ABSTRAK
ABSTRACT
PT PLN (Persero) is the only state-owned companies that provide services to the electrical energy in Indonesia. PT PLN (Persero) is now using information systems to support the planning of the existing information technology at PT PLN (Persero). Subject matter is held to support the assessment of existing information technology planning to business process company which is owned by PT PLN (Persero). The purpose of this research study is to analyze and provide a good solution, to fit with the company's goals based on the selected control objectives of COBIT 4.1. COBIT 4.1 is used is a PO (Plan and organisé), with domain PO3 (Determine Technological Direction), PO4 (Define the IT Processes, Organisation and Relationships), PO6 (IT Policy and Control Environment), PO7 (Manage IT Human Resources), PO8 (Quality Management System). The method used in this study is observation and interviewing company.
DAFTAR ISI
PRAKATA ... i
ABSTRAK ... iii
ABSTRACT ... iv
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR GAMBAR ... vii
DAFTAR LAMPIRAN ... viii
SIMBOL-SIMBOL ... ix
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.6. Sistematika Penyajian ... 10
BAB II KAJIAN TEORI ... 12
2.1. Teknologi Informasi ... 12
2.2. Sistem Informasi ... 13
2.2.1. Sistem ... 13
2.2.2. Informasi... 14
2.3. Pengertian Audit ... 15
2.3.1 Tujuan Audit... 15
2.3.2 Dampak Komputer pada Proses Audit... 15
2.4. Pemahaman Mengenai COBIT 4.1 ... 16
2.4.1. Domain COBIT ... 17
BAB III ANALISIS ... 48
3.1. Latar Belakang Perusahaan ... 48
3.2. Visi dan Misi ... 48
3.2.1. Visi ... 48
3.2.2. Misi ... 48
3.3. Struktur Organisasi ... 50
3.4 Hasil Analisis ... 51
3.4.1 Determine Technological Direction ... 51
3.5.3 Communicate Management Aims and Direction ... 70
3.5.4 Manage IT Human Resources ... 75
3.5.8 Manage Quality ... 81
BAB IV SIMPULAN DAN SARAN ... 88
4.1 Kesimpulan ... 88
4.2 Saran ... 97
DAFTAR PUSTAKA ... 107
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Kerangka COBIT 4.1 ... 16
Gambar 2. Proses Deskripsi PO 03 ... 18
Gambar 3. Proses Deskripsi PO 04 ... 24
Gambar 4. Proses Deskripsi PO 06 ... 32
Gambar 5. Proses Deskripsi PO 07 ... 37
Gambar 6. Proses Deskripsi PO 08 ... 43
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN A SCREEN SHOOT SISTEM INFORMASI PT.PLN ... B.1
LAMPIRAN B HASIL WAWANCARA ... C.1
SIMBOL-SIMBOL
No Simbol Arti Definisi
1 Proses Mempresentasikan operasi
2 Input/Output Mempresentasikan input data
atau output data yang di
proses
3 Keputusan Keputusan dalam program
4 Dokumen Input/output dalam format
cetak
5 Terminal Point Awal/akhir Flowchart
6 Preparation Pemberian Harga Awal
7 Manual Input Input yang dimasukan secara
manual dari keyboard
8 Penghubung Keluar atau masuk dari
bagian lain. flowchart
khususnya halaman yang
9 Penghubung Keluar atau masuk dari
bagian lain. flowchart
khususnya halaman yang
lain.
10 Display Output yang ditampilkan
pada terminal
11 Anak panah Mempresentasikan alur kerja
12 Operasi Manual Kegiatan yang dilakukan
BAB I PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Sudah tidak dapat disangkal bahwa sistem informasi dan teknologinya
mendapatkan posisi yang sangat penting dalam suatu perusahaan. Perusahaan
saling bersaing dan melakukan berbagai usaha dalam pengembangan dan
pengimplementasian teknologi informasi guna mendukung aktivitas yang ada,
usaha ini di ambil guna menjaga eksistensi dan kemajuan perusahaan.
Salah satu sektor yang sedang berkembang pesat dan benar-benar
sangat membutuhkan teknologi informasi untuk mendukung oprasionalnya
adalah sektor Industri. Salah satu perusahaan yang telah memanfaatkan
teknologi informasi untuk mendukung aktifitasnya adalah PT.PLN. Perusahaan
yang bergerak pada penyediaan listrik dalam berbagai sektor ini telah memiliki
cabang di berbagai propinsi di Indonesia. PT.PLN telah menggunakan teknologi
informasi dalam pengintegrasia data-data yang ada. Untuk menjaga kinerja dan
prestasi di bidang pengadaan layanan listrik terhadap masyarakat serta
menjaga keteraturan data yang begitu banyak dan rumit di dalam proses bisnis
seperti pengelolaan data di PT.PLN maka diperlukan analisis terhadap data–
data tersebut.
