MANFAAT HASIL BELAJAR “BISNIS MAKANAN DIET”
SEBAGAI KESIAPAN MEMBUKA USAHA KATERING DIET
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar SarjanaPendidikan
Program Studi Pendidikan Tata Boga
Oleh : ELIN ANJASARI
0900130
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TATA BOGA
JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA
FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN
Halaman Hak Cipta
MANFAAT HASIL BELAJAR “BISNIS MAKANAN DIET”
SEBAGAI KESIAPAN MEMBUKA USAHA KATERING DIET
Oleh Elin Anjasari
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Teknik dan Kejuruan
©Elin Anjasari2014 Universitas Pendidikan Indonesia
Februari 2014
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
ELIN ANJASARI
MANFAAT HASIL BELAJAR “BISNIS MAKANAN DIET” SEBAGAI
KESIAPAN MEMBUKA USAHA KATERING DIET
DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH
PEMBIMBING:
Mengetahui:
Ketua Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga
Dra. Hj. Tati Abas, M.Si NIP. 19560201 198403 2 001
Pembimbing II,
Dra.Hj. TatiSetiawati, M.Pd, MM NIP. 19630521 199301 2 001
Pembimbing I,
Elin anjasari, 2014
Manfaat hasil belajar “bisnis makanan diet” sebagai kesiapan membuka usaha katering diet
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRAK
MANFAAT HASIL BELAJAR “BISNIS MAKANAN DIET” SEBAGAI
KESIAPAN MEMBUKA USAHA KATERING DIET
Latar belakang dalam penelitian ini adalah pada saat ini kebanyakan orang kurang memperhatikan pola hidup yang sehat. Banyak orang memilih untuk makan di luar rumah karena belum sempat menyiapkan makanan di rumah dengan alasan aktivitas mereka yang cukup menyita waktu. Contohnya, biasanya mereka terbiasa makan di luar yang kurang memperhatikan kesehatan. Maka dengan melihat kondisi yang seperti di atas, bisa menjadi peluang untuk membuka usaha bisnis makanan diet, khususnya dalam usaha restoran atau katering. Tujuan penelitian ini untuk memperoleh gambaran tentang manfaat hasil belajar “Bisnis Makanan Diet” sebagai kesiapan membuka usaha katering diet yang berkaitan dengan perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengendalian. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif dan sampel purposive sebanyak 26 orang yang telah lulus Mata Kuliah Bisnis Makanan Diet. Instrumen dan teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner (angket). Hasil penelitian menunjukan bahwa rata-rata manfaat hasil
belajar “Bisnis Makanan Diet” sebagai kesiapan usaha katering diet berada pada
kriteria bermanfaat yang berkaitan dengan perencanaan sebesar 65%, pengorganisasian sebesar 70%, penggerakan sebesar 72% dan pengendalian sebesar 69%. Saran ini ditujukan kepada Tenaga pengajar atau Dosen agar selalu memotivasi mahasiswa supaya lebih siap untuk membuka usaha katering diet dan membantu dalam mencari peluang pasar usaha bisnis makanan diet serta memberikan wawasan tentang bisnis makanan diet.
Kata kunci :Manfaat, Hasil Belajar, Bisnis Makanan Diet, Kesiapan,Usaha
Elin anjasari, 2014
Manfaat hasil belajar “bisnis makanan diet” sebagai kesiapan membuka usaha katering diet
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRACT
BENEFIT LEARN RESULT " BUSINESS FOOD DIET " AS OPEN PREPARATION TO OPEN DIET CATERING WORK
ABSTRACT: Background in this research is many people doesn’t care about healthy life.
Many people choose to eat outside because they haven’t prepare their food with a reason they
have many activity. For example, they usually eat outside and don’t care about their health. So, as we can see, it can be opportunity to open diet catering business work, especially in restaurant or catering work. The objective of study is to get a representation about benefit learn result “bisnis makanan diet” as preparation to open diet catering work that related with planning, organizing, movement and controlling. The method used is descriptive methode and purposive sampel as many as 26 people that have passed “Business Food Diet” subject. Instrument and technique collect the data using quizioner. The result of study refer that average Benefit learn result “Business Food Diet” as preparation to open diet catering work are useful criteria related with planning as many as 65%, organizing as many as 70%, actuating as many as 72% and controlling as many as 69%. This advice is addressed to teachers or lecturers power to always motivate students to be more prepared to open a catering business dieting and assist in finding market opportunities diet food businesses as well as provide insight into the diet business .
Elin anjasari, 2014
Manfaat hasil belajar “bisnis makanan diet” sebagai kesiapan membuka usaha katering diet
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR ISI
A. Latar Belakang Masalah... 1
B. Identifikasi dan Perumusan Masalah... 5
C. Tujuan Penelitian... 6
D. Manfaat Penelitian... 6
E. Struktur Organisasi Skripsi... 7
BAB II KAJIAN PUSTAKA... 8
Elin anjasari, 2014
Manfaat hasil belajar “bisnis makanan diet” sebagai kesiapan membuka usaha katering diet
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1. Pengertian Kesiapan………...
