• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN DAN MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN GEOGRAFI DI SMA BUDI MURNI 2 MEDAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH METODE PEMBELAJARAN DAN MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN GEOGRAFI DI SMA BUDI MURNI 2 MEDAN."

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN DAN MINAT

BELAJAR SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

DALAM MATA PELAJARAN GEOGRAFI

DI SMA BUDI MURNI

2 MEDAN

TESIS

Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Program Studi Teknologi Pendidikan

Oleh

ALFANSYURI HUSIN

NIM: 081188230094

PROGRAM PASCA SARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

i ABSTRACT

Husin, Alfansyuri. Registration Number: 081188230094. The Effect of Instructional Method and Learning Interest of Students on the Learning Achievement of Geography on SMA Budi Murni – 2 Medan. A Thesis. Educational Technology Study Program, Postgraduate Program, State University of Medan. 2013.

The objectives of this quasi experimental research were to discover whether: (1) the students’ learning achievement of Geography taught by using Virtual Field Trip instructional method was higher than Student Team Achievement Divisions and Lecturing instructional method, (2) students with high learning interest got a higher learning achievement of Geography than students with low learning interest, and (3) there was an interaction between instructional method and learning interest on learning achievement of Geography. The population was all students of Grade X SMA Budi Murni – 2 Medan, consisting of 215 students from 5 classes. A cluster random sampling technique was conducted; 42 students for Virtual Field Trip instructional method, 43 students for Student team Achievement Divisions instructional method and 44 students for Lecturing instructional method. The instruments used were 40 items of multiple choice test and 34 questions to discover students’ interest. A factorial 3x2 design was used with a two-way ANAVA at the level of significance

Geography with high learning interest ( ̅= 29. 95) was higher than students with low learning interest. ( ̅= 21. 27) with Fcount = 22.14 > Ftable =3.98, and (3) there

was an interaction between instructional method and students’ interest of Geography with Fcount = 85.31 > Ftable =3.92. A further Scheffe test showed that

there was a difference between students’ learning achievement of Geography taught by Virtual Field Trip instructional method, Student Team Achievement Divisions instructional method and Lecturing instructional method, so thus high learning interest and low learning interest.

(4)

ii ABSTRAK

Husin, Alfansyuri. NIM: 081188230094. PENGARUH METODE PEMBELAJARAN DAN MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR DALAM MATA PELAJARAN GEOGRAFI DI SMA BUDI MURNI – 2 MEDAN. Tesis. Program Studi Teknologi Pendidikan, Program Pascasarjana, Universitas Negeri Medan. 2013.

Tujuan penelitian quasi ekperimen ini adalah untuk mengetahui: (1) hasil belajar Geografi siswa yang diajar dengan Metode Pembelajaran Karya Wisata Virtual lebih tinggi daripada Metode Pembelajaran Students Achievement Division dan Metode Pembelajaran Ceramah, (2) siswa yang memiliki minat belajar tinggi memperoleh hasil belajar Geografi lebih tinggi dari pada siswa yang memiliki minat belajar rendah., dan (3) terdapat interaksi antara Metode Pembelajaran dan Minat Belajar terhadap Hasil Belajar Geografi.

Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa Kelas X SMA Budi Murni – 2 Medan, yang terdiri dari 215 siswa dari kelas X. Teknik cluster random sampling dilakukan kepada 42 siswa dengan Metode Pembelajaran Karya Wisata Virtual, 43 siswa dengan Metode Pembelajaran Student Team Achievement Division dan 44 siswa dengan Metode Pembelajaran Ceramah. Instrument yang digunakan adalah 40 soal pilihan berganda dan 34 pertanyaan untuk mengetahui minat belajar siswa. Desain faktorial 3x2 yang digunakan dengan pengujian hipotesis dua arah ANAVA pada taraf signifikan =0,05.

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa: (1) hasil belajar Geografi siswa yang diajarkan dengan Metode Pembelajaran Karya Wisata Virtual ( ̅= 27,71) lebih tinggi dari hasil belajar Geografi siswa dengan Metode Pembelajaran Student Team Achievement Divisions ( ̅= 26,20) dan Metode Pembelajaran Ceramah ( ̅5,6= 24,09) dangan Fhitung = 4,38 > Ftabel =3,07, (2) hasil belajar Geografi siswa

yang memilki minat belajar yang tinggi ( ̅= 29,95) lebih tinggi dari hasil belajar siswa yang memiliki minat belajar yang rendah ( ̅= 21,27) dengan Fhitung = 22,14

> Ftabel =3,98, dan (3) terdapat interaksi antara Metode Pembelajaran dan Minat

Belajar Geografi siswa dengan Fhitung = 85,51 > Ftabel =3,92. lebih lanjut pengujian

Scheffe menunjukkan ada perbedaan antara hasil belajar Geografi siswa dengan Metode Pembelajaran Karya Wisata Virtual, Student Team Achievement Divisions dan Ceramah, begitu juga Minat Belajar Tinggi dengan Minat Belajar Rendah.

(5)

iii

KATA PENGANTAR

Rasa Syukur yang tidak terhingga penulis ungkapakan kehadiran Allah

S.W.T. karena berkat izinNya penulis diberiNya nikmat kesehatan sehingga dapat

menyelesaikan penulisan tesis yang berjudul “Pengaruh Metode Pembelajaran

Dan Minat Belajar Siswa Terhadap Hasil Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran

Geografi di SMA Budi Murni –2 Medan”.

Secara khusus penulis menyampaikan rasa Ta’dzim dan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Prof. Dr. Abdul Muin Sibuea, M.Pd. dan Prof.

Dr. Harun Sitompul, M.Pd., sebagai pembimbing 1 dan pembimbing 2 yang

dengan kemurahan hati telah meluangkan waktunya memberikan pengarahan,

bimbingan dan motivasi dalam menghadapi kendala dan keterbatasan penulis

selama proses penulisan tesis ini, dan akhirnya penulisan tesis ini dapat

diselesaikan.

Pada kesempatan ini juga penulis menyampaikan ucapan ribuan

terimakasih kepada:

Pertama, Rektor Universitas Negeri Medan Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar

Damanik, M.Si., dan Bapak Prof. Dr. Abdul Muin Sibuea, M.Pd., Direktur

Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan yang telah memberikan

kesempatan kepada penulis untuk mengikuti perkuliahan di Program

Pascasarjana Universitas Negeri Medan.

Kedua, Bapak Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd., Ketua Program Studi

Teknologi Pendidikan, dan Bapak Dr. R. Mursid, M.Pd., Sekretaris Program

(6)

iv

motivasi dan bantuan kepada penulis berupa layanan perkuliahan dan

administrasi.

Ketiga, Ucapan terimakasih juga penulis sampaikan kepada Prof. Dr.

Muhammad Badiran, M.Pd., Dr. Hidayat, M.Si., Dr. R. Mursid, M.Pd., sebagai

narasumber dan penguji yang telah memberikan masukan demi kesempurnaan

tesis ini.

