UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP
DENGAN MENGGUNAKAN MODEL MIND MAP
PADA PEMBELAJARAN GEOGRAFI
(Penelitian Tindakan Kelas Pada Peserta Didik XI-IIS 3 SMA Kartika XIX-1
Bandung Tahun Ajaran 2015/2016)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan Departemen Pendidikan Geografi
Oleh:
Edgar Ismar Pratama
1100142
DEPARTEMEN PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
PADA PEMBELAJARAN GEOGRAFI
(Penelitian Tindakan Kelas Pada Peserta Didik XI IIS 3 SMA Kartika XIX-1
Bandung Tahun Ajaran 2015/2016)
Oleh
Edgar Ismar Pratama
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
© Edgar Ismar Pratama 2015
Universitas Pendidikan Indonesia
Oktober 2015
Hak Cipta dilindungi undang-undang
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian,
DENGAN MENGGUNAKAN MODEL MIND MAP
PADA PEMBELAJARAN GEOGRAFI
(Penelitian Tindakan Kelas Pada Peserta Didik XI IIS 3 SMA Kartika XIX-1
Bandung Tahun Ajaran 2015 / 2016)
EDGAR ISMAR PRATAMA
NIM : 1100142
DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH :
NIP : 19620304 198704 2 001
NIP : 19670812 199702 1 001
Mengetahui
Ketua Departemen Pendidikan Geografi
Dr. Ahmad Yani, M.Si NIP. 19670812 199702 1 001
Pembimbing I
Dr. Hj. Epon Ningrum, M.Pd
Pembimbing II
ii Edgar Ismar Pratama, 2015
UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP DENGAN MENGGUNAKAN MODEL MIND MAP PADA PEMBELAJARAN GEOGRAFI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
(Penelitian Tindakan Kelas Pada Peserta Didik XI IIS 3 SMA Kartika XIX-1
Bandung Tahun Ajaran 2015/2016)
Oleh:
Edgar Ismar Pratama (1100142)
Pembimbing:
Dr. Hj. Epon Ningrum, M.Pd Dr. Ahmad Yani, M.Si
ABSTRAK
Penelitian ini dilatar belakangi oleh hasil observasi kelas yang menunjukkan peserta didik belum memahami konsep geografi. Penelitian ini bertujuan untuk: Meningkatkan pemahaman konsep pada peserta didik dengan menggunakan model mind map di kelas XI IIS 3 SMA Kartika XIX-1 Bandung. Metode
penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) dengan setting penelitian di kelas XI IIS 3 SMA Kartika XIX-1
Bandung yang berjumlah 37 orang peserta didik terdiri dari 19 orang laki-laki dan
18 orang perempuan pada mata pelajaran geografi materi sebaran flora dan fauna di Indonesia dan Dunia. Aspek yang dikaji meliputi Pemahaman konsep dan penerapan model mind map. Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus dengan dua tindakan pada setiap siklusnya. Alat pengumpul data yang digunakan adalah lembar observasi, tes tulis, lembar kerja peserta didik (LKS), dan dokumentasi. Analisis data terdiri dari data kuantitatif dengan persentase dan data kualitatif secara deskriptif. Indikator keberhasilan pada penelitian ini adalah jika terlaksananya tahap-tahap kegiatan pembelajaran melalui mind map bagi guru dan
peserta didik dengan ketercapaian 95% dan peserta didik memperoleh nilai pemahaman konsep ≥ 75 dengan prosentase ketuntasan sejumlah ≥ 80% jumlah peserta didik di kelas penelitian. Hasil penelitian menunjukkan: rata-rata nilai tes
yang diperoleh sebesar 85.68, sementara nilai LKS diperoleh sebesar 88.38 dan pemahaman konsep sebesar 87.03 dengan ketuntasan sebanyak 36 peserta didik (97.29%). Pada penelitian ini, penggunaan model mind map dapat meningkatkan pemahaman konsep peserta didik. Respon peserta didik mengenai penggunaan model mind map pada pembelajaran Geografi sangat positif. Berdasarkan hal tersebut nampak kecenderungan peserta didik setuju dengan penggunaan model mind map pada pembelajaran Geografi.
iii
USING MIND MAP MODEL
FOR GEOGRAHPY TEACHING AND LEARNING
(Classroom Action Research In The Learner XI IIS 3 SMA Kartika XIX-1
Bandung In The Academic 2015/2016)
By:
Edgar Ismar Pratama (1100142)
The Supervisors: Dr. Hj. Epon Ningrum, M.Pd
Dr. Ahmad Yani, M.Si
ABSTRACT
This research is based on the result of classroom observation which indicate the students do not comprehend Geography concept yet. The objective of research is to increase the students comprehension of geography concept using mind map learning model. The research method is classroom action research held in class XI IIS 3 of SMA Kartika XIX-1 Bandung with 37 students which consist of 19 males and 18 females. The subject of research is flora and fauna spreading in Indonesia and the world. The research focused on concept comprehension and mind map usage. The research held in two cyclus with action twice for each cyclus. The instrument of data gathering using observation sheet, written test, student worksheet, and documentation. Data analyses consits of the percentage of quantitative and descriptive of qualitative data. The successful indicators of the research namely if the steps of teaching learning process using mind map model has been implemented for both teacher and student get 95% and the students had got mark for concept comprehension is more than 75 with mastery learning percentage more than 80% sum of students in target class. The yield of research indicates the written tes average is 85.68. Student worksheet is 88.38 and concept comprehension average is 87.03. The students have got mastery learning 36 (97.29%). In conlusion that mind map learning model can increase concept comprehension of students. Response of leaners about the use of mind mapping models in a learning geography is very positive. Thus, leaners are agree with the use of model mind mapping in a geography teaching and learning.
vii Edgar Ismar Pratama, 2015
UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP DENGAN MENGGUNAKAN MODEL MIND MAP PADA PEMBELAJARAN GEOGRAFI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI
LEMBAR HAK CIPTA
LEMBAR PENGESAHAN
LEMBAR PENGUJI
KATA-KATA MUTIARA
PERNYATAAN ... i
ABSTRAK ... ii
KATA PENGANTAR ... iv
UCAPAN TERIMAKASIH... v
DAFTAR ISI ... vii
DAFTAR TABEL ... ix
DAFTAR GAMBAR ... x
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 4
C. Rumusan Masalah ... 5
D. Tujuan Penelitian ... 5
E. Manfaat Penelitian ... 5
F. Keaslian Penelitian ... 7
G. Struktur Organisasi Skripsi ... 10
BAB II KAJIAN TEORI ... 11
A. Proses Pembelajaran Geografi Berdasarkan Teori Belajar Kognitif ... 11
1. Cakupan Pembelajaran Geografi ... 15
2. Fungsi dan Tujuan Pembelajaran Geografi ... 16
3. Komponen Pembelajaran ... 17
B. Penggunaan Model Mind Map dalam Pembelajaran Geografi ... 21
C. Peningkatan Pemahaman Konsep Geografi... 28
D. Hipotesis Tindakan ... 32
BAB III METODE PENELITIAN ... 33
A. Lokasi Penelitian ... 33
C. Desain Penelitian Tindakan Kelas ... 33
D. Rencana Tindakan ... 37
E. Definisi Operasional ... 45
F. Instrumen Penelitian ... 46
G. Teknik Analisis Data ... 51
H. Indikator Keberhasilan ... 54
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 55
A. Deskripsi Lokasi Penelitian ... 55
1. Kurikulum yang Digunakan ... 55
2. Sarana Prasarana ... 55
3. Data Tenaga Pendidik dan Kependidikan ... 56
4. Staf Tata Usaha / Karyawan dan Security ... 57
B. Kondisi Pembelajaran Sebelum Tindakan ... 58
1. Proses Pembelajaran ... 58
2. Hasil Belajar Peserta Didik ... 60
C. Deskripsi Hasil Tindakan ... 60
1. Siklus 1 ... 61
2. Siklus 2 ... 81
3. Peningkatan Setiap Tindakan ... 100
D. Respon Peserta Didik Terhadap Pembelajaran Geografi dengan Menggunakan Model Mind Map dalam Materi Sebaran Flora dan Fauna di Indonesia dan Dunia ... 103
E. Pembahasan ... 105
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ... 110
A. Kesimpulan ... 110
B. Rekomendasi ... 111
DAFTAR PUSTAKA ... 112
LAMPIRAN - LAMPIRAN
ix Edgar Ismar Pratama, 2015
UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP DENGAN MENGGUNAKAN MODEL MIND MAP PADA PEMBELAJARAN GEOGRAFI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Penelitian Terdahulu ... 7
Tabel 2.1 Revisi Taksonomi Bloom ... 11
Tabel 3.1 Klasifikasi Analisis Reliabilitas Tes ... 47
Tabel 3.2 Klasifikasi Analisis Tingkat Kesukaran Soal ... 47
Tabel 3.3 Klasifikasi Daya Pembeda ... 48
Tabel 3.4 Aspek Penilaian Tes ... 52
Tabel 3.5 Kriteria Nilai Tes Jawaban Benar... 52
Tabel 3.6 Aspek Penilaian LKS ... 53
Tabel 4.1 Sarana Prasarana SMA Kartika XIX-1 Bandung ... 56
Tabel 4.2 Daftar Tenaga Pendidik SMA Kartika XIX-1 Bandung ... 57
Tabel 4.3 Staf Tata Usaha / Karyawan dan Security ... 58
Tabel 4.4 Rekapitulasi Pencapaian Pemahaman Konsep Peserta Didik Siklus 1 Tindakan 1 ... 68
Tabel 4.5 Rekapitulasi Pencapaian Pemahaman Konsep Peserta Didik Siklus 1 Tindakan 2 ... 77
Tabel 4.6 Penggunaan Model Mind Map dalam Pembelajaran dan Pemahaman Konsep Peserta Didik Siklus 1 ... 80
Tabel 4.7 Rekapitulasi Pencapaian Pemahaman Konsep Peserta Didik Siklus 2 Tindakan 1 ... 88
Tabel 4.8 Rekapitulasi Pencapaian Pemahaman Konsep Peserta Didik Siklus 2 Tindakan 2 ... 98
Tabel 4.9 Penggunaan Model Mind Map dalam Pembelajaran dan Pemahaman Konsep Peserta Didik Siklus 2 ... 100
Tabel 4.10 Peningkatan Proses Pembelajaran dengan Menggunakan Model Mind Map Pada Siklus 1 dan Siklus 2 ... 101
Tabel 4.11 Peningkatan Pemahaman Konsep Siklus 1 dan Siklus 2... 103
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Model Mind Map ... 23
1
Edgar Ismar Pratama, 2015
UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP DENGAN MENGGUNAKAN MODEL MIND MAP PADA PEMBELAJARAN GEOGRAFI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu A. Latar Belakang
Tujuan pembelajaran Geografi di sekolah meliputi tiga aspek yaitu
pengetahuan Geografi (geographical knowledge), keterampilan Geografi
(geographical skills) dan sikap Geografi (geographical attitude). Dalam aspek
pengetahuan Geografi (geographical knowledge) tujuan yang hendak dicapai dari
pembelajaran Geografi di Sekolah adalah:
a. Mengembangkan konsep dasar Geografi yang berkaitan dengan pola
keruangan dan proses-proses.
