• Tidak ada hasil yang ditemukan

Metode dekomposisi adomian untuk menyelesaikan persamaan gelombang air dangkal dan elastik

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Metode dekomposisi adomian untuk menyelesaikan persamaan gelombang air dangkal dan elastik"

Copied!
100
0
0

Teks penuh

(1)

METODE DEKOMPOSISI ADOMIAN UNTUK

MENYELESAIKAN PERSAMAAN GELOMBANG AIR

DANGKAL DAN ELASTIK

TESIS

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Magister Pendidikan pada Program Studi Magister Pendidikan Matematika

Disusun Oleh: Meta Dispini NIM : 151442013

PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN MATEMATIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(2)
(3)
(4)

iv

HALAMAN MOTTO

Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka

kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan

(5)

v

HALAMAN PERSEMBAHAN

Tesis ini kupersembahkan untuk

Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang senantiasa memberikan

pencerahan ketika sedang bimbang dan menjadi tempat keluh kesah

kapanpun aku butuh.

Bapakku yang selalu mengkhawatirkan aku dan Ibuku yang selalu

mendoakanku dan menjagaku serta mengasihiku melebihi dirinya

sendiri, tentunya mbak-mbakku yang selalu ada ketika aku butuh dan

(6)
(7)

vii

ABSTRAK

Meta Dispini, 2017. Metode Dekomposisi Adomian untuk Menyelesaikan Persamaan Gelombang Air Dangkal dan Elastik. Tesis. Program Studi Magister Pendidikan Matematika, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Penulis meneliti tentang persamaan gelombang air dangkal serta persamaan elastik. Penulis menggunakan Metode Dekomposisi Adomian karena banyak keuntungan yang didapatkan dari metode tersebut. Salah satu keuntungannya adalah Metode Dekomposisi Adomian memiliki konvergensi yang cepat menuju solusi eksak untuk sejumlah permasalahan persamaan diferensial.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mencari solusi permasalahan terkait fenomena gelombang air dangkal serta gelombang elastisitas yang direpresentasikan dengan solusi dari persamaan-persamaan tersebut. Metode penelitian yang digunakan adalah studi pustaka. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa Metode Dekomposisi Adomian sangat relevan untuk menyelesaikan persamaan-persamaan tersebut. Metode tersebut akurat untuk menyelesaikan persamaan air dangkal penyederhanaannya untuk nilai waktu yang kecil dan akurat untuk persamaan elastik untuk nilai waktu yang kecil maupun besar. Penelitian ini dapat digunakan dalam memotivasi pembelajaran siswa SMP dan SMA dalam materi persamaan garis lurus, turunan dan integral. Selain itu, dapat juga untuk memotivasi mahasiswa S1 Pendidikan Matematika dalam pengantar pemodelan serta persamaan diferensial biasa.

(8)

viii

ABSTRACT

Meta Dispini, 2017. Adomian Decomposition Method for Solving Shallow Water Wave and Elastic Wave Equations. Thesis. Study Program of Master of Mathematics Education, Department of Mathematics and Science Education, Faculty of Teacher Training and Education, Sanata Dharma University, Yogyakarta.

In this thesis, the writer studies about shallow water equations and elasticity equations. In this research, the writer uses Adomian Decomposition Method, because there are many advantages, one of them is this method has fast convergence to the exact solutions for many differential equations.

The goal of this research is to find the solutions of shallow water wave and elasticity wave problems that are represented by the solutions of the equations. The research method is literature study. The results show that the method is relevant for solving those equations. The method is accurate for small time in solving shallow water equations and accurate in solving elasticity equations for small and large time and shows the right physical behavior. This study can be used for motivates student in high school about straight line equations, diferential, and integral. The method can be used to motivates for bachelor students of mathematics education on mathematical modeling and ordinary differential equations.

(9)
(10)

x

DAFTAR PUBLIKASI HASIL PENELITIAN TESIS

Sebagian hasil tesis ini telah dipresentasikan dalam konferensi internasional dan

dipublikasikan dalam jurnal internasional sebagai berikut:

[1] M. Dispini dan S. Mungkasi, “Adomian decomposition method used to

solve the shallow water equations,” AIP Conference Proceedings, Volume 1746, Nomor 1, Artikel 020055, Tahun 2016, (terindeks Scopus), Link

Artikel: http://dx.doi.org/10.1063/1.4953980 .

[2] M. Dispini dan S. Mungkasi, “Adomian decomposition method used to

solve the acoustics equations” diterima dan sedang dalam proses publikasi

dalam Journal of Physics: Conference Series (terindeks Scopus). Link Jurnal: http://iopscience.iop.org/journal/1742-6596

Selain itu, sebagian hasil lain sedang dalam persiapan untuk

dikembangkan menjadi artikel ilmiah yang disusun oleh pembimbing (Sudi

(11)

xi

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena dengan penyertaan-Nya,

serta dengan bantuan, bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak baik secara

langsung maupun tidak langsung, penulis dapat menyelesaikan tesis yang berjudul

“Metode Dekomposisi Adomian untuk Menyelesaikan Persamaan Gelombang Air

Dangkal dan Elastik”. Tesis ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk

memperoleh gelar Magister Pendidikan dari Program Studi Magister Pendidikan

Matematika, Jurusan Pendidikan dan Ilmu Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Oleh karena itu, ijinkan

penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada:

1. Orangtuaku, Jawi Suratman dan Tutik Susilowati serta mbak-mbakku,

Christiana Atika Sari dan Bernadeta Berta Jatu Andini yang selalu

mendukungdan mendoakan penulis kapanpun.

2. Bapak Sudi Mungkasi, S.Si., M.Math.Sc., Ph.D., selaku dosen

pembimbing yang sudah meluangkan waktu dan dengan sabar

membimbing penulis, sehingga tesis ini dapat diselesaikan dengan baik.

3. Bapak Rohandi, Ph.D., selaku dekan FKIP Universitas Sanata Dharma

yang telah mengesahkan penulisan tesis ini.

4. Bapak Dr. Marcellinus Andy Rudhito, S.Pd., selaku penguji dan Ketua

Program Studi Magister Pendidikan Matematika yang telah memberikan

dukungan bagi penulis.

5. Bapak Prof. Dr. St. Suwarsono selaku penguji yang sudah memberikan

(12)

xii

6. Segenap dosen JPMIPA yang telah membantu dan memberikan dukungan

selama penulis menempuh kuliah, sehingga akhirnya penulis dapat

menyelesaikan studi dengan tepat waktu.

7. Segenap staf Sekretariat JPMIPA yang telah membantu dalam hal

administrasi kampus selama penulis melakukan studi di sini.

8. Sahabat-sahabatku yang selalu mendukungku, Margaretha Septyana,

Calcilea Deny, Adven Desi, Hosea Bivin, Nathalia, A. Saputra, mas Beni

dan mas Julius serta kawan-kawan yang tidak dapat saya sebutkan

satu-persatu.

9. Semua teman seperjuangan dari Program Studi Magister Pendidikan

Matematika angkatan 2015-2016 yang memberikan dukungan kepada

penulis selama studi.

10.Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, yang telah

membantu sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini.

Semoga tesis ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.

Penulis,

(13)

xiii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN MOTTO ... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi

ABSTRAK ... vii

ABSTRACT ... viii

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH... ix

DAFTAR PUBLIKASI HASIL PENELITIAN TESIS ... x

KATA PENGANTAR ... xi

DAFTAR ISI ... xiii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 3

C. Tujuan Penelitian ... 4

D. Manfaat Penelitian ... 4

E. Prasarat Materi ... 5

F. Tinjauan Pustaka ... 6

G. Kebaruan Penelitian ... 13

H. Metode Penelitian... 13

(14)

xiv

BAB II LANDASAN TEORI ... 16

A. Persamaan Diferensial Parsial ... 16

B. Penurunan Persamaan Gelombang ... 17

C. Metode Dekomposisi Adomian... 19

D. Dekomposisi Adomian pada Persamaan Burgers ... 22

E. Persamaan Gelombang Air Dangkal ... 25

F. Persamaan Gelombang Elastik ... 28

BAB III HASIL PENELITIAN ... 31

A. Solusi Persamaan Gelombang Air Dangkal ... 31

B. Solusi Persamaan Gelombang Elastik ... 40

C. Solusi Persamaan Gelombang Akustik ... 49

D. Solusi Persamaan Gelombang Difusi ... 58

E. Solusi Persamaan Gelombang Kinematik ... 63

F. Kekurangan Penelitian ... 69

BAB IV ASPEK PENDIDIKAN ... 71

A. Implikasi Pembelajaran di Sekolah Menengah ... 71

B. Implikasi Pembelajaran di S1 Pendidikan Matematika ... 77

C. Refleksi Pengalaman Penelitian Matematika ... 78

BAB V PENUTUP ... 81

A. Kesimpulan ... 81

B. Saran ... 84

(15)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia merupakan negara dengan wilayah yang sangat luas. Hampir

dua per tiga bagian wilayah Indonesia merupakan wilayah perairan. Oleh karena

itu oseanografi sangat berguna dalam membantu menganalisa potensi-potensi

alam di wilayah Indonesia terutama wilayah perairan. Dalam mempelajarinya

mungkin ilmu-ilmu lain seperti misalnya fisika memang dapat digunakan, namun,

dibutuhkan matematika untuk membantu menganalisa fenomena alam yang ada

agar hasil analisa yang diperoleh dapat lebih akurat dan tepat serta lebih relevan.

