etnis
Rusiayang
mem-punyai kcbiasaan berpindah dan menycbarke
mana-mana,serta
sckaligus bcrusaha mcnguasai perckonomian, bahasa, dan bu-dayadi
republik-rcpublikuni
lainnya.Sc-bagai gambaran umum apa yang te4adi cli
Rcpublik Ukrainia, Belorus, dan Moldavia; khususnya Ukrainia
dan
Belorus memiliki kelompok etnis mayoritas yang kedua dan keempat terbesardi
Sovict. Mcrcka adalah6Lihat Tri Nuke Pujiastuti,
1990, hlm. 171
TFar
Eastern Economic Ra;iezu, 5 Septe.nrber 1991
'lbi,l.
keturunan ras Slav Timur dan memiliki ke-percayaan
Kristen
Bisantium, serta mem-punyai akar sejarah dari Kerajaan Kiev. Ke-jayaandan
kemerdekaan mereka menjadi hilang setelah adanya rusifikasi kembali di-canangkan oleh Stalin. Bahasa dan budayayang
selamaini
menjadi pemersatu Uk-rainia maupun Belorus tersisihkan oleh ba-hasa Rusia. Halitu
sulitditolak
mengingat pengadaan kebutuhan pendidikan semua dalam gaya budaya dan bahasa Rusia.e An-tirusifikasi lebih terasakandi
wilayah Asia Tengah dan Transkaukasia. Rasa kemerde-kaan etnis Georgia dan Armenia tidak akan pernah padam sepertinya, mengingat etnis-etnis tersebut merupakan salah satu bangsayang tertua
di
wilayahitu, yaitu
telah adasejak kira-kira 800 sM.
Di
lain
piha(
dewasaini
sebagian ma-syarakat Rusia melihat sejarah kejayaan Ru-siadinilai
telah tercemar. Keresahan mulai menggemadi
kalangan keturunan Rusiayang tergabung dalam Lembaga Intra
Rum-pun
Rusiayaitu
Rumah Rusia (Narodnyy Donr Ro.ssr) yangdidirikan
pada bulan Juli7989.
Kelompok
ini
bertujuan
memper-juangkan kelestariannilai-nilai
kehidupanspiritual
sosial-budayadan
memperbaiki sosial-ekonomiketurunan
Rusia.l0 Usahamclestarikan budaya homogen
ini
akanse-makin
mempersulit pembaurandi
antara etnisyang
ada, terlebihlagi bila
mcreka memanfaatkan clrganisasinyauntuk
kepen-tinganpoliti(
akibatnya akantimbul
ke-lompok-kelompok eksklusif etnis
di
masya-rakat Soviet.Scmentara
itu,
diakui
atautidak,
Rusiamerupakan pusat percaturan dan kekuatan
politik
Soviet, maka posisiini
banyak di-manfaatkan oleh banyak pcmimpin Rusia,khususnya Boris Yeltsin saat ia
mcmenanlJ-'Lubo*y Haida, "The Nationalities Problem In The Soviet Union, Cunent Hi*ory, t)ktober 1988, hlm. 325.
ro(luil W Lapidus,
kan posisinya sebagai pimpinan tertinggi di Rusia. Pada bulan
Mei
1990di
depanPar-lemen Rusia, Boris Yeltsin sempat berjanji
bila
menang,ia
akan membebaskan Rusiadari
kontrol
pemerintah pusat. Kelanjutandari itu
akhirnya pada tanggal 12 Januari1990 Parlemen Rusia mencanangkan kemer-dekaan
republik
tersebut, tetapi keraguan pemerintahanRusia
terlalu
besar, maka proklamasi yang dilakukan Rusia lebih ber-sifat implisit.Sulit
menentukan mengapa sikap ragu-ragu Rusiauntuk
betul-betul memisahkandiri
dari
Soviet terjadi, tetapi jelas bisa di-perkirakan karena bagaimanapun juga akar sejarahSoviet
lebih
banyak
merupakan akar sejarah Rusiaitu
sendiri, yang pastisulit
dihilangkanbegitu
saja. Setidaknyahal
itu
akan erat kaitannya dengan usahameredakan' perselisihan antara Yeltsin
de-ngan Gorbachev selama
ini.
