• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pseudochildren.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pseudochildren."

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRACT

Children nowadays are different from children in the past. They develop and absorb everything around them fast and quick. Children are smart human, eventhough they

are still a little kid, but their brains are wonderful. Children should be innocent, cheerful, and playful, but here children have changed by things which surrounds them. They should have a protective system which could hold them from destroying

them from the inside.

The artist uses signs, symbols, to explain feelings of the children. Children must start to play traditionaly, hide and seek, hopscotch, etc, to be normal again. Long dress,

big eyes, dark eyes, to show how these children act.

Children must start to pray so that Thy would protect them from evil. God loves children, parent loves their children, everybody loves children, therefore protect your

child securely and love them fervently, gently, and passionately.

Keywords: children, pseudo, naked, sign, symbol

(2)

DAFTAR ISI

1.1 Latar Belakang Penciptaan Karya...1

1.2 Tujuan dan Manfaat Penciptaan Karya...3

1.3 Sistematika Penulisan...3

BAB 2 PSEUDOCHILDREN...5

2.1 Penafsiran Judul...5

2.2 Komposisi Sentris...5

2.3 Simbol-Simbol...7

2.4 Referensi Berkarya...8

2.4.1 Karya Seniman Serupa...8

2.4.2 Imagi-Imagi Referensi...10

BAB 3 KONSEP BERKARYA...12

3.1 Konsep Penciptaan Karya...12

3.1.1 Figur Anak Kecil Mirip Boneka, Mata Besar dan Botak...12

3.1.2. Komposisi Sentris dan Gestur Frontal...13

3.1.3 Muka Suram, Standing Figur, Tatapan Mata Kosong14 3.1.4 Pakaian Oldies...14

3.1.5 Ketelanjangan...14

3.1.6 Simbol-Simbol...15

(3)

3.3 Kerangka Penciptaan...17

BAB 4 ANALISIS KARYA...18

4.1 Karya I...18

4.2 Karya II...20

4.3 Karya III...22

4.4 Karya IV...24

4.5 Karya V...27

4.6 Karya VI...29

4.7 Karya VII...31

4.8 Karya VIII...33

BAB 5 KESIMPULAN...35

DAFTAR PUSTAKA...37

KOMENTAR DOSEN PENGUJI...38

DATA PENULIS...38

(4)

DAFTAR GAMBAR

-Gambar 1. Anak-anak yang sedang asyik bermain game...3

-Gambar 2. Bunda Maria...6

-Gambar 3. The Last Supper (by Leonardo da Vinci) ...6

-Gambar 4. Lukisan Mesir Kuno...8

-Gambar 5. Karya Fotografi Loretta Lux...9

-Gambar 6. Divine Swine (by Marion Peck) ...9

-Gambar 7. The Chronicles of Narnia-The Lion, The Witch, and The Wardrobe.10 -Gambar 8. Coraline...11

-Gambar 9. I Robot...11

-Gambar 10. Chocolate girl...13

-Gambar 11. Heart and Rose...15

-Gambar 12. Good Heart...16

-Gambar 13. Alone...18

-Gambar 14. Get Lost...20

-Gambar 15. Children of Thirst...22

-Gambar 16. We Show You...24

-Gambar 17. I (Still) Have You...27

-Gambar 18. (I Pray) Let It Be Our Friend...29

-Gambar 19. Possession...31

-Gambar 20. (W)holly...33

(5)

  1 

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penciptaan Karya

Pada umumnya anak kecil memiliki sifat yang jujur, polos, naif, dan baik hati, namun karena berkembangnya teknologi pada masa kini yang semakin pesat, anak kecil tidak lagi memiliki kepolosan pada umumnya (sumber: http://wargacondet.wordpress.com/2012/02/07/malangnya-anak-kecil-sekarang/ - Minggu, 9 Desember 2012, 23:42). Anak-anak pada jaman ini tidak melulu bermain-main dengan boneka ataupun mobil-mobilan, tetapi mereka sudah terjun bebas ke dunia maya dan permainan game di gadget canggih seperti iPad, smart phone, tablet, dan netbook.

Anak-anak sudah jarang bermain di taman, mereka lebih sering di rumah menonton kartun Barney, Elmo, SpongeBob dan film dari langganan cable TV: cartoon network, animax, HBO, Star Movies, dll, yang diberikan oleh

orangtuanya sebagai hiburan dan pelepas kebosanan di rumah. Dari gejala modernisasi ini, anak kecil jaman sekarang dilihat sudah berbeda dari anak kecil pada jaman dahulu di mana permainan tradisional membentuk anak-anak menjadi aktif dan sehat.

