• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN"

Copied!
44
0
0

Teks penuh

(1)

35

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Penelitian mengambil enam siswa tunarungu, karena cuma ada dua kelas dan yang dijadikan salah satu sampel. Menurut Wali Kelas Herlina Trianarendra Yekti rata-rata siswa tunarungu berusia 14-18 tahun pelaksanaannya di sekolah SLB B YRTRW (Yayasan Rehabilitasi Tuna Rungu Wicara) beralamat Jalan Gumunggung, Rt.01/Rw.02, Gumunggung Gilingan, Banjarsari, Kota Surakarta, Jawa Tengah. Saat melakukan penelitian mereka sangat senang dengan praktik-praktik yang saya berikan menambah mereka lebih luas dari sudut pandang tentang terapi seni grafis. Mereka yang memiliki keinginan menggambar dengan baik membuat imajinasi sesuai gambaran yang dituangkan di karya seni. Siswa-siswi tunarungu bermain-main tentang teknik dan pewarnaan yang mereka suka, siswa-siswi tersebut jadi suka menggambar dari yang tidak bisa jadi bisa dan yang belum tau jadi tau tentang menggambar merasa nyaman, yang dibuat satu-persatu oleh mereka, seakan-akan tidak tertekan untuk mengaplikasikannya. Emosi yang dituangkan dalam menggambar menjadi stabil.

(2)

B. Pembahasan

1. Identititas Karya Seni

Gambar 1. Karya Dofani Febrianatara Sumber : Dokumentasi Ellen Marita Andiana 2018

a. Deskripsi Karya

Karya dari Fani seorang anak disabilitas tunarungu. Karya dibuat pada tanggal 03 Mei Tahun 2018. Menggunakan cat air dan kertas gambar sebagai media. Untuk teknik yang digunakan Fani memakai daun dan cat air. Terdapat lima lembar daun yang dicetak oleh fani dalam karya. Lima daun tersebut memiliki struktur tulang daun yang sama tetapi berbeda dalam pengisian warna. Daun-daun dalam karya ia beri warna pink flamingo. Sedangkan batang dalam karya ia beri warna hijau yang memiliki lima batang saling menempel. Karya juga terdapat pola titik dan spreet berwarna hijau dengan ukuran yang berbeda-beda.

(3)

b. Analisis formal

Karya Fani menjadi karya yang baik bukan hanya bagi orang disabilitas. Karya memiliki komposisi yang sangat enak. Pengisian warna pada daunya sangat bagus karena memperjelas karakter pewarnaannya. Gradasi warna pada objek daun sangat terlihat natural.

Pewarnaan batang dengan warna sudah cukup baik, tetapi dikemas dengan struktur dan pewarnaan yang tidak sama, membuat objek ini menjadi sangat menarik, apalagi tambahan titik-titik dan goresan secara spontan yang ia tuangkan memberi kesan lebih dinamis dan bagus.

c. Interpretasi

Fani seorang anak disabilitas tunarungu. Karya Fani ingin mengungkapkan tentang pentingnya lima indra bagi kehidupan yang dianalogikan dengan lima daun dan batang. Daun sebagai simbolan indra. Menurutnya Fani indra, adalah suatu organ vital dalam manusia begitu juga daun. Batang ia simbolkan sebagai keterkaitan antar indra.

Walaupun berbeda tetapi tetap berimbang. Menggambar daun yang paling atas dengan gradasi. Indra menurutnya susah dijelaskan, karena belum pernah merasakan indra tersebut bekerja. Cipratan-cipratan dan doting pada karya yaitu ungkapan emosi yang rasakan saat berkarya.

Mengingat apa yang tidak miliki. Ia berusaha mengekspresikan dengan cara langsung ke dalam karya.

(4)

d. Evaluasi

Karya pewarnaan yang terlalu monoton. Penggunaan teknik water colour yang kurang serta cipratan dan doting terlalu banyak

membuat point of interest gambar semakin kabur. Komposisi objek terlihat baik dan estetik, tetapi posisi karya terlalu ke bawah dan spasi untuk tepi objek kurang lebar membuat karya terkesan kecil. Warna batangnya lebih baik tetapi warna daun sangat bagus. Karya ini sudah di atas rata-rata jika melihat usia dan keterbelakangannya.

2. Identitas Karya Seni

Gambar 2. Karya Salsabilla Putri Azzahra Sumber : Dokumentasi Ellen Marita Andiana 2018

a. Diskripsi Karya

Salsabila memberi tandatangan yang terdapat dipojok kiri karya sekaligus nama seniman. Karya Salsabila menggunakan teknik cetak tinggi dengan media cat air di atas kertas. Ukuran karya adalah A4, terdapat enam daun sebagai objek. Daun di kanan bawah berwarna hijau sedikit kuning-kuning dibagian dalam. Ada daun juga di atasnya yang berwarna pink gelap. Di bagian tengah kertas empat pola daun

(5)

yang melingkar. Tiap daun memiliki motif pengisian warna berbeda.

Daun yang terpola memiliki tiga warna satu warna hijau toska, satu warna hijau daun dan dua warna jingga. Terdapat spreet berwarna dan derbeda ukuran pada gambar.

b. Analisis Formal

Karya sederhana karena warna sangat ramai membuat orang harus berlama-lama memandangi. Cetak tingginya sudah cukup baik.

Karakter cat air juga sudah kuat. Penataan objek tengah sudah terpola.

Konsisten tidak ada repetisi objek membuat karya ini unik. Goresan secara langsung pada karya, bagus dipadu dengan doting yang mencolok membuat background memiliki daya tarik tersendiri. Warna yang digunakan juga sudah cukup baik. Pemilihan objek sudah membuat karya ini semakin menarik.

c. Interpretasi

Salsabila ingin mengutarakan suatu pandangan seni abstrak dalam sekolahnya. Menggunakan metode lukis untuk mengekspresikan emosinya. Warna yang mendominasi yaitu warna yang normal. Karya menggunakan bahasa warna salah satu dari kemampuan otak, karena menggambarkan dan mengisi warna hijau terlalu banyak juga karena menggambar daun pada kanan bawah dengan warna hijau dan daunya digambar normal. Atas daun hijau terdapat daun berwarna pink flaminggo yang terkesan tegas karena daun terlihat lurus. Tengah kertas terdapat empat daun yang memiliki warna berbeda. Hal tersebut

(6)

menunjukkan anak tunarungu sedang banyak pikiranya atau sedang dalam masa kacau, karena daun- daun menjadi tidak terpola. Cipratan- cipratan pada karya ini juga spontan, menggambarkan emosi pada Salsa.

d. Evaluasi

Karya terlalu banyak memakai cipratan membuat gambar menjadi samar. Objek daun hijau pada pojok kanan sudah sangat bagus tetapi objek daun lainya kurang membentuk. Tanda tangan yang terlalu memakan tempat juga sangat mengganggu. Terdapat seperti pola tiga jari dibagian tengah bawah membuat anak tunarungu terkesan narsis.

Komposisi cukup karena point of interest terkesan berada di pojok kanan bawah tepatnya pada daun hijau. Karya sudah bagus jika melihat umur dan keadaannya yang keterbelakangan.