Salah satu fenomena alam yang memicu penulis dalam pembuatan tesis ini

adalah terjadinya banjir yang hampir terjadi setiap tahun. Banyak sekali penyebab

banjir, salah satunya adalah kapasitas daerah aliran sungai yang kurang memadai

untuk menampung air hujan yang masuk ke daerah aliran sungai (DAS).

Berangkat dari masalah nyata ini, penulis ingin meneliti tentang gelombang air

dangkal. Gelombang air dangkal untuk dapat dianalisi maka dibentuk persamaan

gelombang air dangkal dimana memiliki dua kasus khusus yaitu persamaan

gelombang kinematik dan persaman gelombang difusi. Masing-masing persamaan

tersebut dapat diaplikasikan dalam masalah-masalah nyata yang ditemukan dalam

kehidupan sehari-hari.

(16)

-fenomena banjir ataupun kejadian-kejadian alam lain. Namun, dibutuhkan juga

analisa tentang bentuk dasar perairan, analisa lokasi makhluk hidup yang ada di

perairan, misalnya di lautan. Analisis tersebut juga membutuhkan bantuan bidang

matematika untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat. Persamaan gelombang

akustik merupakan salah satu persamaan yang dapat membantu analisa hal

tersebut. Melalui gelombang suara yang dipantulkan oleh radar ke dalam laut,

maka dapat diketahui topografi laut atau perairan serta lokasi ikan-ikan yang ada

di perairan tersebut. Sehingga, dengan alasan ini, peneliti ingin meneliti tentang

gelombang akustik yang direpresentasikan secara matematis dengan persamaan

gelombang akustik. Persamaan gelombang akustik sendiri merupakan bentuk

khusus dari persamaan gelombang elastic, sehingga penting untuk meneliti

tentang persamaan gelombang elastic beserta persamaan gelombang akustik.

Solusi yang dari persamaan gelombang air dangkal dan persamaan

gelombang elastic beserta masing-masing kasus khususnya, merupakan

representasi solusi dari masalah nyata terkait gelombang air dangkal dan

gelombang elastik beserta masing-masing kasus khususnya. Solusi yang

ditampilkan dalam bentuk fungsi dan grafik. Grafik-grafik tersebut dapat

menggambarkan hasil analisa terhadap kasus yang dicari.

Persamaan gelombang air dangkal dan persamaan gelombang elastik yang

dicari adalah persamaan gelombang air dangkal dan elastik dimensi-1. Persamaan

dimensi-1 artinya adalah hanya ada satu variabel ruang yang dicari dalam

(17)

sebelumnya dengan berbagai metode, misalnya metode volume berhingga, metode

beda hingga, dan lain-lain. Oleh karena itu, penulis ingin menggunakan metode

yang lain untuk menganalisa kedua persamaan gelombang tersebut. Salah satu

metode terbaru yang telah dikembangkan adalah metode dekomposisi Adomian

yang ditemukan oleh George Adomian. Metode Dekomposisi Adomian telah

terbukti dapat dengan mudah digunakan untuk menyelesaikan persamaan

diferensial biasa maupun parsial, linear maupun non-linear, dan persamaan

integral linear maupun non-linear. Selain itu, tidak diperlukan metode linearisasi

ataupun diskretisasi. Solusi yang dihasilkan masih berupa solusi pendekatan.

Solusi yang didapatkan kemudian diilustrasikan dengan grafik menggunakan

komputer sehingga dapat menggambarkan proses yang terjadi pada persamaan

gelombang air dangkal dan persamaan elastik dengan masing-masing

penyederhanaannya (masing-masing kasus khususnya).

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang dijelaskan, maka rumusan

masalah yang terdapat dalam tesis ini adalah sebagai berikut.

1. Bagaimana penyelesaian persamaan gelombang air dangkal beserta kasus

khususnya (persamaan gelombang difusi dan persamaan gelombang

kinematik) dengan menggunakan Metode Dekomposisi Adomian?

2. Bagaimana penyelesaian persamaan gelombang elastik beserta kasus

khususnya (persamaan gelombang akustik) dengan menggunakan Metode

(18)

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah diberikan, tujuan dari penelitian

ini adalah sebagai berikut.

1. Untuk mencari solusi penyelesaian persamaan gelombang air dangkal

beserta kasus khususnya (persamaan gelombang difusi dan persamaan

gelombang kinematik), yang merupakan representasi dari solusi

permasalahan nyata terkait gelombang air dangkal, dengan menggunakan

Metode Dekomposisi Adomian.

2. Untuk mencari solusi penyelesaian persamaan gelombang elastik beserta

kasus khususnya (persamaan gelombang akustik), yang merupakan

representasi dari solusi permasalahan nyata terkait gelombang elastik,

dengan menggunakan Metode Dekomposisi Adomian.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Untuk Ilmu Pengetahuan

Penelitian ini dapat mengisi celah kosong yang terdapat dalam penelitian

sebelumnya, yaitu dapat memperlihatkan relevansi dari penggunaan

Metode Dekomposisi Adomian dalam penyelesaian persamaan aliran air

dangkal. Selain itu, memberikan sumbangan baru terhadap penggunaan

Metode Dekomposisi Adomian pada persamaan elastik serta

masing-masing penyederhanaannya.

(19)

Memperkenalkan Metode Dekomposisi Adomian untuk menyelesaikan

permasalahan persamaan diferensial biasa maupun parsial linear maupun

non-linear dan persamaan integral linear maupun non-linear.

3. Untuk Aplikasi dalam Kehidupan Nyata

Dapat memperlihatkan perilaku dalam permasalahan terkait dengan

gelombang air dangkal, gelombang difusi, dan gelombang kinematis serta

gelombang elastik dan gelombang akustik. Misalnya, dalam gelombang

kinematik, dapat diterapkan dalam permasalahan daerah aliran sungai yang

berfungsi untuk menerima, menyimpan dan mengalirkan air hujan

sehingga dapat diprediksi simpanan air yang tersedia dalam DAS (daerah

aliran sungai/ watershed). E. Prasyarat Materi

Untuk mempermudah pembaca dalam memahami tesis ini, diperlukan

beberapa materi prasyarat sebagai berikut.

1. Kalkulus Diferensial-Integral

Pengetahuan tentang kalkulus diferensial maupun kalkulus integral sangat

diperlukan dalam memahami tesis ini, terutama dalam langkah-langkah

Metode Dekomposisi Adomian. Dalam metode tersebut, banyak sekali

proses untuk menurunkan dan mengintegralkan fungsi sehingga jika

pembaca memenuhi materi prasyarat ini, maka akan lebih mudah

memahami isi tesis ini.

(20)

Persamaan diferensial biasa diperlukan sebagai materi prasyarat dalam

memahami materi tesis ini karena persamaan diferensial biasa menjadi

dasar dalam memahami persamaan diferensial parsial.

3. Persamaan Diferensial Parsial

Materi persamaan diferensial parsial sangat dibutuhkan sebagai materi

prasyarat dalam memahami langkah-langkah Metode Dekomposisi

Adomian karena persamaan-persamaan yang dibahas dalam tesis ini

berbentuk persamaan diferensial parsial.

4. Pemodelan Matematika

Pada tesis ini banyak materi tentang pemodelan matematika.

Masalah-masalah yang diteliti berawal dari Masalah-masalah nyata yang kemudian

dimodelkan secara matematis dan selanjutnya dianalisa secara matematis

dan fisis.

5. Getaran dan Gelombang

Materi getaran dan gelombang sangat penting sebagai pengantar untuk

memahami materi tesis ini karena materi-materi yang dibahas dalam tesis

ini. Materi-materi tersebut dapat memudahkan pembaca dalam memahami

pengertian-pengertian serta teori-teori yang berhubungan dengan getaran

dan gelombang yang mana merupakan pembahasan utama dalam tesis ini.

