• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pemberdayaan Masyarakat Dalam Mendukung Program Ecotourism Berbasis Potensi Lokal

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Pemberdayaan Masyarakat Dalam Mendukung Program Ecotourism Berbasis Potensi Lokal"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Pemberdayaan Masyarakat Dalam Mendukung Program Ecotourism Berbasis Potensi Lokal

Puthut Ardianto1, Mariska Intan Sari2

Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris, Fakultas Pendidikan Bahasa, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Jl. Brawijaya, Tamantirto, Kasihan, Bantul, Yogyakarta, 55183

Email: [email protected] DOI: 10.18196/ppm.44.789

Abstrak

Komunitas usaha Shero Bateak Dlingo (SBD) bergerak di bidang pembuatan kain Ecoprint berada di kawasan wisata Kecamatan Dlingo. Destinasi ini cukup potensial untuk menjadi Ecotourism jika dikaitkan dengan konsep kegiatan produksi kain ecoprint di komunitas SBD ini. Sejak dibentuk pada tahun 2019, SBD telah memproduksi kain-kain ecoprint yang sudah bernilai jual yang baik.

Namun, sejak terdampak karena pandemi Covid-19, SBD menghadapi permasalahan seperti produksi ecoprint yang macet, pemasaran produk yang belum maksimal karena belum ada kapasitas mengelola media sosial, manajemen usaha yang belum tersusun rapi, dan kurang update tentang perkembangan teknik ecoprint. Dari permasalahan tersebut, solusi yang telah dilaksanakan kepada mitra yaitu kegiatan “Ngecobar” (Ngecoprint Bareng) di alam terbuka (Bukit Lintang Sewu) dengan teknik ecoprint yang baru. Sedangkan untuk pertemuan kedua, kegiatan pameran di alam terbuka dilaksanakan di Hutan Pinus Mangunan.

Selain itu, pengelolaan sosial media untuk pemasaran produk juga sudah mulai digalakkan. Dalam kegiatan pameran, diperoleh omset sebesar Rp 2.000.000 dari hasil penjualan produk ecoprint dalam rangka mempromosikan Dlingo sebagai kawasan ekowisata.

Kata Kunci: Ecotourism; Ecoprint; Dlingo

PENDAHULUAN

Pariwisata merupakan salah satu potensi yang kini mulai ramai dibicarakan dan dikunjungi. Destinasi wisata yang sering dibicarakan dan dikunjungi oleh turis baik dari domestik maupun mancanegara ialah Dlingo, yang berada di kabupaten Bantul. Hal tersebut terlihat dengan adanya wisata alam yang sangat indah seperti hutan pinus dan keindahan alam lainnya. Dlingo merupakan salah satu tujuan wisata alam yang mulai sering di kunjungi.

Seiring meningkatnya jumlah pengunjung di kawasan Dlingo secara tidak langsung, hal tersebut akan mengubah sistem adat istiadat penduduk lokal, seperti banyaknya membuka restoran hingga penginapan.

Melihat adanya potensi yang dapat dikembangkan masyarakat Dlingo, Kabupaten Bantul mulai bergerak memanfaatkan potensi tersebut untuk membangun pariwisata yang sangat ramah lingkungan yang sering disebut dengan ecotourism (ekowisata). Dengan adanya ecotourism dapat diharapkan membantu perekonomian warga setempat agar lebih kreatif dan mampu memanfaatkan alam. Ecotourism dalam masa pandemi ini bisa sangat membantu masyarakat sekitar untuk mendapatkan pemasukan tambahan. Di era globalisasi ini, perlu adanya pengetahuan untuk digali dan dikembangkan guna menjadikan wisatawan yang sadar dan peduli akan lingkungan (Eka Noerma Yulisa, 2016).

Pengertian dari pemberdayaan masyarakat menurut dari Ife dan Tesorio (2008) ialah mengambil dari pandangan yang bersifat pluralis, yang dimana pemberdayaan merupakan suatu proses membantu suatu kelompok maupun individu yang dirugikan untuk bersaing secara lebih efektif dengan kepentingan yang dapat menolong mereka baik belajar menggunakan keterampilan-keterampilan maupun menggunakan media. Prono juga menjelaskan bahwa prinsip-prinsip ecotourism dapat dibagi menjadi lima bagian yakni:

(2)

ecologically sustainable, environmentally educative, locally beneficial, generate tourist satisfaction, and nature base (Fikri Nazurullail, 2017).

