• Tidak ada hasil yang ditemukan

Potret Sisikmelik Kabupaten Pekalongan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Potret Sisikmelik Kabupaten Pekalongan"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

7

POTENSI WISATA

KULINER DAN

JAJANAN KhAS

(2)

rASAnYA kurang komplet kalau bertandang di Kabupaten Pekalongan tidak mencicipi makanan khas Kota Santri itu, yakni nasi Megono. Makanan khas ini memang bak ikon kuliner bagi masyarakat Pekalongan, baik di wilayah kabupaten maupun di Kota Pekalongan.

Sepert sudah menjadi ‘budaya’ di setiap warung, kedai makan, bahkan di restoran pun di penjuru Kabupaten Pekalongan seolah wajib menyuguhkan nasi megono. Lantas apa itu nasi megono? Secara khusus, makanan megono terdiri dari bahan nangka muda yang diberi ramuan bumbu dari sambal parutan kelapa.

nangka muda –yang bagi masyarakat daerah lain menyebut dengan nama tewel atau menyebut gori itu, memang diiris-iris atau dicacah kemudian dicampur dengan sampal kelapa. Memang, keberadaan menu megono hanya seperti sambal semata, sebab menghidangkan nasi Megono, ya hanya berupa gori yang dicampur dengan sambal kelapa, sedangkan lauknya bisa bermacam-macam sesuai selera.

biasanga untuk megono yang dijajakan di warung-warung, lauk utamanya adalah lauk daging otot, daging babat, gorengan ikan

laut, dan lainnya. Lauk tersebut biasanya juga ditambah dengan lalapan pete (sejenis jengkol). rasa megono sendiri memang didominasi oleh rasa gurih dan pedas.

Dalam tradisi makanan nasi megono ini, sejak lama atau secara turun temurun, masyarakat menjadikan sebagai menu utama saat menjamu undangan di acara sunatan dan acara hajatan lainnya. Kalau berkatan (nasi yang diberikan pada undangan) untuk dibawa pulang tidak ada megono, kayak-nya kurang pas.

“nasi megono itu memang dijadikan suguhan utama bagi setiap orang yang punya hajatan,” kata betti, 44 tahun, warga Kelurahan gumarang, Kecamatan Wiradesa. Membuat megono itu, papar betti, kelihatannya mudah, tapi kalau tidak memperhatikan bahan baku yang baik, maka hasil masakannya tidak begitu enak.

Hal ini juga dibenarkan oleh Tutik, 41 tahun, warga Simbang Kulon, buaran. Menurut Tutik, dalam memilih bahan utamanya, misalnya harus nangka muda yang bagus. begitu pula, terang Tutik, memilih kelapa juga harus buah kelapa yang baik, sehingga masakan megono bisa terasa benar gurih dan pedasnya.

“SEGO GORI” ITU ”NASI MEGONO”

REPRO INTERNET

Menu khas Kabupaten Pekalongan, yakni masakan ”Nasi Megono” yang sangat digemari pecinta kuliner.

(3)

Menu khas lainnya, selain nasi Megono yang sangat populer di masyarakat Kabupaten Pekalongan, untuk disuguhkan sebagai kuliner khas, tentu adalah menu garang Asam. Makanan ini memang lebih didominasi bahan dari daging potong, baik daging sapi maupun kerbau. biasanya selain daging murni, juga dipakai daging jerohan.

Nah, kekhasannya memang terletak

pada bumbunya. Dan, bumbu utamanya, yakni keluwek. Secara rinci, bumbu yang dipergunakan untuk memasak garang asam, selain keluwek, yakni cabe rawit, blimbing wuluh, tomat, bawang merah, bawang putih,

”GARANG ASAM” BERASA SEGAR

ketumbar, dan merica.

bagi masyarakat di wilayah Jawa Timur, garang asam ini tak ubahnya seperti menu masakan rawon. namun untuk garang asam khas Pekalongan kuahnya ditambah dengan tomat dan racikan bumbunya agak pedas sehingga benar-benar terasa segar. Dan, warna kuah garang asam tidak hitam seperti lazimnya masakan rawon.

untuk mencari makanan garang asam di Kabupaten Pekalongan, tentunya tidak sulit. Ini, karena hampir semua warung makanan, dari restoran hingga warung PKL (Pedagang Kaki Lima) pasti menjajakan.

”TAUTO” BERAROMA KhAS TAOCO

SATu lagi makanan khas Kabupaten Peka-longan, yakni Tauto. Menu tauto, secara umum memang tak jauh berbeda dengan menu masakan soto atau sup. namun, kekhasan tauto terletak pada aroma taoco-nya. Taoco yang dipergunakan sebagai bumbu utama, dipilih taoco yang berasa manis.

REPRO INTERNET

Masakan khas lainnya, yakni ”Garang Asam” yang juga disukai pehobi kuliner.

