ABSTRAK
PENGARUH PEMBERIAN INFUSED WATER KOMBINASI MENTIMUN (Cucumis sativus Linn.) dan ANGGUR MERAH (Vitis
Vinifera) TERHADAP TEKANAN DARAH PADA LAKI-LAKI
DEWASA MUDA Risang Haryo Raditya, 2015.
Pembimbing I : H. Edwin Setiabudi., dr., Sp.PD-KKV,FINASIM Pembimbing II : dr. Jo Suherman, MS., AIF.
Latar belakang: Hipertensi sering terjadi di Indonesia. Penatalaksanaan hipertensi non farmakologis adalah melalui modifikasi gaya hidup, salah satunya dengan mengonsumsi buah dan sayur seperti mentimun dan anggur merah.
Tujuan: mengetahui efek infused water kombinasi mentimun dan anggur merah terhadap tekanan darah sistol (TDS) dan diastol (TDD).
Desain penelitian: eksperimental semu dengan desain pretest dan posttest. Data yang diukur adalah TDS dan TDD (mmHg) pada 30 orang laki-laki dewasa yang diberi infused water kombinasi mentimun dan anggur merah. Analisis data menggunakan uji “t” berpasangan.
Hasil penelitian: tekanan darah rata-rata sistolik/diastolik sebelum diberikan perlakuan yaitu 115,20/76,13 mmHg. Setelah subjek diberikan perlakuan, terdapat penurunan tekanan darah rata-rata sistolik/diastolik menjadi 106,83/71,87 mmHg. Uji statistik menunjukkan perbedaan sangat bermakna dengan p = 0,000.
Simpulan: pemberian infused water kombinasi mentimun dan anggur merah dapat menurunkan tekanan darah laki-laki dewasa.
ABSTRACT
THE EFFECT OF CUCUMBER (Cucumis sativus Linn.) AND RED GRAPE (Vitis Vinifera) COMBINATION INFUSED WATER IN
BLOOD PRESSURE IN ADULT MALE
Risang Haryo Raditya, 2015.
Tutor 1 : H. Edwin Setiabudi., dr., Sp.PD-KKV,FINASIM Tutor 2 : dr. Jo Suherman, MS., AIF.
Hypertension is common in Indonesia. Non-pharmacological treatment of hypertension is through lifestyle modification, one of which is consuming fruit and vegetable such as cucumber and red grape.
The objective of this study was to know the effect of cucumber and red grape combination infused water towards systolic and diastolic blood pressure.
The design of this study was quasi experimental with pre-test and post-test design. Measured data was systolic and diastolic blood pressue (in mmHg) in thirty adult men who were administered cucumber and red grape combination infused water. Data was analyzed with paired T test.
The results were the average systolic/diastolic blood pressure before the treatment was 115,20/76,13 mmHg. After treatment, there was a decrease in average systolic/diastolic blood pressure to 106,83/71,87 mmHg. Statistical test showed a highly significant difference with p= 0.000.
The administration of cucumber and red grape combination infused water could decrease blood pressure in adult male.
