• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION) BERBANTU MACROMEDIA FLASH TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA DI KELAS XI SEMESTER GENAP SMA PANCA BUDI MEDAN T.P. 2012/2013.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION) BERBANTU MACROMEDIA FLASH TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA DI KELAS XI SEMESTER GENAP SMA PANCA BUDI MEDAN T.P. 2012/2013."

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION) BERBANTU

MACROMEDIA FLASH TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA DI KELAS XI SEMESTER GENAP

SMA PANCA BUDI MEDAN T.P 2012/2013

Oleh:

Rizka Hasmi Nasution NIM 409321044 Program Studi Fisika

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

iv

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang atas segala rahmat dan hidayah-Nya yang memberikan kekuatan kepada penulis sehingga penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang direncanakan.

Skripsi berjudul “pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievement Division) berbantu macromedia flash terhadap hasil belajar fisika siswa di kelas XI semester II SMA Panca Budi Medan T.P. 2012 / 2013”, disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Medan.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Prof.Dr.Sahyar,M.S,M.M selaku Dosen Pembimbing Skripsi. Beliau telah banyak memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal penulisan proposal hingga akhir penulisan skipsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada bapak Drs.Sehat Simatupang, M.Si, Bapak Abdul Rais, S.Pd.,ST.,M.Si, dan Ibu Dr. Betty M. Turnip, M.Pd sebagai dosen penguji yang telah memberikan masukan dan saran-saran mulai dari rencana penelitian sampai penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Drs.Abd. Hakim S, M.Si selaku dosen Pembimbing Akademik yang telah membimbing dan memotivasi penulis selama perkuliahan. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Prof. Motlan, M.Sc, Ph.D selaku Dekan FMIPA Unimed.

(4)

iv

Teristimewa penulis ucapkan kepada Ayahanda tercinta Hasan, Ibunda tercinta Nurhelmi, ketiga adik saya, Agem, Ais, Dinda dan seluruh keluarga yang terus memberikan semangat dan doa serta kasih sayang yang tak pernah henti kepada penulis. Kepada Teman istimewa Alvi Syahri Rivianda yang banyak berperan dalam memberikan semangat, motivasi, dan doa yang tulus kepada penulis dalam menyelesaikan studi di UNIMED hingga selesainya skripsi ini. Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada sahabat-sahabat seperjuangan, terutama Ulina Marito Sinaga, Anggi Marwina Nasution, Fitri Amelia, Sheila Pratiwi, Sri Rukamana Sari, Rida Sari Surbakti, dan teman – teman fisika Ekstensi 09 yang tak dapat dituliskan namanya satu persatu yang telah memberikan dorongan dan semangat kepada penulis. Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan skripsi ini, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca untuk kesempurnaan skripsi ini. Kiranya skripsi ini bermanfaat bagi pembaca dan dunia pendidikan.

Medan, Juli 2013 Penulis,

(5)

iii

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAMSACHIEVEMENT DIVISION) BERBANTU

MACROMEDIA FLASH TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA DI KELAS XI SEMESTER GENAP

SMA PANCA BUDI MEDAN T.P 2012/2013. RIZKA HASMI NASUTION (NIM 409321044)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievement Division) berbantu macromediaflash terhadap hasil belajar fisika siswa.

Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen. Populasi dalam penelitian adalah seluruh siswa kelas XI SMA Panca Budi Medan. Pemilihan sampel dilakukan secara random dengan mengacak kelas. Sampel penelitian terdiri dari dua kelas yaitu kelas kontrol yang menggunakan pembelajarn konvensional dan kelas eksperimen yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD berbantu macromedia flash. Instrumen yang digunakan adalah Intrumes tes hasil belajar yang merupakan tes pilihan ganda yang terdiri dari 15 soal, instrumen penilaian sikap yang terdiri dari 6 aspek penilaian dan intrumen penilaian psikomotorik. Instrumen tes hasil belajar divalidkan oleh 2 orang dosen dan 1 orang guru. Data penelitian diuji dengan uji t.