REPRO INTERNET

(4)

biasanya isi dari tauto terdiri daging sandung lamur yang dicampur telor dan keripik belinjo. Sajiannya pun dilengkapi dengan taburan bawang goreng, daun seledri, dan perasan air dari jeruk nipis.

Nah, selain taoco sebagai bumbu utama,

bumbu-bumbu lainnya yang mendukung lezatnya masakan tauco, adalah jahe, batang serai, daun jeruk, kecap manis, garam, merica,

dan gula pasir.

Makanan khas Kota Santri ini, biasanya daging yang dijadikan lauk utama dari daging sapi, kerbau, atau daging ayam.

untuk menikmati makanan ini, sangat mudah, sebab di setiap warung pasti menjajakan masakan berkuah itu. Dan, bila menikmati tauto akan lebih lezat kalau ditambah dengan kerupuk atau gorengan tempe atau tahu.

NIKMATNYA “PINDANG TETEL”

KALAu tidak menikmati menu makanan khas Kabupaten Pekalongan yang disebut ”Pindang Tetel” boleh jadi kurang lengkap bagi para pehobi kuliner. Nah, masakan pindang tetel ini memang mirip menu rawon yang menjadi menu makanan khas di Jawa Timur. bahan utamanya adalah keluwak. bagi masyarakat Jawa Timur, menu rawon biasanya kuahnya berwarna hitam. namun pindang tetel ini warna kuahnya bening.

REPRO INTERNET

Dengan bumbu taoco menu tauto lezat dinikmati.

REPRO INTERNET

Menu khas masakan ”Pindang Tetel” yang sangat digemari pecinta kuliner.

(5)

Pindang tetel daging yang digunakan

adalah daging tetelan dari sapi atau daging kerbau. biasanya suguhan pindang tetel dicampur dengan sambal manis dan ditabur dengan kerupuk warna-warni yang disebut kerupuk usek. bila menyantap pindang tetel yang masih hangat, rasanya sangat nikmat dan segar. Aroma kuahnya sangat khas.

Selain keluwak dan tetelan daging, bahan-bahan lainnya untuk membuat pindang tetel adalah cabe rawit hijau atau cabe merah,

belimbing wuluh, tomat, bawang merah (diiris dan digoreng), minyak goreng, bawang putih, ketumbar, dan garam pasir. Menu masakan

pindang tetel ini, biasanya memang banyak

dijajakan keliling kampung.

namun, kedai pindang tetel yang kesohor di Kabupaten Pekalongan terdapat di wilayah Kedungwuni, yakni Warung “Pindang Tetel” Pak Anas. Soal kelezatan pindang tetel, wah nggak usah diragukan lagi. Sekali mencoba makanan

pindang tetel dijamin bakal ketagihan.

“SATE KEBO” ATAU “SATE hO”

MenYAnTAP menu “Sate Kebo” atau bagi masyarakat Kabupaten Pekalongan lazim disebut “Sate Ho” memang sangat nikmat. Menu sate yang menggunakan bahan utama daging kebo alias daging kerbau ini dibakar lalu ditaburi bumbu kecap dan cabe. Sate kebo memang menjadi menu khas masyarakat Kota Santri dan tentunya sangat digemari pehobi kuliner.

untuk bisa menikmati suguhan sate kebo yang khas itu, bisa mengunjungi kedai sate

kebo yang berada di kawasan Ambokembang. ”Kelezatan sate kebo ini memang beda dengan menu sate-sate daging lainnya. Daging kerbau yang berasa manis dan berserat tebal itu menambah nikmatnya sate kebo,” kata eko, 23 tahun, warga Kedungwuni.

Memang, kalau dilihat secara umum, sate kebo tak ubahnya dengan Sate Padang atau masakan sate-sate lainnya. namun, aroma daging kerbau yang membuat beda karena

REPRO INTERNET

Penjual Sate Kebo sedang membakar daging sate (kiri). Hidangan Sate Kebo atau ”Sate Ho” yang lezat dan sangat digemari pehobi kuliner (kanan).

(6)

dicampur dengan sambal kecap manis dan sambal kacang.

Selain bahan utama daging kerbau, bahan-bahan bumbu lainnya untuk membuat sate

kebo adalah asam jawa, kecap manis, minyak goreng, saus kacang, bawang putih, gula merah, dan lainnya. ”Wah kalau di Pekalongan tidak mencicip sate kebo, sungguh rugi,” papar eko.

Boleh Juga Mencicipi Sate Kelinci

SETElAH mencoba Sate Kebo atau Sate Ho, maka tidaklah lengkap kalau tidak mencicipi menu makanan khas Kabupaten Pekalongan lainnya, yakni Sate Kelinci. Menu sate kelinci ini banyak terdapat di kawasan Bojong. Memang, sate kelinci ini banyak juga terdapat di daerah-daerah lain, seperti di wilayah Madiun, Jawa Timur dan lainnya.