2. Prinsip-prinsip kesiapan………... 3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kesiapan………..
4. Membuka Usaha Katering………...
D. Manfaat Hasil Belajar Bisnis Makanan Diet sebagai Kesiapan Membuka Usaha Katering Diet... A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian………
B. Desain Penelitian………...
C. Metode Penelitian………..
D. Definisi Operasional………..
E. Instrumen Penelitian………..
F. Teknik Pengumpulan Data………...
G. Analisis Data……….....
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...
A. Hasil dan Analisis Data Penelitian... 1. Analisis Data Identitas Responden... 2. Pengolahan Data... a. Manfaat Hasil Belajar Bisnis Makanan Diet sebagai Kesiapan Membuka Usaha Katering Diet yang berkaitan dengan Perencanaan... b. Manfaat Hasil Belajar Bisnis Makanan Diet sebagai Kesiapan Membuka Usaha Katering Diet yang berkaitan dengan Pengorganisasian... c. Manfaat Hasil Belajar Bisnis Makanan Diet sebagai Kesiapan
Membuka Usaha Katering Diet yang berkaitan dengan Penggerakan... d. Manfaat Hasil Belajar Bisnis Makanan Diet sebagai Kesiapan
Membuka Usaha Katering Diet yang berkaitan dengan Pengendalian... 3. Nilai rata-rata persentase Manfaat Hasil Belajar “Bisnis Makanan
Diet berkaitan dengan Perencanaan, Pengorganisasian, Penggerakan dan Pengendalian sebagai Kesiapan Membuka Usaha Katering Diet...
B. Pembahasan Hasil Penelitian... a. Manfaat Hasil Belajar Bisnis Makanan Diet sebagai Kesiapan
Membuka Usaha Katering Diet yang berkaitan dengan Perencanaan... b. Manfaat Hasil Belajar Bisnis Makanan Diet sebagai Kesiapan Membuka Usaha Katering Diet yang berkaitan dengan Pengorganisasian... c. Manfaat Hasil Belajar Bisnis Makanan Diet sebagai Kesiapan
Elin anjasari, 2014
Manfaat hasil belajar “bisnis makanan diet” sebagai kesiapan membuka usaha katering diet
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Membuka Usaha Katering Diet yang berkaitan dengan Penggerakan... d. Manfaat Hasil Belajar Bisnis Makanan Diet sebagai Kesiapan
Membuka Usaha Katering Diet yang berkaitan dengan Pengendalian...
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN...
A. Kesimpulan... B. Saran...
DAFTAR PUSTAKA...
DAFTAR LAMPIRAN... 91
92
94 94 95
Elin anjasari, 2014
Manfaat hasil belajar “bisnis makanan diet” sebagai kesiapan membuka usaha katering diet
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1 BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan salah satu pilar terpenting dalam meningkatkan
kualitas manusia. Pembangunan pendidikan nasional harus mampu menjamin
pemerataan dan peningkatan mutu pendidikan dalam menghadapi tantangan
nasional dan global. Pendidikan berfungsi untuk mengembangkan diri bagi
pemenuhan kebutuhan hidup, memperoleh manfaat dari ilmu pengetahuan dan
teknologi, seni dan budaya untuk meningkatkan kualitas kehidupan.
Pendidikan merupakan salah satu upaya yang dipandang efektif dalam
membina dan mengembangkan peradaban serta kebudayaan suatu masyarakat.
Suatu bangsa dapat dikatakan berbudaya apabila bangsa tersebut mempunyai
kualitas sumber daya yang baik. Kualitas sumber daya manusia menjadi faktor
penting dalam menjamin perkembangan dan kelangsungan hidup suatu
bangsa. Pendidikan memiliki peranan yang sangat penting sebagai sarana
pengembangan manusia yang berkualitas, yaitu manusia kreatif, bekerja keras,
berilmu, mandiri dan bertanggung jawab. Sebagaimana tercantum dalam
Undang-Undang No.20 Tahun 2003 Bab II Pasal 3 yaitu:
Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusiayang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Melihat dari salah satu indikator dari tujuan Pendidikan Nasional di
atas adalah membangun manusia yang mandiri. Manusia mandiri adalah
seseorang yang dapat menumbuhkan dirinya untuk menciptakan usaha yang
baru dan tidak bergantung kepada orang lain. Pembangunan Nasional dapat
2
Elin anjasari, 2014
Manfaat hasil belajar “bisnis makanan diet” sebagai kesiapan membuka usaha katering diet
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dan menghasilkan hal-hal yang baru. Perwujudan sumber daya yang kompeten
dapat dilakukan melalui peningkatan pengetahuan, sikap dan keterampilan,
baik melalui jalur pendidikan formal, non formal dan informal. Pendidikan
formal diselenggarakan secara bertahap dan berjenjang mulai dari Sekolah
Dasar sampai dengan Perguruan Tinggi.
Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) merupakan suatu lembaga
Perguruan Tinggi yang membawahi 7 Fakultas, salah satunya adalah Fakultas
Pendidikan Teknologi dan Kejuruan (FPTK), didalamnya terdapat beberapa
Jurusan diantaranya Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga (PKK).