F. Tinjauan Pustaka

Pada bagian ini akan dipaparkan dan dijelaskan letak distribusi penelitian

dari penulis. Penelitian-penelitian terkait materi tesis yang pernah dilakukan akan

(21)

merupakan pembahasannya, yang diilustrasikan pada Diagram 1 hingga Diagram

4.

Diagram 1. Garis besar penelitian

Pada subbab ini, dipaparkan tinjauan-tinjauan pustaka serta kebaruan

penelitian penulis. Bagian diagram kedua sampai diagram keempat secara

berturut-turut akan disajikan tinjauan-tinjauan pustaka yang berisi

penelitian-penelitian yang pernah dilakukan oleh para peneliti sebelumnya pada materi

Metode Dekomposisi Adomian, gelombang air dangkal dimensi satu dan terakhir

adalah gelombang elastik dimensi satu. Persamaan air dangkal dimensi satu

diturunkan menjadi tiga persamaan yaitu persamaan air dangkal, persamaan

difusi, dan persamaan kinematik. Persamaan elastik dimensi satu diturunkan

menjadi dua persamaan yaitu persamaan elastik dan persamaan akustik. Pada

bagian akhir akan dijelaskan penelitian yang dilakukan oleh penulis dan

dijelaskan letak kebaruan penelitian. Metode

Dekomposisi Adomian

Gelombang Air Dangkal

Persamaan Air Dangkal

Persamaan Difusi

Persamaan Kinematik

Gelombang Elastik Persamaan Elastik

(22)

Diagram 2. Metode dekomposisi Adomian

George Adomian telah mengenalkan dan mengembangkan metode

dekomposisi Adomian. Pada tahun 1996, Adomian melakukan penelitian tentang

Metode Dekomposisi Adomian untuk digunakan pada persamaan diferensial

parsial nonlinier. Solusi eksplisit telah dihitung dengan Metode Dekomposisi Metode

“Construction of solutions for the shallow water equations by the

decomposition method” oleh Al-Khaled dan Allan (2004)

“Adomian decomposition method used to solve the gravity wave

equations”

oleh Mungkasi and Dheno (2016)

Penelitian Penulis

“Adomian decomposition method used to solve the shallow water

equations”

oleh Dispini and Mungkasi (2016)

“Adomian decomposition method used to solve the acoustics

equations”

(23)

Adomian untuk persamaan Burgers. Pada penelitian tersebut Adomian

menemukan bahwa efisiensi dari dekomposisi membuat metode tersebut dapat

dijadikan pilihan karena tidak dibutuhkan linearisasi ataupun perturbasi. Menurut

Wazwaz (2009), Metode Dekomposisi Adomian terbukti sangat ampuh, efektif,

dan dapat menyelesaikan permasalahan persamaan diferensial parsial ataupun

biasa, linear ataupun non-linear, dan persamaan integral linear dan non-linier.

Pada penelitian Wazwaz, metode tersebut sukses menyelesaikan sebagian besar

persamaan diferensial parsial yang muncul pada beberapa model fisis dan aplikasi

sains baik dimensi satu, dimensi dua, maupun dimensi yang lebih tinggi.

Penelitian-penelitian terkait metode dekomposisi Adomian sudah mulai

berkembang sampai saat ini, diantaranya adalah penelitian oleh Al-Khaled dan

Allan (2004) serta Mungkasi dan Dheno (2016). Kedua penelitian tersebut tentang

penggunaan Metode Dekomposisi Adomian dalam menyelesaikan persamaan air

dangkal serta persamaan gelombang gravitasi. Masih banyak lagi

penelitian-penelitian terkait Metode Dekomposisi Adomian yang tidak mungkin penulis

jelaskan satu persatu dalam tesis ini. Penelitian penulis adalah penyelesaian

persamaan gelombang air dangkal dimensi satu, persamaan difusi, persamaan

gelombang kinematik, persamaan gelombang elastik, dan persamaan gelombang

akustik dimensi satu. Penelitian tersebut belum pernah dikerjakan sebelumnya

(24)

Diagram 3. Penelitian gelombang air dangkal dimensi satu

Pada Diagram 3, dipaparkan skema penelitian-penelitian yang pernah

dilakukan sebelumnya, baik penelitian tentang persamaang gelombang air

dangkal, persamaan gelombang difusi, maupun persamaan gelombang kinematik

dimensi satu. Acuan utama pada penelitian gelombang air dangkal ini adalah

jurnal yang ditulis oleh Al-Khaled dan Allan (2004). Pada tulisan tersebut,

penelitian tentang konstruksi solusi untuk persamaan air dangkal dengan metode

dekomposisi, terlihat bahwa Metode Dekomposisi Adomian sangat menjanjikan

untuk menyelesaikan suatu sistem persamaan nonlinear. Contoh dalam penelitian Gelombang

Air Dangkal Dimensi 1

Persamaan Air Dangkal

“Construction of solutions for the shallow water equations by the decomposition

method”

oleh Al-Khaled dan Allan (2004)

“Adomian decomposition method used to solve the shallow water equations” oleh Dispini dan Mungkasi (2016)

(25)

tersebut menunjukkan konvergensi yang cepat pada metode tersebut (Al-Khaled

dan Allan, 2004). Kebaruan yang ada dalam penelitian penulis adalah relevansi

dari Metode Dekomposisi Adomian untuk persamaan air dangkal. Perlu

digarisbawahi bahwa persamaan air dangkal tidak memiliki solusi eksak secara

umum sehingga, pada penelitian penulis untuk mencaritahu bagaimana relevansi

Metode Dekomposisi Adomian untuk persamaan air dangkal.

Miller (1984) telah menjelaskan konsep dasar dari gelombang kinematik.

Model sederhana dari persamaan gelombang kinematik kemudian menjadi bahan

penelitian penulis. Kebaruan dari penelitian ini adalah penulis menyelesaikan

model gelombang kinematik dengan Metode Dekomposisi Adomian. Relevansi

dari penyelesaian persamaan kinematik dan persamaan difusi dimensi satu

menggunakan Metode Dekomposisi Adomian juga belum pernah diteliti

(26)

Diagram 4. Penelitian gelombang elastik dimensi satu

Penelitian-penelitian tentang gelombang elastik telah banyak dilakukan.

Salah satu diantaranya adalah penelitian oleh LeVeque (2002) tentang

penyelesaian persamaan elastik nonlinear pada media heterogen dengan

menggunakan metode volume berhingga, seperti pada diagram 4. Penulis

menggunakan model matematika yang digunakan oleh LeVeque dan kemudian

menyelesaikannya dengan metode dekomposisi Adomian. Sebelumnya, model

tersebut belum pernah diteliti dengan Metode Dekomposisi Adomian sehingga

terlihat jelas kebaruan dari penelitian yang dilakukan oleh penulis. Model akustik

yang diteliti oleh penulis merupakan penyederhanaan dari model elastik yang

diteliti oleh LeVeque (2002) yang belum pernah diteliti sebelumnya dengan

menggunakan Metode Dekomposisi Adomian. used to solve the acoustics

equations”

(27)

G. Kebaruan Penelitian

Persamaan aliran air dangkal telah diteliti sebelumnya oleh Al-Khaled dan

Allan (2004) namun, relevansi penggunaan Metode Dekomposisi Adomian dalam

menyelesaikan persamaan aliran air dangkal yang belum pernah diteliti

sebelumnya. Metode Dekomposisi Adomian tidak memiliki solusi eksak umum

seperti yang telah dijelaskan pada bagian tinjauan pustaka. Relevansi dari

penggunaan Metode Dekomposisi Adomian. Selain itu, Metode Dekomposisi

Adomian juga belum diteliti dalam penggunaannya untuk penyelesaian

penyerdehanaan dari persamaan aliran air dangkal yaitu persamaan aliran air

dangkal, persamaan difusi, dan persamaan kinematik.

Kebaruan penelitian yang lainnya adalah penggunaan Metode

Dekomposisi Adomian pada persamaan elastik serta persamaan

penyederhanaannya belum pernah diteliti sebelumnya sehingga, penyelesaian

persamaan akustik linear dengan Metode Dekomposisi Adomian pada tesis ini

termasuk penelitian yang terbaru.

H. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan oleh penulis adalah metode studi

pustaka yaitu mempelajari materi dari referensi-referensi yang berkaitan dengan

Metode Dekomposisi Adomian dalam menyelesaikan persamaan gelombang air

dangkal dan persamaan elastik dengan masing-masing penyederhanaannya,

mengumpulkan informasi dan menyusun tulisan ini menjadi suatu bentuk

penulisan yang runtut dan jelas sehingga mempermudah pembaca saat membaca.

(28)

internasional serta buku-buku terkait. Langkah-langkah yang dilakukan dalam

penulisan ini adalah:

1. Mempelajari teori tentang Metode Dekomposisi Adomian untuk

menyelesaikan persamaan diferensial parsial dari buku-buku maupun

jurnal-jurnal yang terkait.

2. Menyelesaikan soal-soal latihan terkait dengan Metode Dekomposisi

Adomian.

3. Mempelajari informasi-informasi penting terkait persamaan diferensial

parsial dengan persamaan aliran air dangkal beserta penyederhanaannya.

4. Mempelajari informasi-informasi penting terkait persamaan diferensial

parsial dengan persamaan elastik beserta penyederhanaannya.

5. Memberikan penjelasan, bukti-bukti serta langkah-langkah dalam

mendapatkan solusi pendekatan dari metode dekomposisi Adomian secara

runtut dan jelas.

6. Menyusun seluruh materi yang telah dibahas secara runtut dan sistematis

pada langkah sebelumnya agar mempermudah para pembaca dalam

memahami isi penulisan.

7. Mengkonsultasikan isi tulisan dengan dosen pembimbing setiap

mendapatkan hasil penelitian (menemukan solusi-solusi permasalahan

yang dicari) serta setiap menemui kesulitan-kesulitan, kemudian merevisi

yang perlu direvisi.

(29)

I. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan dalam tesis ini adalah sebagai berikut.

1. Bab I : membahas pendahuluan yang meliputi latar belakang masalah,

rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, tinjauan pustaka,

metode penelitian, dan sistematika penulisan.

2. Bab II : membahas landasan teori yang berisi teori-teori yang digunakan

dalam penelitian ini. Teori-teori yang digunakan adalah teori persamaan

diferensial parsial, teori tentang Metode Dekomposisi Adomian,

Dekomposisi Adomian pada persamaan Burgers, persamaan air dangkal

dan persamaan gelombang elastik.

3. Bab III : membahas hasil penelitian yang berisi hasil penelitian dari semua

persamaan yang dicari yaitu tentang persamaan air dangkal, persamaan

gelombang elastik, persamaan gelombang akustik, persamaan gelombang

difusi dan persamaan gelombang kinematik.

4. Bab IV : membahas aspek pendidikan yang berisi kaitan-kaitan penelitian

terhadap aspek pendidikan baik di sekolah menengah maupun di tingkat

S1 Pendidikan Matematika.

(30)

16

BAB II

LANDASAN TEORI

Isi dari bab ini adalah teori-teori yang melandasi penelitian. Teori-teori yang

digunakan adalah persamaan diferensial parsial, metode dekomposisi Adomian

dan penggunaan dekomposisi Adomian pada persamaan Burgers, persamaan

aliran air dangkal, persamaan elastisitas dan persamaan akustik linear. Berikut ini

merupakan panjelasannya.

A. Persamaan Diferensial Parsial

Persamaan diferensial parsial (PDP) adalah persamaan yang memuat

variabel terikat (fungsi tidak diketahui) dan derivatif parsial (Wazwaz, 2009).

Persamaan diferensial biasa (PDB) memiliki variabel terikat = � tergantung

hanya pada sebuah variabel bebas �. Tidak seperti PDB, variabel terikat dalam

PDP seperti misalnya = �, � atau = �, , � , tergantung pada lebih dari

satu variabel bebas. PDP juga digunakan dalam bentuk sederhana persamaan

gelombang. Berikut ini adalah bentuk sederhana dari persamaan gelombang

dimensi satu.

PDP : �� = ��, < � < , � >

(2.1) Kondisi Batas : , � = , � = , � ≥ ,

Kondisi Awal : �, = � , �, = � �

dengan = �, � adalah nilai fungsi di titik sembarang dalam rangkaian saat

(31)

B. Penurunan Persamaan Gelombang

Persamaan gelombang diturunkan dari hukum kekekalan massa dan

momentum (LeVeque, 1992). Misalkan bahwa � �, � melambangkan massa jenis

fluida di titik � dan waktu �. Massa jenis ini didefinisikan dalam cara bahwa total

massa dari fluida dalam bagian yang diberikan dari � ke � , diberikan oleh

didapatkan dengan mengintegralkan ini saat waktu � ke � :

(32)

Untuk mendapatkan bentuk diferensial dari hukum kekekalan, diasumsikan bahwa

� �, � dan �, � adalah fungsi terdiferensial. Dengan menggunakan:

� �, � − � �, � = ∫� � � �, �

Karena ini berlaku untuk setiap bagian [� , � ] dan melewati setip interval waktu

[� , � ], disimpulkan bahwa sebenarnya integral dalam (2.8) adalah nol, yaitu:

��+ � � = . (2.9)

Persamaan di atas adalah bentuk diferensial dari hukum kekekalan massa, untuk

hukum kekekalan (2.9) dapat diselesaikan jika kecepatan �, � adalah fungsi

dari � �, � . Jika demikian, kemudian � adalah fungsi dari � sendiri, sehingga

� = � , dan persamaan kekekalan massa (2.9) menjadi:

��+ � � = . (2.10)

Persamaan gelombang yang dibahas dalam tesis ini secara umum

berbentuk hukum kekekalan massa:

��+ � � � = , (2.11)

jika tidak ada suku sumber. Jika ada suku sumber kuantitas yang mempengaruhi

(33)

��+ � � � = � �, � , �, � , (2.12)

dengan � �, � , �, � adalah suku sumber. Di sini � �, � adalah kuantitas

kekal dan � � adalah fluks kuantitas kekal tersebut.

C. Metode Dekomposisi Adomian

Metode Dekomposisi Adomian (Adomian (1998), Wazwaz (2009))

diperkenalkan dan dikembangkan oleh George Adomian dan terbukti memiliki

keunggulan, efektif, dan dapat mengatasi kasus-kasus linear maupun non-linear,

persamaan diferensial biasa maupun parsial, dan persamaan integral linear

maupun non-linear. Metode ini menyelesaikan permasalahan secara langsung

tanpa menggunakan linearisasi ataupun beberapa asumsi yang mungkin dapat

merubah sifat-sifat fisis dari model yang didiskusikan.

Pada penyelesaian bentuk sederhana gelombang dengan dimensi satu,

Metode Dekomposisi Adomian (Adomian, 1998) mengandung dekomposisi dari

fungsi �, yang tidak diketahui dari beberapa persamaan dalam bentuk jumlah

dari bilangan tak hingga dari komponen terdefinisi dengan deret dekomposisi:

�, = ∑ � �,

�=

di mana komponen �, , � ≥ yang ditentukan dalam cara rekursif. Metode

dekomposisi mencari komponen , , , … secara terpisah. Diberikan suatu

bentuk persamaan diferensial linear:

+ = �, (2.13)

di mana adalah operator turunan tingkat yang lebih rendah yang diasumsikan

(34)

nilai awal. Aplikasikan operator invers − pada kedua ruas dan menggunakan

kondisi yang diberikan untuk mendapatkan:

= − − , (2.14)

di mana fungsi menunjukkan hasil dari pengintegrasian � dan dari penggunaan

kondisi yang diberikan yang diasumsikan untuk ditentukan. Selanjutnya akan

dijelaskan perhitungan dengan Metode Dekomposisi Adomian.