Kudeta meng-ajarkan mereka menjadi partnersatu
de-nSian yang
lain
dan
memberi angin baru dalam percaturan politik Soviet.Setelah kudeta, berbagai kcbijakan Soviet banyak dipengaruhi
dan
diialankan oleh pemerintahan Rusia. Scpcrti usaha pcnye-lesaian masalahKuril
dengan pihak |epang, masalah kerja sama ekonomi antarrcpublikdan
bahkan Rusia-lah yang pertama-tama mengakui kemerdekaan RepublikLithua-nia."
Besarnya pengaruh Rusia tercerminjuga dengan rencana penandatanganan
Per-janjian
Uni.
Rusia
dalam
hal
ini
Boris Yeltsin menyanggupi yang pcrtama setelahCorbachev
dan
kemudian akhirnya dapat diketahui sikap Boris Ycltsin mcmbcri pen-garuh politis kepada republik-rcpublik lain-nyadan
ada sembilanrcpublik
yang ber-scdia menandatangani perianiian tcrcebut.ttlnto'natiorul Hodi Trilrunc,5 Mei, 5 rlan 14-15
Sep-tenrber 1991.
Separatis dari Republik
Usaha separatis, seperti yang telah
dilaku-kan
oleh
republik-republikdi
Baltik
dan Geoqgia, sebenarnya bukan tindakan non-konstitusional,tetapi
merupakan sesuatuyang
legal.Dalam
KonstitusiUni
Soviet 1977 terdapat pasal yang membenarkan tin-dakan tersebut. Pasalitu
yakni
Pasal 72yang berbunyi: "Setiap Republik
Uni
ber-hak secara bebas keluar dari USSR". Dapatdipastikin,
Gorbachevtidak
mempunyaipilihan
lain
untuk
membiarkan terjadinya kelonggaran-kelonggaran ikatan federasi di Soviet.Dalam
hal
ini,
untuk
mencegah disin-tegrasipolitik
yang semakin parah, maka Gorbachev telah mengupayakan pembaru-an Perjpembaru-anjipembaru-an Uni antarrepublik denganpe-merintah pusat. Tetapi upaya tersebut ter-tunda karena telah teriadi kudeta yang
ga-gal
tepat sehari sebelum penandatanganan Perjanjian Uni tersebut.Secara teoretis dibenarkan terjadinya pe-misahan
diri
secara bebas republik-republikdari
Soviet.Namun dalam
kenyataannyasebelum 1985
tidak ada
yang
mampu mengusik secaraserius
dalam
memper-juangkan
hak
tersebut. Sebenarnya bila menengokke
belakang,apa yang
telah dilakukan republik-republikBalti(
bukan-lah
terlalu spesifik. Tiga RepublikBaltik-Estonia, Latvia, dan
Lithuania-yang
mer-deka, merupakan anggotadari
The Leagueof
Nations, yang padatahun
1939 menen-tang perjanjian denganUni
Soviet, untukmengikuti
kelompok EropaTimur
dalam kekuasaan antara pemerintahAdolph
Hit-ler
dan
Joseph Stalin. Sementara penan-datanganan berlangsung, kekuatan Tentara Mcrah mendudukiBaltih
pada bulan Juni1940. Dengan kekuatan ekstra kuat, Tentara Mcrah menyerbu wilayah Lithuania, Latvia,
dan
Estoniaserta
memaksa mereka ber-gabung ke dalam Uni Sbvict. Ancksasi atasncgara-negara
Baltik
tersebut pada waktuitu
tidak disetujui darnegara-negara Barat la
Kejadian tersebut I
kuatan kepada kelom republik
di
Baltik dermenekan
Uni
Soviet status legal republik sebelum Perang Balti hasilan Eropa Timurt
yang
gagalpada
bu1Kremlin
tersebut me.republik-republik
di
Epublik
lainnya unrukreka
mendapatkan krsesulit mengisi
keme karenastruktur
,r,angNO.
