Antivirus part 3
Farmakologi 2
Virus HIV merupakan
retrovirus, menyerang sistem
imun, dan sulit dideteksi pada tahap
awal.
HIV
Target kerja Antiviral HIV
ANTIRETROVIRUS
A. Nucleoside Reverse Transcriptase Inhibitor (NRTI )
Antivirus golongan ini bekerja pada tahap awal replikasi HIV , dengan menghambat terjadinya infeksi akut sel yang rentan , tapi hanya sedikit berefek pada sel yang telah terinfeksi HIV.
Untuk dapat bekerja , semua obat golongan NRTI harus mengalami fosforilasi oleh enzim sel hospes di sitoplasma
.Karena NRTI tidak memiliki gugus 3`-hidroksil , inkorporasi NRTI ke DNA akan menghentikan perpanjangan rantai.
A. Nucleoside Reverse Transcriptase Inhibitor (NRTI ) ZIDOVUDIN
Mekanisme Kerja
Target zidovudin adalah enzim reverse transcriptase ( RT ) HIV. Bekerja dengan menghambat enzim RT virus , setelah ggs azidotimidin(AZT)pada zidovudin mengalami fosforilasi.
Resistensi
Resistensi disebabkan oleh mutasi pada enzim RT.
Indikasi
Infeksi HIV , dalam kombinasi dengan anti HIV lainnya seperti lamivudin dan abakavir Efek Samping
Granulositopenia dan Anemia setelah 2-6 minggu terapi (periksa darah lengkap setelah 1-2 minggu pemakaian)
sakit kepala, mual, insomnia.
B. NUCLEOTIDE REVERSE TRANSCRIPTASE INHIBITOR (NtRTI)
Tenofovir disoproksil fumarat merupakan NtRTI pertama untuk terapi infeksi HIV -1 .
Obat ini digunakan dalam kombinasi dengan obat anti retrovirus lainnya.
Tidak seperti NRTI yang harus melalui 3 tahap fosforilase intraseluler untuk menjadi bentuk aktif , NtRTI hanya
butuh 2 tahap fosforilasi saja .
Dengan berkurangnya satu tahap fosforilasi , obat dapat bekerja lebih cepat dan konversinya menjadi bentuk aktif lebih sempurna .
B. NUCLEOTIDE REVERSE TRANSCRIPTASE INHIBITOR (NtRTI) TENOFOVIR DISOPROKSIL
Mekanisme Kerja
bekerja pada HIV RT ( dan HBV RT ) dengan cara menghentikan pembentukan rantai DNA virus.
Resistensi
Disebabkan oleh mutasi RT kodon 65 Indikasi
Infeksi HIV dalam kombinasi dengan evafirenz , tidak boleh dikombinasikan dengan lamivudin dan abakavir
Efek Samping
mual, muntah , flatulens , diare
C. NON –NUCLEOSIDE REVERSE
TRANSCRIPTASE INHIBITOR ( NNRTI ) NNRTI merupakan kelas obat yang menghambat aktivitas enzim RT dengan cara berikatan di tempat yang dekat dengan tempat aktif enzim dan
menginduksi perubahan konformasi pada situs aktif ini.
C. NON –NUCLEOSIDE REVERSE TRANSCRIPTASE INHIBITOR ( NNRTI )
NEVIRAPIN
Mekanisme kerja : bekerja pada situs alosterik tempat ikatan non – subtrat HIV -1 RT
Resistensi
resistensi disebabkan oleh mutasi pada RT Indikasi
infeksi HIV -1 , dalam kombinasi dengan anti-HIV lainnya , terutama NRTI Efek Samping
ruam, demam, fatigue, sakit kepala,somnolens, mual, dan peningkatan enzim hati.
OBAT INI DIGUNAKAN UNTUK PASIEN YANG HAMIL UNTUK MENCEGAH PENULARAN HIV DARI IBU KE
JANIN. ANTIVIRUS INI JUGA DIGUNAKAN UNTUK BAYI, TAPI HANYA SELAMA 3 HARI PENGGUNAAN SINGLE DOSE.
D. PROTEASE INHIBITOR ( PI )
SAKUINAVIR
Mekanisme Kerja
Sakuinavir bekerja pada tahap transisi , memotong kerja enzim integrase, atau menghambat kerja
protease protein tidak terbentuk.
Resistensi
Disebabkan oleh mutasi pada enzim protease .terjadi resistensi silang dengan PI lainnya
Indikasi
infeksi HIV , dalam kombinasi dengan anti HIV lain ( NRTI dan beberapa PI seperti ritonavir )
Efek Samping
Diare, mual, nyeri abdomen .
E. VIRAL ENTRY INHIBITOR
Enfuvirtid merupakan obat pertama golongan viral entry inhibitor .
Obat golongan ini bekerja dengan menghambat fusi virus ke sel. Enfuvirtid bisikla saat ini sedang dalam study klinis , dimana obat ini bekerja dengan cara menghambat masukan HIV ke sel melalui reseptor CXCR4
E. VIRAL ENTRY INHIBITOR ENFUVIRTID
Mekanisme Kerja
Enfuvirtid menghambat masuknya HIV-1 ke dalam sel dengan cara menghambat fusi virus ke membran sel.
Enfuvirtid berikatan dengan bagian HR-1 ( first heptad- reat)pada sub unit gp41 envelope glikoprotein virus serta menghambat terjadinya perubahan konformasi yang
dibutuhkan untuk fusi virus ke membran sel Resistensi
perubahan genotip pada gp41 asam amino 36-45 menyebabkan resistensi terhadap enfuvirtid
Indikasi
terapi infeksi HIV -1 dalam kombinasi dengan anti - HIV lainnya.
Efek Samping
efek samping yang tersering adalah reaksi lokal seperti nyeri, eritema, pruntus, iritasi, dan nodul atau kista
PENGGUNAAN KLINIS OBAT ANTIVIRUS
Tujuan utama terapi antivirus pada pasien
imunokompeten adalah menurunkan tingkat keparahan penyakit dan komplikasinya , serta menurunkan
kecepatan transmisi virus .
Sedangkan pada pasien dengan infeksi virus kronik ,
tujuan terapi antivirus adalah mencegah kerusakan oleh virus ke organ viseral , terutama hati , paru, saluran
cerna dan sistem saraf pusat.
Beberapa hal yang perlu di pertimbangkan dalam penggunaan obat antivirus:
• Lama terapi
• Pemberian terapi tunggal atau kombinasi
• Interaksi obat
• Kemungkinan terjadinya resistensi
INTERFERON
INTERFERON
• Interferon merupakan protein yang disintesis oleh sel2 tubuh sebagai respon terhadap infeksi.
Soal
• Siklus hidup virus dan target kerja obat
• Kenapa NRTI hanya bekerja pada virus?
• Apa fungsi reverse transkriptase pada virus? Contoh obat dengan target RT
• Efek interferon sebagai antivirus