DAFTAR ISI
Halaman
JUDUL ... i
LEMBAR PERSETUJUAN ... ii
SURAT PERNYATAAN ... iii
ABSTRAK ... iv
ABSTRACT ... v
KATA PENGANTAR ... vi
DAFTAR ISI ... viii
DAFTAR TABEL... xii
DAFTAR GAMBAR ... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ... xiv
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Identifikasi Masalah ... 3
1.3 Tujuan Penelitian ... 3
1.4 Manfaat Penelitian ... 4
1.4.1 Manfaat Akademis ... 4
1.4.2 Manfaat Praktis ... 4
1.5 Kerangka Pemikiran... ... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Anatomi Jantung ... 7
2.2 Fisiologi Jantung ... 9
2.3 Fisiologi Tekanan Darah ... 10
2.6.4 Jenis-Jenis Mentimun ... 36 3.1 Bahan dan Subjek Penelitian ... 47
3.1.1 Alat dan Bahan Penelitian ... 47
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ... 48
3.3.9 Kriteria Uji ... 53
3.4 Uji Pendahuluan ... 53
3.5 Aspek Etik Penelitian ... 54
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian... 55
4.1.1 Pengaruh Pemberian Infused Water Kombinasi Mentimun dan Anggur Merah Terhadap Tekanan Darah Sistolik... 55
4.1.2 Pengaruh Pemberian Infused Water Kombinasi Mentimun dan Anggur Merah Terhadap Tekanan Darah Diastolik... 57
4.2 Pembahasan……….. 59
4.3 Hipotesis Penelitian……….. 61
4.4 Pengujian Hipotesis Penelitian………... 61
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ... 63
5.2 Saran ... 63
DAFTAR PUSTAKA ... 64
LAMPIRAN ... 67
DAFTAR TABEL
TABEL HALAMAN
Tabel 2.1 Definisi Bunyi Korotkoff………. 23
Tabel 2.2 Klasifikasi JNC VII... 25
Tabel 2.3 Komplikasi Hipertensi ... 30
Tabel 2.4 Nutrisi Anggur... 43
Tabel 4.1 Tekanan Darah Sistolik Sebelum dan Setelah Perlakuan... 55
Tabel 4.2 Perubahan Tekanan Darah Sistolik ... 55
Tabel 4.3 Hasil Uji T Berpasangan Tekanan Darah Sistolik... 57
Tabel 4.4 Tekanan Darah Diastolik Sebelum Dan Setelah Perlakuan... 58
Tabel 4.5 Perubahan Tekanan Darah Diastolik... 58
DAFTAR GAMBAR
GAMBAR HALAMAN
Gambar 2.1 Anatomi Jantung... 8
Gambar 2.2 Regulasi Sekresi Aldosteron Oleh RAA... 16
Gambar 2.3 Mentimun... 34
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN HALAMAN
Lampiran 1 Hasil Tekan Darah Sistolik Sebelum dan Setelah Perlakuan... 67
Lampiran 2 Hasil Tekan Darah Diastolik Sebelum dan Setelah Perlakuan... 68
Lampiran 3. Inform Consent...…... 69
Lampiran 4. Analisis Statistik Tekanan Darah Sistolik …... 70
Lampiran 5. Analisis Statistik Tekanan Darah Diastolik ...… 71
Lampiran 6. Surat Keputusan Komisi Etik Penelitian ...…... 72
Lampiran 7. Dokumentasi ...…... 73
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Tekanan darah merupakan faktor yang penting bagi kesehatan seseorang, namun
hal ini masih jarang diperhatikan sehingga banyak orang yang mengalami kelainan
tekanan darah. Kelainan tekanan darah ada dua macam, antara lain hipertensi atau
tekanan darah tinggi dan hipotensi atau tekanan darah rendah. Hipertensi menurut
kriteria The Seventh Joint National Committee on Prevention, Detection, Evaluation
and treatment of High Blood Pressure (JNC VII) tahun 2003, didefinisikan sebagai tekanan darah sistol ≥ 140 mmHg dan tekanan darah diastol ≥ 90 mmHg, atau sedang dalam pengobatan anti hipertensi (JNC VII, 2003).
Beberapa hal yang dapat memicu timbulnya tekanan darah tinggi adalah gaya
hidup yang tidak sehat, seperti minuman beralkohol, makanan yang mengandung
banyak lemak, dan juga merokok. Selain itu, ada pula faktor genetik yang dapat
menimbulkan seseorang menderita tekanan darah tinggi. Tetapi seiring pertambahan
usia seseorang juga dapat mengalami hipertensi akibat proses pengerasan dari
pembuluh darah atau disebut juga aterosklerosis (Guyton & Hall, 2007).
