i
ABSTRAK
EFEK EKSTRAK ETANOL DAUN SALAM
(Syzygium polyanthum (Wight)Walp)
TERHADAP KADAR KOLESTEROL TOTAL SERUM
TIKUS WISTAR JANTAN YANG DIINDUKSI PAKAN TINGGI LEMAK
DIBANDINGKAN SIMVASTATIN
Irene Chandra e., 2014 ; Pembimbing I : Dr. Hana Ratnawati, dr. M.Kes
Pembimbing II
: Rosnaeni, Dra., Apt
Dislipidemia merupakan salah satu faktor risiko utama aterosklerosis yang
menyebabkan penyakit jantung koroner. eimvastatin adalah obat pilihan untuk
terapi dislipidemia, tetapi berisiko menimbulkan efek samping
hepatotoksik,
miosis
dan
rhabdomyolysis
. Daun ealam telah banyak dikenal sebagai upaya
suportif untuk menurunkan kadar lemak dalam darah. Tujuan penelitian ini adalah
menilai efek ekstrak etanol daun salam terhadap kadar kolesterol total serum tikus
Wistar jantan yang diinduksi pakan tinggi lemak dan membandingkan potensinya
dengan simvastatin.
Desain penelitian ini adalah eksperimental laboratorik sungguhan dengan
Rancangan Acak Lengkap (RAL) komparatif terhadap 30 ekor tikus Wistar
jantan yang dikelompokkan menjadi 6 kelompok (n=5): Kelompok I, II, dan III
diberi pakan tinggi lemak (PTL) + ekstrak etanol daun salam setiap hari dengan
dosis 50 mg/kgBB, 100 mg/kgBB, dan 200 mg/kgBB, kelompok IV kontrol
negatif (pakan standar), kelompok V kontrol positif (PTL) dan kelompok VI
sebagai pembanding (simvastatin 0,9 mg/kg.BB). Data rerata kadar kolesterol
total dianalisis dengan ANAVA satu arah, dilanjutkan Uji Tukey
HSD
, α=0,05.
Hasil penelitian rerata kadar kolesterol total (mg/dl) kelompok I (67.60 ±
10.040), kelompok II (60.60 ± 6.427) dan III (67.60 ± 10.550) menunjukkan
perbedaan yang sangat bermakna (
p
<0,01) bila dibandingkan dengan kelompok
V (96.60 ± 5.983) yaitu kontrol positif dan menunjukkan perbedaan tidak
bermakna (
p
> 0,05) dengan kelompok VI sebagai pembanding (74.80 ± 6.611).
Pengaruh ekstrak etanol daun salam dalam menurunkan kadar kolesterol total
serum tikus Wistar jantan tidak berbeda dengan simvastatin.
Universitas Kristen Maranatha
ABSTRACT
THE EFFECT OF BAY LEAF ETHANOL EXTRACT (Syzygium polyanthum
(Wight)Walp)TO TOTAL CHOLESTEROL SERUM LEVELS OF MALES
WISTAR RATS INDUCEED BY HIGH FAT DIET COMPARING TO
SIMVASTATIN
Irene Chandra e., 2014; 1
stTutor
: Dr. Hana Ratnawati, dr. M.Kes
2
ndTutor
: Rosnaeni, Dra., Apt.
Dyslipidemia is one of the risk factors for atherosclerosis that cause coronary
heart disease (CHD). Simvastatin is the drug of choice for hypercholesterolemia,
but it’s concern regarding hepatic side effects, myosis and rhabdomyolysis. Bay
leaf ethanol extract have been known for complementary lipid lowering. The aim
of this study is to know the effects of bay leaf to total cholesterol serum levels of
male Wistar rats induced by high fat diet compared to simvastatin.
This research is a true laboratory experimental study with completely
randomized design and comparison to 30 male Wistar rats which given high fat
diet, those divided into 6 groups (n=5): Group I, II, and III respectively given bay
leaf ethanol extract as weight as 50 mg/kgBW, 100 mg/kgBW, and 200 mg/kgBW,
standard diet for negative control, high fat diet for positive control and
simvastatine 0,9 mg/kgBW for comparison group. The data of mean from total
cholesterol serum levels were analyzed use one way ANOVA, followed by Tukey
HSD test with α=0.05.
There were significantly decreased of mean from total cholesterol’s levels after
treatments, group I (
67.60 ± 10.040
), group II (
60.60 ± 6.427
) and III (
67.60 ±
10.550
), all had very significant differences with group V (
96.60 ± 5.983
) as
positive control (p<0.01) and non significant with group VI as comparison.
The effect of bay leaf ethanol extract for decrease total cholesterol serum
levels of male Wistar rats is not as different as simvastatin.
Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR ISI
JUDUL ... i
LEMBAR PERSETUJUAN ...
ii
SURAT PERNYATAAN ...
iii
ABSTRAK ... iv
ABSTRACT ... v
KATA PENGANTAR ... vi
DAFTAR ISI ... viii
DAFTAR TABEL ... xi
DAFTAR GAMBAR ... xii
DAFTAR LAMPIRAN ... xiii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Identifikasi Masalah ... 2
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 3
1.4 Manfaat Karya Tulis Ilmiah ... 3
1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Penelitian ... 3
1.5.1 Kerangka Pemikiran ... 3
1.5.2 Hipotesis Penelitian ... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Lipid dan Lipoprotein ... 5
2.1.1 Lipid ... 5
2.1.2 Lipoprotein ... 6
2.1.3 Metabolisme lipoprotein ... 7
2.1.3.1 Jalur Metabolisme Eksogen ... 8
2.1.3.2 Jalur Metabolisme Endogen ... 9
2.1.3.3
Reverse Cholesterol Transport
... 10
Universitas Kristen Maranatha
2.2.1 Biosintesis Kolesterol ... 11
2.2.2 Transportasi Kolesterol ... 12
2.2.3 Ekskresi Kolesterol ... 13
2.2.4 Faktor yang Mempengaruhi Kadar Kolesterol Plasma ... 13
2.2.5 Manfaat Kolesterol ... 14
2.3 Dislipidemia ... 15
2.3.1 Definisi Dislipidemia ... 15
2.3.2 Kriteria Normal Profil Lipid... 15
2.3.3 Klasifikasi Dislipidemia ... 16
2.3.4 Hubungan Dislipidemia dengan Penyakit Jantung Koroner ... 16
2.3.5 Terapi Dislipidemia (eimvastatin) ... 18
2.4 Daun ealam (
Syzygium polyanthim
(Wight) Walp.) ... 20
2.4.1 Taksonomi ... 20
2.4.2 einonim ... 20
2.4.3 Nama Daerah ... 20
2.4.4 Deskripsi Tanaman ... 21
2.4.5 Manfaat Daun ealam ... 21
2.4.6 Khasiat Daun ealam Menurunkan Kolesterol dalam Darah ... 21
BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN
3.1 Bahan dan Alat ... 24
3.1.1 Bahan Penelitian ... 24
3.1.2 Alat Penelitian ... 24
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 24
3.3 Alur Penelitian ... 25
3.4 Persiapan Penelitian ... 26
3.4.1 Pembuatan Pakan Tinggi Lemak ... 26
3.4.2 Persiapan Hewan Uji ... 26
3.4.3 Persiapan Bahan Uji ... 27
3.5 Metode Penelitian ... 27
Universitas Kristen Maranatha
3.5.2 Variabel Penelitian ... 27
3.5.3 Definisi Operasional Variabel ... 28
3.5.4 Perhitungan Besar eampel Penelitian ... 28
3.6 Prosedur Penelitian ... 29
3.6.1 Pelaksanaan Penelitian ... 29
3.6.2 Pemeriksaan Kadar Kolesterol Total ... 29
3.7 Metode Analisis ... 30
3.7.1 Analisis Data ... 30
3.7.2 Hipotesis etatistik ... 30
3.7.3 Kriteria Uji ... 30
3.8 Aspek Etik Penelitian ... 30
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian dan Pembahasan ... 32
4.2 Pengujian Hipotesis ... 36
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
5.1 eimpulan ... 38
5.2 earan ... 38
DAFTAR PUSTAKA ... 39
LAMPIRAN ... 42
Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR TABEL
Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Metabolisme Lipid Jalur Eksogen, Endogen ... 9
Gambar 2.2 Metabolisme Lipid Jalur
Reverse Cholesterol Transport
... 10
Gambar 2.3 Metabolisme Kolesterol ... 13
Gambar 2.4 Mekanisme Terjadinya Aterosklerosis ... 17
Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 eurat Keputusan Komisi Etik Penelitian ... 43
Lampiran 2 Kandungan Ekstrak Etanol Daun ealam ... 44
Lampiran 3 Berat Badan Tikus eebelum Perlakuan ... 47
Lampiran 4 Perhitungan Dosis Bahan Uji dan Pembanding ... 49
Lampiran 5 Dokumentasi ... 50
Lampiran 6 Hasil Pengukuran Kadar Kolesterol Total eerum Hasil ... 53
Lampiran 7 Hasil Uji Normalitas dan Uji Homogenitas ... 54
Lampiran 8 Hasil ANAVA Kadar Kolesterol Total eesudah Perlakuan ... 55
Universitas Kristen Maranatha
BABBIB
PENDAHULUANB
1.1
BLatarBBelakangB
Dislipidemia adalah kelainan metabolisme lipid yang ditandai dengan
peningkatan maupun penurunan fraksi lipid dalam plasma. Dislipidemia mengacu
pada kondisi dimana terjadi abnormalitas profil lipid dalam plasma. keberapa
kelainan fraksi lipid yang utama adalah kenaikan kadar kolesterol total,
low
density lipoprotein
(LDL), trigliserida (TG), serta penurunan kolesterol HDL
(Pramono, 2009).
Dislipidemia merupakan salah satu faktor risiko utama aterosklerosis yang
menyebabkan penyakit jantung koroner, yang merupakan salah satu penyakit
kardiovaskular, sekaligus komponen dalam trias sindrom metabolik selain
diabetes dan hipertensi (Pramono, 2009).
Penyakit kardiovaskular merupakan penyebab kematian nomor satu di dunia.
Pada tahun 2008, jumlah kematian akibat penyakit ini sejumlah 17, 8 juta orang.
Angka tersebut menunjukkan 30% dari angka kematian di dunia. Dari kematian
tersebut 7,3 juta disebabkan oleh penyakit jantung koroner (PJK) dan 6,2 juta
disebabkan oleh stroke (WHO Media Centre, 2013).
