ANALISIS PENERAPAN METODE DEMONSTRASI BERBANTUAN ALAT PERAGA PADA MATERI PERSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL (PLSV)
DITINJAU DARI HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII-A SMP BOPKRI 1 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2016/2017
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Matematika
Disusun oleh :
Franciska Vitriyanti (131414024)
PRORGAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
i
ANALISIS PENERAPAN METODE DEMONSTRASI BERBANTUAN ALAT PERAGA PADA MATERI PERSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL (PLSV)
DITINJAU DARI HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII-A SMP BOPKRI 1 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2016/2017
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Matematika
Disusun oleh :
Franciska Vitriyanti (131414024)
PRORGAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
iv
HALAMAN MOTTO
Dalam situasi apapun kita, baik susah dan senang, Allah
yang adalah sumber kehidupan tak akan sekali-kali
meninggalkan kita
(Ibrani 13:5)
Sekalinya kamu ingin mengerjakan sesuatu, jangan takut
gagal dan jangan tinggalkan itu. Jika dikerjakan dengan
ketulusan hati maka kamu akan mendapatkan
kebahagian. Jangan lupa bersyukur.
v
HALAMAN PERSEMBAHAN
Skripsi ini saya persembahkan teruntuk:
Tuhan Yesus yang adalah sumber dari segala sumber yang telah
memberikan nafas kehidupan, berkat dari hikmat, kasih,
dan peguasaan diri.
Kedua orang tua yang saya banggakan dan cintai dengan penuh kasih
Bapak Ignatius Sugiyatno & Ibu Veronika Surtini
Semua orang yang saya kasihi yang telah memberikan dukungan,
perhatian dan doa dalam segala usaha yang saya lakukan.
viii ABSTRAK
Franciska Vitriyanti, 2017. Analisis Penerapan Metode Demonstrasi Berbantuan Alat Peraga Pada Materi Persamaan Linear Satu Variabel (PLSV) Ditinjau Dari Hasil Belajar Siswa Kelas VII-A SMP BOPKRI 1 Yogyakarta Tahun Ajaran 2016/2017. Skipsi. Program Studi Pendidikan Matematika. Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pembelajaran matematika dengan menerapkan metode demonstrasi berbantuan alat peraga Malabar guna mencapai keberhasilan belajar siswa kelas VII-A SMP BOPKRI 1 Yogyakarta pada materi Persamaan Linear Satu Variabel (PLSV).
Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif-kualitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah 24 siswa kelas VII-A SMP BOPKRI 1 Yogyakarta. Objek dalam penelitian ini adalah penerapan metode demonstrasi pada materi Persamaan Linear Satu Variabel ditinjau dari hasil belajar siswa kelas VII-A SMP BOPKRI 1 Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari-Maret 2017. Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah (1) instrumen test tertulis yang meliputi: soal pretest dan soal posttest (2) instrumen pembelajaran yang meliputi: RPP, materi pembelajaran, LKS, dan media pembelajaran berupa alat peraga (3) instrumen pendukung keberhasilan belajar siswa yang meliputi: pengisian kuesioner dan wawancara.
Hasil dalam penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) siswa kelas VII-A telah berhasil mencapai keberhasilan dalam belajar terkait materi Persamaan Linear Satu Variabel. Diperoleh rata-rata nilai pretest 78 dan rata-rata nilai posttest 76. Dengan demikian, siswa kelas VII-A telah mencapai nilai KKM, yaitu 75 (2) pembelajaran matematika yang dilakukan oleh siswa kelas VII-A dengan menerapkan metode demonstrasi berbantuan alat peraga pada materi Persamaan Linear Satu Variabel dapat dikatakan cukup baik. Hal ini terlihat dari persentase minat belajar siswa kelas VII-A yaitu 58% dengan kriteria “SEDANG”.
ix ABSTRACT
Franciska Vitriyanti, 2017. The Analysis of Application of Demonstration Method Using Manipulative on Linear Equation In One Variable Material Was Seen from The Student’s Learning Result on Grade VII-A SMP BOPKRI 1 Yogyakarta Academic Year 2016/2017. Undergraduate Thesis. Mathematics Education Study Program. Mathematics Education and Science Department, Faculty of Teacher Training and Education, Sanata Dharma University Yogyakarta.
This research aims to analyze the learning process of mathematics by applying demonstration method using manipulative to reach a success on learning Linear Equation in One Variable at SMP BOPKRI 1 Yogyakarta grade VII-A.
This research applied descriptive quantitative -qualitative. The subject of this research were students from SMP BOPKRI 1 Yogyakarta grade VII-A which consist of 24 students. The object of this research was the implementation of demonstration method on Linear Equation in One Variable material was seen from the result of learning process of students grade VII-A SMP BOPKRI 1 Yogyakarta. This research was held on February-March 2017. The instruments of the data gathering procedure were (1) written test instrument which consists of: pretest and posttest, (2) learning instrument which consists of lesson plan, material learning, LKS, and learning media in the form of manipulative, (3) instrument that supports the success of students learning process which consist of: questionnaire and interview.
The result shows that: (1) students of grade VII-A are successful on reaching the learning’s goal related to Linear Equation in One Variable. The average of pretest
is 78 and the result of posttest is 76. Therefore, students of VII-A reaches the KKM score, which is 75; (2) learning mathematic by applying demonstration method using manipulative on Linear Equation in One Variable material is good enough. It can be seen through the percentage of student’s interest which reaches 58% with “MEDIUM” criteria.
x
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kepada Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria untuk
kasih yang menuntun peneliti dapat menyelesaikan skripsi berjudul “Analisis
Penerapan Metode Demonstrasi Berbantuan Alat Peraga Pada Materi Persamaan
Linear Satu Variabel (PLSV) Ditinjau Dari Hasil Belajar Siswa Kelas VII-A SMP
BOPKRI 1 Yogyakarta Tahun Ajaran 2016/2017”
Penyelesaian skripsi ini tak lepas dari peran serta berbagai pihak yang telah
mendukung dan membantu. Oleh karena itu, saya ingin mengucapkan terima kasih
banyak kepada :
1. Tuhan Yesus yang telah memberikan nafas kehidupan, berkat dari hikmat, kasih,
dan peguasaan diri sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini. Semua yang
saya lakukan karena campur tangan dari Tuhan Yesus.
2. Bapak Sardjana, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah memberikan
bantuan dan bimbingan kepada penulis berupa saran dan solusi dalam pengerjaan
skripsi ini hingga selesai.
3. Kedua orang tua saya, yaitu Bapak Ignatius Sugiyatno dan Ibu Veronika Surtini
yang telah memberikan saya kasih sayang, cinta kasih, dukungan dan motivasi,
serta segala keperluan yang saya butuhkan selama proses perkuliahan hingga
akhirnya saya dapat menyelesaikan semua tugas dan tanggung jawab saya dalam
xi
4. Saudara dan saudari kandung saya, yaitu Fransiskus Xaverius Dwipura dan
Fransina Tri Megasara yang telah memberikan dukungan dan doa kepada saya
untuk tetap semangat dalam menghadapi segala problema.
5. Segenap keluarga besar dari bapak maupun ibu yang telah membantu dan
mendukung saya dalam proses menuntut ilmu di Kota Yogyakarta.
6. Teman-teman Kontrakan Cemara Ceria dan segala isinya, yaitu Kak Maria, Kak
Amel, Kak Gege, Kak Lea, Kak Dian, Kak Rhisty, Kak Mira, Kak Ratna, Kak
Dita, dan Feboy yang telah membantu, mendukung dan mendoakan saya dalam
lika-liku kehidupan di Kota Yogyakarta ini. Banyak kisah yang tak terlupakan di
antara kita hingga susah senangpun kita lalui bersama-sama.
7. Teman-teman Rakat P.mat 2013, yaitu Anansi, Frins, Icha, Mensi, Ria, Sri, Sttela,
Yuna, Vinny, Geni, Wulan, Yolan, dan Yoan yang telah memberikan segala
bantuan, dukungan serta doa kepada saya. Tetap dijaga kekompakkannya ya ,
gengs.
8. Teman-teman seperjuangan selama proses perkuliahan (P.MAT USD 2013), yaitu
Fany, Hary, Dina, Tri, Dhevin, Dora, Emi, Cahyo, Gerar, Devor dan lain-lain yang
telah memberikan segala bantuan, dukungan serta doa kepada saya. Terimakasih
untuk masa-masa indah di bangku perkuliahan.
