Lies Mustaf Siroh, 2015
PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA KOMIK PADA PEMBELAJARAN 敬語 (KEIGO Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA KOMIK PADA
PEMBELAJARAN
敬語
(KEIGO)
(Penelitian Campuran pada Mahasiswa Tingkat II tahun ajaran 2013/2014 Departemen Pendidikan Bahasa Jepang FPBS UPI)
SKRIPSI
diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
Departemen Pendidikan Bahasa Jepang
oleh
Lies Mustaf Siroh NIM 0806490
Lies Mustaf Siroh, 2015
PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA KOMIK PADA PEMBELAJARAN 敬語 (KEIGO Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2015
PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA
KOMIK PADA PEMBELAJARAN
敬語
(
KEIGO
)
(Penelitian Campuran pada Mahasiswa Tingkat II tahun ajaran
2013/2014 Departemen Pendidikan Bahasa Jepang FPBS UPI)
Oleh Lies Mustaf Siroh
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra
© Lies Mustaf Siroh 2015 Universitas Pendidikan Indonesia
Lies Mustaf Siroh, 2015
PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA KOMIK PADA PEMBELAJARAN 敬語 (KEIGO Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.
LIES MUSTAF SIROH
PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA KOMIK PADA PEMBELAJARAN
敬語 (KEIGO)
(Penelitian Campuran pada Mahasiswa Tingkat II tahun ajaran 2013/2014 Departemen Pendidikan Bahasa Jepang FPBS UPI)
disetujui dan disahkan oleh :
Pembimbing I
Dra. Neneng Sutjiati, M.Hum. NIP. 196011081986012001
Pembimbing II
Noviyanti Aneros, S.S, M.A. NIP. 197411272008122001
Mengetahui,
Lies Mustaf Siroh, 2015
PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA KOMIK PADA PEMBELAJARAN 敬語 (KEIGO Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Lies Mustaf Siroh, 2015
PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA KOMIK PADA PEMBELAJARAN 敬語 (KEIGO Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRAK
PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA KOMIK PADA PEMBELAJARAN 敬語 (KEIGO)
(Penelitian Campuran pada Mahasiswa Tingkat II tahun ajaran 2013/2014 Departemen Pendidikan Bahasa Jepang FPBS UPI)
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pembelajaran keigo dengan menggunakan media komik, perbedaan hasil belajar mahasiswa sebelum dan setelah diberikan treatment, pengaruh penggunaan media komik terhadap pembelajaran keigo, serta untuk mengetahui respon mahasiswa mengenai media komik pada pembelajaran keigo. Penelitian ini menggunakan metode kombinasi (mixed methods) dengan model campuran tidak berimbang (concurrent embedded), di mana metode eksperimen digunakan bersamaan dengan metode deskriptif dalam satu rangkaian pembelajaran. Subyek dalam penelitian ini adalah pengajar dan mahasiswa yang melakukan kegiatan pembelajaran keigo dengan menggunakan media komik. Sementara sampel penelitian ini adalah mahasiswa tingkat II tahun ajaran 2013/2014 Departemen Pendidikan Bahasa Jepang FPBS UPI berjumlah 25 orang. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa pedoman observasi, tes, dan angket. Hasil observasi menunjukkan bahwa media komik berpengaruh positif terhadap pembelajaran keigo. Pengajar dapat mengurangi verbalisme sehingga dapat menarik minat dan perhatian mahasiswa. Mahasiswa ikut terlibat aktif selama pembelajaran dan merasa termotivasi dalam mempelajari keigo. Berdasarkan hasil tes diketahui bahwa nilai rata-rata mahasiswa sebelum treatment adalah 51,20. Setelah dilakukan treatment, nilai rata-rata mahasiswa mengalami peningkatan menjadi 85,40. Sementara itu, berdasarkan uji hipotesis didapat nilai sebesar 15,60. Angka ini
jauh lebih besar dari pada taraf signifikansi 5% yakni 2,064 dan taraf signifikansi 1% yakni 2,492 (2,064<15,60>2,492). Ini menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan dari penggunaan media komik terhadap kemampuan mahasiswa dalam penguasaan materi keigo. Berdasarkan hasil angket diketahui bahwa sampel merasa pembelajaran keigo menggunakan media komik sangat menarik dan menghibur, serta membantu mereka dalam memahami dan membedakan jenis-jenis serta pola pembentukan keigo.
Lies Mustaf Siroh, 2015
PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA KOMIK PADA PEMBELAJARAN 敬語 (KEIGO Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRACT
THE EFFECT OF USING COMIC MEDIA IN KEIGO LEARNING (Mixed Research on 2nd Grade of Japanese Language Education Department
FPBS UPI Student Academic Year 2013/2014)
This study aimed to identification keigo learning which is used comic media, the differences of students aptitude before and after treatment, the effect of comic media which is used on learning keigo, and to know the students response about comic media in keigo learning. This study uses a mixed methods with concurrent embedded design, which is experimental method used in conjunction with a descriptive method in a series of learning. Subjects in this study were a teacher and students who conduct learning activities of keigo by using comic media. Samples were a second grade of Japanese Language Education Department FPBS UPI student academic year 2013/2014, totaling 25 students. Instruments in this study are observation sheet, tests and questionnaires. The results of the observation shows that the comic media has a positive effect on learning keigo. Teacher can reduce verbalism so as to attract the interest and attention of students during a learning. In addition, students actively involved in learning process and becoming more motivated to learn keigo. Based on the results of tests it is known that the mean value of students before treatment was 51.20. After treatment, the mean value of students increased to 85.40. Meanwhile, the results of hypothesis test obtained tcount value at 15.60. This value is greater than ttable value at the significance level of 5% (2.064) and the significance level of 1% (2.492). It could be concluded that using comic media in keigo learning has a significant effect to improve student aptitude in mastering keigo. Besides, from the results of questionnaires, it shows that students feel that learning keigo by using comic media is very interesting and entertaining. It is also can help them to understand and to differentiate the types and patterns of keigo.
