Jurnal Kependidikon, Nomor
l,
Tahun XXXVI, Mei 2006PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH DENGAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL
DAN PENGGUNAAN OPEN.ENDED PROBLEMS
Oleh:Pitajeng
Universitas Negeri Semarang
Abstroct
For
most Elementary School students, problem solvingis
the most difficult topic. Therefore, we have to use an instntctional approachthat is
effectiveto
increase the student,s problem solving ability. Contextual approach and the use of open-ended problemsare
expectedto be
effectiveta
increase problem solving ability. This research is intended to investigate weather the approaches are more effective than the traditional one. The data are analyzed and tested by Analysisof
Variance, followedby LSD multiple
comparisons-The results indicate
that contextual teaching and learningapproach and the use of open- ended problem are more effective than the trqditional insffuc-tion, and
contextual teachingand
learning appraaqhis
asffictive as the
useof
open-ended problemsfor
improvingprablem solving ability-
Keywords: contextual teaching and learning approach, open- ended problems, and problem salving ability.
Pendahuluan
Topik
pemecahan masalah merupakan salah satutopik
yangpaling sukar bagi siswa SD. Daxi hasil
observasi terhadap siswa- t themon :KIP
hto
;Iey-
ing.
and
P eningkat an Kemompuan Memecahkan Mas alah dengan P embelaj aran Kontel$tual dan P enggunaan Open-Ended P roblems
siswa SD yang mengikuti lomba matematika sekota
Semarangdidapatkan data bahwa nilai
p€mecahanmasalah mereka
lebih rendah dari kemampuan matematis yang lain,Dari hasil
observasi terhadap beberapaguru SD
tentang caraguru mengajar matematika, didapatkan data bahwa
kebanyakan merekamasih
menggunakan caratradisional, yaitu
dengan urutan menjelaskanteori,
memberi contoh, dan memberi latihan. MenurutSoedjadi (2001), cara mengajar seperti itu kurang tepat
bagi peningkatan kemampuan matematikasiswa SD,
terutama kemam-puar
memecahkan masalah, karena siswajadi kurang kreatif
danmereka cenderung hanya mencontoh guru. Oleh karena itu
diperlukan pendekatan pembelajaran matematika yanglebih efektif
untuk meningkatkan kemarnpuan memeeahkan masalah mereka.Sekarang
mulai
disosialisasikan dua pendekatan pernbelaj aran, yaitu pendekatan kontekstual dan penggunaan open-ended problems.Menurut Jhonson (2002),
pembelajaranyang kontekstual
adalahsuattr sistem pengajaran yang berdasar pada pemikiran
yangmemunculkan pengertian dari hubungan antara materi
dengankonteksnya.
Pembelajaran matematikayang kontekstual
membe-rikan kesempatan kepada siswa untuk mengaitkan
materi pembelajarandengan situasi kehidupan nyata. Dengan
demikiandiharapkan siswa memiliki kemampuan matematis
melalui kenyataan masalahdalam
pengalamansehari-hari
sehingga dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalahnya. Nurhadi (2002), mengatakanbahwa
keunggulan pembelajaran dengan pendekatan kontekstual antaralain
adalah:l)
Siswa mengolah informasi sendiri,?