Universitas Kristen Maranatha
Hiperkolesterolemia dapat diatasi dengan merubah lifestyle, bila tidak berhasil
maka dilanjutkan dengan farmakoterapi, contohnya dengan obat hipolipidemik
golongan statin seperti simvastatin. Statin memiliki beberapa efek samping,
diantaranya miopati, rhabdomyolisis dan hepatotoksisitas. Kontra indikasi
simvastatin adalah bila terdapat alergi simvastatin, gangguan fungsi ginjal,
gangguan fungsi hati, konsumsi alkohol tinggi, kehamilan dan ibu menyusui
.
Akibatnya, pengobatan hiperkolesterolemia dengan simvastatin terkadang harus
dihentikan untuk mengurangi efek samping. Hal ini memicu banyaknya
penggunaan herbal sebagai penurun kolesterol (WebMD, 2014).
Daun salam dipilih sebagai bahan penelitian karena memiliki masa hidup yang
lama dan banyak terdapat di Indonesia sehingga dapat dengan mudah diperoleh,
serta secara empiris telah banyak digunakan untuk menurunkan kadar kolesterol
total serum.
Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Hartini, 2011 membuktikan bahwa
sediaan infusa daun salam konsentrasi 5%, 10% dan 20% berefek menurunkan
kadar kolesterol total serum tikus dengan signifikan (Prahastuti, Tjahjani, T
Hartini, 2011). kerdasarkan latar belakang di atas penulis tertarik untuk
melanjutkan penelitian dengan menggunakan sediaan galenik ekstrak dengan
dosis yang di sesuaikan dengan konsentrasi infusa dari penelitian terdahulu.
1.2
BIdentifikasiBMasalahB
kerdasarkan latar belakang di atas, maka identifikasi masalah penelitian adalah:
Apakah ekstrak etanol daun salam menurunkan kadar kolesterol total
darah tikus.
Universitas Kristen Maranatha
1.3 BMaksudBdanBTujuanBPenelitianB
Maksud penelitian adalah untuk mengetahui herbal yang berefek
antihiperlipidemia.
Tujuan penelitian ini adalah:
menilai efek ekstrak etanol daun salam terhadap penurunan kadar
kolesterol total dalam darah
membandingkan potensi penurunan kadar kolesterol total serum oleh
ekstrak etanol daun salam dengan simvastatin.
1.4 BManfaatBKaryaBTulisBIlmiahB
Manfaat akademis: Untuk menambah wawasan dan pengetahuan mengenai
herbal yang dapat mengatasi hiperlipidemia khususnya daun salam.
Manfaat praktis: memberikan informasi secara ilmiah tentang efek ekstrak
etanol daun salam sebagai terapi suportif untuk pengobatan penyakit
hiperlipidemia.
1.5
KerangkaBPemikiranBdanBHipotesisBPenelitianB
1.5.1 KerangkaBPemikiranB
kiosintesis kolesterol dapat dibagi menjadi lima tahap:
(1) Sintesis mevalonat dari asetil-KoA. Dalam prosesnya membutuhkan enzim
HMG-KoA reduktase sebagai katalisator. Tahap ini merupakan tahap regulatorik
utama di jalur sintesis kolesterol dan merupakan tempat kerja golongan obat
penurun kadar kolesterol paling efektif, yaitu inhibitor HMG-KoA reduktase
(golongan statin, contohnya simvastatin).
Universitas Kristen Maranatha
(4) Siklisasi skualen menghasilkan steroid induk, lanosterol.
(5) Pembentukan kolesterol dari lanosterol. Kolesterol diekskresikan di dalam
tinja setelah dikonversi menjadi asam empedu dan sisanya diekskresikan sebagai
kolesterol (kotham T Mayes, 2012)
Daun salam mengandung senyawa yang berperan dalam penurunan kolesterol
total serum seperti flavonoid, tannin, saponin, vitamin C dan niacin (Abdul
Mun'im, 2011).
Flavonoid yang terdapat pada daun salam salah satunya adalah kuersetin.
Flavonoid ini dapat menghambat pembentukan lipoprotein serta dapat
menghambat HMG KoA reduktase sehingga menghambat pembentukan
kolesterol dengan mekanisme kerja yang sama dengan simvastatin yaitu
menginhibisi HMG KoA reduktase (Hakim, 2010). Tanin dapat mengurangi
penyerapan lemak di usus (Abdul Mun'im, 2011). Saponin dapat menurunkan
kadar kolesterol serum dengan cara menghambat reabsorbsi kolesterol (Cornell,
2014). Vitamin C membantu reaksi hidroksilasi dalam pembentukan asam
empedu sehingga meningkatkan ekskresi kolesterol dan menurunkan kadar
kolesterol total serum (Smith T Reynard, 1991). Niacin/ vitamin k3 dapat
menekan aktivitas enzim lipoprtein-lipase sehingga kolesterol total serum
menurun (Abdul Mun'im, 2011).
1.5.2
BHipotesisBPenelitianB
Ekstrak etanol daun salam menurunkan kadar kolesterol total darah tikus.
Penurunan kadar kolesterol total darah tikus oleh ekstrak etanol daun
Universitas Kristen Maranatha
RIWAYAT HIDUP
Nama
: Irene Chandra Santoso
Tempat/Tanggal Lahir: Magelang, 18 September 1993
Alamat
: Jl. Suka Mekar IV no 2, Bandung
: irenechandra1110231@yahoo.com
Agama
: Katolik
Liwayat Pendidikan :
Tahun 1999, lulus TK Pius X, Magelang.