Lies Mustaf Siroh, 2015
PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA KOMIK PADA PEMBELAJARAN 敬語 (KEIGO Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR ISI
Halaman
PERNYATAAN ... i
ABSTRAK ... ii
KATA PENGANTAR ... xii
DAFTAR ISI ... xv
DAFTAR TABEL ... xvii
DAFTAR GAMBAR dan GRAFIK ... xix
DAFTAR LAMPIRAN ... xx
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan dan Batasan Masalah ... 4
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 5
D. Sistematika Penulisan ... 7
BAB II LANDASAN TEORI ... 8
A. Pembelajaran ... ... 8
B. Media Pembelajaran ... 15
C. Media Komik ... ... 21
D. 敬語 (KEIGO) ... ... 24
E. Penelitian yang Relevan ... 37
F. Kerangka Pemikiran ... 40
G. Hipotesis ... ... 42
BAB III METODE PENELITIAN ... 43
A. Metode dan Desain Penelitian ... 43
B. Sumber Data ... 46
C. Instrumen Penelitian ... 46
D. Prosedur Penelitian ... 54
Lies Mustaf Siroh, 2015
PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA KOMIK PADA PEMBELAJARAN 敬語 (KEIGO Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN ... 59
A. Pembelajaran 敬語 (Keigo) dengan Menggunakan Media Komik 59 B. Kemampuan Mahasiswa dalam Penguasaan Materi 敬 語 (Keigo) Sebelum dan Setelah Diberikan Pengajaran dengan Menggunakan Media Komik... ... 61
C. Pengaruh Media Komik terhadap Pembelajaran 敬語 (Keigo)… . 65
D. Respon Pembelajar terhadap Penggunaan Media Komik dalam Pembelajaran 敬語 (Keigo) .. ... 68
E. Pembahasan Hasil Penelitian ... 78
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI……… 82
A. Simpulan ……… ... 82
B. Implikasi ……… ... 83
C. Rekomendasi ……… ... 84
DAFTAR PUSTAKA... ... ... 86 LAMPIRAN
xvii
Lies Mustaf Siroh, 2015
PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA KOMIK PADA PEMBELAJARAN 敬語 (KEIGO Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Verba Khusus Sonkeigo ... 28
Tabel 2.2 Verba Khusus Kenjougo I ... 32
Tabel 2.3 Verba Khusus Kenjougo II/Teichougo ... 34
Tabel 2.4 Frekuensi dan Persentase Kesalahan dalam Menggunakan Keigo .. 38
Tabel 3.1 One-Group Pretest-Posttest Design ... 45
Tabel 3.2 Kiki-Kisi Pre-test ... 48
Tabel 3.3 Kiki-Kisi Post-test ... 48
Tabel 3.4 Kisi-kisi Instrumen Angket ... 49
Tabel 3.5 Penafsiran Tingkat Kesukaran ... 50
Tabel 3.6 Hasil Analisis Tingkat Kesukaran ... 50
Tabel 3.7 Penafsiran Daya Pembeda ... 51
Tabel 3.8 Hasil Analisis Daya Pembeda ... 52
Tabel 3.9 Penafsiran Angka Korelasi... 53
Tabel 3.10 Contoh Tabel Persiapan ... 56
Tabel 3.11 Penafsiran Persentase Data Angket... 57
Tabel 4.1 Perhitungan Data Tes ... 61
Tabel 4.2 Standar Penilaian UPI ... 63
Tabel 4.3 Klasifikasi Perhitungan Persentasi Tiap Kategori ... 69
Tabel 4.4 Hasil Angket No. 1... 69
Tabel 4.5 Hasil Angket No. 2... 70
Tabel 4.6 Hasil Angket No. 3... 71
Tabel 4.7 Hasil Angket No. 4... 71
Tabel 4.8 Hasil Angket No. 5... 72
Tabel 4.9 Hasil Angket No. 6... 73
Tabel 4.10 Hasil Angket No. 7... 73
Tabel 4.11 Hasil Angket No. 8... 74
Lies Mustaf Siroh, 2015
PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA KOMIK PADA PEMBELAJARAN 敬語 (KEIGO Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 4.13 Hasil Angket No. 10... 75
Tabel 4.14 Hasil Angket No. 11... 75
Tabel 4.15 Hasil Angket No. 12... 76
Tabel 4.16 Hasil Angket No.13... 77
Tabel 4.17 Hasil Angket No. 14... 77
Tabel 4.18 Hasil Angket No.15... 78
DAFTAR GAMBAR DAN GRAFIK Gambar 3.1 Penelitian Model Campuran Tidak Berimbang ... 44
Grafik 4.1 Perolehan Nilai Pre-test dan Post-test Mahasiswa ... 66
DAFTAR LAMPIRAN
Surat Keputusan Dekan tentang Perubahan Judul Skripsi Komik Pembelajaran “Tedy in Keigo Land”
Expert Judgement Lembar Observasi Soal Pre-test Soal Post-test Angket Penelitian
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 2 Foto-foto Penelitian
Lies Mustaf Siroh, 2015
PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA KOMIK PADA PEMBELAJARAN 敬語 (KEIGO
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Bahasa Jepang merupakan salah satu bahasa asing yang banyak diminati di Indonesia. Menurut data The Japan Foundation tahun 2012 yang dikutip dari www.republika.co.id, Indonesia tercatat sebagai negara dengan jumlah pembelajar bahasa Jepang terbanyak kedua di dunia setelah China, yakni mencapai 3.984.538 orang. Jumlah pembelajar bahasa Jepang di Indonesia terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.
Meskipun demikian, tidak sedikit pembelajar asing khususnya pembelajar Indonesia yang berpendapat bahwa bahasa Jepang merupakan bahasa yang sulit untuk dipelajari. Menurut Kimura (dalam Purwanti, 2011, hlm. 1) salah satu kesulitan yang dihadapi orang asing ketika belajar bahasa Jepang di antaranya karena adanya perbedaan antara bahasa ibu pembelajar dengan bahasa Jepang. Salah satu perbedaan yang paling mencolok antara bahasa Jepang dengan bahasa Indonesia terdapat pada 敬語 (keigo).
Ogawa (dalam Sudjianto dan Dahidi, 2004, hlm. 189) mengemukakan bahwa
敬語 (keigo) adalah ungkapan sopan yang dipakai oleh pembicara atau penulis
dengan mempertimbangkan pihak pendengar, pembaca, atau orang yang menjadi pokok pembicaraan.
Toshio (dalam Sudjianto, 2004, hlm. 189) menjelaskan bahwa 敬語 (keigo)
ditentukan dengan parameter sebagai berikut:
1. Usia : tua atau muda, senior atau junior 2. Status : atasan atau bawahan
3. Jenis Kelamin : pria atau wanita (wanita lebih banyak menggunakan keigo)
4. Keakraban : orang dalam atau orang luar (terhadap orang luar memakai keigo)
Lies Mustaf Siroh, 2015
PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA KOMIK PADA PEMBELAJARAN 敬語 (KEIGO
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
7. Pendidikan : berpendidikan atau tidak (yang berpendidikan lebih banyak menggunakan keigo).
Selain itu, hal yang membuat 敬 語 (keigo) sulit untuk dipelajari adalah
karena banyaknya aturan dan tingkatan dalam 敬語 (keigo). Hirai dalam 新国語
ハンドブック (Shinkokugo Handobukku) dalam Sudjianto dan Ahmad Dahidi
(2004) membagi 敬 語 (keigo) menjadi 尊 敬 語 (Sonkeigo), 謙 譲 語
(Kenjougo), dan 丁 寧 語 (Teineigo). Pembagian 敬 語 (keigo) ke dalam 3
kelompok ini digunakan sampai dengan tahun 2007.
Sejak tahun 2007, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Jepang meliputi Badan Penasehat Direktur Jenderal Kebudayaan Jepang dan Badan Konsultasi Kebudayaan Jepang dalam 敬語の指針 (Keigo no Shishin) menetapkan lima
jenis 敬語 (keigo), yaitu 尊敬語 (Sonkeigo), 謙譲語 I (Kenjougo I), 謙譲語
II (Kenjougo II) atau 丁 重 語 (Teichougo), 丁 寧 語 (Teineigo), dan 美 化 語
(Bikago) (http://www.bunka.go.jp). Kelima jenis 敬語 (keigo) yang ditetapkan
oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Jepang tersebut menjelaskan secara lebih rinci dan mendalam mengenai 敬語 (keigo).
