HUBUNGAN RELEGIUSITAS DENGAN SIKAP TERHADAP
SEKS BEBAS PADA REMAJA DI SMA NEGERI 4 BINJAI
TAHUN AJAR 2011/2012
SKRIPSI
D a a U Me e h Pe ya a a Me e leh Gela Sa a a Pe d d a
OLEH :
YESSY EVELINA NATALIA SIHOMBING
108121018
PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur peneliti panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus, karena berkat dan cinta kasih dan karunia yang berkelimpahan atas diri peneliti sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik dan tepat pada waktunya, sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan jurusan psikologi pendidikan dan bimbingan, Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan UNIMED .
Adapun judul skripsi ini adalah H a Rel a De a S a Te hada Se Be a Pada Re a a D SMA Ne e 4 B a Tah A a a 2011/2012
Peneliti menyadari bahwa banyak sekali hambatan dan kesulitan yang dialami oleh peneliti dalam menyiapkan skripsi ini. Keberhasilan dalam menyelesaikan karya ilmiah ini tidak akan terwujud tanpa adanya bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, baik dukungan moral, spiritual maupun materi. Oleh karena itu dalam kesempatan ini peneliti ingin mengungkapkan ucapan terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.SI selaku Rektor Universitas Negeri Medan. 2. Bapak Drs. Nasrun Nasution, M.S selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan dan Pembantu
Dekan III.
3. Bapak Prof. Dr. Abdul Munir, M.Pd selaku Ketua Jurusan Psikologi Pendidkan Dan Bimbingan dan juga Dra. Nuranjani.
5. Bapak Drs. Ahmad Nosari selaku Dosen Pembimbing Akademik, yang juga telah banyak memberikan bantuan, bimbingan dan saran kepada peneliti selama berada di bangku perkuliahan.
. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Psikologi Pendidikan Dan Bimbingan yang telah banyak memberi ilmu, bimbingan, dukungan, saran dan motivasi kepada peneliti selama berada di dalam maupun di luar perkuliahan.
. Seluruh Staf dan Pegawai Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan atas kerjasama dan bantuan kepada peneliti terutama dalam surat- menyurat.
8. Bapak Drs. Agus Erwin Siregar selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 4 Binjai dan seluruh PKS SMA Negeri 4 Binjai atas izin, bantuan dan kerjasama kepada peneliti selama PKL sampai dengan penelitian di sekolah tersebut.
9. Rasa hormat dan terima kasih penulis kepada seluruh Guru BK, Guru Bidang Studi dan seluru Staf dan Pegawai di SMA Negeri 4 Binjai yang telah banyak membantu, membimbing dan atas sikap kekeluargaan yang peneliti terima sejak melakukan PKL sehingga selesai melakukan penelitian di SMA Negeri 4 Binjai.
10. Khusus buat keluarga tercinta terutama kedua orang tua ; JH. Sihombing Bapak ,dan R. Purba Mamak : Riris Kakak , Ester Adik , Clinton Adik beserta seluruh keluarga besar peneliti, terima kasih atas doa, dorongan, semangat, nasehat dan bantuan materi yang telah membantu peneliti selama mengikuti pendidikan dibangku perkuliahan di Universitas Negeri Medan.
12. Seluruh siswa dan siswi di SMA Negeri 4 Binjai Tahun Ajaran 2011/2012
Kepada seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan namanya satu persatu yang
telah membantu peneliti secara langsung maupun tidak langsung dalam menyusun skripsi ini
Akhir kata penulis mengharapkan, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca terutama dalam dunia pendidikan pada umumnya dan khususnya dalam Bidang Bimbingan dan Konseling.
Medan,29 Agustus 2012
Penulis,
Yessy Evelina Natalia Sihombing
ABSTRAK
YESSY EVELINA NATALIA.SIHOMBING NIM: 108121018. HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN SIKAP TERHADAP SEKS BEBAS PADA REMAJA DI SMA NEGERI 4 BINJAI T.A 2011/2012.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan religiusitas dengan sikap terhadap seks bebas pada remaja di SMA Negeri 4 Binjai T.A 2011/2012.Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 4 Binjai yang berlokasi di Jln Cut Nyak Dhien No.134 Binjai. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yaitu melihat hubungan dan perbedaan. Namun penelitian ini juga melihat secara deskriftif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa XI SMA Negeri 4 Binjai yang berjumlah 180 siswa. Sedangkan sampel sebanyak 10% yaitu sebanyak 52 siswa secara acak (random sampling).