Tahun 2005, lulus SD Tarakanita, Magelang.
Tahun 2008, lulus SMP Tarakanita, Magelang.
Tahun 2011, lulus SMA Negeri 3 Magelang, Magelang.
EFEK EKSTRAK ETANOL DAUN SALAM (Syzygium polyanthum (Wight)Walp)
TERHADAP KADAR KOLESTEROL TOTAL SERUM
TIKUS WISTAR JANTAN YANG DIINDUKSI PAKAN TINGGI LEMAK DIBANDINGKAN SIMVASTATIN
THE EFFECT OF BAY LEAF ETHANOL EXTRACT (Syzygium polyanthum (Wight)Walp)TO TOTAL CHOLESTEROL SERUM LEVELS OF MALES WISTAR RATS
INDUCEED BY HIEH FAT DIET COMPARINE TO SIMVASTATIN
Hana Ratnawati1, Rosnaeni2, Irene Chandra
1Bagian Histologi, 2Bagian Farmakologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Kristen Maranatha
Jalan Prof. Drg. Suria Sumantri MPH N0. 65 Bandung 40164 Indonesia
ABSTRAK
Dislipidemia merupakan salah satu faktor risiko utama aterosklerosis yang menyebabkan penyakit jantung koroner. Simvastatin adalah obat pilihan untuk terapi dislipidemia, tetapi berisiko menimbulkan efek samping hepatotoksik, miosis dan rhabdomyolysis. Daun Salam telah banyak dikenal sebagai upaya suportif untuk menurunkan kadar lemak dalam darah. Tujuan penelitian ini adalah menilai efek ekstrak etanol daun salam terhadap kadar kolesterol total serum tikus Wistar jantan yang diinduksi pakan tinggi lemak dan membandingkan potensinya dengan simvastatin. Desain penelitian ini adalah eksperimental laboratorik sungguhan dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) komparatif terhadap 30 ekor tikus Wistar jantan yang dikelompokkan menjadi 6 kelompok (n=5): Kelompok I, II, dan III diberi pakan tinggi lemak (PTL) + ekstrak etanol daun salam setiap hari dengan dosis 50 mg/kgBB, 100 mg/kgBB, dan 200 mg/kgBB, kelompok IV kontrol negatif (pakan standar), kelompok V kontrol positif (PTL) dan kelompok VI sebagai pembanding (simvastatin 0,9 mg/kg.BB). Data rerata kadar kolesterol total dianalisis dengan ANAVA satu arah, dilanjutkan Uji Tukey HSD, α=0,05.
Hasil penelitian rerata kadar kolesterol total (mg/dl) kelompok I (67.60 ± 10.040), kelompok II (60.60 ± 6.427) dan III (67.60 ± 10.550) menunjukkan perbedaan yang sangat bermakna (p <0,01) bila dibandingkan dengan kelompok V (96.60 ± 5.983) yaitu kontrol positif dan menunjukkan perbedaan tidak bermakna (p> 0,05) dengan kelompok VI sebagai pembanding (74.80 ± 6.611). Pengaruh ekstrak etanol daun salam dalam menurunkan kadar kolesterol total serum tikus Wistar jantan tidak berbeda dengan simvastatin.
Kata Wunci:Syzygium polyanthum (Wight) Walp., simvastatin, kolesterol total
ABSTRACT
There were significantly decreased of mean from total cholesterol’s levels after treatments, group I (67.60 ± 10.040), group II (60.60 ± 6.427) and III (67.60 ± 10.550), all had very significant differences with group V (96.60 ± 5.983) as positive control (p<0.01) and non significant with group VI as comparison.
The effect of bay leaf ethanol extract for decrease total cholesterol serum levels of male Wistar rats is not as different as simvastatin.
Keywords: Syzygium polyanthum (Wight) Walp., simvastatin, total cholesterol
PENDAHULUAN
Dislipidemia merupakan salah satu faktor risiko utama aterosklerosis yang menyebabkan penyakit jantung koroner, yang merupakan salah satu penyakit kardiovaskular, sekaligus komponen dalam trias sindrom metabolik selain diabetes dan hipertensi (1).
Penyakit kardiovaskular merupakan penyebab kematian nomor satu di dunia. Pada tahun 2008, jumlah kematian akibat penyakit ini sejumlah 17, 8 juta orang. Angka tersebut menunjukkan 30% dari angka kematian di dunia. Dari kematian tersebut 7,3 juta disebabkan oleh penyakit jantung koroner (PJK) dan 6,2 juta disebabkan oleh stroke (2).
Di Indonesia, berdasarkan Monitoring trends and determinants of Cardiovascular
Disease (MONICA) angka kejadian
hiperkolesterolemia di Jakarta tahun 1988 menunjukkan kadar rerata kolesterol total pada wanita adalah 206,6 mg/dl dan 199,8 mg/ dl pada pria. Tahun 1993 meningkat menjadi 213,0 mg/dl pada wanita dan 204,8 mg/dl pada pria. Apabila dipakai batas kadar kolesterol > 250 mg/dl sebagai batasan hiperkolesterolemia, maka pada MONICA I diketahui penderita hiperkolesterolemia adalah sebanyak 13,4% pada wanita dan
11,4% pada pria. Pada MONICA II
meningkat menjadi 16,2% pada wanita dan 14% pada pria. Terlihat pula kecenderungan meningkatnya angka rata-rata prevalensi hiperkolesterolemia (>6,5 mmol/l) dengan bertambahnya umur. (3)
Hiperkolesterolemia dapat diatasi dengan merubah lifestyle, bila tidak berhasil maka dilanjutkan dengan farmakoterapi, contohnya dengan obat hipolipidemik golongan statin seperti simvastatin. Statin
memiliki beberapa efek samping,
diantaranya miopati, rhabdomyolisis dan hepatotoksisitas. Kontra indikasi simvastatin
adalah bila terdapat alergi simvastatin, gangguan fungsi ginjal, gangguan fungsi hati, konsumsi alkohol tinggi, kehamilan dan ibu menyusui. Akibatnya, pengobatan hiperkolesterolemia dengan simvastatin
terkadang harus dihentikan untuk
mengurangi efek samping. Hal ini memicu banyaknya penggunaan herbal sebagai penurun kolesterol (4).
