• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Individu Pendampingan Keluarga KKN PPM UNUD Periode XIII Tahun 2016 Desa Budeng - Kecamatan Jembrana - Kabupaten Judeng.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Laporan Individu Pendampingan Keluarga KKN PPM UNUD Periode XIII Tahun 2016 Desa Budeng - Kecamatan Jembrana - Kabupaten Judeng."

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

PENDAMPINGAN KELUARGA KKN PPM UNUD

PERIODE XIII TAHUN 2016

DESA/KELURAHAN : BUDENG

KECAMATAN : JEMBRANA

KABUPATEN : JEMBRANA

NAMA MAHASISWA : MADE NANIKA MAWAPUSTI YADNYA FAKULTAS/PS : HUKUM/ILMU HUKUM

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN

KEPADA MASYARAKAT (LPPM)

(2)

HALAMAN PENGESAHAN

Dengan telah selesainya kegiatan KK Dampingan yang saya kerjakan, maka saya:

Nama : Made Nanika Mawapusti Yadnya

Fakultas/PS : Hukum/Ilmu Hukum

NIM : 1303005144

Tanda Tangan :

Menyelesaikan laporan kegiatan saya selama di lokasi KKN PPM Periode XIII.

Jembrana, 25 Agustus 2016

Menyetujui, Mengetahui,

DPL Desa Budeng Kepala Keluarga

(Ni Made Pitri Susanti, S.Farm., M.Si., Apt.) (Ni Wayan Santun)

NIP. 198302132006042002

Mengetahui,

Kepala Desa Budeng

(3)

BAB I

GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN

1.1Profil Keluarga Dampingan

KKN PPM Universitas Udayana merupakan salah satu bentuk kegiatan yang

dilakukan oleh mahasiswa di tiap-tiap desa yang telah ditentukan. Tujuan program ini secara

khusus adalah untuk mensinergikan pemberdayaan masyarakat dalam mengangkat potensi

yang dimiliki. Salah satu kegiatan KKN PPM ini adalah pendampingan keluarga.

Kegiatan pendampingan keluarga dilaksanakan pada beberapa keluarga yang terdapat

di Banjar Budeng, Desa Budeng, Kecamatan Jembrana, Kabupaten Jembrana. Pada KKN

periode XIII ini, penulis mendapat kesempatan untuk mendampingi salah satu keluarga yang

berada di Banjar Budeng yaitu keluarga Ni Wayan Santun. Berikut adalah data keluarga Ni

Wayan Santun:

Ibu Ni Wayan Santun adalah seorang wanita berumur 74 tahun. Beliau berstatus cerai

mati. Suaminya meninggal saat dirinya berumur 64 tahun. Beliau mendapatkan penghasilan

dari menjual banten atau sarana upacara. Menjual banten adalah pekerjaan beliau, namun hal

itu tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari, beliau tinggal sendiri dan

menetap di rumah tuanya. Beliau memiliki 5 orang anak, 4 laki-laki dan 1 anak perempuan

namun keempat anaknya meninggalkanya hanya anak bungsunya yang menetap di rumah

beliau namun bersebelahan atau masih satu lingkungan pekarangan. Beliau menghidupi

dirinya sendiri tanpa bantuan anaknya. Hanya biaya listrik yang ditanggung oleh anak

bungsunya tersebut.

Dalam hal kesehatan, beliau memiliki penyakit asma yang dideritanya. Penyakit asma

tersebut kerap kali kambuh sewaktu-waktu dan sering menyerangnya pada waktu malam

(4)

disebabkan karena faktor kondisi fisik yang kelelahan dan umur Ni Wayan Santun yang

terbilang tidak muda lagi.

