• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH DAU, JUMLAH PENDUDUK, IPM DAN BELANJA MODAL TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI MALUKU UTARA ERI SETYOWATI, 2 RIFKI KHOIRUDIN 1,2

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PENGARUH DAU, JUMLAH PENDUDUK, IPM DAN BELANJA MODAL TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI MALUKU UTARA ERI SETYOWATI, 2 RIFKI KHOIRUDIN 1,2"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

83

PENGARUH DAU, JUMLAH PENDUDUK, IPM DAN BELANJA MODAL TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI MALUKU UTARA

1ERI SETYOWATI, 2RIFKI KHOIRUDIN

1,2UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN

ABSTRACT

The results of the study partially show that, (1) the general allocation fund has no effect on economic growth, (2) the population has a positive and significant effect on economic growth, (3) the human development index has a positive and significant effect on economic growth, (4 ) Capital expenditure has no effect on economic growth. While the results of simultaneous research, namely general allocation funds, population, human development index, and capital expenditures simultaneously have a significant influence on economic growth. Researchers took this title by looking at previous researchers, one of which is research from Astria (2014) entitled "Analysis of the Effect of General Allocation Funds and Capital Expenditures on Economic Growth". The regression results show that general allocation funds have a negative and significant effect on economic growth, but capital expenditures have a positive and significant effect on economic growth.

Keywords : Economic Growth, DAU, Population, HDI, Capital Expenditure PENDAHULUAN

Pertumbuhan ekonomi adalah cerminan dari adanya suatu pembangunan ekonomi di daerah, maka dari itu pemerintah selalu mempunyai upaya dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi setiap tahunnya yang nantinya akan memberikan hasil seperti meningkatnya kesejahteraan masyarakat (Fajri, 2016). Dalam pertumbuhan ekonomi ada beberapa indikator yang harus diperhatikan untuk melihat sejauh mana keberhasilan dari kinerja perekonomian, yang digunakan untuk tingkat nasional dan regional (daerah). Pertumbuhan ekonomi menggambarkan tingkat kesejahteraan masyarakat disuatu daerah, kesejahteraan masyarakat dapat dipengaruhi karena adanya pendapatan masyarakat yang juga meningkat. Dengan adanya peningkatan masyarakat maka masyarakat dapat memenuhi kebutuhannnya sendiri dan dapat membayar kewajiban masyarakat yang ditetapkan oleh pemerintah daerah. Maka dengan begitu, banyak upaya yang dilakukan atau diusahakan untuk mengetahui faktor dan sektor perekonomian yang nantinya berpengaruh pada hasil kinerja pertumbuhan ekonomi dengan melihat dari sisi PDB dan PDRB. Produk Domestik Bruto sendiri dapat dikatakan sebagai hasil dari perekonomian berupa nilai tambah barang atau jasa yang ada di dalam negeri yang dihasilkan oleh penduduk dalam negeri maupun warga asing selama satu tahun. Sehingga PDB dan PDRB bisa dijadikan cerminan dalam mengukur laju pertumbuhan ekonomi.

Persentase perubahan PDB digunakan untuk mengukur dalam lingkup nasional , sementara untuk lingkup kabupaten/kota atau provinsi menggunakan persentase perubahan PDRB, Bank Indonesia (2019). Keberhasilan pembangunan di suatu daerah bisa terlihat dari meningkatnya indikator PDRB. Melaui data PDRB, akan diketahui besarnya pertumbuhan ekonomi yang di capai dan mengetahui peran dari setiap sektor ekonomi yang mendorong perekonomian suatu daerah. Selain itu, berdasarkan data PDRB pemerintah daerah dapat membentuk atau merencanakan kebijakan yang sesuai dan tepat sasaran dengan tujuan untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang diharapakan, Bank Indonesia (2019). Maluku Utara merupakan provinsi bagian timur Negara Rebublik Indonesia yang sangat berperan untuk perekonomian nasional dari kekayaan alam seperti rempah-rempah, pariwisata, emas, nikel dan lain-lain yang dimiliki. Semua provinsi di Indonesia termasuk Provinsi Maluku Utara harus mampu berusaha untuk meningkatkan perekonomiannya dalam menghadapi tantangan perekonomian global, serta mampu mengatasi permasalahan yang ada dalam pembangunan terutama pada saat era reformasi, dimana setiap daerah diberi kebebasan dalam pemanfaatan dan pengelolaan SDA yang ada dan mengolahnya secara efektif dan efisien dalam meningkatkan pembangunan ekonomi yang ada pada lingkup daerahnya.