Daun salam dipilih sebagai bahan penelitian karena memiliki masa hidup yang lama dan banyak terdapat di Indonesia sehingga dapat dengan mudah diperoleh, serta secara empiris telah banyak digunakan untuk menurunkan kadar kolesterol total serum.
ALAT, BAHAN DAN SUBJEK PENELITIAN
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah kandang tikus, timbangan analitik, incubator, pisau, pipet pasteutr, gavage oral/ sonde, tabung eppendrof, mikro-pipet, alat sentrifus, Autoanalyzer Cobas 6000 dan kit pereaksi kolesterol.
Bahan yang digunakan adalah ekstrak etanol daun salam, pakan tinggi lemak, makanan standar tikus, simvastatin dan
carboxy methyl cellulose (CMC).
Subjek penelitian adalah 30 ekor tikus Wistar jantan berusia sekitar 2 minggu dengan berat rerata 206, 23 gram.
PROSEDUR PENELITIAN
Tikus diadaptasikan selama 7 hari dengan diberi pakan standar.
Berat badan tikus diukur sebagai syarat hewan coba yang digunakan dan homogenitasnya.
Perlakuan dibagi menjadi 6 kelompok: (1) Kelompok I diberi PTL dan EEDS dosis 1 (50 mg/kgBB). (2) Kelompok II diberi PTL dan EEDS dosis 2 (100 mg/kgBB). (3) Kelompok III diberi PTL dan EEDS dosis 3 (200 mg/kgBB). (4) Kelompok IV sebagai diberi pakan standar. (5) Kelompok V sebagai control positif diberi PTL. (6) Kelompok VI diberi PTL dan Simvastatin dosis 0,9 mg/kgBB/ hari.
Pengambilan darah sebanyak 1,5 ml dengan pengirisan ujung ekor tikus pada hari ke 22.
Darah ditampung dalam tabung
eppendrof dan di sentrifugasi dengan kecepatan 3000 rpm selama 10 menit. Periksa kadar kolesterol darah tikus
dengan bahan serum darah tikus. Hasil pengukuran kolesterol total dicatat.
METODE ANALISIS
Data yang diukur adalah kadar kolesterol total serum dalam mg/dl sesudah perlakuan selama 14 hari. Analisis data untuk kolesterol total dengan ANAVA satu arah. Apabila terdapat perbedaan yang bermakna dilanjutkan Post Hoc test Tukey HSD α= 0,05. Kemaknaan ditentukan berdasarkan nilai p < 0,05 dengan menggunakan program SPSS 21.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil penelitian efek ekstrak etanol daun salam terhadap kadar kolesterol total tikus wistar jantan yang diinduksi pakan tinggi lemak dibanding simvastatin yang dilakukan menggunakan 30 hewan coba yang dibagi menjadi 6 kelompok (n=5) secara acak. Pada kelompok I, II, III, V dan VI diberi pakan tinggi lemak (PTL), sedangkan kelompok IV hanya diberi pakan standar. Pada hari ke 22, dilakukan pengukuran kadar kolesterol total dengan hasil ditampilkan pada tabel 4.1 dibawah ini:
Tabel 4.1 Hasil PenguWuran Kadar Kolesterol Total setiap KeloppoW.
Kelompok
n=5 1 2 Rerata kadar kolesterol total (mg/dl) 3 4 5 Rerata
I 63 57 67 84 67 67,6
II 60 57 70 53 63 60,6
III 53 64 71 68 82 67,6
IV 69 76 58 69 69 68,2
V 98 90 106 95 94 96,6
VI 76 85 68 70 75 74,8
Rerata kadar kolesterol dari setiap kelompok dapat dibedakan dengan ANAVA, syarat yang harus dipenuhi untuk ANAVA adalah data berdistribusi normal dan varian homogen. Hasil tes normalitas dengan
Saphiro-Wilk, diperoleh nilai p = 0,063
(p>0,05), yang menunjukkan data
berdistribusi normal. Selanjutnya uji
homogenitas dengan Lavene test diperoleh nilai p= 0,886 (p> 0,05) yang berarti varian data homogen (Hasil selengkapnya dilihat pada Lampiran 7). Kedua syarat ANAVA sudah terpenuhi, sehingga dapat dilanjutkan dengan uji ANAVA yang hasilnya sebagai berikut:
Tabel 4.2Hasil ANAVA Rerata Kadar Kolesterol Total Sesudah PerlaWuan
Rerata dan standar
deviasi F Hitung F (0.05, 24) p
I 67.60 ± 10.040
II 60.60 ± 6.427
III 67.60 ± 10.550 12.721 2.62 0.000
IV 68.20 ± 6.458
V 96.60 ± 5.983
Keterangan:
Kelompok I : PTL dan Ekstrak etanol daun salam dosis 1 (50mg/ kgBB) Kelompok II : PTL dan Ekstrak etanol daun salam dosis 2 (100mg/ kgBB) Kelompok III : PTL dan Ekstrak etanol daun salam dosis 3(200 mg/ kgBB) Kelompok IV : Kontrol negatif (pakan standar)
Kelompok V : Kontrol positif (PTL)
Kelompok VI : Kontrol pembanding (PTL dan Simvastatin 0,9 mg/kgBB)
Pada tabel diatas dapat dilihat bahwa Fhitung (12.721) > Ftabel (2.62) dengan
demikian terdapat perbedaan rerata
kolesterol total minimal pada
sepasang kelompok perlakuan, dengan perbedaan yang sangat bermakna (p= 0,000). Hal ini berarti terdapat perbedaan kadar kolesterol total setelah perlakuan yang
perbedaannya dapat dilihat dengan uji Tukey
HSD. Hasilnya dapat dilihat pada tabel 4.3.
