ANALISIS STRUKTUR FISIK LIRIK LAGU
ُ دُ وُ سُ يُُ بُ حُ لُ ا
/alḥubbu yasūdu/DINYANYIKAN OLEH MAHER ZAIN
SKRIPSI SARJANA OLEH
SEFTIA AULIA WAHYUNI 150704029
PROGRAM STUDI SASTRA ARAB FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2021
ANALISIS STRUKTUR FISIK LIRIK LAGU
ُ دُ وُ سُ يُُ بُ حُ لُ ا
/alḥubbu yasūdu/DINYANYIKAN OLEH MAHER ZAIN
SKRIPSI SARJANA OLEH:
SEFTIA AULIA WAHYUNI 150704029
PROGRAM STUDI SASTRA ARAB FAKULTAS ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN
2021
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur peneliti ucapkan kepada Allah SWT Tuhan Yang Maha Kuasa atas rahmat dan hidayah-Nya peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul "Analisis Struktur Fisik lirik Lagu
ُ دُ وُ سُ يُ ُ بُ حُ لُ ا
/alḥubbu yasūdu/Dinyanyikan Oleh Maher Zain". Skripsi ini diajukan bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat dalam memperoleh gelar Sarjana Sastra pada Program Studi Sastra Arab Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.
Salawat beriring salam kepada junjungan alam Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan sahabatnya.
Peneliti menyadari bahwa penyusunan skripsi ini masih banyak terdapat kekurangan yang harus dibenahi, disebabkan keterbatasan kemampuan dan pengetahuan peneliti. Oleh karena itu, dengan kerendahan hati peneliti senantiasa menerima kritik dan saran yang membangun demi perbaikan dan penyempurnaan skripsi ini.
Akhir kata, peneliti berharap semoga skripsi ini dapat memberi manfaat bagi pembaca khususnya peminat bahasa Arab, serta dapat menambah khazanah keilmuan dibidang bahasa Arab.
Medan, 25 Januari 2021 Peneliti,
SEFTIA AULIA WAHYUNI 150704029
ii
UCAPAN TERIMA KASIH
Syukur alhamdulillah peneliti ucapkan atas kehadirat Allah SWT berkat rahmat dan ridha-Nya skripsi ini dapat diwujudkan. Peneliti menyadari terwujudnya skripsi ini tidak terlepas dari bimbingan dan motivasi berbagai pihak.
Oleh sebab itu, dengan segala kerendahan hati peneliti ingin mengucapkan terimakasih yang setulus-tulusnya kepada:
1. Yang terhormat Bapak Dr. Muryanto Amin, S.Sos., M.Si selaku Rektor Universitas Sumatera Utara.
2. Yang terhormat Bapak Dr. Budi Agustono, M.S selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara. Bapak Prof Drs. Mauly Purba, M.A., Ph.D selaku Wakil Dekan I, Ibu Dra. Heristina Dewi, M.Pd selaku Wakil Dekan II, Bapak Prof. Ikhwanuddin Nasution, M.Si selaku Wakil Dekan III Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara, dan kepada sivitas akademika yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu.
3. Yang terhormat Ibu Dra. Rahlina Muskar Nst, M.Hum., Ph.D selaku Ketua Program Studi Sastra Arab Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara dan kepada Bapak Drs. Bahrum Saleh, M.Ag selaku Sekretaris Program Studi Sastra Arab Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.Semoga Allah SWT senantiasa mencurahkan rahmat dan ridha-Nya.
Aamiin.
4. Yang terhormat Ibu Dr. Nursukma Suri, M.Ag. selaku dosen pembimbing yang dengan penuh perhatian telah memberikan nasehat, bimbingan, dan arahan dalam penulisan skripsi ini sehingga skripsi ini dapat peneliti rampungkan dengan tepat waktu. Semoga Allah SWT senantiasa mencurahkan rahmat dan ridha-Nya. Aamiin.
5. Yang terhormat Ibu Dra. Rahlina Muskar, M.Hum., Ph.D selaku dosen penguji dan pengajar dengan penuh perhatian, serta kasih sayang, yang telah membantu dalam proses penelitian ini hingga selesai tepat pada
iii
waktunya.Semoga Allah SWT senantiasa mencurahkan rahmat dan ridha- Nya. Aamiin.
6. Yang terhormat Bapak Drs. Bahrum Saleh, M.Ag selaku dosen penguji dan pengajar dengan penuh perhatian, serta kasih sayang, yang telah membantu dalam proses penelitian ini hingga selesai tepat pada waktunya.Semoga Allah SWT senantiasa mencurahkan rahmat dan ridha- Nya. Aamiin.
7. Yang terhormat Ibu Dra.Kacar Ginting, M.Ag selaku dosen penasehat akademik yang dengan penuh perhatian telah memberikan semangat, motivasi dan nasihat bagi peneliti sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan tepatwaktu.Semoga Allah SWT senantiasa mencurahkan rahmat dan ridha-Nya. Aamiin.
8. Seluruh Staf Pengajar di Program Studi Sastra Arab dan staf Pengajar Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara, yang telah memberikan banyak ilmunya semenjak peneliti terdaftar menjadi mahasiswa Sastra Arab FIB USU hingga menyelesaikan skripsi ini.
9. Kak Fitri selaku Staf Administrasi Program Studi Sastra yang telah banyak membantu peneliti dalam hal administrasi.
10. Yang terhormat seluruh guru di Yayasan Pendidikan Jannat Al-Baqi yang telah banyak memberikan nasihat, motivasi dan dukungan moril yang tak ternilai harganya hingga peneliti dapat menyelesaikan pendidikan dan men capai gelar Sarjana. Semoga Allah SWT senantiasa mencurahkan rahmat dan ridha-Nya. Aamiin.
11. Teristimewa dengan penuh kasih sayang dan rasa cinta peneliti ucapkan kepada Ayahanda Mansur Jafar dan Ibunda Rosmina Sari Lubis, pengorbanan dan ketulusannya dalam menasehati dan memberikan dukungan moril ataupun material yang tidak terhingga nilainya hingga peneliti dapat menyelesaikan pendidikan dan mencapai gelar Sarjana.
Semoga Allah SWT senantiasa mencurahkan rahmat dan ridha-Nya.
Aamiin. Serta terima kasih kepada adik-adik saya Junizar Risky, Miftahul Jannah, Rafli Maulana, Muhammad Afdhal dan Fathimah Azzahra (alm).
iv
12. Yang tersayang Kakanda Desi Fadhilah dan Abangda Habibi yang telah memberikan nasihat, motivasi dukungan moril ataupun material yang tidak terhingga nilainya hingga peneliti dapat menyelesaikan pendidikan dan mencapai gelar Sarjana. Semoga Allah SWT senantiasa mencurahkan rahmat dan ridha-Nya. Aamiin.
13. Tersayang Ompung di Sumbar, Makcik Mudiana, Makcik Ani, Pakcik Caron, Cut Din, Pakcik Mahdir, dan seluruh keluarga besar peneliti yang telah memberikan doa, bantuan dan semangat kepada peneliti sehingga skripsi ini selesai dan peneliti dapat mencapai gelar Sarjana.
14. Tersayang Keluarga Besar Beastudi Etos Medan, Pak Pindi Patana, Bang Dicky Arya Dharma, Kak Chairani Ilma, Kak Titin Hartini, Bang Rivaldo Perdana Putra, Bang Sandro, Bang Abdi Pratama, Nur Maiyah Hasibuan, Jusriani Harahap, Suci Raihani, Wadiyah Nur Lubis, Siti Ayu Fathimah, Saidatul Faizah, Abadi Sanjaya Siregar, Aman Harahap dan keluarga besar lainnya yang tidak bisa dituliskan satu persatu yang telah memberikan do'a, bantuan dan semangat kepada peneliti sehingga skripsi ini selesai dan peneliti dapat mencapai gelar sarjana.
15. Tersayang sahabat-sahabat Pelajar Islam Indonesia (PII) Sumatera Utara, Melisa, Ayu, Kak Ani, Mira, Rahmah, April, Ninda, Abangda Muhammad Zulfirman Hasibuan, Leo, Tami, Indra, dan teman-teman seperjuangan lainnya yang tidak bisa dituliskan satu persatu yang telah memberikan do'a, bantuan dan semangat kepada peneliti sehingga skripsi ini selesai dan peneliti dpat mencapai gelar sarjana.
16. Tersayang keluarga besar Bunda Ahtong, Bapak Arif, Tari, dan Syahara, yang telah memberikan doa, bantuan dan semangat kepada peneliti sehingga skripsi ini selesai dan peneliti dapat mencapai gelar Sarjana.
