• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengembangan Model Revitalisasi Cerita Rakyat dengan Pendekatan Dramatisasi dan Media Animasi.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengembangan Model Revitalisasi Cerita Rakyat dengan Pendekatan Dramatisasi dan Media Animasi."

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

(B. Pendidikan)

Pengembangan Model Revitalisasi Cerita Rakyat dengan

Pendekatan Dramatisasi dan Media Animasi

Setiawan, Budhi; Andayani

Program Pascasarjana UNS, Penelitian, BOPTN UNS, Hibah Pascasarjana, 2012

Sebagai sebuah sistem, Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia di Sekolah Menengah Pertama (SMP) terdiri dari sejumlah komponen yang saling terkait. Komponen-komponen tersebut mencakupi: (1) peserta didik/siswa, (2) pengajar/guru, (3) kurikulum (silabus, bahan/materi ajar), (4) model, pendekatan, strategi, metode pembelajaran, (5) sistem penilaian, dan (6) media pembelajaran atau sarana-prasarana penunjang lain.

Mengacu pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), ada dua standar kompetensi utama yang harus dicapai dalam pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia di SMP, yaitu (1) standar kompetensi kebahasaan, dan (2) standar kompetensi kesastraan. Standar kompetensi pertama, mensyaratkan agar siswa memiliki kompetensi berbahasa Indonesia dengan baik dan benar, baik dari aspek pemahaman (menyimak, membaca), maupuan aspek penggunaan (berbicara, menulis). Sementara itu, standar kompetensi kedua, mensyaratkan agar siswa memiliki kompetensi bersastra. Kompetensi bersastra ini pada intinya, siswa harus mempunyai kemampuan mengapresiasi karya sastra, baik berupa puisi, prosa, maupun drama.

Meskipun sudah sejak lama telah dikenalkan pemahaman kepada para guru, bahwa dalam pembelajaran bahasa, agar menggunakan pendekatan komunikatif, dan dalam pembelajaran sastra supaya menerapkan pendekatan apresiasi, namun kenyataan di lapangan belum semua guru mampu mengimplementasinyanya dengan baik. Hal inilah yang menyebabkan kemampuan berbahasa siswa, baik aspek pemahaman (menyimak, membaca), dan aspek penggunakan (berbicara, menulis) belum tercapai secara optimal. Termasuk juga kemampuan apresiasi siswa terhadap karya sastra masih rendah.

Khususnya dalam bidang kesusastraan, tingkat kemampuan apresiasi sastra yang masih rendah tersebut, terjadi pula pada pencapaian kompetensi dasar tentang cerita rakyat. Di SMP, cerita rakyat diajarkan pada siswa pada kelas VII dengan harapan agar siswa memiliki kompetensi dasar untuk: (1) menemukan hal-hal menarik dari cerita rakyat yang diperdengarkan atau dibacakan; dan (2) menulis kembali dengan bahasa sendiri cerita rakyuat yang pernah didengar dan dibaca. Namun dua kompetensi dasar tersebut belum mampu dicapai secara optimal. Padahal, kita menyadari bahwa cerita rakyat mempunyai peranan penting dalam pembelajaran di sekolah dan dalam kebudayaan/kesusastraan. Cerita rakyat atau folk-literature adalah kajian dari folk-lore atau kebudayaan rakyat. Kekayaan budaya yang bersifat lisan itu memiliki nilai kultural, adat istiadat, moral, etika, dan budi pekerti yang dapat diwariskan ke generasi penerus dan dikembangkan sesuai dengan perkembangan teknologi.

(2)

rakyat dengan pendekatan dramatisasi dan media animasi. Pendekatan dramatisasi ini dipilih berdasarkan alasan agar dengan dramatisasi diharapkan siswa SMP lebih mampu secara nyata menggunakan bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi, sehingga kompetensi berbahasa mereka lebih meningkat.

Dalam pembelajaran inovatif, pendekatan dramatisasi sangat berperan (Connie Semiawan, 1995). Hal ini disebabkan dengan dramatisasi, terjadi proses keterlibatan (internalisasi) fisik/mental dan internalisasi nilai-nilai dalam diri siswa terhadap materi pembelajaran yang sedang dipelajari. Simulasi, sosiodrama, dan role-playing (yang menggunakan prinsip dramatisasi) banyak digunakan untuk pembelajaran yang bertujuan menanamkan nilai, tingkah laku, karakter, dan juga perubahan tingkah laku.

Di samping pembelajaran yang lebih mengutamakan keterlibatan langsung para siswa berkomunikasi melalui bermain drama, pembelajaran tersebut akan lebih efektif lagi bila media pembelajaran animasi tentang cerita rakyat digunakan. Melalui media pembelajaran animasi, diharapkan motivasi dan minat siswa makin meningkat sehingga tingkat apresiasi cerita rakyat pun makin meningkat pula.

Karena itu, pendekatan dramatisasi dan penerapan media animasi kiranya merupakan pendekatan yang dapat digunakan dalam membantu meningkatkan daya tarik, minat, dan sikap positif para siswa SMP terhadap pembelajaran cerita rakyat Indonesia sehingga diharapkan kualitas kemampuan berbahasa maupun bersastra mereka pun meningkat.

Karena cerita rakyat, pelestarian dan pengembangannya sangat kurang, maka cerita rakyat tesrebut perlu direvitaliasi melalui pembelajaran di sekolah. Penelitian ini bermaksud mengembangkan cerita rakyat dalam bentuk yang dapat disebarluaskan di kalangan masyarakat, utamanya generasi muda untuk melestarikan dan bernilai jual.

Referensi

Dokumen terkait

Mobilitas Penduduk merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi persebaran penduduk Mobilitas penduduk menjadi salah satu faktor yang mendorong

mengulang deskripsi benda sekitar melakukan percakapan sederhana membaca lancar beberapa kalimat sederhana menulis kalimat sederhana memperkenalkan teman teks bencana

Manajer proyek dan tim proyek melaksanakan semua tugas yang sudah tertuang di dalam project management plan.. Membuat laporan

Tingkat Pengetahuan Siswi SMK Negeri 1 Medan tentang Kesehatan Reproduksi Remaja Tahun 2010. Medan: Fakultas Kedokteran Universitas

Tujuan tesis ini untuk memberikan diskrispsi dan analisis sosiologis tentang sikap santri pondok pesantren Edi Mancoro terhadap pluralisme di Indonesia. Ditengah adanya fatwa MUI

Kemandirian Daerah berpengaruh positif dan signifikan, artinya semakin tinggi rasio kemandirian daerahnya maka akan menambah tingkat pertumbuhan ekonomi Ini berarti

Mohandas Karamchand Gandhi atau lebih dikenal sebagai Mahatma Gandhi adalah tokoh yang berdiri paling depan dalam gerakan kemerdekaan India dari penjajahan Inggris.. Dalam

Penambahan tepung buah labu kuning dalam pakan buatan memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kecerahan warna namun tidak meningkatkan pertumbuhan seperti