Hasil pengujian dengan uji t diperoleh hipotesis terhadap kedua sampel yaitu ada perbedaan yang signifikan. Di kelas kontrol memiliki rata-rata nilai 54.8 atau dalam kategori penilaian kurang dan di kelas eksperimen memiliki rata-rata nilai 68.18 atau dalam kategori penilaian cukup. Penilaian afektif siswa meningkat 19,3 % dan penilaian psikomotorik siswa meningkat 20,80% dari pertemuan I ke pertemuan II, tetapi sedikit pengaruh penilaian afektif dan penilaian psikomotorik terhadap hasil belajar fisika siswa. Dengan demikian peningkatan hasil belajar fisika siswa diakibatkan ada pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe STAD berbantu macromedia flash.

(6)

vi

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan i

Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Kata Pengantar iv

Daftar Isi vi

Daftar Gambar viii

Daftar Tabel ix

Daftar Lampiran x

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1Latar Belakang Masalah 1

1.2IdentifikasiMasalah 5

1.3Batasan Masalah 5

1.4Rumusan Masalah 6

1.5Tujuan Penelitian 6

1.6Manfaat Penelitian 7

1.7DefenisiOperasional 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 8

2.1 Kerangka Teoritis 8

2.1.1 PengertianBelajar 8

2.1.2 Hasil Belajar 9

2.1.2.1. Ranah Kognitif 9

2.1.2.2. Ranah Afektif 10

2.1.2.3. Ranah Psikomotorik 11

2.1.3. Makna Mengajar 12

2.1.4. Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning) 12 2.1.4.1. Pengertian Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning). 12

2.1.4.2. Tujuan Pembelajaran Kooperatif 12

2.1.4.3. Karakteristik Pembelajaran Kooperatif 13

2.1.5. Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD 14

2.1.5.1. Pengertian Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD 14 2.1.5.2 Kelebihan Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD 15 2.1.5.3. Sintaks Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD 15

2.1.6. Pembelajaran Konvensional 16

2.1.7. Macromedia Flash 17

2.1.7.1. Animasi-Animasi Sederhana Pada Materi Persamaan Gas Ideal 18 2.1.7.1.1. Animasi Materi Anggapan-Angapan Gas Ideal 18

2.1.7.1.2. Animasi Materi Hukum Boyle 19

2.1.7.1.3. Animasi Materi Hukum Charles 19

2.1.7.1.4. Animasi Materi Hukum Gay Lussac 20

(7)

vii

2.1.8. Materi Pelajaran 21

2.1.8.1.Anggapan-Anggapan Dasar Gas Ideal 21

2.1.8.2 Hukum-hukum tentang gas 22

2.1.8.2.1. Hukum Boyle 22

2.1.8.2.2. Hukum chales 23

2.1.8.2.3. Hukum Gay Lussac 24

2.1.8.2.4. Hukum Boyle-Gay Lussac 25

2.1.8.2.5. Persamaan Gas Ideal 25

2.9. Penelitian Yang relevan 27

2.2. Kerangka Konseptual 28

2.3. Hipotesis Penelitian 29

BAB III METODE PENELITIAN 30

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 30

3.2 Populasi dan Sampel 30

3.2.1. Populasi Penelitian 30

3.2.2. Sampel Penelitian 30

3.3 Variabel Penelitian 30

3.4 Jenis dan Desain Penelitian 30

3.4.1. Jenis Penelitian 30

3.4.2. Desain Penelitian 31

3.5. Prosedur Penelitian 31

3.6. Instrumen Penelitian 34

3.6.1. Validitas Tes 37

3.7. Teknik analisis Data 38

3.7.1. Uji Normalitas 38

3.7.2. Uji Homogenitas 38

3.7.3. Uji Hipotesis 39

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 41

4.1. Hasil Penelitian 41

4.1.1. Deskripsi Penelitian 41

4.1.2. Data Nilai Pretes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 41

4.1.2.1. Uji Normalitas data pretes 42

4.1.2.2. Uji Homogenitas Data Pretes 42

4.1.2.3. Uji kesamaan rata-rata 42

4.1.3. Data Postes Kelas Eksperiemn Dan Kelas Kontrol 43

4.1.3.1. Uji Normalitas Data 43

4.1.3.2 Uji Homogenitas Data 44

4.1.3.3. Uji Hipotesis Penelitian Data Postes 44

4.1.4. Observasi 46

4.2. Pembahasan 51

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 57

5.1 Kesimpulan 57

(8)