Kejadian hipertensi dan penyakit kardiovaskular ini cenderung meningkat seiring
dengan gaya hidup yang jauh dari perilaku hidup sehat dan mahalnya biaya
pengobatan hipertensi. Menurut American Heart Association (AHA), penderita
hipertensi di Amerika Serikat diperkirakan sekitar 77,9 juta atau 1 dari 3 penduduk
pada tahun 2010 (AHA, 2011). Prevalensi hipertensi pada tahun 2030 diperkirakan
akan meningkat sebanyak 7,2% dari estimasi tahun 2010. Prevalensi hipertensi di
Indonesia sebesar 26,5% pada tahun 2013, tetapi yang terdiagnosis oleh tenaga
bahwa sebagian besar kasus hipertensi di masyarakat belum terdiagnosis dan
terjangkau pelayanan kesehatan (DEPKES, 2013).
Beberapa hal yang menjadi faktor risiko hipertensi di Indonesia adalah umur, jenis
kelamin, kebiasaan merokok, konsumsi minuman berkafein lebih sekali per hari,
konsumsi alkohol, kurang aktivitas fisik, dan obesitas. Hipertensi lebih banyak terjadi
pada pria bila terjadi pada usia dewasa muda, tetapi lebih banyak menyerang wanita
setelah umur 55 tahun. Hal ini sering dikaitkan dengan perubahan hormon setelah
menopouse (Marliani dan Tantan, S, 2007). Beberapa komplikasi yang sering terjadi
pada pasien dengan hipertensi yaitu stroke, gagal jantung, kebutaan, cronic kidney
disease (Penyakit Hipertensi, n.d.).
Penatalaksanaan hipertensi dapat dilakukan secara farmakologis dan
nonfarmakologis. Penatalaksanaan secara nonfarmakologis adalah dengan
berolahraga dan menjaga pola makan seperti diet rendah garam. Penatalaksanaan
secara farmakologi dengan menggunakan obat anti hipertensi. Dikenal 5 golongan
obat lini pertama yang biasa digunakan untuk penatalaksanaan awal hipertensi, yaitu:
ACE inhibitor, Angiotensin Receptor Blocker, Calcium Channel Blocker, diuretik,
dan beta blocker. Terdapat kemungkinan timbulnya efek samping pada penggunaan
obat-obat tersebut jangka panjang. Pada golongan obat diuretik efek samping
sistemik yang paling sering terjadi adalah hipotensi, sedangkan pada ACE inhibitor
dapat menyebabkan batuk selama pengobatan (Nafrialdi, 2007).
Banyak orang yang menggunakan terapi non farmakologis karena efek samping
obat yang muncul pada beberapa individu. Salah satu terapi non-farmakologis yang
dapat diberikan pada penderita hipertensi adalah terapi nutrisi yang dilakukan dengan
manajemen diet hipertensi. Contohnya dengan pembatasan konsumsi garam,
mempertahankan asupan kalium dan magnesium serta membatasi asupan kalori.
DASH (Dietary Approaches to Stop Hypertension) merekomendasikan pasien
hipertensi banyak mengkonsumsi buah-buahan dan sayuran, meningkatkan konsumsi
Beberapa buah dan sayur yang dipercaya dapat membantu menurunkan tekanan
darah yaitu : mentimun dan anggur merah. Anggur merah (Vitis vinifera) merupakan
buah yang cukup banyak digemari karena rasanya yang unik dan menyegarkan,
selain itu anggur memiliki banyak kandungan aktif yang baik untuk kesehatan seperti
vitamin dan antioksidan. Mentimun (Cucumis sativus Linn.) merupakan sayuran yang
cukup digemari di Indonesia. Selain karena mudah ditemukan dan harganya yang
murah, mentimun memiliki rasa yang khas dan memiliki kandungan air yang cukup
banyak sehingga menghasilkan sensasi rasa yang segar, kandungan kalium pada
mentimun juga tergolong cukup tinggi. Infused water dapat menjadi alternatif bagi
orang yang tidak suka atau terbiasa mengonsumsi air putih, buah, dan sayur secara
langsung. (Murtie & Yahya, 2014)
Pada penelitian sebelumnya di Universitas Louis Pasteur di Strasbourg, Prancis,
dipimpin oleh Valerie Schini-Kerth, Ph.D., menemukan bahwa jus anggur dapat
menurunkan tekanan darah dan menurut penelitian yang dilakukan oleh Yuniati
Valentina menemukan bahwa jus mentimun dapat menurunkan tekanan darah normal
perempuan dewasa. Berdasarkan latar belakang tersebut peneliti ingin mengetahui
pengaruh infused water kombinasi mentimun dan anggur merah terhadap tekanan
darah pada laki-laki dewasa muda.