Pada bentuk sederhana persamaan gelombang dalam dimensi satu yang

telah diuraikan, dengan pengaplikasian Metode Dekomposisi Adomian:

�� = ��, < � < , � > , (2.15)

di mana = �, � adalah fungsi yang dicari saat posisi � dan saat waktu �, dan

adalah konstan. Persamaan (2.15) dapat ditulis menjadi:

� �, � = � �, � . (2.16)

Operator diferensial dan didefinisikan dengan:

� = � , � = � . (2.17)

Asumsikan operator integral − dan − ada dan dapat dimaknai sebagai

integral tak tentu dua-lipat yang didefinisikan sebagai

(35)

dan

�− � �, � = �, � − � � �, − , � . (2.21)

Solusi dapat diperoleh dengan menggunakan operator invers − atau operator

invers − . Bagaimanapun juga, penggunaan operator invers − hanya

membutuhkan penggunaan kondisi awal, sedangkan operasi dengan

�− menentukan kegunaan dari kondisi awal dan kondisi batas. Untuk alasan ini,

diaplikasikan metode dekomposisi dalam arah �. Setelah mengaplikasikan

untuk kedua ruas dan menggunakan kondisi awal kita mendapatkan:

�, � = � + �� � + �− ( � �, � ). (2.22)

Metode Adomian mendekomposisi perubahan fungsi �, � :

�, = ∑ � �,

Metode tersebut menunjukkan bahwa komponen nol �, � diidentifikasi

dengan lambang yang tidak termasuk dalam − pada (2.25). komponen yang

lain ditentukan dengan menggunakan relasi rekursif dengan

+ + + = � + �� � + �− ( � + + + ), (2.26)

(36)

�+ �, � = �− ( � + + + ), � ≥ . (2.28)

Komponen-komponen �, � , �, � , �, � , … dapat ditentukan secara

terpisah dengan

�, � = � + �� � , (2.29)

�, � = �− ( � ) = (�! ′′ � +�! �′′ � ),

(2.30)

�, � = �− ( � ) = (�! � +�! � � ),

(2.31)

�, � = �− ( � ) = (�! � +�! � � ),

(2.32)

sehingga diperoleh,

�, � = ∑ � ∞

�=

( �� !� � + �� + ! ��+ � � ). (2.33)

Persamaan (2.33) merupakan solusi dari persamaan (2.15).

D. Dekomposisi Adomian pada Persamaan Burgers

Pada bagian ini akan dibahas penggunaan Metode Dekomposisi Adomian

pada persamaan diferensial parsial. Persamaan gelombang menggunakan

persamaan diferensial parsial sehingga penting untuk memberikan salah satu

ilustrasi bagaimana Metode Dekomposisi Adomian menyelesaikannya. Secara

khusus, persamaan yang akan diselesaikan adalah persamaan Burgers.

(37)

di mana adalah kuantitas yang diteliti. Notasi � adalah variabel untuk waktu dan

� adalah variabel ruang. Ruang dan waktu adalah variabel-variabel bebas.

Didefinisikan operator turunan = �

�� dan �� =

kedua ruas untuk persamaan sebelumnya untuk mendapatkan persamaan

�− � = �− �� − �− �, (2.36)

Atau

− = �− �� − �− �. (2.37)

Untuk nonlinear dapat ditulis dalam polinomial Adomian �, dimana =

∑∞�= ��{ �}, kemudian substitusikan polinomial ke dalam persamaan. Dengan

cara yang sama, substitusikan dekomposisi dari

= ∑∞�= � pada kedua ruas, dimana = , didapatkan

Sekarang, dapat dilihat hasil dari setiap komponen dekomposisi dari , yaitu,

= �− �� − �− � , (2.39)

= �− �� − �− � , (2.40)

= �− �� − �− � , (2.41)

(38)

Polinomial Adomian � untuk kasus ini diberikan oleh :

� = ′ , (2.43)

� = ′ + , (2.44)

� = ′ ++, (2.45)

�� = � ′ + �− ′ + + ′�− + ′�, (2.46)

sehingga, dapat ditentukan menjadi bentuk rangkaian = ∑∞�= seperti yang

diharapkan. Komponen ke−� pada pendekatan dari diberikan oleh jumlahan

dari , , , , �− , jadi

��[ ] = ∑ �−

=

. (2.47)

Dengan cara Adomian untuk menspesifikasi = � ketika � = . Didapatkan

= � = = �, (2.48)

= − �− � = −��, (2.49)

= − �− � = �− �� =�� , (2.50)

Sehingga, = � − � +� − . Didapatkan = �

+� adalah solusi dari

persamaan Burgers dengan masalah nilai awal = � saat � = . Hasil akhir ini

adalah solusi untuk persamaan (2.34) menggunakan Metode Dekomposisi

Adomian. Jelas bahwa = �

+� adalah solusi eksak dari persamaan Burgers

(39)

ditemukan bahwa jika solusi eksak teridentifikasi memiliki bentuk tertutup, maka

Metode Dekomposisi Adomian konvergen sangat cepat pada solusi eksak.

E. Persamaan Gelombang Air Dangkal

Gelombang air dangkal adalah gelombang di mana kedalaman airnya atau

amplitudonya sangat kecil dibandingkan dengan panjang gelombangnya.

Persamaan air dangkal disebut juga sebagai sistem Saint-Venant di mana hukum

kekekalan massa dan momentum sangat berpengaruh. Persamaan-persamaan

dalam sistem tersebut merupakan penurunan dari hukum kekekalan massa dan

hukum kekekalan momentum. Pada persamaan ini (LeVeque, 1992) diasumsikan

massa jenis � konstan, sedangkan, tinggi ℎ �, � berubah-ubah, dan begitu juga

total massa dalam [� , � ] saat � adalah:

total massa di [� , � ] = ∫ �ℎ �, ��

� �. (2.51)

Momentum pada setiap titik adalah � �, � dan integralnya memberikan fluks

massa menjadi � �, � ℎ �, � , sehingga menjadi:

ℎ�+ ℎ � = . (2.52)

Persamaan kekekalan momentum memberikan bentuk:

�ℎ �+ �ℎ + �= . (2.53)

Tekanan pada fluks momentum adalah:

= ��ℎ , (2.54)

Dengan � adalah konstan gravitasi. Dengan menggunakan (2.53) dan (2.54)

(40)

ℎ �+ ℎ + �ℎ �= . (2.55)

Persamaan (2.55) dapat disimplifikasi dan dengan mereduksi beberapa suku maka

menjadi:

�+ ( + ℎ)

� = . (2.56)

Persamaan (2.52) dan (2.56) merupakan sistem persamaan gelombang air dangkal.

Persamaan gelombang air dangkal dapat disederhanakan menjadi tiga persamaan,

yaitu persamaan gelombang air dangkal, persamaan difusi dan persamaan

kinematik. Berikut ini adalah masing-masing persamaan yang diteliti dalam

penelitian ini.

1. Persamaan Gelombang Air Dangkal

Persamaan gelombang air dangkal (Al-Khaled dan Allan, 2004) satu

dimensi dapat direpresentasikan sebagai berikut.

� ℎ + �( ℎ

+ ℎ) = −�′ , � ℝ, � >. (2.57)

Di mana � � adalah topografi tanah, ℎ �, � menunjukkan ketinggian

(kedalaman air) diatas topografi tanah, �, � adalah kecepatan air, dan

diasumsikan bahwa akselerasi yang disebabkan oleh gravitasi adalah satu

sedangkan dua variabel bebas � dan � secara berturut-turut adalah jarak

sepanjang arah aliran dan waktu. Dengan nilai kondisi awalnya adalah:

(41)

Di sini � dan � adalah sebarang fungsi. Dengan kata lain, persamaan

aliran air dangkal dengan masalah nilai awal dapat direpresentasikan

dengan:

ℎ�+ ℎ�+ ℎ �= , ℎ �, = � � , (2.59)

�+ ℎ�+ � = −�′ � , �, = � � . (2.60)

Pada persamaan gelombang air dangkal tersebut adalah persamaan yang

akan diteliti dalam tesis ini. Masalah nyata terkait dengan gelombang air

dangkal antara lain, tsunami, banjir, dan masalah bendungan bobol (dam

break). Solusi dari penelitian ini untuk melihat kecepatan gelombang dan

kedalaman gelombang air ℎ pada titik � tertentu dan pada waktu � tertentu.

2. Persamaan Gelombang Difusi

Difusi adalah penyebaran molekul dari konsentrasi tinggi menuju ke

konsentrasi yang lebih rendah. Persamaan gelombang difusi yang dibahas

pada penelitian ini adalah persamaan gelombang difusi dimensi satu. Berikut

ini adalah persamaannya:

di mana� adalah konsentrasi polutan air di laut (misal). Dengan kondisi

awal:

� �, = � = . (2.62)

Kemudian, dapat ditulis kembali menjadi:

��+ �� = ���� + �. (2.63)

Persamaan (2.63) adalah persamaan yang akan diselesaikan pada penelitian

(42)

penyebaran asap rokok dalam suatu ruangan, penyebaran limbah cair di

sungai, penyebaran limbah gas dari pabrik ke ruangan terbuka, dan masih

banyak lagi. Solusi dari penelitian ini untuk melihat gelombang aliran

konsentrasi � suatu larutan pada titik � tertentu dan waktu � tertentu.

