• Tidak ada hasil yang ditemukan

` Acc 15/12/2020 PENGARUH LEVERAGE DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP PROFITABILITAS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "` Acc 15/12/2020 PENGARUH LEVERAGE DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP PROFITABILITAS"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

` Acc 15/12/2020

PENGARUH LEVERAGE DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP PROFITABILITAS

(Studi Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia) Disusun oleh:

Jovan Leonard Mahesa Pangalila Dosem Pembimning:

Atim Djazuli

Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya

Email: jovanpangalila@gmail.com ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mengalisis pengaruh variabel leverage dan ukuran perusahaan terhadap profitabilitas pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Variabel-variabel yang diteliti antara lain Leverage dan company size. Dimana kedua determinan ini diambil dari gap penelitian terdahulu yang memberikan hasil yang berbeda. Jenis penelitian ini adalah explanatory research, artinya menjelaskan tentang ada tidaknya pengaruh antara variabel independen dengan variabel dependen melalui pengujian hipotesis. Data yang digunakan adalah data sekunder.

Metode sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling yaitu menerapkan kriteria-kriteria tertentu yang mengeleminisasi populasi sesuai dengan kerpeluan penelitian. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji regresi linear berganda yang didahului oleh uji asumsi klasik yang terdiri dari uji normalitas, uji heteroskedastisitas, uji multikolinearitas dan uji autokorelasi. Hasil dari analisis data menunjukan bahwa leverage berpengaruh secara signifikan terhadap profitablitas.

Tetapi, ukuran perusahaan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap profitablitas.

Kata Kunci: Profitabilitas, Leverage, Ukuran Perusahaan

(2)

THE INFLUENCE OF LEVERAGE AND COMPANY SIZE ON PROFITABILITY

(Study on Manufacturing Companies Listed in Indonesia Stock Exchange) By:

Jovan Leonard Mahesa Pangalila

Management Department, Faculty of Economics and Business, Universitas Brawijaya jovanpangalila@gmail.com

Supervisor:

Atim Djazuli ABSTRACT

This study aims to determine and analyse the effect of leverage and company size on profitability in the manufacturing companies listed on the Indonesia Stock Exchange.

The variables studied include leverage and company size. Where these two determinants are taken from the gap of previous research which gives different results.

This type of research is explanatory research, which means explaining whether there is an influence between the independent variables and the dependent variable through hypothesis testing. The data used is secondary data. The sampling method used in this study is purposive sampling, which is applying certain criteria that eliminate the population in accordance with research requirements. Hypothesis testing is done using multiple regression analysis which was preceded by a classic assumption test consisting of normality test, heteroscedasticity test, multicollinearity test, and autocorrelation test.

The results of the data analysis show that leverage significantly affects profitability.

While company size has no significant effect on profitability.

Keywords: Profitability, Leverage, and Company Size

(3)

PENDAHULUAN

Perekonomian dunia yang semakin berkembang membuat perusahaan- perusahaan di Indonesia harus dapat meningkatkan kinerja perusahaan agar dapat bertahan dan bersaing di era globalisasi ini. Persaingan bisnis yang kompetitif ini mengharuskan pelaku bisnis untuk memenuhi tujuan perusahaannya (Putra, 2015). Tujuan perusahaan adalah guna mendapatkan profitabilitas atau memaksimalkan laba (Warrren et al, 2017). Metode yang umumnya digunakan adalah rasio profitabilitas (Niresh dan Velnampy, 2014).

Return on Asset (ROA) digunakan untuk mengukur kapabilitas perusahaan dalam menghasilkan laba dengan menggunakan aset perusahaan (Brigham dan Houston, 2019:119). Perusahaan yang memiliki persentase ROA yang tinggi melambangkan bahwa perusahaan tersebut dapat menghasilkan laba yang tinggiMaka dari itu, pihak manajemen

akan menggunakan rasio ROA ini sebagai indikator keberhasilan perusahaan dalam menghasilkan laba.

ROA ini juga memperlihatkan bagaimana kondisi profitabilitas perusahaan. Maka dari itu profitabilitas ini menjadi salah satu indikator penting yang harus dipertimbangkan. Apabila manajemen hutang, rasio pendanaan perusahaan, dan ukuran perusahaan baik, maka profitabilitas perusahaan akan selalu bertambah, dan manajemen akan dinilai berhasil dalam mengelola perusahaan (Brigham dan Houston, 2019:118).