I
I
t i
Jurnal Kependidikan, Nomor
l,
Tahun XXXYI, Mei 2006membangun struktur pengetahuan dan menemukan
sendiri konsep/pengetahuanyang
sedangdipelajari; 2) Siswa
mempunyai kemungkinan besar untuk memperbaiki dan memperluas persediaan dan penguasaan keterampilan dalam proseskognitif; 3)
Penemuan- penemuanyang diperoleh
siswa dapatmenjadi miliknya dan sulit dilupakan; 4) Siswa dapat
memanfaatkan berbagaijenis
sumberbelajar dan tidak menjadikan guru
sebagai satu-satunya sumberbelajar; 5)
Siswa dapat meng-galang kerjasama dan kekompakan dengan teman-temanatau kelompok untuk belajar atau
menye-lesaikan masalah; 6) Siswa dapat
mengembangkan kemampuanberkomunikasi baik dalam berdiskusi maupun
bertanya/mencariinformasi; 7) Nilai yang didapatkan siswa sesuai
dengan peningkatan kemampuan dan keaktifan belaj arnya.Menurut Siti Khabibah (2001), penggunaan
open-endedproblems
dapat membangkitkan nalar siswa sehingga siswakreatif
dan diharapkan siswa dapatberpikir logis
dankritis. Hal ini
sangatmungkin terjadi
karena pada penggunaan open-endedproblems
ada kalanya siswadiminta
untuk menjelaskan pendapatnya (Becker dan Shimada2001). Dari
respons siswa diperoleh bagaimana pendapat siswa dan apa yang diketahui siswa. Siswa mengembangkan caranyasendiri untuk
mendapatkanjawaban
yang benar.Menurut
Sawada(Becker dan Shimada 1997), keunggulan
pembelajaran de4gan menggunakan open-endedproblems
antaralain adalah: 1)
Siswaberperan lebih aktif dalam pembelajaran dan lebih
sering menyatakan pendapat;2)
Siswa mendapat kesempatanlebih
untuk secarakomprehensif
menggunakanketerampilan matematika;
3) Siswa yang berkemampuan rendah dapat memberi jawaban menurutI t
:
P eningkatan Kemampuan Memecahkon Masalah dengan Pembeloj aran Kantel<stual dan P enggunaan Open-Ended P roblems
cara[ya sendiri; 4) Siswa seoara intrinsik termotivasi
untukmembuktikan; 5) Siswa
memperolehbanyak
pengalaman dalammenemukan dan menerima
gagasandari teman lain.
Dengandemikian
diharapkan kemampuan pemecahan masalah matematika akan dapat dikembangkan.Agar
dapat memasyarakatkan pada guru SDuntuk
melakukan pembelajaran matematika dengan pendekatan-pendekatan tersebut di atas, makaperlu ditunjukkan lebih dulu
bahwahasil
pembelajaran matematika dengan memakai pendekatan-pendekatan tersebut lebihefektif
daripada dengan memakai cara pembelajaran tradisional yang pada umumnya biasa dilakukan oleh para guru SD.Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, maka
telahdilakukan penelitian untuk mengkaji peningkatan
kemampuan memecahkan masalah siswa kelasI
SD Wonosart 02 yang dihasilkan dari pembelajaran matematika dengan pendekatan kontekstual, sertadengan
penggunaan open-endedproblems. Tujuan penelitian ini
adplah mencari pendekatan pembelajaran yang
paling efektif
untuk meningkatkan kemampuan memecahkan masalalr.Hasil dari penelitian tersebut, terutama, diharapkan
dapat memantapkan paraguru
SD untuk mengubah strategi pembelajaran matematikanya,dari tradisional menjadi
pembelajaran matematikadengan pendekatan kontekstual atau penggunaan
open-endedproblems,
sehingga dapat meningkatkan kemampuan memecahkan masalah dengan optimal. Dengan kemampuan memecahkan masalah yangtinggi dari
keluaran sekolah dasar, maka salah satu dari tujuanlebih )'ang
Jurnal Kependidikan, Nomor l, Tahun XXXVI, Mei 2006
pemerintah memberlakukan
Kurikulum
Berbasis Kompetensi dapat tercapai.Cara Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen,
dengan sampel siswa kelasI sD wonosari
02 Semarang.pemilihan
sampel ditentukan dengan secatd purposlve (sudj ana dan Ibrahim, 200 I ).Instrumen tes disusun dalam bentuk tes
objektif pilihan
ganda,yang didesain dengan metode belah dua genap-ganjil.
Sebelumdigunakan, dilakukan uji coba instrumen tes di SD
Karangturi seimarang,untuk
mengetahuivaliditas
(ketepatan),dan
reliabilitas (ketetapan)instrumen tes.
penghitungankoefisien korelasi
meng- gunakanrumus koefisien
korelasipraduct
moment dengan angkakasar, menunjukkan bahwa validitas tes yang ditunjukkan
olehkoefisien korelasi genap-ganjil yaitu Rxy : 0,6530,
sedangkanrealibilitas tes ditunjukkan oreh koefisien realibilitas yaitu Rl1 :
0,7901. Dengan demikian didapatkan bahwa instrumen
sudah memenuhi kriteria baik untuk digunakan.Dari hasil tes
penempatanterhadap 60 siswa kelas I
SDwonosari 02
Semarang,diperoleh
besarkoefisien korelasi
genap-ganjil yaitu R*, : 0,8285, dan koefisien reliabilitas yaitu
Rrr :
0,9062. Berdasarkan
hasil
tes tersebut,60
siswa kelasI
kemudiandibagi menjadi 3 kelompok
yang beranggotakan 20
siswa, denganmetode randomized matching
(pemasangan secaraacak).