b. Mengembangkan pengetahuan sumberdaya alam, peluang dan
keterbatasan untuk dimanfaatkan.
c. Mengembangkan konsep dasar Geografi yang berhubungan dengan
lingkungan sekitar, dan wilayah negara di dunia.
Menurut Bloom (1979) menyatakan bahwa:
“Pemahaman konsep adalah kemampuan menangkap pengertian-pengertian seperti mampu mengungkapkan suatu materi yang disajikan kedalam bentuk yang lebih dipahami, mampu memberikan interpretasi, dan mampu
mengaplikasikannya”.
Berdasarkan definisi tersebut pemahaman konsep merupakan kemampuan
untuk menangkap dan menguasai lebih dalam lagi sejumlah fakta yang
mempunyai keterkaitan dengan makna tertentu. Pemahaman konsep penting bagi
Peserta didik karena dengan memahami konsep yang benar maka Peserta didik
dapat menyerap, menguasai, dan menyimpan materi yang dipelajarinya dalam
jangka waktu yang lama.
Menurut Dahar (2011, hlm. 62) menyatakan:
“Belajar konsep merupakan hasil utama dalam proses pendidikan. Konsep
Dari uraian diatas terungkap bahwa pemahaman konsep pada pembelajaran
geografi itu sangat penting. Peserta didik dapat dikatakan memahami konsep
apabila dapat menjelaskan dari indikator pemahaman konsep yang terdiri dari
translasi, interpretasi, dan ekstrapolasi. Peserta didik dikatakan paham apabila
mereka dapat menjelaskan suatu simbol dengan kata-katanya sendiri, pada
interpretasi peserta didik dikatakan paham apabila mereka dapat memberikan
keterangan lebih lanjut mengenai simbol tersebut, dan pada ekstrapolasi peserta
didik dikatakan paham apabila mereka dapat memperkirakan, menduga, dan
meramalkan simbol tersebut.
Pemahaman konsep yang dicapai peserta didik pada pembelajaran geografi
dinyatakan dengan kemampuan peserta didik dalam menyelesaikan tugas
kelompok berupa LKS dan soal pemahaman konsep yang terdiri dari tiga
indikator yakni: translasi, interpretasi, dan ekstrapolasi.
Menurut Buzan (2011) model mind map adalah suatu diagram yang
digunakan untuk mempresentasikan kata-kata, ide-ide, tugas-tugas ataupun yang
lainnya yang dikaitkan dan disusun secara radial mengelilingi kata kunci ide
utama. model mind map dimaksudkan agar peserta didik mudah dalam
penguasaan konsep, dengan menyusun sendiri peta pikiran (model mind map),
peserta didik akan lebih memahami keterkaitan antar konsep serta dapat
mendorong peserta didik untuk mencari kaitan (asosiasi) di antara informasi dan
membantu memilah dengan benar.
Dalam membuat model mind map, tema ditentukan terlebih dahulu sebagai
kata kunci selanjutnya setiap gagasan yang terkait dituliskan, dilukis, dan ditandai
dengan warna atau simbol tertentu. Proses curah gagasan ditulis secara bebas
namun dikendalikan oleh kelogisan bagian-bagiannya. Kata kunci yang digunakan
hanya satu kata tunggal.
Pembelajaran menggunakan model mind map, guru dapat berkomunikasi
timbal balik dengan peserta didik, misalnya dalam bentuk pengidentifikasian
konsep, peserta didik dapat mengungkapkan ide, dan guru yang mengelola. Model
mind map dapat mengakomodasi semua gagasan peserta didik ketika penggalian
konsep karena model mind map diawali dari satu topik tunggal yang kemudian
Edgar Ismar Pratama, 2015
UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP DENGAN MENGGUNAKAN MODEL MIND MAP PADA PEMBELAJARAN GEOGRAFI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Kunci model mind map adalah dapat menghubungkan antar informasi atau
antara konsep yang satu dengan konsep yang lainnya dan kunci kedua adalah
dapat dibuat dengan proses yang menyenangkan. Menurut Tony Buzan, otak
bekerja dengan sistem asosiasi yang artinya otak senang menghubungkan suatu
hal dengan yang lainnya dan dengan demikian akan mudah mengaitkan konsep
yang satu dengan konsep lainnya secara sistematis.
Melalui model mind map, peserta didik tidak hanya mendengar penjelasan
dari guru, tetapi ikut berperan aktif dalam proses pembelajaran supaya lebih
memahami dan menguasai konsep. Semua gagasan yang kita keluarkan akan
saling berkaitan, sehingga pengetahuan dan keterampilan peserta didik akan
seimbang, konsep mudah diserap dikarenakan tampilan yang menarik.
Berdasarkan observasi pada saat Pra Penelitian di SMA Kartika XIX-1
Kelas X-IIS 3 Bandung, Guru mengajar dengan menggunakan metode ceramah,
pada saat proses pembelajaran masih banyak peserta didik yang sibuk dengan
kegiatannya sendiri, kurang memperhatikan penjelasan yang disampaikan oleh
guru, dan peserta didik kurang aktif dalam proses belajar.
Berdasarkan wawancara dengan guru, bahwa saat ini guru merasa model
pembelajaran yang diterapkan masih kurang efektif, peserta didik cenderung
menghafal konsep daripada memahaminya, peserta didik hanya mencoba
mengingat konsep yang dianggap baru tanpa mengaitkan dengan pengetahuan
yang telah dimilikinya, peserta didik lebih banyak mendengar dan menulis,
menyebabkan peserta didik tidak memahami konsep yang sebenarnya dan peserta
didik akan kesulitan dalam menyelesaikan soal apabila hanya menghafal suatu
konsep tanpa menguasai dan memahaminya. Pembelajaran bersifat berpusat pada
guru (Teacher Centered).
Berdasarkan wawancara dengan peserta didik, peserta didik merasa jenuh
saat proses pembelajaran berlangsung, peserta didik merasa tidak bersemangat
dan kesulitan dalam memahami isi materi. Hal ini disebabkan pembelajaran
kurang interaktif. Berdasarkan data awal rata-rata jumlah peserta didik yang tuntas
pada kelas X IIS 3 sebanyak 65.85%. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
dengan standar yang ditetapkan 75 Hal demikian mengungkapkan bahwa
merupakan modal dasar bagi penguasaan konsep selanjutnya, serta peserta didik
dapat memecahkan masalah apabila peserta didik tersebut sudah memiliki bekal
berupa pemahaman dan penguasaan konsep yang memadai.
