• Tidak ada hasil yang ditemukan

EKSPERIMEN PEMBUATAN PANCAKE KOMPOSIT TEPUNG UBI JALAR UNGU DENGAN PENAMBAHAN SARI BIT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "EKSPERIMEN PEMBUATAN PANCAKE KOMPOSIT TEPUNG UBI JALAR UNGU DENGAN PENAMBAHAN SARI BIT"

Copied!
183
0
0

Teks penuh

(1)

i

EKSPERIMEN PEMBUATAN PANCAKE KOMPOSIT

TEPUNG UBI JALAR UNGU DENGAN

PENAMBAHAN SARI BIT

Skripsi

disajikan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi S1 Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Konsentrasi Tata Boga

Oleh

Pipit Adi Utomo NIM.5401410069

JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2015

(2)
(3)

iii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

“ KEDISIPLINAN ADALAH AWAL DARI KESUKSESAN YANG AKAN

DIRAIH ”

Skripsi ini akan saya persembahkan untuk:

1. Ayah dan Ibuku yang senantiasa memberikan

doa, motivasi dan kasih sayang yang teramat

besar.

2. Sahabat-sahabatku tersayang

3. Rekan seperjuanganku mahasiswa Tata Boga

angkatan 2010

4. Teman –teman Kos 3 Idiot

(4)

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada TUHAN YANG MAHA ESA atas segala rahmat dan nikmat-Nya yang senantiasa tercurah kepada saya, sehingga penulis mendapatkan kemampuan untuk menyelesaikan skripsi dengan judul ”Eksperimen Pembuatan Pancake Komposit Tepung Ubi Ungu Jalar Dengan Penambahan Sari Bit”. Hanya dengan kehendak dan karuniaNya serta bantuan dari segala pihak, oleh karena itu peneliti mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Drs. M. Harlanu, M.Pd, Dekan Fakultas Teknik Universitas Negeri

Semarang.

2. Dra. Wahyuningsih, M.Pd, Ketua Jurusan Teknologi Jasa dan Produksi Universitas Negeri Semarang, yang telah memberikan pengarahan sehingga terselesaikannya skripsi ini.

3. Dra. Rosidah, M.Si, Dosen Pembimbing yang telah tulus ikhlas dan penuh kesabaran dalam membimbing, mendorong dan mengarahkan, sehingga terselesaikannya skripsi ini dengan baik.

4. Segenap Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Teknologi Jasa dan Produksi

Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan bekal ilmu dan keterampilan yang bermanfaat.

5. Semua pihak yang telah memberikan bantuan dalam penyusunan skripsi ini hingga selesai.

Semoga bantuan yang telah diberikan kepada peneliti mendapatkan imbalan dari TUHAN YANG MAHA ESA. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Maka dari itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun, demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan para pembaca. Terimakasih.

Semarang, 27 Maret 2015

Penulis

(5)

v

ABSTRAK

Pipit Adi Utomo. 2015. “Eksperimen Pembuatan Pancake Komposit Tepung Ubi Jalar Ungu Dengan Penambahan Sari Bit”. Skripsi, S1 PKK Konsentrasi Tata Boga, Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang. Dosen Pembimbing Dra. Rosidah, M.SI.

Kata kunci : Pancake; Tepung Ubi Jalar Ungu, Bit.

Pancake merupakan hidangan yang memiliki rasa manis dan gurih dari yang dipanggang dengan frying pan serta berbentuk bulat dan pipih. Selama ini pancake yang dibuat berbahan dasar tepung terigu, sehingga meningkatkan penggunaan tepung terigu. Oleh karena itu perlu mengurangi ketergantungan pada tepung terigu,salah satu caranya adalah dengan mengoptimalkan bahan-bahan lokal yang sesuai dengan Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomer 09/Permentan/OT.140/1/2014. Salah satunya adalah tepung ubi jalar ungu karena mengandung karbohidrat juga zat gizi yang lebih lengkap, serta untuk mendapatkan warna ungu yang lebih pekat maka ditambahkan sari bit dalam pembuatan pancake. Berdasarkan latar belakang tersebut dilakukan penelitian dengan tujuan sebagai berikut:1) mengetahui perbedaan kualitas inderawi pancake komposit tepung ubi jalar ungu dengan penambahan sari bit yang berbeda, 2) mengetahui tingkat kesukaan masyarakat terhadap pancake dengan komposit tepung ubi jalar ungu penambahan sari bit yang berbeda, dan 3) mengetahui kandungan gizi antosianin, vitamin c dan serat dari pancake hasil eksperimen

Obyek penelitian dalam penelitian ini adalah pancake komposit tepung ubi jalar ungu dengan penambahan sari bit yang berbeda yaitu 10%, 20% dan 30%. Variabel bebasnya adalah penambahan sari bit yang berbeda yaitu 10%, 20% dan 30%, dan variabel terikat penelitian adalah kualitas pancake dari mutu inderawi dengan indikator warna, aroma, tekstur dan rasa, sedangkan variabel kontrol penelitian adalah jenis dan jumlah bahan dan proses pembuatan. Metode analis data yang digunakan metode analisis varian klasifikasi tunggal untuk menganalisa data uji inderawi dan analisis deskriptif prosentase untuk menganalisa kesukaan masyarakat, serta untuk mengetahui kandungan antosianin, vitamin C dan serat dilakukan di laboratorium Teknologi Pangan, Chem-mix Pratama Yogyakarta.

Hasil penelitian dengan metode analisis varian dari aspek warna menunjukkan bahwa ada perbedaan, yaitu sampel 242 dengan rerata skor 2,89, sampel 569 dengan rerata skor 3,16, dan sampel 968 dengan rerata skor 3,47, sedangkan pada aspek aroma, tekstur dan rasa tidak ada perbedaan. Sampel pancake yang disuka masyarakat adalah sampel 968 dengan penambahan sari bit 30%. Hasil uji laboratorium menunjukkan kandungan antosianin, vitamin C dan serat yang paling baik adalah sampel 968 dengan penambahan sari bit 30%. Saran dari penelitian ini adalah diperlukan penelitian lanjutan untuk mengganti sari bit sebagi pewarna alami pada pancake, karena selain harga bit cukup mahal juga untuk memperoleh bahan tersebut cukup sulit, diperlukan bahan yang lebih mudah didapat dan ekonomis, yaitu dengan mengoptimalkan bahan lokal yang terdapat dimasyarakat seperti sari rosela, bubuk tomat, dan sebagainya.

(6)

vi DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL ... i HALAMAN PENGESAHAN ... ii PERNYATAAN ... iii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... iv

KATA PENGANTAR ... v

ABSTRAK ... vi

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 5

1.3 Tujuan Penelitian ... 6

1.4 Manfaat Penelitian ... 6

1.5 Penegasan Istilah ... 7

1.6 Sistematika Skripsi ... 9

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan umum tentang pancake ... 11

2.2 Tinjauan umum tentang tepung ubi jalar ungu ... 27

2.2.1 Ubi jalar ungu ... 27

2.2.2 Tepung ubi jalar ungu ... 30

2.3 Tinjauan umum tentang bit ... 34

2.3.1 Buah bit (Beta vulgaris L) ... 34

2.3.2 Kandungan gizi bit (Beta vulgaris L) ... 36

2.3.3 Manfaat bit untuk kesehatan ... 36

2.4 Kemungkinan komposit tepung ubi jalar ungu dengan penambahan sari bit dalam pembuatan pancake ... 37

(7)

vii

2.4.1 Aspek gizi dan kesehatan ... . 37

2.4.2 Aspek kesukaan ... . 38

2.5 Kerangka berfikir ... . 38

2.6 Hipotesis ... . 40

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penentuan Objek Penelitian ... 41

3.1.1 Obyek penelitian ... 41

3.1.4 Variabel Penelitian... 41

a Variabel bebas ... 42

b Variabel terikat ... 42

c Variabel kontrol ... 42

3.2 Jenis Metode Penelitian ... 43

3.2.1 Desain eksperimen ... 43

3.2.2 Prosedur eksperimen ... 46

3.3 Metode Pengumpulan Data ... 51

3.3.1 Penilaian subjektif ... 51

a Uji inderawi ... 51

b Uji organoleptik ... 53

3.3.1 Penilaian obyektif ... 54

3.4 Instrumen pengumpulan data ... 54

3.4.1 Panelis agak terlatih ... 54

3.5 Validitas Instrumen ... 55

3.5.1 Validitas internal ... 56

a Validitas isi ... 57

b Reliabilitas Instrumen ... 57

3.5.2 Panelis tidak terlatih ... 58

3.6 Metode analisis data ... 59

3.6.1 Uji prasyarat ... 59

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Dan Analisis Data ... 68

(8)

viii

a Uji normalitas ... 69

b Uji homogen data hasil inderawi ... 70

4.1.2 Hasil Uji Inderawi ... 70

4.1.3 Analisis varian klasifikasi tunggal kualitas pancake komposit tepung ubi jalar ungu dengan penambahan sari bit berdasarkan indikator warna, aroma, tekstur dan rasa ... 71