Pembangunan yang dilakukan untuk meningkatkan ekonomi masyarakat. Keberhasilan provinsi Maluku Utara dalam mengelolah potensi dan kekayaan daerah, maka pendapatkan pertumbuhan ekonomi tertinggi seluruh Indonesia.

(2)

84

Banyak penelitian terdahulu yang melakukan penelitian untuk mencari bukti empiris mengenai DAU, jumlah penduduk, IPM dan belanja modal terhadap pertumbuhan ekonomi sebagai berikut: Penelitian terdahulu dari Astria (2014) yang berjudul

“Analisis Pengaruh Dana Alokasi Umum dan Belanja Modal Terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Sumatera Selatan”.

Penelitian ini menggunakan analisis kuantitatif dan kualitatif, yang penggunaan analisanya berupa analisis kuantitatif regresi berganda. Hasil regresi menunjukkan jika dana alokasi umum terdapat pengaruh yang negatif pada pertumbuhan ekonomi, akan tetapi belanja modal memiliki pengaruh yang positif dan signifikan pada pertumbuhan ekonomi di Provinsi Sumatera Selatan. Hasil regresi DAU dan belanja modal pada pertumbuhan ekonomi mempunyai nilai R2 sebesar 0,606 menunjukkan variabel independen dapat menjelaskan variable dependen 60,6 persen (signifikan) dan sisanya 39,4 persen dipengaruhi oleh faktor-faktor diluar model yang dijaga konstan. Penelitian yang dilakukan Yuliana (2014) yang berjudul “Pengaruh Pendapatan Asli Daerah dan Belana Modal Terhadap Pertumbuhan Ekonomi”, penelitian ini memperoleh hasil yang menunjukan PAD dan belanja modal sama-sama terdapat pengaruh yang positif pada pertumbuhan ekonomi pada Kabupaten/Kota di Pulau Sumatera.

TINJAUAN LITERATUR Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi yaitu kenaikan atau tambahan nilai Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) tanpa adanya ketentuan kian besar atau bahkan kian kecil kenaikan PDRB dari pertumbuhan penduduk dan perubahan struktur ekonomi (Fajri, 2016). Menurut Todaro (2006), pertumbuhan ekonomi memiliki 3 faktor utama yaitu; Pertama, adanya akumulasi modal yang di dalamnya terdapat seluruh jenis dan bentuk investasi baru yang ditanamkan seperti tanah, SDM serta peralatan fisik.

Kedua, pertumbuhan penduduk yang berangsur-angsur bertambah setiap tahunnya akan meningkatkan pertumbuhan angkatan kerja. Ketiga, majunya tekhnologi. Kepemilikan aset tetap dikarenakan belanja modal digunakan sebagai syarat penting untuk menyediakan layanan umum oleh pemerintah daerah.

Dana Alokasi Umum

Dana alokasi umum yaitu salah satu dana yang asalnya dari penerimaan APBN kemudian dialokasikan ke daerah dan digunakan sebagai penunjang atau dana tambahan untuk mencukupi kebutuhah daerah dalam perwujudan desentralisasi (Halim,2009). Ketika DAU mengalami peningkatan maka pertumbuhan ekonomi akan ikut meningkat, penyebabnya adalah dana transfer yang diterima oleh kabupaten/kota digunakan dengan optimal dalam rangka meningkatkan kemampuan fiskal daerah sehingga peningkatan dana alokasi umum akan diikuti dengan peningkatan pertumbuhan ekonomi kabupaten/kota.

Jumlah Penduduk

Badan pusat statistik menyatakan jumlah penduduk merupakan seluruh orang yang bertempat tinggal di wilayah Indonesia dengan kurun waktu 6 bulan atau bahkan lebih dan atau mereka yang bertempat tinggal tidak sampai 6 bulan, namun mempunyai tujuan menetap. Jumlah penduduk mempunyai pengaruh positif pada pertumbuhan ekonomi dikarenakan adanya peningkatan jumlah penduduk maka tingkat konsumsi ikut meningkat dan dengan adanya kenaikan tersebut akan diikuti peningkatan tingkat produksi guna untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi (Rukmana, 2012). Sedangkan menurut Sandhiaka dalam Falahinur (2017) jumlah penduduk dapat berpengaruh negative pada pertumbuhan ekonomi apabila tidak ada keseimbangan antara jumlah penduduk dengan peningkatan kualitas pendidikan yang memadai sehingga berakibat pada rendahnya produktifitas.

