4
Alur proses dari Sistem Pakar Diagnosis
ADHD Pada Anak Usia Sekolah ini seperti
pada Gambar 3. Sistem ini akan menampilkan
form untuk identitas anak meliputi nama,
sekolah, jenis kelamin, usia dan nama orang tua
anak. Pada tahap selanjutnya user memilih
prilaku anak yang selama ini terlihat, meliputi
kategori inattention, hiperaktivitas dan impulsif.
Kemudian parameter yang dipilih pada
setiap kategori akan digunakan oleh sistem
untuk mengambil keputusan, pengambilan
keputusan ini berupa nilai kepercayaan seorang
anak mengalami gangguan ADHD sesuai
dengan parameter yang dipilih. Pada sistem ini
juga terdapat informasi mengenai ADHD dan
cara pencegahannya.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Analisis Kebutuhan
Pada tahap ini ditentukan kebutuhan
pengguna akan Sistem Pakar Diagnosis ADHD
pada Anak Usia Dini, karena banyaknya
kemungkinan
seorang
anak
mengalami
gangguan perkembangan, salah satunya ADHD
ini. Proses diagnosis yang dibutuhkan oleh
pengguna adalah proses yang sederhana dan
mudah dimengerti, karena pengguna sistem ini
adalah para orang tua, selain itu juga sistem ini
seharusnya mudah untuk diakses. Dari sni
diketahui bahwa sangat dibutuhkan Sistem
Pakar Diagnosis ADHD pada Anak Usia Dini
dengan menggunakan metode Certainty Factor
yang berbasis website. Sistem ini hanya
memberikan
informasi
nilai
kepercayaan
seorang anak mengalami gangguan ADHD
berdasarkan parameter yang dipilih oleh user
dalam hal ini orang tua.
Akuisisi Pengetahuan
Sumber pengetahuan yang digunakan untuk
membangun sistem pakar ini berasal dari pakar
psikologi anak, buku referensi, majalah dan
sumber lain di internet. Pakar ahlinya berasal
dari Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen,
Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian
Bogor.
Metode
akuisisi
pengetahuan
yang
dilakukan
adalah
dengan
melakukan
wawancara, pengumpulan data dari berbagai
sumber referensi, diskusi masalah mengenai
teori, parameter dan pembobotan untuk setiap
parameter.
Identifikasi Sistem
Sistem Pakar Diagnosis ADHD pada Anak
Usia Dini ini berfungsi untuk memberikan
solusi bagi permasalahan user, yakni para orang
tua. Proses diagnosis yang dilakukan pertama
kali adalah dengan mengisi identitas anak,
kemudian memilih parameter yang disediakan
oleh sistem yang merupakan prilaku yang
selama ini terlihat pada anak berdasarkan
kategori yang sudah ada, yang terlihat selama
minimal enam bulan atau lebih. Setiap
parameter yang dipilih memiliki bobot
masing-masing yang akan digunakan untuk melakukan
perhitungan dan memberikan output berupa
nilai Certainty Factor.
Model Sistem
Dalam tahap ini dibuat suatu model sistem
yang mendekati sistem berifikir pakar untuk
mendiagnosis ADHD pada anak. Hal ini
dilakukan
dengan
harapan
sistem
yang
dikembangkan mempunyai nilai akurasi yang
tinggi dalam melakukan diagnosis.
Sistem Pakar Diagnosis ADHD Pada Anak
Usia Dini menggunakan metode Certainty
Factor
yang
dikembangkan
dengan
menggunakan perangkat lunak Notepad++,
XAMPP, dan Zend Studio Versi 6.0.
Sistem pakar ini berbasis website, dengan
menggunakan
bahasa pemrograman PHP.
Perangkat lunak Zend Studio versi 6.0 yang
digunakan untuk membuat sistem ini. Sistem ini
juga menggunakan MySql sebagai Database
Management System.
Model proses perangkat lunak adalah sebuah
representasi abstrak dari proses perangkat
lunak. Setiap model proses merepresentasikan
sebuah proses hanya dari satu perspektif
tertentu sehingga hanya memberikan sebagian
informasi dari proses tersebut. Ada sejumlah
model proses yang cukup umum digunakan.
Model-model
tersebut
bisa
digunakan
menjelaskan berbagai pendekatan atau metode
pengembangan perangkat lunak. Gambar 4
memperlihatkan model yang digunakan dalam
pengembangan aplikasi SCOL yaitu model
Waterfall (Sommerville 2001).
Menurut
Sommerville,
tahapan-tahapan
penting dari model Waterfall dapat dipetakan
menjadi aktivitas-aktivitas pengembangan:
6
Requirements Definition System & Software Design Implementation & Unit TestingIntegration & System Testing
Operation & Maintenance
1. Definisi dan analisis kebutuhan. Layanan,
batasan, dan tujuan sistem ditetapkan
melalui pembicaraan dengan pengguna
sistem.