1.
Rusia2.
Ukrainia3.
Belorus4.
Lithuania5.
Latvia6.
Estonia7.
Moldavia8.
Georgia9.
Armenia 10. Azerbaijan11.
Kazakstan 12. Uzbekistan 13. Tadlikistan 14. Kirgistan 15. TurkmenistanSumber: Bank Dunia dar '\t:
'2And.r, Pork, "Clob,: Nationalilics", I/rr' 14:rv:;' ^ Vol 13/No.2.
itu
tidak disetujui dan diakui oleh AS dan negara-negara Barat lainnya.l 2Kejadian tersebut kernbali memberi ke-kuatan kepada kelompok prokemerdekaan republik
di
Baltik dewasaini
untuk
dapat menekanUni
Soviet agar mengembalikan stahrs legal republik mereka sebagaimana sebelum PerangBaltik.
Selainiiu,
keber-hasilan Eropa Timur berevolusi dan kudetayang
gagalpada bulan
Agustus 1991 diKremlin
tersebut memberiangin
kepada republik-republikdi
Baltik maupundi
re-publik
lainnyauntuk
merdeka. Bagime-reka
mendapatkan kemerdekaan tidaklahsesulit mengisi
kemerdekaanitu
sendiri, karenastruktur
yang diciptakandi
Sovietselama
ini,
entahitu
sosial-politilg budaya,ataupun
ekonomi mengakibatkan tingkat ketergantungan satu dengan yanglain
de-mikian tinggi.Memang
tidak
dapat dipungkiri, kudeta Agustus 1991, menjadi semacam tonggak dalam mempercepat proses pemisahandiri
republik dari kontrol Kremlin, tetapi sepertitelah
disebutdi
depantingkat
ketergan-tunganitulah
mengakibatkan mereka sulit menentukan sikap politiknya. Seperti tabeldi
bawahini,
walaupun Belorus, Ukrainia atau yanglain
telah mendeklarasikan ke-merdekaannya, tetapi masih belum jelas si-kapnya.Tabel 3
Aktivitas/Sikap Politik Republik di Soviet
NO. REPUBLIK SIKAP POLITIKNYA
(beberapa waktu setelah kudeta Agustus'9i)
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. Rusia Ukrainia Belorus Lithuania Latvia Estonia Moldavia Georgia Armenia Azerbaijan Kazakstan Uzbekistan Tadjikistan Kirgistan Turkmenistan
ragu dalam mengumumkan kemerdekaannya mendeklarasikan kemerdekaan 24 Agustus'91 mendeklarasikan kemerdekaan 25 Agustus'91 mendeklarasikan kemerdekaan Maret 1990 mendeklarasikan kemerdekaan 2O Agustus'91 mendeklarasikan kemerdekaan 19 Agustus'9.| mendeklarasikan kemerdekaan 27 Agustus'9 1
mendeklarasikan kemerdekaan November 1990 menentang partai komunis
mendukung pemimpin kudeta
mendukung gerakan menuju konfederasi mencanangkan lembaga kemerdekaan
membekukan partai komunis (mendeklarasikan kemerdekaan 9 Sept.,91) akan menandatangani Union Treaty
akan menandatangani Union Treaty
Sumber: Bank Dunia dan lMF, 1991
'2And.r. Pork, "Clobal Nationalities", The Woshington
Vol 13lNo.2.
Selain ketiga republik
di Balti(
terdapat tiga rcpublik lainnya yang tidak mau me-nandatangani Perjanjian Uni, yaitu Gcorgia, Armenia,dan
Moldqvia.