1.2Indentifikasi Masalah
Apakah infused water kombinasi mentimun dan anggur merah dapat memengaruhi
tekanan darah pada laki-laki dewasa muda
1.3Tujuan Penelitian
Ingin mengetahui pengaruh infused water kombinasi mentimun dan anggur merah
1.4Manfaat Penelitian
1.4.1 Manfaat Akademis
Untuk menambah wawasan farmakologi tentang bahan alami yang dapat menurunkan tekanan darah
Untuk menambah wawasan mengenai pengaruh infused water kombinasi mentimun dan anggur merah dalam memengaruhi tekanan darah
1.4.2 Manfaat Praktis
Untuk memberikan informasi kepada masyarakat mengenai terapi adjuvan hipertensi yang ekonomis / terjangkau.
Untuk memberikan informasi kepada masyarakat mengenai pengaruh infused water kombinasi mentimun dan anggur merah terhadap tekanan
1.5Kerangka Pemikiran
Tekanan darah dipengaruhi oleh curah jantung dan resistensi perifer. Tekanan
darah dapat berkurang bila curah jantung dan resistensi perifer diturunkan. Resistensi
perifer akan berkurang bila terjadi vasodilatasi pembuluh darah. Mentimun memiliki
kandungan kalium, magnesium, flavonoid, sedangkan anggur merah memiliki
kandungan tambahan yaitu resveratrol, dan berbagai antioksidan yang berperan untuk
menurunkan tekanan darah.
Resveratrol yang terdapat pada biji dan kulit anggur berfungsi menghambat
produksi Endothelin-1/ET-1, vasokonstriktor terkuat di tubuh. ET-1 disintesis oleh
sel endotelial yang mengalami cedera sebagai respon terhadap pembentukan radikal
bebas saat terjadi kelelahan atau stress. (WHFOODS, 2016)
Resveratrol juga menghambat Angiotensin II (ACE-Inhibitor), hal ini akan
mengakibatkan terjadinya penghambatan vasokontriksi pembuluh darah di berbagai
daerah di tubuh khususnya arteriol sehingga tahanan perifer total tidak meningkat,
dengan demikian tekanan arteri pun tidak meningkat. Penghambatan Angiotensin II
oleh resveratrol akan menghambat sekresi aldosteron yang berakibat meningkatnya
ekskresi garam dan air oleh ginjal sehingga volume cairan intravaskular akan
berkurang dan tekanan arteri menurun (Guyton & Hall, 2007).
Kandungan lain pada anggur dan mentimun yang penting adalah kalium. Kenaikan
konsentrasi ion kalium menyebabkan terjadinya vasodilatasi. Hal ini akibat
kemampuan ion kalium untuk menurunkan potensial membran sehingga terjadi
penghambatan kontraksi otot polos dan penurunan total peripheral resistance (TPR),
serta terjadi penurunan tekanan darah (Guyton & Hall, 2007). Kalium yang juga
berpengaruh dalam sistem renin-angiotensin aldosteron (RAAS) yang merupakan
pusat kontrol utama tekanan darah dan fungsi endokrin terkait kardiovaskuler.
Tingginya kadar kalium dapat menghambat pelepasan renin yang akan mencegah
pembentukan angiotensin I dan II, selain itu kalium juga menyebabkan penurunan
pembuluh darah perifer yang menyebabkan penurunan tekanan darah (Murray, R., &
al, 2003). Magnesium merupakan inhibitor kuat terhadap kontraksi vaskuler otot
halus dan berperan sebagai vasodilator dalam regulasi tekanan darah (Appel, 1999).
