• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB II LANDASAN TEORI"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

7

LANDASAN TEORI

2.1. Konsep Dasar Sistem 2.1.1 Pengertian Sistem

Secara umum sistem sendiri dapat diartikan sebagai kesimpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu untuk mencapai suatu maksud.

Menurut Fathansyah (2012:9) mengemukakan bahwa “Sistem adalah sebuah tatanan (keterpaduan) yang terdiri atas sejumlah komponen fungsional (dengan satuan fungsi atau tugas khusus) yang saling berhubungan dan secara bersama-sama bertujuan untuk memenuhi satuan proses/pekerjaan tertentu.

Menurut FutzGerald oleh Jeperson Hutahean (2014:2) dalam buku Konsep Sistem Informasi mengemukakan bahwa “Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu”.

Sedangkan menurut Kendall dan Jullie E.Kendall (2010:3) “Sistem adalah serangkaian sub sistem yang saling terkait dan bergantung satu sama lainnya, bekerja bersama-sama untuk mencapai tujuan dan sasaran yang sudah ditetapkan sebelumnya”.

A. Karakteristik sistem

Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yang memiliki komponen sistem, batas sistem (boundary), lingkungan luar sistem

(2)

(environment), penghubung sistem (interface), masukan sistem (input), keluaran sistem (output), pengolahan sistem (process), dan sasaran sistem (objectives).

1. Komponen Sistem

Suatu sistem yang terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi yang berarti bahwa setiap bekerja bersama untuk membentuk serikat pekerja.

Komponen sistem biasanya dikenal dengan subsistem memiliki hal sistem itu sendiri dalam fungsinya dan memiliki sistem keseluruhan.

2. Batas Sistem (boundary)

Pembatasan yang membatasi sistem merupakan daerah antara sistem dengan sistem lainnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. Menunjukan sistem membatasi ruang lingkup sistem.

3. Lingkungan luar sistem (environment)

Lingkungan luar sistem di luar batas daerah sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar dapat bermanfaat serta merugikan sistem.

Lingkungan eksternal yang menguntungkan merupakan energi dari sistem dan lingkungan luar yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, kalau tidak akan mengganggu kehidupan kelangsungan sistem.

4. Penghubung sistem (interface)

Sistem link adalah media penghubung antara subsistem lainnya. Melalui interface ini memungkinkan sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lainnya.

5. Masukan sistem (input)

Masukan sistem adalah energi yang dimasukan ke dalam sistem. Masukan dapat pengobatan masukan (input pemeliharaan) dan sinyal input. Masukan

(3)

energi pemeliharaan dimasukkan sehingga sistem tersebut dapat beroperasi.

Sinyal input diproses untuk mendapatkan keluaran energi.

6. Keluaran sistem (output)

Keluaran sistem adalah hasil dari energi dalam meskipun diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa penbuangan. Keluaran dapat menjadi masukan bagi subsistem lain atau supra sistem.

7. Pengolah sistem

Suatu sistem dapat memiliki bagian pengolahan yang akan mengubah input menjadi output.

8. Sasaran sistem (objectives)

Sebuah sasaran yang ingin dicapai untuk menentukan input yang diperlukan dari output sistem menjadi sistem yang dihasilkan.

B. Klasifikasi Sistem

1. Sistem Asbstrak dan Sistem Fisik (Abstract System and Phsical System).

Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik, sedangkan sistem fisik adalah sistem yang ada secara fisik.

2. Sistem Tertentu dan Sistem Tidak Tentu (Deterministic System and Probabilistic System). Deterministic System adalah sistem tertentu yang beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi, sedangkan probabilistic system adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.

3. Sistem Tertutup dan Sistem Terbuka (Closed system and Open system) .Sistem tertutup adalah sistem yang tidak berhubungan dan terpengaruh

(4)

dengan lingkungan luarnya. Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem lainnya.

C. Daur hidup Sistem

Menurut Sutabri (2012:20) mengemukakan bahwa “Siklus hidup sistem (system life cycle) adalah proses evolusioner yang diikuti dalam penerapan sistem atau sub sistem informasi berbasis komputer”.

Siklus hidup sistem terdiri dari serangkaian tugas yang mengikuti langkah-langkah pendekatan sistem, karena tugas-tugas tersebut mengikuti pola yang teratur dan dilakukan secara top down. Siklus hidup sistem sering disebut sebagai pendekatan air terjun (waterfall approach) bagi pembangunan dan pengembangan sistem. Pembangunan sistem hanyalah salah satu dari rangkaian daur hidup suatu sistem. Meskipun demikian proses ini merupakan aspek yang sangat penting. Kita akan melihat beberapa fase/tahapan daur hidup suatu sistem.

a. Mengenali adanya kebutuhan

Sebelum segala sesuatu terjadi, pastilah terlebih dahulu timbul suatu kebutuhan atau problema yang harus dapat dikenali sebagaimana adanya. Kebutuhan dapat terjadi sebagai hasil perkembangan organisasi. Volume kebutuhan itu meningkat melebihi kapasitas dari sistem yang ada. Semua kebutuhan ini harus dapat didefinisikan dengan jelas. Tanpa adanya kejelasan mengenai kebutuhan yang ada, pembangunan sistem akan kehilangan arah dan efektivitasnya.