Informasi
tersebut
kemudian
didefinisikan secara detail dan menjadi
spesifikasi sistem.
2. Desain perangkat lunak dan sistem. Desain
sistem
berfungsi
untuk
menetapkan
aksitektur sistem secara keseluruhan. Desain
perangkat lunak meliputi identifikasi dan
deskripsi abstraksi sistem perangkat lunak.
3. Implementasi dan pengujian unit. Pengujian
unit meliputi verifikasi bahwa setiap unit
memenuhi spesifikasinya.
4. Integrasi dan pengujian sistem. Seluruh unit
perangkat lunak diuji sebagai sebuah sistem
secara
keseluruhan
untuk
memastikan
bahwa kebutuhan perangkat lunak telah
terpenuhi.
5. Operasi dan pemeliharaan. Pada tahap ini
sistem
telah
digunakan.
Pemeliharaan
meliputi
perbaikan
error
yang
tidak
diketahui
saat
pengembangan,
pengembangan sistem dan penambahan
layanan baru.
Parameter yang digunakan pada sistem ini
terbagi dalam tiga kategori yaitu Inattention,
Hiperaktivitas dan Impulsif. Setiap paramater
yang sudah ditentukan dari hasil akuisisi ini
memiliki bobot MB dan MD. MB adalah bobot
ukuran kepercayaan dari paramater, sedangkan
MD adalah bobot ukuran krtidak percayaan dari
parameter.
Bobot yang dimiliki setiap parameter itulah
yang
kemudian
akan
digunakan
untuk
perhitungan metode Certainty Factor, yang
output dari perhitungannya menjadi nilai
kemungkinan
seorang
anak
mengalami
gangguan ADHD. Adapun parameter dan hasil
pembobotan setiap parameter dapat dilihat pada
tabel berikut yang diambil dari sumber DSM IV
(Diagnostic Statistical Manual).
Tabel 1 Parameter Inattention dan hasil pembobotannya
No
Gejala Inattention
MB
MD
1
Gagal memberikan perhatian penuh pada detil
0,92
0,004
2
Ceroboh mengerjakan tugas di rumah atau kegiatan lain
0,89
0,007
3.
Kesulitan mempertahankan perhatian saat bermain
0,97
0,002
4.
Tampak tidak mendengarkan saat diajak bicara
0,89
0,006
5.
Tampak tidak mengikuti instruksi
0,91
0,004
6.
Gagal menyelesaikan tugas di rumah (contoh: menaruh sepatu dan barang)
0,90
0,004
7.
Kesulitan dalam mengorganisasikan tugas dan kegiatan (contoh: menaruh
sepatu lalu menaruh barang lalu membereskan tempat tidur)
0,93
0,005
8.
Menghindari permainan yang membutuhkan usaha mental seperti membuat PR
atau tugas sekolah (contoh: puzzle, lego, balok)
0,91
0,006
9.
Tidak menyukai kegiatan yang membutuhkan usaha mental seperti membuat
PR atau tugas sekolah (contoh: puzzle, lego, balok)
0,94
0,002
10.
Kehilangan barang-barang
0,89
0,007
11.
Mudah terdistraksi oleh stimulus-stimulus eksternal pada saat mengerjakan
tugas atau kegiatan di rumah
0,98
0,001
12.
Pelupa dalam kegiatan sehari-hari
0,84
0,008
Gambar 4 Metode Waterfall
(Sommerville 2001)
6
Tabel 2 Parameter Hyperactivity dan hasil pembobotannya
No
Gejala hyperactivity
MB
MD
1
Menggerakkan jari tangan saat duduk di meja makan
0,84
0,006
2
Menggerakkan jari kaki saat duduk di meja makan
0,84
0,006
3
Berlari-lari pada situasi yang tidak tepat (contoh: pada saat makan,
menjelang tidur siang, mandi)
0,97
0,0035
4
Memanjat pada situasi yang tidak tepat (contoh: pada saat makan,
menjelang tidur siang, mandi)
0,98
0,0015
5
Kesulitan untuk bermain dengan tenang
0,96
0,004
6
Kesulitan untuk melakukan aktivitas waktu luang dengan tenang
0,98
0,003
7
Bergerak tidak kenal lelah
0,95
0,008
8
Banyak berbicara
0,90
0,005
Tabel 3 Parameter Impulsivity dan hasil pembobotannya
No
Gejala impulsivity
MB
MD
1
Menjawab pertanyaan sebelum pertanyaan selesai diajukan.
