• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Pemberian Infused Water Kombinasi Mentimun (Cucumis sativus Linn.) dan Anggur Merah (Vitis vinifera) terhadap Tekanan Darah pada Laki-Laki Dewasa Muda.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Pemberian Infused Water Kombinasi Mentimun (Cucumis sativus Linn.) dan Anggur Merah (Vitis vinifera) terhadap Tekanan Darah pada Laki-Laki Dewasa Muda."

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

PENGARUH PEMBERIAN INFUSED WATER KOMBINASI MENTIMUN (Cucumis sativus Linn.) dan ANGGUR MERAH (Vitis

Vinifera) TERHADAP TEKANAN DARAH PADA LAKI-LAKI

DEWASA MUDA Risang Haryo Raditya, 2015.

Pembimbing I : H. Edwin Setiabudi., dr., Sp.PD-KKV,FINASIM Pembimbing II : dr. Jo Suherman, MS., AIF.

Latar belakang: Hipertensi sering terjadi di Indonesia. Penatalaksanaan hipertensi non farmakologis adalah melalui modifikasi gaya hidup, salah satunya dengan mengonsumsi buah dan sayur seperti mentimun dan anggur merah.

Tujuan: mengetahui efek infused water kombinasi mentimun dan anggur merah terhadap tekanan darah sistol (TDS) dan diastol (TDD).

Desain penelitian: eksperimental semu dengan desain pretest dan posttest. Data yang diukur adalah TDS dan TDD (mmHg) pada 30 orang laki-laki dewasa yang diberi infused water kombinasi mentimun dan anggur merah. Analisis data menggunakan uji “t” berpasangan.

Hasil penelitian: tekanan darah rata-rata sistolik/diastolik sebelum diberikan perlakuan yaitu 115,20/76,13 mmHg. Setelah subjek diberikan perlakuan, terdapat penurunan tekanan darah rata-rata sistolik/diastolik menjadi 106,83/71,87 mmHg. Uji statistik menunjukkan perbedaan sangat bermakna dengan p = 0,000.

Simpulan: pemberian infused water kombinasi mentimun dan anggur merah dapat menurunkan tekanan darah laki-laki dewasa.

(2)

ABSTRACT

THE EFFECT OF CUCUMBER (Cucumis sativus Linn.) AND RED GRAPE (Vitis Vinifera) COMBINATION INFUSED WATER IN

BLOOD PRESSURE IN ADULT MALE

Risang Haryo Raditya, 2015.

Tutor 1 : H. Edwin Setiabudi., dr., Sp.PD-KKV,FINASIM Tutor 2 : dr. Jo Suherman, MS., AIF.

Hypertension is common in Indonesia. Non-pharmacological treatment of hypertension is through lifestyle modification, one of which is consuming fruit and vegetable such as cucumber and red grape.

The objective of this study was to know the effect of cucumber and red grape combination infused water towards systolic and diastolic blood pressure.

The design of this study was quasi experimental with pre-test and post-test design. Measured data was systolic and diastolic blood pressue (in mmHg) in thirty adult men who were administered cucumber and red grape combination infused water. Data was analyzed with paired T test.

The results were the average systolic/diastolic blood pressure before the treatment was 115,20/76,13 mmHg. After treatment, there was a decrease in average systolic/diastolic blood pressure to 106,83/71,87 mmHg. Statistical test showed a highly significant difference with p= 0.000.

The administration of cucumber and red grape combination infused water could decrease blood pressure in adult male.

(3)

DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL ... i

LEMBAR PERSETUJUAN ... ii

SURAT PERNYATAAN ... iii

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 3

1.3 Tujuan Penelitian ... 3

1.4 Manfaat Penelitian ... 4

1.4.1 Manfaat Akademis ... 4

1.4.2 Manfaat Praktis ... 4

1.5 Kerangka Pemikiran... ... 5

(4)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Anatomi Jantung ... 7

2.2 Fisiologi Jantung ... 9

2.3 Fisiologi Tekanan Darah ... 10

(5)

2.6.4 Jenis-Jenis Mentimun ... 36 3.1 Bahan dan Subjek Penelitian ... 47

3.1.1 Alat dan Bahan Penelitian ... 47

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ... 48

(6)