(5)

b. Pembangunan sistem

Suatu proses atau seperangkat prosedur yang harus diikuti guna menganalisis kebutuhn yang timbul dan membangun suatu sistem untuk memnuhi kebutuhan tersebut.

c. Pemasangan sistem

Setelah tahap pembangunan sistem selesai, kemudian sistem akan dioperasikan. Pemasangan sistem merupakan tahap yang penting dalam daur hidup sistem, di mana peralihan dari tahap pembangunan menuju tahap operasional adalah pemasangan sistem yang merupakan langkah akhir dari suatu pembangunan sistem.

d. Pengoperasian sistem

Program-program komputer dan prosedur-prosedur pengoperasian yang membentuk suatu sistem informasi semuanya bersifat statis, sedangkan organisasi yang ditunjang oleh sistem informasi selalu mengalami perubahan karena pertumbuhan kegiatan, perubahan peraturan dan kebijaksanaan, ataupun kemajuan teknologi. Untuk mengatasi perubahan-perubahan tersebut, sistem harus diperbaiki atau diperbaharui.

e. Sistem menjadi usang

Kadang-kadang perubahan yang terjadi begitu drastis sehingga tidak dapat diatasi hanya dengan melakukan perbaikan pada sistem yang sedang berjalan.

Tiba saaat di mana secara ekonomis dan teknis, sistem yang ada sudah tidak layak lagi untuk diopesrasikan dan sistem yang baru perlu dibangun untuk menggantikannya.

(6)

2.1.2 Pengertian Informasi

Menurut Kusrini dan Andi Koniyo (2007:7) mengemukakan bahwa

“Informasi adalah data yang sudah diolah menjadi sebuah bentuk yang berari bagi pengguna yang bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini atau mendukung sumber informasi. Data yang belum memiliki nilai sedangkan informasi sudah memiliki nilai informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih besar disbanding biaya untuk mendapatkannya.

A. Kualitas Informasi

Informasi yang berkualitas memiliki 3 kriteria, yaitu : 1. Akurat (accurate)

Informasi harus bebas dari kesalahn, tidak bias ataupun menyesatkan. Akurat juga berarti bahwa informasi itu harus dapat dengan jelas mencerminkan maksudnya.

2. Tepat pada waktunya (timeliness)

Informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Di dalam pengambilan keputusan, informasi yang sudah using tidak lagi bernilai. Bila informasi datang terlambat sehingga pengambilan keputusan terlambat dilakukan, hal itu dapat berakibat fatal bagi perusahaan.

3. Relevan (relevance)

Informasi yang disampaikan harus mempunyai keterkaitan dengan masalah yang akan dibahas dengan informasi tersebut. Informasi harus bermanfaat bagi pemakainya. Di samping karakteristik, nilai informasi juga ikut menetukan kualitasnya. Nilai informasi (value of information) ditentukan oleh dua hal, yaitu manfaat dan biaya untuk mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih besar dibanding biaya untuk mendapatkannya.

(7)

2.1.3. Konsep Dasar Sistem Informasi

Menurut Sutabri (2012:38) mengemukakan bahwa “Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan laporan-laporan yang diperlukan oleh pihak luar tertentu”.

Sedangkan menurut Pratama (2014:10) mengemukakan bahwa “Sistem informasi merupakan gabungan dari empat bagian utama. Ke empat bagian utama tersebut mencakup perangkat lunak (software), perangkat keras (hardware), infrastruktur dan sumber daya manusia (SDM) yang terlatih.

2.1.4. Basis Data (Database)

Menurut Raharjo (2011:3) mengemukakan bahwa “Basis Data (Database) didefinisikan sebagai kumpulan data yang terintegrasi dan diatur sedemikian rupa sehingga data tersebut dapat dimanipulasi, diambil, dan dicari secara cepat”.

Menurut Binarto (2012:21) mengemukakan bahwa “Database adalah kumpulan informasi yang disimpan komputer secara sistematik untuk memperoleh informasi dari basis data tersebut”.

Sedangkan menurut Djahir dan Dewi Pratita (2015:181) mengemukakan bahwa “Basis Data (Database) adalah kumpulan file atau table yang saling berelasi (berhubungan) yang disimpan dalam media penyimpanan elektronik”.