Variabel dalam penelitian ini, yaitu religiusitas disebut variabel X dan sikap terhadap seks bebas disebut variabel Y. data yang dikumpulkan dengan angket religiusitas yaitu 75 soal sedangkan angket sikap terhadap seks bebas yaitu 60 soal untuk masing-masing variabel dengan 4 option.
Sebelum penelitian ini dilakukan terlebih dahulu instrumen penelitian di uji cobakan dengan hasil religiusitas 0.544 dan hasil sikap terhadap seks bebas 0,476, dilanjutkan dengan uji reabilitas religiusitas dengan r11 0,921 dan uji reabilitas sikap seks bebas dengan hasil r11 0,948,. Untuk perhitungan reabilitas angket dipergunakan rumus Alpa.
DAFTAR ISI
1.2 Identifikasi Masalah ... 7
1.3 Batasan Masalah ... 8
a. Pengertian Perilaku Seks Bebas ... 17
b. Bentuk Perilaku Seks Bebas ... 21
d. ampak ari Seks Bebas... 27
e. Akibat dari Bahayanya Pergaulan Bebas ... 31
f. Penanggulangan Masalah seks Bebas pada Remaja ... 32
2.3 R LIGIUSITAS a. Pengertian Religiusitas... 34
b. Aspek-Aspek Religiusitas ... 37
c. Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Religiusitas ... 40
d. Ciri-ciri rang Religiusitas ... 43
e. Seks ipandang Menurut Agama ... 44
f. Hubungan Religiusitas engan Sikap Terhadap Seks Bebas Pada Remaja ... 49
2.4 A. R MAJA a. Pengertian Remaja ... 51
b. Karakrteristik Masa Remaja ... 55
c. Tugas-tugas Perkembangan Pada Masa Remaja... 58
d. Faktor- Faktor Penyebab Kenakalan Remaja ... 58
e. Penanggulangan Terhadap Kenakalan Remaja ... 61
B. K RA GKA K S PTUAL ... 63
C. HIP T SIS... 65
BAB III : METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian ... 66
3.2 Populasi Penelitian ... 66
3.3 perasionalisasi variable Penelitian ... 68
3.4 Teknik Pengumpulan ata... 69
3.5 Teknik Analisis ata ... 74
3.5 Persiapan Penelitian ... 78
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian ... 79
4.1.1 eskripsi ata Penelitian ... 79
4.1.2 Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 79
1. Keadaan Sekolah ... 79
2. Persiapan Penelitian ... 80
4.1.3 Persiapan Penelitian ... 80
4.1.4 Pengujian Persyaratan Analisis ... 80
A. Angket Religiusitas ... 82
1. Uji Validitas Angket Religiusitas ... 82
2. Uji Reliabilitas Religiusitas ... 84
B. Angket Sikap Terhadap Seks Bebas ... 85
4.1.5 Pengolahan dan Analisis ata ... 87
4.1.6 Hasil Perhitungan Secara eskriptif ... 90
4.1.7 Religiusitas Remaja ... 92
4.1.8 Sikap Terhadap Seks Bebas ... 94
4.1.9 Hasil Perhitungan Analisis Kuantitatif ... 95
4.1.10 Pengujian Hipotesis ... 97
4.1.11 Pembahsan ... 99
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 101
5.2 Saran ... 101
DAFTAR PUSTAKA ...
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Remaja merupakan salah satu tahap kehidupan manusia, tahap ini
merupakan tahap yang kritis karena merupakan tahap transisi dari masa
kanak-kanak ke masa dewasa. Pada masa ini, gejolak darah mudanya sedang bangkit.
Keinginan untuk mencari jati diri dan mendapatkan pengkuan dari keluarga serta
lingkungannya, remaja melakukan hal-hal yang di luar etika dan aturan.
Dunia remaja adalah yang penuh dengan perubahan. Berbagai aktivitas
menjadi bagian dari penjelasan usianya yang terus bertambah, tentu saja karena
remaja yang sedang mengalami masa pubertas yang mempunyai dorongan atau
keinginan yang kuat tentang perubahan-perubahan yang terjadi pada tubuhnya dan
mulai timbul rasa ketertarikan dengan lawan jenis.