4.2 Hasil uji laboratorium ... 82

4.3 Hasil uji kesukaan masyarakat... 82

4.4 Pembahasan hasil penelitian ... 86

4.4.1 Kualitas pancake dilihat dari inderawi ... 86

4.4.2 Pembahasan hasil uji laboratorium ... 90

4.4.3 Pembahasan uji kesukaan masyarakat ... 91

BAB 5 PENUTUP 5.1 Simpulan ... 95

5.2 Saran ... 96

DAFTAR PUSTAKA ... 97

(9)

ix

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

2.1 Komposisi tepung terigu per 100 gram ... 13

2.2 Komposisi susu bubuk per 100 gram... 15

2.3 Kandungan gizi telur per 100 gram ... 16

2.4 Kandungan lemak (margarine) per 100 gram ... 17

2.5 Kandungan gizi gula per 100 gram ... 20

2.6 Bahan pembuatan pancake ... 26

2.7 Daftar komposisi zat gizi ubi jalar ... 31

2.8 Kandungan nilai gizi ubi jalar ungu, ubi jalar putih dan ubi jalar jingga per 200 kalori/hari ... 34

2.9 Kandungan gizi dan manfaat bit ... 39

3.1 Daftar alat pembuatan pancake ... 48

3.2 Daftar bahan-bahan yang digunakan dalam pancake ... 49

3.3 Interval kelas rerata dna kriteria uji inderawi ... 67

4.1 Uji normalitas data uji inderawi pancake ... 72

4.2 Uji homogenitas data uji inderawi ... 73

4.3 Ringkasan data hasil perhitungan analisis varian klasifikasi tunggal indikator warna ... 75

4.4 Ringkasan data hasil uji tukey pada indikator warna berdasarkan perhitungan analisis klasifikasi tunggal ... 76

4.5 Rerata skor uji inderawi pada indikator warna ... 76

4.6 Ringkasan data hasil perhitungan analisis varian klasifikasi tunggal indikator aroma ... 78

4.7 Rerata skor uji inderawi pada indikator aroma ... 79

4.8 Ringkasan data hasil perhitungan analisis varian klasifikasi tunggal pada indikator tekstur ... 80

4.9 Rerata skor uji inderawi pada indikator tekstur ... 81 4.10. Ringkasan Data Hasil Perhitungan Analisis Varian Klasifikasi

(10)

x

Tunggal Pada Indikator rasa ... 83

4.11. Rerata skor uji inderawi pada indikator rasa ... 83

4.12. Hasil uji laboratorium pancake ... 85

(11)

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Pancake ... 12

2.2 Skema Pembuatan Pancake ... 24

2.3 Ubi Jalar Ungu ... 27

2.4 Tepung Ubi Jalar Ungu ... 30

2.5 Skema Pembuatan Tepung Ubi Jalar Ungu ... 33

2.6 Buah Bit ... 35

3.1 Skema Desain Eksperimen ... 43

3.2 Skema modifikasi desain eksperimen ... 44

3.3 Gambar skema desain eksperimen ... 45

3.4 Skema Pembuatan Pancake ... 50

4.1 Diagram rerata skor sampel pancake indikator warna ... 76

4.2 Diagram rerata skor sampel pancake indikator aroma ... 88

4.3 Diagram rerata skor sampel pancake indikator tekstur... 81

4.4 Diagram rerata skor sampel pancake indikator rasa ... 83

4.5 Grafik Radar Uji Kesukaan pancake indikator warna ... 86

4.6 Grafik Radar Uji Kesukaan pancake indikator aroma ... 86

4.7 Grafik Radar Uji Kesukaan pancake indikator tekstur ... 87

(12)

xii

DAFTAR LAMPIRAN

1. Daftar nama calon panelis yang mengikuti tahap wawancara ... 99

2. Formulir wawancara ... 100

3. Data hasil wawancara calon panelis ... 102

4. Daftar nama calon panelis Lolos tahap wawancara ... 104

5. Formulir penyaringan calon panelis ... 105

6. Rekapitulasi Hasil Seleksi Calon Panelis Tahap Penyaringan ... 117

7. Daftar nama calon panelis lolos tahap Penyaringan ... 122

8. Daftar nama calon panelis yang mengikuti tahap pelatihan ... 123

9. Formulir pelatihan calon panelis ... 124

10. Rekapitulasi hasil seleksi calon panelis tahap pelatihan (Validitas) 136

11. Rekapitulasi hasil seleksi calon panelis tahap evaluasi kemampuan (Reliabilitas) ... 141

12. Daftar nama calon panelis lolos tahap pelatihan ... 153

13. Daftar nama calon panelis yang mengikuti uji inderawi ... 154

14. Formulir penilaian uji inderawi ... 155

15. Tabulasi data hasil uji inderawi ... 157

16. Daftar nama panelis tidak terlatih yang mengikuti uji kesukaan ... 161

17. Formulir penilaian uji kesukaan ... 162

18. Tabulasi penilaian uji kesukaan ... 164

19. Normalitas ... 170

20. Homogenitas ... 171

21. Hasil uji anava dengan SPSS 16 ... 172

22. Hasil uji tukey dengan SPPS 16 ... 173

23. Hasil uji laboratorium ... 175

24. Bahan-bahan yang digunakan dalam membuat pancake ... 176

25. Label produk pancake... 178

(13)

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab 1 pendahuluan memberikan gambaran secara umum mengenai isi

skripsi meliputi latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat

penelitian, penegasan istilah, dan sistematika skripsi.

1.1 Latar Belakang

Pancake merupakan hidangan yang memiliki rasa manis dan gurih dari

adonan batter yang dipanggang dengan frying pan serta berbentuk bulat dan pipih.

Adonan batter merupakan adonan cair yang terdiri dari tepung terigu, telur, bahan

cair (air atau susu) dan bahan pengembang yang diaduk sehingga teremulsi dan

dimatangkan dengan teknik memanggang (Amarilia.H. 2012:11).

Pancake merupakan suatu olahan yang banyak diminati, selain rasanya

yang enak tampilan pancake juga menarik karena adanya topping, sehingga harga

pancake relatif mahal terutama di kafe-kafe. Pancake yang baik adalah pancake

dengan daya kembang yang sempurna dan adonan yang selalu dibuat fresh untuk

menjaga kualitas pancake tersebut.

Pancake pada umumnya berbahan dasar tepung terigu, sehingga

meningkatkan penggunaan tepung terigu dimasyarakat. Tepung terigu yang

berasal dari biji gandum merupakan produk impor, Sehingga perlu adanya tindak

lanjut untuk mengurangi ketergantungan masyarakat pada produk impor

khususnya adalah tepung terigu, yaitu dengan mengoptimalkan bahan-bahan lokal

(14)

Indonesia Nomer 09/Permentan/OT.140/1/2014, tentang pedoman gerakan

percepatan penganekaragaman konsumsi pangan tuhan 2014, berisi mengenai

pengembahan pangan pokok lokal (MP3L) dengan tujuan mengembangkan

pangan lokal sumber karbohidrat selain beras dan terigu yang secara khusus

dipersiapkan untuk mendukung pelaksaan program pangan bersubsidi bagi

keluarga berpendapatan rendah. Salah satu bahan lokal yang dapat digunakan

menjadi tepung adalah ubi jalar ungu, selain mengandung kabohidrat juga terdapat

zat gizi yang banyak serta memberikan warna yang menarik pada suatu olahan

produk pangan.

Menurut Rahayu (Food Science and Culinary Education Journal 1 (1),

(2012:32), ubi ungu mengandung pigmen antosianin yang lebih tinggi daripada

varietas lain. Warna ungu yang kuat menunjukkan tingginya kadar antioksidan

dan antosianin di dalamnya. Selain itu, Ubi jalar ungu juga mengandung energi

123 kal, protein 0,77 g, lemak 0,94 g, karbohidrat 27,64 g, kalsium 30 mg, fosfor

49 mg, besi 0,7 mg, vitamin A 7700 SI, vitamin C 21,34 mg, vitamin B 0,9 mg,

serat 0,3, antosianin 110,51.

Mencermati kelebihan-kelebihan yang ada pada ubi jalar ungu sangat baik

bila dimanfaatkan dalam bentuk olahan produk yang lebih luas. Salah satunya

sebagai bahan komposit dalam pembuatan pancake. Warna ungu pada ubi jalar

ungu memberikan warna pancake yang menarik serta menciptakan pancake yang

lebih bervariasi yang kemungkinan akan diterima oleh konsumen atau pasar.

Peneliti melakukan percobaan pendahuluan pembuatan pancake komposit

(15)

percobaan menunjukkan pancake dengan presentase 30% dan 40% menghasilkan

kualitas kurang baik, warnanya pucat, tekstur lembek, rasanya hambar, dan

adonan pancake tidak bisa berkembang dengan sempuna, sementara pancake

dengan presentase 75% menghasilkan kualitas pancake kurang baik juga, yaitu

menghasilkan warna pucat, tekstur agak keras, masih terasa tepung ubi jalar ungu

dan adonan pancake tidak bisa berkembang dengan sempurna, dan untuk pancake

dengan presentase 100% menghasikan pancake kurang baik juga, yaitu

menghasilkan warna yang sangat pucat, tekstur keras, terasa tepung ubi jalar ungu

dan adonn pancake tidak bisa berkembang sempurna, sedangkan untuk pancake

dengan presentase 50% menghasilkan pancake lebih baik, yaitu menghasilkan

pancake dengan tekstur agak empuk, rasa manis gurih, adonan pancake

berkembang dengan sempurna, namun warna pancake masih sedikit pucat.

Dari kelima ujicoba diatas dapat disimpulkan bahwa penggunaan tepung

ubi jalar ungu dengan presentase 30% dan 40% menghasilkan pancake kurang

baik, ini disebabkan penggunaan tepung ubi jalar ungu 30% dan 40%

mempengaruhi kualitas pancake terutama dalam hal tekstur dan pengembangan

adonan, pancake dengan presentase 75% dan 100% juga menghasilkan pancake

dengan kualitas kurang baik, disebabkan penggunaan tepung ubi jalar ungu yang

terlalu banyak sehingga mempengaruhi dalam pengembangan adonan dan tekstur

pancake, sedangkan pada pancake dengan presentase 50% mneghasilkan kualitas

pancake yang lebih baik, disebabkan penggunaan tepung ubi jalar ungu yang

seimbang dengan tepung terigu sehingga dalam proses pengembangan adonan

(16)

presentase 50% sebab menghasilkan pancake dengan kualitas yang baik, namun

terdapat kelemahan dalam hal warna yaitu pancake yang dihasilkan berwarna

ungu pucat, sehingga perlu penambahan bahan lain untuk memperbaiki kualitas

inderawi pancake agar lebih baik.