Keempat, penulis ungkapakan terima kasih juga kepada Bapak/Ibu Dosen

Program Studi Teknologi Pendidikan, Program Pascasarjana Universitas Negeri

Medan, yang telah memberikan ilmu pengetahuan selama penulis mengikuti

perkuliahan dan tak lupa juga panulis haturkan terimakasih kepada rekan-rekan

mahasiswa Pascasarjana Universitas Negeri Medan Program Studi Teknologi

Pendidikan angkatan XVII yang telah banyak memberikan bantuan moril dan

motivasi sehingga tesis ini dapat diselesaikan.

Kelima, Ucapan terima kasih penulis haturkan kepada Bapak Drs. Jontar

Sitohang sebagai Kepala Sekolah SMA Budi Murni – 2 Medan, yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian pada sekolah yang

dipimpinnya, serta guru-guru dan para siswa/i kelas X SMA Budi Murni – 2 Medan Tahun Pelajaran 2012/2013 yang telah menjadi pengajar, populasi dan

sampel dalam penelitian ini.

Keenam, teristimewa sekali ucapan terimakasih penulis haturkan kepada

istriku yang tercinta Nurwidayati, dan anak-anakku yang tersayang Almizanul

Khair Fansyuri, Najwa Zamira Fansyuri, dan Unzilla Ramadhani Fansyuri yang

(7)

v

Terakhir ucapan terimakasih penulis sampaikan kepada seluruh keluarga,

sahabat, dan handai taulan yang juga ikut membantu dalam penyelesaian

penulisan tesis ini.

Akhirnya, penulis mengakui bahwa karya ini belumlah sesempurna yang

diharapkan disebabkan oleh keterbatasan kemampuan penulis sebagai manusia

biasa, akan tetapi semoga hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi dunia

pendidikan di masa kini dan di masa yang akan datang.

Medan, Agustus 2013 Penulis

Alfansyuri Husin

(8)

vi

BAB II KAJIAN TEORETIS, KERANGKA BERPIKIR DAN PENGAJUAN HIPOTESIS A. Kajian Teoretis... 11

1. Hakikat Hasil Belajar Geografi Di Sekolah Menengah Atas... 11

2. Hakikat Metode Pembelajaran... 17

3. Hakekat Metode Pembelajaran Karya Wisata Virtual... 18

4. Hakikat Metode Pembelajaran Student Team Achievement Divisions... 29

5. Hakekat Metode Pembelajaran Ceramah... 35

6. Hakikat Minat belajar... 38

B. Hasil Penelitian yang Relevan... 41

C. Kerangka Berpikir... 43

D. Hipotesis Penelitian... 51

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan waktu Penelitian………... 52

B. Populasi dan Sampel……….…. 52

1. Populasi Penelitian... 52

2. Sampel Penelitian... 53

C. Metode dan Desain Penelitian……….….. 54

D. Defenisi Operasional Variabel Penelitian…..…….. 56

E. Pengontrolan Perlakuan………. 57

F. Prosedur dan pelaksanaan perlakuan....………... 59

G. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data 1. Teknik Pengumpulan Data... 65

2. Instrumen Pengumpulan Data... 66

3. Uji Coba Instrumen... ... 70

(9)

vii BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Data

1. Hasil Belajar Geografi Siswa Yang Dibelajarkan Dengan Menggunakan Metode Pembelajaran

Karya Wisata Virtual... 82

2. Hasil Belajar Geografi Siswa Yang Dibelajarkan Dengan Menggunakan Metode Pembelajaran STAD... 84

3. Hasil Belajar Geografi Siswa Yang Dibelajarkan Dengan Menggunakan Metode Pembelajaran Ceramah... 85

4. Hasil Belajar Geografi Siswa Dengan Minat Belajar Tinggi... 87

5. Hasil Belajar Geografi Siswa Dengan Minat Belajar Rendah... ... 89

6. Hasil Belajar Geografi Siswa Yang Dibelajarkan Dengan Metode Pembelajaran Karya Wisata Virtual Dengan Minat Belajar Tinggi... 90

7. Hasil Belajar Geografi Siswa Yang Dibelajarkan Dengan Metode Pembelajaran Karya Wisata Virtual Dengan Minat Belajar Rendah... 92

8. Hasil Belajar Geografi Siswa Yang Dibelajarkan Dengan Metode Pembelajaran STAD Dengan Minat Belajar Tinggi... 94

9. Hasil Belajar Geografi Siswa Yang Dibelajarkan Dengan Metode Pembelajaran STAD Dengan Minat Belajar Rendah... 96

10.Hasil Belajar Geografi Siswa Yang Dibelajarkan Dengan Metode Pembelajaran Ceramah Dengan Minat Belajar Tinggi... 98

11.Hasil Belajar Geografi Siswa Yang Dibelajarkan Dengan Metode Pembelajaran Ceramah Dengan Minat Belajar Rendah... 100

B. Pengajuan Persyaratan Analisis 1. Uji Normalitas Data... 102

2. Uji Homogenitas Varians Populasi... 105

C. Pengujian Hipotesis... 108

D. Pembahasan Hasil Penelitian... 121

E. Keterbatasan Penelitian……….... 127

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Simpulan……….….. 129

B. Implikasi………... 130

C. Saran………. 134

DAFTAR PUSTAKA... 136

(10)

viii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1. Prestasi Belajar Siswa Mata Pelajaran Geografi kelas XA, XB, XC dan XD SMA Budi Murni-2 Medan

Tahun Pembelajaran 2011/2012,... 3

Tabel 2.1. Struktur Dimensi Pengetahuan dan Dimensi Proses Kognitif……… 15

Tabel 2.2. Analisa Topik Pembelajaran Geografi Didasarkan Pada Tabel Taksonomi ………. 16

Tabel 2.3. Langkah-langkah Model Pembelajaran Kontekstual ……… 20

Tabel 2.4. Keuntungan dan Kerugian Dari Sudut Pandang Pengguna .. 25

Tabel 2.5. Memperlihatkan Beberapa Alamat Website Yang Berhubungan Dengan Karya Wisata Virtual dan Kecerdasan ………. 27

Tabel 2.6. Langkah-langkah Metode Pembelajaran STAD………. 33

Tabel 2.7. Langkah-langkah Dalam Penerapan Metode Ceramah …….. 37

Tabel 2.8. Perbedaan Metode Pembelajaran Karya Wisata Virtual, STAD dan Ceramah ……… 47

Tabel 3.1. Distribusi Siswa Kelas X SMA Budi Murni – 2 Medan ……. 53

Tabel 3.2. Sampel Penelitian Kelas X SMA Budi Murni-2, Medan ……. 54

Tabel 3.3. The Matching Only Posttest-Only Control Group Design (Fraenkel, Wallen, 1990:243)……….. 55