Dengan adanya analisis terhadap perencanaan untuk Informasi
Teknologi kedepannya, diharapkan dapat mencapai tujuan yang sesuai dengan
perencanaan yang hendak pengimplementasian akan kebutuhan teknologi di
masa depan, sehingga efektifitas dan efisiensi kerja dapat lebih di tingkatkan
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan Latar Belakang dan tujuan pada bab 1, subbab yang pertama
mengenai Latar Belakang, berikut ini adalah rumusan masalah yang akan di
buat :
1. Bagaimana cara menentukan tujuan dan arah teknologi PT. PLN?
2. Apakah keseluruhan proses IT, organisasi dan hubungan di PT. PLN
telah sesuai dengan sistem informasi perencanaan teknologi
informasi yang ada?
3. Bagaimana solusi untuk berkomunikasi bagi manajemen tujuan dan
arah agar dapat mencapai tujuan yang diharapkan?
4. Apakah kualitas sistem informasi di PT. PLN telah sesuai dengan
perencanaan yang telah ditetapkan?
5. Bagaimana cara mengelola sumber daya manusia di bidang teknologi
informasi pada PT. PLN?
1.3 Tujuan Pembahasan
Sesuai dengan pokok - pokok masalah yang telah dirumuskan, berikut
tujuan dari tugas akhir adalah sebagai berikut:
1. Melakukan analisis serta memberikan saran akan arah teknologi
yang digunakan PT. PLN yang mendukung.
2. Menganalisis dan memberikan solusi mengenai organisasi dan
proses teknologi informasi telah mendukung sistem informasi
perencanaan teknologi informasi pada PT.PLN.
3. Menganalisis dan memberikan saran dengan resiko yang akan
terjadi, baik kepatuhan dalam hukum dan peraturan – peraturan, dan
lain-lainnya.
3
5. Memberikan solusi pelatihan, pengevaluasian kinerja kerja, dan lain-lainnya.
1.4. Ruang Lingkup Kajian
Dalam tahapan awal proyek akhir ini, akan diadakan studi observasi
terhadap sistem informasi penjualan pada PT. PLN. Hal tersebut dilakukan
untuk mempelajari metode dan sistem yang ada dengan menggunakan domain:
1. PO3 Determine Technological Direction
3.1. PO3.1 Technological Direction Planning
Analisis terhadap teknologi yang tersedia dan yang gunakan,
dan merencanakan teknologi mana yang arahnya sesuai untuk
merealisasikan strategi teknologi informasi dan arsitektur sistem
bisnis.
3.2. PO3.2 Technology Infrastructure Plan
Membuat dan memelihara perencanaan infrastruktur teknologi
yang sesuai dengan strategis teknologi informasi dan rencana
taktis.
3.3. PO3.3 Monitor Future Trends and Regulations
Menetapkan proses untuk memantau sektor bisnis, industri,
teknologi, infrastruktur, tren terhadap lingkungan hukum dan
peraturan.
3.4. PO3.4 Technology Standards
Menyediakan solusi keamanan teknologi perusahaan luas,
membentuk sebuah forum teknologi untuk menyediakan
pedoman teknologi, anjuran mengenai infrastruktur produk dan
bimbingan pada pemilihan teknologi, dan memastikan
penyesuaian yang sesuai dengan standar-standar dan
3.5. PO3.5 IT Architecture Board
Membentuk sebuah dewan arsitektur teknologi informasi untuk
memberikan pedoman arsitektur dan saran pada aplikasi
mereka, dan untuk memverifikasi kepatuhan.
2. PO4 Define the teknologi informasi Processes, Organisation and
Relationships
4.1. PO4.1 IT Process Framework
Mendefinisikan kerangka proses teknologi informasi untuk
menjalankan rencana strategis teknologi informasi.
4.2. PO4.2 IT Strategy Committee
Pembentukan komite strategi teknologi informasi di tingkat
dewan.
4.3. PO4.3 IT Steering Committee
Pembentukan komite pengarah teknologi informasi (atau setara)
yang terdiri dari eksekutif, bisnis dan teknologi informasi
manajemen.
4.4. PO4.4 Organisational Placement of the IT Function
Penempatan fungsi teknologi informasi dalam struktur
organisasi secara keseluruhan, dengan kontingen model bisnis
tentang pentingnya teknologi informasi dalam perusahaan,
khususnya untuk strategi bisnis dan tingkat ketergantungan
operasional pada teknologi informasi.
4.5. PO4.5 IT Organisational Structure
Pembentukan struktur teknologi informasi internal dan eksternal
organisasi yang mencerminkan kebutuhan bisnis.
4.6. PO4.6 Establishment of Roles and Responsibilities
Membentuk dan mengkomunikasikan peran dan tanggung
5
4.7. PO4.7 Responsibility for IT Quality Assurance
Menetapkan tanggung jawab dan kualitas kinerja dengan
jaminan kualitas yang sesuai sistem, kontrol dan keahlian
komunikasi.
4.8. PO4.8 Responsibility for Risk, Security and Compliance
Menentukan kepemilikan dan tanggung jawab untuk setiap
risiko yang berhubungan dengan teknologi informasi dalam
bisnis pada tingkat senior yang tepat.