9. SMP BOPKRI 1 Yogyakarta, selaku sarana dan prasarana yang saya gunakan
xiii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ... vii
ABSTRAK ... viii
BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 5
C. Pembatasan Masalah ... 5
xiv
E. Batasan Istilah ... 6
F. Tujuan Penelitian ... 8
G. Manfaat Penelitian ... 8
H. Sistematika Penulisan ... 9
BAB II. KAJIAN PUSTAKA A. Analisis ... 10
B. Kerangka Berpikir ... 29
BAB III. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... 31
BAB IV. DATA DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Pelaksanaan Kegiatan Penelitian ... 56
B. Tabulasi Data ... 66
xv
D. Pembahasan ... 87
E. Kelemahan Penelitian ... 91
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 93
B. Saran ... 95
DAFTAR PUSTAKA ... 96
xvi
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Alat Peraga Malabar ... 16
Gambar 4.1 Pelaksanaan Pretest ... 55
Gambar 4.2 Pemberian Treatment 1 ... 57
Gambar 4.3 Pemberian Treatment 2 ... 58
Gambar 4.4 Pemberian Treatment 3 ... 58
Gambar 4.5 Pemberian Treatment 4 ... 58
Gambar 4.6 Pemberian Treatment 5 ... 59
xvii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Contoh PLSV ... 24
Tabel 2.2 Perbandingan Taksonomi Bloom dan Hasil Revisi ... 28
Tabel 3.1 Kisi-kisi Soal Hasil Belajar ... 35
Tabel 3.2 Soal Pretest ... 36
Tabel 3.3 Soal Posttest ... 38
Tabel 3.4 Soal LKS ... 39
Tabel 3.5 Kisi-kisi Kuesioner ... 40
Tabel 3.6 Kuesioner Minat Belajar Siswa ... 41
Tabel 3.7 Kisi-kisi Wawancara ... 43
Tabel 3.8 Wawancara Pembelajaran Matematika Siswa ... 44
Tabel 3.9 Interpretasi Koefisien Korelasi Validitas ... 46
Tabel 3.10 Interpretasi Koefisien Korelasi Reliabilitas ... 47
Tabel 3.11 Kategori Keterlaksanaan Pembelajaran ... 49
Tabel 3.12 Kategori Hasil Tes ... 50
Tabel 3.13 Pedoman Skor Kuesioner ... 51
Tabel 3.14 Kategori Kuesioner Minat Belajar Siswa ... 52
Tabel 3.15 Hasil Kategori Kuesioner Minat Belajar Siswa ... 53
Tabel 3.16 Kriteria Persentase Hasil Minat Belajar Siswa ... 53
Tabel 4.1 Kegiatan Pelaksanaan Pengambilan Data ... 56
xviii
Tabel 4.3 Hasil Validasi Posttest ... 64
Tabel 4.4 Hasil Reliabilitas Pretest dan Posttest ... 66
Tabel 4.5 Data Pengamatan Keterlaksanaan Pembelajaran ... 67
Tabel 4.6 Data Hasil Pretest ... 68
Tabel 4.7 Data Hasil Posttest ... 69
Tabel 4.8 Data Hasil Minat BelajarSiswa ... 70
Tabel 4.9 Data Hasil Wawancara 6 Siswa ... 71
Tabel 4.10 Kategori Data Hasil Pretest ... 80
Tabel 4.11 Perincian Data Hasil Pretest ... 81
Tabel 4.12 Kategori Data Hasil Posttest ... 82
Tabel 4.13 Perincian Data Hasil Posttest ... 83
Tabel 4.14 Kategori Data Hasil Minat Belajar Siswa ... 84
xix
DAFTAR GRAFIK
Halaman
xx
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran I
Lampiran 1a Surat Ijin Observasi, Penelitian, dan Wawancara ... 99
Lampiran 1b Surat Keterlaksanaan Penelitian ... 100
Lampiran II Lampiran 2a Validasi Pakar RPP ... 101
Lampiran 2b Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ... 103
Lampiran 2c Lembar Keterlaksanaan Penelitian (Observer 1) ... 113
Lampiran 2d Lembar Keterlaksanaan Penelitian (Observer 2) ... 116
Lampiran III Lampiran 3 Validasi Pakar Alat Peraga ... 119
Lampiran IV Lampiran 4a Validasi Pakar Kuesioner ... 121
Lampiran 4b Lembar Kuesioner Minat Siswa yang Tertinggi ... 123
Lampiran 4c Lembar Kuesioner Minat Siswa yang Terendah ... 127
Lampiran V Lampiran 5 Validasi Pakar Wawancara ... 131
Lampiran VI Lampiran 6a Validasi Pakar Pretest ... 133
Lampiran 6b Kunci Jawaban Pretest ... 136
xxi
Lampiran 6d Nilai Pretest Terendah ... 139
Lampiran 6e Validasi Pakar Posttest ... 140
Lampiran 6f Kunci Jawaban Posttest ... 143
Lampiran 6g Nilai Posttest Tertinggi ... 145
Lampiran 6h Nilai Posttest Terendah ... 146
Lampiran 6i Kunci Jawaban LKS ... 147
Lampiran 6j Jawaban Siswa LKS ... 149
Lampiran VII
Lampiran 7a Data Perhitungan Uji Validasi Pretest ... 150
Lampiran 7b Data Perhitungan Uji Validasi Posttest ... 152
Lampiran VIII
Lampiran 8a Data Perhitungan Uji Reliabilitas Pretest ... 154
Lampiran 8b Data Perhitungan Uji Reliabilitas Posttest ... 155
Lampiran IX
Lampiran 9 Data Observasi PPL ... 156
Lampiran X
Lampiran 10a Daftar Kehadiran Siswa (Pelaksanaan Pretest) ... 158
Lampiran 10b Daftar Kehadiran Siswa (Pemberian Treatment) ... 159
Lampiran 10c Daftar Kehadiran Siswa (Pelaksanaan Posttest) ... 160
Lampiran XI
1 BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan suatu usaha yang terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan
dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Hal ini disesuaikan dengan tujuan
pendidikan nasional menurut Undang-Undang No. 20, Tahun 2003 pasal 3,yaitu:
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa
yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan
untuk berkembangnya potensi siswa agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung
jawab.
Proses pendidikan yang digunakan adalah dengan sistem evaluasi, akreditasi
dan sertifikasi untuk memantau perkembangan pendidikan. Evaluasi dilakukan
dalam rangka pengendalian mutu pendidikan secara nasional sebagai bentuk
akuntabilitas penyelenggara pendidikan kepada pihak-pihak yang
berkepentingan. Salah satu bentuk evaluasi pendidikan adalah Ujian Nasional
yang dilakukan pemerintah dalam meningkatkan mutu pendidikan, yaitu dengan
kegiatan penilaian (asesment) secara sistematis dan komprehensif yang
diselenggarakan oleh pihak-pihak terkait. Hasilnya berupa tingkatan status, yaitu
terdaftar, diakui, dan disamakan. Upaya lain yang dilakukan oleh pemerintah
dalam memantau perkembangan pendidikan adalah sertifikasi. Sertifikasi
dilakukan untuk menyaring para pendidik pada kelayakannya dalam mendidik
atau mengajar. Sehingga dapat diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap
peningkatan mutu pendidikan.
Salah satu penentu utama bagi keberhasilan pendidikan adalah
membelajarkan siswa menggunakan asas pendidikan maupun teori belajar
(Sagala, 2009: 61). Pada hakikatnya pembelajaran merupakan penyediaan sistem
lingkungan yang mengakibatkan terjadinya proses belajar pada diri siswa dengan
mengoptimalkan pertumbuhan dan pengembangan potensi yang ada pada diri
siswa. Adapun faktor-faktor yang berpengaruh terhadap proses pembelajaran
adalah internal dan eksternal. Faktor internal yakni faktor yang bersumber dari
dalam diri siswa yang mempengaruhi kemampuan belajarnya. Faktor internal
meliputi: kecerdasan, minat dan perhatian, motivasi belajar, serta kondisi fisik
dan kesehatan. Faktor eksternal yakni faktor yang bersumber dari luar diri siswa
yang mempengaruhi hasil belajarnya, yaitu keluarga, sekolah, dan masyarakat
Dalam proses pembelajaran, peran guru sangat dibutuhkan sebagai tenaga
pengajar yang mampu melaksanakan misi pendidikan dan mewujudkan sistem
pendidikan yang bermutu. Tetapi keadaan selama ini sangat jauh berbeda,
dimana dalam pelaksanaannya guru masih belum menguasai materi, cara
mengajar guru yang monoton dan terpaku pada buku serta saat mengevaluasi
pembelajaran siswa dituntut untuk memberikan jawaban yang sama persis seperti
yang dijelaskan guru. Sehingga siswa tidak diberi peluang untuk berfikir kreatif.