Tabel 3.4. Desain Penelitian Dengan Faktorial 3x2 ……….. 55

Tabel 3.5. Kisi-kisi Instrumen Hasil Belajar Geografi ………. 67

Tabel 3.6. Penyebaran Soal Dilihat Dari Aspek Kognitif ………. 68

Tabel 3.7. Kisi-kisi Angket Minat Belajar Siswa ………. 69

Tabel 3.8. Kategori Minat Dari Skor Rata-rata Gabungan Siswa ………. 70

(11)

ix

Tabel 3.10. Penyebaran Soal Dilihat Dari Aspek Kognitif Setelah

Dilakukan Uji Validitas Butir Soal……… 75

Tabel 4.1. Hasil Belajar Geografi Siswa dengan Menggunakan

Metode Pembelajaran Karya Wisata Virtual. ……… 82

Tabel 4.2. Hasil Belajar Geografi Siswa dengan Menggunakan

Metode Pembelajaran STAD. ………. 84

Tabel 4.3. Hasil Belajar Geografi Siswa dengan Menggunakan

Metode Pembelajaran Ceramah. ……… 86

Tabel 4.4. Hasil Belajar Geografi Siswa dengan

Minat Belajat Tinggi……….. 88

Tabel 4.5. Hasil Belajar Geografi Siswa dengan

Minat Belajar Rendah………. 89

Tabel 4.6. Hasil Belajar Geografi Siswa dengan Menggunakan Metode Pembelajaran Karya Wisata Virtual

dengan Minat Belajar Tinggi……….. 91

Tabel 4.7. Hasil Belajar Geografi Siswa dengan Menggunakan Metode Pembelajaran Karya Wisata Virtual

dengan Minat Belajar Rendah……… 93

Tabel 4.8. Hasil Belajar Geografi Siswa dengan Menggunakan Metode Pembelajaran STAD dengan

Minat Belajar Tinggi ……….. 95

Tabel 4.9. Hasil Belajar Geografi Siswa dengan Menggunakan Metode Pembelajaran STAD dengan

Minat Belajar Rendah ………. 97

Tabel 4.10. Hasil Belajar Geografi Siswa dengan Menggunakan Metode Pembelajaran Ceramah dengan

Minat Belajar Tinggi……… 99

Tabel 4.11. Hasil Belajar Geografi Siswa dengan Menggunakan Metode Pembelajaran Ceramah dengan

Minat Belajar Rendah………. 101

Tabel 4.12. Hasil Analisis Uji Normalitas Hasil Belajar Geografi Siswa dengan Metode Pembelajaran Karya Wisata

Virtual, Metode STAD dan Metode Ceramah……… 103

Tabel 4.13. Rangkuman Uji Normalitas Hasil Belajar Geografi untuk Siswa Dengan Minat Belajar Tinggi dan

(12)

x

Tabel 4.14. Rangkuman Uji Normalitas Hasil Belajar Geografi Siswa berdasarkan Metode Pembelajaran Pada Siswa

Dengan Minat Belajar Tinggi dan Rendah……… 104

Tabel 4.15. Ringkasan Hasil Perhitungan Homogenitas Varian

Metode Pembelajaran ... 105 Tabel 4.16. Ringkasan Hasil Perhitungan Varian

Perbedaan Minat belajar ……… 106

Tabel 4.17. Ringkasan Hasil Perhitungan Homogenitas Varians

Populasi Uji Bartlet... 107

Tabel 4.18. Rangkuman Data Hasil Perhitungan

Analisis Deskriptif………. 108

Tabel 4.19. Ringkasan Hasil Perhitungan ANAVA

Faktorial 2 x 3 ……….. 108

Tabel 4.20. Ringkasan Hasil Uji Lanjut

(13)

xi

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1. Memperlihatkan Sebuah Virtual Yang Mempergunakan Halaman Web Sebagai Panduan Untuk

Melakukan Perjalanan………. 28

Gambar 2.2. Memperlihatkan Salah Satu Sisi Ruang Di Museum Purbakala Smithsonian, Virtual Ini Menggunakan

Navigator Untuk Mengikuti Seluruh Perjalanan……… 29

Gambar 4.1. Histogram Hasil Belajar Geografi Siswa Yang Dibelajarkan Dengan Menggunakan Metode

Pembelajaran Karya Wisata Virtual ………. 83

Gambar 4.2. Histogram Hasil Belajar Geografi Siswa Yang Dibelajarkan Dengan Menggunakan Metode

Pembelajaran STAD……….. 85

Gambar 4.3. Histogram Hasil Belajar Geografi Siswa Yang Dibelajarkan Dengan Menggunakan Metode

Pembelajaran Ceramah………. 87

Gambar 4.4. Histogram Hasil Belajar Geografi Siswa Dengan

Minat Belajar Tinggi………. 88

Gambar 4.5. Histogram Hasil Belajar Geografi Siswa dengan

Minat Belajar Rendah……… 90

Gambar 4.6. Histogram Hasil Belajar Geografi Siswa yang Dibelajarkan Dengan Menggunakan Metode Pembelajaran Karya Wisata Virtual dengan

Minat Belajar Tinggi………. 92

Gambar 4.7. Histogram Hasil Belajar Geografi Siswa yang Dibelajarkan Dengan Menggunakan Metode Pembelajaran Karya Wisata Virtual dengan

Minat Belajar Rendah………. 94

Gambar 4.8. Histogram Hasil Belajar Geografi Siswa yang Dibelajarkan dengan Menggunakan Metode

Pembelajaran STAD dengan Minat Belajar Tinggi….. 96

Gambar 4.9. Histogram Hasil Belajar Geografi Siswa yang Dibelajarkan dengan Menggunakan Metode

(14)

xii

Gambar 4.10. Histogram Hasil Belajar Geografi Siswa yang Dibelajarkan dengan Menggunakan Metode Pembelajaran Ceramah dengan

Minat Belajar Tinggi………. 100

Gambar 4.11. Histogram Hasil Belajar Geografi Siswa yang Dibelajarkan dengan Menggunakan Metode Pembelajaran Ceramah dengan

Minat Belajar Rendah……….. 102

Gambar 4.12. Interaksi Metode Pembelajaran dan Perbedaan Minat Belajar Siswa Terhadap

(15)

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Silabus Pembelajaran………... 139

2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)………. 140

3. Instrumen Tes Hasil Belajar Geografi………. 172

4. Hasil Uji Coba Tes Hasil Belajar 1. Pengujian Validitas Butir Tes Hasil Belajar……….. 181

2. Pengujian Tingkat Kesukaran……… 181

3. Analisis Daya Beda Butir Soal……….. 183

4. Pengujian Reliabilitas Tes Butir Hasil Belajar……….. 184

5. Tabel Data Uji Instrumen dan Uji Validitas Tes Butir Soal…….. 186

5. Instrumen Angket Minat Belajar Siswa……….. 188

6. Hasil Uji Coba Instrumen Angket Minat Belajar Siswa 1. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Angket Minat Belajar... 191

