• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH KEPEMIMPINAN VISIONER KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM SEKOLAH TERHADAP EFEKTIVITAS SEKOLAH PADA SEKOLAH DASAR NEGERI DI WILAYAH CIOMAS KABUPATEN BOGOR.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH KEPEMIMPINAN VISIONER KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM SEKOLAH TERHADAP EFEKTIVITAS SEKOLAH PADA SEKOLAH DASAR NEGERI DI WILAYAH CIOMAS KABUPATEN BOGOR."

Copied!
68
0
0

Teks penuh

(1)

TESIS

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan Program Studi Administrasi Pendidikan

Oleh : SRI HARTINI

1308057

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PENDIDIKAN SEKOLAH PASCA SARJANA

(2)

NEGERI DI WILAYAH CIOMAS KABUPATEN BOGOR

Oleh :

Sri Hartini

NIM. 1308057

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING : Pembimbing I,

Dr. Asep Suryana, M.Pd NIP.197203211999031002

Diketahui oleh

Ketua Program Studi Administrasi Pendidikan

(3)
(4)

Sri Hartini, 2015

PENGARUH KEPEMIMPINAN VISIONER KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM SEKOLAH TERHADAP EFEKTIVITAS SEKOLAH PADA SEKOLAH DASAR NEGERI DI WILAYAH CIOMAS KABUPATEN BOGOR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Oleh : Sri Hartini, NIM : 1308057

ABSTRAK

Efektivitas sekolah berkaitan langsung dengan proses pencapaian tujuan pendidikan secara efektif efesien, untuk menghasilkan lulusan berkualitas sesuai kebutuhan masyarakat dan perkembangan jaman. Keberadaan efektivitas sekolah terlihat dari hasil nilai akreditasi, pencapaian nilai peserta didik dan prestasi akademik maupun nonakademik.Fokus dalam penelitian ini adalah bagaimana gambaran dan pengaruh kepemimpinan visioner kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap efektivitas sekolah.Tujuannya untuk mengetahui gambaran dan menganalisis pengaruh kepemimpinan visioner kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap efektivitas sekolah.Penelitian ini menggunakan metode survey deskripsi analisis dengan pendekatan kuantitatif. Pengambilan sampel dengan teknik simple random sampling yaitu diambil 20% (34) populasi dari 167 Sekolah Dasar Negeri di wilayah penelitian dengan jumlah responden 34 kepala sekolah dan 199 guru.Teknik analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif dan analisis inferensial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gambaran kepemimpinan kepala sekolah, iklim sekolah dan efektivitas sekolahberkategori sangattinggi. Kepemimpinan visioner kepala sekolah berpengaruh signifikan terhadap efektivitas sekolah, Iklim sekolah berpengaruh signifikan terhadap efektivitas sekolah, dan secara bersama-sama kepemimpinan visioner kepala sekolah dan iklim sekolah berpengaruh signifikan terhadap efektivitas sekolah. Berdasarkan temuan tersebut maka direkomendasikan kepala sekolah yang menempati posisi strategis dalam penyelenggaraan pendidikan harus mampu menjadi juru bicara yang baik di sekolah yang dipimpinnya untuk menggerakan seluruh personil menuju pencapaian visi yang telah ditetapkan. Aspek sistem sosial dalam iklim sekolah juga harus dikembangkan dalam rangka penciptaan Iklim sekolah yang kondusif untuk memperlancar proses pembelajaran. Komponen kemitraan dengan orang tua dan masyarakat dari efektivitas sekolah harus senantiasa dijalin, dikembangkan dan dimanfaatkan dalam mengelola sekolah dalam mempermudah menggapai visi, misi serta tujuan sekolah.

Kata Kunci :

(5)

Sri Hartini, 2015

PENGARUH KEPEMIMPINAN VISIONER KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM SEKOLAH TERHADAP EFEKTIVITAS SEKOLAH PADA SEKOLAH DASAR NEGERI DI WILAYAH CIOMAS KABUPATEN BOGOR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu districts

By: sri hartini , nim: 1308057

Abstract

School effectiveness directly related to the process of reaching its objectives effectively efficient education , according to the need to produce quality graduates the community and era development . The existence of the effectiveness of schools value of accreditation seen the result , school tuition grade attainment and academic performance and non academic. Focus in this research is how the image and the influence of visionary leadership the school principal and school climate on the effectiveness of schools. The aim is to know the image and analyze the influence of visionary leadership the school principal and school climate on the effectiveness of schools .This research using methods survey analysis with a description of a quantitative approach. The sample collection with simple techniques random sampling namely taken 20 % ( 34 ) a population of 167 of public elementary school in the study area with the number of respondents 34 school principals and teachers 199. Analysis technique used is descriptive analysis and analysis inferential. The research results show that the picture leadership the school principal , school climate and school effectiveness in the category of very high.Visionary leadership school principals significant on the effectiveness of schools.school climate significant on the effectiveness of schools , and jointly visionary leadership the school principal and school climate significant on the effectiveness of schools. Based on the findings and recommended the school principal who occupies a strategic position in the implementation of education must be able to be a spokesperson for what is good in school he leads in order to run all personnel toward the attainment of vision that has been set. Aspects of a social system in climate they should also developed in order the creation of school climate that is conducive to facilitate a learning process . Components partnership with parents and the community of the effectiveness of schools had to always woven , developed and used in managing schools in ease reaching for vision , mission and the purpose of school .

Key words:

(6)

Sri Hartini, 2015

PENGARUH KEPEMIMPINAN VISIONER KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM SEKOLAH TERHADAP EFEKTIVITAS SEKOLAH PADA SEKOLAH DASAR NEGERI DI WILAYAH CIOMAS KABUPATEN BOGOR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Halaman

HALAMAN PENGESAHAN ………. i

PERNYATAAN……… ii

KATA PENGANTAR ………. iii

UCAPAN TERIMA KASIH ……… iv

ABSTRAK ……… vi

DAFTAR ISI ……… viii

DAFTAR TABEL ……… xi

DAFTAR GAMBAR ……….. xiii

DAFTAR LAMPIRAN ……….. xiv

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang penelitian ……… 1

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah ……….. 10

1. Identifikasi Masalah ………. 10

2. Rumusan Masalah ………. 12

C. Tujuan Penelitian ………. 13

D. Manfaat Penelitian ……….. 13

E. Struktur Organisasi Tesis ……… 14

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS A. Kajian Pustaka ……… 15

1. Konsep Sekolah Efektif dalam Konteks Administrasi Pendidikan.. 15

2. Efektivitas Sekolah ……….. 19

(7)

Sri Hartini, 2015

PENGARUH KEPEMIMPINAN VISIONER KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM SEKOLAH TERHADAP EFEKTIVITAS SEKOLAH PADA SEKOLAH DASAR NEGERI DI WILAYAH CIOMAS KABUPATEN BOGOR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

C. Hipotesis Penelitian ………. 71

BAB III METODE PENELITIAN ……… A. Desain Penelitian ……… 73

B. Lokasi penelitian ……… 75

C. Populasi dan Sampel Penelitian ………. 75

D. Definisi Operasional ……….. 78

E. Teknik Pengumpulan Data ………. 79

a. Studi Dokumentasi ………... 79

b. Teknik Angket ……….. 79

c. Instrumen penelitian ………. 80

d. Teknik Analisis Data ……… 89

F. Analisis Data ………. 97

1. Analisis Data Deskriptif ……….. 98

2. Pengujian Persyratan Analisis ………. 99

3. Pengujian Hipotesis Penelitian ………. 103

BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN PENELITIAN………... A. Deskripsi Hasil Penelitian ……… 109

Hasil Analisis Deskriptif ……… 109

B. Pengujian Prasyarat Analisis ……… 116

C. Pembahasan Hasil Penelitian ……….. 129

1. Gambaran Efektivitas Sekolah pada SD Negeri di Wilayah Ciomas Kabupaten Bogor ……….. 136

2. Gambaran Kepemimpinan Visioner Kepala sekolah pada SD Negeri Di Wialayah Ciomas kabupaten Bogor ………... 141

(8)

Sri Hartini, 2015

PENGARUH KEPEMIMPINAN VISIONER KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM SEKOLAH TERHADAP EFEKTIVITAS SEKOLAH PADA SEKOLAH DASAR NEGERI DI WILAYAH CIOMAS KABUPATEN BOGOR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

6. Pengaruh Kepemimpinan Visoner Kepala sekolah dan Iklim

Sekolah terhadap Efektivitas Sekolah ……….. 148

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI ………. A. Simpulan ……….. 149

B. Implikasi ……… 149

C. Rekomendasi ……… 150

DAFTAR PUSTAKA ………. 151

(9)

