• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN PELATIHAN NASIONAL PENGUJI OSCE DALAM RANGKA PERSIAPAN UJI COBA OSCE KEDOKTERAN GIGI KOMPONEN 2 PROYEK HPEQ

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN PELATIHAN NASIONAL PENGUJI OSCE DALAM RANGKA PERSIAPAN UJI COBA OSCE KEDOKTERAN GIGI KOMPONEN 2 PROYEK HPEQ"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN

PELATIHAN NASIONAL PENGUJI OSCE DALAM RANGKA

PERSIAPAN UJI COBA OSCE KEDOKTERAN GIGI

KOMPONEN 2 PROYEK HPEQ

Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan

Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi

Kementerian Pendidikan Nasional

Hotel Novotel Surabaya,

21 – 22 Oktober 2011

(2)

1. Pendahuluan

Dalam upaya persiapan implementasi sistem ujian Objective Structured Clinical Examination (OSCE) pada pendidikan kedokteran gigi tahun 2012, yang mana program ini menjadi bagian kegiatan Komponen 2 HPEQ Project mensyaratkan adanya suatu kesiapan soal ujian, penguji, pasien standard dan koordinator OSCE serta sarana pendukung lainnya diperlukan persiapan yang baik, komprehensif, dan sesuai dengan tingkat kompetensi yang diharapkan. Implementasikan OSCE pada Ujian kompetensi Kedokteran Gigi adalah ujian praktik/klinik yang membutuhkan persiapan penuh karena selain membutuhkan SDM yang banyak juga harus didukung oleh sarana dan prasarana yang cukup kompleks serta biaya yang besar serta membutuhkan komitmen dan dukungan seluruh Institusi Pendidikan Kedokteran Gigi (IPDG). Pada Workshop dalam rangka persiapan uji coba OSCE yang dilakukan pada tanggal 13-14 Oktober 2011, yang melibatkan 13 IPDG masih ditemukan beberapa kendala yaitu antara lain jumlah penguji lokal yang terstandarisasi. Dari 13 IPDG tersebut yang menyatakan bersedia melaksanakan uji coba OSCE pada bulan Oktober 2011 adalah 11 IPDG. Dua (2) IPDG yaitu FKG USU, FKG UNMAS menyatakan belum bersedia melaksanakan uji coba oleh karena masih adanya kendala pada ruangan OSCE dan jumlah penguji. Walaupun Sebelas (11) IPDG yang menyatakan bersedia melaksanakan uji coba tetapi masih ada IPDG yang terkendala jumlah penguji yang akan menjadi penguji lokal untuk melaksanakan uji coba OSCE pada bulan Oktober 2011 antara lain FKG UHT, FKG UNAIR, FKG UNEJ. FKG UNAIR akan menyelenggarakan pelatihan penguji secara mandiri dengan mengundang narasumber pada tanggal 19-20 Oktober 2011, sedangkan FKG UHT dan FKG UNEJ belum melaksanakan pelatihan secara mandiri oleh karena terkendala waktu untuk melaksanakan pelatihan dan jumlah narasumber nasional terbatas. IPDG seperti FKG UNBRAH, FKG UI, FKG USAKTI, FKG UPDM, FKG UGM, FKG UNHAS, FKG UNPAD dan Prodi KG UMY menyatakan telah melaksanakan pelatihan penguji di institusi masing-masing dan siap melaksanakan uji coba OSCE tanggal 27 Oktober 2011.

Dengan demikian maka perlu dilakukan kembali pelatihan penguji OSCE untuk memenuhi jumlah penguji lokal maupun penguji nasional OSCE KG yang akan dilakukan pada tanggal 21-22 Oktober 2011 di FKG UHT, dalam rangka mencukupi dan memfasilitasi jumlah penguji bagi IPDG yang bersedia dalam melaksanakan uji coba OSCE pada tanggal 27 Oktober 2011 tetapi belum mencukupi jumlah penguji OSCE.

2. Tujuan

1. Mengakomodir semua kendala yang mungkin muncul pada saat uji coba dan

mempersiapkan para kordinator OSCE Centre untuk mengatasi segala permasalahan yang mungkin muncul.

