• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERAMALAN JUMLAH KENDARAAN BERMOTOR MENURUT JENISNYA DI KOTA MEDAN TAHUN 2017 DAN TAHUN 2018 TUGAS AKHIR. M Nur Fauzi Daulay

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PERAMALAN JUMLAH KENDARAAN BERMOTOR MENURUT JENISNYA DI KOTA MEDAN TAHUN 2017 DAN TAHUN 2018 TUGAS AKHIR. M Nur Fauzi Daulay"

Copied!
53
0
0

Teks penuh

(1)

PERAMALAN JUMLAH KENDARAAN BERMOTOR MENURUT JENISNYA DI KOTA MEDAN TAHUN 2017 DAN TAHUN 2018

TUGAS AKHIR

M Nur Fauzi Daulay 132407128

PROGRAM STUDI D-3 STATISTIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGATAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2018

(2)
(3)

PERNYATAAN

PERAMALAN JUMLAH KENDARAAN BERMOTOR MENURUT JENISNYA DI KOTA MEDAN TAHUN 2017

TUGAS AKHIR

Saya mengakui bahwa Tugas Akhir ini adalah hasil kerja saya sendiri. Kecuali beberapa kutipan dan ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya

Medan, Juli 2018

M Nur Fauzi Daulay

(4)

PENGHARGAAN

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena penyertaan dan Kasih Setia-Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan judul “Peramalan Jumlah Kendaraan Bermotor Menurut Jenisnya di Kota Medan Tahun 2017”.

Terima kasih penulis sampaikan kepada Ibu Dr. Elly Rosmaini, M.Si selaku ketua prodi D3 Statistika dan Bapak Ujian Sinulingga selaku Pembimbing yang sekaligus menjadi dosen pembimbing yang telah meluangkan waktunya untuk membimbing penulis untuk menyelesaikan tugas akhir ini, Kepada Bapak Dr.

Suyanto, M. Kom dan Bapak Drs. Rosman Siregar, M.Si selaku Ketua dan Sekretaris Departemen Matematika FMIPA USU, Bapak Dr.Kerista Sebayang M.S. selaku Dekan FMIPA USU. Terima kasih kepada seluruh staff dan Dosen Program Studi D3 Statistika FMIPA USU, Pegawai FMIPA USU , seluruh staff pegawai BPS Provinsi Sumatera Utara, dan rekan rekan kuliah. Akhirnya tidak terlupakan kepada Ayahanda tersayang dan Ibunda tersayang serta keluarga yang selama ini memberikan bantuan dan dorongan yang diperlukan kepada penulis. Semoga Tuhan Yang Maha Esa yg akan membalasnya.

Penulis

M Nur Fauzi Daulay

(5)

DAFTAR ISI

Halaman

PERSETUJUAN i

PERNYATAAN ii

PENGHARGAAN iii

DAFTAR ISI iv

DAFTAR TABEL vi

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang 1

1.2 Identifikasi Masalah 2

1.3 Maksud dan Tujuan 3

1.4 Metodologi Penelitian 3

1.5 Tinjauan Pustaka 4

1.6 Lokasi dan Waktu 4

1.7 Sistematika Penulisan 5

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS

2.1 Pengertian Peramalan 7

2.2 Kegunaan Peramalan 7

2.3 Jenis – Jenis Peramalan 8

2.4 Langkah – Langkah Peramalan 10

2.5 Metode Penelitian 11

2.5.1 Metode Smothing 11

2.5.2 Metode Average 11 BAB 3 GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

3.1 Sejarah Kota Medan 15

3.2 Letak Geografis 17

3.3 Visi dan Misi Kota Medan 17

3.3.1 Visi Kota Medan 18

3.32 Misi Kota Medan 19

BAB 4 ANALISIA DAN EVALUASI

4.1 Pengumpulan Data 20

4.2 Pengolahan Data 20

(6)

BAB 5 IMPLEMENTASI SISTEM

5.1 Pengertian Implementasi Sistem 35

5.2 Mengoprasikan Excel 35

5.3 Penggunaan Microsoft Excel Pada Contoh

Data 42

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan 44

6.2 Saran 45

DAFTAR PUSTAKA 46

LAMPIRAN

(7)

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 4.1 Data Banyaknya Kendaraan bermotor Menurut Jenisnya

dari Tahun 2009 sampai dengan Tahun 2015 di Kota Medan 20 Tabel 4.2 Analisa dari Peramalan Mobil Penumpang 21 Tabel 4.3 Analisa dari Peramalan Mobil Barang 21

Tabel 4.4 Analisa dari Peramalan Mobil Bus 22

Tabel 4.5 Analisa dari Peramalan Kendaraan Bermotor 22 Tabel 4.6 Hasil Peramalan Kendaraan Bermotor Menurut Jensinya

dari Tahun 2016 sampai dengan Tahun 2017 33

(8)

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Propinsi Sumatera Utara merupakan salah satu propinsi yang mempunyai perkembangan yang pesat di bidang transportasi, khususnya perkembangan kendaraan bermotor. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya kendaraan bermotor yang beroperasi, baik itu roda empat maupun roda dua. Perkembangan perekonomian suatu Negara dapat diukur dengan mengetahui tingkat perkembangan dunia industri di Negara tersebut, misalnya industri kendaraan bermotor atau otomotif.

Seiring dengan perkembangan penduduk Indonesia, perkembangan industri otomotif semakin pesat. Hal ini diimbangi dengan banyaknya permintaan para konsumen untuk mendapatkan kepuasan dengan memiliki berbagai jenis kendaraan yang beragam baik itu kendaraan roda dua atau lebih.Industri ini sempat mengalami pasang surut.Yaitu pada tahun 1998 dimana perusahaan-perusahaan industri di Negara kita dengan terpaksa mengurangi jumlah karyawannya.Namun seiiring pergantian kepemimpinan Negara kita, maka kondisi perekonomian kita semakin baik, hal ini tentu memberikan dampak yang bagus bagi perusahaan industri tersebut.

Hingga saat ini semakin banyak jenis-jenis produk kendaraan yang diproduksi meningkat dari tahun ke tahun memberikan dampak yang tidak baik di lingkungan kita, salah satunya pencemaran (populasi) udara.Kondisi ini di perparah dengan permintaan produksi kendaraan yang tinggi sehingga dengan banyaknya volume dan

(9)

jenis kendaraan yang ada menimbulkan kemacetan yang tidak bisa di pandang sebelah mata.

Untuk itu perlu adanya himbuan dari pemerintah dalam menangani permasalahan yang muncul akibat meningkatnya jumlah kendaraan bermotor yang ada di kota Medan dan juga dalam hal kebersihan kota Medan karena semakin tingginya jumlah kendaraan bermotor maka semakin mudah lingkungan tercemar oleh asap yang di timbulkan dari kendaraan-kendaraan tersebut.

Sesuai dengan masalah diatas, penulis mengajukan satu masalah yang akan di bahas dalam Tugas Akhir ini dengan judul "Peramalan Jumlah Kendaraan Bermotor Menurut Jenisnya di Kota Medan tahun 2017 dan tahun 2018". Dengan tujuan untuk mengetahui apakah peramalan yang di peroleh dapat menggambarkan bagaimana jumlah kendaraan bermotor di kota Medan tahun 2017 dan tahun 2018 apakah mengalami peningkatan dan sudah sesuai dengan kondisi jalan di kota Medan.

1.2 Identifikasi Masalah

Penyusunan Tugas Akhir yang berjudul “Peramalan Jumlah Kendaraan Bermotor Menurut Jenisnya di Kota Medan tahun 2017 dan tahun 2018”, akan menguraikan tentang aspek-aspek jumlah kendaraan bermotor di kota Medan serta metode-metode perhitungannya. Maka permasalahan yang di kaji dalam Tugas Akhir ini adalah:

1. Berapa banyak jumlah kendaraan bermotor menurut jenisnya (mobil penumpang, mobil barang, bus dan sepeda motor) di kota Medan pada tahun 2017 dan tahun 2018.