2. Tabel Data Uji Validitas Butir Angket Minat Belajar…………... 194

7. Hasil Analisis Data Penelitian 3. Data Perhitungan Statistik Hasil Belajar Geografi……….... 195

4. Uji Normalitas Data……….. 214

5. Uji Homogenitas Varians………. 228

6. Analisis Varians……… 232

7. Uji Lanjutan Menggunakan Uji Scheffe……… 236

8. Tabel-tabel Statistik……… 239

(16)

xiv

10.Foto-foto Dokumentasi Kegiatan Pelaksanaan Penelitian…………. 257

11.Surat Keputusan Pembimbing Tesis Program Studi Teknologi

Pendidikan………. 258

12. Undangan Seminar Proposal Tesis………... 259

13.Surat Izin Melakukan Uji Coba Instrumen………. 260

14.Surat Izin Melakukan Penelitian Lapangan dari Pascasarjana

Unimed……… 261

15.Surat Izin Melakukan Penelitian Ke Sekolah SMA Budi Murni-2

Medan………. 262

16.Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian ……… 263

(17)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Permasalahan dalam bidang pendidikan merupakan masalah yang sangat

penting dalam kehidupan bahkan masalah pendidikan tidak dapat dipisahkan dari

kehidupan manusia baik dalam kehidupan keluarga, masyarakat hingga negara.

Sehingga dapat dikatakan bahwa salah satu indikator majunya sebuah negara

dapat dilihat dari kualitas pendidikan dari bangsa di negara tersebut.

Pendidikan geografi merupakan salah satu mata pelajaran dari sistem

pendidikan nasional yang diajarkan pada semua jenjang pendidikan di Indonesia,

hal ini memperlihatkan bahwa pentingnya peranan geografi bagi peserta didik di

dalam kehidupan sehari-hari. Geografi merupakan ilmu untuk menunjang

kehidupan sepanjang hayat dan mendorong peningkatan kehidupan. Sesuai

dengan kemajuan berpikir manusia dan penajaman makna suatu ilmu, maka

geografi juga mengalami perkembangan, baik dalam hal teori, pendekatan

maupun metode. Lingkup bidang kajiannya memungkinkan manusia memperoleh

jawaban atas pertanyaan dunia sekelilingnya yang menekankan pada aspek

spasial, dan ekologis dari eksistensi manusia. Bidang kajian ilmu geografi

meliputi bumi, aspek dan proses yang membentuknya, hubungan kausal dan

spasial manusia dengan lingkungannya, serta interaksi manusia dengan tempat.

Menurut Slameto (2010: 54) faktor yang mempengaruhi belajar dapat

digolongkan ke dalam dua golongan, yaitu faktor yang berasal dari dalam diri

(18)

2

Hingga saat ini masih dirasakan rendahnya prestasi belajar siswa termasuk

prestasi belajar geografi dapat disebabkan faktor yang berasal dari dalam diri

siswa dan faktor dari luar diri siswa. Model, strategi dan metode pembelajaran

yang digunakan guru dalam proses belajar mengajar di kelas merupakan salah

satu faktor dari luar diri siswa yang sangat dapat mempengaruhi prestasi

belajarnya. Penggunaan satu model pembelajaran untuk mengajarkan semua

pokok bahasan dalam suatu mata pelajaran dapat menyebabkan siswa menjadi

jenuh sehingga siswa tidak tertarik lagi untuk mengikuti pelajaran tersebut

terlebih lagi dengan mata pelajaran geografi berkaitan dengan konsep-konsep

abstrak, sehingga pemahamannya membutuhkan daya nalar yang tinggi ,

dibutuhkan ketekunan keuletan, semangat, perhatian dan motivasi yang tinggi

untuk dapat memahami materi pelajaran geografi. Minat merupakan salah satu

faktor yang menentukan tinggi rendahnya prestasi belajar yang berasal dari dalam

diri siswa. Berbagai upaya harus dilakukan guru untuk menumbuhkan minat

belajar terhadap geografi dalam diri siswa.

Berdasarkan hasil survey, penelitian pendahuluan melalui wawancara

dengan guru mata pelajaran geografi yang penulis lakukan pada tanggal 4 Mei

2012, tentang data prestasi belajar siswa kelas X di SMA Budi Murni-2 Medan

Tahun Pembelajaran 2011/2012 menunjukan bahwa masih ada beberapa siswa

memperoleh prestasi belajar yang rendah. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada

(19)

3

Tabel 1.1. Prestasi Belajar Siswa Mata Pelajaran Geografi kelas XA, XB, XC

dan XD SMA Budi Murni-2 Medan Tahun Pembelajaran 2011/2012

No

Sumber: dokumentasi guru mata pelajaran geografi kelas XSMA Budi Murni-2 Medan Tahun Pembelajaran 2011/2012

Dari Tabel 1 di atas menunjukkan bahwa prestasi belajar Geografi pada

siswa kelas X SMA Budi Murni-2 Medan masih rendah. Rendahnya prestasi

belajar siswa diduga ada berbagai faktor baik itu faktor internal maupun faktor

eksternal. Faktor internal salah satunya adalah minat siswa dalam proses

pembelajaran dan faktor eksternal salah satunya adalah metode pembelajaran

yang digunakan dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu, rendahnya prestasi

belajar siswa pada mata pelajaran geografi kelas X SMA Budi Murni-2 Medan

diduga ada kaitannya dengan motivasi belajar dan cara belajar yang perlu

dibuktikan melalui penelitian ini.

Dari hasil pengamatan di lapangan masih rendahnya pencapaian hasil

belajar yang didapatkan siswa terhadap mata pelajaran geografi. Banyak hal yang

dapat menjadi penyebab rendahnya hasil belajar siswa tetapi hal yang sangat

mendominasi dan dapat mempengaruhi minat belajar siswa adalah metode

pembelajaran. Kurangnya variasi dalam metode pembelajaran, keefektifitasan

(20)

4

terhadap minat belajar siswa. Beberapa metode yang selalu disajikan kepada

siswa untuk mata pelajaran geografi antara lain adalah metode latihan, metode

kerja kelompok, metode diskusi, metode STAD (Student Team Achievement

Divisions) dan metode ceramah (Lecturing Method). Sebagian besar dari

metode-metode ini melibatkan siswa secara aktif, tetapi hasil belajar yang didapatkan

masih belum sesuai dengan yang diharapkan. Siswa masih merasa kesulitan

dalam memvisualisasikan sendiri konsep-konsep abstrak yang dimunculkan

dalam setiap topik pembahasan. Hal inilah yang membuat minat belajar siswa

menurun yang akhirnya berpengaruh pada hasil belajar yang rendah. Gejala ini

terlihat dari antusias siswa dalam mengerjakan tugas-tugas yang diberikan dan

kemampuan siswa untuk mengimajinasikan kondisi-kondisi tertentu dalam

pembelajaran geografi masih sangat rendah. Kendala yang sangat besar dapat

dirasakan pada siswa SMA kelas X, dimana pada kondisi ini sangat

mempengaruhi siswa untuk menentukan penjurusan pada tingkatan berikutnya.