Basis data terdiri dari 2 kata, yaitu Basis dan Data. Basis kurang lebih dapat diartikan sebagai markas atau gudang, tempat bersarang dan berkumpul.

Sedangkan Data adalah representasi fakta dunia nyata yang mewakili suatu objek seperti manusia (pegawai, siswa, pembeli, pelanggan, barang, hewan, peristiwa,

(8)

konsep, keadaan, dan sebagainya) yang direkam dalam bentuk angka, huruf, simbol, teks, gambar, bunyi, atau kombinasinya.

Basis data sendiri dapat didefinisikan dalam sejumlah sudut pandang seperti :

a. Himpunan kelompok data (arsip) yang saling berhubungan yang diorganisasi sedemikian rupa agar kelak dapat dimanfaatkan kembali dengan cepat dan mudah.

b. Kumpulan data yang saling berhubungan yang disimpan secara bersama seemikian rupa dan tanpa pengulangan (redudansi) yang tidak perlu, untuk memenuhi berbagai kebutuhan.

c. Kumpulan file/table/arsip yang saling berhubungan yang disimpan dalam media penyimpanan elektronik.

2.1.5. Xampp

Menurut Riyanto (2011:4) Xampp merupakan “paket PHP dan MySQL yang berbasis open source yang dapat digunakan sebagai tool pembantu untuk pengembangan aplikasi berbasis PHP”.

Xampp mengkombinasikan beberapa paket perangkat lunak berbeda kedalam satu paket, berikut beberapa perangkat lunak yang dibundel dalam xampp sebagai berikut :

Apche HTTPD, mod_autoindex_color module, FileZilla FTP Server, Mercury Mail Transport Agent, OpenSSL, SQLLite, The Webalizer, msmtp ( a sendmail compatible SMTP client), MySQL, PrimeBase XT Storage Enggine for MySQL, PHP, eAccelerator extension, Xdebug extension, Ming extension, PDFlib

(9)

Lite extension, PEAR, phpMyAdmin, FPDF Library, ADOdb, Perl, CPAN, PPM, mod_perl,apache::ASP.

2.1.6. Bahasa Pemrograman Java

Menurut Utomo (2013:2) “Java merupakan bahasa pemrograman berorientasi objek. Java mendukung adanya pola (style) komentar lain yang dikenal sebagai Javadoc”.

Java salah satu bahasa pemrograman yang bersifat multiplatform dengan slogan dari para pengembangannya yaitu “Write once run everyehre” sehingga aplikasi yang dikembangkan menggunakan java akan dapat dijalankan pada berbagai macam platform atau sistem operasi. Hal ini menjadi salah satu solusi dari berbagai macam bahasa pemrograman yang ada di dunia IT saat ini, yang bisanya hanya dapat dijalankan pada satu sistem operasi saja dan tidak dapat dijalankan di sistem operasi yang lain.

2.1.7. Model Pengembangan Perangkat Lunak

Menurut Sukamto dan M. Shalahuddin (2014:28), “Model waterfall adalah model SDLC (Sofware Development Life Cycle) yang paling sederhana.

Model ini hanya cocok untuk pengembangan perangkat lunak dengan spesifikasi yang tidak berubah-ubah”. Model SDLC air terjun (waterfall) sering juga disebut dengan model sekuensial linier (sequential linear) atau alur hidup klasik (classic life cycle). Model air terjun menyediakan pendekatan alur hidup perangkat lunak secara sekuensian atau terurut dimulai dari analisis, desain, pengkodean, pengujian dan tahap pendukung (support). Berikut adalah model air terjun (waterfall):

(10)

Rekayasa Informasi

Analisis Desain Pengodean pengujian

Sumber: Rossa dan M.Shalahuddin (2014:28)

Gambar II.1 Ilustrasi Model Waterfall

Pada gambar diatas adalah Ilustrasi Model Waterfall. Berikut adalah penjelasan dari Ilustrasi Model Waterfall menurut Sukamto dan M. Shalahuddin (2014:28).

1. Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak

Menganalisis kebutuhan pemakai sistem perangkat lunak (user) dan mengembangkan kebutuhan user.

2. Desain

Desain perangkat lunak adalah proses multi langkah yang fokus pada desain pembuatan program perangkat lunak termasuk struktur data, arsitektur perangkat lunak, representasi antarmuka, dan prosedur pengodean. Tahap ini mentranslasi kebutuhan perangkat lunak dari tahap analisis kebutuhan ke representasi desain agar dapat diimplementasikan menjadi program pada tahap selanjutnya.

(11)

3. Pengkodean

Desain harus ditranslasikan ke dalam program perangkat lunak. Hasil dari tahap ini adalah program komputer sesuai dengan desain yang telah dibuat pada tahap desain.