viii

DAFTAR PUSTAKA 58

(9)

ix

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar.2.1 Animasi Gas ideal 18

Gambar.2.2. Animasi Hukum Boyle 19

Gambar.2.3. Animasi Hukum Charles 19

Gambar.2.4. Animasi Hukum Gay Lussac 20

Gambar.2.5. Animasi Hukum Boyle - Gay Lussac 20

Gambar.2.6 Animasi Persamaan Gas Ideal 21

Gambar.2.7 Grafik Hubungan P-V Pada Suhu Konstan 22 Gambar.2.8 Grafik Hubungan V-T Pada Tekanan Konstan 23 Gambar.2.9 Grafik Hubungan P-T Pada Volume Konstan1 24

Gambar.3.1. Skema Rancangan penelitian 33

Gambar.4.1. Rata-Rata Nilai Postes Sesuai Dengan Tingkatan Ranah

Kognitif Di Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol 45 Gambar.4.2. Grafik Persentase Observasi Penilaian Afektif Siswa 47 Gambar.4.3. Observasi Penilaian Psikomotorik Siswa 48 Gambar 4.4. Diagram batang kriteria nilai pretest, afektif, psikomotorik

dan postest 51

Gambar 4.5. Grafik hubungan antara nilai pretes, nilai afektif, nilai

psikomotorik dan nilai postes siswa pada kelas eksperimen 54 Gambar 4.6. Grafik hubungan antara nilai pretes, nilai afektif, nilai

psikomotorik dan nilai postes kelompok siswa

(10)

x

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 1.1 Daftar Nilai Fisika Siswa Yang Tidak Lulus KKM 2

Tabel 2.1 Sintaks Model STAD 16

Tabel 2.4 Peneliti Yang Relevan 27

Tabel 3.1 Two Group Pretest – Posttest Design 31

Tabel 3.2 Spesifikasi Tes Hasil Belajar 34

Tabel 3.3 Instrumen Afektif Siswa 35

Tabel 3.4 Lembar Penilaian Afektif 35

Tabel 3.5 Instrumen Psikomotorik 36

Tabel 3.6 Lembar Penilaian Psikomotorik 36

Tabel 4.1. Data Nilai Pretes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 41 Tabel 4.2 Uji Normalitas Data pretes Kelas Eksperimen dan

Kelas Kontrol 42

Tabel 4.3. Ringkasan Hasil Uji Homogenitas Data Pretes 42

Tabel 4.4. Ringkasan Perhitungan Uji t 43

Tabel 4.5. Data Nilai Postes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 43 Tabel 4.6 Uji Normalitas Data pretes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 44 Tabel 4.7 Uji Homogenitas Data Kedu Kelompok Sampel 44

Tabel 4.8. Ringkasan Perhitungan Uji t 44

Tabel 4.9. Tabel Rata-Rata Nilai Postes Sesuai dengan Tingkatan

Ranah Kognitif Di Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol 45 Tabel 4.10. Persentase Observasi Penilaian Afektif Siswa 46 Tabel 4.11. Observasi Penilaian Psikomotorik Siswa 47 Tabel 4.12. Nilai Pretest, nilai afektif, nilai psikomotorik siswa dan

(11)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 1 60 Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 2 74 Lampiran 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 3 86

Lampiran 4. Kisi-kisiSoal 97

Lampiran 5. Instrumen soal 111

Lampiran 6.Distribusi HasilPretes Kelas Kontrol 116 Lampiran 7.Distribusi HasilPostes Kelas Kontrol 117 Lampiran 8. Distribusi HasilPretes Kelas Eksperimen 118 Lampiran 9. Distribusi HasilPostes Kelas Eksperimen 119 Lampiran 10 Data Pretes dan Postes Kelas Ekperimen 120 Lampiran 11 Data Pretes dan Postes Kelas Kontrol 121 Lampiran 12 Perhitungan Rata-rata, Varians dan Standar Deviasi 122

Lampiran 13 Uji Normalitas Pretes 125

Lampiran 14 Uji Normalitas Pretes 126

Lampiran 15.Uji Homogenitas 127

Lampiran 16.Uji Hipotesis 130

Lampiran 17. Lembar Penilaian sikap pertemuan I 134 Lampiran 18. Lembar Penilaian sikap pertemuan II 135 Lampiran 19 Lembar Penilaian Psikomotor Praktikum I 136 Lampiran 20 Lembar Penilaian Psikomotor Praktikum II 137