Pada umumnya sctiap republikyang
memerdekakandiri-nya mcmiliki
latar
bclakang alasan yang Sccurity And Sovicthampir sama, yaitu masalah ingin
memper-baiki
kehidupan sosial-ekonominya dengan Iebih baik dan selainitu
juga inginmeng-hidupkan
kembalitradisi
budaya merekadan
diterapkandalam
kehidupan sehari-hari dan secara resmi pula. Jadi, apa yang dilakukan oleh republik-republikitu
dapat dikatakan secaratidak
langsung bercermin kepada Rusia yang cenderung"chauvinis-tik'.
Seperti apa yang dilakukan oleh Georgia, di mana Mr. Gamsakhurda yang telah
mem-proklamirkan
kemerdekaan Georgia, ber-usaha menghidupkan kembali budaya dan bahasa Ceorgia. Sayang kemerdekaan itu memberi dampaklain
terhadap kelompok etnis minoritas, mereka mendapat perlakuanyang
"dianaktirikan"dalam republik
ter-sebut. Khususnya kelompok yang beragamaIslam
yang
teryabung
dalam
wilayahotonomi
di
Ceorgia, menginginkan memi-sahkandiri
dari Georyia dan bergabungde-ngan kelompok Islam lainnya
di
Pegunung-an Kaukasia sebelah utara di Rusia.l3
Bila sekadar memerdekakan
diri,
sampai September 1991telah
tiga
belas republikyang
telah memproklamirkan scbagaine-gara
merdcka.Namun
tidak
berarti
me-misahkan
diri
begitu saia. Apa yang terjadiatas
Partai
Komunis
Uzbckistan
dan Kazakhstan berganti nama partai, demikian *kemerdekaan diproklamirkan.Di
Uzbckis-tan
partai tersebut bcrganti nama menjadi Partai Dcmokrasi Rakyat, sepcrti apa yang terjadidi
ncgara tetangga Afganistan.Se-dangkan
di
Kazakhstan masih diperdebat-kan nasib partaidi
masa mcndatang, tctapi partai komunisnya tclalr munycbut dirinya schagai Partai Sosialis.laPerubahan banyak tcriadi
di
Kaz,akhstandan
republik-rcprublikAsia
Tengah, di|3I
rtltt nnt ittnal Lltttrld 'I'riltu tn, 9 Septcnibr.r 199 I
llF,n'Eastrt'tt
Ecotttttnic Rtzirru, 3 Oktobcr 1991.
mana masalah ke-Islam-an sangat
dipen-tingkan,
bahkanyang
fundamentalis ba-nyak berkiblat ke Iran. Mereka (etnis yangtinggal
di
Soviet-Asia
Tengah)
padaumumnya memakai bahasa
Turki,
maka timbul ide Pan-Turki. Ideitu
akhirnya sulit berkembang karenadalam suatu
wilayah sangat sulit disatukan bahasa dan budaya-nya, bahkan akansulit
mencari pengganti tenaga-tenagaterdidik
seperti Rusia,Uk-rainia, Yahudi,
Armenia,dan
Korea bila mereka disuruh pergi.lsKremlin dan Kebijaksanaannya
Keadaan yang kacau
di Uni
Soviet terjadi, banyak dikarenakan melesetnya keyakinan Gorbachev terhadapapa
yang
dia
lihat. Ada suatu kendala yang lebih penting me-ngapa Gorbachev gagal dalam menjagake-utuhan
bangsanya,yaitu diawali
dengan keterlambatan Gorbachev menyadari pen-tingnya permasalahan etnis.Hal
itu
baru diakuinya dalam ucapan-ucapan dalam pi-datonyadi
depan
Kongres PKUS tahun1986. Sementara
itu
kerusuhan demonstrasi dan protes dari etnis-etnis dibeberapa tem-pat terjadi secara berturut-turut dan spora-dis.Sikap Gorbachev dan kebijakannya mem-buahkan perombakan
struktur
politik
dan ekonomidi
nep;ara-negara Eropa Timur.Si-kap semacam inilah yang sejak semula
ba-nyak
diharapkanoleh
masyarakat Soviet bagi negerinya sendiri. Sedangkan hal lain yang juga merupakan keterlambatan lang-kah Corbachev dalam mengambil keputus-an adalah memperlakukan Partai KomunisUni
Soviet sebagaimanayang
terjadi
diEropa
Timur.