Jurusan PKK pada saat ini mempunyai tiga Program Studi yaitu Pendidikan
Tata Boga, Pendidikan Tata Busana dan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga.
Pada Kurikulum UPI (2009:204)mahasiswa ProgramStudi Pendidikan
Tata Boga Jurusan PKK FPTK UPI diwajibkan untuk menempuh 145 sks
yang didapat dalam struktur kurikulum mata kuliah yaitu: Mata Kuliah Umum
(MKU), Mata Kuliah Profesi (MKP), Mata Kuliah Keahlian Profesi (MKKP),
Mata Kuliah Latihan Profesi (MKLP), Mata Kuliah Keahlian (MKK)
Fakultas, Mata Kuliah Keahlian (MKK) Program Studi, serta Mata Kuliah
Kemampuan Tambahan (MKKT).
Mata Kuliah “Bisnis Makanan Diet” merupakan salah satu Mata
Kuliah Paket Pilihan Paket Manajemen Dietetika Program Studi Pendidikan
Tata Boga yang harus ditempuh oleh mahasiswa pada semester 6 dengan
bobot 3 sks yang dilaksanakan secara teori 60% dan praktek 40%.Tujuan
perkuliahan “Bisnis Makanan Diet”menurut Nurhayati, A (2013:2) bahwa:
Mahasiswa diharapkan memiliki pengetahuan,
pengalamandanmerintis usaha makanan diet, membuat bisnis plan di bidang usaha yang relevan dengan potensi mahasiswa yang dibutuhkan oleh konsumen, membuat laporan hasil dalam bentuk tertulis dan seminar.
Hasil belajar berupa pengetahuan, sikap dan keterampilan yang
3
Elin anjasari, 2014
Manfaat hasil belajar “bisnis makanan diet” sebagai kesiapan membuka usaha katering diet
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
kesiapan mahasiswa membuka usaha katering diet yang dapat memberikan
manfaat untuk kehidupan masa depan.
Kesiapan seseorang dalam membuka usaha dalam bidang boga,
terutama bisinis makanan diet diantaranya katering kesehatan / diet, restoran
diet dan bisnis diet lainnya. Seseorang dikatakan siap membuka suatu usaha
apabila sudah menyesuaikan kondisi yang ada disekitarnya, anggapan ini
diperkuat oleh Slameto (2010:113) “Kesiapan adalah keseluruhan kondisi
seseorang yang membuatnya siap untuk memberi respon atau jawaban di
dalam cara tertentu terhadap suatu situasi”.
Katering merupakan istilah khusus yangdigunakan untuk bisnis yang
menawarkan jasa dan penyedia makanan danminumandalam jumlah banyak
sesuai dengan pesanan. Selain itu, usaha katering ini dapat dikelola oleh
perorangan, industri maupun lembaga. Pernyataan tersebut didukung oleh
Fadiati (2011:1) mengemukakan bahwa “Katering berasal dari kata kerja to cater yang dalam terjemahan bebasnya berarti menyiapkan dan menyajikan makanan dan minuman untuk umum”.
Rachmat (2009:20) mengemukakan bahwa “Penyelenggaraan jasa
boga kesehatan merupakan salah satu inovasi dalam bisnis industri jasa boga
yang menyediakan pemenuhan kebutuhan makanan sehat harian”.
Karakteristik produk yang ditawarkan dalam usaha jasa boga kesehatan
berbeda dengan produk jasa boga pada umumnya. Dalam penyelenggaraan
jasa boga kesehatan ini pengetahuan gizi sangat diperlukan dalam menyusun
menu sehat seimbang.
Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin maju, pada saat ini
kebanyakan orang kurang memperhatikan pola hidup yang sehat. Banyak
orang memilih untuk makan di luar rumah karena belum sempat menyiapkan
makanan di rumah dengan alasan aktivitas mereka yang cukup menyita waktu.
Contohnya, biasanya mereka terbiasa makan di luar yang kurang
4
Elin anjasari, 2014
Manfaat hasil belajar “bisnis makanan diet” sebagai kesiapan membuka usaha katering diet
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
bisa menjadi peluang untuk membuka usaha bisnis makanan diet, khususnya
dalam usaha restoran atau katering.
Salah satu jenis usaha yang mempunyai peluang yang tinggi dan bisa
dikembangkan saat ini yaitu katering diet, dimana usaha yang menyediakan
makanan bagi pelanggan yang memerlukan makanan yang sehat dan bergizi
untuk kesehatan.Jumlah katering diet belum banyak seperti bisnis katering
pada umumnya, sehingga menjadi peluang untuk mengembangkanusaha
katering diet bagi lulusan mahasiswa Tata Boga Paket Manajemen Dietetika,
khususnya Mata Kuliah “Bisnis Makanan Diet”.