Shero Bateak Dlingo (SBD) merupakan sebuah komunitas yang bergerak dibidang pembuatan kain dengan menggunakan teknik ecoprint. Sejak SBD di bentuk banyak masyarakat Dlingo telah memproduksi kain ecoprint yang bernilai jual tinggi. Ecotourism saat ini merupakan sebuah kendaraan bagi masyarakat untuk memanfaatkan dan mengembangkan potensi alam yang mereka miliki. Hal ini mendorong masyarakat bisa untuk kreatif dan dapat menjual hasil produk mereka dengan harga yang sangat tinggi.

METODE PELAKSANAAN

Kegiatan pemberdayaan ini berusaha untuk memecahkan suatu permasalahan yang dihadapi oleh komunitas Shero Bateak Dlingo (SBD) sejak adanya pandemi Covid-19 melanda kawasan Daerah Istimewa Yogyakarta, khususnya kabupaten Bantul. Hal ini dilakukan untuk mendorong perekonomian warga Dlingo, Bantul serta mendorong ekonomi kreatif guna meningkatkan taraf hidup masyarakat. Kegiatan ini di ikuti 33 ibu-ibu yang berasal dari kelompok Shero Bateak Dlingo (SBD).

Pelaksanaan pengabdian yang dilakukan kepada masyarakat Dlingo disusun berdasarkan solusi yang disepakati oleh mitra yaitu;

1. Pengenalan Teknik Spring

Teknik spring ialah teknik ecoprint yang dikembangkan oleh brand ecoprint bernama Arae dari Jawa Barat. Yang membedakan teknik ini dengan teknik lain adalah di bagian mordanting saja. Mordanting dalam teknik spring tidak perlu menggunakan panas atau direbus. Bahan-bahan yang digunakan meliputi: tawas, soda abu, cuka biang, tunjung, dan kalsium karbonat.

2. Pameran (exhibition)

Kegiatan ini dilakukan di alam terbuka dalam kondisi pandemi Covid-19. Hal ini dilakukan untuk memasarkan produk masyarakat Dlingo serta membuat konten untuk dijadikan Strategic Marketing. Dalam penyelenggaraan pameran tersebut tetap dilakukan pengawasan serta mematuhi peraturan protokol kesehatan yang diajukan oleh pemerintah.

3. Dokumentasi

Kegiatan “Ngecorbar” dan pameran menggunakan Voice Over dengan bahasa pengantar yaitu bahasa inggris dan menggunakan Subttile Inggris. Dikarenakan tim pengusul merupakan dari program studi Bahasa Inggris, hal ini bisa menjadi expertice dari tim pengusul secara akademik. Selain itu, tujuan dari dokumentasi ini ialah sebagai bukti laporan. Bentuk dari video dokumentasi berupa sinematografi yang dihasilkan bisa dinikmati oleh para pencinta ecotourism di seluruh penjuru dunia.

4. Pengelolaan Pemasaran

Dalam pemasaran, tim dan komunitas BSD (mitra) membuat sebuah e-catalogue yang akan dipajangkan di sosial media. Dalam era teknologi, hal ini merupakan sebuah kebutuhan primer bagi komunitas usaha Shero Bateak Dlingo ini agar produk-

(3)

terciptanya sosial media untuk pemasaran Shero Bateak Dlingo dalam bentuk e- catalogue

Keterlibatan mitra dalam pengabdian ini akan menentukan keberhasilan program pengabdian kepada masyarakat ini. Mitra akan menjadi mediator dalam hal komunikasi dengan pihak pengelola destinasi wisata sekaligus menjadi peserta dalam kegiatan “Ngecobar” dan pameran. Dalam pembuatan video, mitra akan menjadi talent utama sebagai media untuk promosi produk dan wisata.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Dlingo Merupakan sebuah Kecamatan yang terletak di Kabupaten Bantul paling timur, yang berbatasan dengan Kabupaten Gunungkidul dan wilayahnya yang berbukit-bukit. Potensi yang ada di Kecamatan Dlingo adalah pada sektor industri kayu, anyaman, dan potensi wisata bentang alam (ecotourism) berupa pegunungan, diantaranya adalah air terjun, persawahan, hutan pinus, dan kebun buah. Kecamatan Dlingo terdiri dari: Desa Terong, Desa Dlingo, Desa Temuwuh, Desa Muntuk, Desa Mangunan, dan Desa Jatimulyo, memiliki Objek Daya Tarik Wisata (ODTW) yang cukup banyak saat ini. Dengan jumlah penduduk Kecamatan Dlingo yang mayoritas adalah perempuan, kondisi ini bisa menjadi sumber penghasilan masyarakatnya jika dikoordinasikan dengan baik.