3.3.9 Kriteria Uji ... 53

3.4 Uji Pendahuluan ... 53

3.5 Aspek Etik Penelitian ... 54

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian... 55

4.1.1 Pengaruh Pemberian Infused Water Kombinasi Mentimun dan Anggur Merah Terhadap Tekanan Darah Sistolik... 55

4.1.2 Pengaruh Pemberian Infused Water Kombinasi Mentimun dan Anggur Merah Terhadap Tekanan Darah Diastolik... 57

4.2 Pembahasan……….. 59

4.3 Hipotesis Penelitian……….. 61

4.4 Pengujian Hipotesis Penelitian………... 61

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ... 63

5.2 Saran ... 63

DAFTAR PUSTAKA ... 64

LAMPIRAN ... 67

(7)

DAFTAR TABEL

TABEL HALAMAN

Tabel 2.1 Definisi Bunyi Korotkoff………. 23

Tabel 2.2 Klasifikasi JNC VII... 25

Tabel 2.3 Komplikasi Hipertensi ... 30

Tabel 2.4 Nutrisi Anggur... 43

Tabel 4.1 Tekanan Darah Sistolik Sebelum dan Setelah Perlakuan... 55

Tabel 4.2 Perubahan Tekanan Darah Sistolik ... 55

Tabel 4.3 Hasil Uji T Berpasangan Tekanan Darah Sistolik... 57

Tabel 4.4 Tekanan Darah Diastolik Sebelum Dan Setelah Perlakuan... 58

Tabel 4.5 Perubahan Tekanan Darah Diastolik... 58

(8)

DAFTAR GAMBAR

GAMBAR HALAMAN

Gambar 2.1 Anatomi Jantung... 8

Gambar 2.2 Regulasi Sekresi Aldosteron Oleh RAA... 16

Gambar 2.3 Mentimun... 34

(9)

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN HALAMAN

Lampiran 1 Hasil Tekan Darah Sistolik Sebelum dan Setelah Perlakuan... 67

Lampiran 2 Hasil Tekan Darah Diastolik Sebelum dan Setelah Perlakuan... 68

Lampiran 3. Inform Consent...…... 69

Lampiran 4. Analisis Statistik Tekanan Darah Sistolik …... 70

Lampiran 5. Analisis Statistik Tekanan Darah Diastolik ...… 71

Lampiran 6. Surat Keputusan Komisi Etik Penelitian ...…... 72

Lampiran 7. Dokumentasi ...…... 73

(10)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Tekanan darah merupakan faktor yang penting bagi kesehatan seseorang, namun

hal ini masih jarang diperhatikan sehingga banyak orang yang mengalami kelainan

tekanan darah. Kelainan tekanan darah ada dua macam, antara lain hipertensi atau

tekanan darah tinggi dan hipotensi atau tekanan darah rendah. Hipertensi menurut

kriteria The Seventh Joint National Committee on Prevention, Detection, Evaluation

and treatment of High Blood Pressure (JNC VII) tahun 2003, didefinisikan sebagai tekanan darah sistol ≥ 140 mmHg dan tekanan darah diastol ≥ 90 mmHg, atau sedang dalam pengobatan anti hipertensi (JNC VII, 2003).

Beberapa hal yang dapat memicu timbulnya tekanan darah tinggi adalah gaya

hidup yang tidak sehat, seperti minuman beralkohol, makanan yang mengandung

banyak lemak, dan juga merokok. Selain itu, ada pula faktor genetik yang dapat

menimbulkan seseorang menderita tekanan darah tinggi. Tetapi seiring pertambahan

usia seseorang juga dapat mengalami hipertensi akibat proses pengerasan dari

pembuluh darah atau disebut juga aterosklerosis (Guyton & Hall, 2007).

Kejadian hipertensi dan penyakit kardiovaskular ini cenderung meningkat seiring

dengan gaya hidup yang jauh dari perilaku hidup sehat dan mahalnya biaya

pengobatan hipertensi. Menurut American Heart Association (AHA), penderita

hipertensi di Amerika Serikat diperkirakan sekitar 77,9 juta atau 1 dari 3 penduduk

pada tahun 2010 (AHA, 2011). Prevalensi hipertensi pada tahun 2030 diperkirakan

akan meningkat sebanyak 7,2% dari estimasi tahun 2010. Prevalensi hipertensi di

Indonesia sebesar 26,5% pada tahun 2013, tetapi yang terdiagnosis oleh tenaga

(11)

bahwa sebagian besar kasus hipertensi di masyarakat belum terdiagnosis dan

terjangkau pelayanan kesehatan (DEPKES, 2013).