3. Identitas Karya Seni

Gambar 3. Karya Zulfa Muflihah

Sumber : Dokumentasi Ellen Marita Andiana 2018

(7)

a. Diskripsi Karya

Karya adalah karya dari anak yang bernama Zulfa. Karya terdapat tandatangan Zulfa sekaligus namanya juga terdapat lima daun yang di gambarkan dengan menggunakan daun-daun. Karya Zulfa menggunakan teknik cetak tinggi. Menggunakan media cat air di atas kertas. Kertas yang digunakan berukuran A4. Inti dalam karya adalah lima daun. Lima daun yang digambarkan memiliki beberapa warna yaitu satu merah, dua hijau dan dua lainya berwarna coklat. Batang kecil-kecil di setiap daun yang digambar memiliki warna sama yaitu hijau. Terdapat cipratan-cipratan secara langsung warna-warni pada latar belakang karya.

b. Analisis formal

Karya ini sangat baik karena membuat objek seakan-akan direpetisi padahal tidak. Ukuran objek yang baik dan pewarnaan yang pas membuat komposisi dalam karya ini menjadi sangat dinamis.

Ekspresi dari cipratan spontan dalam karya ini juga sangat baik karena konsisten dibagian tengah. Jarak antar objek juga baik. Warna yang digunakan juga warna-warna yang memiliki skema yang berdekatan dalam table warna. Tekstur pada kertas tidak membuat teknik cetak tinggi menjadi berlubang-lubang dalam pengeblokan. Meskipun memiliki keterbatasan pada fisik, tetapi kepekaan mereka sangat kuat.

Terbukti dengan gambar-gambar yang sangat “ekspresif”.

(8)

c. Intepretasi

Zulfa ingin menggambarkan tentang kepedihan yang rasakan tergambar dari cipratan-cipratan yang terpola mengarah keatas dan kanan. Gambar seakan menganalogikan daun sebagai daun telinganya sendiri. Cipratan-cipratan seolah-olah tergambar dari tanah tanaman yang terkena hantaman sangat kuat. Penganalogian membuat karya menjadi berwarna. Pesan yang disampaikan mudah diterima jika disangkutkan dengan keterbelakangan. Warna yang digunakan di dalam karya memiliki esensi cukup. Warna hijau juga hilang kesegarannya.

d. Evaluasi

Karya memiliki kelebihan dan kekurangan, kelebihan karya ini adalah pesan mudah tersampaikan, ekspresi juga jelas tergambarkan.

Kekurangan dari karya ini warna-warna terlalu mentah, cipratan terlalu banyak membuat objek utama menjadi samar. Tandatangan terlalu besar, sampai memakan seperempat media.

(9)

4. Identitas Karya Seni

Gambar 4. Karya Miftahul Farida Sumber : Dokumentasi Ellen Marita Andiana 2018

a. Deskripsi Karya

Karya Miftahul Farida di sini menggambarkan empat lembar daun. Gambar di atas menggunakan teknik cetak tinggi. Teknik yang menggunakan kontur daun sebagai cetakannya. Farida menggunakan media cat air diatas kertas. Kertas yang digunakan berukuran A4. Ia menggambarkan empat daun yang memiliki dua warna. Dua daun di bagian atas berwarna merah sedangkan dua daun dibawah berwarna hijau. Tulang daun sangat nampak. Terdapat cipratan-cipratan berwarna merah di beberapa sisi ruang. Terdapat tulisan nama Miftahul di atas objek-objek tersebut.

(10)

b. Analisis Formal

Miftahul menggambarkan sebuah daun-daun dengan komposisi yang pas. Penempatan daun-daun cerah di pandang. Proporsi daun juga baik, karena menggunakan teknik cetak. Pemilihan warna sangat serasi antara hijau dan merah. Menekanan pada tulang daun juga bagus membuat karya terkesan tegas ditambah lagi cipratan-cipratan yang padukan sebagai background dan forground. Pengolahan elemen visual seperti garis yang tambahkan dipojok kanan bawah dan segitiga dipojok kiri atas karya membuat karya semakin terlihat bagus.

c. Intepretasi

Karya Miftahul ingin terlihat ingin menggambarkan suatu keseimbangan indra. Menggambarkan daun sebagai analogi dari telinga. Farida mempermainkan warna sebagai manfaat yang cukup baik. Merah sebagai arti membara dan hijau sebagai arti baik, disini daun dengan warna merah memudar karena Miftahul ingin menyampaikan bahwa telinga harus digunakan sebaik-baiknya. Bentuk pemikiran abstrak dari Miftahul yang belum mengetahui apa itu arti pendengaran. Tambahan aksen-aksen kecil pada karya ini melambangkan detail visual pada pemikiran Miftahul. Tambahannya dengan cipratan-cipratan yang ekspresif membuat karya ini menjadi seimbang. Pengaruh kontur tulang daun yang diperjelas menambah kesan bahwa Miftahul orang yang tegas.

(11)

d. Evaluasi

Karya bagus setara bentuk dan komposisi tetapi penempatan tandatangan yang tidak beraturan merusak esensi karya. Tambahan aksen-aksen yang membuat imbang komposisi sangat bagus. Hasil cetak lumayan rapi. Karakter cat air sangat kuat. Anak usia yang sangat muda dan berumur sekian memiliki keterbelakangan. Karya layak di apresiasi.

5. Identitas Karya Seni

Gambar 5. Karya Zulfa Muflihah

Sumber : Dokumentasi Ellen Marita Andiana 2018

a. Deskripsi Karya

Karya Zulfa menggambarkan objek sepasang tangan. Tangan yang gambar memiliki dua warna yaitu merah dan hijau tua. Terdapat tandatangan dibawah objek utama. Terdapat pula emoticon senyum yang buat di kanan tangan. Cipratan-cipratan juga ekspresikan di dalam karya. Cipratan tersebut menjurus ke tengah karya dimana menggambar objek. Terlihat teknik yang dituangkan sajikan di sekitar tangan. Karya menggunakan teknik cetak tinggi, yaitu teknik yang memanfaatkan

(12)

objek sebagai alat pengecap. Karya menggunakan cat air diatas kertas gambar berukuran A4. Latar belakang pada karya diatas dominan putih dan cipratan berwarna hijau.

b. Analisis Formal

Menganalisis karya lumayan mudah, karena objek linier. Dua tangan yang digambarkan memiliki bentuk tekstur yang berbeda. Ini salah satu kreativitas mengeksplore bentuk pada objek, pemberian warna juga dinamis. Aksen-aksen cipratan membuat karya di atas terkesan meriah walaupun sederhana. Karakter cat air menyerupai teknik akrilik di beberapa bagian merupakan usaha yang cukup jenius pada seniman, karena telah merubah visual dari medianya. Cipratan mendominasi karya, menunjukan kesungguhan dalam berproses.

Cipratan-cipratan terihat ekspresif sekali jika dilihat satu persatu bentuk cipratan. Aksen senyum menambah karya semakin kekinian.

c. Interpretasi

Karya dibutuhkan referensi, karena simbol tangan memiliki arti yang cukup luas dari berbagai sudut pandang. Karya Zulfa yang menggambarkan tangan diangkat sebagai wujud kecintaanya. Pikiran ini muncul ketika melihat beberapa jari tangan yang terpotong.