Pada masa tersebut, remaja mengalami perkembangan seksual.
Kematangan organ seksualnya berfungsi, baik untuk reproduksi (menghasilkan
keturunan) maupun reaksi (mendapatkan kesenangan). ( Imran, 1998:34)
Perkembangan fisik remaja di awal pubertas. Terjadi perubahan
penampilan bentuk maupun proporsi tubuh, serta fungsi fisiologis berupa
kematangan organ seksual. Hormon yang mulai berfungsi juga mempengaruhi
dorongan seks. Sehingga remaja mulai tertarik terhadap lawan jenisnya dan
Perilaku seks bebas di kalangan remaja pada akhir-akhir ini begitu
meresahkan, karena sebagai calon generasi penerus bangsa telah rusak akhlak dan
mental, nilai-nilai religiunitas dan sebagainya. Pergaulan bebas di kalangan
remaja menyebabkan kasus perempuan yang hamil pada usia muda, penyakit
kelamin dan lain-lain.
Pada saat ini seks bebas adalah salah satu masalah yang melanda remaja di
indonesia. Hal ini terjadi karena pergaulan bebas, pengaruh media, keadaan
lingkungan masyarakat, tidak berpegang teguh pada agama dan kurangnya
perhatian orang tua. Remaja mudah terpengaruh dan mengikuti hawa nafsu karena
tidak di bentengin oleh iman yang kuat.
Remaja di Indonesia telah terbukti mulai melakukan hubungan seks pada
usia muda. Hasil penelitian Yayasan Kesuma Buana
(dalamhttp: www.acicis.murdoch.edu.au, diakses pada 1 aret 2 12)
“menunjukkan bahwa sebayak 1 .3% dari 3,594 remaja di 12 kota besar di
Indonesia telah melakukan hubungan seks bebas”,berdasarkan penelitian di
berbagai kota besar di Indonesia, sekitar 2 hingga 3 % remaja mengaku pernah
melakukan hubungan seks bebas. Celakanya perilaku seks bebas tersebut berlanjut
hingga menginjak ke jenjang perkawinan.ini di mungkinkan karena longgarnya
kontrolan orang tua pada mereka.Pakar seks juga spesialis bstetri dan
Ginekologi Dr. Boyke Dian ugraha di Jakarta mengungkapkan, dari tahun ke
tahun data remaja yang melakukan hubungan seks bebas semakin meningkat. Dari
Data tersebut sejalan dengan survei Badan Kependudukan dan Keluarga
Berencana asional (BKKB ) pada tahun 2 1 , 52 persen remaja edan sudah
melakukan seks bebas yang berdampak kepada terjangkitnya penyakit Infeksi
enular Seksual (I S), (dikutif dari www.kompas.co.id diakses pada tanggal 2
aret 2 12). Ini artinya setiaptahunnya fenomena seks bebas atau perilaku sek
pra-nika yang dilakukan remaja terus mengalami peningkatan bahkan menambah
korban penularan P S (penyakit menular seks).
Perilaku seks bebas yang melanda remaja sering sekali menimbulkan kecemasan
para orang tua, pendidik, pemerintah, para ulama dan lain-lain. Untuk itu, perlu
dilakukan penanganan sedini mungkin untuk menghindari hal-hal yang tidak
diinginkan seperti aborsi. Aborsi adalah dampak paling berbahaya dari seks bebas,
yang dari tahun ke tahun semakin banyak dilakukan remaja di indonesia Sebanyak
2, % remaja S P tidak perawan dan 21,2% remaja mengaku pernah
aborsi.Perilaku seks bebas pada remaja tersebar di kota dan desa pada tingkat
ekonomi kaya dan miskin.
. Departemen kesehatan RI mencatat bahwa setiap tahunnya terjadi
ribu kasus aborsi pada remaja atau 3 % dari total 2 juta kasus dimana sebagian
besar dilakukan oleh dukun. Dari penelitian yang dilakukan PKBI tahun 2 5 di 9
kota mengenai aborsi dengan 3 . 85 responden, 2 % dilakukan oleh klien yang
belum menikah dan biasanya sudah mengupayakan aborsi terlebih dahulu secara
sendiri dengan meminum jamu khusus. Sementara 21,8% dilakukan oleh klien
BKKB mengeluarkan hasil riset bahwa separuh remaja perempuan di
wilayah Jabodetabek mengaku pernah melakukan hubungan seks sebelum nikah.