Keberadaan Shero Bateak Dlingo (SBD) yang merupakan komunitas Eco-printer di Dlingo, Kabupaten Bantul yang berdiri pada tahun 2019 melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang diinisiasi oleh tim pengusul bisa menjadi kolaborator yang baik untuk mendukung Dlingo sebagai pusat penyaji Ecotourism. Seiring berjalannya waktu, komunitas ini telah menjadi terampil dalam hal produksi kain ecoprint dimana suplai utama dari kebutuhan pembuatan kain ecoprint tersedia sangat melimpah di Kecamatan Dlingo seperti dedaunan untuk proses ecoprint (daun Lanang, daun Jati, daun Jenitri). Namun demikian, saat ini teknik ecoprint juga mengalami perkembangan yang cukup signifikan. Di dunia ecoprint, setelah adanya teknik dasar dengan proses steaming (kukus), pounding (pukul), dan simmering (rebus), dengan proses mordanting dasar, saat ini bermunculan teknik yang cukup variatif khususnya dalam hal mordanting.

EcoPrint Botanical Print

Kualitas ecoprint sanggatlah tergantung pada bahan alami yang digunakan sebagai bahan baku utama ecoprint dan proses pembuatannya. Dalam pembuatannya, ecoprint membutuhkan berbagai jenis daun-daunan yang tersedia. Alat utama pembuatan ecoprint adalah alat kukus kain yang sudah ditempeli daun nantinya. Semakin baik kualitas alat kukus yang ditunjukkan dengan panas yang merata akan menghasilkan ecoprint yang berkualitas baik. Penggunaan teknik AA mordant, FA mordant, Spring Botanical, dan Marine Botanical Print. Hal ini, komunitas usaha Shero Bateak Dlingo yang terdiri dari ibu-ibu produktif di enam desa di Kecamatan Dlingo telah menguasai teknik Botanical Ecoprint (dye-blanket). Contohnya tersaji pada (Gambar 1) merupakan produk karya Ecoprint dengan teknik Botanical Print hasil pendampingan tim pengusul pada skema pengabdian tahun sebelumnya.

(4)

Gambar 1. Hasil dari Produk Ecoprint Menggunakan Teknik Botanical Print

Kegiatan Ngecobar (Ngecoprint Bareng)

Dalam kegiatan “Ngecobar” ini dimana komunitas SBD dan ibu-ibu mempraktikkan ecoprint dengan menggunakan teknik Botanical Print. Teknik ini yang membedakan dengan teknik lain adalah di bagian mordanting saja. Mordanting dalam teknik spring tidak perlu menggunakan panas atau direbus. Bahan-bahan yang digunakan meliputi: tawas, soda abu, cuka biang, tunjung dan kalsium karbonat. Dengan adanya kegiatan “Ngecobar” untuk bisa melihat potensi-potensi yang dimiliki oleh ibu-ibu yang berpartisipasi dalam acara tersebut hal ini dapat dilihat pada (Gambar no.

2). Hasil dari ecoprint dengan menggunakan teknik Botanical karya ibu-ibu tersebut dapat dilihat dari (Gambar no. 3 dan 4).

(5)

Gambar 3. Hasil Akhir Product Ecoprint Shero Bateak Dlingo

Pembuatan Video Dokumentasi Sebagai Pengenalan Ecoprint

Salah satu luaran dari kegiatan ini adalah pembuatan video dokumentasi ecoprint. Video ini ditunjukkan agar masyarakat luas dapat mengenali produk ecoprint dan dapat membuat ecoprint dengan mudah dan memanfaatkan daun-daunan yang berada di sekitar lingkungan mereka. Serta Video ini juga mempromosikan hasil dari keterampilan ibu-ibu kecamatan Dlingo. Video tersebut dapat di lihat di https://www.youtube.com/watch?v=62j2t5QxQxs atau di (gambar 2) sebagai contoh.

Gambar 5. Video Promotion Dlingo for Ecotourism

Dengan berbagai rangkaian kegiatan pemberdayaan masyarakat yang berupa pelatihan ecoprint berserta pelatihan dalam pemasaran produk diharapkan dapat meningkatkan kapasitas masyarakat terutama ibu-ibu yang berada di Kecamatan Dlingo, Kabupaten Bantul dalam mendorong ekonomi kreatif melalui pemanfaatan potensi di sekitar sehingga dapat meningkatkan nilai tambah dari

(6)

produk yang diciptakan oleh ibu-ibu dan komunitas SBD. Dengan adanya hal ini, diharapkan dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat khususnya di Kecamatan Dlinglo, Bantul, DIY

Strategi Pemasaran Produk Ecoprint

Dalam strategi pemasaran produk ini bertujuan untuk mendukung kegiatan dan pemaksimalan pemberdayaan masyarakat dalam mendukung program ecotourism dengan memanfaatkan potensi yang dimiliki serta mempermudah kelompok usaha tersebut untuk memasarkan produknya.