4.9. PO4.9 Data and System Ownership
Menyediakan bisnis dengan prosedur dan alat-alat, sehingga
memungkinkan untuk mengatasi tanggung jawabnya untuk
kepemilikan data dan informasi sistem.
4.10. PO4.10 Supervision
Menerapkan praktek-praktek pengawasan yang memadai dalam
fungsi teknologi informasi untuk memastikan bahwa peran dan
tanggung jawab yang benar dilakukan, untuk menilai apakah
semua personel memiliki kewenangan yang memadai dan
sumber daya untuk melaksanakan peran dan tanggung jawab
secara umum untuk Tinjauan KPI.
4.11. PO4.11 Segregation of Duties
Menerapkan pembagian peran dan tanggung jawab yang
mengurangi kemungkinan untuk individu tunggal untuk
menghindari proses yang kritis.
4.12. PO4.12 IT Staffing
Pengevaluasiaan kebutuhan staff guna meningkatkan kinerjaa
pekerjaan.
4.13. PO4.13 Key IT Personnel
Mendefinisikan dan mengidentifikasi kunci personil teknologi
meminimalkan ketergantungan pada satu individu melakukan
fungsi pekerjaan kritis.
4.14. PO4.14 Contracted Staff Policies and Procedures
Memastikan bahwa konsultan dan personil kontrak yang
mendukung fungsi teknologi informasi, personil kontrak dan
konsultan yang bersangkutan mengetahui dan mematuhi
kebijakan organisasi untuk perlindungan aset informasi
organisasi sehingga mereka memenuhi persyaratan yang telah
disepakati kontrak.
4.15. PO4.15 Relationships
Membentuk dan memelihara struktur koordinasi, komunikasi
dan penghubung optimal antara fungsi teknologi informasi dan
berbagai fungsi lainnya (dalam maupun luar fungsi teknologi
informasi).
3. PO6 Communicate Management Aims and Direction
6.1. PO6.1 IT Policy and Control Environment
Menentukan unsur-unsur lingkungan pengendalian untuk
teknologi informasi, sejalan dengan filosofi manajemen
perusahaan dan gaya operasi. Apakah kebijakan TI dan
pengendalian lingkungan telah sesuai dengan harapan
perusahaan.
6.2. PO6.2 Enterprise IT Risk and Control Framework
Mengembangkan dan memelihara kerangka kerja yang
mendefinisikan pendekatan keseluruhan perusahaan untuk
risiko dan kontrol TI.
6.3. PO6.3 IT Policies Management
Mengembangkan dan memelihara serangkaian kebijakan untuk
7
6.4. PO6.4 Policy, Standard and Procedures Rollout
Membangun dan menegakkan kebijakan teknologi informasi
untuk semua anggota yang relevan, sehingga mereka yang ada
di dalam perusahaan menjadi bagian yang tidak terpisahkan
dari operasi perusahaan.
6.5. PO6.5 Communication of IT Objectives and Direction
Mengkomunikasikan kesadaran dan pemahaman tentang bisnis
dan tujuan teknologi informasi dan arahan kepada para
stakeholders dan para pengguna sistem.
4. PO7 Manage IT Human Resources
7.1. PO7.1 Personnel Recruitment and Retention
Menjaga proses teknologi informasi personil perekrutan sejalan
dengan kebijakan organisasi secara keseluruhan secara
personel dan prosedur.
7.2. PO7.2 Personnel Competencies
Teratur dalam melakukan verifikasi bahwa personel memiliki
kompetensi untuk memenuhi peran mereka atas dasar
pendidikan, pelatihan dan atau pengalaman.
7.3. PO7.3 Staffing of Roles
Tentukan, memantau dan mengawasi peran, tanggung jawab
dan kerangka kompensasi untuk personil, termasuk persyaratan
untuk mematuhi kebijakan dan prosedur manajemen, kode etik,
dan praktek profesional.
7.4. PO7.4 Personnel Training
Memberikan karyawan pelatihan teknologi informasi dengan
orientasi yang tepat, pelatihan bertujuan untuk
mempertahankan pengetahuan, keterampilan, kemampuan,
kontrol internal dan kesadaran keamanan di tingkat yang
7.5. PO7.5 Dependence Upon Individuals
Meminimalkan ketergantungan paparan kritis pada
individu-individu kunci melalui menangkap pengetahuan (dokumentasi),
berbagi pengetahuan, suksesi perencanaan dan anggota
cadangan.
7.6. PO7.6 Personnel Clearance Procedures
Memeriksa latar belakang dalam prosedur rekrutmen teknologi
informasi.
7.7. PO7.7 Employee Job Performance Evaluation
Melakukan evaluasi yang tepat untuk dilakukan secara rutin
terhadap tujuan individu sehingga sesuai dengan tujuan
organisasi melalui penetapan standar dan tanggung jawab
pekerjaan tertentu.
7.8. PO7.8 Job Change and Termination
Mengambil tindakan bijaksana tentang perubahan pekerjaan,
terutama penghentian pekerjaan. Khususnya dalam hal serah
terima pekerjaan.