(10)

2. Jenis kendaraan bermotor manakah yang terbanyak di kota Medan pada tahun 2017 dan tahun 2018.

1.3 Maksud dan Tujuan

Penyusunan Tugas Akhir yang berjudul “Peramalan Jumlah Kendaraan Bermotor Menurut Jenisnya di Kota Medan Tahun 2017 dan tahun 2018” merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan perkuliahan program D3 Statistika Di FMIPA USU.

Dalam hal ini penulis ingin meramalkan atau memperkirakan jumlah kendaraan bermotor di kota Medan pada tahun 2017 dan tahun 2018. Di harapkan penulis dapat memberikan informasi bagi pemakai data, pembaca serta bagi kepentingan pemerintah daerah guna melihat sampai sejauh mana peningkatan jumlah kendaraan bermotor di Kota Medan pada tahun 2017 dan tahun 2018.

1.4 Metodologi Penelitian

Untuk mendukung penyusunan Tugas Akhir, maka penulis membutuhkan data yang di peroleh melalui serangkaian tinjauan, penelitian, riset maupun pengambilan data.

Data di dalam riset tersebut penulis menggunakan beberapa metode diantaranya:

1. Metode Penelitian Kepustakaan (Studi Literatur)

Dalam hal ini pengumpulan data serta keterangan-keterangan dapat dilakukan dengan membaca serta mempelajari buku-buku ataupun literatur pelajaran yang didapat di perkuliahan ataupun umum, serta sumber informasi lainnya yang berhubungan dengan objek yang di teliti.

(11)

2. Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data untuk keperluan riset ini penulis lakukan dengan menggunakan data skunder yang diperoleh dari Satuan Lalu Lintas (SATLANTAS) Kota Medan.Data yang dikumpulkan tersebut kemudian diatur, disusun dan disajikan dalam bentuk angka-angka dengan tujuan untuk mendapatkan gambaran jelas tentang sekumpulan data tersebut.

1.5 Tinjauan Pustaka

Penulis menggunakan perumusan rata-rata bergerak linier (Linier Moving Average), yang dikutip dari buku Metode dan Aplikasi Peramalan Edisi ke II karya spyros makridakis. yaitu :

a. Menentukan smoothing pertama (S't) b. Menentukan smoothing kedua (S”t) c. Menentukan besarnya konstanta (𝑎𝑡) d. Menentukan besarnya slope (𝑏𝑡) e. Menentukan besarnya Forecast

1.6 Lokasi dan Waktu

Dalam melakukan peninjauan untuk penyusunan Tugas Akhir ini penulis mengambil data yang sudah ada pada Satuan Lalulintas (SATLANTAS) kota Medan. Penulis mengambil data dari enam bulan sebelum Tugas Akhir ini di tulis guna melakukan analisis.Sedangkan waktu yang digunakan untuk peninjauan adalah selama bulan

(12)

1.7 Sistematika Penulisan

Seluruh tulisan dari Tugas Akhir ini disusun dalam beberapa bab yang setiap bab tersebut berisikan sub-sub bab, disusun guna memudahkan pembaca untuk mengerti dan memahami isi penulisannya adalah sebagai berikut :

BAB 1 PENDAHULUAN

Bab ini menerangkan tentang latar belakang, identifikasi masalah, maksud dan tujuan, metode penelitian yang mencakup lokasi serta waktu pengambilan data dan sistematika penulisan.

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS

Bab ini menjelaskan tentang segala sesuatu yang mencakup penyelesaian masalah sesuai dengan judul dan permasalahan yang diaturkan.

BAB 3 GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

Bab ini menjelaskan tentang sejarah singkat Kota Medan yang menjadi lokasi penelitian penulis.

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Bab ini menerangkan penganalisaan data yang telah diamati dan dikumpulkan, serta pengolahan data dengan menggunakan metode

(13)

smoothing eksponensial linier satu parameter untuk meramalkan pada tahun yang akan datang.

BAB 5 IMPLEMENTASI SISTEM

Bab ini menguraikan tentang penerapan hasil desain tertulis ke dalam programming.Program yang digunakan Microsoft Excel.

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisikan dan pembahasan di dalam penyelesaian Tugas Akhir serta saran-saran yang mungkin berguna baik untuk akademik maupun mahasiswa.

(14)

BAB 2

TINJAUAN TEORITIS

2.1 Pengertian Peramalan

Peramalan (forecasting) adalah suatu kegiatan yang memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang. Sedangkan ramalan adalah suatu situasi atau kondisi yang diperkirakan akan terjadi pada masa yang akan datang. Metode peramalan merupakan cara untuk memperkirakan secara kuantitatif apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang dengan dasar data yang relevan pada waktu lalu.

Dengan kata lain, metode peramalan ini digunakan dalam peramalan yang bersifat objektif.

2.2 Kegunaan Peramalan

Didalam bagian organisasi terdapat beberapa kegunaan peramalan diantaranya :

1. Berguna untuk penjadwalan sumber daya yang tersedia. Penggunaan sumber daya yang efisien memerlukan penjadwalan produksi, transportasi, kas, personalia dan sebagainya. Input yang penting untuk penjadwalan seperti itu adalah ramalan tingkat permintaan konsumennya atau si pelanggan.

2. Berguna dalam penyediaan sumber daya tambahan. Waktu tenggang (lead time) untuk memperoleh bahan baku, menerima pekerjaan baru atau pembelian mesin dan peralatan dapat berkisar antara beberapa hari sampai beberapa tahun.

Peramalan digunakan untuk menentukan kebutuhan sumber daya di masa yang akan datang.

(15)

3. Untuk menentukan sumber daya yang diinginkan. Setiap organisasi harus menentukan sumber daya yang dimiliki dalam waktu jangka panjang.

Keputusan semacam ini bergantung kepada faktor-faktor lingkungan, manusia dan sumber daya keuangannya. Semua penentuan ini memerlukan peramalan yang baik dan manajer yang dapat menafsirkan pendugaan serta memuat keputusan yang baik.

Walaupun banyak bidang lain yang memerlukan peramalan, namun tiga kelompok diatas merupakan bentuk khas dari kegunaan peramalan jangka pendek, menengah dan panjang.

2.3 Jenis – Jenis Peramalan

Pada umumnya peramalan dapat dibedakan dari beberapa segi tergantung dari cara melihatnya. Apabila dilihat dari sifat penyusunnya, maka peramalan dapat dibedakan atas dua macam, yaitu :

1. Peramalan yang subyektif, yaitu peramalan yang didasarkan atas perasaan atau intuisi dari orang yang menyusunnya. Dalam hal ini pandangan atau

“judgment” dari orang yang menyusunnya sangat menentukan baik tidaknya hasil ramalan tersebut.

2. Peramalan yang objektif, peramalan yang didasarkan atas data yang relevan pada masa lalu, dengan menggunakan teknik-teknik dan metode dalam penganalisaan data tersebut.

(16)

Disamping itu, jika dilihat dari jangka waktu ramalan yang disusun. Maka peramalan dapat dibedakan atas dua macam, yaitu :

1. Peramalan jangka panjang yaitu peramalan yang dilakukan untuk penyusunan hasil ramalan jangka jangka waktunya lebih dari satu setengah tahun atau tiga semester. Peramalan seperti ini misalnya diperlukan dalam penyusunan rencana pembangunan suatu negara atau suatu daerah, corporate planning, rencana investasi atau rencana ekspansi dari suatu perusahaan.

2. Peramalan jangka pendek yaitu peramalan yang dilakukan untuk penyusunan hasil ramalan dalam jangka waktu kurang dari satu tahun, atau tiga semester.

Peramalan seperti ini diperlukan dalam penyusunan rencana tahunan, rencana kerja oprasional, dan anggaran contoh penyusunan rencana produksi, rencana penjualan, rencana persediaan, anggaran produksi, dan anggaran perusahaan.