Sedangkan untuk memperbaiki mutu pendidikan, guru dituntut lebih kreatif
menyampaikan bahan pembelajaran sehingga mampu menciptakan
inovasi-inovasi yang baru. SMP BOPKRI 1 Yogyakarta adalah sasaran penelitian yang
akan dilakukan oleh peneliti. Berdasarkan observasi yang peneliti lakukan
sewaktu PPL, siswa SMP BOPKRI 1 Yogyakarta merasa kurang tertarik dan
menganggap sulit pelajaran matematika dikarenakan pembelajaran yang bersifat
abstrak. Penyampaian materi yang disampaikan oleh guru terkadang sulit untuk
dipahami, terlalu berbelit-belit dan tidak sistematis sehingga dapat membuat
siswa SMP BOPKRI 1 Yogyakarta merasa kesulitan dalam menerima “pesan”
yang ingin disampaikan oleh guru. Salah satu materi yang dianggap sulit oleh
siswa kelas VII-A SMP BOPKRI 1 Yogyakarta adalah Persamaan Linear Satu
Variabel (PLSV), dimana siswa kesulitan mengoperasikan dan kurang teliti
Sebagai guru, kita harus tahu bagaimana cara membantu kesulitan siswa
ketika menyampaikan materi PLSV. Upaya yang ingin dilakukan peneliti untuk
membantu siswa adalah menggunakan sebuah alat peraga dalam menyelesaikan
PLSV. Metode yang digunakan di SMP BOPKRI 1 Yogyakarta adalah metode
ceramah, diskusi, tanya jawab, dan pemberian tugas. Sedangkan metode yang
mendukung pemanfaatan alat peraga untuk siswa kelas VII-A SMP BOPKRI 1
Yogyakarta belum dimunculkan secara optimal oleh guru. Hal ini membuat
peneliti ingin menerapkan metode Demonstrasi berbantuan alat peraga yang
bernama MALABAR guna membantu siswa menyelesaikan materi PLSV dan
menumbuhkan minat siswa kelas VII-A SMP BOPKRI 1 Yogyakarta dalam
pembelajaran. Sehingga peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian dengan
judul “Analisis Penerapan Metode Demonstrasi Berbantuan Alat Peraga Pada
Materi Persamaan Linear Satu Variabel (PLSV) Ditinjau Dari Hasil Belajar
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang, diidentifikasi beberapa masalah yang lebih
spesifik antara lain sebagai berikut:
1. Pembelajaran masih berpusat pada aktifitas guru.
2. Siswa masih kesulitan dalam memahami maupun mengerti materi
pembelajaran disampaikan guru.
3. Guru masih belum menguasai materi pembelajaran.
4. Pemanfaatan alat peraga belum dimunculkan oleh guru secara optimal.
C. Pembatasan Masalah
Mengingat identifikasi di atas, peneliti membatasi masalah terhadap
pembelajaran matematika pada materi Persamaan Linear Satu Variabel (PLSV)
dengan menerapkan metode Demonstrasi berbantuan alat peraga guna mencapai
keberhasilan belajar siswa agar menjadi lebih fokus.
D. Rumusan Masalah
Berikut adalah permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini.
1. Bagaimana penerapan pembelajaran menggunakan metode Demonstrasi
berbantuan alat peraga dalam menyelesaikan soal persamaan linear satu
2. Apakah penggunaan metode Demonstrasi berbantuan alat peraga pada
materi Persamaan Linear Satu Variabel (PLSV) dapat mencapai keberhasilan
belajar siswa kelas VII-A SMP BOPKRI 1 Yogyakarta?
E. Batasan Istilah
Adapun beberapa pengertian dari judul penelitian ini adalah:
1. Analisis
Analisis adalah kegiatan dalam mengamati suatu hal secara detail dengan
cara menguraikan komponen-komponen pembentuknya untuk dikaji lebih
lanjut.
2. Penerapan
Penerapan adalah menerapkan suatu metode pembelajaran yaitu metode
Demonstrasi berbantuan alat peraga Malabar pada materi PLSV.
3. Metode
Metode adalah berbagai cara atau seperangkat cara atau jalan yang dilakukan
dan ditempuh guru secara sistematis dalam melakukan upaya pembelajaran
yang telah diolah.
4. Metode Demonstrasi
Metode Demonstrasi adalah salah satu metode dalam pembelajaran yang
pelaksanaannya dilakukan melalui penyajian bahan pelajaran dengan
satunya adalah alat peraga kepada siswa. Alat peraga yang digunakan pada
penelitian ini adalah Malabar.
5. Hasil Belajar.
Hasil belajar adalah perubahan tingkah laku (kognitif, afektif dan
psikomotorik) setelah selesai melaksanakan proses pembelajaran dengan
strategi pembelajaran kemudian dibuktikan dengan hasil evaluasi berupa
nilai.
6. Persamaan Linear Satu Variabel (PLSV)
Persamaan Linear Satu Variabel (PLSV) adalah kalimat terbuka yang
dihubungkan dengan tanda sama dengan (=) dan hanya mempunyai satu
variabel (peubah) berpangkat paling tinggi satu. Bentuk umum Persamaan
Linear Satu Variabel adalah ax + b = 0, dengan a ≠ 0.
Arti dalam judul “Analisis Penerapan Metode Demonstrasi Berbantuan Alat
Peraga Pada Materi Persamaan Linear Satu Variabel (PLSV) Ditinjau Dari Hasil
Belajar Siswa Kelas VII-A SMP BOPKRI 1 Yogyakarta Tahun Ajaran
2016/2017” adalah menganalisis suatu pembelajaran matematika dengan
menerapkan metode Demonstrasi berbantuan alat peraga Malabar dalam
menyelesaikan materi PLSV. Keberhasilan belajar siswa kelas VII-A SMP
F. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pembelajaran matematika dengan
menerapkan metode Demonstrasi berbantuan alat peraga guna mencapai
keberhasilan belajar siswa kelas VII-A SMP BOPKRI 1 Yogyakarta pada materi
Persamaan Linear Satu Variabel (PLSV).
G. Manfaat Penelitian 1. Secara Teoritis
Penelitian ini berguna untuk memperdalam pengetahuan tentang
pembelajaran matematika dengan menerapkan metode Demonstrasi
berbantuan alat peraga serta mengetahui keberhasilan belajar siswa.
2. Secara praktis
Penelitian ini dapat menjadikan metode Demonstrasi berbantuan alat peraga
H. Sistematis Penulisan 1. Bab I Pendahuluan
Memuat latar belakang dilaksanakannya penelitian ini, identifikasi masalah,
pembatasan masalah yang akan diteliti, rumusan masalah, penjelasan
istilah-istilah yang digunakan dalam penelitian, tujuan penelitian, manfaat
penelitian dan sistematika penulisan.
2. Bab II Kajian pustaka
Memuat landasan teori yang berkaitan dengan judul skripsi kemudian
dikutip dari beberapa sumber, antara lain: analisis, metode, metode
demonstrasi berbantuan alat peraga Malabar, hasil belajar, dan materi
Persamaan Linear Satu Variabel (PLSV).
3. Bab III Metode penelitian
Memuat jenis penelitian, subjek penelitian, objek penelitian, waktu dan
tempat penelitian, perumusan variabel, bentuk data, metode dan instumen
pengumpulan data, validitas dan reliabilitas, metode atau teknik analisis
data, serta prosedur pelaksanaan penelitian.
4. Bab IV Data dan Analisis Data
Memuat deskripsi pelaksanaan kegiatan penelitian, tabulasi data, analisis
data, pembahasan, dan kelemahan penelitian.