Ketigakelompok ini kemudian dipilih secara acak untuk
dijadikandapat jaran
atika nded hkan
;aiah guan
P eningkatan Kemampuan Memecahkan Mas alah dengan P embelaj aran Kontekstual dan Penggunaan Open-Ended Problems
kelompok-kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
Satukelompok
diberi
pembelajaran dengan cara seperti biasanya, sebagaikelas kontrol. Satu kelompok diberi pembelajaran
denganpendekatan kontekstual, sebagai kelas eksperimen 1, dan
satukelompok
yanglain diberi
pembelajaran dengan penggunaan open- endedproblems,
sebagai kelas eksperjmen2. Ketiga
pengajar pada ekseperimen tersebut adalah lulusan PGSD.Rencana pembelajaran beserta media pembelajaran yang akan digunakan untuk kelompok dengan pembelajaran matematika pende- katan kontekstual maupun dengan penggunaan open-ended problems disiapkan oleh
tim
peneliti, sedangkan rencana pembelajaran beserta media pembelajaran untuk kelompokkontrol
disediakan sendiri oleh guru kelasI
seperti kebiasaannya.Sebelum eksperimen, diberikan pretes terlebih dulu
untuk mengetahui adanya peningkatan kemampuan memecahkan masalahdari ketiga
pembelajaran yangdiberikan
pada kelompok-kelompok eksperimen dan kelompokkontrol. Alat ukur
yang digunakan untuk pretes dan postes disusun dalam bentukobjektif isian
singkat, yangdibuat
dengancara
mengubahbutir-butir soal pada
instrumen tes penempatan yang telah diberikan, dari bentukobjektif pilihan
ganda menjadi bentukobjektif
isian singkat, dan disesuaikan dengan materi pembelajaran yang akan diberikan,yaitu
pemecahan masalah yang terkait dengan penjumlahan dua bilangan cacahdari 2G-30
denganjumlah maksimal 30. Pada akhir
pembelajaran dilaksanakan tesakhir.
Hasil posf/esf (tesakhir) diolah untuk menyelidiki
kebenaranhipotesis bahwa pembelajaran matematika dengan
pendekatanKelompok acak
HasilPretes (Variabel terikat),
Perlakuan (Variabel bebas)
Hasil Postes (Variabel terikat)r
Er Xrr
Pembelajaran dengan pendekatan kontekstual
Xr:
Ez Xzr
Pembelajaran dengan penggunaan open-ended oroblems.
Xzz
C Xlr
Xu
.furnol Kependidikan, Nomor l,Tal:runXXXVI, Mei 2006
kontekstual atau dengan penggunaan open-ended problems mening-
katkan kemampuan memecahkan masalah siswa lebih tinggi
daripada pembelajaran dengan cara biasanya. Karena ada3
siswayang
absensakit,
rnaka anggotakelompok
perlakuanmenjadi
19 siswa. Desain eksperimen dapatdilihat
pada TabelI
berikutini.
Tabel
l.