17. Tersayang Nur Maiyah Hasibuan, Syahfitri Rahmadani, Fajriah, Rahmi, Nursyimah dan seluruh sahabat saya lainnya yang telah memberi semangat kepada peneliti sehingga skripsi ini selesai dan peneliti dapat mencapai gelar sarjana.
v
18. Seluruh keluarga besar Sastra Arab angkatan 2015, Saila, Desi, Jasmine, Irna, Khairani, Syita, Dira, Kak Radliatun, Dedek, Nisa, Eka Nanlohy, Dian, Sangkot, Yaqin, Rico, Hazrina, Shakila, dan teman-teman seperjuangan lainnya yang tidak bisa dituliskan satu persatu, semoga kita menjadi insan yang sukses dan persaudaraan kita tetap terjaga.
19. Para alumni, Kak Zakiya, Abangda Khairil, Kak Hakimah. Para senioren Kak Henny, Bang Annas dan Bang Ridwan serta adik-adik yang berada di Program Studi Sastra Arab Fakultas Ilmu Budaya USU, Mirna, Nadya Wilanda dan lainnya yang tidak bisa dituliskan satu persatu yang telah bersedia memberikan bantuan serta dukungannya kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini.
20. Keluarga Besar KKN 2018, Miftah Rizky, Eva, Pumel, Lia, Rizka, Lisa, Maysaroh, Nadya, Maedy, Fira, Maeldin, Junidar, Ruth, dan Fernando, semoga kita sukses dan kekeluargaan kita tetap terjaga.
21. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan namanya satu persatu.
Jazākumullāhu khairan.
Peneliti berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca dan penelitian selanjutnya. Kepada semuanya peneliti mengucapkan terimakasih, semoga segala sesuatunya menjadi amalan yang diridhai Allah SWT dan mendapatkan balasan yang berlipat. Aamiin.
Medan, 25 Januari 2021 Peneliti,
SEFTIA AULIA WAHYUNI
150704029
vi
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ... i
UCAPAN TERIMA KASIH... ii
DAFTAR ISI ... vi
ABSTRAK ... viii
PEDOMAN TRANSLITERASI ... x
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 3
1.3 Tujuan Penelitian ... 3
1.4 Manfaat Penelitian ... 3
1.5 Metode Penelitian... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 5
2.1 Kajian Terdahulu ... 5
2.2 Pengertian Struktural ... 6
2.3 Pengertian Lirik ... 8
2.4 Struktur Fisik ... 9
2.4.1 Perwajahan (Tipografi) ... 9
2.4.2 Diksi ... 11
2.4.3 Imaji ... 11
2.4.4 Kata Konkret ... 12
2.4.5 Bahasa Figuratif (Majas) ... 13
2.4.5.1 Simile ... 14
2.4.5.2 Metafora ... 14
2.4.5.3 Personifikasi ... 15
2.4.5.4 Hiperbola ... 15
2.4.5.5 Sinekdoke ... 16
2.4.5.6 Alegori... 17
2.4.5.7 Litotes ... 17
vii
2.4.5.8 Metonimia ... 17
2.4.5.9 Eufimisme ... 18
2.4.5.10 Pleonasme ... 18
2.4.5.11 Repitisi ... 18
2.4.5.12 Klimaks ... 19
2.4.5.13 Antiklimaks ... 19
2.4.5.14 Ironi ... 19
2.4.5.15 Anafora ... 20
2.4.5.16 Antitesis... 20
2.4.5.17 Alusio ... 20
2.4.6 Rima ... 21
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN ... 23
3.1 Hasil ... 23
3.2 Pembahasan ... 24
3.2.1 Perwajahan Puisi (Tipografi) ... 24
3.2.2 Diksi ... 28
3.2.3 Imaji ... 31
3.2.4 Kata Konkret ... 34
3.2.5 Bahasa Figuratif (Majas) ... 36
3.2.5.1 Personifikasi ... 36
3.2.5.2 Simile ... 39
3.2.5.3 Repitisi ... 39
3.2.5.4 Anafora ... 40
3.2.6 Rima ... 41
BAB IV PENUTUP ... 45
5.1 Simpulan ... 45
5.2 Saran ... 46
DAFTAR PUSTAKA ... 47 LAMPIRAN ... 50
viii
ABSTRAK
Seftia Aulia Wahyuni, 2021. Analisis Struktur Fisik Pada Lirik Lagu
ُبحلا دوسي
/alḥubbu yasūdu/ 'cinta yang memimpin' Dinyanyikan oleh Maher Zain. Program Studi Sastra Arab Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui struktur fisik pada teks lirik lagu
دوسيُبحلا
/alḥubbu yasūdu/ 'cinta yang memimpin' dinyanyikan oleh Maher Zain. Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan dengan menggunakan teori analisis desktiptif. Hasil penelitian ini menunjukkan struktur fisik:Perwajahan puisi (Tipografi), terdiri dari empat bait dan tiga puluh lima lirik, yang di dalamnya terdapat unsur pilihan kata (diksi), imaji, kata konkret, bahasa figuratif (majas) dan rima. Diksi berjumlah sembilan kata, terdapat pada bait pertama, ke dua, dan ke empat, yaitu: (1) bait pertama di baris ke dua dan ke empat, (2) bait ke dua di baris pertama, ke empat, ke lima, dan ke enam, (3) bait ke empat di baris pertama dan ke tiga. Imaji berjumlah tujuh, terdapat pada bait pertama, ke dua, ke tiga, dan ke empat, yaitu: (1) bait pertama di baris pertama dan baris ke empat (2) bait ke dua di baris pertama sampai baris ke tiga dan baris ke empat sampai baris ke enam, (3) bait ke tiga di baris pertama sampai baris ke enam, (4) bait ke empat di baris pertama sampai baris ke lima dan baris ke enam sampai baris ke tujuh. Kata konkret berjumlah enam kata, terdapat pada bait pertama, ke dua, dan ke tiga, yaitu:
(1) bait pertama di baris ke empat, (2) bait ke dua di baris pertama, dua dan tiga, (3) bait ke tiga di baris pertama dan ke empat. Bahasa figuratif (majas) berjumlah empat jenis, yaitu personifikasi, msimile, repitisi dan anafora, (1) personifikasi terdapat pada bait pertama di baris ke empat sampai baris ke enam, bait ke dua di baris pertama sampai baris ke lima, bait ke tiga di baris ke empat sampai baris ke enam, bait ke empat di baris ke tiga sampai baris lima, (2) simile terdapat pada bait ke dua di baris pertama, (3) repitisi terdapat pada bait ke tiga di baris ke empat, (4) anafora terdapat pada bait ke dua di baris ke lima sampai baris ke enam. Rima, pengulangan bunyi di awal terdapat pada bait pertama di baris ke tiga sampai ke empat, pengulangan bunyi di tengah terdapat pada bait ke dua di baris ke lima sampai baris ke enam dan pada bait ke empat di baris pertama sampai baris ke dua, pengulangan bunyi di akhir terdapat pada bait pertama di baris pertama sampai baris ke dua, baris ke empat sampai baris ke lima, pada bait ke dua di baris ke dua sampai baris ke tiga dan baris ke empat sampai baris ke enam, pada bait ke tiga di baris pertama sampai baris ke dua dan baris ke empat sampai baris ke lima.
ix
ةيديرجتُةروص
ُ
ايلوا ايتفس ء
نيويحو
، .
0202ليلتح بيكرت يرهاظ ىلع رعشلا لا نغ ءا "دوسي بلحا"
لدا نىغ ةعمابج .نيز رهام
.ةّيلامشلا ةرطموس ثحبلا اذه أ
ثحبي ن فيرعتل
بيكرت يرهاظ ع رعشلا ىل لا
نغ ءا "دوسي بلحا"
لدا نىغ .نيز رهام يه
ةسردلا
ةيفصولا ةقيرط مادختساب ةّيبتكلدا .
ه نم جئاتنلاو ىلع لدت ثحبلا اذ
عاونأ لا يرهاظ بيكتر وه ،
: لأا ولس ،
يب ةعبرأ نم نوكيو و
ينثلاثو ةسخمو ت أس
ا رط ، لاو رصانع : لا ءادلأا ل يظف ، و لخا ،لاي او لإ مس ّينع لا ، و ةغللا ،ةيزالمجا
و ةيفقت . ماا ا ءادلأا ل يظفل نوكتت ةعبس ملكلا تا ديج ، في لا تيب لىولأا :يهو عبارلاو نياثلاو
( 2
لىولأا تيبلا
)في
لا لاو نياثلا رطس ، عبار
( 0
لا
)لا في نياثلا تيب لىولأا رطس
، سداسلاو سمالخاو عبارلاو
( 3
لىولأا رطسلا في تيبلا
)ثلاثلاو . و لخا لاي ي نوكت ةعبس ملكلا تا لىولأا تيبلا في ، :يهو ،عبارلاو ثلاثلاو نياثلاو
( 2
لا
)لىولأا تيب في
لىولأا رطسلا عبارلا رطسلاو
( 0
لىولأا رطسلا في نياثلا تيبلا
)لا و ثلاثلا لىإ ،سداسلا رطسلا تىح ةعبارلا رطس
( 3
لا في ثلاثلا تيبلا
)لىولأا رطس ،سداسلا رطسلا تىح
( 4
لا في عبارلا تيبلا
)لىولأا رطس سلا تىح
سمالخا رط
.عباسلا رطسلا تىح سداسلا تيبلا و او
لإ مس ّينع لا لىولأا تيبلا في ، :يهو ،ثلاثلاو نياثلاو
( 2
تيبلا
)الأ لىو في
عبارلا رطسلا ،
( 0
لا
)تيب لا نياث لىولأا رطسلا في ،ا
لثا ن ، ةثلاثو
( 3
لا
)في ثلاثلا تيب رطسلا
لىولأا .عبارلاو ديج
اونأ ةعبرأ نم ع ةيزالمجا ةغللا ،
اما صيخشتلا ،هيبشتلاو ،
و اركتلا ر،
ةرادّصلا راركت و .