4. Pengujian

Pengujian fokus pada perangkat lunak secara dari segi lojik dan fungsional dan memastikan bahwa semua bagian sudah diuji. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir kesalahan (error) dan memastikan keluaran yang dihasilkan sesuai yang diinginkan.

5. Pendukung (support) atau pemeliharaan (maintenance)

Tidak menutup kemungkinan sebuah perangkat lunak mengalami perubahan ketika sudah dikirimkan ke user. Perubahan bisa terjadi karena adanya kesalahan yang muncul dan tidak terdeteksi saat pengujian atau perangkat lunak harus beradaptasi dengan lingkungan baru. Tahap pendukung atau pemeliharaan dapat mengulangi proses pengembangan mulai dari analisis spesifikasi untuk perubahan perangkat lunak yang sudah ada, tapi tidak untuk membuat perangkat lunak baru.

2.2. Teori Pendukung (Tools System) 2.2.1. Data Flow Diagram

Menurut Al Fatta (2007:119) mengemukakan bahwa “Data Flow Diagram merupakan diagram yang digunakan untuk menggambarkan proses-proses yang terjadi pada sistem yang akan dikembangkan. Dengan model ini, data-data yang terlibat pada masing-masing proses dapat diidentifikasi.

(12)

A. Simbol-simbol yang digunakan dalam pembuatan Data Flow Diagram (DFD)

1. Entitas Eksternal (Eksternal Entity)

Kotak rangkap dua digunakan untuk menggambarkan suatu entitas eksternal (bagian lain, sebuah perusahaan, seseorang, atau sebuah mesin) yang dapat mengirim data atau menerima data dari sistem. Entitas eksternal, atau hanya entitas, disebut juga sumber atau tujuan data, dan dianggap eksternal terhadap sistem yang sedang digambarkan.

2. Aliran Data (Data Flow)

Tanda panah menunjukan perpindahan data dari satu titik ke titik yang lain, dengan kepala tanda panah mengarah ke tujuan data. Aliran data yang muncul secara simultan bisa digambarkan hanya dengan menggunakan tanda panah pararel.

3. Proses (Process)

Bujur sangkar dengan sudut membulat digunakan untuk menunjukan adanya proses transformasi. Proses-proses tersebut selalu menunjukan suatu perubahan dalam didalam atau perubahan data jadi, aliran data yang meninggalkan suatu proses selalu diberi label yang berbeda dari aliran data yang masuk.

4. Penyimpanan Data (Data Store)

Bujur sangkar dengan ujung terbuka, yang menunjukkan penyimpanan data.

Bujur sangkar yang digambarkan dengan dua garis pararel yang tertutup oleh sebuah garis pendek disisi kiri dan ujungnya terbuka disisi sebelah kanan.

(13)

B. Aturan main yang berlaku dalam DFD

1. Di dalam DFD tidak boleh menghubungkan antara external entity dengan external entity lainnya secara langsung.

2. Di dalam DFD tidak boleh menghubungkan antara data store yang satu dengan data store yang lainnya secara langsung.

3. Di dalam DFD tidak boleh menghubungkan antara data store dengan external entity secara langsung.

4. Setiap proses harus ada data flow yang masuk dan ada juga data flow yang keluar.

C. Langkah-langkah mengembangkan DFD

a. Membuat sebuah daftar tentang kegiatan-kegiatan bisnis dan digunakan untuk berbagai macam:

1) Entitas Eksternal 2) Aliran Data 3) Proses-proses 4) Penyimpanan Data

b. Menciptakan sebuah diagram yang menunjukan entitas-entitas eksternal dan aliran-aliran data menuju sistem

c. Menggambar diagram nol yang menunjukkan proses-proses dan penyimpanan data.

d. Menciptakan diagram anak untuk setiap proses dalam diagram Nol

e. Mengecek kesalahan dan memastikan label-label yang ditetapkan untuk setiap proses dan aliran data.

(14)

D. Langkah-langkah pembuatan Diagram Aliran Data 1. Diagram Konteks (Context Diagram)

Diagram konteks adalah tingkatan tertinggi dalam diagram aliran data dan hanya memuat satu proses menunjukan sistem secara keseluruhan.

2. Diagram Nol (Zero Diagram)

Diagram Nol adalah pengembangan diagram konteks dan bisa mencakup sampai sembilan proses. Memasukan lebih banyak proses pada level ini akan terjadi dalam suatu diagram yang kacau yang sulit dipahami.

3. Diagram Detail (Detail Diagram)

Diagram Detail adalah setiap proses dalam diagram nol bisa dikembangkan untuk menciptakan diagram anak yang lebih mendetail. Proses pada diagram nol yang dikembangkan tiu disebut parent, process (proses induk) dan diagram yang dihasilkan.