Lampiran 21 Dokumentasi Penelitian 138

(12)

1

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar belakang Masalah

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Visi pendidikan nasional adalah terwujudnya sistem pendidikan sebagai pranata sosial yang kuat dan berwibawa untuk memberdayakan semua warga negara Indonesia berkembang menjadi warga yang berkualitas sehingga mampu proaktif dan menjawab tantangan zaman yang selalu berubah.Dalam dunia pendidikan saat ini, peningkatan kualitas pembelajaran baik dalam penguasaan materi maupun metode pembelajaran selalu diupayakan,namum pendidikan di Indonesia belum menunjukkan adanya peningkatan yang signifikan.

Fisika sebagai mata pelajaran yang mempelajari tentang gejala alam yang tidak hidup atau materi dalam lingkup ruang dan waktu menuntut peserta didik untuk lebih memahami konsep fisika dan mampu mengaplikasikannya kedalam kehidupan sehari-hari. Namun fakta yang ada bahwa fisika merupakan mata pelajaran yang memiliki hasil belajar terendah diantara mata pelajaran eksakta lainnya.

Faktor yang menyebabkan rendahnya hasil fisika antara lain; kualitas guru, tingkat keinginan peserta didik untuk belajar, sarana pengajaran/media pengajaran, dan lingkungan. Dari sisi guru misalnya, guru biasanya hanya menggunakan metode ceramah, sehingga siswa bosan, dan mereka tidak terlalu memahami konsep fisika. Sehingga mereka hanya terfokus pada rumus-rumus dan tidak mampu mengaplikasikannya kedalam kehidupan sehari-hari. Disini siswa menjadi pasif dan hanya sebagai pendengar saja.

Berdasarkan pernyataan diatas, maka hal yang paling penting dalam mengatasinya adalah dengan mengubah model apa yang sebaiknya digunakan oleh guru serta guru menggunakan media pembelajaran yang berisi

(13)

2

konsep fisika. Guru adalah faktor utama dalam pembelajaran, sebaiknya guru membuat metode belajar yang baik, dan menarik serta menambahkan media pembelajaran agar siswa lebih tertarik dan lebih memahami fisika.

Dari hasil wawancara peneliti dengan pak Erwinsyah Hasibuan pada tanggal 29 januari 2013 bertempat di SMA Panca Budi Medan, beliau menyatakan bahwa dalam melakukan pembelajaran beliau hanya menggunakan pembelajaran konvensional yaitu dengan menjelaskan materi pelajaran, atau dengan diskusi, dan ditambah dengan pemberian tugas mandiri kepada siswa selesai memberikan penjelasan didalam kelas. Selain itu beliau jarang menggunakan media pembelajaran. Karena jarang menggunkan media pembelajaran, Peneliti tertarik menggunkan macromedia flash, dimana dalam penggunaannya dibutuhkan infocus. Menurut hasil wawancara infocus di sekolah tersebut berjumlah 5 unit. Beliau juga mengatakan bahwa nilai fisika peserta didik rendah dibandingkan dengan mata pelajaran exacta lainnya. Nilai KKM fisika yaitu 68. Cara beliau untuk mengatasi rendanya hasil belajar siswa dengan memberikan motivasi kepada siswa dengan memberikan soal-soal latihan di kelas maupun di rumah.

Tabel 1.1. Daftar nilai fisika siswa yang tidak lulus KKM No Tahun ajaran semester Tidak lulus

KKM 1

2011 / 2012 Ganjil 90,9%

Genap 90,9 %

2 2012/2013 Ganjil 63,63 %

Yang mengakibatkan berkurangnya persentase ketidak lulusan KKM pada mata pelajaran fisika ditahun ajaran 2012/2013 adalah siswa tersebut sudah fokius pada satu jurusan yaitu jurusan yaitu IPA atau IPS. Sedangkan pada tahun 2012/2013 siswa mempelajari semua mata pelajaran yaitu jurusan IPS dan jurusan IPA sehingga tidak semua siswa yang berkemampuan IPA didalam kelas.