Kontribusi industri makanan dan minuman bagi perekonomian terkait
dengan peluang bisnis yang dimilikinya. Hal ini berdasarkan karakteristik dari
usaha penyediaan makanan dan minuman tersebut. Usaha makanan dikenal
sebagai usaha sepanjang masa dikarenakan makanan merupakan kebutuhan
dasar manusia yang diperlukan untuk mempertahankan hidupnya. Berdasarkan
data Badan Pusat Statistik (2007b), diketahui bahwa persentase pengeluaran
rata-rata penduduk Indonesia perkapita/bulan untuk makanan adalah 49,24
persen, sedangkan sisanya sebesar 50,76 persen untuk bukan makanan. Hal ini
menunjukkan bahwa penduduk Indonesia menghabiskan hampir setengah
pendapatannya untuk memenuhi kebutuhan pangan. Jadi, kebutuhan pangan
tersebut telah memberikan peluang bisnis bagi industri makanan dan minuman
untuk dapat terus berkembang.
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Tata Boga mengalami kesulitan
pada proses pembuatan perencanaan usaha makanan diet. Hasil belajar “Bisnis
Makanan Diet” akan bermanfaat bagi mahasiswa untuk membuka usaha
katering diet, terutama dalam proses awal yang
harusdipersiapkansecaramatang.Mahasiswayang akan membuka usaha
katering diet harusdapatmenyiapkan diri, baik pengetahuan, sikap dan
keterampilan. Kesiapan membuka usaha katering diet bisa dilakukan
5
Elin anjasari, 2014
Manfaat hasil belajar “bisnis makanan diet” sebagai kesiapan membuka usaha katering diet
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
a. Perencanaan merupakan proses awal untuk merumuskan usaha yang akan dilakukan.
b. Pengorganisasian merupakan adanyapembagiankerja yang disertaidenganwewenangdantanggungjawab.
c. Penggerakan merupakan suatuusahauntukmenggerakan orang agar dapatdiajak kerjasama.
d. Pengendalian merupakan
aktivitasuntukmenemukandanmengoreksiadanyapenyimpangan yang terjadidalamsuatuusaha.
Uraian latar belakang di atas menjadi acuan penulis untuk melakukan
penelitian. Penelitian tersebut dimaksudkan guna memperoleh informasi
tentang apa saja manfaat yang dirasakan setelah belajar “Bisnis Makanan
Diet” sebagai bekal untuk mempersiapkan diri membuka usaha katering diet.
B. Identifikasi dan Perumusan Masalah
1. Identifikasi Masalah
Penulis dapat mengidentifikasi masalah dalam penelitian ini,
yaitu sebagai berikut:
a. Pada saat ini kebanyakan orang kurang memperhatikan pola makan
yang sehat. Pada jam-jam tertentu mereka terbiasa makan di luar yang
kurang memperhatikan kesehatan.
b. Jumlah katering diet yang belum banyak pada saat ini, sehingga
menjadi peluang bisnis yang dapat dikembangkan.
c. Masih mengalami kesulitan pada proses pembuatan perencanaan
usahakatering diet.
2. Perumusan Masalah
Perumusan masalah menurut Sugiyono (2011:56), berpendapat
bahwa: “Rumusan masalah merupakan suatu pertanyaan yang akan
dicarikan jawabannya melalui pengumpulan data-data”. Permasalahan
6
Elin anjasari, 2014
Manfaat hasil belajar “bisnis makanan diet” sebagai kesiapan membuka usaha katering diet
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pengendalian. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah
“Bagaimana manfaat hasil belajar “Bisnis Makanan Diet” sebagai
Kesiapan Membuka Usaha Katering Diet?”. Rumusan masalah ini
dapat dijadikan judul penelitian, yaitu: Manfaat Hasil Belajar “Bisnis Makanan Diet” sebagai Kesiapan Membuka Usaha Katering Diet.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Tujuan umum penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi atau
gambaran tentang Manfaat Hasil Belajar “Bisnis Makanan Diet”
sebagai Kesiapan Membuka Usaha Katering Diet.
2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus penelitian ini adalah memperoleh gambaran yang lebih
rinci tentang :
a. Manfaathasilbelajar “BisnisMakanan Diet”
sebagaikesiapanusahakatering diet yang
berkaitandenganperencanaanusaha bisnis makanan diet.
b. Manfaathasil belajar “BisnisMakanan Diet”
sebagaikesiapanusahakatering diet yang
berkaitandenganpengorganisasian usaha bisnis makanan diet.
c. Manfaathasil belajar “BisnisMakanan Diet”
sebagaikesiapanusahakatering diet yang
berkaitandenganpenggerakan usaha bisnis makanan diet.
d. Manfaathasil belajar “BisnisMakanan Diet”
sebagaikesiapanusahakatering diet yang
berkaitandenganpengendalian usaha bisnis makanan diet.
7
Elin anjasari, 2014
Manfaat hasil belajar “bisnis makanan diet” sebagai kesiapan membuka usaha katering diet
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Manfaat penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat
untuk berbagai pihak, khusunya adalah :
1. Prodi Pendidikan Tata Boga, diharapkan hasil penelitian ini dapat
memberikan informasi dalam meningkatkan fasilitas pendukung untuk
mahasiswa dalam memasarkan produk hasil belajar mata kuliah
“Bisnis Makanan Diet”, sehingga mahasiswa lebih terlatih dan siap
untuk membuka usaha katering diet.
2. Dosen mata kuliah “Bisnis Makanan Diet”, diharapkan hasil penelitian
ini dapat memberikan informasi tentang Manfaat Hasil Belajar “Bisnis
Makanan Diet” sehingga dosen dapat memberikan motivasi kepada mahasiswa untuk dapat memiliki kesiapan membuka usaha katering
diet.
