• Tidak ada hasil yang ditemukan

STUDI KOMPUTASI 6-GINGEROL, GALANGIN, DAN KAEMPFEROL DARI TANAMAN SUKU ZINGIBERACEAE SEBAGAI INHIBITOR TIROSINASE DAN ALPHA-MELANOCYTE STIMULATING HORMONE.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "STUDI KOMPUTASI 6-GINGEROL, GALANGIN, DAN KAEMPFEROL DARI TANAMAN SUKU ZINGIBERACEAE SEBAGAI INHIBITOR TIROSINASE DAN ALPHA-MELANOCYTE STIMULATING HORMONE."

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

iii ABSTRAK

Tirosinase dan alpha melanocyte stimulating hormone (α-MSH) berperan dalam pigmentasi kulit sebagai pengatur biosintesis melanin dan sebagai modulator ekspresi tirosinase. Peningkatan aktivitas enzim tirosinase dan α-MSH dapat menyebabkan hiperpigmentasi kulit. Senyawa 6-gingerol dan kaempferol dari jahe (Zingiber officinale Roscoe.), serta galangin dari rimpang lengkuas (Alpinia officinarum Hance.), telah terbukti secara empiris dan in vitro memiliki aktivitas antioksidan dan penghambatan tirosinase. Docking molekul dilakukan untuk memvisualisasikan interaksi ketiga senyawa tersebut dengan kantung aktif tirosinase dan α-MSH. Metode docking juga digunakan untuk memprediksi aktivitas ketiganya sebagai inhibitor tirosinase dan α-MSH dibandingkan dengan arbutin, asam kojik, dan hidrokuinon. Berturut-turut inhibitor tirosinase terbaik adalah kaempferol (2,7 µM), galangin (6,3 µM), dan 6-gingerol (110,5 µM), sedangkan untuk inhibitor α-MSH adalah galangin(836,8 µM), 6-gingerol (880,2 µM), dan kaempferol (990,6 µM). Dengan demikian, ketiga senyawa lebih mudah berinteraksi dengan tirosinase dibandingkan α-MSH, interaksi terbaik ditunjukkan oleh kaempferol. Ketiga senyawa kecuali 6-gingerol mempunyai konstanta inhibisi tirosinase lebih baik dibandingkan arbutin, asam kojik, dan hidrokuinon.

Kata kunci: 6-gingerol, galangin, kaempferol, tirosinase, α-MSH, docking molekul

FAKULTAS FARMASI

(2)

iv ABSTRACT

The roles of tyrosinase and alpha -melanocyte stimulating hormone (α-MSH) in skin pigmentation are as melanin biosynthesis regulator and as tyrosinase raising level modulator. The increasing of tyrosinase and α-MSH activity can cause skin hyperpigmentation. 6-gingerol and kaempferol from ginger (Zingiber officinale Roscoe.), as well as galangin from galangale (Alpinia officinarum Hance.), have been proven empirical and in vitro to show antioxidant and tyrosinase inhibitor activity. Molecular docking was performed to visualize the interaction of those compounds with the macromolecules. The docking method was also used to predict the activity of those compounds as tyrosinase and alpha -MSH inhibitors compared with arbutin, kojic acid, and hydroquinone.In a series, the best tyrosinase inhibitor are kaempferol (2.7 µ M), galangin (6.27 µ M), dan 6-gingerol (110.5 µM), whereas for α-MSH inhibitor activity are galangin(836.78 µ M), 6-gingerol (880.22 µ M), dan kaempferol (990.56 µ M). So that, the compounds are easier to interact with tirosinase compared to α-MSH, the best interaction is shown by kaempferol. The three compounds except 6-gingerol have tyrosinase inhibition constant better than arbutin, kojic acid, and hydroquinone.

Keywords: 6-gingerol, galangin, kaempferol, tyrosinase, α-MSH, molecular docking

FAKULTAS FARMASI

Referensi

Dokumen terkait

Rata- rata nilai kerjasama pada saat pretest dan post-test menunjukkan rata- rata peningkatan sebesar 2,5, dan nilai rata-rata pre- test hasil belajar siswa tunarungu berada

Ada beberapa hal yang mempengaruhinya, seperti factor angin dan arus yang berkelok-kelok sehingga menyebabkan waktu yang diperlukan untuk mencapai kisaran jarak tertentu

hasil belajar Manajemen Sumber Daya Keluarga pada pengelolaan keuangan. Mahasiswa Pendidikan

[r]

Jumlah saham yang ditawarkan 650.000.000 Saham Biasa Atas Nama dengan nilai nominal Rp 250,- (dua ratus lima puluh rupiah) setiap saham. Penjamin Pelaksana

Untuk menyelesaikan suatu pertidaksamaan linear satu variabel ada kalanya pertidaksamaan itu harus ditambah atau dikurangi dengan bilangan yang sama dilanjutkan

Income, saving, investment rate, financial intermediary development, stock market liquidity and macroeconomic instability are important factors that are evaluated..

Elastisitas harga permintaan adalah derajat kepekaan atau respon jumlah permintaan akibat berubahan harga barang atau dengan kata lain merupakan perbandingan dari