PENDAMPINGAN KELUARGA KKN PPM UNUD
PERIODE XIII TAHUN 2016
DESA/KELURAHAN : BUDENG
KECAMATAN : JEMBRANA
KABUPATEN : JEMBRANA
NAMA MAHASISWA : MADE NANIKA MAWAPUSTI YADNYA FAKULTAS/PS : HUKUM/ILMU HUKUM
LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN
KEPADA MASYARAKAT (LPPM)
HALAMAN PENGESAHAN
Dengan telah selesainya kegiatan KK Dampingan yang saya kerjakan, maka saya:
Nama : Made Nanika Mawapusti Yadnya
Fakultas/PS : Hukum/Ilmu Hukum
NIM : 1303005144
Tanda Tangan :
Menyelesaikan laporan kegiatan saya selama di lokasi KKN PPM Periode XIII.
Jembrana, 25 Agustus 2016
Menyetujui, Mengetahui,
DPL Desa Budeng Kepala Keluarga
(Ni Made Pitri Susanti, S.Farm., M.Si., Apt.) (Ni Wayan Santun)
NIP. 198302132006042002
Mengetahui,
Kepala Desa Budeng
BAB I
GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN
1.1Profil Keluarga Dampingan
KKN PPM Universitas Udayana merupakan salah satu bentuk kegiatan yang
dilakukan oleh mahasiswa di tiap-tiap desa yang telah ditentukan. Tujuan program ini secara
khusus adalah untuk mensinergikan pemberdayaan masyarakat dalam mengangkat potensi
yang dimiliki. Salah satu kegiatan KKN PPM ini adalah pendampingan keluarga.
Kegiatan pendampingan keluarga dilaksanakan pada beberapa keluarga yang terdapat
di Banjar Budeng, Desa Budeng, Kecamatan Jembrana, Kabupaten Jembrana. Pada KKN
periode XIII ini, penulis mendapat kesempatan untuk mendampingi salah satu keluarga yang
berada di Banjar Budeng yaitu keluarga Ni Wayan Santun. Berikut adalah data keluarga Ni
Wayan Santun:
Ibu Ni Wayan Santun adalah seorang wanita berumur 74 tahun. Beliau berstatus cerai
mati. Suaminya meninggal saat dirinya berumur 64 tahun. Beliau mendapatkan penghasilan
dari menjual banten atau sarana upacara. Menjual banten adalah pekerjaan beliau, namun hal
itu tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari, beliau tinggal sendiri dan
menetap di rumah tuanya. Beliau memiliki 5 orang anak, 4 laki-laki dan 1 anak perempuan
namun keempat anaknya meninggalkanya hanya anak bungsunya yang menetap di rumah
beliau namun bersebelahan atau masih satu lingkungan pekarangan. Beliau menghidupi
dirinya sendiri tanpa bantuan anaknya. Hanya biaya listrik yang ditanggung oleh anak
bungsunya tersebut.
Dalam hal kesehatan, beliau memiliki penyakit asma yang dideritanya. Penyakit asma
tersebut kerap kali kambuh sewaktu-waktu dan sering menyerangnya pada waktu malam
disebabkan karena faktor kondisi fisik yang kelelahan dan umur Ni Wayan Santun yang
terbilang tidak muda lagi.
1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan
Aspek ekonomi merupakan salah satu indikator untuk mengukur tingkat kesejahteraan
keluarga yang bersangkutan. Ada dua bagian penting dalam aspek ekonomi yang dibahas
dalam sirkulasi dana dari keluarga dampingan yakni tentang pendapatan dan pengeluaran
Ni Wayan Santun, yaitu:
1.2.1 Pendapatan Keluarga
Sumber penghasilan Ni Wayan Santun adalah dari menjual banten. Besar
penghasilan dari Ni Wayan Santun tidak menentu dan sangat bergantung dari
permintaan warga yang membutuhkan jasanya pada waktu tertentu. Harga banten atau
sarana upacara yang dijualnya berkisar Rp70.000,00 (tujuh puluh ribu rupiah).
Penghasilan beliau yang terbilang sangat kurang tersebut membuat dirinya kesusahan
dalam mencukupin kebutuhannya.