Banyak faktor yang dapat mempengaruhi profitabilitas perusahaan meliputi leverage, ukuran perusahaan, likuiditas dan perputaran modal kerja (Fahmi, 2012). Sedankan menurun Andreani dan Leliani (2013) faktor- faktor yang mempengaruhi profitabilitas adalah pertumbuhan penjualan, hutang, likuiditas, leverage, dan ukruan perusahaan.

(4)

Berdasarkan Elfianto Nugroho (2011), perusahaan dapat memaksimalkan labanya apabila manajer keuangan mengetahui faktor-faktor yang memiliki pengaruh besar terhadap profitabilitas perusahaan. Dengan mengetahui pengaruh dari masing- masing faktor terhadap profitabilitas, perusahaan dapat menentukan langkah- langkah yang efektif dan efisien untuk mengatasi masalah dan meminimalisir dampak negatif yang timbul (Ardiansyah et.al, 2017). Perusahaan dapat melakukan kebijakan leverage agar dapat membayar bunga atas penggunaan hutang dan dapat mengembalikan return atas hasil penjualan saham. Berdasarkan Kamaludin & Indriani (2012:94) leverage dibagi menjadi tiga jenis yaitu leverage operasi (operating leverage), leveragekeuangan(financial leverage), dan leverage kombinasi (combined leverage).

Modal adalah salah satu variabel penting dalam menjalankan proses

perusahaan. Suatu perusahaan akan selalu membutuhkan modal jika perusahaan bermaksud melakukan ekspansi, oleh karena itu perusahaan harus bisa menentukan berapa besarnya modal yang diperlukan untuk membiaya operasi perusahaan tersebut. Sumber modal diklasifikasikan dalam dua jenis yaitu utang dan ekuitas. Kombinasi dari keduanya dalam struktur pendanaan jangka panjang suatu perusahaan disebut leverage ratio perusahaan (Brigham dan Houston, 2019).

Berdasarkan Reilly dan Brown (2012), Debt to Equity Ratio (DER) mengukur seberapa banyak hutang (dalam persentase) yang telah digunakan perusahaan dibandingkan oleh ekuitas perusahaan untuk mendanai kegiatan operasional perusahaan. Maka dari itu, keputusan dalam menggunakan hutang oleh perusahaan bertujuan untuk mendapatkan laba lebih dengan risiko yang meningkat. Kreditor dan pemegang saham memiliki pandangan yang berbeda

(5)

dalam menggunakan hutang untuk mendanai operasi perusahaan. Kreditor menginginkan hutang yang lebih sedikit dan ekuitas yang lebih banyak, sedangkan pemegang saham menginginkan hutang yang lebih banyak dari pada ekuitas, untuk memanfaatkan (Garrison, Noreen dan Brewer, 2012)

Berdasarkan Brigham dan Huston (2019) Debt to Asset Ratio merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat penggunaan hutang terhadap total aset yang dimiliki. Semakin tingginya jumlah hutang yang digunakan untuk membeli aset akan menyebabkan semakin tingginya bunga pinjaman yang akan ditanggung oleh perusahaan, sehingga akan menjadi permasalahan pada semakin rendahnya jumlah laba yang mampu diperoleh. Walupun seperti itu, Berdasarkan Brigham dan Huston (2019) perusahaan yang memiliki Debt to Asset Ratio yang jauh lebih tinggi daripada rata-rata Debt to Asset Ratio sector perusahaan tersebut sangat perlu

diperhatikan, dikarenakan perusahaan ini memiliki risiko yang sangat tinggi dibandingkan perusahan lainnya di sector tersebut.

Variabel berikutnya adalah ukuran perusahaan (firm size) yang diukur dengan menghitung total asset dari tahun ke tahun dapat menunjukkan peningkatan total aktiva pada perusahaan manufaktur (Andreani dan Leliani, 2013). Perusahaan dengan skala yang besar akan memiliki fleksibilitas keuangan yang lebih baik dibandingkan dengan perusahaan yang skalanya lebih kecil. Sehingga ukuran perusahaan tentu dapat mempengaruhi profitabilitas perusahaan

Hasil dari penelitian terdahulu menunjukan hasil yang berbeda, dimana faktor-faktor profitabilitas bisa tidak berpengaruh dan berpengaruh signifikan positif maupun negatif. Adanya perbedaan hasil bahwa profitabilitas perusahaan berbeda-beda terkait bidang dan kondisi perusahaan. Hal ini

(6)

dikarenakan masih adanya hasil akhir penelitian yang berbeda dan pernyataan dari Brigham dan Houston (2019) pada bukunya bahwa setiap sektor perusahaan memiliki karakteristik tersendiri dalam menentukan hutang dan asset untuk mendapatkan laba yang optimal.