1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan

Aspek ekonomi merupakan salah satu indikator untuk mengukur tingkat kesejahteraan

keluarga yang bersangkutan. Ada dua bagian penting dalam aspek ekonomi yang dibahas

dalam sirkulasi dana dari keluarga dampingan yakni tentang pendapatan dan pengeluaran

Ni Wayan Santun, yaitu:

1.2.1 Pendapatan Keluarga

Sumber penghasilan Ni Wayan Santun adalah dari menjual banten. Besar

penghasilan dari Ni Wayan Santun tidak menentu dan sangat bergantung dari

permintaan warga yang membutuhkan jasanya pada waktu tertentu. Harga banten atau

sarana upacara yang dijualnya berkisar Rp70.000,00 (tujuh puluh ribu rupiah).

Penghasilan beliau yang terbilang sangat kurang tersebut membuat dirinya kesusahan

dalam mencukupin kebutuhannya.

1.2.2 Pengeluaran Keluarga

Adapun rincian pengeluaran Ni Wayan Santun adalah sebagai berikut:

a) Kebutuhan sehari-hari

Untuk kebutuhan sehari-hari yaitu sembako yang diperlukan untuk mencukupi

kebutuhan hidupnya, beliau hanya mengkonsumsi apa yang dapat dikonsumsi tanpa

bantuan orang lain, karena anaknya tidak membantunya dalam mencukupi kebutuhan

hidupnya sehari-hari.

b) Pendidikan

Dari segi pengeluaran untuk pendidikan, Ni Wayan Santun tidak mengeluarkan

biaya pendidikan untuk anaknya karena anaknya sudah bekerja dan berkeluarga serta

menjalani hidup masing-masing.

c) Kesehatan

Selain itu, dari segi kesehatan Ni Wayan Santun menggunakan fasilitas Jaminan

(5)

penyakit asma yang dideritanya sehingga beliau tidak perlu untuk menggunakan biaya

sendiri.

d) Lain-lain

Jika tidak memiliki uang untuk keperluan sehari-hari, biasanya Ni Wayan Santun

meminjam uang pada anak bungsunya. Pengembalian pinjaman dapat dilakukan

(6)

BAB II

IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH

2.1 Permasalahan Keluarga

Ni Wayan Santun memiliki 5 orang anak yang tidak lagi sepenuhnya mengurus beliau.

Hanya anak bungsu yang tinggal di samping rumahnya yang terkadang mendampinginya, namun

beliau tidak menerima bantuan seutuhnya dari anaknya tersebut.

2.1.1 Masalah Ekonomi

Penghasilan Ni Wayan Santun yang tidak menentu yang hanya mengandalkan dari

penjualan banten, mengakibatkan beliau sering mengalami kesusahan dalam mencukupi

kebutuhan hidupnya.

2.1.2 Masalah Kesehatan

Ni Wayan Santun menderita penyakit sesak napas atau asma. Penyakit ini disebabkan

karena faktor usianya yang terbilang cukup tua dan karena faktor usia ini pula yang sering

menimbulkan kelelahan yang dapat memicu penyakit asma yang dideritanya tersebut kambuh

serta daya tahan tubuh yang kian menurun. Faktor umur disini sangat mempengaruhi

produktifitas dari Ni Wayan Santun.

2.1.3 Masalah Kebersihan

Tingkat kebersihan dari lingkungan tempat tinggal Ni Wayan Santun perlu ditingkatkan.

Lantai rumah beliau terkadang terlihat kurang tersapu bersih. Hal ini dikarenakan keterbatasan

tenaga di usianya yang tidak banyak lagi untuk membersihkan rumahnya sendiri.

