PENGATURAN HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL: IMPLEMENTASI DAN RELEVANSINYA DENGAN KEGIATAN KEPARIWISATAAN
Oleh:
Dr. Ni Ketut Supasti Dharmawan,SH,Mhum,LLM
Fakultas Hukum Universitas Udayana
Disampaikan Dalam Seminar PHRI BPC Badung
OUTLINE PRESENTASI
PENDAHULUAN
MENGAPA PENTING MEMAHAMI KETENTUAN HKI DALAM KEGIATAN KEPARIWISATAAN
BROADCASTING RIGHT DALAM DIMENSI COPYRIGHT
BROADCASTING RIGHT DALAM DIMENSI COPYRIGHT
PENGATURAN LISENSI BROADCASTING RIGHT DALAM U.U. NO. 28 TAHUN 2014 DAN DIMENSI INTERNASIONAL
PENDAHULUAN
Karya cipta film, sinematografi , video, pertunjukan berkembang pesat berbanding lurus dengan tumbuh dan berkembangnya lembaga penyiaran / Organisasi Penyiaran
Kemajuan Teknologi informasi dan komunikasi berperan penting terhadap kemudahan serta pesatnya penyebaran atau penyiaran karya siaran dari suatu tempat ke tempat lainnya tujuan komersial bisnis global
Dimensi Praktik Penegakan Hukum Hak Cipta variannya semakin komplek:
Dimensi Praktik Penegakan Hukum Hak Cipta variannya semakin komplek:
Perekaman pertunjukan karya seni Drama Tari dalam suatu kegiatan pertunjukan dalam bisnis Taman Safari, Siapa punya hak penyiaran?
Even pertandingan sepak bola siapa berhak menyiarkan?, apakah Hotel, restaurant, warung boleh menyiarkan untuk konsumennya?
Hak Kekayaan Intelektual yang bersentuhan dengan kegiatan
Mengapa Penting memahami
Ketentuan Hak Kekayaan Intelektual?
Ketentuan Hukum yang terkait dengan kegiatan kepariwisataan tidak hanya perijinan, lingkungan, CSR , namun juga Ketentuan HKI Merek, Desain Industri maupun Hak Cipta
Tataran Implementasi - Penegakan Hukum kalangan stakeholders kepariwisataan wajib memahami ketentuan hukumnya untuk menghindari tuntutan-tuntutan dari pemilik hukumnya untuk menghindari tuntutan-tuntutan dari pemilik
maupun pemegang HKI seminar-seminar sebagai starting point.
Workshop ataupun pelatihan pemahaman ketentuan hukum HKI bagi kalangan industri pariwisata sangat penting agar lebih intensif
Sebagai contoh awal memahami Hak Cipta “Keberadaan Hak Eksklusif” : Hak Ekonomi dari Pemilik HakTerkait , Lembaga
BROADCASTING RIGHT DALAM
DIMENSI COPYRIGHT
Bagaimanakah pengaturan Lisensi berkaitan dengan hak penyiaran (Broadcasting Right) atas karya cipta siaran?
Bagaimana kekuatan mengikat Perjanjian Lisensi berkaitan dengan
BROADCASTING RIGHT
DALAM DIMENSI COPYRIGHT
Dasar Hukum pengaturan Karya cipta Siaran, Broadcasting Rights-Media Right Dalam Dimensi COPYRIGHT :
UU Hak Cipta U.U. No. 28 Tahun 2014
TRIPs Agreement, WPPT,
TRIPs Agreement, WPPT,
PENGATURAN KARYA SIARAN-BROADCASTING RIGHT U.U. No. 28 Tahun 2014
U.U Hak Cipta Pasal 3 U.U. No. 28 Tahun 2014: Hak Cipta
Hak Terkait
Hak Terkait adalah Hak yang berkaitan dengan Hak Cipta yang merupakan Hak Eksklusif bagi Pelaku Pertunjukan, yang merupakan Hak Eksklusif bagi Pelaku Pertunjukan, Produser Fonogram atau Lembaga Penyiaran (Ps 1 angka 5)
Lembaga Penyiaran: penyelenggara Penyiaran, baik
Lembaga Penyiaran Publik, Lembaga penyiaran Swasta, Lembaga penyiaran Komunitas maupun Lembaga
penyiaran berlangganan yang dalam melaksanakan tugas, fungsi dan tanggungjawabnya sesuai dengan
Ps 23-25 UU No. 28 Tahun 2014 Hak Ekonomi atas karya cipta pertunjukan :
Hak Ekonomi pelaku Pertunjukan Hak ekonomi Produser Ponogram Hak Ekonomi Lembaga Penyiaran Ps 25UU. No. 28 Tahun 2014:
Pengaturan Karya
Broadcasting
Ps 25UU. No. 28 Tahun 2014:
Lembaga penyiaran mempunyai Hak Ekonomi Hak Ekonomi meliputi: melaksanakan sendiri,
memberikan izin, atau melarang pihak lain untuk
melakukan penyiaran ulang siaran, komunikasi siaran, fiksasi siaran, penggandaan fiksasi siaran
Setiap orang dilarang melakukan penyebaran tanpa izin dengan tujuan komersial atas konten karya siaran
Pasal 1 angka 24 U.U. No. 28 Tahun 2014 :
Penggunaan Secara Komersial adalah
pemanfaatan Ciptaan dan /atau produk Hak
Pengaturan Karya
Broadcasting
PENGATURAN KARYA SIARAN-BROADCASTING RIGHT U.U. No. 28 Tahun 2014
Jangka waktu perlindungan karya siaran 20 tahun sejak pertama kali disiarkan Pasal 63 (2) U.U. No. 28 / 2014 Penyiaran karya siaran untuk tujuan komersial wajib
mendapat izin dari Lembaga Penyiaran
Pemberian izin Perjanjian Lisensi berdasarkan Perjanjian Tertulis kepada pihak lain untuk melakukan penyiaran ulang
Tertulis kepada pihak lain untuk melakukan penyiaran ulang siaran, komunikasi siaran, fiksasi siaran, penggandaan fiksasi siaran untuk tujuan komersial Pasal 80 (1)
PENGATURAN LISENSI BROADCASTING RIGHT
DIMENSI INTERNASIONAL
Article 14 (3) TRIPs Agreement: Hak Lembaga Penyiaran utk
melarang pihak lain melakukan fikasasi menyiarkan melalui
udara, komunikasi kepada publik
WPPT Art. 7
Perlindungan minimum Pelaku Pertunjukan, hubungan hukum antara pelaku pertunjukan dengan lembaga penyiaran mencegah
udara, komunikasi kepada publik melalui televisi tanpa otorisasi /izin mereka .