Berdasarkan penelitian Nurseha dalam skripsi Analisis Kesalahan Mahasiswa dalam Menggunakan Keigo (2011) yang dilakukan pada mahasiswa tingkat III Departemen Pendidikan Bahasa Jepang Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra Universitas Pendidikan Indonesia tahun ajaran 2010/2011, tingkat kesalahan mahasiswa dalam menggunakan 敬 語 (keigo) terdapat pada kesalahan
penggunaan fungsi atau makna, yakni sebanyak 56.67% dan kesalahan penggunaan bentuk 敬 語 (keigo) sebanyak 23.33%. Selain itu, berdasarkan
wawancara pendahuluan yang dilakukan pada tanggal 18 Februari 2014 terhadap tiga orang narasumber yang merupakan mahasiswa tingkat II tahun ajaran 2013/2014 Departemen Pendidikan Bahasa Jepang Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra Universitas Pendidikan Indonesia, diketahui bahwa 敬 語 (keigo)
3
Lies Mustaf Siroh, 2015
PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA KOMIK PADA PEMBELAJARAN 敬語 (KEIGO
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
menyebabkan 敬語 (keigo) sulit untuk dipelajari antara lain:
1. Banyaknya jenis-jenis 敬語 (keigo) dan pola pembentukannya.
2. Cara belajar yang bersifat pasif, hanya dilakukan dengan cara dibaca dan dihafal.
3. Intensitas penggunaan 敬語 (keigo) yang tergolong rendah.
4. Kurangnya fasilitas yang menunjang proses pembelajaran 敬 語 (keigo),
seperti ketersediaan buku-buku penunjang. Walaupun tersedia, namun informasi yang terdapat dalam buku tersebut dirasa kurang lengkap.
5. Kurangnya penggunaan media dalam proses pembelajaran.
Berangkat dari hal tersebut di atas, penulis berkesimpulan bahwa diperlukan adanya suatu upaya untuk mengatasi kesulitan dalam pembelajaran 敬語 (keigo).
Salah satu dari upaya tersebut adalah dengan memilih media yang tepat guna agar tercipta proses pembelajaran yang menyenangkan dan tercapainya tujuan pembelajaran. Seperti yang diungkapkan oleh Hardjono (dalam Kusumaningsih, 2010, hlm. 1) bahwa “Hasil pengajaran bahasa asing dalam mencapai tujuannya banyak tergantung dari pemilihan dan penggunaan media yang dilakukan oleh
guru”.
Seperti yang kita ketahui, komik merupakan alat yang mempunyai fungsi untuk menyampaikan pesan. Sebagai sebuah media, pesan yang disampaikan lewat komik biasanya jelas, runtut, dan menyenangkan. Hal ini dimungkinkan karena komik memadukan kekuatan gambar dan tulisan yang dirangkai dalam
suatu alur cerita, sehingga membuat informasi lebih mudah diserap. Teks
membuatnya lebih mudah untuk dimengerti, dan alur membuatnya lebih mudah
Lies Mustaf Siroh, 2015
PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA KOMIK PADA PEMBELAJARAN 敬語 (KEIGO
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Kusumaningsih (2010, hlm. 3) mengemukakan beberapa kelebihan komik jika dipakai dalam pembelajaran, antara lain: 1) Komik merupakan media yang sangat sering dibaca dan disukai oleh sebagian besar kalangan remaja di Indonesia, 2) Komik penuh dengan visualisasi yang menarik sehingga menarik mata (eye catching) dan jauh dari kesan membosankan, 3) Komik juga memuat cerita-cerita yang sering kali merangsang otak untuk mengikutinya dan mampu menciptakan suasana yang menghibur, 4) Komik dapat memberikan pesan secara jelas sehingga mudah untuk dicerna.
Sebenarnya komik telah sejak lama digunakan sebagai media pembelajaran. Para pendidik di Amerika menciptakan komik yang mendukung kurikulum pendidikan. Sama halnya dengan di Jepang yang menerbitkan rangkaian buku
“Manga de Gakushuu” yang berisikan pengajaran-pengajaran dalam bentuk komik, baik pengajaran bahasa maupun pengajaran lainnya.
Namun kenyataannya di Indonesia masih sedikit pengajar yang menggunakan media komik sebagai media pembelajaran, khususnya dalam pembelajaran bahasa Jepang. Beberapa orang yang telah mengembangkan komik sebagai media pembelajaran bahasa Jepang antara lain Setiowati yang menggunakan media komik untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam membaca. Juga Nugraha yang mengembangkan media komik untuk digunakan sebagai media instruksional dalam pembelajaran pola kalimat dasar bahasa Jepang. Selain itu juga ada Kusumaningsih yang menggunakan media komik dalam pembelajaran kosakata adjektiva bahasa Jepang.
Karena beberapa hal tersebut di atas penulis ingin melakukan penelitian dalam bentuk skripsi yang berjudul:
“Pengaruh Penggunaan Media Komik pada Pembelajaran 敬 語
(Keigo)”
(Penelitian Campuran pada Mahasiswa Tingkat II tahun ajaran 2013/2014 Departemen Pendidikan Bahasa Jepang Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra UPI).
5
Lies Mustaf Siroh, 2015
PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA KOMIK PADA PEMBELAJARAN 敬語 (KEIGO
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian yang telah dirumuskan dalam latar belakang, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
a. Bagaimana pembelajaran 敬語 (keigo) dengan menggunakan media komik?
b. Bagaimana kemampuan pembelajar dalam penguasaan materi 敬語 (keigo)
sebelum diberikan pengajaran dengan menggunakan media komik?
c. Bagaimana kemampuan pembelajar dalam penguasaan materi敬語 (keigo)
setelah diberikan pengajaran dengan menggunakan media komik?
d. Bagaimana pengaruh penggunaan media komik dalam pembelajaran 敬語
(keigo)?
e. Bagaimana respon pembelajar terhadap penggunaan media komik dalam pembelajaran敬語 (keigo)?
2. Batasan Masalah
Dalam penelitian ini penulis membatasi masalah sebagai berikut:
a. Penelitian ini hanya akan meneliti bagaimana pembelajaran 敬語 (keigo)
dengan menggunakan media komik.
b. Penelitian ini hanya akan meneliti hasil belajar pembelajar dalam penguasaan materi 敬 語 (keigo) sebelum diberikan pengajaran dengan menggunakan
media komik.
c. Penelitian ini hanya akan meneliti hasil belajar pembelajar dalam penguasaan materi 敬 語 (keigo) setelah diberikan pengajaran dengan menggunakan
media komik.
d. Penelitian ini hanya akan meneliti pengaruh penggunaan media komik dalam pembelajaran敬語 (keigo).
e. Penelitian ini hanya akan meneliti respon pembelajar terhadap media yang digunakan dalam pembelajaran敬語 (keigo). Adapun media yang digunakan
pada penelitian ini merupakan komik yang dibuat oleh peneliti.