Beberapa hal yang menjadi faktor risiko hipertensi di Indonesia adalah umur, jenis

kelamin, kebiasaan merokok, konsumsi minuman berkafein lebih sekali per hari,

konsumsi alkohol, kurang aktivitas fisik, dan obesitas. Hipertensi lebih banyak terjadi

pada pria bila terjadi pada usia dewasa muda, tetapi lebih banyak menyerang wanita

setelah umur 55 tahun. Hal ini sering dikaitkan dengan perubahan hormon setelah

menopouse (Marliani dan Tantan, S, 2007). Beberapa komplikasi yang sering terjadi

pada pasien dengan hipertensi yaitu stroke, gagal jantung, kebutaan, cronic kidney

disease (Penyakit Hipertensi, n.d.).

Penatalaksanaan hipertensi dapat dilakukan secara farmakologis dan

nonfarmakologis. Penatalaksanaan secara nonfarmakologis adalah dengan

berolahraga dan menjaga pola makan seperti diet rendah garam. Penatalaksanaan

secara farmakologi dengan menggunakan obat anti hipertensi. Dikenal 5 golongan

obat lini pertama yang biasa digunakan untuk penatalaksanaan awal hipertensi, yaitu:

ACE inhibitor, Angiotensin Receptor Blocker, Calcium Channel Blocker, diuretik,

dan beta blocker. Terdapat kemungkinan timbulnya efek samping pada penggunaan

obat-obat tersebut jangka panjang. Pada golongan obat diuretik efek samping

sistemik yang paling sering terjadi adalah hipotensi, sedangkan pada ACE inhibitor

dapat menyebabkan batuk selama pengobatan (Nafrialdi, 2007).

Banyak orang yang menggunakan terapi non farmakologis karena efek samping

obat yang muncul pada beberapa individu. Salah satu terapi non-farmakologis yang

dapat diberikan pada penderita hipertensi adalah terapi nutrisi yang dilakukan dengan

manajemen diet hipertensi. Contohnya dengan pembatasan konsumsi garam,

mempertahankan asupan kalium dan magnesium serta membatasi asupan kalori.

DASH (Dietary Approaches to Stop Hypertension) merekomendasikan pasien

hipertensi banyak mengkonsumsi buah-buahan dan sayuran, meningkatkan konsumsi

(12)

Beberapa buah dan sayur yang dipercaya dapat membantu menurunkan tekanan

darah yaitu : mentimun dan anggur merah. Anggur merah (Vitis vinifera) merupakan

buah yang cukup banyak digemari karena rasanya yang unik dan menyegarkan,

selain itu anggur memiliki banyak kandungan aktif yang baik untuk kesehatan seperti

vitamin dan antioksidan. Mentimun (Cucumis sativus Linn.) merupakan sayuran yang

cukup digemari di Indonesia. Selain karena mudah ditemukan dan harganya yang

murah, mentimun memiliki rasa yang khas dan memiliki kandungan air yang cukup

banyak sehingga menghasilkan sensasi rasa yang segar, kandungan kalium pada

mentimun juga tergolong cukup tinggi. Infused water dapat menjadi alternatif bagi

orang yang tidak suka atau terbiasa mengonsumsi air putih, buah, dan sayur secara

langsung. (Murtie & Yahya, 2014)

Pada penelitian sebelumnya di Universitas Louis Pasteur di Strasbourg, Prancis,

dipimpin oleh Valerie Schini-Kerth, Ph.D., menemukan bahwa jus anggur dapat

menurunkan tekanan darah dan menurut penelitian yang dilakukan oleh Yuniati

Valentina menemukan bahwa jus mentimun dapat menurunkan tekanan darah normal

perempuan dewasa. Berdasarkan latar belakang tersebut peneliti ingin mengetahui

pengaruh infused water kombinasi mentimun dan anggur merah terhadap tekanan

darah pada laki-laki dewasa muda.