5. Bab V Penutup
10 BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Analisis
1. Pengertian Analisis
Terdapat beberapa definisi mengenai analisis, antara lain sebagai berikut:
a. Analisis adalah penguraian suatu pokok atas berbagai bagiannya dan
penelaahan bagian itu sendiri serta hubungan antar bagian untuk
memperoleh pengertian yang tepat dan pemahaman arti keseluruhan
(KBBI, 2002: 43)
b. Analisis adalah penguraian suatu pokok atas berbagai bagiannya dan
penelaahan bagian itu sendiri, serta hubungan antar bagian untuk
memperoleh pengertian yang tepat dan pemahaman arti keseluruhan
(Darminto & Julianty, 2002: 52)
Dari beberapa pendapat di atas, peneliti menyimpulkan bahwa analisis
adalah kegiatan dalam mengamati suatu hal secara detail dengan cara
2. Metode
Terdapat beberapa definisi mengenai metode, antara lain sebagai berikut:
a. Metode adalah suatu model yang dapat dilakukan untuk menggelar
aktivitas belajar-mengajar agar berjalan dengan baik (Rahyubi, 2012:
236)
b. Metode adalah cara atau jalan yang harus dilalui untuk mencapai suatu
tujuan (Darmadi, 2013: 42)
c. Metode adalah suatu cara yang teratur atau yang telah dipikirkan secara
mendalam untuk digunakan dalam mencapai sesuatu (Anitah dan
Supriyati, 2008: 43)
Dari beberapa pendapat di atas, peneliti menyimpulkan bahwa metode
adalah suatu cara dalam menyampaikan materi pelajaran kepada siswa.
Pemilihan metode dapat mempengaruhi keberhasilan belajar siswa. Dalam proses
pembelajaran, peran guru yang pokok adalah menciptakan situasi, menyediakan
kemudahan, merancang kegiatan, dan membimbing siswa agar terlibat dalam
3. Metode Demonstrasi
a. Pengertian metode Demonstrasi
Terdapat beberapa definisi mengenai metode Demonstrasi, antara lain
sebagai berikut:
1) Metode Demonstrasi adalah pertunjukan tentang proses terjadinya
suatu peristiwa, pada sampai penampilan tingkah laku yang
dicontohkan agar dapat dipahami siswa baik secara nyata maupun
tiruan (Rusminiati, 2007 : 2)
2) Metode Demonstrasi adalah cara pembelajaran dengan
memeragakan, mempertunjukkan atau memperlihatkan sesuatu di
hadapan murid di kelas atau di luar kela (Rasyad, 2006 : 8)
3) Metode Demonstrasi adalah metode mengajar dengan cara
memperagakan barang, kejadian, aturan dan urutan melakukan
kegiatan, baik secara langsung maupun melalui penggunaan media
pengajaran yang relevan dengan pokok bahasan atau materi yang
sedang disajikan (Syah, 2006 : 208)
Dari beberapa pendapat di atas, peneliti menyimpulkan bahwa metode
Demonstrasi adalah salah satu metode dalam pembelajaran yang pelaksanaannya
dilakukan melalui penyajian bahan pembelajaran dengan memperagakan dan
b. Penerapan Metode Demonstrasi
Pada metode Demonstrasi guru atau sekelompok siswa
menunjukkan sesuatu kepada orang atau sekelompok lain (Budi
2001:48). Hal ini dilakukan guru untuk melakukan pembelajaran dengan
menerapkan metode Demonstrasi yang berarti menunjukkan,
mengerjakan dan menjelaskan suatu objek, benda atau proses dari suatu
kejadian atau perisitiwa.
Hal-hal yang perlu diperhatikan guru, dalam menerapkan metode
Demontrasi:
1) Metode Demonstrasi akan menjadi metode yang tidak wajar apabila
alat yang didemonstrasikan tidak bisa di amati dengan seksama oleh
siswa. Misalnya alatnya terlalu kecil atau penjelasannya tidak jelas.
2) Metode Demonstrasi menjadi kurang efektif bila tidak diikuti oleh
aktivitas di mana siswa sendiri dapat ikut memperhatikan dan
menjadi aktivitas mereka sebagai pengalaman yang berharga.
3) Tidak semua hal dapat di demonstrasikan di kelas karena alat-alat
yang terlalu besar atau yang berada di tempat lain yang tempatnya
jauh dari kelas.
4) Hendaknya dilakukan dalam hal-hal yang bersifat praktis. Sebagai
pendahuluan, berilah pengertian dan landasan teori dari apa yang
Sebaiknya dalam mendemonstrasikan pelajaran tersebut guru harus
terlebih dulu mendemonstrasikan dengan sebaik-baiknya agar dapat
melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran (Budi, 2001:
48).
Kelebihan metode Demonstrasi:
i. Perhatian anak didik dapat di pusatkan, dan titik berat yang di anggap
penting oleh guru dapat diamati.
ii. Perhatian anak didik akan lebih terpusat pada apa yang di
demonstrasikan, jadi proses anak didik akan lebih terarah dan akan
mengurangi perhatian anak didik kepada masalah lain.
iii. Dapat merangsang siswa untuk lebih aktif dalam mengikuti proses
belajar.
iv. Dapat menambah pengalaman anak didik.
v. Bisa membantu siswa ingat lebih lama tentang materi yang di
sampaikan.
vi. Dapat mengurangi kesalahpahaman karena pengajaran lebih jelas dan
konkret.
vii. Dapat menjawab semua masalah yang timbul di dalam pikiran setiap
Kekurangan Metode Demonstrasi:
i. Memerlukan waktu yang cukup banyak.
ii. Apabila terjadi kekurangan media, metode Demonstrasi kurang
efisien.
iii. Memerlukan biaya yang tidak sedikit untuk membeli
bahan-bahannya.
iv. Memerlukan banyak tenaga.
v. Apabila siswa tidak aktif maka metode Demonstrasi menjadi tidak
efektif.
Penerapan metode Demonstrasi pada materi PLSV menggunakan alat
peraga dapat menunjang suatu pembelajaran. Alat peraga tersebut terinspirasi
pada alat peraga yang bernama Kenik Aljabar yang ditemukan melalui
Workshop Matematika FKIP UHAMKA tahun 2004, yang dipelopori oleh
Slamet Soro (Sumarno: 2004). Kemudian nama alat peraga Kenik Aljabar
dimodifikasi oleh peneliti yang bernama Malabar yang mempunyai arti Mari
Belajar Aljabar. Tujuan peneliti membuat alat peraga adalah agar peneliti
dapat mengajak siswa memperagakan dan menggunakan Malabar dalam
menyelesaikan PLSV serta dapat menarik perhatian siswa dalam proses
Penggunaan alat peraga Malabar pada materi PLSV didasari oleh materi
Himpunan pada sub-bab Korespondensi Satu-satu, dimana dalam memperoleh
nilai suatu variabel akan dikelompokkan ke dalam kelompok yang sama.
Sehingga ketika menentukan penyelesaian PLSV antara variabel dan
konstanta haruslah dipisahkan terlebih dahulu.
Langkah-langkah penggunaan alat peraga Malabar:
i. Dengan memperhatikan tanda bilangan pada PLSV, letakkan stik-stik
pada wadah yang sudah ditentukan variabel dan konstantanya.
Keterangan:
Stik berwarna merah untuk variabel bertanda positif.
Stik berwarna ungu untuk variabel bertanda negatif.
Stik berwarna hijau untuk konstanta bertanda positif. Stik berwarna kuning untuk konstanta bertanda negatif
ii. Pisahkan variabel dan konstanta pada ruas yang berbeda di mana sudah
ditentukan pada ruas kiri khusus untuk variabel x dan ruas kanan khusus
untuk konstanta.
iii. Untuk menjadikan variabel pada ruas kiri bernilai x, maka variabel pada
ruas kanan kita jadikan nol (0) yaitu dengan cara mengurangkan atau
menambahkan sebanyak jumlah stik yang ada pada variabel di ruas
kanan.
iv. Apabila ruas kanan telah dikurangkan atau dijumlahkan sebanyak stik
yang ada pada wadah, maka lakukan hal yang sama dengan ruas kiri.
v. Untuk konstanta yang hanya dikhususkan pada ruas kanan, maka
konstanta pada ruas kiri kita jadikan nol (0) yaitu dengan cara
mengurangkan atau menambahkan sebanyak jumlah stik yang ada pada
konstanta di ruas kiri.
vi. Apabila ruas kiri telah dikurangkan atau dijumlahkan sebanyak stik yang
ada pada wadah, maka lakukan hal yang sama dengan ruas kanan.
vii. Untuk menyatakan penyelesaian dari suatu persamaan yang ditentukan,
maka dapat dibaca dari ruas kiri yang dikhusus untuk variabel x dan ruas
Misalkan dengan contoh soal:
Tentukan penyelesaian dari persamaan x − = x + .
