• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENINGKATKAN KEMAMPUAN AFEKTIF SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN VALUE CLARIFICATION TECHNIQUE PADA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN KELAS V SDN 101774 SAMPALI.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "MENINGKATKAN KEMAMPUAN AFEKTIF SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN VALUE CLARIFICATION TECHNIQUE PADA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN KELAS V SDN 101774 SAMPALI."

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

MENINGKATKAN KEMAMPUAN AFEKTIF SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN VALUE CLARIFICATION TECHNIQUE

PADA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN KELAS V SDN 101774 SAMPALI

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Jurusan Pendidikan

Pra Sekolah dan Sekolah Dasar

Oleh:

RIBKA LUSIA SIAHAAN NIM. 1103311068

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : RIBKA LUSIA SIAHAAN

Tempat/Tanggal Lahir : Aek Pamingke, 06 Januari 1992

Alamat : Jl. Emplasmen Perk. Aek Pamingke

Jenis Kelamin : Perempuan

Kewarganegaraan : Indonesia

Status : Belum Menikah

Agama/Suku : Kristen Protestan/Batak

Anak ke - : 1 dari 4 Bersaudara

No. RIWAYAT PENDIDIKAN TEMPAT LULUS

1. SD NEGERI 118377 Perk. Aek Pamingke Tahun 2004

2. SMP NEGERI 1 SEI SUKA Jl. Beringin Tanjung

4. S1 PGSD UNIMED Jl. Williem Iskandar Psr V Medan

(6)

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yesus Kristus

atas Kasih, Karunia dan Penyertaan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini dengan judul “Meningkatkan Kemampuan Afektif Siswa Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Kelas V SDN 101774 Sampali Tahun Ajaran 2013/2014”. Pada kesempatan ini penulis juga menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada kedua orangtua

ku yang tercinta ayahanda Ricardo Ronald Siahaan dan ibunda tersayang Decima

Tampubolon atas kasih sayang, doa dan pengorbanan baik berupa materil

maupun moril yang diberikan. Semua pengorbanan kalian tidak dapat ananda

balas dengan apapun.

Adapun penulisan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi sebahagian

syarat memperoleh gelar sarjana pendidikan pada Program Studi Pendidikan Guru

Sekolah Dasar Universitas Negeri Medan.

Dalam penyusunan skripsi ini penulis juga banyak memperoleh dukungan

dan bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih

kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri Medan.

2. Bapak Drs. Nasrun, M.S selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas

Negeri Medan.

3. Bapak Pembantu Dekan I Bapak Prof.Dr. Yusnadi,M.S , Bapak Pembantu

Dekan II Bapak Drs. Aman Simare-mare, M.S , dan Bapak Pembantu Dekan

(7)

4. Bapak Drs. Khairul Anwar, M.Pd, Selaku Ketua Jurusan PGSD FIP

Universitas Negeri Medan.

5. Bapak Drs. Ramli Sitorus, M.Ed, Selaku Sekretaris Jurusan PGSD FIP

Universitas Negeri Medan.

6. Bapak Drs.Effendi Manalu, M.Pd, Selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang

telah banyak memberikan bantuan, bimbingan dan arahan kepada penulis

dalam penyusunan skripsi ini.

7. Ibu Dr.Naeklan Simbolon, M.Pd, Bapak Drs.Robenhart Tamba, M.Pd, dan Ibu

Dra.Eva Betty Simanjuntak, M.Pd yang telah banyak memberikan masukan

dan saran dalam penyusunan skripsi ini, dan peneliti mengucapkan terima

kasih kepada dosen penguji.

8. Ibu Gusni Rosdiani, M.Pd, selaku Kepala Sekolah SDN 101774 Sampali yang

telah membantu dalam penelitian ini.

9. Ibu Eki Andriani, S.Pd , Selaku guru Bidang Studi Pendidikan

Kewarganegaraan Kelas V SDN 101774 Sampali yang telah banyak

membantu penulis dalam penelitian ini. Dan semua guru-guru SDN 101774

Sampali yang tidak bisa disebutkan satu per satu.

