• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERANCANGAN SISTEM ANALISIS KEPUASAN PENGGUNAPERPUSTAKAAN BERDASARKAN METODE SERVQUAL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERANCANGAN SISTEM ANALISIS KEPUASAN PENGGUNAPERPUSTAKAAN BERDASARKAN METODE SERVQUAL"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

PERANCANGAN SISTEM ANALISIS KEPUASAN

PENGGUNAPERPUSTAKAAN BERDASARKAN METODE SERVQUAL

Wibowo Arninputranto1, Renanda Nia Rachmadita2

Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya wibowo_ppns@yahoo.com, renanda_nia@yahoo.com

ABSTRAK

Perpustakaan bagi perguruan tinggi merupakan suatu bagian yang sangat penting, perpustakaan harus memiliki kualitas pelayanan yang baik dan sesuai dengan kebutuhan civitas akademik. Kepuasan pengguna perpustakaan sangat tergantung pada kualitas layanan yang diberikan oleh perpustakaan. Persepsi layanan pengguna perpustakaan merupakan gambaran terhadap layanan yang diterima oleh pengguna perpustakaan. Dengan menggunakan metode Service Quality, persepsi dan harapan pengguna perpustakaan akan dinilai, melalui lima dimensi ServQual, yaitu tangible, reliability,responsiveness, assurance, dan empathy. Hasil dari penelitian ini adalah sistem yang dapat melakukan pengukuran kepuasan pelanggan, berdasarkan perhitungan dan pengolahan data berdasarkan metode ServQual. Dengan demikian sistem ini dapat membantu untuk melakukan pengukuran tingkat kepuasan pengguna perpustakaan dengan lebih efektif dan efisien berdasarkan metode ServQual, sehingga bisa meningkatkan kualitas layanan.

Kata Kunci :Kepuasan pengguna, Perpustakaan, Sistem, ServQual, Kualitas layanan 1. PENDAHULUAN

Perpustakaan bagi perguruan tinggi merupakan suatu bagian yang sangat penting, ini sesuai dengan pernyataan pada Undang-Undang nomor 43 tahun 2007 pada pasal 1 yang menyata-kan “Setiap perguruan tinggi menyelenggaramenyata-kan perpustakaan yang memenuhi standar nasional perpustakaan dengan memperhatikan Standar Nasional Pendidikan”. Dan kemudian ditegas-kan pula pada pasal 2 yang menyatakan “Perpus-takaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memiliki koleksi, baik jumlah judul maupun jumlah eksemplarnya, yang mencukupi untuk mendukung pelaksanaan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat”. Dengan demikian, perpustakaan di setiap Perguruan Tinggi harus memiliki kualitas pelayanan yang baik sesuai kebutuhan civitas akademik dalam Perguruan Tinggi yang bersangkutan. Sutarno dalam Utami (2009) menyatakan perpustakaan adalah institusi pengelola koleksi karya tulis, karya cetak dan/atau karya rekam secara profesional dengan sistem yang baku guna memenuhi kebutuhan pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi dan rekreasi para penggu-na (Utami, 2009). Hal ini didukung pula oleh M. Sabirin Nasution yang menyatakan bahwa perpustakaan adalah pelayanan, dan bahan

pustaka harus sewaktu-waktu tersedia bagi yang memerlukannya (Nasution, 1990).

Kualitas telah menjadi harapan dan impian bagi semua orang baik pelanggan maupun produsen, dimana setiap orang menilai kualitas sangat tergantung pada konteksnya. Pada bidang jasa dan pelayanan lebih menekankan pada kualitas proses, karena pelanggan biasanya terlibat langsung dalam proses tersebut. Oleh sebab itu, bagian paling rumit dari pelayanan adalah kualitas, yang sangat dipengaruhi oleh harapan pelanggan. Harapan pelanggan dapat bervariasi dari pelanggan yang satu dengan pelanggan lain, walaupun pelayanan yang diberikan konsisten. Kualitas mungkin dapat dilihat sebagai suatu kelemahan kalau pelanggan mempunyai harapan yang terlalu tinggi walaupun dengan suatu pelayanan yang baik (Yamit, 2013). Semua usaha yang dilakukan haruslah diarahkan untuk menciptakan dan meningkatkan kepuasan pelanggan. Jika harapan pelanggan ini sesuai dengan apa yang dialami dan dirasakannya, bahkan mungkin apa yang dialami dan dira-sakan melebihi harapannya sudah dapat dipas-tikan pelanggan tersebut akan merasa puas. Bila yang dialami dan dirasakan pelanggan tidak sesuai dengan harapannya, sudah dapat dipasti-kan pelanggan tidak merasa puas(Yamit, 2013).