3. Penulis, diharapkan hasil penelitian ini adalah dapat
menambahwawasanberupapengetahuandanketerampilansertapengalam
andalammelakukanpenelitiantentang “Manfaat Hasil Belajar “Bisnis
Makanan Diet” sebagai Kesiapan Membuka Usaha Katering Diet”.
E. Struktur Organisasi Skripsi
Upaya untuk memudahkan penyusunan skripsi pada setiap bagian
dalam penelitian ini, maka penulis menyajikan urutan penulisan dari setiap
bab yaitu sebagai berikut:
BAB I Pendahuluan, berisi tentang latar belakang penelitian,
identifikasi dan rumusan masalah, tujuan penelitian, metode
penelitian, manfaat penelitian, dan struktur organisasi skripsi.
BAB II Kajian Pustaka, berisi tentang landasan teoritis yang mendukung
dan relevan dengan permasalahan penelitian.
BAB III Metode Penelitian, berisi tentang lokasi dan subjek penelitian,
desain penelitian, defenisi operasional, instrumen penelitian,
8
Elin anjasari, 2014
Manfaat hasil belajar “bisnis makanan diet” sebagai kesiapan membuka usaha katering diet
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan, berisi tentang pengolahan data
atau analisis data untuk menghasilkan temuan dan pembatasan
hasil-hasil yang diperoleh dalam penelitian.
BAB V Kesimpulan dan Saran, menyajikan penafsiran dan pemaknaan
Elin anjasari, 2014
Manfaat hasil belajar “bisnis makanan diet” sebagai kesiapan membuka usaha katering diet
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
49 BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi
Penulis melakukan penelitian pada Mahasiswa Paket Manajemen
Dietetika Program Studi Pendidikan Tata Boga Jurusan PKK FPTK UPI
yang berlokasi di Jl. Dr. Setiabudhi No.207 Bandung 40154.
2. Populasi
Sugiyono (2011:117) mengemukakan bahwa pengertian “Populasi
adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek / subyek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Populasi
dalam penelitian ini adalah Mahasiswa Paket Manajemen Dietetika
Program Studi Pendidikan Tata Boga Jurusan PKK FPTK UPI Angkatan
2009 dan 2010.
3. Sampel Penelitian
Menurut Sugiyono (2011:118) mengemukakan bahwa pengertian
“Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan sampel purposive yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu.
Jadi sampel tidak secara acak, tetapi ditentukan oleh sendiri oleh penulis.
Sampel dalam penelitian ini adalah Mahasiswa Paket Manajemen
Dietetika Program Studi Pendidikan Tata Boga Jurusan PKK FPTK UPI
Angkatan 2009 sebanyak 15 orang dan Angkatan 2010 sebanyak 11
orang. Jadi total responden sebanyak 26 orang yang telah mengontrak dan
lulus mata kuliah “Bisnis Makanan Diet”.
50
Elin anjasari, 2014
Manfaat hasil belajar “bisnis makanan diet” sebagai kesiapan membuka usaha katering diet
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Penelitian yang dilakukan penulis ini tidak melakukan
perbandingan antara suatu variabel dengan variabel lain. Peneliti hanya
merumuskan masalah deskriptif untuk menjawab pertanyaaan terhadap
keberadaan variabel mandiri. Langkah-langkah dalam penelitian yang
penulis lakukan adalah sebagai berikut :
1. Penyusunan BAB I mengenai latar belakang masalah, tujuan, manfaat,
metode dan struktur organisasi skripsi.
2. Penyusunan BAB II mengenai kajian pustaka.
3. Penyusunan BAB III mengenai metode penelitian
4. Penyusunan kisi-kisi instrumen dan instrumen penelitian yaitu berupa
angket penelitian.
5. Penyebaran angket dengan maksud untuk mengumpulkan data.
6. Mengumpulkan kembali angket.
7. Melakukan tabulasi data yang telah diperoleh dari instrumen penelitian.
8. Membuat pembahasan hasil penelitian, kemudian menarik kesimpulan
dari penelitian.
9. Membuat kesimpulan dan saran penelitian.
C. Metode Penelitian
Metode penelitian adalah cara untuk mendapatkan data dengan
tujuan dan kegunaan untuk kepentingan suatu penelitian. Desain penelitian
harus sesuai dengan metode penelitian yang dipilih. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif yaitu metode
yang bertujuan untuk mendapatkan gambaran dari fenomena yang terjadi
dimasasekarang. Pendapat tersebut sesuai dengan Nazir (2005:54)
mengemukakan bahwa “Metode deskriptif adalah suatu metode dalam
meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu
sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang”.
51
Elin anjasari, 2014
Manfaat hasil belajar “bisnis makanan diet” sebagai kesiapan membuka usaha katering diet
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
tentang Manfaat Hasil Belajar “Bisnis Makanan Diet” sebagai Kesiapan
Membuka Usaha Katering Diet.