Lies Mustaf Siroh, 2015
PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA KOMIK PADA PEMBELAJARAN 敬語 (KEIGO
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menjawab pertanyaan yang telah dirumuskan. Berdasarkan hal tersebut, maka tujuan penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:
a. Untuk mengetahui bagaimana pembelajaran 敬 語 (keigo) dengan
menggunakan media komik.
b. Untuk mengetahui kemampuan pembelajar dalam penguasaan materi敬語
(keigo) sebelum diberikan pengajaran dengan menggunakan media komik. c. Untuk mengetahui kemampuan pembelajar dalam penguasaan materi敬語
(keigo) setelah diberikan pengajaran dengan menggunakan media komik. d. Untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh dari penggunaan media komik
dalam pembelajaran敬語 (keigo).
e. Untuk mengetahui respon pembelajar terhadap penggunaan media komik dalam pembelajaran敬語 (keigo).
2. Manfaat Penelitian
Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah: a. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangsih bagi pendidikan bahasa Jepang yang bisa dijadikan acuan dalam memecahkan permasalahan dalam bahasa Jepang, khususnya 敬語 (keigo).
b. Manfaat Praktis 1) Manfaat bagi penulis
Hasil penelitian ini dapat memberikan pengetahuan lebih mengenai pemanfaatan media komik sebagai media pembelajaran敬語 (keigo). Juga
sebagai acuan untuk penelitian selanjutnya. 2) Manfaat bagi pembelajar
Hasil peneliatan ini dapat menjadi motivasi bagi pembelajar untuk lebih menguasai materi pembelajaran 敬語 (keigo). Selain itu, juga diharapkan
7
Lies Mustaf Siroh, 2015
PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA KOMIK PADA PEMBELAJARAN 敬語 (KEIGO
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
penggunaan 敬語 (keigo), seperti ketika berhadapan dengan orang Jepang
baik di lingkungan kampus maupun jika bekerja di perusahaan Jepang. 3) Manfaat bagi pengajar
Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan evaluasi bagaimana pengajar dapat memanfaatkan media komik untuk meningkatkan penguasaan materi敬語
(keigo) pada mahasiswa.
D. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan terdiri dari lima bagian, yaitu sebagai berikut:
BAB I, tentang Pendahuluan. Di dalamnya terdapat latar belakang penelitian, rumusan dan batasan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, serta sistematika penulisan.
BAB II, tentang Landasan Teori. Di dalamnya berisi penjelasan teoritis mengenai objek yang dikaji, penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian ini, beserta kerangka pemikiran dan hipotesis penelitian.
BAB III, tentang Metode Penelitian. Di dalamnya berisikan uraian mengenai metode penelitian, uraian mengenai langkah-langkah penelitian, dan uraian mengenai cara menganalisis pengaruh penggunaan media.
BAB IV, tentang Analisis Data. Di dalamnya berisikan tentang analisis terhadap objek yang dikaji, yaitu pengaruh penggunaan media komik dalam pembelajaran 敬語 (keigo).
BAB V, tentang Kesimpulan dan Saran. Di dalamnya berisikan kesimpulan yang didapat oleh penulis setelah melakukan penelitian, serta saran untuk penelitian selanjutnya.
Lies Mustaf Siroh, 2015
PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA KOMIK PADA PEMBELAJARAN 敬語 (KEIGO
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode dan Desain Penelitian
Metode penelitian merupakan prosedur dan langkah kerja yang digunakan dalam kegiatan penelitian mulai dari perencanaan, pengumpumpulan data, pengolahan data, sampai pada tahap pengambilan keputusan (Sutedi, 2009, hlm. 22).
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kombinasi data penelitian (mixed methods). Seperti dikemukakan oleh Cresswell (dalam Sugiyono, 2011, hlm. 404) bahwa metode penelitian kombinasi merupakan pendekatan dalam penelitian yang mengkombinasikan atau menghubungkan antara metode penelitian kuantitatif dan kualitatif.
Creswell (dalam Sugiyono, 2011, hlm. 407) mengklasifikasikan metode kombinasi ke dalam dua model utama, yaitu model sequential (kombinasi berurutan) dan model concurrent (kombinasi campuran). Model sequential adalah suatu prosedur penelitian dimana peneliti mengembangkan hasil penelitian dari satu metode ke metode yang lain secara berurutan dalam waktu yang berbeda. Sedangkan metode kombinasi model concurrent adalah suatu prosedur penelitian dimana peneliti menggabungkan data kuantitatif dan kualitatif dengan cara dicampur dalam waktu yang sama.
Metode kombinasi model concurrent terdiri dari tiga desain, yaitu: Concurrent Triangulation Design (campuran kuantitatif dan kualitatif secara seimbang), Concurrent Embedded Design (campuran tidak berimbang), dan Concurrent Tranformative Design (gabungan antara model triangulation dan embedded).
44
Lies Mustaf Siroh, 2015
PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA KOMIK PADA PEMBELAJARAN 敬語 (KEIGO
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
tetapi bobot metodenya berbeda. Pada metode ini terdapat metode primer dan metode sekunder. Metode primer digunakan untuk memperoleh data yang utama, sedangkan metode sekunder digunakan untuk memperoleh data guna mendukung data yang diperoleh dari metode primer.
Gambar 3.1 Penelitian Model Campuran Tidak Berimbang (Concurrent Embedded Design)
Sumber: Sugiyono, 2011, hlm. 43
Berdasarkan gambar 3.1 terlihat ada dua model penggabungan metode, dengan penulisan huruf kapital sebagai penunjuk bahwa metode tersebut merupakan metode primer, sedangkan penulisan huruf kecil sebagai penunjuk bahwa metode tersebut merupakan metode sekunder. Pada model sebelah kiri, metode primernya (yang bobotnya lebih tinggi) adalah KUANTITATIF. Sedangkan pada model sebelah kanan, metode primernya adalah metode KUALITATIF.
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan model campuran tidak berimbang (concurrent embedded design) dengan pendekatan kuantitatif sebagai metode primer. Pendekatan kuantitatif dengan metode eksperimen digunakan bersamaan dengan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Karena metode primer yang digunakan adalah metode kuantitatif, maka bobot metode lebih bertumpu pada metode eksperimen yang bertujuan untuk mengukur ada tidaknya pengaruh media komik terhadap kemampuan mahasiswa dalam menguasai materi 敬語 (keigo).
Lies Mustaf Siroh, 2015
PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA KOMIK PADA PEMBELAJARAN 敬語 (KEIGO
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
One-Group Pretest-Posttest Design, di mana peneliti dapat mengetahui ada tidaknya pengaruh dengan membandingkan kemampuan mahasiswa sebelum dan sesudah diberikan perlakuan.