Penelitian ini mencoba untuk menganalisis beberapa faktor yang mempengaruhi profitabilitas pada perusahaan manufaktur bangunan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2017-2019. Berdasarkan uraian di atas maka diajukan penelitian dengan judul

“PENGARUH LEVERAGE DAN

UKURAN PERUSAHAAN

TERHADAP PROFITABILITAS (Studi Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia).

TINJAUAN PUSTAKA

Profitabilitas

Profitabilitas berdasarkan Brigham dan Houston (2019), merupakan hasil akhir dari sejumlah kebijakan dan keputusan

yang dilakukan oleh perusahaan. Di sisi lain, rasio profitabilitas mengukur efektifitas manajemen berdasarkan hasil pengembalian yang dihasilkan dari penjualan dan investasi. Kinerja suatu perusahaan salah satunya dapat diukur dengan profitabilitas. Hal ini dikarenakan profitabilitas suatu perusahaan menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba selama periode tertentu. Ukuran profitabilitas perusahaan bermacam-macam, seperti:

laba operasi, laba bersih, tingkat pengembalian investasi/aset, dan tingkat pengembalian ekuitas pemilik. Brigham dan Houston (2019) berpendapat bahwa perusahaan yang memiliki profitabilitas yang tinggi cenderung akan menggunakan dana internal dikarenakan tingkat pengembalian yang didapat oleh perusahaan sudah dapat memenuhi kegiatan operasional. Adapun factor- faktor yang mempengaruhi profitabilitas meliputi leverage, ukuran perusahaan,

(7)

likuiditas dan perputaran modal kerja (Fahmi, 2012).

Rasio Profitabilitas

Berdasarkan Brigham dan Houston (2019), rasio profitabilitas menunjukkan total pendapatan perusahaan yang didapatkan dari kebijakan finansial dan operasional perusahaan. Ada lima rasio profitablitias yang sering digunakan untuk mengukur profitabilitas (Brigham dan Houston, 2019:118), yaitu:

1. Profit Return on Common Equity (ROE)

Return On Common Equity adalah rasio yang membandingan laba bersih (Net Income) terhadap saham biasa (Common Equity).

2. Return on Total Assets (ROA) Return on Total Assets adalah rasio yang menunjukkan perbandingan laba bersih (Net Income) terhadap total aset (Total Assets), Dimana digunakan untuk mengukur efektivitas perusahaan di

dalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan aset yang dimilikinya.

Leverage

Berdasarkan Brigham & Houston (2019) leverage adalah baigamana perusahaan menggunakan modal pinjaman yang berupa hutang sebagai sumber pendanaan untuk penambahan asset perusahaan dan untuk mendapatkan atau menignkatkan laba dari modal pinjaman tersebut.

Jenis- jenis Leverage

1. Leverage Operasi (Operating Leverage)

Operating leverage merupakan penggunaan aktiva atau operasi perusahaan yang disertai dengan biaya tetap. Berdasarkan Kamaludin & Indriani (2012:95) operating leverage merupakan leverage yang timbul pada saat perusahaan menggunakan aktiva yang memiliki biaya-biaya operasi tetap.

Dengan adanya biaya operasi tetap, perubahan pada penjualan akan

(8)

mengakibatkan perubahan yang lebih besar pada EBIT perusahaan.

Berdasarkan Brigham & Houston (2019:481) menyatakan bahwa operating leverage adalah seberapa besar biaya tetap yang digunakan dalam operasi suatu perusahaan.

2. Leverage keuangan (Financial Leverage)

Kebijakan perusahaan mendapatkan modal pinjaman dari luar ditinjau dari bidang manajemen keuangan, merupakan penerapan kebijakan financial leverage, dimana perusahaan membiayai kegiatan operasionalnya dengan menggunakan modal pinjaman atau hutang serta menanggung suatu beban tetap (beban bunga) yang bertujuan untuk meningkatkan laba per lembar saham. Berdasarlam Brigham &

Houston (2019:485) financial leverage adalah seberapa besar perusahaan menggunakan hutang dan ekuitas untuk membiayai pendanaan perusahaanya.