Perlakuanyang
dimaksud adalah menghilangkan dominasidan
mo-nopoli kekuasaan partai dan diperlakukan sama dengan partai yang Iain. Keadaanso-sial-ekonomi
yang
semakin
memburuk,'sllrid.
mengakibatkan PKUj
di
mata masyarakat" Agustus 1991 vang baran Partai tidak turKetidakberanian (
total
partai ataupu;'l (KGB), sebenarn-ra b;mikirannya,
yaiiu
d:hap dalam merestuk sebut. Selain
itu
ju=; kan darimana kanrr sampaidi
puncak Tperan KCB dan rcs:u pai dijenjang tertin** Usaha Gorbacht., atas tuntutan otor,l,r:
Iuas mengalami kc::r
tundanya penandar:r masih
sulit
menja,J'.'akan segera dicapar
i
ingat semakin bcsarkeinginan
mengurlr masing-masing, sehln perombakan isi peri;rMasih sulitnva
i.r
tegrasi dalam bidang kan berbagai terottLlir yang kebetulan keai: viet semakin memb..:l rapan terobosan
ini
acapainya kesepakat:r politik.
Sikap Gorbacher te etnis, sebenarnya cul
tidak
bisamentolir:
sukuan teriadi,l6
n;:
itu
tidak
tcrjadi.K::.
masalahan ctnis, rr: r. kan pendekatandcni
gabungandari brrr:
satu pihak, timbul t:1. Baltik yang kaya itu
r6Martha Brill
L)lcott, l-.
r- 1- t-18 la G lit rh a-rti k-ila
mengakibatkan PKUS kehilangan pamornya
di
mata masyarakat. Maka setelah kudeta Agustus 1991 yanglalu,
desakan pembu-baran Partai tidak terelakkan lagi.Ketidakberanian Gorbachev merombak
total
partai ataupun Badan Intelijen Soviet (KCB), sebenarnya banyak dikarenakanpe-mikirannya,
yaitu
dilakukan secara berta-hap dalam merestukturisasi organisasi ter-sebut. Selainitu
juga tidak
dapat dilepas-kan darimana karierpolitik
Gorbachev bisasampai
di
puncak. Tidak dapat dipungkiri peran KGB dan restu PKUS hingga iasam-pai dijenjang tertinggi
di
Soviet tidak kecil. Usaha Gorbachev mencarijalan
keluar atas tuntutan otonomi yang semakinme-luas rnengalami kemandekan. Dengan ter-tundanya penandatanganan Perjaniian Uni, masih
sulit
menjadwalkan kembali kapan akan segera dicapai kesepakatan itu. Meng-ingat semakin besardan
luasnya tuntutankeinginan menfiurus
scndiri
republik rnasing-masing, sehingga masih diperlukan perombakan isi perjaniian terscbut.Masih
sulitnya
dicapai kesepakatan in-tegrasi dalam bidangpolitik,
maka dilaku-kan berbagai terobosandi
bidang ekonomi, yang kebetulan keadaan perekonomianSo-viet semakin memburuk. Tentu dengan
ha-rapan terobosan
ini
akan menjembatani di-capainya kesepakatan intcgrasidi
bidang politik.Sikap Gorbachev terhadap pcrmasalahan etnis, sebenarnya
cukup
tcgas. Gorbachevtidak
bisa mentolerirsikap
nasionalis kc' sukuan terjadi,l6 namunsulit
dicegah halitu
tidak
terjadi. Karena komprlcksnya pcr-masalahan etnis, rnaka Gorbachcv melaku-kan pendekatan dengan mengambil bentuk gabungandari
bcrbagai kebijakannya. Di satu pihak, timbul toleransi kcp'rada wilayah Baltik yang kayaitu
dan toleransi tersebutmembuahkan
otonomi
dan
kemerdekaan.Di