1.2.2 Pengeluaran Keluarga
Adapun rincian pengeluaran Ni Wayan Santun adalah sebagai berikut:
a) Kebutuhan sehari-hari
Untuk kebutuhan sehari-hari yaitu sembako yang diperlukan untuk mencukupi
kebutuhan hidupnya, beliau hanya mengkonsumsi apa yang dapat dikonsumsi tanpa
bantuan orang lain, karena anaknya tidak membantunya dalam mencukupi kebutuhan
hidupnya sehari-hari.
b) Pendidikan
Dari segi pengeluaran untuk pendidikan, Ni Wayan Santun tidak mengeluarkan
biaya pendidikan untuk anaknya karena anaknya sudah bekerja dan berkeluarga serta
menjalani hidup masing-masing.
c) Kesehatan
Selain itu, dari segi kesehatan Ni Wayan Santun menggunakan fasilitas Jaminan
penyakit asma yang dideritanya sehingga beliau tidak perlu untuk menggunakan biaya
sendiri.
d) Lain-lain
Jika tidak memiliki uang untuk keperluan sehari-hari, biasanya Ni Wayan Santun
meminjam uang pada anak bungsunya. Pengembalian pinjaman dapat dilakukan
BAB II
IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH
2.1 Permasalahan Keluarga
Ni Wayan Santun memiliki 5 orang anak yang tidak lagi sepenuhnya mengurus beliau.
Hanya anak bungsu yang tinggal di samping rumahnya yang terkadang mendampinginya, namun
beliau tidak menerima bantuan seutuhnya dari anaknya tersebut.
2.1.1 Masalah Ekonomi
Penghasilan Ni Wayan Santun yang tidak menentu yang hanya mengandalkan dari
penjualan banten, mengakibatkan beliau sering mengalami kesusahan dalam mencukupi
kebutuhan hidupnya.
2.1.2 Masalah Kesehatan
Ni Wayan Santun menderita penyakit sesak napas atau asma. Penyakit ini disebabkan
karena faktor usianya yang terbilang cukup tua dan karena faktor usia ini pula yang sering
menimbulkan kelelahan yang dapat memicu penyakit asma yang dideritanya tersebut kambuh
serta daya tahan tubuh yang kian menurun. Faktor umur disini sangat mempengaruhi
produktifitas dari Ni Wayan Santun.
2.1.3 Masalah Kebersihan
Tingkat kebersihan dari lingkungan tempat tinggal Ni Wayan Santun perlu ditingkatkan.
Lantai rumah beliau terkadang terlihat kurang tersapu bersih. Hal ini dikarenakan keterbatasan
tenaga di usianya yang tidak banyak lagi untuk membersihkan rumahnya sendiri.
2.2 Masalah Prioritas
Prioritas masalah yang dihadapi oleh Ni Wayan Santun adalah masalah ekonomi dan
kesehatan. Masalah ekonomi tersebut adalah pendapatan yang minim dan tidak menentu karena
keterbatasan dalam umur yang tidak mampu lagi bekerja keras serta sangat bergantung dari
permintaan warga yang membutuhkan jasanya, serta masalah dalam kesehatan yang dialami
BAB III
USULAN PENSOLUSIAN MASALAH
3.1 Program
Setelah melakukan identifikasi masalah yang dialami keluarga ini dan melihat
potensi-potensi yang dimiliki, maka selanjutnya ditindak lanjuti dengan berupaya memberikan solusi
atau pemecahan masalah sesuai dengan kemampuan dari keluarga dampingan sehingga
diharapkan dapat meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan dari KK dampingan. Adapun
beberapa program usulan yang diajukan oleh penulis adalah sebagai berikut :
a. Pendapatan tambahan
Berhubungan dengan permasalahan yang dimiliki yaitu pendapatan yang tidak menetap
dikarenakan beliau hanya menjual sarana upacara yang jarang dibutuhkan oleh masyarakat
dan laba yang sedikit dari modal yang beliau keluarkan, maka perencanaan akan
penambahan pendapatan sebagai berikut:
- Pemasaran akan produksi awal agar konsumen datang ke tempatnya.
- Penjualan sarana upakara yang dibutuhkan oleh masyarakat sehari-hari, seperti:
canang sari, daksina, porosan, dll.
b. Sosial
Karena beliau ditinggalkan oleh anak-anaknya, penulis berinisiatif untuk membantu
membujuk anggota keluarganya atau anak-anaknya agar ikut dalam membantu beliau dalam
mencukupi kebutuhan hidupnya sehari-hari dan beban yang ditanggungnya dapat berkurang.
c. Kesehatan
Memberikan pengarahan tentang perilaku hidup bersih dan sehat yang benar seperti
kebersihan lingkungan rumah dan memberikan penjelasan dan saran tentang penyakit asma
yang dideritanya.
d. Lain-lain
Pemberian bantuan pangan dan sandang. Pemberian sandang dan pangan ini diharapkan
3.2 Jadwal Kegiatan
Berikut adalah jadwal yang dilakukan mahasiswa saat melaksanakan kegiatan KK
Dampingan:
No. Tanggal Kegiatan
1. Senin, 25 Juli 2016 Survey rumah dan pengenalan KK Dampingan
2.