D. Definisi Operasional
Definisi operasional sangat perlu ditentukan dengan tujuan untuk
menghindari kesalahpahaman antara pembaca dan penulis yang diawali
dengan mengartikan istilah-istilah yang terdapat pada judul ini, penulis
akan menjelaskan definisi operasional yang terdiri dari:
a. Manfaat Hasil Belajar Bisnis Makanan Diet
1) Manfaat
Manfaat menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008:873) adalah
guna atau faedah.
2) Hasil Belajar
Menurut Sudjana (2009:22), mengemukakan bahwa “Hasil Belajar
adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia
menerima pengalaman belajarnya”.
3) Bisnis Makanan Diet
Bisnis Makanan Dietmerupakan suatu kegiatan yang menghasilkan
produk makanan diet untuk orang tertentu dengan tujuan untuk
mendapatkan keuntungan / laba dan meningkatkan kesehatan individu
maupun kelompok.
Pengertian Manfaat Hasil Belajar Bisnis Makanan Diet yang
dimaksud dalam penelitian ini adalah kemampuan yang dimiliki oleh
mahasiswa setelah mempelajari tentang bisnis makanan diet dapat berguna
sebagai bekal membuka usaha katering diet.
b. Kesiapan Membuka Usaha Katering Diet
52
Elin anjasari, 2014
Manfaat hasil belajar “bisnis makanan diet” sebagai kesiapan membuka usaha katering diet
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Slameto (2003:113) bahwa “Kesiapan adalah keseluruhan kondisi seseorang yang membuatnya siap untuk memberi respon atau jawaban
di dalam cara tertentu terhadap suatu situasi”.
2) Membuka Usaha
Usaha menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008:1538) adalah
kegiatan di bidang perdagangan (dengan maksud mencari untung).
3) Katering
Menurut Fadiati (2011:1) mengemukakan bahwa “Katering berasal
dari kata kerja to cater yang dalam terjemahan bebasnya berarti
menyiapkan dan menyajikan makanan dan minuman untuk umum”.
4) Diet
Yanuar (2011:9) “Diet bisa dipahami sebagai suatu seleksimakanan
untuk orang tertentu”.
Pengertian kesiapan membuka usaha katering diet yang dimaksud
dalam penelitian ini bahwa mahasiswa dalam kondisi siap membuka usaha
dalam bidang boga yang memberikan pelayanan terhadap pemesanan
dengan menyiapkan, memproses dan menyajikan makanan dan minuman
dengan adanya suatu seleksi makananuntuk orang tertentu.
Berdasarkan definisi-definisi yang sudah dijabarkan tersebut,
penulis dapat menyimpulkan bahwa manfaat hasil belajar “Bisnis
Makanan Diet” sebagai kesiapan membuka usaha katering diet adalah
kemampuan yang dimiliki oleh mahasiswa setelah mempelajari bisnis
makanan diet sehingga memiliki kesiapan untuk membuka usaha dalam
bidang boga yaitu dengan menyiapkan, memproses dan menyajikan
makanan dan minuman dengan adanya suatu seleksi makanan untuk orang
tertentu sebagai bekal membuka usaha katering diet.
53
Elin anjasari, 2014
Manfaat hasil belajar “bisnis makanan diet” sebagai kesiapan membuka usaha katering diet
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Instrumen penelitian pada hakikatnya melakukan pengukuran
terhadap fenomena alam maupun sosial, anggapan ini diperkuat oleh
Sugiyono (2010:102) bahwa “Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati”.
Alat ukur dalam penelitian disebut juga instrumen penelitian. Instrumen
dalam penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup sehingga responden
tinggal memilih jawaban yang sudah disediakan.
F. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh penulis adalah
kuesioner atau angket. Kuesioner (angket) adalah sejumlah pertanyaan
tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden,
anggapan ini diperkuat oleh Arikunto (2002:128) bahwa “Kuesioner
(angket) adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk
memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang
pribadinya atau hal-hal yang ia ketahui”. Instrumen yang digunakan dalam
penelitian ini adalah Kuesioner (angket) dengan alternatif jawaban pilihan
ganda. Kuesioner (angket) yang dibuat oleh penulis bertujuan untuk
memperoleh informasi berkenaan dengan kegiatan yang sedang dilakukan
mengenai Manfaat Hasil Belajar “Bisnis Makanan Diet” sebagai Kesiapan
Membuka Usaha Katering Diet.