0,92
0,004
2
Sulit menunggu giliran (contoh: menonton tayangan televisi, merebut
remote)
0,97
0,004
3
Menginterupsi kegiatan orang lain (contoh: menginterupsi ibu ketika
memasak, atau anggota keluarga lain.)
0,96
0,008
4
Mengganggu kegiatan orang lain (contoh: mengganggu ibu ketika
memasak, atau anggota keluarga lain.)
0,98
0,006
Tabel parameter yang diambil dari sumber
DSM IV ini terdiri dari tiga kategori yaitu
Inattention, Hyperactivity, dan Impulsivity.
Ketiga kategori tersebut memiliki parameter
masing-masing. Parameter –parameter yang ada
dalam kategori Inattantion terdiri atas prilaku
anak yang cenderung mengalami gangguan
dalam perhatian ketika anak berinterakasi
dengan
lingkungannya.
Pada
kategori
Hyperactuvity terdapat paramater-parameter
yang
menunjukkan
prilaku
anak
yang
berlebihan dalam bergerak atau beraktivitas.
Begitu pun parameter yang terdapat pada
kategori impulsivity menunjukkan prilaku anak
yang reaktif terhadap lingkungan sekitarnya.
Nilai dari MB dan MD pada setiap
parameter yang terdapat pada tabel di atas
didapatkan dari hasil wawancara dengan pakar.
Karena belum adanya penelitian yang berkaitan
delam pemberian bobot ini, maka pakar
memberikan nilai ini berdasarkan pengalaman
dengan cara menbandingkan prilaku anak yang
normal dan yang mengalami gangguan.
Desain Sistem
Sistem Pakar Diagnosis ADHD Pada Anak
Usia Sekolah ini berbasis website agar mudah
untuk diakses oleh pengguna, yang memiliki
beberapa menu di antaranya menu beranda yang
berisi informasi mengenai pembuat sistem dan
dosen pembimbing, menu ADHD yang berisi
segala informasi tentang gangguan ADHD
pada anak, menu diagnosis yang merupakan
menu utama yang digunakan untuk melakukan
diagnosis gangguan ADHD, menu gallery berisi
gambar yang berhubungan dengan gangguan
ADHD seperti gambar prilaku anak yang
terlihat di sekolah, tempat bermain dan lainnya,
dan yang terakhir adalah menu login yang
khusus digunakan oleh administrator untuk
mengedit data pada sistem ini.
Pada menu utama website ini yaitu menu
diagnosis, user akan diberikan petunjuk dalam
menggunakan sistem ini. Tahap selanjutnya
user dapat memulai untuk melakukan diagnosis
dengan mengisi identitas anak, kemudian user
memilih parameter yang merupakan prilaku
yang terlihat pada anak berdasarkan kategori
6
yang sudah ditentukan oleh sistem, setelah itu
dilakukan proses oleh sistem berdasarkan input
parameter yang dipilih.
Hasil diagnosis sistem ini adalah identitas
anak dan nilai Certainty Factor seorang anak
mengalami gangguan ADHD, yang merupakan
hasil perhitungan bobot pada setiap parameter
yang diberikan.
Desain proses dalam sistem pakar ini
digunakan untuk menentukan nilai Certainty
Factor. Proses pemilihan parameter atau prilaku
yang terilihat pada anak ini digunakan untuk
melakukan perhitungan oleh sistem, karena
setiap parameter yang dipilih oleh user
memiliki dua nilai bobot MB dan MD, yang
kemudian bobot inilah yang diproses sehingga
menghasilkan nilai akhir berupa Certainty
Factor gangguan ADHD pada anak. Adapaun
diagram konteks mengenai sistem pakar ini
dapat dilihat pada Gambar berikut ini:
Pada diagram konteks di atas dapat
dilihat bahwa user dibagi menjadi dua bagian,
yaitu user untuk Pengguna Biasa dan user untuk
Administrator.
Untuk
masuk
ke
dalam
SPDAPA, administrator harus melakukan login
atau otentikasi user dengan memasukkan
username dan password.
Pada diagram konteks dapat dilihat bahwa
pengguna biasa bisa mendapatkan informasi
mengenai ADHD baik berupa teori ataupun
contoh prilaku anak yang mengalami gangguan
ADHD. Administrator dapat melakukan update
dan menambahkan parameter serta melakukan
penghapusan
data
hasil
diagnosis
yang
dilakukan oleh user biasa.
Gambar 5 Diagram konteks SPDAPA
Gambar 6 DFD level 1 untuk pengguna biasa
Pengguna
biasa
Administrator
SPDAPA
User dan password login
Output diagnosis
Input diagnosis Parameter baru
Perintah penghapusan Informasi ADHD Input diganosis Biodata anak Output diagnosis Parameter diagnosis Pengguna Biasa
Contoh prilaku anak