TRIPs tidak mengatur secara spesifik tentang Lisensi dalam Hak Cipta. Dalam Trade Marks
Lisensi diatur dalam Article 21 TRIPs.
Otorisasi Indikasinya wajib dengan izin Lisensi
lembaga penyiaran mencegah karya mereka disiarkan atau
komunikasi publik tanpa persetujuan mereka
Ketentuan mengenai penyiaran karya fiksasi untuk keperluan siaran
ditentukan sesuai dengan hukum nasional serta tidak boleh
meniadakan kontrol dari pelaku
WPPT Art. 13, Art. 14
Perlindungan minimum Lembaga Penyiaran untuk memberikan izin atau melarang disiarkannya siaran mereka, fikasasi siaran mereka serta
reproduksi.
Art. 13 (d) WPPT the communication to the public of their television
PENGATURAN LISENSI BROADCASTING RIGHT
DIMENSI INTERNASIONAL
Art. 13 (d) WPPT the communication to the public of their television
broadcasts if such communication is made in places accessible to the public against payment of an entrance fee: it shall be a matter for the domestic law of the State where protection of this right is claimed to determine the
conditions under which it may be exercised
Perlindungan Broadcasting Rights 20 tahun.
KEKUATAN MENGIKAT PERJANJIAN LISENSI BROADCASTING RIGHT BAGI PIHAK KETIGA
Pasal 80 UU. NO. 28 TAHUN 2014 U.U. HAK CIPTA
Perjanjian Lisensi dari pemegang Hak Cipta maupun pemilik Hak Terkait termasuk didalamnya Lembaga Penyiaran kepada pihak lain
termasuk didalamnya Lembaga Penyiaran kepada pihak lain berdasarkan perjanjian tertulis
Kecuali diperjanjikan lain kewajiban penerima Lisensi untuk
memberikan Royalti kepada Pemegang Hak Cipta maupun pemilik Hak Terkait
Besarnya Royalti ditetapkan berdasarkan kelaziman praktik yang berlaku dan memenuhi unsur keadilan mengindikasikan Azas kebebasan
KEKUATAN MENGIKAT PERJANJIAN LISENSI BROADCASTING RIGHT BAGI PIHAK KETIGA U.U. No. 28 Tahun 2014
Pemegang Hak Cipta adalah Pencipta sebagai pemilik Hak Cipta, pihak yang menerima hak tersebut secara sah dari pencipta, atau pihak lain yng menerima lebih lanjut hak dari pihak yang
menerima hak tersebut secara sah (Pasal 1 angka 4. U.U. No. 28 Tahun 2014)
Tahun 2014)
Pemegang Hak Cipta atau Pemilik Hak Terkait berhak
memberikan Liseni kepada pihak lain berdasarkan perjanjian tertulis Pasal 80 U.U. No. 28 Tahun 2014
Perjanjian Lisensi harus dicatatkan oleh Menteri dalam daftar umum perjanjian Lisensi Hak Cipta dengan dikenai biaya Pasal 83 (1) U.U. No 28 Tahun 2014
Jika perjanjian Lisensi tidak dicatat dalam daftar umum, maka perjanjian Lisensi tersebut tidak mempunyai akibat hukum
PENGATURAN LISENSI BROADCASTING RIGHT
DALAM DIMENSI PERLINDUNGAN PEMEGANG HAK TERKAIT, PENCIPTA DAN STAKEHOLDER?
PERJANJIAN LISENSI DIDAFTARKAN KE MENTERI TERKAIT
PUNYA AKIBAT HUKUM BAGI PIHAK
KETIGA
KESEPAKATAN – HUKUM
PERJANJIAN
MELINDUNGI PARA PIHAK DAN
SOLUSI IMPLEMENTASI KETENTUAN HKI BAGI DUNIA PARIWISATA
• MEMAHAMI DENGAN BAIK BERBAGAI KETENTUAN HUKUM HKI : UU NO. 28 TH. 2014 TTG HAK CIPTA, UU NO. 14 TH 2001 TTG PATEN, UU NO. 15 TH 2001 TTG MEREK, UU NO. 31 TH 2000 TTG DESAIN INDUSTRI DLL.
• SEMINAR SEBAGAI STARTING POINT
• SEMINAR SEBAGAI STARTING POINT
• WORKSHOP / LOKAKARYA SECARA RINCI PER MASING-MASING JENIS HKI
• MEMAHAMI KEBERADAAN LEMBAGA MANAJEMEN KOLEKTIF BERKAITAN DENGAN IMPLEMENTASI HKI BAGI DUNIA