Tabel 4.3 Hasil Uji Post Hoc Test TuWey HSD
Kelompok I II III IV V VI
n=5 67,6 60,6 67,6 68,2 96,6 74,8
I 67,6 NS NS NS ** NS
II 60,6 NS NS ** NS
III 67,6 NS ** NS
IV 68,2 ** NS
V 96,6 **
VI 74,8
Keterangan:
Kelompok I : PTL dan Ekstrak etanol daun salam dosis 1 (50mg/ kgBB) Kelompok II : PTL dan Ekstrak etanol daun salam dosis 2 (100mg/ kgBB) Kelompok III : PTL dan Ekstrak etanol daun salam dosis 3(200 mg/ kgBB) Kelompok IV : Kontrol negatif (pakan standar)
Kelompok V : Kontrol positif (PTL)
Kelompok VI : Kontrol pembanding (PTL dan Simvastatin 0,9 mg/kgBB)
NS : Tidak bermakna (p > 0,05)
: Bermakna (0.05 > p > 0,01)
** : Sangat bermakna (p < 0,01)
Hasil uji Tukey HSD kelompok IV (kontrol negatif) dibandingkan dengan kelompok V (kontrol positif) berbeda sangat
bermakna (p= 0,000), yang berarti
pemberian pakan tinggi lemak (PTL) dapat meningkatkan
kolesterol total serum sehingga penelitian ini dapat dilanjutkan dengan pemberian ekstrak etanol daun salam.
Dari tabel 4.3 dapat dilihat Kelompok I, II dan III yang berturut- turut diberi EEDS
dosis 50mg/kgBB, 100mg/kgBB,
200mg/kgBB berbeda sangat bermakna dengan kelompok V kontrol positif yang diberi PTL, berarti semua dosis ekstrak etanol daun salam berpengaruh secara sangat bermakna dalam menurunkan kadar
kolesterol total serum (p=0,000). Dosis paling efektif dalam penelitian ini adalah dosis I (50 mg/kgBB ) karena efek yang ditimbulkan dosis I tidak terdapaat perbedaan dengan EEDS dosis II dan III (p
> 0,05).
Perbedaan kelompok I, II, III dengan kelompok VI yang merupakan kontrol pembanding menunjukkan hasil tidak bermakna yang berarti potensi ekstrak etanol daun salam dalam menurunkan kadar kolesterol total serum tidak berbeda dengan simvastatin sebagai kontrol pembanding.
salam seperti flavonoid, tannin, saponin, serat,vitamin C dan niacin (5).
Flavonoid yang terdapat pada daun salam salah satunya adalah kuersetin. Flavonoid ini dapat menghambat sekresi Apo-B ke intestinum sehingga menghambat pembentukan Low density lipoprotein
(LDL), Intermediate density lipoprotein
(IDL) dan Very low density lipoprotein
(VLDL) serta dapat menghambat HMG KoA reduktase. Dengan demikian kuersetin menurunkan kadar kolesterol total serum melalui pengurangan jumlah LDL, IDL dan VLDL serta mengurangi pembentukan kolesterol dengan mekanisme kerja yang sama dengan simvastatin yaitu menginhibisi HMG KoA reduktase (5).
Tanin dapat mengurangi penyerapan lemak di dalam usus (5).
Saponin dapat menurunkan kadar kolesterol serum dengan mengikat garam empedu, membentuk suatu senyawa yang tidak dapat diabsorbsi atau membuat garam empedu berikatan dengan polisakarida dalam serat makanan lalu dikeluarkan bersama dengan feses sehingga garam empedu tidak dapat berikatan dengan kolesterol dan kolesterol tidak dapat direabsorbsi (6).
Vitamin C membantu reaksi hidroksilasi dalam pembentukan asam empedu sehingga meningkatkan ekskresi kolesterol dan menurunkan kadar kolesterol total serum (7).
Niacin/ vitamin B3 dapat menekan aktivitas enzim lipoprtein-lipase sehingga produksi kolesterol menurun (5).
Penelitian terdahulu dengan
menggunakan infusa daun salam 5%, 10% dan 20% berpengaruh secara signifikan terhadap penurunan kadar kolesterol total serum tikus, perbedaannya pada penelitian tersebut perlakuan menggunakan infusa daun salam sedangkan pada penelitian penulis menggunakan ekstrak etanol (8).