Tabel 3.1 One-Group Pretest-Posttest Design
Keterangan:
O1: hasil Pretest mahasiswa sebelum diberikan treatment
X: Treatment dengan menggunakan media komik
O2: hasil Posttest mahasiswa setelah diberikan treatment
Sementara itu metode deskriptif digunakan untuk menggambarkan proses pembelajaran 敬 語 (keigo) dan perilaku mahasiswa selama pembelajaran berlangsung. Dari data deskripsi dapat diperoleh informasi mengenai bagaimana pengaruh media komik terhadap pembelajaran 敬語 (keigo). Selanjutnya data kuantitatif dan data kualitatif yang telah terkumpul dianalisis untuk digabungkan dan dibandingkan, sehingga dapat ditemukan data kualitatif mana yang memperkuat, memperluas atau menggugurkan hipotesis.
Pemilihan penggunaan metode penelitian kombinasi (mixed methods) desain concurrent embeded dikarenakan peneliti memandang bahwa pendekatan ini sangat tepat untuk digunakan dalam penelitian yang peneliti lakukan. Melalui pendekatan ini peneliti dapat menguji hipotesis dengan metode kuantitatif sekaligus menggambarkan hasil penelitian dengan cara dipaparkan dalam bentuk uraian-uraian yang menunjukkan bagaimana pembelajaran 敬語 (keigo) dengan menggunakan media komik dan pengaruhnya terhadap pembelajar.
Penggunaan metode kombinasi ini diyakini mampu mempermudah peneliti dalam mengungkap hal-hal yang akan menjadi sasaran penelitian, serta memperoleh data dan informasi yang lengkap, valid, reliabel dan obyektif. Dengan menggunakan metode kombinasi, maka kelemahan-kelemahan yang ada dalam metode kuantitatif maupun kualitatif mampu diminimalisir.
46
Lies Mustaf Siroh, 2015
PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA KOMIK PADA PEMBELAJARAN 敬語 (KEIGO
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dengan menggunakan metode penelitian kombinasi pendekatan kuantitatif-kualitatif, peneliti diharapkan dapat memperoleh hasil analisis mengenai pengaruh penggunaan media komik pada pembelajaran 敬語 (keigo).
B. Sumber Data
1. Partisipan dan Lokasi Penelitian
Parstisipan dalam penelitian ini adalah pengajar dan mahasiswa yang melakukan kegiatan belajar-mengajar mengenai materi 敬 語 (keigo). Lokasi yang dipilih dalam penelitian ini adalah Departemen Pendidikan Bahasa Jepang Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra Universitas Pendidikan Indonesia. Pemilihan lokasi ini disesuaikan dengan tujuan penelitian, yakni untuk mengetahui bagaimana proses pembelajaran 敬語 (keigo) dengan menggunakan media komik dan pengaruhnya terhadap pengajar dan pembelajar. Selain itu, juga berdasarkan pertimbangan bahwa materi 敬 語 (keigo) telah diajarkan pada mahasiswa tingkat II Departemen Pendidikan Bahasa Jepang FPBS UPI.
2. Populasi dan Sampel
Populasi adalah keseluruhan yang menjadi objek penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa tingkat II tahun ajaran 2013/2014 Departemen Pendidikan Bahasa Jepang Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra Universitas Pendidikan Indonesia.
Lies Mustaf Siroh, 2015
PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA KOMIK PADA PEMBELAJARAN 敬語 (KEIGO
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
C. Instrumen Penelitian
Penelitian yang bertujuan untuk mengukur suatu gejala akan menggunakan instrumen penelitian. Seperti yang dikemukakan oleh Sugiyono (2011, hlm. 148) bahwa instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati.
Adapun instrumen yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari 3 buah instrumen, yaitu:
1. Pedoman Observasi
Pedoman observasi digunakan untuk mengetahui proses pembelajaran 敬語 (keigo) dengan menggunakan media komik serta pengaruhnya terhadap pembelajar. Marshal (dalam Sugiyono, 2011, hlm. 309) menyatakan bahwa melalui observasi peneliti dapat belajar tentang perilaku, dan makna dari perilaku tersebut. Observasi yang dilakukan merupakan observasi partisipatif, dimana peneliti berperan sebagai guru yang terlibat aktif dalam aktivitas pembelajaran dan mengamati bagaimana perilaku guru dan siswa. Adapaun aspek yang diobservasi antara lain:
a. Pelaksanaan kegiatan pembelajaran b. Aktivitas guru selama pembelajaran c. Perhatian siswa selama pembelajaran d. Keterlibatan siswa dalam pembelajaran e. Keaktifan siswa
- keaktifan bertanya
- keaktifan menjawab pertanyaan - mengemukakan ide/gagasan f. Pemahaman materi siswa
g. Minat dan motivasi belajar siswa 2. Tes
48
Lies Mustaf Siroh, 2015
PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA KOMIK PADA PEMBELAJARAN 敬語 (KEIGO
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
menggunakan media komik. Serta untuk mengetahui apakah ada perbedaan yang signifikan antara keduanya. Tes diberikan dua kali yaitu pretest yang digunakan untuk mengetahui kemampuan siswa sebelum treatment dan posttest yang digunakan untuk mengetahui kemampuan siswa setelah treatment.
Pretest dan posttest yang digunakan adalah 20 soal pilihan ganda. Kisi-kisi tes yang digunakan adalah sebagai berikut :
Tabel 3.2 Kiki-Kisi Pre-test Kompetensi
Dasar Indikator Nomor Soal
Jumlah
1. Mengisi kolom yang kosong dengan jenis dan 2. Memilih kalimat keigo yang
Lies Mustaf Siroh, 2015
PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA KOMIK PADA PEMBELAJARAN 敬語 (KEIGO
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
- Kenjougo II/Teichougo 16,19 2
Tabel 3.3 Kiki-Kisi Post-test Kompetensi
Dasar Indikator Nomor Soal
Jumlah
Mengisi kolom yang kosong dengan jenis dan pembentukan keigo yang tepat sesuai dengan situasi saat percakapan
berlangsung, terdiri dari: - Sonkeigo
- Kenjougo I
- Kenjougo II/Teichougo - Teineigo
Angket digunakan untuk mengukur respon atau tanggapan mahasiswa terhadap pembelajaran 敬語 (keigo) dengan menggunakan media komik. Angket yang diberikan berupa angket tertutup sebanyak 15 pertanyaan.
“Angket tertutup yaitu angket yang alternatif jawabannya sudah diberikan
oleh peneliti, sehingga responden tidak memiliki keleluasaan untuk menyampaikan jawaban dari pertanyaan yang diberikan kepadanya” (Sutedi, 2009, hlm. 132).
Tabel 3.4 Kisi-kisi Instrumen Angket
No. Kategori Pertanyaan Jumlah
Pertanyaan
Nomor Pertanyaan
50
Lies Mustaf Siroh, 2015
PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA KOMIK PADA PEMBELAJARAN 敬語 (KEIGO
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Kesulitan dalam mempelajari 敬 語 (keigo)
3 2, 3, 4
3. Kesan terhadap pembelajaran 敬語 (keigo) sebelum menggunakan media
Sebelum memberikan pretest dan posttest kepada sampel, maka soal-soal yang telah dibuat perlu diujicobakan kepada sampel lain diluar sampel kelas eksperimen.