(2)

Termasuk di dalamnya perpustakaan, harus senantiasa memperhatikan kualitas pelayanan-nya. Baik atau tidaknya perpustakaan tergantung bagaimana pelayanannya, karena bagian pelayanan inilah yang berhubungan langsung dengan pengguna perpustakaan (Soeatminah, 1992).

Pengukuran kepuasan pengguna perpustakaan akan dilakukan dengan cara mengukur kualitas layanan menggunakan metode Service Quality (ServQual), melalui lima dimensinya yang sering dikenal dengan singkatan RATER, yaiut : Res-ponsiveness, Assurance, Tangible, Empathy dan Reliability(Parasuraman, Zeithaml, & Berry, 1988).

Berdasarkan hal tersebut, maka rumusan per-masalahan dalam penelitian ini adalah bagai-manarancangansebuah sistem analisis kepuasan pengguna perpustakaan yang akan membantu mengukur sejauh mana tingkat kepuasan peng-guna perpustakaan terhadap pelayanan perpus-takaan melalui identifikasi kesenjangan (gap) antara harapan dan persepsi pengguna perpus-takaan berdasarkan metode ServQual.

2. METODE

Penelitian perancangan sistem analisis kepuasan pengguna perpustakaan ini berdasarkanmetode perhitungan Service Quality (ServQual), dimana dalam perhitungan ini yang akan dinilai adalah kesenjangan (gap) antara harapan dan persepsi. Metode perhitungan ServQual dipilih karena metode ini dapat mengukur kualitas jasa dan dapat memberikan nilai selish antara harapan dan persepsi pengguna jasa, sehingga dapat meng-ukur tingkat kepuasan pengguna jasa.

Sedangkan perancangan sistem analisis kepuasan pengguna perpustakaan akan dirancang meng-gunakan perancangan basis data relasional untuk penyimpanan dan pengolahan datanya. Peran-cangan dilakukan dengan terlebih dahulu membuat rancangan Data Flow Diagram-nya terlebih dahulu, sehingga akan terbentuk basis data relasional yang benar.

Untuk membuat sistem analisis kepuasan pengguna perpustakaan, diperlukan data untuk melakukan simulasi. Berikut ini adalah langkah pengambilan dan perhitungan menggunakan ServQual :

a. Pengumpulan data, pada langkah ini peneliti melakukan pengumpulan data dari pengguna perpustakaan. Cara pengumpulan data yang dilakukan adalah melalui penyebaran angket kepada pengguna perpustakaan.

b. Untuk mendapatkan jumlah sampel yang mewakili jumlah populasi pengguna perpus-takaan, maka digunakan penghitungan jumlah sampel dengan menggunakan rumus Slovin(Dionco-Adetayo, 2011)berikut ini :

𝒏 = 𝑵

𝟏+𝑵𝒆𝟐………..…..(1)

Dimana : n = Jumlah Sampel N = Jumlah Populasi

e = Batas Toleransi Kesalahan

c. Hasil angket yang telah terisi lengkap, dari responden (sebanyak sampel dalam perhi-tungan rumus Slovin), akan dianalisa dan dihitung skor ServQual untuk tiap pasang pertanyaan menggunakan rumus (Tjiptono, 2008) berikut ini :

Skor.ServQual = Persepsi – Harapan..(2) Dengan ketentuan :

1. Persepsi > Harapan, kualitas jasa ideal 2. Persepsi = Harapan, kualitas jasa baik 3. Persepsi < Harapan, kualitas jasa buruk Skor gap kualitas jasa untuk tiap level dapat dihitung secara rinci berdasarkan :

1. Item-by-item analysis, mencari selisih antara persepsi dan harapan untuk setiap item pertanyaan.

2. Dimension-by-dimension analysis, men-cari nilai selisih antara rata-rata persepsi dengan rata-rata harapan untuk tiap dimensi ServQual.