Berdasarkan sifat ramalan yang telah disusun, maka peramalan dibedakan atas dua macam, yaitu :

1. Peramalan kualitatif, yaitu peramalan yang didasarkan atas data kualitatif pada masa lalu. Hasil peramalan yang dibuat sangat tergantung pada orang yang menyusunnya. Hal ini penting karena hasil peramalan tersebut ditentukan berdasarkan pemikiran yang bersifat intusiasi, judgment, atau pendapat, dan pengetahuan serta pengalaman dari penyusun. Biasanya peramalan secara kualitatif ini didasarkan hasil penyelidikan.

(17)

2. Peramalan kuantitatif, yaitu peramalan yang didasarkan atas data kuantitatif pada masa lalu. Hasil peramalan yang dibuat sangat bergantung pada metode yang digunakan dalam peramalan tersebut. Dengan peramalan yang berbeda akan diperoleh hasil peramalan yang berbeda. Adapan yang perlu diperhatikan dari pengunaan metode – metode tersebut, adalah baik tidaknya metode yang dipergunakan, sangat ditentukan oleh perbedaan atau penyimpangan antara hasil peramalan dengan kenyataan yang terjadi. Metode yang baik adalah metode yang memberikan nilai – nilai perbedaan atau penyimpangan yang mungkin terjadi.

2.4 Langkah – Langkah Peramalan

Kualitas atau mutu dari hasil peramalan yang disusun, sangat ditentukan oleh proses pelaksanaan penyusunnya. Peramalan yang baik adalah peramalan yang dilakukan dengan mengikuti langkah – langkah atau prosedur penyusunan yang baik. Pada dasarnya ada tiga langkah peramalan yang penting, yaitu :

1. Menganalisa data yang lalu. Tahap ini berguna untuk pola yang terjadi padamasa yang lalu. Analisa ini dilakukan dengan cara membuat tabulasi data maka dapat diketahui pola data tersebut.

2. Menentukan metode yang digunakan. Masing – masing metode akan memberikan hasil peramalan yang berbeda. Dimana metode peramalan yang baik menghasilkan penyimpangan antara hasil peramalan yang sekecil mungkin.

(18)

3. Memproyeksikan data yang lalu dengan menggunakan metode yang dipergunakan, dan mempertimbangkan adanya beberapa faktor perubahan.

Faktor – faktor perubahan tersebut antara lain terdiri dari perubahan kebijakan – kebijakan yang mungkin terjadi, termasuk kebijakan pemerintah.

2.5 Metode Penelitian

2.5.1 Metode Smoothing

Metode smoothing merupakan teknik meramal dengan cara mengambil rata - rata dari beberapa periode yang lalu untuk menaksir nilai pada masa atau periode yang akan datang. Dalam metode smoothing ini data historis digunakan untuk memperoleh angka yang dilicinkan atau diratakan.

Metode smoothing ini dibagi menjadi dua, yaitu : 1. Moving Averages (MOVA) / rata – rata bergerak.

2. Eksponensial smoothing.

2.5.2 Moving Average

Metode ini dilakukan dengan mengambil sekelompok nilai pengamatan, mencari rata – rata kemudian menggunakan rata – rata tersebut sebagai ramalan untuk periode yang akan datang. Metode ini disebut rata – rata bergerak karena setiap kali data observasi baru tersedia, maka angka rata – rata baru dihitung dan digunakan sebagai ramalan (Forecast)

(19)

Metode Moving Averages ini dibagi menjadi dua, yaitu : 1. Rata – rata Bergerak Tunggal (Single Moving Averages)

Metode ini mempunyai karakteristik khusus yaitu :

a. Untuk menentukan ramalan pada periode yang akan datang memerlukan historis selama jangka waktu tertentu. Misalnya, dengan 5 bulan moving average, maka ramalan bulan ke 6 baru bisa dibuat setelah bulan ke 5 selesai.

Jika 7 bulan moving average, ramalan bulan ke 8 bisa dibuat setelah bulan ke 7 selesai.

b. Semakin panjang jangka waktu moving average, maka efek kelicinan semakin terlihat dalam ramalan atau menghasilkan moving average yang semakin luas.

2. Rata – Rata Bergerak Ganda (Double Moving Average)

Dasar dari metode ini adalah menghitung rata – rata bergerak yang kedua.Rata rata bergerak ganda ini merupakan rata – rata bergerak dari rata – rata bergerak, dan menurut simbol ditulis sebagai MA (M x N) dimana artinya adalah MA M periode dari MA N periode.

Adapun prosedur peramalan rata – rata bergerak linier meliputi tiga aspek : 1. Penggunaan rata – rata bergerak tunggal pada waktu t (ditulis 𝑆′𝑡)

2. Penyesuaian, yang merupakan perbedaan antara rata – rata bergerak tunggal dan ganda pada waktu t (ditulis 𝑆′𝑡− 𝑆"𝑡) dan

3. Penyesuaian untuk kecendrungan dari periode t ke periode t + 1 (atau ke periode t + m jika kita meramalkan M period eke muka)

(20)

prosedur rata – rata bergerak linier Secara umum dapat diterangkan melalui persamaan berikut :

a. Menentukan smoothing pertama (𝑆′𝑡), persamaan ini mempunyai asumsi bahwa saat ini kita berada pada periode waktu t dan mempunyai masa lalu sebanyak N, sebagai berikut :

𝑆′𝑡= 𝑋𝑡+ 𝑋𝑡−1+ 𝑋𝑡−2+...+ 𝑋𝑡−𝑁+1

𝑁

𝑆′𝑡= Smoothing pertama periode t 𝑋𝑡 = Nilai riil periode t

N = Jumpah Periode

b. Menentukan smoothing kedua (𝑆"𝑡), persamaan ini menganggap semua rata – rata bergerak tunggal (𝑆′𝑡), telah dihitung. Persamaan ini kita menghitung rata – rata bergerak N periode dari nilai – nilai 𝑆′𝑡tersebut.

𝑆"𝑡= 𝑆'𝑡+ 𝑆'𝑡-1+ 𝑆'𝑡-2𝑁+...+ 𝑆'𝑡−𝑁+1 𝑆"𝑡= Smoothing kedua periode t

c. Menentukan besarnya konstanta (𝑎𝑡)

𝑎𝑡= 𝑆′𝑡 + (𝑆′𝑡− 𝑆"𝑡) = 2𝑆′𝑡– 𝑆"𝑡 𝑎𝑡 = Besarnya konstanta periode t

(21)

d. Menentukan besarnya slope (𝑏𝑡), persamaan ini menentukan taksiran kecendrungan dari periode waktu yang satu ke periode waktu berikutnya, persamaan sebagai berikut.

𝐹𝑡+𝑚 = 𝑎𝑡+ 𝑏𝑡(m) 𝐹𝑡+𝑚 = besarnya forecass m = jangka waktu forecass

e. Menentukan besarnya forecast, persamaan ini menunjukkan bagaimana memperpleh ramalan untuk m periode ke muka dari t.Ramalan untuk m periode ke muka adalah 𝑎𝑡 dimana merupakan nilai rata – rata yang disesuaikan untuk periode t ditambah m kali kompenen kecendrungan 𝑏𝑡, persamaannyaa sebagai berikut :

𝐹𝑡+𝑚 = 𝑎𝑡+ 𝑏𝑡(m) 𝐹𝑡+𝑚 = besarnya forecass m = jangka waktu forecass

(22)

BAB 3

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

3.1. Sejarah Kota Medan

Kehadiran kota Medan sebagai suatu bentuk kota memiliki proses perjalanan sejarah yang panjang dan kompleks, hal ini dibuktikan dengan berkembangnya daerah yang dinamakan sebagai “Medan” ini menuju pada bentuk kota metropolitan. Sebagai hari lahir kota Medan adalah 1 Juli 1590, sampai saat sekarang ini usia kota Medan telahmencapai 422tahun.