Berdasarkan definisi di atas, maka

penggunaan financial leverage yang semakin besar membawa dampak positif bila pendapatan yang diterima dari penggunaan dana tersebut lebih besar daripada beban keuangan yang dikeluarkan. Sedangkan dampak negatifnya adalah financial leverage yang semakin besar akan menyebabkan semakin besar nya hutang yang ditanggung perusahaan, yaitu beban tetap atau beban bunganya. Apabila perusahaan tidak memenuhi kewajibannya yang berupa beban bunganya, maka perusahaan akan mengalami kesulitan untuk menjalankan kegiatan usahanya. Financial leverage dapat diukur dengan menggunakan rasio leverage.

3. Kombinasi Leverage (Combined Leverage)

Berdasarkan Utari et al., (2014:269) total leverage ialah kombinasi tingkat leverage

operasi dengan tingkat

leveragekeuangan.

(9)

Rasio Leverage

Biasanya penggunaan leverage ratio disesuaikan dengan tujuan perusahaan. Artinya perusahaan dapat menggunakan rasio leverage secara Profit Margin keseluruhan atau sebagian dari masing-masing jenis rasio leverage yang ada. Penggunaan rasio secara keseluruhan, artinya seluruh jenis rasio yang dimiliki perusahaan, sedangkan sebagian artinya perusahaan hanya menggunakan beberapa jenis rasio yang dianggap perlu untuk diketahui. Dalam praktiknya, terdapat beberapa jenis Leverage Ratio yang sering digunakan perusahaan. Adapun jenis-jenis rasio yang ada dalam Leverage Ratio berdasarkan Kasmir (2016: 155-16), antara lain:

1. Debt to Asset Ratio (DAR)

Suatu rasio yang bertujuan untuk mengetahui dan mengukur tingkat solvabilitas sebuah perusahaan.

2. Debt to Equity Ratio (DER)

Suatu rasio yang menjelaskan jumlah utang di dalam neraca akan menunjukkan jumlah besarnya modal pinjaman yang digunakan dalam operasi perusahaan.

Teori Leverage Pecking Order Theory

Berdasarkan Brigham dan Houstan (2019), Pecking Order Theory adalah preferensi urutan sebuah perusahaan untuk membiayai kegiatan dimana investasi akan dibiayai dengan dana internal terlebih dulu (yaitu laba yang ditahan) kemudian baru diikuti oleh penerbitan hutang baru, dan akhirnya dengan penerbitan ekuitas baru.

Trade-Off Theory

Trade-Off Theory merupakan salah satu teori leverage yang menyatakan bahwa perusahaan memanfaatkan tax benefits dengan pembiayaan menggunakan hutang (Brigham dan Houston, 2019).

(10)

Ukuran Perusahaan

Faktor yangbmempengaruhi profitabilitas selanjutnya adalah ukuran perusahaan. Ukuran perusahaan menunjukkan seberapa besar total asset yang dimiliki perusahaan atau total asset yang dicatat di laporan keuang perusahaan pada akhir tahun (Hama dan Santosa, 2018). Berdasarkan Teori critical resources menunjukkan semakinbbesar skala perusahaanbmaka profitabilitas juga akan semakinbmeningkat, tetapi pada jumlah tertentu ukuran perusahaan akan menurunkan laba (profit) perusahaan (Andreani dan Leliani, 2013).

HIPOTESIS

H1: Debt to Equity Ratio berpengaruh signifikan terhadap Return on Asset.

H2: Debt to Asset Ratio berpengaruh signifikan terhadap Return on Asset.

H3: Total Asset berpengaruh yang signifikan terhadap Return on Asset.

METODOLOGI PENELITIAN Berdasarkan jenis data dan

analisisnya, jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Penelitian ini disebut kuantitatif karena data penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistic (Sugiyono, 2017).

Nicholas Walliman (2018) menyatakan bahwa analisis kuantitatif menggunakan data yang berbentuk angka dan menggunakan operasi matematika untuk mengolah data tersebut. Level dari pengukuran yang digunakan untuk mengumpulkan data dapat berupa nominal, ordinal, interval dan rasio.

Pemilihan jenis data tersebut penting merupakan faktor penting agar dapat menentukan jenis analisis yang harus digunakan.

Sedangkan berdasarkan kedalaman analisisnya, penelitian ini termasuk explanatory research.

Explanatory research merupakan penelitian ini bertujuan untuk mengetehaui hubungan antara Debt to Equity Ratio, Debt to Asset Ratio dan

(11)

Total Asset terhadap Return on Asset.

hubungan sebab-akibat dapat dibuktikan melalui explanatory research yang berdasarkan Bougie dan Sekaran (2016).