(14)

3

guru yang aktif siswa juga harus aktif. Agar peserta didik lebih aktif seharusnya diberikan model pembelajaran yang membuat peserta didik mencari informasi sendiri dan saling tukar fikiran terhadap teman sebayanya. Sehingga peserta didik menjadi lebih aktif belajar, dan bisa menumbuhkan kerjasama yang baik antar sesama peserta didik lainnya. Dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievement Division) yang identik dengan membentuk kelompok-kelompok kecil dalam kelas dapat memudahkan peserta didik dalam berdiskusi dengan teman sebayanya.

Bertukar fikiran dengan teman sebaya atau dengan kata lain menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievement Division) adalah cara yang efektif untuk membuat peserta didik lebih memahami apa yang diinginkannya dalam pembelajaran fisika. Menurut slavin dalam Trianto (2009:68) menyatakan bahwa pada model pembelajaran kooperatif tipe STAD siswa ditempatkan dalam tim belajar beranggotakan 4-5 orang yang merupakan campuran menurut tingkat prestasi, jenis kelamin, dan suku.

Menurut Slavin dalam Wena (2011:192),Secara umum cara penerapan model pembelajaran kooperatif STAD di kelas adalah sebagai berikut 1) kelas dibagi dalam beberapa kelompok 2) tiap kelompok siswa terdiri 4-5 orang yang bersifat heterogen 3) tiap kelompok diberi bahan ajar dan tugas-tugas pembelajaran yang harus dikerjakan 4) tiap kelompok didorong untuk mempelajari bahan ajar dan mengerjakan tugas-tugas pembelajaran melalui diskusi kelompok 5) selama proses pembelajaran secara kelompok guru berperan sebagai fasilisator dan motivator 6) tiap minggu, guru melaksanakn evaluasi, baik secara individu maupun kelompok utuk mengetahui kemajuan balajar siswa 7) bagi siswa dan kelompok siswa yang mempunyai hasil belajar yang sempurna diberi penghargaan. Demikian pula jika semua kelompok memperoleh nilai hasil belajar yang sempurna maka semua kelompok tersebut wajib diberi penghargaan.

(15)

4

Siswa pada materi kalor di kelas x di sma negeri 1 paciran”. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa, Penerapan motivasi denganmenggunakan metode index cardmatch (mencari pasangan kartu) dalam model pembelajaran kooperatiftipe STAD berpengaruh positif terhadap hasil belajar fisika materi kalor di kelas X SMA Negeri 1 Paciran Lamongan .

Peneliti yang lain yang menggunakan kooperatif tipe STAD yaitu, Lindarti(2010) yang berjudul “Penerapan pembelajaran kooperatif STAD dalam upaya meningkatkan hasil belajar fisika pada konsep optika geometri di kelas X SMA”. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa penerapan pembelajaran kooperatif terbukti dapat meningkatkan hasil belajar fisika. Hal ini terbukti dari hasil perhitungan uji beda indeks gain kelompok ekperimen dan kontrol diperoleh thitung sebesar 4,506 dengan p=0,000 dibawah

0,05 menunjukkan indeks gain kedua kelompok berbeda secara signifikan.

Kemudian jurnal Lubis (2012), yang berjudul “Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe STAD terhadap hasil belajar fisika siswa pada materi pokok gerak lurus beraturan di kela X SMA Swasta UISU Medan”. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa hasil belajar fisika siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD memiliki nilai rata-rata postes 69,07 dan hasil belajar siswa dengan menggunakan pemelajaran konvensional memiliki nilai rata-rata postes 61,84. Terdapat perbedaan yang signifikan penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD terhadap hasil belajar fisika siswa.

Perbedaan peneliti terdahulu dengan peneliti yang akan diteliti adalah peneliti menggunakan menambahkan media yaitu macromedia flash. Peneliti bermaksud untuk melihat apakah penggunaan macromedia flash dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam pembelajaran fisika dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

(16)

5

standar aplikasi industri perancangan animasi web dengan peningkatan pengaturan dan perluasan kemampuan integrasi yang lebih baik. Banyak fiture-fiture baru dalam flash yang dapat meningkatkan kreativitas dalam pembuatan isi media yang kaya dengan memanfaatkan kemampuan aplikasi tersebut secara maksimal.