Keberadaan Kota Medan saat ini tidak terlepas dari dimensi historis yang panjang, dimulai dari dibangunnya Kampung Medan Puteri tahun 1590 oleh Guru Patimpus, kota Medan berkembang dari sebuah kampung bernama Kampung Medan Putri, yang didirikan oleh Guru Patimpus sekitar tahun 1590-an. Guru Patimpus adalah seorang putra Karo bermerga Sembiring Pelawi dan beristrikan seorang putri Datuk Pulo Brayan.Dalam bahasa Karo, kata "Guru" berarti "Tabib" ataupun "Orang Pintar", kemudian kata"Pa" merupakan sebutan untuk seorang Bapak berdasarkan sifat atau keadaan seseorang, sedangkan kata "Timpus" berarti bundelan, bungkus, atau balut.

Dengan demikian, maka nama Guru Patimpus bermakna sebagai seorang tabib yang memiliki kebiasaan membungkus sesuatu dalam kain yang diselempangkan di badan untuk membawa barang bawaannya. Hal ini dapat diperhatikan pada MonumenGuru Patimpus yang didirikan di sekitar Balai Kota Medan, berkembang

(23)

menjadi Kesultanan Deli pada tahun 1669 yang diproklamirkan oleh Tuanku Perungit yang memisahkan diri dari Kesultanan Aceh.

Perkembangan Kota Medan selanjutanya ditandai dengan perpindahan ibukota Residen Sumatera Timur dari Bengkalis menuju Medan, tahun 1887, sebelum akhirnya statusnya diubah menjadi Gubernemen yang dipimpin oleh seorang Gubernur pada tahun 1915.Secara historis, perkembangan kota medan sejak awal memposisikannya menjadi jalur lalu lintas perdagangan.

Posisinya yang terletak di dekat pertemuan Sungai Deli dan Babura, serta adanya Kebijakan Sultan Deli yang mengembangkan perkebunan tembakau dalam awal perkembanganya, telah mendorong berkembangnya Kota Medan sebagai Pusat perdagangan (ekspor-impor) sejak masa lalu.

Keberadaan kota Medan tidak lepas dari peranan para pendatang asing yangdatang ke Medan sebagai pedagang maupun lainnya, peranan Nienhuys sebagaipemilikmodal perkebunan tembakau yang berkawasan di daerah Maryland telah menjadi cikal bakal pertumbuhan Medan.

Pada proses perkembangan perkebunan tembakau Nienhuys telah memindahkan pusat perdagangan tembakau miliknya ke daerah Medan Putri, yang pada saat sekarang ini dikenal dengan kawasan Gaharu. Proses perpindahan ini telah dapat menciptakan perkembangan cikal-bakal kota Medan seperti sekarang ini, sedang dijadikannya Medan menjadi ibukota dari Deli juga telah mendorong Medan berkembang menjadi pusat pemerintahan. Sampai saat ini, disamping merupakan salah satu daerah kota, juga sekaligus ibukota Sumatera Utara.

(24)

3.2. Letak Geografis

Koordinat geografis kota Medan adalah 3º 30' - 3º 43' LU dan 98º 35' - 98º 44' BT.

Permukaan tanahnya cenderung miring ke utara dan berada pada ketinggian 2,5 - 37,5 m di atas permukaan laut.Kota Medan berbatasan dengan Selat Malaka di sebelah utara, sedangkan di sebelah barat, selatan dan timur berbatasan dengan Kabupaten Deli Serdang. Kota Medansendiri menjadi kota induk daribeberapa kota satelit di sekitarnya seperti Kota Binjai, Lubuk Pakam, Deli Tua dan Tebing Tinggi.

Luas Kota Medan saat ini adalah 265,10 km². Sebelumnya hingga tahun 1972 Medan hanya mempunyai luas sebesar 51,32 km², namun kemudian diedarkan Peraturan Pemerintah No. 22 Tahun 1973 yang memperluas wilayah Kota Medan dengan mengintegrasikan sebagian wilayah Kabupaten Deli Serdang.

3.3. Visi dan Misi Kota Medan

Untuk mewujudkan pembangunan kota Medan yang lebih terarah, terencana, menyeluruh, terpadu, realistis dan dapat dievaluasi, maka perlu dirumuskan rencana strategik sebagai broad guide line penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan pembinaan kemasyarakatan di kota Medan untuk lima tahun kedepan.

Rencana strategisyang ditetapkan sekaligus menjadi strategi dasar bagi kebijakan, program dan kegiatan pembangunan dan pengembangan kota, serta memberikan orientasi dan komitmen bagi penyelenggaraan pemerintahan.

(25)

Dengan demikian, di samping adanya rencana pembangunan kota yang handal, perlu adanya pengukuran capaian kinerja sebagai bentuk akuntabilitas publik guna menjamin peningkatan pelayanan umum yang diinginkan.

3.3.1. Visi Kota Medan

Pembangunan kota Medan merupakan rangkaian kegiatan yang dilaksanakan secara bertahapdan berkesinambungan untuk meraih masa depan yang lebihbaik. Oleh karena itu visi merupakan simpul dalam upaya menyusun rencana strategis pembangunan kota. Sebagai gambaran identitas masa depan kotaMedan maka, perumusan visi itu didasarkan pada pertimbangan :

1. Prasyarat pembangunan kota, seperti berkembangnya demokrasi dan partisipasi, mendorong penegakan hukum, keadilan sosial dan ekonomi, pemerintahan yang kuat, efisien dan efektif, birokrasi yang kreatif dan inovatif, stabilitas politik dan keamanan yang kondusif, pelayanan public yang prima, pemerataan pembangunan dan pembangunan kota yang berkelanjutan.

2. Masalah dan tantangan serta kebutuhan pembangunan kota Medan dalam rangka mewujudkan kemajuan kota Medan yang metropolitan.

3. Kebijakan pembangunan nasional, sektoral dan regional yang mendorong perkembangan kota Medan sebagai pusat pertumbuhan dan pengembangan Indonesia bagian barat.

4. Kecenderungan globalisasi dan regionalisasi.

(26)

5. Nilai-nilai luhur, norma dan budaya yang telah lama dianut seluruh warga kota Medan.

3.3.2. Misi Kota Medan

Untuk mempertegas tugas dan tanggung jawab pembangunan dari seluruhstakeholder maka visi pembangunan kota dijabarkan kedalam misi yang jelas, terarah dan terukur.

Misi ini menjelaskan tujuan dansaran yang ingin dicapai dalam pembangunan kota sehingga diharapkan seluruh stakeholder dapat mengetahui dan memahami kedudukan dan peran masing-masing masyarakat dalam pembangunan. Adapun misi kota Medan adalah :

1. Mewujudkan percepatan pembangunan daerah pinggiran, dengan meningkatkan pertumbuhan ekonomi untuk kemajuan dan kemakmuran yang berkeadilan bagi seluruh masyarakat kota.

2. Mewujudkan tata pemerintahan yang lebih baik dengan birokrasi yang lebih efisien, efektif, kreatif, inovatif dan responsif.

3. Penataan kota yang ramah lingkungan berdasarkan prinsip keadilan sosial, ekonomi, budaya. Membangun dan mengembangkan pendidikan, kesehatan serta budayadaerah.