Alasan utama pemilihan jenis penelitian explanatory ialah guna menguji hipotesis yang diajukan agar dapat menjelaskan pengaruh antara variabel bebas dan terikat. Penelitian ini berupaya menjabarkan pengaruh dari variabel bebas berupa Debt to Equity Ratio (X1), Debt to Asset Ratio (X2), dan Total Asset (X3) terhadap variabel terikat (Y) yaitu Return on Asset.

Berdasarkan Bougie dan Sekaran (2016) penelitian replikasi adalah penelitian pengulangan dari penelitian-penelitian terdahulu yang serupa tetapi dengan variable, sampel, periode, dan objek yang berbeda dari penelitian sebelumnya.

Maka dari itu, sifat penelitian ini adalah replikasi dari penelitian terdahulu.

Penelitian ini dilakukan pada negara Indonesia dengan mengumpulkan laporan keuangan perusahaan sektor

Manufaktur yang tercatat aktif di Bursa Efek Indonesia. Data variabel diambil secara annual atau tahunan dalam kurun waktu Januari 2017 hingga Desember 2019.

Berdasarkan Bougie dan Sekaran (2016), populasi merupakan satu kesatuan atas dasar apa penelitian dilakukan dan bagi siapa kesimpulan atas hasil penelitian diberlakukan. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2017 hingga 2019.

Jenis data yang diperoleh pada penelitian ini merupakan data kuantitatif yang bersumber dari data sekunder. Data Sekunder ialah data yang diperoleh melalui sumber-sumber yang sudah ada (Misbahuddin, 2013). Data sekunder diperoleh dari berbagai sumber yaitu laporan keuangan perusahaan yang telah dipublikasikan pada website www.idx.co.id dan refrensi lain dari

(12)

jurnal penelitian nasional maupun internasional.

Variabel adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang memiliki varasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2017). Dalam penelitian ini variabel yang diteliti dapat diklasifikasikan menjadi dua jenis varibel yaitu:

Variabel dependent adalah tipe variabel yang dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel independen dan merupakan variabel yang menjadi perhatian utama para peneliti (Sekaran, 2013). Variabel dependent dalam penelitian ini adalah profitabilitas (ROA).

Variabel Independent adalah variabel yang menjelaskan atau mempengaruhi variabel dependen, baik secara positif maupun negatif (Sekaran, 2013). Dalam penelitian ini digunakan tiga variabel independent yaitu Debt to

Equity Ratio, Debt to Asset Ratio, dan Total Asset.

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini digunakan dengan analisis regresi linear berganda.

Berdasarkan Ghozali (2011) teknik analisis regresi linear berganda digunakan untuk mengetahui kekuatan dan arah pengaruh antara variabel bebas

atau variabel penjelas

(independent/explanatory variable) terhadap satu variabel terikat (dependent variable).

Tujuan dari dilakukannya pengujian asumsi klasik adalah untuk memberikan kepastian bahwa persamaan regresi yang didapatkan memiliki ketepatan dalam estimasi, tidak bias dan konsisten. Perlu diketahui, terdapat kemungkinan data aktual tidak memenuhi semua asumsi klasik ini. Beberapa perbaikan, baik pengecekan kembali data outlier maupun recollecterror data. Uji asumsi klasik yang dikemukakan dalam modul ini antara lain: uji multikolinearitas, uji

(13)

autokorelasi, uji heteroskedastisitas, dan uji normalitas.

HASIL DAN PEMBAHASAN

H1: Pengaruh signifikan Debt to Equity Ratio terhadap Return on Asset

Variabel Debt to Equity Ratio (X1) berpengaruh secara signifikan terhadap variabel Return on Asset (Y). Dengan nilai Sig. sebesar 0.000 < α 0.05 dan t hitung sebesar 5,051 yang dimana lebih besar dari t tabel (1,6563). Hasil dari penelitian menunjukan bahwa Debt to Equity Ratio yang semakin meningkat menyebabkan meningkatnya Return on Asset (ROA). Sesuai dengan trade-off theory, perusahaan yang memiliki Debt to Equity Ratio yang tinggi cenderung memilih pendanaan dengan hutang untuk memanfaatkan keuntungan dari tax- shield.

H2: Pengaruh sifnifikan Debt to Asset Ratio terhadap Return on Asset.