Untuk memperbaiki kelemahan serta menambah kualitas inderawi dari

aspek aroma, tekstur dan rasa, peneliti menambahkan sari bit untuk memperbaiki

kualitas pancake. Seperti diketahui bahwa bit merupakan jenis umbi-umbian yang

mengandung berbagai zat gizi diantaranya dalam 100 gram : asam folar 34%,

kalium 14,8%, serat 13,6%, vitamin C 10,2%, magnesium 9,8% triptofan 1,4%,

zat besi 7,4%, tembaga 6,5%, fosfor 6,5%, dan caumarin

(http//imamri.wordprees.comtagbuah-bit). Bit yang digunakan adalah berbentuk

sari yang diperoleh dari penghancuran bit sehingga menghasilkan sari bit yang

bertekstur semi cair. Hal ini mempengaruhi kualitas inderawi pancake dari aspek

warna menjadi ungu kemerahan dan tekstur pancake menjadi lebih empuk sebab

masih terdapat ampas dari sari bit. Selain mengandung zat gizi, bit juga memiliki

warna merah keungu-unguan yang pekat sehingga dapat memperkuat warna

pancake, bit yang digunakan adalah berbentuk sari yang diproses dari

penghancuran bit, sehingga menghasilkan sari bit yang bertekstur semi cair tanpa

proses penyaringan.

Selanjutnya, peneliti melakukan percobaan kedua dengan menambahkan

sari bit yang diperoleh dari proses penghancuran bit dan diambil sarinya. Tepung

ubi jalar ungu yang digunakan adalah 50 % dengan penambahan sari bit yaitu 10

(17)

yang dihasilkan lebih baik daripada pancake dengan penambahan tepung ubi jalar

ungu tanpa sari bit. Pancake hasil percobaan kedua menghasilkan kualitas

inderawi dari aspek warna pancake menjadi lebih baik yaitu bewarna merah

keungu-unguan, tekstur menjadi lebih empuk, beraroma khas pancake bit, dan

berasa manis gurih. Berdasarkan hal tersebut peniliti ingin meningkatkan

penambahan sari bit dalam pembuataan pancake dengan persentase 10%, 20% dan

30%.

Berdasarkan uraian diatas mendorong peneliti untuk melakukan penelitian

dan mengangkatnya dalam bentuk skripsi dengan judul “Eksperimen Pembuatan

Pancake Komposit Tepung Ubi Jalar Ungu Dengan Penambahan Sari Bit”. 1.2 Perumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut.

1. Adakah perbedaan kualitas inderawi pancake dengan komposit tepung ubi

jalar ungu 50 % dan penambahan sari bit yang berbeda yaitu 10 %, 20 %

dan 30 %?

2. Bagaimana tingkat kesukaan masyarakat terhadap pancake dengan

komposit tepung ubi jalar ungu 50 % dan penambahan sari bit yang

berbeda yaitu 10 %, 20 % dan 30 %?

3. Bagaimana kandungan antosianin, vitamin c dan serat dari pancake hasil

(18)

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini sebagai berikut.

1. Mengetahui perbedaan kualitas inderawi pancake dengan komposit tepung

ubi jalar ungu 50 % dengan penambahan sari bit yang berbeda yaitu 10 %,

20 % dan 30 %.

2. Mengetahui tingkat kesukaan masyarakat terhadap pancake dengan

komposit tepung ubi jalar ungu 50 % dengan penambahan sari bit yang

berbeda dengan hasil eksperimen yang terbaik.

3. Mengetahui kandungan gizi antosianin, vitamin c dan serat dari pancake

hasil eksperimen.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini antara lain :

1. Bagi peneliti

Menemukan formula baru pancake komposit tepung ubi jalar ungu dengan

penambahan sari bit.

2. Bagi masyarakat

1) Memberikan masukan dan informasi kepada masyarakat tentang

pemanfaatan tepung ubi jalar ungu sebagai bahan komposit

pancake dengan penambahan sari bit.

2) Menambah varian produk pancake yang lebih baik gizinya.

3. Bagi institusi

Memberikan sumbangan pikiran untuk kegiatan kuliah kerja nyata atau

(19)

1.5 Penegasan Istilah

Menghindari terjadinya kesalahpahaman dalam mengartikan judul, serta

untuk membatasi wilayah penelitian ini maka perlu diberikan batasan pada istilah

berikut: eksperimen pembuatan pancake komposit tepung ubi jalar ungu dengan

penambahan sari bit.

1. Eksperimen

Eksperimen adalah percobaan yang sistematis dan terencana untuk

menghasilkan produk yang lebih bervariasi, baik dari bahan maupun kualitas

produk (Sudjana, 1993:3). Eksperimen dalam penelitian ini adalah eksperimen

pembuatan pancake komposit tepung ubi ungu dengan penambahan sari bit.

2. Pancake

Pancake merupakan hidangan yang memiliki rasa manis dan gurih, dari

adonan batter yang dipanggang dengan frying pan serta berbentuk bulat dan pipih.

Pada penelitian ini pancake menggunakan tepung ubi jalar ungu sebagai komposit

tepung terigu dengan komposisi yang sama dengan penambahan sari bit yang

berbeda, dan diolah dengan cara diaduk, diistirahatkan, dan dipanggang.

3. Komposit

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, komposit memiliki arti gabung,

campuran. Komposit yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pencampuran

antara tepung terigu dan tepung ubi jalar ungu yaitu 50 % tepung terigu dan 50 %

(20)

3. Tepung ubi jalar ungu

Tepung ubi jalar ungu diperoleh dari ubi jalar ungu yang diproses melalui

pencucian dan pengupasan, kemudian umbi diiris tipis-tipis, kemudian

dikeringkan sampai tidak ada kandungan air pada irisan ubi. Selanjutnya

dihaluskan menggunakan mesin giling dan diayak menggunakan ayakan dengan

tingkat kehalusan kurang lebih 80 mesh.

4. Sari bit

Sari bit merupakan cairan yang dihasilkan dari pemerasan atau

penghancuran buah segar yang telah masak. Bit merupakan buah yang termasuk

dalam jenis umbi-umbian, dimana bit banyak mengandung zat-zat gizi, seperti

vitamin C, asam folar, serat dan lainnya, serta mempunyai warna merah pekat.

Penelitian ini sari bit yang dimaksud adalah sari bit yang dicampur dengan

susu cair dalam proses penghancuran bit sehingga terbentuk cairan bit lalu cairan

tadi disaring untuk mendapatkan sari bit sehingga bertesktur agak cair. Yang

dimaksud sari bit 10 % diperoleh dari penghancuran buah bit 15 gram dengan

susu cair yaitu 140 ml menghasilkan sari bit 150 ml, kemudian yang dimaksud

sari bit 20 % diperoleh dari penghancuran bit 30 gram dengan susu cair yaitu 125

ml menghasilkan sari bit 150 ml, serta yang dimaksud sari bit 30 % diperoleh dari

penghancuran bit 45 gram dengan susu cair yaitu 110 ml menghasilkan sari bit

(21)

1.6 Sistematika Skripsi

Sistematika skripsi disusun dengan tiga bagian, bagian awal, bagian isi dan

bagian akhir.

1. Bagian awal berisi : halaman judul, abstrak, pengesahan, halaman motto,

kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar lampiran, daftar gambar.

Bagian ini berfungsi untuk memudahkan membaca dan memahami skripsi.

2. Bagian isi terdiri dari 5 bab, yaitu :

a. BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi: alasan pemilihan judul, rumusan masalah, tujuan

penelitian, penegasan istilah, manfaat penelitian, sistematika skripsi.

Pendahuluan berfungsi untuk pembaca memahami gambaran

permasalahan yang akan dibahas.

b. BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisi tentang teori-teori yang mendasari skripsi, terdiri

dari: tinjauan umum tentang pancake, bahan-bahan pembuat pancake,

peralatan yang digunakan, tahap-tahap pembuatan pancake, faktor-faktor

yang mempengaruhi kualitas pancake, kriteria pancake, tinjauan umum

tentang tepung ubi jalar ungu, cara pembuatan tepung ubi jalar ungu,

tinjauan umum tentang bit, cara pembuatan sari bit, kemungkinan

komposit tepung ubi jalar ungu dengan penambahan sari bit pada

(22)

c. BAB III METODE PENELITIAN

Bab ini menjelaskan tentang prosedur rancangan penelitian,

metode penelitian yang terdiri dari populasi dan sampel, variabel

penelitian, metode pengumpulan data, dan metode analisis data. Metode

analisis data digunakan untuk menganalisis data dan menguji kebenaran

hipotesis.

d. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisi tentang hasil penelitian, analisis data, beserta

pembahasannya.

e. BAB V PENUTUP

Bab ini berisi rangkuman hasil penelitian yang ditarik dari analisis

data, hipotesis dan pembahasan. Saran berisi tentang perbaikan atau

masukan dari peneliti untuk perbaikan yang berkaitan dengan penelitian.