Demikian juga di Bandung, Surabaya, edan dan Yogyakarta.
DKT Indonesia juga melansir sebuah survei pada ei 2 1 terhadap remaja
berusia 15-25 tahun dengan melakukan wawancara terhadap 3 responden di
lima kota besar di Indonesia, Jabodetabek, Bandung, Yogyakarta, Surabaya dan
Bali. Hasilnya 39 persen responden pernah melakukan hubungan seksual.
anusia dilarang oleh Tuhan mendekati zina (Seks Bebas), zina
merupakan satu dosa yang amat besar dan sangat dimurkai oleh Tuhan.
Disamping itu, perlu ditekankan bahwa agama Kristiani merupakan
pedoman hidup bagi manusia dalam rangka mencapai kebahagian yang sejaterah
di dunia dan di akhirat kelak. Karena agama kristiani adalah sebagai pedoman
hidup, maka dalam melakukan semua kegiatan kehidupan, manusia harus merujuk
kepada nilai-nilai agama. Ditambah pula manusia adalah makhluk yang
merupakan akhlak yang berpotensi untuk memahami dan mengamalkan nilai-nilai
agama dapat terhindar dari masalah seks bebas.
Hasil pengamatan penelitia khususnya di sekitar Kota Binjai menunjukkan
adanya remaja yang tidak asing lagi dengan masalah yang berhubungan dengan
seks. Bahkan ada yang ingin berhubungan secara khusus dengan lawan jenisnya.
Dari pengamatan penelitian pada umumnya perilaku seks bebas yang mereka
lakukan adalah berpegangan tangan, berpelukan, berciuman, bahkan ada yang
Bagi remaja barat, fenomena seks bebas adalah hal yang biasa, namun
bagi negara timur seperti di Indonesia yang masih menjunjung tinggi norma
agama, masalah seks bebas adalah masalah yang menimbulkan “Aib”.
Selain itu pergaulan yang bebas di antara para remaja tersebut terutama di
luar batas pengetahuan sekolah sudah sangat sulit di kendalikan. Banyaknya
siswa-siawi yang bergonta-ganti pasangan dan banyaknya penampilan pornografi
semakinmenyala dan menyentu berbagi media massa seperti koran, majalah,
tabloid, film buku dan gambar (foto) yang memperlihatkan aura bahkan dalam
tulisan, materi sendiwara, lawak atau adegan murahan yang disenangin
masyarakat dan lain sebagainya.
Realita yang membuktikan bahwa kondisi remaja sekarang ini sudah
diluar susila, pergaulan bebas diluar batas salah satu contoh (banyaknya
dikalangan pelajar yang hilang kegadisannya) yang lebih mengenaskan lagi semua
responden yang mengaku melakukan hubungan seks tanpa adanya paksaan.
Semua dilakukan atas dasar suka sama suka adanya kebutuhan.
(www.detik.com peristiwa, 2 12)
Seks juga diartikan dengan persetubuhan termasuk sex act, yang
berdasarkan tujuan dapat dibedakan menjadi 3 macam. Pertama bertujuan
memilliki anak (sex as procreational), kedua untuk sekendar mencari kesenangan
(sex as recreational), dan ketiga dimaksudkan sebagai bentuk ungkapan
persyaratan rasa seperti cinta misalnya (sex as relational). Gunawan (1993:5 ).
asalah seks pada remaja merupakan topik yang tidak habis-habisnya
adalah orang tua dan pendidik. Begitu cemasnya mereka sehingga cara
pendekatan yang dilakukan juga bermacam-macam seperti mencengah, melarang,
dan menjauhkan anak dari segala sesuatu yang berbaur dengan seks.
leh sebab itu sangat diharapkan relasi pada remaja sebagai seorang
pelajar agar mereka dapat mengembangkan diri mereka kearah yang lebih sehat
dan positif dan menjauhkan diri serta menolak untuk berperilaku dan bersikap
yang melanggar norma-norma yang ada di masyarakat, terutama terhadap seks
bebas sehingga mereka dapat mengenali kemampuan yang ada pada dirinya dan
dpat mengekspresikannya ke dalam prilaku dan sukses di bidang akademik
dimasyarakat kerena hal inilah yang diharapkan juga oleh lingkungannya.