Sri Hartini, 2015

PENGARUH KEPEMIMPINAN VISIONER KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM SEKOLAH TERHADAP EFEKTIVITAS SEKOLAH PADA SEKOLAH DASAR NEGERI DI WILAYAH CIOMAS KABUPATEN BOGOR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULLUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Pada hakekatnya pendidikan berfungsi mengembangkan kemampuan

dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dan dapat

mencerdaskan kehidupan bangsa. Secara operasional pendidikan bertujuan

untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang

beriman dan bertakwa, berwatak, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,

kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta

bertanggung jawab. Oleh karena itu dibutuhkan sistem pendidikan an

manajemen sekolah yang mengarah proses pada pebentukan efektivitas

sekolah yang peserta didiknya memiliki karakter.Untuk menghasilkan

sumber daya manusia yang berkualitas dan bermartabat serta insan

Indonesia yang cerdas dan kompetitif, pembangunan sektor pendidikan

merupakan investasi bangsa yang sangat berharga (education is human

investment)dalam memenuhi perkembangan dan tuntutan global dunia

pendidikan saat ini. Untuk menghasilkan sumber daya yang berkualitas dan

bermartabat tersebut diperlukan pengelolaan pendidikan yang efektik dan

efisien. Sejalan dengan hal itu, Permendiknas no.19 tahun 2007 Standar

Pengelolaan Pendidikan pasal 1 ayat 1 menyatakan bahwa “Setiap satuan

pendidikan wajib memenuhi standar pengelolaan pendidikan yang berlaku

secara nasional”

Pendidikan juga dapat menjadi wahana yang baik bagi negara untuk

membangun sumber daya manusia yang diperlukan dalam pembangunan

maupun juga bagi setiap peserta didik untuk dapat mengembangkan diri

sesuai dengan potensi yang dimiliki.Sehingga menjadi sumber daya manusia

(10)

Sri Hartini, 2015

PENGARUH KEPEMIMPINAN VISIONER KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM SEKOLAH TERHADAP EFEKTIVITAS SEKOLAH PADA SEKOLAH DASAR NEGERI DI WILAYAH CIOMAS KABUPATEN BOGOR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Untuk menghasilhan sumber daya manusia yang berkualitas ,

bermartabat, cerdas dan kompetitif merupakan tugas sektor pendidikan

dalam memenuhi tuntutan perubahan global. Hal tersebut sejalan dengan

Peraturan Mendiknas RI Nomor 2 Tahun 2010 tentang Renstra Kementrian

Pendidikan Nasional 2010-2014 meyatakan ” visi jangka panjang

Kementrian Pendidikan Nasional 2025 adalah Menghasilkan Insan

Indonesia Cerdas dan Kompetitif (Insan Kamil/Insan Paripurna)”.

Visi jangka panjang Kementrian Pendidikan Nasional tersebut akan

dicapai melalui misi “5K” yaitu (1) Meningkatkan Ketersedian layanan

pendidikan; (2) meningkatkan Keterjangkauan layanan pendidikan; (3)

meningkatkan Kesetaran dalam meperoleh layanan pendidikan; (4)

meningkatkan Kesetaraan dalam memperoleh layanan pendidikan; (5)

meningkatkan Kapasitas/ keterjaminan memperoleh layanan pendidikan.

Pendidikan pada kenyataannya merupakan upaya yang tidak

sederhana dan kompleks. Pendidikan merupakan suatu proses yang

sistematiks, berkesinambungan dan penuh dengan tantangan. Pendidikan

akan senantiasa berubah secara terus menerus sejalan dengan perkembangan

era teknologi dan informasi. Pendidikan akan selalu menjadi sorotan publik

karena pendidikan membawa dampak yang luas menyangkut kepentingan

semua orang, bukan hanya berdampak pada investasi sumber daya tetapi

akan meluas pada suatu kondisi kehidupan masyarakat pada masa kini

maupun di masa depan. Oleh sebab itu, pendidikan memerlukan suatu upaya

perbaikan dan peningkatan secara terus menerus sejalan dengan semakin

tingginya kebutuhan akan pendidikan serta menjadi tuntutan dalam

peningkatan kualitas sumber daya manusia menjadi masyarakat

bermartabat.

Sagala (2006, hlm. 6-7) mengemukakan bahwa ada beberapa

problematika pendidikan nasional yang jika diambil intisari penekanannya

(11)

Sri Hartini, 2015

PENGARUH KEPEMIMPINAN VISIONER KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM SEKOLAH TERHADAP EFEKTIVITAS SEKOLAH PADA SEKOLAH DASAR NEGERI DI WILAYAH CIOMAS KABUPATEN BOGOR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kekuasaan; (2) paradigma keberhasilan baru dikatakan berhasil jika

memenuhi kepentingan kekuasaan; (3) tugas utama pendidikan dirumuskan

berada pada ruang kegiatan realita belaka dan merupakan warisan masa lalu

(Status Quo); (4) anggaran pendidikan khususnya bersumber dari APBD

maupun APBN dari anggaran yang telah ditentukan sebesar 20%.; (5)

kebijakan perubahan kurikulum tidak diuji atas dasar kebutuhan (need

assessment; (6) rendahnya kualitas kesejahteraan dan perlindungan terhadap

profesi guru; (7) hubungan pengelolaan yang komplek dan birokratis; (8)

biaya pendidikan yang cukup mahal terutama bagi sekolah-sekolah favorit;

(9) pengangguran pada lulusan sekolah menengah terus bertambah

dikarenakan fase bagi lulusan sekolah masil labil; (10) tekanan ekonomi

yang kuat.

Selanjutnya Sagala, (2006,hlm. 8) mengemukakan bahwa

problematika pendidikan berimplikasi pada beberapa hal, yaitu: 1) Sekolah

pada semua jenjang dan level diurus seadanya, kreatifitas dan inovatif tidak

mendapat tempat yang layak karena bertentangan dengan pandangan

pemegang kekuasaan; 2) Pihak sekolah menerima sarana dan prasarana

pendidikan di sekolah seadanya, tidak dapat memberikan masukan atau

komentar; 3) Guru bekerja tidak maksimal. Mereka berkerja hanya untuk

memenuhi jam kerja sesuai yang dijadwalkan. Karena jika bekerja keraspun

tetap karier dan prestasinya tetap tidak jelas; 4) Ruang gerak lulusan sekolah

jadi sempit karena kualitas sekolah seadanya pula.

Oleh sebab dalam beberapa tahun terakhir upaya pembenahan dan

penyempunaan kinerja organisasi khususnya sekolah menjadi suatu hal yang

penting untuk segera dilakukan.Hal ini disebabkan adanya tuntutan terhadap

mutu pendidikan sebagai konsekuensi langsung dari perkembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi yang begitu pesat.

Sekolah sebagai suatu sistem memiliki komponen inti berupa input,

(12)

Sri Hartini, 2015

PENGARUH KEPEMIMPINAN VISIONER KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM SEKOLAH TERHADAP EFEKTIVITAS SEKOLAH PADA SEKOLAH DASAR NEGERI DI WILAYAH CIOMAS KABUPATEN BOGOR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

terikat, mempengaruhi, membutuhkan, dan menentukan. .Hal tersebut

sejalan dengan pendapat Hoy & Miskel, 2008, hlm. 296) menyatakan:

Effectiveness indicators can be derived for each phase of the open-system cycle-inputs(human and financialresources), transformasions (internal process and structures) and outputs (performance outcomes) At one time or another, virtually every input, tramsformation or outcome variable has been used as indicator of organizational efectivess.

Di dalam konteks keterkaitan input, proses dan output dalam

pendidikan, maka aspek efektivitas merupakan salah satu gugus kinerja

sistem pendidikan yang harus mendapat prioritas. Oleh karena itu efektifitas

sekolah merupakan prasyarat bagi peningkatan mutu pendidikan.

Edmonds, ( dalam Hoy dan Miskel 2008, hlm 302) menyebutkan lima

karakteristik efektifitas lembaga pendidikan, yaitu: (1) harapan yang tinggi

dari pengajar; (2) kepemimpinan yang kuat; (3) iklim yang teratur, tenang

dan berorientasi kerja pendidikan; (4) melaksanakan kegiatan akademik

yang terfokus; (5) pemantauan atas prestasi kerja siswa.

Sedangkan menurut Sagala (2006, hlm 76) ada beberapa faktor yang

turut membentuk efektifitas sekolah yaitu sebagai berikut:

1) Lingkungan srategis. Keterlibatan secara sinergis kelompok informal,

kebutuhan individu, dan tujuan birokrasi secara bersama- sama supaya

dapat berperan optimal sehingga terwujud stabilitas staf yang ditandai

suasana hubungan antar manusia (orgazational climate).