Rabu, 27 Juli 2016 Pengenalan lebih lanjut dan pendekatan awal dengan KK
Dampingan
3. Sabtu, 30 Juli 2016 Mencari profil serta permasalahan yang di alami KK Dampingan
4. Minggu, 31 Juli 2016 Tanya jawab mengenai penghasilan dan pengeluaran serta kebiasaan KK Dampingan
5. Minggu, 7 Agustus 2016
Membantu KK Dampingan mencari kayu bakar
6. Senin, 8 Agustus 2016 Membersihkan pekarangan sekitar area rumah KK Dampingan
7. Rabu, 10 Agustus 2016
Memberikan motivasi meningkatkan penghasilan dari segi
perekonomian
Membantu kegiatan KK Dampingan di rumah
10. Minggu, 14 Agustus 2016
Memberikan penjelasan sdan saran tentang penyakit asma yang
diderita KK Dampingan
11. Senin, 15 Agustus 2016
Membantu kegiatan KK Dampingan di rumah
12. Selasa, 16 Agustus 2016
Membantu kegiatan KK Dampingan di rumah
13. Rabu, 17 Agustus 2016
Membantu KK Dampingan mencari kayu bakar
14. Kamis, 18 Agustus 2016
15.
Senin, 22 Agustus
2016
Memotivasi kesehatan agar semangat menjalani kehidupannya
sehari-hari
16. Selasa, 23 Agustus 2016
BAB IV
PELAKSANAAN, HASIL DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA
4.1 Pelaksanaan
Kegiatan KK Dampingan dilaksanakan oleh mahasiswa KKN PPM XIII di Desa Budeng
yang dilakukan minimal 15 kali kunjungan yang setara dengan 90 jam kegiatan. Penulis
melakukan 16 kali kunjungan. Pelaksanaan diawali dengan survey dan pengenalan dengan KK
dampingan. Selama pendampingan, mahasiswa melakukan pendekatan dengan
berbincang-bincang dengan keluarga dampingan untuk mengetahui permasalahan yang mereka hadapi dan
memberikan usulan pemecahan permasalahan dengan menyertai informasi-informasi yang
berkaitan dengan permasalah tersebut. Dalam rangkaian kegiatan pada KK dampingan, Ni
Wayan Santun dan anak bungsunya sangat terbuka dan ramah serta antusias menerima kehadiran
mahasiswa KKN.
4.1.1 Waktu
Pelaksanaan kegiatan KK dampingan tersebut dilakukan oleh penulis selama beberapa
kali kunjungan:
Hari, Tanggal : Senin, 25 Juli 2016 s/d Selasa, 23 Agustus 2016
Pukul : Disesuaikan
Adapun rincian waktu tersebut dapat dilihat pada jadwal kegiatan (bab III).
4.1.2 Lokasi
Lokasi dar pelaksanakan kegiatan KK Dampingan ini bertempat di Banjar Budeng, Desa
Budeng, Kecamatan Jembrana, Kabupaten Jembrana, tempat kediaman KK Dampingan atas
nama Ni Wayan Santun.
4.2 Hasil
Hasil dalam kegiatan pendampingan ini adalah peningkatan pengetahuan dari keluarga Ni
Wayan Santun akan pentingnya kebersihan lingkungan rumah serta pengetahuan untuk
4.3 Kendala
Selama kegiatan pendampingan berlangsung, tidak ada masalah khusus dan berat yang
menghalangi terlaksananya kegiatan. Masalah yang mahasiswa alami umumnya kesulitan dalam
mencari waktu untuk datang berkunjung ke rumah KK dampingan sebab harus menyesuaikan
BAB V PENUTUP
5.1 Simpulan
Berdasarkan analisis selama di lapangan keluarga Ni Wayan Santun memiliki
beberapa masalah yang patut diselesaikan yaitu masalah ekonomi, kesehatan, dan kebersihan.
Dari beberapa masalah tersebut masalah ekonomilah yang dirasakan paling berat, karena
berdampak pada timbulnya masalah lainnya. Selain itu dapat disimpulkan secara jangka
pendek program Keluarga Dampingan dirasakan sedikit membantu, walaupun tidak dapat
menyelesaikan permasalahan secara keseluruhan. Sedangkan program untuk kebersihan akan
memberi sedikit kesadaran akan pentingnya arti kebersihan untuk kesehatan dari Ni Wayan
Santun.
5.2 Rekomendasi
Adapun rekomendasi yang dapat mahasiswa berikan adalah untuk pihak keluarga
dampingan yaitu penulis menyarankan agar keluarga atau anak-anak dari Ni Wayan Santun
untuk membantu mendampingi ataupun menghidupi kebutuhan sehari-hari dari Ni Wayan
Santun dan tidak mengabaikannya, sehingga dapat mengurangi beban hidup dari Ni Wayan