Sementara untuk siswa kelas XI dan XII program penjurusan ilmu sosial dapat

terbebani oleh karena masuknya mata pelajaran geografi sebagai mata pelajaran

yang menentukan kelulusan pada tingkatan SMA untuk program studi ilmu

sosial.

Beberapa usaha dilakukan sekolah dalam rangka meningkatkan minat

belajar siswa terhadap mata pelajaran ini. Program field trip atau lebih dikenal

dengan program karya wisata dilakukan secara terencana dan terkordinir.

Program ini membawa pengaruh yang sangat positif terhadap peningkatan minat

belajar siswa. Para siswa selalu mempersiapkan diri untuk melaksanakan

(21)

5

langsung hasil-hasil proses geografi, bentang alam beserta interaksi sosial yang

ada di dalamnya. Tetapi kendala untuk melakukan program ini sangatlah berat

dirasakan bagi siswa dan begitu pula oleh guru. Biaya yang harus dikeluarkan

sangat besar untuk melakukan program ini, selain itu perjalanan tersebut hanya

melibatkan sebagian kecil mata pelajaran yang diajarkan kepada siswa. Waktu

perjalanan yang sangat panjang, serta beban tanggung jawab yang dipikul oleh

guru sangat besar. Beberapa kendala yang dihadapi menyebabkan program karya

wisata kurang dirasakan efektif.

Hasil dari pengamatan peneliti selama ini, metode pembelajaran

membawa pengaruh yang sangat besar terhadap peningkatan minat belajar siswa.

Beberapa topik tertentu siswa masih membutuhkan perhatian yang lebih untuk

dapat memunculkan gambaran-gambaran dari penjelasan guru tersebut. Untuk

sebagian siswa mengalami kesukaran untuk memunculkan imajinasi tersebut,

sehingga mereka merasa pelajaran geografi kurang diminati.

Kemajuan dalam bidang teknologi informasi merupakan ciri utama dari

perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini. Pada awalnya teknologi

terlahir dari keinginan untuk mempermudah melakukan suatu usaha, berangkat

dari prinsip tersebut terciptalah benda-benda hasil teknologi yang inovatif pada

zamannya. Perkembangan ilmu pengetahuan berjalan seiring dengan lajunya

perkembangan teknologi tersebut.

Dunia pendidikan merupakan pencetak sumber daya manusia yang selalu

didorong untuk dapat mengantisipasi dan menyikapi dengan cermat dan tepat

perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Upaya-upaya ke arah

(22)

6

penyusunan kurikulum. Metode-metode pembelajaran baru terlahir dengan

dukungan teknologi informasi dan komunikasi yang semakin baik. Sumber dan

media pembelajaran disempurnakan dan dilengkapi pula dengan teknologi tinggi.

Metode karya wisata virtual diperkenalkan sebagai hasil kolaborasi antara

metode pembelajaran karya wisata dan media yang memanfaatkan teknologi

tinggi. Siswa diajak mengelilingi tempat-tempat yang jauh untuk

memvisualisasikan konsep-konsep geografi secara langsung tanpa harus keluar

dari ruangan kelas. Beberapa kendala yang dirasakan pada pelaksanaan field

trip/karya wisata dapat diatasi dengan bantuan teknologi baik dari segi

pembiayaan, waktu dan tanggung jawab guru. Jumlah guru yang terlibat dalam

karya wisata virtual merupakan guru mata pelajaran yang bersangkutan sehingga

tidak perlu menambah jumlah guru yang terlibat dalam pengawasan siswa.

Dengan metode pembelajaran karya wisata virtual ini diharapkan akan

memberikan pengalaman belajar yang sangat berarti bagi siswa yang kemudian

akan menumbuhkan minat belajar siswa terhadap pembelajaran geografi. Guru

berperan sebagai pemandu perjalanan sepanjang pembelajaran berlangsung.

Melalui metode ini pemahaman dan minat belajar siswa akan meningkat sehingga

(23)

7

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat diidentifikasi masalah

guna menemukan hal-hal yang penting untuk dikaji, diteliti dalam penelitian

adalah sebagai berikut: Apakah metode pembelajaran karya wisata virtual mampu

meningkatkan minat belajar siswa terhadap mata pelajaran geografi di SMA

Kelas X? Apakah metode pembelajaran memberikan pengaruh terhadap hasil

belajar siswa pada mata pelajaran geografi? Apakah metode pembelajaran karya

wisata virtual berpengaruh terhadap hasil belajar geografi siswa di SMA kelas X?

Apakah ada perbedaan hasil belajar geografi di SMA kelas X dengan

menggunakan metode pembelajaran karya wisata virtual dan metode

pembelajaran STAD? Apakah ada hubungan antara metode pembelajaran karya

wisata virtual dengan minat belajar siswa pada mata pelajaran geografi di SMA

kelas X? Apa saja yang perlu dipersiapkan oleh guru untuk menggunakan metode

pembelajaran karya wisata virtual ini? Peralatan apa saja yang diperlukan untuk

menerapkan metode karya wisata virtual ini? Apakah ada pengaruh antara metode

pembelajaran karya wisata virtual dan minat belajar terhadap hasil belajar siswa

pada mata pelajaran geografi di SMA kelas X?

C. Pembatasan Masalah

Pembatasan masalah diperlukan supaya penelitian ini tidak menyimpang

dari permasalahan yang telah ditetapkan. Dengan adanya batasan masalah maka

cara untuk menyelesaikan penelitian menjadi lebih terarah, terpadu dan

sistematis. Adapun yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah Pengaruh

(24)

8

Mata Pelajaran Geografi di SMA Budi Murni-2 Medan dan mengingat luasnya

cakupan untuk mencapai kemampuan belajar siswa dari judul yang akan dibahas

maka pembatasan masalah meliputi;

1. Metode pembelajaran yang akan diterapkan adalah Metode Pembelajaran

Karya Wisata Virtual, Metode Pembelajaran Student Teams Achievement

Divisions (STAD), dan Metode Ceramah.

2. Karakteristik belajar siswa dibedakan pada minat belajar siswa yang

tinggi dan minat belajar siswa yang rendah.

3. Hasil belajar geografi ditinjau pada ranah kognitif.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah dan batasan

masalah di atas maka rumusan masalah penelitian mengenai pengaruh metode

pembelajaran ini adalah:

1. Apakah ada perbedaan hasil belajar geografi siswa yang diajarkan dengan

metode pembelajaran karya wisata virtual, STAD, dan metode ceramah

pada mata pelajaran Geografi kelas X di SMA Budi Murni - 2 Medan?

2. Apakah hasil belajar geografi siswa yang memiliki minat belajar tinggi

lebih tinggi dari siswa yang memiliki minat belajar rendah pada mata

pelajaran Geografi kelas X di SMA Budi Murni - 2 Medan?