Berdasarkan data yang telah diperoleh, mulai dari pengamatan kelas, hasil
wawancara guru dan peserta didik, serta nilai peserta didik pada pembelajaran
Geografi, diperlukan upaya yang harus dilakukan agar pembelajaran menjadi
menarik dan berkualitas dengan menekankan pada aspek pemahaman konsep
sehingga peserta didik dapat memahami materi pelajaran dengan baik. Dengan hal
tersebut peneliti mencoba menggunakan model mind map pada pembelajaran
Geografi di SMA Kartika XIX-1 Bandung.
Pembelajaran model mind map ini sudah dikaji oleh Ia Lisnawati (2014),
dalam skripsinya yang berjudul “Penerapan Model Mindmap Untuk
Meningkatkan Pemahaman Konsep Peserta didik Pada Pembelajaran IPA Materi
Sumber Daya Alam”, yang menunjukkan dapat meningkatkan kemampuan
pemahaman konsep pada peserta didik.
Dengan semua hal tersebut peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
dengan judul. Upaya Meningkatkan Pemahaman Konsep dengan
Menggunakan Model Mind Map Pada Pembelajaran Geografi (Penelitian
Tindakan Kelas Pada Peserta Didik XI IIS 3 SMA Kartika XIX-1 Bandung
Tahun Ajaran 2015/2016.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka pentingnya pemilihan
model pembelajaran untuk meningkatkan pemahaman konsep peserta didik dalam
proses pembelajaran, peneliti melakukan pengamatan awal untuk mengidentifikasi
masalah yang terjadi pada objek penelitannya. Berdasarkan permasalahan
penelitian di atas, dapat diidentifikasi permasalahan pada proses pembelajaran
yang terjadi melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi yang berfokus pada
peningkatan pemahaman konsep peserta didik. Masalah–masalah yang terjadi
dapat dibatasi, sebagai berikut:
1. Peserta didik belum memahami konsep geografi sehingga masih kurang dalam
Edgar Ismar Pratama, 2015
UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP DENGAN MENGGUNAKAN MODEL MIND MAP PADA PEMBELAJARAN GEOGRAFI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Peserta didik hanya menghapal suatu konsep tanpa memahaminya sehingga
peserta didik kesulitan dalam menyelesaikan soal
3. Hasil belajar Geografi yang dicapai peserta didik Kelas XI-IIS 3 SMA Kartika
XIX-1 Bandung belum mencapai hasil yang sesuai dengan KKM
C. Rumusan masalah
Berdasarkan uraian di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian
tindakan kelas ini adalah “Bagaimana pemahaman konsep peserta didik kelas XI IIS 3 setelah menggunakan Model mind map pada pembelajaran Geografi?”
Fokus pertanyaan penelitian yang diidentifikasi berdasarkan rumusan
masalah di atas, meliputi:
1. Bagaimanakah penggunaan model mind map dalam pembelajaran Geografi di
kelas XI IIS 3 SMA Kartika XIX-1 Bandung ?
2. Apakah terdapat peningkatan pemahaman konsep pada peserta didik dengan
menggunakan model mind map ?
3. Bagaimanakah respon peserta didik terhadap penggunaan model mind map
pada pembelajaran Geografi ?
D. Tujuan penelitian:
Berdasarkan atas permasalahan yang diajukan, maka tujuan penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui penggunaan model mind map dalam pembelajaran Geografi
di kelas XI IIS 3 SMA Kartika XIX-1 Bandung
2. Untuk meningkatkan pemahaman konsep pada peserta didik dengan
menggunakan model mind map
3. Untuk mengetahui respon peserta didik terhadap penggunaan model mind map
pada pembelajaran Geografi
E. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi peserta didik, guru,
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan dalam pengembangan
model pembelajaran yang inovatif, terutama sebagai upaya meningkatkan
pemahaman konsep peserta didik dengan menggunakan model mind map baik
dalam pembelajaran geografi maupun mata pelajaran lainnya.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Peserta didik
1) Meningkatnya pemahaman konsep peserta didik
2) Mendapatkan pembelajaran yang efektif, sehingga dapat membantu
dalam memahami konsep
b. Bagi Guru Pelaksana Tindakan
1) Meningkatnya pengetahuan, pengalaman guru dalam menggunakan
model mind map dan kemampuan mengatasi masalah pembelajaran
terutama dalam pemahaman konsep
2) Sebagai bahan masukan, atau alternatif pilihan kepada guru dalam
mengatasi kesulitan peserta didik dalam upaya meningkatkan
pemahaman konsep
3) Memberikan gambaran mengenai tingkat kemampuan peserta didik
dalam menguasai bahan pengajaran dengan menggunakan model mind
map
c. Bagi Sekolah
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap
peningkatan kualitas sekolah terutama dalam rangka perbaikan
pembelajaran sehingga meningkatkan mutu pendidikan khususnya di SMA
Edgar Ismar Pratama, 2015
UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP DENGAN MENGGUNAKAN MODEL MIND MAP PADA PEMBELAJARAN GEOGRAFI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu F. Keaslian Penelitian
Dalam penelitian kali ini, peneliti mengambil beberapa referensi untuk dijadikan dasar dalam penelitian, yaitu sebagai berikut:
Tabel 1.1 Penelitian Terdahulu
No Nama Tahun
Penelitian Judul Masalah Tujuan
Metode Penelitian
Hasil Penelitian
1 Ia Lisnawati 2014 Penerapan Model
Model mind map
untuk meningkatkan pemahaman konsep Peserta didik pada pembelajaran IPA materi sumber daya alam
Mempelajari mata pelajaran IPA antara lain materi
yang harus
dipelajari terlalu
banyak dan
banyak istilah asing yang sulit dipahami
Untuk meningkatkan
hasil pemahaman
konsep Peserta didik dengan penerapan Model Model mind
map pada
pembelajaran IPA materi sumber daya alam di kelas IV Sdn 3 Cibogo Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat
PTK Tindakan pembelajaran siklus
1 hasil belajar Peserta didik diatas KKM sebesar 14,3% pada siklus II terjadi peningkatan cukup tinggi diatas KKM sebesar 68,2% dan pada siklus III terjadi peningkatan yang tinggi diatas KKM sebesar 79,2%
2 Mareni Hendiyani
Simarmata
2014 Upaya meningkatkan
pemahaman dan
aktivitas lisan Peserta didik pada materi perjuangan melawan
penjajah melalui
metode Model mind mapping bergambar di kelas V SDN 2 Suntenjaya Kabupaten Bandung Barat
Secara umum
nilai rata-rata
kelas hanya
mencapai 58,20 dari nilai KKM. Dengan
presentase rata-rata 35% Peserta didik di kelas V menguasai mata pelajaran IPS
Untuk meningkatkan
pemahaman dan
aktivitas lisan Peserta didik pada materi perjuangan melawan penjajah melalui metode Model mind mapping bergambar di kelas V SDN 2 Suntenjaya
Kabupaten Bandung
PTK Dengan metode ini dapat
melibatkan Peserta didik
secara aktif dalam
membangun pengetahuannya, terlihat dari aktivitas lisan Peserta didik khususnya bertanya dan mengemukakan
pendapat mengalami
sedangkan 65% Peserta didik kurang menguasai
dan memahami
mata pelajaran IPS
Barat
3 Dessy Agustiani 2013 Penggunaan Model
mind mapping pada pembelajaran IPA materi sumber daya
alam untuk
meningkatkan hasil belajar Peserta didik
Pembelajaran yang terjadi saat ini di Sdn 3 Cibodas hanya bersifat satu arah yaitu dari guru ke Peserta didik, dan Peserta didik dalam mencatat materi pelajaran
sama persis
dengan apa yang ditulis oleh guru sehingga mereka
kurang dapat
memahami materi pelajaran dengan baik
Untuk meningkatkan hasil belajar melalui Penggunaan Model mind mapping pada pembelajaran IPA materi sumber daya alam
PTK Pada siklus I diperoleh Peserta
didik yang mencapai nilai KKM yaitu 17 Peserta didik. Pada siklus II Peserta didik yang mencapai nilai diatas KKM yaitu 27 Peserta didik. Pada siklus III semua Peserta didik telah mencapai nilai diatas KKM.