Desain Pretes dan Postes Subjek Acak
E1= Kelompok acak
yang
mendapatkan perlakuan pembelajaran dengan pendekat an konte kstualE2= Kelompok acak yang mendapatkan perlakuan pembelajaran dengan penggu- naan open-ended problems
C:
Kelompok acakyang digunakan sebagai kelompok kontrol.Mean dari nilai pretest
padasetiap kelompok
dibandingkan untuk memastikan apakah masing-masing kelompok berkemampuan sama, karena setelahdilakukan
tes penempatan ada3
siswa absensakit. Untuk itu dilakukan uji
anova.Uji
anovadilakukan
dengan Satu:agai ngan
satu pen- pada
*an
nde- tems
;erta rieh
rtuk alah pok rtuk ang
Ies nda teri lng
]2n
,a,
ran tan
P eningkatan Kemampuan Memecahkan Mas al ah de ngan p embelaj aran Kontelqtual dan P enggunaan Open-Ended P ro b lems
langkah-langkah sebagai berikut: diambil hipotesis
Ho
7.t1 : p zt:
p
31 (tidak ada perbedaan antara mean dari pretesr ketiga kelompok), danHa:
Palirrgtidak
ada satu tanda#
yang berlaku (ada perbedaanmean pretest paling tidak satu kelompok dari 3
kelompok).Diasumsikan bahwa
populasi terdistribusi normal dan
mempunyai varian yang homogen.Mean dari nilai pretes dan postes pada
masing-masingkelompok dibandingkan dengan menggunakan uji t,
untukmengetahui apakah ada peningkatan kemampuan
memecahkan masalahdari hasil
pembelajaran dengan pendekatan kontekstual, penggunaan open-ended problems, maupun cara tradisional. Karena sudahterlihat
bahwa pada setiapkelompok
perlakuanterjadi
mean pretes kurang dari mean postes, maka padauji t ini
dipakai rumusuji pihak kiri (Nana Sudjana, 2002), dan diambil hipotesa nol
dan hipotesa alternatif sebagai berikut.Ho:
Ft: p2iHa: ltr< ltz)
Karena pada
penelitian ini varian
pretesdan
postes berbeda maka digunakanstatistik t
pretes;
sj:
varian postes;n,:
banyaknya dataniiai
pretes; dann,:
banyaknya data
nilai
postes.Kriteria pengujian pada perhitungan ini sebagai
berikut:Terima Ho dan tolak
Hujika: t, u-(wrtt+wztz); Tolak H6
danwt
+w,
sf=
varianKependidikan, Nomor
I,
Tahun XXXVI, Mei 2006rrima
Hujika: t' .-(wttr+wztz),
dengan wt +w2wr=Li
s.2nl
wz=-l ,l
n2
= /1r-a;,1r,-r; ',
tz =
t1t-ay,1rr-t1 ;cr:
tarafnyata:0105
Nilai
postesdigunakan untuk
dapat mengetahui apakah ada :erbedaansignifikan
karena pengaruhdari
perlakuan berbeda yang-":erikan pada ketiga kelompok. Untuk itu digunakan uji
anova::hadap mean dari
nilai
postes ketiga kelompok perlakuan.Jika ada perbedaan yang signifikan, akan dicari
derajat:edanya dengan uji LSD, dengan taraf signifikansi 5%.
Untuk::lencari LSD di antara mean kelompok yang satu dan
mean<eiornpok
yang lain
(/r r dan
1t2)
adalah sebagaiberikut
(Moh.\azir,
1999):LSDo,os
: h.osiat:
n- k .
Hasil perhitungan LSDo,osLemudian dibandingkan dengan ketentuan: beda signifikan: jika
lX, -Xrl2
LSDo,os, beda tidak signifikanjika Lfr -Xrl<
LSDs.osHasil Penelitian
dan PembahasanData yang diperoleh dari hasil eksperimen diolah
untuk dianalisis dan digunakanuntuk uji
hipotesa.Hasil
pengolahan data darinilai
pretes dan postes dapatdilihat
pada tabel 3 berikutini.
DD -+- nt n2
- f n
inan
,l -
r-\uI:
ian
Peningkatan Kemompuan Memecahkan Masqlah dengan Pembelajaran Ko nt e ks tua I dan P enggu n aan Op e n- E nded P r o b I e ms
Tabel 2.
Ringkasan Statistik Kelompok Kontekstual,
Ope n-e nde
d,
danKontrol.