Penelitian Riansari (2008) mengenai pengaruh pemberian ekstrak daun salam dengan dosis 0,18 gram 0,36 gram dan 0,72 gram juga memberikan hasil penurunan kadar kolesterol total yang bermakna.
SIMPULAN
Ekstrak etanol daun salam (Syzygium
polyanthum (Wight) Walp)
50 mg/kgBB berefek menurunkan kadar kolesterol total pada tikus. Penurunan kadar kolesterol total darah
tikus oleh ekstrak etanol daun salam (Syzygium polyanthum (Wight) Walp) 50 mg/kgBB tidak berbeda dengan penurunan kadar kolesterol total darah tikus oleh simvastatin.
SARAN
Penelitian mengenai Efek Ekstrak Etanol Daun Salam terhadap Kadar Kolesterol Total Serum perlu dilanjutkan dengan penelitian lain yaitu:
Standarisasi kandungan zat berkhasiat daun salam.
Penelitian efek ekstrak etanol daun salam dengan variasi dosis yang lebih kecil.
Penelitian uji toksisitas subklinis selama 30 hari.
Penelitian dengan hewan coba yang lain seperti kelinci atau marmut.
DAFTAR PUSTAKA
1. Prapono, L. A. Dislipidemia. Jurnal Medika Web site. [Online] 2009. [Cited:
Januari 14, 2014.]
http://www.jurnalmedika.com/component/co ntent/article/258-dislipidemia.
2. WHO Media Centre. Cardiovascular diseases (CVDs). WHO Web site. [Online] Maret 2013. [Cited: Februari 1, 2014.] http://www.who.int/mediacentre/factsheets/f s317/en/index.html.
3. Anwar, T. Bahri. Dislipidemia Sebagai Faktor Risiko Penyakit Jantung Koroner.
Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Web site. [Online] 2004. [Cited:
Februari 1, 2014.]
http://library.usu.ac.id/download/fk/gizi-bahri3.pdf.
4. WebMD. Simvastatin. Web MD. [Online] 2014. [Cited: November 29, 2014.] http://www.webmd.com/drugs/2/drug-6105/simvastatin-oral/details#precautions. 5. Abdul Mun'ip. Fitoterapi Dasar .
Januari : PT. Dian Rakyat, 2011.
http://www.ansci.cornell.edu/plants/toxicage nts/saponin.html.
7. Spith, Cedric M. and Reynard, Alan
M. Textbook of pharmacology. London :
W.B. Saunders Company, 1991.
8. The Effect of Bay Leaf Infusion (Syzygium polyanthum (Wight) Walp) to decrease blood total cholesterol level in dyslipidemia model wistar rats. Sijani, Prahastuti, Tjahjani, Susy and Hartini, Entin.
Bandung : Jurnal Medika Planta, 2011, Vol. 1.
Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Mun'im. 2011.
Fitoterapi Dasar .
Januari: PT. Dian Rakyat.
Adam, J. M. 2009. Dislipidemia. In
Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid III Edisi
V
.pp. 19J4-19J5. Jakarta: EGC.
Anwar, T. B. 2004.
Dislipidemia Sebagai Faktor Risiko Penyakit Jantung
Koroner.
Retrieved Februari 1, 2014, from Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara
Web site: http://library.usu.ac.id/download/fk/gizi-bahri3.pdf
Badan POM, R. 2004.
Monografi Ekstrak Tumbuhan Obat Indonesia vol. 1.
Botham, K. M., & Mayes, P. A. 2012. Sintesis, Transpor, & Ekskresi Kolesterol.
In R. K. Murray, D. K. Granner, & V. W. Rodwell,
Biokimia Harper Edisi
27
(B. U. Pendit, Trans., 27 ed., pp. 239-249). Jakarta: EGC.
Cornell University. 2014, Mei 22.
Departement of animan science- plants
poisonous to livestock.
Retrieved Agustus, 10 2014, from Cornell
University
college
of
agriculture
and
life
science:
http://www.ansci.cornell.edu/plants/toxicagents/saponin.html
P. C. Champe., H. R. A., & F. D.R. 2010. Metabolisme lipid. In
Biokimia Ulasan
Bergambar Edisi 3
p. 211. Jakarta: EGC.
Cotran, R. S., & Schoen, F. J. 2010. Blood Vesel. In R. Kumar, A. Abbas, A.
DeLancey, & E. Malone,
Robbins and Cotran Pathologic Basis of Disease
8 Edition.
Philadelphia: Saunders Elsevier.
Dalimartha, S. 2005.
Tanaman Obat di Lingkungan Sekitar.
Jakarta: Puspa Swara.
Fodor, G. 2011.
Primary Prevention of CVD: Treating Dyslipidemia.
Ontario,
Canada: University of Ottawa Heart Institute.
Guyton & Hall. 200J. BAB 6J Metabolisme Lipid. In A. C. Guyton, & J. E. Hall,
Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 11
(pp. JJ3-4). Jakarta: EGC.
Hadriani. 2014, Mei 4.
Bukan Sekadar Bumbu, Daun Salam Juga Punya Sifat
Obat
. Retrieved November 12, 2014, fromTempo.co:
http://www.tempo.co/read/news/2014/05/04/0605752J6/Bukan-Sekadar-Bumbu-Daun-Salam-Juga-Punya-Sifat-Obat
Hakim, R. D. 2010.