Anak-anak berkembang dengan sangat pesat dan menyerap segala informasi yang ada di sekeliling, layaknya spon kecil yang memiliki ratusan juta pori-pori yang menyerap segalanya dengan baik. Dalam Tugas Akhir ini diangkat fenomena yang terjadi sekarang dan memfokuskan kepada anak kecil. Anak-anak seakan-akan memiliki dunianya sendiri ketika sedang bermain games dengan gadget canggih ini, dan mereka bisa menghabiskan waktu berjam-jam di depan televisi ataupun komputer.

(6)

  2 

seperti halnya film dewasa ketika orang tua tidak selalu mengawasi apa yang ditonton anaknya. Pada saat anak sedang menulusuri dunia maya internet jika tidak dalam pengawasan orang tuanya maka akan pikiran anak akan menjadi runyam dan pelik.

Anak kecil jaman sekarang menjadi anak yang tidak dapat diprediksi, karena luasnya pengetahuan mereka. Seakan-akan mereka menunjukkan suatu keadaan seperti: “Dangerous and Sweet”, “Anything I’m Not”, “We Will Not Grow Old”, “The Show”1

. Mereka tidak lagi bermain dengan permainan konvensional seperti petak umpet, bola bekel, congklak, atau bermain di taman bermain dengan anak kecil lainnya.

Orang tua tidak sepenuh waktu dalam mengawasi anak-anaknya karena sibuk dalam mencari nafkah karena permintaan anaknya akan gadget canggih dan kebutuhan lainnya (tidak ada maksud untuk menyalahkan siapapun, hal ini hanya merupakan pengamatan fenomena yang terjadi pada umumnya). Namun, dalam segi positifnya anak-anak menjadi lebih pintar karena menyerap informasi yang banyak. Anak SD jaman sekarang pun sudah membawa handphone kemanapun mereka pergi sehingga lebih mudah untuk berhubungan jarak jauh dengan orangtuanya (sumber: http://daniakbarrizaldi. wordpress.com /2012/09/11/ bedanya-anak-kecil-jaman-dulu-sama-anak-kecil-sekarang/ - Minggu, 9 Desember 2012, 23:24).

Anak kecil mengalami proses pendewasaan yang lebih cepat dibandingkan jaman dulu ketika media informasi belum berkembang dengan pesat. Anak-anak sudah tidak seperti anak yang manis yang banyak bermain dan berinteraksi dengan orangtuanya dan saudara-saudaranya yang lain, namun mereka menjadi anak yang misterius, pemarah dan pembangkang (jika apa yang diinginkan tidak didapatkan / diberikan oleh orangtua), mengerikan, berubah menjadi pribadi yang dewasa sebelum waktunya, dan memiliki pengetahuan yang luas.

Anak-anak menjadi bukan lagi seperti anak-anak yang polos dan lugu karena mereka telah berubah secara mental dan psikologi menjadi lebih dewasa,

       1 

(7)

  3 

sehingga dihadirkanlah istilah untuk anak jaman sekarang, yaitu “Pseudochildren”. Anak-anak memiliki penampakan seperti anak kecil namun

tidak terlihat seperti anak kecil yang lucu dan menggemaskan.

Karya akan divisualisasikan dengan gaya lukis konvensional dua dimensi cat minyak di atas kanvas sebanyak delapan buah kanvas, dengan adanya peminjaman simbol-simbol dalam mitos, seni, ataupun literatur.

Gambar 1. Anak-anak yang sedang asyik bermain game (sumber:

http://www.sekolah123.com/articles/view/id/386/page/4_dampak_negatif_gadget_pada_prestasi_anak , 13 November 2012, 02:05)

1.2 Tujuan dan Manfaat Penciptaan Karya

Tujuan dan manfaat penciptaan karya Tugas Akhir ini adalah: 1. Digunakan sebagai acuan penulisan karya tulis Tugas Akhir

2. Pengantar dari Tugas Akhir yang merupakan syarat kelulusan Strata 1, jurusan Seni Rupa Murni FSRD Universitas Kristen Maranatha

3. Sebagai salah satu bentuk refleksi diri secara pribadi dan proses pembelajaran

1.3 Sistematika Penulisan

Penulisan ini dibagi menjadi 5 bab, sebagai berikut:

(8)

  4 

Bab 2 Landasan Teori, pada bab ini menguraikan teori-teori yang ada sebagai cakupan yang terluas dari kajian mengenai teori dasar yang memperkuat argumen dari karya yang hendak ditampilkan.

Bab 3 Objek Kajian Karya, menguraikan pengantar terhadap proses kreasi secara global dalam pembuatan karya seni serta konsep berkarya untuk menjadi acuan dalam konsep karya ini.