4 Reni Puspita 2012 Penerapan metode
eksperimen dan alat bantu peta pikiran
(Model mind
mapping) untuk
meningkatkan hasil belajar Peserta didik dalam pembelajaran IPA materi proses terbentuknya tanah di
Rendahnya tingkat hasil belajar Peserta didik pada mata pelajaran IPA khususnya materi pelajaran proses terbentuknya tanah. Masalah tersebut muncul
Untuk meningkatkan hasil belajar Peserta
didik dalam
pembelajaran IPA
materi proses
terbentuknya tanah di
kelas 5 Sdn
Pagerwangi 1
Kecamatan Lembang
Bandung Barat
PTK Rata-rata hasil evaluasi
Edgar Ismar Pratama, 2015
UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP DENGAN MENGGUNAKAN MODEL MIND MAP PADA PEMBELAJARAN GEOGRAFI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
kelas 5 Sdn
Pagerwangi 1
Kecamatan Lembang Bandung Barat
disebabkan tidak tersedianya media dan alat peraga yang mendukung, kurangnya minat Peserta didik karena Peserta
didik hanya
duduk dan
mendengarkan penjelasan guru saja
melalui penerapan metode eksperimen dan alat bantu peta pikiran (Model mind mapping)
5 Nuraisyah Dwi
Rahmawati
2014 Penerapan metode
Model mind mapping untuk meningkatkan keterampilan menulis karangan narasi
Hampir 80%
Peserta didik sulit mendapatkan ide untuk menulis karangan narasi
dan juga
mengalami kesulitan dalam mencurahkan ide-idenya kedalam bentuk tulisan
Untuk meningkatkan keterampilan menulis
karangan narasi
melalui penerapan metode Model mind mapping
PTK Hasil penilaian menulis
karangan narasi didapatkan nilai rata-rata pada siklus I 64,36. Pada siklus II 72,82.
Dan terus mengalami
G. Struktur Organisasi Skripsi
Struktur organisasi memuat sistematika penulisan skripsi dengan
memberikan gambaran dari kandungan setiap bab, urutan penulisannya, serta
keterkaitan antara satu bab dengan bab lainnya dalam membentuk sebuah
kerangka. Berikut ini merupakan struktur untuk penelitian ini:
1. BAB I
BAB I merupakan pendahuluan dalam skripsi atau pada dasarnya
merupakan bab perkenalan. Dalam penelitian ini, BAB I menjelaskan
mengenai permasalahan yang terjadi di tempat penelitian.
2. BAB II
BAB II berisi mengenai landasan teoritis dalam skripsi untuk memberikan
konsep yang jelas terhadap permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini.
3. BAB III
BAB III merupakan bagian yang berisi tentang alur penelitian dari mulai
pendekatan penelitian yang digunakan, instrumen yang akan dipakai, tahapan
pengumpulan data serta langkah-langkah dalam analisis data.
4. BAB IV
BAB IV berisi mengenai hasil temuan penelitian berdasarkan pengolahan
dan analisis data yang disesuaikan dengan urutan rumusan permasalahan
penelitian serta pembahasan dari hasil temuan penelitian untuk menjawab
pertanyaan penelitian yang sudah dirumuskan sebelumnya.
5. BAB V
BAB V berisi kesimpulan maupun rekomendasi yang berasal dari
penafsiran peneliti terhadap hasil analisis temuan penelitian sekaligus
memberikan saran yang dapat dimanfaatkan dari hasil penelitian tersebut.
33 Edgar Ismar Pratama, 2015
UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP DENGAN MENGGUNAKAN MODEL MIND MAP PADA PEMBELAJARAN GEOGRAFI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu A. Lokasi Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMA Kartika XIX-1 Bandung
yang berlokasi di Jl. Taman Pramuka No. 163, pada Semester Ganjil Tahun
Pelajaran 2015/2016. Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah peserta didik
Kelas XI IIS 3. Kelas XI IIS 3 dijadikan subjek penelitian karena berdasarkan data
awal rata-rata nilai lebih rendah dibanding kelas yang lain. Peserta didik kelas XI
IIS 3 ini berjumlah 37 orang, yang terdiri dari 18 peserta didik perempuan dan 19
peserta didik laki-laki. Dalam penelitian ini peneliti bekerja sama dengan guru
mata pelajaran geografi di Kelas XI IIS 3, peneliti bertindak sebagai guru dan
guru mata pelajaran geografi bertindak sebagai observer.
B. Aspek yang Diteliti
Untuk menjawab permasalahan dalam penelitian ini, ada beberapa faktor yang
dapat diamati. Berikut faktor yang akan diamati dalam penelitian ini :
1. Subjek peserta didik, yaitu pengamatan aktivitas peserta didik dalam
pembelajaran geografi dengan menggunakan model mind map. Pemahaman
konsep peserta didik diperoleh dengan menggunakan tes dan LKS.
2. Subjek guru, yaitu pengamatan terhadap aktivitas guru dalam proses
pembelajaran geografi dengan menggunakan mind map
3. Model Pembelajaran, dalam penelitian ini peneliti menerapkan mind map yang
difokuskan untuk meningkatkan pemahaman konsep pada peserta didik.
C.Desain Penelitian Tindakan Kelas
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang difokuskan pada
situasi kelas atau lebih dikenal dengan teknik penelitian tindakan kelas
(Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas adalah suatu bentuk
penelitian reflektif dengan menggunakan tindakan agar dapat memperbaiki
penelitian tindakan dalam bidang pendidikan yang dilaksanakan dalam kelas
dengan tujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran.
Penelitian tindakan kelas merupakan suatu bentuk kajian yang bercirikan
pada kegiatan partisipatif dan kolaboratif yang dilaksanakan oleh praktisi
pendidikan, yaitu untuk meningkatkan praktek pelaksanaan kegiatan yang
dilakukan dalam pembelajaran. Dalam penelitian tindakan kelas ini guru dapat
melakukan penelitian praktek pembelajaran yang dilakukan di dalam kelas dengan
dibantu oleh guru, kepala sekolah, pengawas dan semua pihak yang berperan
dalam pendidikan, dengan tujuan agar guru mampu merancang proses belajar
mengajar yang lebih baik dan dapat mencapai tujuan yang telah direncanakan.
Menurut Agustin (2007 : 142), penelitian tindakan kelas merupakan suatu
proses yang memberikan kepercayaan kepada pengembangan kekuatan berpikir
reflektif, diskusi, penentuan keputusan dan tindakan oleh orang-orang biasa,
berpartisipasi dalam penelitian kolektif dalam mengatasi kesulitan-kesulitan yang
mereka hadapi dalam kegiatannya.
Menurut Wiriatmaja (2005 : 11), penelitian tindakan kelas (PTK) adalah
penelitian yang mengkombinasikan prosedur penelitian dengan suatu tindakan
yang dilakukan dalam disiplin inkuiri atau usaha seseorang untuk memahami apa
yang sedang terjadi sambil terlibat dalam sebuah proses perubahan dan perbaikan.
PTK mampu menawarkan cara dan prosedur baru untuk memperbaiki dan
meningkatkan profesionalisme dalam proses pengajaran di kelas dengan
melibatkan berbagai indikator keberhasilan proses dan hasil pengajaran yang
terjadi pada peserta didik.
Penelitian tindakan kelas untuk memecahkan masalah-masalah
pembelajaran yang terjadi di suatu sekolah atau lebih khususnya pada
pembelajaran tertentu di suatu kelas tertentu dengan metode ilmiah. Menurut
Kasbolah (1999) ada beberapa tujuan dilakukannya penelitian tindakan kelas
yaitu:
1. Meningkatkan kualitas praktik pembelajaran di sekolah
2. Meningkatkan relevansi pendidikan
3. Meningkatkan mutu hasil pendidikan
Edgar Ismar Pratama, 2015
UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP DENGAN MENGGUNAKAN MODEL MIND MAP PADA PEMBELAJARAN GEOGRAFI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Penggunaan penelitian tindakan kelas ditujukan pada kepentingan guru
kelas, artinya dengan menggunakan model penelitian tindakan kelas ini dapat
mendorong dan membangkitkan para guru di lapangan agar memiliki kesadaran
diri untuk melakukan refleksi dan memiliki keinginan untuk memperbaiki
aktivitas pembelajaran di kelas.
Dalam penelitian ini, model penelitian yang digunakan adalah penelitian
tindakan kelas model spiral Kemmis dan Mc Taggart. Adapun alasan peneliti
menggunakan model tersebut dalam penelitian ini yaitu dikarenakan model
penelitian Kemmis dan Mc Taggart ini mudah dipahami, dan dalam penerapannya
ada perencanaan ulang atau dilakukan secara berulang-ulang setelah tindakan
pertama sampai tujuan penelitian tercapai. Sehingga kita bisa menarik kesimpulan
jika pada penelitian pertama tidak berhasil kita akan melakukan penelitian
selanjutnya. Berikut gambar dari model Kemmis dan Mc Taggart adalah sebagai
berikut:
Gambar 3.1 Tahapan PTK Model Kemmis dan Mc Taggart Sumber : Arikunto (2008:16)
Pada siklus pertama apabila penelitian tersebut kurang baik, maka penelitian
dilanjutkan dengan siklus kedua dengan melakukan perbaikan terhadap rencana
penelitian yang pertama. Apabila penelitian ini masih terdapat perbaikan maka
Perencanaan
Refleksi SIKLUS I Pelaksanaan
Pengamatan
Perencanaan
Pelaksanaan Refleksi SIKLUS II
Pengamatan
dilanjutkan dengan siklus ketiga untuk memperbaiki dan menyempurnakan
penelitian.