1.2Indentifikasi Masalah

Apakah infused water kombinasi mentimun dan anggur merah dapat memengaruhi

tekanan darah pada laki-laki dewasa muda

1.3Tujuan Penelitian

Ingin mengetahui pengaruh infused water kombinasi mentimun dan anggur merah

(13)

1.4Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Akademis

 Untuk menambah wawasan farmakologi tentang bahan alami yang dapat menurunkan tekanan darah

Untuk menambah wawasan mengenai pengaruh infused water kombinasi mentimun dan anggur merah dalam memengaruhi tekanan darah

1.4.2 Manfaat Praktis

 Untuk memberikan informasi kepada masyarakat mengenai terapi adjuvan hipertensi yang ekonomis / terjangkau.

 Untuk memberikan informasi kepada masyarakat mengenai pengaruh infused water kombinasi mentimun dan anggur merah terhadap tekanan

(14)

1.5Kerangka Pemikiran

Tekanan darah dipengaruhi oleh curah jantung dan resistensi perifer. Tekanan

darah dapat berkurang bila curah jantung dan resistensi perifer diturunkan. Resistensi

perifer akan berkurang bila terjadi vasodilatasi pembuluh darah. Mentimun memiliki

kandungan kalium, magnesium, flavonoid, sedangkan anggur merah memiliki

kandungan tambahan yaitu resveratrol, dan berbagai antioksidan yang berperan untuk

menurunkan tekanan darah.

Resveratrol yang terdapat pada biji dan kulit anggur berfungsi menghambat

produksi Endothelin-1/ET-1, vasokonstriktor terkuat di tubuh. ET-1 disintesis oleh

sel endotelial yang mengalami cedera sebagai respon terhadap pembentukan radikal

bebas saat terjadi kelelahan atau stress. (WHFOODS, 2016)

Resveratrol juga menghambat Angiotensin II (ACE-Inhibitor), hal ini akan

mengakibatkan terjadinya penghambatan vasokontriksi pembuluh darah di berbagai

daerah di tubuh khususnya arteriol sehingga tahanan perifer total tidak meningkat,

dengan demikian tekanan arteri pun tidak meningkat. Penghambatan Angiotensin II

oleh resveratrol akan menghambat sekresi aldosteron yang berakibat meningkatnya

ekskresi garam dan air oleh ginjal sehingga volume cairan intravaskular akan

berkurang dan tekanan arteri menurun (Guyton & Hall, 2007).

Kandungan lain pada anggur dan mentimun yang penting adalah kalium. Kenaikan

konsentrasi ion kalium menyebabkan terjadinya vasodilatasi. Hal ini akibat

kemampuan ion kalium untuk menurunkan potensial membran sehingga terjadi

penghambatan kontraksi otot polos dan penurunan total peripheral resistance (TPR),

serta terjadi penurunan tekanan darah (Guyton & Hall, 2007). Kalium yang juga

berpengaruh dalam sistem renin-angiotensin aldosteron (RAAS) yang merupakan

pusat kontrol utama tekanan darah dan fungsi endokrin terkait kardiovaskuler.

Tingginya kadar kalium dapat menghambat pelepasan renin yang akan mencegah

pembentukan angiotensin I dan II, selain itu kalium juga menyebabkan penurunan

(15)

pembuluh darah perifer yang menyebabkan penurunan tekanan darah (Murray, R., &

al, 2003). Magnesium merupakan inhibitor kuat terhadap kontraksi vaskuler otot

halus dan berperan sebagai vasodilator dalam regulasi tekanan darah (Appel, 1999).

Flavonoid mempengaruhi kerja angiotensin converting enzim (ACE) yang akan

menghambat pembentukan angiotensin I menjadi angiotensin II sehingga terjadi

vasodilatasi pembuluh darah, penurunan sekresi aldosteron dan Anti diuretic hormone

(ADH) (Robinson, 1995). Terjadinya penurunan sekresi aldosteron dan ADH ini akan

menyebabkan penurunan reabsorbsi air dan natrium di ginjal sehingga volume cairan

intravaskuler akan menurun dan terjadi penurunan tekanan darah (Guyton & Hall,

2007). Flavanoid turut mencegah pembentukan plak arterosklerosis dan membantu

relaksasi otot pembuluh darah arteri sehingga terjadi vasodilatasi dan aliran darah

menjadi lebih lancar. (Nelson, 2009).

Mengonsumsi air putih dalam kadar tertentu dapat membantu menurunkan

tekanan darah karena air yang diserap akan melarutkan natrium sehingga dapat

diekskresikan. Infused water adalah air yang diberi tambahan potongan buah-buahan,

yang kemudian didiamkan sekitar 4 jam di dalam kulkas.