Penyampaian lebih dalam ketika Zulfa memberi aksen warna merah uang berarti kemarahan. Kemarahan di sini marah kemarahan pada budaya. Zulfa membutuhkan tangan tetapi dalam tradisi masyarakat papua malah memotong jari. Budaya ini memberi kesenjangan dalam

(13)

pikiran sang seniman. Sang seniman memberi emoticon senyum sebagai teguran ringan terhadap budaya ikipali. Cipratan yang berikan pada karya juga sangat mengekspresikan pemikiran yang tuangkan dalam karya.

d. Evaluasi atau Penilaian

Karya di atas memiliki kekurangan dan kelebihan dimata saya.

Kekurangan karya ini adalah penulisan tanda tangan dan emoticon yang sangat besar memakan tempat dan merusak komposisi karya. Terlalu berlebihan dalam pemberian cipratan membuat objek menjadi samar.

Kurangnya ketelitian dalam mengecap objek membuat objek tangan sedikit terpotong. Terlalu kecilnya media membuat cukup komposisi untuk karya ini. Kelebihan dalam karya ini adalah keberanian Zulfa mengekspolarasi bentuk dilihat dari objek yang tidak sama. Pemilihan objek yang (multitafsir). Penguasaan media cat air dan media.

6. Identitas Karya Seni

Gambar 6. Karya Mellynia Puji Anjas Wati Sumber : Dokumentasi Ellen Marita Andiana 2018

(14)

a. Deskripsi Karya

Karya ini menggambarkan tangan kanan yang diberi warna kuning dan hitam. Gradasi antara kuning dan hitam terjadi di antara jari dan telapak tangan. Terdapat tiga dan empat jari yang cap di samping objek utama. Ada juga dua aksen baik agak besar di bagian kiri bawah, dalam karya ini juga memberi cipratan-cipratan berwarna-warni. Teknik yang digunakan cetak tinggi, yaitu teknik yang menggunakan objek asli untuk mendapatkan suatu print manual yang unik. Mengaplikasikan cat air di atas kertas. Background dominan putih karena warna asli media.

Terdapat pola yang menjadi garis.

b. Analisis Formal

Penggabungan antara warna kuning dan hijau lalu gradasi ke warna gelap sangat bagus. Tambahan aksen bentuk cap jari di sekitar objek menambah kesan cukup bagus. Coretan serta cipratan yang dihasilkan sangat expresif. Pola titik-titik yang dibuat menjadi garis menambah kesan dinamis. Cipratan yang warna-warni memberi kesan sebagai penyambung antar objek. Jika dilihat karya ini termasuk karya sederhana. Objek tangan yang memiliki ambiguitas tinggi juga dengan pewarnaan yang sangat kuno memberi esensi tersendiri pada karya ini.

Karya seperti ini masuk era sebelum renessaince, membuat penikmat bernostalgia pada era lama.

(15)

c. Interpretasi

Karya Melly menangkap gaya-gaya primitif yang kuat. Masa manusia menggunakannya sebagai simbol persembahan dan penyembahan. Melly mengambil simbol-simbol jaman batu.

Mengambil tangan sebagai objek karena tangan dipercaya sebagai perlindungan dari nenek moyang, karena menggabungkan unsur prasejarah dan menyajikan dengan unsur kekinian. Tangan-tangan disamping objek utama juga menyimbolkan bantuan antar sesama manusia. Cipratan-cipratan yang ekspresif menggambarkan emosi dalam jiwa yang ingin keluarkan dan sampaikan tapi tidak tersampaikan karena keterbelakangan anak ini.

d. Evaluasi atau Penilaian

Mengevaluasi karya ini lumayan susah karena banyak kelebihan dan banyak pula kekurangan pada karya ini. kelebihan karya ini adalah pemberian konsep yang mudah dipahami. Penataan objek-objek yang pas dan enak dipandang. Pewarnaan objek yang enak, karena warna objek utama menjadi point of interest pada karya ini. kekurangan pada karya ini adalah kurang serasinya latar belakang putih pada objek.

Terlalu banyak cipratan sehingga gambar terlihat lumayan. Penguasaan karakter cat air kurang matang.

(16)

7. Identitas Karya Seni

Gambar 7. Karya Nughoro Suryo Wicarsono Sumber : Dokumentasi Ellen Marita Andiana 2018

a. Deskripsi Karya

Karya yang bertanda tangan Nugroho Suryo menggambarkan dua tangan kanan. Dua tangan kanan ini beri warna merah bata.

Memberi aksen cipratan-cipratan berwarna hijau dibagian forground.

Terdapat pula lima aksen garis pendek yang mencolok disisi objek utama. Menggunakan cat air yang dibuat pada kertas gambar A4 sebagai media. Terdapat juga simbol secara langsung yang membentuk yang diantara tangan. Cipratan-cipratan yang lakukan terpusat dibagian tengah, karena menggunakan kertas gambar biasa putih sangat dominan dalam background.

b. Analisis Formal

Karya di atas nampak bagus karena menggunakan pengulangan.

Karya juga didukung oleh cipratan yang harmonis membuat karya semakin menarik. Paling mengesankan pemilihan objek tangan. Simbol

(17)

objek tangan memiliki arti tekat yang tinggi. Pewarnaan merah yang memiliki banyak arti membuat objek karya ini terkesan nyata.

Penggunaan karakter cat air yang baik membuat karya semakin unik.

Pengolahan komposisi bentuk-bentuk yang mencolok di sisi objek utama juga membuat karya lebih dinamis dan terlihat penuh belum lagi ketambahan spreet yang diekspresikan pada karya membuat karya semakin ramai tetapi tidak merusak point of interest.

c. Intepretasi

Karya memiliki mengekspresikan kemampuan lumayan tinggi.

Tangan sebagai objek merupakan simbol yang sangat luas, setelah dipahami dan dihubungkan dengan keterbelakangan. Pemahaman yang akurat. Tangan sebagai bahasa simbol. Menggunakan bahasa tangan sebagai kehidupan sehari-hari. Hal tersebut adalah bentuk kecintaanya pada tangan. Menggunakan tangan kanan yang ulang sebagai simbol tidak ada. Namanya tangan kiri atau simbol tangan yang tidak baik.

Fungsi tangan dalam kehidupanya baik. Menggunakan warna merah pada tangan sebagai simbol ekspresi kecintaanya. Ibu jari yang ditimpa dengan beberapa objek mengutarakan bahwa ia menerka perasaan orang tuanya melihat dirinya dalam keterbelakangan. Karya ini sangat simbolis jika di usut lebih dalam.

d. Evaluasi atau Penilaian

Mengevaluasi karya saya mendapat beberapa kelebihan dan kekurangan. Kelebihan dalam karya adalah dalam pemilihan objek.

(18)

Pemahaman maksud juga lumayan menyayat jika di dalami.

Kekurangan karya penulisan tandatangan yang miring sangat merusak.

Komposisi yang terlalu mepet pada tepi media. Penggunaan cipratan yang membingungkan antara background dan forground. Kurangnya tekstur tangan yang membuat karya menjadi monoton. Nughoro harus

lebih belajar lagi. Karya di usianya dan keterbelakanganya karya sudah lumayan baik.