5. PO8 Manage Quality
8.1. PO8.1 Quality Management System
Membangun dan melakukan maintenance sistem manajemen
mutu yang menyediakan manajemen standar kualitas, formal,
dan pendekatan berkesinambungan mengenai menejemen
kualitas yang disesuaikan dengan kebutuhan bisnis.
8.2. PO8.2 IT Standards and Quality Practices
Mengidentifikasi dan mempertahankan standar, prosedur dan
praktek sebagai kunci utama proses teknologi informasi untuk
memandu organisasi dalam memenuhi tujuan dari sistem
9
8.3. PO8.3 Development and Acquisition Standards
Mengadopsi dan mempertahankan standar untuk semua
development dan akuisisi.
8.4. PO8.4 Customer Focus
Fokus manajemen kualitas pada pelanggan dengan
menentukan persyaratan mereka dan menyelaraskan mereka
ke standar teknologi informasi dan praktek. PO8.5 Continuous
Improvement.
8.5. PO8.5 Continuous Improvement
Mempertahankan dan secara teratur berkomunikasi tentang
rencana kualitas secara keseluruhan yang mendorong
perbaikan terus-menerus (berkesinambungan).
8.6. PO8.6 Quality Measurement, Monitoring and Review
Mempertahankan dan secara teratur berkomunikasi tentang
rencana kualitas secara keseluruhan yang mendorong
perbaikan terus-menerus (berkesinambungan).
1.5. Sumber Data
Metode penelitian untuk mengumpulkan data guna melakukan penelitian
agar mendapatkan data yang lengkap dan akurat. Metode pengumpulan data
tersebut terdiri dari dua bagian yaitu :
1. Metode Studi Pustaka
Penulis melakukan penelitian ke perpustakaan guna memperoleh
data secara tertulis berdasarkan buku-buku, literatur, dan
tulisan-tulisan ilmiah yang berhubungan dengan judul penelitian.
2. Metode Studi Lapangan
Penulis melakukan pengamatan secara langsung terhadap PT. PLN
yang menjadi objek penelitian agar mendapatkan data dan informasi
a. Wawancara
Mengadakan tanya jawab dengan pihak yang bersangkutan guna
memperoleh gambaran umum tentang PT. PLN dan
masalah-masalah yang berkaitan dengan penulisan skripsi ini.
b. Observasi
Mengadakan pengamatan langsung terhadap kegiatan yang
dilakukan oleh PT. PLN terkait dengan objek penelitian.
c. Review Dokumentasi
Melakukan pemeriksaan dan pengevaluasian dokumen-dokumen
transaksi PT. PLN yang berkaitan dengan penjualan yang
dijadikan sebagai bahan temuan atau bukti evaluasi.
d. Review Aplikasi
Melakukan pemeriksaan dan pengevaluasian aplikasi penjualan
yang digunakan oleh PT. PLN.
1.6. Sistematika Penyajian
Berikut merupakan intisari dari setiap Bab yang terdapat dalam laporan
tugas akhir penulis.
BAB I PENDAHULUAN
Bab satu membahas mengenai latar belakang, perumusan
masalah, tujuan pembahasan, ruang lingkup, sumber data serta
sistematika penulisan yang terdapat dalam penulisan skripsi ini.
BAB II KAJIAN TEORI
Bab dua membahas mengenai teori-teori yang berkaitan dengan
judul skripsi beserta dengan indikator atau kriteria yang digunakan.
BAB III HASIL AUDIT DAN EVALUASI
Bab 3 membahas mengenai hasil dari audit yang telah di lakukan
menurut langkah-langkah audit, hasil wawancara dan hasil
11
BAB IV SIMPULAN DAN SARAN
Bab lima merupakan penutup yang berisikan simpulan
berdasarkan hasil penelitian, pengamatan, dan perumusan
masalah yang ditetapkan oleh PT. PLN, serta memberikan
saran-saran perbaikan yang dapat dijadikan referensi untuk
mengembangkan sistem informasi penjualan bagi PT. PLN juga
membantu penulis untuk mencapai tujuan dari penulisan skripsi
BAB IV SIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Maka berdasarkan hasil analisis dan hasil wawancara, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan, yaitu :
Proses Maturity
Level
Kesimpulan
1.PO 3
• PO 3.1
0 • Belum terdapat analisis terhadap teknologi
yang bertujuan untuk membantu perusahaan
dalam menentukan arah teknologi.
• PO 3.2 3 • Terdapat infrastruktur teknologi informasi yang konsisten dan di sertai dengan fleksibelitas dari
infrastruktur teknologi untuk merespon
kebutuhan informasi.
• PO 3.3 0 • Tidak terdapat proses yang bertujuan untuk memantau berbagai sektor guna mendukung
perkembangan terhadap infrastruktur,
Pengembangan terhadap infrastruktur
teknologi informasi di adakan sesuai dengan
kebutuhan PT.PLN sendiri tanpa melalui
proses pemantauan terhadap tren yang
89
• PO 3.4 3 • PT.PLN menggunakan standar ISO 9001:2008 yang menjadi standar yang mendukung
penyediaan teknologi guna meningkatkan
kinerja sumber daya manusia
• PO 3.5 0 • Tidak terdapat Dewan arsitektur teknologi guna memberikan pedolam arsitektur dan saran
aplikasi.