2. Memfasilitasi dan Menambah Jumlah penguji OSCE lokal maupun nasional dalam rangka mencukupi jumlah penguji bagi IPDG yang bersedia melaksanakan uji coba OSCE KG pada tanggal 27 Oktober 2011

3. Mempersiapkan semua fasilitas yang dibutuhkan oleh IPDG yang akan melaksanakan uji coba OSCE KG.

3. Output Workshop

1. Tercapainya Jumlah penguji OSCE Lokal ataupun Nasional yang terstandarisasi.

2. Tercapainya 11 IPDG sebagai OSCE Centre yang siap melaksanakan uji coba OSCE di bulan Oktober 2011.

(3)

4. Metode Pelaksanaan Workshop

Pelatihan nasional penguji OSCE kedokteran gigi ini dilaksanakan pada tanggal 21 – 22 Oktober 2011 di Hotel Novotel Surabaya pada hari pertama dan Fakultas Kedokteran Universitas Hang Tuah (UHT) pada hari kedua. Peserta workshop adalah 26 penguji OSCE yang ditugaskan oleh institusi dan 5 orang fasilitator.

4.1 Daftar Fasilitator

No. Nama Institusi No HP E-mail

1 Melanie S Djamil Sekretaris KDGI Jakarta 08151833515 [email protected] / [email protected] / [email protected] 2 Indri Kurniasih FKG UMY

Yogyakarta 08122742330 [email protected] 3 Wiwiek

Poedjiastoeti KDGI Jakarta 0811977065

[email protected] atau [email protected] 4 Mei Syahfriadi FKG UNEJ

Jember 081336181168 [email protected] 5 Mia

Damiyanti

FKG UI

Jakarta 0811102644 [email protected]

Pada workshop ini fasilitator yang tidak dapat hadir adalah Boedi O. Roeslan, Haslinda Z. Tamin, Iwan Dewanti, Utmi Arma, Adam Malik, Kosterman, dan Gilang Yubliana.

Dari segi peserta, seluruh institusi yang diundang mengirimkan perwakilannya sesuai dengan yang diminta dan beberapa institusi mengirimkan perwakilan tambahan di luar undangan. Daftar peserta workshop yang hadir adalah sebagai berikut:

4.2 Daftar Peserta

NO NAMA BIDANG ILMU INSTITUSI HP E-MAIL

1 Dr. Trelia Boel, drg.M.Kes Radiologi FKG USU Medan 08126036654 [email protected] 2 Drg. Darmawangsa, M. Kes Konservasi FKG UNBRAH Padang 08126733578 - 3 drg. Siti

Triaminingsih, MT Dental Material

FKG UI Jakarta 08121939492 [email protected] 4 drg. Natalina Sp.Perio Periodontik FKG UI Jakarta 08158811006 [email protected] 5 dr. Paulus Januar, drg, MS IKGM FKG UPDM (B) Jakarta 0818155769 [email protected] 6 Drg. Armelia Sari,

(4)

7 Drg. Yayuk

Yuliarsi, MS Prostodonti KDGI 08129096366 [email protected]

8 Drg. Abel Tasman

Yuza, SpBM Bedah Mulut

FKG UNPAD Bandung

0817212232 [email protected]

9 Drg. Zulia

Hasratningsih.MSc Dental Material

FKG UNPAD Bandung 0811205638 [email protected] 10 Drg. Cedrawasih A.Farmasyanti, M.Kes, Sp.Ort (K) Ortodonsi FKG UGM Yogyakarta 0811250648 [email protected] 11 Drg. Nunuk Purwanti, M.Kes, Ph.D Biomedika Kedokteran Gigi FKG UGM Yogyakarta 081227687962 [email protected] 12 Drg. Atiek Driana R, MDSc Pedodonsi FKG UMY Yogyakarta 08122736355 [email protected]