10.Saudara/i penulis yang tercinta Opung karunia br.Sianipar, Paktua dan Maktua

Karunia, dan adik-adikku Dame, Roma, Ebenezer, Karunia, Reinhard ,

Purnomo serta Keluarga besar “Siahaan Family” yang telah banyak membantu penulis baik secara materi dan moral serta selalu setia membantu penulis

(8)

11.Yang Teristimewa kepada Heriyanto Hutapea, A.Md terima kasih telah

memberi motivasi dan kekuatan bagi penulis baik dalam suka dan duka

selama penyusunan skripsi ini.

12.Sahabat-sahabat penulis Candro Juliati Purba, Dinawaty Samosir, Dian Renny

Sari Pasaribu, Yunikawati Girsang, Siska Siregar, Ike Chaterine, Elga Novira,

Henny, Regina Aruri, dan Yuhani yang selalu setia dalam bertukar pikiran

selama penyusunan skripsi kepada penulis.

13.Teman-teman penulis selaku 1 dosen pembimbing skripsi Ria Mei C Saragih,

Nur Ilwana Harahap, Mimi Oktaviana, dan Nita Rahma Nasution yang selalu

setia dalam memberi dukungan dan bantuan kepada penulis.

14.Sahabat-sahabat penulis Kelas C Ekstensi stambuk ’10. 15.Teman-teman PPLT’13 SDN 101774 Sampali.

Dalam penulisan skripsi ini, penulis menyadari dengan sepenuhnya bahwa

masih banyak kekurangan baik isi, bahasa maupun tata bahasa untuk itu dengan

segala kerendahan hati penulis mengharapkan saran dan kritik demi

kesempurnaan skripsi ini. Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih.

Semoga kasih Tuhan memberkati kita semua dengan segenap hati terbuka

dan penulis siap menerima kritik dan saran dalam skripsi ini.

Medan, Juli 2014 Penulis

(9)

ABSTRAK

RIBKA LUSIA SIAHAAN, 1103311068, Meningkatkan kemampuan afektif siswa dengan menggunakan model pembelajaran value clarification technique pada pelajaran pendidikan kewarganegaraan kelas V SDN 101774 Sampali. Skripsi, Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan, 2014.

Masalah yang dihadapi dalam penelitian ini adalah rendahnya kemampuan afektif siswa pada pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan kelas V SDN 101774 Sampali pada materi keputusan bersama. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah dengan menggunakan model pembelajaran value clarification technique dapat meningkatkan kemampuan afektif siswa pada materi pokok Keputusan Bersama kelas V SDN 101774 Sampali ?”.

Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan jumlah subjek penelitian sebanyak 38 orang siswa yang berasal dari siswa kelas V-B pada tahun ajaran 2013/2014. Kegiatan ini dilakukan pada saat pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan berlangsung. Untuk memperoleh data yang digunakan dalam penelitian ini penulis melakukan tes tertulis. Adapun teknik analisa data dalam penelitian ini adalah deskripsi kuantitatif dengan menguraikan persentase yang digunakan. Penelitian yang dilakukan dengan cara tindakan siklus I dan siklus II. Berdasarkan analisis data penelitipada saat pre test terdapat 11 siswa yang mendapatkan nilai ≥ 75 (28,94%), dan ≤ 75 sebanyak 27 siswa (71,05%), kemudian pada post tes di siklus I terjadi peningkatan dimana terdapat 23 siswa yang mendapatkan nilai ≥ 75 (60,52%), dan ≤ 75 sebanyak 15 siswa (39,47). Selanjutnya setelah dilakukan post tes di siklus II hampir semua siswa mendapatkan nilai ≥ 75, sebanyak 32 siswa (84,21%), dan hanya ada 6 siswa yang mendapat nilai ≤ 75 (15,78%).

