80
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Metode Survey
Metode yang digunakan dalam survey ini dengan cara Diskriptif Analitis berdasarkan Metode PCI (Pavement Condition Index). Diskriptif berarti survey memusatkan pada masalah-masalah yang ada pada saat sekarang, keadaan kerusakan perkerasan jalan yang diteliti, sedangkan Analitis berarti data yang dikumpulkan mula-mula dikumpulkan, disusun, kemudian dianalisis dengan menggunakan prinsip-prinsip analisis Metode PCI (Pavement Condition Index).
3.2 Lokasi Survey
Lokasi survey dilakukan pada ruas Jalan Kyai Mojo, Pasar Kliwon, Surakarta dapat dilihat pada Gambar 3.1.
Gambar 3.1 Jalan Kyai Mojo, Pasar Kliwon, Surakarta KM 0+000-2+000 (Sumber: Google Maps)
STA 0+000
STA 2+000
commit to user
Gambar 3.2 Dokumentasi Lapangan
Ruas Jalan Kyai Mojo, Pasar Kliwon, Surakarta ini mempunyai lebar jalan 7,5 m.
3.3 Teknik Pengumpulan Data
Data diperoleh dari survey lapangan yang dilakukan pada jam sibuk (untuk pengambilan data LHR) dan pada jam lenggang (untuk survey kerusakan pekerasan jalan dan survey CBR tanah).
3.3.1 Data yang Diperoleh a. Data Primer
Data yang diperoleh dalam pengambilan data di lapangan adalah sebagai berikut:
1) Kerusakan Jalan (pengamatan langsung di lapangan) 2) LHR jalan (dihitung pada jam sibuk)
3) DCP (pengujian langsung di lapangan)
b. Data Sekunder
Yang dimaksud data sekunder yaitu data yang diperoleh dari instasi terkait, yaitu berupa :
1)
Data curah hujan (Surakarta dalam Angka)2)
Harga satuan dasar dan upah (Dinas Bina Marga Kota Surakarta) commit to user3.3.2 Peralatan yang Digunakan
Peralatan yang digunakan dalam pengambilan data di lapangan adalah sebagai berikut:
1) Roll meter, digunakan untuk mengukur lebar lerusakan dan lebar penampang jalan.
2) Penggaris, digunakan untuk mengukur lebar retakan dan kedalaman kerusakan.
3) Alat tulis, digunakan untuk menulis yaitu berupa pena / bolpoint.
4) Form (kertas kerja), digunakan sebagai alat pencacat data.
5) Papan / Hard board, digunakan sebagai alat untuk menulis.
6) Counter, digunakan sebagai pengukur waktu.
7) Jam/ arloji, digunakan sebagai penunjuk waktu.
8) Seperangkat alat DCP 9) Linggis
10) Cangkul
Lokasi survey yaitu pada Jalan Kyai Mojo, Pasar Kliwon, Surakarta dengan panjang jalan 2,00 km. Survey dibagi per 50 m sehingga terdapat 40 unit lokasi survey. Metode survey untuk kerusakan jalan adalah pengamatan secara langsung di lapangan. Cara untuk menentukan ukuran panjang dan lebar kerusakan yaitu dengan cara diukur bagian paling luar kerusakan dan ditambah kerusakan minimal 10 cm dari bagian kerusakan paling luar. Contoh pengukuran dimensi kerusakan dapat dilihat pada Gambar 3.3.
Gambar 3.3 Mendimensi Kerusakan Jalan
Berikut adalah contoh formulir survey kerusakan jalan, LHR, dan DCP.
Lubang Retak Buaya
commit to user
Untuk contoh formulir survey kerusakan jalan pada STA 0+500-0+550 dapat dilihat pada Gambar 3.4 sebagai berikut:
Gambar 3.4 Formulir Survey kerusakan Jalan commit to user
Untuk survey LHR contoh formulir dapat dilihat pada Gambar 3.5 sebagai berikut:
Gambar 3.5 Formulir Survey LHR
commit to user
Untuk survey DCP contoh formulir dapat dilihat pada Gambar 3.6 sebagai berikut:
Gambar 3.6 Formulir Survey DCP commit to user
3.4 Tahapan Survey
Tahap I : Persiapan dan studi literature
Tahap II : Pengumpulan data (lapangan dan sekunder) Tahap III : Rekapitulasi data
Tahap IV : Analisis data dan perhitungan Tahap V : Pembahasan
Tahap VI : Kesimpulan dan Saran Tahap VII : Selesai
commit to user
3.5 Diagram Alir
Diagram alir penelitian ini direncanakan seperti pada Gambar 3.7 sebagai berikut:
Gambar 3.7 Diagram Alir Penelitian.
