• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hak Paten Mesin Motor Bajaj Ditolak di Indonesia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Hak Paten Mesin Motor Bajaj Ditolak di Indonesia"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Pendahuluan

Salah satu perkembangan yang menonjol dan memperoleh perhatian seksama

dalam masa sepuluh tahun terakhir ini adalah semakin meluasnya arus globalisasi

yang berlangsung baik di bidang sosial, ekonomi, budaya, teknologi maupun

bidang-bidang kehidupan lainnya. Teknologi mempunyai peran yang sangat signifikan dalam

kehidupan sehari-hari. Bisa di ibaratkan negara yang menguasai dunia adalah negara

yang menguasai teknologi.

Dalam dunia perdagangan, terutama karena perkembangan teknologi

informasi dan transportasi telah menjadikan kegiatan-kegiatan dalam sektor ini

meningkat secara pesat dan bahkan telah menempatkan dunia sebagai pasar tunggal

bersama. Dengan memperhatikan kenyataan dan kecendrungan seperti itu, maka

menjadi hal yang dapat dipahami bila adanya tuntutan kebutuhan bagi pengaturan

dalam rangka perlindungan hukum yang lebih memadai. Apalagi beberapa negara

semakin mengandalkan kegiatan ekonomi dan perdagangannya pada produk-produk

yang dihasilkan atas dasar kemampuan intelektual manusia, seperti penelitian yang

menghasilkan penemuan di bidang teknologi. Berikut ini adalah negara-negara yang

berkembang dalam bidang teknologi yang dapat memberi pengaruh bagi negara lain

untuk dapat menggapai teknologi yang baik. Negara-negara tersebut antara lain

Amerika serikat, Jerman, Perancis, Rusia dan Cina.

Hak paten ialah temuan (invention) yang secara praktis dapat dipergunakan

dalam bidang perindustrian. Itulah sebabnya Hak Paten termasuk dalam jenis hak

milik perindustrian, yang membedakannya dengan Hak Cipta. Di Indonesia terdapat

banyak pelanggan mengenai hak paten dalam bidang industri. Kasus-kasus tersebut

bahkan ada yang menuai kontroversi dan ada yang saat ini masih beredar di pasaran.

Hal tersebut membuat saya sebagai penulis untuk mengangkat salah satu kasus yang

ada di Indonesia.

(2)

Studi Pustaka

Pengertian hak paten dalam Undang-Undang pada Pasal 1 ayat 1 Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2001, telah menyebutkan bahwa pengertian hak paten adalah hak eksklusif yang diberikan oleh negara kepada inventor atas hasil invensinya di bidang teknologi selama waktu tertentu. Seorang inventor dapat melaksanakan sendiri invensinya atau memberikan persetujuan kepada pihak lain untuk melaksanakannya.

Syarat mendapatkan hak paten ada tiga yaitu penemuan tersebut merupakan penemuan baru. Yang kedua, penemuan tersebut diproduksi dalam skala massal atau industrial. Suatu penemuan teknologi, secanggih apapun, tetapi tidak dapat diproduksi dalam skala industri (karena harganya sangat mahal/tidak ekonomis), maka tidak berhak atas paten. Yang ketiga, penemuan tersebut merupakan penemuan yang tidak terduga sebelumnya (non obvious). Jadi bila sekedar menggabungkan dua benda tidak dapat dipatenkan. Misalnya pensil dan penghapus menjadi pensil dengan penghapus diatasnya. Hal ini tidak bisa dipatenkan.

Pengertian hak paten telah diatur dalam Undang Undang No 14 Tahun 2001 tentang paten. Dalam undang-undang ini diatur mengenai syarat paten, jangka waktu berlakunya paten, hak dan kewajiban inventor sebagai penemu invensi, tata cara permohonan hak paten, pegumuman dan pemeriksaan substansif dll. Dengan adanya undang-undang ini maka diharapkan akan ada perlindungn terhadap kerya intelektual dari putra dan putri Indonesia. Yang menjadi obyek hak paten ialah temuan (invention) yang secara praktis dapat dipergunakan dalam bidang perindustrian. Itulah sebabnya Hak Paten termasuk dalam jenis hak milik perindustrian, yang membedakannya dengan Hak Cipta. Penemuan yang dapat diberikan hak paten hanyalah penemuan baru di bidang teknologi. Penemuan dimaksud, bisa berupa teknologi yang ada dalam produk tertentu maupun cara yang dipakai dalam proses menghasilkan produk tertentu. Sehingga hak paten bisa diberikan pada produk maupun teknologi proses produksi.