3. Apakah ada interaksi antara metode pembelajaran dan minat belajar siswa

terhadap hasil belajar pada mata pelajaran Geografi kelas X di SMA Budi

(25)

9

E. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian adalah:

1. Untuk mengetahui adanya perbedaan hasil belajar geografi siswa yang

diajarkan dengan metode pembelajaran karya wisata virtual, STAD, dan

metode ceramah pada mata pelajaran Geografi kelas X di SMA Budi

Murni - 2 Medan.

2. Untuk mengetahui hasil belajar geografi siswa yang memiliki minat

belajar tinggi lebih tinggi dari siswa yang memiliki minat belajar rendah

pada mata pelajaran Geografi kelas X di SMA Budi Murni-2 Medan.

3. Untuk mengetahui adanya interaksi antara metode pembelajaran dan

minat belajar siswa terhadap hasil belajar pada mata pelajaran Geografi

kelas X di SMA Budi Murni - 2 Medan

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi tenaga

pendidik yang bersifat teoretis maupun yang bersifat praktis. Manfaat teoretis

dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Untuk memperkaya khasanah ilmu pengetahuan guna meningkatkan

kualitas pembelajaran khususnya yang berkaitan dengan metode-metode

pembelajaran.

b. Sumbangan pemikiran bagi guru, pengelola, dan lembaga-lembaga

pendidikan.

c. Bahan perbandingan bagi peneliti lain, yang membahas dan meneliti

(26)

10

Manfaat praktis dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Sebagai bahan pertimbangan dan alternatif bagi guru tentang metode

pembelajaran karya wisata virtual pada pembelajaran geografi yang dapat

diterapkan guru bagi kemajuan dan peningkatan keberhasilan belajar

siswa.

b. Sebagai upaya peningkatan pengetahuan dan keterampilan dalam hal-hal

yang berhubungan dengan aplikasi teknologi pembelajaran.

c. Mengoptimalkan penggunaan teknologi virtual dalam proses

(27)

127

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A.

Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dikemukakan

sebelumnya, maka dapat simpulkan bahwa :

1. Hasil belajar Geografi siswa yang diajar dengan Metode Pembelajaran Karya

Wisata Virtual lebih tinggi daripada hasil belajar geografi siswa yang diajar

dengan Metode Pembelajaran STAD.

2. Hasil Belajar Geografi siswa yang diajar dengan Metode Pembelajaran Karya

Wisata Virtual lebih Tinggi dari pada hasil belajar Geografi siswa yang diajar

dengan Metode Pembelajaran Ceramah.

3. Hasil belajar Geografi siswa yang diajar dengan Metode Pembelajaran STAD

lebih tinggi daripada hasil belajar Geografi siswa yang diajar dengan Metode

Pembelajaran Ceramah.

4. Hasil belajar Geografi siswa dengan Minat Belajar Tinggi lebih tinggi

daripada hasil belajar Geografi siswa dengan Minat Belajar Rendah.

5. Adanya interaksi antara Metode Pembelajaran dan Minat Belajar Siswa

terhadap Hasil Belajar Geografi Siswa. Berdasarkan uji lanjut diperoleh hasil

bahwa siswa dengan Minat Belajar Tinggi jika diajar dengan Metode

Pembelajaran Karya Wisata Virtual memperolah hasil belajar Geografi lebih

tinggi daripada siswa dengan Minat Belajar Tinggi yang diajar dengan

Metode Pembelajaran STAD, begitu pula hasil belajar geografi siswa dengan

(28)

128

Virtual lebih tinggi dibandingkan dengan hasil belajar siswa dengan Minat

Belajar Tinggi yang diajar menggunakan Metode Pembelajaran Ceramah.

Pada sejumlah siswa yang memiliki Minat belajar rendah yang diajar

menggunakan Metode Pembelajaran STAD mempunyai nilai hasil belajar

Geografi yang lebih tinggi dibandingan bila diajar menggunakan Metode

Pembelajaran Karya Wisata Virtual dan Metode Pembelajaran Ceramah.

B.

Implikasi

Berdasarkan simpulan pertama dan kedua yang diambil dari hasil

penelitian ini, hasil belajar Geografi siswa yang diajar dengan metode

pembelajaran Karya Wisata Virtual lebih tinggi daripada hasil belajar

Geografi siswa yang diajarkan dengan metode pembelajaran Student

Team Achievement Divisions dan hasil belajar Geografi yang diajarkan

dengan metode pembelajaran STAD lebih tinggi daripada hasil belajar

Geografi siswa yang diajarkan dengan metode pembelajaran ceramah. Hal

ini dapat dijadikan pertimbangan bagi guru-guru Geografi untuk

menggunakan metode pembelajaran Karya Wisata Virtual dalam

pembelajaran, khususnya pembelajaran Geografi pada siswa kelas X.

Karena metode pembelajaran Karya Wisata Virtual tidak hanya

mengutamakan pengembangan aspek kognitif, tetapi juga

mengembangkan aspek afektif dan psikomotorik siswa.

Metode pembelajaran Karya Wisata Virtual berakar dari

penerapan ilmu pengetahuan di lapangan yang dimulai dari pengumpulan

informasi-informasi lapangan, diskusi kelompok dan presentasi hasil

(29)

129

pembelajaran. Melalui metode ini siswa ditunjukkan secara langsung

melalui media virtual fenomena-fenomena alam yang akan menimbulkan

ketertarikan siswa terhadap materi pembelajaran. Hal inilah yang mampu

meningkatkan minat dan motivasi dalam mengembangkan kreatifitas

berpikir dan usaha dalam memahami topik pembelajaran dalam geografi.

Hasil belajar Geografi siswa yang diajar dengan metode

pembelajaran Karya Wisata Virtual terbukti lebih tinggi daripada metode

pembelajaran pembelajaran STAD dan Ceramah. Hasil temuan penelitian

ini perlu disosialisasikan kepada kepala sekolah dan guru yang mengajar

mata pelajaran Geografi. Upaya pensosialisasian hasil temuan penelitian

ini dapat dilakukan dengan cara menjadikan hasil temuan ini sebagai

salah satu rujukan pada seminar atau loka karya tentang metode

pembelajaran Geografi.

Sosialisasi lain yang dapat dilakukan adalah memperkenalkan

metode pembelajaran Karya Wisata Virtual melalui pendidikan dan

latihan kepada guru-guru dan kepala sekolah sebagai salah satu alternatif

metode pembelajaran pada mata pelajaran Geografi. Usaha

memperkenalkan metode pembelajaran Karya Wisata Virtual lewat

simulasi mengajar melalui Kelompok Kerja Guru (KKG) atau

Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) dapat dilaksanakan dengan

praktek langsung di dalam kelas dengan guru-guru yang lain sebagai

observernya. Dengan cara seperti ini guru-guru dapat mengamati

(30)

130

dengan metode pembelajaran Karya Wisata Virtual ini, sehingga dapat

menerapkannya di kelas yang diasuhnya.