2.2.2. Entity Relationship Diagram

Menurut Fathansyah (2012:81) menyatakan bahwa:

Entity Relationship Diagram (ERD) merupakan komponen-komponen Himpunan Entitas dan Himpunan Relasi yang masing-masing dilengkapi dengan atribut-atribut yang merepresentasikan seluruh fakta dari „dunia nyata‟ yang kita tinjau, dapat digambarkan dengan lebih sistematis dengan menggunakan Entity Relationship Diagram (ERD).

Notasi-notasi simbolik didalam diagram ERD yang dapat kita gunakan adalah persegi panjang yang menyatakan Himpunan Entitas, Lingkaran atau Elip menyatakan atribut (atribut yang berfungsi sebagai key digaris bawahi), belah ketupat yang menyatakan himpunan relasi, garis sebagai penghubung antara himpunan relasi dengan himpunan entitas dan himpunan entitas denga atributnya.

(15)

ERD untuk memodelkan struktur data dan hubungan antar data, untuk menggambarkannya digunakan beberapa notasi dan simbol. Pada dasarnya ada tiga simbol yang digunakan, yaitu:

1. Entitas (Entity)

Merupakan individu yang mewakili sesuatu yang nyata (eksistensinya) dan dapat dibedakan dari sesuatu yang lain. Simbol yang digunakan adalah persegi panjang.

2. Atribut (Atribute)

Setiap Entitas pasti memiliki Atribut yang mendeskripsikan karakteristik (properti) dari Entitas tersebut. Penetapa atribut bagi sebuah entitas umumnya memang didasarkan pada fakta yang ada, tetapi tidak selalu seperti itu. Simbol yang digunakan adalah bentuk lingkaran atau elip.

3. Relasi (Relationship)

Relasi menujukkan adanya hubungan diantara sejumlah entitas yang berasal dari himpunan entitas yang berbeda. Kumpulan semua relasi diantara entitas-entitas yang terdapat pada himpunan entitas, himpunan entitas tersebut membentuk Himpunan Relasi (Relationship Sets). Simbol yang digunakan adalah belah ketupat. Relasi yang terjadi diantara dua himpunan entitas (misalnya A dan B) dalam satu basis data yaitu:

a. Satu ke Satu (One to One)

Yang berarti setiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan dengan paling banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas B, dan begitu juga sebaliknya setiap entitas pada himpunan entitas B berhubungan dengan paling banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas A.

(16)

b. Satu ke Banyak (One to Many)

Yang berarti setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas B, tetatpi tidak sebaliknya, di mana setiap entitas pada himpunan entitas B berhubungan dengan paling banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas A.

c. Banyak ke Satu (Many to One)

Yang berarti setiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan paling banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas B, tetapi tidak sebaliknya, di mana setiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan dengan paling banyak satu entitas pada himpunan entitas B.

d. Banyak ke Banyak (Many to Many)

Yang berarti setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas B, dan demikian juga sebaliknya, di mana setiap entitas pada himpunan entitas B dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas A.

ERD selalu dibuat secara bertahap, paling tidak ada dua kelompok pertahapan yang biasa ditempuh di dalam pembuatan diagram, yaitu:

1. Tahap pembuatan Diagram E-R awal (Preliminary design)

Objektif dari tahap yang pertama adalah untuk mendapatkan sebuah rancangan basis data minimal yang dapat mengakomodasi kebutuhan penyimpanan data terhadap sistem yang sedang kita tinjau.tahap awal umumnya mengabaikan anomali-anomali (sejumlah pengecualian) yang memang ada sebagai suatu fakta.

(17)

Untuk tahap yang pertama langkah-langkah teknis yang dapat kita lakukan untuk menghasilkan diagram E-R awal adalah:

a. Mengidentifikasi dan menetapkan seluruh himpunan entitas yang akan terlibat.

b. Menentukan atribut-atribut key dari masing-masing himpunan entitas.

c. Mengidentifikasi dan menetapkan seluruh himpunan relasi di antara himpunan entitas-himpunan entitas yang ada beserta foreign-key-nya.

d. Menentukan derajat/kardinalitas relasi untuk setiap himpunan relasi.

e. Melengkapi himpunan entitas dan himpunan telasi dengan atribut- atribut deskriptif (non key).

2. Tahap Optimasi Diagram E-R (final design)

Pada tahap kedua kita juga akan memperhatikan aspek-aspek efisiensi, performansi dan fleksibilitas, tiga hal yang sering kali bertolak belakang.