Masakan menu sate kelinci, secara umum aromanya memang nyaris sama dengan sate kambing. Namun, banyak orang menyebut bahwa makan sate kelinci bisa dipakai sebagai terapi penyakit asma. “Sate kelinci ini

memang banyak disukai karena kabarnya bisa menyembuhkan penyakit asma,” kata Wastari, pemilik kedai Sate Kelinci di bilangan Bojong.

Para pemilik kedai sate kelinci yang ada di kawasan Bojong itu, mengaku bahwa menu sate kelinci sangat disukai oleh masyarakat. Bahkan Ketua DPRD Kabupaten Pekalongan, H. Asip Kholbihi S.H. M.Si sering mengajak para tamunya untuk mencicipi sate kelinci khas Kota Santri.

Daging kelinci memang lebih lembut dan empuk dibanding daging kambing atau daging kerbau dan sapi, misalnya. “Untuk

REPRO INTERNET

(7)

menikmati sate kelinci tidak terlalu mahal

kok. Ya, satu porsi sama dengan harga sate

kambing dengan porsi yang sama,” kata Agus Waluyo, 37 tahun, warga Kesesi yang mengaku paling suka makan sate kelinci.

Nah, untuk bisa menikmati kelezatan

sate kelinci, banyak pilihan kedai yang bisa

dikunjungi. Ada beberapa kedai yang cukup ramai dikunjungi, seperti kedai Mbak I’in yang berada di perbatasan Kecamatan Bojong dan Kecamatan Kesesi. Persisnya, warung sate kelinci Mbak I’in itu berdekatan dengan Bendungan Gambiro di wilayah Desa Bukur, Kesesi.

ADA SATU LAGI, ”SATE GEBLEK”

MenDengAr kata; geblek, setidaknya kesan yang muncul identik dengan kata; bodoh. namun, istilah geblek ini merupakan nama dari sebutan menu makanan ”Sate geblek” yang menjadi kekhasan kuliner di Kabupaten Pekalongan.

Secara khusus, suguhan menu sate geblek tak ubahnya dengan menu serupa, seperti sate sapi, sate kambing, sate kerbau, sate ayam, atau sate kelinci. Lantas bedanya? Sate

geblek berbahan utama nondaging kerbau

seperti kulit, kikil, cingur (bagian kepala), dan lainnya. Nah, tentunya rasanya akan beda dengan sate yang berbahan utama daging.

Cara memasaknya pun berbeda dengan

cara memasak sate daging. bahan-bahan utama sate geblek ini sebelum ditusuk dan dibakar terlebih dahulu dimasak dengan cara dikukus. Setelah dikukus, maka sate geblek tersebut dibakar. Tentu dengan ditaburi bumbu khas, dan sate geblek siap disajikan.

Ihwal cerita sate geblek ini, memang asli berasal dari kawasan Ambokembang. Dulunya, banyak penjual sate geblek keliling kampung-kampung dengan memukul papan pemotong daging yang suaranya; blek...blek...

blek. Itulah kisahnya kenapa dinamakan

sate geblek. Dan, biasanya sate geblek ini dipadukan dengan irisan lontong, lalu sate

geblek pun siap dinikmati kelezatannya.

REPRO INTERNET

Referensi

Dokumen terkait

Menyampaikan hasil konseptualisasi dalam bentuk lisan, tulisan, dan gambar tentang tahapan operasi yang dilakukan pada industri minyak dan gas bumi dan tahap eksplorasi. minyak

Setelah penulis mengadakan penelitian (pengumpulan data), serta menganalisis perhitungan Harga Pokok Proses menurut Konveksi Elizabeth dengan perhitungan Harga Pokok Proses

Peran administrasi publik dalam konteks demikian secara imperatif mereposisikan dirinya sebagai governance, yang semula menjadi instrumen negara menjadi instrumen

Perhitungan laju sedimentasi di dalam waduk dihitung berdasarkan hasil sedimen yang didapat pada pengukuran tersebut.. Perhitungan sedimen dan laju sedimentasi waduk dapat

[r]

Hal tersebut terlihat dari membandingkan peta pada Gambar 4.2, Gambar 4.3, dan Gambar 4.4, yaitu kabupaten dan kota yang perubahan IMRnya tahun 2012- 2013 di atas rata-rata

Chennai Mathematical Institute, Plot No-H1, SIPCOT IT Park, Padur Post, Tamilnadu, India..

353.393.000,- ( Tiga Ratus Lima Puluh Tiga Juta Tiga Ratus Sembilan Puluh Tiga Ribu Rupiah).. Demikian disampaikan untuk diketahui dan dilaksanakan