Flavonoid mempengaruhi kerja angiotensin converting enzim (ACE) yang akan
menghambat pembentukan angiotensin I menjadi angiotensin II sehingga terjadi
vasodilatasi pembuluh darah, penurunan sekresi aldosteron dan Anti diuretic hormone
(ADH) (Robinson, 1995). Terjadinya penurunan sekresi aldosteron dan ADH ini akan
menyebabkan penurunan reabsorbsi air dan natrium di ginjal sehingga volume cairan
intravaskuler akan menurun dan terjadi penurunan tekanan darah (Guyton & Hall,
2007). Flavanoid turut mencegah pembentukan plak arterosklerosis dan membantu
relaksasi otot pembuluh darah arteri sehingga terjadi vasodilatasi dan aliran darah
menjadi lebih lancar. (Nelson, 2009).
Mengonsumsi air putih dalam kadar tertentu dapat membantu menurunkan
tekanan darah karena air yang diserap akan melarutkan natrium sehingga dapat
diekskresikan. Infused water adalah air yang diberi tambahan potongan buah-buahan,
yang kemudian didiamkan sekitar 4 jam di dalam kulkas.
Dengan mengonsumsi infused water, kita bisa mendapatkan manfaat alami dari air
putih dan buah sekaligus, maka mengonsumsi infused water dapat menjadi alternatif
bagi orang yang tidak suka atau terbiasa untuk mengonsumsi air putih, buah, atau
sayur secara langsung.
1.6Hipotesis Penelitian
Infused water kombinasi mentimun dan anggur merah dapat memengaruhi tekanan
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Infused water kombinasi mentimun dan anggur merah mempengaruhi tekanan
darah sistolik dan diastolik laki-laki dewasa muda.
5.1.1 Simpulan Tambahan
Infused water kombinasi mentimun dan anggur merah menurunkan tekanan darah sistolik laki-laki dewasa muda.
Infused water kombinasi mentimun dan anggur merah menurunkan tekanan darah diastolik laki-laki dewasa muda.
5.2 Saran
Penelitian ini merupakan penelitian pendahuluan dan perlu dilanjutkan dengan
penelitian lain agar didapatkan hasil penelitian yang lebih akurat, serta untuk
mengetahui efek samping dan dosis efektif dari infused water kombinasi mentimun
dan anggur merah yang tidak menimbulkan efek samping untuk menurunkan tekanan
darah, maka penulis menyarankan :
o Infused water kombinasi mentimun dan anggur merah dapat digunakan
sebagai terapi adjuvan untuk mengontrol tekanan darah
o Perlu dilakukan pemeriksaan kandungan kalium dalam infused water
o Perlu dilakukan pemeriksaan tekanan darah dengan menggunakan
sphygmomanometer digital
o Perlu dilakukan penelitian menggunakan kadar buah dan sampel yang lebih
besar
DAFTAR PUSTAKA
Anonymous. (2015). Manfaat Buah Timun (Mentimun) untuk Kesehatan. Retrieved
September 20, 2015, from
http://webkesehatan.com/manfaat-kesehatan-buah-mentimun/
Brunner, & Suddarth. (2001). Keperawatan Medikal Bedah (8th edition ed.). Jakarta:
EGC.
CCRC Farmasi UGM. (2012). Anggur (Vitis vinifera). Retrieved from
http://ccrc.farmasi.ugm.ac.id/?page_id=2401.
DEPKES. (2013). Masalah Hipertensi di Indonesia. Retrieved December 3, 2015,
from Departement Kesehatan Republik Indonesia:
http://www.depkes.go.id/index.php/berita/press-release/1909-masalah-hipertensi-di-indonesia.html
Dewi, N. (2012). Kreatif Bertanam Buah Anggur. Yogyakarta:: Pustaka Baru Press.
Elsanti, Salma. (2009). Panduan Hidup Sehat Bebas Kolestrol, Stroke, Hipertensi &
Serangan Jantung. Yogyakarta: Araska.