Sampel berjumlah 10 orang yang diambil secara acak pada mahasiswa tingkat II tahun ajaran 2013/2014 Departemen Pendidikan Bahasa Jepang FPBS UPI. Uji kelayakan instrumen ini terdiri dari analisis tingkat kesukaran, analisis daya pembeda, uji validitas dan uji realibilitas.
a. Analisis Tingkat Kesukaran
Untuk mencari analisis tingkat kesukaran yang dimiliki tiap soal, maka digunakan rumus:
BA + BB TK =
N Keterangan:
Lies Mustaf Siroh, 2015
PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA KOMIK PADA PEMBELAJARAN 敬語 (KEIGO
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BB : batas bawah
N : jumlah sampel atas dan bawah
Tabel 3.5 Penafsiran
Tingkat Kesukaran
Tabel 3.6 Hasil Analisis Tingkat Kesukaran No
Soal
Angka Tingkat Kesukaran
Penafsiran
1 0,83 Mudah
2 0,83 Mudah
3 0,83 Mudah
4 0,83 Mudah
5 0,33 Sedang
6 0,16 Sukar
7 0,16 Sukar
8 0,83 Mudah
9 0,16 Sukar
10 0,5 Sedang
11 0,33 Sedang
12 0,16 Sukar
13 0,33 Sedang
14 0,16 Sukar
15 0,83 Mudah
16 0,5 Sedang
17 0,16 Sukar
18 0,5 Sedang
0.00 – 0.25 Sukar
0.26 – 0.75 Sedang
52
Lies Mustaf Siroh, 2015
PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA KOMIK PADA PEMBELAJARAN 敬語 (KEIGO
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
19 0,5 Sedang
20 0,33 Sedang
b. Analisis Daya Pembeda
Untuk mencari analisis daya pembeda pada pilihan jawaban setiap soal, maka digunakan rumus:
BA-BB DP =
N Keterangan : DP : daya pembeda BA : batas atas BB : batas bawah
N : jumlah sampel kelas atas atau bawah
Tabel 3.7 Penafsiran Daya Pembeda
Tabel 3.8 Hasil Analisis Daya
Pembeda
No Soal Angka Daya Pembeda Penafsiran
1 0,17 Rendah
2 0,3 Sedang
3 0,17 Rendah
4 0,17 Rendah
5 0,3 Sedang
6 0,17 Rendah
7 0,3 Sedang
8 0,17 Rendah
9 0,3 Sedang
Lies Mustaf Siroh, 2015
PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA KOMIK PADA PEMBELAJARAN 敬語 (KEIGO
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
10 0 Rendah
11 0 Rendah
12 0,17 Rendah
13 0,17 Rendah
14 0,17 Rendah
15 0 Rendah
16 0,3 Sedang
17 0,5 Sedang
18 0,17 Rendah
19 0,17 Rendah
20 0,17 Rendah
c. Validitas
Validitas adalah kesahihan suatu alat ukur instrumen berupa tes yang dapat mengukur dengan tepat apa yang hendak diukurnya (Sutedi, 2009, hlm. 157).
Sebelum dilaksanakan penelitian, peneliti terlebih dahulu mengkonsultasikan instrumen tes tersebut kepada dosen di luar dosen pembimbing. Hal ini dilakukan agar dapat mengetahui tingkat validitas soal-soal yang akan diberikan kepada sampel. Kemudian setelah itu, dosen yang bersangkutan akan menyatakan bahwa instrumen tes tersebut terbukti valid dengan surat pengesahan (expert judgement).
d. Reliabilitas
Reliabilitas yaitu memiliki keajegan, artinya suatu instrumen berupa tes saat digunakan kapan pun dan dimana pun memiliki hasil yang relatif sama, walaupun ada perbedaan tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan (Sutedi, 2009, hlm. 161).
54
Lies Mustaf Siroh, 2015
PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA KOMIK PADA PEMBELAJARAN 敬語 (KEIGO
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dengan menggunakan rumus :
r
xy = NΣXY – (ΣX) (ΣY)——— √[NΣX² - (ΣX)²] [NΣY² - (ΣY)²]
Keterangan :
r
xy: angka korelasi antara variabel X dan variabel Y N : jumlah sampelX : jumlah soal benar yang bernomor ganjil Y : jumlah soal benar yang bernomor genap
Setelah menemukan angka korelasi antara variabel X dan variabel Y, maka perlu dilanjutkan dengan menggunakan rumus teknik belah dua yaitu:
r = 2 x r
Tabel 3.9 Penafsiran Angka Korelasi
Setelah dilakukan perhitungan uji reliabilitas menggunakan teknik belah dua, didapatkan angka korelasi sebesar 0,88. Setelah ditafsirkan sesuai dengan tabel diatas, angka tersebut termasuk ke dalam kategori sangat kuat. Oleh karena itu, perangkat tes ini setelah diuji dengan teknik belah dua memiliki reliabilitas sangat tinggi, artinya layak digunakan sebagai instrumen penelitian.
D. Prosedur Penelitian
Tahapan dan prosedur dalam penelitian ini meliputi tiga tahapan yaitu tahap perencanaan, pelaksanaan, dan penyimpulan atau analisis data. Prosedur
0.00 – 0.20 Sangat rendah 0.21 – 0.40 Rendah 0.41 – 0.60 Sedang
0.61 – 0.80 Kuat
Lies Mustaf Siroh, 2015
PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA KOMIK PADA PEMBELAJARAN 敬語 (KEIGO
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
penelitian dilaksanakan dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Perencanaan Penelitian
Pada tahap perencanaan, peneliti merumuskan perencanaan awal sebagai sebuah alternatif solusi dari permasalahan sebelum tindakan. Perencanaan penelitian dilakukan agar peneliti memiliki tujuan yang jelas dalam merancang teknis penelitian. Hal-hal yang dilakukan oleh peneliti dalam tahap perencanaan tindakan adalah:
a. Melakukan mini tour observation sebagai observasi untuk mengumpulkan data awal.
b. Menentukan sampel penelitian. c. Membuat story board media.
d. Membuat media komik yang akan digunakan dalam penelitian. e. Membuat kisi-kisi instrumen penelitian.
f. Membuat dan mengujicobakan instrumen penelitian yang akan digunakan. g. Membuat rancangan pembelajaran/Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang akan digunakan dalam penelitian.
h. Mengurus surat izin penelitian.
2. Pelaksanaan Penelitian
Dalam tahap pelaksanaan penelitian, peneliti melakukan dua kali perlakuan terhadap responden. Pembelajaran dilakukan dengan media komik, sedangkan waktu pembelajaran untuk tiap perlakuannya adalah 90 menit (2 x 45 menit).
Selama pembelajaran berlangsung, peneliti melakukan observasi untuk melihat gejala-gejala yang timbul dan dialami oleh responden. Setelah gejala-gejala tersebut diketahui, peneliti memberikan post-test dengan tujuan untuk mengukur perbedaan dari hasil pembelajaran 敬語 (keigo) sebelum dan sesudah menggunakan media komik. Kemudian peneliti memberikan angket untuk mengetahui respon terhadap pembelajaran 敬 語 (keigo) dengan menggunakan media komik.