Hal ini secara tidak langsung meningkatkan perekonomian masyarakat melalui ekonomi kreatif.

Strategi pemasaran ini bersifat online maupun offline. Dalam acara yang berlangsung, peserta sangat antusias mengikuti dan bertanya terkait dengan pemasaran online. Pada kesempatan yang sama, tim dan komunitas BSD (mitra) membuat sebuah e-catalogue yang dipasang di media sosial

@shero.dlingo. Diharapkan dengan adanya strategi ini, mampu meningkatkan penjualan dari produk ecoprint ini dan menjadi ikon utama dari ekonomi kreatif dari kawasan Dlingo

Gambar No 6. Pelatihan pemasaran dan pembuatan E- Catalogue

SIMPULAN

Pemberdayaan masyarakat melalui program ecotourism dengan memanfaatkan potensi sekitar merupakan sebuah oportunity (peluang) yang dimiliki oleh masyarakat Kecamatan Dlingo, Kabupaten Bantul. Hal ini dapat mendorong perekonomian warga dengan konsep ekonomi kreatif, maka dilaksanakannya pemberdayaan masyarakat dalam mendukung program ecotourism berbasis potensi local. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan kelompok ibu-ibu Kecamatan Dlingo, Bantul yang secara tidak langsung memberikan pendapatan dan manfaat ekonomi bagi masyarakat dalam membuat produk ecoprint. Hal ini dapat meningkatkan nilai tambah produk yang dibuat dengan menggunakan potensi desa dan kearifan lokal sehingga masyarakat tidak hanya tergantung dari penghasilan kepala rumah tangga. Hasil dari kegiatan pemberdayaan masyarakat ini adalah meningkatnya kapasitas masyarakat dalam memproduksi ecoprint. Hal ini diharapkan dapat mendorong ekonomi kreatif dengan memanfaatkan potensi alam di sekitarnya yang secara langsung dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat.

(7)

DAFTAR PUSTAKA

Eka Noerma Yulisa, Y. Y. (2016). Analisis Kesesuaian dan Daya Dukung Ekowisata Pantai Katagori Rekreasi Pantai Laguna Desa Lerpas Kabupaten Kaur. Enggano, 97.

Fikri Nazurullail, H. E. (2017). Pemberdayaan Masyarakat Melalui Program Ekowista "Lepen Adventure". Jurnal Pendidikan: teori, penelitian, dan pegembangan, 1071.

Ife, J. T. (2008). Community Development: Alternatif pengembangan Masyarakat di Era Global. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Gambar

Gambar 1. Hasil dari Produk Ecoprint Menggunakan Teknik Botanical Print
Gambar 3. Hasil Akhir Product Ecoprint Shero  Bateak Dlingo
Gambar No 6. Pelatihan pemasaran dan pembuatan E- E-Catalogue

Referensi

Dokumen terkait

Untuk memvisualisasikan huruf atau angka melalui webcam menggunakan acuan warna yang diklasifikasikan dengan metode L*a*b* color space berdasarkan karakteristik warna

Beberapa kearifan lokal yang terdapat dalam masyarakat Indonesia antara lain sebagai berikut. Kearifan lokal dalam karya-karya masyarakat, misalnya pada seni tekstil

Konflik peranan adalah tekanan kerja yang sering berlaku terutamanya dalam kalangan pemimpin pertengahan kerana mereka melakukan pelbagai tugas dalam satu masa dalam

Tingkat produksi harus menurun pada bulan Juni 2021 seiring dengan melemahnya peningkatan bisnis baru di tengah gelombang kedua Covid-19 yang mengancam ekonomi

Berdasarkan analisis deskriptif persentase menggunakan pedoman penentuan kriteria pengetahuan diperoleh persentase tingkat pengetahuan siswa SMA di Kecamatan Lubuk

KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan izin-Nya penulis dapat menyelesaikan penelitian dengan judul Perbandingan

(2) Faktor kepemimpinan ( Leadership Factor ) dari pengurus sudah baik, pengurus selalu memberikan dorongan kepada anggota untuk aktif dikoperasi dan pengurus pun

Maka, alternatif bantuan yang dapat diberikan untuk membantu meningkatkan percaya diri siswa adalah dengan menggunakan konseling rasioanal emotif perilaku karena