• Tidak ada hasil yang ditemukan

Efektifitas Bermain Drama Terhadap Peningkatan Kepercayaan Diri Anak Tunanetra di SMP Mis Surakarta Tahun Ajaran2014/2015 JURNAL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Efektifitas Bermain Drama Terhadap Peningkatan Kepercayaan Diri Anak Tunanetra di SMP Mis Surakarta Tahun Ajaran2014/2015 JURNAL"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

commit to user

1

JURNAL PENDIDIKAN LUAR BIASA

EFEKTIFITAS BERMAIN DRAMA TERHADAP PENINGKATAN KEPERCAYAAN DIRI ANAK TUNANETRA DI SMP MIS SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014/2015

Nama : Sandhi Purba Wardhana

Nim : K5110060

Email : sandhipurba@ymail.com

No HP : 085728884876

Pembimbing : 1. Drs. Hermawan, M.Si

2. Drs. Subagya, M.Si

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

(2)

commit to user

2

HALAMAN PERSETUJUAN

Jurnal Penelitian ini telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Skripsi

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Surakarta, Juli 2014

Pembimbing I

Drs. Hermawan, M.Si

NIP. 195908181986031002

Pembimbing II

Drs. Subagya, M.Si

NIP. 197109022005011001

Mengetahui

Kepala Program Studi Pendidikan Luar Biasa

Universitas Sebelas Maret Surakarta

(3)

commit to user

1

EFEKTIFITAS BERMAIN DRAMA TERHADAP PENINGKATAN KEPERCAYAAN DIRI ANAK TUNANETRA DI SMP MIS SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014/2015

ABSTRAK

Sandhi, Hermawan, Subagya, Pendidikan Luar Biasa FKIP, Universitas Sebelas Maret

Sandhi Purba Wardhana. K5110060. EFEKTIFITAS BERMAIN DRAMA TERHADAP PENINGKATAN KEPERCAYAAN DIRI ANAK TUNANETRA DI SMP MIS SURAKARTA TAHUN 2014/2015. Skripsi, Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sebelas Maret Surakarta. April. 2015

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas bermain drama terhadap peningkatan kepercayaan diri anak tunanetra di SMP MIS Surakarta Tahun Ajaran 2014/2015.

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan penelitian deskriptif kualitatif. Sampel yang dipilih peneliti adalah seluruh siswa tunanetra kelas IX SMP MIS Surakarta yang berjumlah 4 orang. Teknik pengumpulan data menggunakan metode wawancara, observasi dan dokumen. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitan ini adalah interactive model Miles dan Hubermean.

Berdasarkan penelitian terbukti bahwa proses bermain drama efektif dalam mengelola kepribadian anak tunanetra dari yang sebelumnya kurang percaya diri menjadi lebih percaya diri, ditunjukkan dari peningkatan kepribadian anak tunanetra setelah bermain drama yaitu memiliki rasa aman saat berhadapan dengan orang lain, memiliki ambisi normal ditandai munculnya cita-cita dari anak, selain itu anak lebih bertanggung jawab dengan tugas-tugasnya, tidak terlalu bergantung dengan orang lain atau mandiri, optimis, dan lebih toleransi dengan temannya. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa bermain drama efektif terhadap peningkatan kepercayaan diri anak tunanetra di SMP MIS Surakarta tahun 2014/2015.

(4)

commit to user

2

ABSTRACT

Sandhi Purba Wardhana. K5110060. THE EFFECTIVENESS OF THEATER PLAY

TOWARDS IMPROVING SELF CONFIDENCE OF CHILDREN WITH VISUAL IMPAIREMENT IN MIS JUNIOR HIGH SCHOOL SURAKARTA YEAR 2014/2015.

A Thesis. Surakarta: Teacher Training and Education Faculty. Sebelas Maret University Surakarta. July. 2015

The purpose of this research is to know the effectiveness of theater play towards improving self confidence of children with visual impairement in MIS Junior High School Surakarta

year 2014/2015.

This study used descriptive qualitatif approach with 4 visual impairement-students who sit at the 9th grades of MIS Junior High School Surakarta as the sample. Data collection techniques being implemented were interviews, observations and documents analysis. Technique of data analysis used in this study was interactive model by Miles and Hubermean.