F. Paulsen, J. W. (2010). Sobotta Atlas Anatomi Manusia (Vol. 23). Munchen: EGC.
Fowler, M. J. (2008). Microvascular and Macrovascular Complications. Clinical
Diabetes, 26, 77-81.
Fikri. (2008). Mentimun, Murah Menyegarkan. Retrieved August 8, 2015, from
http://tabloidcempaka.com/2008/28/mentimun-murah-menyegarkan/
Ganong, W. (2008). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta: EGC. Ganong, W.
(2008). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta: EGC.
Guyton, A. C., & Hall, J. E. (2008). Textbook of Medical Physiology (11th Edition
ed.). (W. Schmitt, Ed.) Philadelphia: Elsevier Saunders.
Higdon, J. (2006). Vitamin C. Retrieved from
http://lpi.oregonstate.edu/infocenter/vitamins/vitaminC
Imdad, H., & Nawangsih, A. (1995). Sayuran Jepang. Jakarta: Penebar Swadaya.
JNC VII. (2003). Hypertension. The Seventh report of the Joint National Committee
on Prevention, Detection, Evaliation and Treatment of High Blood Pressure,
1026.
Krummel, Debra. (2004). Nutrition in Hypertension dalam Krause’s Food, Nutrition
and Diet Therapy. Philadelphia: W.B.Saunders.
Marliani dan Tantan, S. (2007). 100 Question & Answer Hipertensi.
Masud, I. (1989). Human Physiology. New york: McGraw-Hill Book Company.
Mohrman, D., & Heller, L. (2013). Cardiovascular Physiology. New York: McGraw
Hill Book Company.
Murray, R., & al. (2003). Biokimia Harper (5 ed.). Jakarta:: EGC.
Murtie, A., & Yahya, M. (2014). Infused Water. In BPI, Cara Asyik Minum Sehat.
Jakarta: PT.Bhuana Ilmu Populer.
Nafrialdi. (2007). Farmakologi dan Terapi. Edisi 5. (5 ed.). Jakarta: Departemen
Farmakologi dan Terapeutik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Nirmala, M. (2008). Mentimun Si "Dingin" dengan 1001 Manfaat. Retrieved August
8, 2015, from http://cybermed.cbn.net.id
Oates, J., & Brown, N. (2001). Antihypertensive Agents & The Drug Therapy of
Hypertension. In J. Hardman, & L. Limbird, Pharmacological Basis of
Therapeutics. New York: Mc Graw Hill Medical Publishing Division.
Relations, H. P. (2007). Retrieved November 2015, from New study shows Concord
Rukmana, R. (1994). Budidaya Mentimun. Yogyakarta: Kanisius.
Sherwood. (2013). Fisiologi Manusia : Dari Sel ke Sistem (8th edition ed.). (B. U.
Pendit, Trans.) Jakarta: EGC.
Sherwood, L. (2010). Human Physiology: From Cells to Systems (7th Edition ed.).
Belmont, California, United States of America: Brooks/Cole, Cengage
Learning .
Smeltzer, S., & Bare, B. (2001). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta:
EGC.
Soraya, N. (2014). Infused Water Minuman Alami dan Bervitamin Super Sehat.
Jakarta: Swadaya Grup.
Sudarma, J. H. ( 2012). Pembibitan Tanaman Buah. Yogyakarta: Bola Bintang
Publishing.
Sumpena. (2002). Kiat Bercocok Tanam Sayuran Organik. Jakarta: Lembaga Sehat
Dompet Dhuafa
Sunarjono, H. (2007). Bertanam 30 Jenis Sayur. Jakarta: Penebar
Swadaya.Republika.
Sumpena. (2007). Budidaya Mentimun Intensif dengan Mulsa secara tumpang Gili.
Jakarta: Penebar Swadaya.
Susalit E, K. E. (n.d.). Hipertensi Primer Dalam Buku Ajaran Ilmu Penyakit Dalam (3
ed.). Jakarta: Balai Penerbit FKUI.