2. PO 4 • PO 4.1
1 • Terdapat kerangka kerja IT yang di buat guna
mendukung strategi TI. Akan tetapi kerangka
kerja yang ada bersifat tidak konsisten dalam
pelaksanaannya.
• PO 4.2 0 • Tidak terdapat komite strategi teknologi informasi di tingkat dewan untuk memastikan
bahwa tata kelola teknologi informasi sebagai
bagian dari pemerintahan perusahaan.
• PO 4.4 3 • Telah di temukannya keselarasan antara fungsi TI di dalam organisasi, Sehingga
Menejemen dari TI telah berhasil mendukung
tujuan bisnis.
• PO 4.5 3 • Telah terdapat Dukungan yang efektif dan efisien hal ini di buktikan dengan penempatan
karyawan sesuai latar belakang pendidikan
dan setiap karyawan baru harus melalui
pelatihan dasar sehingga karyawan di tuntut
untuk menghasilkan strategi yang di anggap
paling tepat guna mendukung tujuan strategi
bisnis.
• PO 4.6 3 • PT.PLN telah memiliki Keputusan General Manager mengenai Uraian Fungsi dan Tugas
Pokok Organisasi Area Dan Rayon, yang
berisikan tugas pokok serta berbagai fungsi
utama dari setiap divisi yang harus di penuhi
oleh setiap anggota divisi tersebut.
• PO 4.7 3 • penanggung jawab IT untuk area bandung menjadi tugas Kantor distribusi bandung yang
beralamat di Jalan asia afrika No.63
Kabupaten Bandung, Jawa Barat 40111. KD
melakukan audit berkala mengenai
91
optimalisasi yang tertuang pada action plan,
setelah selesai KD membuat laporan hasil
optimalisasi yang tertuang di Laporan
Optimalisasi.
• PO 4.8 3 • Terdapat pembagian tanggung jawab untuk resiko juga pembagian peran yang jelas,
semua terangkum dalam SOP.
• PO 4.9 2 • Terdapat aturan berupa SOP, untuk mengatur kepemilikan data.
• PO 4.10 2 • Terdapat pengawasan yang jelas terhadap fungsi teknologi informasi. Pengawasan akan
dilakukan oleh Asisten Menejer Perencanaan
yang bertanggung jawab melakukan
pengawasan di area, AsMan Perencanaan
berkoordinasi dengan Deputi Menejer yang
bertanggung jawab untuk melakukan
pengawasan di regional.
• PO 4.11 3 • Terdapat pembagian peran yang formal . Pembagian peran dan tanggung jawab telah di
atur sesuai dengan Uraian Fungsi dan Tugas
Pokok Organisasi Area Dan Rayon
• PO 4.13 2 • Telah terdapat kontrol yang jelas terhadap masalah ketergantungan pada suatu individu
• PO 4.14 3 • Telah terdapat kerja sama yang berlangsung dalam jangka panjang yang di sertai kepatuhan
terhadap kontrak. Dalam hal ini PT.PLN
bekerja sama dengan yaitu PT. Indonesia
Comnet Plus (ICON+).
• PO 4.15 3 • Telah terjalinnya hubungan yang jelas antara teknologi informasi sebagai penghubung dan
berbagai fungsi lainnya, sebagai contoh dalam
hal ini pemanfaatan teknologi untuk
meningkatkan mutu pelayanan terhadap
pelanggan.
3. PO 6 • PO 6.1
1 • Telah terdapat SOP yang bertujuan untuk
pengelolaan dan penggunaan personal
komputer akan tetapi terdapat beberapa
kendala dalam pengkomunikasiaan SOP
sendiri.
93
• PO 6.3 1 • Terdapat pengembangan dan pemeliharaan akan kebijakan TI (SOP) akan tetapi
pengembangan akan kebijakan TI tersebut di
lakukan setelah terjadi masalah-masalah.
• PO 6.4 2 • Terdapat kebijakan TI sebagai pedoman untuk setiap masing-masing anggota karyawan.
Akan tetapi penegakan atas disiplin
pelaksanaan kebijakan TI sangatlah kurang.
• PO 6.5 1 • terdapat pengkomunikasiaan akan pemahaman bisnis dan tujuan teknologi
informasi hanya untuk pengguna sistem.
Pengarahan kepada pengguna sistem di
lakukan jika ada pengenalan akan suatu
teknologi baru, untuk pengarahan akan
teknologi informasi di lakukan secara tidak
konsisten
4. PO 7 • PO 7.1
3 • PT.PLN memiliki divisi HRD yang bertugas
untuk melakukan perekrutan, kegiatan
pelatihan, mengatur perpindahan jabatan
karyawan dan prosedur pemberhentian
karyawan. Untuk proses perekrutan PT.PLN
telah memiliki prosedur yang tetap dan telah
cocok dengan kebutuhan perusahaan,
karyawan baru pun di berikan pelatihan guna
melaksanakan kewajibannya.