G. Analisis Data
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan
menjabarkan hasil perhitungan persentase dari jawaban hasil kuesioner
(angket) yang disebarkan kepada responden. Pengolahan data terdiri dari
tabulasi data yaitu mentabelkan data-data yang diperoleh dari jawaban
54
Elin anjasari, 2014
Manfaat hasil belajar “bisnis makanan diet” sebagai kesiapan membuka usaha katering diet
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Teknik pengolahan dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan persentase. Persentase yang digunakan untuk mengetahui
besar kecilnya frekuensi jawaban dalam kuesioner (angket) yang dihitung
dalam jumlah persentasenya. Menurut Sudjana (1989:129) rumus
menghitung persentase yaitu:
Keterangan : p: Persentase yang dicari
f : Jumlah frekuensi jawaban responden n: Jumlah jawaban responden
100% : Bilangan tetap
Setelah data dipersentasekan, kemudian dianalisis dan ditafsirkan
dengan menggunakan kriteria batasan yang penulis uraikan menurut
Effendi, S dan Tukiran (2012:304) yaitu sebagai berikut:
100 % = Seluruhnya
95 % - 99 % = Hampir Seluruhnya
80 % - 94 % = Sebagian Besar
51 % - 79 % = Lebih dari setengahnya
50 % = Setengahnya
21 % - 49 % = Kurang dari setengahnya
1 % - 20 % = Sebagian kecil
0 % = Tidak seorang pun
Data yang dianalisis selanjutnya ditafsir dengan menggunakan
batasan-batasan menurut Riduwan (2010:150) penafsiran data yang
dianalisis digunakan batasan sebagai berikut :
Kriteria Interpretasi Skor
Skor Persentase Kriteria Interpretase
0 % - 19,99 % = Sangat Lemah
20 % - 39,00 % = Lemah
�= �
55
Elin anjasari, 2014
Manfaat hasil belajar “bisnis makanan diet” sebagai kesiapan membuka usaha katering diet
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
40 % - 59,99 % = Cukup
60 % - 79,99 % = Kuat
80 % - 100 % = Sangat Kuat
Kriteria yang dikemukakan oleh Riduwan, dijadikan
rujukandengan bahasa penafsiran menurut penulis yaitu sebagai berikut:
Skor Persentase Kriteria Interpretase
0 % - 19,99 % = Sangat Kurang Bermanfaat
20 % - 39,00 % = Kurang Bermanfaat
40 % - 59,99 % = Cukup Bermanfaat
60 % - 79,99 % = Bermanfaat
94
Elin anjasari, 2014
Manfaat hasil belajar “bisnis makanan diet” sebagai kesiapan membuka usaha katering diet
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan dan saran yang akan diuraikan pada bab ini, berdasarkan
keseluruhan kegiatan penelitian mengenai Manfaat Hasil Belajar “Bisnis Makanan
Diet”sebagai Kesiapan Membuka Usaha Katering Diet pada mahasiswa
Pendidikan Tata Boga Paket Manajemen Dietetika Jurusan PKK FPTK UPI
Angkatan 2009 dan 2010.
A.Kesimpulan
Kesimpulan dalam penelitian ini berdasarkan dari rangkuman dan
pembahasan hasil penelitian mengenai Manfaat Hasil Belajar “Bisnis Makanan
Diet” sebagai Kesiapan Membuka Usaha Katering Diet berkaitan dengan
perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengendalian yaitu:
1. Hasil belajar bisnis makanan diet sebagai kesiapan membuka usaha
katering diet berkaitan dengan perencanaan berada pada kriteria bermanfaat
dan kurang dari setengahnya masih kurang bermanfaat, sehingga masih
perlu dipelajari cara pembuatan perencanaan suatu usaha. Manfaat hasil
belajar bisnis makanan diet sebagai kesiapan membuka usaha katering diet
berkaitan dengan pembuatan perencanaan usaha katering diet yang
meliputipengetahuanbisnis makanan diet, elemen bisnis, nama perusahaan,
lokasi usaha, visi perusahaan, logo perusahaan, modal, personil atau
karyawan, partner yang dapat diajak kerjasamadan cara menarik konsumen.
2. Hasil belajar bisnis makanan diet sebagai kesiapan membuka usaha
katering diet berkaitan dengan pengorganisasianberada pada kriteria
bermanfaat dan kurang dari setengahnya masih kurang bermanfaat,
sehingga masih perlu dipelajari cara pengorganisasian dalam suatu usaha.
Manfaat hasil belajar bisnis makanan diet sebagai kesiapan membuka usaha
katering diet berkaitan dengan pengorganisasian yang meliputi penyusunan
menu katering diet, kecukupan gizi, siklus menu,
95
Elin anjasari, 2014
Manfaat hasil belajar “bisnis makanan diet” sebagai kesiapan membuka usaha katering diet
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
belanja, penyimpananbahan makanan, pendistribusian makanan, tempat
produksi, pemasaran terpadudan promosi produk.
3. Hasil belajar bisnis makanan diet sebagai kesiapan membuka usaha
katering diet berkaitan dengan penggerakanberada pada kriteria bermanfaat
dan kurang dari setengahnya masih kurang bermanfaat, sehingga masih
perlu dipelajari cara penggerakan dalam suatu usaha. Manfaat hasil belajar
bisnis makanan diet sebagai kesiapan membuka usaha katering diet
berkaitan dengan penggerakan yang meliputimotivasi kepada karyawan,
keterampilan seorang pimpinan, komunikasi dalam menerima pesanan dan
sikap menanggapi keluhan pelanggan.
4. Hasil belajar bisnis makanan diet sebagai kesiapan membuka usaha
kateringdiet berkaitan dengan pengendalianberada pada kriteria bermanfaat
dan kurang dari setengahnya masih kurang bermanfaat, sehingga masih
perlu dipelajari cara pengendalian dalam suatu usaha. Manfaat hasil belajar
bisnis makanan diet sebagai kesiapan membuka usaha katering diet
berkaitan dengan pengendalian yang meliputifungsi pengendalian, tujuan
pengawasan, sikap dalam kegiatan pengawasan, keberhasilan pemasaran
terpadu dan analisis SWOT.
