• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tanggung Jawab Hukum Analis Kesehatan dan Tindakan Hukum Pasien Atas Upaya Kesehatan yang Tidak Sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) Berdasarkan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang K.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Tanggung Jawab Hukum Analis Kesehatan dan Tindakan Hukum Pasien Atas Upaya Kesehatan yang Tidak Sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) Berdasarkan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang K."

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

iv

TANGGUNG JAWAB HUKUM ANALIS KESEHATAN DAN TINDAKAN HUKUM PASIEN ATAS UPAYA KESEHATAN YANG TIDAK SESUAI

DENGAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 36 TAHUN 2009

TENTANG KESEHATAN DAN KEPMENKES NOMOR 370/MENKES/SK/III/2007 TENTANG STANDAR PROFESI AHLI

LABORATORIUM KESEHATAN

ABSTRAK

Berdasarkan Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 28 H ayat (1) menyatakan bahwa setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan. Sudah menjadi tanggung jawab pemerintah untuk menjamin setiap warganya hidup sejahtera lahir batin, bertempat tinggal dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat, yang merupakan kebutuhan dasar manusia. Pemerintah harus menyediakan sarana kesehatan yang memadai dan analis kesehatan merupakan bagian dari sarana kesehatan tersebut sebagai tenaga kesehatan yang memegang peranan penting dalam upaya kesehatan untuk terpenuhinya hak warga untuk hidup sehat. Dalam tindakan kesehatan yang dilakukan, analis kesehatan harus berpegang teguh pada standar operasional prosedur dan standar profesi yang diatur dalam Kepmenkes No. 370/Menkes/SK/III/2007 tentang Standar Profesi Ahli Laboratorium Kesehatan. Apabila analis kesehatan tidak berpeganhg teguh pada standar operasional prosedur dan standar profesi yang telah ditentukan, maka akan terjadi kesalahan dalam tindakan kesehatan yang dilakukan analis kesehatan. Krena kesalahan analis kesehatan tersebut mengakibatkan kerugian pada pasien.

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

deskriptif analitis dengan pendekatan yuridis normatif yang

menitikberatkan pada pencarian data sekunder baik berupa bahan hukum primer, sekunder dan tersier serta didukung oleh penelitian lapangan melalui wawancara sehingga diperoleh gambaran yang lengkap tentang permasalahan yang diteliti.

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa, Analis kesehatan yang memiliki peran penting sebagai penunjang diagnosa oleh dokter dalam melakukan kewajibannya harus mengikuti standar operasional prosedur dan standar profesi yang telah ditentukan. 3 proses penting dalam pemeriksaan laboratorium harus diperhatikan betul sehingga hasil pemeriksaan sampel di laboratorium tersebut tidak keliru dan tidak menimbulkan kerugian pada pasien. Apabila analis kesehatan melakukan kesalahan dalam pemeriksaan sampel, maka analis kesehatan tersebut dapat dikenakan sanksi. Sanksi itu dapat berupa sanksi administrasi, perdata dan pidana.

Referensi

Dokumen terkait

Statistik deskriptif pada tabel 4.6 menunjukkan bahwa rata-rata (Mean) kepuasan kerja untuk kisaran sesungguhnya sebesar 58,625 lebih tinggi dari rata-rata (Mean) kisaran teoritis,

Padahal jika dilihat dari aspek ilmu teknik hidro, permasalahan banjir yang terjadi di Kota Kudus adalah salah satunya merupakan imbas / akibat masalah yang terjadi di daerah

Penggunaan strategi kerja sama kawasan yang digunakan Cina dalam menangani aksi separatis di Xinjiang sejalan dengan prinsip “dunia harmonis” pada masa pemerintahan Hu

Penyakit yang terjadi karena virus HIV dan HPV berturut-turut ditunjukkan oleh nomor. Penyakit yang

Untuk mengetahui metode perkuatan lebih lanjut, sebagai pengembangan dalam hal penggunaan bahan-bahan alternatif terutama yang berhubungan dengan perkuatan kuat geser nya maka

Berdasarkan dari latar belakang masalah yang telah penulis uraikan, maka penulis menerapkan asuhan inovasi pijat Tui Na untuk membantu meningkatkan nafsu makan pada

Tabel model summary menunjukkan bahwa nilai R (koefisien korelasi) sebesar 0,633 yang berarti adanya korelasi antara variabel motivasi kerja dengan disiplin kerja sedangkan, (R

Untuk menyelesaikan pertidaksamaan yang memuat bentuk akar, langkah- langkah secara umum adalah sbb :?. Berlakukan syarat tidak negatif untuk bentuk di bawah