lain pihak, memperlakukan secara tegaskepada etnis-etnis
yang
tergabung dalamrepublik-republik
di
Asia
Tengah
dan republik-republikyang
merupakan bagianvital
dalam' perekonomian Soviet, seperti terhadap Ukrainia."Sikap
Ukrainia yang
tidak
segerame-nyetujui
untuk
melakukankerja
sama di bidang ekonomi dalamtubuh
Soviet,me-nimbulkan
keresahanbagi
Gorbachev, mengingat Ukrainia rnerupakan penopang sebagian besar perekonomian Soviet.Na-mun
kemudian tanggal21
Oktober 1991yang baru lalu keluar pernyataan dari Per-dana Menteri Ukrainia bahwa republiknya akan menandatangani perjanjian kerja sama
ekonomi Soviet,
walau belum
dipastikankapan.18
Pembangunan
Uni
SovietBanyak kemungkinan yang dapat terjadi di masa mendatang terhadap sebuah negara besar seperti
Uni
Sovietitu.
Walaupunse-karang
ini
jumlah republik
sudahberku-ran€i yang menandatangani kerja sama eko-nomi baru delapan republilg tetapi
kebesar-an
Soviet bukantidak
mungkin dapat di-capai kembali. Setidaknya masihada
ke-mungkinan perkembangan yang lebih baik daripada sekarangini,
bila melihat kebijak-an yanpi berkembanp;di
Soviet.Perjanjian antara Corbachev dengan
sem-bilan
pemimpinrepublik
Uni
yang
diha-rapkan menyelesaikan banyakpermasalah-an
di
antara mereka memangbelum
ter-realisasi. Apa yangingin
dicapaidari
Per-janjianUni
adalah mencakup beberapaas-pek kekuasaan pemerintah pusat, sehingga nantinya diharapkan
akan
tercipta suatu rangkaian prinsip bagaimana negara Sovietdi, an at. le- (e-3n ln-tru oi-run asi :m-f ra- lm-lan si- ba-i'ie t lain ng- ius-lnis di sud mo-kan so-ruh
l6Martha Brill Olcott, "-fhc, Soviet (l)is) Union",
Fr,rci1.l
Policy, Sring 1991, x..o. ti2, hlnr. l2().
lTDavi,l S. Cermroth, "The Nationalities Dilemma", Europnn At'foirc, N6. lll/1990.
I E
berlangsung. Perjanjian
Uni itu
direncana-kan
isinya menekankantiap
republik me-rupakan negara-negara "berdaulat" penuh,yang
hukumnya mendahului
hukumfederal, kecuali
dalam
hal-hal
di
manarepublik-republik
itu
mendelegasikanke-kuasaan kepada pusat. Hak penandatangan
untuk
memisahkandiri
dinyatakan secaraeksplisit. Tiap republik dapat melaksanakan
sendiri, tanpa
perlu
adanya
veto
bagi pemerintah federal.Hal
ini
menunjukkan bahwa keenamrepublik yang
tidak
mau menandatangani Perjanjian Uni tersebut da-pat menjadi suatu negara independen.Na-mun
demikian
kesembilanrepublik
yangmau
menandatangani perjanjianitu
dapat mempunyai perwakilan sendiridi
luarne-geri. Jadi
perjanjianitu
mengimplitasikan pembubaranUni
Sovietke
dalam
suatu konfederasi negara-negara bcrdaulat, yang menyerupai ME.''Dari banyak perubahan yang diharapkan akan terjadi, ternyata beberapra hal lainnya masih sulit diterima republik-rcpublik yang ada, yaitu adanya kemiripan dengan sistem federal gaya Amerika Serikat. Namun
se-tidaknya
dengan komposisi"Uni"
Sovictyanp; sekaranp; akan sedikit banyak berbeda dengan
yang
lalu.