Based on the research , it is known that the process of playing drama is effective in managing personality of children with visual impairement from the previous lack of confidence became more confident , it is shown from the increasing aspect of their self-confidence that being stated by Anthony ;children has a sense of security when dealing with other people , have a normal ambition marked by the emergence of the ideals dream of a child for his future, more responsible with their duties , do not depend on other people or independent, optimistic , and more tolerance with friends. Therefore it can be concluded that the theater play is effectively

increasing self confidence of children with visual impairement in MIS Junior High School

Surakarta year 2014/2015 .

(5)

commit to user

3

PENDAHULUAN

Pendidikan yang baik adalah

pendidikan yang mampu mengembangkan

potensi dan memberikan pengetahuan

peserta didik secara maksimal sehingga

mereka akan mampu menghadapi

tantangan ilmu pengetahuan, teknologi,

dan social budaya. Selain itu tujuan

pendidikan adalah membantu peserta didik

menumbuhkan pertumbuhan batin. Seperti

pengertian pendidikan yang sampaikan

oleh John Dewey, bahwa “pendidikan

adalah suatu proses pengalaman, setiap

manusia menempuh kehidupan, baik fisik

maupun rohani. Kehidupan adalah

pertumbuhan, maka pendidikan

merupakan proses membantu pertumbuhan

batin tanpa dibatasi oleh usia”. Menurut Ki Hajar Dewantara. “pendidikan adalah daya

upaya untuk memajukan tumbuhnya budi

pekerti (kekuatan batin, karakter, pikiran

(intelek) dan tubuh anak untuk memajukan

kehidupan anak didik selaras dengan

dunianya, dengan kata lain pendidikan

bukan sekadar mengenai mengembangkan

potensi dan memberi pengetahuan

melainkan juga menata, menumbuhkan,

membentuk batin peserta didik. Memiliki

potensi besar dan berpengetahuan tanpa

diimbangi dengan batin yang kuat dan baik

akan terasa kurang dan mungkin bisa

disalah gunakan. (Rachmat Djatun,

Sutijan, dan Sukirno., 2009).

Salah satu cermin batin yang baik

adalah rasa percayadiri yang baik.

Manusia akan dapat memaksimalkan

kinerja atau memaksimalkan apa yang

sudah dimilikinya. Salah satu artikel

mengatakan bahwa dengan memiliki

kepercayaan diri manusia akan menjadi

pribadi yang tahan banting, tidak mudah

terpengaruh oleh orang lain, mampu

mengatasi keadaan dengan baik, mampu

menggunakan akal bijak sehingga tidak

mudah terprovokasi oleh orang, tahu

kapasitas diri sendiri, sehingga

mengerjakan sesuatu secara efektif dan

efisien, memandang semua hal secara

optimis, kualitas kepribadian meningkat

yang tentunya akan meningkatkan

hubungan anda dengan orang-orang di

lingkungan sekitar, mampu mengontrol

emosi dengan baik serta hidup anda lebih

sistematis.

Dewasa ini dengan banyaknya

penelitian mengenai kepercayaan diri

siswa yang kami temukan, dapat

disimpulkan bahwa tingkat kepercayaan

diri siswa masih rendah. Begitu juga yang

(6)

commit to user

5 ABK selain memiliki habatan fisik juga

memiliki hambatan dalam segi psikologis

yaitu rasa tidak percaya diri. Perbedaan

fisik dan keterbatasan yang dimiliki

membuat ABK memiliki rasa kepercayaan

diri yang rendah dan akan mempengaruhi

kegiatan bersosial dengan lingkungannya

(BBPPKS Yogyakarta, 2012).

Ada berbagai jenis anak

berkebutuhan khusus dengan

hambatannya, salah satunya adalah anak

tunanetra. Anak tunanetra memiliki

habatan dalam fungsi pengelihatannya

sehingga dalam belajar atau memperoleh

informasi anak memanfaatkan indera yang

masih berfungsi. Hambatan yang dimiliki

anak cenderung membuat rasa rendah diri

dan tidak percaya diri dibandingkan anak

pada umumnya. Hal ini disebabkan anak

merasa selalu diabaikan oleh orang

sekitarnya (Anastsia Widdjajatin dan

Imanuel Hitipeuw,2005;12). Maka salah

satu tugas yang sangat penting dari

pendidik anak tunanetra salah satunya

adalah membuat kepercayaan diri anak

bisa muncul dan memperbaiki sosialisai

seperti manusia seutuhnya serta bangga

dengan apa yang telah dimilikinya.