3. Bagian akhir skripsi berisi: daftar pustaka dan lampiran.

a. Daftar pustaka berisi: daftar buku dan literatur yang berkaitan

dengan penelitian dalam skripsi.

b. Lampiran berisi: kelengkapan-kelengkapan skripsi dan perhitungan

(23)

BAB II

LANDASAN TEORI

Dalam landasan teori ini akan diuraikan berbagai hal yang meliputi, 1)

tinjauan umum tentang pancake, 2) bahan-bahan pancake dan peralatan yang

digunakan, 3) tahap-tahap pembuatan pancake, 4) faktor-faktor yang

mempengaruhi kualitas pancake, 5) tinjauan umum tentang tepung ubi jalar ungu,

6) tinjauan umum tentang bit, 7) kemungkinan komposit tepung ubi jalar ungu

dengan penambahan sari bit pada pembuatan pancake, 8) kerangka berfikir dan

hipotesis.

2.1 Tinjauan umum tentang pancake

Pancake merupakan kue yang memiliki rasa manis dan gurih, dari adonan

batter yang dipanggang dengan frying pan serta berbentuk bulat dan pipih.

Adonan batter merupakan adonan cair yang terdiri dari tepung terigu, telur, gula,

garam, bahan cair (air atau susu) serta baking powder yang diaduk sehingga

teremulsi dan dimatangkan dengan teknik pemanggangan. (Amarilia,H. 2011:10).

Di berbagai negara, pancake dikonsumsi dengan gaya dan resep beragam.

Pancake pada umumnya disajikan dalam keadaan hangat dan diberi toping

diatasnya, serta dihidangkan saat sarapan pagi. Beberapa contoh toping seperti

saus blueberry, rasberry, stroberi, atau madu, serta aneka buah-buahan. Pancake

dengan standar mutu yang baik adalah pancake dengan daya kembang yang

(24)

Tepung terigu pada pancake juga bisa digantikan dengan havermunt untuk

menambah protein dan serat. Saus atau fla yang terbuat dari buah-buahan pancake

dapat menjadi sumber antioksidan bagi tubuh. Selain sebagai jajanan yang enak

pancake juga mengandung kalori yang cukup rendah, jika menggunakan setengah

porsi mentega dan mengganti susu sapi dengan susu kedelai, serat yang

terkandung pada tepung terigu menjadi nilai tambah dari produk pancake

(Amarilia,H. 2011:11).

Pancake dengan standar mutu yang baik adalah pancake dengan daya

kembang yang sempurna. Adonan yang selalu dibuat fresh setiap harinya untuk

menjaga kualitasnya. Tepung terigu pada pancake juga bisa digantikan dengan

havermunt untuk menambah protein dan serat. Susu atau fla yang terbuat dari

buah-buahan pancake dapat menjadi sumber antioksidan bagi tubuh. Selain

sebagai jajajan yang enak pancake juga mengandung kalori yang cukup rendah

jika menggunakan setengah porsi mentega dan mengganti susu sapi dengan susu

kedelai, serat yang terkandung pada tepung terigu menjadi nilai tambah dari

produk ini (Amarilia, H. 2011:11).

(25)

2.2 Bahan Pancake dan alat yang digunakan

Bahan dan alat yang digunakan dalam pembuatan pancake terdiri dari

beberapa komponen, dibawah ini mengenai penjelasan komponen-komponen

sebagai berikut.

2.2.1 Bahan Pancake

Bahan pembuat pancake terdiri dari tepung terigu, susu, telur, margarine,

gula pasir, garam dan baking powder. Untuk lebih jelasnya dibawah ini diuraikan

lebih jelas dari bahan pembuat pancake :

a. Tepung terigu

Tepung terigu merupakan bahan utama dalam pembuatan pancake sebagai

pembentuk kerangka, oleh karena itu jumlah penggunaan tepung terigu lebih

banyak dari bahan lainnya. Menurut Anni Faridah (2008 : 13), tepung terigu

merupakan hasil olahan dari biji gandum. Tepung terigu digunakan sebagai bahan

utama dalam pembuatan roti, biscuit/cookies, cake, muffin, makaroni, makanan

siap saji, makanan bayi dan beberapa kue-kue indonesia. Tepung terigu

berdasarkan kandungan protein digolongkan tiga macam yaitu Hard flour (terigu

protein tinggi) mempunyai kadar gluten antara 12%-13%, Medium flour (terigu

protein sedang) mengandung kadar gluten 10%-11%, dan Soft flour (terigu protein

rendah) mengandung kadar gluten 8%-9%. Pada ketiga jenis tepung terigu

tersebut, yang paling cocok dalam pembuatan pancake adalah tepung terigu

protein sedang.

Tepung terigu medium wheat mengandung 10%-11%, sebagian orang

(26)

dari campuran tepung terigu hard wheat dan soft wheat sehingga karakteristiknya

diantara kedua jenis tepung tersebut. Tepung ini cocok untuk membuat adonan

fermentasi dengan tingkat pengembangan sedang (Anni Faridah,dkk,2008).

Berikut ini komposisi kandungan gizi dalam tepung terigu dapat dilihat pada tabel

sebagai berikut :

Tabel 2.1 Kandungan gizi pada tepung terigu tiap 100 gram

Unsur gizi Kadar/100 gram Bahan

Kalori (kal) 365 Protein (g) 8,9 Lemak (g) 1,3 Serat (g) 1,92 Karbohidrat (g) 77,3 Kalsium (mg) 16 Fosfor (mg) 106 Besi (mg) 1,2 Vitamin A (SI) 0 Vitamin B1 (mg) 0,12 Air (%) 12

Sumber : Tabel Komposisi Pangan Indonesia, 2008

b. Susu

Susu merupakan bahan pangan yang komposisi gizinya paling lengkap,

dibanding bahan pangan lainnya. Adapun fungsi susu dalam pembuatan pancake

adalah menambah nilai gizi, sebagai penambah aroma dan rasa, membantu

membentuk tekstur, memperkuat gluten karena mnegandung kalsium serta sebagai

bahan cair.

Jenis susu yang sering digunakan dalam pembuatan pancake adalah susu

cair. Susu cair yang digunakan adalah jenis susu UHT tawar, sebab lebih praktis

(27)

diberbagai minimarket. Dibawah ini Komposisi kandungan gizi dalam susu dapat

dilihat dari tabel sebagai berikut :

Tabel 2.2 Komposisi susu bubuk tiap 100 g

No Unsur gizi Jumlah

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 Air (g) Energi (kal) Protein (g) Lemak (g) Karbohidrat (g) Serat Abu (g) Kalsium (mg) Fosfor (mg) Besi (mg) Natrium Kalium Seng Retinol (mg) Tiamin (mg) 3,5 509 24,6 30 36,2 0 5,7 904 694 0,6 0 0 0 467 0,29

Sumber : Tabel Komposisi Bahan Makanan, 2005

c. Telur

Telur merupakan bahan yang sangat penting dalam pembuatan roti, kue

kering maupun cake, muffin dan sebagainya. Dalam pembuatan pancake telur

merupakan salah satu bahan yang penting karena mempunyai fungsi

mengembangkan adonan, memberikan nilai tambah gizi, warna, dan penambah

rasa. Telur dibedakan menjadi berbagai jenis antara lain telur ayam, telur itik,

telur angsa dan jenis telur unggas lainnya.

Telur ayam dibedakan menjadi dua yaitu telur ayam lokal (kampung) dan

telur ayam negeri, namun telur yang biasa digunakan dalam pembuatan pancake

adalah telur ayam negeri, yang meliputi kuning telur dan putih telur. Berikut ini

(28)

Tabel 2.3 Komposisi gizi Telur per 100 gram

No. Komposisi Jumlah

1 2 3 4 5 6 7 8 Kalori (kal) Karbohidrat (g) Lemak (g) Protein (g) Kalsium (mg) Fosfor (mg) Besi (mg) Air (g) 355 0,7 31,9 16,3 147 586 7,2 49,4

Sumber : Tabel Komposisi Pangan Indonesia, 2008

d. Margarine

Margarine terbuat dari lemak nabati dan digunakan sebagai pengganti

mentega (butter) karena memiliki komposisi hampir sama. Margarine dapat

digunakan dalam jumlah yang sama dengn mentega sepanjang kadar airnya

diperhatikan (Anni Faridah,dkk, 2008).

Margarin mempunyai karakteristik seperti aroma tidak seharum butter,

Mempunyai daya creaming dan emulsi paling bagus dan titik leleh 40-44°C.

Margarin digunakan sebagai pengganti mentega. Adapun jumlah margarin yang

digunakan adalah 50% dari jumlah lemak.

Fungsi margarine dalam pembuatan pancake adalah menambah nilai gizi,

melembutkan tekstur, memperkaya rasa, menjaga kelembaban pancake agar tidak

cepat kering dan meningkatkan volume produk. Berikut ini komposisi kandungan

(29)

Tabel 2.4 Komposisi margarine tiap 100 gram

No Unsur gizi Jumlah

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 Air (g) Energi(kal) Protein (g) Lemak (g) Karbohidrat (g) Serat Abu (g) Kalsium(mg) Fosfor (mg) Besi Natrium Kalium Seng Retinol (ug) 15,5 720 0,6 81 0,4 0 2,5 20 16 0 0 0 0 606

Sumber : Tabel Komposisi Pangan Indonesia, 2008.

e. Gula

Gula merupakan bahan pemanis dalam pembutan suatu produk makanan,

seperti : kue, cookies, muffin dan lain-lain. Menurut Rusiana (2010:9), gula

adalah salah satu istilah yang sering diartikan sebagai karbohidrat yang digunakan

sebagai pemanis, tetapi dalam industri pangan biasanya digunakan untuk

menyatakan sukrosa.

Macam-macam Gula yang bisa digunakan dalam pembuatan pancake yaitu

gula pasir, gula kastor, dan brown sugar (bila ingin menghasilkan produk pancake

berwarna coklat). Gula yang baik adalah gula yang halus butirannya, butiran

mudah larut apabila masih ada gula yang belum larut butiran gula akan membuat

tekstur menjadi kasar (Suhardjito, 2006:120). Berikut ini mengenai

(30)

1) Gula pasir (granulated sugar).