8. Identitas Karya Seni

Gambar 8. Karya Miftahul Farida Sumber : Dokumentasi Ellen Marita Andiana 2018

a. Deskripsi Karya

Karya terdapat tandatangan sekaligus nama sang seniman.

Karya Farida menggambarkan sepasang tangan. Sepasang tangan gambar menggunakan warna merah terdapat pula cipratan-cipratan kasar disekitar objek. Cipratan memiliki dua warna yaitu merah dan hijau. Warna merah lebih mendominasi. Selain karena objek utama berwarna merah, cipratan-cipratan yang lakukan secara berulang-ulang

(19)

lebih banyak warna merah. Objek tangan terlihat samar karena bentuk jari yang tidak kena cap jadi putus-putus. Karya Farida menggunakan cat air yang aplikasikan kepada kertas berukuran A4, menggunakan teknik cetak tinggi.

b. Analisis Formal

Analisis pada karya ini di awali dari komposisi. Komposisi yang baik yaitu balance. Terdapat keseimbangan di kiri dan kanan media.

Penggunaan cipratan yang baik dan memenuhi media. Warna-warna yang gelap gunakan sebagai warna objek utama. Keunikan karakter dari cat air yang disuguhkan lumayan bagus. Pewarnaan hijau pada cipratan menambah ramai suasana karya dan menjadikan karya tidak terlihat monoton.

c. Interpretasi

Mifta berusaha mengungkapkan ketakutan antara jati dirinya.

Menyimbolkan ketakutan dengan warna merah. Menyimbolkan jati diri sebagai tangan, karena tangan pengganti bahasa lisan yang harus digunakan sehari-hari. Tekstur pada tangan yang dicap tidak mengenai kertas semua. Menandakan tidak menekan tangannya yang berarti anak tunarungu sedang tenang dan pasrah. Ekspresi Mifta akan muncul dalam pikiran kita ketika kita membayangkan saat seniman mengecap tanganya ke media kertas. Coretan-coretan dan cipratan yang buat juga menggambarkan tentang emosi yang sedang hadapi saat ini. jika merah menandakan ketakutan. Saat penelitian berlangsung Mifta sedang

(20)

dalam masa ketakutan yang luar biasa. Karya dominan warna hitam.

Warna hijau melambangkan kenormalan. Pribadi normal sudah kalah dengan pribadi yang resah dan sedang ketakutan.

d. Evaluasi atau Penilaian

Karya Farida ada beberapa kekurangan dan kelebihan.

Kekurangannya adalah penguasaan pada media cat air membuat karakter kurang kuat. Banyaknya cipratan membuat objek menjadi kacau,dan pemilihan objek tangan yang linier. Kurangnya eksplorasi gesture tangan. Kelebihan dari karya yaitu komposisi yang

keseimbangan, penempatan yang seimbang dan pemilihan warna yang sesuai faktor usia dan keterbelakangan, membuat karya Farida harus di apresiasi baik.

9. Identititas Karya Seni

Gambar 9. Karya Zulfa Muflihah

Sumber : Dokumentasi Ellen Marita Andiana 2018

(21)

a. Deskripsi Karya

Karya seni berjudul “Bunga dari Batang Pisang” (cetak tinggi) merupakan karya seni anak tunarungu bernama Zulfa Mufilhah. Karya dibuat pada tanggal 03 Mei tahun 2018. Salah satunya menggunakan media cat air, kertas gambar ukuran A4 dan batang pisang. Karya Zulfa Muflihah menggambarkan dua bunga yang berlawanan arah ke atas dan bawah dalam bentuk yang sederhana. Bentuk Bunga yang terbuat dari batang pisang berbagai macam warna. Bentuk dan fungsi masing- masing gambar tersebut, menjadi satu dalam bentuk alam sbentuk natural yang sederhana. Pada karya seni unsur warnanya menggunakan warna yang berbeda-beda dengan merah, hijau, orange dan cokelat.

Tekstur yang terdapat pada gambar menggunakan tekstur kasar dan tektur halus atau tidak rata tetapi bagian tertentu. Gambar dilihat dari segi teknik dibuat dengan cetak tinggi menggunakan batang pisang ada yang kasar dan halus pada kertas gambar. Pengertian ini di setiap bagian yang dibuat dengan batang pisang secara ekspresif dengan bermain warna yang dipadukan dengan warna-warna lain. Gambar menggunakan rasa yang pekat dengan bunga-bunga yang berlawanan arah. Karya Zulfa Mufilhah tidak hanya mengungkapkan imajinasi yang terlihat. Karya ini dibuat dengan senang secara simbolis merupakan wujud keindahan yang memiliki daya tarik tersendiri. Keindahan bunga-bunga yang dibentuk akan menciptakan kreatifitas yang terus dituangkan.

(22)

b. Analisis Formal

Karya seni dari anak tunarungu mengandung unsur komposisi yang menjadi prinsip penting. Kesatuan unsur dalam karya berpadu satu sama lain sehingga menarik untuk dilihat pada bentuk tangkai dan bentuk bunganya. Penekanan atau kontras memiliki prinsip yang mendasari perbedaan pada background. Irama dalam prinsip yang mendasari pengulangan pada bunga. Gradasi susunan warna di dasari pada objek gelap terang merah, hijau, orange, dan cokelat.

Kesebandingan proposi mengacu pada keteraturan dan penyesuaian dari wujud pada ukuran bentuk daun- daunnya.

c. Interpretasi

Karya mengungkapkan perasaan pada anak tunarungu tersebut yang ingin menggambar bunga dengan berlawan arah ke atas dan ke bawah sehingga memuncul inovasi tersendiri. Ide-ide spontan pada pemikiran anak tunarungu berbeda dengan anak normal, tetapi dapat diekspresikan melalui bentuk gambar dua bunga berlawanan arah ke atas dan ke bawah. Gambar anak tunarungu mencerminkan kepribadiannya, mengungkapkan lewat imajinasi yang di tuangkan ke dalam gambaran bunga dari batang pisang. Komposisi warna dalam karya sangat menyolok dengan warna-warna yang cerah dari cat air sebagai alat untuk mengambar. Warna-warna dipilih oleh Zulfa menggambarkan suasana gembira dan senang. Zulfa mampu memadukan warna-warna natural.

(23)

d. Evaluasi atau Penilaian

Kelebihan yang ditonjolkan Zulfa Muflihah mampu berkreasi pada objek, untuk memadukan warnanya bisa dengan baik, proporsi warna sesuai dengan obyek nyata. Kelemahan dalam menggambar adalah kurang saat melakukan pewarnaan sehingga corak terlihat pudar pada gambar. Warna yang digunakan natural dan gambar yang dibuat masih terlihat datar. Kesimpulannya anak tunarungu seusia Zulfa memiliki kemampuan berkreativitas yang cukup tinggi, tetapi dalam warna dan bentuknya masih kaku walaupun sesuai yang diharapkan.