Berdasarkan simpulan ketiga yang diambil dari hasil penelitian,

bahwa karakteristik siswa berupa minat belajar siswa terbukti memberi

pengaruh dalam memperoleh hasil belajar siswa. Hasil belajar Geografi

siswa yang memiliki minat belajar tinggi, lebih tinggi daripada hasil

belajar siswa yang memiliki minat belajar rendah. Hasil penelitian ini

menjadi bahan pertimbangan bagi pihak sekolah dan guru untuk

memahami kondisi siswa agar siswa memiliki minat belajar rendah

memiliki hasil belajar Geografi yang lebih tinggi dengan cara

mengupayakan pemilihan metode pembelajaran yang tepat dan cocok

untuk siswa yang memiliki minat belajar rendah dalam pembelajaran

Geografi.

Dengan mempertimbangkan minat belajar siswa, maka guru akan

lebih mudah menerapkan metode pembelajaran dengan minat belajar

tersebut sehingga standar kompetensi yang diharapkan pada setiap siswa

dapat tercapai secara optimal. Hasil temuan ini menunjukkan bahwa

minat belajar siswa turut serta mempengaruhi hasil belajar Geografi

siswa. Untuk itu bagi pengelola sekolah perlu memperhatikan minat

belajar siswa khususnya minat belajar siswa pada saat penerimaan siswa

baru. Sehingga guru sedini mungkin dapat menyesuaikan metode

pembelajaran dengan karakteristik siswa tersebut.

Informasi dan pengetahuan tentang tinggi rendahnya minat belajar

(31)

131

Dengan dibekalinya guru tentang pengetahuan minat belajar siswa guru

dapat menyadari dan memahami minat belajar siswa tersebut sehingga

semua kebutuhan siswa dalam belajar sesuai dengan minatnya dapat

terpenuhi. Bagi sekolah-sekolah yang mampu dan ingin meningkatkan

mutu pembelajaran ke arah yang lebih baik, hendaknya dapat

menyediakan para ahli, khusunya ahli psikologi sebagai mitra guru dan

sekolah terutama untuk memahami minat belajar siswa. Untuk itu guru,

kepala sekolah dan pegawas satuan pendidikan perlu dibekali

pengetahuan mengidentifikasi karakteristik siswa yang cocok dengan

metode pembelajaran tertentu.

Hasil simpulan keempat menunjukan bahwa siswa yang memiliki

minat belajar tinggi, lebih tinggi hasil belajarnya apabila diajar dengan

metode pembelajaran Karya Wisata Virtual dibandingkan dengan siswa

yang dibelajarkan dengan metode pembelajaran STAD dan Ceramah.

Demikian juga hasil belajar Geografi siswa yang memiliki minat belajar

rendah yang diajarkan dengan metode pembelajaran Karya Wisata Virtual

lebih tinggi hasil belajarnya dibandingkan dengan hasil belajar Geografi

siswa yang memiliki minat belajar rendah yang dibelajarkan dengan

metode pembelajaran STAD dan Ceramah.

Untuk itu penggunaan metode pembelajaran yang sesuai dengan

minat belajar perlu diperhatikan, dengan demikian kegiatan pembelajaran

akan lebih bermakna sehingga pembelajaran yang dilaksanakan lebih

efektif, efisien dan memiliki daya tarik. Maka hasil penelitian ini dapat

(32)

132

memilih metode pembelajaran yang sesuai dalam mengajarkan siswanya.

Sesuai dengan hasil penelitian, maka dapat dirancang dan diaplikasikan

metode pembelajaran yang sesuai dengan memperhatikan minat belajar

siswa yaitu siswa yang memiliki minat belajar tinggi akan lebih tinggi

hasil belajarnya jika diajarkan dengan metode pembelajaran Karya Wisata

Virtual.

Dalam merancang, melaksanakan, dan mengevaluasi pembelajaran

dengan metode pembelajaran Karya Wisata Virtual ataupun metode

lainnya dalam pembelajaran Geografi, diperlukan perencanaan dan

persiapan yang tepat dan sesuai agar terjadi kerja sama yang efektif antara

guru dan pihak sekolah, siswa terlibat secara aktif, mengkombinasikan

inovasi-inovasi pembelajaran oleh guru, mengembangkan kreativitas

siswa dan suasana pembelajaran yang efektif, kondusif, menarik dan

menyenangkan bagi siswa. Guru sebagai fasilitator yang berperan

mengarahkan dan membimbing siswa. Dalam kegiatan pembelajaran

Karya Wisata Virtual harus dapat menciptakan rangsangan yang memacu

siswa untuk dapat bekerja sama dan terlibat aktif dalam setiap langkah

pembelajaran yang direncanakan.

C.

Saran

Berdasarkan simpulan dan implikasi seperti yang telah dikemukakan,

maka disarankan beberapa hal berikut:

1. Tujuan pembelajaran geografi adalah mengharapkan siswa dapat berkompeten

dan memahami secara mendalam tentang geografi yang banyak kaitannya

(33)

133

penyampaian pembelajaran geografi harus menggunakan metode

pembelajaran yang sesuai dengan perkembangan siswa dan mampu

meningkatkan minat belajar siswa, agar hasil belajar siswa lebih tinggi.

2. Untuk meningkatkan hasil belajar geografi siswa yang memiliki minat belajar

tinggi, metode pembelajaran Karya Wisata Virtual merupakan salah satu

alternatif yang sesuai dengan minat belajar tinggi. Meskipun demikian

disarankan kepada guru agar metode pembelajaran Karya Wisata Virtual dapat

juga digunakan dalam pembelajaran geografi kepada siswa yang mempunyai

minat belajar rendah, dengan harapan dapat meningkatkan minat belajar

siswa yang memiliki minat belajar tinggi dan dapat meningkatkan hasil

belajar geografi.

3. Kepada para kepala sekolah agar mengadakan pelatihan pengembangan

aktifitas, inovasi, kreatifitas, pembelajaran yang efektif dan menyenangkan

bagi para guru secara berkesinambungan agar dapat mengembangkan metode

pembelajaran yang efektif dan menyenangkan, gembira dan berbobot sesuai

dengan perkembangan diri siswa, sehingga siswa selalu berminat dalam

mengikuti pembelajaran khususnya pembelajaran geografi.

4. Kepada instansi-instansi pemerintah maupun swasta disarankan agar

memberikan kontribusi dalam penyelenggaraan pembuatan video-video

penelitian yang diunggah di dunia maya sehingga nantinya dapat dijadikan

bahan pembelajaran bagi sekolah-sekolah yang membutuhkan.

5. Kepada peneliti lain disarankan agar dapat kiranya melanjutkan penelitian ini

(34)

134

DAFTAR PUSTAKA

Anderson, L. W., & Krathwohl, D.R. (2001). A Taxonomy for Learning, Teaching, and Assessing: A Revision of Bloom's Taxonomy of Educational Objectives. New York: Longman

Arikunto, S. (2008). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Arrowsmith, Colin, Counihan, Andrew, Dane. (2005). Development of a multi- scaled virtual field trip for the teaching and learning of geospatial science. International Journal of Education and Development using Information and Communication Technology (IJEDICT), 01, 42-56. Diambil 4 Oktober 2012 dari http://ijedict.dec.uwi.edu/viewarticle.php?id=29.