Kelompok
perlakuan Kontekstual(81) Open-ended (82) Kontrol(C) Hasil
perhitungan Pretes Postes Pretes Postes Pretes
Poste
5
Banyak data (n) l9 l9 l9 r9 t9 l9
Rata-rata ( x- ) 3,05 6,53 3,26 6,63 3,26 5,58
Varian (sz) 4,72 1,152 3.76 3,02 3,76 1,26
Nilaiminimum 0 5 0 4 0 4
Nilai maximum 6 8 6 9 6 8
Banyak nilai 58 124 l9 l9 62 t06
Dari ringkasan data statistik hasil penelitian pada tabel
3 tampakbahwa: l) Nilai minimum
dannilai
maksimumhasil
pretes padaketiga kelompok
perlakuan sarna besar.Hal ini
menunjukkanbahwa jangkauan nilai ketiga kelompok sama besar,
dengan kemampuan anak terbodoh pada setiapkelompok
sama,dan
yang terpandai pada setiap kelompokjuga
sama. 2) Meannilai
pretes darikelompok
pengguna open-endedproblems
sama dengan meannilai
pretesdari kelompok kontrol,
demikianjuga
variannya szlma besar.Tetapi mean kelompok kontekstual
berbedalebih rendah
dengankelompok lainnya, dengan varian yang lebih tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa nilai-nilai kelompok kontekstual
lebihterpencar daripada kelompok-kelompok yang lain,
dengan kemampuan rata-ratayang lebih
rendah.Kondisi ini
menimbuikan keraguan, apakahketiga
kelompok merupakan kelompok-kelompokdengan mean yang sama atau berbeda secara statistik?
Untuk mendapatkan kepastiannya,maka perlu dilakukan uji anova
pada ketiganilai
mean tersebut. 3) Ada perbedaan antara meannilai
pretes dengan meannilai
postes pada masing-masingkelompok,
denganril
lste I
sl -l D_l
58
I:6
I{l 8l
q!___i
-'itrnal Kependidikan, Nomor
I,
Tahun XXXlrl, lvlei 2006:rilai
posteslebih tinggi. Hal ini
menunjukkan adanya peningkatannilai
pada setiapkelompok
perlakuan. Namun yangperlu
diketahui apakah peningkatan yang ditunjukkan oleh perbedaar mean tersebut juga secara statistik?Untuk
mengetahui halitu
perlu dilakukanuji-t antara nilai pretes dengan nilai postes pada setiap
kelompok perlakuan.4) Ada kenaikan nilai minimum dan nilai
maksimumpada masing-masing kelompok. Hal ini menunjukkan
adanyapengaruh terhadap kemampuan memecahkan masalah
karena perlakuanyang diberikan. 5) Ada
perbedaanmean
postes antara ketiga kelompok, yaitu mean kelompok kontekstual, mean kelompok open-ended, dan mean kelompok kontrol. Namun apakah perbedaanini juga
merupakan perbedaan yangsignifikan
secara statistik? Halini
masihperlu diselidiki lebih lanjut. Untuk itu perlu
diadakanuji Anava. Hasil dari
perhitunganuji Anava nilai
pretes dapatdilihat
pada Tabel 3.Tabel 3.
Daftar Ringkasan Anava
Nilai
Pretes.Daerah penolakan hipotesa sebagai berikut: Hs diterima dan Hu ditolak
jika
F616n*<
0,9336. H6ditolak
dan Hu diterimajika
F6i1un, >0,9336.
Dari Tabel 4 terlihat
bahwa Fhituns(
Ftauer( 0,07 <
0,9336), sehinggadapat disimpulkan H6 diterima dan Ha ditolak. Artinya
mean pretesketiga kelompok
perlakuan sama secara statistik- Jadidari hasil analisis dapat disimpulkan bahwa tidak ada
perbedaan:el
3 )retes rkkan :ngan) ang
; dari nilai
)esar.
I
nganini
lebih ngan rikan npokntuk pada retes 0gan
Sumber variansi Jumlah kuadrat
Derajat bebas
Kuadrat tengah
Fri*ng F,"ut
Di antara kelompok 0,561 2 0,281 0,07 0,9336
Didalam kelompok 220.3t6 54 4.048
Keseluruhan 220,8',t7 56
P eningkatan Kemampuan Memecahkan Mas al ah dengan Pem belai oran Korxelutaal dan P enggunaan Ope n- Ended Probtems
signifikan antar kelompok kelas perlakuan sebelum
dilakukaneksperimen.
Hasil dari perhitungan
uji
t dapatdilihat
pada tabel berikut:Tabel 4.