Indeks Pembangunan Manusia

Indeks pembangunan manusia yaitu indeks yang dipakai dalam pengukuran perbandingan dari angka melek huruf, angka harapan hidup, standar hidup dan pendidikan untuk semua wilayah disuatu negara. Pegaruh IPM dapat dilihat dari 2 faktor yaitu pendidikan dan kesehatan. Pendidikan dapat berpengaruh pada kualitas modal manusia, baik pendidikan formal dan informal. Pendidikan seseorang yang meningkat dapat dikaitkan dengan meningkatnya pendapatan yang diterima. Apabila cerminan dari upah adalah produktivitas, akan semakin banyak manusia yang akan meningkatkan pendidikan dan pengalaman pelatihannya, dengan tingginya produktivitas dan hasilnya maka perekonomian secara nasional mengalami peningkatan lebih tinggi. Sedangkan kesehatan juga berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi, karena apabila

(3)

85

seseorang hidup dengan sehat maka seseorang mampu untuk melakukan pekerjaan sehingga akan menghasilkan barang atau jasa yang selanjutnya akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

Belanja Modal

Abdullah dalam Halim (2008) menyatakan belanja modal merupakan dana yang dikeluarkan pemerintah daerah untuk memperoleh aset yang akan memberikan manfaat dengan kurun waktu lebih dari satu tahun. Belanja modal bisa mempengaruhi pertumbuhan ekonomi seperti yang disebutkan oleh teori ekonomi klasik Adam Smith, yang berpendapat bahwa saling adanya keterkaitan antara belanja modal dan pertumbuhan ekonomi. Belanja modal yaitu keluaran dana yang dipakai sebagai penelitian dan pengembangan aset tetap berwujud yang memiliki nilai manfaat lebih dari 1 periode yang dipakai untuk operasional pemerintahan (Yuliana, 2014). Sehingga dengan dibaginya sarana prasarana umum, akan menunjang investor untuk berinvestasi sehingga meningkatkan perekonomian nasional.

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dan penggunaan sumber datanya yakni data sekunder. Adapun data yang dipakai berupa laporan dalam angka. Sumber data berupa laporan realisasi anggaran dan laporan dalam angka yang secara umum diambil dari website resmi Kementrian Keuangan RI dan Badan Pusat Statistik Provinsi Maluku Utara.

Terdapat variabel bebas yaitu meliputi DAU, Jumlah Penduduk, IPM, dan Belanja Modal. Selain itu juga terdapat variabel terikat yaitu Pertumbuhan Ekonomi. Pengunaan data pada penelitian ini dianalisa dengan cara kuantitatif dan dianalisa menggunakan analisa statistik yaitu persamaan regresi berganda data panel. Data panel merupakan data deret waktu (time series) dan deret hitung (cross section) yang digabungkan. Terdapat metode pendekatan yang dipakai dalam pemilihan estimasi model, yaitu seperti berikut :

1. Metode Analisis Data

a. Uji Chow-test adalah pengujian yang dilakukan dalam menentukan model yang akan dipakai untuk diestimasi diantara common effect model dengan fixed effect model. Apabila nilai F probabilitas lebih besar dari pada alpha (0,05) berarti model yang akan dipakai adalah tekhnik intersep dan slope sama (cammon effect) dan begitu pula sebaliknya.

b. Uji Hausman adalah pengujian yang dilakukan dalam menentukan model yang akan dipakai untuk diestimasi diantara random effect atau fixed effect. Apabila nilai probability lebih besar dari pada alpha (0,05) berarti model yang akan dipakai adalah model random effect dan begitu pula sebaliknya.