13 Drg. Erma Sofiani Konservasi Gigi FKG UMY

Yogyakarta 0818253364 [email protected] 14 Drg. Eha Renwi Astuti Radiologi Ked. Gigi FKG UNAIR Surabaya 0816536030 [email protected] 15 drg. Syamsulina

Revianti Biologi Oral

FKG UHT

Surabaya 087853784773 [email protected]

16 Drg. Dwi

Hariyanto Public Health

FKG UHT

Surabaya 082139147774 [email protected]

17 Drg. Rima Parwati

Sari Biologi Oral

FKG UHT

Surabaya 08123578701 [email protected]

18 Drg. Yoifah Rizka Periodonsia FKG UHT

Surabaya 08165411815 [email protected]

19 Drg. Eriza Yuniar Pedodonsia FKG UHT

Surabaya 081332035959 [email protected] 20 Drg. Dwi Prijatmoko, PhD Ortodonsia FKG UNEJ Jember 081252529742 [email protected] 21 Drg. HA.Gunadi MS, PhD Prostodonsia FKG UNEJ Jember 08133742224 [email protected] 22 Drg. Peni

Pujiastuti Mkes Periodonsia

FKG UNEJ

Jember 08123454257 [email protected]

23 Drg. Niken

Probosari Mkes Pedodonsia

FKG UNEJ

Jember 0816592634 [email protected]

24 Drg. Budi Yuwono

Mkes Bedah Mulut

FKG UNEJ Jember 081336238445 [email protected] 25 Drg. Putu Rusmiany Konservasi FKG UNMAS Denpasar 081338790264 [email protected] 26 Drg. Rini Pratiwi, M.Kes IKGM FKG UNHAS Makassar 08194130071 [email protected]

(5)

4.3 Daftar Peserta Tambahan

NO NAMA Bidang Ilmu INSTITUSI HP EMAIL

1 Drg. Kiswaluyo,

M.Kes IKGM

FKG UNEJ 08124947513 [email protected]

2 drg. Dwi Warna

Aju F, M.Kes Konservasi Gigi

FKG UNEJ 08159940438 [email protected]

3 Sri Hernawati Ilmu Penyakit Mulut

FKG UNEJ 08123458242 [email protected]

4 Dwis Syahrul

Orthodonsia FKG UNMAS Denpasar 08123989003 [email protected]

5 Sumantri

Konservasi FKG UNMAS Denpasar 08123848115 [email protected]

6 Yanuaris

Widagdo Oral Medicine

FKG UNMAS Denpasar

08123663235 [email protected]

7 Indayanti Yuni

Prawoto Konservasi Gigi

FKG UHT 0816532405 [email protected] 8 Widyasri Prananingrum, drg. M.Kes Ilmu Material dan Teknologi KG FKG UHT 08113405494 [email protected] 9 Sularsih, drg. M.Kes Ilmu Material dan Teknologi KG FKG UHT 087852227101 [email protected] 10 drg. Henry WS. Sp.BM Bedah Mulut FKG UHT 08123293587 [email protected] 11 drg. Twi Agnita C, Sp.KG Konservasi FKG UHT 08123083029 [email protected]

Workshop diawali dengan pembukaan oleh Melanie S. Djamil sebagai Sekretaris KDGI. Pada workshop hari pertama dilakukan pemberian materi kepada seluruh peserta dengan metode presentasi materi, diskusi dan tanya jawab.

Pada hari kedua peserta mendapatkan kesempatan untuk simulasi briefing penguji, simulasi menjadi penguji OSCE dan simulasi penentuan standard setting. Untuk memudahkan pelaksanaan kegiatan, peserta dibagi menjadi 8 kelompok kecil, setiap kelompok terdiri dari 4-5 orang dan setiap kelompok mendapatkan 1 station.

Garis besar pelaksanaan simulasi OSCE adalah sebagai berikut:

1. Penguji masuk ke ruangan, mengecek kelengkapan soal dan alat-alat 2. Kandidat membaca soal

3. Kandidat masuk ke ruangan

4. Penguji mengingatkan sisa waktu 3 menit 5. Bel waktu habis

(6)

Pada saat simulasi OSCE, narasumber melihat kinerja penguji OSCE melalui ruang monitoring yang sudah dilengkapi dengan monitor CCTV dari setiap station.