2) Harapan. Harapan yang tinggi dari keefektifan pengajaran oleh para

pengajar dengan penggunaan waktu yang efektif dan pengembangan staf

lembaga pendidikan yang memadai haruslah memperhatikan kondisi

fasilitas fisik yang ada.

3) Iklim sekolah. Iklim sekolah yang baik yaitu yang selalu teratur

berorientasi kerja, tenang, berorientasi kerja pendidikan, terpelihara dan

tercapainya hasil akademik, serta melakukan pemantauan secara rutin

(13)

Sri Hartini, 2015

PENGARUH KEPEMIMPINAN VISIONER KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM SEKOLAH TERHADAP EFEKTIVITAS SEKOLAH PADA SEKOLAH DASAR NEGERI DI WILAYAH CIOMAS KABUPATEN BOGOR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4) Peran Pemerintah. Adanya dukungan pemerintah pusat .yang berkaitan

dengan standarisasi, dukungan pemerintah provinsi dan kabupaten/ kota

yang berkaitan dengan fasilitas, dana dan dukungan orang tua yang

cukup

Karakteristik efektivitas sekolah berkaitan erat dengan manajemen

sekolah, kepemimpinan, komitmen, konsistensi tujuan dengan program dan

target sekolah, lingkungan strategis internal maupun eksternal, harapan,

iklim sekolah dan peran masyrakat.

Para pakar pendidikan berpendapat bahwa efektivitas harus dipahami

dari segi kualitas, ketepatan dalam menggunakan metode, iklim kelas yang

positif, hubungan antar siswa yang harmonis dan lebih ditekankan pada

hasil dan langkah-langkah efesiensi.

Kualitas adalah gambaran dan karakteristik dari lulusan yang

menunjukkan kemampuannya atau kompetensinya dalam memuaskan

kebutuhan yang ditentukan atau yang tersirat, misalnya nilai hasil ujian

akhir, prestasi olah raga, karya tulis ilmiah dan prestasi dalam bidang pentas

seni. Kualitas tamatan dipengaruhi oleh tahapan-tahapan kegiatan sekolah

yang saling berhubungan, yaitu perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi.

Dengan demikian, hasil pendidikan yang bermutu memiliki nuansa

kuantitatif dan kualitatif. Artinya, disamping ditunjukkan oleh indikator

seberapa banyak siswa yang berprestasi yang bisa dilihat dari nilai yang

tinggi, namun juga ditunjukkan oleh seberapa baik kepemilikan kualitas

pribadi para siswa yang tampak dalam kepercayaan diri, kemandirian,

disiplin, kerja keras dan ulet, terampil, berbudi baik, beriman dan bertaqwa,

bertanggung jawab sosial dan kebangsaan, apresiasi, dan lain sebagainya.

Sekolah merupakan suatu organisasi yang dirancang untuk dapat

memberikan pengaruh terhadap peningkatan kualitas kehidupan masyarakat.

Upaya peningkatan kualitas sekolah perlu ditata, diatur, dikelola dan

(14)

Sri Hartini, 2015

PENGARUH KEPEMIMPINAN VISIONER KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM SEKOLAH TERHADAP EFEKTIVITAS SEKOLAH PADA SEKOLAH DASAR NEGERI DI WILAYAH CIOMAS KABUPATEN BOGOR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mampu bersaing di lingkungan masyarakat. Pengelolaan sekolah yang

dimaksud di atas yaitu berkaitan dengan gaya kepemimpinan kepala sekolah

yang mampu mewujudkan efektivitas sekolah dalam upaya meningkatkan

mutu pendidikan.

Dalam upaya peningkatan mutu pendidikan, kepala sekolah

memegang peranan penting dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah

yang diberikan tanggung jawab untuk melakukan pengelolaan penuh

terhadap pengaturan jalannya roda pendidikan di sekolah. Peran utama

Kepala Sekolah adalah sebagai pemimpin yang mengendalikan jalannya

penyelenggaraan pendidikan dimana pendidikan itu sendiri berfungsi

sebagai agen perubahan yang mengubah input menjadi output. Hal ini

menentukan suatu proses yang berlangsung secara benar, terjaga sesuai

dengan ketentuan dari tujuan pendidikan itu sendiri.

Dalam organisasi sekolah kepala sekolah merupakan pimpinan yang

bertanggung jawab atas kelangsungan organisasi tersebut.Kepala Sekolah

merupakan salah satu komponen pendidikan yang paling penting berperan

meningkatkan mutu pendidikan.

Kepemimpinan tersebut harus mampu memotivasi atau memberi

semangat kepada stafnya dengan jalan memberikan inspirasi atau

mengilhami kreativitas mereka dalam bekerja. Kepemimpinan sendiri tidak

hanya berada pada posisi puncak struktur dalam organisasi pendidikan tetapi

juga meliputi setiap tingkat dalam organisasi.Dalam kepemimpinan tersebut

tentunya harus mendapatkan dukungan komitmen dan kerjasama dari

berbagai pihak khususnya seluruh warga sekolah.Dengan demikian dapat

dikatakan bahwa kepemimpinan kepala sekolah merupakan satu aspek yang

penting dalam suatu organisasi sekolah.

Kepemimpinan merupakan faktor penggerak organisasi melalui

penanganan perubahan dan manajemen yang dilakukannya sehingga

(15)

Sri Hartini, 2015

PENGARUH KEPEMIMPINAN VISIONER KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM SEKOLAH TERHADAP EFEKTIVITAS SEKOLAH PADA SEKOLAH DASAR NEGERI DI WILAYAH CIOMAS KABUPATEN BOGOR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

tetapi keberadaannya memberi dampak positif bagi perkembangan

organisasi ( Komariah dan Triana,2010, hlm. 40).

Mengacu pada pendapat tersebut maka keberhasilan sekolah dalam

mencapai tujuan yang ingin dicapainya sangat tergantung pada

kepemimpinan kepala sekolah yang mampu menggerakkan semua sumber

daya yang dimilki sekolah secara efektif dan efisien dengan proses

manajemen yang dilakukannya.

Erat hubungannya antara mutu kepala sekolah dengan berbagai aspek

kehidupan sekolah seperti disiplin sekolah, iklim sekolah, perilaku peserta

didik dan lain-lain. Oleh sebab itu kepala sekolah bertanggung jawab atas

manajemen pendidikan secara mikro, yang secara langsung berkaitan

dengan proses pembelajaran di sekolah.

Menyadari hal tersebut, setiap kepala sekolah dihadapkan pada

tantangan untuk melaksanakan pengembangan pendidikan secara terarah,

berencana, dan berkesinambungan untuk meningkatkan kualitas pendidikan

(Mulyasa,2004, hlm 25). Dalam rangka inilah dirasakan perlunya

peningkatan kinerja kepala sekolah secara professional untuk terus berusaha

dalam peningkatan efektivitas sekolah.

Untuk mengemban tugas tersebut dibutuhkan seorang kepala sekolah

yang visioner yang mampu merekayasa masa depan sekolahnya dengan

menunjukkan kepemimpinan yang berkualitas, sebagaimana yang dijelaskan

oleh John Adair (dalam Komariah 2010, hlm. 82), mengemukakan:

Ciri kepala sekolah yang berkualitas yaitu: 1) memiliki integritas pribadi, 2) memiliki antusiasme terhadap perkembangan lembaga yang dipimpinnya, 3) mengembangkan kehangatan, budaya dan iklim organisasi, 4) memiliki ketenangan dalam manajemen organisasi, 5) tegas dan adil dalam mengambil tindakan/kebijakan kelembagaan.

Seorang pemimpin visioner salah satunya ditandai oleh kemampuan

dalam membuat perencanaan yang jelas sehingga dari rumusan visinya akan

tergambar sasaran apa yang hendak dicapai dalam pengembangan lembaga

(16)

Sri Hartini, 2015

PENGARUH KEPEMIMPINAN VISIONER KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM SEKOLAH TERHADAP EFEKTIVITAS SEKOLAH PADA SEKOLAH DASAR NEGERI DI WILAYAH CIOMAS KABUPATEN BOGOR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Selain kepemimpinan,yang berperan terhadap efektivitas sekolah,

efektivitas sekolah juga dipengaruhi oleh iklim sekolah yang merupakan

atmosfir sosial dari suatu lingkungan belajar yang merupakan ciri utama

dari suatu sekolah. Iklim yang baik akan berpengaruh terhadap kinerja guru.

Sebaliknya, iklim sekolah yang tidak kondusif, membuat tidak nyaman

dalam melaksanakan tugas dan tentunya akan berengaruh terhadap

efektivitas dan efisiensi kerjanya, sehingga hasil yang diperoleh tidak

memuaskan dan akan sangat berpengaruh terhadap efektivitas sekolah.