• PO 7.2 2 • PT.PLN tidak memiliki persyaratan khusus terhadap calon karyawan baru yang hendak
bergabung. Dalam pemenuhan kemampuan
karyawan baru agar sesuai dengan peran yang
akan di tempati kelak.
• PO 7.3 2 • Telah di lakukan penerapan terhadap tingkat pengawasan yang sesuai dengan peran dan
tanggung jawab dan, adanya kompensasi yang
sesuai dengan syarat yang telah ada. Semua
tertilis jelas dalam SOP.
• PO 7.4 3 • Terdapat dua pelatihan, yang pertama pelatihan dasar, pelatihan dasar di jalani oleh
calon karyawan mencakup pelatihan mengenai
lingkup pekerjaan serta aturan-aturan yang
harus di patuhi (SOP), kedua pelatihan
lanjutan yaitu pelatihan yang bertujuan untuk
menyesuaikan kemampuan karyawan
terhadap pengimplementasian teknologi baru.
Sehingga pada dasarnya kedua pelatihan
tersebut berguna untuk menunjang peran
95
• PO 7.5 3 • PT.PLN sudah memberlakukan pelatihan dasar yang di sertai dengan pelatihan lanjutan,
sehingga ketergantungan terhadap individu–
individu kunci dapat di hindari.
• PO 7.6 3 • Proses perekrutan dalam PT.PLN sudah mutlak adanya, dengan kata lain telah sesuai
dengan kebutuhan PT.PLN aha tetapi PT.PLN
tidak menutup kemungkinan untuk melakukan
perubahan di masa datang.
• PO 7.7 1 • Terdapat pemeriksaan atau evaluasi terhadap sumber daya manusia pemeriksaan di lakukan
secara mendadak dan tidak konsisten, yaitu
ketika perusahaan membutuhkan kemampuan
guna mendukung keberlangsungan suatu
proyek.
• PO 7.8 2 • Telah terdapat prosedur informal mengenai pergantian dan transfer knowledge yang telah
sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
sebelum terjadinya perpindahan jabatan.
seorang karyawan harus memberikan
diri atau terjadi pemecatan, calon
penggantinya harus melalui pelatihan dasar
yang di berikan perusahaan melalui pihak ke
tiga.
5. PO 8 • PO 8.1
3 • PT.PLN telah memiliki tindakan membangun
yang di sertai maintenance pada setiap sistem,
maintenance ini di lakukan oleh pihak ketiga,
hal ini juga di dukung dengan adanya ISO
9001:2008 mengenai standarisasi sistem
menejemen mutu.
• PO 8.2 3 • Telah terdapat penerapan terhadap standar,
prosedur dan praktek sebagai proses TI untuk
mencapai tujuan sistem menejemen mutu.
• PO 8.3 2 • PT.PLN sudah melakukan pengembangan dan
mempertahankan standar untuk development
dan akusisi, kegiatan pengembangan dan
pertahanan terhadap standar di lakukan oleh
perusaaan audit yang secara khusus di tunjuk
oleh pihak PT.PLN sendiri, akan tetapi
penerapan ini belum merata untuk semua
development akusisi.
• PO 8.4 1 • PT.PLN belum menggunakan dan melakukan
penerapan menejemen kualitas pada setiap
97
• PO 8.5 1 • Telah terdapat kegiatan perbaikan
berkesinambungan terhadap perencanaan
kualitas akan tetapi kegiatan perencanaan
masih bersifat mendadak sesuai dengan
kebutuhan PT.PLN, di karenakan belum
terdapat program jangka panjang atau
menengah yang jelas.
• PO 8.6 2 • Kegiatan pengukuran, pemantauan dan
pencatatan informasi yang sesuai dengan
menejemen mutu belum secara merata ada
dan di implementasikan pada tiap departmen.
4.2 Saran
Berikut beberapa saran dari penulis berdasarkan Control Objective yang di gunakan,yaitu :
Proses Maturity
Level
Saran
1.PO 3
• PO 3.1
0 • Perlu di adakannya analisis terhadap teknologi
serta pendolumentasiannya. mengingat
pentingnya perencanaan terhadap arah
teknologi kedepannya, guna mendukung
• PO 3.2 3 • Perusahaan perlu lebih mengkaji kembali perencanaan terhadap infrastruktur agar tidak
hanya terpaku pada kepentingan perusahaan
saja, tetapi perusahaan juga perlu
memperhatikan perencanaan infrastruktur
yang di anggap sepele demi meningkatkan
kinerja perusahaan di masa mendatang.
• PO 3.3 0 • Perlu adanya pengimplementasian dan pendokumentasian pada setiap proses bisnis
untuk dapat memantau setiap sektor bisnis,
industri, teknologi, infrastruktur, tren
lingkungan hukum dan peraturan. Menerapkan
setiap proses bisnis agar dapat berjalan
dengan baik dan dapat mantau untuk arah ke
depannya.
• PO 3.4 3 • Perusahaan perlu memantau dan mengkaji secara berkala apakah standar ISO 9001:2008
telah secara efektif di disiplinkan di setiap
cabang perusahaan?
