• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEBIASAAN SIKAP MIKSI dan PERBEDAAN JUMLAH NADI RADIALIS PADA SIKAP JONGKOK DENGAN JUMLAH NADI RADIALIS WAKTU BERDIRI, SUATU TELAAH PERILAKU ANATOMI FUNGSIONAL PADA 28 MAHASISWA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KEBIASAAN SIKAP MIKSI dan PERBEDAAN JUMLAH NADI RADIALIS PADA SIKAP JONGKOK DENGAN JUMLAH NADI RADIALIS WAKTU BERDIRI, SUATU TELAAH PERILAKU ANATOMI FUNGSIONAL PADA 28 MAHASISWA."

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

Majalah Kedokteran Andalas No.1. Vol.29. Januari – Juni 2005

KEBIASAAN SIKAP

MIKSI dan

PERBEDAAN JUMLAH

NADI RADIALIS PADA

SIKAP JONGKOK

DENGAN JUMLAH

NADI RADIALIS

WAKTU BERDIRI,

SUATU TELAAH

PERILAKU ANATOMI

FUNGSIONAL PADA 28

MAHASISWA

M.Setia Budi Zain

Bagian Anatomi Fakultas Kedokteran Unand

Abstrak

Untuk mengetahui kebiasaan miksi telah dilakukan penelitian dengan menggunakan quisioner terhadap 118 orang mahasiswa.

Untuk mengetahui perbedaan keadaan fisik di antara berbagai posisi pada miksi dilakukan penilaian terhadap arteri radialis 28 orang mahasiswa laki-laki yang dibandingkan antara posisi jongkok dan berdiri.

Kata kunci : Miksi, posisi, jongkok

PENDAHULUAN

Jumlah nadi dihubungkan dengan keadaan basal seseorang. Pada keadaan basal jumlah nadi lebih rendah dibandingkan dengan keadaan aktif.

Jumlah nadi juga lebih rendah bila keadaan psikis lebih tenang. Pada keadaan psikis lebih tenang secara kumulatif keadaan psikosomatik berada pada kecendrungan fungsi yang optimal. Pengamatan jumlah nadi ini di hubungkan dengan sikap tubuh seseorang waktu miksi.

Miksi adalah proses buang air kecil, yang secara etika sebaiknya dilakukan dalam ruangan tertutup dengan sikap jongkok. Sikap miksi ini berhubungan dengan pilihan sikap pribadi, apakah miksi berdiri atau jongkok. Posisi miksi pada laki-laki biasanya diasumsikan lebih sering pada posisi berdiri. Pada wanita diasumsikan pada posisi jongkok. yang dianjurkan Rasul, posisi miksi adalah posisi jongkok dan Rasul sangat mencela orang yang miksi pada posisi berdiri.

Untuk itu dilakukan pengamatan kebiasaan sikap miksi dan penghitungan nadi radialis pada dua posisi tersebut, berdiri dan jongkok.

Secara anatomi posisi jongkok berbeda dengan posisi berdiri. Pada posisi jongkok terjadi peregangan maksimum otot extensor pada paha dan peregangan pada otot-otot adduktor.

Otot flexor tungkai bawah juga berada dalam keradaan relatif lemas, terutama otot triceps surae. Otot extensor paha adalah m.rectus femoris berorigo di SIAI, m.vastus medialis berorigo di linea aspera. m.vastus intermedius di corpus femoris, m.vastus lateralis berorigo di linea aspera.

Otot adductor paha adalah m.pectineus, m.adductor brevis, adductor longus, adductor magnus. Otot-otot ini berinsersi di corpus femoris dan berorigo di ramus pubis.

Majalah Kedokteran Andalas No.1. Vol.29. Januari – Juni 2005

(2)

Majalah Kedokteran Andalas No.1. Vol.29. Januari – Juni 2005

Waktu jongkok. berat badan di tampung oleh lig. patella, lig. iliofemoralis, lig.ischio femoralis, lig. pubofemoralis dan di kokohkan oleh tertahannya caput femoris di dalam lekuk acetabulum.

Otot triceps surae berorigo di femur dan tibia, berinsersi di ligamentum calcanei (tendo achilles).

Waktu jongkok terjadi peregangan otot-otot yang berinsersi di lengan yang berorigo di badan, dengan posisi lengan bertekan di lutut, sehingga proses inspirasi lebih baik karena pengembangan rongga dada lebih optimal sehingga meningkatkan venous return dan cardiac output secara spontan.

Dengan relaxasinya otot-otot ini pada waktu jongkok, di capai suasana relax dan tenang dengan sendirinya status mental menjadi tenang, sehingga waktu miksi jongkok bisa terjadi proses evaluasi terhadap diri dan memahami umpan balik yang sesuai dari pengalaman terbaru dengan renungan dan evaluasi.

Fakta bahwa posisi miksi luput dari kepedulian seseorang dan terjadi seakan miksi adalah kegiatan keseharian, yang bisa jadi juga luput dari perhatian mengenai posisinya.

Karena sikap miksi diarahkan oleh Rasul, maka suatu kepedulian untuk mencapai keadaan diri lebih dekat kepada anjuran Rasul, dengan implikasi akan membentuk diri (an nafs) yang lebih sehat, dan sosialisasi sikap miksi yang lebih baik.

Miksi dilakukan beberapa kali seharí. Bagaimana posisi / sikap tubuh seseorang pada waktu miksi dan apakah pengaruh posisi miksi itu terhadap keadaan psikologis seseorang belum dilaporkan.

Posisi miksi pada orang dewasa laki-laki biasanya dilakukan pada posisi berdiri.

Pada wanita posisi miksi diasumsikan pada posisi jongkok.