Setelah simulasi dilakukan wrap-up dan umpan balik terhadap pelaksanaan simulasi OSCE. Setelah itu para kandidat juga diberi kesempatan untuk memberikan feedback.

Apabila dibandingkan dengan rencana kegiatan yang tertera pada TOR, pada implementasinya, acara mengalami sedikit keterlambatan tetapi semua materi dapat diberikan. Pada hari kedua acara berjalan dengan tepat waktu. Berikut adalah rundown acara workshop pada kondisi riil :

Jumat, 21 Oktober 2011

14.30 – 14.45 Pembukaan dan Pengarahan KDGI

14.45 – 16.45 Sosialisasi Blue Print OSCE, template dan pemahaman check list OSCE pada UKDGI

Fasilitator

16.45 – 17.30 Persiapan pelaksanaan OSCE sebagai UKDGI

Fasilitator

17.30 – 19.30 Istirahat, sholat, makan Panitia

19.30 – 20.00 Pedoman, syarat penguji dan tata tertib penguji

Fasilitator

20.00 – 20.15 Pemutaran video Fasilitator

20.15 – 21.45 Pemahaman standard setting OSCE pada UKDGI

Fasilitator

21.45 – 22.50 Persiapan teknis penyelenggaraan pelatihan penguji OSCE

Fasilitator

Sabtu, 22 Oktober 2011

06.30 – 08.00 Perpindahan ke FKG UKT Panitia

08.00 – 08.30 Pembukaan dan sambutan Rektor UHT, dekan FKG UHT, ketua KDGI

08.30 – 08.45 Briefing dan persiapan OSCE, keliling ruangan OSCE

Fasilitator

08.45 – 11.00 Simulasi OSCE Fasilitator

11.00 – 12.00 Standard setting dan trouble shooting Fasilitator

(7)

5. Hasil Kegiatan

Berdasarkan kuesioner yang disebarkan tim monev, dari segi kesiapan peserta untuk menjadi penguji OSCE sebagian besar menyatakan siap, namun untuk menjadi fasilitator hanya beberapa yang merasa siap. Sebagian lainnya menyatakan siap jika sudah mengikuti pelatihan serupa dan mendalami kembali materi yang diberikan.

Meskipun demikian, nampaknya perbedaan persepsi di antara peserta masih ada pada saat praktik simulasi menjadi penguji OSCE. Pada sesi simulasi tersebut setiap peserta dalam kelompok mendapatkan kesempatan menjadi penguji OSCE. Setelah simulasi selesai, dilakukan

standard setting. Penilaian dari peserta terhadap kandidat OSCE didata dalam kelompok dan

ternyata hasilnya bervariasi. Pada beberapa station terdapat variasi penilaian yang cukup signifikan antara satu penguji dan lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa belum tercapai standarisasi peserta sebagai penguji OSCE.

Faktor-faktor yang dapat melatarbelakangi hal tersebut adalah: 1. Beberapa peserta yang masih baru menjadi penguji OSCE 2. Belum sama dalam memandang Global Rating Scale 3. Perbedaan kebiasan antar institusi dalam prosedural OSCE

4. Kebingungan karena tidak sesuai antara soal dan checklist, pada soal diinstruksikan untuk menyebutkan namun pada checklist memperagakan

Beberapa trouble shooting yang ditemukan dalam pelaksanaan simulasi OSCE adalah: 1. Kesalahan dalam melingkari penilaian lulus/tidak lulus

2. Ada beberapa item penilaian dalam checklist yang tidak diisi/terlewat 3. Pada beberapa station penguji terlalu mengerubungi kandidat

Berdasarkan analisis tim monev, partisipasi peserta sudah baik dalam mengikuti workshop. Kehadiran peserta dan ketepatan waktu sudah baik. Namun, untuk mencapai target dihasilkannya penguji OSCE yang terstandar masih dibutuhkan tindak lanjut yaitu dengan kembali mendalami materi yang telah diberikan dan banyak berlatih. Selain itu dibutuhkan komitmen baik dari individu peserta untuk mengembangkan diri maupun dari institusi masing-masing untuk ikut serta dalam membina penguji-penguji OSCE. Dengan demikian, sebaiknya masing-masing peserta dapat menyusun plan of action yang strategis untuk memperbaiki kinerja masing-masing institusi dalam hal standarisasi penguji OSCE kedokteran gigi yang pada akhirnya berkontribusi pada peningkatan kualitas uji kompetensi dokter dan lulusannya.