(10)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR DIAGRAM ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 7

1.3 Batasan Masalah ... 7

1.4 Rumusan Masalah ... 8

1.5 Tujuan Penelitian ... 8

1.6 Manfaat Penelitian ... 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Konsep Kemampuan Afektif ... 10

2.1.1 Konsep Kemampuan ... 10

2.1.2 Pengertian Afektif ... 11

(11)

2.2 Teori Sikap ... 15

2.3 Hakikat Model Pembelajaran ... 17

2.3.1 Pengertian Model Pembelajaran Value Clarification Technique... 18

2.3.2 Langkah-langkah Pembelajaran Value Clarification Technique... 19

2.3.3 Kelebihan dan Kekurangan Value Clarification Technique... 21

2.3.4 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pembelajaran ... 22

2.4 Hakikat Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan SD ... 26

2.4.1 Kurikulum Pendidikan Kewarganegaraan... 28

2.5 Kerangka Konseptual ... 29

2.6 Hipotesis Tindakan ... 31

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian ... 32

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 32

3.3 Subjek dan Objek Penelitian ... 32

3.4 Definisi Operasional Variabel Penelitian ... 33

3.5 Desain Penelitian ... 33

3.6 Prosedur Penelitian ... 34

3.7 Teknik Pengumpul Data ... 39

3.8 Teknik Analisis Data ... 42

(12)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Data Hasil Penelitian Siklus I ... .. 43

4.1.1 Perencanaan Siklus I... 43

4.1.2 Pelaksanaan Tindakan Siklus I ... 44

4.1.3 Keadaan Guru dan Siswa pada Pelaksanaan Tindakan Siklus I... 56

4.1.4 Pengamatan ... 57

4.1.5 Refleksi Siklus I ... 62

4.2 Deskripsi Data Hasil Penelitian Siklus II ...63

4.2.1 Perencanaan Siklus II... 63

4.2.2 Pelaksanaan Tindakan Siklus II ... 64

4.2.3 Keadaan Guru dan Siswa pada Pelaksanaan Tindakan Siklus II... 72

4.2.4 Pengamatan ... 73

4.2.5 Refleksi Siklus II ... 78

4.3 Pembahasan ... 79

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 85

5.2 Saran ... 86

(13)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1 Analisis Hasil Belajar Kelas V Mata Pelajaran

Pendidikan Kewarganegaraan Semester I dan II

Tahun 2012/2013 dan Tahun 2013/2014... 4

Tabel 1.2 Analisis Hasil Belajar Kelas V Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Mid Semester I Tahun Ajaran 2013/2014 ... 4

Tabel 2.1 Kurikulum Kelas V SD Semester I ... 28

Tabel 2.2 Kurikulum Kelas V SD Semester II ... 29

Tabel 3.1 Jadwal Penelitian ... 43

Tabel 4.1 Hasil Perolehan Pre Tes Siklus I ... 48

Tabel 4.2 Perbandingan Perolehan Ketuntasan Nilai Siswa Secara Klasikal Pada Tes Awal (Pre Tes) ... 51

Tabel 4.3 Hasil Perolehan Post Tes Siklus I ... 52

Tabel 4.4 Perbandingan Perolehan Ketuntasan Nilai Siswa Secara Klasikal Pada Post Tes Siklus I... 55

Tabel 4.5 Hasil Observasi Penggunaan Model Pembelajaran Siklus I ... 57

Tabel 4.6 Hasil Observasi Keadaan Sekolah Dan Kelas Pada Siklus I ... 61

Tabel 4.7 Hasil Perolehan Post Tes Siklus II ... 68

(14)

Tabel 4.9 Hasil Observasi Penggunaan Model

Pembelajaran Siklus II ... 73

Tabel 4.10 Hasil Observasi Keadaan Sekolah

Dan Kelas Pada Siklus II ... 77

Tabel 4.11 Perbandingan Nilai Dan Ketuntasan Hasil Belajar

(15)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 3.1 Desain PTK Menurut Kemmis dan MC. Taggart ... 34