( 2 ) صيخشتلا في
لا عبارلا تيب
في سمالخا رطسلا لىإ ثلاثلا رطسلا ،
( 0
هيبشتلاو
)في لا لىولأا رطسلا في نياثلا تيب ،
( 3
و
)اركتلا ر تيبلا في
، عبارلا رطسلا في ثلاثلا
( 4
و
)ةرادّصلا راركت في
لا رطسلا في نياثلا تيب .سداسلا رطسلا لىإ سمالخا
ةيفقتلا و .
دتج ةيادبلا في توصلا راركت
، لاو ،ىطسولاو ةياهن
. ما ا ةيادبلا في لأا تيبلا لىو لا في ثلاث رطسلا لىإ عبارلا
.
رطسلا لىا سمالخا رطسلا في ناثلا تيبلا في ىطسولاو في عبارلا تيبلا فيو سداسلا
لىولأا رطسلا رطسلا لىإ
نياثلا . و ةياهنلا لىولأا تيبلا في لىولأا رطسلا نم
تيبلا و ، سمالخا رطسلا لىإ عبارلا تيبلا و ، نياثلا رطسلا لىإ
لىولأا رطسلا نم ثلاثلا تيبلا ، سداسلا رطسلا لىإ عبارلاو ثلاثلا رطسلا لىإ نياثلا رطسلا نم نياثلا رطسلا لىإ
و نياثلا رطسلا لىإ عبارلا رطسلا
ُ
سمالخا
.
x
PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN
Pedoman transliterasi yang digunakan adalah Sistem Transliterasi Arab- Latin Berdasarkan SKB Menteri Agama dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No. 158/1987 dan No. 0543 b/U/1987 tertanggal 22 Januari 1988.
A. Konsonan Tunggal
Huruf Arab Nama Huruf Latin Keterangan
ا
Alif - tidak dilambangkanب
bā` B -ت
tā` T -ث
ṡā` ṡ es (dengan titik diatas)
ج
Jīm J -ح
ḥā` ḥ ha (dengan titik dibawah)
خ
khā` Kh -د
Dāl D -ذ
Żāl Ż zet (dengan titik diatas)
ر
rā` R -ز
Zai Z -س
Sīn S -ش
Syīn Sy -ص
ṡad ṣ es (dengan titik dibawah)
ض
ḍad ḍ de (dengan titik dibawah)
ط
ṭā` ṭ t (dengan titik dibawah)
ظ
ẓa ẓ zet (dengan titik dibawah)
ع
ʻain „ koma terbalik (diatas)
غ
Gain g -ف
fā` f -xi
ق
Qāf q -ك
kāf` k -ل
Lām L -م
Mīm M -ن
Nūn N -و
Wāwu W -ه
hā` H -ء
Hamzah ´ Apostrofي
yā` Y -B. Konsonan Rangkap
Konsonan rangkap, termasuk tanda syaddah, ditulis rangkap.
Contoh :
ةيدمحأ
ditulis Ahmadiyyah C. Tā` marbutāh di akhir kata1. Bila dimatikan ditulis h, kecuali untuk kata-kata Arab yang sudah terserap menjadi bahasa Indonesia, seperti salat, zakat, dan sebagainya.
Contoh:
ُ ةعامج ُ
ditulis jamāʻah 2. Bila dihidupkan ditulis tContoh:
ءايلولأاُةمارك ُ
ditulis karāmatul auliyā´D. Vokal pendek
Fathah ditulis “a” contoh:
سنك
ditulis kanasa Kasrah ditulis “i” contoh:حرف
ditulis fariḥa Dhammah ditulis “u” contoh:ُ بتك
ditulis kutubun E. Vokal Panjanga panjang ditulis “ā”: contoh:
مان
ditulis nāma i panjang ditulis “ī” : contoh:ُبيرق
ditulis qarībunxii
u panjang ditulis “ū”: contoh:
روطف
ditulis fuṭūrun F. Vokal RangkapVokal rangkap
ي
(fathah dan ya`) ditulis “ai”.Contoh:
نيب ُ
ditulis bainaVokal Rangkap
و
(fathah dan waw) ditulis “au”.Contoh:
ُ موص ُ
ditulis ṣaumunG. Vokal-vokal pendek yang berurutan dalam satu kata Dipisahkan dengan apostrof (´)
Contoh:
متنأأ
ditulis a´antum H. HamzahHuruf hamzah (ء) di awal kata ditulis dengan vokal tanpa didahului oleh tanda apostrof („)
Contoh : ناميإ ditulis īmānu I. Lafzul- Jalalah
Lafzul- jalalah (kata للها) yang berbentuk frase nomina ditransliterasikan tanpa hamzah
Contoh: للهاُبتك ditulis kitabullah J. Kata Sandang Alif + Lām
1. Bila diikuti huruf qamariyah ditulis al- Contoh :
نارقلا
ditulis Al- Qur´ān2. Bila diikuti huruf syamsiah, huruf pertama diganti dengan huruf syamsiah yang mengikutinya.
Contoh:
سمشلا
ditulis asy-syamsu1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Karya sastra, baik puisi maupun prosa, merupakan sebuah struktur, artinya bahwa karya sastra itu merupakan susunan unsur-unsur yang bersistem, sehingga menimbulkan hubungan timbal balik dan saling menentukan. Dengan demikian, unsur-unsur dalam karya sastra itu bukan suatu kumpulan yang masing-masing unsur berdiri sendiri, melainkan unsur-unsur yang saling terikat, saling berkaitan, dan saling bergantung (Hindun dan Purnamawati, 2011: 20).
Sebuah struktur adalah rangkaian kesatuan yang meliputi tiga ide dasar, yaitu ide kesatuan, ide transformasi, dan ide pengaturan diri (Piaget dalam Hawkes, 1978:16). Pertama, ide kesatuan berarti bahwa sebuah struktur itu merupakan keutuhan yang bulat. Unsur-unsurnya tidak dapat berdiri sendiri di luar struktur itu. Kedua, ide transformasi berarti bahwa struktur itu tidak statis.
Transformasi yang terjadi pada sebuah struktur karya sastra selalu bergerak dalam teksnya dan tidak menjalar ke luar teksnya. Artinya, setiap unsur pembentuknya saling berkaitan dan mempunyai fungsi tertentu berdasarkan posisinya dalam struktur itu. Ketiga, ide pengaturan diri berarti bahwa kodrat setiap unsur dalam sebuah struktur tidak mempunyai makna dengan sendirinya, melainkan maknanya ditentukan hubungannya dengan unsur lainnya (Hawkes dalam Hindun dan Purnamawati, 2011: 20).
Hal ini menunjukkan bahwa teori struktural dalam karya sastra adalah suatu disiplin yang memandang bahwa karya sastra adalah sebuah struktur yang terdiri atas unsur-unsur yang masing-masing mempunyai fungsi dan saling berkaitan.
Salah satu bentuk sastra yang berstruktur itu adalah lirik lagu. Lirik lagu merupakan rangkaian dari syair atau prosa yang di lantunkan (dinyanyikan)
2
sehingga disebut sebagai
يئانغلا رعشلا
/as-syi’ru al-ghinā’i/ ‘syair yang di lagukan’(Muzakki 2011, 27).
Lirik lagu termasuk dalam genre sastra (puisi) yang berisi curahan perasaan pribadi, susunan kata sebuah nyanyian (KBBI, 2003: 678). Jadi struktur lirik lagu sama dengan puisi, tetapi disajikan dengan nyanyian yang termasuk dalam genre sastra imajinatif.
Pengertian lagu merujuk kepada kamus adalah ragam suara yang berirama, (Kridalaksana, 2007: 624). Sedangkan lirik adalah karya sastra (puisi) yang merupakan susunan kata sebuah nyanyian (Kridaklasana, 2007: 678).
Artinya lagu berperan sebagai salah satu komunikasi massa, karena fungsinya sebagai media komunikasi, lagu juga sering digunakan sebagai sarana mengajak simpati masyarakat mengamati masalah realitas yang sedang terjadi, maupun atas cerita-cerita imajinatif, dengan demikian lagu dapat mempermainkan emosi dan perasaan seseorang.
Lirik lagu merupakan ekspresi seseorang tentang sesuatu yang sudah dilihat, didengar, maupun dialaminya. Penuangan ekspresi lewat lirik lagu ini selanjutnya diperkuat dengan melodi dan notasi musik yang disesuaikan dengan lirik lagunya sehingga penikmat akan semakin terbawa dalam alam batin pengarang (Awe, 2007: 22). Lirik lagu dapat dimasukkan dalam genre puisi dalam karya sastra. Hal tersebut dapat ditunjukkan dengan kemiripan unsur-unsur antara puisi dengan lirik lagu (Pradopo, 1995:11).
Adapun alasan peneliti untuk mengkaji struktur lirik lagu
د و س ي ب ح ل ا
/alḥubbu yasūdu/, agar memperoleh gambaran struktur fisik terhadap lirik lagu tersebut. Struktur merupakan susunan unsur-unsur yang bersistem, yang antar unsur-unsurnya terjadi hubungan timbal balik sehigga menghasilkan makna menyeluruh.
Peneliti menggunakan konsep Siswanto (2008) dalam meneliti struktur fisik lirik lagu
د و س ي ب ح ل ا
/alḥubbu yasūdu/ 'cinta yang memimpin' yang dinyanyikan oleh Maher Zain. Bentuk dan struktur fisik puisi mencakup (1)3
Perwajahan puisi, (2) diksi, (3) imaji, (4) kata konkret, (5) majas atau bahasa figuratif, dan ferivikasi.
Salah satu contoh analisis dari lirik lagu
دوسي بحلا
/alḥubbu yasūdu/'Cinta yang Memimpin' pada baris ke dua puluh dua,
يِض م ي ِل ي خ ل ك اًد غ ىِم ز ع
/'azmīgadan kal khaili yamḍī/ 'kekuatanku telah menjadi seperti kuda yang berlari gesit
'.
Dari contoh tersebut dapat kita analisis bahwa pengarang menggunakan struktur fisik puisi, yaitu majas simile yaitu bahasa kiasan yang menyamakan satu hal dengan hal yang lain dengan mempergunakan kata-kata pembanding seperti bagai, bak, semisal, seumpama, laksana, dan kata-kata pembanding lainnya, dengan mengumpamakan kekuatan manusia dengan kekuatan binatang. Kataِل ي خ يِض م ي
/khaili yamḍi/ 'kuda yang berlari gesit', yang dimaksud adalah kekuatan fisik manusia diukur dengan kekuatan fisik seekor binatang bernama kuda, karena kuda adalah binatang yang gagah, digunakan untuk berperang, sebagai tranportasi, sebagai binatang ternak dsb, sehingga pengarang lagu menggunakan kata kuda yang gesit untuk menuliskan dalam lirik lagu tersebut.1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas, maka peneliti merumuskan masalah, yaitu: Bagaimana struktur fisik lirik lagu
د و س ي ب ح ل ا
/alḥubbu yasūdu/ 'cinta yang memimpin' dinyanyikan oleh Maher Zain?
1.3 Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan mengetahui struktur fisik lirik lagu
د و س ي ب ح ل ا
/alḥubbu yasūdu/ 'cinta yang memimpin' dinyanyikan oleh Maher Zain.
1.4 Manfaat Penelitian
4
Berdasarkan tujuan penelitian diatas, maka manfaat dari penelitian ini adalah untuk:
a) Penelitian ini dapat memberikan manfaat kepada pembaca maupun peneliti tentang sejauh mana struktur fisik pada lagu tersebut.
b) Penelitian ini diharapkan dapat menambah khasanah penelitian sastra di prodi Sastra Arab USU.
c) Dapat memberikan kontribusi ilmiah bagi kajian sastra Arab berkaitan dengan lirik lagu
د و س ي ب ح ل ا
/alḥubbu yasūdu/ 'cinta yang memimpin'.d) Sebagai motivasi bagi penelitian selanjutnya, untuk memperkaya wawasan dan pengetahuan dalam bidang sastra.
1.5 Metode Penelitian
Penelitian ini merupakan kajian kepustakaan (library research). Menurut Nazir (1988:111) studi kepustakaan adalah teknik pengumpulan data dengan mengadakan studi penelaah terhadap buku-buku, literatur-literatur, catatan- catatan, dan laporan-laporan yang ada hubungannya dengan masalah yang dipecahkan. Adapun yang menjadi sumber datanya adalah lirik lagu
د و س ي ب ح ل ا
/alḥubbu yasūdu/ 'cinta yang memimpin'.
Adapun tahap yang peneliti lakukan dalam hal ini adalah :
a. Mengumpulkan data berupa teks lirik lagu
د و س ي ب ح ل ا
/alḥubbu yasūdu/ 'cinta yang memimpin' dari media sosial melalui link "https://youtu.be./DFyPB6c4B9k". b. Mempelajari bahan referensi yang berkaitan dengan sastra dan struktur fisik serta membaca berulang-ulang data yang akan dianalisis melalui jurnal ilmiah, artikel, buku-buku atau ragam bahasa tulis lainnya.c. Mengklasifikasikan data, yaitu dengan mengklasifikasikan lirik lagu
د و س ي ب ح ل ا
/alḥubbu yasūdu/ 'cinta yang memimpin' dinyanyikan oleh Maher Zain berdasarkan struktur fisik lirik lagu tersebut.
5
d. Selanjutnya dianalisis kemudian disusun dalam bentuk skripsi berdasarkan konsep Siswanto (2008).
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Terdahulu
Kajian terdahulu tentang analisis struktur fisik yang terkandung di dalam syair sudah pernah dilakukan antara lain oleh:
1. Saputra (2018), dengan judul skripsi "Analisis Struktur Fisik dan Sruktur Batin Dalam Lirik Lagu Deadsquad Album Horor Vision tahun 2009".
Penelitian ini membahas lima lagu Deadsquad dari album horor vision karena tiga lagu lainnya berbahasa Inggris. Tujuan penelitian ini, yaitu mendeskripsikan struktur fisik dan struktur batin dalam lirik lagu Deadsquad dari album horor vision tahun 2009. Kemudian penelitian ini menggunakan teori Waluyo, dengan hasil penelitiannya ditunjukkan dalam struktur fisik meliputi: diksi; imaji; kata konkret; bahasa figuratif; kiasan dan perlambangan; Verifikasi: ritme dan rima yang terdiri atas bentuk intern aliterasi di awal kata, bentuk intern pola bunyi asonansi di akhir kata, dan pengulangan kata; dan tipografi, sudah dimiliki oleh kelima lagu tersbut. Tetapi pada lagu dimensi keterasingan" tidak ada pengulangan kata. Kesimpulan dari penelitian ini adalah lima lagu dari album Horor Vision memiliki struktur fisik beragam. Metode dan teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu simak dan catat.
2. Army (2015), dengan judul Analisis Struktural Dalam Lagu
ريداقم
/maqādirun/ ’takdir’. Penelitian ini membahas struktur instrinsik dan struktur ekstrinsik yang terdapat dalam lagu tersebut. Kemudian penelitian ini menggunakan teori Siswanto (2008) dan hasilnya adalah 1) struktur batin dalam lagu ini: a) Tema berbentuk kekecewaan, b) rasa, pengarang lagu merasakan hal pesimis dalam dirinya karena mengharapkan
6
kebahagian yang tak kunjung datang, c) nada, seperti bersikap sinis dan pesimis karena kehidupan cintanya tak sesuai, d) amanat, pengarang mengajak kita agar tetap bersyukur dalam keadaan apapun. Struktur fisik dalam lagu tersebut yaitu a) tipologi berbentuk piramida, b) Diksi yang digunakan bermakna ‘banyaknya sesuatu’, c) imaji, diungkapkan melalui perasaan si pengarang yang sedang kecewa, putus asa dan khawatir, d) kata kongkret, terdapat pada bait pertama, ke enam, dan ketujuh, e) bahasa figuratif yang berbentuk gaya bahasa repetisi dan personafikasi, f) rima, yang bersajak (aa) dan terdapat aliterasi berupa pengulangan bunyi konsonan dan asonansi berupa pengulangan pada bunyi vokalnya. Metode yang digunakan Hidayah Suwita Army adalah metode deskriptif.
Penelitian ini mempunyai kesamaan dengan penelitian Army (2015) dengan judul “Analisis Struktural dalam Lagu
ريداقم
/maqādirun/’takdir’” dengan menggunakan teori Siswanto (2013). Objek penelitian ini mengambil lagu yang berbeda dari objek yang di teliti Army, yang menjadi objek dari penelitian ini adalah lirik laguدوسي بحلا
/alḥubbu yasūdu/ 'cinta yang memimpin' yang dipopulerkan oleh Maher Zain. Kajian ini sesuai dengan mata kuliah telaah puisi dan telaah Sastra Arab di Prodi Sastra Arab FIB USU. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk menganalisis struktur fisik yang terdapat dalam lirik lagu tersebut dengan menggunakan teori Siswanto. Sedangkan kajian terdahulu, Saputra (2018) memiliki kesamaan dengan kajian peneliti, yaitu sama-sama meneliti struktur pada lirik lagu. Namun teori dan objek penelitiannya berbeda. Penelitian Saputra membahas lima lagu Deadsquad dari album horor vision karena tiga lagu lainnya berbahasa Inggris. Tujuan penelitian ini, yaitu mendeskripsikan struktur fisik dan struktur batin dalam lirik lagu Deadsquad dari album horor vision tahun 2009.Landasan Teori
2.2 Pengertian Struktural
7
Berdasarkan kamus bahasa Arab struktural disebut juga dengan بيكرتلا /at- tarkīb/ 'struktural' (Yunus, 2000: 280). Sedangkan analisis Struktural disebut dalam istilah bahasa arabnya yaitu
بيكرتلا ليلحت
/tahlīlu at-tarkībi/ .Menurut Al-Khuli (1982:270), mengatakan:
بيكرتلا ليلحت
/tahlīlu at- tarkībi/ adalah:يليوحتلا نوناقلا لخدم نوكيس يذلا بيكرتلا فصو
/waṣfu at-tarkibi al- lażī sayakūnu mudkhalu al-qanūna at-tahwīlī/ ‘deskripsi struktur yang akan menjadi masukan terhadap aturan-aturan di dalamnya'.Analisis struktural sastra adalah ikhtiar untuk menangkap atau mengungkapkan makna yang terkandung dalam teks sastra. Pemahaman terhadap teks sastra harus memperhatikan unsur-unsur struktur yang membentuk dan menentukan sistem makna (Culler dalam Pradopo, 1999:41).
Analisis struktural adalah analisis yang mengkaji bahwa unsur-unsur sastra itu saling berhubungan erat, saling menentukan maknanya (Pradopo, 2015:118).
Pendekatan struktural mencoba menguraikan keterkaitan dan fungsi masing-masing unsur karya sastra sebagai kesatuan struktural dan bersama-sama menghasilkan makna menyeluruh (Teeuw, 1984:135).
Mengenai struktur, Wellek dan Warren (1992:38) memberi batasan bahwa struktur pengertiannya dimasukkan ke dalam isi dan bentuk, sejauh keduanya dimaksudkan untuk mencapai tujuan estetik. Menurut Luxemburg (1986:38) struktur yang dimaksudkan mengandung pengertian relasi timbal balik antara bagian-bagiannya dan antara keseluruhannya. Penyebutan istilah struktur dan structural dalam hal ini sama-sama mengkaji tentang unsur-unsur sastra yang saling berhubungan dengan yang lainnya. Hanya saja struktural bersifat umum, termasuk di dalamnya struktur fisik dan struktur batin, kebalikannya struktur adalah kata yang menjurus kepada klasifikasi khusus dari struktur itu sendiri, seperti klasifikasi di dalam struktur fisik maupun struktur batin.
Analisis struktural adalah analisis yang bertujuan untuk mencari makna yang terkandung dalam sebuah puisi. Untuk mengkaji dan mendalami makna
8
secara keseluruhan kita perlu menganalisis puisi terlebih dahulu dengan menggunakan analisis struktural (Rachmat,1993: 118).
Analisis struktural bertujuan untuk membongkar dan memaparkan secermat, seteliti, dan semendalam mungkin keterkaitan dan keterjalinan semua unsur dan aspek karya sastra yang bersama-sama menghasilkan makna menyeluruh (Siswanto, 2008:285).
Maka pada penelitian ini ditekankan untuk menganalisis struktur fisik pada lirik lagu
دوسي بحلا
/alḥubbu yasūdu/ 'cinta yang memimpin' dinyanyikan oleh Maher Zain.2.3 Pengertian Lirik
Menurut Haryanta (2012: 154) lirik memiliki dua pengertian, yaitu: (1) Karya sastra (puisi) yang berisi curahan pribadi. (2) Susunan kata sebuah nyanyian atau serangkaian kata yang membentuk sebuah lagu. Jadi lirik lagu dari strukturnya sama dengan puisi hanya saja lirik biasanya disajikan dalam bentuk nyanyian-nyanyian.
Untuk memahami struktural dalam puisi, peneliti harus berusaha melibatkan diri dengan nuansa puisi, sehingga perasaan dan nada yang diungkapkan penyair melalui bahasanya dapat diberi makna oleh pembaca. Salah satu cara untuk dapat melibatkan jiwa pembaca ke dalam pemahaman makna puisi ialah berusaha memahami kode dalam puisi. Sistem kode untuk memahami makna puisi terdiri atas kode bahasa, sistem kode sastra dan sistem kode budaya (Muzakki, 2015:53). Pendapat lain menguatkan perihal langkah untuk memahami kode bahasa yang dijelaskan Teeuw (1991:19) bahwa kode bahasa bisa dipahami ketika kita memahami bahasa sehari-hari yang tidak dimilikinya: urutan kata, pemakaian morfem bahasa, irama, dan seterusnya. Menurut Miller seperti yang dikutip oleh Seger (1978:18) kode sastra dapat dirumuskan sebagai suatu sistem tanda-tanda verbal yang dipergunakan untuk menggambarkan atau menyampaikan informasi. Kode budaya adalah pemahaman terhadap latar kehidupan, konteks, dan sistem sosial budaya.
9
Lirik lagu
دوسي بحلا
/alḥubbu yasūdu/ 'cinta yang memimpin' dinyanyikan oleh Maher Zain merupakan lagu yang liriknya berbentuk puisi. Peneliti mengambil lirik lagu tersebut lengkap dengan terjemahannya. Dalam artian terjemahan lirik lagu tersebut dikutip oleh peneliti melalui media sosial. Sebuah puisi terdiri dari dua struktur, yakni struktur fisik dan struktur batin puisi. Namun, peneliti hanya akan menganalisis struktur fisik lirik laguدوسي بحلا
/alḥubbu yasūdu/ 'cinta yang memimpin' tersebut, untuk mengetahui struktur fisik lagu tersebut digunakan konsep Siswanto (2008). Menurut Siswanto (2008:113) struktur puisi dapat dibagi menjadi struktur fisik dan struktur batin.2.4 Struktur Fisik
Menurut Muzakki (2011: 51) struktur fisik disebut juga dengan struktur luar atau bahasa Inggrisnya surface structure. Menurut Al-Khuli ( 1982: 275) surface structure adalah
يرىاظ بيكرت
/tarkibun zahiriy/.Struktur fisik puisi adalah unsur pembangun puisi dari luar (Waluyo, 1995; 71). Adapun yang dimaksud dengan unsur puisi dari luar adalah unsur puisi berdasarkan bentuk lahir atau fisik yang terlihat.
Bentuk dan struktur fisik puisi mencakup (1) perwajahan (tipografi), (2) diksi, (3) imaji, (4) kata konkret, (5) bahasa figuratif (majas) dan (6) rima. Semua unsur tersebut merupakan satu kesatuan yang utuh (Siswanto, 2008: 113).
2.4.1 Perwajahan (Tipografi)
Menurut Ba’albaki (1988:1003) perwajahan puisi/penataan/penampilan atau tipografi/typography disebut dalam bahasa Arab dengan istilah
وأ بيترت بولسأ رهظم
/uslūbu tartību au mażahiru/. Perwajahan adalah pengaturan dan penulisan kata, larik dan bait dalam puisi (Siswanto, 2008:113).Tipografi dibangun dengan berbagai pertimbangan dan dibangun dengan berbagai kepentingan estetik visual. Penyair juga membangun tipografi untuk
10
menampilkan kekuatan makna visual pada lirik lagu. Pertimbangan ketiga tipografi dibangun untuk mempertegas pijakan penyair dalam berkarya. Tipografi
juga dibangun untuk penyusunan kesamaan irama
(http://ejournal.stkippacitan.ac.id/index.php/prakerta/article/download/305/362/).
Untuk memudahkan analisis tentang perwajahan yang di dalamnya ada bait, maka terlebih dahulu peneliti menjelaskan tentang defenisi bait, bait adalah sebuah kumpulan larik/baris yang tersusun secara harmonis. Pada bait inilah biasanya ada kesatuan makna. Setiap bait dalam puisi mengandung satu pokok pikiran. Larik/baris berupa satu kata saja, bisa berbentuk frase atau bisa pula seperti sebuah kalimat utuh. Dengan demikian satu bait puisi bisa terdiri dari satu kata bahkan satu huruf saja. Dalam hal cara penulisannya puisi tidak selalu harus ditulis dari tepi kiri dan berakhir di tepi kanan seperti bentuk tulisan pada umumnya. Susunan penulisan dalam puisi disebut tipografi (Pradopo, 1990:210).
Hal itu bertujuan untuk membentuk bangun ruang pada fisik puisi, memnentukan pemaknaan, serta memberikan nilai estetik tersendiri bagi visual puisi.
Pengaturan baris pada puisi sangat berpengaruh terhadap pemaknaan puisi, karena menentukan kesatuan makna, dan juga berfungsi memunculkan ketaksaan makna (ambiguitas). Perwajahan puisi mencerminkan maksud dan jiwa pengarangnya. Seperti tipografi puisi "Hyang?" (Sutardji Calzoum Bachri) yang berlubang-lubang, terputus, dan meloncat-loncat mengungkapkan kekosongan, kegelisahan, dan ketidakmenentuan pikiran penyairnya dalam mencari Hyang (Tuhan).
HYANG?
yang mana
ke atau
dari
mana meski
pun
lalu se bab
11 antara
Kau
Dan Aku
2.4.2 Diksi
Diksi adalah pemilihan kata-kata yang dilakukan oleh penyair dalam puisinya. Karena puisi adalah bentuk karya sastra yang dengan sedikit kata-kata dapat mengungkapkan banyak hal, kata-katanya harus dipilih secermat mungkin.
Pemilihan kata dalam puisi berhubungan erat dengan makna, keselarasan bunyi, dan urutan kata. Salah satu bait puisi "Doa" karya Chairil Anwar berbunyi Biar susah sungguh/Mengingat Kau penuh seluruh. Dua baris tersebut tidak bisa diganti dengan Biar sangat susah/Mengingat Tuhan dengan sepenuhnya atau dibalik susunannya menjadi Susah Sungguh biar/ penuh seluruh mengingat Kau (Siswanto, 2008:115).
Adapun contoh diksi yang tepat dapat dilihat pada lirik lagu berjudul
ريد اقم
/maqādīr/ 'takdir' (Army, 2015) pada bait ke tujuh, berikut:
نينس ىلحأ و نينح ةرظن
× ۳
/naẓroh ḥanin wahla sinin/
ꞌsekali padangan kerinduan mendapat manis bertahun-tahunꞌ
انشع نيزحلا يبلق اي اىانشع اى
/’isynā hā ‘isynā hā ya galbi ḥazin/
ꞌberikan aku sedikit pandangan kerinduan wahai hatiku yang sedihꞌ
ريداقم
/maqādīr/
ꞌtakdirkuꞌ
Pada baris kedua dari bait tersebut terdapat kata انشع /’isynā/ ‘harapan’ dalam bahasa arab fushahnya adalah اجر /rajā/ yang memiliki arti harapan juga.
Pengarang dalam lagu ini menggunakan kata انشع /’isynā/ ‘harapan’ karena kata
12
tersebut merupakan bahasa ammiyah untuk menyesuaikan keselarasan struktur satu kalimat dengan kalimat lainnya.
2.4.3 Imaji
Imaji adalah kata atau kelompok kata yang mengungkapkan pengalaman indrawi, seperti penglihatan, pendengaran dan perasaan. Imaji dapat dibagi menjadi tiga: imaji suara (auditif), imaji penglihatan (visual), dan imaji raba atau sentuh (imaji taktil). Imaji dapat mengakibatkan pembaca seakan-akan melihat, mendengar, dan merasakan seperti yang dialami oleh penyair.
Adapun contoh imaji dapat dilihat pada lirik lagu berjudul
ريد اقم
/maqādīr/'takdir' (Army, 2015) pada bait ke tiga, berikut:
يتايح يضمت و ريداقم ۲
×
/maqādīr witimḍiy ḥayāti/
ꞌhidupku terus melangsungkan perjalananꞌ
انهلا ىنمتأ و ريواشم
/masyāwir wiltamnil hana/
ꞌaku berharap akan adanya kebahagiaan'
Pada bait puisi di atas, penyair seakan-akan mengajak pembaca untuk dapat merasakan bagaimana melangsungkan perjalanan hidup dengan mengharapkan kebahagiaan namun kebahagiaan itu tidak kunjung datang, karena yang tersisa hanyalah harapan.
2.4.4 Kata Konkret
Salah satu cara untuk membangkitkan daya bayang atau imajinasi para penikmat suatu sajak adalah dengan mempergunakan kata-kata yang tepat, kata- kata yang kongkret, yang dapat menyarankan suatu pengertian menyeluruh.
Semakin tepat seorang penyair menempatkan kata-kata yang penuh asosiasi dalam karyanya maka semakin baik pula dia menjelmakan imaji, sehingga para penikmat menganggap bahwa mereka benar-benar melihat, mendengar,
13
merasakan, pendeknya mengalami segala sesuai yang dialami oleh sang penyair.
(Tarigan, 1984:32).
Seperti yang diterangkan di atas bahwa kata konkret berhubungan erat dengan imaji. Kata konkret adalah kata-kata yang dapat ditangkap dengan indra.
Dengan kata konkret akan memungkinkan imaji muncul (Siswanto, 2013:119).
Adapun contoh kata konkret dapat dilihat pada lirik lagu berjudul
ريد اقم
/maqādīr/ 'takdir' (Army, 2015) pada bait ke satu, berikut:
ريداقم انعلا يبلق اي ريداقم ريداقم
× ۲
/maqādīr...maqādīr..yā qalbiy l’nā maqādīr/
ꞌtakdir..takdir..Wahai hatiku yang sakitꞌ
ريداقم ۰۰ ريداقم انآ يبنذ شو
/maqādīr wisy żanbi anā maqādīrun/
ꞌtakdir..apa dosaku takdirꞌ
Dalam lagu
ريد اقم
/ maqādīr / pada baris pertama yang berbunyiانعلا يبلق ايريد اقم
/maqādīr yā qalbī al’anā/ 'takdir', wahai hatiku yang sakit', kata hati pada ungkapan tersebut bukanlah dimaksudkan hati sebagai organ dalam tubuh manusia, tetapi secara konotasi bermakna 'perasaan yang sangat kecewa'.
2.4.5 Bahasa Figuratif (Majas)
Secara leksikal bahasa figuratif dapat diartikan sebagai bahasa yang bersifat kiasan atau bahasa lambang. Bahasa figuratif adalah bahasa yang melambangkan cara khas dalam menyatakan pikiran dan perasaan dalam bentuk pikiran atau lisan (http://garuda.ristekbrin.go.id/author/view/336821).
Perrine dalam Siswanto (2008:120) mengatakan bahwa bahasa figuratif dipandang lebih efektif untuk menyatakan apa yang dimaksud penyair karena:
1. Bahasa figuratif mampu menghasilkan kesenangan imajinatif
14
2. Bahasa figuratif adalah cara untuk menghasilkan imaji tambahan dalam puisi sehingga yang abstrak jadi konkret dan menjadikan puisi lebih nikmat dibaca.
3. Bahasa figuratif adalah cara menambah intensitas perasaan penyair untuk puisinya dan menyampaikan sikap penyair
4. Bahasa figuratif adalah cara untuk mengonsentransikan makna yang hendak disampaikan.
Menurut Siswanto (2008:121), ada beberapa majas yang lain, yaitu simile, metafora, personifikasi, hiperbola, litotes, ironi, metonmia, sinekdoke, eufimisme, repitisi, anafora, pleonasme, anititesis, alusi, klimaks, dan antiklimaks. Siswanto tidak memberikan rincian-rincian bahagian-bahagian dari majas. Maka peneliti mengambil rincian-rincian majas yang diungkapkan oleh Waluyo (1995: 84), beliau mengatakan bahwa jenis majas meliputi:
2.4.5.1 Simile
Simile adalah bahasa kiasan yang menyamakan satu hal dengan hal yang lain dengan mempergunakan kata-kata pembanding seperti bagai, bak, semisal, seumpama, laksana, dan kata-kata pembanding lainnya.
Adapun contoh bahasa figuratif (majas) dilihat dari web (Ponpes Makrifah.2012.Ilmu Bayan.https//ponpesmakrifah.wordpress.com/2012/10/25/ilm u-bayan/). (diakses tanggal 2 januari 2021) :
Contoh:
ةيادهلا يفرونلاك ملعلا
/al'ilmu kāalnūri fī alhidīyati/
'Ilmu itu bagaikan cahaya hidayahNya' Ungkapan tersebut menyamakan "ilmu" dengan "cahaya Allah". Ilmu adalah usaha-usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan dalam alam manusia dan yang dimaksud dengan cahaya Allah adalah petunjukNya kepada orang mukmin. Jadi jika cahaya Allah adalah petunjuk, maka sifat ilmu juga begitu.
2.4.5.2 Metafora
15
Metafora adalah bahasa kiasan seperti perbandingan, hanya tidak menggunakan kata-kata pembanding seperti bagai, laksana dan sebagainya.