2. Metode Pengujian Hipotesis

a. Uji F (simultan) merupakan penentuan uji untuk mencari tau pengaruh variabel bebas secara serempak pada variabel terikat. Gujarati (2003: 257).

b. Uji t digunakan untuk melihat pengaruh suau variabel bebas secara individu pada variabel terikat. (Gujarati, 2003:

250).

c. Uji koefisien determinasi (R2) dilakukan untuk pengukuran seberapa jauh model mampu menjelaskan variabel terikat. Apabila nilai R2 lebih kecil atau mencapai angka 0, maka terbatasnya variabel independen dalam menerangkan varabel dependen. Sebaliknya, jika nilai R2 mencapai nilai 1, maka variabel bebas mampu menjelaskan variabel terikat (Ghozali, 2011:97). Pengujian ini menggunakan nilai dari adjusted R square.

HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Random Effect Model

Dari uji yang telah dilakukan dengan menggunakan Uji Chow dan Uji Hausman menghasilkan estimasi model yang akan dipakai yakni Random Effect Model. Hasil estimasi Random Effet Model sebagai berikut :

(4)

86

Tabel 1. Hasil Regresi Random Effect Model

Variabel Koefisien Std. Error t-Statistik Prob.

C -0.439079 1.698075 -0.258575 0.7979

X1? -3.55E-12 1.61E-12 -2.206777 0.0360

X2? 6.74E-06 2.24E-06 3.012897 0.0056

X3? 0.112296 0.029783 3.770438 0.0008

X4? 2.90E-13 1.82E-12 0.159119 0.8748

Weighted Statistics

R-Squared 0.587435

Adjusted R-Squared 0.526314

F-Statistic 9.611061

Prob(F-Statistic) 0.000058

Sumber : Hasil Pengolahan Data

Bedasarkan hasil regresi dengan memilih Random Effect Model menunjukkan bahwa Jumlah Penduduk (X2) berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi (Y) dengan probabilitas 0.0056 < 0,05. IPM (X3) mempunyai pengaruh pada pertumbuhan ekonomi (Y) dengan probabilitas sebesar 0.0008 < 0.05.

Analisis Uji F

Tabel 2. Hasil Uji F (Uji Simultan)

Variabel F-Hitung F-Tabel Prob. Ket.

DAU, JP, IPM, BM 9.611061 2,73 0.000058 Signifikan Sumber : Hasil Pengolahan Data

Hasil analisis menunjukkan bahwa Ftabel sebesar 2,73. Uji hipotesis secara keseluruhan antara variabel independen yaitu DAU Jumlah Penduduk, IPM dan Belanja Modal terdapat pengaruh yang signifikan dengan taraf signifikansi 5 persen pada variabel terikat yakni Pertumbuhan Ekonomi.

Uji t Statistik

Tabel 3. Uji t Statistik

Variabel Koefisien t-Hitung t-Tabel Prob A Ket.

DAU -3.55 -2.206777 2.77 0.0360 0.05 TS

JP 6.74 3.012897 2.77 0.0056 0.05 S

IPM 0.112296 3.770438 2.77 0.0008 0.05 S

BM 2.90 0.159119 2.77 0.8748 0.05 TS

Sumber : Hasil Pengolahan Data

1. Pengaruh DAU pada Pertumbuhan Ekonomi. Hasil analisis menunjukan bahwa thitung sebesar -2.206777 lebih kecil daripada ttabel sebesar 2.77. Nilai prob. 0.0360 < 0.05. Artinya, DAU tidak terdapat pengaruh pada pertumbuhan ekonomi karena thitung < ttabel.

2. Pengaruh Jumlah Penduduk (JP) pada Pertumbuhan Ekonomi. Hasil analisis menunjukan bahwa thitung sebesar 3.012897 lebih besar daripada ttabel sebesar 2.77. Nilai prob. 0.0056 < 0,05. Artinya, JP berpengaruh signifikan pada Pertumbuhan Ekonomi.

(5)

87

3. Pengaruh IPM pada Pertumbuhan Ekonomi. Hasil analisis menunjukkan bahwa thitung sebesar 3.770438 lebih besar daripada ttabel sebesar 2.77. Nilai prob. 0.0008 < 0.05. Artinya, IPM berpengaruh signifikan pada Pertumbuhan Ekonomi.

4. Pengaruh Belanja Modal (BM) pada Pertumbuhan Ekonomi. Hasil analisis menunjukkan bahwa thitung sebesar 0.159119 lebih kecil daripada ttabel sebesar 2.77. Nilai probabilitas 0.8748 > 0.05. Artinya, BM tidak memiliki pengaruh terhadap Pertumbuhan Ekonomi.