Ringkasan Perhitungan
Uji+
pada Setiap Kelompok Perlakuan.Kelompok Perlakuan t
-
(w,f, +
w2tz)wt+w2
Kontekstual (Er)
-
6,249 -1,734Open-ended
(E)
-s,637 -1,734Kontrol (C)
-
4.506 -1.734Karena
4,249 <
-1,734, maka tolak Ho dan terima Hu,jadi
adaperbedaan yang signifikan pada hasil pembelajaran
dengan pendekatankontekstual. Dengan kata lain,
pembelajaran dengan pendekatankontekstual meningkatkan kemampuan
memecahkan masalah siswa.Karena -5,637 <-1,734,
makatolak
Ho dan terima Hu,jadi ada
perbedaanyang signifikan pada hasil
pembelajarandengan penggunaan
open-endedproblems. Dengan kata
lain.pembelajaran
dengan
penggunaan open-endedproblems
mening- katkan kemampuan memecahkan masalah siswa. Karena-
4,506 <-
1,734, maka tolak Hs dan terima
Hu,jadi ada
perbedaan yangsignifikan pada hasil
pembelajaran dengancara tradisional.
Ataupembelajaran dengan cara tradisional juga
meningkatkan kemampuan memecahkan masalah siswa.Selanjutnya dilakukan Anava yang dikenakan pada
ketigakelompok nilai
postes,untuk
mencari adanya perbedaan signifikan, yangdilanjutkan
denganuji
LSDo.os untuk mencari derajat bedanya.dilakukan
'.
jadi
adadengan
n
dengan necahkan an terima lbelajaranala
lain.mening-
r.506
<-
lan
yangral.
Atau ngkatkanla
ketiga gnifikan, bedanya.Jurnal Kependidikan, Nomor
I,
Tahun ){X){VI, Mei 2006Hasil
perhitungan uritukuji
anova dapatdilihat
pada tabel S-berikutini.
Tabel 5.
Daftar Ringkasan Anava
Nilai
PostesDaerah penolakan hipotesa sebagai berikut: Ho diterima dan H"
ditolak,
jika
F611ung<
F,uu.r. Hoditolak
danH.
diterima,jika
F616nu >Ftabel-
Dari
hasil perhitungan pada tabel 5 dapatdilihat
Fhit,ns)
Ftaberperbedaan yang signifikan secara statistik pada mean
antar kelompok. Karena ada perbedaan yang signifikan maka dilakukanuji lanjut
denganLSD untuk
menentukan derajat perbedaan.Uji
lanjutLSD
pada penelitianini
menggunakan taraf nyata 0,05, dengan katalain uji lanjut LSD pada penelitian menggunakan
intervalkepercayaan 95% (Moh. Nazir, 1999: 498-499). Dari
hasil perhitungan didapatkan LSDo,os: t
0, 875339. Ringkasan hasil dari hasiluji
LSDo.os dapatdilihat
dari tabel berikutini.
Tabel 6.
Ringkasan Hasil
Uji
LSDo.os Mean Postes Ketiga Kelompok Perlakuan.Selisih antara kelompok
Selisih mean LSDo.o5
(t
limit) KeteranganC-E'
- 0,947 0.857 Beda sgnifikanC-E? - l,053 0,857 Beda sgnifikan
Er
-Ez
- 0,105 0,857 Beda tidak sienifikanlakuan.
Sumber variansi Jumlah kuadrat
Derajat bebas
Kuadrat
tensah Ft itung Ftauct
Di antara kelomook 12.772 2 6.386 3,53 3,17
Didalam kelompok 97.790 54 I,8l I
Keseluruhan l r0,561 56
Peningkatan Kemampuan Memecahkan Masalah dengan Pembelajaran Kontel<stual dan Penggunaan Open- Ended Problems
Karena 0,947 > 0,857,
makajelas
ada perbedaan signifikan antara meannilai
postes kelompokkontrol
dengan meannilai
postes kelompok kontekstual, dan meannilai
postes kelompok kontekstual lebih tinggi'. Dengan kata lain, dapat dijelaskan bahwa ada perbedaan kemampuan pemecahan masalahyang signifikan dari
antara hasilbelajar dalam
pembelajarancara tradisional
denganhasil
belajardalam
pembelajaranyang
memakai pendekatankontekstual,
serta pembelajaran dengan pendekatankontekstual lebih efektif
karenaperbedaan
signifikan antara mean nilai
posteskelompok
kontrol dengan meannilai
postes kelompok pengguna open-ended problems,dan mean nilai
posteskelompok
pengguna open-ended problems lebihtinggi.