Iklim sekolah memegang peranan penting dalam mendukung

terselenggaranya proses pembelajaran yang aman, tentram dan kondusif

dalam rangka mudahnya pencapaian tujuan pendidikan. Iklim sekolah harus

benar-benar tercipta dengan baik demi lancarnya segala proses pendidikan

dengan terus berusaha mewujudkan sekolah efektif.

Sejalan dengan penelitian yang sama yang dilakukan oleh Ade Irwana

2014 di Sekolah dasar di kecamatan Astana Anyar Bandung dengan judul

pengaruh perilaku Kepemimpinan Visioner Kepala Sekolah dan Kinerja

Guru simultan terhadap efektivitas sekolah termasuk kategori sangat tinggi.

Dan secara simultan bersama-sama berpengaruh sebesar 28,7 %. Adapun

sisanya sehesar (100% - 28,7 %) yakni 71,3 % dipengaruhi oleh variabel

yang lain.

Namun pada kenyataan di lapangan dari 167 Sekolah Dasar Negeri

yang ada di wilayah Ciomas Kabupaten Bogor, upaya sekolah dalam

mencapai efektivitas sekolah masih cukup beragam. Diantaranya:

a. Dilihat dari standar pelayanan dari 167 sekolah negeri yang ada di

Wilayah Ciomas Kabupaten Bogor, hanya 14,3 % yang termasuk

kategori SSN (Sekolah Standar Nasional) , 13,2% yang termasuk

kategori Pra SPN (Standar Pelayanan Nasional), dan 72,5 % sekolah

yang termasuk kategori SPM (Standar Pelayanan Minimal). Seperti yang

(17)

Sri Hartini, 2015

PENGARUH KEPEMIMPINAN VISIONER KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM SEKOLAH TERHADAP EFEKTIVITAS SEKOLAH PADA SEKOLAH DASAR NEGERI DI WILAYAH CIOMAS KABUPATEN BOGOR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 1.1

Daftar Standar Pelayanan

No. Kecamatan SSN SPN SPM Jumlah

1. Ciomas 8 5 26 39

2. Dramaga 2 - 32 34

3. Ciampea 10 5 30 45

4. Taman Sari 3 - 26 29

5. Tenjolaya 1 12 7 20

Jumlah 24 22 121 167

Prosentase 14,3% 13,2% 72,5% 100%

Sumber data UPT Pendidikan di Wilayah Ciomas

Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa standar pelayanan pada

sekolah dasar negeri di wilayah Ciomas Kabupaten Bogor belum

efektif.

b. Demikian juga apabila dilihat dari latar belakang

pendidikan,pengetahuan, skill, pengalaman, aktualisasi dan sosialisasi

dari masing-masing kepala sekolah berbeda-beda. ( Hasil wawancara

dengan beberapa pengawas TK/ SD di wilayah Ciomas Kabupaten

Bogor).

Latar belakang yang berbeda-beda tersebut sangat perpengaruh

terhadap kemampuan manajemen kepala sekolah, kinerja guru dan

komitmen kepala sekolah yang belum dilaksanakan secara optimal

sehingga menyebabkan pencapaian efektivitas sekolah masih belum

dilaksanakan dengan baik.

c. Hal lain yang menjadi bukti keberagaman efektivitas sekolah dasar di

Wilayah Ciomas Kabupaten Bogor adalah dilihat dari tingkat akreditasi

sekolah sebagaimana tercantum dalam tabel berikut:

(18)

Sri Hartini, 2015

PENGARUH KEPEMIMPINAN VISIONER KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM SEKOLAH TERHADAP EFEKTIVITAS SEKOLAH PADA SEKOLAH DASAR NEGERI DI WILAYAH CIOMAS KABUPATEN BOGOR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Data Akreditasi Sekolah Dasar Nageri Di Wilayah Ciomas Kabupaten

Bogor

No. Kecamatan

Peringkat Jumlah

sekolah

A B C

1. Ciomas 10 26 3 39

2. Dramaga 9 24 1 34

3. Ciampea 13 30 2 45

4 Taman Sari 3 23 3 29

5. Tenjolaya - 18 2 20

Jumlah 35 121 11 167

Prosentase 21% 72.5% 6,5% 100%

Sumber data: UPT Pendidikan di Wilayah Ciomas Kabupaten Bogor

Tabel di atas menunjukkan bahwa dari 167 Sekolah Dasar Negei yang

ada di Wilayah Ciomas Kabupaten Bogor hanya 21% sekolah yang

telah terakreditasi A, dan 72,5% sekolah terakreditasi B. Sedangkan

sisanya yaitu 6,5% masih terakreditasi C. Hal ini menunjukkan bahwa

masih ada beberapa sekolah yang tingkat akreditasinya masih rendah.

Hal tersebut disebabkan oleh belum tercapainya 8 standar pendidikan

secara optimal.Sehingga efektivitas sekolah di sekolah-sekolah tersebut

belum tercapai.

d. Permasalahan lain yang terjadi di Sekolah Dasar Negeri Di Wilayah

Ciomas Kabupaten Bogor diantaranya kurangnya kemitraan antara pihak

sekolah dengan orang tua siswa dan masyarakat. Hal ini berpengaruh

pada kurangnya dukungan masyarakat dan pemerintah daerah terhadap

program-program yang telah ditetapkan oleh pihak sekolah sehingga

realisasinya menjadi kurang efektif.

Dengan adanya berbagai permasalahan tersebut di atas, terdapat

(19)

Sri Hartini, 2015

PENGARUH KEPEMIMPINAN VISIONER KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM SEKOLAH TERHADAP EFEKTIVITAS SEKOLAH PADA SEKOLAH DASAR NEGERI DI WILAYAH CIOMAS KABUPATEN BOGOR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

sehingga menarik perhatian penulis untuk mengadakan penelitian dalam

rangka memperoleh gambaran tentang pengaruh kepemimpinan visisoner

kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap Efektivitas Sekolah.

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah

1. Identifikasi Masalah

Bertolak dari latar belakang permasalahan di atas menunjukkan bahwa

faktor-faktor yang dapat meningkatkan efektivitas sekolah seperti

dikemukakan oleh Edmond (Hoy dan MIskel, 2008,hlm 302) yaitu: (1)

harapan tinggi dari pengajar; (2) kepemimpinan yang kuat; (3) iklim teratur,

tenang dan berorientasi kerja pendidikan;(4) melaksanakan kegiatan

akademik yang terfokus; dan (5) pemantauan atas prestasi kerja.

Sedangkan Scheerens (Hoy dan Miskel, 2008 hlm 303) memberikan

analisa tentang faktor-faktor yang dapat meningkatkan efektivitas sekolah

yaitu: (1) prestasi, orientasi, harapan tinggi; (2) Kepemimpinan pendidikan;

(3) konsensus dan kohesi antar staf; ( 4) kualitas kurikulum/ kesempatan

belajar; (5) iklim sekolah; (6) potensi evaluatif; (7) Keterlibatan orang tua;

(8) iklim kelas dan waktu belajar efektif.

Dari paparan permasalahan di atas dapat disimpulkan bahwa faktor

yang mempengaruhi efektivitas sekolah antara lain kepemimpinan kepala

sekolah, tujuan sekolah, implementasi kurikulum, alokasi sumber daya,

iklim sekolah, program dan pembiayaan, partisipasi masyarakat, dan

prestasi/ hasil belajar. Faktor-faktor tersebut dapat digambarkan sebagai

berikut:

- Penentu arah - Agen perubahan - Pembicara

- pelatih

Tujuan sekolah yang

jelas Kepemimpinan yang

(20)

Sri Hartini, 2015

PENGARUH KEPEMIMPINAN VISIONER KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM SEKOLAH TERHADAP EFEKTIVITAS SEKOLAH PADA SEKOLAH DASAR NEGERI DI WILAYAH CIOMAS KABUPATEN BOGOR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Gambar 1.1.

Faktor-faktor Sekolah Efektif Adaptasi dari Hoy dan Miscel 2008)

Dari gambar di atas efektivitas sekolah membutuhkan sistem yang

harus terbentuk, SDM yang mendukung, Standar pelayanan yang maksimal

dan pembelajaran yang lancar.Untuk mencapai efektivitas sekolah tersebut,

faktor kepemimpinan kepala sekolah dan iklim sekolah diduga lebih

banyak memberikan pengaruh pada efektivitas sekolah pada Sekolah Dasar

Negeri di Wilayah Ciomas di Kabupaten Bogor.

2. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah tersebut, penulis menganggap

adanya dugaan bahwa hal itu terjadi karena pengaruh kepemimpinan

visioner kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap efektivitas sekolah

berbeda –beda sehingga berimplikasi terhadap pelaksanaan pendidikan yang Eksfektasi guru

dan staf yang

tinggi

Komitmen tinggi dari SDM

Efektivitas

Sekolah

Menekankan kepada keberhasilan

siswa Kerjasama

kemitraan antara sekolah dengan

orang tua dan masyarakat

Hubungan kepala sekolah, guru siswa dan masyarakat belum terjalin dengan baik

Suasana sekolah tidak nyaman

Iklim sekolah

(21)

Sri Hartini, 2015

PENGARUH KEPEMIMPINAN VISIONER KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM SEKOLAH TERHADAP EFEKTIVITAS SEKOLAH PADA SEKOLAH DASAR NEGERI DI WILAYAH CIOMAS KABUPATEN BOGOR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kurang efektif di sekolahnya masing-masing. Fenomena tersebut sangat

menarik untuk dikaji lebih mendalam melalui sebuah penelitian yang difokuskan pada judul penelitian “ Pengaruh Kepemimpinan Visioner Kepala sekolah dan Iklim Sekolah terhadap Efektivitas sekolah pada

Sekolah Dasar Negeri di Wialayah Ciomas Kabupaten Bogor.

Berdasarkan uraian di atas muncul beberapa pokok pertanyaan yang

akan menjadi kajian dalam penelitian ini, pokok pertanyaan tersebut disusun

dalam bentuk rumusan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana kepemimpinan Visioner Kepala Sekolah pada Sekolah Dasar

di Wilayah Ciomas Kabupaten Bogor?

2. Bagaimana Iklim Sekolah pada Sekolah Dasar negeri di Wilayah Ciomas

Kabupaten Bogor?

3. Bagaimana Efektivitas Sekolah pada Sekolah Dasar negeri di Wilayah

Ciomas Kabupaten Bogor?

4. Berapa besar pengaruh kepemimpinan Visioner Kepala Sekolah terhadap

Efektivitas Sekolah pada Sekolah Dasar negeri di Wilayah Ciomas

Kabupaten Bogor?

5. Berapa besar pengaruh Iklim sekolah terhadap Efektivitas Sekolah pada

sekolah dasar negeri di Wilayah Ciomas Kabupaten Bogor?

6. Berapa besar pengaruh kepemimpinan Visioner kepala sekolah dan iklim

sekolah terhadap efektivitas Sekolah pada sekolah dasar negeri di Wilayah

Ciomas Kabupaten Bogor?

C.Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai

Pengaruh Kepemimpinan Visioner Kepala Sekolah dan Iklim Sekolah

terhadap Efektivitas Sekolah pada Sekolah Dasar.

(22)

Sri Hartini, 2015

PENGARUH KEPEMIMPINAN VISIONER KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM SEKOLAH TERHADAP EFEKTIVITAS SEKOLAH PADA SEKOLAH DASAR NEGERI DI WILAYAH CIOMAS KABUPATEN BOGOR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Terdeskripsikannya kepemimpinan Visioner Kepala Sekolah pada

sekolah dasar negeri di Wilayah CiomasKabupaten Bogor.

2. Terdeskripsikannya Iklim Sekolah pada sekolah dasar negeri di

Wilayah Ciomas Kabupaten Bogor.

3. Terdeskripsikannya Efektivitas Sekolah pada sekolah dasar negeri di

Wilayah Ciomas Kabupaten Bogor.

4. Teranalisisnya besaran pengaruh kepemimpinan Visioner Kepala

Sekolah terhadap efektivitas Sekolah pada sekolah dasar negeri di

Wilayah Ciomas Kabupaten Bogor.

5. Teranalisisnya besaran pengaruh Iklim sekolah terhadap efektivitas

sekolah pada sekolah dasar negeri di Wilayah Ciomas Kabupaten

Bogor.

6. Teranalisisnya besaran pengaruh kepemimpinan Visioner kepala

sekolah dan iklim sekolah terhadap efektivitas sekolah pada sekolah

dasar negeri di Wilayah Ciomas Kabupaten Bogor.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat peneltian yang dilakukan penulis di Sekolah Dasar Negeri di

Wialayah Ciomas Kabupaten Bogor ini dijelaskan sebagai berikut:

1. Sebagai klarifikasi kebenaran teori dilihat dari sudut empirikal.

2. Informasi bagi kepala sekolah dalam menjalankan manajemen sekolah

yang dipimpinnya.

3. Mampu meningkatkan tugas pokok dan fungsi sebagai guru, sehingga

memperkaya pola dan srategi peningkatan efektivitas sekolah di tingkat

satuan pendidikan khususnya sekolah dasar.

4. Sebagai masukan bagi pengawas, UPTD Pendidikandan

DinasPendidikan Kabupaten Bogor dalam pelaksanaan pembinaan dan

pengembangan terhadap kepala sekolah dalam meningkatkan efektivitas

sekolah.

(23)

Sri Hartini, 2015

PENGARUH KEPEMIMPINAN VISIONER KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM SEKOLAH TERHADAP EFEKTIVITAS SEKOLAH PADA SEKOLAH DASAR NEGERI DI WILAYAH CIOMAS KABUPATEN BOGOR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Untuk memudahkan pemahaman dan pemecahan masalah secara lebih

terstruktur dan sistematis maka penulis menyusun suatu bentuk penulisan

sebagai berikut :

Bab I. Pendahuluan menjelaskan mengenai latar belakang penelitian,

identifikasi dan perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian,

dan struktur organisasi.

Bab II. Menguaraikan tentang landasan teoritis yang berkenaan

dengan masalah konsep kepemimpinan visioner kepala sekolah, iklim

sekolah,efektivitas sekolah, kerangka berfikir, dan hipotesis penelitian.

Bab III. Berisikan tentang prosedur penelitian secara lebih detail, yaitu

mengenai pendekatan metode penelitian, operasional variabel penelitian,

populasi dan sampel, langkah-langkah pengumpulan data penelitian,

prosedur dan teknik pengumpulan data, dan pengujian instrument penelitian.

Bab IV. Memuat tentang hasil penelitian dan pembahasan yang akan

menjabarkan deskripsi dan analisis data penelitian.

Bab V. Merupakan kesimpulan dan saran penelitian.Sedangkan bagian

(24)

Sri Hartini, 2015

PENGARUH KEPEMIMPINAN VISIONER KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM SEKOLAH TERHADAP EFEKTIVITAS SEKOLAH PADA SEKOLAH DASAR NEGERI DI WILAYAH CIOMAS KABUPATEN BOGOR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Berdasarkan data yang akan dianalisis, pendekatan penelitian yang

akan digunakan peneliti dalam penelitian ini ialah menggunakan pendekatan

penelitian kuantitatif dengan metode penelitian survei. Hal ini sebagaimana

yang dijelaskan Sugiyono (2014, hlm. 14) bahwa :

Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

Creswell (2010, hlm. 5) mengemukakan bahwa penelitian kuantitatif

merupakan metode-metode untuk menguji teori-teori tertentu dengan cara

meneliti hubungan antarvariabel. Variabel-variabel ini diukur melalui

instrumen-instrumen penelitian sehingga data yang terdiri dari angka-angka

dapat dianalisis berdasarkan prosedur-prosedur statistik.

Pendekatan kuantitatif digunakan dengan cara mengukur indikator

indikator variabel sehingga diperoleh gambaran pengaruh diantara

variabel-variabel tersebut. Langkah-langkah yang dilakukan dalam metode ini yaitu

pengumpulan, penyusunan, penganalisaan, dan penginterpretasian,

kemudian dari data yang terkumpul maka ditariklah suatu kesimpulan.

Tujuan penelitian ini adalah mengungkap, menggambarkan dan

menyimpulkan hasil pemecahan masalah melalui cara cara tertentu sesuai

dengan prosedur penelitian.

Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian survai. Penelitian

(25)

Sri Hartini, 2015

PENGARUH KEPEMIMPINAN VISIONER KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM SEKOLAH TERHADAP EFEKTIVITAS SEKOLAH PADA SEKOLAH DASAR NEGERI DI WILAYAH CIOMAS KABUPATEN BOGOR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

hipotesis. Seperti dikemukakan Masri Singarimbun & Sofyan Effendi

(2003) : “Penelitian survai dapat digunakan untuk maksud (1) penjajagan

(ekploratif), (2)deskriptif, (3) penjelasan (eksplanatory) atau (confirmatory),

yakni menjelaskan hubungan dan pengujian hipotesis, (4) evaluasi,

(5)prediksi atau meramalkan kejadian tertentu di masa yang akan datang, (6)

penelitian operasional, dan (7) pengembangan indikator-indikator sosial”.

Dari penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa penelitian ini merupakan

jenis penelitian eksplanatory.

Jenis penelitian survai ini memfokuskan pada pengungkapkan

hubungan kausal antar variabel, yaitu suatu penelitian yang diarahkan untuk

menyelidiki hubungan sebab akibat berdasarkan pengamatan terhadap

akibat yang terjadi, dengan tujuan memisahkan pengaruh dari suatu

variabel penyebab terhadap variabel akibat. Variabel sebab akibat tersebut

adalah kepemimpinan visioner kepala sekolah (X1), iklim sekolah (X2),

efektif sekolah(Y). Peneliti dapat memilih variabel yang diteliti dan

menghubungkan variabel satu dengan yang lainnya.