Pada buku hadist dicantumkan bahwa posisi miksi yang dianjurkan Rasul adalah posisi jongkok.

METODOLOGI

Di ambil data dengan quesioner pada 118 orang mahasiswa dan mahasiswi, untuk mengetahui kebiasaan di sekitar miksi, dan dilakukan penghitungan denyut nadi a.radialis waktu berdiri dan waktu jongkok pada 28 orang mahasiswa. Waktu posisi jongkok dianjurkan dilakukan dengan relax.

Data penghitungan nadi di analisa dengan kemaknaan perbedaan dua mean,

Pertanyaan yang diajukan adalah sumber informasi posisi miksi yang ideal, pengambilan denyut nadi pada sikap berdiri dan jongkok, posisi / sikap tubuh waktu miksi jongkok dan santai.

Sikap jongkok, seperti buang air besar jongkok.

HASIL

Dari pengamatan dan quesioner yang diberikan di dapat hasil seperti pada table.1. dan tabel. 2.

Tabel 1.Jumlah denyut nadi menurut posisi / sikap tubuh pada 28 orang

mahasiswa. Nadi menurut

sikap tubuh Jumlahmahasiswa

Nadi berkurang pada sikap jongkok

25

Nadi sama pada

sikap berdiri 2 Nadi meningkat

waktu jongkok

1

(3)

Majalah Kedokteran Andalas No.1. Vol.29. Januari – Juni 2005

Jumlah 28

Tabel 2.Sikap tubuh waktu miksi dari 118 orang mahasiswa dan pengetahuan

tentang sikap tubuh yang ideal menurut sunnah waktu miksi. Sikap pada pada 25 mahasiswa waktu jongkok dibandingkan dengan jumlah nadi waktu berdiri dan 2 mahasiswa tidak terjadi perbedaan jumlah nadi antara sikap berdiri dan sikap jongkok. Dan pada satu mahasiswa ditemukan peningkatan jumlah nadi waktu jongkok.

Dari pembahasan data dengan menggunakan kemaknaan perbedaan dua mean di dapat nilai t untuk p < 0,001.

Denyut nadi berkaitan dengan aktifitas fisik dan mental. Denyut nadi (pulse rate) akan meningkat pada aktifitas fisik meningkat dan sebaliknya.

Pada keadaan stress emosional denyut nadi akan meningkat dan bila keadaan tenang mendekati suasana basal maka denyut nadi akan berkurang. Denyut nadi akan berkurang dengan tercapainya relaxasi.

Diasumsikan terjadi proses pemanjangan beberapa otot pada sikap jongkok (tendo m.quadriceps femoris dan tendo calcaneus). sekali pada posisi berdiri.

SARAN

Dianjurkan pengukuran jumlah nadi pada sikap jongkok sesungguhnya waktu miksi.

Karena jumlah mahasiswa yang miksi berdiri relative besar; 23 dari 28 mahasiswa, diperlukan sosialisasi yang lebih baik mengenai sikap miksi.

Miksi adalah kegiatan keseharian yang bisa luput dari perhatian mengenai posisinya.

Karena sikap miksi ini diarahkan oleh Rasul, maka suatu kepedulian, untuk mencapai keadaan diri yang lebih dekat kepada anjuran Rasul dengan implikasi, akan membentuk diri (an Nafs) yang lebih sehat, diperlukan sosialisasi sikap miksi yang lebih baik.

KEPUSTAKAAN.

1. Shaleh. Moh ; Pengaruh Shalat

Tahajjud terhadap Peningkatan Perobahan Respons Ketahanan Tubuh Immunologik, Disertasi UNAIR 2000. 25-30.

2. O.Rahilly, Ronan: Gardner TexTbook of

Anatomy. 5 th.ed. WB Saunders & Co Pa 1986.470-471.

3. Hollinshead, WH ; Anatomy for

Surgeon. 1966. 1 ed. Hoeber Harper Publishing New York.757-758.

(4)

Majalah Kedokteran Andalas No.1. Vol.29. Januari – Juni 2005

4. Snell, Richard.S ; Clinical Anatomy

for Medical Student. Little, Brown & Co Boston. 1955. 527-559.

5. Mc.Clintic JR ; Anatomy and

Physiology 2nd. Ed. John Wiley & Sons,

New York. 1980. 259-267.

Gambar

Tabel 1.Jumlah denyut nadi menurut

Referensi

Dokumen terkait

Zakat merupakan salah satu bentuk ibadah yang sudah dijelaskan dalam Al-Quran dan hadits yang wajib dijalankan oleh semua umat Islam dengan cara mengeluarkan

maka dari itu, yurisdiksi universal pada konsepnya sudah cukup dan sesuai dalam hal penegakan hukum terhadap kejahatan pembajakan, akan tetapi perlu adanya

Pengamatan putaran akhir mur dapat dilakukan dengan menggunakan kunci soket bertanda, tetapi tanda lokasi harus permanen atau tidak boleh terhapus untuk memudahkan di

Hasil perbandingan framework PRADO dan CakePHP sebelum proses pembangunan aplikasi menunjukkan bahwa framework PRADO memiliki ukuran file yang lebih besar karena PRADO telah

SOP pada Divisi Pemasaran (bagian penjualan) telah dilaksankan sesuai dengan unsur-unsur pengendalian internal yaitu dengan adanya pemisahan tugas dan wewenang,

Perlindungan hukum terhadap merek dagang milik orang asing yang telah tercatat dalam Undang-undang Nomor 15 Tahun 2001 tentang Merek yang telah tercakup dalam Pasal 6

Title Sub Title Author Publisher Publication year Jtitle Abstract Notes Genre URL.. Powered by

mid¤J TLjš Kj‹ik¡ fšé mYty®fŸ....