Variabel Debt to Asset Ratio (X2) berpengaruh secara signifikan terhadap variabel Return on Asset (Y). Dengan

nilai Sig. sebesar 0.000 < α 0.05 dan t hitung sebesar -6,402 yang dimana lebih besar dari t tabel (-1,6563). Hasil dari penelitian menunjukan bahwa Debt to Asset Ratio yang semakin meningkat menyebabkan menurunnya profitabilitas yang diukur menggunakan return on asset (ROA). Hasil ini sesuai dengan pecking order theory, dimana perusahaan yang memiliki Debt to Asset Ratio rendah cenderung memilih pendanaan dengan dana internal sehingga lunasnya hutang lancar akan menurunkan tingkat hutang perusahaan.

H3: Pengaruh tidak signifikan Total Asset terhadap Return on Asset

Total Asset (X3) berpengaruh secara signifikan terhadap variabel Return on Asset (Y). Dengan nilai Sig. sebesar 0.242 < α 0.05 dan t hitung sebesar -1,177 yang dimana lebih kecil dari t tabel (- 1,6563). Hasil dari penelitian menunjukan bahwa Total Asset tidak berpengaruh signifikan terhadap Return on Asset (ROA). Hasil ini tidak sesuai

(14)

dengan Critical Resource theory, perusahaan yang memiliki Total Asset tinggi akan mempengaruhi kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba.

PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan maka pembahasan hasil penelitian dapat diuraikan sebagai berikut:

Pengaruh variabel Leverage (DER) terhadap Profitabilitas

Hasil dari penelitian ini menunjukkan Leverage Ratio (DER) perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode 2017-2019 memiliki pengaruh yang signifikan positif terhadap rasio profitabilitas (ROA). berdasarkan Brigham dan Houston (2019), Debt to Equity Ratio (DER) mengukur jumlah utang di dalam neraca akan menunjukkan jumlah besarnya modal pinjaman yang digunakan dalam operasi perusahaan.

Modal pinjaman dapat berupa hutang jangka pendek maupun hutang jangka

panjang. Oleh karena itu, DER yang tinggi menunjukkan bahwa perusahaan memiliki risiko yang tinggi dikarenakan memiliki hutang yang tinggi untuk membiayai operasi perusahaan. Maka dari itu, Debt to Equtiyt Ratio berpengaruh signifikan terhadap rasio profitabilitas perusahaan.

Pengaruh variabel Leverage (DAR) terhadap Profitabilitas

Hasil dari penelitian ini menunjukkan rasio Debt to Asset Ratio (DAR) perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode 2017-2019 memiliki pengaruh yang signifikan negatif terhadap rasio profitabilitas (ROA). Debt to Asset Ratio (DAR) mengukur seberapa besar pembiayaan aktiva perusahaan yang ditanggung oleh kreditur. Besarnya total hutang terhadap total aktiva yang dimiliki oleh perusahaan juga dapat tunjukkan oleh rasio ini. Oleh karena itu, DR yang tinggi menunjukkan bahwa perusahaan memiliki risiko yang tinggi

(15)

dikarenakan memiliki hutang yang tinggi diabandingkan asset yang dimiliki perusahaan.

Pengaruh variabel Ukuran Perusahaan terhadap Profitabilitas

Hasil dari penelitian ini menunjukkan Ukuran Perusahaan (TA) perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode 2017- 2019 memiliki pengaruh yang tidak signifikan terhadap rasio profitabilitas (ROA). berdasarkan Brigham dan Houston (2019), Ukuran perusahaan menunjukkan seberapa besar total asset yang dimiliki perusahaan atau total asset yang dicatat di laporan keuang perusahaan pada akhir tahun (Hama dan Santosa, 2018). Oleh karena itu, perusahaan dengan asset yang besar akan menggunakan sumber daya yang ada semaksimal mungkin untuk menghasilkan keuntungan usaha yang maksimal. Pengaruh tidak signifikan ini disebabkan oleh nilai dari total aset (TA) dari perusahaan manufaktur pada periode

2017-2019 relatif stabil, perhitungan ini bisa dilihat dari kalkulasi tabel 4.3 diatas.

Hasil ini menunjukkan tidak adanya perubahan yang signifikan terhadap total asset (TA). Hasil ini tidak sesuai dengan critical resource theory yang menyatakan semakinbbesar skala perusahaanbmaka profitabilitas juga akan semakinbmeningkat. Hasil dari penelitian ini didukung oleh Barus dan Leliani (2013), Antonio Iacobelli (2017) dan Setiadewi dan Purbawangsa (2018).

Tetapi penelitian ini tidak sesuai dengan penelitian Kartika Sari dan Merianti(2016), Hama dan Santosa (2018).