• PO 3.5 0 • PT.PLN perlu membentuk dewan untuk memberikan pedolam arsitektur dan saran
aplikasi. Anggotanya haruslah orang yang
99
Sehingga keputusan atau penilaian yang ada
dapat di pertanggungjawabkan.
2. PO 4 • PO 4.1
1 • Perlunya pembuatan kerangka kerja yang
bersifat pasti. Perencanaan kerangka kerja
yang di anggap tidak pasti dalam
perencanaannya sebaiknya tidak di cantumkan
dalam kerangka kerja. Sehingga tidak
membuat binggung para karyawan yang ada.
• PO 4.2 0 • PT.PLN perlu membuat suatu komite strategi teknologi informasi di tingkat dewan untuk
memastikan bahwa tata kelola teknologi
informasi sebagai bagian dari pemerintahan
perusahaan. Karena dengan di bentuknya
komite tata kelola di harapkan dapat di atur
dengan baik ketimbang jika setiap keputusan
di ambil oleh satu individu.
• PO 4.3 0 • Perlu adanya komite pengarah teknologi yang berguna untuk melakukan perencanaan yang
pasti akan di bawa kemanakah infrastruktur
teknologi yang sedang berkembang di PT.PLN
sendiri.
organisasi, Sehingga keberhasilan Menejemen
dari TI untuk mendukung tujuan bisnis dapat
lebih di tingkatkan. Penempatan terhadap
fungsi TI di dalam organisasi perlu adanya
dokumentasi yang jelas tidak hanya melalui
media file atau kertas saja perlu adanya
dokumentasi melalui media digital.
• PO 4.5 3 • Pengambilan keputusan terhadap strategi dan penempatan dukungan berupa sumber daya
manusia sebaiknya tidak menjadi tugas
perorangan. Perusahaan perlu membentuk
dewan guna melakukan kedua tugas tersebut.
Sehingga struktur teknologi informasi dapat
lebih efektif lagi mencerminkan kebutuhan
bisnis.
• PO 4.6 3 • Perlu adanya evaluasi berkala terhadap pekerjaan yang menjadi kewajiban setiap divisi
apakah Uraian Fungsi dan Tugas Pokok
Organisasi Area Dan Rayon telah sukses di
laksanakan dalam setiap periode. Hal ini
berguna untuk melakukan revisi terhadap
Uraian Fungsi dan Tugas Pokok Organisasi
Area Dan Rayon.
101
dan di laporkan secara detail per proyek yang
ada
• PO 4.8 3 • PT.PLN perlu melakukan pemantauan pada lapangan untuk memeliharan kedisiplinan
karyawan terhadap peraturan yang ada secara
spesifik.
• PO 4.9 2 • Perlu adanya penegakan disiplin terhadap SOP yang telah di buat oleh perusahaan.
Sehingga resiko-resiko yang ada benar-benar
teratasi dengan baik dan SOP tidak hanya
sebagai peraturan yang bersifat informal saja.
• PO 4.10 2 • Pengawasan sebaiknya tidak menjadi tanggung jawab perorangan. Sebaiknya
pengawasan perlu di lakukan oleh suatu
dewan demi pengambilan keputusan yang
beragam.
• PO 4.11 3 • Perlu adanya evaluasi berkala terhadap pekerjaan yang menjadi kewajiban setiap divisi
apakah Uraian Fungsi dan Tugas Pokok
Organisasi Area Dan Rayon telah sukses di
laksanakan dalam setiap periode. Hal ini
berguna untuk melakukan revisi terhadap
Uraian Fungsi dan Tugas Pokok Organisasi
• PO 4.13 2 • Perlu di cantumkannya peraturan yang mengatur mengenai pergantian personel
sementara di dalam kebijakan perusahaan.
• PO 4.14 3 • PT. Indonesia Comnet Plus (ICON+) perlu mengubah prosedur penanganan terhadap
error aplikasi dengan cara menempatkan
karyawannya ke setiap cabang area sehingga
error atau bug pada aplikasi dapat di tangani
dengan cepat.
• PO 4.15 3 • Perusahaan sebaiknya perlu lebih memperhatikan koordinasi dan komunikasi
untuk dalam perusahaan, karena dengan
pembenahan prosedur koordinasi antar tiap
divisi dapat meningkatkan efektifitas kinerja
perusahaan.
3. PO 6 • PO 6.1
1 • Perlu adanya pendisiplinan terhadap
penegakan SOP di setiap kantor cabang untuk
menghindari masalah-masalah yang sering
terjadi.
• PO 6.2 1 • SOP perlu adanya inisiatif dari pusat untuk menegakan kontrol-kontrol, salah satu cara
dengan mempertegas sangsi-sangsi yang ada
103
• PO 6.3 1 • Pengembangan terhadap SOP harus di lakukan secara berkala setidaknya 2 tahun
sekali perlu di tinjau kembali apakah SOP
tesebut layak untuk kondisi perusahaan saat
ini. Sehingga perubahan tidak perlu menunggu
suatu masalah terjadi terlebih dahulu.