10. Identititas Karya Seni

Gambar 10. Karya Dofani Febriantara Sumber : Dokumentasi Ellen Marita Andiana 2018

(24)

a. Deskripsi Karya

Karya seni di atas berjudul merupakan karya seni dari anak tunarungu yang bernama Dofania Febriantara. Karya di buat pada tanggal 03 Mei tahun 2018. Salah satunya menggunakan media cat air, kertas gambar ukuran A4 dan batang pisang. Karya seni Dofania menggambarkan tiga bunga. Satu bunga yang tengah berbeda sendiri tingginya serta tidak sejajar seperti bunga di sebelah kanan dan kiri, bentuknya bagus dan kelihatan indah. Bentuk bunga terbuat dari batang pisang berbagai macam bentuk, warna dan fungsi masing-masing, menjadi satu dalam bentuk natural. Pada karya unsur warna berbeda- beda dengan komposisi warna merah, orange, dan hijau. Tekstur pada gambar ini menggunakan tekstur kasar hampir menyeluruh, sebagian bertekstur halus pada gambar. Setiap bagian yang dibuat dengan batang pisang secara ekspresif dengan warna. Gambar terlihat menarik dengan berpaduan komposisi bunga ditengah, di samping kiri, dan kanan.

Karya Dofania tidak hanya menggungkapkan yang ada dipikirannya, juga dibuat dengan perasaan yang gembira secara simbolis merupakan wujud keindahan. Munculnya ide-ide bunga dan bentuk memicu kreativitas terus-menerus yang dituangkan pada gambar.

b. Analisis Formal

Karya terkait unsur visual yang ditonjolkan dalam tiga bunga.

Komposisi karya cukup sederhana. Ketiga bunga berbeda proposinya menjadi menarik pada bentuk tangkai yang kecil-kecil. Pekananan pada

(25)

brackground memiliki perbedaan. Gradasi dalam susunan warnanya

didasari oleh objek terang ke gelap putih, merah, hijau dan orange.

Irama dalam prinsip yang mendasari pengulangan pada ketiga bunga tersebut. Keseimbangan proporsi mengacu pada keteraturan dan penyesuaian ukuran pada bentuk ketiga bunga yang tengah dengan samping kanan dan kiri.

c. Interpretasi

Karya mengutarakan ungkapan diri anak tunarungu yang ingin menggambar tiga bunga berbeda proporsi dari bunga tengah, ke atas samping kanan dan kiri sehingga bisa memberikan nuansa gambar tentang konsep dalam karya ini. Gambar menjelaskan kepribadian ide- ide yang dipikirkan punya keterbatasan, tetapi masih seperti bentuk gambar ketiga bunga dengan batang yang unik. Komposisi warna karya sangat jelas dengan warna-warna dominan cerah. Warna-warna yang di pilih Dofania menggambarkan suasana hati gembira. Dofania bagus memilih warna-warna terlihat seperti lingkungan bunga di sekitarnya.

d. Evaluasi atau Penilaian

Kelebihan yang ditonjolkan dalam gambar Dofania adalah kreasi memainkan objek, meskipun sederhana porposi warnanya bisa cerah. Kelemahannya dalam menggambar kurang, karena warnanya hanya dominan merah saja sehingga bisa mengakibatkan gambar menjadi lebih fokus kesisi lain, menggunakan pewarnanya hanya merah dan hijau saja jadi terlihat monoton. Kesimpulannya, gambar

(26)

menunjukan pesan mampu berkreativitas cukup baik menguasai teknik, tetapi juga ada kekurangan dalam warna dan bentuk.

11. Identitas Karya Seni

Gambar 11. Karya Salsabilla Putri Azzahra Sumber : Dokumentasi Ellen Marita Andiana 2018

a. Deskripsi Karya

Karya merupakan kreasi dari Salsabilla Putri Azzahra. Karya di buat pada tanggal 3 Mei tahun 2018, menggunakan media cat air, kertas gambar ukuran A4 dan batang pisang. Karya Salsabilla Putri Azzahra menggambarkan tiga bunga yang tidak memiliki putik dan batangnya berkelok-kelok. Bentuk bunga terbuat dari batang pisang cuma ada dua warna saja, bentuk bunga dan tangkai menjadi satu cukup bagus. Pada karya seni unsur warnanya menggunakan warna hanya dua saja merah dan hijau. Tekstur yang terdapat pada gambar menggunakan tekstur

(27)

kasar. Gambar ini di lihat dari segi teknik pembuatan, dengan cetak tinggi batang pisang pada kertas gambar A4. Setiap bagian yang dibuat dengan batang pisang, bermain dua warna yang dipaduan dengan warna hijau dan merah. Ketiga bunganya menunjukan kepekatan saja. Karya Sallsa Putri Azzahara tidak hanya mengungkapkan apa yang ada di pikiran yang terlihat. Karya dibuat dengan senang secara simbolis merupakan wujud kelarasan. Keunikan bunga-bunga yang dibentuk akan menciptakan kreatifitas.

b. Analisis Formal

Karya berunsur komposisi menjadi prinsip penting pada bunga yang tidak memiliki putik dan batangnya. Kesatuan unsur di dalam gambar sangat sederhana dibagian bunga yang samar-samar. Gradasi susunan warnanya pada obyek putih, hijau dan merah. Penekanan atau kontras memiliki perbedaan antara bunga dan backgrounds. Iramanya mendasari pada pengulangan ketiga bunga tersebut. Keseimbangan keteraturan untuk penyesuaian dan wujud ukuran bentuknya yang ditunjukkan pada gambar bunga.

c. Interpretasi

Karya mengungkapkan luapan anak tunarungu. Ada tiga bunga yang tidak memiliki putik dari batangnya bergaris-garis tidak beraturan dapat menghasilkan imajinasi. Komposisi warna karya. Warna yang di pilih oleh Salsa menggambarkan suasana riang yang. Anak tersebut memiliki kepribadian periang.

(28)

d. Evaluasi atau Penilaian

Karya mewakili sebuah potret alam sekitar rumah, secara keseluruhan berkaitan dengan fungsi garis sebagai identitas bentuk pada objek dan memadukan warna, tetapi kurang dalam pewarnaan sehingga kurang nampak, penggunaan warna hanya dua macam dan dilihat tidak menarik. Kesimpulannya, gambaran cukup kreatif.

12. Identitas Karya Seni

Gambar 12. Karya Nughoro Suryo Wicarsono Sumber : Dokumentasi Ellen Marita Andiana 2018

a. Deskripsi Karya

Karya Nugroho Suryo sederhana. Menggambarkan dua bunga sebagai objek utama. Bunga berwarna hijau dengan tujuh dan delapan kelopak. Terdapat batang yang berwarna coklat. Penyusunan pola dari struktur pelepah pisang. Terlihat urat-urat pelepah pisang yang dicapkan pada media. Begitu di repetisi pada struktur pelepah pisang.

Tidak terdapat tambahan pada background. Membiarkan background

(29)

sesuai dengan warna media. Karya terdapat tanda tangan yang sekaligus nama. Menulis di bagian kanan bawah. Tulisan tandatangan kecil dan pas berada di sudut kanan bawah. Karya mengaplikasikan cat air dengan teknik cetak tinggi yang mengandalkan bentuk pada objek asli.