Dengan kata lain, dapat dijelaskan bahwa ada perbedaan kemampuan pemecahan masalahyang signifikan dari
antara hasilbelajar dalam
pembelajarancara tradisional
denganhasil
belajar dalam pembelajaran yang menggunakan open-ended problem,s, sertapembelajaran dengan
menggunakan open-endedproblems
lebihefektif
karenalebih tinggi
hasilnya. Karena0,1053 <
0,857, makajelas
perbedaanantara mean nilai postes kelompok
kontekstual dengan meannilai
postes kelompok pengguna open-ended problemstidak signifikan, meskipun
meannilai
posteskelompok
pengguna open-ended problems lebih tinggi. Dengan kata lain, dapat dijelaskan bahwa secarastatistik tidak
ada perbedaan kemampuan pemecahan masalah antarahasil belajar dalam
pembelajaran cara kontekstual denganhasil
belajar dalam pembelajaran yang menggunakar. open-ended problems, meskipun pembelajaran dengan
menggunakan open-endedproblems lebih tinggi hasilnya. Dalam hal ini
dapat diartikan bahwa kedua pendekatan pembelajaran tersebut sama-samaJurnal Kependidikan, Nomor 1, Tahun XXXVI, Mei 2006
efektif untuk meningkatkan kemampuan memecahkan
masarah siswa.Simpulan
Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa: l)
Adapeningkatan pada kemampuan pemecahan masalah siswa
Sp
yangdiperoleh dari pembelajaran dengan pendekatan
kontekstual, pembelajaran dengan menggunakan open-endedproblems,
maupun pembelajaran dengan cara tradisional.2) Ada
perbedaansignifikan
pada kemampuan pemecahan masalah siswa SD yang diperoleh dari hasil pembelajaran cara tradisional denganhasil
pembelajaran yangmemakai pendekatan kontekstual, serta kemampuan
pemecahanmasalah dari hasil pembelajaran yang memakai
pendekatankontekstual lebih tinggi. Jadi
pembelajarandengan
pendekatan kontekstuallebih efektif dari
pembelajaran cara rradisional.3)
Ada perbedaansignifikan
pada kemampuan pemecahan masalah siswa SD yang diperoleh dari hasil pembelajaran yang menggunakan open- endedproblems
denganhasil
pembelajarancara tradisionar,
sertakemampuan
pemecahanmasalah dari hasil pembelajaran
yang menggunakan open-endedproblens lebih tinggi.
Jadi pembelajaran dengan menggunakan open-endedproblerns lebih efektif
daripadadengan cara tradisional. 4) secara statistik tidak ada
perbedaan kemampuan pemecahan masalah pada siswasD
yang diperoleh darihasil
pembelajaranyang
memakai pendekatankontekstual
denganhasil
pembelajaranyang
menggu4akan open-ended.problems. jadi
kedua pendekatan pembelajaran
ini
sama-samaefektif.
Ekan 0stes stual daan hasil
iajar serta rena
ada
rtrol
a ms.
tems
iaan rasii
ajar
€na :bih
rd.lta^t.^
rual 9ms
ura
kan han :uai en- (anPq!
IIA
P eningkatan Kemampuan Memecahkan Masalah dengan P embelaj aran Kontelstual dan P enggunaan Open-Ended Problems
Daftar Pustaka
Becker, J.P.
&
Shimada, S. (1997). The open-ended approach:A
newproposalfor teaching mathematics. Reston, VA: NCTM.
Jhonson,
g.B.
(ZOOZ). Contextual teaching and learning. San Francisco, CA: Corwin Press,Inc.Moh. Nazir. (1999). Metode penelitian. Bandung: Ghalia Indonesia.
Nana Sudjana, (2002). Metoda statistika. Bandung: Tarsito
Nurhadi. (2002). Pendekatan kontel<stual. Malangl Universitas Negeri Malang.
Siti
Khabibah. (Februari, 2001). Suatu alternatd pembelajarandi
SD:Modet open-ended dengan realistic mathematics education. Makalah
disampaikan pada Seminar Nasional Realistic
Mathematics Education(RME) di
Jurusan MatematikaFMIPA
LI-NESA, 24 Februari 2001.Sudjana
& Ibrahim (2001).
Penelitiandan penilaian
pendidikan.Bandung: Sinar Baru Algesindo.