Maka langkah-langkah dengan menggunakan alat peraga Malabar adalah
sebagai berikut:
i. Dengan memperhatikan tanda bilangan pada persamaan
x − = x + , letakkan stik-stik pada wadah yang sudah ditentukan
variabel dan konstantanya.
Penjabaran peletakkan stik-stik untuk variabel dan konstanta:
3x diletakkan pada wadah variabel bertanda positif di ruas kiri
sebanyak 3 stik berwarna merah.
-2 diletakkan pada wadah konstanta bertanda negatif di ruas kiri
sebanyak 2 stik berwarna kuning.
2x diletakkan pada wadah variabel bertanda positif di ruas kanan
sebanyak 2 stik berwarna merah.
4 diletakkan pada wadah konstanta bertanda positif di ruas kanan
ii. Ingat: Pada ruas kiri khusus untuk variabel x dan ruas kanan khusus untuk
konstanta.
atau
iii. Karena akan menjadikan variabel pada ruas kiri bernilai x, maka variabel
pada ruas kanan kita jadikan nol (0) yaitu dengan cara mengurangkan 2x
(letakkan 2 stik pada wadah variabel bertanda negatif di ruas kanan).
iv. Lakukan hal yang sama dengan ruas kanan, sehingga kita kurangkan 3x
dengan 2x (kita letakkan 2 stik pada wadah variabel bertanda negatif pada
ruas kiri). Aturan 3 + (-2) = 1
v. Untuk konstanta yang hanya dikhususkan pada ruas kanan, maka
konstanta pada ruas kiri kita jadikan nol (0) yaitu dengan cara
menambahkan 2 (letakkan 2 stik pada wadah variabel bertanda positif di
vi. Lakukan hal yang sama dengan ruas kiri, sehingga kita tambahkan 4
dengan 2 (letakkan 2 stik pada wadah variabel bertanda positif pada ruas
kanan). Aturan 4 + 2 = 6
vii. Dilihat dari alat peraga Malabar, maka kita peroleh untuk penyelesaian
dari persamaan x − = x + adalah x = 6
Adapun kelebihan dan kekurangan dari alat peraga Malabar antara lain
sebagai berikut:
Kelebihan alat peraga Malabar
Perhatian siswa akan terpusatkan ke Malabar sebagai alat peraga yang
menjadi media pembelajaran.
Merangsang siswa menjadi kondusif dengan adanya pengetahuan baru
Kekurangan alat peraga Malabar
Apabila dalam menjelaskan tidak tepat, maka Malabar menjadi kurang
menarik dan efisien.
Hasil pada penerapan metode Demonstrasi berbantuan alat peraga
Malabar berupa bilangan bulat.
Penerapkan metode Demonstrasi pada sebuah pembelajaran dapat dibuat
menjadi pembelajaran menyenangkan. Tetapi perlu diperhatikan ketika guru
menjelaskan suatu materi kepada siswa haruslah jelas cara penggunaannya
agar tidak membuat siswa menjadi kebingungan.
4. Materi PLSV
Persamaan Linear Satu Variabel adalah kalimat terbuka yang
dihubungkan dengan tanda sama dengan (=) dan hanya mempunyai satu
variabel (peubah) berpangkat paling tinggi satu. Bentuk umum Persamaan
Linear Satu Variabel adalah ax + b = 0, dengan a ≠ 0.
Contoh:
1. x + =
2. m – =
3. p – =
Masing-masing persamaan di atas hanya memiliki satu variabel
(peubah) yaitu x, m, dan p. Tiap-tiap variabelnya hanya berpangkat satu.
Menyelesaikan PLSV adalah menentukan nilai variabel yang memenuhi
persamaan agar kalimat terbuka menjadi sebuah pernyataan dan bernilai
benar. Untuk menentukan penyelesaian PLSV dapat dilakukan dengan
menjumlahkan, mengurangkan, mengalikan atau membagi kedua ruas
dengan bilangan yang sama dan bukan nol agar menjadi seimbang.
Perhatikan bahwa dalam menyelesaikan PLSV, Lawan (invers jumlah)
sangat diperlukan. Dimana lawan dari a adalah -a. Untuk sembarang
bilangan bulat a selalu berlaku: a + (-a) = -a + a = 0. Artinya, penjumlahan
Tabel 2.1 Contoh PLSV
Soal Penyelesaian menggunakan konsep Penyelesaian menggunakan Malabar
x − = x +
x + − x – = x + – x +
Soal Penyelesaian menggunakan konsep Penyelesaian menggunakan Malabar
x – + = +
KONTROL
Variabel x = 6, disubstitusikan ke soal.
− = + .
− = + .
= .
Jadi, nilai variabel x = 6 memenuhi persamaan x − = x + .
5. Hasil Belajar
Terdapat beberapa definisi mengenai metode, antara lain sebagai berikut:
a. Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah
menerima pengalaman belajarnya, sedangkan menurut Gagne hasil belajar
harus harus didasarkan pada pengamatan tingkah laku melalui stimulus
respon (Sudjana, 2005 : 19)
b. Hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian,
sikap-sikap, apresiasi, ablititas dan keterampilan (Hamalik, 2007 : 31)
Hasil belajar tampak sebagai perubahan tingkah laku pada diri siswa yang
dapat diamati dan diukur dalam bentuk perubahan pengetahuan, sikap dan
keterampilan. Perubahan tersebut dapat diartikan terjadinya peningkatan dan
pengembangan yang lebih baik dibandingkan dengan sebelumnya, misalnya
dari tidak tahu menjadi tahu, sikap kurang sopan menjadi sopan dan
Penilaian proses serta hasil belajar dan pembelajaran merupakan
implementasi Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar
Nasional pendidikan (SNP). Penetapan SNP membawa implikasi terhadap
model dan teknik penilaian pembelajaran yang mendidik.
Langkah perencanaan penilaian proses serta hasil belajar dan pembelajaran
mencakup rencana penilaian proses pembelajaran dan rencana penilaian hasil
belajar siswa. Rencana penilaian proses serta hasil belajar dan pembelajaran
merupakan rencana penilaian yang akan dilakukan oleh guru untuk memantau
proses kemajuan perkembangan hasil belajar siswa sesuai dengan potensi yang
dimiliki dan kemampuan yang diharapkan secara berkesinambungan.
Hasil belajar (berdasarkan Taksonomi Bloom hasil revisi) dalam rangka
pembelajaran meliputi tiga kategori ranah, yaitu:
1) Ranah kognitif, berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari
enam aspek, yaitu:
i. Mengingat
ii. Memahami
iii. Menerapkan
iv. Menganalisis
v. Mengevaluasi
Perbandingan Taksonomi Bloom dan Hasil revisinya untuk ranah kognitif dapat
dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 2.2
Perbandingan Taksonomi Bloom dan Hasil Revisi
2) Ranah afektif, berkenaan dengan sikap dan nilai. Ranah afektif meliputi lima
jenjang kemampuan, yaitu:
i. Menerima
ii. Menjawab/ Reaksi
iii. Menilai Organisasi
iv. Karakteristik dengan suatu nilai
3) Ranah psikomotor, meliputi:
i. Keterampilan motorik
ii. Manipulasi benda-benda
iii. Koordinasi neuromuscular (menghubungkan, mengintai)
Dari beberapa teori di atas tentang pengertian hasil belajar, maka peneliti
menyimpulkan hasil belajar adalah perubahan tingkah laku (kognitif, afektif dan
psikomotorik) setelah selesai melaksanakan proses pembelajaran dengan strategi
pembelajaran kemudian dibuktikan dengan hasil evaluasi berupa nilai.