Penerapan teknik pada media kertas gambar berukuran A4.

b. Analisis Formal

Penataan komposisi bagus. Penekanan pada karakter cat air yang kuat serta pengulangan struktur pelepah pisang dipotong membuat karya terkesan harmonis. Pemotongan pada objek asli juga dilakukan dengan rapi sehingga memberi kesan tegas pada urat-urat pelepah pisang. Pewarnaan baik karena sesuai dengan objek yang ditiru yaitu bunga. Tidak ada tambahan background memperkuat objek sebagai point of interest pada karya. Tandatangan pada tempatnya juga

memberi kesan cukup baik.

c. Interpretasi

Karya menemukan pemahaman baru yaitu tentang sahabat.

Secara sadar atau tidak sadar mengungkapkan isi hatinya yang ingin memiliki pasangan. Tergambar dengan dua bunga yang ujung dari batang bunga saling berdampingan. Karya ini juga menegaskan bahwa struktur setiap individu harus terlihat jelas agar mendapat pasangan yang sesuai dengan struktur kita. Pewarnaan ada objek juga memberi penjelasan bahwa dalam persahabatan harus natural disimbolkan atau wajar dengan warna hijau. Tergambar dengan salah satu bunga yang

(30)

mahkotanya berwarna cukup baik. Batang dari bunga juga dibuat dengan warna coklat agar terkesan kokoh. Mahkota bunga dibuat tujuh dan delapan buah. Tujuh dipercaya sebagai angka keberuntungan karena sering di sebutkan dalam kitap suci. Angka tujuh juga melambangkan hari-hari yang akan dilewati. Angka delapan yaitu angka yang unik dimana angka lain mesti putus dibagian ujung angka delapan tidak memiliki ujung, melambangkan persahabatan yang harmonis dan tidak mudah putus. Latar belakang dibuat sepi agar hubungan antar objek atau individu tidak fokus pada objek lain.

d. Evaluasi atau Penilaian

Pada karya ditemukan kekurangan dan kelebihan.

Kekurangannya adalah ukuran objek kurang proporsional dengan media membuat space atas dan bawah media kurang lebar. Karya terkesan kecil. Kelebihan yaitu komposisi yang artistic. Pewarnaan yang baik.

Teknik yang digunakan juga sangat tradisional. Penyampaian makna mudah diterima.

(31)

13. Identitas Karya Seni

Gambar 13. Karya Salsabilla Putri Azzahra Sumber : Dokumentasi Ellen Marita Andiana 2018

a. Deskripsi Karya

Salsabila menandatangani sekaligus pembuatnya karya di pojok kiri bawah, berkarya dengan teknik grafis tepatnya cetak tinggi.

Memanfaatkan struktur urat pelepah pisang, terdapat pola segi empat yang direpetisi menjadi tiga objek. Karya diberi warna gradasi dari merah ke hijau tetapi mengambil transisi akhir di pertengahan gradasi.

Terdapat garis horizontal di objek ketiga tepatnya di objek kanan bawah. Karya menggunakan media cat air di atas kertas gambar yang berukuran A4. Karya memiliki latar belakang utama putih.

b. Analisis Formal

Karya bagus, karena ia memanfaatkan keunikan dari struktur urat pelepah pisang. Pelepah pisang memiliki urat yang berbeda.

Pewarnaan dan teknik yang baik jika dilihat dari keterbelakangannya.

Pemberian aksen pada karya memberi kesan harmonis. Tidak terlalu buruk menggunakan komposisi objek yang balance. Repetisi karya

(32)

baik. Garis horizontal pada objek ketiga menambah kesan lebih bermakna. Teknik sangat baik dengan penggunaan karakter cat air yang unik, membuat penikmat seni harus berlama-lama memandangi karya.

Objek yang digunakan relatif sederhana tetapi sangat pas dengan teknik dan gradasi yang diterapkan.

c. Interpretasi

Salsabila ingin mengutarakan keharmonisan hidup normal.

Keharmonisan disimbolkan tiga objek yang memiliki kesamaan ukuran, tetapi beda struktur. Salsa menghargai variasi gambar. Manusia diciptakan dengan anatomi yang sama tetapi memiliki struktur sifat, pikiran, psikolog dan fisik yang berbeda. Pemahaman didapat saat melihat struktur yang gambarkan. Menurutnya orang dengan struktur yang sedikit buram atau sedikit kosong akan berada di bagian bawah setara sosial. Sebaliknya, orang dengan struktur kepribadian yang penuh akan berada di atas kesetaraan. Coretan pada objek ketiga juga sebagai simbol bahwa orang di setara bawah masih memiliki kesempatan setara orang yang berada di struktur atas.

d. Evaluasi atau Penilaian

Karya saya terdapat beberapa kekurangan dan kelebihan.

Kekurangan mengolah objek. Menggambarkan objek dengan ukuran yang terlalu besar. Kelebihan karya yaitu pewarnaan yang baik.

Pemilihan struktur objek yang unik dan kemudahan pemahaman semiotika pada karya ini terbilang baik. Karya ini dapat dikembangkan

(33)

komposisinya lagi. Karya yang dihasilkan sudah cukup baik untuk kategori anak usia Salsabilla dan dengan keterbelakangannya karya seperti ini sudah cukup baik.

14. Identitas Karya Seni

Gambar 14. Karya Mellynia Puji Anjas Wati Sumber : Dokumentasi Ellen Marita Andiana 2018

a. Deskripsi Karya

Melly menandatangani karya sekaligus menandai identitas seniman di pojok kiri bawah. Karya menggunakan teknik grafis tepatnya cetak tinggi. Memanfaatkan struktur dari urat pelepah pisang.

Pola segi empat direpetisi menjadi tiga objek. Karya diberi warna gradasi dari hijau pupus, hijau tua, dan hijau muda, tetapi mengambil transisi akhir di pertengahan gradasi. Terdapat titik-titik atau biasa disebut dengan teknik baik dibagian background. Terdapat garis horizontal di objek ketiga tepatnya di objek kanan bawah. Karya menggunakan media cat air di atas kertas gambar yang berukuran A4, sehingga memiliki background utama putih.

(34)

b. Analisis Formal

Karya Melly mempunyai komposisi cukup baik dari gradasi warna dan corak dari pelepah pisang yang sudah di celup memakai cat.

Pelepah pisang memiliki struktur yang berbeda-beda. Pada Pewarnaan cukup baik dan teknik yang ditonjolkan bagus. Pemberian cipratan- cipratan terlihat unik. Cukup kreatif menggunakan komposisi objek gambar. Repetisi karya terbilang cukup. Garis horizontal pada objek menambah kesan tersendiri bagi penikmat seni. Teknik ini cukup baik dengan menggunakan cat air. Objek yang digunakan terlihat natural, tetapi terlihat menyatu dengan teknik dan gradasi antara hijau muda.

c. Interpretasi

Mengintepretasi karya ini menganggap Melly ingin mengutarakan keindahan dari berurutnya warana hijau muda hijau tua.