Karena itulah, tahap kedua ini ditempuh dengan melakukan koreksi terhadap hasil yang pertama. Bentuk bentuk koreksi yang terjadi bisa berupa pendekomposisian himpunan entitas, penggabungan himpunan entitas, pengubahan derajat relasi, penambahan relasi baru hingga perubahan (penambahan dan pengurangan) atribut-atribut untuk masing-masing entitas dan relasi.

2.2.3. Logical Record Structure

Menurut Wulandari dalam Cahyani dan Nurmalasari (2016:69) mengemukakan Bahwa "Logical Record Structure (LRS) dibentuk dengan nomor tipe record”.

(18)

Beberapa tipe record digambarkan oleh kotak persegi panjang dan dengan nama yang unik. Berikut tahapan transformasi ERD ke LRS :

1. Konversi ERD ke LRS, Entity Relationship Diagram harus diubah ke bentuk LRS (struktur record secara logic). Dari bentuk LRS inilah yang nantinya dapat ditransformasikan ke bentuk relasi tabel.

2. Konversi ERD ke LRS sebuah model sistem yang digambarkan dengan sebuah model sistem yang digambarkan dengan sebuah ERD akan mengikuti pola pemodelan tertentu. Dalam kaitannya dengan konversi ke LRS.

2.2.4. HIPO (Hierarcy Input Process Output)

Menurut Al Fatta (2007:147) mengemukakan bahwa “ Hipo merupakan teknik untuk mendokumentasikan pengembangan suatu sistem yang dikembangkan oleh IBM”.

Hipo dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan beberapa pengguna untuk kepentingan berbeda-beda, antara lain:

a. Seorang manager dapat menggunakan dokumentasi HIPO untuk memperoleh gambaran umum sistem.

b. Seorang programmer menggunakan HIPO untuk menentukan fungsi-fungsi dalam program yang dibuatnya.

c. Programmer juga dapat menggunakan HIPO untuk memberi fungsi-fungsi yang dimodifikasi dengan cepat.

A. Jenis Diagram Hipo

Paket HIPO terdiri dari 3 jenis diagram, yaitu diagram dftar isivisual (visual table of content). Diagram ringkas (Overview diagram) dan Diagram rinci (Detail diagram).

(19)

1. Daftar isi Visual (DIV)

Diagram ini memuat semua modul yang ada dalam sistem berikut nama dan nomornya, yang nantinya akan diperinci dalam diagram ringaks dan diagram rinci. Dalam DIV juga bisa dilihat fungsi-fungsi utama yang menyusun sebuah sistem dan hubungan antar fungsi tersebut.

2. Diagram Ringkas

Diagram ringkas menerangkan input, proses, dan output dari sistem. Diagram ringkas menggambarkan input dan output dari fungsi-fungsi yang telah didefinisikan dalam daftar isi visual.

3. Diagram rinci

Diagram rinci HIPO digunakan memperinci input, proses, dan output yang telah digambarakan dalam diagram ringkas. Dalam input data dijelaskan field-field datanya secara detail.

Fungsi-fungsi dari sistem digambarkan oleh HIPO dalam tiga tingkatan.

Untuk masing-masing tingkatan digambarkan dalam bentuk diagram tersendiri.

Terdapat tiga macam diagram HIPO, yaitu:

1) Diagram Visual Table Of Content (VTOC)

Yaitu diagram yang menghubungkan fungsi-fungsi dari sistem secara berjenjang.

2) Diagram Over View

Yaitu diagram yang menunjukan secara garis besar hubungan dari masukan (Input), Proses (Process), dan keluaran (Output).

(20)

3) Diagram Detail

Yaitu diagram yang menunjukan atau yang berisi elemen-elemen dasar dari paket yang menggambarkan secara rinci kerja dan fungsi. Diagram ini merupakan diagram dari tingkatan yang paling paling rendah pada diagram HIPO.

2.2.5. Kamus Data (Data Dictionary)

Menurut Kendall dan Jullie E.Kendall (2010:333) mengemukakan bahwa:

Kamus Data adalah suatu aplikasi khusus dari jenis kamus-kamus yang digunakan sebagai referensi kehidupan setiap hari. Kamus data merupakan hasil referensi data mengenai data (maksudnya metadata), suatu data yang disusun oleh penganalisis sistem untuk membimbing mereka selama melakukan analisis dan desain. Sebagai suatu dokumen, kamus data mengumpulkan dan mengkoordinasi istilah-istilah data tertentu, dan menjelaskan apa arti setiap istilah yang ada.

Adapun hal-hal yang harus dimuat dalam kamus data sebagai berikut:

1. Nama Arus Data

Nama dari arus data digunakan untuk menjelaskan tentang suatu arus data tertentu pada DAD.

2. Alias

Alias atau nama lain dari data yang harus dilakukan.