Model penelitian ini digambarkan bahwa penelitian tindakan kelas adalah
penelitian yang merupakan serangkaian langkah-langkah yang berkelanjutan,
setiap langkah terdiri dari empat komponen yaitu:
1. Rencana (planning) yaitu perencanaan tindakan yang akan dilakukan dalam
penelitian. Pada tahap ini peneliti mempersiapkan semua keperluan yang akan
digunakan dalam penelitian, sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas
pembelajaran.
2. Pelaksanaan tindakan (action) yaitu pelaksanaan tindakan yang dilakukan
sesuai dengan rencana yang sudah dibuat
3. Observasi (observation) yaitu mengamati setiap langkah-langkah pelaksanaan
perbaikan dan hasil atau dampak dari pelaksanaan tindakan
4. Refleksi (reflection) yaitu hasil yang diperoleh dengan menggunakan model
kegiatan pengamatan kemudian didiskusikan dengan guru kemudian di ambil
kesimpulan. Hasil diskusi dipergunakan sebagai bahan perencanaan pada tahap
berikutnya
Setiap langkah-langkah penelitian diatas merupakan tahapan yang saling
berhubungan antara satu dengan yang lainnya, pada masing-masing tahapan
meliputi proses penyempurnaan yang didasarkan atas hasil pelaksanaan setiap
tindakan.
Pada tahap rencana yang dilakukan adalah menyusun rencana pembelajaran,
menyiapkan alat atau media serta instrumen, setelah itu baru dilanjutkan pada
tindakan untuk melaksanakan rencana yang telah dipersiapkan, selanjutnya pada
tahap observasi dilakukan pengamatan proses pembelajaran dari awal sampai
akhir pembelajaran, yang diobservasi adalah kegiatan guru dan Peserta didik
selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Tahap refleksi dilakukan analisis,
sintesis dan pemaknaan yang kemudian hasil refleksi dijadikan bahan
Edgar Ismar Pratama, 2015
UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP DENGAN MENGGUNAKAN MODEL MIND MAP PADA PEMBELAJARAN GEOGRAFI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu D. Rencana Tindakan
Dalam penelitian tindakan kelas ini, penulis menggunakan model penelitian
tindakan kelas yang dikembangkan oleh Kemmis dan Mc Taggart. Terdapat
empat tahapan penelitian pada model Kemmis dan Mc Taggart, yaitu perencanaan
(planning), pelaksanaan (action), pengamatan (observation), dan refleksi
(reflection). Berikut rencana tindakan yang akan dilakukan pada penelitian
tindakan kelas kali ini:
1. Tindakan pertama
a. Perencanaan
Pada tahapan ini, guru menyusun rancangan penelitian tindakan kelas yang
akan dilakukan sebagai berikut:
1) Melakukan koordinasi dengan kepala sekolah, guru mata pelajaran
geografi, wali kelas dan peserta didik kelas XI IIS 3 SMA Kartika
XIX-1 Bandung.
2) Melakukan ijin dengan kepala sekolah, guru mata pelajaran geografi,
wali kelas dan peserta didik kelas XI IIS 3 SMA Kartika XIX-1
Bandung.
3) Menentukan waktu pelaksanaan penelitian tindakan kelas, yaitu hari
selasa tanggal 25 Agustus 2015, pukul 13.00 – 15.15 WIB.
4) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang didalamnya
dijelaskan langkah-langkah proses pembelajaran model mind map
5) Menyiapkan beberapa tema yang sesuai dengan materi: faktor yang
mempengaruhi sebaran flora dan fauna, persebaran tumbuhan di
Indonesia, dan persebaran hewan di Indonesia
6) Membuat lembar observasi aktifitas guru mengenai langkah-langkah
model mind map.
7) Membuat lembar observasi aktifitas peserta didik berupa lembar
observasi kegiatan pembelajaran
8) Mempersiapkan Lembar Kerja Peserta Didik (LKS) yang digunakan
peserta didik dalam pembuatan model mind map
9) Menyusun instrumen tes berupa 30 soal pilihan ganda beserta kunci
10) Mempersiapkan angket untuk mengetahui respon peserta didik terhadap
kegiatan belajar dengan menggunakan model mind map.
11) Melakukan uji validitas, reliabilitas, daya pembeda dan indeks
kesukaran soal yang akan digunakan saat tes.
12) Berkoordinasi dengan observer, Ririn Rinawati, S. Pd dan Eutik
Mulyati, S. Pd
13) Mempersiapkan dan pengkondisian kelas maupun peserta didik agar
kegiatan belajar berjalan dengan baik.
b. Pelaksanaan dan Pengamatan
Pada tahapan pelaksanaan dan pengamatan dilaksanakan oleh peneliti
dalam menerapkan dan mengamati apa yang telah direncanakan pada tahapan
perencanaan. Pelaksanaan tindakan pertama pada hari Selasa tanggal 25
Agustus 2015 selama 3x45’ atau selama tiga jam pelajaran (135 menit) dimulai
dari pukul 13.00 – 15.15 WIB. Peserta didik yang mengikuti pelaksanaan
tindakan pertama berjumlah 37 peserta didik. Pembahasan materi pada
tindakan pertama merupakan sub bab dari materi “Faktor-Faktor yang
Memengaruhi Sebaran Flora dan Fauna, Sebaran Flora dan Fauna di
Indonesia”, dengan materi pokok yang dibahas mengenai faktor yang
mempengaruhi sebaran flora dan fauna, persebaran tumbuhan di Indonesia, dan
persebaran hewan di Indonesia. Dengan menggunakan model kegiatan belajar
pada tindakan ini diharapkan peserta didik dapat menjelaskan faktor-faktor
yang mempengaruhi sebaran flora dan fauna, menerangkan jenis-jenis dan
persebaran flora di Indonesia, menerangkan jenis-jenis dan persebaran fauna di
Indonesia. Pengamatan yang dilakukan peneliti meliputi pengamatan aktifitas
guru dalam pembelajaran menggunakan model mind map dan pengamatan
aktifitas peserta didik dalam pembelajaran menggunakan model mind map.
c. Refleksi
Pada tahapan ini kegiatan yang dilakukan oleh peneliti diantaranya:
1) Guru bersama observer melakukan diskusi untuk mengevaluasi
pembelajaran yang telah berlangsung. Bersama-sama menganalisis
Edgar Ismar Pratama, 2015
UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP DENGAN MENGGUNAKAN MODEL MIND MAP PADA PEMBELAJARAN GEOGRAFI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2) Peneliti melakukan diskusi mengenai tindakan yang dilakukan sebagai
evaluasi untuk kegiatan siklus selanjutnya,
3) Peneliti memperkirakan solusi atas permasalahan yang terjadi
4) Menyimpulkan apakah masalah dapat teratasi atau tidak untuk
menentukan keberlanjutan tindakan.
5) Langkah ini berulang sampai beberapa tindakan berikutnya sesuai
dengan hasil yang dicapai, apakah sudah mencapai hasil atau belum
sehingga menentukan keberlanjutan siklus dalam penelitian ini.
2. Tindakan kedua
a. Perencanaan
Pada tahapan ini, guru menyusun rancangan penelitian tindakan kelas yang
akan dilakukan sebagai berikut:
1) Melakukan koordinasi dengan guru mata pelajaran geografi dan peserta
didik kelas XI IIS 3 SMA Kartika XIX-1 Bandung.
2) Menentukan waktu pelaksanaan penelitian tindakan kelas, yaitu hari
selasa tanggal 1 September 2015, pukul 13.00 – 15.15 WIB.
3) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang didalamnya
dijelaskan langkah-langkah proses model pembelajaran mind map
4) Menyiapkan beberapa tema yang sesuai dengan materi: penggolongan
hutan, jenis-jenis hutan di Indonesia dan pemnfaatannya, serta
persebaran komunitas tumbuhan di Dunia
5) Membuat lembar observasi aktifitas guru mengenai langkah-langkah
model mind map.
6) Membuat lembar observasi aktifitas peserta didik berupa lembar
observasi pelaksanaan kegiatan belajar
7) Mempersiapkan Lembar Kerja Peserta Didik (LKS) yang digunakan
peserta didik dalam pembuatan mind map.
8) Menyusun instrumen tes berupa 30 soal pilihan ganda beserta kunci
jawaban.
9) Mempersiapkan angket untuk mengetahui respon peserta didik terhadap
10) Melakukan uji validitas, reliabilitas, daya pembeda dan indeks
kesukaran soal yang akan digunakan saat tes.
11) Berkoordinasi dengan observer, Ririn Rinawati, S. Pd dan Eutik
Mulyati, S. Pd
b. Pelaksanaan dan Pengamatan
Pelaksanaan tindakan merupakan inti dalam suatu tindakan kelas untuk
merealisasikan perencanaan yang telah dibuat. Pelaksanaan tindakan kedua
pada hari Selasa tanggal 1 September 2015 selama 3x45’ atau selama tiga jam
pelajaran (135 menit) dimulai dari pukul 13.00 – 15.15 WIB. Peserta didik
yang mengikuti pelaksanaan tindakan kedua berjumlah 37 peserta didik.