Gambar 4.1 Siswa Mengerjakan Pre Tes ... 44

Gambar 4.2 Siswa Menjawab Apersepsi Guru ... 45

Gambar 4.3 Guru Menyajikan Materi ... 46

Gambar 4.4 Media Keputusan Bersama ... 46

Gambar 4.5 Siswa Tampak Memilih Temannya Menjadi Calon Ketua Kelas ... 47

Gambar 4.6 Siswa Mengerjakan Post Tes ... 48

Gambar 4.7 Siswa Sedang Menjawab Apersepsi Guru ... 65

Gambar 4.8 Siswa Sedang Menempelkan Cara Pengambilan Keputusan Sesuai Gambar ... 66

Gambar 4.9 Siswa Tampak Memilih Temannya Menjadi Calon Ketua Kelas ... 66

(16)

DAFTAR DIAGRAM

Halaman

Diagram 4.1 Perbandingan Perolehan Nilai Siswa

Yang Tuntas dan Tidak Tuntas Pada

Tes Awal (Pre Tes) ... 51

Diagram 4.2 Perbandingan Perolehan Nilai Siswa

Yang Tuntas dan Tidak Tuntas Pada

Post Tes Siklus I ... 55

Diagram 4.3 Perbandingan Perolehan Nilai Siswa

Yang Tuntas dan Tidak Tuntas Pada

Post Tes Siklus II ... 71

Diagram 4.4 Peningkatan Jumlah Siswa Ketuntasan Belajar

(17)

i

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 RPP Siklus I ... 89

Lampiran 2 Soal Siklus I ... 93

Lampiran 3 Kunci Jawaban ... 97

Lampiran 4 Lembar Observasi Penggunaan Model Pembelajaran Siklus I ... 98

Lampiran 5 RPP Siklus II ... 102

Lampiran 6 Soal Siklus II ... 106

Lampiran 7 Kunci Jawaban ... 110

Lampiran 8 Lembar Observasi Penggunaan Model Pembelajaran Siklus II ... 111

Lampiran 9 Lembar Observasi Keadaan Lingkungan Sekolah dan Kelas Siklus I dan II ... 115

Lampiran 10 Materi Pembelajaran... 117

Lampiran 11 Daftar Nama Siswa ... 126

(18)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan adalah wahana untuk

mengembangkan dan melestarikan nilai moral yang berakar pada budaya bangsa

Indonesia yang diharapkan dapat diwujudkan dalam bentuk perilaku dalam

kehidupan sehari-hari siswa baik sebagai individu, masyarakat, warganegara dan

makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa. Menurut Depdiknas (dalam Sari, 2013:3)

menyatakan bahwa, “Pendidikan Kewarganegaraan adalah mata pelajaran yang

memfokuskan pada perkembangan diri yang beragam dari segi agama,

sosiokultural, bahasa, usia, suku bangsa untuk menjadi warga Negara yang cerdas,

terampil, dan berkarakter yang dilandasi oleh Pancasila dan UUD 1945”.

Pendidikan Kewarganegaraan dimaksudkan untuk membentuk peserta didik

menjadi manusia yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air.

Pendidikan Kewarganegaraan berada pada ranah sikap yaitu wahana

penanaman nilai, moral, dan norma-norma baku seperti rasa sosial, nasionalisme,

bahkan sistem keyakinan. Pendidikan Kewarganegaraan seharusnya mampu

mengeksplorasi internal side seseorang atau wilayah dalam diri seseorang, dan

salah satu hasil dari internal side adalah sikap. Afektif (sikap) berhubungan

dengan nilai (value), yang sulit diukur, oleh karena menyangkut kesadaran

seseorang yang tumbuh dari dalam diri peserta didik. Dalam batas tertentu

(19)

untuk sampai pada kesimpulan yang bisa dipertanggungjawabkan membutuhkan

ketelitian dan observasi yang terus-menerus, dan hal ini tidaklah mudah untuk

dilakukan, apalagi menilai perubahan sikap sebagai akibat dari proses

pembelajaran yang dilakukan guru di sekolah. Kita tidak bisa menyimpulkan

bahwa sikap anak itu baik, misalnya dilihat dari kebiasaan berbahasa atau sopan

santun yang bersangkutan, sebagai akibat dari proses pembelajaran yang

dilakukan guru. Mungkin sikap itu terbentuk oleh kebiasaan dalam keluarga dan

lingkungan sekitar.