3. Tipe Data

Data yang mengalir dalam bentuk laporan serta dokumen hasil cetakan komputer.

4. Arus Data

Arus data menunjukkan dari mana data mengalir dan kemana data akan menuju.

(21)

5. Penjelasan

Untuk lebih memperjelas lagi tentang makna dari arus data yang dicatat di kamus data, maka bagian penjelasan dapat berisi dengan keterangan- keterangan tentang arus data tersebut.

6. Periode

Periode perlu dicatat di kamus data karena dapat digunakan untuk mengidentifikasikan kapan input data harus dimasukkan ke dalam sistem, kapan proses harus program dilakukan dan kapan laporan-laporan harus dihasilkan.

7. Volume

Volume yang perlu dicatat dalam kamus data adalah volume rata-rata dan volume puncak arus data, dimana volume rata-rata menunjukan banyaknya arus data yang mengalir dalam satu periode tertentu, sedangakan volume puncak menunjukan volume terbanyak. Volume ini digunakan untuk mengidentifikasikan besarnya simpanan luar yang akan digunakan,kapasitas dan jumlah dari alat input, alat pemrosesan, dan dan alat output.

8. Struktur data

Struktur data menunjukan arus data yang dicatat pada kamus data yang terdiridari item-item atau elemen-elemen data.

Kamus data mempunyai bentuk yang dapat mempersingkat arti atau makna dari simbol yang digunakan, dibagi menjadi dua macam yaitu:

a. Notasi Tipe Data

Notasi ini digunakan untuk membuat spesifikasi format input maupun output suatu data.

(22)

Tabel II.1 Notasi Tipe data

NOTASI KETERANGAN

X Setiap Karakter

9 Angka Numerik

A Karakter Alphabet

Z Angka Nol yang ditampilkan dalam spasi kosong

. Titik sebagai pemisah ribuan

, Koma, sebagai pemisah pecahan

- Hypen menunjukan tanda penghubung

/ Slash menunjukan tanda pembagi

Sumber : Kendall & Jullie E.Kendall (2010:344) b. Notasi Struktur Data

Notasi ini digunakan untuk membuat spesifikasi elemen data. Notasi yang umum digunakan sebagai berikut:

Tabel II.2 Notasi Struktur Data

NOTASI KETERANGAN

= Terdiri dari

+ And (dan)

() Pilihan (Ya atau Tidak)

{} Iterasi/Pengulangan Proses

[] Pilih salah satu pilihan

I Pemisah pilihan di dalam tanda []

* Keterangan atau catatan

@ Petunujuk (Key Field)

Sumber : Kendall & Jullie E.Kendall (2010:338)

(23)

2.2.6. Key

Menurut A. Mata-Toledo dan Pauline K. Cushman, Ph.D (2007:21) “Key adalah suatu konsep fundamental dalam model yang menyediakan mekanisme dasar untuk mengambil tupel dalam setiap database.

Berikut macam-macam field key yang digunakan didalam pengolahan database yaitu sebagai berikut:

1. Kunci Kandidat (Candidate key)

Yaitu sebuah atribut atau gabungan beberapa atribut yang digunakan untuk membedakan satu baris dan dengan baris yang lain.

2. Kunci Primer (Primary key)

Yaitu kunci kandidat yang dipilih sebagai indentitas untuk membedakan satu baris dengan baris lain dalam suatu relasi.

3. Kunci Alternativ (alternative key)

Adalah kunci kandidat yang tidak dipakai sebagai kunci utama (primary key).

4. Kunci asing (Foreign key)

Kunci asing atau disebut dengan foreign key adalah sebuah atribut (atau gabungan beberapa atribut) dalam suatu relasi yang merujuk (mereferensi) ke kunci primer relasi lain.

2.2.7. Pengkodean

Digunakan untuk mengklasifikasikan data yang dimasukkan kedalam komputer ataupun untuk mengambil bermacam-macam informasi yang behubungan dengannya.

(24)

Menurut Kurniadi (2011 : 266) “Kode program adalah intruksi-instruksi yang ditulis oleh programmer yang memerintahkan aplikasi untuk melakukan tugas tertentu”.

Kode dapat dibentuk dari kumpulan angka, huruf, dan karakter khusus.

Berbagai macam kemungkinan-kemungkinan dari susunan digit (angka), huruf dan karakter haruslah dapat disusun dan dirancanag kedalam sebuah bentuk kode.

Hal yang perlu di perhatikan dalam merancang sebuah kode adalah : 1. Harus Mudah Diingat

Hal ini dimaksudkan agar kode lebih mudah diingat, maka hal yang bisa dilakukan adalah dengan cara menghubungkan kode dengan objek yang diwakili kodenya.