Dengan mengonsumsi infused water, kita bisa mendapatkan manfaat alami dari air

putih dan buah sekaligus, maka mengonsumsi infused water dapat menjadi alternatif

bagi orang yang tidak suka atau terbiasa untuk mengonsumsi air putih, buah, atau

sayur secara langsung.

1.6Hipotesis Penelitian

Infused water kombinasi mentimun dan anggur merah dapat memengaruhi tekanan

(16)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Infused water kombinasi mentimun dan anggur merah mempengaruhi tekanan

darah sistolik dan diastolik laki-laki dewasa muda.

5.1.1 Simpulan Tambahan

Infused water kombinasi mentimun dan anggur merah menurunkan tekanan darah sistolik laki-laki dewasa muda.

Infused water kombinasi mentimun dan anggur merah menurunkan tekanan darah diastolik laki-laki dewasa muda.

5.2 Saran

Penelitian ini merupakan penelitian pendahuluan dan perlu dilanjutkan dengan

penelitian lain agar didapatkan hasil penelitian yang lebih akurat, serta untuk

mengetahui efek samping dan dosis efektif dari infused water kombinasi mentimun

dan anggur merah yang tidak menimbulkan efek samping untuk menurunkan tekanan

darah, maka penulis menyarankan :

o Infused water kombinasi mentimun dan anggur merah dapat digunakan

sebagai terapi adjuvan untuk mengontrol tekanan darah

o Perlu dilakukan pemeriksaan kandungan kalium dalam infused water

o Perlu dilakukan pemeriksaan tekanan darah dengan menggunakan

sphygmomanometer digital

o Perlu dilakukan penelitian menggunakan kadar buah dan sampel yang lebih

besar

(17)

DAFTAR PUSTAKA

Anonymous. (2015). Manfaat Buah Timun (Mentimun) untuk Kesehatan. Retrieved

September 20, 2015, from

http://webkesehatan.com/manfaat-kesehatan-buah-mentimun/

Brunner, & Suddarth. (2001). Keperawatan Medikal Bedah (8th edition ed.). Jakarta:

EGC.

CCRC Farmasi UGM. (2012). Anggur (Vitis vinifera). Retrieved from

http://ccrc.farmasi.ugm.ac.id/?page_id=2401.

DEPKES. (2013). Masalah Hipertensi di Indonesia. Retrieved December 3, 2015,

from Departement Kesehatan Republik Indonesia:

http://www.depkes.go.id/index.php/berita/press-release/1909-masalah-hipertensi-di-indonesia.html

Dewi, N. (2012). Kreatif Bertanam Buah Anggur. Yogyakarta:: Pustaka Baru Press.

Elsanti, Salma. (2009). Panduan Hidup Sehat Bebas Kolestrol, Stroke, Hipertensi &

Serangan Jantung. Yogyakarta: Araska.

F. Paulsen, J. W. (2010). Sobotta Atlas Anatomi Manusia (Vol. 23). Munchen: EGC.

Fowler, M. J. (2008). Microvascular and Macrovascular Complications. Clinical

Diabetes, 26, 77-81.

Fikri. (2008). Mentimun, Murah Menyegarkan. Retrieved August 8, 2015, from

http://tabloidcempaka.com/2008/28/mentimun-murah-menyegarkan/

Ganong, W. (2008). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta: EGC. Ganong, W.

(2008). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta: EGC.

Guyton, A. C., & Hall, J. E. (2008). Textbook of Medical Physiology (11th Edition

ed.). (W. Schmitt, Ed.) Philadelphia: Elsevier Saunders.

Higdon, J. (2006). Vitamin C. Retrieved from

http://lpi.oregonstate.edu/infocenter/vitamins/vitaminC

(18)

Imdad, H., & Nawangsih, A. (1995). Sayuran Jepang. Jakarta: Penebar Swadaya.

JNC VII. (2003). Hypertension. The Seventh report of the Joint National Committee

on Prevention, Detection, Evaliation and Treatment of High Blood Pressure,

1026.

Krummel, Debra. (2004). Nutrition in Hypertension dalam Krause’s Food, Nutrition

and Diet Therapy. Philadelphia: W.B.Saunders.