Menurut Talib dalam Nurcahayati (2012) menyatakan bahwa pembelajaran yang menggunakan media komputer animasi efektif membantu siswa untuk berfikir mengenai konsep-konsep fisika yang bersifat abstrak dan dapat meminimalisir kesalahpahaman yang mungkin terjadi.

Dari latar belakang diatas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD (Student Teams Achievement Division) Berbantu Macromedia Flash Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa Di Kelas XI Semester Genap SMA Panca Budi Medan T.P 2012/2013.”

1.2.Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas, masalah dapat diidentifikasi sebagai beriku:

1. Model pembelajaran yang digunakan masih berpusat pada guru 2. Rendahnya hasil belajar siswa pada materi pelajaran fisika 3. Kurangnya penggunaan media dalam pembelajaran 4. Kurangnya kerjasama antar siswa

1.3. Batasan Masalah

Mengingat keterbatasan penulis dalam kemampuan dan waktu maka penulis membatasi masalah yang bertujuan agar permasalahan yang diteliti jelas dan terarah. Dalam hal ini masalah-masalah yang dibatasi penulis adalah

1. Materi pelajaran hanya dibatasi pada sub materi pokok persamaan gas ideal 2. Pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran kooperatif tipe

(17)

6

3. Hasil belajar siswa Kelas XI semester genap SMA Panca Budi Medan T.P 2012/2013.

1.4. Rumusan Masalah

Dari latar belakang masalah diatas, dapat dirumuskan :

1. Bagaimana hasil belajar fisika siswa dengan menggunakan Pembelajaran konvensional kelas XI semester genap pada sub materi persamaan gas ideal tahun pelajaran 2012/2013?

2. Bagaimana hasil belajar fisika siswa menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievement Division) berbantu macromedia flash di kelas XI semester genap pada sub materi persamaan gas ideal tahun pelajaran 2012/2013?

3. Apakah ada perbedaan akibat pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe STAD terhadap hasil belajar fisika siswa kelas XI semester genap SMA Panca Budi Medan pada sub materi persamaan gas ideal tahun pelajaran 2012/2013?

1.5. Tujuan Penelitian

Setelah merumuskan masalah maka selanjutnya pada penelitian ini mempunyai tujuan sebagai barikut:

1. Untuk mengetahui hasil belajar fisika siswa kelas kelas XI semester genap pada sub materi persamaan gas ideal tahun pelajaran 2012/2013 yang diberi perlakuan dengan menggunakan pembelajaran Konvensional.

2. Untuk mengetahui hasil belajar fisika siswa kelas kelas XI semester genap pada sub materi persamaan gas ideal tahun pelajaran 2012/2013 yang diberi perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD berbantu macromedia flash

(18)

7

1.6. Manfaat Penelitian

Secara garis besar hasil peneitian ini diharapkan memiliki manfaat sebagai berikut:

1. Sebagai bahan informasi hasil belajar siswa yang dipengaruhi oleh model pembelajaran kooperatif tipe STAD berbantu macromedia flash

2. Sebagai bahan informasi alternatif model pembelajaran kooperatif tipe STAD berbantu macromedia flash bagi pembaca ataupun peneliti selanjutnya yang ingin meneliti topik yang sama.

1.7. Defenisi Operasional

1. Model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Team Achievement Division)

Model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Team Achievement Division) merupakan tipe dari model pembelajaran kooperatif dengan menggunakan kelompok-kelompok kecil dengan jumlah tiap kelompok 4-5 orang siswa secara heterogen. Diawali dengan penyampaian tujuan pembelajaran,penyampaian materi, kehiatan kelompok kuis dan penghargaan kelompok.

2. Macromedia flash

(19)

57

BAB V

KESIMPULAN DAN PEMBAHASAN

5.1. Kesimpulan

Setelah dilakukan tabulasi, perhitungan dan pengujian hipotesis diperoleh

beberapa kesimpulan antara alin :

1.

Hasil belajar fisika siswa kelas XI semester II SMA Panca Budi Medan tahun

ajaran 2012/2013 dengan menggunakan pembelajaran konvensional pada materi

persamaan gas ideal memiliki nilai rata-rata 54.8 atau dalam kategori penilaian

sedang.

2.