Keindahan ini simbolkan sebagai tiga objek yang memiliki kesamaan ukuran, tetapi beda dalam strukturnya. Melly menghargai ciptaan Yang Maha Kuasa. Tetapi karya ini memiliki imajinasi cukup bagus. Stuktur yang digambarkan terkesan menyatu. Tentang objek ketiga pelepah pisang menjadi simbol kesederhanaan. Kepribadian yang memunculkan ide-ide cukup bagus. Coretan-coretan mempunyai kesan sederhana.

d. Evaluasi atau Penilaian

Karya di atas memberi suasana yang terdapat pada ketiga gambar, tetapi untuk pencampuran objek masih ada kekurangan itu hal biasa. Menggambarkan objek dengan ukuran A4 cukup baik. Penataan

(35)

gambar dan warna lebih diperhatikan, agar komposisi yang dilihat rapi.

Kelebihan karya Melly sudah cukup dan pengolahan warnanya lumayan baik. Pemilihan struktur objek natural dan mudah di pahami. Karya ini harus di satukan komposisi, tetapi untuk ukuran karya Melly cukup baik.

15. Identitas Karya Seni

Gambar 15. Karya Dofani Febriantara Sumber : Dokumentasi Ellen Marita Andiana 2018

a. Deskripsi Karya

Karya Fani ini terdapat lima objek yang masing-masing membentuk pola linggkaran tidak sempurna. Lima lingkaran ini membentuk pola yang mirip dengan objek bintang. Objek bintang memiliki arah berbeda-beda. Terdapat objek yang nampak bulat di dalam membentuk bintang. Seperti di pojok kiri atas. Objek lain tidak ditampilkan pada gambar satu objek yan diolah dengan mengubah arah kepala bintang terdapat tandatangan di bagian bawah karya. Fani

(36)

menggunakan teknik cap dengan media cat air di atas kertas berukuran A4. Warna tunggal yang digunakan dalam karya ini yaitu merah.

b. Analisis Formal

Menganalisis karya ini Fani memberikan komposisi objek yang enak. Pemilihan warna yang sangat mencolok dengan background asli kertas. Pemilihan background dan warna ini sangat baik, karena point of interest karya ini sangat nampak. Penggeseran satu objek dan kurang

sempurnanya objek menerka-nerka maksud dari karya ini. Penataan arah pada bintang membuat karya ini semakin artistic. Salah satu yang membuat tertarik dalam karya ini yaitu repetisi yang lakukan pada satu objek.

c. Interpretasi

Mengintepretasi karya ini lumayan sulit karena pemilihan objek yang termasuk baru. Melihat dari segi umur Fani. Karya ini menyimbolkan motif pada bola plastik yang dimainkan anak-anak.

Permainan ini sangat disukai sang seniman, Fani terlihat senang memvisualkan motif bola plastik. Motif bola plastik yang karyakan dengan teknik cap yang flat membuat simbol bahwa katerkaitan dengan keterbelakangannya. Fani tidak bisa bermain dengan beberapa teman karena masih banyaknya rasisme pada kaum disabilitas. Menyimbolkan ini pada karya dua dimensi. Karena prinsip kerja seni yang terapkan adalah dua dimensi sulit menjadi tiga dimensi. Menganalogikan dengan yang disabilitas sulit membaur dengan teman-teman yang normal

(37)

lainya. Pewarnaan merah mengambil dari penyimbolan sifat warna yang pahami. Merah yang berarti amarah.

d. Evaluasi atau Penilaian

Mengkritik karya ini sedikit sulit, karena ada kelebihan dan kekurangan. Kelebihan karya ini yaitu pemilihan objek yang pas.

Pemilihan warna yang baik dan komposisi objek yang ia buat secara berbeda membuat karya ini terkesan senior. Kekurangan dari karya ini adalah karya ini memiliki komposisi yang biasa dua di kiri dua di kanan satu ditengah, ini merupakan komposisi yang sangat biasa. Kurang munculnya karakter cat air dan jika sang seniman ingin menekuni teknik cap ini mungkin seniman harus berkunjung ke pusat batik atau proses penciptaan batik. Karya dengan umur dan keterbatasan saya rasa ini cukup baik.

16. Identitas Karya Seni

Gambar 16. Karya Mellynia Puji Anjas Wati Sumber : Dokumentasi Ellen Marita Andiana 2018

(38)

a. Deskripsi Karya

Karya Mellynia ini terdapat lima objek yang masing-masing membentuk pola lingkaran tidak sempurna. Dalam lima lingkaran ini terdapat pola yang mirip dengan objek matahari dan tergambar mata segitiga dan mulut. Objek bintang berbentuk mata dan mulut ini memiliki arah yang berbeda-beda. Terdapat pula objek yang blur seperti di geser ke atas waktu proses penciptaanya. Ada juga objek yang matahari berbentuk mata dan mulut tidak sempurna. Seperti yang berada di tengah. Objek-objek lain tidak ditampilkan disini. Mellynia mengambar objek yang fariasi dengan mengubah arah kepala matahari menjadi sesosok yang mempunyai mata dan mulut terdapat pula tanda tangan dibagian bawah karya di sebelah kanan. Menggunakan teknik cap dengan media cat air di atas kertas yang berukuran A4. Hanya menggunakan warna hijau tua dan merah dalam karya ini.

b. Analisis Formal

Menganalisis karya ini Mellynia memberikan komposisi objek yang lumayan tepat. Pemilihan warna yang sangat kontras dengan background pada kertas. Pemilihan background dan warna ini begitu

jelas, karena point of interest karya ini sangat menarik. Penggeseran satu objek dan kurang sempurnanya objek membuat lebih hidup maksud dari karya ini. Penataan arah pada matahari yang mempunyai mulut dan mata membuat karya ini semakin artistic. Salah satu yang

(39)

membuat tertarik dalam karya ini adalah repetisi yang lakukan pada salah satu objek.

c. Interpretasi

Mengintepretasi karya ini lumayan sulit karena pemilihan objek yang termasuk sulit. Melihat dari segi kerterbelangan. Karya ini menyimbolkan motif matahari yang terlihat menakutkan mungkin Melly suka, memvisualkan matahari. Motif Matahari yang karyakan dengan teknik cap dari ubi-ubian yang membuat simbol bahwa keterkaitan dengan keterbelakangannya. Melly tidak bisa bermain dengan beberapa teman karena masih banyaknya rasisme pada kaum disabilitas. Tersirat pada karya dua dimensi. Prinsip kerja seni yang diterapkan, dua dimensi, sehingga sulit menjadi tiga dimensi. Analogi dengan yang disabilitas sulit beradaptasi dengan lingkungan baru.

Pewarnaan hijau tua diambil dari penyimbolan sifat warna yang ia pahami.

d. Evaluasi atau Penilaian

Mengkritik karya ini gampang dan susah pasti ada, karena ada kelebihan dan kekurangan. Kelebihan karya ini pemilihan objek yang unik. Pemilihan warna-warna yang baik dan komposisi objek yang buat secara berbeda membuat karya ini terkesan baik. Kekurangan dari karya ini memiliki komposisi yang sudah baik dua dikiri dua dikanan satu ditengah salah satu memiliki warna yang berbeda sendiri, ini merupakan komposisi setara. Kurang munculnya karakter cat air teknik

(40)

cap dari ubi-ubian ini harus lebih pelajar lagi, tetapi untuk karya dengan umurnya yang mempunyai keterbelakangannya karya ini cukup baik.