Berhasilnya tujuan pembelajaran ditentukan oleh banyak faktor

diantaranya adalah faktor guru dalam melaksanakan proses belajar mengajar dan

faktor dari siswa yang tampak dari sikapnya di kelas. Sikap siswa di kelas terbagi

dua, yaitu sikap yang positif dan negatif. Sikap positifnya adalah siswa aktif

dalam proses pembelajaran, selalu mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru,

bersikap ramah sewaktu berpapasan atau bertemu dengan guru sedangkan sikap

negatif mencakup kenakalan siswa di kelas, seperti keras kepala, berbohong, tidak

mematuhi peraturan di sekolah, berkelahi dengan teman, berbicara tidak sopan,

kekerasan kepada teman dan sebagainya.

Untuk mengatasi permasalahan di atas dan guna mencapai tujuan

pendidikan secara maksimal, peran guru sangat penting dan diharapkan guru

dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, memiliki cara/ model

mengajar yang baik dan mampu memilih model pembelajaran yang dapat

menanamkan nilai-nilai moral dan sesuai dengan konsep mata pelajaran yang

akan disampaikan. Demikian juga orangtua murid kurang mendukung terhadap

(20)

merupakan tanggung jawab sekolah dan guru sehingga anak dirumah menjadi

malas belajar.

Berdasarkan wawancara yang dilakukan kepada guru, guru mengatakan

bahwa siswa belum terlatih dalam menerima penilaian dirinya dan menilai orang

lain, dan tidak menghiraukan guru disaat proses pembelajaran berlangsung, serta

kurang mengerti dalam mengambil suatu keputusan. Peneliti juga mewawancarai

beberapa siswa, ternyata guru dalam mengajar masih menggunakan teknik

pengajaran tradisional atau ceramah yang membuat siswa kurang termotivasi

sehingga kesannya membosankan. Jadi proses pembelajaran pendidikan

Kewarganegaraan yang dilakukan guru belum optimal, dikarenakan guru dalam

mengajar tidak menyesuaikan pendekatan, metode, strategi, dan teknik-teknik

pembelajaran dengan materi yang akan disampaikan, serta kurang penanaman

nilai terhadap siswa. Hal ini tampak dari perilaku siswa yang cenderung kurang

adanya kerjasama dalam proses pembelajaran, kurang menghargai pendapat

teman, kurang mengerti cara-cara pengambilan suatu keputusan, kurang

penanaman nilai-nilai moral kepada siswa serta dapat dilihat dari hasil belajar

masing-masing siswa SDN 101774 Sampali.

Hasil belajar siswa dari pengamatan awal diperoleh bahwa kemampuan

siswa terhadap mata pelajaran pendidikan Kewarganegaraan belum optimal.

Rendahnya kemampuan siswa ini dapat dilihat dari hasil nilai semester I dan II

Tahun Ajaran 2012/2013, dan nilai ujian mid semester dan semester I Tahun

Ajaran 2013/2014 yang belum begitu memuaskan. Namun pada nilai semester I

dan II pada Tahun Ajaran 2012/2013 bukan merupakan nilai asli siswa sewaktu

(21)

formatif. Sedangkan nilai mid semester dan nilai ujian semester I pada Tahun

Ajaran 2013/2014 merupakan nilai asli yang diperoleh siswa, dan dari nilai ini

tampak jelas bahwa kemampuan siswa pada mata pelajaran pendidikan

Kewarganegaraan masih tergolong rendah. Perolehan hasil belajar atau nilai siswa

ini dapat kita lihat seperti pada tabel berikut:

Tabel 1.1 Analisis Hasil Belajar Kelas V Mata Pelajaran Pendidikan Sumber : 2013 DKN Siswa Kelas V-B SDN 101774 Sampali

(22)

Dari data tabel di atas, tampak jumlah siswa pada Tahun Ajaran 2012/2013

ada 36 orang siswa sedangkan 2013/2014 ada 38 orang siswa. Dikarenakan ada

pertambahan 2 orang siswa atau siswa baru masuk ke kelas V-B. Selanjutnya, dari

data nilai yang diperoleh siswa di atas, dapat dilihat ketuntasan belajar siswa yang

telah mencapai KKM pada semester I dan II Tahun Ajaran 2012/2013, dan ujian

mid semester dan semester I pada Tahun Ajaran 2013/2014 masih relatif sedikit,

justru mengalami penurunan dari jumlah nilai yang diharapkan. Memang semester

I tahun ajaran 2012/2013 ada 18 orang siswa yang mencapai nilai KKM dan 18

orang siswa tidak mencapai nilai KKM dari 36 jumlah siswa, dimana pada

semester I yang mendapat nilai 75 dengan jumlah perolehan nilai rata-rata siswa

73,97. Demikian juga di semester II jumlah siswa yang mendapat nilai 75

sebanyak 18 orang dan yang mendapatkan nilai di bawah 75 sebanyak 18 orang

siswa dari 36 jumlah siswa dengan jumlah perolehan nilai rata-rata siswa 73,61.

Pada mid semester tahun ajaran 2013/2014, jumlah siswa yang

mendapatkan nilai 75 hanya 13 orang siswa dari 38 jumlah siswa atau berkisar

34,21% dengan jumlah perolehan nilai rata-rata siswa 27,13 dan yang

mendapatkan nilai di bawah 75 sebanyak 25 orang siswa atau berkisar 65,78%

dengan jumlah perolehan nilai rata-rata siswa 42,44. Sedangkan pada semester I

tahun ajaran 2013/2014 jumlah siswa yang mendapatkan nilai 75 hanya 8 orang

siswa dari 38 jumlah siswa atau berkisar 21,05% dengan jumlah perolehan nilai

rata-rata siswa 17,02 dan yang mendapatkan nilai di bawah 75 sebanyak 30 orang

siswa atau berkisar 78,94% dengan jumlah perolehan nilai rata-rata siswa 43,52.

(23)

perlunya upaya untuk memperbaiki hasil belajar siswa karena masih jauh dari apa

yang diharapkan atau nilai rendah.

Kemampuan seorang siswa bukan hanya dilihat dari sisi kognitifnya saja,

melainkan dari sisi afektifnya juga. Berkaitan dengan perubahan kurikulum,

berbagai pihak menganalisis dan melihat perlunya diterapkan kurikulum berbasis

kompetensi sekaligus berbasis karakter (competency and character based

curriculum), yang dapat membekali siswa dengan berbagai sikap dan kemampuan

yang sesuai dengan tuntutan perkembangan zaman dan tuntutan teknologi.

Pendidikan karakter bertujuan untuk meningkatkan mutu proses dan hasil

pendidikan, yang mengarah pada pembentukan budi pekerti dan akhlak mulia

siswa secara utuh.

Dalam mengajar Pendidikan Kewarganegaraan, ada beberapa model

pembelajaran yang bisa digunakan khususnya model atau strategi pembelajaran

sikap, seperti model konsiderasi (the consideration model), model pengembangan

kognitif (the cognitive development model), dan teknik mengklarifikasi nilai

(value clarification technique). Dari ketiga model pembelajaran ini, peneliti

memilih model pembelajaran ketiga sebagai tindakan untuk memperbaiki masalah

diatas. Sebab teknik mengklarifikasi nilai (value clarification technique) adalah

suatu teknik pengajaran untuk membantu dalam mencari dan menentukan suatu

nilai yang sifatnya positif atau negatif. Artinya, menanamkan kesadaran siswa

tentang nilai-nilai yang dimiliki baik tingkat positif maupun yang negatif untuk

selanjutnya ditanamkan melalui cara yang rasional (logis) dan diterima siswa.