Pengertian hak paten menawarkan perlindungan bagi para penemu bahwa penemuan mereka tidak dapat digunakan, didistribusikan, dijual, dihasilkan secara komersial, diimpor, dieksploitasi, dll tanpa persetujuan dari pemilik sekarang. Ini merupakan satu bentuk monopoli yang diberikan negara kepada seorang pemohon hak dengan imbalan pengungkapan informasi teknis mereka. Pemiliki paten memegang hak khusus untuk

(3)

mengawasi cara pemanfaatan paten penemuan mereka untuk jangka waktu 20 tahun. Untuk menegakan hak, pengadilan yang bertindak untuk menghentikan suatu pelanggaran hak paten. Jika ada pihak ketiga, yang berhasil membuktikan ketidaksahihan suatu paten, pengadilan dapat memutuskan bahwa paten yang diterima adalah tidak sah.

Hak khusus pemegang paten untuk melaksanakan temuannya secara perusahaan atas patennya baik secara sendiri maupun dengan memberikan persetujuan atau ijin atau lisensi kepada orang lain, yaitu: membuat, menjual, menyewakan, menyerahkan, memakai, menyediakan, untuk dijual atau disewakan atau diserahkan hasil produksi yang diberi paten. Hak ini bersifat eksklusif, dalam arti hak yang hanya bisa dijalankan oleh orang yang memegang hak paten, orang lain dilarang melaksanakannya tanpa persetujuan pemegang paten. Untuk menegakan hak, pengadilan yang bertindak untuk menghentikan suatu pelanggaran hak paten. Jika ada pihak ketiga, yang berhasil membuktikan ketidaksahihan suatu paten, pengadilan dapat memutuskan bahwa paten yang diterima adalah tidak sah. Selain itu, pemegang hak yang sah memiliki hak menggugat. Hak menggunakan proses produksi yang diberi paten untuk membuat barang dan tindakan lainnya sebagaimana dimaksud di atas.

Hak Paten Mesin Motor Bajaj Ditolak di Indonesia

Bajaj merupakan perusahaan yang berdiri sejak 1926. Perusahaan ini bergerak

di berbagai sektor industri seperti kendaraan roda dua, kendaraan roda tiga dengan

berbasis pada ilmu pengetahuan yang telah beroperasi dilebih dari 50 negara antara

lain Amerika Latin dan Afrika.

Motor Bajaj merupakan salah satu produk sepeda motor yang dikenal di

kalangan masyarakat Indonesia, bahkan desain yang dihasilkan menarik dan terlihat

elegan. Namun, tidak disangka hak paten teknologi mesin motor kebanggaan

masyarakat India ini menjadi masalah di Indonesia.

Motor Bajaj melintasi jalanan Jakarta. Iklannya pun wara- wiri di berbagai

media. Namun siapa sangka, hak paten teknologi mesin motor kebanggaan

masyarakat India ini menjadi masalah di Indonesia.

(4)

Bajaj Auto Limited sebagai produsen motor Bajaj menggugat Ditjen Hak

Kekayaan Intelektual (HAKI), Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkum HAM).

Sebab, permohonan paten untuk sistem mesin pembakaran dalam dengan prinsip

empat langkah ditolak dengan alasan sudah dipatenkan terlebih dahulu oleh Honda

Giken Kogyo Kabushiki Kaisha.

Kuasa hukum perusahaan Bajaj pun meminta agar hakim pengadilan

membatalkan atas penolakan permohonan terhadap kasus tersebut. Kasus tersebut

bermula ketika Ditjen Haki menolak permohonan pendaftaran paten Bajaj pada 30

Desember 2009 dengan alasan ketidakbaruan dan tidak mengandung langkah

inventif. Atas penolakan tersebut, Bajaj Auto mengajukan banding ke Komisi

Banding Paten. Namun Komisi Banding dalam putusannya pada 27 Desember 2010

sependapat dengan Direktorat Paten sehingga kembali menolak pendaftaran paten

tersebut. Hal tersebut dikarenakan prinsip motor Bajaj merupakan prinsip yang masih

baru berkembang.