RAB
Analisis Total Harga Seluruh Pekerjaan
SELESAI Tebal Lapis
Tambahan (Overlay)
Volume Rencana Pekerjaan Indeks Tebal Perkerasan ( )
Koefisien &
Tebal Lapis Pondasi Bawah Koefisien &
Tebal Lapis Pondasi Atas Koefisien &
Tebal Lapis Permukaan
ITP Sisa KERUSAKAN
JALAN LHR DCP Data Curah
Hujan Harga Satuan
Dasar dan Upah
DATA PRIMER DATA SEKUNDER
MULAI
PENGUMPULAN DATA
Waktu Pekerjaan (Time Schedule)
commit to user
Diagram alir survey kerusakan jalan seperti pada Gambar 3.8 sebagai berikut :
Gambar 3.8 Diagram Alir Survey Kerusakan Jalan
Diagram alir survey LHR sperti pada Gambar 3.9 sebagai berikut :
Gambar 3.9 Diagram Alir Suvey LHR MULAI
Mengukur jalan dan diberi tanda stasioning jalan setiap 50 meter menggunakan Roll Meter
Mengukur panjang kerusakan dengan menggukan roll meter
Mengukur kedalaman kerusakan dengan penggaris
Mengukur lebar jalan dengan menggunakan roll meter
Mencatat hasil survei kedalam form survei yang telah disediakan
SELESAI
MULAI
Melakukan survey LHR dalam sehari sebanyak 3 kali waktu perhitungan, yaitu : Pagi : 06.30 – 08.30
Siang : 11.00 – 13.00 Sore : 16.00 – 18.00
Menekan hand counter sesuai dengan jenis kendaraan yang lewat
Mencatat jumlah kendaraan yang lewat setiap 15 menit sesuai dengan jenis kendaraan yang lewat
SELESAI commit to user
Diagram alir survey DCP seperti pada gambar 3.10 sebagai berikut :
Gambar 3.10 Diagram Alir Survey DCP
Ya
Tidak
Menyambungkan seluruh bagian peralatan dan memastikan bahwa sambungan batang atas dengan landasan serta batang bawah dan kerucut
baja sudah tersambung dengan kokoh. Menentukan titik pengujian, mencatat STA/Km, mengupas dan meratakan permukaan yang akan diuji.
Membuat lubang uji pada sisi jalan sebagai sampel tanah dasar perkerasan jalan, sehingga didapat lapisan tanah dasar.
Meletakkan alat DCP pada titik uji di atas lapisan yang akan diuji.
Mengangkat palu sampai bagian bawah pegangan dan melepaskan hingga memukul landasan lalu
mencatat penetrasi pukulan pada formulir
Mencabut peralatan DCP, menimbun dan memadatkan galian lubang sesuai perkerasan yang ada.
SELESAI MULAI
Cari Lokasi
Lain
Kedalaman penetrasi ± 75 cm, Apakah kecepatan penetrasinya kurang dari 1 mm/3 tumbukan ?
commit to user
Penjelasan diagram alir:
a. Dalam penentuan titik uji seharusnya pada as jalan, tetapi karena tidak memungkinkan maka pekerjaan ini dilaksanakan di bahu jalan, dengan harapan dapat memperoleh data yang tidak jauh berbeda dengan jika dilakukan di as jalan. Selain itu diusahakan mencari titik pada tanah yang rata dan bersih dari akar tanaman atau kerikil. Jika terpaksa terdapat kerikil-kerikil maka harus dibersihkan terlebih dahulu yaitu dengan cara dikupas atau digali hingga ditemukan tanah tanpa kerikil yang dapat mengganggu proses pengujian.
b. Peralatan yang dibutuhkan yaitu seperangkat alat DCP (Gambar 3.7), formulir survei (Lampiran F-4), alat tulis, dan papan sebagai alas lembar kerja.
Gambar 3.11 Seperangkat Alat DCP Keterangan :
1. Pengunci 7. Kunci
2. Pegangan 8. Batang Utama
3. Palu Geser (8 kg) 4. Batang Skala 5. Isolatip 6. Konus
1 2 3 4 5 6 7 8
commit to user
c. Rangkaian alat DCP dapat dilihat pada Gambar 3.8 di bawah ini.
Gambar 3.12 Sketsa Rangkaian Alat DCP
d. Penumbukan dilakukan dengan cara mengangkat palu geser sampai bagian bawah pegangan dan melepaskan hingga memukul landasan, kemudian mencatat penetrasi pukulan pada formulir survei.
Dikupas / Digali
Gambar 3.13 Pembersihan titik uji dari kerikil
Kerikil
Tanah sebagai titik uji
Pegangan Palu Geser (8 kg)
Batang Skunder Ø 16mm
Batang Utama Ø 16mm
Batang skala
Conus
Tanah Dasar Landasan Tumbukan
commit to user
3.5.1 Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari instasi terkait, yaitu berupa harga satuan dasar dan upah yang nantinya akan digunakan dalam penyusunan Reancana Anggaran Biaya. Karena lokasi survei terletak di Kota Surakarta maka data ini diperoleh dari Bina Marga Kota Surakarta.
3.6 Analisis Hasil Survey
Dari survey yang dilakukan di lapangan kemudian di analisis untuk mengetahui tingkat kerusakan yang terjadi, untuk menentukan jenis penanganan yang tepat, guna meningkatkan tingkat pelayanan jalan terhadap pengguna jalan.
commit to user