3. Persamaan Gelombang Kinematik

Persamaan gelombang kinematik (Miller, 1983) termasuk dalam

persamaan gelombang air dangkal dimensi satu. Persamaan gelombang

kinematik yang dibahas pada penelitian ini adalah persamaan gelombang

kinematik dimensi satu. Berikut ini adalah persamaannya:

ℎ�+ ℎ ℎ� = �, (2.64)

dengan kondisi awalnya adalah

ℎ �, = ℎ = . (2.65)

Persamaan (2.64) adalah persamaan yang akan diselesaikan pada penelitian

ini. Masalah nyata terkait dengan gelombang kinematik adalah masalah

gelombang aliran pada daerah aliran sungai (DAS). DAS berfungsi untuk

menerima, mengalirkan dan menampung air hujan. Solusi dari penelitian ini

untuk melihat banyaknya simpanan air ℎ pada titik � tertentu dan pada

waktu � tertentu.

F. Persamaan Gelombang Elastik

Pada persamaan gelombang elastik, terdapat dua jenis persamaan. Pertama

(43)

gelombang akustik. Persamaan akustik linear diturunkan dari persamaan

elastisitas non-linear. Berikut ini adalah persamaan gelombang elastisitas

dimensi-1 mengacu pada LeVeque (2002):

{ � � �, � − � �, � = ,

� �, � − � � �, � , � � = .

(2.66)

Disini � �, � adalah regangan (strain), �, � adalah kecepatan, dengan massa

jenis diasumsikan satu dan � �, � adalah tegangan (stress) dan variabel bebas �

dan � secara berturut-turut merepresentasikan ruang dan waktu. Relasi linear

tekanan-regangan adalah:

� �, � = � � (2.67)

di mana � adalah modulus dari bagian yang dimampatkan. Pada kasus linear

sangat mungkin untuk menuliskan kembali persamaan dengan mengeliminasi �

dan menggunakan = −� untuk mendapatkan:

{ �+ � � = ,

� � �+ �= . (2.68)

Persamaan tersebut adalah persamaan akustik linear satu dimensi. Kemudian

untuk menyederhanakan persamaan, dengan mengasumsikan � sama dengan

satu, dan massa jenis � � sama dengan satu, maka didapatkan:

{ �+ �= ,

�+ �= . (2.69)

Persamaan elastisitas dan persamaan akustik linear dimensi-1 tersebut yang

kemudian akan diteliti dalam tesis ini. Masalah nyata dari persamaan gelombang

(44)

diberikan tekanan. Solusi dari penelitian persamaan gelombang elastik ini untuk

melihat gelombang regangan � dan kecepatan gelombang pada titik � tertentu

dan nilai waktu � tertentu. Sedangkan, masalah nyata dari persamaan gelombang

akustik antara lain adalah gelombang suara dari radar yang dipantulkan ke dalam

laut untuk mengetahui topografi dasar laut ataupun untuk mengetahui lokasi ikan

lumba-lumba yang juga memancarkan gelombang suara, dan masih banyak lagi

aplikasi dari gelombang akustik ini. Solusi dari penelitian persamaan gelombang

akustik ini untuk melihat gelombang tekanan dan kecepatan gelombang pada

(45)

31

BAB III

HASIL PENELITIAN

Bab ini berisi tentang hasil-hasil penelitian yang telah dikerjakan, yaitu

penyelesaian persamaan air dangkal, gelombang akustik, gelombang elastik,

gelombang difusi, dan gelombang kinematik dengan metode dekomposisi

Adomian.

A. Solusi Persamaan Gelombang Air Dangkal

Gelombang air dangkal merupakan gelombang dimana kedalaman air

ataupun amplitudonya sangat kecil dibandingkan dengan panjang gelombangnya.

Referensi utama yang digunakan penulis pada bagian ini adalah Al-Khaled dan

Allan (2004) dan Wazwaz (2009). Persamaan air dangkal biasa disebut sebagai

sistem Saint-Venant. Persamaan ini diturunkan dari hukum kekekalan massa dan

momentum. Sistem dari persamaan air dangkal merupakan persamaan yang saling

simultan yang berasal dari persamaan hukum kekekalan massa dan persamaan

kekekalan momentum. Oleh karena itu, variabel yang paling berpengaruh dalam

persamaan air dangkal adalah variabel ℎ �, � yaitu kedalaman air dan variabel

�, � yaitu variabel kecepatan air, sedangkan, � merupakan arah aliran air dan �

adalah variabel waktu. Persamaan air dangkal dapat digunakan untuk

menyelesaikan permasalahan banjir, bendungan bobol dan beberapa permasalahan

lain terkait gelombang air dangkal. Beberapa manfaat dari aplikasi persamaan air

dangkal antara lain dapat memprediksi perilaku fisis (kecepatan air, kedalaman

(46)

Perlu diketahui bahwa persamaan aliran air dangkal tidak memiliki solusi

eksak secara umum sehingga dengan menggunakan metode dekomposisi

Adomian dapat ditemukan solusi pendekatan dari persamaan air dangkal.

Persamaan air dangkal yang dibahas pada penelitian ini adalah persamaan air

dangkal dimensi satu dimana hanya ada satu variabel ruang � yang terlibat

dalam persamaan ini. Bagian ini memuat perhitungan serta penyelesaian

persamaan air dangkal dengan metode dekomposisi Adomian.

Penulisan dalam bagian ini sebagai berikut. Pertama dijelaskan bagaimana

Al-Khaled dan Allan (2004) memperluas pendekatan Adomian untuk

menyelesaikan sebuah sistem persamaan diferensial, yang mana adalah persamaan

air dangkal. Pekerjaan dari Al-Khalled dan Allan (2004) kemudian diaplikasikan

untuk menyelesaikan sebuah permasalahan aliran yang tidak tenang dan

mendiskusikan hasil solusi dari persamaan air dangkal apakah memiliki perilaku

fisis yang sesuai atau tidak. Persamaan gelombang air dangkal dimensi-1 pada

aliran fluida direpresentasikan sebagai berikut:

menyederhanakan persamaan maka diasumsikan bahwa akselerasi yang

disebabkan oleh gravitasi adalah satu. Dua variabel bebas � dan � secara

(47)

(ℎ �,�, ) = (� �� � ) , � ℝ. (3.2)

Disini � dan � adalah sebarang fungsi. Dengan kata lain, persamaan gelombang

air dangkal dengan masalah nilai awal dapat direpresentasikan dengan:

ℎ�+ ℎ�+ ℎ � = , ℎ �, = � � , (3.3)

�+ ℎ�+ �= −�′ � , �, = � � . (3.4)

Kedua persamaan tersebut kemudian dituliskan kembali dalam bentuk operator,

lalu didapatkan:

mengaplikasikan operator invers pada kedua ruas maka didapatkan,

�− �ℎ + �− �ℎ + �− ℎ � = �− , ℎ �, = � � , (3.7)

Adomian mengasumsikan sebuah solusi deret tak hingga untuk fungsi yang tidak

(48)
(49)

= ℎ + ℎ + ℎ + ℎ , (3.24)

Dengan menggunakan hasil tersebut, dengan mempertimbangkan penelitian

Al-Khaled dan Allan (2004) serta penelitian yang dilakukan penulis, ditemukan

fungsi iterasi pada metode dekomposisi Adomian untuk persamaan air dangkal

adalah:

ℎ �, � = � � , ℎ�+ �, � = − �− [��+ �], � ≥ , (3.29)

�, � = � � ,

�+ �, � = − �− �′ � + [ �ℎ� + �] , � ≥ , (3.30)

dimana solusi eksak dapat ditulis dengan:

lim

�→∞∅� = ℎ �, � , lim�→∞�� = �, � . (3.31)

Pendekatan suku ke-� dari kedalaman air ℎ dan kecepatan adalah

∅�[ℎ] = ∑ ℎ� �, �

Pada bagian ini, akan dipaparkan hasil penelitian dari metode dekomposisi

Adomian untuk persamaan air dangkal. Diberikan kondisi awal untuk kedalaman

(50)

ℎ �, = + sech � + + exp −� , exp −� (3.33)

dan

�, = , (3.34)

dengan fungsi topografi tanah:

� � = − + exp −� . exp −� (3.35)

Dengan menggunakan kondisi awal dan fungsi topografi tanah, akan didapatkan

setiap suku ke-� dari kedalaman air ℎ dan kecepatan sebagai berikut:

ℎ�+ �, � = − �− [��+ �], � ≥ , (3.36)

�+ �, � = − �− � � + [ �ℎ�+ �] , � ≥ . (3.37) Digunakan software MAPLE untuk membantu perhitungan dalam mencari suku-suku untuk kedalaman air ℎ seperti berikut ini.