3. Calculation of single-size service quality /

gap, mencari nilai selisih antara rata-rata persepsi dengan rata-rata harapan untuk seluruh pertanyaan.

4. Menganalisa kualitas jasa pelayanan menggunakan rumus (Besterfield, 2011) berikut ini :

𝑲𝒖𝒂𝒍𝒊𝒕𝒂𝒔 (𝑸) = 𝑷𝒆𝒓𝒔𝒆𝒑𝒔𝒊 (𝑷)

(3)

Jika Q ≥ 1, maka kualitas layanan dikata-kan baik.

d. Untuk mendapatkan hasil pengukuran kuali-tas layanan, maka dilakukan langkah berikut ini untuk menjalankan metode ServQual : 1. Pengambilan bobot Tingkat Persepsi

danTingkat Harapan terhadap tiap kriteria 2. Menghitung bobot persepsi layanan jasa 3. Menghitung bobot harapan layanan jasa

4. Menghitung Gap (tingkat

kesenjangan)antara bobot persepsi dan bobot harapan

5. Menentukan hasil nilai kedalam kuadran Langkah berikutnya setelah mendapatkan data dan simulasi perhitungan adalah pemodelan

sistem menggunakan pemodelan Konteks Diagram, Data Flow Diagram (DFD) dan Entity Relationship Diagram untuk sistem analisis kepuasan pengguna perpustakaan berdasarkan metode ServQual.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan sampel data dan perhitungan Serv-Qual, maka perancangan sistem analisis kepuas-an pengguna perpustakaan ini dapat dirancang dengan langkah-langkah berikut : Pada Gambar 1 berikut ini, memperlihatkan gambar konteks diagram dan elemen penting dalam sistem (entitas, proses dan aliran data).

Gambar 1. Konteks Diagram

Tiga entitas dalam sistem antara lain Responden, Pustakawan dan Kepala Perpustakaan. Tiap entitas mempunyai peran masing-masing, sesuai aliran data pada gambar konteks diagram.

Proses perancangan berikutnya adalah pembuat-an Data Flow Diagram (DFD). DFD digunakan untuk menjabarkan aliran data pada konteks diagram. Gambar 2 menunjukkan DFD Sistem Analisis Kepuasan Pengguna Perpustakaan.

Gambar 2.Data Flow Diagram Level1

Pada Gambar 2, Proses 1.1 Login, digunakan sebagai pintu masuk untuk pustaka-wan dan kepala perpustakaan untuk dapat meng-akses data kepuasan pengguna perpustakaan. Proses 1.2 Input Data Responden digunakan untuk proses memasukkan data responden ke sistem, sehingga dapat menghasilkan statistik data responden.

Proses 1.3 Input Jawaban Surveidigunakan untuk menerima inputan jawaban berupa persepsi dan harapan dari reseponden pengguna perpustakaan. Proses 1.4 Pengolahan Databerfungsi untuk mengolah data persepsi dan harapan dengan menggunakan perhitungan ServQual.

(4)

Lagkah berikutnya adalah pembuatan Relasi Basis Data atau Entity Relationship Diagram (ERD). Tujuan dari pembuatan ERD ini adalah untuk perancangan tabel dalam basis data Sistem

Analisis Kepuasan Pengguna Perpustakaan. Gambar 3 menunjukkan bentuk rancangan ERD tersebut.

Gambar 3. ER Diagram Sistem

Terdapat lima buah tabel dalam sistem basis data. Tabel pertama adalah Tabel Login, pada sistem ini login digunakan untuk mengotorisasi hak akses dari pengguna untuk dapat melihat rekap data. Dalam perancangan, pengguna dibagi dua, yaitu kepala perpustakaan dan pustakawan, keduanya punya hak akses yang berbeda (seperti pada konteks diagram). Tabel berikutnya adalah Tabel Responden, yang dipergunakan untuk menyimpan data diri responden pengguna perpustakaan.

Hasil pengisian survei persepsi dan harapan dari pengguna akan disimpan dalam Tabel Persepsi

dan Tabel Harapan. Dalam tabel tersebut, jawaban masing responden untuk masing-masing pertanyaan akan dibuat dalam sejumlah

record, sesuai dengan jumlah pertanyaan. Maksudnya adalah, agar nantinya hasil inputan data tersebut akan dapat diolah dan kemudian hasilnya akan dapat dimasukkan dalam Tabel Hasil_Perhitungan. Dalam tabel tersebut nantinya hasil perhitungan dengan menggunakan ServQual akan disimpan.