Uji Koefisien Determinasi (R2)

Tabel 4. Uji Koefisien Determinasi (R2)

R-Squered 0.587435

Adjusted R-squered 0.526314

Sumber : Hasil Pengolahan Data

Berdasarkan tabel 4 menunjukkan koefisien determinasi R-squared yaitu sebesar 0.587435R. Hasil ini menunjukkan bahwa 58,74% dari pertumbuhan ekonomi (Y) dapat dijelaskan oleh variabel dana alokasi umum (X1), jumlah penduduk (X2), indeks pembangunan manusia (X3 ) dan belanja modal (X4), sedangkan sisanya 41,26% diterangkan oleh variabel bebas lain yang tidak diamati.

Pembahasan

Analisis Pengaruh Dana Alokasi Umum Terhadap Pertumbuhan Ekonomi

Berdasarkan hasil pengujian yang sudah dilakukan, bahwa dapat disimpukan nilai t-statistik sebesar -2.206777 dan t-tabel sebesar 2.77 dengan alpha 5%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai t-statistik lebih kecil dari nilai t-tabel. Nilai probabilitas variabel dana alokasi umum sebesar 0.0360 < 0,05, dengan kata lain menolak Ho. Namun walaupun nilai probaility lebih kecil dari alpha tetapi t-hitung > t-tabel yang berarti DAU tidak terdapat pengaruh pada variabel Y yaitu Pertumbuhan Ekonomi di Maluku Utara. Dana alokasi umum tidak mempunyai pengaruh pada pertumbuhan ekonomi karena dana yang dialokasikan ke daerah tidak digunakan dengan semestinya. Namun seharusnya DAU digunakan untuk mendanai kepentingan daerah dengan tujuan pemerataan daerah dengan membangun sarana dan prasarana akan tetapi belum digunakan secara maksimal, justru dana alokasi umum sebagian besar digunakan untuk belanja pegawai sebesar 55,18% sedangkan penggunaan belanja modal sebesar 44,18%, sehingga dana alokasi umum tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi. Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian Tahar dan Zakhiya (2011) dengan judul “Pengaruh Pendapatan Asli Daerah dan Dana Alokasi Umum Terhadap Kemandirian Daerah dan Pertumbuhan Ekonomi Derah” yang menunjukkan bahwa Dana Alokasi Umum tidak mempunyai pengaruh terhadap Pertumbuhan Ekonomi.

Analisis Pengaruh Jumlah Penduduk Terhadap Pertumbuhan Ekonomi

Berdasarkan pada pengujian yang sudah dilakukan bahwa dapat ditarik kesimpulan nilai t statistik sebesar 3.012897 lebih besar dari nilai t tabel sebesar 2.77 dengan alpha 5%. Nilai probabilitas variabel Dana Alokasi Umun sebesar 0.0056 < 0.05, dengan kata lain menolak Ho yang berarti Jumlah Penduduk di 8 Kabupaten/kota Maluku Utara berpengaruh signifikan terhadap variabel Y yaitu Pertumbuhan Ekonomi di Maluku Utara. Jumlah penduduk berpengaruh positif pada pertumbuhan ekonomi dikarenakan apabila ada peningkatan jumlah penduduk maka tingkat konsumsi akan naik. Dengan adanya kenaikan tingkat konsumsi, semakin meningkat pula jumlah produksi yang dihasilkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Hal ini akan menyebabkan pertumbuhan ekonomi ikut naik. Penelitian ini mempunyai hasil yang sama dengan penelitian Rukmana (2012) yang berjudul “Pengaruh Disparitas Pendapatan, Jumlah Penduduk dan Inflasi Terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Jawa Tengah” menunjukan hasil bahwa jumlah penduduk berpengaruh signifikan pada pertumbuhan ekonomi.

Analisis Pengaruh Indeks Pembangunan Manusia Terhadap Pertumbuhan Ekonomi

Berdasarkan pada pengujian yang sudah dilakukan, bahwa dapat disimpukan nilai t statistik sebesar 3.770438 lebih besar dari t tabel sebesar 2.77 dengan alpha 5%. Nilai probabilitas variabel IPM sebesar 0.0008 < 0,05 atau dapat dikatakan

(6)

88

menolak Ho yang berarti IPM di 8 Kabupaten/kota Provinsi Maluku Utara terdapat pengaruh yang signifikan terhadap variabel Y yaitu Pertumbuhan Ekonomi di Maluku Utara. IPM memiliki pengaruh positif pada pertumbuhan ekonomi dikarenakan IPM mampu menggerakan perekonomian dengan cara meningkatkan produksi sehingga akan mendorong sektor industri. Hasil penelitian sesuai dengan penelitian Izzah (2015) berjudul “Analisis pengaruh Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dan Inflasi Terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Provinsi Riau” menunjukkan hasil bahwa IPM berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi.