Bab 4 Analisis Karya, menganalisis karya yang ditampilkan secara mendalam dan detail.

(9)

  35 

BAB 5

KESIMPULAN

Dalam berkarya untuk Tugas Akhir ini telah banyak pemikiran dan

pengamatan kepada kehidupan sehari-hari di mana orang-orang kebanyakan yang

memiliki cukup uang untuk membeli teknologi yang canggih untuk mengisi waktu

luangnya. Tidak ada lagi meluangkan waktu untuk mengobrol secara tatap muka,

berkunjung dari satu rumah ke rumah lain untuk bersosialisasi, sibuknya orang

dewasa untuk berkerja dan mengumpulkan uang untuk hidup yang lebih baik.

Ada baiknya jika kembali ke masa dulu ketika bersosialisasi tidak

menggunakan telepon dan berbicara tatap muka menjadi esensi dari persahabatan

dan hubungan antar manusia. Teknologi memudahkan manusia untuk berkomunikasi

dan mendapatkan informasi, sehingga dunia menjadi semakin mudah dijangkau,

namun itu semua memiliki kekurangan sehingga dapat disimpulkan dengan

“menjauhkan yang dekat, dan mendekatkan yang jauh”. Segala hal dalam dunia ini,

selalu ada sisi negatif dan positifnya.

Tentu saja, anak kecil membutuhkan perhatian yang lebih dari orangtuanya,

dan bimbingan juga ajarannya yang tidak mungkin diajari oleh orang lain ketika anak

ini tumbuh berkembang. Dalam masa pertumbuhan anak, ia membutuhkan

orangtuanya untuk selalu mengasihi dan melindunginya, meskipun tidak selalu bisa

ada setiap saat, setidaknya salah satu dari orangtua mendampingi sang anak. Kelak

anak akan menjadi anak yang berbakti dan menyayangi, juga menghormati orangtua

yang sudah bersusah payah membesarkan anak. Orang lain tidak akan peduli dan

sayang kepada anak tersebut, selain dari orangtuanya. Karena orang lain tidak peduli

sepenuhnya kepada anak yang lain.

Dalam karya Tugas Akhir ini, setiap karya ditampilkan dengan figur anak

kecil baik laki-laki maupun perempuan, namun sebenarnya itu adalah gambaran dari

setiap manusia dari segala umur. Diambil benang merahnya dan anak kecil menjadi

perwakilan dari pusat inspirasi untuk Tugas Akhir ini. Anak kecil selalu menjadi

(10)

  36 

melambangkan kepolosan dan kurangnya pengalaman atau pengetahuan tentang

kebenaran dalam kehidupan ini. Oleh karena itu, untuk tema kali ini, anak kecil

dianggap cocok untuk mewakili kesemuanya.

Dan manusia selalu ingin menjadi lebih baik setiap hari dan setiap saat,

manusia menjadi bijak dan memiliki pengetahuan yang luas, berdoa kepada Tuhan

dan mendekatkan diri kepada Tuhan meskipun tidak ada orang di sekeliling kita. Di

saat sendirian, manusia harus lebih dekat kepada Pencipta dan mengucapkan syukur.

Karena manusia pada akhirnya akan bertanggung jawab sendiri kepada Penciptanya

Gambar

Gambar 1. Anak-anak yang sedang asyik bermain game (sumber:

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

HUMAS dari Badan POM dalam kegiatan “Badan POM Sahabat Ibu” dalam melakukan pemberitaan/menyebarkan informasi yang bertujuan untuk mendapatkan respon positif dengan

Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sangsekerta yaitu buddhayah , yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh manusia sebagai makhluk ciptaan Allah SWT yang dikaruniai akal pikiran, maka manusia harus senantiasa terus belajar. Orang yang

That is, to fit a single model, 0.7 cm was added to the cross-sectional height values, and after the model was fitted, the weight-for-length centile curves in the length interval

Kesenian yang dimiliki Kabupaten Gunungkidul bermacam – macam jenis kesenian yang ada di Gunungkidul khususnya di desa Kemadang masih banyak dari tabel dibawah merupakan

Sehingga dapat disimpulkan bahwa variasi campuran bubuk keramik lantai sebesar 5 % merupakan variasi campuran optimum dati pengaruh penggantian sebagian semen dengan

digunakan dalam proses penanganan keluhan. Bengkel Clink perlu meningkatkan.. upaya sosialisasi prosedur pelayanan, meningkatkan kecepatan dan memberi kemudahan dalam

Tujuan yang ingin dicapai pada praktikum Perkembangan Sel Betina adala Tujuan yang ingin dicapai pada praktikum Perkembangan Sel Betina adala untuk memlelajari perkembangan katak