Mengingat persamaanhak
sudah
menjadi prioritas, maka akan dapatkita lihat
arah kcbijakan, setidaknya masalah-masalahdalam negeri
mereka. KomposisiUni
Soviet denl;an delapanre-publik yang telah mcnyatakan akan menan-datangani Perjanjian
Uni
yaitu dua
Re-publik
Slavia (Rusia, Belorus)dan
enamrepublik Islam
(Azerbaijan, Kazakhstan, Kiqgistan,Tajikistan,
Turkmenistan, dan Uzbekistan). Dalamuni
yang baruini
adaenam
dari
delapan
republik
adalah
re-publik Islam. Bila dibandingkan denganse-belumnya
di
mana hanya enam republik Islamdari
lima belas republilg makanan-tinya
dapat dipastikanrepublik Islam
ini akan meminta lebih banyak pengaruh da-Iam pembuatan kebijakan-kebijakandi
So-viet.
Integrasi politik relatif akan lebih mudah disepakati,
bila
setiap kelompok etnisma-yoritas
yang
mendiami republik-republikmenghilangkan
sikap
"chauvinistik"-nya dan reformasi ekonomi telah mampu ber-jalan ke arah ekonomi pasar.Namun
demikian,
keberadaan mereka saatini
yang paling
mampu berswasem-bada memang hanya Republik Rusia.Di-lihat dari
pendapatan per kapita danting-kat
pendidikan serta besar wilayah, Rusiatetap akan mendominasi. Rusia dengan 150
juta
orang,tiga
kali
lebih
banyak pendu-duknyadari
Ukrainia. Pendapatan per ka-pita Rusia duakali
lebih besar dari Tajikis-tan, republik yangpaling
miskin. Sedanghomogenitas dari republik-republik tersebut
yang paling tinggi
adalah
Belorus dan Azerbaijan.Republik
tersebuttelah
me-miliki
program reformasi yang beqgantung kepada privatisasi.Tetapi
bila
reformasiekonomi
harus
menp;hasilkan kekayaan, maka"Uni
Soviet" harus tetap merupakan suatu pasar bersama.GENERAS
Menuju
Id
Singkop
Boas
.Singlop Boas Boangmanal; .; Rusia FSUI yang lulus
;-t
lulus 52 dari Leidm tahwr
1ji.
Pendahuluan
Denr semenjak periode I
Imperial Rusia yang ber
lusi
Oktober 1917, banrs memegang posisikun;
merintahan. Sebagai rn:n murun memiliki tradi,.i F
negara sebagai rasion
;:
bagi affirmasi dan ekr.prisial dan
alasan kelanssidisi
"pengabdiannesi-mitra pemerintah biasa ni
tuk
dalam jabatansipil
; militer.Rentang
waktu
tryraimenggulirkan
"kerenian yang pada gilirannva r:'ralienasi
dari
autokra-: berkepanjangan dala m :.. historis,konflik laten
.:i sif. Sindrom alienasiier*
ncaknya pada masa I:.:<l perkenalkannyasistern'i
an" (tabel
o
rangakh') rne mestnichestao yaitu al.^:-militer
berdasarkan g:r". menjadi dasar dari pen,rajang kepangkatan vang n
kat, kemampuan, prof-:; :
suki
medan
pengab.:.: bangsawan terpendam i dayaan, terpojok pac:teThe
E arnom ist, 74-.2fi Septenrber 1991