Pengaruh pemberian ekstrak bawang (Allium ascalonicum)
terhadap kadar kolesterol-ldl serum tikus wistar hiperlipidemia.
Retrieved
40
Hanafiah, K. A. 2005.
Rancangan Percobaan Aplikatif.
Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada.
Heyes, M. D. 1999.
Distress sudden exercise raise heart attack risk.
American
Heart Association.
Mayes, K. M. 2009. Lipid yang Penting Secara Fisiologis. In R. K. Murray, D. K.
Granner, & V. W. Rodwell,
Biokimia Harper Ed. 27
(p. 12J). Jakarta:
EGC.
Mills, S., Bone, K., Corrigan, D., Duke, J. A., & Wright, J. V. 2000.
Principles
and Practice of Phytotherapy.
London: Churchill Livingstone.
Mycek, M. J., Harvey, R. A., & Champe, P. C. 2001. Obat- Obat
Antihiperlipidemik. In M. J. Mycek, R. A. Harvey, & P. C. Champe,
Farmakologi Ulasan Bergambar Edisi 2
(pp. 209-217). Jakarta: EGC.
National Cholesterol Education Program. 2002.
Detection, Evaluation and
Treatment of High Blood Cholesterol in Adults (Adult Treatment Panel III).
NIH Publication.
Nurcahyati, d. E. 2014.
Khasiat Dahsyat Daun Salam.
Jakarta: Jendela Sehat.
Nyoman P Aryantha, R. R. 2011.
Klasifikasi tumbuhan: syzygium polyanthum
(wight) walp
. Retrieved November 23, 2014, from
http://www.sith.itb.ac.id/herbarium/index.php?c=herbs&view=detail&spid
=237463
Prahastuti, S., Tjahjani, S., & Hartini, E. 2011.
Efek Infusa Daun Salam (Syzygium
polyanthum (Wight) Walp) terhadap Penurunan Kadar Kolesterol Total
Darah Tikus Model Dislipidemia Galur Wistar.
Bandung: Jurnal Medika
Planta.
Pramono, L. A. 2009.
Dislipidemia.
Retrieved Januari 14, 2014, from Jurnal
Medika Website:
http://www.jurnalmedika.com/component/content/article/25J-dislipidemia
Puget, G. E., & Bruners, I. M. 1964. Toxcicity Test. In D. R. Laurence, & A. L.
Bacharach,
Evaluation of Drug Activities Pharmacometrics volume I
(pp.
161- 162). London; New York: Academic Press.
Rader, H. H. Daniel J. 200J. Disorders of Lipoprotein Metabolism. In M.
Anthony S. Fauci, M. Eugene Braunwald, M. Dennis L. Kasper, M.
Stephen L. Hauser, M. Dan L. Longo, M. P. J. Larry Jameson, et al.,
Harrison's Principles of Internal Medicine 17th Edition
(p. 241J). United
41
Riansari, A. 200J.
Pengaruh pemberian ekstrak daun salam (eugenia polyantha)
terhadap kadar kolesterol total serum tikus jantan galur wistar
hiperlipidemia.
Semarang.
Robinson, T. 1995.
Kandungan organik tumbuhan tinggi.
Bandung: ITB.
Setiawan Dalimartha. 2003.
Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid III.
Jakarta:
Puspa Swara.
Sijani, P., Tjahjani, S., & Hartini, E. 2011.
The Effect of Bay Leaf Infusion
(Syzygium polyanthum (Wight) Walp) to decrease blood total cholesterol
level in dyslipidemia model wistar rats
.
1
.
Smith, C. M., & Reynard, A. M. 1991.
Textbook of pharmacology.
London: W.B.
Saunders Company.
Sunita, A. 2004.
Prinsip Dasar Ilmu Gizi.
Jakarta: Gramedia.
Suyatna, F. 200J. Hipolipidemik. In B. F. Indonesia,
Farmakologi dan Terapi
Edisi 5.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Teguh, H. 2009.
Saponin
. Retrieved Oktober 4, 2014, from
http://www.farmasi.asia/saponin
Trubus, T. 2013.
Herbal Indonesia Berkhasiat: Bukti Ilmiah dan Cara Racik vol.
10.
Jakarta: Trubus.
Umarudin, R. S., & A. Y. 2012, September.
Efektivitas ekstrak tanin seledri
terhadap profil lipid tikus putih hiperkolesterolemi.
Retrieved Agustus 10,
2014, from http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/UnnesJLifeSci
Uneputty, J. P., Yamlean, P. V., & Kojong, N. S. 2013. Potensi Infusa Daun
Sirsak (Annona muricata L.) Terhadap Kadar Kolesterol Darah Tikus Putih
Jantan (Rattus novergicus).
Pharmacon Jurnal Ilmiah Farmasi-UNSRAT
,
56-60.
Waji, R. A., & Sugrani, A. 2009.
Makalah kimia organik flavonoid (quercetin).
Retrieved Januari 12, 2014, from http://pasche0J.files.wordpress.com.pdf
WebMD. 2014.
Simvastatin
. Retrieved November 29, 2014, from Web MD:
http://www.webmd.com/drugs/2/drug-6105/simvastatin-oral/details#precautions
WHO Media Centre. 2013, Maret.
Cardiovascular diseases (CVDs).
Retrieved
Februari 1, 2014, from WHO Website: