• Tidak ada hasil yang ditemukan

R S U D P R O V I N S I S U L A W E S I B A R A T i

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "R S U D P R O V I N S I S U L A W E S I B A R A T i"

Copied!
43
0
0

Teks penuh

(1)

R S U D P R O V I N S I S U L A W E S I B A R A T | i

(2)

R S U D P R O V I N S I S U L A W E S I B A R A T | i

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas limpahan Rahmat Karunia-Nya sehingga penyusunan profil RSUD Provinsi Sulawesi Barat tahun 2020 ini dapat diselesaikan melalui kerja sama dari seluruh civitas rumah Sakit

Profil RSUD Provinsi Sulawesi Barat merupakan salah satu bentuk sistem informasi kesehatan. Didalamnya memuat berbagai macam data dan informasi tentang pelayanan kesehatan, fasilitas pelayanan kesehatan dan sumber daya manusia kesehatan serta capaian indikator kinerja Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi Sulawesi Barat.

Berbagai kendala dan hambatan ditemui dalam penyusunan profil ini antara lain lambatnya data baik yang berasal dari setiap instalasi maupun dari bagian lainnya. Untuk itu kami sangat mengharapkan kerja sama dari semua pihak untuk membantu dalam penyempurnaan penyusunan profil di tahun yang akan datang.

Dengan adanya profil RSUD Provinsi Sulawesi Barat tahun 2020 ini, diharapkan dapat dijadikan sebagai sumber informasi untuk perencanaan dan evaluasi peningkatan kinerja pelayanan kesehatan bagi masyarakat Provinsi Sulawesi Barat pada umumnya

dan khususnya bagi kemajuan RSUD Provinsi Sulawesi Barat.

Mamuju, Januari 2021

Direktur RSUD Provinsi Sulawesi Barat

dr.Hj. INDAHWATI NURSYAMSI, M.Kes NIP. 19680306 200212 2 002

Pangkat/Gol : Pembina TK.I/IVb

(3)

R S U D P R O V I N S I S U L A W E S I B A R A T | ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... ii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Dasar Hukum ... 2

C. Maksud dan Tujuan ... 4

BAB II GAMBARAN UMUM ... 5

A. Demografi ... 5

B. Sejarah ... 5

C. Klasifikasi ... 7

D. Akreditasi ... 7

E. Status Perizinan ... 7

F. Tugas Pokok dan Fungsi ... 7

G. Visi ... 8

H. Misi ... 8

I. Tujuan ... 9

J. Falsafah ... 9

K. Nilai-Nilai Dasar ... 9

L. Motto ... 10

M. Budaya Kerja ... 10

BAB III STRUKTUR DAN TATA KERJA ORGANISASI ... 11

A. Struktur Organisasi ... 11

B. Rincian Tugas Pokok ... 12

BAB IV KETENAGAAN ... 16

A. Perkembangan Ketenagaan ... 16

B. Peningkatan SDM ... 17

BAB V FASILITAS DAN SARANA PELAYANAN ... 21

A. Fasilitas Rumah Sakit ... 21

B. Sarana Pelayanan ... 23

C. Layanan Unggulan ... 28

BAB VI KEGIATAN PELAYANAN ... 30

A. Pelayanan Rawat Jalan ... 30

B. Pelayanan Rawat Inap ... 32

C. Pelayanan Covid-19 ... 34

D. Indikator Pelayanan ... 35

BAB VII PENDAPATAN, ANGGARAN DAN BELANJA ... 38

A. Pendapatan ... 38

B. Anggaran dan Belanja ... 38

BAB VII PENUTUP ... 40

(4)

R S U D P R O V I N S I S U L A W E S I B A R A T | 1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Provinsi Sulawesi Barat adalah Provinsi ke 33 yang merupakan pemekaran dari Provinsi Sulawesi Selatan yang terbentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 26 tahun 2004 pada tanggal 5 Oktober 2004. Secara geografis, provinsi ini terletak di posisi silang dari Segitiga emas Sulawesi Selatan, Kalimantan Timur dan Sulawesi Tengah, serta langsung menghadap rute berlayar nasional dan internasional selat Makassar. Luas wilayah darat 16.097, 18 km2, Luas perairan 5.080,35 km2.

Dalam rangka mengejar ketinggalan pembangunan, khususnya di bidang kesehatan, berbagai upaya kebijakan telah ditempuh untuk meningkatkan akselerasi pembangunan kesehatan. Sehubungan dengan terbatasnya jumlah Rumah sakit berikut ketersediaan tempat tidur di wilayah Provinsi di Sulawesi Barat (hanya 160 TT untuk 1.000.000 penduduk), tingginya angka rujukan ke Rumah Sakit di luar Provinsi Sulawesi Barat (pasien dirujuk ke Makassar Sulawesi Selatan dengan menempuh waktu 8 jam perjalanan darat), dan rujukan ke RS di Provinsi Sulawesi Tengah, juga peningkatan permintaan masyarakat akan pelayanan kesehatan di RS, baik jumlah, tindakan medis serta tuntutan terhadap RS yang bermutu, serta potensi sumber daya alam yang beraneka ragam sehingga kegiatan dalam bidang eksplorasi meningkat sehingga memerlukan sarana pelayanan kesehatan.

Melihat kondisi di atas, maka pada Tahun 2006 Pemerintah provinsi Sulawesi Barat telah membangun Rumah

(5)

R S U D P R O V I N S I S U L A W E S I B A R A T | 2 sakit dengan kapasitas dan jenis pelayanan yang diharapkan akan setingkat kelas B.

Rumah Sakit ini diharapkan menjadi Pusat Pelayanan Kesehatan Masyarakat lanjutan dan sebagai Pusat rujukan di Kawasan Sulawesi Barat dan Sekitarnya, dengan melihat geografis dan demografis.

B. DASAR HUKUM

1. Undang-undang Nomor 15 tahun 2004 tentang pemeriksaan Pengelola dan tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Tahun 2004 nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4400);

2. Undang-undang nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaga Negara tahun 2004 104, Tambahan Lembaga Negara Nomor 4421);

3. Undang-undang Nomor 26 Tahun 2004 tentang pembentukan Provinsi Sulawesi Barat (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 105, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4422);

4. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan jangka panjang Nasional Tahun 2005-2025;

5. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063);

6. Undang-undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 153, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5072);

7. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik

(6)

R S U D P R O V I N S I S U L A W E S I B A R A T | 3 Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 245, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6573);

8. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2006 Tentang Laporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4614);

9. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 47 Tahun 2021 Tentang Penyelenggaraan Bidang Perumahsakitan;

10. Peraturan Presiden RI Nomor 13 Tahun 2014 Tentang Perubahan Kelima Atas Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 Tentang Pembentukan dan Organisasi Kementrian Negara;

11. Keputusan Presiden RI Nomor 80 Tahun 2002, Tentang Pedoman Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (Lembaran Negara Tahun 2002 Nomor 73, tambahan lembaran Negara Nomor 4212);

12. Permenkes No. 82 Tahun 2013 Tentang Sistem Informasi Manajemen Rumah sakit;

13. Permenkes Nomor 3 Tahun 2020 Tentang Klasifikasi dan Perizinan Rumah Sakit;

14. Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Barat Nomor 4 Tahun 2009 tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah serta Lembaga Teknis Daerah Provinsi Sulawesi Barat (Lembaran Daerah Provinsi Sulawesi Barat tahun 2009 Nomor 4, tambahan lembaran Daerah Provinsi Sulawesi Barat (Lembaran Daerah Provinsi Sulawesi Barat tahun 2009 Nomor 4, tambahan Lembaran Daerah Provinsi Sulawesi Barat Nomor 37);

(7)

R S U D P R O V I N S I S U L A W E S I B A R A T | 4 15. Peraturan Gubernur Sulawesi Barat Nomor 25 Tahun 2013 Tentang Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi Sulawesi Barat.

16. Keputusan Gubernur Sulawesi Barat Nomor 188.4/616/SULBAR/XI/2019 Tentang Penetapan Pejabat Pengelola Badan Layanan Umum Daerah Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2019-2024.

C. MAKSUD DAN TUJUAN 1. Maksud

Profil Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi Sulawesi Barat dibuat dengan maksud untuk mendapatkan gambaran tentang kondisi Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi Sulawesi Barat khususnya dalam memberikan pelayanan kesehatan sepanjang tahun 2020.

2. Tujuan

a. Megetahui jumlah kunjungan rawat jalan di Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi Sulawesi Barat

b. Megetahui kinerja pelayanan di Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi Sulawesi Barat

c. Sebagai dasar dalam menyusun perencanaan biaya, tenaga, sarana dan prasarana di Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi Sulawesi Barat

d. Sebagai bahan evaluasi mutu pelayanan di Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi Sulawesi Barat

(8)

R S U D P R O V I N S I S U L A W E S I B A R A T | 5

BAB II

GAMBARAN UMUM

A. DEMOGRAFI

Rumah Sakit Umum Provinsi Sulawesi Barat merupakan Rumah Sakit milik Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat yang dibangun pada tahun 2005. RSUD Provinsi Sulawesi Barat berlokasi strategis di JL. R.E Marthadinata, Kecamatan Simboro, Kabupaten Mamuju, yang terletak di tengah Kota Mamuju, Ibu Kota Provinsi Sulawesi Barat. Lokasinya mudah dijangkau dari berbagai arah, baik dengan kendaraan pribadi maupun dengan kendaraan umum.

Sumber : Google Maps

B. SEJARAH

Rumah Sakit Umum Provinsi Sulawesi Barat merupakan Rumah Sakit milik Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat yang dibangun pada tahun 2005 dan mulai beroperasi pada bulan Mei Tahun 2009 sesuai SK Gubernur Sulawesi Barat nomor 04 Tahun 2009, dengan kapasitas tempat tidur sebanyak 50 Unit.

Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi Sulawesi Barat dibangun secara bertahap melalui Dana APBD dan Dana APBN.

Pada tahun 2016, pembangunan rumah sakit yang bersumber dari dana pinjaman Pusat Investasi Pemerintah

Gambar 2. 1 Peta Lokasi RSUD Provinsi Sulawesi Barat

(9)

R S U D P R O V I N S I S U L A W E S I B A R A T | 6 dimulai dengan mengacu kepada syarat dan ketentuan yang telah disepakati oleh pemerintah daerah Provinsi Sulawesi Barat dengan Pusat Investasi Pemerintah. Pembangunan direncanakan selama 18 bulan dan ditargetkan selesai pada tahun 2017. Rumah sakit ini nantinya akan dijadikan sebagai pusat rujukan bagian utara di Provinsi Sulawesi Barat sehingga menjadi tuas pemotivasi tersendiri bagi jajaran pimpinan dan staf RSUD Provinsi Sulawesi Barat.

Adapun urutan pemegang jabatan Kepala/Direktur RSUD Provinsi Sulawesi Barat sejak berdirinya hingga saat ini adalah sebagai berikut:

• Tahun 2008 : dr. Arfanita

• Tahun 2008 – 2011 : dr. Hj. Fatimah, MM.

• Tahun 2011 – 2014 : dr. H. Suparman

• Tahun 2014 : dr. H. Achmad Aziz, M.Kes (sebagai Pelaksana Tugas selama 6 bulan )

• Tahun 2014-2017 : dr. H. Andi Munassir M., M.Kes

• Tahun 2017 : drg. Asran Masdy, MAP (sebagai Pelaksana Tugas selama 6 bulan)

• Tahun 2017 – 2018 : dr. H. Andi Munassir M., M.Kes

• Tahun 2018 – 2019 : drg. Hj. Hartini, MM. (sebagai Pelaksana Tugas)

• Tahun 2019 – Sekarang : dr. Hj. Indahwati Nursyamsi, M.Kes Pandemi Covid-19 yang mulai mewabah di Indonesia pada bulan Maret tahun 2020 menimbulkan dampak yang sangat besar, khususnya dalam bidang kesehatan. RSUD Provinsi Sulawesi Barat menjadi salah satu rumah sakit rujukan untuk penanggulangan Covid-19, berdasarkan Keputusan Gubernur Sulawes Barat Nomor 118.4/172/SULBAR/III/2020 tentang Penunjukan Rumah Sakit Rujukan Penanggulangan Penyakit Emerging COVID-19 di Provinsi Sulawesi Barat. Untuk

(10)

R S U D P R O V I N S I S U L A W E S I B A R A T | 7 memenuhi kewajiban tersebut, beberapa ruang perawatan dialihfungsikan menjadi kamar isolasi untuk perawatan pasien Covid-19.

C. KLASIFIKASI

Berdasarkan Keputusan Bupati Mamuju Nomor 188.45/22/KPTS/I/2016 tanggal 12 Januari 2016, RSUD Provinsi Sulawesi Barat ditetapkan sebagai Rumah Sakit Umum Klasifikasi C.

D. AKREDITASI

Pada tanggal 29 November tahun 2017 RSUD Provinsi Sulawesi Barat dinyatakan lulus Tingkat Perdana Akreditasi 4 pokja versi KARS 2012. Selanjutnya pada tanggal 25 Desember 2019 dinyatakan lulus Tingkat Utama Akreditasi SNARS Edisi I.

E. STATUS PERIZINAN

Pemerintah Republik Indonesia c.q. Lembaga Pengelola dan Penyelenggara OSS berdasarkan ketentuan Pasal 24 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2018 tentang Pelayanan Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik menerbitkan Nomor Induk Berusaha (NIB) : 9120205972942 serta Izin Lokasi kepada RSUD Provinsi Sulawesi Barat yang ditetapkan pada tanggal 24 Septmber 2019.

NIB merupakan identitas Pelaku Usaha dalam rangka pelaksanaan kegiatan berusaha dan berlaku selama menjalankan kegiatan usaha sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. NIB adalah bukti Pendaftaran Penanaman Modal/Berusaha yang sekaligus merupakan Tanda Daftar Perusahaan. Sedangkan untuk Izin Lokasi, diterbitkan sesuai Rencana Detail Tata Ruang (RDTR).

F. TUGAS POKOK DAN FUNGSI

Berdasarkan Peraturan Gubernur Nomor 25 Tahun 2013 tentang tugas pokok dan fungsi organisasi, Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi Sulawesi Barat mempunyai tugas

(11)

R S U D P R O V I N S I S U L A W E S I B A R A T | 8 menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat, melalui upaya pelayanan yang bersifat promotif, prefentif, kuratif dan rehabilitative serta melaksanakan upaya rujukan, melaksanakan urusan pemerintahan daerah berdasarkan azas otonomi daerah dan tugas pembantuan. Dalam menyelenggarakan tugas pokok tersebut Rumah Sakit Umum Daerah mempunyai fungsi :

1. Penyelenggaraan pelayanan medik;

2. Penyelenggaraan pelayanan penunjang medik;

3. Penyelenggaraan pelayanan asuhan keperawatan;

4. Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan bidang kesehatan;

5. Penyelenggaraan pengelolaan sumber daya rumah sakit;

6. Penyelenggaraan pelayanan rujukan;

7. Penyelenggaraan administrasi umum dan adminitrasi keuangan.

Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi Sulawesi Barat dipimpin oleh seorang Direktur dan dibantu oleh seorang Kepala Bagian Tata Usaha dan 3 bidang yaitu : Bidang Perencanaan dan Pengembangan, Bidang Pelayanan, Bidang Keperawatan, serta beberapa kelompok jabatan fungsional, antara lain : fungsional Dokter, Bidan, Perawat dll.

G. VISI

Visi Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi Sulawesi Barat adalah : “Menjadi rumah sakit kebanggaan kita, kebanggaan rakyat Sulawesi Barat”

H. MISI

Untuk membuat RSUD Provinsi Sulawesi Barat sebagai Pusat Pelayanan Kesehatan dan Pusat rujukan di Ibu Kota Provinsi Sulawesi Barat ditempuh melalui misi sebagai berikut:

1. Memberikan pelayanan Prima

(12)

R S U D P R O V I N S I S U L A W E S I B A R A T | 9 2. Meningkatkan profesionalisme dan pengamalan nilai-nilai

organisasi

3. Menciptakan suasana aman dan nyaman

4. Menciptakan unit pelayanan rumah sakit menjadi lebih mandiri, kredibel, efektif dan efisien.

5. Meningkatkan kesejahteraan karyawan 6. Menyediakan sarana peralatan yang modern 7. Menyediakan SDM kesehatan yang berkualitas I. TUJUAN

1. Tujuan Umum adalah terwujudnya derajat kesehatan setiap pasien yang di rawat di Rumah Sakit secara optimal dengan proses pelayanan Rumah Sakit yang prima, spesialistik, profesional, holistic, paripurna dan terjangkau masyarakat sehingga memuaskan semua pihak. Selain itu juga tercapainya kemandirian financial Rumah Sakit yang memiliki sumber daya manusia yang berkomitmen tinggi dan kompoten.

2. Tujuan khusus adalah memberikan pelayanan medis spesialistik yang lengkap dan terjangkau masyarakat, pelayanan rujukan spesialistik yang professional, pelayanan kesehatan yang tepat waktu, tepat sarana dan tepat empati, penurunan angka kematian di Rumah Sakit, kepuasan pasien, kesejahteraan semua karyawan di Rumah Sakit.

J. FALSAFAH

Falsafah RSUD Provinsi Sulawesi Barat adalah Rumah Sakit yang memberikan pelayanan kesehatan dengan mutu yang setinggi – tingginya dan sebaik – baiknya yang diabdikan bagi peningkatan derajat kesehatan masyarakat.

K. NILAI – NILAI DASAR

Rumah Sakit dalam memberikan pelayanan kesehatan dengan berdasarkan : Sehat (Salam, Senyum dan Sapa, Energik, Harmonis, Akuntabel, Tertib).

(13)

R S U D P R O V I N S I S U L A W E S I B A R A T | 10 L. MOTTO

Anda puas kami bahagia M. BUDAYA KERJA

Budaya kerja RSUD Provinsi Sulawesi Barat adalah Disiplin (Datang tepat waktu, Isi daftar hadir, Selesaikan tugas, Izin bila perlu, Pulang pada waktunya, Lembur bila perlu, Ikuti perintah atasan, kerja yang tulus).

(14)

R S U D P R O V I N S I S U L A W E S I B A R A T | 11

BAB III

STRUKTUR DAN TATA KERJA ORGANISASI

A. STRUKTUR ORGANISASI

Berdasarkan Peraturan Gubernur Provinsi Sulawesi Barat Nomor 25 Tahun 2013 tentang Tugas Pokok Dan Fungsi Organisasi Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi Sulawesi Barat, Struktur Organisasi RSUD Provinsi Sulawesi Barat di atur dan ditetapkan sebagai berikut :

Gambar 3. 1 Gambar Struktur Organisasi RSUD Provinsi Sulawesi Barat

(15)

R S U D P R O V I N S I S U L A W E S I B A R A T | 12 Berdasarkan Keputusan Gubernur Sulawesi Barat Nomor 188.4/616/SULBAR/XI/2019 Tanggal 18 November 2019 Tentang Penetapan Pejabat Pengelola Badan Layanan Umum Daerah Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2019-2024, susunan pejabat pengelola badan layanan umum daerah RSUD Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2019 – 2024 adalah sebagai berikut.

Tabel 3.1

Susuan Pejabat Pengelola BLUD RSUD Prov Sulbar Tahun 2019 – 2024

No Nama/Jabatan Kedudukan dalam

Pengelolaan BLUD 1 Direktur RSUD Pimpinan BLUD

2 Kasub. Keuangan RSUD Pejabat Keuangan 3 Kabag. Tata Usaha RSUD Pejabat Teknis 4 Kabid. Perencanaan dan

Pengembangan RSUD

Pejabat Teknis

5 Kabid. Pelayanan RSUD Pejabat Teknis 6 Kabid. Keperawatan RSUD Pejabat Teknis

B. RINCIAN TUGAS POKOK

Berdasarkan peraturan Gubernur Provinsi Sulawesi Barat Nomor 25 Tahun 2013 tentang tugas pokok dan fungsi organisasi Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi Sulawesi Barat, rincian tugas pokok perangkat rumah sakit adalah sebagai berikut.

1. Direktur

Tugas Pokok : Menyelenggarakan pelayanan kesehatan dan rujukan dengan menyusun rumusan kebijakan, membimbing, mengkoordinasikan dan mengawasi

(16)

R S U D P R O V I N S I S U L A W E S I B A R A T | 13 pelaksanaan tugas pelayanan rumah sakit sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

2. Kepala Bagian Tata Usaha

Tugas Pokok : Melaksanakan koordinasi, pembinaan dan pengelolaan administrasi umum kepegawaian, keuangan, perlengkapan dan kerumahtanggaan.

3. Sub Bagian Kepegawaian

Tugas Pokok : Melaksanakan pelayanan administrasi kepegawaian.

4. Sub Bagian Keuangan

Tugas Pokok : Melaksanakan pengelolaan administrasi keuangan rumah sakit meliputi penyusunan anggaran dan pembendaharaan, akuntansi, verifikasi dan mobilisasi dana.

5. Sub Bagian Umum dan Rumah Tangga

Tugas Pokok : Melaksanakan pengelolaan umum dan kerumah tanggaan rumah sakit meliputi kegiatan keprotokoleran, rancangan peraturan perundang-undangan dibidang perumah-sakitan, hukum, hubungan masyarakat dan kerumah-tanggaan.

6. Kepala Bidang Pelayanan

Tugas Pokok : Melaksanakan pengkajian bahan kebijakan, koordinasi, pembinaan, dan pengelolaan kegiatan di bidang pelayanan medik, penunjang medik dan bidang pengawasan dan pengendalian mutu pelayanan.

7. Sub Bidang Penunjang Medik

Tugas Pokok : Melaksanakan pengelolaan kebutuhan pelayanan penunjang medik dan pelayanan penunjang non medik.

8. Sub Bidang Pelayanan Medik

Tugas Pokok : Melaksanakan pengelolaan kebutuhan pelayanan medik.

(17)

R S U D P R O V I N S I S U L A W E S I B A R A T | 14 9. Sub Bidang Pengawasan dan Pengendalian Mutu

Pelayanan

Tugas Pokok : Melaksanakan pengawasan dan pengendalian pada pelaksanaan pelayanan medis,peralatan medis dan penunjang mediis rumah sakit.

10. Kepala Bidang Keperawatan

Tugas Pokok : Melaksanakan pengkajian bahan kebijakan pembinaan dan pengelolaan di bidang asuhan keperawatan, bidang bina diklat keperawatan dan bidang pengawasan dan pengendalian mutu keperawatan di rumah sakit.

11. Sub Bidang Asuhan Keperawatan

Tugas Pokok : Melaksanakan penyusunan bahan kebijakan, pembinaan dan pengelolaan di bidang pelayanan keperawatan rumah sakit dan pengembangan potensi perawat.

12. Sub Bidang Bina Diklat Keperawatan

Tugas Pokok : Melaksanakan penyusunan bahan pembinaan, fasilitas dan pengembangan profesionalisme tenaga keperawatan rumah sakit.

13. Sub Bidang Pengawasan dan Pengendalian Mutu Keperawatan

Tugas Pokok : Melaksanakan penyusunan bahan pengawasan dan pengendalian mutu pada pelaksanaan pelayanan keperawatan rumah sakit.

14. Kepala Bidang Perencanaan dan Pengembangan Tugas Pokok : Melaksanakan pengkajian bahan kebijakan pembinaan dan pengelolaan kegiatan program dan evaluasi, penelitian dan pengembangan, rekam medis dan pemasaran informasi.

15. Sub Bidang Program, Evaluasi dan Litbang

(18)

R S U D P R O V I N S I S U L A W E S I B A R A T | 15 Tugas Pokok : Melaksanakan penyususnan program perencanaan kegiatan RS, penelitian dan rencana pengembangan sarana dan prasarana pelayanan kesehatan.

16. Sub Bidang Rekam medis

Tugas Pokok : Melaksanakan pengelolaan, penyajian rekam medik dan penyusunan data pelayanan kesehatan di RS.

17. Sub Bidang Pemasaran dan Informasi

Tugas Pokok : Melaksanakan pengelolaaan pemasaran dan penyajian informasi rumah sakit.

(19)

R S U D P R O V I N S I S U L A W E S I B A R A T | 16

BAB IV KETENAGAAN

A. PERKEMBANGAN KETENAGAAN

Sumber Daya Manusia merupakan aset penting dalam kegiatan operasional pelayanan di RSUD Provinsi Sulawesi Barat. Perkembangan terakhir kondisi ketenagaan di RSUD Provinsi Sulawesi Barat dapat di lihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 4.1

Perkembangan Ketenagaan RSUD Prov. Sulbar Tahun 2018-2020

NO JENIS JABATAN

KEADAAN TAHUN 2020 KET

2018 2019 2020 TUBEL TITP KERJA

MUTASI

KELUAR MASUK PENSIUN

Fungsional

1 Dokter Spesialis 15 25 25 1 2

2 Dokter Umum 20 17 20 6 1

3 Dokter Gigi

Spesialis 2 4 4

4 Dokter Gigi 7 4 3 1

5 Gizi 8 12 11 1

6 Kebidanan 29 37 33 1 2 1

7 Kefarmasian 17 23 21 1 1

8 Keperawatan 119 128 125 1 1 1 1 1

9 Kesehatan

Lingkungan 4 6 6

10 Kesehatan

Masyarakat 11 11 Keteknisan

Medis a. Perekam

Medis 5 7 7

b. Radoografer 2 4 4 c. Fisikawan

Medis 1 3 3

d. Perawat Gigi 6 6 5 1 1

e. Teknisi Gigi 1 1 1

12 Laboratorium 3 7 5 2

13 Administrator

Kesehatan 4 5 5

14 Penyuluh

Kesmas 2 5 4

15 Epidemiologi 1 1 1

(20)

R S U D P R O V I N S I S U L A W E S I B A R A T | 17

NO JENIS JABATAN

KEADAAN TAHUN 2020 KET

2018 2019 2020 TUBEL TITP KERJA

MUTASI

KELUAR MASUK PENSIUN

16 Keterapian fisik 6 6 7 1

17 Tenaga Kesehatan

lainnya 2 2 2

18 Tenaga non

kesehatan 5

19 Struktural

a.Kesmas 8 15 19 1 1 1

b.Kesling 1 2 2

c.Gizi 1 1 1

d.Dokter Umum 1 1 1 e.Kefarmasian 1 2 2 f.Keperawatan 1 5 3

g.Kebidanan 1 2 2

h.Non

Kesehatan 3 4 5 1

Total 287 335 326 8 3 13 5 4

Sumber : Kepegawaian RSUD Provinsi Sulawesi Barat 2020

Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat terjadi penurunan jumlah pegawai pada tahun 2020. Hal ini disebabkan adanya rotasi pegawai di lingkup Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat serta ada beberapa pegawai yang telah memasuki masa pensiun.

B. PENINGKATAN SDM

Sebagai upaya peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia, RSUD Provinsi Sulawesi Barat secara aktif mengirimkan pegawai untuk mengikuti seminar/ pelatihan/

workshop. Adapun jenis peningkatan kapabilitas sumber saya manusia yang dimaksud adalah sebagai berikut :

Tabel 4.2

Upaya Peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) RSUD Prov. Sulbar Tahun 2020

No Jenis Pelatihan/Seminar/Workshop

Tahun dan Jumlah Pegawai yang Mengikuti 2018 2019 2020

1 Workshop Kredensial 2 2

(21)

R S U D P R O V I N S I S U L A W E S I B A R A T | 18

2 Pelatihan BHD 1 50

3 Pelatihan ICU 1 1

4 Pelatihan Asuhan Persalinan Normal (APN) 2

5 Pelatihan USG 1

6 Pelatihan Basic Laparascopy For Nurse 4

7 Pelatihan Midwifery Update 6 2

8 Pelatihan BTCLS & SPGDT 1 50

9 Pelatihan PPI Dasar 50

10 Pelatihan KIE 50

11 Pelatihan PMKP 50

12 Pelatihan K3 (APAR, CODE BLUE, CODE RED,

DISASTER) 40

13 Pelatihan Validasi Data Internal 40

14 Pelatihan IPCLN (Surveilans) 40

15 Pelatihan Keselamatan Pasien 40

16 Pelatihan BTCLS 50

17 Pelatihan Manajemen Nyeri 40

18 Pelatihan Resiko Tinggi 40

19 Pelatihan Triase 50

20 Workshop KKS Akreditasi 2

21 Penerapan Asuhan keperawatan 1

22 Pelatihan EWS 50

23 Pelatihan Pencampuran Obat Suntik, Pemberian

Suntikan, Terapi Cairan 50

24 Pelatihan Menghadapi Wabah 50

25 Pelatihan Code Blue 50

26 Pelatihan Penyiapan Obat dan Tehnik Aseptik 50

27 Pelatihan Manajemen Resiko 50

28 Bimtek keuangan 2

29 BIMTEK Pengadaan Barang/Jasa 3

30 BIMTEK PRAUD - 19 Pengendalian Resistensi &

antimikroba 1

31 Pelatihan dasar Farmasi Klinik 1

32 Pelatihan IPCN 2

33 Pelatihan Jabatan Fungsional dan Kredensial

Fisioterapi 1

34 Pelatihan Keperawatan Intensif Dasar 1

35 Pelatihan NeuromuscularTping (NMT) Concept

extremites neck and lowers extremites back 1

36 Pelatihan Pemulasaran Jenazah 2

37 Pelatihan Quality Control 1

(22)

R S U D P R O V I N S I S U L A W E S I B A R A T | 19 38 Pelatihan Teknik Aseptic Dispensing di Instalasi

& Keperpustakaan 3

39 Perawatan Luka Dasar Basic Certified Wound

Care Nurse 3

40 Workshop Keselamatan Pasien dan Dokter Spesialis Bedah di Era Universal Health Coverage

1

41 Workshop MPP (Manajemen Pelayanan Pasien) 3 42 WS Asesor Internal untuk Akreditasi SNARS

Ed.1 3

43 WS Indonesia Tuberculosis Internasional

Meeting 1

44 WS PMKP 7

45 WS Nasional IKATEM "Manajemen Pengelolaan

Peralatan Kesehatan & ASPAK 1

46 WS Penyusunan Dokumen SNARS Ed.1 1

47 WS Standar Akreditasi ARK-AP-PAP 2

48 Pelatihan Jafung AKK 1

49 Workshop Basic Mechanical Ventilator,

Workshop Bundle Vap 1

50 Workshop Akreditasi Standar Nasional

Akreditasi RS Edisi 1 2

51 Hospital Architecture & Business Strategy 1 52 Workshop Persiapan Konservasi Layanan TB

Resisntensi Obat 2

53 TTIKG 3

54 Symposium & Workshop From Evidence to

Experience In Cosmetic Dermatologi 1

55 Symposium & Workshop BCCOG (USG Dasar

Berbasis Kompetensi POGI) 1

56 BACI 2020 ( Basic Advanced Converse In

Transfution) 1

57 Pelatihan Tim Penilai Jabatan Fungsional

Kesehatan 2

58 Orientasi Peningkatan Kapasitas SDM dalam

Tatalaksana & Manajemen P2 Hepatitis 2

59 Pelatihan Jafung Nutrisionis 1

60 Workshop First Announcement Improving Outcome and Quality of Life Preterm and Intrauterine Growth Restriction Pregnancy

2

61 Workshop Case Management Covid 19 2

62 Symposium Spesialis (Makassar Ent Work) 1

63 Workshop Sistim Informasi Tuberculosis (SITB) 2

64 Pelatihan Bedah Dasar 1

65 Peningkatan Kapasitas Petugas Pencegahan

Penyakit Infeksi 20

66 Peningkatan Kapasitas Perawatan Isolasi 26

67 Pelatihan Midfery Update 3 14

68 Pelatihan Infection Control nurse 2

(23)

R S U D P R O V I N S I S U L A W E S I B A R A T | 20 69 WorkshopPengembangan Karir Profesional

Perawat Manager 1

70 Pelatihan Asessor Kompetensi Perawat 4 1

Total 25 954 70

Sumber : Kepegawaian RSUD Provinsi Sulawesi Barat 2020

Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa jumlah pegawai yang mengikuti pelatihan, seminar maupun workshop pada tahun 2020 tidak sebanyak tahun sebelumnya dikarenakan adanya refocusing anggaran untuk penanganan Covid-19.

(24)

R S U D P R O V I N S I S U L A W E S I B A R A T | 21

BAB V

FASILITAS DAN SARANA PELAYANAN

A. FASILITAS RUMAH SAKIT 1. Sarana Bangunan

RSUD Provinsi Sulawesi Barat dibangun di atas lahan seluas 3,3320 m2 .

Tabel 5.1

Luas Gedung/Ruang Pelayanan RSUD Prov. Sulbar

No. Gedung/ Ruang Pelayanan Luas Kondisi Ket.

A. Gedung Administrasi 1 Gedung Kantor/

Administrasi dan Poliklinik …………m2 Baik B. Gedung Kegawatdaruratan

1 IGD Umum …………m2 Baik

2 IGD Obgyn …………m2 Baik

C. Ruang Perawatan

1 Perawatan VVIP …………m2 Baik

2 Perawatan VIP …………m2 Baik

3 Perawatan Kelas I …………m2 Baik 4 Perawatan Kelas II …………m2 Baik 5 Perawatan Kelas III …………m2 Baik D. Ruang Intensif

1 NICU …………m2 Baik

2 PICU …………m2 Baik

3 ICU …………m2 Baik

E. Gedung Instalasi Penunjang

1 Rehabilitasi Medik …………m2 Baik 2 Instalasi Gizi/ Laundry …………m2 Baik 3 Instalasi Farmasi …………m2 Baik

4 Gudang Farmasi …………m2 Baik

5 Instalasi Laboratorium …………m2 Baik 6 Instalasi Radiologi …………m2 Baik F. Instalasi Bedah Sentral …………m2 Baik G. Isolasi Covid-19 …………m2 Baik

Selain gedung administrasi dan pelayanan, terdapat bangunan Rumah Dinas yang diperuntukkan bagi dokter spesialis. Hal ini merupakan salah satu upaya RSUD

(25)

R S U D P R O V I N S I S U L A W E S I B A R A T | 22 Provinsi Sulawesi Barat dalam memenuhi sarana dan prasarana bagi dokter spesialis yang memberikan pelayanan di RSUD Provinsi Sulawesi Barat.

2. Kapasitas Listrik

Kapasitas listrik yang terpasang sebesar 1.385 KVA beserta dengan dua unit genset yang masing-masing berkapasitas 800 KVA.

3. Pengolahan Limbah

Penolahan air limbah di RSUD Provinsi Sulawesi Barat menggunakan system Biofilter Anaerob – Aerob, namun sistem IPAL tersebut sedang dalam perbaikan. Untuk Pengolahan Limbah B3 masih diserahkan kepada pihak ketiga.

4. Fasilitas Jalan dan Selokan (Parit)

Fasilitas jalan RSUD Provinsi Sulawesi Barat sudah dibetonisasi. Untuk selokan (Parit) perlu dilakukan pemeliharaan yang lebih baik sehingga tidak meluap.

5. Sarana Air Bersih

Sarana air bersih yang digunakan bersumber dari sumur bor.

6. Ruang Tunggu Pasien

Ruang tunggu pasien di RSUD Provinsi Sulawesi Barat terdapat di depan rekam medik dan di sepanjang pelataran rumah sakit pada bagian depan masing-masing poliklinik.

7. Masjid

Masjid RSUD Provinsi Sulawesi Barat telah diresmikan pada tanggal 31 Desember 2019 oleh Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Barat.

8. Perpustakaan/Ruang Baca

Perpustakaan/ruang baca yang terdapat di lantai dasar rumah sakit dapat diakses oleh pasien/pengunjung maupun pegawai/staf.

(26)

R S U D P R O V I N S I S U L A W E S I B A R A T | 23 9. Payment Point Bank Sulselbar

RSUD Provinsi Sulawesi Barat telah bekerja sama dengan Bank Sulselbar untuk pengadaan Payment Point yang terletak di lantai dasar rumah sakit, diresmikan oleh Sekretaris Daerah pada 12 Juli 2019.

10. Lahan Parkir

Terdapat lahan parkir yang cukup luas di RSUD Provinsi Sulawesi barat untuk menampung kendaraan roda dua dan kendaraan roda empat.

B. SARANA PELAYANAN 1. Pelayanan Rawat Jalan

Pelayanan rawat jalan meliputi : 1. Klinik Anak

2. Klinik Bedah 3. Klinik Interna 4. Klinik Obgyn 5. Klinik THT

6. Klinik Kulit & Kelamin 7. Klinik Saraf

8. Klinik Urologi 9. Klinik Gizi

10. Klinik Jantung 11. Klinik Paru

12. Klinik Gigi Umum

13. Klinik Bedah Mulut 14. Klinik Prostodonsia 15. Klinik Konservasi

Gigi

16. Klinik Penyakit Mulut

17. Klini Geriatri 18. Klinik Mutiara 19. Layanan ESWL

(Extracorporeal

Shock Wave

Lithotrispy).

Pelayanan rawat jalan di buka setiap hari kerja dari Senin hingga Sabtu. Untuk hari Senin sampai dengan Kamis serta Sabtu, Pendaftaran dimulai pukul 08.00 WITA sampai dengan 12.00 WITA, khusus pada hari jumat, dimulai pukul 08.00 WITA sampai dengan 11.00 WITA. Pelayanan dilakukan hingga semua pasien yang telah mendaftar selesai mendapatkan penanganan. Pada tahun 2020 ini, pelayanan rawat jalan beroperasi secara bergiliran, sebagai salah satu

(27)

R S U D P R O V I N S I S U L A W E S I B A R A T | 24 upaya rumah sakit untuk mencegah timbulnya kerumunan/keramaian oleh karena pandemic covid-19.

(28)

R S U D P R O V I N S I S U L A W E S I B A R A T | 25 2. Pelayanan Rawat Inap

Fasilitas tempat tidur pelayanan rawat inap dapat dilihat dalam tabel berikut :

Tabel 5.2

Fasilitas Tempat Tidur Rawat Inap NO JENIS PELAYANAN JUMLAH TT

Kelas Perawatan

VVIP VIP I II III

1 Penyakit Dalam 10 - - - - 10

2 Kesehatan Anak 16 - - 1 5 10

3 Obstestri 20 - - 3 7 10

4 Bedah 10 - - - - 10

5 Saraf 10 - - - - 10

6 Paru-paru 10 - - - - 10

7 Isolasi 60 - - - - 60

8 ICU 12 - - - - 12

9 NICU 6 - - - - 6

10 PICU 2 - - - - 2

11 Umum (M.4 & M.5) 37 2 6 17 12 -

12 Perinatologi/Bayi 7 - - - - 7

TOTAL 200 2 6 21 24 147

Kamar ICU Kamar PICU

Kamar NICU Kamar Ponek

(29)

R S U D P R O V I N S I S U L A W E S I B A R A T | 26 3. Layanan Kegawat Daruratan

Instalasi Gawat Darurat (IGD) memberikan penanganan awal terhadap pasien, sesuai tingkat kegawatannya. Dengan kapasitas sebanyak 12 tempat tidur, IGD menyediakan pelayanan 24 jam setiap hari.

4. Layanan Penunjang

a. Instalasi Laboratorium

(30)

R S U D P R O V I N S I S U L A W E S I B A R A T | 27 Pelayanan penunjang untuk membantu diagnose suatu penyakit sehingga dokter dapat menangani suatu penyakit dengan tepat, cepat dan akurat. Instalasi laboratorum melayani 24 jam setiap hari.

b. Instalasi Radiologi

Penunjang medis yang memberikan layanan pemeriksaan radiologi dengan hasil pemeriksaan berupa foto/gambar untuk membantu dokter yang merawat pasien dalam penegakan diagnosis. Instalasi radiologi melayani 24 jam setiap hari.

c. Instalasi Farmasi

Instalasi farmasi merupakan fasilitas penyelenggaraan kefarmasian untuk mengadakan, menyediakan dan mengelola seluruh aspek penyediaan obat di rumah sakit. Intalasi Farmasi RSUD Provinsi Sulawesi Barat terdiri dari gudang farmasi dan apotik yang memberikan pelayanan obat bagi pasien rawat jalan dan rawat inap.

Instalasi farmasi melayani 24 jam setiap hari.

d. Instalasi Gizi

Unit yang mengelola kegiatan pelayanan gizi di rumah sakit sebagai wadah untuk melakukan pelayanan makanan, pelayanan terapi diet dan penyuluhan/konsultasi gizi.

e. Instalasi Bedah Sentral

Merupakan salah satu instalasi penunjang medis yang memberikan pelayanan pembedahan baik yang terencana (elektif) maupun darurat (cito).

f. Rehabilitasi Medis

Pelayanan yang diberikan kepada pasien yang bertujuan untuk meningkatkan, mempertahankan dan memulihkan kesehatan pasien yang berhubungan

(31)

R S U D P R O V I N S I S U L A W E S I B A R A T | 28 dengan masalah kesehatan yang mengganggu fungsi motoric sehingga mempengaruhi aktifitas fisiknya.

g. Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit (IPSRS) IPSRS adalah instalasi untuk mengelola peralatan kesehatana di RSUD Provinsi Sulawesi Barat.

Pengelolaan peralatan kesehatan meliputi inventarisasi, pemeliharaan, perbaikan maupun kalibrasi internal dan eksternal, serta mengelola dan mendistribusikan gas medis.

h. Rekam Medik

Bertugas untuk mengatur pelaksanaan kegiatan pencatatan medik, yang terdiri dari pengisian status pasien baru, kegiatan pengumpulan, pengolahan, analisa dan pelaporan, serta pengarsipan.

i. Pusat Pelayanan Administrasi Terpadu Rumah Sakit (PPATRS)

Merupakan pusat pelayanan admistrasi terpadu rumah sakit yang memberikan pelayanan jaminan asuransi.

j. Instalasi Laundry

Salah satu instalasi penunjang pelayanan yang berperan dalam pengolaan linen di rumah sakit.

k. Pemulasaran Jenazah

Merupakan tempat untuk perawatan jenazah hingga siap untuk dibawah pulang oleh pihak keluarga.

l. Pelayanan Mobil Ambulance dan Mobil Jenazah

Saat ini RSUD Provinsi Sulawesi Barat menyediakan 6 mobil ambulance dan 1 mobil jenazah yang siap melayani masyarakat selama 24 jam.

C. LAYANAN UNGGULAN

Layanan yang tersedia di RSUD Provinsi Sulawesi Barat memiliki salah satu produk unggulan, yakni Layanan Jantung dan Pembuluh Darah. Layanan Jantung dan Pembuluh Darah

(32)

R S U D P R O V I N S I S U L A W E S I B A R A T | 29 tersedia untuk memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan yang berkualitas, sehingga RSUD Provinsi Sulawesi Barat menjadi kebanggaan rakyat Sulawesi Barat.

Layanan yang tersedia yakni :

1. Konsultasi di bidang Kardiologi Dewasa 2. Konsultasi di bidang Kardiologi Anak

3. Pelayanan Diagnostik Jantung yaitu Echocardiografi di Rawat Jalan

4. Elektrocardiografi di Rawat Jalan dan Rawat Inap

(33)

R S U D P R O V I N S I S U L A W E S I B A R A T | 30

BAB VI

HASIL KEGIATAN PELAYANAN

A. PELAYANAN RAWAT JALAN

Pelayanan rawat jalan merupakan pelayanan yang diberikan kepada masyarakat yang tidak memerlukan perawatan lebih lanjut/rawat inap. Pelayanan ini diberikan kepada semua pasien baik yang datang atas keinginan sendiri maupun yang datang dengan disertai surat rujukan dari puskesmas, dokter keluarga, maupun klinik swasta.

1. Jumlah Kunjungan Rawat Jalan

Adapun jumlah kunjungan rawat jalan sebagai berikut:

Tabel 6.1

Jumlah Kunjungan Rawat Jalan Berdasarkan Jenis Pembayaran RSUD Prov. Sulbar Tahun 2020

No Klinik Jenis Pembayaran Jumlah

Kunjungan (3 s/d 5) BPJS Non PBI BPJS PBI Umum

1 2 3 4 5 6

1 Anak 413 80 143 636

2 Bedah 1266 279 157 1702

3 Interna 884 182 232 1298

4 Obgyn 320 47 160 527

5 Tht 452 81 231 764

6 Kulkel 575 91 109 775

7 Saraf 782 163 163 1108

8 Urologi 643 266 80 989

9 Gizi 11 4 10 25

10 Jantung 726 176 90 992

11 Paru 714 205 149 1068

12 Gigi Umum 584 78 137 799

13 Bedah Mulut 474 86 40 600

14 Prostodonsia 184 20 11 215

15 Konservasi Gigi 10 1 1 12

16 Penyakit Mulut 21 0 2 23

17 Geriatri 333 59 82 474

18 Jiwa 66 44 24 134

(34)

R S U D P R O V I N S I S U L A W E S I B A R A T | 31

19 Mutiara 191 22 55 268

20 Endodonsi 577 56 25 658

21 Rehabilitasi Medik 0 0 8 8

22 IGD 1309 306 222 1837

23 SKBS 30 5 1132 1167

Total 10565 2251 3263 16079

Sumber Rekam Medik RSUD Prov.Sulbar

Kunjungan rawat jalan pada tahun 2020 di RSUD Provinsi Sulawesi Barat mengalami penurunan sebesar 46% dari tahun 2019, dimana pada tahun 2019 terdapat 29.940 kunjungan. Hal ini dikerenakan pandemic Covid-19 yang membuat banyak masyarakat enggan untuk mengunjungi rumah sakit.

2. Sepuluh Besar Penyakit Rawat Jalan

Adapun pola penyakit pada pelayanan rawat jalan, dapat dilihat pada sepuluh penyakit terbanyak pasien rawat jalan tahun 2020.

Tabel 6.2

Sepuluh Penyakit Terbanyak Pasien Rawat Jalan RSUD Prov. Sulbar Tahun 2020

No Nama Penyakit

Kasus Baru Menurut

Jenis Kelamin Jumlah Kasus

Baru (3+4)

Jumlah Kunjungan Laki-laki Perempuan

1 2 3 4 5 6

1 Penyakit pulpa dan

periapikal 224 389 613 1175

2 DM 95 115 210 605

3 Hipertensi Esensial 81 134 215 460

4 Hipertensi Lainnya 106 65 171 367

5 Dispepsia 120 73 193 362

6 Neoplasma Jinak 110 61 171 300

7 Urolitiasis 66 18 84 243

8 Penyakit Kulit dan Jaringan Subkutan

lainnya 64 64 128 229

(35)

R S U D P R O V I N S I S U L A W E S I B A R A T | 32 9 Penyakit Telinga dan

Mastoid 41 54 95 169

10 Penyakit Jantung dan

Sistemik lainnya 24 27 51 160

Sumber Rekam Medik RSUD Prov.Sulbar

Penyakit terbanyak yang ditangani pada pelayanan rawat jalan tahun 2020 masih seperti tahun sebelumnya yakni penyakit pulpa dan periapical dengan jumlah kunjungan sebesar 1.175 kunjungan, yang pada tahun 2019 berjumlah 4.457 kunjungan.

B. PELAYANAN RAWAT INAP

Selain pelayanan rawat jalan, RSUD Provinsi Sulawesi Barat juga menyelenggarakan pelayanan rawat inap. Pelayanan rawat inap ini diberikan kepada pasien yang membutuhkan penanganan lebih lanjut

1. Jumlah Kunjungan Rawat Inap

Adapun jumlah kunjungan rawat inap sebagai berikut:

Tabel 6.3

Jumlah Kunjungan Rawat Inap Berdasarkan Jenis Pembayaran

RSUD Prov. Sulbar Tahun 2020

No Jenis Pelayanan Jenis Pembayaran Total BPJS PBI BPJS Non-PBI Umum

1 Malaqbi 2A Bedah 438 171 34 643

2 Malaqbi 2B Interna 163 43 10 216

3 Malaqbi 2C TB MDR 95 164 4 263

4 Malaqbi 3A Anak 73 118 22 213

5 Malaqbi 3B Nifas 103 178 11 292

6 Malaqbi 4 0 417 14 431

7 Malaqbi 5 0 443 26 469

8 ICU 17 22 3 42

9 NICU 31 39 9 79

10 PICU 11 7 5 23

(36)

R S U D P R O V I N S I S U L A W E S I B A R A T | 33

11 BAYI 24 52 3 79

TOTAL 955 1654 141 2750

Sumber Rekam Medik RSUD Prov.Sulbar

Total kunjungan rawat inap tahun 2020 adalah 2750 kunjungan. Kunjungan rawat inap tahun 2020 mengalami penurunan sebesar 52,12% dari tahun 2019, yang total kunjungannya sebanyak 5448 kunjungan. Hal ini dikarenakan terjadinya pandemic covid-19 sehingga masyarakat menjadi enggan untuk berkunjung ke rumah sakit.

2. Sepuluh Besar Penyakit Rawat Inap

Adapun pola penyakit pada pelayanan rawat inap, dapat dilihat pada sepuluh penyakit terbanyak pasien rawat inap.

Tabel 6.4

Sepuluh Penyakit Terbanyak Pasien Rawat Inap RSUD Prov. Sulbar

Tahun 2020 No Nama Penyakit

Pasien Keluar Hidup Menurut

Jenis Kelamin

Pasien Keluar Mati Menurut

Jenis Kelamin Jumlah

LK PR LK PR

1 Penyakit Virus

Lainnya (Covid-19) 40 65 1 3 109

2 Bronkhitis Akut &

Bronkiolitis Akut 57 51 - - 108

3 Neoplasma Jinak

Lainnya 55 47 - 1 102

4 Pneumonia 39 42 3 2 86

5

Diare &

Gastroenteritis Penyakit Infeksi Tertentu

28 22 - - 50

6 Demam Berdarah

Dengue 26 24 - - 50

7 Tuberkulosis Paru

Lainnya 28 18 - - 46

8 Diabetes Melitus

Bergantung Insulin 14 29 - - 43

9 Penyakit Sistem

Kemih Lainnya 25 16 - - 41

(37)

R S U D P R O V I N S I S U L A W E S I B A R A T | 34

10 Dispepsia 12 29 - - 41

Sumber : Rekam Medik RSUD Prov.Sulbar

Penyakit terbanyak yang ditangani pada pelayanan rawat inap tahun 2020 adalah penyakit Covid-19 dengan jumlah kunjungan sebesar 109, disusul oleh penyakit Bronkhitis Akut dan Bronkiolis Akut dengan 108 kunjungan.

C. PELAYANAN COVID-19

Sebagai salah satu rumah sakit rujukan Covid-19 di Sulawesi Barat, RSUD Provinsi Sulawesi Barat wajib memberikan pelayanan yang maksimal bagi pasien yang Covid- 19, baik yang sudah terkonfirmasi maupun yang masih dalam pemantauan. Berikut ini merupakan gambaran pelayanan Covid-19 tahun 2020.

Tabel 6.5 Pelayanan Covid-19

RSUD Prov Sulbar Tahun 2020

Bulan Isolasi Karantina Jumlah

Pasien Hari

Rawat TT Pasien Hari

Rawat TT Pasien Hari

Rawat TT April 16 164

16

20 129

26

36 293

42

Mei 13 344 7 242 20 586

Juni 15 272 9 116 24 388

Juli 24 408 29 338 53 746

Agust 15 239 22 366 37 605

Sept 20 265 29 429 49 694

Okt 19 238 35 528 54 766

Nov 28 261 14 471 42 732

Des 31 462 52 576 83 1038

Total 181 2653 217 3195 398 5848

HR 9,64727 HR 11,6182 HR 21,2655

T 16 T 26 T 42

(38)

R S U D P R O V I N S I S U L A W E S I B A R A T | 35 BOR

ISO 60% BOR

KARA 45% BOR

TS CC 51%

Sumber : Rekam Medik RSUD Prov.Sulbar

Dari table diatas dapat diketahui jumlah total pasien Covid-19 yang dirawat selama tahun 2020 sebanyak 398 pasien dengan jumlah hari rawat selama 5848 hari. Nilai BOR 51%

menunjukkan bahwa tingkat pemanfaatan tempat tidur untuk perawatan Covid-19 cukup tinggi.

D. INDIKATOR PELAYANAN

Dalam rangka menunjang efisiensi dan efektifitas pelayanan maka, pengambilan keputusan dalam organisasi rumah sakit memerlukan informasi yang akurat, tepat waktu, dapat dipercaya, masuk akal dan mudah dimengerti guna berbagai keperluan pengelolahan rumah sakit. Oleh karena itu laporan yang dibuat haruslah informative (Depkes RI,2006).

Rumah sakit sebagai sarana pelayanan kesehatan dimana salah satu aktivitas rutin yang dilakukan untuk statistik rumah sakit adalah menghitung tingkat efisiensi hunian tempat tidur (TT). Hal ini dilakukan untuk memantau aktivitas penggunaaan TT di unit rawat inap dan untuk merencanakan pengembangannya. Kriteria atau parameter yang digunakan untuk mengetahui kinerja Rumah Sakit adalah : BOR, ALOS, BTO,TOI, NDR dan GDR. Berikut adalah tabel capaian Indikator Rumah Sakit Prov. Sulawesi Barat.

Tabel 6.6

Capaian Indikator Pelayanan RSUD Prov. Sulbar Tahun 2018-2020

Tahun BOR AVLOS BTO TOI NDR GDR Rata rata pasien rawat inap/hari

2018 23 5 16 18 6 25 42

2019 33 5 23 12 13 26 74

2020 22 5 11 20 16 16 7

Sumber : Rekam medis RSUD Prov. Sulbar

(39)

R S U D P R O V I N S I S U L A W E S I B A R A T | 36 1. BOR (Bed Occupancy Ratio = Angka penggunaan tempat

tidur)

BOR menurut Huffman (1994) adalah “the ratio of patient service days to inpatient bed count days in a period under consideration”. Sedangkan menurut Depkes RI (2005), BOR adalah prosentase pemakaian tempat tidur pada satuan waktu tertentu. Indikator ini memberikan gambaran tinggi rendahnya tingkat pemanfaatan tempat tidur rumah sakit.

Nilai parameter BOR yang ideal adalah antara 60-85%

(Depkes RI, 2005). Pada tahun 2019 terjadi peningkatan BOR menjadi 33% yang pada tahun 2018 sebesar 23%, namun pada tahun 2020 kembali turun menjadi 22%. Hal ini disebabkan oleh karena menurunnya pengunjung rumah sakit karena pandemi covid-19.

2. AV-LOS (Average Length of Stay = Rata-rata lamanya pasien dirawat)

AV-LOS menurut Huffman (1994) adalah “The average hospitalization stay of inpatient discharged during the period under consideration”. AV-LOS menurut Depkes RI (2005) adalah rata-rata lama rawat seorang pasien. Indikator ini disamping memberikan gambaran tingkat efisiensi, juga dapat memberikan gambaran mutu pelayanan, apabila diterapkan pada diagnosis tertentu dapat dijadikan hal yang perlu pengamatan yang lebih lanjut. Secara umum nilai ALOS yang ideal antara 6-9 hari (Depkes, 2005). Pada 3 tahun terakhir (2018-2020) Capaian ALOS RSUD Provinsi Sulawesi Barat masih dibawah standar. Tahun 2020 nilai ALOS adalah sebesar 5 hari, seperti tahun sebelumnya.

3. BTO (Bed Turn Over = Angka perputaran tempat tidur) BTO menurut Huffman (1994) adalah “…the net effect of changed in occupancy rate and length of stay”. BTO menurut Depkes RI (2005) adalah frekuensi pemakaian tempat tidur

(40)

R S U D P R O V I N S I S U L A W E S I B A R A T | 37 pada satu periode, berapa kali tempat tidur dipakai dalam satu satuan waktu tertentu. Idealnya dalam satu tahun, satu tempat tidur rata-rata dipakai 40-50 kali. Capaian BTO RSUD Provinsi Sulawesi Barat pada Tahun 2020 sebesar 11 kali.

4. TOI (Turn Over Interval = Tenggang perputaran)

TOI menurut Depkes RI (2005) adalah rata-rata hari dimana tempat tidur tidak ditempati dari telah diisi ke saat terisi berikutnya. Indikator ini memberikan gambaran tingkat efisiensi penggunaan tempat tidur. Idealnya tempat tidur kosong tidak terisi pada kisaran 1-3 hari. TOI pada tahun 2020 adalah 20 hari, nilai TOI tinggi disebabkan kurangnya pasien / pengunjung Rumah Sakit.

5. NDR (Net Death Rate)

NDR menurut Depkes RI (2005) adalah angka kematian 48 jam setelah dirawat untuk tiap-tiap 1000 penderita keluar, dengan nilai ideal <25. Indikator ini memberikan gambaran mutu pelayanan di rumah sakit. Nilai NDR pada tahun 2020 adalah 16 pasien, hal ini menggambarkan bahwa dalam perseribu penduduk yang perawatannya lebih dari 48 jam di RSUD provinsi sulawesi barat terdapat 16 pasien meninggal.

6. GDR (Gross Death Rate)

GDR menurut Depkes RI (2005) adalah angka kematian umum untuk setiap 1000 penderita keluar, dengan nilai ideal kurang dari 45. Nilai GDR pada tahun 2020 adalah 16 pasien, hal ini menggambarkan bahwa dalam perseribu penduduk sepanjang tahun 2020 jumlah pasien meninggal di RSUD provinsi sulawesi barat sebanyak 16 pasien.

(41)

R S U D P R O V I N S I S U L A W E S I B A R A T | 38

BAB VII

PENDAPATAN, ANGGARAN DAN BELANJA

A. PENDAPATAN

Pendapatan RSUD Provinsi Sulawesi Barat bersumber dari pasien rawat jalan dan rawat inap. Pendapatan ini diperoleh baik dari pasien yang datang dengan menggunakan BPJS Kesehatan, atau Asuransi Kesehatan Lainnya, maupun dari pasien mandiri yang datang tanpa jaminan kesehatan (umum).

Uraian pendapatan RSUD Provinsi Sulawesi Barat dalam kurun waktu tiga tahun terakhir dapat terlihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 7.1

Pendapatan RSUD Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2018-2020

No Uraian Jumlah

1 Pendapatan Tahun 2018 Rp. 6.738.670.085,- 2 Pendapatan Tahun 2019 Rp. 23.273.026.588,- 3 Pendapatan Tahun 2020 Rp. 26.705.803.390,-

Sumber : Bagian Keuangan RSUD Prov. Sulbar

Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa pada tahun 2020 ini terjadi peningkatan pendapatan sebesar 14,8%.

B. ANGGARAN DAN BELANJA

Adapun sumber anggaran RSUD Provinsi Sulawesi Barat tahun 2020 adalah sebagai berikut :

(42)

R S U D P R O V I N S I S U L A W E S I B A R A T | 39 Tabel 7.2

Sumber Anggaran & Realisasi Belanja RSUD Provinsi Sulawesi Barat

Tahun 2020

No Sumber Anggaran Realisasi

1 APBD

• Belanja

Langsung Rp 45.931.508.457,77,- Rp 43.990.925.391,00,-

• Belanja Tidak Langsung

Rp 29.097.119.522,85,- Rp 28.848.585.882,00,- Total RP 75.028.627.980,62,- Rp 72.839.511.273,00,- 2 BLUD Rp 21.780.899.230,00,- Rp 20.307.699.974,00,-

Sumber : Bagian Perencanaan dan Subag Keuangan RSUD Prov. Sulbar

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahi bahwa realisasi anggaran pada tahun 2020, untuk dana APBD sebesar 97% dan untuk dana BLUD sebesar 93%.

(43)

R S U D P R O V I N S I S U L A W E S I B A R A T | 40

BAB VIII PENUTUP

Profil RSUD Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2020 merupakan gambaran kondisi rumah sakit, khususnya dalam memberikan pelayanan kesehatan sepanjang tahun 2020, untuk mengetahui kinerja pelayanan RSUD Provinsi Sulawesi Barat tahun 2020.

Dengan tersusunnya Profil RSUD Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2020 ini, diharapakan dapat digunakan sebagai bahan evaluasi serta perencanaan di tahun berikutnya.

Demikian Profil RSUD Provinsi Sulawesi Barat dibuat untuk dapat digunakan sebagaimana mestinya. Kami mengharapkan kritik dan saran sehingga dapat diberikan peayanan kesehatan yang lebih maksimal untuk masyarakat Sulawesi Barat Maju dan Malaqbi.

Mamuju, Januari 2021

Direktur RSUD Provinsi Sulawesi Barat

dr.Hj. INDAHWATI NURSYAMSI, M.Kes NIP. 19680306 200212 2 002

Pangkat/Gol : Pembina TK.I/IVb

Referensi

Dokumen terkait

[r]

[r]

Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 12 Tahun 2007 Tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Lembaga Teknis Daerah Kota Bandung sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan

Bali, Bangka Belitung, Bengkulu, DKI Jakarta, Jambi, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kepulauan Riau,

[r]

Sekolah lapang kedaulatan pangan mendukung swasembada pangan terintegrasi desa mandiri benih jagung Sulawesi Selatan bertujuan agar petani jagung dapat mendiri

Selama ini Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) telah berperan penting dalam pembangunan pertanian di Sulawesi Selatan melalui penyediaan teknologi tepat

 Praktik percaloan yang mengaburkan informasi pokok atau penipuan, Praktik penjeratan utang, serta maraknya pemalsuan dokumen termasuk yang melibatkan oknum aparat