2. Harus Unik

Kode harus unik untuk masing-masing item yang diwakili, hal tersebut berarti kode tidak ada yang sama.

3. Harus Flexsible

Kode harus flexsible yang memungkinkan perubahan-perubahan atau pengambilan item baru dapat diwakili oleh kode.

4. Harus Efisien

Kode harus sependek mungkin, hal ini selain akan mudah diingat maka akan lebih efisien bila dicatat atau direkam diluar komputer.

5. Harus Konsisten

Bilangan kode harus konsisten dengan kode yang telah digunakan.

(25)

6. Harus Distandarisasi

Kode harus mempunyai standar yang berlaku untuk semua tingkatan dan departemen dalam sebuah organisasi.

7. Spasi dihindari

Spasi dihindari karena dapat memperbesar peluang kesalahan dalam penggunaannya.

8. Hindari ksarakter yang mirip

Karakter yang mirip baik secara bentuk atau pelafalan pengucapannya sebaiknya tidak digunakan dalam merancang sebuah kode.

9. Panjang kode harus sama

Masing-masing kode yang sejenis harus mempunyai panjang yang sama.

Ada beberapa tipe kode yang dapat digunakan sistem informasi, diantaranya adalah:

1. Kode Mnemonik (Mnemonic Code)

Kode mnemonik digunakan supaya mudah diingat, kode ini dibuat dengan dasar singkatan atau mengambil sebagian karakter dari item yang akan diwakili dengan kode ini, umumnya kode mnemonik menggunkan huruf dan angka. Kebaikan dari kode ini adalah mudah diingat dan klemahannya kode dapat terlalu panjang.

2. Kode urut (Sequential Code)

Merupakan kode yang nilainya urut atar satu kode dengan kode yang berikutnya. Kebaikan dari kode ini adalah sangat sederhana, mudah diterapkan, kode dapat pendek tapi unik, mudah dicari, baik untuk pengendalian. Kelemahan kode ini antara lain penambahan kode ini hanya

(26)

dapat ditambahkan pada akhir urutan dan tidak dapat disisipkan, tidak mempunyai dasar logika tentang informasi item yang dimilikinya, tidak dlesibel jika terjadi penambahan kode.

3. Kode blok (Block code)

Kode blok mengklasifikasikan item ke dalam kelompok blok tertentu yang mencerminkan klasifikasi tertentu atas dasar pemakaian maksimun yang diharapkan.

4. Kode desimal (Decimal code)

Kode desimal mengklasifikasi kode atas dasar 10 unit angka desimal dimulai dari angka 0 sampai dengan angka 9 atau dari 00 sampai dengan 99 tergantung dari banyaknya kelompok.

5. Kode grup (Group Code)

Merupakan kode yang berdasarkan field-field dan tiap-tiap field kode mempunyai arti tertentu.

Gambar

Gambar II.1   Ilustrasi Model Waterfall
Diagram  konteks  adalah  tingkatan  tertinggi  dalam  diagram  aliran  data  dan  hanya memuat satu proses menunjukan sistem secara keseluruhan
Diagram ini memuat semua modul yang ada dalam sistem berikut nama dan  nomornya, yang nantinya akan diperinci dalam diagram ringaks dan diagram  rinci
Tabel II.1  Notasi Tipe data

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebelum diberikan penyuluhan, yaitu pada saat pretest, tidak ada responden yang memiliki pengetahuan yang baik mengenai

Penelitian ini menggunakan metode penelitian Deskriptif Kualitatif dengan metode studi kasus yang bertujuan untuk mendapatkan gambaran yang lebih mendalam dan lengkap

Saat AC sedang dalam keadaan mati, bukalah jendela agar udara segar dan cahaya matahari dapat menembus ruangan; (2) kurangi menyemprot pewangi ruangan yang mengandung

Uji beda rata-rata digunakan untuk membandingkan antara hasil produksi dan pendapatan usahatani cabai merah yang diperoleh petani sebelum perubahan iklim dengan

Saran yang dapat diberikan dari penelitian ini adalah: 1 guru SD, sebaiknya dapat mengembangkan media gambar seri dalam pembelajaran mengarang, sehingga memudahkan siswa dalam

Secara umum dapat saya katakan bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) adalah “Negara Hukum Pancasila” atau Negara hukum yang berdasarkan Pancasila,

PT Krakatau Medika PT Krakatau Medika didirikan pada tanggal 28 Februari 1996 sebagai anak perusahaan dari PT Krakatau Steel (Persero) yang memisahkan unit-unit penunjangnya

10 Roeslan Salah, Stelsel Pidana Indonesia, Aksara Baru, Jakarta, 1987, hlm.61. Gerakan yang menentang pidana mati bukanlah sekedar suatu usaha atau perjuangan yang