• PO 6.4 2 • Sekali lagi penegakan terhadap SOP perlu di tinjau kembali. Jika perlu di adakan sidak atas
laporan pelanggaran yang terjadi di setiap
cabang perusahaan.
• PO 6.5 1 • perlu adanya pengkomunikasiaan yang tepat mengenai pemahaman bisnis untuk para
pemegang saham. Hal ini bertujuan untuk
menginformasikan pentingnya
penimplementasian teknologi informasi pada
perusahaan sehingga mereka bagaimana
mengetahui kondisi perusahaan sekaran.
4. PO 7 • PO 7.1
3 • Perlu adanya evaluasi untuk prosedur
perekrutan. Untuk saat ini mungkin
perusahaan mengindahkan beberapa masalah
masalah kecil dalam proses perekrutan,
sehingga sangat di harapkan dengan di
perekrutan ini dapat di hasilkan perbaikan
prosedur di masa depan, sehingga masalah-
masalah tersebut dapat di hindari
• PO 7.2 2 • Perlu adanya persyaratan yang jelas untuk setiap calon karyawan yang masuk. Sehingga
minat kerja dan keahlian dari calon karyawan
tersebut dapat tersalurkan secara optimal.
• PO 7.3 2 • Perlu adanya penjabaran yang spesifik pada SOP untuk setiap jabatan yang ada.
• PO 7.4 3 • Perlu adanya evaluasi untuk prosedur perekrutan. Untuk saat ini mungkin
perusahaan mengindahkan beberapa masalah
masalah kecil dalam proses perekrutan,
sehingga sangat di harapkan dengan di
lakukanya proses evaluasi prosedur
perekrutan ini dapat di hasilkan perbaikan
prosedur di masa depan, sehingga masalah-
masalah tersebut dapat di hindari
• PO 7.5 3 • Perlu adanya peraturan yang bersifat tertulis mengenai pergantian maupun pemanfaatan
anggota cadangan pada kebijakan
perusahaan. Sehingga personil dapat
105
• PO 7.6 3 • Perlu adanya evaluasi untuk prosedur perekrutan. Untuk saat ini mungkin
perusahaan mengindahkan beberapa masalah
masalah kecil dalam proses perekrutan,
sehingga sangat di harapkan dengan di
lakukanya proses evaluasi prosedur
perekrutan ini dapat di hasilkan perbaikan
prosedur di masa depan, sehingga masalah-
masalah tersebut dapat di hindari
• PO 7.7 1 • Evaluasi yang di sertai dengan pelatihan terhadap sumber daya manusia di harapkan
dapat di lakukan secara berkala. Hal ini
bertujuan untuk menilai dan mengetahui
kemampuan dari sumber daya manusia yang
bersangkutan. Sehingga jika terjadi
pengimplementasian teknologi baru sumber
daya manusia tersebut telah siap untuk
menangani teknologi tersebut.
• PO 7.8 2 • Peraturan informal yang ada perlu di dokumentasikan ke dalam kebijakan
perusahaan.
5. PO 8 • PO 8.1
3 • Perlunya penjelasan yang lebih jelas lagi
mengenai fungsi standar mutu bagi sarana dan
prasana teknologi sehingga karyawan dapat
mengerti dan menjadikan standar tersebut
• PO 8.2 3 • prosedur dan praktek proses TI yang ada
harus di tanggapi dengan serius oleh setiap
karyawan sehingg perlunya pengomunikasian
kedua hal ini lebih lanjut
• PO 8.3 2 • Perlunya penerapan yang mersifat konsisten
dan merata mengenai standar ISO sendiri
untuk semua development akusisi
• PO 8.4 1 • Perlu adanya penggunaan yang di sertai
pengimplementasian menejemen kualitas pada
setiap pelanggan, evaluasi secara berkala juga
perlu di berlakukan untuk menegakan disiplin
terhadap standar tersebut .
• PO 8.5 1 • Perlu adanya program perencanaan jangka
panjang mengenai proses mempertahankan
maupun rencana teknologi informasi.
• PO 8.6 2 • Kegiatan pengukuran, pemantauan dan
pencatatan informasi yang sesuai dengan
menejemen mutu harus du umplementasikan
DAFTAR PUSTAKA
Gondodiyoto, Sanyoto. (2007). Audit Sistem Informasi dan Pendekatan COBIT. Jakarta: Mitra Wacana Media.
Weber,Ron. (1999). Information System Control and Audit. New Jersey: Prentice Hall.
Gulati,Dube. (2005). Information System Audit and Assurance.Tata McGraw-Hill.
Romney & Steinbart. (2003). Accounting Information Systems. New Jersey: Prentice Hall.
Sutanto, Azhar. (2004). Sistem Informasi Manajemen. Bandung: Lingga Jaya.
Tugiman, Hiro. (1996). Pengantar Audit Sistem Informasi. Yogyakarta: Kanisius.
IT Governance Institute(2007). COBIT 4.1. USA : IT.Governance Institute.
Syarif, Abdusy, ST.,MT. Pusat Pengembangan Bahan Ajar-UMB. Riset Teknologi Informasi. Dari