4. SIMPULAN DAN SARAN 4.1. Simpulan

Sistem analisis kepuasan pengguna perpustaka-an, dirancang dengan menggunakan Data Flow Diagram dan ER Diagram. Data Flow Diagram dibuat untuk mengetahui peran masing-masing entitas dalam sistem, dan data apa saja yang akan mereka dapatkan ketika menggunakan sistem. Sedangkan ER Diagram digunakan untuk merancang basis data untuk penyimpanan data yang dimasukkan oleh entitas kedalam sistem,

serta mengatur tata data agar mudah diakses dan tidak ada data yang ganda.

4.2. Saran

Penelitian yang telah dilakukan adalah untuk perancangan sisitem basis data saja. Dapat dikembangkan untuk perancangan user interface dari perancangan basis data yang telah ada.

5. DAFTAR PUSTAKA

Al Fatta, H. (2007). Analisis dan Perancangan Sistem Informasi untuk Keunggulan Bersaing Perusahaan dan Organisasi Modern. Yogyakarta: Penerbit Andi. Besterfield. (2011). Total Quality Management.

New Jersey: Pearson Education. Dionco-Adetayo, E. (2011). Guide to Business

Research and Thesis Writing, 2nd Edition. Ibadan, Nigeria: Rasmed Publications.

McLeod Jr., R., & George, S. P. (2008). Sistem Informasi Manajemen Edisi 10. Jakarta: Salemba Empat.

Nasution, M. (1990). Pembinaan dan Pengembangan Koleksi Ciri Khas Daerah. Medan: Perpustakaan Wilayah. Parasuraman, A., Zeithaml, V. A., & Berry, L. L.

(1988). SERVQUAL: A Multiple-Item Scale For Measuring Consumer

Perceptions of Service Quality. Journal of Retailing, Spring, 12-40.

Soeatminah. (1992). Perpustakaan, Kepustakawanan dan Pustakawan.

Yogyakarta: Kanisius.

Syafi'i, I., & Sulham, M. (2015). Sistem

Pendukung Keputusan Analisa Kepuasan Pengunjung Laboratorium Komputer Universitas Kanjuruhan Malang Dengan Metode Servqual. Jurnal Mahasiswa Fakultas Sains dan Teknologi. Tjiptono, F. (2008). Service Management

Mewujudkan Layanan Prima.

(5)

Utami, A. F. (2009). Layanan Perpustakaan Desa : Studi Kasus Desa Tugu Selatan, Cisarua, Bogor. Jakarta: Universitas Indonesia.

Yamit, Z. (2013). Manajemen Kualitas Produk dan Jasa. Yogyakarta: Ekonisia.

(6)

Gambar

Gambar 1. Konteks Diagram
Gambar 3. ER Diagram Sistem

Referensi

Dokumen terkait

menggunakan media ICM kreativitas belajar siswa memiliki presentase 63% termasuk katergori cukup baik dan 81% termasuk kategori baik setelah menggunakan media

者が出ないようにするため、知事は保安条例の施行を申請した。結局、佐賀県では死者八名、

Sementara itu proses relasional identifikasi adalah proses yang menghubungkan antara partisipan yang satu dengan partisipan yang lain dengan cara memberikan nilai

Simpulan yang diperoleh dari penelitian ini yaitu bahwa website yang dibuat menjadi daya tarik bagi konsumen online, mudah diakses oleh konsumen untuk mencari informasi, mempunyai

Hasil tersebut menunjukkan indikasi adanya bukaan yang menerus di daerah busur muka ini karena lempeng busur muka Sumatra, yang batas selatannya berupa Zona Sesar Sumatra, terus

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh harapan terhadap munculnya gambaran implementasi kebijakan otonomi daerah bidang pendidikan khususnya dalam hal pelaksaanan atau implementasi

BPK RI Perwakilan Provinsi Kalimantan Timur 49   Berdasarkan Neraca per 31 Desember 2012 diketahui terdapat barang inventaris senilai Rp4.294.768.889,00 yang dilaporkan pada pos Aset

Pendidikan adalah suatu usaha untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan di dalam dan di luar sekolah dan berlangsung seumur hidup. Pendidikan mempengaruhi proses belajar,