• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penanaman Padi Sawah Dengan Sistem Tapin, Tabela dan Tabelatot Ditinjau Dari Aspek Budidayanya.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Penanaman Padi Sawah Dengan Sistem Tapin, Tabela dan Tabelatot Ditinjau Dari Aspek Budidayanya."

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

PENANAMAN PADI SAWAH DENGAN SISTEM TAPIN,

TABELA DAN TABELATOT DITINJAU DARI ASPEK

BUDIDAYANYA

Oleh :

I Wayan Pasek Arimbawa

I Ketut Arsa Wijaya

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa / Ida Sang

Hyang Widhi Wasa, karena berkat ramat-Nyalah, penulisan Karya Ilmiah ini dapat

diselesaikan tepat pada waktunya.

Untuk itulah rasa hormat dan ucapan terima kasih yang setinggi-tingginya

penulis sampaikan kepada :

1. Ketua Perpustakaan Universitas Udayana atas pinjaman buku-bukunya.

2. Semua pihak serta rekan-rekan yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu

yang banyak memberikan bantuan dalam penyusunan tulisan ini.

Sebagai akhir kata, penulis menyadari sepenuhnya bahwa tulisan ini masih

jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan saran serta kritik yang

bersifat membangun, demi kesempurnaannya. Semoga tulisan ini ada manfaatnya

bagi yang berkepentingan

Denpasar, Desember 2015

(3)

ABSTRAK

PENANAMAN PADI SAWAH DENGAN SISTEM TANAM PINDAH, TABELA DAN TABELATOT DITINJAU DARI ASPEK BUDIDAYANYA

Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) sederhana dengan tiga jenis perlakuan dan diulang sebanyak lima kali. Perlakuan tersebut adalah sistem tanam pindah (Tapin), sistem tabur benih langsung (Tabela) dan sistem tabur benih langsung tanpa olah tanah (Tabelatot).

Adapun tujuan dari pada penelitian ini adalah untuk membandingkan pertumbuhan dan hasil tanaman padi dengan sistem Tapin, Tabela, dan Tabelatot.

Berdasarkan hasil statistika diperoleh bahwa sistem tanam berpengaruh nyata terhadap parameter jumlah daun maksimum m-2, indeks luas daun pada umur 42 dan 65 hst/hss, berat jerami kering panen dan kering oven m-2 dan jumlah malai m-2 dan indeks panen, tetapi tidak berpengaruh nyata terhadap parameter tinggi tanaman maksimum, jumlah anakan maksimum m-2 , jumlah gabah berisi malai-1, hasil gabah kering panen dan kering oven m-2, hasil gabah kering panen dan kering oven ha-1.

Hasil gabah kering panen yang paling tinggi diperoleh pada sistem Tabelatot yaitu sebanyak 9,35 ton ha-1 kemudian dikuti oleh sistem Tabela dan Tapin yaitu masing-masing 8,80 ton dan 7,30 ton ha-1.

(4)

RINGKASAN

Pada budidaya padi, secara umum dikerjakan melalui urut-urutan kegiatan

seperti persiapan lahan, persiapan bibit, penanaman bibit, pemeliharaan dan

terakhir adalah panen. Budidaya padi dengan cara ini sering dikenal dengan sistem

tanam pindah (Tapin). Dari rangkaian kegiatan yang banyak memerlukan waktu

tersebut, belakangan ini dikembangkan teknik budidaya dengan sistem tabur benih

langsung (Tabela) dan tabur benih langsung tanpa olah tanah (Tabelatot). yaitu

penanaman padi dengan tujuan untuk mempersingkat rangkaian kegiatan yang

banyak memerlukan waktu tersebut, sehingga biaya produksi yang harus

dikeluarkan bisa dikurangi tanpa mengurangi hasil yang akan diperoleh.

Penelitian ini berjudul Penanaman Padi Sawah dengan Sistem Tapin,

Tabela dan Tabelatot Ditinjau dari Aspek Budidaya. Penelitian ini berlangsung

selama ± 4 bulan yaitu dari Agustus sampai dengan Desember 2014, di Subak

Bantas Bale Agung Kaja, Desa Gadungan, Kecamatan Selemadeg Timur,

Kabupaten Tabanan.

Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) sederhana

dengan tiga jenis perlakuan dan diulang sebanyak lima kali. Perlakuan tersebut

adalah sistem tanam pindah (Tapin), sistem tabur benih langsung (Tabela) dan

sistem tabur benih langsung tanpa olah tanah (Tabelatot)

Adapun tujuan dari pada penelitian ini adalah untuk membandingkan

(5)

Berdasarkan hasil statistika diperoleh bahwa sistem tanam berpengaruh nyata

terhadap parameter jumlah daun maksimum m-2 , indeks luas daun pada umur 42

dan 65 hst/hss, berat jerami kering panen dan kering oven m-2, jumlah malai m-2

dan indeks panen, tetapi tidak berpengaruh nyata terhadap parameter tinggi

tanaman maksimum, jumlah batang maksimum m-2 , jumlah gabah berisi malai-1,

hasil gabah kering panen dan kering oven m-2, hasil gabah kering panen dan kering

oven ha-1.