Bagi pasangan suami isteri yang sah, melakukan hubungan seks bebas
adalah merupakan ibadah yang mendapatkan pahala, tetapi apabila hubungan
seks bebas itu dilkukan sebelum menikah maka ia tergolong dalam dosa besar
yang akan mendapatkan balasan.
Usaha tokoh –tokoh agama menyebarkan injil khususnya yang berkaitan
dengan laranngan dan bahaya melakukan seks bebas haruslah disambut baik oleh
masyarakat demi kesejahteraan umat beragama. Sehingga seks bebas dapat
dicegah karena sesungguhnya mencegah itu lebih baik dari pada mengobati.
Tetapi beberapa penelitian lain menemukan jumlah yang jauh lebih
fantastis, 21-3 % remaja di Indonesia di kota besar seperti Bandung, Jakarta,
Yogyakarta telah melakukan hubungan seks bebas.Gunawan (2 11:54)
Berdasarkan hasil penelitian Annisa Foundation pada tahun 2 yang
melakukan hubungan seks yang pertama saat duduk di bangku sekolah. Beberapa
dari siswa mengungkapkan, dia melakukan hubungan seks tersebut berdasarkan
suka dan tanpa paksaan.Gunawan (2 11:54)
elihat hasil-hasil penelitian sebelumnya, cukup membuat berbagai pihak
harus bekerja keras, terutama para orangtua,pendidik,dan pihak-pihak lain serta
pemerhati sosial di dalam membimbing atau memberikan pengarahan kepada
remaja tentang masalah seks bebas. Hal ini pula yang membuat peneliti merasa
tertarik untuk melakukan penelitian yang sama karena masalah seputar seks bebas
tidak henti-hentinya melanda remaja dan semakin membuat resah berbagai pihak.
Keutungan yang diperoleh dari peneliti ini diharapkan dapat membantu
mengatasi masalah seks bebas dengan cara menanamkan nilai-nilai religius pada
diri remaja, muda-mudi dan masyarakat khusunya di tempat yang di teliti, hal ini
dapat dilakukan oleh pihak yang berwenang dalam masalah keberagamaan. Di sisi
lain peneliti merasa rugi jika masalah ini tidak diteliti karena kaum remaja
merupakan aset yang amat bernilai bagi negara di masa depan.
Berdasarkan hal tersebut, maka peneliti tertarik untuk mengangkat
permasalahan ini sebagai bahan kajian dengan judul “ Hubungan el g us tas Dengan kap erhadap eks Bebas Pada ema a d MA Neger 4 B n a
ahun A aran 2011-2012”
1.2 Ident f kas Masalah
Latar belakang masalah ini adalah tentang nilai-nilai religius yang sangat
berpengaruh dalam membimbingn remaja agar tidak terjerumus kedalam perilaku
remaja, penghayatan religiunitas memainkan peranan yang sangat penting dalam
kehidupan remaja yang mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi terhadap seks dan
pengaruh yang negatif yang sanngat kuat di lingkungan tempat tinggal.
Berbagai masalah yang dihadapi remaja selama mengalami perkembangan
dan perubahan karena masa remaja adalah masa dimana remaja menduduki masa
progresif, yaitu masa (adolescantium),pubertas.
elihat latar belakang masalah yang dikemukakan di atas maka peneliti
ini perlu diidentifikasikan untuk menghindari terjadinya kesalahpahaman dalam
penelitian ini.
Secara rinci identifikasi permasalahan dalam peneliti ini adalah:
1. Rasa ingin tahu yang tinggi menyebabkan remaja melakukan
eksperimen pada diri sendiri atau orang lain.
2. Pengaruh media massa seperti buku-buku porno, gambar-gambar
porno yang terdapat di buku maupun internet dan mudahnya
mendapatkan VCD serta Situs porno mempengaruhi remaja melakukan
hubungan seks bebass.
3. Kurangnya pendidikan seks yang seharusnya diperoleh di sekolah dan
orang tua.
4. Pengaruh teman sebaya yang memberikan informasi mengenai seks
yang tidak benar.
5. Banyaknya remaja yang tidak menjalankan perintah agama
menyebabkan mereka mudah terpengaruh melakukan seks bebas.