Metafora melihat sesuatu dengan perantaraan benda yan lain. Metafora ini menyatakan sesuatu sebagai hal yang sama atau seharga dengan yang lain yang sesungguhnya tidak sama.
Contoh:
بائذلا دئاوم نم لدعلا زبخ ذحشي
/yasyhażu khubza al 'adli min mawāidi aż żiābi/
'Dia mengemis roti-roti keadilan dari meja-meja makan para serigala' Bait di atas mengandung gaya bahasa kiasan berbentuk metafora. Maksud dari kata 'serigala' pada bait di atas adalah orang-orang yang licik. Penyair menggunakan kata roti-roti untuk mengumpamakan jatah keadilan kepada para penguasa dan penyair memakai kata serigala untuk menggantikan definisi orang- orang yang licik karena mempresentasikan hal yang sama yakni kelicikan atau kejahatan.
2.4.5.3 Personifikasi
Personifikasi adalah kiasan ini mempersamakan benda dengan manusia.
Benda-benda mati dibuat dapat berbuat, berpikir dan sebagainya. Seperti halnya manusia dan banyak dipergunakan penyair dulu sampai sekarang.
Contoh:
سعسع اذا ليلاو
/wa allaili izā 'as'asu/
'Dan malam apabila hampir meninggalkan gelapnya' Pada ayat tersebut kata 'malam' dikatakan meninggalkan gelap, padahal bumi berputar pada porosnya sehingga sebagian permukaan bumi terhalangi untuk memperoleh cahaya matahari. Sesungguhnya malam bukan benda hidup yang dapat meninggalkan segala sesuatu.
2.4.5.4 Hiperbola
16
Hiperbola adalah kiasan yang berlebih-lebihan. Penyair merasa perlu melebih-lebihkan hal yang dibandingkan itu agar mendapat perhatian yang lebih seksama dari pembaca.
Contoh:
كيل كلم انأ كيل
līka anā milki līka / /
'Hanya padamu, diri ini hanya untukku'
كيل وجاتحم ينمض برق ىلاعت
/ta'alā qarraba ḍumminī maḥtājahu līka/
'Datanglah mendekat, air mataku mengalir, mengharapkanmu' Artinya air mata akan terus mengalir jika tidak ada sang kekasih di sisi seseorang tersebut. Padahal yang dapat mengontrol keluar atau tidaknya air mata adalah masing-masing individu. Maka kalimat yang tersebut di atas termasuk majas hiperbola.
كيف يحورو كيل
/līka wurūḥī fīka/
'hanya padamu dan jiwaku padamu'
كيل وشيعم ولك يرمع انأ يرمع بح اي
/yā ḥubba 'umrī anā 'umri kulluhu ma'īsyuhu līka/
'wahai kasihku, usiaku, seluruh hidupku untukmu' Artinya ungkapan syair tersebut mengungkapkan bahwa seseorang menyerahkan seluruh jiwa, usia dan hidupnya pada sang kekasih. Namun pada hakikatnya setiap individu adalah orang yang bertanggung jawab atas jiwa yang melekat pada dirinya, pun kehidupan harus dijalani oleh masing-masing individu dengan tidak menyerahkan kehidupan sepenuhnya dengan orang lain. Maka ungkapan tersebut merupakan majas hiperbola, karena jiwa seseorang tidak bisa digantungkan kepada orang lain.
2.4.5.5 Sinekdoke
Sinekdoke adalah bahasa kiasan yang menyebutkan sesuatu bagian yang penting suatu benda (hal) untuk benda atau hal itu sendiri.
17 Contoh:
ملاع اي
/yā 'ālam/
'wahai dunia'
ةقورحم ىضرأ
/arḍi maḥrūqatun/
'tanahku habis terbakar'
وقورسم ويرح ىضزأ
/arḍi ḥurriyyah masrūqah/
'tanahku dicuri kebebasannya'
Ungkapan lirik lagu di atas adalah kalimat kiasan untuk mengatakan kepada orang-orang di dunia, bahwa negara mereka sedang dijajah, sehingga tidak ada kebebasan dan kenyamanan beraktifitas bagi mereka.
2.4.5.6 Alegori
Alegori adalah cerita kiasan ataupun lukisan kiasan. Cerita kiasan atau lukisan kiasan ini mengkiaskan hal lain atau kejadian lain.
Contoh:
ارندقوتسا ىذلا لثمك مهلثم لا تملظ يف مهكرتو مىرونب للها بىذ ولوحام تءآاضا آملف
جارنورصبي
/maśaluhum kamaśali allażīstauqadanārā falammā aḍā'at māḥawlahu żahaba allahu binūrihim watarakahum fī ẓulumātin lāyubsirūna/
Perumpamaan mereka seperti orang-orang yang menyalakan api, setelah menerangi sekelilingnya, Allah melenyapkan cahaya (yang menyinari) mereka dan membiarkan mereka dalam kegelapan, tidak dapat melihat.
Ungkapan di atas menggambarkan bagaimana kiasan dan gambaran orang-orang munafik.
2.4.5.7 Litotes
Litotes adalah ungkapan berupa mengecilkan fakta dengan tujuan merendahkan diri.
Contoh:
Gaji saya sebagai dosen hanya untuk makan saja.
18
Ungkapan di atas bermaksud merendahkan diri penuturnya, dengan mengecilkan fakta bahwa gaji dosen sekarang ini cukup besar sehingga tidak mungkin hanya untuk makan saja.
2.4.5.8 Metonimia
Metonimia adalah bentuk pengungkapan berupa penggunaan nama bentuk benda lain yang menjadi merk, ciri khas atau yang menjadi atribut.
Contoh:
Ayah dan Ibu naik Lion Air ke Mekkah
Lion Air merupakan nama dari salah sati maskapai penerbangan. Dengan menyebut merk ini, bisa dipahami bahwa yang dimaksudkan adalah pesawat.
2.4.5.9 Eufimisme
Eufemisme adalah kata-kata yang dipandang tabu atau dirasa kurang pantas sebagaimana adanya.
Contoh:
Ratusan mahasiswa diamankan ke kantor polisi tanpa alasan yang jelas.
Kata 'diamankan' yang dimaksud dalam kalimat di atas adalah 'ditangkap'. Kata tersebut digunakan sebagai ungkapan pelembut untuk menghindari kata-kata kasar.
2.4.5.10 Pleonasme
Pleonasme adalah menambahkan keterangan pada pernyataan yang sudah jelas atau menambahkan keterangan yang sebenarnya tidak diperlukan.
Contoh:
Para pendemo itu mundur ke belakang untuk menghindari gas air mata.
Pada kalimat tersebut kata 'ke belakang' tidak perlu disebutkan lagi, karena kata
"mundur" sudah berarti ke belakang.
2.4.5.11 Repitisi
19
Repitisi adalah perulangan kata, frase, dan klausa yang sama dengan suatu kalimat atau wacana.
Contoh:
Dikala senang ataupun susah, sebaiknya kita sebagai seorang hamba harus senantiasa bersyukur dan bersyukur kepada Tuhan, karena semua ini hanya bersifat sementara.
Pada kalimat tersebut, majas repitisi ditunjukkan dalam penggalan kalimat 'senantiasa bersyukur dan senantiasa bersyukur'. Pengulangan kata ini mempunyai fungsi sebagai penegasan makna. Selain itu, pengulangan kata pada kalimat juga menambahkan suatu kesan estetika di dalamnya.
2.4.5.12 Klimaks
Klimaks adalah pemaparan pikiran atau hal berturut-turut dari yang sederhana dan kurang penting meningkat kepada hal atau gagasan yang penting atau kompleks.
Contoh:
Sidang skripsi tertutup hanya dihadiri oleh peserta sidang, penguji, dan ketua sidang.
Kalimat di atas runtun memuncak pada jabatan orang-orang yang menghadiri sidang skripsi, mulai yang terendah hingga tertinggi, ditunjukkan pada penggalan kalimat "peserta sidang, penguji, dan ketua sidang."
2.4.5.13 Antiklimaks
Antiklimaks adalah pemaparan hal atau gagasan yang penting atau kompleks menurun kepada pikiran atau hal sederhana dan kurang penting.
Contoh:
Dari pemerintah hingga rakyat jelata harus saling bahu membahu dalam melestarikan lingkungan.
20
Kalimat di atas runtun menurun pada tingkat eselon masyarakat tertinggi hingga yang terendah, ditunjukkan pada kalimat " pemerintah hingga rakyat jelata".
2.4.5.14 Ironi
Ironi adalah sindiran dengan menyembunyikan fakta yang sebenarnya dan mengtakan kebalikan dari fakta tersebut.
Contoh:
Kota Jakarta adalah kota yang sangat aman. Setiap hari selalu ada kasus
Maksud kalimat tersebut ialah "Kota Jakarta tidak aman, karena selalu ada pencurian". Kalimat tersebut menyindir kota Jakarta sebagai kota yang aman.