Martin dan Hoben (1977)

memberikan saran terhadap pendidik

bagaimana cara memperlakukan anak

tunanetra. Saran tersebut adalah: Guru

hendaknya belajar apa arti sebenarnya dari

buta menurut hukum karena banyak anak

buta “buta menurut hukum” masih dapat

melakukan berbagai hal, hendaknya juga

guru dapat mempelajari bagaimana

mereka, bagaimana perasaan mereka,

bagaimana persepsi tentang konsep diri

mereka. Guru ABK dalam hal ini tunanetra

lebih baik memperlakukan semua anak

sama, jadi tidak ada yang di “anak emaskan” karena sikap menganak

emaskan seorang anak akan berakibat

kurang baik bagi perkembangan sosial

anak, hargailah mereka sesuai kondisi,

kemampuan dan prestasinya dan yang

tidak kalah penting adalah perlakukanlah

mereka se”normal” mungkin dalam arti

janganlah mereka dianggap sebagai anak

cacat dan akan mendapat perlakuan yang

kurang wajar karena tidak sesuai dengan

usia, misal: anak usia 18 tahun hendaknya

diperlakukan seperti anak 18 tahun juga,

jangan diperlakukan seperti kita

menghadapi anak usia 8 tahun, karena

perlakuan seperti itu membuat anak

tunanetra seolah-olah dianggap “bodoh”

dan tentunya hal itu akan mempengaruhi

perkembangan sosialisasi anak.

Berdasarkan saran di atas dapat

ditarik kesimpulan untuk menghadapi anak

tunanetra adalah dengan tidak

(7)

commit to user

6 memperlakukannya sesuai dengan apa

yang menjadi hak mereka serta

menempatkan anak pada lingkungan agar

dapat bersoialisasi dengan baik. Hal-hal

tersebut dapat meningkatkan rasa percaya

diri anak karena pada kodratnya manusia

adalah makhluk sosial. Manusia sebagai

individu atau pribadi akan mempunyai arti

bila berhubungan dengan orang lain.

Manusia akan merasa hidupnya berarti bila

dibutuhkan orang lain dan dapat

membantu orang lain begitu juga bagi

anak tunanetra (Widjajatin dan Imanuel

Hitipeuw,2005;98).

Berdasarkan uraian di atas penulis

berkenginan untuk pemberi pengajaran

drama bagi anak tunanetra, karena manfaat

bermain drama dapat mengembangkan

kemanpuan berfantasi, kognitif, emosi dan

sosialisai anak. Bermain drama atau

bermain peran juga membantu anak

menyadari perbedaan., melalui bermain

drama anak dapat meningkatkan

kepercayaan dirinya(tabloidnova.com).

Melihat hal tersebut penulis ingin

mengadakan penlitian eksperimen dengan

judul : “Efektifitas Bermain Drama

Terhadap Peningkatkan Kepercayaan

Diri Anak Tunanetra di SMP MIS

Surakarta Tahun Ajaran 2014/2015”

METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian ini dilaksanakan di Balai

SMP Modern Islamic School (MIS)

Surakarta. Pendekatan yang digunakan

dalam penelitian ini adalah pendekatan

penelitian kualitatif. Menurut Kirk dan

Miller dalam Moleong (2001:3) penelitian

kualitatif adalah “Tradisi tertentu dalam

ilmu pengetahuan yang secara

fundamental bergantung pada pengamatan

manusia dalam kawasannya sendiri dan

berhubungan dengan orang-orang tersebut

dengan bahasa dan dalam peristilahannya”.

Menurut Strauss dan Corbin, J.

dalam Saeful (2009: 2), yang dimaksud

dengan penelitian kualitatif adalah “Jenis

penelitian yang menghasilkan

penemuan-penemuan yang tidak dapat diperoleh

dengan menggunakan prosedur-prosedur

statistik atau cara-cara lain dari

kuantifikasi (pengukuran)”.

Berdasarkan tujuan yang hendak

dicapai dalam penelitian ini, yaitu untuk

mengetahui efektifitas bermain drama

terhadap peningkatan kepercayaan diri

anak tunanetra di SMP MIS Surakarta,

sehingga penelitian ini lebih menekankan

pada upaya mengungkap makna dari

sebuah fenomena yang kompleks dalam

sebuah pemaparan, maka ditekankan pada

(8)

commit to user

7 Sugiyono (2013) menjelaskan bahwa

penelitian deskriptif adalah:

Teknik pengambilan sampel dalam

penelitian ini adalah sampling jenuh.