Untuk kebutuhan try out OSCE Nasional tanggal 27 Oktober 2011, dari peserta yang hadir diharapkan siap untuk ditugaskan sebagai penguji OSCE pada try out tersebut.

6. Refleksi

Setelah dilakukan analisis hasil kegiatan, selanjutnya perlu dilakukan refleksi sebagai bentuk evaluasi pelaksanaan workshop ditinjau dari perspektif peserta, fasilitator, dan tim monev secara umum. Melalui refleksi ini diharapkan akan teridentifikasi root of causes dari kinerja wilayah yang kurang optimal dalam workshop ini. Berikut adalah refleksi pelaksanaan workshop dari beberapa perspektif tersebut :

(8)

Gambaran Umum

Diskusi dan pemberian materi secara umum berjalan dengan baik dan lancar. Fasilitasi dari panitia lokal dalam hal sarana, prasarana dan teknis pelaksanaan acara sangat baik. Melalui pelatihan ini terlihat bahwa peserta sudah cukup dapat mengerti tata cara dan etika sebagai penguji OSCE serta mendapat kesempatan untuk berlatih dalam simulasi OSCE.

Hal-hal yang masih perlu ditingkatkan dari workshop ini adalah:

1. Peserta dapat diberikan handout materi sebelum pelatihan untuk memudahkan peserta mendalami materi

2. Perlu diperjelas perintah soal antara verbalkan, deskiripsikan, dan peragakan. Perlu diperhatikan lagi keselarasan antara soal dan checklist (masukan untuk item writer). Fasilitator

KENDALA YANG DIHADAPI :

 Ketidaksamaan persepsi terutama dalam menafsirkan checklist  Pemahaman mengenai standard setting masih kurang

 Banyak peserta yang belum berpengalaman dalam menjadi penguji OSCE  Peserta terlalu banyak sehingga kurang efektif

REKOMENDASI PERBAIKAN :

 Penyamaan persepsi masih perlu dilakukan

 Bahan pelatihan untuk peserta perlu sebelumnya diberikan

 Setiap peserta diharapkan dapat mendiseminasikan hasil pelatihan ini kepada institusi masing-masing

 Bagi item writer perlu perbaikan dalam checklist, harus lebih rinci supaya mengabarkan performance kandidat

 Peserta harus lebih memahami standard setting

Peserta

Beberapa usul dan saran peserta:

 Pelatihan berkala dan berkesinambungan  Checklist ujian diberikan di awal pelatihan  Adanya buku pegangan/referensi/panduan  Handout materi pelatihan

 Jika memungkinkan waktu workshop ditambah  Melibatkan lebih banyak calon penguji

 Screening mutu soal di level fakultas oleh user dalam satu lembaga tersendiri sebelum direview oleh pakar

 Materi tidak diberikan terlalu malam (sudah tidak fokus)  Ada jam di dalam station

 Terkesan hanya ada satu jawaban untuk satu masalah, seakan meninggalkan pendekatan masalah dengan seni. Perlu perubahan jawaban yang diminta dari soal, misalnya sebutkan paling tidak satu solusi utama.

Tim Monev

Feedback form didistribusikan oleh tim monev kepada seluruh peserta untuk menjaring “voice of customer” peserta terkait satisfaction level terhadap aspek-aspek pelaksanaan workshop. Dari

37 kuesioner, 34 yang kembali ke tim monev. Pencapaian yang sangat positif ini merupakan kontribusi dari berbagai pihak, terutama pelaksanaan teknis pihak panita lokal, fasilitator, materi dan fasilitas workshop yang baik.