Pembahasan materi pada tindakan kedua merupakan sub-BAB dari materi
“Sebaran Flora dan Fauna di Indonesia, Sebaran Flora dan Fauna di Dunia” dengan materi pokok yang dibahas mengenai penggolongan hutan, jenis-jenis
hutan di Indonesia dan pemnfaatannya, serta persebaran komunitas tumbuhan
di Dunia . Dengan menggunakan model kegiatan belajar pada tindakan ini
diharapkan peserta didik dapat mengkategorikan penggolongan hutan,
menerangkan jenis-jenis hutan di Indonesia dan pemanfaatannya, serta
menjelaskan persebaran komunitas tumbuhan di dunia. Pengamatan yang
dilakukan peneliti meliputi pengamatan aktivitas guru dalam pembelajaran
menggunakan mind map dan pengamatan aktifitas peserta didik dalam
pembelajaran menggunakan mind map.
c. Refleksi
Pada tahapan ini kegiatan yang dilakukan oleh peneliti diantaranya:
1) Guru bersama observer melakukan diskusi untuk mengevaluasi
pembelajaran yang telah berlangsung. Bersama-sama menganalisis
lembar observasi guru dan peserta didik
2) Peneliti melakukan diskusi mengenai tindakan yang dilakukan sebagai
evaluasi untuk kegiatan siklus selanjutnya,
3) Peneliti memperkirakan solusi atas permasalahan yang terjadi
4) Menyimpulkan apakah masalah dapat teratasi atau tidak untuk
Edgar Ismar Pratama, 2015
UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP DENGAN MENGGUNAKAN MODEL MIND MAP PADA PEMBELAJARAN GEOGRAFI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
5) Langkah ini berulang sampai beberapa tindakan berikutnya sesuai
dengan hasil yang dicapai, apakah sudah mencapai hasil atau belum
sehingga menentukan keberlanjutan siklus dalam penelitian ini.
3. Tindakan ketiga
a. Perencanaan
Pada tahapan ini, guru menyusun rancangan penelitian tindakan kelas yang
akan dilakukan sebagai berikut:
1) Melakukan koordinasi dengan guru mata pelajaran geografi dan peserta
didik kelas XI IIS 3 SMA Kartika XIX-1 Bandung.
2) Menentukan waktu pelaksanaan penelitian tindakan kelas, yaitu hari
senin tanggal 7 September 2015, pukul 13.00 – 15.15 WIB.
3) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang didalamnya
dijelaskan langkah-langkah proses model pembelajaran mind map
4) Menyiapkan beberapa tema yang sesuai dengan materi: persebaran
komunitas hewan di dunia, persebaran wilayah fauna di dunia menurut
Alfred Russel Wallace, dan pemanfaatan tanaman perkebunan
5) Membuat lembar observasi aktifitas guru mengenai langkah-langkah
mind map.
6) Membuat lembar observasi aktifitas peserta didik berupa lembar
observasi kegiatan belajar
7) Mempersiapkan Lembar Kerja Peserta Didik (LKS) yang digunakan
peserta didik dalam pembuatan mind map
8) Menyusun instrumen tes berupa 30 soal pilihan ganda beserta kunci
jawaban.
9) Mempersiapkan angket untuk mengetahui respon peserta didik terhadap
kegiatan belajar melaui mind map.
10) Melakukan uji validitas, reliabilitas, daya pembeda dan indeks
kesukaran soal yang akan digunakan saat tes.
11) Berkoordinasi dengan observer, Ririn Rinawati, S. Pd dan Eutik
b. Pelaksanaan dan Pengamatan
Pelaksanaan tindakan merupakan inti dalam suatu tindakan kelas untuk
merealisasikan perencanaan yang telah dibuat. Pelaksanaan siklus tindakan
ketiga pada hari senin tanggal 7 September 2015 selama 3x45’ atau selama tiga
jam pelajaran (135 menit) dimulai dari pukul 13.00 – 15.15 WIB. Peserta didik
yang mengikuti pelaksanaan siklus 2 tindakan 1 berjumlah 37 peserta didik.
Pembahasan materi pada tindakan 1 merupakan sub-BAB dari materi “Sebaran
Flora dan Fauna di Dunia dan Pemanfaatan Keanekaragaman Hayati di
Indonesia” dengan materi pokok yang dibahas mengenai persebaran komunitas
hewan di dunia, persebaran wilayah fauna di dunia menurut Alfred Russel
Wallace, dan pemanfaatan tanaman perkebunan. Dengan menggunakan model
kegiatan belajar pada tindakan ini diharapkan peserta didik dapat menjelaskan
persebaran komunitas hewan di dunia, mengkategorikan persebaran wilayah
fauna di dunia menurut Alfred Russel Wallace, dan menjelaskan pemanfaatan
tanaman perkebunan. Pengamatan yang dilakukan peneliti meliputi
pengamatan aktifitas guru dalam pembelajaran menggunakan model mind map
dan pengamatan aktifitas peserta didik dalam pembelajaran menggunakan
model mind map.
c. Refleksi
Pada tahapan ini kegiatan yang dilakukan oleh peneliti diantaranya:
1) Guru bersama observer melakukan diskusi untuk mengevaluasi
pembelajaran yang telah berlangsung. Bersama-sama menganalisis
lembar observasi guru dan peserta didik
2) Peneliti melakukan diskusi mengenai tindakan yang dilakukan sebagai
evaluasi untuk kegiatan siklus selanjutnya,
3) Peneliti memperkirakan solusi atas permasalahan yang terjadi
4) Menyimpulkan apakah masalah dapat teratasi atau tidak untuk
menentukan keberlanjutan tindakan
5) Langkah ini berulang sampai beberapa tindakan berikutnya sesuai
dengan hasil yang dicapai, apakah sudah mencapai hasil atau belum
Edgar Ismar Pratama, 2015
UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP DENGAN MENGGUNAKAN MODEL MIND MAP PADA PEMBELAJARAN GEOGRAFI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 4. Tindakan keempat
a. Perencanaan
Pada tahapan ini, guru menyusun rancangan penelitian tindakan kelas yang
akan dilakukan sebagai berikut:
1) Melakukan koordinasi dengan guru mata pelajaran geografi dan peserta
didik kelas XI IIS 3 SMA Kartika XIX-1 Bandung.
2) Menentukan waktu pelaksanaan penelitian tindakan kelas, yaitu hari
senin tanggal 14 September 2015, pukul 13.00 – 15.15 WIB.
3) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang didalamnya
dijelaskan langkah-langkah proses model pembelajaran mind map
4) Menyiapkan beberapa tema yang sesuai dengan materi: pemanfaatan
tanaman untuk obat-obatan, pemanfaatan tanaman untuk bahan baku
industri, pemanfaatan keanekaragaman hewan, faktor yang
menyebabkan perubahan flora dan fauna, pelestarian flora dan fauna
dengan cara konservasi
5) Membuat lembar observasi aktifitas guru mengenai langkah-langkah
model mind map.
6) Membuat lembar observasi aktifitas peserta didik berupa lembar
observasi kegiatan belajar
7) Mempersiapkan Lembar Kerja Peserta Didik (LKS) yang digunakan
peserta didik dalam pembuatan mind map
8) Menyusun instrumen tes berupa 30 soal pilihan ganda beserta kunci
jawaban.
9) Mempersiapkan angket untuk mengetahui respon peserta didik terhadap
kegiatan belajar dengan menggunakan model mind map.
10) Melakukan uji validitas, reliabilitas, daya pembeda dan indeks
kesukaran soal yang akan digunakan saat tes.
11) Berkoordinasi dengan observer, Ririn Rinawati, S. Pd dan Eutik
Mulyati, S. Pd
b. Pelaksanaan dan Pengamatan
Pelaksanaan tindakan merupakan inti dalam suatu tindakan kelas untuk
pada hari senin tanggal 14 September 2015 selama 3x45’ atau selama tiga jam
pelajaran (135 menit) dimulai dari pukul 13.00 – 15.15 WIB. Peserta didik
yang mengikuti pelaksanaan siklus 2 tindakan 2 berjumlah 37 peserta didik.