4. Meningkatkan suasana religius yang harmonis dalam kehidupan berbangsdan bermasyarakat.

(27)

BAB 4

ANALISA DAN EVALUASI 4.1 Pengumpulan Data

Data yang digunakan untuk penganalisaan tulisan ini adalah data jumlah kendaraan bermotor menurut jenis kendaraan di kota Medan dari tahun 2009 sampai dengan 2015, adalah sebagai berikut :

Tabel 4.1 Data Banyaknya Kendaraan Bermotor Menurut Jenisnya dari Tahun 2009 sampai dengan Tahun 2015 di Kota Medan

TAHUN

JENIS KENDARAAN MOBIL

PENUMPANG

MOBIL BARANG

MOBIL BUS

SEPEDA

MOTOR JUMLAH

2009 297.922 194.946 29.228 3.091.510 3.613.876 2010 327.467 203.452 29.978 3.478.230 4.039.127 2011 356.931 217.248 31.112 3.924.007 4.529.298 2012 378.711 223.928 32.391 4.792.920 5.427.985 2013 406.218 242.353 34.739 5.531.618 6.204.928 2014 437.403 255.060 37.217 6.384.155 7.113.835 2015 470.982 268.433 39.833 7.368.092 8.147.329 Sumber: SATLANTAS Kota Medan

4.2 Pengolahan Data

Setelah melihat data yang ada, maka penulis dapat meramalkan Banyaknya Kendaraan Bermotor Menurut Jenis Kendaraan di Kota Medan tahun 2017 dan Tahun 2018 yang masing – masing jenis kendaraan dapat ditabulasikan kembali ke dalam tabel berikut :

(28)

Tabel 4.2 Analisa dari Peramalan Mobil Penumpang

Tahun

Nilai Observasi

Rata-rata Bergerak Tunggal 3

tahunan

Rata-rata Bergerak Ganda 3

tahunan

Konstanta Periode t

Nilai

trend/slope Forecast

S′t S"t a B a+b (m)

2009 297.922 2010 327.467

2011 356.931 327.440 2012 378.711 354.369,66

1013 406.218 380.620 354.143 407.096,78 24.476,78

2014 437.403 416.613 383.867,55 449.388,43 65.490,90 433.573,56 2015 470.982 438.201 411.811,33 449.388,43 52.779,34 514.879,35

2016 517.370,01

2017 570.149,35

2018 622.928,69

Tabel 4.3 Analisa dari Peramalan Mobil Barang

Tahun

Nilai Observasi

Rata-rata Bergerak Tunggal 3

tahunan

Rata-rata Bergerak Ganda 3

tahunan

Konstanta Periode t

Nilai

trend/slope Forecast

S′t S"t a B a+b (m)

2009 194.946 2010 203.452

2011 217.248 205.215,33 2012 223.928 214.876

1013 242.357 227.843 295.978,11 239.707,89 23.729,78

2014 255.060 240.437 227.722 253.232 25.510 263.437,67 2015 268.433 255.282 241.190,66 269.373,34 28.182,68 278.742

2016 297.556,02

2017 325.738,88

2018 353.921.38

(29)

Tabel 4.4 Analisa dari Peramalan Mobil Bus

Tahun

Nilai Observasi

Rata-rata Bergerak Tunggal 3

tahunan

Rata-rata Bergerak Ganda 3

tahunan

Konstanta Periode t

Nilai

trend/slope Forecast

S′t S"t a b a+b (m)

2009 29.448 2010 29.978

2011 31.112 30.196 2012 32.391 31.160,37

1013 34.739 32.747,33 31.367,88 34.118,78 1.379,45

2014 37.217 34.782,33 32.896,66 36.674 1.885,67 35.498,23 2015 39.833 37.263 34.929,55 39.596,45 2.333,45 38.559,67

2016 41.929,9

2017 43.263,35

2018 46.596,8

Tabel 4.5 Analisa dari Peramalan Sepeda Motor

Tahun

Nilai Observasi

Rata-rata Bergerak Tunggal 3

tahunan

Rata-rata Bergerak Ganda 3

tahunan

Konstanta Periode t

Nilai

trend/slope Forecast

S′t S"t a b a+b (m)

2009 3.091.510 2010 3.478.230

2011 3.924.067 3.497.935,6 2012 4.792.920 4.065.052,3

1013 5.531.618 4.749.515 4.104.167,6 5.394.862,3 645.347,3

2014 6.384.155 5.569.564,3 4.794.710,5 6.344.418,1 774.853,7 6.040.209,6 2015 7.368.092 6.427.953 5.582.344,1 7.273.561,8 845.608,8 7.119.271,8

2016 8.119.170,7

2017 8.964.779,6

2018 9.810.388,20

(30)

Keterangan :

1. Mobil Penumpang

a. Ramalan untuk tahun 2014

Dimana 𝑆′𝑡, 𝑆"𝑡, 𝑎𝑡dan 𝑏𝑡 diperoleh dari tahun 2012 𝑆′2014 = 𝑋2014+𝑋20133 + 𝑋2012

= 437.403 + 406.218 +378.711 3

= 416.613

𝑆"2014 = 𝑆′2014+𝑆′20133 + 𝑆′2012

= 416.613 + 380.620+ 354.369,66 3

= 383.867,55

𝑎2014 = 2𝑆′2014 – 𝑆"2014

= 2 (416.613) – 383.867,55

= 449.388,45 𝑏2014 = 2(𝑆2014−𝑆"2014)

𝑁−1

= 2(416.613−383.867,55) 3−1

= 65.490,9

𝐹2014 = 𝑎2013+ 𝑏2013(m)

= 407.096,78 + 26.476,78 (1)

= 433.573,56

(31)

b. Ramalan untuk tahun 2015

Dimana 𝑆′𝑡, 𝑆"𝑡, 𝑎𝑡dan 𝑏𝑡 diperoleh dari tahun 2013 𝑆′2015 = 𝑋2015+𝑋20143 + 𝑋2013

= 470.982 + 437.403 +406.218 3

= 438.201

𝑆"2015 = 𝑆′2015+𝑆′20143 + 𝑆′2013

= 438.201 + 416.613+ 380.620 3

= 411.811,33

𝑎2015 = 2𝑆′2015 – 𝑆"2015

= 2 (438.201) – 411.811,33

= 464.590,67 𝑏2015 = 2(𝑆2015−𝑆"2015)

𝑁−1

= 2(438.201−411.811,33) 3−1

= 52.779,34

𝐹2015 = 𝑎2014+ 𝑏2014(m)

= 449.388,45 + 65.490,9 (1)

= 514.879,35

(32)

Untuk mengetahui peramalan tahun 2017 dan tahun 2018 maka didapat bentuk persamaan peramalan seperti tabel 4.2 yaitu sebagai berikut :

𝐹𝑡+𝑚 = 𝑎𝑡 + 𝑏𝑡

𝐹2015+𝑚= 464.590,67 + 52.779,34 Nilai 𝑎𝑡dan 𝑏𝑡 di dapat dari tahun 2015

c. Ramalan untuk tahun 2016

𝐹𝑡+𝑚 = 464.590,67 + 52.779,34 (m) 𝐹2015+1= 464.590,67 + 52.779,34 (1) 𝐹2016 = 517.370,01

d. Ramalan untuk tahun 2017

𝐹𝑡+𝑚 = 464.590,67 + 52.779,34 (m) 𝐹2015+2 = 464.590,67 + 52.779,34 (2) 𝐹2017 = 570.146,35

e. Ramalan untuk tahun 2018

Ft+m = 464.580,67 + 52.779,34 (m) F2015+3 = 464.590,67 + 52.779,34 (3)

F2017 = 622.928,69

2. Mobil Barang

a. Ramalan untuk tahun 2014

Dimana 𝑆′𝑡, 𝑆"𝑡, 𝑎𝑡dan 𝑏𝑡 diperoleh dari tahun 2012

(33)

𝑆′2014 = 𝑋2014+𝑋20133 + 𝑋2012

= 255.060 + 242.353 +223.928 3

= 240.447

𝑆"2014 = 𝑆′2014+𝑆′2013+ 𝑆′2012

3

= 240.447 + 227.843 + 214.876 3

= 227.722

𝑎2014 = 2𝑆′2014 – 𝑆"2014

= 2 (240.477) – 227.722

= 253.232 𝑏2014 = 2(𝑆

2014−𝑆"2014) 𝑁−1

= 2(240.477−227.722) 3−1

= 25.510

𝐹2014 = 𝑎2013+ 𝑏2013(m)

= 239.707,89 + 23.729,78(1)

= 263.742 b. Ramalan untuk tahun 2015

Dimana 𝑆′𝑡, 𝑆"𝑡, 𝑎𝑡dan 𝑏𝑡 diperoleh dari tahun 2013 𝑆′2015 = 𝑋2015+𝑋20143 + 𝑋2013

= 268.433 + 255.060 + 242.353 3

(34)