(9)

1%

8%

40% 51%

PROPORSI SATISFACTION LEVEL

tidak sesuai kurang sesuai sesuai paling sesuai

Orie n ta si d i a w al m em b erika n keje las an tu ju an w o rk sh o p Say a telah me m p ers iap ka n d iri s ecara kh u su s u n tu k m en giku ti w o rk sh o p in i Pel at ih an d an p ra kt ik d ala m work sh o p in i m em b an tu say a d ala m me m ah ami tu gas se b aga i p en gu ji OSC E Pel at ih an d an p ra kt ik d ala m work sh o p in i m em b an tu say a d ala m me m ah ami p en ggun aa n s ta n d ar d se tt in g d ala m O SC E Se tia p o ra n g me n d ap at ka n k es em p at an yan g sama d ala m k elomp o k say a u n tu k m en yamp aik an id e d an p en d ap at n ya N ar asumb er d ala m work sh o p t elah m en gu ra ika n tu gas d en gan jel as N ar asumb er telah me m fasi lita si w o rk sh o p d en gan b aik Ma teri wo rk sh o p mu d ah d ip ah ami W ak tu y an g d ise d ia ka n d ala m wo rk sh o p in i me ma d ai Fa sili ta s d ala m wo rk sh o p in i me ma d ai 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 2 8 0 2 0 2 2 5 7 0 13 13 7 12 17 10 13 15 18 17 18 11 27 20 17 21 18 14 8 16

REKAP FEEDBACK

PELATIHAN NASIONAL PENGUJI OSCE KEDOKTERAN GIGI

Surabaya, 21-22 Oktober 2011

(10)

Analisis lebih lanjut terhadap feedback peserta, kepuasan terbesar peserta dirasakan terhadap output workshop, dimana peserta merasa mendapatkan added value yang besar dalam membantu memahami tugas sebagai penguji OSCE dan standard setting, serta pemberian materi dan penguraian tugasi penguji oleh fasilitator. Faktor yang dinilai sedikit kurang memuaskan adalah kesiapan para peserta sendiri dan kurangnya waktu yang disediakan untuk workshop.

7. Rencana Tindak Lanjut

Berdasarkan analisis output kegiatan, evaluasi pelaksanaan workshop, refleksi dan feedback dari peserta workshop beberapa hal yang dapat direkomendasikan sebagai bentuk improvement dan rencana tidak lanjut untuk menjaga sustainability output dan outcome dari workshop ini adalah sebagai berikut :

1. Mengirimkan materi workshop, serta database peserta kepada seluruh peserta workshop melalui e-mail

2. Komitmen dari masing-masing insitusi untuk mengembangkan OSCE center 3. Komitmen dari masing-masing peserta untuk menjadi penguji OSCE

8. Penutup

Standarisasi lulusan dokter melalui uji kompetensi merupakan bagian penting dari upaya peningkatan kualitas lulusan dokter dan juga untuk institusi pendidikan dokter. Untuk terlaksananya uji kompetensi yang komprehensif menilai keterampilan klinik dan perilaku lulusan, digunakan metode OSCE yang akan dilakukan secara nasional. Dengan pelaksanaan workshop yang berkesinambungan maka diharapkan dihasilkan penguji-penguji OSCE yang terstandar sehingga metode penilaian ini dapat menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi sesuai dengan cara seobyektif mungkin sehingga akhirnya tujuan peningkatan kualitas dokter melalui standarisasi uji kompetensi dapat tercapai. Koordinasi dari semua sumber daya manusia yang terlibat OSCE diperlukan terutama perisapan dari institusi pendidikan yang bertindak sebagai OSCE center. Mengingat fungsi dan perannya yang sangat besar, maka dukungan dari semua pihak terkait kegiatan komponen sangat diperlukan agar pencapaian kompetensi dokter gigi melalui UKDGI OSCE dan CBT dapat tercapai sesuai yang diharapkan.

Referensi

Dokumen terkait