Hasil belajar fisika siswa kelas XI semester II SMA Panca Budi Medan tahun

ajaran 2012/2013 dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe

STAD dengan menggunaka

macromedia flash

pada materi persamaan gas ideal

memiliki nilai rata-rata

68.18 atau dalam kategori penilaian baik. Terjadi

peningkatan penilaian afektif 21,3 % dan peningkatan penilaian psikomotorik

20,80% .

3.

Ada pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe STAD berbantu

macromedia

flash

terhadap hasil belajar fisika siswa, yang

memiliki peningkatan kenaikan

hasil belajar sebesar 19,62 %.

5.2. Saran

Berdasarkan hasil dan kesimpulan dalam penelitian ini, maka peneliti mempunyai

beberapa saran :

1.

Bagi peneliti selanjutnya yang ingin menerapkan model pembelajaran kooperatif

tipe STAD sebaiknya mengalokasikan waktu dengan baik agar langkah –

langkahnya dapat terlaksana semuanya.

2.

Bagi peneliti selanjutnya perlu membuat deskriptor yang lebih baik pada

instrumen penilaian afektif dan psikomotorik siswa.

3.

Untuk penggunaan media, sebaiknya peneliti selanjutnya lebih kreatif dalam

membuat

macromedia flash

agar bentuk materi pelajaran lebih nyata, yaitu dalam

bentuk 3 dimensi.

(20)

58

Daftar Pusataka

Sardiman, (2010) ,

Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar

, PT RajaGrafindo Persada,

Jakarta

Arends, R., (2008) ,

Learning To Teach, Belajar Untuk Mengajar Edisi ketujuh/jilid

I,Buku Satu,

Pustaka Belajar, Yogyakarta.

Arikunto, S., (2009) ,

Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan

, Bumi Aksara, Jakarta.

Lubis, A., (2012) , Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe STAD terhadap hasil

belajar fisika siswa pada materi pokok gerak lurus beraturan di kela X SMA

Swasta UISU Medan. Medan :

jurnal pendidikan fisika,Vol. 1 No1 Juni 2012

Universitas Negeri Medan

Djamarah,S.,dan Zain, A., (2006) ,

Strategi Belajar Mengajar,

Rineka Cipta,Jakarta

Haryadi, B., (2009) ,

FisikaUntuk SMA/MA kelas XI

,Jakarta: Teguh Karya.

Lindarti, (2010),

Penerapan Pembelajaran Kooperatif Stad (Student Teams Achievement Division) Dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Fisika Pada Konsep Optika

Geometris Kelas X Sma, Yogyakarta, Jurnal Berkala Fisika Indonesia Vol.2 No2

Tahun 2010

Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta

Nunuk, N., dkk., (2012) , Efektivitasmetodepembelajaran student teams achievement

divisions (stad) berbasis science, environment, technology and society (sets)

berbantuan macromedia flash terhadap prestasi belajar siswa pada materi pokok

perubahan fisika dan kimia kelas VII semester genap smp negeri 14 surakarta

tahun ajaran 2010/2011. Surakarta:

jurnal pendidikan fisika,Vol. 1 No1 Tahun

2012 Universitas Sebelas Maret.

Hariyono, E., (2012) , pengaruh penerapan motivasi dengan menggunakan metode Index

card match (mencari pasangan kartu) dalam model Pembelajaran kooperatif tipe

STAD terhadap hasil belajar Siswa pada materi kalor di kelas X di SMA negeri 1

Pacira

,.

Surakarta,

jurnal pendidikan fisika,Vol. 1 No1 Tahun 2012 Universitas

Sebelas Maret.

Pramono,A., (2006) ,

Persentase Multimedia dengan Macromedia Flash

, Yogyakarta,

Andi Offset.

(21)

59

Rusman, (2011) ,

Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesi Guru

, Jakarta,

PT Raja Grafindo.

Sanjaya, W., (2008) ,

Kurikulum dan Pembelajaran

, Jakarta ,Kencana.

Slameto, (2010) ,

Belajar Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya

, Jakarta,PT Rineka

Cipta.

Sudjana, N., (2009) ,

Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar

, Bandung,PT Remaja

Rosdakarya.

Trianto,(2009) ,

Mendesain Moel Pembelajaran Inovtif.-Progresif: Konsep, Landasan,

dan Imlementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

, Jakarta

,Kencana.