𝑆"2015 = 𝑆′2015+𝑆′20143 + 𝑆′2013 = 252.282 + 240.447+ 227.843

3

= 241.190,66

𝑎2015 = 2𝑆′2015 – 𝑆"2015

= 2 (255.282) – 241.190,66

= 269.373,34

𝑏2015 = 2(𝑆

2015−𝑆"2015) 𝑁−1

= 2(255.282 −241.190,66) 3−1

= 28.182,68

𝐹2015 = 𝑎2014+ 𝑏2014(m)

= 253.232 + 25.510 (1)

= 278.740

Untuk mengetahui peramalan tahun 2017 dan tahun 2018 maka didapat bentuk persamaan peramalan seperti tabel 4.3 yaitu sebagai berikut :

𝐹𝑡+𝑚 = 𝑎𝑡 + 𝑏𝑡

𝐹2015+𝑚= 269.373,34 + 28.182,68 Nilai 𝑎𝑡dan 𝑏𝑡 di dapat dari tahun 2015

c. Ramalan untuk tahun 2016

𝐹𝑡+𝑚 = 269.373,34 + 28.182,68 (m)

(35)

𝐹2015+1= 269.373,34 + 28.182,68 (1) 𝐹2016 = 297.556,02

d. Ramalan unuk tahun 2017

𝐹𝑡+𝑚 = 269.373,34 + 28.182,68 (m) 𝐹2015+2= 269.373,34 + 28.182,68 (2) 𝐹2016 = 325.738,7

e. Ramalan untuk tahun 2018

Ft+m = 269.373,34 + 28.182,68 (m) 𝐹2015+3= 269.373,34 + 28.182,68 (3) 𝐹2018 = 353.921.38

3. Mobil Bus

a. Ramalan untuk tahun 2014

Dimana 𝑆′𝑡, 𝑆"𝑡, 𝑎𝑡dan 𝑏𝑡 diperoleh dari tahun 2012 𝑆′2014 = 𝑋2014+𝑋20133 + 𝑋2012

= 37.217 + 34.739 + 32.391 3

= 34.782,33

𝑆"2014 = 𝑆′2014+𝑆′2013+ 𝑆′2012

3

(36)

= 34.782,33 + 32.747,33 + 31.160,33 3

= 32.896,66

𝑎2014 = 2𝑆′2014 – 𝑆"2014

= 2 (34.782,33) – 32.896,66

= 36.674 𝑏2014 = 2(𝑆

2014−𝑆"2014) 𝑁−1

= 2(34.782,33−32.896,66) 3−1

= 1.885,67

𝐹2014 = 𝑎2013+ 𝑏2013(m)

= 34.118,78 + 1.379,45 (1)

= 35.498,23

b. Ramalan untuk tahun 2015

Dimana 𝑆′𝑡, 𝑆"𝑡, 𝑎𝑡dan 𝑏𝑡 diperoleh dari tahun 2013 𝑆′2015 = 𝑋2015+𝑋20143 + 𝑋2013

= 39.833 + 37.217 + 34.739 3

= 37.263

𝑆"2015 = 𝑆′2015+𝑆′20143 + 𝑆′2013

= 37.263 + 34.782,33 + 32.743,33 3

= 34.929,55

(37)

𝑎2015 = 2𝑆′2015 – 𝑆"2015

= 2 (37.263) – 34.929,55

= 39.596,45 𝑏2015 = 2(𝑆

2015−𝑆"2015) 𝑁−1

= 2(37.263 −34.929,55) 3−1

= 2.333,45

𝐹2015 = 𝑎2014+ 𝑏2014(m)

= 36.674 + 1.885,67(1)

= 38.559,67

Untuk mengetahui peramalan tahun 2017 dan tahun 2018 maka didapat bentuk persamaan peramalan seperti tabel 4.4 yaitu sebagai berikut :

𝐹𝑡+𝑚 = 𝑎𝑡 + 𝑏𝑡

𝐹2015+𝑚 = 39.596,45 + 2.333,45 Nilai 𝑎𝑡dan 𝑏𝑡 di dapat dari tahun 2015

c. Ramalan untuk tahun 2016

𝐹𝑡+𝑚 = 39.596,45 + 2.333,45(m) 𝐹2015+1 = 39.596,45 + 2.333,45(1) 𝐹2016 = 41.929,9

d. Ramalan untuk tahun 2017

(38)

𝐹𝑡+𝑚 = 39.596,45 + 2.333,45(m) 𝐹2015+2 = 39.596,45 + 2333,45(2) 𝐹2017 = 44.263,35

e. Ramalan untuk tahun 2018

𝐹𝑡+𝑚 = 39.596,45 + 2.333,45(m) 𝐹2015+3= 39.596,45 + 2333,45(3) 𝐹2018 = 46.596,8

4. Sepeda Motor

a. Ramalan untuk tahun 2014

Dimana 𝑆′𝑡, 𝑆"𝑡, 𝑎𝑡dan 𝑏𝑡 diperoleh dari tahun 2012

𝑆′2014 = 𝑋2014+𝑋20133 + 𝑋2012

= 6.384.155 + 5.531.618 + 4.792.920 3

= 5.569.564,3

𝑆"2014 = 𝑆′2014+𝑆′20133 + 𝑆′2012

= 5.569.564,3 + 4.749.515 + 4.065.052,3 3

= 4.794.710,5

𝑎2014 = 2𝑆′2014 – 𝑆"2014

= 2 (5.569.564,3) – 4.794.710,5

= 6.344.418,1

(39)

𝑏2014 = 2(𝑆2014−𝑆"2014)

𝑁−1

= 2(5.569.564,3− 4.794.710,5) 3−1

= 774.853,7

𝐹2014 = 𝑎2013+ 𝑏2013(m)

= 5.394.862,3 + 645.347,3(1)

= 6.040.209,6

b. Ramalan untuk tahun 2015

Dimana 𝑆′𝑡, 𝑆"𝑡, 𝑎𝑡dan 𝑏𝑡 diperoleh dari tahun 2013 𝑆′2015 = 𝑋2015+𝑋20143 + 𝑋2013

= 7.368.092 + 6.384.155 + 5.531.618 3

= 6.427.953

𝑆"2015 = 𝑆′2015+𝑆′20143 + 𝑆′2013

= 6.427.953 + 5.569.564,3 + 4.749.515 3

= 5.582.344,1

𝑎2015 = 2𝑆′2015 – 𝑆"2015

= 2 (6.427.953) – 5.582.344,1

= 7.273.561,8 𝑏2015 = 2(𝑆

2015−𝑆"2015) 𝑁−1

(40)

= 2(6.427.953 −5.582.344,1) 3−1

= 845.608,8

𝐹2015 = 𝑎2014+ 𝑏2014(m)

= 6.344.418,1 + 774.853,7(1)

= 7.119.271,8

Untuk mengetahui peramalan tahun 2017 dan tahun 2018 maka didapat bentuk persamaan peramalan seperti tabel 4.5 yaitu sebagai berikut :

𝐹𝑡+𝑚 = 𝑎𝑡 + 𝑏𝑡

𝐹2015+𝑚= 7.273.561,8 + 845.608,8(1) Nilai 𝑎𝑡dan 𝑏𝑡 di dapat dari tahun 2015

c. Ramalan untuk tahun 2016

𝐹𝑡+𝑚 = 7.273.561,8 + 845.608,8 (m) 𝐹2015+1= 7.273.561,8 + 845.608,8 (1) 𝐹2016 = 8.119.170,7

d. Ramalan untuk tahun 2017

𝐹𝑡+𝑚 = 7.273.561,8 + 845.608,8 (m) 𝐹2015+2= 7.273.561,8 + 845.608,8 (2) 𝐹2017 = 8.964.779,4

e. Ramalan untuk tahun 2018

𝐹𝑡+𝑚 = 7.273.561,8 + 845.608,8 (m) 𝐹2015+3= 7.273.561,8 + 845.608,8 (3)

(41)