Sebagaimana diketahui bahwa pelajaran pendidikan Kewarganegaraan lebih

(24)

norma-norma baku seperti rasa sosial, nasionalisme, bahkan sistem keyakinan. Jadi pada

teknik pengajaran ini akan melatih siswa dalam menerima penilaian dirinya dan

menilai orang lain, serta mengambil keputusan terhadap sesuatu persoalan yang

berhubungan dengan pergaulannya dan kehidupan sehari-hari.

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka peneliti mengambil

sebuah judul “Meningkatkan Kemampuan Afektif Siswa dengan Menggunakan

Model Pembelajaran Value Clarification Technique pada Pelajaran Pendidikan

Kewarganegaraan Kelas V SDN 101774 Sampali”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka dapat diidentifikasi

masalah sebagai berikut:

1. Siswa belum terlatih dalam menerima penilaian dirinya dan menilai orang

lain.

2. Siswa kurang mengerti dalam menerima serta mengambil keputusan

terhadap sesuatu persoalan.

3. Guru masih menggunakan teknik pengajaran tradisional.

4. Kurang menanamkan kesadaran siswa tentang nilai-nilai yang dimiliki

baik tingkat sifat positif maupun negatif.

1.3 Batasan Masalah

Sesuai dengan kemampuan waktu dan tenaga yang peneliti miliki, maka

peneliti memberi batasan masalah : “Meningkatkan Kemampuan Afektif

(25)

Clarification Technique pada Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Kelas V SDN 101774 Sampali”.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan yang telah ditetapkan dalam pembelajaran

Pendidikan Kewarganegaraan, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :

“Apakah dengan model pembelajaran value clarification technique dapat

meningkatkan kemampuan afektif terhadap hasil belajar siswa pada pelajaran

pendidikan kewarganegaraan kelas V SDN 101774 Sampali?”.

1.5 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini adalah untuk

mendapatkan data kemampuan afektif terhadap hasil belajar siswa dengan

penggunaan model pembelajaran value clarification technique pada pelajaran

Pendidikan Kewarganegaraan di kelas V SDN 101774 Sampali.

1.6 Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian yang diuraikan di atas, maka diharapkan

manfaat dari penelitian tindakan kelas ini adalah:

1. Bagi siswa kelas V SDN 101774 Sampali, dapat meningkatkan

kemampuan afektif siswa dalam proses pembelajaran serta dapat

mengembangkan pengetahuan subjek penelitian dengan menggunakan

model Value Clarification Technique

2. Bagi guru, sebagai bahan masukan bagi guru SD untuk

(26)

pembelajaran Value Clarification Technique dan rencana pelaksanaan

pembelajaran (RPP) kemampuan afektif siswa dalam mata pelajaran

Pendidikan Kewarganegaraan

3. Bagi sekolah, dapat memberi masukan yang berharga di sekolah dalam

memperbaiki model pembelajaran dan meningkatkan kemampuan

afektif siswa khususnya pada pengajaran Pendidikan Kewarganegaraan

4. Bagi peneliti, sebagai pengalaman dan menambah wawasan untuk

melakukan penelitian dan menyusun karya ilmiah dapat

mengembangkan pengetahuan secara efektif

5. Bagi peneliti lanjutan, sebagai bahan masukan bagi peneliti berikutnya

(27)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

1. Hipotesis dalam penelitian ini dapat diterima dan terbukti berdasarkan

tindakan siklus I dan siklus II bahwa, “Penggunaan model pembelajaran

Value Clarification Technique dalam pembelajaran Pendidikan

Kewarganegaraan di kelas V SDN 101774 Sampali dapat meningkatkan

kemampuan afektif siswa”.