Gula yang dihasilkan dari pengolahan air tebu, mempunyai kristal

yang besar, memerlukan waktu agak lama untuk larut dalam adonan,

biasanya digunakan dalam pembuatan adonan atau taburan di atas berbagai

pastry.

2) Gula kastor (kastor sugar)

Gula kastor adalah gula pasir yang butirannya halus. Faktor

pemanisnya 100 % dan digunakan untuk segala jenis bakery, sebab mudah

larut dalam berbagai adonan.

3) Brown sugar (palm sugar)

Brown sugar adalah gula yang diproses pembuatannya belum

selesai. Atau gula yang kristalnya dilapisi molases ( sirup berwarna cokelat

yang muncul dalam proses pembuatan gula). Tingkat kemanisan 65 % dari

gula kastor. Berikut ini komposisi kandungan gizi dalam gula sebagai

berikut :

Tabel 2.5 Kandungan gizi gula tiap 100 gram

No Unsur gizi Kadar

1 Protein 0 g

2 Lemak 0 g

3 Karbohidrat 94 g

4 Air 5,4 g

5 Vitamin A 0 SI

(31)

f. Baking powder

Baking powder merupakan bahan pengembang, yang terdiri dari campuran

Sodium Bicarbonat, Sodium Alumunium Fosfat, dan Monocalcium Fosfat. Fungsi

baking powder dalam pembuatan pancake yaitu sebagai bahan pengembang yang

dipakai untuk meningkatkan volumenya. Menurut Faridah (2008:86), baking

powder harus ditimbang secara tepat, bila baking powder melebihi batas, maka

akan menghasilkan kue yang keriput dan bantat, sedangkan bila terlalu sedikit

maka akan menghasilkan kue yang padat dan berat.

g. Garam

Garam adalah benda padatan berwarna putih berbentuk kristal yang

merupakan kumpulan senyawa dengan bagian terbesar natrium chlorida (>80%)

serta senyawa lainnya seperti Magnesium Chlorida, Magnesium Sulfat, Calsium

Chorida, dan lain-lain. Garam yang digunakan dalam pembuatan pancake adalah

garam dapur. Pemakaian garam lebih dari 1% dapat menghambat fermentasi dan

jangan mencampurkan garam dengan baking powder bersama-sama, karena

merupakan racun baking powder. Fungsi garam dalam pembuatan pancake yaitu :

a. Pembangkit rasa bahan- bahan yang lain

b. Mengkontrol waktu fermentasi dari adonan pancake

c. Membantu menghindari pertumbuhan bakteri-bakteri dalam

adonan.

d. Saat penimbangan, garam jangan sampai tercampur dengan baking

powder karena garam akan meracuni mikroba dalam baking

(32)

2.2.2 Peralatan yang digunakan dalam pembuatan pancake

Agar mendapatkan pancake yang berkualitas baik harus memperhatikan

alat-alat yang digunakan. Alat yang digunakan dalam pembuatan pancake adalah :

timbangan, baskom, spatula, teflon, gelas ukur, dan mixer.

a Timbangan

Timbangan yang baik adalah timbangan yang cermat dan tepat ukurannya

dengan petunjuk jarum normal. Timbangan yang tidak tepat dapat menyebabkan

kelebihan bahan maupun kekurangan bahan yang dapat mempengarungi pancake

yang dihasilkan. Pada penelitian ini timbangan yang digunakan adalah timbangan

digital dengan tingkat ketelitian 0,0.

b Baskom

Digunakan untuk mencampur bahan. Biasanya terbuat dari plastik,

stainless steel, kaca maupun porselen.

c Mixer

Mixer atau alat pengaduk digunakan untuk mengocok adonan, bahan

mixer yang baik adalah terbuat dari stainles steel. Mixer yang terbuat dari logam

mudah berkarat sehingga dapat menyebabkan bau besi pada adonan. Dalam

penggunaan mixer disesuaikan dengan ukuran bahan yang digunakan, jika ukuran

mixer tidak sesuai dengan ukuran bahan maka proses pengadukan tidak dapat

tercampur rata.

d Spatula

Digunakan untuk mengaduk bahan dengan arah yang berlawanan agar

(33)

e Gelas ukur

Gelas ukur merupakan suatu alat untuk mengukur cairan/air yang

digunakan dalam pembuatan pancake, sebaiknya menggunakan gelas ukur yang

terbuat dari bahan plastik.

f Teflon

Untuk memanggang pancake, serta adonan pancake tidak lengket kedalam

teflon pada saat pemanggangan.

2.3 Tahap-tahap pembuatan pancake

Dalam tahap pembuatan pancake ada beberapa tahapan yang harus dilalui

serta diterangkan mengenai formula pancake, dibawah ini mengenai ulasan

sebagai berikut :

a Tahap persiapan meliputi :

1) Menyiapkan semua bahan yang digunakan dan menimbang bahan

sesuai takaran.

2) Menyiapkan semua alat yang diperlukan untuk pembuatan pancake

menggunakan alat yang harus dalam keadaan bersih, kering dan

dapat digunakan sesuai fungsinya. Hal ini bertujuan untuk

menghindari adanya reaksi kimia yang berbahaya, adanya jamur

dan bakteri pada alat.

b Tahap pelaksanaan

Tahap ini merupakan proses pembuatan pancake meliputi :

(34)

Campur bahan mulai dari memasukkan tepung terigu, gula pasir,

baking powder, dan garam aduk-aduk hingga rata. Masukkan telur dan

susu cair yang sudah dikocok terlebih dahulu, kemudian campurkan

kedalam bahan yang berisi tepung tadi lalu aduk-aduk menggunakan

spatula hingga tercampur rata. Kemudian tambahkan margarine kuning

aduk-aduk hingga adonan berubah menjadi bentuk semi cair.

2) Tahap fermentasi

Adonan yang telah tercampur rata dilanjutkan dengan proses

fermentasi yaitu adonan dibiarkan beberapa saat kurang lebih 30 menit.

Tahap fermentasi sangat penting untuk pembentukan rasa dan volume

pada saat fermentasi bukan hanya suhu saja yang mempengaruhi tetapi

juga kelembaban udara. Semakin panas suhu ruang semakin cepar proses

fermentasi dalam adonan pancake, sebaliknya semakin dingin suhu

ruangan semakin lama proses fermentasinya.

3) Tahap pembentukan serta pemanggangan

Pemanggangan dilakukan menggunakan teflon atau wajan anti

lengket supaya adonan pancake saat dipanggang tidak nempel saat

dipanggang. Pembentukan dilakukan pada saat pencetakan pancake

kedalam teflon yang dibuat bentuk bulat. Pemanggangan selama kurang

lebih 5 menit lalu diangkat dari teflon. Tingkat kematangan pancake

dilihat dari warnanya yaitu kuning keemasan dan tekstur lembut serta tidak

(35)

4) Tahap pendinginan

Pendinginan dilakukan di tempat yang bersih dan kering. Tiriskan

pancake hingga dingin.

5) Tahap penyelesaian

a) Tahap pengemasan

Selain menjaga kualitas produk, pengemasan bertujuan

untuk menghindari adanya kontaminasi mikroorganisme dan

memudahkan dalam pengemasan. Pengemasan pancake

menggunakan mika yang tertutup rapat agar produk terhindar dari

kotoran dan tidak mudah rusak.

2.3.1 Formula pancake

Berikut ini resep dasar pembuatan pancake menurut (Soechan,

Lanny,2011) sebagai berikut :

Tabel 2.6 Bahan pembuatan pancake

No. Nama Bahan Jumlah

1. Tepung terigu (lunak) 100 gram

2. Margarine 15 gram

3. Susu cair 150 ml

4. Telur 1 butir

5. Baking powder ½ sdt

6. Garam ¼ sdt

(36)

Berikut ini akan digambarkan skema pembuatan pancake sebagai berikut :

Gambar 2.12. Skema pembuatan pancake

Penimbangan bahan

Pengadukan bahan Persiapan bahan

Bahan kering : tepung terigu, gula pasir, garam

dan baking powder

Bahan cair : telur dan susu cair

Pencampuran bahan kering dan cair serta

margarine leleh Pengistirahatan 30 menit Pemanggangan selama 5 menit Pancake Pengemasan

(37)

2.4 Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas pancake

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kualitas pancake yaitu : faktor

bahan dan faktor proses. Berikut ini akan dijelaskan secara rinci mengenai faktor

bahan dan faktor proses sebagai berikut :

2.4.1 Faktor Bahan

Bahan utama dalam pembuatan pancake adalah tepung terigu. Dalam

penelitian ini pancake yang dibuat adalah hasil dari komposit tepung ubi jalar

ungu, dimana penggunaannya 50 %. Campuran antara tepung terigu dengan

tepung ubi jalar ungu diharapkan bisa menambah kualitas hasil pancake. Tepung

terigu yang digunakan adalah tepung terigu tinggi dimana mudah menyerap air

dan mudah bercampur dengan bahan-bahan lain dalam membuat pancake.

2.4.2 Faktor Proses

1. Pencampuran adonan

Saat mencampur adonan pancake jangan terlalu lama, karena bila terlalu

lama adonan akan sulit mengembang sehingga saat pemanggangan tidak

maksimal.

2. Proses pemanggangan

Untuk memanggang gunakan teflon yang agak cekung yang berdinding

rendah (2 cm), agar panas teflon merata. Lama waktu memanggang antara 3-5

menit. Meski demikian api yang digunakan harus kecil agar kematangan pancake

(38)

2.4.3 Faktor Pengemasan

Pengemasan dilakukan agar produk tidak mudah mengalami kerusakan,

mikroorganisme dan binatang kecil lainnya tidak masuk yang dapat mempercepat

masa kadaluarsa produk. Pancake yang telah dingin maka harus segera dikemas

dalam mika agar tekstur tetap empuk dan dapat bertahan lebih lama.