𝐹2018 = 9.810.388,20

Setelah angka – angka peramalan tahun 2016, 2017 dan tahun 2018 kita peroleh, maka selanjutnya nilai peramalan yang diperoleh akan di tabulasikan dalam tabel berikut :

Tabel 4.6 Hasil Peramalan Kendaraan Bermotor Menurut Jenisnya dari Tahun 2016, 2017 dan Tahun 2018

TAHUN

JENIS KENDARAAN MOBIL

PENUMPANG

MOBIL BARANG

MOBIL BUS

SEPEDA

MOTOR JUMLAH

2016 517.370,01 297.55,02 41.929,9 8.119.170,7 8.976.026,63 2017 570.149,35 325.738,88 43.263,35 8.964.779,6 9.903.931,18 2018 622.928,69 353.921.38 46.596,80 9.810.388,2 10.833.835,49

(42)

BAB 5

IMPLEMENTASI SISTEM

5.1 Pengertian Implementasi Sistem

Implementasi Sistem adalah prosedur yang dilakukan untuk menyesuaikan desain yang ada dalam desain sistem yang disetujui, menginstal dan memulai sistem baru yang diperbaiki.Tahapan implementasi merupakan tahapan penerapan hasil desain tertulis kedalam programming (coding).Dalam pengolahan data pada karya tulis ini penulis menggunakan satu perangkat lunak (software) sebagai implementasi sistem yaitu program Excel dalam masalah memperoleh hasil perhitungan.

5.2 Mengoprasikan Excel

Sebelum mengoperasikan software ini, pastikan bahwa pada komputer telah terpasang program Excel. Setelah computer terpasang program, selanjutnya Anda dapat menjalankan program ini dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Setelah komputer dalam posisi hidup, klik tombol Start.

2. Pilih Programs

3. Klik Microsoft Excel untuk memulai program, selanjutnya Excel akan menampilkan buku kerja (Workbook) yang kosong.

Selain cara tersebut di atas, ada cara lain untuk menjalankan program ini, yaitu jika pada komputer Anda telah diinstal Office Shortcut, untuk memulai Excel cukup

(43)

mengklik tombol Excel pada Shortcut Bar. Selanjutnya Excel akan menampilkan buku kerja seperti gambar berikut:

Gambar 5.1 Tampilan Buku Kerja Excel

Tampilan Excel di layar akan bervariasi bergantung pada jenis monitor yang dipakai. Ketika Anda memulai program Excel, workbook Excel yang pertama disebut Book1. Jika anda membuka workbook lainnya saat itu juga, Excel secara otomatis akan menamai book2, demikian seterusnya.

a. Aturan pengoperasian

Untuk mempermudah pengoperasian Excel dengan mudah ada beberapa istilah yang perlu kami ulas, diantaranya adalah:

Klik : menekan tombol kiri mouse satu kali kemudian melepaskan.

Klik Ganda : menekan dan melepas tombol kiri mouse sebanyak dua kali secara dan berurutan.

(44)

Geser : menekan dan menggeser tombol kiri mouse sambil menggerakkan pointermouse ke arah yang dikehendaki.

Ctrl + C : menekan tombol Ctrl, selanjutnya tekan C dan lepaskan kedua tombol tersebut.

Icon : gambar grafis yang terdapat pada layar dan biasa diklik untuk melakukan suatu perintah atau program tertentu

b. Jendela workbook

Bagian layat yang digunakan oleh suatu programdisebut jendela.Jendela workbook Excell terdiri dari banyk elemen windows.

c. Workbook

Workbook atau sering disebut buku kerja adalah dokumen yang terdapat pada Excel yang setiap buku kerja terdiri dari tiga lembar kerja atau sering disebut sheet, dengan jumlah sheet ini bisa ditambah atau dikurangi sesuai kebutuhan. Umumnya jika Anda memulai Excel, sebuah workbook kosong akan terbuka dengan judul sementara Book 1 kecuali jika memulai Excel beserta sebuah file yang telah ada.

Untuk membuka file-file tambahan, pilih New atau Open dari menu File atau gunakan tombol Newbook dan Open pada Toolbar standart yang juga dapat membuka workbook sebanyak yang diinginkan sampai komputer kehabisan memori. Workbook yang baru tampil diatas jendala workbook yang terakhir aktif dan menjadi jendela workbook aktif.

(45)

d. Lembar Kerja (sheet)

Seperti dijelaskan di atas bahwa pada saat mengaktifkan Excel, maka secara otomatis sebuah buku kerja akan tampil. Buku kerja tersebut terdiri atas tiga lembar kerja atau Sheet.Lembar kerja Excel terdiri dari 256 kolom dan 65536 baris. Kolom diberi nama A,B,C,...Z dilanjutkan dengan AA,BB,CC,...,dan baris ditandai dengan angka 1,2,3,...sampai 65536.

Perpotongan antara kolom dan baris biasa disebut sel (cell). Sel diberi nama menurut lokasi dan koordinat, misalnya Sel C20 ini artinya perpotongan antara kolom pada C dengan baris ke 20, sel yang aktif ditandai dengan sel pointer/petunjuk sel.

Petunjuk sel yang terdapat pada lembar kerja dapat dipindahkan dari satu sel ke sel yang lainnya. Untuk memindahkan satu sel ke sel yang lain gunakan tombol dalam keyboard seperti yang berikut ini :

Tombol Keterangan

←,↑,→ dan ↓ Menggeser pointer ke kiri, kanan, atas atau ke bawah suatu sel.

HOME Memindahkan pointer mouse ke awal baris.

CTRL+HOME Berpindah ke awal kerja.

(46)

PAGE DOWN Berpindah satu layar ke bawah.

PAGE UP Berpindah satu layar ke atas.

ALT+PAGE DOWN Berpindah satu layar ke kanan.

ALT+PAGE UP Berpindah satu layar ke kiri.

CTRL+F16 Berpindah ke buku kerja atau jendela lain.

CTRL+SHIF+F6 Berpindah ke buku kerja atau jendela lain sebelumnya.

F6 Berpindah antar panes pada workbook yang di split.

SHIFT+F6 Berpindah ke panes awal dalam workbook yang displit.

TAB Pindah antar sel yang tidak terprotek pada lembar kerja yang diprotek.

END Tanda panah berpindah antar blok baik di dalam maupun baris.

HOME Berpindah ke sel di jendela sebelah kiri.

(47)

e. Sel

Sel dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu : 1. Sel relative

Sel relative adalah sel yang jika disalin akan menyesuaikan dengan tempat atau lokasi yang baru.

2. Sel semiabsolute

Sel semiabsolute adalah sel tempat salah satu posisi (baris atau kolom) bertanda

$. Absolute kolom misalnya pada sel A1 berisi $A1 artinya jika sel tersebut dikopi ke posisi baru kolom tersebut akan selalu tetap sedangkan barisnya akan menyesuaikan. Sedangkan absolute baris penulisannya adalah A$, artinya jika sel tersebut dikopi, baris yang bersangkutan akan selalu tetap sedangkan kolom akan menyesuaikan.

3. Sel absolute

Sel absolute adalah sel baik kolom maupun barisnya terkunci, misalnya pada sel A1 berisi $A$9, artinya jika sel tersebut disalin atau dikopi baik baris ataupun kolom akan terkunci.

f. Memasukkan Data ke Lembar Kerja

Selanjutnya dapat dimasukkan ke lembar kerja dengan langkah sebagai berikut : 1. Tempatkan penunjuk sel pada tempat data tersebut akan ditempatkan.

(48)

2. Ketik data yang akan dimasukkan 3. Untuk mengakhiri, tekan enter atau tanda panah untuk berpindah sel atau dengan menggerakkan mouse ke tempat sel lain.

g. Mengakhiri program Excel

Setelah selesai bekerja dengan Excel dan ingin keluar dari Excel, pilih perintah Exit dari menu File atau klik tombol close (X) dalam jendela Excel. Selanjutnya, Excel akan menanyakan apakah akan menyimpan setiap perubahan yang telah dilakukan pada setiap buku kerja yang terbuka. Jika mengklik Yes, dapat menentukan nama file yang baru untuk setiap workbook yang belum disimpan kemudian menyimpannya.