2. Peningkatan kemampuan afektif dengan penggunaan model pembelajaran

Value Clarification Technique dalam pembelajaran Pendidikan

Kewarganegaraan di kelas V SDN 101774 Sampali pada saat pre tes

terdapat 11 siswa yang mendapatkan nilai ≥ 75 (28,94%), dan ≤ 75

sebanyak 27 siswa (71,05%), kemudian pada post tes di siklus I terjadi

peningkatan dimana terdapat 23 siswa yang mendapatkan nilai ≥ 75

(60,52%), dan ≤ 75 sebanyak 15 siswa (39,47). Selanjutnya setelah

dilakukan post tes di siklus II hampir semua siswa mendapatkan nilai ≥ 75,

sebanyak 32 siswa (84,21%), dan hanya ada 6 siswa yang mendapat nilai ≤

75 (15,78%).

3. Dukungan yang kondusif dari faktor-faktor/unsur-unsur yang berpengaruh

langsung dalam proses pembelajaran dengan menerapkan model

pembelajaran Value Clarification Technique sangat mendukung perolehan

(28)

4. Menggunakan materi Pendidikan Kewarganegaraan yang terdapat pada

kurikulum SD sangat sesuai untuk penanaman dan menumbuhkan

nilai-nilai kemanusiaan sejak dini kepada siswa.

5.2 Saran

1. Bagi guru, diharapkan guru SD menggunakan model pembelajaran Value

Clarification Technique dalam pembelajaran Pendidikan

Kewarganegaraan sebaiknya mengikuti langkah-langkah yang

menunjukkan penggunaan model pembelajaran tersebut.

2. Bagi siswa, diharapkan untuk memahami nilai-nilai yang positif atau

negatif dalam bersikap.

3. Kepada Kepala sekolah, dalam upaya meningkatkan proses pembelajaran

hendaknya mengikut sertakan kepada guru-guru dalam

pelatihan-pelatihan atau seminar-seminar agar guru lebih terampil menggunakan

berbagai model pembelajaran terutama menggunakan pembelajaran Value

Clarification Technique.

4. Bagi peneliti berikutnya jika ingin melakukan jenis penelitian yang sama

sebaiknya dilaksanakan lebih dari dua siklus, agar tercapai keberhasilan

Gambar

Tabel 4.10 Hasil Observasi Keadaan Sekolah
Gambar 3.1  Desain PTK Menurut Kemmis dan MC. Taggart .......................
Tabel 1.2 Analisis Hasil Belajar Kelas V Mata Pelajaran Pendidikan

Referensi

Dokumen terkait

Dalam penelitian skripsi ini, penulis menggunakan jenis penelitian kepustakaan (library research), yaitu serangkaian kegiatan yang berkenaan dengan metode

Bak gayung bersambut, media sosial-media sosial hari ini beradaptasi dengan baik dalam mengimbangi keinginan pasar, tidak kaku, dan mulai berinovasi karena banyaknya

Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1977 tentang Peraturan Gaji Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1977 Nomor 11, Tambahan Lembaran Negara Republik

di Uchiko Town yang secara umum menunjukkan bahwa Uchiko Town memiliki sektor basis dan unggulan pada sektor agrikultur dan seiiring perkembangan zaman, dua

Hasil penelitian Rahmawati dkk pada penderita DM tipe 2 di poliklinik rumah sakit menyatakan bahwa ada hubungan antara aktifitas fisik dengan kadar glukosa darah,

Namun pada pada tahun 2015 ini, seluruh pelajar SMA/SMK/MAN Indonesia bisa melangkah dan masuk ke ruang ujian dengan muka berseri-seri, karena nilai kelulusan

Dari hasil penelitian ini dapat diperoleh beberapa kesimpulan antara lain: (1)Sebahagian besar aparat pemerintah kota Maksassar yang menjadi responden penelitian ini sudah

Hasil pengujian menunjukkan bahwa interaksi antara gaya aksial dan momen kolom beton bertulangan bambu hasil pengujian mendekati hasil analisis berdasarkan teori