Menurut Sugiyono (2013: 70), “Sampling

jenuh adalah teknik pengambilan sampel

dengan menjadikan semua anggota

populasi sebagai sampel”. Hal ini

dikarenakan jumlah anggota populasi yang

relatif sedikit, yakni siswa SMP MIS

Surakarta kelas IX SMP yang seluruhnya

berjumlah 4 orang.

.

Teknik pengumpulan data dilakukan

dengan wawancara, observasi dan

dokumen. Pada penelitian ini untuk

menguji keabsahan data yang diperoleh,

dalam penelitian ini dilakukan dengan

validitas isi yaitu face validity (validitas

muka), dimana instrumen akan dilakukan

justifikasi oleh para ahli. Tipe yang kedua

adalah logical validity (validitas logik)..

Teknik analisis pada penelitian ini adalah

interactive model Miles dan Huberman

terdiri atas empat komponen, yaitu: tahap

pengumpulan data, reduksi data, displai

data, dan penarikan kesimpulan atau

verifikasi.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil penelitian tentang

efektivitas bermain drama terhadap

peningkatan kepercayaan diri anak

tunanetra di SMP MIS Surakarta tahun

ajaran 2014/20154 diperoleh hasil bahwa

bermain drama efektif meningkatkan

kepercayaan diri anak tunanetra di SMP

MIS Surakarta tahun ajaran 2014/2015

hal ini terbukti dari hasil penelitian

yang meneunjukkan pada awal penelitian

sebelum pemberian perlakuan subjek

memeiliki tingkat kepercayaan diri yang

kurang yang diilustrasikan dengan nilai

tingkat kepercayaan diri anak dibawah

batas nilai kepercayaan diri, begitu pula

yang ditunjukkan nilai sikap setiap

komponen yang masih dibawah batas nilai

sikap yang menunjukkan bahwa anak

masik merasa kurang aman, tidak percaya

akan kemampuan diri, masih bergantung

dengan orang lain, pesimis, dst. hal

tersebut terjadi karena tunanetra masih

menganggap rendah dirinya disbanding

orang lain. Hal itu sejalan dengan

pendapat Thursan (2002: 39) “Rasa tidak

percaya diri dapat diartikan sebagai suatu

keyakinan negatif terhadap kekurangan

yang dimiliki, sehingga ia merasa tidak

mampu untuk mencapai tujuan- tujuan

dalam kehidupannya”. Setelah pemberian

(9)

commit to user

8

latihan yang cukup panjan disertai

penguatan-penguatan didalamnya guna

memerikan motivasi anak dan sampai

akhirnya mereka merasakan pentas

dihadapan banyak penonton, akhirnya

anak memiliki pengalaman yang kuat dan

rasa percaya diri anak tunanetra

meningkat. Hal tersebut ditunjukkan

dengan nilai sikap dan nilai tingkat

kepercayaan diri anak yang rata-rata di

atas batan tingkat kepercayaan diri.

Kepercayaan diri merupakan suatu

keyakinan yang dimiliki seseorang bahwa

dirinya mampu berperilaku seperti yang

dibutuhkan untuk memperoleh hasil

seperti yang diharapkan, kepercayaaan diri

berawal dari tekad pada diri sendiri untuk

melakukan segala sesuatu yang diinginkan

dan dibutuhkan dalam hidup serta terbina

dari keyakinan diri sendiri (Angelis dalam

Ruwaida dkk, 2006). Gerungan (1992)

juga mendukung bahwa orang yang

mempunyai kepercayaan akan kemampuan

diri sendiri merupakan suatu ciri khas

bahwa dia dapat melaksanakan tugasnya

dengan berhasil baik. Kepercayaan diri ini

sangat penting dimiliki oleh semua orang

termasuk pada anak tunanetra yang

karakteristik perkembangan social anak

cenderung rendah diri.

Kepercayaan diri anak tunanetra di

SMP MIS Surakarta dapat dilihat dengan

melihat aspek-aspek kepercataan diri

menurut Anthony (1986) yaitu: adanya

rasa aman, ambisi normal, yakin akan diri

sendiri, toleransi, optimis, dan mandiri.