B. Kerangka Berpikir
Pembelajaran matematika merupakan pembelajaran dengan mengembangkan
kemampuan siswa berpikir kritis matematis yang dapat bernalar dan memecahkan
suatu masalah. Dalam pembelajaran matematika siswa harus dilibatkan penuh
secara aktif dalam proses pembelajaran. Pentingnya pemilihan suatu metode dalam
pembelajaran sangat membantu dalam mengarahkan pemahaman konsep siswa
sehingga dapat membuat suatu pembelajaran menjadi bermakna. Pemilihan suatu
metode yang kurang tepat dalam pembelajaran khususnya pembelajaran matematika
akan membuat siswa merasa tidak nyaman dalam mengikuti proses pembelajaran,
dan pada akhirnya akan berdampak pada rendahnya penguasaan konsep dan hasil
belajar siswa. Salah satu pemilihan metode yang terkait dengan penelitian ini adalah
dengan menggunakan metode Demonstrasi. Metode Demonstrasi ini mengarah pada
kepada siswa. Peran guru juga sangat penting dalam proses pembelajaran, yaitu
guru sebagai fasilitator. Metode Demonstrasi dalam pembelajaran matematika
memberikan pengalaman langsung kepada siswa melalui dunia nyata. Siswa
memperoleh pengalaman atau pengatahuan yang baru agar dapat menambah
konsep-konsep dan ide-ide ke dalam memori siswa. Untuk memberikan
pengetahuan yang lebih bermakna, siswa dilibatkan secara aktif dalam proses
pembelajaran agar dapat melihat minat siswa dan mencapai keberhasilan belajar
sehingga akan meningkatkan kemampuan matematika siswa menjadi baik.
Adapun kerangka berpikir dapat dilihat pada bagan berikut:
Pembelajaran Matematika
(PLSV)
Metode Demonstrasi
Berbantuan Alat Peraga
Melihat hasil belajar siswa
Melihat minat belajar siswa
31 BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang akan digunakan peneliti bersifat deskriptif kualitatif dan
kuantitatif. Dikatakan penelitian kualitatif karena peneliti menjelaskan gambaran
keberhasilan siswa dalam proses pembelajaran secara deskriptif dan data yang
diperoleh dianalisis secara kualitatif. Sedangkan dikatakan penelitian kuantitatif
karena data yang diperoleh untuk mencapai keberhasilan belajar siswa dalam bentuk
skor atau angka yang dianalisa secara statistik.
B. Subjek Penelitian
Subjek yang dilibatkan dalam penelitian ini adalah 24 siswa kelas VII-A SMP
BOPKRI 1 Yogyakarta. 24 siswa kelas VII-A tersebut diantaranya 9 siswa laki-laki
dan 15 siswa perempuan.
C. Objek Penelitian
Objek dalam penelitian ini adalah penerapan metode Demonstrasi pada materi
D. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Februari-Maret 2017 pada tahun
ajaran 2016/2017 dan tempatnya di SMP BOPKRI 1 Yogyakarta.
E. Perumusan Variabel
Variabel-variabel dalam penelitian ini adalah:
1. Variabel Bebas
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah penerapan metode Demonstrasi
berbantuan alat peraga Malabar yang digunakan pada proses pembelajaran
dengan materi Persamaan Linear Satu Variabel (PLSV)
2. Variabel Terikat
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah keberhasilan belajar dari 24 siswa
kelas VIIA SMP BOPKRI 1 Yogyakarta sebagai subjek penelitian.
F. Bentuk Data
Data yang dibutuhkan dari penelitian adalah:
1. Data Hasil Belajar Siswa (Pretest dan Posttest)
Data hasil belajar siswa diperoleh dari jawaban yang diberikan siswa terhadap
pertanyaan yang termuat dalam tes hasil belajar sebelum (pretest) dan sesudah
(posttest) dilakukan dengan menerapkan metode Demonstrasi berbantuan alat
2. Kuesioner
Data minat belajar siswa diperoleh dari jawaban yang diberikan siswa terhadap
pernyataan yang termuat dalam kuesioner.
3. Wawancara
Data tanggapan siswa diperoleh melalui wawancara yang dilakukan peneliti
dengan beberpa siswa. Wawancara dilakukan untuk memperkuat data tentang
minta siswa yang diperoleh melalui kuesioner.
G. Metode dan Instrumen Pengumpulan Data 1. Metode Pengumpulan Data.
a. Tes Hasil Belajar
Metode pengumpulan data ini bertujuan untuk mengukur pencapaian
keberhasilan siswa dalam belajar dengan menerapkan metode Demonstrasi
berbantuan alat peraga Malabar. Tes yang digunakan berupa bentuk uraian
yang dibuat oleh peneliti berdasarkan materi yang disampaikan. Tes ini
menunjang kemampuan siswa dalam merumuskan jawaban siswa dengan
menggunakan kata-kata sendiri. Tes ini digunakan untuk mengetahui
kemampuan awal siswa (pretest) dan mengetahui kemampuan siswa
setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran (posttest). Hasil dari pretest
dan posttest ini akan dianalisis sebagai data akhir dari kesimpulan
b. Kuesioner
Metode pengumpulan data ini berisikan pernyataan-pernyataan
mengenai minat belajar siswa selama mengikuti proses pembelajaran
dengan menerapkan metode Demonstrasi berbantuan alat peraga Malabar.
Lembar kuesioner diberikan kepada siswa setelah proses pembelajaran
berlangsung.
c. Wawancara
Metode pengumpulan data ini merupakan tindak lanjut dari
diadakannya kuesioner yang bertujuan untuk mendapatkan informasi yang
jelas. Isi dari informasi adalah diharapkan seputar pemahaman materi
PLSV dengan menerapkan metode Demonstrasi berbantuan alat peraga
Malabar yang telah dilaksanakan. Wawancara dilakukan dengan
mengambil beberapa siswa, yaitu 2 siswa memperoleh nilai tertinggi, 2
siswa memperoleh nilai terendah, dan 2 siswa memperoleh nilai rata-rata.
2. Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen merupakan alat yang digunakan untuk mengumpulkan data.
Data yang diperoleh harus sesuai dengan tujuan dan pokok masalah penelitian.
Instrument pengumpulan data dari penelitian ini adalah:
a. Instrumen Tes Hasil Belajar
Berikut ini adalah tabel kisi-kisi yang dibuat oleh peneliti untuk membuat
Tabel 3.1
Kisi-kisi Soal Hasil Belajar
No Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator Materi Jumlah Soal Bentuk Soal
1 2. Memahami bentuk
1. Menentukan bentuk setara dari PLSV dengan cara kedua ruas ditambah,dikurangi, dikalikan atau dibagi dengan bilangan yang sama.
2. Menentukan penyelesaian PLSV. 3. Menyelesaikan masalah
1) Pretest
Dalam penelitian ini, peneliti membuat soal pretest yang terdiri 5
soal, yaitu 2 model soal cerita dan 3 soal menentukan nilai variabel
dari PLSV. Soal pretest dibuat berdasarkan indikator yang dibuat
oleh peneliti melalui kisi-kisi. Pretest bertujuan untuk mengetahui
sejauh mana tingkat penguasaan materi PLSV pada siswa kelas
VII-A SMP BOPKRI 1 Yogyakarta. Berikut adalah soal pretest yang
disajikan pada tabel di bawah ini.
Tabel 3.2 Soal Pretest
No Soal Pretest
1a
Tentukan penyelesaian dari Persamaan Linear Satu Variabel
– = +
1b
Tentukan penyelesaian dari Persamaan Linear Satu Variabel
x = x −
1c
Tentukan penyelesaian dari Persamaan Linear Satu Variabel
3x – 4 = 2x – 2
2
Ipo melakukan perjalanan dengan sepeda motor dari kota A ke kota B dengan jarak 40 km. Ipo berangkat pukul 07.00 dan tiba pukul 09.00. Berapa kecepatan rata-rata sepeda motor?
3
Sebuah pabrik roti menggaji seluruh karyawannya Rp 100.000,00 tiap hari. Biaya bahan baku untuk tiap roti adalah Rp 600,00. Harga tiap roti Rp 1.100,00.
2) Perlakuan/treatment
Perlakuan/treatment bertujuan untuk memberikan materi PLSV
kepada siswa kelas VII SMP BOPKRI 1 Yogyakarta dengan
menerapkan metode Demonstrasi berbantuan alat peraga Malabar.