3. Penyimpulan Penelitian
56
Lies Mustaf Siroh, 2015
PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA KOMIK PADA PEMBELAJARAN 敬語 (KEIGO
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
diperoleh dan mecoba menarik kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan untuk menjawab masalah-masalah yang telah dirumuskan sebelumnya.
E. Analisis Data
Karena penelitian ini merupakan peneltian kombinasi yang menggabungkan data kualitatif dan kuantitatif, maka dalam pengolahannya pun dibagi menjadi 2, yakni:
1. Analisis Data Kualitatif
Pada analisis kualitatif, peneliti membangun kata-kata dari hasil observasi atau pengamatan terhadap data yang dibutuhkan untuk dideskripsikan dan dirangkum. Peneliti melihat hubungan antara berbagai tema yang diidentifikasi, hubungan perilaku, atau karakteristik individu.
2. Analisis Data Kuantitatif
Analisis kuantitatif digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa selama proses belajar mengajar berlangsung serta mengukur respon siswa terhadap media yang digunakan selama proses pembelajaran.
a. Pengolahan Data Pre-test dan Post-test
Berikut ini adalah langkah-langkah yang harus ditempuh dalam pengolahan data pre-test dan post-test:
1) Membuat tabel persiapan
Tabel 3.10 Contoh Tabel Persiapan
No X Y d d2
Lies Mustaf Siroh, 2015
PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA KOMIK PADA PEMBELAJARAN 敬語 (KEIGO
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
M Keterangan: X = Hasil Pre-test Y = Hasil Post-test
d=Nilai gain antara pre-test dan post-test d2 =Pengkuadratan nilai gain
∑ = Zigma (jumlah) dari setiap kolom
M = Mean (nilai rata-rata) untuk kolom X, Y dan d
2) Mencari rata-rata (mean) kedua variabel dengan menggunakan rumus: Mx = My =
Keterangan:
Mx = mean hasil pre-test My = mean hasil post-test
∑x = jumlah seluruh nilai pre-test
∑y = jumlah seluruh nilai post-test N = jumlah sampel/banyaknya subjek 3) Mencari Gain (d) antara pretest dan post-test
Gain = Post-test – Pre-test
4) Mencari mean gain (Md) antara pre-test dan post-test dengan rumus: Md =
Keterangan:
Md = mean gain atau selisih antara pre-test dan post-test
∑d = jumlah gain secara keseluruhan N = jumlah sampel/banyaknya subjek 5) Menghitung nilai kuadrat deviasi
∑x²d = ∑d² -
Keterangan:
58
Lies Mustaf Siroh, 2015
PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA KOMIK PADA PEMBELAJARAN 敬語 (KEIGO
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ∑d² = jumlah gain setelah dikuadratkan
∑d = jumlah gain
N = jumlah sampel/banyaknya subjek 6) Mencari nilai
=
Keterangan:
Md = mean gain atau selisih antara post-test dan pre-test
∑x²d = jumlah kuadrat deviasi
N = jumlah sampel/banyaknya subjek 7) Memberi interpretasi terhadap nilai
8) Membandingkan nilai dengan nilai
b. Pengolahan Data Angket
Pengolahan data angket dilakukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
x 100% Keterangan :
F = frekuensi jawaban N = jumlah responden
Setelah dianalisis, kemudian dilakukan interpretasi data dengan menggunakan kategori persentase sebagai berikut:
Tabel 3.11 Penafsiran Persentase Data Angket
Interval Interpretasi
0,00% Tak seorangpun
01,00% - 05,00% Hampir tidak ada
06,00% - 25,00% Sebagian kecil
26,00% - 49,00% Hampir setengahnya
Lies Mustaf Siroh, 2015
PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA KOMIK PADA PEMBELAJARAN 敬語 (KEIGO
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
51,00% - 75,00% Lebih dari setengahnya
76,00% - 95,00% Sebagian besar
96,00% - 99,00% Hampir seluruhnya
Lies Mustaf Siroh, 2015
PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA KOMIK PADA PEMBELAJARAN 敬語 (KEIGO Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI
A. Simpulan
Dari hasil penelitian yang telah dikemukakan pada pembahasan bab sebelumnya dan diperoleh berdasarkan analisis data yang telah dilakukan oleh penulis, maka didapat simpulan sebagai berikut:
1. Pembelajaran 敬語 (Keigo) dengan Menggunakan Media Komik
Pembelajaran 敬語 (keigo) dengan menggunakan media komik terdiri dari
beberapa tahapan, yaitu Tahap Perencanaan dimana guru mempersiapkan materi 敬 語 (keigo), media komik dan strategi pembelajaran yang akan
digunakan di kelas. Guru juga menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sebagai pedoman saat kegiatan belajar-mengajar. Setelah itu, pada Tahap Pelaksanaan, proses pelaksanaan pembelajaran berjalan sesuai dengan RPP yang telah disusun oleh guru yang terdiri dari kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan penutup. Evaluasi diadakan di setiap akhir pembelajaran dengan metode tanya jawab. Proses pembelajaran berlangsung selama 90 menit (2 x 45 menit) di setiap pertemuan.
2. Kemampuan Mahasiswa dalam Penguasaan Materi 敬語 (Keigo) Sebelum
dan Setelah Diberikan Pengajaran dengan Menggunakan Media Komik Berdasarkan hasil pre-test yang dilakukan sebelum treatment, diketahui bahwa nilai rata-rata (mean) mahasiswa adalah 51,2 yang berarti “kurang sekali”. Dapat disimpulkan bahwa kemampuan awal mahasiswa terhadap materi 敬語 (keigo) tergolong rendah. Setelah diberikan treatment berupa
pengajaran dengan media komik, didapat hasil post-test dengan nilai rata-rata (mean) sebesar 85,4 yang berarti “baik”. Dapat disimpulkan bahwa kemampuan mahasiswa dalam penguasaan materi 敬 語 (keigo) setelah
Lies Mustaf Siroh, 2015
PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA KOMIK PADA PEMBELAJARAN 敬語 (KEIGO Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
terdapat pengaruh yang signifikan dari penggunaan media komik terhadap kemampuan pembelajar dalam penguasaan materi 敬語 (keigo).
