• Tidak ada hasil yang ditemukan

Polmas dan Profesionalisme Polri.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Polmas dan Profesionalisme Polri."

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

Page 1 of 112   

BAB I

POLMAS SEBAGAI PROGRAM UNGGULAN POLRI?

Sejak 1 April 1999, Polisi Negara Republik Indonesia (Polri) secara resmi pisah dari ABRI. Pemisahan ini selanjutnya diperkuat oleh keluarnya TAP MPR RI No. VI tentang pemisahan TNI dan Polri dan TAP MPR No. VII tentang pemisahan fungsi pertahanan dan keamanan. Dampak pemisahan organisasi dan peran tersebut, menyebabkan perbedaan penafsiran dalam mengartikulasikan masalah keamanan. Tak heran, benturan kepentingan antara TNI dan Polri seringkali tidak dapat dihindari. Ada kesan bahwa apa yang dulu dikuasi oleh TNI (militer) khususnya masalah keamanan dalam negeri, sekarang berpindah tangan ke pihak Polri. Inilah salah satu warisan Orde Baru di masa transisi yang menyebabkan penataan bidang pertahanan dan keamanan seakan-akan mengalami stagnasi, karena sejak awal polisi berada di bawah TNI. Akibatnya, ketika struktur organisasi mereka di pisah, muncul wilayah abu-abu, antara pertahanan dan keamanan yang sering memicu pertikaian. Kondisi tersebut diperparah dengan adanya kenyataan bahwa keberadaan Polri di masyarakat menjadi bagian dari permasalahan itu sendiri.1

Padahal, salah satu tujuan ideal pemisahan Polri dalam struktur militer adalah untuk menciptakan suatu institusi polisi yang berkarakter sipil. Selain itu, pemisahan juga dimaksudkan agar karakter militeristik yang selama ini telah mendarah daging diinternal Polri, secara berangsur-angsur dapat dihilangkan, sehingga Polri akan benar-benar menjadi polisi sipil. Sayangnya, langkah-langkah reformasi internal Polri belum sepenuhnya mengarah pada penciptaan polisi sipil yang profesional. Selama kurang lebih sebelas tahun sejak 1 April 1999, penataan Polri secara profesional masih terhambat oleh berbagai kendala, seperti: pertama, reformasi Polri belum menjadi fokus utama bagi para politisi sipil dan beberapa lembaga donor untuk mendorong terciptanya polisi sipil yang profesional, hal ini nampak pada kenyataan bahwa lembaga donor maupun politisi sipil lebih memilih

       

1 Di samping masalah rebutan ‘jatah preman’ antara TNI dan Polri,di internal Polri tersendiri merasa

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian ini adalah (1) mendeskripsikan penerapan metode role playing dengan media audio visual, (2) meningkatkan motivasi belajar siswa, (3) meningkatkan hasil belajar

Salah satu ibadah yang dilaksanakan ol е h umat Islam adalah ibadah umrah... Jurnal Administrasi Bisnis

Psikologi fenomenologis atau yang biasa disebut psikologi )murni* merupakan  bagian dari filsafat yang menggunakan metode fenomenologis untuk menjelaskan

integer b menentukan jumlah bilangan, atau jumlah dari angka standar sebuah deret di dalam satu dekade.. Nilai-nilai bilangan yang harus dibulatkan, dihitung menurut d

Berdasarkan Tabel tiga rerata kasus paling tinggi terjadi pada bulan November, sehingga dapat dibuat kisaran bulan Oktober sampai November kasus myasis di Puskeswan Godean

Salah satu kebiasaan baik yang dilakukan siswa adalah menyisihkan uang jajannya untuk dikumpulkan dan digunakan untuk membeli barang kebutuhannya.. Citra dan Syifa

Sipil 2 Pengetahuan Dasar Kebencanaan B Febrin Anas Ismail, Dr.. Sipil 2 Pengetahuan Dasar Kebencanaan B Febrin Anas

Dari 30 pasien premenopausal EBC dengan hormon responsif dan Her-2 negatif yang telah mendapatkan tindakan pembedahan pada tahun 2010-2013, diketahui bahwa semua