3) Posttest
Dalam penelitian ini, peneliti membuat soal posttest yang terdiri 5
soal, yaitu 1 model soal cerita dan 4 soal menentukan nilai
variabel dari PLSV. Soal posttest dibuat berdasarkan indikator
yang dibuat oleh peneliti melalui kisi-kisi. Soal posttest bertujuan
untuk mengetahui keberhasilan belajar siswa kelas VII SMP
BOPKRI 1 Yogyakarta setelah diberikan treatment. Soal pretest
dan posttest dibuat berbeda (pretest berisi 2 model soal cerita dan
posttest berisi 1 model soal cerita) oleh peneliti karena setelah
mengoreksi hasilnya ternyata salah satu soal cerita (nomor 4)
siswa dengan mudah menjawab pertanyaan. Hal ini terjadi karena
siswa salah konsep. Peneliti mengharapkan siswa menjawab
pertanyaan berdasarkan konsep PLSV tetapi siswa menjawab
dengan konsep lain. Sehingga peneliti tidak menggunakan model
soal nomor 4 pretest dan membuat soal posttest hanya memuat 1
Tabel 3.3 Soal Posttest
No Soal Posttest
Dengan menggunakan langkah-langkah penggunanan pada alat peraga Malabar, tentukan penyelesaian dari Persamaan Linear Satu Variabel.
1 + =
peneliti membuat instrumen pembelajaran yang meliputi:
i. Menyusun Satuan Pembelajaran (RPP)
Penyusunan satuan pembelajaran ini bertujuan agar peneliti
dapat menyampaikan materi dengan runtut dan terencana
sehingga dapat diterima oleh siswa dengan mudah.
ii. Menyusun Materi Pembelajaran
Penyusunan materi pembelajaran bertujuan agar peneliti
menyampaikan materi sesuai dengan konsep secara terperinci.
Materi dapat diperoleh dari berbagai sumber sesuai dengan
iii. Menyusun Media Pembelajaran
Penyusunan media pembelajaran bertujuan agar pembelajaran
yang diajarkan oleh peneliti tidak membuat siswa menjadi
bosan melainkan membuat siswa menjadi tertarik terhadap
pembelajaran. Media pembelajaran berupa alat peraga yaitu
Malabar.
iv. Menyusun Lembar Kerja Siswa (LKS)
Penyusunan Lembar Kerja Siswa (LKS) ini bertujuan agar
membantu dan mempermudah para siswa dalam proses
pembelajaran menjadi efektif serta dapat mencapai
keberhasilan siswa.
Berikut ini adalah soal-soal yang akan diberikan siswa pada waktu
pemberian treatment.
Tabel 3.4 Soal LKS
No Soal LKS
b. Instrumen pendukung keberhasilan belajar siswa.
1) Instrumen Minat Belajar Siswa
Pernyataan-pernyataan yang akan diberikan berdasarkan
indikator-indikator minat belajar siswa. Berikut ini adalah tabel kisi-kisi yang
dibuat oleh peneliti untuk membuat kuesioner.
Tabel 3.5
pembelajaran matematika 1,5 3,8
2
Penguasaan Materi siswa dalam pembelajaran matematika
2,6 4,7
3 Ketertarikan siswa dalam
pembelajaran matematika 9,14 11,16
4 Keseriusan siswa dalam
pembelajaran matematika 10,13 12,15
5 Partisipasi siswa dalam
pembelajaran matematika 17,22 19,24
6
Dampak penggunaan alat peraga Malabar pada materi PLSV
18,21 20,23
Berikut ini adalah tabel kuesioner minat belajar siswa.
Tabel 3.6
Kuesioner Minat Belajar Siswa
No Pernyataan STS TS S SS
1 Materi pelajaran Matematika menarik bagi saya
2
Saya selalu percaya diri dan berani mengemukakan pendapat saya di depan kelas
3
Saya tidak menyiapkan catatan saya selama proses pembelajaran Matematika
4
Saya selalu takut bertanya kepada guru jika materi yang diajarkan belum jelas
5 Saya belajar Matematika tanpa ada paksaan dari siapapun tidak tau saat guru bertanya selama proses pembelajaran.
8
Saya mengajak teman mengobrol ketika proses pembelajaran Matematika
9
Saya akan bertanya kepada guru, teman dan orang tua saya ketika saya mengalami kesulitan dalam belajar Matematika
10 Saya belajar dengan tekun agar mendapatkan nilai yang baik
11
Saya merasa tidak perlu mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh guru
12
No Pernyataan STS TS S SS
mengerjakan tugas ataupun soal-soal ujian Matematika
13
Saya selalu rajin mencatat materi pembelajaran Matematika yang diberikan oleh guru
14
Saya membaca Koran, majalah, menonton berita di TV,
mendengarkan radio,
memanfaatkan alam sekitar dan internet untuk menambah informasi ketika belajar Matematika
15
Tugas yang diberikan oleh guru selalu saya kerjakan dengan menyalin dari tugas teman saya
16
Saya membaca buku pelajaran Matematika hanya saat akan ada ulangan harian
17
Saya menjadi lebih mengerti mengenai pelajaran Matematika saat berdiskusi dengan teman kelompok
18
Saya dapat menggunakan alat peraga MALABAR dengan baik sesuai yang diajarkan
19
Saya selalu takut menyampaikan pendapat pada saat berdiskusi dengan teman kelompok
20
Saya tidak paham dengan penggunaan alat peraga Malabar yang diajarkan
21
Alat peraga Malabar dapat membantu saya dalam memahami materi PLSV
22
Saat berdiskusi dengan teman kelompok saya menyampaikan pendapat saya
No Pernyataan STS TS S SS
alat peraga Malabar
24
Saat berdiskusi saya asyik sendiri dengan kegiatan lain di luar materi Matematika
Instrumen dalam wawancara ini sebagai tindak lanjut dari
kuesioner yang telah dikerjakan oleh siswa. Instrumen ini bertujuan
untuk mengetahui keberhasilan penerapan metode Demonstrasi
berbantuan alat peraga pada materi PLSV. Berikut ini adalah tabel
kisi-kisi wawancara yang dibuat oleh peneliti untuk membuat
pertanyaan.
Tabel 3.7 Kisi-Kisi Wawancara
No Indikator Nomor Soal
1 Pembelajaran yang dilakukan siswa dalam
bidang matematika 1,2
2 Kesulitan yang dihadapi siswa dalam
pembelajaran matematika 3,4
3 Hasil belajar yang diperoleh siswa 5,6
5 Cara belajar yang dilakukan siswa di
rumahnya 9,10
6 Dampak penggunaan alat peraga MALABAR
pada materi PLSV 11,12
Berikut ini adalah tabel pertanyaan untuk mewawancarai
pembelajaran matematika siswa.
Tabel 3.8
Wawancara Pembelajaran Matematika Siswa
No Pertanyaan
1. Bagaimana pendapatmu tentang pelajaran matematika?
2. Pembelajaran seperti apa yang kamu inginkan dari pelajaran matematika?
3. Kesulitan apa yang kamu temui pada saat pembelajaran matematika?
4. Apa yang akan kamu lakukan ketika mengalami kesulitan yang kamu hadapi pada saat pembelajaran matematika?
5. Bagaimana perolehan hasil tes yang akan kamu dapatkan dalam pembelajaran matematika?
6. Usaha apa yang kamu lakukan dalam meningkatkan hasil belajarmu?
7. Bagaimana hubunganmu dengan setiap teman?
8. Bagaimana kamu menanggapi temanmu yang ribut atau berteriak pada saat pembelajaran berlangsung?
9. Kapan dan berapa lama kamu belajar di rumah?
10. Bagaimana cara kamu mempersiapkan diri untuk belajar yang baik ketika berada di rumahmu?
11. Apakah penggunaan alat peraga Malabar dapat membantu kamu memahami materi PLSV?
H. Validitas dan Reliabilitas
1. Uji Validitas
Validitas merupakan suatu ukuran yang menunjukkan kevalidan suatu
instrumen. Jadi pengujian validitas itu mengacu pada sejauh mana suatu
instrument dalam menjalankan fungsi. Instrumen dikatakan valid jika
instrument tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak
diukur (Sugiyono, 2008: 363).
Teknik pengujian yang sering digunakan para peneliti untuk uji validitas
adalah menggunakan korelasi Bivariate Pearson (Produk Momen Pearson).
Analisis ini dengan cara mengkorelasikan masing-masing skor item dengan
skor total.
Rumus Korelasi Product Moment:
= �∑� − ∑� ∑
√ �∑� − ∑� �∑ − ∑
Keterangan :
N = Banyaknya subjek
= Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y
X = Skor Butir Soal
Dalam hal ini, suatu tes dikatakan valid jika ≥ � . Jika <
� maka tes tersebut tidak valid. Berikut adalah interpretasi koefisien
korelasi validitasyang disajikan dalam tabel.