Bermain drama Drama merupakan

tiruan kehidupan manusia yang

diproyeksikan di atas pentas. Melihat

drama, penonton seolah melihat kejadian

dalam masyarakat. Kadang-kadang konflik

yang disajikan dalam drama sma dengan

konflik batin mereka sendiri. Drama

adalah potret kehidupan manusia, potret

duka, pahit manis, hitam putih kehidupan

manusia. Ditambah pengertian fungsi

bemain drama oleh (Pratiwi dalam Jeneb,

2010) yaitu bermain drama atau bermain

peran merupakan salah satu model

pembelajaran yang diarahkan pada upaya

pemecahan masalah\masalah yang

berkaitan dengan hubungan antar

manusia. Kompetensi yang dikembang kan

melalui metode ini antara lain kompetensi

bekerjasama, berkomunikasi, tanggung

jawab, toleransi, dan menginterpretasikan

suatu kejadian. Dengan teori tersebut bisa

disimpulkan bah bermain drama adalah

media yang tepat untuk meningkaktan

kepercayaan diri anak. Dijelaskan juga

(10)

commit to user

9

yang diungkapkan “menghilangkan sifat

malu, gugup, tegang, takut, dll. Dengan

berbagai latihan dalam bermain drama

yang diantaranya penjiwaan, konsentarasi,

olah rasa sampai dengan pengalaman

bermain dihadapan para penonton

ditambah juga apresiasi yang didapatkan

akan membuat siswa menjadi lebih merasa

dihargai dan atau memiliki sesuatu untuk

dibanggakan dengan itu kepercayaan diri

anak akan terpupuk”.

DAFTAR PUSTAKA

Adywibowo, Inge Pudjiastuti. (2010). Memperkuat Kepercayaan Diri

Anak melalui Percakapan

Referensial.Jurnal Pendidikan

Penabur- No. 15.

Anastasia dan Imanuel. (2006).

Ortopedagodik Tunanetra I.

Jakarta. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Anthony. R. 1992. Rahasia membangun kepercayaan diri (terjemahan Rita

Wityadi). Jakarta. Binarupa

Aksara.

Ardhika Setya. U. H, (2014). Perbedaan Kepercayaan Diri Pada Siswa

Dengan Perilaku Bermasalah

Ditinjau Dari Pola Asuh Orang Tua. Universitas Sebelas Maret.

Asep AS, Ate Suwandi.(2013). Pendidikan

Anak Berkebutuhan Khusus

Tunanetra Peserta Didik Dengan

Hambatan Penglihatan.Jakarta

Timur. PT. Lumia Metro Media

Asul Wiyanto. 2002. Terampil Bermain

drama. Jakarta: Gramedia

widiasarana Indonesia.

Endah Sri Wahyuni.(2010). Makna Hidup

Penyandang Cacat Tunanetra

yangBerprofesi Sebagai Tukang Pijat. Universitas Gunagarma.

Gerungan, W. A. 1992. Psikologi Sosial.

Bandung, Eresco

Hakim, Thursan. 2002. Mengatasi Rasa

Tidak Percaya Diri. Jakarta: Puspa

Swara. http://id.wikipedia.org/w/index.php?title= Tunanetra&oldid=4582599 http://www.tabloidnova.com/Nova/Keluar ga/Anak/Manfaat-Bermain-Peran/http://

Irham Hosni. 1999. Buku Ajar Orientasi

Mobilitas. Dedikbud. Dirjen Dikti.

Istiqomah Marhami. 2014. Pengaruh

Pembelajaran Bahasa Isyarat

Terhadap Kepercayaan Diri Anak Tunarungu Siswa SLB Bhakti

Kencana Yogyakarta Tahun

Ajaran 2013/ 2014. Universitas Sebelas Maret

Miles Mattew. B. (1984).Qualitatif Data

Analysis. London. Sage

Publications.

Moleong.(2009). Metodologi Penelitian

(11)

commit to user

10

Nyoman.(2012) Metode Penelitian.

Yogyakarata; Andi

Rahmat Djatun, Sutijan, Sukirno.(2009).

Pengantar Ilmu Pendidikan.

Surakarta. Yuma Pustaka.

Rini Darmawati, (2006). Persepsi Rasa Aman Dan Nyaman Perempuan dalam Beraktivitas sebagai Dasar

Perancangan Ruang Publik

Terminal (Studi Kasus Terminal Jombor Yogyakarta).Jurnal UII

Vol 3. No 1. Yogyakarta,

Dppm.uii.ac.id.