Analisis Pengaruh Belanja Modal Terhadap Pertumbuhan Ekonomi

Berdasarkan pada pengujian yang sudah dilakukan, bahwa dapat disimpukan nilai t statistik sebesar 0.159119 dan t tabel sebesar 2.77 dengan alpha 5%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai t statistik < nilai t tabel. Nilai prob. variabel Belanja Modal sebesar 0.8748 > 0,05, dengan kata lain menerima Ho yang berarti Belanja Modal di 8 Kabupaten/kota Provinsi Maluku Utara tidak memiliki pengaruh terhadap variabel Y yaitu Pertumbuhan Ekonomi di Maluku Utara.

Belanja modal tidak berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi dikarenakan kurangnya pengawasan penggunaaan dana dan tidak tepatnya sasaran atas dana yang sudah dialokasikan oleh pemerintah seperti pengalokasian pada pembangunan infrastruktur yang kurang menunjang produktivitas, seperti contohnya adalah pembangunan STE (Segi Tiga Emas) di Halmahera Barat, Kota Tidore dan Ternate yang saling menghubungkan satu daerah dengan daerah yang lain.

Pembangunan tersebut tidak bebarengan sehingga menjadi kurang optimal karena distribusi ekonomi kurang lancar yang pada akhirnya tidak dapat menunjang produktivitas. Selain itu dapat disesabkan karena hasil dari pengalokasian belanja modal belum dapat dinikmati langsung atau belum dapat dirasakan dalam waktu dekat dan masih adanya pembangunan infrastruktur yang masih berlanjut sehingga belum mendapakan manfaat dari belanja modal tersebut. Hasil penelitian didukung oleh penelitian Dewi dan Saputra (2017) menganalisis tentang “Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus, dan Belanja Modal terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Provinsi Bali” menunjukkan hasil bahwa Belanja Modal tidak terdapat pengaruh terhadap Pertumbuhan Ekonomi.

SIMPULAN

Penelitian ini mempunyai tujuan dalam memaparkan pengaruh variabel Dana Alokasi Umum, Jumlah Penduduk, Indeks Pembangunan Manusia dan Belanja Modal pada Pertumbuhan Ekonomi di Provinsi Maluku Utara. Dengan adanya pembahasan analisis data yang sudah dilakukan oleh peneliti maka terdapat kesimpulan seperti berikut :

1. Dana Alokasi Umum tidak terdapat pengaruh pada Pertumbuhan Ekonomi.

2. Jumlah Penduduk berpengaruh positif dan signifikan pada Pertumbuhan Ekonomi.

3. Indeks Pembangunan Manusia berpengaruh positif dan signifikan pada Pertumbuhan Ekonomi.

4. Belanja Modal tidak terdapat pengaruh pada Pertumbuhan Ekonomi.

SARAN

Berdasarkan pada kesimpulan yang sudah dipaparkan, maka saran pada penelitian ini adalah seperti berikut :

1. Jumlah penduduk menunjukkan hasil yang signifikan pada pertumbuhan ekonomi, maka Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota di Maluku Utara diharapkan mampu meningkatkan kualitas penduduk seperti kesehatan, pendidikan dan juga meningkatkan produktivitas SDM dengan cara memberikan pelatihan tenaga kerja dan juga menciptakan lapangan pekerjaan. Akan tetapi perlu di berikan antisipasi terhadap tingginya pertumbuhan penduduk dengan memberikan program Keluarga Berencana (KB).

2. Indeks Pembangunan Manusia menunjukkan hasil yang signifikan pada pertumbuham ekonomi, hasil ini menunjukkan bahwa peningkatan kualitas manusia dari sisi pendidikan, kesehatan, dan ekonomi telah berjalan baik. Sehingga diharapkan untuk pemerintah Kabupaten/Kota Maluku Utara mampu mempertahankan dan meningkatkan hal ini, harapannya dapat menghasilkan individu yang mampu meningkatkan perekonomian daerah.