Jika mengklik No, setiap perubahan yang dilakukan akan hilang ketika keluar dari Excel. Mengklik tombol Cancel akan membatalkan perintah Exit dan dikembalikan ke dalam program Excel.

(49)

5.3 Penggunaan Microsoft Excel pada Contoh Data

Gambar 5.2 Penggunaan Microsoft Excel Pada Contoh Data

Pada tampilan di atas anda dapat melihat perhitungan moving average pertama (S't), moving average kedua (S"t), nilai konstanta (a), slope (b) dari analisa peramalan kendaraan bermotor (sebagai contoh analisa peramalan mobil penumpang) dengan cara :

a. 𝑆′𝑡 yaitu pada tahun 2011 (sel C6) dengan menggunakan rumus berikut :

= SUM(B4:B6)/3

Untuk tahun berikutnya tinggal mengcopy rumus diatas.

b. 𝑆"𝑡 yaitu pada tahun 2013 (sel D8) dengan menggunakan rumus berikut :

= SUM(C6:C8)/3

Untuk tahun berikutnya tinggal mengcopy rumus diatas.

(50)

c. a besarnya bisa dicari pada tahun 2013 (sel E8) dengan menggunakan rumus :

=(2*C8)-D8

Untuk tahun berikutnya tinggal mengcopy rumus diatas.

d. b besarnya bisa dicari pada tahun 2013 (sel F8) dengan menggunakan rumus :

=(2*(C8-D8))/2

Untuk tahun berikutnya tinggal mengcopy rumus diatas.

e. Nilai peramalannya {a + b(m)} bisa dicari pada tahun 2014 (sel G11) dengan menggunakan rumus :

=E8+(F8*1)

Untuk tahun berikutnya tinggal mengcopy rumus diatas.

(51)

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Setelah penulis mengadakan pengolahan data yang dilakukan sebelumnya, maka penulis mengambil beberapa kesimpulan yang dapat dikemukakan sebagai berikut :

1. Berdasarkan hasil peramalan yang telah dilakukan bahwa pada tahun 2017 terjadi peningkatan terhadap jumlah kendaraan bermotor di Kota Medan. Dan diantara keempat jenis kendaraan (mobil penumpang, mobil gerobak, bus dan sepeda motor) tersebut dapat diketahui bahwa jumlah kendaraan sepeda motor yang paling banyak terdapat di Kota Medan.

2. Untuk tahun 2017 diperkirakan jumlah kendaraan bermotor ialah : Jenis : a. Mobil Penumpang sebanyak 570.149,35 unit.

b. Mobil Barang sebanyak 325.738,88 unit.

c. Mobil Bus sebanyak 43.263,35 unit.

d. Sepeda Motor sebanyak 8.964.779,6unit

3. Untuk tahun 2018 diperkirakan jumlah kendaraan bermotor ialah : Jenis : a. Mobil Penumpang sebanyak 622.928,69 unit.

b. Mobil Barang sebanyak 353.921.38 unit.

c. Mobil Bus sebanyak 46.596,80 unit.

d. Sepeda Motor sebanyak 9.810.388,2 unit

(52)

4. Bahwa jumlah kendaraan bermotor menurut jenisnya di kota Medan pada tahun 2017 dan tahun 2018 ternyata mengalami kenaikan yang cukup signifikan dari tahun – tahun sebelumnya.

6.2 Saran

Dilihat dari hasil ramalan yaitu terjadinya kenaikan jumlah kendraan bermotor menurut jenisnya di Kota Medan, maka disarankan hal-hal berikut :

1. Untuk pemerintah Kota Medan, agar hasil peramalan Jumlah kendaraan Bermotor menurut jenisnya dapat digunakan untuk membuat perencanaan dan mengambil keputusan bagi pelaksanaan pembangunan infrastruktur dan perekonomian yang secara langsung maupun tidak langsung dapat meningkatkan kesejahtraan masyarakat Kota Medan.

2. Melihat prospek jumlah kendaraan bermotor yang terus mengalami peningkatan sehingga mengakibatkan penggunaan jalan raya yang semakin ramai, hal ini sangat berpengaruh terhadap tingkat kecelakaan. Untuk itu hendaknya perlu adanya perhatian yang khusus dari Pemerintah terhadap luas jalan raya yang digunakan.

(53)

DAFTAR PUSTAKA

Makridakis S, Wheelwright S.C dan Mc Gee V.E 1993. Metode dan aplikasi peramalan, edisi kedua jilid satu. Jakarta: Penerbit Erlangga

Aritonang R, Lerbin. 2009, Peramalan Bisnis, Edisi kedua. Jakarta: Penerbit Ghalia Indonesia.

Arifin,Johar.2008, statistic bisnis terapan. Jakarta: Penerbit PT Elex Media Komputindo.

Badan Pusat Statistik.2016, Data dan informasi Peramalan Kota Tahun 2016, Medan : Badan Pusat Statistik.

Gambar

Tabel 4.1 Data Banyaknya Kendaraan Bermotor Menurut Jenisnya dari Tahun  2009 sampai dengan Tahun 2015 di Kota Medan
Tabel 4.2 Analisa dari Peramalan Mobil Penumpang  Tahun  Nilai  Observasi  Rata-rata Bergerak  Tunggal 3  tahunan  Rata-rata Bergerak Ganda 3 tahunan  Konstanta Periode t  Nilai  trend/slope  Forecast  S′ t S" t a  B  a+b (m)  2009  297.922  2010  327.
Tabel 4.4 Analisa dari Peramalan Mobil Bus  Tahun  Nilai  Observasi  Rata-rata Bergerak  Tunggal 3  tahunan  Rata-rata Bergerak Ganda 3 tahunan  Konstanta Periode t  Nilai  trend/slope  Forecast  S′ t S" t a  b  a+b (m)  2009  29.448  2010  29.978  201
Tabel 4.6 Hasil Peramalan Kendaraan Bermotor Menurut Jenisnya dari Tahun  2016, 2017 dan Tahun 2018  TAHUN  JENIS KENDARAAN  MOBIL  PENUMPANG  MOBIL  BARANG  MOBIL BUS  SEPEDA MOTOR  JUMLAH  2016  517.370,01  297.55,02  41.929,9  8.119.170,7  8.976.026,63
+3

Referensi

Dokumen terkait

Dari tabel berikut ini, tentukanlah tabel yang menunjukan pengaruh mutasi tersebut pada kondisi fisiologis penderitanya (+: lebih tinggi dari normal; - : lebih rendah

therefore we try using the ethyl acetate extract of dried and fresh lime fruit peel, because of essential oil and less polar compounds in fruit peel.Yield of dried and fresh

Terkait dengan pengawasan dan pemberian nasihat kepada Direksi dalam menjalankan kegiatan kepengurusan dan jalannya Perseroan, Direksi telah menindaklanjuti beberapa hal

Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan dalam penentuan nilai estimasi kedalaman dengan menggunakan Model Mogi pada Gunungapi Sinabung, maka dapat ditarik

Fenonemologi Konstitutif-Naturalistik yang mengkaji bagaimana kesadaran membentuk atau mengambil segala sesuatu di dunia natural, dengan mengasumsikan perilaku alami

Dalam rangka memastikan ketepatan sasaran Program Subsidi Beras Untuk Rakyat Miskin (Raskin), pemerintah kembali menegaskan bahwa program raskin hanya untuk masyarakat

Iqbal Basri, Sitti Rafiah, Nikmatiah Latief, Harpiah Djayalangkara, John Irwan Lisal, Saharuddin, Asty Amalia Iqbal Basri, Sitti Rafiah, Nikmatiah Latief, Harpiah

Sementara media pasir tanah panjang akar sekunder memberikan hasil yang lebih baik daripada media pasir dan media pasir tanah arang sekam.Perakaran pada stek