2.2 Masalah Prioritas

Prioritas masalah yang dihadapi oleh Ni Wayan Santun adalah masalah ekonomi dan

kesehatan. Masalah ekonomi tersebut adalah pendapatan yang minim dan tidak menentu karena

keterbatasan dalam umur yang tidak mampu lagi bekerja keras serta sangat bergantung dari

permintaan warga yang membutuhkan jasanya, serta masalah dalam kesehatan yang dialami

(7)

BAB III

USULAN PENSOLUSIAN MASALAH

3.1 Program

Setelah melakukan identifikasi masalah yang dialami keluarga ini dan melihat

potensi-potensi yang dimiliki, maka selanjutnya ditindak lanjuti dengan berupaya memberikan solusi

atau pemecahan masalah sesuai dengan kemampuan dari keluarga dampingan sehingga

diharapkan dapat meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan dari KK dampingan. Adapun

beberapa program usulan yang diajukan oleh penulis adalah sebagai berikut :

a. Pendapatan tambahan

Berhubungan dengan permasalahan yang dimiliki yaitu pendapatan yang tidak menetap

dikarenakan beliau hanya menjual sarana upacara yang jarang dibutuhkan oleh masyarakat

dan laba yang sedikit dari modal yang beliau keluarkan, maka perencanaan akan

penambahan pendapatan sebagai berikut:

- Pemasaran akan produksi awal agar konsumen datang ke tempatnya.

- Penjualan sarana upakara yang dibutuhkan oleh masyarakat sehari-hari, seperti:

canang sari, daksina, porosan, dll.

b. Sosial

Karena beliau ditinggalkan oleh anak-anaknya, penulis berinisiatif untuk membantu

membujuk anggota keluarganya atau anak-anaknya agar ikut dalam membantu beliau dalam

mencukupi kebutuhan hidupnya sehari-hari dan beban yang ditanggungnya dapat berkurang.

c. Kesehatan

Memberikan pengarahan tentang perilaku hidup bersih dan sehat yang benar seperti

kebersihan lingkungan rumah dan memberikan penjelasan dan saran tentang penyakit asma

yang dideritanya.

d. Lain-lain

Pemberian bantuan pangan dan sandang. Pemberian sandang dan pangan ini diharapkan

(8)

3.2 Jadwal Kegiatan

Berikut adalah jadwal yang dilakukan mahasiswa saat melaksanakan kegiatan KK

Dampingan:

No. Tanggal Kegiatan

1. Senin, 25 Juli 2016 Survey rumah dan pengenalan KK Dampingan

2.

Rabu, 27 Juli 2016 Pengenalan lebih lanjut dan pendekatan awal dengan KK

Dampingan

3. Sabtu, 30 Juli 2016 Mencari profil serta permasalahan yang di alami KK Dampingan

4. Minggu, 31 Juli 2016 Tanya jawab mengenai penghasilan dan pengeluaran serta kebiasaan KK Dampingan

5. Minggu, 7 Agustus 2016

Membantu KK Dampingan mencari kayu bakar

6. Senin, 8 Agustus 2016 Membersihkan pekarangan sekitar area rumah KK Dampingan

7. Rabu, 10 Agustus 2016

Memberikan motivasi meningkatkan penghasilan dari segi

perekonomian

Membantu kegiatan KK Dampingan di rumah

10. Minggu, 14 Agustus 2016

Memberikan penjelasan sdan saran tentang penyakit asma yang

diderita KK Dampingan

11. Senin, 15 Agustus 2016

Membantu kegiatan KK Dampingan di rumah

12. Selasa, 16 Agustus 2016

Membantu kegiatan KK Dampingan di rumah

13. Rabu, 17 Agustus 2016

Membantu KK Dampingan mencari kayu bakar

14. Kamis, 18 Agustus 2016

(9)

15.

Senin, 22 Agustus

2016

Memotivasi kesehatan agar semangat menjalani kehidupannya

sehari-hari

16. Selasa, 23 Agustus 2016

(10)

BAB IV

PELAKSANAAN, HASIL DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA

4.1 Pelaksanaan

Kegiatan KK Dampingan dilaksanakan oleh mahasiswa KKN PPM XIII di Desa Budeng

yang dilakukan minimal 15 kali kunjungan yang setara dengan 90 jam kegiatan. Penulis

melakukan 16 kali kunjungan. Pelaksanaan diawali dengan survey dan pengenalan dengan KK

dampingan. Selama pendampingan, mahasiswa melakukan pendekatan dengan

berbincang-bincang dengan keluarga dampingan untuk mengetahui permasalahan yang mereka hadapi dan

memberikan usulan pemecahan permasalahan dengan menyertai informasi-informasi yang

berkaitan dengan permasalah tersebut. Dalam rangkaian kegiatan pada KK dampingan, Ni

Wayan Santun dan anak bungsunya sangat terbuka dan ramah serta antusias menerima kehadiran

mahasiswa KKN.