Bigge, Morris L. (1982). Learning Theory For Teachers, Fourth Edition. New York: Harper & Row Publishers.

Browne, Julianne D. (2005). Learning Outcomes of Virtual Field Trips Used For Geoscience Education. Thesis. San Diego State University. Diambil 4

Oktober 2012 dari:

http://www.eas.purdue.edu/riggslab/JulianneBrowneMS2005.pdf.

Cowden, P. A., DeMartin, J. D., & Lutey, W. E. (2006).Stepping inside the classroom: A look into Virtual Field Trips and the constructivist educator. Journal for the Practical Application of Constructivist Theory in Education. 1(1). Diambil 4 Oktober 2012 dari: http://www.jpacte.org/vol-1-no-1-spring-2006.html

Dick, W. and Carey, L. (1996). The Systematic Design of Instruction. Fouth Edition. New York: Harper Collin College Publisher

Elleven, Russell, Wircenski, Michelle, Wircenski, Jerry, Nimon, Kim (2006), Curriculum-Based Virtual Field Trips: Career Development Opportunities for Students with Disabilities. The Journal for Vocational Special Needs Education, 28(3), 4-11. Diambil 4 Oktober 2012 dari http://specialpopulations.org/journal_link_page.htm.

Foley, K. (2003). A Virtual Field Trip into real technology standards.

MultiMedia Schools, 10(1), 38-40. Diambil 4 Oktober 2012 dari Professional Development Collection database. <http://www.highbeam.com/doc/1G1-96126022.html>

Fraenkel, Jack R., Wallen, Norman E. (1990). How to design and Evaluate Research in Education. New York: Mc Graw-Hill Inc.

(35)

135

Hamalik, Oemar. (2011). Proses Belajar Mengajar, Jakarta: Bumi Aksara

Hurst, Stephen D. (1998). Use of “Virtual “Field Trips in Teaching Introductory

Geology. Journal of Computers and Geosciences, 24(7), 653-658. Diambil 4 Oktober 2012 dari http://65.54.113.26/Author/55104608/s-hurst

Johnson, Elaine, B. (2011). Contextual Teaching and Learning: Menjadikan Kegiatan Belajar Mengajar Mengasyikkan dan Bermakna, Terjemahan. Ibnu Setiawan. Bandung: Kaifa.

Kawka, Bob, Burgess Betsy. (2001).V-trip Travel Guide: classroom strategies for Virtual Field Trips. Eugene, OR: International Society for Technology in Education

Klausmeier, Herbert J. (1985). Educational Psychology, Fifth Edition. New York: Harper & Row Publishers.

Norman, Dion G. (2005). Using STAD in an EFL Elementary School Classroom in South Korea: Effects on Student Achievement, Motivation, and Attitudes Toward Cooperative Learning. Thesis. University of Toronto. Diambil 4 Oktober 2012 dari:

http://asian-efl-journal.com/thesis/2006/02/28/using-stad-in-an-efl- elementary-school-classroom-in-south-korea-effects-on-student-achievement-motivation-and-attitudes-toward-cooperative-learning/.

Qiu, Weili, Hubble, Tom. (2002). The Advantages and Disadvantages of Virtual Field Trips in Geoscience Education. The China Papers: Tertiary Science and Mathematics Teaching for the 21st Century, 01, 75-79. Diambil 4 Oktober 2012 dari: http://science.uniserve.edu.au/pubs/china/vol1/

Ritter, M. E. (1998). Virtual field trips: Just like being there. Teaching With Technology Today, 2, 2-3. Diambil 4 Oktober 2012 dari: http://uwsa.edu/ttt/tttv2n4.htm.

Roestiyah. (2008). Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Rineka Cipta.

Romiszwoski, A.J. (1981). Designing Instructional System, Decision Making In Course Planning and Curriculum Design. New York: Kogan Page, Nicols Publishing.

Rusman (2011). Model-Model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: Rajawali Pers.

(36)

136

Sagala, Syaiful. (2007). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta

Sanjaya, Wina. (2011) Metode pembelajaran; Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Sanjaya, Wina. (2008). Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Slameto, (2010). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta

Slavin, Robert E. (1995). Cooperative Learning: Theory, Research, and Practice. Massachusetts: Allyn & Bacon.

Stainfield, John, Fisher, Peter, Ford, Bob, Solem, Michael. (2000). International Virtual Field Trips: a new direction? Journal of Geography in Higher Education, 2, 255–262. Diambil 4 Oktober 2012 dari: http://www.tandfonline.com/loi/cjgh20?open=24#vol_24

Stevenson, S. (2001). Discover and create your own field trips. Multimedia Schools, 8(4), 40-45. Diambil 4 Oktober 2012 dari: http://www.infotoday.com/mmschools/sep01/stevenson.htm.

Sudjana. (2005). Metode Statistika. Bandung: Tarsito

Suparman, Atwi. (2001) Desain Instruksional. Jakarta: P2T – UT Dikti Depdikbud

Sudijono, Anas. (1996). Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Uno, Hamzah, B. (2008). Perencanaan Pembelajaran, Jakarta: Bumi Aksara.

Uno, Hamzah, B. (2008) Model Pembelajaran: Menciptakan proses belajar mengajar yang kreatif dan efektif, Jakarta: Bumi Aksara.

Gambar

Tabel 4.14.  Rangkuman Uji Normalitas Hasil Belajar Geografi   Siswa berdasarkan Metode Pembelajaran Pada Siswa
Gambar 4.10.  Histogram Hasil Belajar Geografi Siswa yang   Dibelajarkan dengan Menggunakan Metode
Tabel 1.1.
Tabel 1.1.  Prestasi Belajar Siswa Mata Pelajaran Geografi kelas XA, XB, XC dan X SMA Budi Murni-2 Medan Tahun Pembelajaran 2011/2012

Referensi

Dokumen terkait

insang., hati dan otot ikan ini juga mengandung kadar logam berat yang tinggi, maka. dapat diinformasikan bahwa mengkonsumsi ikan ini akan mengganggu

[r]

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsumsi, kecernaan nutrien, perubahan bobot badan, dan status fisiologi kambing Bligon jantan yang diberi perlakuan pembatasan pakan

This paper presents a geometric approach for modelling tree roots with different Levels of Detail, suitable for analysis of the tree anchoring, potentially

Puji dan syukur penulis ucapkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul

A dishonest clerk makes an extra imprint from your credit or charge card and uses it to make personal charges.. You respond to a mailing asking you to call a long distance number for

Judul Skripsi : Pengaruh Desain Kemasan terhadap Keputusan Pembelian (Studi Kasus Konsumen di Kota Surakarta).. Menyatakan dengan sebenarnya, bahwa skripsi yang saya buat ini

Pengujian Umpan Serealia dan Larva Serangga dengan Rodentisida Hasil yang diperoleh dari pengujian ini, menunjukkan bahwa tikus pohon mengonsumsi beras pecah kulit dan