Kesaksian dalam sidang tersebut, satu silinder jelas berbeda dengan dua

silinder. Untuk konfigurasi busi tidak menutup kemungkinan ada klaim yang baru

terutama dalam silinder dengan karakter lain. Namun, kebaruannya adalah ukuran

ruang yang kecil. Dimana harus ada busi dengan jumlah yang sama. Keunggulan dari

Bajaj ini adalah bensin yang irit dan memiliki emisi yang ramah lingkungan.

Ditjen HAKI punya catatan tersendiri sehingga menolak permohonan paten

ini, yaitu sistem ini telah dipatenkan di Amerika Serikat atas nama Honda Giken

Kogyo Kabushiki Kaisha dengan penemu Minoru Matsuda pada 1985. Lantas oleh

Honda didaftarkan di Indonesia pada 28 April 2006. Namun dalih ini dimentahkan

oleh Bajaj, karena telah mendapatkan hak paten sebelumnya dari produsen negara

aslanya, yaitu India.

(5)

Kesimpulan

Berdasarkan kasus diatas maka dapat dianalisa bahwa perusahaan Bajaj

dimungkinkan kurang jeli dalam masalah penggunaan mesin yang aman digunakan

untuk konsumen. Walaupun kenyataannya menurut perusahaan Bajaj tersebut

menolak atas tuntutan yang diajukan oleh Ditjen HAKI. Sebaiknya jika terbukti

bersalah sebaiknya sesegera mungkin diberi solusi untuk perbaikan mesin tersebut

agar tidak terjadi masalah seperti pencabutan penjualan dan lainnya. Namun jika

pernyataan berbanding terbalik dari tuduhan awal, sebaiknya perusahaan tersebut

menunjukkan bukti fisik yang kuat dan tidak berdiam untuk enggan berkomentar,

karena pada asalnya dari negara produsen awal tidak terjadi masalah pada pemesinan

tersebut.

Semoga kedepannya tidak terjadi pelanggaran hak paten khususnya bidang

industri, dan sebaiknya pencipta suatu teknologi wajib mematenkan hasil karyanya

agar tidak terjadi permasalahan yang menyebabkan merugi dan menurunkan image

dari perusahaan yang bersangkutan.

Sumber:

http://oto.detik.com/read/2011/09/29/150756/1733364/1208/hak-paten-mesin-motor-bajaj-ditolak-di-indonesia

Referensi

Dokumen terkait

Dari pengertian menurut undang-undang dan pengertian menurut bahasa di atas dapat disimpulkan bahwa paten adalah merupakan hak bagi seseorang yang telah mendapat penemuan baru

Dalam ketentuan Pasal 71 Undang-undang Nomor 14 Tahun 2001 tentang Paten dijelaskan pula, bahwa perjanjian lisensi tidak boleh memuat ketentuan, baik langsung maupun tidak

Selanjutnya berdasarkan Pasal 58 Ayat (1) UU Paten, permohonan Paten TERGUGAT disetujui oleh Menteri yang dibuktikan dengan dikeluarkannya Sertifikat Paten atas

Pengertian Hak Paten atau definisi hak paten adalah hak ekslusif yang diberikan oleh negara kepada inventor atas hasil invensinya di bidang teknologi, yg untuk

Dari pengertian tersebut dapat dilihat unsur penting dari paten, yaitu bahwa hak paten merupakan hak yang diberikan oleh pemerintah, dan bersifat eksklusif bagi pemegang hak

Eric Hotma: Perlindungan Hukum Terhadap Pemegang Hak Paten Menurut UU Nomor 14 Tahun 2001 Tentang Paten, 2007... Eric Hotma: Perlindungan Hukum Terhadap Pemegang Hak Paten Menurut

UU 14/2001 TENTANG PATEN PATEN HAK EKSKLUSIF YANG DIBERIKAN OLEH NEGARA KEPADA INVENTOR ATAS HASIL INVENSINYA DI BIDANG TEKNOLOGI, YANG UNTUK SELAMA WAKTU TERTENTU MELAKSANAKAN

Pengertian Hak Cipta Definisi Hak Cipta menurut Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta terdapat Pasal 1 ayat 1 bahwa Hak Cipta adalah hak eksklusif pencipta yang timbul