ℎ = + sech � + + exp −� ,exp −� (3.38)

ℎ = , (3.39)

ℎ =

cosh � ( + −� ) � (

− � cosh �

+ −� sinh � � cosh � + −� cosh �

+ − � cosh � + cosh �

+ −� cosh � − − � cosh �

+ cosh � − −� cosh � − − �

− cosh � − −� − ) ,

(51)

ℎ =

Suku-suku untuk kecepatan adalah:

(52)

perhitungan ini tidak dilanjutkan pada suku selanjutnya karena hasilnya lebih

rumit dan memerlukan waktu yang panjang untuk mendapatkan dan menuliskan

pada tesis ini.

Gambar 1.1. Solusi berdasarkan metode dekomposisi Adomian untuk (kiri) kedalaman

ℎ �, � dan (kanan) kecepatan �, � .

Gambar 1.1 merupakan grafik solusi pendekatan untuk kedalaman air dan

kecepatan air dari persamaan air dangkal dengan menggunakan metode

dekomposisi Adomian ketika � = sampai � = . . Di bawah ini akan

diberikan grafik solusi pendekatan dari kedalaman dan kecepatan pada skala

waktu tertentu.

(53)

Gambar 1.3. Hasil untuk kecepatan �, � dari metode dekomposisi Adomian pada saat waktu � = (kiri) dan � = . (kanan).

Hasil dari �[ℎ] dan �[ ] telah di-plot di Gambar 1.1, Gambar 1.2, dan Gambar 1.3. Pada kondisi awal, permukaan air membentuk gundukan dan

kecepatannya nol di manapun. Semakin waktu bertambah, permukaan air mulai

berubah bentuk, yang mana secara fisis sesuai dengan gravitasi. Bagaimanapun

juga, jika nilai waktu terlalu besar, solusinya menjadi tidak sesuai dengan keadaan

fisis di alam, yang mana, permukaan air di pusat dari gundukan sebelumnya

meningkat terlalu tinggi. Permukaan air di sisi kiri dan kanan dari gundukan

menurun dan mencapai topografi tanah saat � = . . Ini berarti bahwa jika

diinginkan solusi yang akurat untuk waktu yang besar, dibutuhkan suku yang

lebih besar juga (� lebih banyak) di pendekatan �[ℎ] dan �[ ] untuk solusi

eksak.

Pada penelitian ini ditemukan bahwa metode dekomposisi Adomian

relevan untuk nilai waktu yang kecil dan tidak relevan untuk nilai waktu yang

besar untuk permasalahan aliran yang tidak tenang. Diharapkan penelitian

(54)

untuk menemukan error atau kesalahan dari solusi metode dekomposisi Adomian

untuk persamaan air dangkal.

B. Solusi Persamaan Gelombang Elastik

Gelombang elastik merupakan gelombang yang menyebabkan deformasi

elastik tanpa menyebabkan perubahan struktur. Persamaan gelombang elastik erat

kaitannya dengan teori elastisitas gelombang. Dalam elastisitas gelombang,

dikenal sifat elastisitas benda, yaitu sifat suatu benda untuk mempertahankan

bentuknya pada keadaan semula. Contoh fenomena yang ada pada kehidupan

sehari-hari adalah ketika menekan senar gitar maka akan terjadi regangan yang

diakibatkan oleh tekanan dan regangan tersebut lama-kelamaan akan berhenti.

Persamaan elastik yang diteliti dalam tesis ini adalah persamaan elastik dimensi

satu. Oleh karena itu, variabel yang paling dominan dalam persamaan elastik

dimensi satu adalah tegangan, regangan, dan kecepatan. Tegangan adalah gaya per satuan luas, sedangkan regangan adalah perbandingan antara perubahan bentuk

dan ukuran benda setelah dikenai gaya dari keadaan semula. Berdasarkan hukum

Hook, regangan yang dihasilkan berbanding lurus dengan tegangannya (berlaku

untuk tegangan yang tidak terlalu besar). Persamaan elastik non-linear diberikan

sebagai berikut.

�� �, � − � �, � = , (3.46)

� � �, � �− � � �, � , � � = . (3.47)

� �, � dan �, � secara berturut-turut adalah regangan dan kecepatan. � = �

(55)

adalah tegangan. Asumsikan � = dan � = untuk mendapatkan persamaan

elastik non-linier paling sederhana, maka didapatkan:

��− �= , (3.48)

�− � + � �= . (3.49)

Untuk mempermudah perhitungan, diberikan contoh kondisi awal:

�, = , (3.50)

� �, = − . ℎ . � . (3.51)

Persamaan (3.48) dan (3.49) dapat ditulis kembali menjadi:

��− �= , (3.52)

�− ��− ���= (3.53)

Dengan mendefinisikan operator derivatif = �

�� dan � = �

�� dan kemudian

mengaplikasikannya maka persamaan (3.52) dan (3.53) akan menjadi:

�� − � = , (3.54)

� − �� − � �� = . (3.55)

Didefinisikan operator invers − = ∫ .� �, dan dengan mengaplikasikan

kedua ruas dari persamaan-persamaan sebelumnya untuk mendapatkan:

�− �� − �− � = , (3.56)

�− � − �− �� + � �� = . (3.57)

Persamaan diatas dapat ditulis kembali menjadi

�− �� − �− � = , (3.58)

�− � − �− ( �� + ∅ � ) = , (3.59)

dimana ∅ � = ��. Maka akan didapatkan � �, � dan �, � seperti dibawah

(56)

� �, � − � �, = �− � , (3.60)

�, � − �, = �− ( �� + ∅ � ), (3.61)

atau

� �, � = � �, + �− � , (3.62)

�, � = �, + �− ( �� + ∅ � ). (3.63)

Metode dekomposisi Adomian mengasumsikan sebuah deret tak hingga dalam:

�, � = ∑ � �, �

Jadi, didapatkan persamaan-persamaan dibawah ini:

∑ �� �, �

Polinomial Adomian � untuk kasus ini diberikan oleh:

� = � � , (3.71)

(57)

� = � � + � � + � � , (3.73)

�� = ��� �+ ��− � �+ + � ���. (3.74)

Hasil dari masing-masing komponen dari dekomposisi adalah:

� + � + � + = � + �− ( � + + + ), (3.75)

+ + +

=

+ �− ( � � + � + � + + � + � + � + ),

(3.76)

yang berarti bahwa untuk suku � ke-� adalah

� = − . ℎ . � , (3.77)

� = �− � , (3.78)

� = �− � , (3.79)

� = �− � , (3.80)

Sedangkan untuk suku ke-� adalah

= , (3.81)

= �− �� + � , (3.82)

= �− �� + � , (3.83)

= �− �� + � , (3.84)

(58)

��+ = �− � � , � ≥ , (3.85)

�+ = �− ��� + �� , � ≥ . (3.86)

Di sini solusi eksaknya diberikan oleh

lim

Dengan menggunakan software MAPLE, hasil dari suku-sukunya dihitung sampai iterasi keempat.

(59)

= � ��ℎ � ( ℎ � − )

ℎ � ,

(3.95)

= , (3.96)

= � ��ℎ � ( ℎ � − ℎ � )

× ℎ �

+ � ��ℎ � (+ ℎ � − )

× ℎ � ,

(3.97)

= . (3.98)

Oleh karena itu, didapatkan:

� = −

ℎ � ( � ℎ ( �)

− � ℎ ( �) − � ℎ ( �)

+ ℎ ( �) − � ℎ ( �)

+ � ℎ ( �) + � ℎ ( �)

− � ℎ ( �) + � ,

(60)

� = � ��ℎ �

ℎ � ( � ℎ ( �) + ℎ ( �)

− � ℎ ( �) − ℎ ( �)

+ � ℎ ( �) − � .

(3.100)

Berikut ini adalah grafik-grafik solusi pendekatan dari persamaan elastik dimensi

satu dengan menggunakan Metode Dekomposisi Adomian. Penulis menggunakan

MAPLE dan MATLAB untuk mempermudah pekerjaan.

(61)

Gambar 2.2. Grafik solusi pendekatan dari regangan � �, � pada persamaan elastik menggunakan metode dekomposisi Adomian

Dengan menggunakan MATLAB, maka didapatkan hasil simulasi seperti tampak dalam Gambar 2.1 hingga gambar 2.4.