Pembahasan materi pada tindakan 2 merupakan sub bab dari materi
“Pemanfaatan Keanekaragaman Hayati di Indonesia dan Konservasi Flora dan Fauna” dengan materi pokok yang dibahas mengenai pemanfaatan tanaman
untuk obat-obatan, pemanfaatan tanaman untuk bahan baku industri,
pemanfaatan keanekaragaman hewan, faktor yang menyebabkan perubahan
flora dan fauna, pelestarian flora dan fauna dengan cara konservasi. Dengan
menggunakan model kegiatan belajar pada tindakan ini diharapkan peserta
didik dapat menjelaskan pemanfaatan tanaman untuk obat-obatan, menjelaskan
pemanfaatan tanaman untuk bahan baku industri, menjelaskan pemanfaatan
keanekaragaman hewan, menjelaskan faktor yang menyebabkan perubahan
flora dan fauna, menerangkan pelestarian flora dan fauna dengan cara
konservasi. Pengamatan yang dilakukan peneliti meliputi pengamatan aktifitas
guru dalam pembelajaran menggunakan mind map dan pengamatan aktifitas
peserta didik dalam pembelajaran menggunakan mind map.
c. Refleksi
Pada tahapan ini kegiatan yang dilakukan oleh peneliti diantaranya:
1) Guru bersama observer melakukan diskusi untuk mengevaluasi
pembelajaran yang telah berlangsung. Bersama-sama menganalisis
lembar observasi guru dan peserta didik
2) Peneliti melakukan diskusi mengenai tindakan yang dilakukan sebagai
evaluasi untuk kegiatan siklus selanjutnya,
3) Peneliti memperkirakan solusi atas permasalahan yang terjadi
4) Menyimpulkan apakah masalah dapat teratasi atau tidak untuk
menentukan keberlanjutan siklus.
5) Langkah ini berulang sampai beberapa siklus berikutnya sesuai dengan
hasil yang dicapai, apakah sudah mencapai hasil atau belum sehingga
Edgar Ismar Pratama, 2015
UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP DENGAN MENGGUNAKAN MODEL MIND MAP PADA PEMBELAJARAN GEOGRAFI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu E. Definisi Operasional
Untuk menghindari penafsiran-penafsiran yang berbeda terhadap topik
penelitian ini, maka penulis perlu menjelaskan definisi operasional sebagai
berikut:
1. Pemahaman Konsep
Pemahaman Konsep adalah kemampuan memahami, menjelaskan dengan
kata-kata sendiri sejumlah konsep yang dipelajari. Dalam hal ini Peserta didik
tidak hanya mengetahui dan mengingat konsep-konsep atau fakta yang
dipelajari, tetapi juga mampu menginterpretasi data, membandingkan,
menyimpulkan, mencontohkan, dan menerapkan konsep pada situasi yang
berbeda. Pemahaman konsep yang dicapai peserta didik dinyatakan dengan
kemampuan peserta didik dalam menyelesaikan soal pemahaman konsep yang
terdiri dari tiga indikator yakni: translasi, interpretasi, dan ekstrapolasi.
2. Mind Map
Menurut Buzan (2011) Mind map adalah suatu diagram yang digunakan
untuk mempresentasikan kata-kata, ide-ide, tugas-tugas ataupun yang lainnya
yang dikaitkan dan disusun secara radial mengelilingi kata kunci ide utama.
Mind Map digunakan untuk mempermudah dalam memahami konsep yang
dibuat dengan cara menggambarkan konsep-konsep dalam sebuah peta
(menggunakan panah-panah, rangkaian, dan garis-garis) sehingga
menampilkan suatu konsep yang menarik bagi peserta didik.
3. Pembelajaran Geografi
Sumaatmadja (1997:11-12) pengajaran geografi adalah pengajaran
tentang aspek-aspek keruangan permukaan bumi yang merupakan keseluruhan
gejala alam dan kehidupan umat manusia dengan variasi kewilayahannya.
Pembelajaran Geografi berkenaan dengan (1) permukaan bumi (geosfer), (2)
alam lingkungan (atmosfer, litosfer, hidrosfer, biosfer), (3) umat manusia
dengan kehidupannya (antroposfer), (4) penyebaran keruangan gejala alam dan
kehidupan termasuk persamaan dan perbedaan, serta (5) analisis hubungan
keruangan gejala-gejala geografi di permukaan bumi. Pembelajaran geografi
hakikatnya pengajaran tentang aspek-aspek keruangan permukaan bumi yang
F. Instrumen Penelitian
Untuk membantu peneliti dalam memperoleh data dalam penelitian maka
dibuatlah alat pengumpul data atau bisa disebut instrumen penelitian. Ada
beberapa instrumen dalam penelitian ini, diantaranya :
1. Lembar Observasi
Lembar observasi dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui
keterlaksanaan peningkatan pemahaman konsep dengan menggunakan mind map
pada pembelajaran Geografi. Dalam penelitian tindakan kelas ini lembar observasi
ini dibagi menjadi dua yaitu:
a. Lembar Observasi Guru
Lembar observasi guru berfungsi sebagai alat pengumpul data pelaksanaan
mind map. Lembar observasi ini berisi tentang langkah / tahapan pembelajaran
yang akan dilakukan oleh guru dengan menggunakan model mind map dalam
pembelajaran
b. Lembar Observasi Peserta didik
Lembar observasi peserta didik berfungsi sebagai alat pengumpul data
tentang pemahaman konsep peserta didik. Lembar ini dipergunakan oleh
observer, dalam hal ini guru dan peneliti yang akan membantu dalam proses
observasi.
2. LKS
LKS merupakan alat ukur yang digunakan untuk mengukur kemampuan dan
cara berfikir peserta didik dalam menyelesaikan permasalahan yang ada serta
mengukur kinerja peserta didik dalam bekerjasama dengan kelompoknya. Fungsi
LKS ini untuk mengukur pemahaman konsep peserta didik dengan menggunakan
mind map secara berkelompok
3. Tes
Tes adalah pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk
mengukur keterampilan, pengetahuan, dan intelegensi kemampuan atau bakat
yang dimiliki individu. Pada penelitian ini tes akan dilakukan pada akhir kegiatan
yang mana akan digunakan untuk mengevaluasi hasil pembelajaran peserta didik
pada saat mengikuti pembelajaran di kelas, berupa pemahaman peserta didik
Edgar Ismar Pratama, 2015
UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP DENGAN MENGGUNAKAN MODEL MIND MAP PADA PEMBELAJARAN GEOGRAFI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
interpretasi, dan ekstrapolasi. Tes berupa 30 soal pilihan ganda yang sebelumnya
diuji cobakan terlebih dahulu. Tahapan yang dilakukan meliputi validitas soal,
reliabilitas soal, tingkat kesukaran soal, dan daya pembeda soal, sehingga soal
dalam tes layak untuk dijadikan instrumen dalam penelitian ini.
a. Menentukan Validitas Butir Soal
Validitas yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi
(Content Validity). Validitas isi adalah validitas yang dilihat dari segi isi tes itu
sendiri sebagai alat pengukur hasil belajar.
b. Menentukan Reliabilitas
Uji reliabilitas dilakukan untuk memperoleh gambaran keajegan suatu
[image:34.595.177.455.330.470.2]instrumen penelitian yang akan digunakan sebagai alat pengumpul data.
Tabel 3.1 Klasifikasi Analisis Reliabilitas Tes
Nilai r Interpretasi
0 ≤ r < 0,2 Sangat rendah
0,2 ≤ r < 0,4 Rendah
0,4 ≤ r < 0,6 Sedang
0,6 ≤ r < 0,8 Tinggi
0,8 ≤ r ≤ 1 Sangat tinggi
(Arikunto, 2008)
c. Menentukan Tingkat Kesukaran Soal
Tingkat Kesukaran Soal adalah kesanggupan Peserta didik dalam menjawab
soal. Cara menghitung digunakan kriteria indeks kesukaran pada Tabel 3.2.
Tabel 3.2 Klasifikasi Analisis Tingkat Kesukaran Soal
Nilai p Interpretasi
0 < P < 0,3 Soal sukar
0,3 ≤ P < 0,7 Soal sedang
0,7 ≤ P ≤ 1.0 Soal mudah
(Arikunto, 2008)
d. Menentukan Daya Pembeda
Daya pembeda pada instrumen ini objektif penelitian ini mengukur
sebarapa jauh kemampuan butir tersebut mampu membedakan antara
[image:34.595.178.453.564.652.2]digunakan dalam penelitian harus diganti atau dibuang apabila indeks daya
beda ≤ 0. Menurut Arikunto (2006) hasil perhitungan daya pembeda yang
diperoleh ditafsirkan berdasarkan klasifikasi daya pembeda yang disajikan
[image:35.595.172.455.186.293.2]pada Tabel 3.3
Tabel 3.3 Klasifikasi Daya Pembeda
Nilai p Interpretasi
0 D < 0,2 Soal jelek
0,2 ≤ D < 0,4 Soal cukup
0,4 ≤ D < 0,7 Soal baik
0,7 ≤ D ≤ 1,0 Soal sangat baik
Dalam penelitian ini sebelum melakukan penelitian dilakukan pengujian
instrumen di kelas XI IIS 4 yang bukan kelas penelitian, dan dilakukan analisis
butir soal menggunakan bantuan anatest V4.
Hasil uji coba instrumen dapat dilihat pada hasil setiap siklus dan tindakan
berikut ini:
a. Siklus I
1) Tindakan 1
(a) Hasil Uji Reliabilitas
Hasil uji reliabilitas siklus 1 tindakan 1 diperoleh angka 0.83 yang
menunjukkan reliabilitas dengan kategori sangat tinggi.