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

Dari penelitian yang dilakukan pada perusahaan manufaktur yang listing di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2017-2019, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Variabel Leverage dengan menggunakan metode penghitungan

(16)

Debt to Equity Ratio (DER) memiliki pengaruh signifikan terhadap Profitabilitas perusahaan dengan metode penghitungan Return of Asset (ROA). Ini menandakan jika nilai Debt to Equity Ratio (DER) meningkat maka semakin tinggi nilai Return On Assets (ROA) yang diperoleh, dan sebaliknya

2. Variabel Leverage dengan menggunakan metode penghitungan Debt to Asset Ratio (DAR) memiliki pengaruh signifkan terhadap Profitabilitas perusahaan dengan metode penghitungan Return of Asset (ROA). Ini menandakan jika nilai Debt to Asset Ratio (DAR) meningkat maka akan terjadi penurunan nilai Return On Assets (ROA) yang diperoleh, dan sebaliknya

3. Variabel Ukuran Perusahaan dengan metode penghitungan Total Asset (TA) tidak memiliki pengaruh yang signifkan terhadap Profitabilitas

perusahaan dengan metode penghitungan Return of Asset (ROA). Ini menandakan bahwa besar kecilnya jumlah aset yang dimiliki perusahaan tidak berpengaruh kepada profitabilitas dari perusahaan tersebut.

Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, dapat dikemukakan beberapa saran yang diharapkan dapat bermanfaat bagi perusahaan maupun bagi pihak-pihak lain. Adapun saran yang diberikan, antara lain:

Bagi Perusahaan

Diharapkan pihak perusahaan dapat mempertahankan serta meningkatkan efisiensi pengelolaan aset untuk menghasilkan laba dengan memperhatikan Debt to Equity Ratio dan juga Debt to Asset Ratio.

Bagi Akademisi

Mengingat variabel bebas dalam penelitian ini merupakan hal yang sangat

(17)

penting dalam mempengaruhi Profitabilitas diharapkan hasil penelitian ini dapat dipakai sebagai acuan bagi peneliti selanjutnya untuk mengembangkan penelitian ini dengan mempertimbangkan variabel-variabel lain yang merupakan variabel lain diluar variabel yang sudah masuk dalam penelitian ini.

DAFTAR PUSTAKA

Agus, sartono. 2015. Manajemen Keuangan: Teori dan Aplikasi.

Edisi Keempat Yogyakarta:

BPFE.

Arifin D.S., Ali, K., Sarita B., Madi A.R, 2017. Pengaruh Likuiditas, Leverage, Ukuran Perusahaan Dan Pertumbuhan Penjualan Terhadap Profitabilitas (Studi Pada Perusahaan Property dan Real Estate Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2013-2017). Volume 6, Nomor 4. Tahun 2017, Halaman 1-12 ISSN (Online): 2337-3792 Andreani Caroline Barus, Leliani, 2013.

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Profitabilitas

Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Volume 3, Nomor 02, Oktober 2013

Anthony Iacobelli A. 2017. Determinants of Profitability: Empirical Evidence from the Largest Global Banks. Iacobelli, Anthony, "Determinants of Profitability: Empirical Evidence from the Largest Global Banks" (2017). Financial Analyst. 11.

Ashari, M. H., dan Sampurno, D., R., 2017. Pengaruh Leverage

Keuangan Terhadap

Profitabilitas Pada Perusahaan Pariwisata Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2015 Volume 6, Nomor 4.

Tahun 2017, Halaman 1-12 ISSN (Online): 2337-3792 Brigham, Eugene F., & Houston. 2019 .

Essentials of Financial Management . Singapore : Cengage Learning Asia Pte Ltd.

Barus, C., A., Leliani, 2013. Analisis

Faktor-Faktor Yang

Mempengaruhi Profitabilitas Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Wira Ekonomi

(18)

Mikroskil Volume 3, Nomor 02, Oktober 2013.

Carl S. Warren, dkk. 2014. Accounting Indonesia Adaptation. Jakarta : Salemba Empat.

Dian Maulita dan Inta Tania,, S. 2018 Pengaruh Debt To Equity Ratio (Der), Debt To Asset Ratio (Dar), Dan Long Term Debt To Equity Ratio (Lder) Terhadap Profitabilitas (Studi Pada Perusahaan Manufaktur Sub Sektor Makanan dan Minuman Yang Terdaftar Di BEI Periode 2011-2016). Jurnal Akuntansi, Vol 5 No. 2, Juli 2018

Dewa, Aditya Putra. 2015. Analisis Kinerja Keuangan pt Indofood Sukses Makmur Tbk Di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Ilmu dan Riset Manajemen Volume 4, Nomer 3, Maret.