Hubungan variabel penelitian digambarkan dalam bagan seperti di bawah

ini :

�� Y

�� � Y

��

Gambar 3.1

Bagan Desain Penelitian

Efektivitas Sekolah (Y) Kepemimpinan

Visioner kepala sekolah(X1)

(26)

Sri Hartini, 2015

PENGARUH KEPEMIMPINAN VISIONER KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM SEKOLAH TERHADAP EFEKTIVITAS SEKOLAH PADA SEKOLAH DASAR NEGERI DI WILAYAH CIOMAS KABUPATEN BOGOR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan angket

atau kuesioner. Angket atau kuesioner merupakan pertanyaan-pertanyaan

tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari partisipan atau

responden. (Arikunto, 2010, hlm. 194)

B. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian yang dilaksanakan adalah di Sekolah Dasar Negeri

di wilayah Ciomas Kabupaten Bogor Propinsi Jawa Barat.Obyek

penelitiannya adalah Sekolah Dasar Negeri yang berjumlah 167 Sekolah

dasar negeri, dengan subyek data adalah kepala sekolah dan guru.

C. Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi sebagaimana dikemukakan oleh Sugiono (2008, hlm. 57) bahwa :” populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyekyang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan”.

Memperhatikan pendapat di atas maka faktor yang perlu diperhatikan

dalam populasi adalah elemen atau unsur yang dapat diamati. Oleh karena

itu penentuan karakteristik populasi yang tepat merupakan faktor penting

dalam suatu penelitian, karena pada hakekatnya suatu masalah itu baru akan

memiliki makna apabila dikaitkan dengan populasi yang relevan. Jadi

populasi bukan hanya orang, tetapi juga obyek dan benda-benda alam yang

lain. Populasi juga bukan hanya jumlah yang ada pada obyek-obyek yang

dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik/sifat yang dimiliki oleh

subyek/obyek itu.

Untuk mendapatkan data yang representatif untuk penelitian

ini,penulis merencanakan mengambil populasi sekolah dasar negeri yang

ada di Wilayah Ciomas Kabupaten Bogor.

Teknik pengambilan populasi dalam penelitian ini akan menggunakan

(27)

Sri Hartini, 2015

PENGARUH KEPEMIMPINAN VISIONER KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM SEKOLAH TERHADAP EFEKTIVITAS SEKOLAH PADA SEKOLAH DASAR NEGERI DI WILAYAH CIOMAS KABUPATEN BOGOR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

memiliki peluang yang sama untuk terpilih sebagai sampel, maka

pengambilan sampel dilaksanakan secara acak dengan mengambil 20% dari

jumlah sekolah 167 sekolah dasar negeri yang ada di Wilayah Ciomas,

sehingga sekolah yang akan dijadikan sampel berjumlah 34 sekolah.

Sugiono ( 2008, hlm. 81) mendefinisikan “ Sampel sebagai bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Sementara

Sudjana (1996, hlm.6) memdefinisikan sampel sebagai bagian yang diambil

dari populasi.Dengan demikian, sampel dapat didefinisikan sebagai bagian

dari populasi yang mewakili jumlah dan karakteristik dari seluruh populasi.

Menurut Arikunto (2001, hlm.103) sampel adalah sebagian atau wakil

dari populasi yang akan diteliti. Dinamakan penelitian sampel apabila kita

bermaksud untuk menggeneralisasikan hasil sampel. Yang dimaksud

dengan menggeneralisasikan adalah mengangkat kesimpulan peneltian

sebagai sesuatu yang berlaku bagi populasi. Berkaitan dengan teknik

pengambilan sampel, Arikunto (2005, hlm.120) mengemukakan bahwa :

untuk sekedar ancer-ancer maka apabila subjek kurang dari 100, maka lebih

baik diambil semua, sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi.

Selanjutnya jika subjek/objeknya besar, dapat diambil antara 10%-15% atau

20%-25% atau lebih.Namun karena yang disampel adalah objek

penelitiannya, maka yang menjadi sumber data dalam penelitian ini adalah

semua guru dan kepala sekolah yang ada di objek penelitian tersebut.

Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada tabel 3.1 di bawah ini:

Tabel 3.1

Populasi Penelitian

No Kecamatan Jumlah sekolah Perhitungan Jumlah

sampel

1. Ciomas 39 39 x 20 / 100 = 7,8

8

(28)

Sri Hartini, 2015

PENGARUH KEPEMIMPINAN VISIONER KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM SEKOLAH TERHADAP EFEKTIVITAS SEKOLAH PADA SEKOLAH DASAR NEGERI DI WILAYAH CIOMAS KABUPATEN BOGOR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Ciampea 45 45 x 20 / 100 = 9,0 9

4. Taman Sari 29 29 x 20 /100 = 5,8

6

5. Tenjolaya 20 20 x 20 /100 = 4 4

Jumlah

167 167 x 20 /100 = 33,4 34

Berikut daftar sumber data yang tercantum pada tabel 3.2 di bawah ini:

Tabel 3.2 Daftar Sumber Data

Kecamatan Nama Sekolah Jumlah

Kepala Sekolah

Guru

Ciomas SDN Ciomas 02 1 12

SDN Taman Pagelaran 1 10

SDN Ciapus 02 1 10

SDN Ciomas 01 1 10

SDN Pagelaran 02 1 7

SDN Ciapus 02 1 11

SDN Ciomas 06 1 10

SDN Ciomas 08 1 8

Dramaga SDN babakan Dramaga

04

1 9

SDN Pasir Andong 1 6

SDN Cilubang 05 1 6

SDN Cilubang 06 1 4

SDN sinar Sari 1 4

SDN Ciherang 02 1 6

SDN petir 02 1 8

Ciampea SDN Bojong Rangkas 01 1 6

SDN Cihideung Ilir 03 1 4

SDN Cihideung Udik 03 1 4

SDN Cihideung Ilir 04 1 3

SDN Bojong Rangkas 02 1 6

SDN Tegal Waru 02 1 3

SDN Cicadas 01 1 4

SDN Ciampea 01 1 4

SDN Cinangka 03 1 5

(29)

Sri Hartini, 2015

PENGARUH KEPEMIMPINAN VISIONER KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM SEKOLAH TERHADAP EFEKTIVITAS SEKOLAH PADA SEKOLAH DASAR NEGERI DI WILAYAH CIOMAS KABUPATEN BOGOR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kecamatan Nama Sekolah Jumlah

Kepala Sekolah

Guru

SDN Sirnagalih 03 1 5

SDN Sirnagalih 01 1 4

SDN Pasir Eurih 03 1 4

SDN Pasir Eurih 04 1 4

SDN Gadog 01 1 4

Tenjolaya SDN Cinangneng 03 1 3

SDN Tenjolaya 1 4

SDN Tapos 03 1 3

SDN Tapos 01 1 4

Jumlah 34 199

D. Definisi Operasional

Definisi operasonal dimaksudkan untuk menjelaskan makna variabel

yang sedang diteliti atau semacam petunjuk pelaksanaan cara mengukur

suatu variabel, yaitu dua variabel bebas (indevendent variable) dan satu

variabel terikat ( dependent variable). Variabel bebas adalah kepemimpinan

visioner kepala sekolah ( ) dan iklim sekolah ( ) sedangkan variabel

terikatnya adalah Efektivitas Sekolah (Y).Berikut ini adalah definisi

operasional untuk setiap variabel penelitian.

1. Efektivitas sekolah ( Y)

Efektivitas sekolah dalam penelitian ini adalah proses untuk mencapai

efektivitas sekolah yaitu tingkat kesesuaian antara hasil-hasil yang dicapai

dengan yang telah ditetapkan yang meliputi; perumusan tujuan sekolah,

ekspektasi guru dan staf tinggi, implementasi kurikulum, pemanfaatan

sumber daya, adanya kerjasama kemitraan antara sekolah, orang tua dan

masyarakat serta komitmen yang tinggi dari staf sekolah terhadap program

sekolah.

2. Kepemimpinan Visioner Kepala Sekolah ()

Kepemimpinan visioner kepala sekolah dalam penelitian ini adalah

(30)

Sri Hartini, 2015

PENGARUH KEPEMIMPINAN VISIONER KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM SEKOLAH TERHADAP EFEKTIVITAS SEKOLAH PADA SEKOLAH DASAR NEGERI DI WILAYAH CIOMAS KABUPATEN BOGOR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

bicara dan pelatih dan komunikator bagi ketercapaian cita-cita dan tujuan

sekolah.