2.4.4 Kualitas pancake

Kualitas pancake dapat dilihat dari aspek subyektif dan aspek obyektif

sebagai berikut :

1. Aspek Subyektif

Penilaian dari aspek subyektif menggunakan indera manusia, sehingga

hasilnya berbeda-beda, meliputi unsur warna, aroma, tekstur, dan rasa. Kriteria

pancake yang baik : Warna normal sesuai bahan yang digunakan,umumnya

berwarna kuning keemasan, rasa pancake manis gurih ideal, beraroma khas

pancake, dan tekstur lembut.

2. Aspek Obyektif

Penilaian dari aspek obyektif menggunakan alat ukur yang hasil

penilaiannya standar, disebabkan standar nasional indonesia atau SNI mutu untuk

pancake belum ada, maka dari peneliti untuk aspek obyektif akan diujikan dengan

menggunakan peralatan laboratorium atau uji laboratorium meliputi komposisi

(39)

2.5 Tinjauan umum tentang tepung ubi jalar ungu

Dalam tinjauan umum ini akan diuraikan tentang ubi jalar ungu dan

tepung ubi jalar ungu sebagai berikut :

2.5.1 Ubi jalar ungu (Ipomoea batatas)

Ubi jalar ungu (Ipomoea batatas) karena memiliki kulit dan daging umbi

yang berwarna ungu kehitaman (ungu pekat). Ubi jalar ungu mengandung pigmen

antosianin yang lebih tinggi daripada ubi jalar jenis lain.

Gambar 2.13. Ubi jalar ungu

Dalam sistematika (taksonomi) tumbuhan, tanaman ubi jalar dapat di

klasifikasikan sebagai berikut :

Kingdom : Plantea Devisi : Sprematophyta Subdivisi : Angiospermae Kelas : Dicotylodonnae Ordo : Convolvulales Famili : Convolvulaceae Genus : Ipomoea

(40)

Pigmen warna ungu pada ubi ungu bermanfaat sebagai antioksidan karena

dapat menyerap polusi udara, racun, oksidasi dalam tubuh, dan menghambat

pengumpulan sel-sel darah. Ubi ungu juga mengandung serat pangan alami yang

tinggi, prebiotik. Kandungan lainnya dalam ubi jalar ungu adalah betakaroten.

Semakin pekat warna ubi jalar, maka semakin pekat betakaroten yang ada di

dalam ubi jalar.

Betakaroten selain sebagai pembentuk vitamin A, juga berperan sebagai

pengendalian hormon melatonin. Hormon ini merupakan antioksidan bagi sel dan

sistem syaraf, berperan dalam pembentuk hormon endokrin. Kurangnya melatonin

akan menyebabkan gangguan tidur dan penurunan daya ingat, dan menurunnya

hormon endokrin yang dapat menurunkan kekebalan tubuh. (Yuni Iriyanti, 2012 :

10 ).

Ubi jalar ungu merupakan sumber karbohidrat dan sumber kalori yang

cukup tinggi. Ubi jalar ungu juga merupakan sumber vitamin dan mineral, vitamin

yang terkandung dalam ubi jalar antara lain Vitamin A, Vitamin C,Thiamin

(vitamin B1) dan Ribovlavin. Sedangkan mineral dalam ubi jalar diantaranya

adalah zat besi (Fe), fosfor (P) dan kalsium (Ca). Kandungan lainnya adalah

protein, lemak, serat kasar dan abu. Total kandungan antosianin bervariasi pada

setiap tanaman dan berkisar antara 20 mg/100 g sampai 600 mg/100 g berat basah.

Total kandungan antosianin ubi jalar ungu adalah 519 mg/100 g berat basah (Yuni

Iriyanti, 2012 : 12).

Ubi jalar ungu adalah merupakan salah satu dari 4 jenis yaitu ubi jalar,

(41)

tersebut memiliki keunggulan dan kandungan gizi yang berbeda- beda sebagai

mana tercantum dalam tabel berikut ini :

Tabel 2.7. Daftar Komposisi Zat Gizi Ubi Jalar

No Komposisi Gizi Ubi Putih Ubi Merah Ubi

Kuning Ubi Ungu 1 Kalori (kal) 123 123,00 136,00 123 2 Protein (g) 1,80 1,80 1,10 0,77 3 Lemak (g) 0,70 0,70 0,40 0,94 4 Karbohidrat (g) 27,90 27,90 32,30 27,64 5 Kalsium (mg) 30,00 30,00 57,00 30 6 Fosfor (g) 49,00 49,00 52,00 49,00 7 Zat besi (mg) 0,70 0,70 0,70 0,70 8 Natrium (mg) - - 5,00 - 9 Kalium (mg) - - 393,00 - 10 Niacin (mg) - - 0,60 - 11 Vitamin A (SI) 60,00 7.700,00 900,00 7.700,00 12 Vitamin B1 (mg) 0,90 0,90 0,10 0,9 13 Vitamin B2 (mg) - - 0,04 - 14 Vitamin C (mg) 22,0 22,0 35,0 21,34 15 Air (g) 68,50 68,50 - 70,46 16 Gula reduksi - - - 0,30 17 Serat - - 0,3 0,3 18 BDD (%) 86,00 86,00 86,00 86,00 19 Antosianin - - - 110,51 Sumber : Sarwono (2005:22)

(42)

Dibandingkan jenis ubi jalar lain, ubi jalar ungu memiliki keunggulan,

salah satunya mengandung antioksidan yang sangat berguna bagi tubuh dan

pigmen antosianin yang lebih tinggi dari sumber lain.

Antosianin pada ubi jalar ungu berfungsi sebagai anti kanker, anti bakteri

perlindungan terhadap kerusakan hati, penyakit jantung dan stroke. Ubi jalar ungu

dapat menjadi anti kanker karena mengandung zat aktif yang dinamakan selenium

dan lodin 20 kali lebih tinggi dari jenis ubi lain (Sarwono, 2005:23). Selain itu

dalam ubi jalar ungu memiliki kandungan serat dan pektin yang berfungsi untuk

mencegah gangguan pencernaan seperti wasir, sembelit dan juga kanker kolon.

Untuk mengurangi tingkat kebusukan ubi jalar ungu pada saat hasil panen

melimpah maka ubi jalar ungu dapat diolah menjadi tepung ubi jalar ungu, karena

dalam bentuk tepung dapat disimpan dalam jangka waktu yang lama dan lebih

mudah dijadikan sebagai bahan campuran komposit pada produk olahan makanan.

2.5.2 Tepung ubi jalar ungu

Tepung ubi jalar ungu adalah hancuran ubi jalar ungu yang dihilangkan

kadar airnya yang dibuat secara langsung dari ubi jalar ungu yang diiris tipis-tipis

dan dikeringkan, kemudian dihaluskan (digiling) dan diayak dengan tingkat

kehalusan kurang lebih 80 mesh (Lies Suprapti, 2003:17).

(43)

Tepung ubi jalar mempunyai banyak kelebihan antara lain :

a. Lebih luwes untuk pengembangan produk pangan dan nilai gizi.

b. Lebih tahan disimpan sehinggan penting sebagai penyedia bahan baku

industri dan harga lebih stabil.

c. Memberi nilai yambah pendapatan produsen dan menciptakan industri

pedesaan serta meningkatkan mutu produk.

d. Komponen utama dari tepung ubi jalar ungu adalah karbohidrat, dengan

nilai kalori antara 350-380 kalori per 100 gram. Selain itu tepung ubi jalar

ungu juga mengandung zat antosianin yang berfungsi sebagai anti kanker,

anti bakteri, anti bakteri perlindungan terhadap kerusakan hati, penyakit

jantung dan stroke (Sarwono, 2005:22).

Adapun kandungan nilai gizi tepung ubi jalar dapat dilihat dari tabel berikut Tabel 2.8. Kandungan nilai gizi ubi jalar ungu, ubi jalar putih dan ubi jalar jingga (berdasarkan diet 200 kalori/ hari)

No Parameter (%) Tepung ubi jalar ungu

Tepung ubi jalar jingga

Tepung ubi jalar putih 1 Kadar air 7,28 6,77 10,99 2 Kadar abu 5,31 4,71 3,14 3 Protein 2,79 4,42 4,46 4 Lemak 0,81 0,91 1,02 5 Karbohidrat 83,81 83,19 84,83 6 Serat 4,72 5,54 4,44

7 Warna Ungu keputihan Kuning keputihan Putih

(44)

Tepung ubi jalar ungu yang memiliki beberapa keunggulan dibandingkan

dengan bahan bakunya (ubi jalar) yaitu lebih tahan lama dalam penyimpanan,

lebih mudah didistribusikan karena praktis, ringan dan aman, daya jangkau

pemasaran lebih luas. Pembuatan tepung ubi jalar ungu mudah, adapun proses

pembuatan ubi jalar ungu menjadi tepung sebagai berikut :

1. Pilih ubi jalar ungu segar tang tidak lebih dari satu minggu setelah

panen.

2. Potong bagian ujung dan pangkal umbinya

3. Kupas kulit umbu dengan pisau atau pangkal pengupas lainnya

4. Cuci bersih umbi, kemudian potong tipis-tipis atau sawut secara

manual atau menggunakan alar penyawut

5. Rendam irisan umbi dengan larutan Natrium Meta Bisulfit 0,2 %

selama 15 menit lalu tiriskan, tujuannya untuk menghambat proses

browning pada potongan ubi jalar ungu.