(22)

58

Daftar Pusataka

Sardiman, (2010) ,

Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar

, PT RajaGrafindo Persada,

Jakarta

Arends, R., (2008) ,

Learning To Teach, Belajar Untuk Mengajar Edisi ketujuh/jilid

I,Buku Satu,

Pustaka Belajar, Yogyakarta.

Arikunto, S., (2009) ,

Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan

, Bumi Aksara, Jakarta.

Lubis, A., (2012) , Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe STAD terhadap hasil

belajar fisika siswa pada materi pokok gerak lurus beraturan di kela X SMA

Swasta UISU Medan. Medan :

jurnal pendidikan fisika,Vol. 1 No1 Juni 2012

Universitas Negeri Medan

Djamarah,S.,dan Zain, A., (2006) ,

Strategi Belajar Mengajar,

Rineka Cipta,Jakarta

Haryadi, B., (2009) ,

FisikaUntuk SMA/MA kelas XI

,Jakarta: Teguh Karya.

Lindarti, (2010),

Penerapan Pembelajaran Kooperatif Stad (Student Teams Achievement Division) Dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Fisika Pada Konsep Optika

Geometris Kelas X Sma, Yogyakarta, Jurnal Berkala Fisika Indonesia Vol.2 No2

Tahun 2010

Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta

Nunuk, N., dkk., (2012) , Efektivitasmetodepembelajaran student teams achievement

divisions (stad) berbasis science, environment, technology and society (sets)

berbantuan macromedia flash terhadap prestasi belajar siswa pada materi pokok

perubahan fisika dan kimia kelas VII semester genap smp negeri 14 surakarta

tahun ajaran 2010/2011. Surakarta:

jurnal pendidikan fisika,Vol. 1 No1 Tahun

2012 Universitas Sebelas Maret.

Hariyono, E., (2012) , pengaruh penerapan motivasi dengan menggunakan metode Index

card match (mencari pasangan kartu) dalam model Pembelajaran kooperatif tipe

STAD terhadap hasil belajar Siswa pada materi kalor di kelas X di SMA negeri 1

Pacira

,.

Surakarta,

jurnal pendidikan fisika,Vol. 1 No1 Tahun 2012 Universitas

Sebelas Maret.

Pramono,A., (2006) ,

Persentase Multimedia dengan Macromedia Flash

, Yogyakarta,

Andi Offset.

(23)

59

Rusman, (2011) ,

Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesi Guru

, Jakarta,

PT Raja Grafindo.

Sanjaya, W., (2008) ,

Kurikulum dan Pembelajaran

, Jakarta ,Kencana.

Slameto, (2010) ,

Belajar Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya

, Jakarta,PT Rineka

Cipta.

Sudjana, N., (2009) ,

Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar

, Bandung,PT Remaja

Rosdakarya.

Trianto,(2009) ,

Mendesain Moel Pembelajaran Inovtif.-Progresif: Konsep, Landasan,

dan Imlementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

, Jakarta

,Kencana.

(24)

ii

RIWAYAT HIDUP

Gambar

Tabel 1.1. Daftar nilai fisika siswa yang tidak lulus KKM

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan telaahan hasil percobaan mengenai “Pemanfaatan Flavonoid Sebagai Stimulan Simbiosis Antara Mikoriza Dengan Bibit Manggis In-Vitro Pada Tahap

Saksi yang diajukan dalam sidang pengadilan ada empat jenis yaitu saksi yang diajukan oleh tersangka atau seorang terdakwa, yang diharapkan dapat memberikan keterangan

[r]

4.2 Data from Observation: The Kinds of Activity that Take Place in the Process of Teaching and Learning Narrative Texts through

[r]

Penggunaan Pendekatan Pembelajaran Tidak Langsung serta Pendekatan Gabungan Langsung dan Tidak Langsung dalam Rangka Meningkatkan Kemampuan berpikir Matematika

Nilai daya dukung dan penurunan berdasarkan program Metode Elemen Hingga sebesar 285,46 ton dan 11,42 mm nilai ini tidak jauh berbeda dengan secara analitis.. Kata Kunci :

Pada makalah ini akan dipaparkan mengenai pengembangan digital library yang ditujukan untuk perpustakaan Smk Yasmida Ambarawa .Teknologi dan komunikasi tak