(7)

89 DAFTAR PUSTAKA

Astria, Sheilla Andita. 2014. “Analisis Pengaruh Dana Alokasi Umum dan Belanja Modal Terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Sumatera Selatan”. Ogan Ilir: Universitas Sriwijaya.

Dewi, Ni Wayan Ratna dan I Dewa Gede Dharma Suputra. 2017. “Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus, Dan Belanja Modal Terhadap Pertumbuhan Ekonomi”. Bali: Universitas Udayana.

Fajri, Ahmad. 2016. “Pengaruh Belanja Modal Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Provinsi-Provinsi di Sumatera”. Jambi:

Universitas Jambi.

Falahinur, Ichwan Fuady. 2017. “Analisis Pengaruh Tingkat Pendidikan, Jumlah Penduduk dan Pengeluaran Pemerintah Terhadap Pertumbuhan Ekonomi”. Yogyakarta: Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Gujarati, Damodar. 2003. Ekonometri Dasar. Terjemahan: Sumarno Zain, Jakarta: Erlangga.

Halim, Abdul. 2008. Manajemen Keuangan Daerah (Bunga Rampai), Yogyakarta: YKPN Yogyakarta.

______. 2009. Akuntansi Sector Publik Akuntansi Keuangan Daerah, Edisi Pertama, Jakarta: Salempa Empat.

Izzah, Nurul. 2015. “Analisis Pengaruh Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dan Inflasi Terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Provinsi Riau” Tahun 1994-2013. Padangsidimpuan: IAIN Padangsidimpuan.

Raini, Meydina Asri dkk. 2017. “Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum dan Dana Alokasi Khusus Terhadap Realisasi Anggaran Belanja Modal”. Bandung: Universitas Telkom.

Ranis, Gustav. 2004. Human Develompent Index and Economic Growth. Social ScienceResearch Network Electronic Library.

Rukmana, Indra. 2012. “Pengaruh Disparitas Pendapatan, Jumlah Penduduk dan Inflasi Terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Jawa Tengah Tahun 1984-2009”. Semarang: Universitas Negeri Semarang.

Suryani, Febdwi dan Eka Pariani. 2018. “Pengaruh Pendapatan Asli Daerah Dan Dana Alokasi Umum Terhadap Belanja Modal Pada Kabupaten/Kota di Provinsi Riau”. Riau: Universitas Islam Riau.

Tahar, Afrizal dan Maulida Zakhiya. 2011. “Pengaruh Pendapatan Asli Daerah dan Dana Alokasi Umum Terhadap Kemandirian Daerah dan Pertumbuhan Ekonomi Daerah”. Yogyakarta: Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

Yuliana. 2014. “Pengaruh Pendapatan Asli Daerah dan Belanja Modal Terhadap Pertumbuha Ekonomi”. Lampung: Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi.

www.bi.go.id www.bps.go.id

Referensi

Dokumen terkait

Modal Kerja adalah hal yang penting bagi perusahaan untuk mengetahui posisi atau keadaan keuangan suatu perusahaan selama periode tertentu,dan juga modal kerja merupakan ringkasan

Flowchart sistem ini menggambarkan hubungan antara sistem aplikasi dan sensor curah hujan, dimana sistem akan mengambil informasi data pada curah hujan

Dari pertidaksamaan tersebut, dapat disimpulkan, bahwa apabila flow x bukan merupakan solusi optimal dari minimum cost flow , maka nilai ( ) ε x tidak akan pernah bertambah,

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN KONSENTRASI KEAHLIAN ILMU KOMPUTER DENGAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCCESS DAN PROMETHEE1. Universitas Pendidikan Indonesia |

Aplikasi QFD menghasilkan konsep tracker crankshaft hydraulic dengan standar baru yang sesuai kebutuhan mekanik dengan spesifikasi teknis adalah prinsip kerja dari

[r]

al divergence in Gossypium occurred between the ancestor of the A-, D-, E-, and AD-taxa and the ancestor of the C-, G-, and K-genome species (Wendel and Albert, 1992; Seelanan et

The International Archives of the Photogrammetry, Remote Sensing and Spatial Information Sciences, Volume XL-2/W3, 2014 The 1st ISPRS International Conference on Geospatial