3. Iklim sekolah ( X2)

Iklim sekolah dalam penelitian ini adalah Iklim sekolah merupakan

keadaan sekolah yang menggambarkan kondisi sekolah yang harmonis

sehingga tercipta kondisi belajar kondusif yang dapat meningkatkan prestasi

belajar siswa.Yang meliputi keadaan fisik sekolah, sikap dan moral

personel, system sosial dan budaya ilmu.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan alat-alat pengukuran yang

diperlukan dalam melaksanakan suatu penelitian. Pengumpulan data adalah

mengamati variabel yang akan diteliti dengan metode interview, tes,

observasi, kuesioner, dan sebagainya (Arikunto, 2006, hlm. 32). Data yang

dikumpulkan dapat berupa angka-angka, keterangan tertulis, informasi lisan,

dan beragam fakta yang berhubungan dengan fokus penelitian. Sehubungan

dengan penelitian teknik pengumpulan data dan wujud data yang akan

dikumpulkan, dalam penelitian ini untuk mengumpulkan data digunakan

metode studi dokumentasi dan teknik angket (kuesioner).

1. Studi Dokumentasi

Studi dokumentasi dalam penelitian ini dimaksudkan sebagai cara

mengumpulkan data dengan mempelajari dan mencatat bagian – bagian

yang dianggap penting dari berbagai risalah resmi yang terdapat di lokasi

penelitian.

2. Teknik Angket

Dipilihnya teknik pengumpulan data dengan angket didasarkan atas

alasan bahwa: (a) responden memiliki waktu yang cukup untuk menjawab

pertanyaan – pertanyaan, (b) setiap responden menghadapi susunan dan cara

(31)

Sri Hartini, 2015

PENGARUH KEPEMIMPINAN VISIONER KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM SEKOLAH TERHADAP EFEKTIVITAS SEKOLAH PADA SEKOLAH DASAR NEGERI DI WILAYAH CIOMAS KABUPATEN BOGOR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kebebasan memberikan jawaban, (d) dapat digunakan untuk mengumpulkan

data atau keterangan dari banyak responden dalam waktu yang tepat.

Angket (kuesioner) merupakan teknik pengumpulan data yang

dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan

tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2008,hlm. 142).

Angket (kuesioner) juga merupakan alat pengumpulan data yang efisien.

Melalui teknik angket ini akan dikumpulkan data yang berupa jawaban

tertulis dari responden atas sejumlah pertanyaan/pernyataan yang diajukan

dalam angket tersebut. Indicator – indicator yang merupakan penjabaran

dari variabel kepeimpinan kepala sekolah, iklim sekolah, dan implementasi

sekolah efektif merupakan materi pokok yang diramu menjadi sejumlah

pertanyaan/pernyataan di dalam angket.

3. Instrumen Penelitian

Untuk pengembangan instrument, maka penulis menempuh dengan

beberapa cara yaitu :

1. Menentukan indikator-indikator dari setiap variabel penelitian (variabel

kepemimpinan visioner Kepala sekolah ( ), Iklim sekolah ( ) dan

Efektivitas Sekolah (Y) berdasarkan acuan dari teori tiap variabel

tersebut.indikator

2. Mengembangkan indikator menjadi sub-sub indikator yang sesuai, yang

nantinya sebagai acuan item-item pertanyaan, dengan penentuan nomor

urut.

3. Membuat kisi-kisi instrument penelitian dalam bentuk matrik. Untuk

jelasnya perhatikan tabel 3.3 di bawah ini:

Tabel 3.3

(32)

Sri Hartini, 2015

PENGARUH KEPEMIMPINAN VISIONER KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM SEKOLAH TERHADAP EFEKTIVITAS SEKOLAH PADA SEKOLAH DASAR NEGERI DI WILAYAH CIOMAS KABUPATEN BOGOR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Variabel Definisi

Operasional Dimensi Indikator Sub Indikator

No.

 Tujuan dinyatakan secara jelas

 Kepala sekolah, guru, siswa dan staf

 Kepala sekolah selalu tanggap terhadap permasalahan guru, siswa dan staf

6,7

 Responsif kepada orang tua dan

 Kepemimpinan kepala sekolah berfokus pada

pembelajaran 10 belajar dan berprestasi yang tinggi

12,13

 Menekankan pada hasil akademis 

(33)

Sri Hartini, 2015

PENGARUH KEPEMIMPINAN VISIONER KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM SEKOLAH TERHADAP EFEKTIVITAS SEKOLAH PADA SEKOLAH DASAR NEGERI DI WILAYAH CIOMAS KABUPATEN BOGOR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Variabel Definisi

Operasional Dimensi Indikator Sub Indikator

No. dalam merair prestasi belajar

 Komunikasi secara positif dengan orang tua

 Memelihara jaminan dukungan orang tua 

Orang tua wali murid

 Berbagi tanggung jawab untuk murid dalam berbagai kegiatan sekolah di

 Keadaan lingkungan sekolah rapi, bersih, nyaman dan aman 25

 Dipelihara secara baik

 Sekolah memberikan penghargaan bagi siswa, guru dan karyawan yang berprestasi

27

 Memberi penguatan terhadap perilaku

 Sekolah menjadikan

(34)

Sri Hartini, 2015

PENGARUH KEPEMIMPINAN VISIONER KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM SEKOLAH TERHADAP EFEKTIVITAS SEKOLAH PADA SEKOLAH DASAR NEGERI DI WILAYAH CIOMAS KABUPATEN BOGOR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Variabel Definisi

Operasional Dimensi Indikator Sub Indikator

No. butir positif siswa menjadi tauladan bagi

siswa lainnya tugas sesuai indikator pembelajaran siswa secara optimal dalam PBM

36

 Penilaian hasil belajar dari berbagai segi

 Guru menilai hasil belajar siswa secara komprenshif dari

 Siswa mendapatkan nilai rata-rata di atas

(35)

Sri Hartini, 2015

PENGARUH KEPEMIMPINAN VISIONER KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM SEKOLAH TERHADAP EFEKTIVITAS SEKOLAH PADA SEKOLAH DASAR NEGERI DI WILAYAH CIOMAS KABUPATEN BOGOR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Variabel Definisi

Operasional Dimensi Indikator Sub Indikator

No. sekolah sangat tinggi dalam memajukan

 Berfikir rasional - Kepala sekolah berpikir rasional dalam

 Selalu bergerak maju - Kepala sekolah berwawasan luas dan selalu berpikiran maju

7,8

 Penganalisa teknik dm metode

- Kepala sekolah

melakukan perbaikan atas analisa teknik dan metode yang digunakan guru dalam mengajar

9

 Pembimbing

terhadap arah tujuan organisasi

- Kepala sekolah menjadi pembingbing akan arah dan tujuan organisasi

10

 Menjadi teladan terhadap perilaku yang diinginkan

(36)

Sri Hartini, 2015

PENGARUH KEPEMIMPINAN VISIONER KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM SEKOLAH TERHADAP EFEKTIVITAS SEKOLAH PADA SEKOLAH DASAR NEGERI DI WILAYAH CIOMAS KABUPATEN BOGOR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Variabel Definisi

Operasional Dimensi Indikator Sub Indikator

No.

 Bertanggung jawab untuk merangsang perubahan

- Kepala sekolah

bertanggung jawab atas segala perubahan di

- Kepemimpinan kepala sekolah sebagai pelopor penuh dengan inspirasi dan inovasi pelopor daalm segala bentuk perubahan

18

c. Juru Bicara

 Meyakinkan orang lain

- Kepala sekolah mampu meyakinkan orang lain 19  Dapat mengakses ke

dunia luar

- Kepala sekolah mampu mengakses internet 20  Memperkenalkan

kemajuan sekolah lewat berbagai media

(37)

Sri Hartini, 2015

PENGARUH KEPEMIMPINAN VISIONER KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM SEKOLAH TERHADAP EFEKTIVITAS SEKOLAH PADA SEKOLAH DASAR NEGERI DI WILAYAH CIOMAS KABUPATEN BOGOR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Variabel Definisi

Operasional Dimensi Indikator Sub Indikator

No. butir secara empatik tinggi terhadap anak

buahnya

 Memiliki kesabaran dan suri tauladan

- Kepala sekolah

memiliki kesabaran dan menjadi tauladan bagi warga sekolah

26

 Memberi semangat - Kepala sekolah memberikan semangat kepada anak buahnya

27

 Membantu siapapun untuk belajar dan tumbuh

- Mampu memberikan bantuan perbaikan PBM terhadap guru

kepercayaan diri yang tinggi

 Mencapai visi secara konstan

- Memiliki keinginan untuk memperbaiki visi dan misi sekolah 33

- Pemberian sanksi kepada warga sekolah

demi menjaga

kebersihan

2

1) Keamanan - Jaminan keamanan

kepada warga sekolah 3,4 2) Penggunaan sumber

daya

(38)

Sri Hartini, 2015

PENGARUH KEPEMIMPINAN VISIONER KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM SEKOLAH TERHADAP EFEKTIVITAS SEKOLAH PADA SEKOLAH DASAR NEGERI DI WILAYAH CIOMAS KABUPATEN BOGOR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Variabel Definisi

Operasional Dimensi Indikator Sub Indikator

No.