6. Jemur irisan umbi dibawah terik matahari selama 2 hari atau

keringkan dengan alat pengering sederhana dengan maksimal 60 0C selama 32 jam sehingga irisan atau sawut ubi jalar ungu kering dengan

kadar air sekitar 7 %

7. Giling irisan ubi jalar atau sawut kering, kemudian ayak hasil

gilingannya dengan ayakan berukuran lubang 0,8 mm (80 mesh).

8. Simpan tepung ubi jalar ungu dalam kantung plastik, toples atau

(45)

9. Tepung ubi jalar dapat disimpan hingga 6 bulan (Sarwono B,

2005:71).

Adapun skema pembuatan tepung ubi jalar ungu sebagai berikut :

Gambar 2.15. Skema pembuatan tepung ubi jalar ungu.

Pemanfaatan ubi jalar ungu dijadikan tepung ubi ungu umumnya

digunakan dalam produk pangan selain kandungan gizinya yang baik juga

memberi warna yang menarik, namun beberapa produk yang prosesnya

dipanggang, contohnya pancake dengan komposit tepung ubi jalar ungu tidak

menghasilkan warna ungu yang baik, oleh karena itu perlu ditambahkan bahan

lain yang dapat menguatkan warna ungu.

Ubi jalar ungu

Pengupasan

Pencucian dan pengirisan

Perendaman dengan larutan natrium bisulfat

Tepung ubi jalar ungu Pengeringan

Penggilingan

(46)

Salah satu bahan yang dapat menguatkan warna yaitu bit. Selain memiliki

kandungan gizi yang baik juga memberikan warna merah keunguan yang kuat dan

khas pada pancake sehingga dapat mempertahankan warna ungu pada produk

yang terbuat dari komposit tepung ubi jalar ungu. Dibawah ini diterangkan

mengenai ulasan buah bit yang kaya akan kandungan gizi sebagai berikut.

2.6 Tinjauan umum tentang bit

Pada tinjauan tentang bit akan dibahas sekilas tentang bit, kandungan gizi

bit, dan manfaat bit bagi kesehatan sebagai berikut :

2.6.1 Bit (Beta Vulgaris L)

Spesies bit liar diyakini berasal dari sebagian wilayah mediterania dan

afrika utara dengan penyebaran kearah timur hingga wilayah barat india kearah

barat sampai kepulauan kanari dan pantai barat eropa meliputi kepulauan inggris

dan denmark. Teori yang ada sekarang menunjukkan bahwa bit segar mungkin

berasal dari persilangan B. Vulgaris.var.maratimi (bit laut) dengan B.Macrocarpa.

awalnya, bit merah mungkin adalah jenis yang terutama digunakan daunnya

sebagai sayuran, dan ketertarikan menggunakan umbinya terjadi kemudian,

mungkin setelah tahun 1500.

Ada 2 jenis varietas bit yaitu Beta vulgaris L.var.rubra L. Umbinya

berwarna merah tua. Sementara bit putih atau bit potong B.vulgaris L. Var cicla L.

Umbinya berwarna merah keputih-putihan. Di indonesia kedua jenis bit tersebut

tidak dapat berbungan dan berbiji sehingga benihnya masih didatangakn dari luar

(47)

adalah jenis Beta vulgaris L.var.rubra L yang umbinya berwarna merah. Umbi bit

berbentuk bulat atau menyerupai gasing. Akan tetapi ada pula yang berbentuk

lonjong, ujung umbi bit terdapat akar (http://bitmerah.blogspot,com).

Dalam taksonomi tumbuhan, Beta vulgaris L diklasifikasikan sebagai

berikut :

Kingdom : Plantae (Tumbuhan)

Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)

Super divisi : Sprematophyta ( menghasilkan biji)

Divisi : Magnoliophyta ( tumbuhan berbunga)

Kelas : Magnoliospida (berkeping dua/dikotil)

Sub kelas : Hamamelidae

Ordo : Caryophyllales

Famili : Chenopodiaceae

Genus : Beta

Spesies : Beta vulgaris L.

(48)

2.6.2 Kandungan gizi bit (Beta vulgaris L)

Berikut ini kandungan gizi yang terdapat pada umbi bit sangat bermanfaat

dilihat dari tabel dibawah ini :

Tabel 2.9 kandungan gizi dan manfaat bit (Beta vulgaris L) sebagai berikut

Kandungan gizi

Persentase Manfaat

Asam folat 34 % menumbuhkan dan mengganti sel-sel yang rusak Kalium 14,8 % memperlancar keseimbangan cairan di dalam tubuh Serat 13,6 % Memperlancar pencernaan

Vitamin C 10,2 % menumbuhkan jaringan dan menormalkan saluran darah

Magnesium 9,8 % menjaga fungsi otot dan syaraf

Triptofan 1,4 % Meningkatkan fungsi otak dalam menyerap informasi Zat besi 7,4 % metabolisme energi dan sistem kekebalan tubuh Tembaga 6,5 % membentuk sel darah merah

Fosfor 6,5 % memperkuat tulang

Caumarin untuk mencegah tumor

Betasianin untuk mencegah kanker

Sumber : (http://kaahil.wordprees.com)

2.6.3 Manfaat bit untuk kesehatan

Studi yang dilakukan oleh peneliti dari university of exeter’s school of

sport and health sciences, menunjukkan bahwa segelas jus bit dapat membantu

meningkatkan kembali stamina tubuh sebesar 16 %. Bahkan, kandungan nitrat

dalam jus bit dapat membantu tubuh mengembalikan cadangan oksigen, karena

kekurangan oksigen inilah yang dapat membuat tubuh merasa lelah dan tidak

(49)

2.7 Kemungkinan komposit tepung ubi jalar ungu dengan penambahan sari bit dalam pembuatan pancake

Peneliti memilih tepung ubi jalar ungu sebagai bahan komposit dalam

pembuatan pancake dilandasi beberapa fakta dan penelitian bahwa pada

percobaan awal pembuatan pancake yang telah peneliti lakukan, menunjukkan

gejala bahwa penggunaan komposit tepung ubi jalar ungu 50% menghasilkan

pancake yang bertekstur yang lembut tapi berwarna merah pucat. Hal ini

disebabkan oleh beberapa kemungkinan seperti pada proses pengeringan ubi jalar

sehingga menimbulkan warna ungu menjadi pudar. Sehingga diperlukan

penambahan bahan lain, peneliti melakukan percobaan yaitu dengan penambahan

bit, dimana selain mengandung kandungan gizi yang baik juga memiliki warna

merah tua sehingga memperkuat warna pada pancake.

Pembuatan pancake komposit tepung ubi jalar ungu denga penambahan

sari bit dapat dilihat dari beberapa aspek yaitu aspek gizi dan kesehatan dan aspek

kesukaan. Berikut ini dijelaskan secara rinci mengenai aspek-aspek berikut ini :

2.7.1 Aspek gizi dan kesehatan

Pancake hasil komposit tepung ubi jalar ungu memiliki kandungan gizi

yang tidak dimiliki oleh ubi jalar lainnya, yaitu kandungan zat antosianin yang

cukup tinggi yaitu mencapai 110,51 mg per 100 g bahan, yang bersifat sebagai

antioksidan di dalam tubuh, serta dengan penambahan sari bit yang memiliki

(50)

10,2 % dan serat 13,6 % per 100 g bahan sehingga produk pancake selain bergizi

juga bersifat fungsional bagi tubuh.

2.7.2 Aspek kesukaan

Dilihat dari aspek kesukaan, pancake dengan komposit tepung ubi jalar

ungu dengan penambahan sari bit selain memiliki kandungan gizi yang tinggi juga

memiliki cita rasa yang enak dan mempunyai warna yang menarik yaitu ungu,

sehingga akan disukai konsumen.

2.8 Kerangka Berfikir

Pancake komposit tepung ubi jalar ungu 50 %, ternyata tidak

menggambarkan warna ungu sebagaimana yang diharapkan sehingga harus

ditambahkan bahan lain agar warna pancake baik. Oleh karena itu untuk membuat

warna pancake sesuai dengan yang diharapkan perlu ditambahkan sari bit yang

berwarna merah tua, yang diperoleh dari proses penghancuran bit dan susu cair

kemudian digunakan sebagai bahan cair dalam pembuatan pancake menjadi lebih

keunguan sesuai dengan nama pancake komposit tepung ubi jalar ungu.

Pada penelitian ini akan dilakukan eksperimen pembuatan pancake

komposit tepung ubi jalar ungu dengan penambahkan sari bit yang berbeda yaitu

10 %, 20 % dan 30 %. Selanjutnya hasil dari eksperimen dilakukan pengujian

secara inderawi yaitu dengan mengetahui kualitas pancake dari warna, aroma,

tekstur dan rasa serta pengujian kimiawi melalui uji laborotorium untuk

mengetahui kandungan antosianin, vitamin C dan serat uji organoleptik kesukaan

(51)

Dari deskriptif di atas dapat disusun suatu skema kerangka berfikir untuk

mengutarakan arah dan maksud seperti gambar berikut :

Gambar 2.17. Skema kerangka berfikir pembuatan pancake komposit tepung ubi

jalar ungu dengan penambahan sari bit yang berbeda Pancake komposit tepung ubi jalar

ungu

1. Warna kurang menarik 2. Kandungan serat rendah

Bit

1. Memiliki warna merah tua

2. Mengandung nilai gizi tinggi seperti serat dan vitamin C

Solusi masalah :

Dilakukan penelitian : eksperimen pembuatan pancake komposit tepung ubi jalar ungu dengan penambahan

sari bit yang berbeda 10 %, 20 % dan 30 %

Hasil pancake komposit tepung ubi jalar ungu dengan penambahan sari bit hasil eksperimen

Uji laboratorium (vitamin C, antosianin dan serat) Uji inderawi

(warna, aroma, tekstur, dan rasa)

Uji organoleptik (kesukaan)

(52)

2.9 Hipotesis

Hipotesis adalah suatu jawaban yang sifatnya sementara terhadap

permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul (Arikunto,

2010 : 110). Berdasarkan teori yang telah diuraikan di atas, maka diajukan

hipotesis sebagai berikut :

2.9.1 Hipotesis Kerja (Ha)

Ada perbedaan kualitas pancake komposit tepung ubi jalar ungu 50

% dengan penambahan sari bit 10 %, 20 %, dan 30 % dilihat dari aspek

warna, aroma, tekstur dan rasa.