1.3 Batasan Masalah
elihat latar belakang di atas yang sangat luas untuk di bahas dan
diteliti,dengan mempertimbangkan berbagai faktor terutama faktor keterbatasan
yang dimiliki baik dari segi waktu, biaya, pengetahuan dan pengalaman, serta
untuk keefektifan penulis skripsi ini, maka peneliti hanya membatasi yang hanya
membahas masalah tentang hubungan religiunitas dengan sikap terhadap seks
bebas pada remaja di S A egeri 4 Binjai
1.4 umusan Masalah
Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini antara lain:
1. Bagaimanakah Religiusitas remaja di S A egeri 4 Binjai?
2. Bagaimanakah Sikap remaja menghadapi seks bebas di S A egeri 4
Binjai?
3. Adakah terdapat hubungan yang signifikan antara religiunitas dengan
sikap mengahadapi seks bebas pada remaja S A egeri 4 Binjai?
1. u uan Penel t an
Berdasarkan pembatasan masalah dan perumusan masalah di atas, maka
kegiatan penelitian sudah pasti mempunyai tujuan. Tujuan merupakan hal yang
sangat penting, sehingga seorang peneliti mempunyai arah yang jelas dalam
memperoleh data penelitian, maka sebagai tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui bagaimana religiusitas remaja menghadapi seks bebas
di S A egeri 4 Binjai.
2. Untuk mengetahui bagaimana sikap remaja terhadap seks bebas di S A
3. Untuk mengetahui bagaimana hubungan religiusitas dengan sikap remaja
terhadap seks bebas di S A egeri 4 Binjai.
1. Manfaat Penel t an
Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi berbagai pihak, antara
lain:
a. Manfaat Prakt s
1. Sebagai bahan masukan bagi orang tua yang memiliki putra-putri yang
menginjak dewasa (remaja) agar dapat mendidiknya dengan
sebaik-bainya
agar tidak terjerumus kepada pergaulan bebas yang mengakibatkan
rusaknya
masa depan remaja.
2. Sebagai bahan masukan dan sekaligus pemikiran bagi remaja terhadap
akibat negatif yang ditimbulkan oleh pergaulan bebas dan seks bebas.
3. Sebagai bahan masukan kepada pihak sekolah dan guru pembimbing
agar memikirkan materi informasi tentang seks bebas yang akan di
sampaikan kepada siswa sesuai dengan perkembangannya.
4. Sebagai bahan masukan bagi mahasiswa dalam peneliti masalah yang
sama pada lokasi yang berbeda.
5. Sebagai bahan masukan bagi mahasiswa jurusan PPB BK U I ED dan
guru BK dalam menambahkan dan mengembangkan serta memperluas
lagi pembendaharaan wawasan berfikir dalam memperkaya ilmu
b. Manfaat Konseptual
1. Sebagai suatu wacana untuk menambahkan wawasan, pengetahuan,
pengalaman serta keterampilan dan prosee penelitian selanjutnya dengan
penulisan yang konkrit dalam penngembangan teori yang dipelajari
maupun praktisnya dikenyataan lapangan.
2. Sebagai bahan masukan dan menjadi sumber referensi bagi peneliti lain
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang diuraikan pada bab IV, maka dapat
disimpulkan bahwa terdapat hubungan negatif yang signifikan antara Religiusitas
dengan sikap terhadap Seks Bebas siswa SMA Negeri 4 Binjai Tahun Ajaran
20112012 hasil ini dibuktikan dengan koefisien korelasi Tata Jenjang Rho =
-0,585 p < 0,050. Yaitu semakin tinggi tingkat religiusitas siswa, maka semakin
rendah sikap terhadap seks bebas. Sebaliknya semakin rendah religiusitas, maka
semakin tinggi sikap terhadap seks bebas dan dapat dilihat dari hasil data laki laki
perempuan bahwa religiusitas > sikap terhadap seks bebas dengan hasil laki-laki
3878 >3028, perempuan 4614 >3578.
Melihat hasil perhitungan diatas dapat disimpulkan antara variabel X
(Religiusitas) dan variabel Y (Sikap terhadap seks bebas pada remaja) mempunyai
hubungan yang erat. Diliahat dari thitung = 0,921 pada taraf signifikan 95% maka
diperoleh nilai kritik atau ttabel = 0,281 hal tersebut dapat disimpulkan bahwa
terdapat hubungan negatif yang signifikan dapat dilihat dari thitung (0,921) >
ttabel (0,281).