Georgeta VINTILǍ, Floriniţa DUCA.

2013. The Impact of Financial Leverage to Profitability Study of Companies Listed in Bucharest Stock Exchange.

“Ovidius” University Annals, Economic Sciences Series Volume XII, Issue 1 /2012 Ghozali, Imam. 2016. Aplikasi Analisis

Multivariete Dengan Program

IBM SPSS 23 (Edisi 8). Cetakan ke VIII. Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Hama, Alosius., Santosa, M,. P,. 2018.

Effect Of Working Capital, Company Size, And Company Growth On Profitability And Company Value. International Journal of Social Sciences, 4(2), 694-708.

Kamaludin, dan rini Indriani. 2012.

Manajemen keuangan. Edisi Revisi. CV. Bandar Maju.

Bandung.

Kartikasari, D., Merianti, M. 2016. The Effect of Leverage and Firm Size to Profitability of Public Manufacturing Companies in Indonesia. International Journal of Economics and Financial Issues, 2016, 6(2), 409-413.

Kasmir. 2016. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Margaret Olang (2015). Effect of Financial Leverage on Profitability of Firms Listed in the Nairobi Securities Exchange. International Journal of Science and Research (IJSR) ISSN (Online): 2319-7064

(19)

Nawaz Ahmad, Atif Salman, Aamir Firoz Shamsi. 2015. Impact of Financial Leverage on Firms’

Profitability: An Investigation from Cement Sector of Pakistan.

Research Journal of Finance and Accounting www.iiste.org ISSN 2222-1697 (Paper) ISSN 2222-2847 (Online) Vol.6, No.7, 2015

Niresh, J. Aloy dan T. Velnampy. 2014.

“Firm Size and Profitability: A Study of Listed Manufacturing Firms in Sri Lanka”.

International Journal of Business and Management, Vol 9(4): Hal. 57-64.

Reilly, F.K dan Brown, K.C. (2011).

Investment Analysis &

Portofolio Management. 7th Edition. South Western a division of Thomson Learning Ohio, USASartono 2010

Sjahrial, Dermawan. 2010. Manajemen Keuangan. Edisi Keempat.

Jakarta: Mitra Wacana Media.

Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung : Alfabeta, CV.

Utari, Dewi., Purwanti, Ari., dan Prawironegoro, Darsono. 2014.

Manajemen Keuangan: Edisi

Revisi. Jakarta: Mitra Wacana Media.

Walliman, Nicholas. 2018. Research Methods: The Basics. 2nd ed.

New York: Routledge.

Widiyanti, Merlina dan Elfina, Friska D., 2015. Pengaruh Financial

Leverage Terhadap

Profitabilitas Pada Perusahaan Sub Sektor Otomotif Dan Komponen Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. urnal Manajemen dan Bisnis Sriwijaya Vol.13 No.1 Maret 2015 |117

Yulita M. Gunde, Sri Murni, Mirah H.

Rogi,. 2017. Analisis Pengaruh

Leverage Terhadap

Profitabilitas Pada Perusahaan Manufaktur Sub Industri Food And Beverages Yang Terdaftar Di Bei (Periode 2012-2015).

ISSN 2303-1174

Referensi

Dokumen terkait

Kista ovarium merupakan salah satu bentuk penyakit repoduksi yang banyak menyerang wanita. Kista atau tumor merupakan bentuk gangguan yang bisa dikatakan adanya pertumbuhan sel-sel

To create a new section in your presentation, just select the first slide that you want in the new section, switch to the Home tab, click the Section button (found in the

RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2JM) TAHUN 2015 – 2019.. PEMERINTAH KABUPATEN

Tujuan dari penelitian ini adalah : (a) membuat mesin freezer (b) menghitung kerja kompresor mesin freezer persatuan massa refrigeran (c) menghitung energi kalor

[r]

Based on the condition above, in this research the writer will focus on analyzing the implementation of Audio Lingual Method (ALM) in teaching listening to the second

Hasil Pengendalian gulma kombinasi antara mekanis dengan (gligosat 3 l/ ha, metsulfuron 75 g/ ha, atau glifosat 1,5 l/ ha + metsulfuron 37,5 g/ ha) memberikan hasil

Fasilitas kredit kepada bank lain yang belum ditarik 500a. Lainnya