(62)

Gambar 2.4. Grafik solusi pendekatan dari regangan pada persamaan elastik menggunakan metode dekomposisi Adomian

Dari grafik-grafik tersebut, dapat dilihat bahwa nilai regangan tertinggi adalah

ketika � = dan pada posisi awal � = . Semakin waktu bertambah, maka

regangan dari titik asal merambat ke arah kiri dan ke arah kanan. Pada � =

sampai � = . . Kecepatan berhubungan dengan perambatan regangan. Ketika

kecepatannya negatif, perambatan gelombang regangan ke kanan dan positif

ketika ke kiri. Pada grafik kecepatan, kecepatan cenderung menuju 0 (nol) untuk �

tak hingga dan � tak hingga, hal ini juga berlaku pada grafik regangan. Hal ini

relevan dengan sifat elastisitas suatu benda untuk mempertahankan bentuk seperti

keadaan semula. Dari grafik tersebut dapat dilihat bahwa untuk nilai � yang kecil

maka MDA akurat dalam menyelesaikan persamaan elastik dimensi satu, namun

kurang akurat untuk � yang besar. Untuk menambah keakuratan pada nilai � yang

(63)

C. Solusi Persamaan Gelombang Akustik

Penelitian ini bertujuan untuk meneliti penggunaan metode dekomposisi

Adomian untuk menyelesaikan persamaan akustik dimensi satu. Persamaaan

akustik dapat diturunkan dari persamaan elastik nonlinier, seperti yang

dideskripsikan oleh LeVeque (2002). Penelitian ini adalah pengaplikasian pertama

kali dari metode dekomposisi Adomian untuk menyelesaikan persamaan akustik.

Susunan dalam bagian ini adalah sebagai berikut. Pertama, akan

dideskripsikan permasalahan yang akan diteliti. Kemudian, akan dijelaskan sedikit

tentang metode dekomposisi Adomian. Setelah itu, akan dipaparkan hasil-hasil

komputasional beserta pembahasannya. Terakhir, akan ditulis kesimpulan dari

bagian ini.

Pada bagian ini, dideskripsikan permasalahan (model matematika) yang

akan diselesaikan. Dimulai dari model umum, simplifikasi dari model menjadi

bentuk paling sederhana dari persamaan akustik. Bentuk umum dari persamaan

akustik adalah (Supriyadi dan Mungkasi (2016), Mungkasi dan Ningrum (2016)):

�+ � �= , (3.101)

� � �+ � = . (3.102)

Di sini �, � menunjukkan tekanan, �, � menunjukkan kecepatan, � adalah

variabel ruang dimensi satu, dan � adalah variabel waktu. Sebagai tambahan,

� adalah bagian terpenting dari modulus yang dapat dimampatkan, dan � �

adalah massa jenis. Digunakan operator turunan =��

(64)

�+ � = , (3.103)

�+ � = . (3.104)

Tujuan dari penelitian di bagian ini adalah untuk menyelesaikan persamaan

(3.103) dan (3.104) dengan menggunakan metode dekomposisi Adomian.

Selanjutnya, akan ditunjukkan bagaimana metode dekomposisi Adomian

menyelesaikan persamaan akustik. Diawali dengan menotasikan operator derivatif

�= ��� dan �= ���, sehingga persamaan (3.103) dan (3.104) menjadi:

� + � = , (3.105)

� + � = . (3.106)

Invers dari operator derivatif untuk dan adalah − = ∫ . �� dan − =

∫ . �� . Dalam tesis ini, hanya akan diambil invers terhadap variabel waktu �.

Dengan mengaplikasikan operator − pada kedua ruas dari persamaan (3.105)

(65)

Dengan mengaplikasikan polinomial Adomian pada kedua ruas, dimana =

Hasil dari masing-masing komponen dari dekomposisi dan adalah

�, t = �, , (3.117)

Untuk perhitungan komputasional pada bagian selanjutnya, diberikan kondisi nilai

(66)

�, = . sech . � , (3.125)

�, = . (3.126)

Didefinisikan untuk persamaan akustik (3.103) dan (3.104). Dipilih fungsi secan

hiperbolik karena fungsinya halus, sehingga memiliki derivatif yang kontinu.

Amplitudo dan fase diambil konstan, yaitu 0.1 dan 0.2, secara berturut-turut.

Metode dekomposisi Adomian membutuhkan beberapa iterasi berulang

untuk mendapatkan pendekatan solusi eksak. Catatan bahwa semakin banyak

iterasi yang digunakan, maka semakin akurat pula solusi dengan metode ini jika

deret yang dihasilnya belum konvergen kepada solusi eksak. Dengan

menggunakan kondisi nilai awal (3.126) dan (3.125), metode dekomposisi

Adomian menggunakan formula deret seperti berikut:

�+ �, � = − −� �∑ �

dimana solusi eksak diberikan dengan

lim

�→∞ � = �, � , (3.129)

lim

�→∞�� = �, � . (3.130)

Pendekatan suku ke-� dari tekanan dan kecepatan adalah

(67)

Dengan menggunakan software MAPLE, didapatkan hasil dari iterasi (sampai ) untuk solusi tekanan untuk permasalahan yang ada dalam penelitian

ini, dituliskan seperti berikut:

= , (3.133)

= (sech ( �) tanh ( �) �, (3.134)

= , (3.135)

= (sech ( �) (tanh ( �) �

− (sech ( �) (tanh ( �) �

− (tanh ( �) ,

(3.136)

= , (3.137)

= sech ( �) , (3.138)

= , (3.139)

= (sech ( �) (tanh ( �) �

− (sech ( �) − (tanh ( �) � ,

(3.140)

(68)

= (sech ( �) (tanh ( �) �

− (sech ( �) (tanh ( �) �

− (tanh ( �)

+ (sech ( �) − (tanh ( �) � ,

(3.142)

Lebih jauh lagi, didapatkan hasil dari iterasi untuk solusi dari kecepatan

pada permasalahan dalam penelitian ini, dituliskan sebagai berikut ini:

� = ( � (cosh � ) + (cosh � ) − � ) � (sinh � )

(cosh � ) ,

(3.143)

=

(cosh � )( � (cosh ( �) + � (cosh ( �)

− � (cosh ( �) + (cosh ( �)

− � (cosh ( �) + � .

(3.144)

Dilanjutkan dengan perhitungan [ ] = + + + + dan

�[ ] = + + + + dengan menggunakan hasil di atas sehingga,

didapatkan pendekatan dari kecepatan dan tekanan sampai pada suku keempat

(69)

Gambar 3.1. Grafik solusi pendekatan dari kecepatan pada persamaan akustik menggunakan metode dekomposisi Adomian.

dan

Gambar 3.2. Grafik solusi pendekatan dari tekanan pada persamaan akustik menggunakan metode

dekomposisi Adomian.

Secara berturut-turut. Selain itu, digunakan pula program MATLAB untuk

(70)

Gambar 3.3. Grafik solusi pendekatan dari kecepatan pada persamaan akustik menggunakan

metode dekomposisi Adomian.

Gambar 3.4. Grafik solusi pendekatan dari tekanan pada persamaan akustik menggunakan metode

dekomposisi Adomian.

Hasil dari tekanan dan kecepatan � diplot dalam Gambar 3.1 dan

Gambar 3.3 serta Gambar 3.2 dan Gambar 3.4, berturut-turut. Dari

gambar-gambar tersebut, bersamaan dengan pertambahan waktu, tekanan dari titik awal

Referensi

Dokumen terkait

Cost Significant Model adalah salah satu model peramalan biaya total konstruksi berdasarkan data penawaran yang lalu, yang lebih mengandalkan pada harga paling

game,software).. pertama kali pada tahun 2003 dan merupakan tahapan lanjutan dalam evolusi menuju mobile multi media communication. Dengan EDGE, operator selular

Tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui seberapa besar pengarh Nilai tkar petni Sub Sektor tanaman Pangan dan Nilai tkar petni Sub Sektor Perikanan

Teknik analisis deskriptif dengan mengambil mean, digunakan untuk menilai tahap prestasi kerja dan faktor-faktor motivasi intrinsik dan ekstrinsik iaitu autonomi,

0HUULQKH¶V +R\ GDQ 0LVNHO mengartikan komunikasi adalah si pengirim menyampaikan pesan yang diinginkan kepada si penerima dan menyebabkan terjadinya tanggapan (respons)

Za laj{anje bole~ine v kosteh pri bolnikih z obse`no metastatsko prizadetostjo skeleta in morebitno zmanj{ano rezervo kostnega mozga zaradi same bolezni ali druge `e prejete

Pedoman Pengendalian dan Pendistribusian Kebutuhan Alat dan Obat Kontrasepsi Serta Pelaksanaan Pelayanan KB di Kabupaten Lombok Utara Tahun 2016 adalah

Surya Utama, M.S selaku Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara yang telah meberikan kesempatan kepada penulis untuk mengikuti pendidikan pada Program