4.1.1 Waktu

Pelaksanaan kegiatan KK dampingan tersebut dilakukan oleh penulis selama beberapa

kali kunjungan:

Hari, Tanggal : Senin, 25 Juli 2016 s/d Selasa, 23 Agustus 2016

Pukul : Disesuaikan

Adapun rincian waktu tersebut dapat dilihat pada jadwal kegiatan (bab III).

4.1.2 Lokasi

Lokasi dar pelaksanakan kegiatan KK Dampingan ini bertempat di Banjar Budeng, Desa

Budeng, Kecamatan Jembrana, Kabupaten Jembrana, tempat kediaman KK Dampingan atas

nama Ni Wayan Santun.

4.2 Hasil

Hasil dalam kegiatan pendampingan ini adalah peningkatan pengetahuan dari keluarga Ni

Wayan Santun akan pentingnya kebersihan lingkungan rumah serta pengetahuan untuk

(11)

4.3 Kendala

Selama kegiatan pendampingan berlangsung, tidak ada masalah khusus dan berat yang

menghalangi terlaksananya kegiatan. Masalah yang mahasiswa alami umumnya kesulitan dalam

mencari waktu untuk datang berkunjung ke rumah KK dampingan sebab harus menyesuaikan

(12)

BAB V PENUTUP

5.1 Simpulan

Berdasarkan analisis selama di lapangan keluarga Ni Wayan Santun memiliki

beberapa masalah yang patut diselesaikan yaitu masalah ekonomi, kesehatan, dan kebersihan.

Dari beberapa masalah tersebut masalah ekonomilah yang dirasakan paling berat, karena

berdampak pada timbulnya masalah lainnya. Selain itu dapat disimpulkan secara jangka

pendek program Keluarga Dampingan dirasakan sedikit membantu, walaupun tidak dapat

menyelesaikan permasalahan secara keseluruhan. Sedangkan program untuk kebersihan akan

memberi sedikit kesadaran akan pentingnya arti kebersihan untuk kesehatan dari Ni Wayan

Santun.

5.2 Rekomendasi

Adapun rekomendasi yang dapat mahasiswa berikan adalah untuk pihak keluarga

dampingan yaitu penulis menyarankan agar keluarga atau anak-anak dari Ni Wayan Santun

untuk membantu mendampingi ataupun menghidupi kebutuhan sehari-hari dari Ni Wayan

Santun dan tidak mengabaikannya, sehingga dapat mengurangi beban hidup dari Ni Wayan

(13)

Referensi

Dokumen terkait

Seperti yang sudah dijelaskan pada Bab IV pada bagian 4.2 Pembahasan, penelitian ini menunjukkan bahwa Internet Telkom Speedy sudah merespon dengan baik kelima dimensi

(assessment purpose) adalah “keeping track, checking -up, finding-out, and summing-up. Keeping track , yaitu untuk menelusuri dan melacak proses belajar siswa sesuai

Uang barang adalah alat tukar yang memiliki nilai komoditas atau bisa diperjualbelikan apabila barang tersebut digunakan bukan sebagai

[r]

2 Dari hasil analisis dan pengujian hipotesis dapat disimpulkan bahwa variabel X (Pengalaman Auditor) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel Y (Kualitas

Hasil analisis hipotesis korelasi antara ketidak yakinan dengan standar kelulusan OSCE terhadap skor OSCE ( p =0,01), analisa korelasi antara kekhawatiran tentang cara

[r]

ORCANOLEPTtr( SOSS PUTTE