3. Pengaruh Media Komik terhadap Pembelajaran 敬語 (Keigo)
Berdasarkan hasil analisis data observasi, diketahui bahwa penggunaan media komik pada pembelajaran 敬語 (keigo) memberikan dampak positif kepada
guru dan mahasiswa. Guru dapat mengurangi verbalisme atau penuturan berupa kata-kata saja selama proses pembelajaran, sehingga dapat menghemat energi dan tidak kehilangan fokus saat mengajar. Hal ini juga berdampak pada minat, perhatian dan keterlibatan mahasiswa selama proses pembelajaran. Penggunaan media komik dapat menjembatani kesenjangan yang dirasakan mahasiswa saat berada di luar dan di dalam kelas, sehingga mampu menciptakan suasana belajar yang tidak kaku dan menyenangkan. Selain itu, dapat menciptakan proses pembelajaran yang efektif dan efisien. 4. Respon Mahasiswa terhadap Penggunaan Media Komik dalam Pembelajaran
敬語 (Keigo)
Berdasarkan hasil analisis data angket penelitian, diketahui bahwa sebagian besar mahasiswa memberikan respon positif terhadap pembelajaran 敬 語
(keigo) dengan menggunakan media komik. Sebagian besar mahasiswa berpendapat bahwa penggunaan media komik dalam pembelajaran tidak hanya menarik dan berbeda dari pembelajaran biasanya, namun juga dapat membantu mereka dalam memahami 敬 語 (keigo) dan membedakan
jenis-jenis serta pola pembentukannya. Selain itu, hampir seluruh mahasiswa merasa terhibur selama pembelajaran berlangsung dan merasa termotivasi untuk mempelajari 敬語 (keigo).
B. Implikasi
Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan, dapat dikemukakan beberapa implikasi yang berhubungan dengan pengaruh media komik terhadap pembelajaran 敬語 (keigo). Implikasi tersebut antara lain sebagai berikut:
84
Lies Mustaf Siroh, 2015
PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA KOMIK PADA PEMBELAJARAN 敬語 (KEIGO Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dalam penguasaan materi 敬語 (keigo), mengandung implikasi bahwa media
komik dapat membantu pembelajar untuk meningkatkan kemampuan dalam penguasaan materi 敬語 (keigo).
2. Berdasarkan hasil penelitian yang menunjukan bahwa dengan penggunaan media komik dapat menciptakan pembelajaran yang efektif dan efisien, maka hal ini berimplikasi pada media komik yang dapat dijadikan sebagai salah satu media alternatif bagi pendidik.
3. Dilihat dari respon positif sebagian besar mahasiswa terhadap pembelajaran dengan media komik, maka implikasinya adalah media ini mampu membuat mahasiswa merasa terhibur dan termotivasi. Dengan kata lain, media komik berpotensi menjadi media pendidikan yang mengantarkan pesan pembelajaran.
C. Rekomendasi
Rekomendasi yang penulis kemukakan di bawah ini mengacu pada simpulan yang telah diuraikan sebelumnya. Rekomendasi tersebut penulis ajukan kepada: 1. Guru Bahasa Jepang
a. Dengan karakteristik 敬 語 (keigo) yang unik dan ketiadaan ragam yang
serupa dalam bahasa Indonesia menyebabkan mahasiswa kesulitan dalam mempelajari dan menerapkannya dalam percakapan bahasa Jepang. Selain itu, jenis dan pola pembentukannya yang beragam membuat 敬 語 (keigo)
menjadi materi yang ditakuti oleh mahasiswa. Oleh karena itu, perlu diciptakan suasana belajar yang menarik dan menyenangkan sehingga segala kesulitan yang dirasakan oleh mahasiswa dapat teratasi.
b. Penggunaan media pembelajaran dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan sekaligus meningkatkan kemampuan belajar siswa. Media komik diharapkan dapat menjadi salah satu media alternatif untuk digunakan dalam pembelajaran bahasa Jepang, khususnya 敬語 (keigo).
2. Pembelajar Bahasa Jepang
Lies Mustaf Siroh, 2015
PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA KOMIK PADA PEMBELAJARAN 敬語 (KEIGO Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
orang Jepang, terutama dalam situasi formal. Oleh sebab itu, penulis berharap mahasiswa terus berlatih dan meningkatkan kemampuannya dalam menggunakan 敬語 (keigo).
3. Peneliti Selanjutnya
Lies Mustaf Siroh, 2015
PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA KOMIK PADA PEMBELAJARAN 敬語 (KEIGO Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. (2002). Manajemen Penelitian. Jakarta: P.T. Rineka Cipta. Arsyad, Azhar. (2002). Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Press.
Bunka Shingikai Kokugo Bunkakai. (2007). Keigo no Shishin (Houkokuan). [Online]. Tersedia di: http://www.bunka.go.jp/1osirase/pdf/keigo_ sisin_houkokuan.pdf. Diakses 19 Oktober 2012.
Departemen Editorial Sanseido. (2011). Atarashii Kokugo Hyouki Handobukku. Edisi keenam. Tokyo: Sanseido.
Departemen Editorial Taishukan. (2012). Saishin Kokugo Hyouki Handobukku. Tokyo: Taishukan.
Hakim, Thursan. (2005). Belajar Secara Efektif. Jakarta: Pustaka Pembangunan Swadaya Nusantara.
Hamalik, O. (2002). Kurikulum Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
Itasaka, Gen. (1983). Kodansha Encyclopedia of Japan. Tokyo: Kodansha Inc. Kamabuchi, Yuuko. (2009). Manga de Wakaru Jitsuyou Keigo. Tokyo: ALC Inc.
Kimura, Muneo. (1988). Dasar-Dasar Metodologi Pengajaran Bahasa Jepang. Edisi Indonesia. Tokyo: Bonjinsha.
Kusumaningsih, Rani. (2010). Pembelajaran Kosakata Adjektiva Bahasa Jepang Tingkat Dasar Menggunakan Media Komik (Penelitian Eksperimen pada Siswa kelas X SMK SMIP YPPT Bandung). (Skripsi). Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.
Mc. Cloud, Scott. (2008). Understanding Comics: Memahami Komik. Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia.
Nurseha, Siti. (2011). Analisis Kesalahan Mahasiswa dalam Menggunakan Keigo. (Skripsi). Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.
Lies Mustaf Siroh, 2015
PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA KOMIK PADA PEMBELAJARAN 敬語 (KEIGO Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Pendidikan Bahasa dan Sastra, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung. Putra, Yudha. (2013). Indonesia Negara Pembelajar Bahasa Jepang Terbanyak
Kedua. [Online]. Tersedia di: http://www.republika.co.id/
berita/nasional/umum/13/07/30/mqrc5v-indonesia-negara-pembelajar-bahas a-jepang-terbanyak-kedua.html. Diakses 5 Maret 2014.
Riyanto, Yatim. (2012). Paradigma Baru Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Sadiman, A. dkk. (2012). Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya. Depok: Rajawali Press.
Sani, Ridwan Abdullah. (2013). Inovasi Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara. Sanjaya, Wina. (2006). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Sudjana, Nana dan Ahmad Rivai. (2005). Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algensindo.
Sudjianto dan Dahidi, A. (2004). Pengantar Linguistik Bahasa Jepang. Bekasi: Kesaint Blanc.
Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Kombinasi (Mixed Methods). Bandung: Alfabeta.
Sukardi. (2005). Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Sutedi, Dedi. (2002). Nihongo No Bunpou: Tata Bahasa Jepang Tingkat Dasar. Bandung: HUMANIORA.
_________. (2009). Penelitian Pendidikan Bahasa Jepang. Bandung: HUMANIORA.
Syukur, Fatah. (2008). Teknologi Pendidikan. Semarang: Rasail.