5.2 Saran
Sehubung dengan hasil temuan penelitian diatas, maka yang menjadi
1. Saran Kepada Kepala Sekolah
Disarankan agar dapat memperhatikan dan meningkatkan kepedulian
terhadap perkembangan anak didik yang masih dalam jenjang pendidikan.
Meningkatkan serta mengembangkan kegiatan-kegiatan yang bernilai
positif .
2. Saran Kepada Guru BK
Diharapkan agar dapat memberikan informasi/pendidikan seks yang benar
kepada siswa/i agar mereka tidak mencari tahu dari sumber yang salah dan
lebih meningkatkan kemampuan menjadi lebih profesional,
membangkitkan suatu kebutuhan bagi siswa.
3. Saran Kepada Guru Bidang Studi
Agar lebih memperhatikan siswa-siswi yang memiliki kemampuan dan
bakat tertentu untuk diarahkan sehingga akan membuat siswa mampu
mengembangkan potensi dirinya.
4. Saran Kepada Siswa-siswi
Untuk selalu melakukan kegiatan-kegiatan yang positif seperti kegiatan
keagamaan untuk menjauhkan diri dari perbuatan negatif.
5. Saran Kepada rang tua
Diharapkan lebih memberikan perhatian kepada anaknya dan
mempertahankan kegiatan bimbingan yang selama ini dilaksanakan dalam
keluarga, dan diharapkan juga mampu menjadi teladan bagi anggota
keluarga.
Menyadarari bahwa sipeneliti memiliki kekurangan, maka disarankan
kepada peneliti selanjutnya yang ingin melanjutkan penelitian ini untuk
mengkaji faktor-faktor lain yang berhubungan dengan religiusitas dan
sikap terhadap seks bebas. Diharapkan dengan adanya penelitian lanjutan
DAFTAR PUSTAKA
Aden R, 2010. Ketikan Remaja an Pubertas Tiba, Yogyakarta.
Arif Gunawan,S.Psi, 2011. Remaja dan Permasalahannya,Yogyakarta.
Arikunto, 2010. Prosedur Penelitian. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
________, 1998. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: Rineka
Cipta.
Azwar, Saifudin, 2008. Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Boyke. N. D 2004. Remaja dan Hubungan Seks Pranika. (www. Keluargasehat. Com, diakses pada 20 Februari 2012).
Brown. 2006. Seks di Media, Sumber Seks Bebas Remaja.
( www.Hidayatullah.com, diakses pada 20 Februari 2012).
Dianawati, A. 2003. Pendidikan Seks Untuk Remaja. Jakarta: Kawan Pustaka
Djarir, I. 2004. Erosi Moral Dan Pemahaman Kembali Agama. (www.Suara merdeka. Com, diakses pada 20 Februari 2012).
Gerungan, W.A, 2004. Psikologi sosial, Bandung: Refika Aditama
Hurlock, E.1980. Psikologi Perkembangan . Jakarta : Erlangga.
Kartono, Kartini, 1992. Patologi Kenakalan Remaja, Jakarta: Rajawali.
Lee Vukich, 2007. Disturbing Behavior, surabaya: Indonesia.
Mohd, Hafis Bin Musa, 2008 . Hubungan Religiusitas Dengan Seks Pranika Pada
Muda-Mudi, Aksara: Medan, Universitas Negeri Medan.
Monks, F.J, 1982. Psikologi Perkembangan, Yogyakarta : Gajamada.
Nurani soyomukti, 2008. Dari Demonstrasi Hingga Seks Bebas, Yogyakarta.
Rosmala Dewi, M.Pd. Kons, 2010. Penelitian Pendidikan, : Pasca Sarjana.
Sarwono, Sarlito, 2009. Psikologi Sosial, Jakarta : Selemba Humanika.
Walgito, Bimo, 2003, Psikologi Sosial Suatu Pengantar , Yogyakarta: Andi.
Wijaya, 2004. Seksplorasi SS Masalah Seksual. Jakarta: PT Gramemdia Pustaka.
http://www.ddd.com/Seks bebas di pandang agama.htm. Diakses 22 Maret 2012