B.Saran
Penulis mencoba mengajukan saran yang sekiranya dapat dipertimbangkan
untuk dijadikan bahan masukan untuk proses pembelajaran selanjutnya. Hasil
penelitian menunjukan bahwa hasil belajar “Bisnis Makanan Diet”yang telah
dipelajari sudah bermanfaat. Saran ini ditujukan kepadaTenaga pengajar atau
Dosen Program Studi Pendidikan Tata Boga UPI khususnya Tim Dosen
MataKuliah Bisnis Makanan Diet agar selalu memotivasi mahasiswa supaya
lebih siap untuk membuka usaha katering diet dan membantu dalam mencari
peluang pasar usaha bisnis makanan diet serta memberikan wawasan tentang
bisnis makanan dietdengan membaca buku danberlatihdalampembuatan
95
Elin anjasari, 2014
Manfaat hasil belajar “bisnis makanan diet” sebagai kesiapan membuka usaha katering diet
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
kerja yang jelas, penggerakan cara mengajak kerjasama dan pengendaliancara
Elin anjasari, 2014
Manfaat hasil belajar “bisnis makanan diet” sebagai kesiapan membuka usaha katering diet
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
96
DAFTAR PUSTAKA
Alma, B. (2008). Kewirausahaan. Bandung:Alfabeta
, B. (2009). Pengantar Bisnis. Bandung:Alfabeta
Almatsier,S.(2001).Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta:Gramedia Pustaka Utama
,(2005). Penuntun Diet. Jakarta: PT Gramedia Pustaka utama.
Arikunto, S. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Badan Pusat Statistika (2007b). Pengeluaran Konsumsi Penduduk Konsumsi. Jakarta: Badan Pusat Statistika
Departemen Pendidikan Nasional. Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa
Edisi Keempat. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama
Fadiati, Ari.(2011). Mengelola Usaha Jasa Boga Yang Suskes. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Fuad, M.et.al. (2000). Pengantar Bisnis. Jakarta: Pustaka Utama
Hasbullah.(2008). Dasar-dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Juwaedah, A. Tati Setiawati. (2006). Katering Pelayanan Lembaga. Bandung: Tidak diterbitkan.
Nurhayati,A (2013). Silabus Bisnis Makanan Diet. Program Studi Pendidikan Tata Boga Jurusan PKK FPTK UPI: Tidak diterbitkan.
Riduwan & Akdon. (2010). Rumus dan Data dalam Analisis Statistika. Bandung:Alfabeta.
Setiawati, T. (2005). Bisnis Katering. Bandung: Tidak diterbitkan.
97
Elin anjasari, 2014
Manfaat hasil belajar “bisnis makanan diet” sebagai kesiapan membuka usaha katering diet
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
. (2010). Belajar &Faktor-fakor yang Mempengaruhinya.. Jakarta.
PT Rineka Cipta.
Solihin,I. (2006).Pengantar Bisnis Pengenalan Praktis dan Studi Kasus. Jakarta: Kencana Predana Media Group.
(2009).Pengantar Manajemen. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Subekti, S (2009). Handout Manajemen Usaha Makanan Diet. Bandung:Tidak
diterbitkan
Sudjana, N.(2011).Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
(2010). Dasar-Dasar Proses BelajarMengajar.Bandung:SinarBaruAlgensindo
N. Ibrahim (1989). Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung: Sinar Baru Algesindo.
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:Alfabeta.
(2011). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan
R&D. Bandung: Alfabeta
Tohar,M. (2000). Membuka Usaha Kecil. Yogyakarta. Kanisius
Tukiran & Sofian Effendi. (2012). Metode Penelitian Survei. Jakarta: Penerbit LP3ES
Universitas Pendidikan Indonesia. (2012). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.
Umar, H. (2000). Business An Introduction. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
98
Elin anjasari, 2014
Manfaat hasil belajar “bisnis makanan diet” sebagai kesiapan membuka usaha katering diet
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sumber Lain:
Anonim. (2009). Kurikulum Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung:Tidak diterbitkan.
Alamiah,Z.R (2006). Analisis SWOT pada Warung Bang Man Di Kawasan
Warung Kopi (Warkop) Harapan Medan. Skripsi pada Departemen
Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara:Tidak diterbitkan
Pribadi, Rullianto. (2012).Produk Catering Sehat Resep Bunda. [Online]. Tersedia: http://resepbundacatering.com/produk-catering-sehat-resep-bunda. [4 Februari 2013]
Rachmat (2009). Analisis Strategi Pengembangan Usaha Jasa Boga Kesehatan
Pada Prima Diet Catering. Skripsi pada Departemen Agribisnis Fakultas
Ekonomi dan Manajemen Institusi Pertanian Bogor: Tidak diterbitkan.
Yulianto, Andi Eka. (2012). Master Menu Vegetarian Lacto-Ovo untuk Ibu Hamil
Vegetarian sebagai Rancangan Bisnis Katering Diet. Laporan Tugas