RMA. Harymawan. (1993). Dramaturgi.

Bandung. PT Remaja Rosdakarya

Ruwinda. A., Salmah Lilik, Rosana Dewi.

2006. Hubungan Antara

Kepercayaan Diri dan Dukungan

Keluarga Dengan Kesiapan

Menghadapi Masa Menopause. Jurnal Indigenous Vol.8, No. 2: 76-79.

Somantri, Sutjihati. (2006). Psikologi Anak Luar Biasa. Bandung: PT Refika Aditama.

Sugiyono. (2013). Memahami Penelitian

Kualitatif : Alfabeta

Sutopo, H. B. (2006). Metodologi

Penelitian Kualitatif. Dasar Teori dan Terapannya dalam Penelitian (Edisi ke-2).Surakarta : UNS

Sutrisno Hadi. (1989). Statistic I. Andi

Offset. Yogyakarta.

Tanty Yosita (2008).Upaya Meningkatkat Interaksi Social dengan Bermain Teater pada Anak Tunalaras Di

SLB Bina Putra Surakarta Tahun 2008.Universitas Sebelas Maret.

Vista Thoriqul Ahda.(2014). Efektifitas Perpustakaan Keliling Terhadap Minat Baca Remaja Tunadakasa di Balai Besar Rehabilitasi Sosial Bina Daksa (BBRSBD) Prof. Dr.

Soeharso Surakarta Tahun

2014.Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Wahyu Ratnawati. (2009). Upaya

Meningkatkan Keterampilan

Bermain Drama Melalui

Penggunaan Video Drama Siswa

Kelas V Tahun 2008/2009.

Surakarta: Skripsi

Widhadirane Triadhila. (2014). Pengaruh Metode Bermain Peran Terhadap Peningkatan Perilaku Social Anak

TK A Lab. UM Kota

(12)

commit to user

11

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

1. Nama : Sandhi Purba Wardhana

2. NIM : K5110060

3. E mail : sandhipurba@ymail.com

4. No. HP : 085728884876

5. Alamat : Mijen Rt 7 Rw VI Kaliwungu, Kudus

6. Riwayat Pendidikan : SDN III Mijen, Kaliwungu, Kudus

SMP Muhammadiyah I Kudus

SMAN I Gebog, Kudus

7. Judul Jurnal : EFEKTIFITAS BERMAIN DRAMA TERHADAP

PENINGKATKAN KEPERCAYAAN DIRI ANAK

TUNANETRA DI SMP MIS SURAKARTA TAHUN AJARAN

2014/2015

8.

9. Kegiatan Penelitian :

NO. Nama Kegiatan Peran Tempat Ket

- - - -

10.Karya Ilmiah :

NO. Nama Kegiatan Peran Tempat Ket

- - - -

11.Penghargaan :

NO. Nama Kegiatan Peran Tempat Ket

(13)

commit to user

12

12.Kegiatan ilmiah :

NO

. Nama Kegiatan Peran Tempat

Ket

1.

Referensi

Dokumen terkait

(2002) yang menemukan bahwa manajemen mengatur jumlah sekuritas di dalam masing-masing kelompok sekuritas untuk memenuhi cadangan modal minimum yang disyaratkan. Hasil

Penguasaan materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang

[r]

Sistem/aturan kerja buruh bongkar muat di Pelabuhan Sintete Kabupaten Sambas ini adapun sistem/aturannya itu ialah yang terdiri dari atas 7 kelompok kerja yaitu

Rangkaian ini dilengkapi dengan sebuah buzzer yang berfungsi untuk memberi tanda bahwa telah terjadi kesalahan atau pelanggaran sinyal, rekaman suara berfungsi sebagai indikator

Bentonit alam dalam penelitian ini diambil dari tiga daerah di Aceh, yaitu dari Desa Teupin Reusep, Kabupaten Aceh Utara, dari Desa Pantanlah Kabupaten Bener Meriah, dan dari Desa

Pengelolaan Pelatihan Tata Rias Wajah Dalam Meningkatkan Kemandirian Bagi Peserta Didik Di Sanggar Jaipong Gondo Art Production (GAP).. Universitas Pendidikan Indonesia |

Pengontrolan rangkaian ini dengan melewati sensor yakni apabila sensor yang berada di dekat stasiun terlewati, maka lampu sinyal pada arah sebaliknya akan berwarna merah yang