2.9.2 Hipotesis Nol (Ho)

Tidak ada perbedaan kualitas pancake komposit tepung ubi jalar

ungu 50 % dengan penambahan sari bit 10 %, 20 %, dan 30 % dilihat dari

(53)

BAB III

METODE PENELITIAN

Ada beberapa hal yang akan dibahas dalam metode penelitian antara lain

yaitu, 1) metode penentuan objek penelitian, 2) metode pendekatan penelitian, 3)

metode pengumpulan data, 4) instrumen pengumpulan data, 5) validitas

instrumen, 6) metode analisis data.

3.1 Metode Penentuan Objek Penelitian

Beberapa hal yang dijabarkan dalam penentuan objek penelitian meliputi

variabel penelitian yaitu variabel bebas, variabel terikat dan variabel kontrol.

3.1.1 Obyek Penelitian

Obyek penelitian dalam penelitian ini adalah pancake komposit tepung ubi

jalar ungu 50 % dengan penambahan sari bit yang berbeda yaitu 10 %, 20 % dan

30 %.

3.1.2 Variabel penelitian

Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang,

obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti dan kemudian ditarik kesimpulan (Sugiono, 2013:61). Pada penelitian ini

digunakan 3 variabel yaitu variabel bebas, variabel terikat, variabel kontrol.

(54)

a Variabel bebas

Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi hasil penelitian atau

variabel yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat.

Variabel bebas penelitian ini adalah penambahan sari bit yang berbeda yaitu 10 %,

20 % dan 30 %.

b Variable terikat

Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas atau

yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Pada penelitian ini variabel

terikatnya adalah kualitas pancake hasil eksperimen dari mutu inderawi dengan

indikator warna, aroma, tekstur dan rasa dan kandungan antosianin, vitamin C dan

serat.

c Variabel Kontrol

Variabel kontrol adalah variabel yang dikendalikan atau dibuat konstan

sehingga pengaruh variabel bebas terhadap terhadap variabel terikat tidak

dipengaruhi oleh faktor luar yang tidak diteliti (Sugiyono, 2012:64). Dalam

penelitian ini yang menjadi variabel kontrol, yaitu bahan yang digunakan harus

dengan jumlah dan kualitas yang sama, peralatan yang digunakan harus dalam

keadaan bersih, dan tidak berkarat, proses pembuatan harus sesuai dengan

tahap-tahap pembuatan pancake, proses pemanggangan dengan lama pemanggangan

kurang lebih 5 menit dan proses pengemasan menggunakan mika harus bersih dan

(55)

3.2 Jenis Metode Penelitian

Jenis metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian quasi

eksperimen. Metode penelitian eksperimen merupakan penelitian yang digunakan

untuk mencari pengaruh treatment (perlakuan) tertentu dalam kondisi yang

terkendalikan (Sugiono, 2012:6). Eksperimen yang dilakukan adalah pembuatan

pancake komposit tepung ubi jalar ungu dengan penambahan sari bit yang berbeda

yaitu 10%, 20% dan 30%.

3.2.1 Desain Eksperimen

Desain eksperimen adalah suatu rancangan percobaan sedemikian

sehingga informasi yang berhubungan dengan atau diperlukan untuk persoalan

yang sedang diteliti dapat dikumpulkan (Sudjana, 2002). Dalam penelitian ini,

eksperimen dilakukan sebanyak tiga kali pengulangan, artinya eksperimen

pancake komposit tepung ubi jalar ungu dengan penambahan sari bit yang berbeda

yaitu 10%, 20% dan 30%.

Desain eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini adalah one-shot

case study desain ini sangat sederhana. Peneliti hanya mengadakan treatment satu

kali yang diperkirakan sudah mempunyai pengaruh.

Gambar 3.1 Desain Eksperimen Versi Sugiyono

Keterangan :

X : Perlakuan

0 : Hasil observasi

(56)

Suatu percobaan dilakukan dengan 3 buah perlakuan (O1, O2, O3). Desain

yang digambarkan dengan pola diatas hanya mencakup penjelasan penelitian

secara umum untuk memperjelas langkah-langkah penelitian eksperimen. Dalam

penelitian ini peneliti melakukan sedikit modifikasi pada desain eksperimen yang

dibuat oleh Sugiyono (2014), dengan pola modifikasi sebagai berikut ;

Gambar 3.2. Modifikasi desain eksperimen versi peneliti

Keterangan :

S : Sampel

E : Kelompok eksperimen yaitu kelompok yang dikenai perlakuan yaitu pancake

komposit tepung ubi jalar ungu dengan penambahan sari bit yang berbeda yaitu

10%, 20% dan 30%.

X : Perlakuan

O1 : Observasi pada kelompok eksperimen

O2 : Observasi pada kelompok eksperimen

O3 : Observasi pada kelompok eksperimen

Peneliti melakukan percobaan sebanyak tiga kali dengan bahan, komposisi

dan proses pembuatan yang sama sehingga dengan pengulangan ini diperoleh

hasil yang maksimal serta dapat dipertanggungjawabkan. Pada penelitian ini ada 3

sampel yaitu dengan kode 242 (dengan penambahan sari bit 10%), kode 569

S E X1 O1

X2 O2

(57)

(dengan penambahan sari bit 20%), dan kode 968 (dengan penambahan sari bit

30%). Berikut ini adalah skema desain eksperimen dalam pembuatan pancake

komposit tepung ubi jalar ungu dengan penambahan sari bit

Gambar 3.3. Gambar desain eksperimen

Penilaian

Objektif (Uji kimiawi) Subjektif ( uji inderawi dan uji kesukaan) Analisis Kesimpulan B 3 B 2 B 1 C 3 C 2 C 1 A 3 A 2 A 1 Objek Penelitian

Kelompok eksperimen dikenai perlakuan (jumlah sari bit yang

berbeda)

A (242) penambahan sari bit 10 %

C (242) penambahan sari bit 30 %

B (242) penambahan sari bit 20 %

(58)

3.2.2 Prosedur Eksperimen

Prosedur pelaksanaan eksperimen merupakan langkah-langkah yang telah

ditentukan dalam melaksanakan percobaan pancake komposit tepung ubi jalar

ungu dengan penambahan sari bit sebesar 10 %, 20 % dan 30 %. Adapun prosedur

pelaksanaan eksperimen meliputi tempat dan waktu eksperimen serta tahap-tahap

dalam pelaksanaan eksperimen sebagai berikut :

a Tempat dan waktu eksperimen

Eksperimen akan dilakukan di Laboratorium TJP Boga, Gedung E7,

Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang.

b Peralatan yang digunakan

Peralatan yang digunakan di dalam pelaksanaan eksperimen ini dipilih yang

kondisinya masih baik, bersih dan kering. Peralatan yang digunakan di dalam

pelaksanaan eksperimen dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:

Tabel 3.1 Daftar Alat Pembuatan Pancake Komposit Tepung Ubi Jalar Ungu

Penambahan Sari Bit

No. Nama Bahan Jumlah

1 Timbangan digital 1 buah

2 Kom adonan 1 buah

3 Spatula 1 buah

4 Mixer 1 buah

5 Gelas ukur 1 buah

6 Teflon 1 buah

Gambar

Tabel 2.1 Kandungan gizi pada tepung terigu tiap 100 gram  Unsur gizi  Kadar/100 gram Bahan
Tabel 2.2 Komposisi susu bubuk tiap 100 g
Tabel 2.4 Komposisi margarine tiap 100 gram
Tabel 2.5 Kandungan gizi gula tiap 100 gram  No   Unsur gizi  Kadar
+7

Referensi

Dokumen terkait

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk merancang suatu sistem pakar dengan metode forward chaining yang dapat mendiagnosis penyakit pada hewan. berdasarkan

menunjukkan bahwa wilayah Imogiri merupakan kawasan resapan air Primer karena lokasi tersebut berada dekat dengan kali Opak yang merupakan salah satu sumber

Setelah dipertimbangkan dengan beberapa syarat, maka dinyatakan dapat memenuhi untuk diberi keringanan biaya pendidikan bagi mahasiswa Universitas Jenderal Soedirman Tahun

(2) Untuk Badan Hukum : Salinan akte pendirian +1 lembar fotokopi, keterangan domisili, surat kuasa bermaterai cukup dan ditandatangani oleh Pimpinan serta dibubuhi cap

Her grandson Jerry started off at the same place and the same time, ran for an hour at an average speed of 8 miles per hour and went in the opposite direction to his

Penguatan kapasitas kelembagaan musholla tersebut dimaksudkan untuk menguatkan kelembagaan musholla guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat, oleh karena itu sasaran dari

Demikian berita acara penjelasan pekerjaan (aanwijzing) pengadaan penyedia barang/jasa konstruksi pembangunan selasar dan pagar Pada Badan Kepegawaian Negara Kantor

Sedangkan kami akan meningkatkan promosi dan memperbanyak persediaan spare part, sehingga diharapkan banyak konsumen yang puas akan servis kami, dengan harga mahasiswa..