Padahal, faktanya banyak pencurian terjadi sehingga menjadi tidak aman.
2.4.5.15 Anafora
Anafora adalah majas yang berisi pengulangan kata atau frasa dalam satu kalimat, dimana kata yang diulang tersebut adalah kata di awal kalimat yang diulang atau ditulis kembali di tengah kalimat dan di akhir kalimat.
Contoh:
Sedekahlah karena akan membuatmu kaya, sedekahlah karena merupakan obat hati, sedekahlah karen penolong sesama.
Kalimat tersebut memuat majas anafora yang ditunjukkan pada penggalan kalimat 'sedekahlah'. Pengulangan tersebut dimaksudkan untuk menegaskan maksud dan tujuan dari kalimat.
2.4.5.16 Antitesis
Anititesis merupakan jenis bahasa kiasan yang mengadakan komparasi, perbandingan antar lawan kata atau antonim.
Contoh:
Aku merasa kesepian di tengah-tengah keramaian ini.
21
Kalimat tersebut menunjukkan pertentangan dengan fakta. Karena sesungguhnya 'sepi' adalah keadaan tidak ada orang di sekitar, sedangkan kalimat tersebut menyatakan bahwa seseorang berada dalam keramaian.
2.4.5.17 Alusio
Majas alusio adalah gaya bahasa yang menggunakan sesuatu untuk menyatakan sesuatu yang lain melelui kesamaan antar manusia, peristiwa, atau tempat yang sudah diketahui orang banyak, biasanya dalam lagenda, pribahasa, atau sampiran yang sudah lazim diketahui dan digunakan masyarakat.
Contoh:
Semangat sekolah Laskar Pelangi aku temui pada anak-anak perbatasan.
Kalimat tersebut termasuk majas alusio. Bahwa penutur kalimat tersebut memiliki anggapan lawan bicara memahami 'Laskar Pelangi'. Maksud penutur ialah ingin mengungkapkan rasa kagumnyaa terhadap semangat belajar anak-anak perbatasan. Tindakan tersebut hampir sama dengan film dan novel 'Laskar Pelangi'.
2.4.6 Rima
Rima adalah persamaan bunyi pada puisi, baik di awal, tengah, maupun akhir baris puisi. Rima bisa berada di awal, tengah maupun di akhir baris puisi (Siswanto, 2008:122).
Sayuti (2008:104) mengatakan bahwa rima adalah kesamaan atau kemiripan bunyi tertentu di dalam dua kata atau lebih, baik yang berposisi di akhir kata, maupun yang berupa perulangan bunyi-bunyi yang sama yang tersusun pada jarak atau rentangan tertentu secara teratur.
Menurut Waluyo (1995:90-93) rima adalah pengulangan bunyi dalam puisi untuk membentuk musikalisasi atau orkestrasi sehingga puisi menjadi menarik untuk dibaca, atau juga bisa diartikan sebagai kesamaan antar suku kata dalam puisi.
22
Adapun contoh rima dalam lagu
ريد اقم
/maqādīr/ yang diambil dari kajian terdahulu Army (2015), jika dilihat dari susunannya lirik lagu tersebut memiliki rima (aa) yang terdapat pada bait pertama.انلاا يبلق ايريد اقم
/maqādīr yā qalbī al’anā/
‘takdir wahai hatiku yang sakit’
ريد اقم انأ يبنذ شعو
/maqādīr w’isy dzanbī ‘anā/
‘takdir apa dosaku’
انهلا ىنمتأ و ريواشم /
masyāwir wi’tamnī al hanā/‘aku berharap akan adanya kebahagiaan’
انك حرفلاو انح داعيم ىلع
/‘ala mi’ād hinā wal farahkunā/
‘kami berada dia atas janji sebuah kesenangan'
.
Pada baris pertama sampai baris ke empat terdapat bunyi yang sama yaitu vokal /a/.
23 BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil
Adapun hasil penelitian yang ditemukan dari struktur fisik (Tipografi, diksi, imaji, kata konkret, bahasa figuratif, rima) pada lirik lagu
د و س ي ب ح ل ا
/alḥubbu yasūdu/ 'cinta yang memimpin' dinyanyikan oleh Maher Zain adalah sebagai berikut:
1. Perwajahan puisi (Tipografi): terdiri dari empat bait dan tiga puluh lima lirik, yang di dalamnya terdapat unsur pilihan kata (diksi), imaji, kata konkret, bahasa figuratif (majas) dan rima.
2. Diksi berjumlah sembilan, terdapat pada bait pertama, ke dua, dan ke empat, yaitu: (1) bait pertama di baris ke dua, dan ke empat, (2) bait ke dua di baris pertama, ke empat, ke lima, dan ke enam, (3) bait ke empat di baris pertama, dan ke tiga.
3. Imaji berjumlah tujuh, terdapat pada bait pertama, ke dua, ke tiga, dan ke empat, yaitu: (1) bait pertama di baris pertama dan baris ke empat (2) bait ke dua di baris pertama sampai baris ke tiga dan baris ke empat sampai baris ke
24
enam, (3) bait ke tiga di baris pertama sampai baris ke enam, (4) bait ke empat di baris pertama sampai baris ke lima dan baris ke enam sampai baris ke tujuh.
4. Kata konkret berjumlah enam kata, terdapat pada bait pertama, ke dua, dan ke tiga, yaitu: (1) bait pertama di baris ke empat, (2) bait ke dua di baris pertama, dua dan tiga, (3) bait ke tiga di baris pertama dan ke empat.
5. Bahasa figuratif (majas) berjumlah empat jenis, yaitu majas personifikasi, majas simile, majas repitisi dan majas anafora, (1) majas personifikasi terdapat pada bait pertama di baris ke empat sampai baris ke enam, bait ke dua di baris pertama sampai baris ke lima, bait ke tiga di baris ke empat sampai baris ke enam, bait ke empat di baris ke tiga sampai baris lima, (2) majas simile terdapat pada bait ke dua di baris pertama, (3) majas repitisi terdapat pada bait ke tiga di baris ke empat, (4) majas anafora terdapat pada bait ke dua di baris ke lima sampai baris ke enam.
6. Rima: Pengulangan bunyi di awal terdapat pada bait pertama di baris ke tiga sampai ke empat, pengulangan bunyi di tengah terdapat pada bait ke dua di baris ke lima sampai baris ke enam dan pada bait ke empat di baris pertama sampai baris ke dua, pengulangan bunyi di akhir terdapat pada bait pertama di baris pertama sampai baris ke dua, baris ke empat sampai baris ke lima, pada bait ke dua di baris ke dua sampai baris ke tiga dan baris ke empat sampai baris ke enam, pada bait ke tiga di baris pertama sampai baris ke dua dan baris ke empat sampai baris ke lima.
3.2 Pembahasan A. Struktur Fisik
3.2.1 Perwajahan Puisi (Tipografi)
Perwajahan pada lirik lagu
د و س ي ب ح ل ا
/alḥubbu yasūdu/ 'cinta yang memimpin' merupakan suatu puisi yang dinyanyikan oleh Maher Zain adalah sebagai berikut:25
د و س ي ب ح ل ا
/al ḥubbu yasūdu/
Cinta yang memimpin ( (1
يِن بِع ر ي دا عا م لا
/lā mā 'āda yura'ibunī/ Tidak, aku tidak takut lagi
يِن دِّد ه ي ٌم ل ظ
/ẓulmun yuhaddidunī/
kegelapan yang mengancamku
ه ر س خ أ ء ي ش لا
/lā syai'a akhsaruhu/
tidak membuatku rugi
ب رَّدلا ل و ط ي ا م ه م لا لا
/lā lā mahmā yaṭūlu aldarbu/
tidak, tidak peduli sepanjang apapun jalan ini
بَّرلا و ع م ق ح لا ف
/fālḥaqqu ma'ahu alrabu/
Tuhan selalu bersama dengan kebenaran
ه ر ص ن ي َّك ش لا
/lā syakku yanṣuruhu/
tak ragu lagi, Tuhan akan menolongnya (kebenaran) ( (2
ىِم ز ع اًد غ ك ِل ي خ لا يِض م ي
/'azmi gadan kal khaili yamḍi/
Kekuatanku telah menjadi seperti kuda yang berlari gesit
يا م د ق ت ر ث ا نِئ ل و
/wala'in aśrat qadamāy/
sementara kedua kakiku tersandung
يا و ق د يِز ت س
/satazīdu quwāy/
kekuatanku akan bertambah
ِد و ي ق ِن و د نِم ىِض من س و
/wasanamḍī min dūni quyūdi/
Dan kami akan melanjutkan tanpa belenggu
للها ف د و س ي ب ح لا و ع ن س اًم ت ح د و د و لا
د
/alḥubbu yasūdu fāllahu alwadūdu/