Tabel 3.9
Interpretasi Koefisien Korelasi Validitas
Koefisien Korelasi Interpretasi Validitas 0,81 – 1,00 Sangat Tinggi
0,61 – 0,80 Tinggi
0,41 – 0,60 Cukup
0,21 – 0,40 Rendah
0,00 – 0,20 Sangat Rendah
Arikunto, 1991: 2
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas alat ukur adalah ketetapan atau keajegan alat tersebut dalam
mengukur apa yang diukurnya. Artinya, kapan pun alat ukur tersebut
digunakan akan memberikan hasil ukur yang sama.
Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini adalah menggunakan rumus
Alpha Cronbach. Rumus Alpha Cronbach sebagai berikut.
= − −∑�
Keterangan:
= Koefisien reliabilitas suatu tes
k = Jumlah item pertanyaan
∑� = Jumlah varians skor tiap-tiap item
� = Varians keseluruhan
Dalam hal ini, jika nilai > � maka soal-soal tersebut reliabel.
Adapun tolak ukur untuk menginterpretasikan derajat reliabilitas
instrument yang disajikan dalam tabel berikut.
Tabel 3.10
Interpretasi Koefisien Korelasi Reliabilitas
Koefisien Korelasi Kriteria Reliabilitas 0,81 < ≤ 1,00 Sangat Tinggi
0,61 < ≤ 0,80 Tinggi
0,41 < ≤ 0,60 Cukup
0,21 < ≤ 0,40 Rendah
0,00 < ≤ 0,21 Sangat Rendah
I. Metode atau Teknik Analisis Data
1. Analisis Data Pengamatan Keterlaksanaan Pembelajaran
Analisis data keterlaksanaan pembelajaran dimulai dengan mengkonversikan
pilihan pada lembar keterlaksanaan pembelajaran dalam bentuk skor.
Apabila diberi tanda centang pada kolom “Terlaksana” maka skornya 1 dan
apabila diberi tanda centang pada kolom “Tisak Terlaksana” maka skornya
0. Rumus untuk mendapatkan persentase keterlaksanaan pembelajaran dapat
ditulis sebagai berikut:
� = x %
Keterangan:
� : Persentase keterlaksanaan pembelajaran
: Jumlah indicator yang terlaksana
: Jumlah indicator seluruhnya
Persentase keterlaksanaan pembelajaran yang diperoleh akan digolongkan
dengan kategori keterlaksanaan pembelajaran berdasarkan tabel berikut
Tabel 3.11
Kategori Keterlaksanaan Pembelajaran
Skor Akhir (%) Kategori
81%-100% Sangat Baik
61%-80% Baik
41%-60% Cukup
21%-40% Kurang
0%-20% Gagal
2. Analisis Data Hasil Belajar
Data-data yang telah diperoleh melalui instrumen pretest dan posttest
akan dianalisis sesuai dengan KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yang
sudah ditetapkan oleh pihak sekolah yaitu 75. Rumus untuk mendapatkan
nilai pretest dan posttest dapat dilihat sebagai berikut:
Nilai Akhir = � � � ℎx
Skor yang diperoleh siswa kemudian digolongkan berdasarkan tingkat
penguasaan materi yaitu sangat baik, baik, cukup, kurang, dan sangat
kurang. Penggolongan tersebut dibuat berdasarkan nilai tertinggi, yaitu 100.
keseluruhannya adalah 100% (Budi 2001:55) Berikut ini adalah tabel
kategori hasil tes.
Tabel 3.12 Kategori Hasil Tes
Skor Akhir (%) Kategori Hasil Tes
80-100 Sangat Baik
66-79 Baik
56-65 Cukup
40-55 Kurang
Gagal
Berdasarkan data hasil pretest dan posttest akan dilihat hasil belajar
siswa kelas VII-A SMP BOPKRI 1 Yogyakarta dalam mencapai nilai
KKM yang sudah ditetapkan.
3. Analisis Data Minat Belajar Siswa
Perolehan hasil data minat belajar siswa digunakan untuk menganalisis
tingkat pemahaman siswa dalam materi PLSV serta mengetahui minat siswa
dengan menerapkan metode Demonstrasi berbantuan alat peraga Malabar.
Pernyataan-pernyataan tersebut bersifat negatif dan positif di mana
(SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS), dan Sangat Tidak Setuju (STS).
Pedoman skor kuesiner apat dilihat dari tabel di bawah ini.
Tabel 3.13
Pedoman Skor Kuesioner
No Jenis Pilihan Jawaban
Skor Pernyataan
Positif
Pernyataan Negatif
1 Sangat Setuju
(SS) 4 1
2 Setuju
(S) 3 2
3 Tidak Setuju
(TS) 2 3
4 Sangat Tidak Setuju
(STS) 1 4
Skor 96
Keterangan:
Pedoman tersebut digunakan untuk menghitung hasil minat siswa.
Kategori kuesioner dari jawaban siswa akan disajikan pada tabel di bawah
ini.
Tabel 3.14
Kategori Kuesioner Minat Belajar Siswa
Skor Siswa Kategori Sikap atau Minat
� ≥ �̅ + . �� Sangat positif/sangat tinggi
�̅ + . �� > � ≥ �̅ Positif/tinggi
�̅ > � ≥ �̅− . �� Negatif/rendah
� < �̅ − . �� Sangat negatif/sangat rendah
(Mardapi, 2008)
Keterangan.
�̅ = Rata-rata skor keseluruhan siswa dalam satu kelas
SBx = Simpangan baku skor keseluruhan siswa dalam satu kelas
X = Skor yang dicapai siswa
Dengan melakukan perhitungan, diperoleh:
Sehingga menurut Kategori Penskoran Kuesioner Minat Siswa, diperoleh:
73.91667
SBx
8.037503
Tabel 3.15
Hasil Kategori Kuesioner Minat Belajar Siswa Skor Siswa Kategori sikap atau Minat
� ≥ , Sangat positif/sangat tinggi
, > � ≥ , Positif/tinggi
, > � ≥ , Negatif/rendah
� < , Sangat negatif/sangat rendah
Untuk mengetahui persentase hasil minat belajar siswa dalam satu kelas
dapat menggunakan rumus:
% � =∑ � ∑ �� � � � � � � �ℎ�
Kriteria persentase minat siswa disajikan pada tabel di bawah ini.
Tabel 3.16
Kriteria Persentase Hasil Minat Belajar Siswa
Skor (%) Kriteria Skor
0 – 20 Sangat Rendah
21 – 40 Rendah
41 – 60 Sedang
81 – 100 Sangat Tinggi
4. Analisis Wawancara
Data wawancara digunakan untuk memperkuat data minat belajar siswa yang
diperoleh melalui pembagian lembar kuesioner pada siswa. Data analisis
wawancara akan dianalisis secara deskriptif berdasarkan jawaban yang
diberikan siswa dalam wawancara yang dilakukan.
J. Prosedur Pelaksanaan Penelitian
Adapun tahapan-tahapan yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah:
1. Perencanaan Penelitian
Perencanaan penelitian adalah mengembangkan rencana secara kritis untuk
meningkatkan apa yang terjadi selama proses penelitian. Pada tahap
perencanaan penelitian ini, peneliti merancang kegiatan penelitian, yaitu
a. Peneliti mengajukan perijinan ke sekolah.
b. Peneliti menyusun instrumen pretest dan posttest.
c. Peneliti menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).
2. Pelaksanaan Penelitian
Pelaksanaan penelitian adalah kegiatan yang akan dilakukan secara sadar
dan terkendali, yang merupakan variasi peneliti yang cermat dan bijaksana.
Pada tahap pelaksanaan penelitian ini, peneliti merancang rencana kegiatan
penelitian, yaitu:
a. Peneliti memberikan soal pretest.
b. Peneliti menyampaikan rancangan penelitian yang akan disampaikan
selama penelitian dengan materi PLSV.
c. Peneliti memberikan treatment/perlakuan dengan menerapkan metode
Demonstrasi berbantuan alat peraga Malabar.
d. Peneliti memberikan posstest.
e. Peneliti memberikan kuesioner.
f. Peneliti melakukan wawancara dengan beberapa siswa.
3. Hasil belajar
Pada tahap ini peneliti menganalisis atau mengolah data yang telah
dikumpulkan dengan metode yang telah ditentukan. Sehingga hasilnya dapat
diperoleh sesuai dengan yang diharapkan.
4. Penyusunan Laporan Penelitian
Pada tahap ini peneliti menyusun dan melaporkan hasil-hasil penelitian yang