Hasil gabah kering panen yang paling tinggi diperoleh pada sistem Tabelatot

yaitu sebanyak 9,35 ton ha-1 kemudian dikuti oleh sistem Tabela dan Tapin yaitu

(6)

Halaman

2.1. Penanaman dan Penyebaran Benih Padi

2.2.1 Sistem tanam pindah (Tapin) . .

2.2.2 Sistem tabur benih langsung (Tabela)

2.2.3 Sistem tabur benih langsung tanpa olah tanah (Tabelatot)

BAB III BAHAN DAN METODE

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian

3.2 Bahan dan Alat Penelitian ..

3.3 Metode Penelitian .. ..

3.4 Pelaksanaan di lapangan

3.4.1 Penyiapan lahan . .

3.4.2 Penanaman bibit/ penaburan benih ..

3.4.3 Penyulaman .

3.4.4 Pengendalian gulma .

(7)

3.4.5 Pengendalian hama dan penyakit .

3.4.6 Pemupukan . .

3.4.7 Panen

3.5 Pengamatan dan Pengumpulan Data ..

3.5.1 Tinggi tanaman maksimum (cm) .

3.5.2 Jumlah anakan maksimum m-2(batang)

3.5.3 Jumlah daun maksimum m-2(helai) . .

3.5.4 Indek luas daun (ILD)

3.5.5 Berat jerami kering panen m-2(kg) . . 3.5.6 Berat jerami kering oven m-2(kg) . 3.5.7 Jumlah malai m-2(malai)

3.5.8 Jumlah gabah berisi malai-1(butir) ..

3.5.9 Berat 1000 butir gabah kering panen (g). . 3.5.10 Berat gabah kering panen m-2(g)

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Tinggi tanaman maksimum (cm) .. .

4.1.2 Jumlah anakan maksimum m 2 (batang) . .

4.1.3 Jumlah daun maksimum m 2 (helai) . .

4.1.4 Indeks luas daun (ILD) .

4.1.5 Berat jerami kering panen m 2(kg)

4.1.6 Berat jerami kering oven m 2 (kg) .

4.1.7 Jumlah malai m 2(malai)... .

4.1.8 Jumlah gabah berisi malai-1(butir)..

4.1.9 Berat 1000 butir gabah kering panen (g) ..

(8)

4.1.10 Berat gabah kering panen m 2 (g) .

4.1.11 Hasil gabah kering panen ha 1(ton)... .

4.1.12 Berat gabah kering oven m-2(g) .

4.1.13 Hasil gabah kering oven ha 1(ton)

4.1.14 Indeks panen (%). .

4.2 Pembahasan .

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .

5.1 Kesimpulan

5.2 Saran ..

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN .

25 25 25 26 27 28

32 32 32

34

(9)

DAFTAR TABEL

Signifikansi pengaruh perlakuan sistem tanam terhadap parameter yang diamati

Rata-rata tinggi tanaman dan jumlah anakan maksimum m 2 akibat perlakuan sistem Tapin, Tabela dan Tabelatot

Rata-rata jumlah daun maksimum m-2dan indeks luas daun umur 42 dan 65 hst/hsb akibat perlakuan sistem Tapin, Tabela dan Tabelatot

Rata-rata berat jerami kering panen dan kering oven m 2 akibat perlakuan sistem Tapin, Tabela dan Tabelatot

Rata-rata jumlah malai m 2, jumlah gabah berisi malai 1 dan berat 1000 butir gabah kering panen akibat perlakuan sistem Tapin, Tabela dan Tabelatot

Rata-rata berat gabah kering panen m 2 dan hasil gabah kering panen ha 1 , berat gabah kering oven m 2 dan hasil gabah kering oven ha 1akibat perlakuan sistem Tapin, Tabela dan Tabelatot

Rata-rata indeks panen akibat perlakuan sistem Tapin, Tabela dan Tabelatot

Nilai koefisien korelasi antar parameter akibat perlakuan sistem

Tapin, Tabela dan Tabelatot .

(10)

DAFTAR GAMBAR

No. Judul Halaman

3.1

3.2

3.3

3.4

4.1

Gambar denah percobaan di lapang ..

Gambar luasan sample pengamatan sistem Tapin ..

Gambar luasan sample pengamatan sistem Tabela

Gambar luasan sample pengamatan sistem Tabelatot

Grapik perkembangan tinggi tanaman akibat pengaruh sistem Tapin,

Tabela dan Tabelatot ..

8

9

9

10

(11)

DAFTAR LAMPIRAN

No Judul Halaman

1

2

Tinggi tanaman maksimum (cm)

Jumlah anakan maksimum m-2 (batang)

36

Referensi

Dokumen terkait

Hasil yang diperoleh dari aplikasi yang telah dibuat antara lain dapat menyimpan segala data yang diperlukan untuk perhitungan gaji dimulai dari data absensi,

Hasil Penelitian menunjukkan bahwa: (1) Kandungan klorofil paling tinggi terdapat pada sayuran bayam yang ditanam di lokasi periurban Kelurahan Bangkingan

Berdasarkan pengamatan selama ini pendidikan yang telah dilaksanakan di Sekolah Dasar di kabupaten Enrekang khususnya di desa Buntu Mondong Kecamatan Buntu Batu

Berdasarkan uraian di atas, masalah yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah “Bagaimana implementasi Project based Learning (PjBL) untuk meningkatkan

Ini berkemungkinan pengendali makanan kurang mendapat pendedahan berkaitan kepentingan amalan kebersihan diri dan kesannya terhadap penyakit bawaan makanan atau keselamatan

Dalam penelitian ini peneliti ingin menyelidiki peningkatan kemampuan kepercayaan diri siswa melalui pembelajaran inkuiri terbimbing pada konsep asam basa dengan

Kelompok yang paling berpengaruh terhadap pemberian ekstrak buah kurma Ajwa (Phoenix dactylifera) yaitu pada kelompok P4 dengan dosis 7,28 mg/kg BB mencit atau 7