- Penggunaan media pembelajaran yang inovatif,kreatif dan efisien

6

- Memastikan sarana dan prasaran sesuai

- Pengecatan dinding

sekolah 11

- Memasang gambar-gambar pahlawan di dinding kelas

12

- Menuliskan kata-kata

bijak 13

Sikap dan moril

personel

 Saling menghormati - Membiasakan

memberi salam,

mematuhi tata tertib sekolah

(39)

Sri Hartini, 2015

PENGARUH KEPEMIMPINAN VISIONER KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM SEKOLAH TERHADAP EFEKTIVITAS SEKOLAH PADA SEKOLAH DASAR NEGERI DI WILAYAH CIOMAS KABUPATEN BOGOR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Variabel Definisi

Operasional Dimensi Indikator Sub Indikator

No.

- Guru bertanggung jawab pada proses pembelajaran

18

- Semangat peserta

(40)

Sri Hartini, 2015

PENGARUH KEPEMIMPINAN VISIONER KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM SEKOLAH TERHADAP EFEKTIVITAS SEKOLAH PADA SEKOLAH DASAR NEGERI DI WILAYAH CIOMAS KABUPATEN BOGOR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Variabel Definisi

Operasional Dimensi Indikator Sub Indikator

No. butir masalah

 Sistem social

Pola komunikasi - Komunikasi yang dikembangkan di sekolah secara lisan, tertulis, maupun

kepada warga sekolah 30 c. Aturan dan norma - Pemberian sanksi bagi

yang melanggar aturan dan tata tertib

31

- Warga sekolah saling menghormati hak orang lain

32

d. Cara berpikir - Melibatkan

masyarakat untuk mensukseskan

kegiatan sekolah

33

e. Budaya ilmu - Sekolah memberikan dukungan kepada utusan sekolah dalam mengikuti berbagai kompetisi

34

- Menggunakan sarana

yang ada di jenjang yang lebih tinggi

(41)

Sri Hartini, 2015

PENGARUH KEPEMIMPINAN VISIONER KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM SEKOLAH TERHADAP EFEKTIVITAS SEKOLAH PADA SEKOLAH DASAR NEGERI DI WILAYAH CIOMAS KABUPATEN BOGOR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4. Menyusun butir-butir pertanyaan atau pernyataan yang tepat, jelas dari

tiap-tiap sub indikator yang telah ditetapkan pada instrument penelitian, dengan

arahan pembimbing.

5. Menetapkan skala pengukuran dan kriteria skor tiap-tiap alternatif jawaban

dengan menggunakan skala likert, yaitu skor tertinggi 5 terendah 1.

Pemberian skor untuk masing-masing kontinum berturut-turut untuk

pernyataan-pernyataan positif diberi skor :

Skor 5 : untuk kategori jawaban selalu (SL)

Skor 4 : untuk kategori jawaban sering (SR)

Skor 3 : untuk kategori jawaban kadang – kadang (KD)

Skor 2 : untuk kategori jawaban jarang (JR)

Skor 1 : untuk kategori jawaban tidak pernah (TP)

Sedangkan untuk angket dengan pernyataan – pernyataan negatif diberi skor

Skor 1 : untuk kategori jawaban selalu (SL)

Skor 2 : untuk kategori jawaban sering (SR)

Skor 3 : untuk kategori jawaban kadang – kadang (KD)

Skor 4 : untuk kategori jawaban jarang (JR)

Skor 5 : untuk kategori jawaban tidak pernah.

e. Teknik Analisis Data

1. Uji Coba Instrumen serta Pengujian Validitas dan Realibilitas

Instrumen

Kuesioner/angket penelitian yang digunakan harus mampu mengukur

dan mengungkap data dari variabel yang diteliti, untuk itu diperlukan

pengujian validitas dan realibilitas instrumen. Jumlah responden untuk uji

instrumen dalam penelitian ini sebanyak 30 responden yang tersebar di luar

daerah penelitian.

a. Uji Validitas Instrumen

Menurut Arikunto (2010, hlm.211) validitas adalah “suatu ukuran

(42)

Sri Hartini, 2015

PENGARUH KEPEMIMPINAN VISIONER KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM SEKOLAH TERHADAP EFEKTIVITAS SEKOLAH PADA SEKOLAH DASAR NEGERI DI WILAYAH CIOMAS KABUPATEN BOGOR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

instrument”. Instrumen yang valid akan memiliki validitas tinggi, sebaliknya instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah.

Tinggi rendahnya validitas instrument menunjukkan sejauh mana data yang

terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang variabel yang

dimaksud.

Pengujian validitas instrument ini menggunakan program SPSS versi

18 dengan menggunakan rumus korelasi Product Moment oleh Pearson

(Arikunto, 2010, hlm. 213) yaitu :

rxy = koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y N = jumlah responden

∑X = jumlah skor distribusi X ∑Y = jumlah skor distribusi Y

∑XY = jumlah perkalian skor X dan Y ∑X2

= jumlah kuadrat skor distribusi X ∑Y2

= jumlah kuadrat skor distribusi Y

Selanjutnya, hasil dari rxy dikonsultasikan dengan rtabel dengan taraf

signifikansi 5%. Jika hasil yang didapat menujukkan harga rxy > rtabel, maka

butir instrumen dinyatakan valid, dan sebaliknya jika didapatkan harga rxy <

rtabel, maka butir instrumen tersebut dinyatakan tidak valid (Riduwan, 2010,

hlm.118).

Jika instrumen dinyatakan valid, maka dilihat kriteria penafsiran

mengenai indeks korelasinya (r) sebagai berikut :

Antara 0,800 – 1,000 : sangat tinggi

Antara 0,600 – 0,799 : tinggi

Antara 0,400 – 0,599 : cukup

Antara 0,200 – 0,399 : rendah

(43)

Sri Hartini, 2015

PENGARUH KEPEMIMPINAN VISIONER KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM SEKOLAH TERHADAP EFEKTIVITAS SEKOLAH PADA SEKOLAH DASAR NEGERI DI WILAYAH CIOMAS KABUPATEN BOGOR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu b. Uji Reliabilitas Instrumen

Reliabilitas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa suatu

instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul

data karena instrumen sudah baik (Arikunto, 2010, hlm. 221). Apabila

datanya memang benar sesuai dengan kenyataan, berapa kali diambil pun

hasilnya akan tetap sama.

Setelah melakukan uji validitas, selanjutnya dilakukan pengujian

reliabilitas instrumen dengan bantuan program SPSS 18 menggunakan rumus

Cronbach`s alpha yaitu :

r11 = reliabilitas instrumen

k = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal Σαb2 = jumlah varians butir

σt2 = varians total (Arikunto, 2010, hlm. 239)

Untuk memperoleh varians butir dicari terlebih dahulu setiap butir,

kemudian dijumlahkan. Rumus yang digunakan untuk mencari varians

adalah sebagai berikut :

N (Arikunto, 2006, hlm. 178)

Teknik untuk menguji reliabilitas dalam penelitian ini adalah rumus

Cronbach`s alpha dipadukan dengan rumus korelasi product moment. Jika

Gambar

Tabel 1.1 Daftar Standar Pelayanan
Tabel di atas menunjukkan bahwa dari 167 Sekolah Dasar Negei yang
Gambar 1.1.
Gambar 3.1 Bagan Desain Penelitian
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dalam akhir–akhir ini terdapat perkembangan yang sangat pesat sekali dalam teknik dan metode analisa, baik analisa ekonomi maupun analisa kegiatan usaha

Konsep dan Aplikasi dengan Microsoft Excel dan SPSS.

Dampak Pelatihan terhadap Kinerja Pendidik PAUD di Kecamatan Cinambo Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu | Perpustakaan.Upi.Edu..

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh dari belanja daerah dan pendapatan perkapita terhadap Pendapatan Asli Daerah; dengan inflasi sebagai variabel moderating

Dalam 30 hari terakhir, pernahkah anda merasa sangat gugup sampai tidak ada. yang dapat

[r]

Data tanggapan responden yang diperoleh berupa ceklist. Berikut adalah kriteria penilaian butir soal.. Memberikan skor pada jawaban item dengan menggunakan CVR. Setelah semua

“ Bagaimanakah kualitas tes tertulis Two-tier Multiple Choice yang dikembangkan pada materi pokok Organisasi