17. Identitas Karya Seni

Gambar 17. Karya Zulfa Muflihah

Sumber : Dokumentasi Ellen Marita Andiana 2018

a. Deskripsi Karya

Karya ini terdapat tulisan besar Zulfa yang merupakan tanda tangan dan namanya. Terdapat emoticon senyum yang digoreskan dalam karya ini. Tandatangan dan emoticon menggunakan warna merah. Karya ini juga terdapat objek utama yaitu beberapa seperti bola yang repetisi menjadi empat buah objek. Objek ini memiliki pola imajinar berbentuk lingkaran juga. Ada beberapa objek yang gambar memudar. Ada juga coretan-coretan yang beraada dikanan bawah karya.

Objek-objek ini menggunakan warna hijau toska. Membuat karya ini dengan teknik cap menggunakan cat air dan di aplikasikan pada kertas yang berukuran A4. Warna kertas sebagai background yang secara otomatis warna background.

(41)

b. Analisis Formal

Menganalisis karya ini sangat mudah karena penempatan komposisi yang sudah kekinian. Pewarnaan objek yang pudar.

Penulisan tandatangan juga besar jadi memudahkan untuk menemukan siapa yang mengambarnya. Aksen senyum juga menambah kesan harmonis pada karya ini. Pewarnaan hijau yang utama pada karya ini juga memberi esensi natural pada karya. Kurangnya tambahan- tambahan yang tidak berguna juga membuat point of interest karya ini menjadi sangat baik. Penataan objek yang sangat artistic memberi kesan dan layak untuk diperhitungkan berbakat. Pemilihan kertas ukuran A4 juga sangat baik karena membuat karya terlihat penuh.

Teknik yang digunakan juga tradisional, tetapi pemilihan objek yang terkesan abstrak membuat karya ini menjadi karya kebaruan dan kekinian.

c. Interpretasi

Interpretasi karya ini sangat sulit karena sang seniman memberi simbol-simbol objek yang sangat jarang berupa pola lingkaran yang ia ulang-ulang atau repetisi. Memberian efek abstrak menuangkannya kedalam karya cap. Karya ini juga mungkin sebagai terapi seni dalam jiwa anak ini. Keterbatasan memberi aksen senyum di karyanya karena tetap semangat dalam menjalani hidup. Senyum sebagai cara memotivasi teman-temannya dalam menjalani hidup ini. Beberapa

(42)

objek yang gambarkan memiliki warna hijau yang makna sebagai simbol natural dalam hidup.

d. Evaluasi atau Penilaian

Mengevaluasi karya ini sangat mudah jika dilihat secara komposisi. Penataan objek sangat baik dengan penataan yang cukup baik. Penulisan nama sang seniman yang memakan separuh media membuat sang seniman terkesan narsis. Pemilihan warna yang kurang pas. Warna pada objek terlihat cukup baik. Jika ingin meneruskan objek-objek lebih baik seperti ini.

18. Identitas Karya Seni

Gambar 18. Karya Miftahul Farida

Sumber : Dokumentasi Ellen Marita Andiana 2018

a. Deskripsi Karya

Karya yang bertulis Mifta sekaligus nama dan tanda tangan ini berada dibagian bawah dan tepat ditengah karya. Karya ini memiliki tiga objek yang masing masing memiliki pola imajiner yang sama. Pola imajiner yang dibuat dalam karya ini yaitu lingkaran. Lingkaran-

(43)

lingkaran yang gambar memiliki ukuran yang sama yaitu sepertiga media dan kalikan menjadi tiga buah secara vertikal. Pola lingkaran ini memiliki struktur pengisian warna yang berbeda-beda. Pola yang paling kiri memiliki coretan kebawah dan pola yang paling kanan memudar.

Mifta membuat karya ini dengan tehnik mengecap. Menggunakan cat air sebagai media dan aplikasikan diatas kertas gambar berukuran A4.

Karya ini memiliki background putih dan menggunakan warna kuning sebagai objek.

b. Analisis Formal

Untuk menganalisis karya ini pertama kita lihat pasti komposisi.

Komposisi karya ini terbilang cukup karena komposisi ini sering kita jumpai di karya-karya lain, tetapi pembentikan karya yang baik terpakan dengan tidak adaya kesamaan dalam pengisian warna.

Pemberian aksen coretan pada karya ini juga membuat penikmat menerka-nerka apa yang ingin sampaikan. Pewarnaan yang hampir sama dengan background juga membuat para penikmat memiliki ambiguitas yang tinggi.

c. Interpretasi

Karya termasuk abstrak dan susah mencari makna simbol- simbol yang diterangkan. Tetapi melihat dari keterbelakangannya ia ingin menyampaikan emosi lewat warna dan objek. Membuat objek yang sama untuk menyimbolkan walaupun berbeda, tetapi tetap memiliki kesamaan yaitu sama sama manusia yang ingin dihargai.

(44)

d. Evaluasi atau Penilaian

Karya ini cukup mudah dievaluasi, karena ada beberapa kelebihan dan kekurangan yang tampak nyata. Bicara soal kelebihan, Karya teknik pengisisan dan pemberian aksen coretan yang terkesan pada karya. Kekurangan karya pada penyamaian makna yang kurang menarik. Pemilihan warna kurang baik, warna kuning bila di sandingkan warna putih dari jauh tidak terlihat. Sepinya objek dan linearnya penataan objek membuat karya tampak membosankan.

Gambar

Gambar 2. Karya Salsabilla Putri Azzahra Sumber : Dokumentasi Ellen Marita Andiana 2018
Gambar 3. Karya Zulfa Muflihah
Gambar 4. Karya Miftahul Farida Sumber : Dokumentasi Ellen Marita Andiana 2018
Gambar 5. Karya Zulfa Muflihah
+6

Referensi

Dokumen terkait

Hal ini menunjukkan bahwa keyakinan konsumen juga mengalami peningkatan pada level optimismenya dibandingkan dengan triwulan sebelumnya.. Hanya saja apabila melihat

Prestasi merupakan hasil yang dicapai seseorang ketika mengerjakan tugas atau kegiatan tertentu. prestasi akademik adalah hasil belajar yang diperoleh dari

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh senam dismenore terhadap penurunan nyeri menstruasi pada mahasiswi asrama STIKes Muhammadiyah Palembang..

Senyawa asam 3-okso-24-sikloarten-21-oat yang dapat menghambat pertumbuhan tumor kulit pada aktivasi virus Epstein Barr telah diisolasi dari daun duku (Nishizawa

Untuk mengetahui pengaruh struktur modal (Debt to Equity Ratio) terhadap profitabilitas (Return On Equity) perusahaan industri tekstil dan garmen yang terdaftar di

Sistem Informasi Laboratorium Klinik Keperawatan merupakan bagian dari sistem yang ada di institusi pendidikan keperawatan, dimana dalam pembuatan aplikasi sistem

mengakses sumber-sumber dan bahan-bahan pembelajaran tersebut. Kondisi seperti ini diharapkan dapat menjamin pemerataan dan peningkatan mutu pendidikan. Portal