Marliani dan Tantan, S. (2007). 100 Question & Answer Hipertensi.

Masud, I. (1989). Human Physiology. New york: McGraw-Hill Book Company.

Mohrman, D., & Heller, L. (2013). Cardiovascular Physiology. New York: McGraw

Hill Book Company.

Murray, R., & al. (2003). Biokimia Harper (5 ed.). Jakarta:: EGC.

Murtie, A., & Yahya, M. (2014). Infused Water. In BPI, Cara Asyik Minum Sehat.

Jakarta: PT.Bhuana Ilmu Populer.

Nafrialdi. (2007). Farmakologi dan Terapi. Edisi 5. (5 ed.). Jakarta: Departemen

Farmakologi dan Terapeutik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Nirmala, M. (2008). Mentimun Si "Dingin" dengan 1001 Manfaat. Retrieved August

8, 2015, from http://cybermed.cbn.net.id

Oates, J., & Brown, N. (2001). Antihypertensive Agents & The Drug Therapy of

Hypertension. In J. Hardman, & L. Limbird, Pharmacological Basis of

Therapeutics. New York: Mc Graw Hill Medical Publishing Division.

Relations, H. P. (2007). Retrieved November 2015, from New study shows Concord

(19)

Rukmana, R. (1994). Budidaya Mentimun. Yogyakarta: Kanisius.

Sherwood. (2013). Fisiologi Manusia : Dari Sel ke Sistem (8th edition ed.). (B. U.

Pendit, Trans.) Jakarta: EGC.

Sherwood, L. (2010). Human Physiology: From Cells to Systems (7th Edition ed.).

Belmont, California, United States of America: Brooks/Cole, Cengage

Learning .

Smeltzer, S., & Bare, B. (2001). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta:

EGC.

Soraya, N. (2014). Infused Water Minuman Alami dan Bervitamin Super Sehat.

Jakarta: Swadaya Grup.

Sudarma, J. H. ( 2012). Pembibitan Tanaman Buah. Yogyakarta: Bola Bintang

Publishing.

Sumpena. (2002). Kiat Bercocok Tanam Sayuran Organik. Jakarta: Lembaga Sehat

Dompet Dhuafa

Sunarjono, H. (2007). Bertanam 30 Jenis Sayur. Jakarta: Penebar

Swadaya.Republika.

Sumpena. (2007). Budidaya Mentimun Intensif dengan Mulsa secara tumpang Gili.

Jakarta: Penebar Swadaya.

Susalit E, K. E. (n.d.). Hipertensi Primer Dalam Buku Ajaran Ilmu Penyakit Dalam (3

ed.). Jakarta: Balai Penerbit FKUI.

Gambar

Tabel 2.1 Definisi Bunyi Korotkoff…………………………………………….   23
Gambar 2.1 Anatomi Jantung..............................................................................

Referensi

Dokumen terkait

Dalam prosesnya,loyalitas ditimbulkan oleh kepuasan tetapi bukan kepuasan pada tingkat ”cukup puas” tetapi kepuasan pada tingkat tertentu ”sangat puas” yang hanya dapat

sintesis nanopartikel ini kemudian dikarakterisasi dengan menggunakan XRD, SEM–EDX, dan VSM yang tujuannya untuk mempelajari struktur dan sifat dari nanopartikel

Pada saat ini Toko Buku Toga Mas menggunakan sistem pelayanan penjualan dengan sistem yang telah ada, dimana segala aktifitas konsumen dalam mencari persediaan buku

Setyono and Wahyuni (2012) also conducted a study about the discourse analysis on a traditional song entitled “Ilir - Ilir”. They aimed at finding out the relation between the

Berdasarkan pada pengujian yang telah dilakukan pada sistem pendukung keputusan seleksi penerima beras (raskin) untuk masyarakat miskin yang dibuat banyak kekurangan dan kelemahan

bahasa rupa tradisi-rupa-rungu-dinamis. Bahasa rupa tersebut lazim digunakan dalam sinematografi. 4) Bahasa rupa yang digunakan dalam model film animasi relief cerita Jataka

Penelitian mengenai penentuan vitamin C pada berbagai macam buah cabai telah dilakukan dengan metoda titrasi potensiometri menggunakan elektroda platina sebagai elektroda

: MobiIitas Penduduk Dalam Wilayah Jabotabek : Djoko Joewono. :