(b) Hasil Daya Pembeda Soal (Validitas)
Berdasarkan hasil uji daya pembeda dari 30 soal yang diberikan
menunjukkan jumlah soal yang masuk kategori sangat baik terdapat 2
soal yaitu pada nomor 9 dan 17. Jumlah soal dengan kategori baik yaitu
25 soal pada nomor 1, 2, 3, 4, 6, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 18, 19, 20, 21,
22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30. Jumlah soal dengan kategori cukup
terdapat 3 soal yaitu pada nomor 5, 7, dan 8.
(c) Hasil Tingkat Kesukaran Soal
Berdasarkan hasil uji tingkat kesukaran soal. Terdapat 6 soal dengan
kategori sukar yaitu pada nomor 5, 9, 10, 14, 19, dan 23. Terdapat 16
Edgar Ismar Pratama, 2015
UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP DENGAN MENGGUNAKAN MODEL MIND MAP PADA PEMBELAJARAN GEOGRAFI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
18, 21, 22. Sedangkan 8 soal dengan kategori mudah yaitu pada nomor 1,
4, 11, 15, 16, 20, 25, dan 27.
2) Tindakan 2
(a) Hasil Uji Reliabilitas
Hasil uji reliabilitas siklus 1 tindakan 2 diperoleh angka 0.78 yang
menunjukkan reliabilitas dengan kategori tinggi.
(b) Hasil Daya Pembeda Soal
Berdasarkan hasil uji daya pembeda dari 30 soal yang diberikan
menunjukkan jumlah soal yang masuk kategori sangat baik terdapat 3
soal yaitu pada nomor 5, 17, dan 21. Jumlah soal dengan kategori baik
terdapat 24 soal yaitu pada nomor 1, 3, 4, 6, 7, 8, 9, 10, 12, 14, 15, 16,
18, 19, 20, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30. Jumlah soal dengan kategori
cukup yaitu 2 soal pada nomor 2 dan 11. Sedangkan soal dengan kategori
jelek terdapat 1 soal yaitu pada nomor 13.
(c) Hasil Tingkat Kesukaran Soal
Berdasarkan hasil uji tingkat kesukaran soal. Terdapat 5 soal dengan
kategori sukar yaitu pada nomor 15, 18, 20, 25, dan 28. Terdapat 17 soal
dengan kategori sedang yaitu pada nomor 1, 2, 5, 7, 8, 9, 11, 12, 13, 16,
17, 21, 22, 24, 26, 27, dan 29. Sedangkan 8 soal dengan kategori mudah
yaitu pada nomor 3, 4, 6, 10, 14, 19, 23, dan 30.
b. Siklus 2
1) Tindakan 1
(a) Hasil Uji Reliabilitas
Hasil uji reliabilitas siklus 2 tindakan 1 diperoleh angka 0.70 yang
menunjukkan reliabilitas dengan kategori tinggi.
(b) Hasil Daya Pembeda Soal
Berdasarkan hasil uji daya pembeda dari 30 soal yang diberikan
menunjukkan 26 jumlah soal yang masuk kategori baik terdapat pada
nomor 2, 3, 4, 5, 7, 8, 10, 11, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23,
24, 25, 26, 27, 28, 29, 30. Jumlah soal dengan kategori cukup yaitu 3 soal
pada nomor 1, 6, dan 9. Sedangkan soal dengan kategori jelek yaitu 1
(c) Hasil Tingkat Kesukaran Soal
Berdasarkan hasil uji tingkat kesukaran soal. Terdapat 6 soal dengan
kategori sukar yaitu pada nomor 9, 13, 17, 19, 21, dan 28. Terdapat 18
soal dengan kategori sedang yaitu pada nomor 2, 4, 6, 7, 8, 10, 11, 12,
14, 15, 16, 18, 20, 22, 25, 26, 29, dan 30. Sedangkan 6 soal dengan
kategori mudah yaitu pada nomor 1, 3, 5, 23, 24, dan 27.
2) Tindakan 2
(a) Hasil Uji Reliabilitas
Hasil uji reliabilitas siklus 2 tindakan 2 diperoleh angka 0.81 yang
menunjukkan reliabilitas dengan kategori sangat tinggi.
(b) Hasil Daya Pembeda Soal
Berdasarkan hasil uji daya pembeda dari 30 soal yang diberikan
menunjukkan jumlah soal yang masuk kategori sangat baik terdapat 3
soal yaitu pada nomor 6, 17, dan 28. Jumlah soal dengan kategori baik
yaitu 24 soal pada nomor 1, 3, 5, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 18, 19,
20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 29, dan 30. Jumlah soal dengan kategori
cukup yaitu 2 soal pada nomor 4 dan 7. Sedangkan soal dengan kategori
jelek terdapat 1 soal yaitu pada nomor 2.
(c) Hasil Tingkat Kesukaran Soal
Berdasarkan hasil uji tingkat kesukaran soal. Terdapat 7 soal dengan
kategori sukar yaitu pada nomor 3, 15, 17, 18, 20, 25, dan 28. Terdapat
15 soal dengan kategori sedang yaitu pada nomor 1, 2, 4, 5, 6, 8, 9, 10,
11, 13, 14, 16, 21, 22, dan 24. Sedangkan 8 soal dengan kategori mudah
yaitu pada nomor 7, 12, 19, 23, 26, 27, 29, dan 30.
4. Angket
Angket ini terdiri atas 6 pernyataan yang digunakan untuk memperoleh
informasi mengenai tanggapan atau respon peserta didik terhadap pembelajaran
geografi dengan menggunakan model mind map sehingga dapat diketahui
peningkatan pemahaman konsep peserta didik. Pernyataan yang digunakan berupa
pernyataan positif dan negatif. Penilaian angket pada penelitian ini menggunakan
skala likert. “Skala likert adalah suatu teknik yang menggunakan instrumen
Edgar Ismar Pratama, 2015
UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP DENGAN MENGGUNAKAN MODEL MIND MAP PADA PEMBELAJARAN GEOGRAFI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
hubungannya dengan masalah yang diteliti” (Priatna D. E, 2012, hlm. 60). Skala likert ini dikategorikan dengan skala Sangat Setuju (SS), Setuju (ST), Kurang
Setuju (KS), Tidak Setuju (TS), dan Sangat Tidak Setuju (STS).
5. Dokumentasi
Peneliti menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah,
dokumen, peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan harian dan sebagainya
Arikunto (2006, hlm.158). Dalam penelitian ini, dokumen tertulis yang akan
diteliti yaitu :
a) Silabus
b) Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
c) Kisi-kisi instrumen
d) Instrumen data awal peserta didik
e) Instrumen observasi aktifitas guru sebelum tindakan
f) Instrumen observasi peserta didik sebelum tindakan
g) Instrumen observasi aktifitas guru
h) Instrumen observasi peserta didik
i) Lembar Kerja Peserta didik
j) Instrumen tes
k) Instrumen angket
G. Teknik Analisis Data
Analisis data dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah suatu kegiatan
mencermati atau menelaah, menguraikan dan mengaitkan setiap informasi yang
terkait dengan kondisi awal, proses belajar dan hasil pembelajaran untuk
memperoleh simpulan tentang keberhasilan tindakan perbaikan pembelajaran.
Data yang diperoleh dalam penelitian ini dapat dikelompokkan menjadi dua,
yaitu data kuantitatif dan data kualitatif.
1. Data kuantitatif dianalisis secara statistik sederhana yaitu prosentase sehingga
diperoleh hasil yang nantinya akan dibandingkan dengan KKM dan nilai
Peserta didik sebelum penelitian tindakan kelas ini dan guna melihat apakah
kuantitatif mengenai pemahaman konsep peserta didik meliputi nilai tes dan
LKS.
a. Pengolahan data tes dilakukan dalam bentuk soal pilihan ganda yang
berjumlah 30. Berikut aspek penilaian data tes soal pilihan ganda
Nilai=
x 100
Tabel 3. 4 Aspek Penilaian Tes
Aspek Penilaian Skor Nilai
Setiap satu soal 1 3.33
Skor maksimal 30 100
Sumber : Hasil Penelitian, 2015
[image:39.595.129.506.329.589.2]Berikut kriteria nilai tes dan jawaban benar disajikan pada tabel 3.5
Tabel 3.5 Kriteria Nilai Tes Jawaban Benar
Jawaban Benar dan Nilai Tes
Benar Nilai Benar Nilai Benar Nilai
1 3.33 11 36.6 21 70
2 6.67 12 40 22 73.3
3 10 13 43.3 23 76.6
4 13.3 14 46.6 24 80
5 16.6 15 50 25 83.3
6 20 16 53.3 26 86.6
7 23.3 17 56.6 27 90
8 26.6 18 60 28 93.3
9 30 19 63.3 29 96.6
10 33.3 20 66.6 30 100